1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

151
USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI DI KABUPATEN TABANAN 1 A.1. DATA ORGANISASI PERUSAHAAN A.1.1. Latar Berlakang Perusahaan Sejak didirikan pada tahun 1994, PT. Grand Cipta Consulting telah mampu berpartisipasi dan berprestasi dalam pembangunan nasional, sehingga menjadi sebuah perusahaan konsultan yang bergerak dalam bidang kontruksi dan non-konstruksi dengan sederet macam layanan jasa konsultansi yang sarat pengalaman dengan mengerahkan segala kemampuan dan keahlian secara profesional dalam menangani setiap pekerjaan di bidangnya, untuk mencari solusi teknik terbaik dengan pendekatan faktor ekonomis dan efisiensi guna mendukung kelancaran dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pada saat ini PT. Grand Cipta Consulting mempunyai 45 (empat puluh lima) tenaga organik dari berbagai disiplin ilmu, dengan pengalaman profesional di bidangnya rata-rata lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Dengan ditunjang oleh peralatan kerja yang memadai, seperti studio, perangkat keras dan perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan, maka peningkatan profesionalitas tenaga ahli diharapkan semakin meningkat. A.1.2. Data Administrasi Perusahaan Data data administrasi yang akan kami presentasikan adalah bertujuan untuk memudah bagi owner yang akan mempercayakan kepada kami untuk melaksanakan pekerjaan. NAMA PERUSAHAAN : PT. Grand Cipta Consulting ALAMAT KANTOR/STUDIO : JL. Taman Sulfat XV No.02 Malang. AKTE NOTARIS : Notaris Darma Sanjata Sudagung, SH No. 95 Tanggal 17 Maret 1994 AKTE PERUBAHAN : Notaris Dr. Benediktus Bosu, SH No. 62 Tanggal 10 Februari 2007 A. DATA ORGANISASI PERUSAHAAN

Upload: rizky-kurniawan

Post on 16-Apr-2017

1.199 views

Category:

Data & Analytics


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

1

A.1. DATA ORGANISASI PERUSAHAAN

A.1.1. Latar Berlakang Perusahaan

Sejak didirikan pada tahun 1994, PT. Grand Cipta Consulting telah mampu berpartisipasi dan

berprestasi dalam pembangunan nasional, sehingga menjadi sebuah perusahaan konsultan yang bergerak

dalam bidang kontruksi dan non-konstruksi dengan sederet macam layanan jasa konsultansi yang sarat

pengalaman dengan mengerahkan segala kemampuan dan keahlian secara profesional dalam menangani

setiap pekerjaan di bidangnya, untuk mencari solusi teknik terbaik dengan pendekatan faktor ekonomis

dan efisiensi guna mendukung kelancaran dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pada saat

ini PT. Grand Cipta Consulting mempunyai 45 (empat puluh lima) tenaga organik dari berbagai

disiplin ilmu, dengan pengalaman profesional di bidangnya rata-rata lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

Dengan ditunjang oleh peralatan kerja yang memadai, seperti studio, perangkat keras dan perangkat lunak

sesuai dengan kebutuhan, maka peningkatan profesionalitas tenaga ahli diharapkan semakin meningkat.

A.1.2. Data Administrasi Perusahaan

Data – data administrasi yang akan kami presentasikan adalah bertujuan untuk memudah

bagi owner yang akan mempercayakan kepada kami untuk melaksanakan pekerjaan.

NAMA PERUSAHAAN : PT. Grand Cipta Consulting

ALAMAT KANTOR/STUDIO : JL. Taman Sulfat XV No.02 Malang.

AKTE NOTARIS : Notaris Darma Sanjata Sudagung, SH

No. 95 Tanggal 17 Maret 1994

AKTE PERUBAHAN : Notaris Dr. Benediktus Bosu, SH

No. 62 Tanggal 10 Februari 2007

A.

DATA ORGANISASI

PERUSAHAAN

Page 2: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

2

: Notaris R.A. Sri Wahjoeti Andajani, SH

No. 16 Tanggal 13 September 2008

: Notaris R.A Sri Wahjoeti Andajani, SH

No. 33 Tanggal 25 September 2008

NPWP PERUSAHAAN : 01.605.165.8-000

SIUJK : 602.01/93/35.73.121/2006

INKINDO : Anggota Penuh No. 8238/P/0411.JTM

A.2. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi Perusahaan PT. Grand Cipta Consultingseperti tergambar pada

diagram berikut.

KOMISARIS

DIREKTUR

MANAJER TEKNIK MANAJER ADM/KEU

PROYEK-PROYEK

Dukungan Teknis Dukungan Manajemen Dukungan Finansial Personalia Administrasi Umum Administrasi Proyek Administrasi Kontrak Invoice/Penagihan Pengendalian Kerjasama Akuntansi Keuangan Perpajakan Proposal Pemasaran Rumah Tangga

Bidang Sipil Bidang Pengairan Mekanikal dan Elektrikal Bidang Survey-Investigasi Bidang Lingkungan Pengembangan Masyarakat Bidang Ekonomi dan Manajemen Bidang Layanan Arsitektur dan Tata Lingkungan Bidang Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan

SPI

BIRO SDM

Page 3: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

3

PT.

GR

B.1. LINGKUP LAYANAN

Bidang layanan yang mampu diberikan PT. Grand Cipta Consultingdalam eksistensinya

di bidang jasa konsultansi meliputi:

Tata Ruang Wilayah

Master Plan Drainase

Sarana dan Prasarana Permukiman

Bangunan Gedung

Arsitektural Gedung

Jaringan Perpipaan

Drainase, Sanitasi Lingkungan & IPAL

Persampahan dan Pengelolaannya

Analisis dan Teknik Lingkungan

Jalan

Jembatan

Fasilitas Penyeberangan

Jalan Layang

B.

DAFTAR

PENGALAMAN KERJA

BIDANG CIPTA KARYA & TATA LINGKUNGAN

BIDANG BINA MARGA & TRANSPORTASI

Page 4: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

4

PT.

GR

Rambu Lalulintas & Marka Jalan

Terminal & Pelabuhan

Rest Area

Bendungan Serba Guna

Embung

Bendung

Saluran Irigasi dan Pelengkapnya

Saluran Drainase dan Pelengkapnya

Pengendalian Banjir

Perbaikan dan Normalisasi Sungai

Bangunan Pengelak

Bangunan Penahan Gelombang Pantai

Konservasi Lahan dan Air

Master Plan Tata Irigasi

Pengembangan Air Tanah

Sistem Suplesi

Sistem Keamanan Bendungan

PLTA

PLTU

Geothermal

Jaringan Transmisi

Pengembangan Industrial Estate

Bangunan Pabrik/Pergudangan

Instalasi Mekanikal/Elektrikal

BIDANG KEAIRAN

BIDANG KETENAGA LISTRIKAN

BIDANG INDUSTRI

Page 5: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

5

PT.

GR

Sarana Prasarana Pabrik

Sarana Prasarana Wisata

Perhotelan

Taman

Menara Relay dan Gardu Komunikasi

Jaringan Transmisi

Telematika

Sistem Kelembagaan Swadaya

Pemberdayaan Masyarakat

Kesehatan

Pendidikan

Pembiayaan Skala Kecil

Manajemen Pengelolaan Usaha Kecil

Prasarana Desa Tertinggal

B.2. DAFTAR PENGALAMAN PERUSAHAAN

Dalam perkembangan dunia usaha khususnya dalam bidang jasa konsultan perencana dan

pengawasan bersama ini pula kami prsentasikan jenis pekerjaan sejenis yang pernah ditangani.

BIDANG PARIWISATA

BIDANG PRASARANA KOMUNIKASI

BIDANG PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Page 6: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

6

PT.

GRAN

Tabel 1.1 Daftar Pengalaman Perusahaan selama 10 tahun terakhir

Nama Proyek Alamat / Telepon No / Tanggal Nilai Kontrak BA. Serah Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 HK0203/26/BWS.KAL-II/PP-KT

Kuala Kapuas Monday, March 11, 2013 576,518,000 7-Sep-13 7-Sep-13

2

Banjarmasin 566,658,000 9-Sep-13 9-Sep-13

Wednesday, March 13, 2013

3 HK.02.03/BWS-BP/PPK/12

Bali Tuesday, March 19, 2013 288,849,000 17-Jul-13 17-Jul-13

4 602/1440.1/APBD/415.23/2013

Monday, July 29, 2013 48,620,000 12-Sep-13 12-Sep-13

5 98,945,000 26-Dec-12 26-Dec-12

28-Sep-12

6 Banjarmasin Jl. Yos Sudarso, 10 Banjarmasin HK.02.03/SNVT.PJPA-KS/IRWA.II/084 314,909,000 21-Aug-12 21-Aug-12

23-Apr-12

7 Jombang 602/424.01/APBD/415.23/2012 48,818,000 30-Mar-12 30-Mar-12

1-Mar-12

8 Gersik 602.1/1940/111.03/2012 47,740,000 23-Apr-12 23-Apr-12

9-Mar-12

9 Banyuwangi 602.1/3307/111.03/2012 48,053,500 3-Jun-12 3-Jun-12

19-Apr-12

10 Supervisi Revitalisasi TPA Temesi Bali Komplek Dep. PU Werdhapura KU.08.08/PIPLP-GCC/11.18 333,575,000 17-Dec-11 17-Dec-11

Jl. Danau Tamblingan 49 Denpasar 23-Jul-11

Tlp (0361) 283626, Fax (0361) 288763

11 Bali Komplek Dep. PU Werdhapura KU.08.08/PIPLPM-GCC/11.24 162,000,000 19-Sep-11 19-Sep-11

Jl. Danau Tamblingan 49 Denpasar 21-Jul-11

Tlp (0361) 283626, Fax (0361) 288763

12 Bali HK.02.03/BWS-BP/PPK/11 334,320,000 12-Sep-11 12-Sep-11

12-May-11

13 Jawa Tengah Dinas Pengelolaan SDA Prop. Jl. Madukoro Blok AA - BB 602.1/549/2011 273,000,000 11-Oct-11 11-Oct-11

Jateng Semarang 9-May-11

14 Makasar Jl. Sekolah Guru Perawat no. 3 KU.08.08/PPK/16/IV/2011 379,000,000 22-Aug-11 22-Aug-11

TLP (0411) 868792 Fax (0411) 869781 25-Apr-11

15 DED Optimalisasi IPLT Buleleng Bali Komplek Dep. PU Werdhapura KU.08.08/PIPLP-GCC/11.03 180,468,000 15-Aug-11 15-Aug-11

Jl. Danau Tamblingan 49 Denpasar 7-Apr-11

Tlp (0361) 283626, Fax (0361) 288763

Jl. Yos Sudarso 10 BanjarmasinSNVT PJPA Kalimantan II,

Propinsi Kalimantan Selatan

HK.0203/SNVT.PJPA.KS/IRWA-II/23

Jl. A Yani Km. 4 Harapan Baru

Paringing Selatan Kab. Balangan

601/PPK.Konsul.02/DPU-

AIR.24.01/BLG/2013

Jl. KH. Wahid Hasyim 79, Jombang

Studi Analisa, Geologi dan Topografi Wilayah II

Kab. Balangan

Sipil / Prasarana

Keairan

kabupaten

Balangan/Kalsel

PPK kegiatan Perencanaan

Pembangunan Irigasi Kab

Balangan

Reinventarisasi Jaringan Irigasi Wilayah UPTD

Cukir

Sipil / Prasarana

Keairan

Supervisi Rehab Saluran Sekunder Se Kab. Gresik Sipil / Prasarana

Keairan

Dinas Pekerjaan Umum

Pengairan Prov. Jatim

Jl. Gayung Kebonsari 169, Surabaya

Supervisi Rehab Saluran Sekunder Se Kab.

Banyuwangi

Sipil / Prasarana

Keairan

Dinas Pekerjaan Umum

Pengairan Prov. Jatim

Jl. Gayung Kebonsari 169, Surabaya

Supervisi Jaringan Irigasi DI. Amandit

Kontrak Tanggal Selesai Menurut

Sipil / Prasarana

Keairan

SNVT PJPA Kalimantan II,

Dirjen SDA Kemen PU

No. Nama Paket PekerjaanBidang/Sub

Bidang PekerjaanLokasi

Pemberi Tugas / Pengguna Jasa

Reinventarisasi Jaringan Irigasi Wilayah UPTD

Peterongan

Sipil / Prasarana

Keairan

Dinas PU Binamarga dan

Pengairan Kabupaten

Jombang

Jl. KH. Wahid Hasyim, No. 79,

Jombang

Detai Desai Pengendalian Banjir Tukad Ayung di

Kota Denpasar

Sipil / Prasarana

Keairan / Tata

Lingkungan

PPK Perencanaan dan

Program Satuan Kerja Balai

Wilayah Sungai Bali-Penida,

Denpasar

Jl. Tjok Agung Tresna, No. 9

Denpasar Bali, Telp. 0361-234953

Sipil / Prasarana

Keairan / Tata

Lingkungan

Satker Pengembangan

Penyehatan Lingkungan

Permukiman Bali

Premliminari Studi PS Air Limbah Kawasan Kuta

Selatan

Sipil / Prasarana

Keairan / Tata

Lingkungan

Satker Pengembangan

Penyehatan Lingkungan

Permukiman Bali

PPK Perencanaan dan

Program SATKER BBWS

Pompengan Jeneberang

Sipil / Prasarana

Keairan / Tata

Lingkungan

Satker Pengembangan

Penyehatan Lingkungan

Permukiman Bali

Detai Desan Penanganan Longsoran Tanggul

Sungai Bodri

Penyusunan SOP Untuk Penyusunan RTD

Bendungan Bili - Bili

Sipil / Prasarana

Keairan / Tata

Lingkungan

Sipil / Prasarana

Keairan / Tata

Lingkungan

Jombang

Jawa Timur

Dinas Binamarga dan

Pengairan Kabupaten

Jombang

SI DD Pengamanan dan Penataan Mata Air

Menyebar di Propinsi Bali

Sipil / Prasarana

Keairan

BWS Bali-Penida, Ditjen SDA

Kemen PUJl. Tjok Agung Tresna, Denpasar

SID Pengendalian Banjir di Kabupaten

Kotawaringin Timur

Sipil / Prasarana

Keairan

Supervisi Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi

DI. Amandit Wilayah Kiri

Sipil / Prasarana

Keairan

PPK Perencanaan dan

Program BWS Kalimantan II

Jl. Tambun Bungai 26, Kuala Kapuas

731514, Kalsel

Page 7: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

7

PT.

GRAN

16 HK.02.03/BWS-BP/PPR/02 317,235,000 25-Nov-10 25-Nov-10

14-Jun-10

17 Perencanaan Teknis Konservasi Sub DAS Galeh

Paket P-6

Sipil / Prasarana

Keairan / Jasa

Inspeksi Teknis

Semarang Dinas Pengelolaan SDA

Propinsi Jateng

Semarang, Telp. 024-7608201 602.1/312/2010 183,927,500 27-Apr-10 4-Oct-10

18 Supervisi Pekerjaan TPA Bengkala, Bali Bengkala, Bali KU.08.08/PLP-GCC/03.10 287,259,000 12-Sep-10 12-Sep-10

15-Apr-10

19 690/3.04.2/424.059/2010 198,000,000 5-Jul-10 5-Jul-10

7-Apr-10

20 Sipil / Survey Banyuwangi Jk. A Yani No. 100 027/1440/429,012/2009 46,400,000 19-Aug-09 19-Aug-09

16-Apr-09

21 Supervisi Revitalisasi TPA Regional Sarbagita Tata Lingkungan Denpasar KU.08.08/PPLP.M-GCK/09/09 334,730,000 7-Dec-09 7-Dec-09

7-Jul-09

22 Konservasi DAS Cokroyasan Paket P.10 Tata Lingkungan / Jawa Tengah Dinas Pengelolaan SDA Prop. Jl. Madukoro Blok AA - BB 602.1/347/2009 191,195,000 23-Oct-09 23-Oct-09

Sipil / Keairan Jateng Semarang 16-Jun-09

Sipil / Keairan Kab. Tojo Una-Una Pemkab Tonjo Una-Una Jl. Yos Sudarso 29 01/KONT/CK-01/DPU/2009 294,613,000 9-Oct-09 9-Oct-09

Ampana 9-Jun-09

24 Sipil / Keairan Kota Batu Dinas Sumberdaya Air dan Jl. Diran 13 Batu 251,890,000 9-Dec-08 9-Dec-08

Energi Pemkot Batu

22-Aug-08

25 Penyusunan SOP Penanggulangan Bencana Banjir Sipil / Keairan Tenggarong Dinas Perhubungan Kabupaten Jl. Jendral Sudirman NO. 27 550.26/21/SOP/VI/2008 389,500,000 9-Nov-08 9-Nov-08

Sungai Mahakam Kutai Kertanegara Tenggarong 9 Juni 2008

26 Sipil / Keairan Kota Batu Dinas Sumberdaya Air dan Jl. Diran 13 Batu 602.1/17/PPP/422.205/ 2008 261,710,000 2-Aug-08 2-Aug-08

Energi Pemkot Batu 2-Jun-08

27 Jl. Jend Sudirman No.76 Tenggarong 550,22/UKL/UPL/Keruk/VI/2008 264,500,000 9-Oct-08 9-Oct-08

6-Jun-08

28 SOP Pengeboran Air Tanah Sipil / Keairan Sumenep Dinas Pekerjaan Umum Jl. Urip Sumoharjo No.2 602.1/012/SPKS-PWS/435.103/2007 397,900,000 2-Dec-07 2-Dec-07

Pengairan Sumeneb Sumenep 2-Aug-07

29 Sipil / Keairan Kota Batu Dinas Sumberdaya Air dan Jl. Diran 13 Batu 229,050,000 16-Oct-07 16-Oct-07

Energi Pemkot Batu

16-Jul-07

30 Sipil / Keairan Probolinggo Dinas PU Pengairan Jl. Raya PB Sudirman no . 45 602.1/1201/PPBJ/426.503/2007 265,000,000 7-Nov-07 7-Nov-07

Pemerintah Kab Probolinggo Probolinggo 7 Juni 07

Pengawasan Pembangunan Jaringan Irigasi

Kegiatan DAK602.1/30/PPP/422.205/ 2008

Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi

Kegiatan DAK

Pengawasan Pembangunan Jaringan Irigasi Kota

Batu602.1/06/Konst/SPK-PWS-

IRG/422,205/ 2007

Pengawasan Teknis Kegiatan Pembangunan

Jaringan Irigasi Saluran Sungai

23 Paket VI Perencanaan Teknis Drainasi Primer /

Sekunder Kab. Tojo Una-una TA. 2009

Jl. Raya Raci Bangil Pasuruan, Telp.

0343-748368

Study Larap Bendungan Surga di Kabupaten

Buleleng

Satker Pengembangan

Penyehatan Lingkungan

Komplek Dep. PU Werdhapura,

Sanur, Jl. Danau Tamblingan No. 49,

Sanur-Denpasar

Sipil / Prasarana

Keairan / Jasa

Inspeksi Teknis

Kabupaten Buleleng,

Bali

Balai Wilayah Sungai Bali-

Penida, Denpasar

Jl. Tjok Agung Tresna, No. 9

Denpasar Bali, Telp. 0361-234953

Sipil / Prasarana

Keairan / Jasa

Inspeksi Teknis

Kecamatan Lekok

dan Nguling,

Kabupaten Pasuruan

Sipil / Prasarana

Keairan / Jasa

Inspeksi Teknis

Satker PPLP Bali, Ditjen Cipta

Karya Kementerian PU

Komplek Dept. PU Werdhapura

Sanur, Jl. Danau Tamblingan 49

Denpasar, Telp. 0361-283626

Dinas Cipta Karya, Kabupaten

Pasuruan

Perencanaan Desa Rawan Air Wilayah Lekok dan

Nguling Kabupaten Pasuruan

Dinas Perhubungan

Kabupaten Kutai Kartanegara

Pemetaan Batas Kabupaten Banyuwangi -

Bondowoso

Kepala Dinas Pemerintah

Sekertaris Daerah

Banyuwangi

Penyusunan Studi UKL dan UPL Pengerukan alun

sungai mahakam

Sipil / Keairan/ Tata

Lingkungan Tenggarong Kutai

Kertanegara

Page 8: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

8

PT.

GRAN

31 Pemetaan Batas Banyuwangi - Jember Sipil / Survey Banyuwangi Jk. A Yani No. 100 027/932/429,011/SPK/2007 45,900,000 23-Aug-07 23-Aug-07

28-May-07

32 Supervisi Konstruksi Pelaksanaan Embung Sipil / Keairan Tulungagung Balai Besar WS Brantas Jl. Sekartaji 5 Kediri PKSAD.22/SPMK/2007 248,000,000 29-Sep-07 29-Sep-07

Kabupaten Tulungagung 29-Mar-07

33 Sipil / Keairan Probolinggo Dinas PU Pengairan Jl. Raya PB Sudirman no . 45 602.1/129/PPBJ/426.503/2007 212,000,000 20-Jun-07 20-Jun-07

Pemerintah Kab Probolinggo Probolinggo 22 Maret 07

Pasuruan

34 Sipil / Keairan Kota Batu Dinas Sumberdaya Air dan Jl. Diran 13 Batu 247,690,000 10-Jul-07 10-Jul-07

Energi Pemkot Batu

10-Apr-07

35 Jasa Survey / Kabupaten Blitar Dinas Prasarana Wilayah Jl. S. Parman 9 Blitar 050/04/SDA/16-JK1.1/409.109/2006 286,850,000 15-Nov-06 15-Nov-06

Telematika Pemkab Blitar 19 Juli 2006

36 Sipil / Keairan Kabupaten Pasuruan Dinas Pengairan Pasuruan Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.1 602/SU-031/424.063/2006 329,500,000 25-Aug-06 25-Aug-06

Pasuruan 28-Apr-06

37 Pengembangan Air Tanah Sipil / Keairan Kab Sumeneb Jl. Urib Sumoharjo No. 2 Sumeneb 277,900,000 30-Dec-05 30-Dec-05

Survey dan Ivestigasi Kondisi Sungai di Kabupaten

Blitar

Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi Kota

Batu602.1/06/Konst/SPK-IRG/422,205/

2007

Perencanaan Teknis Pengembangan Irigasi

Pedesaan

SOP Operasional dan Pemeliharaan Jaringan

Irigasi

602,1/002/SPKA,PWS/435.103

/2005, 1 September 2005

Kepala Dinas Pemerintah

Kabupaten Banyuwangi

Kepala Dinas Pengairan Kab

Sumeneb

Page 9: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

9

C.1. URAIAN PENGALAMAN KERJA

Tabel-tabel berikut ini merupakan uraian pengalaman kerja dariPT. Grand Cipta

Consultinguntuk pekerjaan sejenis selama periode 10 (sepuluh) tahun terakhir.

C.

URAIAN

PENGALAMAN KERJA

Page 10: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

10

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

1 . Pengguna Jasa : PPK kegiatan Perencanaan Pembangunan Irigasi Kab Balangan

2 Nama Paket Pekerjaan : Studi Analisa, Geologi dan Topografi Wilayah II Kab. Balangan

3 Lingkup Produk : Survei Pendahuluan, Survey Topografi, Investivigasi mekenikal Tanah,

Uji Laboratorium, Analisa Geologi, Analisa hidrologi

4 . Lokasi Proyek : Kabupaten Balangan

5 . Nilai Kontrak : Rp 98,945,000

6 . No. Kontrak : 601/PPK.Konsul.02/DPU-AIR.24.01/BLG/2013

7 . Waktu Pelaksanaan : 28 Sep 2012 - 26 Desember 2012

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 17 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Geologi Mekanika Tanah/Geologi 1

c. TA. Hidrologi Sipil/Pengairan 1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 11: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

11

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

1 . Pengguna Jasa : Dinas PU Binamarga dan Pengairan Kabupaten Jombang

2 Nama Paket Pekerjaan : Reinventarisasi Jaringan Irigasi Wilayah UPTD Peterongan

3 Lingkup Produk : Survey Pengumpulan data dan penyiapan peta daerah irigasi,

Cakupan pengelola aset irigasi, Jaringan Primer dan Sekunder,

4 . Lokasi Proyek : Jombang

5 . Nilai Kontrak : Rp 47,740,000

6 . No. Kontrak : 602.1/1940/111.03/2012

7 . Waktu Pelaksanaan : 1 Maret 2012 - 30 Maret 2012

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 15 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil Pengairan 1

b. Ahli Irigasi Sipil Pengairan 1

c. Ahli Cost Estimator Sipil Pengairan 1

d. Surveyor Sipil Pengairan 1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 12: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

12

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

1 . Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Prov. Jatim

2 Nama Paket Pekerjaan : Supervisi Rehab Saluran Sekunder Se Kab. Gresik

3 Lingkup Produk : Survey Pengumpulan data dan penyiapan peta daerah irigasi,

Cakupan pengelola aset irigasi, Jaringan Primer dan Sekunder,

4 . Lokasi Proyek : Gersik

5 . Nilai Kontrak : Rp 47,740,000

6 . No. Kontrak :

7 . Waktu Pelaksanaan : 9 Maret 2012 - 23 April 2012

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 15 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil Pengairan 1

b. Ahli Irigasi Sipil Pengairan 1

c. Ahli Cost Estimator Sipil Pengairan 1

d. Surveyor Sipil Pengairan 1

602.1/1940/111.03/2012

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 13: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

13

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

1 . Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Prov. Jatim

2 Nama Paket Pekerjaan : Supervisi Rehab Saluran Sekunder Se Kab. Banyuwangi

3 Lingkup Produk : Survey Pengumpulan data dan penyiapan peta daerah irigasi,

Cakupan pengelola aset irigasi, Jaringan Primer dan Sekunder,

4 . Lokasi Proyek : Gersik

5 . Nilai Kontrak : Rp 48,053,500

6 . No. Kontrak : 602.1/3307/111.03/2012

7 . Waktu Pelaksanaan : 19 April 2012 - 3 Juni 2012

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 15 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil Pengairan 1

b. Ahli Irigasi Sipil Pengairan 1

c. Ahli Cost Estimator Sipil Pengairan 1

d. Surveyor Sipil Pengairan 1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 14: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

14

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

1 . Pengguna Jasa : SNVT PJPA Kalimantan II, Dirjen SDA Kemen PU

2 Nama Paket Pekerjaan : Supervisi Jaringan Irigasi DI. Amandit

3 Lingkup Produk : Survey volume dan desain, Kordinasi dengan kontraktor, mengkaji jadwal dan

pelaksanaan pekerjaan, inspeksi selama fabrikasi dan instalasi dan

pengawasan kontruksi

4 . Lokasi Proyek : Banjarmasin

5 . Nilai Kontrak : Rp 314,909,000

6 . No. Kontrak : HK.02.03/SNVT.PJPA-KS/IRWA.II/084

7 . Waktu Pelaksanaan : 23 April 2012 - 23 Agustus 2012

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 26 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil Pengairan 1

b. Contruction Engineering Sipil Pengairan 1

c. Inspector Sipil Pengairan 1

d. Quantity Surveyor Sipil Pengairan 1

e. Surveyor Sipil Pengairan 1

f. Chief Soil Technicial Sipil Pengairan 1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 15: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

15

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

1

1 . Pengguna Jasa : Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Bali

2 Nama Paket Pekerjaan : Supervisi Revitalisasi TPA Temesi

3 Lingkup Produk : Survey volume dan desain, Kordinasi dengan kontraktor, mengkaji jadwal dan

pelaksanaan pekerjaan, inspeksi selama fabrikasi dan instalasi dan

pengawasan kontruksi

4 . Lokasi Proyek : Bali

5 . Nilai Kontrak : Rp 333,575,000

6 . No. Kontrak : KU.08.08/PIPLP-GCC/11.18

7 . Waktu Pelaksanaan : 23 Juli 2011 - 17 Desember 2011

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 15 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Lingkungan 1

b. TA. Persampahan dan sanitasi Penyehatan 1

c. TA. Geodesi Geodesi 1

d. TA. Kontruksi Sipil 1

e. TA. Quality Control Sipil 1

f. TA. Mekanika Tanah Sipil 1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 16: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

16

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

2

1 . Pengguna Jasa : Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Bali

2 Nama Paket Pekerjaan : Premliminari Studi PS Air Limbah Kawasan Kuta Selatan

3 Lingkup Produk : Survey dan pengukuran prasarana air limbah antara lain jaringan pipa induk,

Jaringan pipa sekunder, bak pengumpul dan ps penunjang air limbah

4 . Lokasi Proyek : Bali

5 . Nilai Kontrak : Rp 162,000,000

6 . No. Kontrak : KU.08.08/PIPLPM-GCC/11.24

7 . Waktu Pelaksanaan : 21 Juli 2011 - 19 September 2011

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 15 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Lingkungan Penyehatan 1

c. TA. Pengolahan Limbah Lingkungan 1

d. TA. Planologi Planologi 1

e. TA. Geodesi Geodesi 1

f. TA. Struktur Sipil 1

g. TA. Mekanika Tanah Teknik Mineral 1

h. TA. Estimasi Biaya Ekonomi 1

i. TA. Sosial Kemasyarakatan Sosial 1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 17: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

17

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

3

1 . Pengguna Jasa : PPK Perencanaan dan Program Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Bali-Penida

2 Nama Paket Pekerjaan : Detai Desai Pengendalian Banjir Tukad Ayung di Kota Denpasar

3 Lingkup Produk : Orientasi Lapangan, Iventarisasi Data, Survey Topografi, Analisa uji Tanah,

Pengukuran Hidrometri dan Pengamatan Sendimen, Perhitungan Biaya dan

Analisa Ekonomi

4 . Lokasi Proyek : Bali

5 . Nilai Kontrak : Rp 334,320,000

6 . No. Kontrak : HK.02.03/BWS-BP/PPK/11

7 . Waktu Pelaksanaan : 12 Mei 2011 - 12 September 2011

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 20 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Pengairan Pengairan 1

c. TA. Hidrologi Pengairan 1

d. TA. Geoteknik geolagi 1

e. TA. Geodesi Geodesi 1

f. TA. Sosek Sosial / Ekonomi 1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 18: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

18

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

4

1 . Pengguna Jasa : PPK Dinas Pengelolaan SDA Prop.Jateng

2 Nama Paket Pekerjaan : Detai Desan Penanganan Longsoran Tanggul Sungai Bodri

3 Lingkup Produk : Mengiventarisasi titik-titik kerusakan, menganalisa penyebab kerusakan,

menganalisa desain bangunan pengaman, menyiapkan dokumen desain dalam

rangka menunjang kegiatan konstruksi untuk menjaga kelestarian sungai

4 . Lokasi Proyek : Semarang, Jawa Tengah

5 . Nilai Kontrak : Rp 273,000,000

6 . No. Kontrak : 602.1/549/2011

7 . Waktu Pelaksanaan : 9 Mei 2011 - 11 Oktober 2011

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 18 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Bangunan Air Sipil 1

c. TA. Hidrologi Pengairan 1

d. TA. OP Teknik Sipil 1

e. TA. Geodesi Geodesi 1

f. TA. Geologi Geologi 1

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Page 19: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

19

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

5

1 . Pengguna Jasa : PPK Perencanaan dan Program SATKER BBWS Pompengan Jeneberang

2 Nama Paket Pekerjaan : Penyusunan SOP Untuk Penyusunan RTD Bendungan Bili - Bili

3 Lingkup Produk : Mengidentifikasi terkait penanganan bencana, menyusun rencana sistim

pengamanan, menyusun pengorganisasian, menyusun alat

penaganan bencana, Membuat Panduan SOP Penanganan Bencana Banjir

4 . Lokasi Proyek : Makasar, Sulawesi Selatan

5 . Nilai Kontrak : Rp 379,000,000

6 . No. Kontrak : KU.08.08/PPK/16/IV/2011

7 . Waktu Pelaksanaan : 25 April 2011 - 22 Agustus 2011

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 15 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Sosek Sosial Ekonomi 1

c. TA. K3 Sipil 1

d. TA. Hidrostructure Sipil/Pengairan 1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 20: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

20

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

6

1 . Pengguna Jasa : Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Bali

2 Nama Paket Pekerjaan : DED Optimalisasi IPLT Buleleng

3 Lingkup Produk : Untuk peningkatan dan pemulihan kondisi IPLT Kab. Buleleng sehingga

keberadaan IPLT dapat berfungsi optimal, menyusun DED Optimalisasi,

Perencanaan usulan pembenahan, membuat rencana pengembangan IPLT

4 . Lokasi Proyek : Kabupaten Buleleng, Bali

5 . Nilai Kontrak : Rp 180,468,000

6 . No. Kontrak :

7 . Waktu Pelaksanaan : 7 April 2011 - 15 Agustus 2011

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 15 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Teknik Lingkungan 1

b. TA. Kontruksi Sipil 1

c. TA. Estimasi Biaya Sipil 1

d. Ass Lingkungan Teknik Lingkungan 1

e. Ass Keuangan Ekonomi 1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

KU.08.08/PIPLP-GCC/11.03

Page 21: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

21

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

7

1 . Pengguna Jasa : Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, Denpasar

2 Nama Paket Pekerjaan : Study Larap Bendungan Surga di Kabupaten Buleleng

3 Lingkup Produk : Survey Sosial Ekonomi, Pengukuran, Mengumpulkan data bagi

penduduk terkena dampak langsung menyerap. Menampung aspirasi,

keinginan opsi penduduk

4 . Lokasi Proyek : Kabupaten Buleleng, Bali

5 . Nilai Kontrak : Rp 317,235,000

6 . No. Kontrak :

7 . Waktu Pelaksanaan : 14 juni 2010 - 25 November 2010

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 42 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Bendungan Pengairan 1

c. TA. Hirologi Pengairan 1

d. TA. Hirolika Sipil Pengairan 1

e. TA. Geodesi Geodesi 1

f. TA. Sosial Ekonomi Sosial Ekonomi 1

g. Assisten Sosial ekonomi Sosial Ekonomi 2

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

HK.02.03/BWS-BP/PPR/02

Page 22: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

22

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

8

1 . Pengguna Jasa : Dinas Pengelolaan SDA Propinsi Jateng

2 Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Teknis Konservasi Sub DAS Galeh Paket P-6

3 Lingkup Produk : Pengumpulan data sosialisasi masyarakat, Survey topografi, morfologi

: sungai, sistem drainase, geologi permukaan dan karakteristik lingkungan

4 . Lokasi Proyek : Semarang

5 . Nilai Kontrak : Rp 183,927,500

6 . No. Kontrak :

7 . Waktu Pelaksanaan : 27 April 2010 Sampai 4 Oktober 2010

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 26 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Bangunan Air Teknik Pengairan 1

c. TA. Geodesi Geodesi 1

d. TA. Hidrologi Pengairan 1

e. TA. Geologi Geologi 1

f. TA.Sosial ekonomi Sosial Ekonomi 1

602.1/312/2010

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 23: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

23

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

9

1 . Pengguna Jasa : Satker PPLP Bali, Ditjen Cipta Karya Kementerian PU

2 Nama Paket Pekerjaan Supervisi Pekerjaan TPA Bengkala, Bali

3 Lingkup Produk Mengawasi dan mengontrol kemajuan pekerjaan, kuantitas, kualitas

biaya konstruksi dan keamanan konstruksi

memeriksa dan mengevaluasi material dan peralatan yang diusulkan

4 . Lokasi Proyek : Bengkala, Bali

5 . Nilai Kontrak : Rp 287,259,000

6 . No. Kontrak : KU.08.08/PLP-GCC/03.10

7 . Waktu Pelaksanaan : 15 April 2010 - 12 September 2010

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 32 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Geodesi Geodesi 1

c. TA. Sipil Sipil 1

d. TA. Sosek Sosek 1

e. TA. Hukum Hukum 1

f. Ass Geodesi Geodesi 1

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Page 24: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

24

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

10

1 . Pengguna Jasa : Dinas Cipta Karya, Kabupaten Pasuruan

2 Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Desa Rawan Air Wilayah Lekok dan Nguling Kabupaten

Pasuruan

3 Lingkup Produk : Pengumpulan data klimatologi, mateorologi, meteorologi, geologi, hidrologi

: Survey sosial ekonomi, pengumpulan data peta cekungan

4 . Lokasi Proyek : Kecamatan Lekok dan Nguling, Kabupaten Pasuruan

5 . Nilai Kontrak : Rp 198,000,000

6 . No. Kontrak : 690/3.04.2/424.059/2010

7 . Waktu Pelaksanaan : 7 April 2010 - 6 Juli 2010

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 28 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Hirologi Pengairan 1

c. TA. Hirolika Sipil/Pengairan 1

d. TA. Geodesi Geodesi 1

e. TA. Sosial Ekonomi Sosial Ekonomi 1

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Page 25: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

25

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

11

1 . Pengguna Jasa : Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan

2 Nama Paket Pekerjaan Supervisi Revitalisasi TPA Regional Sarbagita

3 Lingkup Produk Pengumpulan peta dan data prasarana air baku, hidroklimatologi,

Rekomendasi tindak lanjut pengembangan SDA, Desain Bangunan

4 . Lokasi Proyek : Denpasar

5 . Nilai Kontrak : Rp 334,730,000

6 . No. Kontrak : KU.08.08/PPLP.M-GCK/09/09

7 . Waktu Pelaksanaan : 7 Juli 2009 - 7 Desember 2009

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 34 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Geodesi Geodesi 1

c. TA. Hidrologi Pengairan 1

d. TA. Geologi Geologi 1

e. TA.Sosial ekonomi Sosial Ekonomi 1

f. TA. Lingkungan Lingkungan 1

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Page 26: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

26

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

12

1 . Pengguna Jasa : Dinas Pengelolaan SDA Prop.Jawa Tenggah

2 Nama Paket Pekerjaan : Konservasi DAS Cokroyasan Paket P.10

3 Lingkup Produk : Pengumpulan data sosialisasi masyarakat, Survey topografi, morfologi

: sungai, sistem drainase, geologi permukaan dan karakteristik lingkungan

4 . Lokasi Proyek : Jawa Tengah

5 . Nilai Kontrak : Rp 191,195,000

6 . No. Kontrak : 602.1/347/2009

7 . Waktu Pelaksanaan : 16 Juni 2009 - 23 September 2009

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 26 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Bangunan Air Teknik Pengairan 1

c. TA. Geodesi Geodesi 1

d. TA. Hidrologi Pengairan 1

e. TA. Geologi Geologi 1

f. TA.Sosial ekonomi Sosial Ekonomi 1

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Page 27: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

27

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

13

1 . Pengguna Jasa :

2 Nama Paket Pekerjaan : Paket VI Perencanaan Teknis Drainasi Primer / Sekunder

Kab. Tojo Una-una TA. 2009

3 Lingkup Produk : Survey lapangan, analisa data peta, pengukuran topografi, penyelidikan

: hidrologi dan perencanaan teknis jaringan irigasi

4 . Lokasi Proyek : Kabupaten Tojo una - una

5 . Nilai Kontrak : Rp 294,613,000.00

6 . No. Kontrak : 01/KONT/CK-01/DPU/2009

7 . Waktu Pelaksanaan : 9 Juni 2009 - 9 Oktober 2009

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 26 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil/Pengairan 1

b. TA. Pengairan Sipil/Pengairan 1

c. TA.Hidrolika Pengairan 1

d. TA.Geodesi Geodesi 1

e. TA. Sosek Sosek 1

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Pemkab Tonjo Una-Una

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Page 28: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

28

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

14

1 . Pengguna Jasa : Dinas Sumberdaya Air dan Energi Pemkot Batu

2 Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan Jaringan Irigasi Kegiatan DAK

3 Lingkup Produk : Pengumpulan data dengan melaksanakan pengawasan pekerjaaan fisik,

monitoring dan Evaluasi secara administratif kejadian yang berlangsung

4 . Lokasi Proyek : Kota batu

5 . Nilai Kontrak : Rp 251,890,000.00

6 . No. Kontrak : 602.1/30/PPP/422.205/ 2008

7 . Waktu Pelaksanaan : 29 April 2009 - 28 Oktober 2009

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 26 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Irigasi Teknik Pengairan 1

c. TA. Struktur Sipil 1

e. TA. Sosek Sosial Ekonomi 1

f. TA. Lingkungan Lingkungan 1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 29: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

29

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

15

1 . Pengguna Jasa :

2 Nama Paket Pekerjaan : Penyusunan SOP Penanggulangan Bencana Banjir Sungai Mahakam

3 Lingkup Produk : Menyusun sistem pengerahan dan pengorganisasian penanganan bencana,

menyusun alur penanganan bencana yang kordinatif agar dihasilkan

penanganan yang optimal

4 . Lokasi Proyek : Kab. Kutai Kertanegara

5 . Nilai Kontrak : Rp 389,500,000

6 . No. Kontrak :

7 . Waktu Pelaksanaan : 9 Juni 2009 - 9 November 2009

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 20 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA.Ekonomi Wilayah Tata ruang 1

c. TA.Transportasi Sipil 1

d. TA.Teknik Lingkungan Teknik Lingkungan 1

e. TA.Geologi Geologi 1

f. TA.Hidrologi Pengairan 1

Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Kertanegara

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

550.26/21/SOP/VI/2008

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 30: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

30

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

16

1 . Pengguna Jasa :

2 Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi Kegiatan DAK

3 Lingkup Produk : Merencanakan desain renovasi bangunan air, membuat perhitungan teknis

: kontruksi, mengadakan survey penyelidikan tanah

4 . Lokasi Proyek : Batu

5 . Nilai Kontrak : Rp 261,710,000

6 . No. Kontrak : 602.1/17/PPP/422.205/ 2008

7 . Waktu Pelaksanaan : 2 Juni 2008 - 2 Agustus 2008

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 20 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Irigasi Teknik Pengairan 1

c. TA. Struktur Sipil 1

e. TA. Sosek Sosial Ekonomi 1

f. TA. Lingkungan Lingkungan 1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Dinas Sumberdaya Air dan Energi Pemkot Batu

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 31: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

31

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

17

1 . Pengguna Jasa :

2 Nama Paket Pekerjaan : SOP Pengeboran Air Tanah

3 Lingkup Produk : Pengumpulan data klimatologi, mateorologi, meteorologi, geologi, hidrologi

Survey penyelidikan tanah, pengumpulan data peta cekungan

4 . Lokasi Proyek : Sumeneb

5 . Nilai Kontrak : Rp 397,900,000

6 . No. Kontrak : 602.1/012/SPKS-PWS/435.103/2007

7 . Waktu Pelaksanaan : 2 Agustus 2007 - 2 September 2007

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 24 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Hirologi Pengairan 1

c. TA. Hirolika Sipil/Pengairan 1

d. TA. Geodesi Geodesi 1

e. TA. Sosial Ekonomi Sosial Ekonomi 1

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Sumeneb

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Page 32: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

32

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

18

1 . Pengguna Jasa :

2 Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan Jaringan Irigasi Kota Batu

3 Lingkup Produk : Pengumpulan data dengan melaksanakan pengawasan pekerjaaan fisik,

monitoring dan Evaluasi secara administratif kejadian yang berlangsung

4 . Lokasi Proyek : Kota Batu

5 . Nilai Kontrak : Rp 229,050,000

6 . No. Kontrak : 602.1/06/Konst/SPK-PWS-IRG/422,205/ 2007

7 . Waktu Pelaksanaan : 16 Juli 2007 - 15 Oktober 2007

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 45 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Irigasi Teknik Pengairan 1

c. TA. Struktur Sipil 1

e. TA. Sosek Sosial Ekonomi 1

f. TA. Lingkungan Lingkungan 1

Dinas Sumberdaya Air dan Energi Pemkot Batu

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 33: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

33

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

19

1 . Pengguna Jasa :

2 Nama Paket Pekerjaan Pengawasan Teknis Kegiatan Pembangunan Jaringan Irigasi

Saluran Sungai

3 Lingkup Produk Pengumpulan data dengan melaksanakan pengawasan pekerjaaan fisik,

monitoring dan Evaluasi secara administratif kejadian yang berlangsung

4 . Lokasi Proyek : Kota probolinggo

5 . Nilai Kontrak : Rp 265,000,000.00

6 . No. Kontrak : 602.1/1201/PPBJ/426.503/2007

7 . Waktu Pelaksanaan : 7 Juni 2007 - 7 November 2007

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 24 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Irigasi Teknik Pengairan 1

c. TA. Struktur Sipil 1

e. TA. Sosek Sosial Ekonomi 1

f. TA. Lingkungan Lingkungan 1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Dinas PU Pengairan Pemerintah Kab Probolinggo

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 34: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

34

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

20

1 . Pengguna Jasa :

2 Nama Paket Pekerjaan : Supervisi Konstruksi Pelaksanaan Embung Kabupaten Tulungagung

3 Lingkup Produk : Meneliti Construction Drawing dan perhitungan, meneliti dan mengevaluasi

semua usulan rencana kerja, menetapkan cara kerja test bahan konstruksi

4 . Lokasi Proyek : Kab. Tulungagung

5 . Nilai Kontrak : Rp 248,000,000

6 . No. Kontrak : PKSAD.22/SPMK/2007

7 . Waktu Pelaksanaan : 29 Maret 2007 - 29 September 2007

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 24 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil/Pengairan 1

b. TA.Pengairan Pengairan 1

c. TA. Struktur Sipil 1

d.. TA. Geodesi Geodesi 1

e. TA. Sosek Sosial Ekonomi 1

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Balai Besar WS Brantas

Page 35: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

35

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

21

1 . Pengguna Jasa :

2 Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Teknis Pengembangan Irigasi Pedesaan

3 Lingkup Produk : Merencanakan desain renovasi bangunan air, membuat perhitungan teknis

kontruksi, mengadakan survey penyelidikan tanah

4 . Lokasi Proyek :

5 . Nilai Kontrak : Rp 212,000,000

6 . No. Kontrak : 602.1/129/PPBJ/426.503/2007

7 . Waktu Pelaksanaan : 22 Maret 2007 - 20 Juni 2007

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 50 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Irigasi Teknik Pengairan 1

c. TA. Struktur Sipil 1

e. TA. Sosek Sosial Ekonomi 1

f. TA. Lingkungan Lingkungan 1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Dinas PU Pengairan Pemerintah Kab Probolinggo

Probolinggo

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Page 36: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

36

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

22

1 . Pengguna Jasa :

2 Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi Kota Batu

3 Lingkup Produk : Pengumpulan data dengan melaksanakan pengawasan pekerjaaan fisik,

monitoring dan Evaluasi secara administratif kejadian yang berlangsung

4 . Lokasi Proyek : Kota Batu

5 . Nilai Kontrak : Rp 247,690,000

6 . No. Kontrak : 602.1/06/Konst/SPK-IRG/422,205/ 2007

7 . Waktu Pelaksanaan : 10 April 2007 - 10 Juli 2007

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 24 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Irigasi Teknik Pengairan 1

c. TA. Struktur Sipil 1

e. TA. Sosek Sosial Ekonomi 1

f. TA. Lingkungan Lingkungan 1

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Dinas Sumberdaya Air dan Energi Pemkot Batu

Page 37: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

37

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

23

1 . Pengguna Jasa : Dinas Prasarana Wilayah Pemkab Blitar

2 Nama Paket Pekerjaan : Survey dan Ivestigasi Kondisi Sungai di Kabupaten Blitar

3 Lingkup Produk : Melakukan Pekerjaan Survey dan Investigasi kondisi sungai dikabupaten

Blitar, Studi Hidrologi, Survey Topografi

4 . Lokasi Proyek : Kabupaten Blitar

5 . Nilai Kontrak : Rp 286,850,000

6 . No. Kontrak : 050/04/SDA/16-JK1.1/409.109/2006

7 . Waktu Pelaksanaan : 19 Juli 2006 - 15 Nopember 2006

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 23 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Pengairan 1

b. TA. Hidrologi Pengairan 1

c. TA.Geodesi Geodesi 1

d. TA. Lingkungan Teknik Lingkungan 1

e. TA.Sos.Ekonomi Pertanian Pertanian 1

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Page 38: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

38

URAIAN PEKERJAAN

PT. GRAND CIPTA CONSULTING

24

1 . Pengguna Jasa : Dinas Pengairan Kabupaten Pasuruan

2 Nama Paket Pekerjaan : SOP Operasional dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

( Dam dan Jaringan Irigasi APBD TA. 2006 )

3 Lingkup Produk : Perencanaan Desain Untuk Perbaikan Jaringan Irigasi dan Sungai

yang Mengalami Kerusakan ringan, sedang sampai berat yang akhirnya

untuk meningkatkan kelancaran aliran air

4 . Lokasi Proyek : Kabupaten Pasuruan

5 . Nilai Kontrak : Rp 329,500,000.00

6 . No. Kontrak :

7 . Waktu Pelaksanaan : 26 April 2006 - 25 Agustus 2006

8 Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada)

Alamat

Negara Asal

9 . Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing OB

Tenaga Ahli Indonesia 24 OB

10 . Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli (salah satu)

Asing Indonesia

a. ……..OB ……….OB

b. ……..OB ……….OB

c. ……..OB ……….OB

d. ……..OB ……….OB

Tenaga ahli tetap yang terlibat

Posisi Keahlian Jumlah orang

a. Team Leader Sipil 1

b. TA. Sungai Pengairan 1

d. TA. Bangunan Air Pengairan 1

e. TA. Irigasi Pengairan 1

f. TA. Hidrolika Sipil 1

602/SU-031/424.063/2006

SEPULUH TAHUN TERAKHIR

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Page 39: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

39

D.1. UMUM

Setelah melalui proses pemahaman dan penelaahan terhadap Kerangka Acuan Kerja

(KAK) Supervisi Peningkatan Jaringan Irigasi di Kabupaten Tabanan yang dikeluarkan

maka berikut ini akan disampaikan beberapa hal mengenai tanggapan terhadap Kerangka Acuan

Kerja oleh Konsultan dengan maksud untuk menyamakan persepsi untuk kesempurnaan dan

menjadikan preseden baik atau nilai tambah bagi konsultan.

D.2. TANGGAPAN TERHADAP KAK

D.2.1. TANGGAPAN DAN SARAN SECARA UMUM TERHADAP KAK

Dalam rangka untuk menjamin mutu dan kualitas bangunan maka diperlukan

pengawasan, pemantauan dan pengendalian yang ketat, terukur dan pengujian bahan di

laboratorium serta penggunaan alat yang memadai sehingga diperlukan kerjasama dengan pihak

ketiga atau penyedia jasa konsultansi. Hal tersebut perlu dilakukan guna menjamin kualitas,

mutu bangunan yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) di dalam pelaksanaan

pekerjaan konstruksi. Diperlukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka membantu

pengawasan teknis dan supervisi dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Diharapkan dengan

kerjasama dari semua pihak, maka mutu, kualitas dan fungsi bangunan bisa optimal sesuai

perencanaan.

Hal-hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya kegiatan supervisi secara umum yaitu

agar tersusunnya suatu organisasi pengawasan konstruksi dengan beban tugas pengawasan

pelaksanaan pekerjaan dan secara periodik memberikan masukan kepada pemimpin kegiatan,

D.

TANGGAPAN DAN SARAN

TERHADAP KAK

Page 40: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

40

baik yang bersifat rutin dan teknis maupun usulan-usulan lainnya yang sifatnya menunjang

pelaksanaan fisik.

Sedangkan tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan

sehingga dicapai hasil kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak baik dari segi kualitas,

kuantitas serta dapat diselesaikan dengan waktu dan biaya yang telah ditentukan, sehingga

sasarannya adalah agar prasarana dan sarana irigasi nantinya dapat berfungsi secara optimal

untuk mengatasi permasalahan penyediaan air bersih di Kabupaten Tabanan.

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, konsultan akan tetap berpedoman pada lingkup

pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja/Term Of Reference (KAK) pekerjaan tersebut.

Secara umum lingkup kegiatan yang diuraikan dalam KAK telah diuraikan dan sesuai dengan

tahapan kegiatan.

Namun ada beberapa hal yang menurut pihak konsultan yang belum tertuang dalam KAK

yaitu informasi hasil studi terkait dan hal ini akan menjadi kewajiban pihak konsultan untuk

mendapatkan informasi lebih lanjut termasuk juga dalam hal mengenai data-data penunjang yang

diperlukan. Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan dalam pelaksanaannya akan ada beberapa

aspek serta permasalahan yang harus disesuaikan dengan kondisi lokasi dan keinginan dari

masyarakat setempat serta kajian dari aspek lingkungan perlu dijadikan bahan pertimbangan.

Oleh karena setiap pembangunan sekarang ini harus mengedepankan aspek lingkungan terutama

aspek sosial masyarakat agar tidak menimbulkan persepsi negatif di masyarakat. Sehingga

keberhasilan pelaksanaan pekerjaan ini akan dapat tercapai jika konsultan memahami dengan

seksama terhadap apa yang dimaksud di dalam Kerangka Acuan Kerja (Term of

Reference/TOR).

D.2.2. TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG PEKERJAAN

Keberhasilan pengembangan potensi wilayah dalam kenyataannya akan diikuti oleh

peningkatan kebutuhan penyediaan baku (air bersih, air irigasi, industri dll). Sementara itu

perubahan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan pengembangan sumber-sumber air

menyebabkan perubahan pada karakter hidrologi yang pada akhirnya akan mengakibatkan

penurunan kapasitas persediaan air di daerah yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu dijaga

suatu kondisi dimana minimal terjadi kesetimbangan air antara kebutuhan dan ketersediaan air.

Page 41: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

41

Untuk menghadapi permasalahan tersebut, Pemerintah dan DPR-RI telah menerbitkan Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Pada Pasal 14 UU Nomor 7 tahun 2004

tersebut mengamanatkan Pemerintah berwenang menetapkan Kebijakan Nasional Sumber Daya

Air. Dengan tersusunnya Kebijakan Nasional Sumber Daya Air diharapkan pengembangan dan

pengelolaan sumber daya air tetap mengarah kepada keterpaduan yang harmonis, dan kelestarian

kemanfaatannya. Kebijakan Nasioanl ini berisi garis besar prioritas-prioritas pengembangan

sumber daya air di masing-masing wilayah di Indonesia, dan maka menjadi dasar untuk

penyusunan kebijakan dan program di daerah dalam pengelolaan sumber daya airnya secara

lebih terinci.

Pengembangan dan pengelolaan sumber air di wilayah Propinsi Bali masih kurang

optimal sehingga masih banyak lahan pertanian yang kekurangan air yang berdampak pada

penurunan produksi pertanian, kesulitan air bersih, semakin luasnya lahan kritis. Disatu sisi

masih banyak potensi sumber air (air permukaan, mata air dan air tanah) yang belum

dimanfaatkan secara optimal untuk penyediaan (air irigasi). Upaya pemenuhan kebutuhan telah

memunculkan persoalan dalam kaitannya dengan penyediaan prasarana dan sarana

pengembangan dan pengelolaan sumber air yang memadai. Namun karena ketersediaan air

lambat laun tidak seimbang lagi dengan tingkat kebutuhannya, maka permasalahan ini harus

diupayakan jalan keluarnya. Agar pengelolaan air irigasi bisa menjadi efektif, maka debit harus

diukur dan diatur sedemikian rupa agar sumber air yang ada bisa terjaga kuantitas dan

kontinuitasnya. Untuk itu diperlukan suatu bangunan utama (headworks) seperti bendung,

embung, waduk/bendungan, jaringan irigasi beserta bangunan-bangunan perlengkapannya.

Terkait dengan penyediaan prasarana pengelolaan sumber air yang memadai maka oleh

Balai Wilayah Sungai Bali-Penida akan melaksanakan kegiatan peningkatan jaringan Irigasi

secara berkelajutan yang tersebar di wilayah Provinsi Bali. Untuk menjamin pelaksanaan

kegiatan konstruksi agar sesuai dengan waktu, mutu dan biaya yang ditetapkan serta dapat

memberikan manfaat yang optimal bagi para petani, maka diperlukan adanya kegiatan

pengawasan terhadap kegiatan konstruksi tersebut.

Page 42: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

42

D.2.3. TANGGAPAN TERHADAP MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN

Maksud dari pekerjaan ini adalah tersusunnya suatu organisasi pengawasan proyek

dengan beban tugas pengawasan pelaksanaan pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi secara

periodik memberikan masukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa, baik yang

bersifat rutin dan teknis maupun usulan-usulan yang sifatnya menunjang pelaksanaan fisik.

Menurut pemahaman, konsultan menanggapi bahwakegiatan supervisi/pengawasan

dilakukan dengan suatu organisasi pengawasan dengan beban tugas pengawasan konstruksi dan

memberikan masukan secara periodik kepada Pemilik Proyek, baik yang bersifat rutin dan teknis

maupun usulan-usulan yang sifatnya menunjang pelaksanaan konstruksi. Sedangkan tujuan dari

pelaksanaan kegiatan pengawasan adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan sehingga

dicapai hasil kerja yang sesuai dengan Dokumen Kontrak baik dari segi kualitas, kuantitas serta

dapat diselesaikan sesuai dengan waktu dan dengan biaya yang telah ditentukan.

Konsultan pengawas akan melaksanakan tugas-tugas pengawasan konstruksi secara

keseluruhan dan memberikan bantuan teknis maupun non teknis dalam pelaksanaannya, yaitu :

a. Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction) dengan kegiatan meliputi mobilisasi tim

konsultan, evaluasi organisasi pelaksanaan di lapangan dan koordinasi dengan pihak

Pengguna Jasa.

b. Saat Awal Proyek (At-Project Starting) meliputi koordinasi awal dengan pihak Pengguna

Jasa dan kontraktor, pengecekan bersama terkait dengan item-item pekerjaan dan jadwal

pelaksanaan konstruksi, sistem kerja dll.

c. Pelaksanaan Proyek (Project Construction) dengan kegiatan meliputi (1)

Pengendalian/kontrol pemakaian mutu bahan/material dan pengujian bahan/material yang

digunakan, (2) Pengawasan/pengendalian teknis pelaksanaan pekerjaan, (3) Pengendalian

dan pengecekan volume pekerjaan dan pembayarannya, (4) Melakukan kontrol terhadap

kualitas hasil pekerjaan, (5) Monitoring dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan, (6)

Pelaksanaan test akhir pada pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan dokumentasi.

d. Saat Proyek Selesai (Project Completion) dengan kegiatan meliputi masa pemeliharaan,

pemeriksaan bersama, serah terima pekerjaan, pembayaran akhir dan evaluasi dan penilaian

pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.

Page 43: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

43

Hal ini sesuai dengan tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan

pekerjaan sehingga dicapai hasil kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak baik dari segi

kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dengan waktu dan biaya yang telah ditentukan.

D.2.4. TANGGAPAN TERHADAP SASARAN PEKERJAAN

Sasaran pekerjaan ini meliputi :

Upaya pengendalian pelaksanaan konstruksi pembangunan jaringan irigasi agar tepat

waktu, mutu, dan biaya yang sesuai dengan Dokumen Kontrak.

Agar prasarana dan sarana irigasi nantinya dapat berfungsi secara optimal untuk

mengatasi permassalahan penyediaan air bersih di Kabupaten Badung.

Konsultan menanggapi bahwa untuk menjamin agar pelaksanaan konstruksi tersebut

dapat terlaksana dengan baik maka harus melibatkan organisasi pengawasan untuk

mengendalikan pelaksanaan konstruksinya. Konsultan pengawas akan melaksanakan tugas-tugas

pengawasan konstruksi secara keseluruhan dan memberikan bantuan teknis maupun non teknis

yang sifatnya menunjang pelaksanaan konstruksi. Pemahaman konsultan terhadap sasaran yang

ingin dicapai dari kegiatan pengawasan adalah (1) Upaya pengendalian pelaksanaan

pembangunan agar tepat waktu, mutu, dan biaya yang sesuai dengan Dokumen Kontrak, (2)

Agar sarana dan prasarana yang terbangun nantinya dapat berfungsi secara optimal dan

memberikan manfaat bagi masyarakat.

D.2.5. TANGGAPAN TERHADAP LINGKUP PEKERJAAN

Konsultan menyadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pekerjaan Supervisi dan

Peningkatan Jaringan Irigasi di Kabupaten Tabananini akan tercapai jika memahami dengan

seksama terhadap apa yang dimaksud di dalam Kerangka Acuan Kerja. Dengan demikian

keseluruhan lingkup pekerjaan yang masuk didalamnya bisa terlaksana sepenuhnya dengan baik,

dan sasaran dari pekerjaan yang diharapkan bisa tercapai dengan tepat waktu. Konsultan cukup

memahami apa yang disajikan dalam KAK, maupun penjelasan-penjelasan yang disampaikan

dalam rapat penjelasan yang telah dilakukan.

Jenis-jenis kegiatan yang harus dilaksanakan dalam studi ini telah dijabarkan secara rinci

dalam KAK. Setelah mempelajari, maka Konsultan menanggapi bahwa sebenarnya item

Page 44: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

44

pekerjaan yang tercantum dalam KAK cukup banyak dan cukup luas, sehingga dalam

pelaksanaan pekerjaan nantinya konsultan akan lebih cermat dalam menentukan metode

pelaksanaan agar semua item kegiatan yang harus terlaksana tidak ada yang terlewatkan atau

item pekerjaan yang tumpang tindih. Dengan demikian keluaran yang diharapkan dari

pelaksanaan studi ini dapat tercapai sesuai dengan alokasi waktu, biaya dan mutu pekerjaan.

D.2.6. TANGGAPAN TERHADAP WAKTU

Dalam Kerangka Acuan Kerja telah ditetapkan bahwa jangka waktu pelaksanaan

pekerjaan Supervisi Peningkatan Jaringan Irigasi di Kabupaten Tabanan ini adalah 7 (tujuh)

bulan atau 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender memang terlihat cukup pendek apalagi melihat

volume pekerjaan yang meliputi kajian semua aspek baik teknis, lingkungan dan ekonomi. Akan

tetapi dengan pengalaman konsultan dengan dalam penanganan dan dukungan Tenaga Ahli yang

cukup berpengalaman dalam bidangnya, maka konsultan dalam hal ini akan menerapkan strategi

penanganan pekerjaan secara terperogram dan terkoordinasi.

Untuk mengantisipasi padatnya kegiatan yang harus dilakukan oleh konsultan, maka

dalam penyusunan Bagan Alir dan Jadwal Pelaksanaan, Jadwal Personil dan Jadwal Penggunaan

Alat harus sangat hati-hati dan harus konsekuen dengan Jadwal masing-masing, agar tidak

terdapat kegiatan yang mundur. Apabila ada kegiatan yang mundur maka semua kegiatan yang

telah disusun tidak akan berjalan sesuai dengan kehendak.

Agar pelaksanaankonstruksi dapat terlaksana dengan tepat waktu, tepat biaya dan tepat

mutu sehingga hasil pembangunan yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat yang optimal,

maka harus dilakukan melalui pengendalian/pengawasan secara bersama-sama antara Pengguna

Jasa, Konsultan dan Masyarakat. Konsultan pengawas akan melaksanakan tugas-tugas

pengawasan konstruksi secara keseluruhan dan memberikan bantuan teknis maupun non teknis

dalam pelaksanaannya, yaitu Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction), Saat Awal

Proyek (At-Project Starting), Pelaksanaan Proyek (Project Construction)danSaat Proyek Selesai

(Project Completion).

Konsultan akan berusaha memanfaatkan sebaik mungkin waktu yang disediakan untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas seperti yang diharapkan, dengan dukungan dari

berbagai pihak yang terkait dengan pekerjaan ini.

Page 45: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

45

2.2.7 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL / FASILITAS

PENDUKUNG DARI PPK

Uraian mengenai Tenaga Ahli seperti yang disyaratkan dalam KAK, baik mengenai jenis

keahlian, maupun kualifikasi pendidikan, serta pengalaman personil, menurut Konsultan telah

sesuai dengan lingkup kegiatan yang dituntut dalam studi ini. Dalam hal ini konsultan akan

mengusulkan Tenaga Ahli dengan pendidikan (S1) sesuai bidang keahliannya, bersetifikat

sebagai Tenaga Ahli yang dikeluarkan Asosiasi Keahlian atau Badan/Lembaga yang berwenang

serta memiliki pengalaman sesuai bidang keahlian untuk menangani pekerjaan sejenis.

Pengendalian mutu memegang peranan yang sangat penting karena berkaitan dengan

personil dan cara kerja kontraktor dan konsultan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari

pelaksanaan di lapangan diterapkan sistem kendali mutu yang diterapkan dari awal dengan

penjelasan yang detil mengenai sistem ini pada saat pre-construction meeting. Sistem kendali

mutu ini akan disiapkan oleh konsultan secara sistematis dengan form-form yang telah dibuat

sebelumnya. Form tersebut akan dibahas pada saat awal konstruksi sehingga dapat dievaluasi

dengan baik dan dilakukan perubahan-perubahan seperlunya oleh konsultan apabila ada hal-hal

yang perlu disesuaikan dengan keadaan masing-masing proyek.

Dengan diterapkannya secara khusus sistem ini maka akan semakin mudah untuk

melakukan kontroling dalam bidang mutu dan diharapkan pelaksanaan pekerjaan juga dapat

dilaksanakan dengan lebih cepat dan bermutu.

Melalui Field Team dilakukan standarisasi prosedur, tata cara kerja, pelaporan, dan hal

lainnya yang terlibat dengan pengawasan di lapangan. Standarisasi kami anggap sangat penting

dalam menyamakan presepsi dalam pelaksanaan di lapangan, menghindari perbedaan-

perbedaan antara konsultan dan kontraktor dalam pemahaman Management proyek secara

umum dan secara khusus. Penerapan ini secara langsung dapat mendukung tertib administrasi

dari sejak awal hingga akhir proyek sehingga pada saat PHO segala hal yang menyangkut

administrasi dapat dipenuhi dengan baik dan benar. Standarisasi ini saling mendukung antara

sistem kendali mutu yang diterapkan sehingga dapat menciptakan iklim pelaksanaan yang

kondusif dan persoalan-persoalan rutin yang sering dijumpai dapat diselesaikan dengan cepat.

Page 46: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

46

Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini, pihak proyek telah menyediakan

fasilitas meliputi:

Pemberian surat pengantar untuk operasional maupun koordinasi dan dukungan dengan

instansi terkait.

Peminjaman referensi yang ada pada proyek.

Pemberian informasi mengenai ketentuan yang berkaitan dengan pekerjaan Kewajiban

Consultan.

Menyediakan tenaga ahli sesuai dengan keperluan studi/pekerjaan

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan KAK, serta peraturan lain yang akan disepakati

bersama

Menyediakan fasilitas transportasi sesuai keperluan

Menyediakan biaya mobilisasi dan demobilisasi tenaga dari dan ke lokasi pekerjaan.

Konsultan menanggapi bahwa kebutuhan akan fasilitas dan peralatan yang disediakan

oleh pihak pemrakarsa pekerjaan sangat erat hubungannya dengan kelancaran pekerjaan,

sehingga tidak ada kendala peralatan dan fasilitas yang dihadapi oleh pelaksana pekerjaan pada

saat pelaksanaan nantinya.

2.2.8 SARAN TAMBAHAN DARI KONSULTAN

Setelah mempelajari dokumen pelelangan dan mengikuti rapat penjelasan untuk

pekerjaan ini, maka konsultan berkesimpulan bahwa seluruh isi materi yang terkandung di dalam

kerangka acuan kerja secara jelas telah mencakup semua aspek kegiatan untuk mencapai sasaran

proyek dan sepenuhnya dapat dipahami. Dalam hal ini konsultan dengan jelas memahami

sepenuhnya segala ketentuan, persyaratan dan tugas yang dimaksud, sehingga Konsultan

berkesimpulan dapat melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan yang dimaksud

dalam kerangka acuan kerja.

Namun demikian, unutuk lebih memperjelas pandangan Konsultan terhadap kerangka

acuan kerja tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu disampaikan sebagai tanggapan untuk

memperkaya dan menyempurnakan tata cara pengawasan teknis jalan yaitu :

1. Pada Standar Teknis, menurut konsultan perlu dipertegas lagi mengenai standarisasi teknis

yang dipergunakan sebagai pedoman tata cara prosedur kegiatan.

Page 47: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

47

2. Seluruh tim pengawas lapangan harus mengikuti rapat koordinasi sejak awal hingga akhir

masa pengawasan dengan jadwal yang teratur. Dengan demikian tercipta homogenitas

pengetahuan dan kemampuan tenaga pengawas di seluruh tim, sehingga masing-masing field

team dapat bekerja secara harmonis.

Page 48: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

48

E. 1 UMUM

E.1. 1 Abstraksi

Perkembangan pembangunan di Kabupaten Tabanan, telah memberikan konsekuensi

tersendiri bagi perkembangan sektor-sektor lain di daerah tersebut, dan juga penyediaan

sarana dan prasaran penunjangnya.

Keberhasilan pengembangan potensi wilayah dalam kenyataannya akan diikuti oleh

peningkatan kebutuhan penyediaan baku (air bersih, air irigasi, industri dll). Sementara itu

perubahan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan pengembangan sumber-sumber air

menyebabkan perubahan pada karakter hidrologi yang pada akhirnya akan mengakibatkan

penurunan kapasitas persediaan air di daerah yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu dijaga

suatu kondisi dimana minimal terjadi kesetimbangan air antara kebutuhan dan ketersediaan

air. Untuk menghadapi permasalahan tersebut, Pemerintah dan DPR-RI telah menerbitkan

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Pada Pasal 14 UU Nomor

7 tahun 2004 tersebut mengamanatkan Pemerintah berwenang menetapkan Kebijakan

Nasional Sumber Daya Air. Dengan tersusunnya Kebijakan Nasional Sumber Daya Air

diharapkan pengembangan dan pengelolaan sumber daya air tetap mengarah kepada

keterpaduan yang harmonis, dan kelestarian kemanfaatannya. Kebijakan Nasioanl ini berisi

garis besar prioritas-prioritas pengembangan sumber daya air di masing-masing wilayah di

Indonesia, dan maka menjadi dasar untuk penyusunan kebijakan dan program di daerah

dalam pengelolaan sumber daya airnya secara lebih terinci.

Pengembangan dan pengelolaan sumber air di wilayah Propinsi Bali masih kurang

optimal sehingga masih banyak lahan pertanian yang kekurangan air yang berdampak pada

penurunan produksi pertanian, kesulitan air bersih, semakin luasnya lahan kritis. Disatu sisi

E.

PENDEKATAN METODOLOGI

DAN PROGRAM KERJA

Page 49: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

49

masih banyak potensi sumber air (air permukaan, mata air dan air tanah) yang belum

dimanfaatkan secara optimal untuk penyediaan (air irigasi). Upaya pemenuhan kebutuhan

telah memunculkan persoalan dalam kaitannya dengan penyediaan prasarana dan sarana

pengembangan dan pengelolaan sumber air yang memadai. Namun karena ketersediaan air

lambat laun tidak seimbang lagi dengan tingkat kebutuhannya, maka permasalahan ini harus

diupayakan jalan keluarnya. Agar pengelolaan air irigasi bisa menjadi efektif, maka debit

harus diukur dan diatur sedemikian rupa agar sumber air yang ada bisa terjaga kuantitas dan

kontinuitasnya. Untuk itu diperlukan suatu bangunan perlengkapannya. Upaya peningkatan

jaringan irigasi dan pemeliharaannya terus dilakukan untuk tetap menjamin kuantitas dan

kontinuitas penyediaan air irigasi.

Terkait dengan penyediaan prasarana irigasi yang memadai maka oleh Balai Wilayah

Sungai Bali-Penida akan melaksanakan kegiatan Perbaikan dan Peningkatan Jaringan Irigasi

secara berkelajutan yang tersebar di wilayah Provinsi Bali. Untuk menjamin pelaksanaan

kegiatan konstruksi agar sesuai dengan waktu, mutu dan biaya yang ditetapkan serta dapat

memberikan manfaat yang optimal bagi para petani, maka diperlukan adanya kegiatan

pengawasan terhadap kegiatan konstruksi tersebut.

E.1. 2 Nama Pekerjaan

Nama pekerjaan ini adalah Supervisi Peningkatan Jaringan Irigasi di Kabupaten

Tabanan

E.1. 3 Lokasi Pekerjaan

Lokasi dari kegiatan Supervisi Peningkatan Jaringan Irigasi di Kabupaten Tabanan ini

berada di Kabupaten Tabanan.

Page 50: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

50

E.1. 4 Apresiasi Dan Inovasi

1) APRESIASI KUALITAS POTENSI SUMBER DAYA AIR (SDA) PROVINSI

BALI

Dari sisi kualitas, potensi SDA di Bali mempunyai beban untuk mendukung

penyediaan air pada kualitas yang setara dengan persyaratan masing-masing sektor, dimana

secara umum kelompok domestik mempunyai kriteria kualitas yang paling peka (kualifikasi

A dan B) selanjutnya sektor pertanian (kualifikasi C) dan industri (kualifikasi C dan D,

kecuali industri makanan dan minuman).

Kondisi kualitas sumber-sumber air yang ada di Bali memang telah banyak mendapat

penyelidikan laboratorium melalui berbagai studi yang dilaksanakan baik oleh Dinas

Pekerjaan Umum maupun instansi lainnya. Beberapa yang dapat dikutip sebagai gambaran

umum atas kualitas air baku tersebut ditampilkan pada Tabel berikut.

Tabel E.1 Kualitas Air pada Sub-Sub SWS di Provinsi Bali

No

Sub SWS

Sumber Air

Parameter di

Atas Ambang

Keterangan

1 03.01.01 - Tukad Badung - COD pencemaran ini diduga akibat

- BOD buangan limbah rumahtangga

- PO4 industri garmen, pasar,

- Coliform industri rumah makan,

bengkel / pencucian mobil

- Mata air Mumbul - - kualitas A

- Mata air Pacung (Sgh) - - kualitas A

- Air Sumur di Sanur, Kuta, - - kualitas A

Suwung, Nusa Dua, Jimbaran - - kualitas A

Sesetan,Renon, Panjer, - - kualitas A

Lukluk, Mambal - - kualitas A

2 03.01.02 - Mata air Pacung, Gunung - - kualitas A

Sari, Beten Aee, Tegaljaya

Pura Taman

3 03.01.03 - Mata Air Pempatan 1, 2, - - kualitas A

Besi Pujungan

4 03.01.04 - Mata Air Tibutanggang - - kualitas A

Manggis Sari

6 03.01.06 - Mata Air Yeh mekecir, - - kualitas A

Munduk Kemoning

Page 51: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

51

No

Sub SWS

Sumber Air

Parameter di

Atas Ambang

Keterangan

7 03.01.07 - Mata Air Manistutu I, II, III - - kualitas A

11 03.01.11 - Tukad Buleleng - COD pencemaran ini diduga akibat

- BOD buangan limbah rumahtangga

- PO4 industri garmen, pasar,

- Coliform industri rumah makan,

bengkel / pencucian mobil

15 03.01.15 - Mata Air Ababi - - kualitas A

- Mata Air Yang Soka - - kualitas A

16 03.01.16 - Mata Air Petung - - kualitas A

17 03.01.17 - Mata Air Pura Tirta, Dedari - - kualitas A

Manuk, Anakan Paras - - kualitas A

18 03.01.18 - Mata Air Menggening - - kualitas A

20 03.01.20 - Mata Air Guyangan - - kualitas A

Sumber : Proyek Pengembangan dan Konservasi Sumberdaya Air Provinsi Bali, 2004

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa kualitas air dari sumber-sumber air yang ada

di Provinsi Bali pada umumnya masih termasuk kategori baik. Hampir keseluruhan sumber-

sumber mata air yang ada menunjukkan kualifikasi A sehingga dapat dikonsumsi untuk

kebutuhan rumah tangga (domestik). Setelah menjadi aliran permukaan, sebagian besar air

sungai mulai mengalami pencemaran, terutama yang disebabkan oleh faktor-faktor erosi

kawasan, pestisida pertanian, maupun drainase rumahtangga. Pada jenis kualitas air seperti

ini, dalam batas-batas tertentu masih dapat dimanfaatkan kembali oleh sektor pertanian tanpa

memerlukan teknologi perlakuan khusus. Namun beberapa air permukaan yang terdapat di

bagian hilir kota, terutama kota Denpasar dan Singaraja, telah menunjukkan kondisi yang

buruk sebagai akibat fungsi sungai sebagai saluran drainase utama yang menggelontor

berbagai limbah industri yang mengandung bahan-bahan logam berat (BOD, COD).

2) APRESIASI LOKASI PEKERJAAN

1. Wilayah Administrasi

Kabupaten Tabanan terletak di bagian selatan pulau Bali yang secara geografis

berada pada posisi 8⁰ 14’ 30”- 8⁰ 30’ 07” Lintang Selatan, 114⁰ 54’ 52” - 115⁰ 12’

57” Bujur Timur. Wilayah ini cukup strategis karena berdekatan dengan ibukota

Page 52: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

52

Propinsi Bali yang berjarak 25 Km dengan waktu tempuh ± 45 menit dan dilalui oleh

jalur arteri yaitu jalur antar propinsi.

Batas-batas wilayah Kabupaten Tabanan secara lengkap adalah :

Utara : Kabupaten Buleleng

Timur : Kabupaten Badung

Barat : Kabupaten Jembrana

Selatan : Samudera Indonesia

Luas Kabupaten Tabanan sebesar 839.33 Km2 atau 14,90 persen dari luas Propinsi

Bali. Berdasarkan besarnya wilayah, maka Kabupaten Tabanan termasuk Kabupaten

terbesar kedua di Propinsi Bali setelah Kabupaten Buleleng.

Tabel E.2 Luas Wilayah Kabupaten Tabanan Per Kecamatan

No Kecamatan Luas Wilayah (Km2)

1 Selemadeg 52,05

2 Kerambitan 42,39

3 Tabanan 51,4

4 Kediri 53,6

5 Marga 44,79

6 Baturiti 99,17

7 Penebel 141,98

8 Pupuan 179,02

9 Selemd. Barat 120,15

10 Selemd. Timur 54,78

Sumber: Kabupaten Tabanan dalam Angka, 2010

Page 53: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

53

Gambar E.1 Peta Kabupaten Tabanan

2. Kondisi Fisik Daerah

a. Topografi dan Morfologi

Kabupaten Tabanan terletak pada ketinggian 0 - 2.276 m di atas permukaan

laut (dpl), di mana lahan tertinggi di puncak Gunung Batukaru. Topografi wilayah

Kabupaten Tabanan memiliki tiga karakteristik yang berbeda. Bagian selatan

berbatasan dengan Samudera Indonesia merupakan dataran rendah dengan topografi

yang relatif datar, di bagian tengah bergelombang, dan di bagian utara merupakan

daerah perbukitan dan pegunungan di mana terdapat beberapa gunung yaitu Gunung

Batukaru (2.276 m), Gunung Sangiyang (2.097 m), Gunung Pohen (2.055 m) dan

Gunung Adeng (1.811 m).

Page 54: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

54

Tabel E.3 Luas Wilayah dan Ketinggian Tiap Kecamatan di Kabupaten Tabanan

Tahun 2007

No. Kecamatan Luas

Wilayah

(km2)

Persentase Luas

Wilayah (%)

Persentase

dibanding Luas

Bali (%)

Keringgian dari

Permukaan Laut

(dpl)

1. Selemadeg 52,05 6,20 0,92 0-1879

2. Kerambitan 42,39 5,05 0,75 0-196

3. Tabanan 51,40 6,12 0,91 0-275

4. Kediri 53,60 6,39 0,95 0-123

5. Marga 44,79 5,34 0,80 174-446

6. Baturiti 99,17 11,82 1,76 465-2082

7. Penebel 141,98 16,92 2,52 159-2276

8. Pupuan 179,02 21,33 3,18 597-1807

9. Selemadeg

Barat

120,15 14,31 2,13 1-716

10. Selemadeg

Timur

54,78 6,53 0,97 0-526

Kabupaten

Tabanan

839,33 100,00 14,90 0-2276

Sumber: Tabanan dalam Angka, 2008

Gambar E.2 Peta Topografi Kabupaten Tabanan

Ditinjau dari kemiringan lahan, sebagian besar lahan Kabupaten Tabanan

berada pada kemiringan lereng 15 - 40% yaitu luasnya 365,67 km2 (43,57%), tersebar

luas terutama di wilayah bagian barat. Lahan dengan kemiringan lereng 2 - 15%

$

$

$

$

KE

C.

TA

BA

NA

N

KE

C.

MA

RG

A

KE

C.

SE

LE

MA

DE

G

KEC . P U PU A N

KE

C. K

ED

IRI

KE

C.

KE

RA

MB

ITA

N

KEC . P EN E BE L

KEC . B ATU R IT I

KEC . S ELE M AD E G B AR A T

KE

C.

SE

LE

MA

DE

G T

IMU

R

D . Be r atan

G. Adeng

(1811 m)

G. Batukaru

(2276 m)

G. Sangiyang

(2097 m)

G. Pohen

(2055 m)

N

EW

S

5 0 5

Kilometer

> 1000 m

Luas : 76,17 km sq (9,08%)

0 - 25 m

Luas : 16,39 km sq (1,95%)

100 - 500 m

Luas : 373,58 km sq (44,81%)

25 - 100 m

Luas : 107,90 km sq (12,86%)

500 - 1000 m

Luas : 265,29 km sq (31,61%)

8°30'

8°30'

8°20'

8°20'

115°00 '

115°00 '

115°10 '

115°10 '

115°20 '

115°20 '

Page 55: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

55

dengan luas 249,61 km2 (29,74%) tersebar luas terutama di wilayah bagian timur.

Lahan dengan kemiringan di atas 40% seluas 136,53 km2 (16,27%) terdapat di daerah

pegunungan bagian utara dan sebagian di sisi barat perbatasan dengan Kabupaten

Jembrana. Sedangkan lahan dengan kemiringan 0 - 2% seluas 10,43 km2 (10,43%)

mendominasi daerah pantai.

Sebagai salah satu syarat untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan, maka

lahan dengan kemiringan di bawah 40% pada umumnya dapat diusahakan asalkan

persyaratan lain untuk penentuan kesesuaian lahan terpenuhi. Sedangkan lahan

dengan kemiringan di atas 40% perlu mendapatkan perhatian bila akan difungsikan

sebagai usaha budidaya.

b. Geologi dan Jenis Tanah

Wilayah permukaan Kabupaten Tabanan tersusun oleh formasi geologi

yangberagam. Batuan tua yang ditemukan adalah batuan hasil muntahan Gunung Api

Membrana seperti Gunung Klatakan, Gunung Merbuk dan Gunung Patas yang terdiri

dari lava, breksi dan tufa. Batuan ini menyelimuti daerah sekitar Kaliukir, Munduk

Tiinggading hingga Suraberata. Juga ditemui di dekat Desa Kerambitan. Batuan ini

terbentuk pada era kuarter bawah sekitar 6 juta tahun lalu. Batuan yang lebih muda

adalah tufa dan endapan lahar Buyan-Bratan dan Batur yang terbentuk pada era

kuarter. Batuan ini menutupi sekitar setengah Kabupaten Tabanan, terutama daerah

bagian selatan. Sementara pada daerah pegunungan terdapat dua formasi batuan yaitu

batuan hasil ekstrusi Gunung Batukaru dan batuan gunung api dari kerucut-kerucut

sebresen Gunung Pohen, Gunung Sangiyang dan Gunung Lesong.

Jenis-jenis batuan menurut luasnya di wilayah Kabupaten Tabanan adalah

sebagai berikut :

a. Batuan Gunung Berapi Batukaru, luasnya 120,79 km2 / (14,39%).

b. Tufa endapan lahar Buyan, Beratan dan Batur, luasnya 453,57 km2 / (54,04%).

c. Batuan Gunung Pohen dan Gunung Sangiyang, luasnya 136,50 km2 / (16,26%).

d. Batuan Gunung Api Jembrana, Breksi, Tufa dari Gunung Klatakan dan Batuan

tergabung, luasnya 118,42 km2 / (14,11%).

e. Endapan Alluvial pada Danau Beratan, luasnya 0,38 km2 / (0,05%). Formasi

Palasari, luasnya 9,67 km2 / (1,15%).

Page 56: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

56

Gambar E.3 Peta Geologi Kabupaten Tabanan

(Sumber: Purbo-Hadiwidjojo, 1971)

Gambar E.4. Peta Jenis Tanah di Wilayah Kabupaten Tabanan

(Sumber : Bappeda Provinsi Bali, 2004)

Jenis tanah secara umum yang terdapat di Kabupaten Tabanan berdasarkan

Uraian Tanah Tinjau (Bappeda Provinsi Bali, 2007) terdiri dari tanah alluvial, regosol,

$

$

$

$

KE

C.

TA

BA

NA

N

KE

C.

MA

RG

A

KE

C.

SE

LE

MA

DE

G

KEC . P U PU A N

KE

C. K

ED

IRI

KE

C.

KE

RA

MB

ITA

N

KEC . P EN E BE L

KEC . B ATU R IT I

KEC . S ELE M AD E G B AR A T

KE

C.

SE

LE

MA

DE

G T

IMU

R

D . Be r atan

G. Adeng

(1811 m)

G. Batukaru

(2276 m)

G. Sangiyang

(2097 m)

G. Pohen

(2055 m)

N

EW

S

5 0 5

Kilometer

8°30'

8°30'

8°20'

8°20'

115°00 '

115°00 '

115°10 '

115°10 '

115°20 '

115°20 '

Batuan gunungapi G. Batukaru

Luas : 120,79 km sq (14,39%)

Batuan g.a Jembrana, Breksi,Tufa dari G. Klatakan &

Batuan Tergabung

Luas : 118,42 km sq (14,11%)

Formasi Palasari

Luas : 9,67 km sq (1,15%)

Tufa Endapan Lahar Buyan,

Beratan & Batur

Luas : 453,57 km sq (54,04%)

Batuan G. Pohen,

G. Sangiyang, & G. Lesung

Luas : 136,50 km sq (16,26%)

$

$

$

$

KE

C.

TA

BA

NA

N

KE

C.

MA

RG

A

KE

C.

SE

LE

MA

DE

G

KEC . P U PU A N

KE

C. KED

IRI

KE

C.

KE

RA

MB

ITA

N

KEC . P EN E BE L

KEC . B ATU R IT I

KEC . S ELE M AD E G B AR A T

KE

C.

SE

LE

MA

DE

G T

IMU

R

D . Be r atan

G. Adeng

(1811 m)

G. Batukaru

(2276 m)

G. Sangiyang

(2097 m)

G. Pohen

(2055 m)

N

EW

S

5 0 5

Kilometer

8°30'

8°30'

8°20'

8°20'

115°00 '

115°00 '

115°10 '

115°10 '

115°20 '

115°20 '

Andosol

Latosol

Regosol

Alluvial

Page 57: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

57

andosol dan latosol. Tanah alluvial berasal dari bahan induk endapan laut dan

endapan sungai dengan fisiografi daratan pantai dan bentuk wilayah datar terdapat di

daerah pantai Kecamatan Selemadeg Barat dan Selemadeg. Tanah jenis regosol

berasal dari bahan induk abu vulkan dengan fisiografi vulkan, lembah dan kerucut

vulkan dan bentuk wilayah melandai sampai bergunung, terdapat di Kecamatan

Selemadeg, Pupuan, Penebel dan Baturiti. Tanah jenis andosol berasal dari bahan

induk abu dan tufa vulkan dengan fisiografi lungur vulkan kerucut dan lungur dan

bentuk wilayah berbukit sampai bergunung, terdapat di Kecamatan Pupuan, Penebel

dan Baturiti. Sedangkan jenis tanah latosol yang merupakan sebagian besar dari jenis

tanah di Kabupaten Tabanan tersebar di seluruh kecamatan.

c. Hidrogeologi

Kabupaten Tabanan mempunyai karakteristik hidrologi yang beragam

sehingga secara relatif memiliki sumber daya air yang kaya dibandingkan wilayah

lainnya di Bali. Karakteristik hidrologi tersebut meliputi sungai, danau, mata air dan

air tanah. Secara umum jenis sumber mata air dapat dikatagorikan sebagai air

permukaan dan air tanah.

Air permukaan dapat berasal dari : (1) air hujan yang mengalir di permukaan

bumi dan berkumpul pada suatu tempat yang relatif rendah, seperti sungai, danau, laut

dan sebagainya; (2) air tanah yang mengalir keluar permukaan bumi, misalnya air dari

mata air yang mengalir ke permukaan bumi; dan (3) air buangan bekas aktivitas

manusia. Sedangkan air tanah adalah air permukaan yang meresap ke dalam tanah dan

bergabung membentuk lapisan air tanah yang disebut “aquifer”. Jenis-jenis air tanah

adalah (1) air tanah dangkal, yaitu bila air hujan/air permukaan hanya meresap sampai

muka air tanah yang berada di atas lapisan rapat air, umumnya mempunyai kedalaman

kurang dari 50 m; (2) air tanah dalam, yaitu air tanah yang terletak di antara dua

lapisan kedap air, letaknya biasanya cukup jauh dari permukaan tanah; dan (3) mata

air, yaitu air di dalam tanah mengalir pada lapisan tanah berpasir atau berkerikil, atau

mengalir melalui celah pada lapisan kedap air. Tempat keluarnya air di permukaan

tanah ini disebut mata air.

Page 58: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

58

1) Sungai

Di wilayah Kabupaten Tabanan terdapat beberapa sungai yang memiliki aliran

sepanjang tahun. Beberapa sungai tersebut memiliki daerah pengaliran sungai yang

cukup luas dan membentuk suatu daerah aliran sungai (DAS), yaitu:

Daerah aliran sungai Tukad Yeh Empas luasnya 100,82 km2. Daerah aliran sungai

ini sepenuhnya berada di Kabupaten Tabanan dan bermuara di perbatasan Desa

Sudimara dan Pangkung Tibah.

Daerah Aliran Tukad Yeh Ho luasnya 135,76 km2. Semua daerah aliran sungai ini

terletak di Kabupaten Tabanan. Muara sungai ini berada di perbatasan Kecamatan

Selemadeg Timur dan Kerambitan.

Daerah aliran sungai Tukad Balian luasnya 152,9 km2. Semua daerah aliran

sungai terletak di Kabupaten Tabanan. Muara sungai ini berada di Suraberata,

Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat.

Sungai-sungai besar lainnya yang bermuara di wilayah Kabupaten Tabanan

yaitu Tukad Yeh Sungi (panjang 40,5 km) bermuara di Desa Beraban (Kecamatan

Kediri), Tukad Yeh Abe (panjang 9,3 km) bermuara di perbatasan Kabupaten

Tabanan dan Tabanan.Tukad Yeh Matan (panjang 13,5 km) bermuara di perbatasan

Desa Berembeng dan Tegalmengkeb, dan Tukad Yeh Otan (panjang 24,0 km)

bermuara di Desa Antap.

Dari sekian sungai yang ada di Kabupaten Tabanan baru tiga sungai yang telah

diinventarisasi memiliki potensi untuk dikembangkan melalui program penyadapan

sungai yaitu Tukad Balian, Tukad Yeh Empas dan Tukad Sungi. Tukad Balian

mempunyai debit aliran andal sebesar 380 lt/detik, Tukad Yeh Empas 200 lt/detik dan

Tukad Sungi 430 lt/detik sehingga total hasil penyadapan air sungai dari tiga sungai

tersebut adalah 1.010 lt/detik atau 31,85 juta m3/tahun (Rencana Induk Penyediaan

Air Bersih Bali, 2000).

Berdasarkan data curah hujan bulanan yang tercatat melalui alat pengukur

curah hujan yaitu penakar hujan dan pencatat hujan di seluruh stasiun yang ada di

Kabupaten Tabanan (Balai Meteorologi dan Geofisika Wilayah III) dilakukan

simulasi dan diperoleh curah hujan dalam bentuk Isohyet bulanan selama tahun 2004.

Berdasarkan catchment area (CA) masing-masing sub SWS, maka dapat dihitung

potensi air permukaan di Kabupaten Tabanan sebagaimana disajikan pada Tabel 3.4.

Page 59: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

59

Total ketersediaan air permukaan yang masuk ke dalam sistem sungai di

Kabupaten Tabanan mencapai 2.400.501 juta m3/tahun.

Gambar E.5 Kondisi Sungai di Kabupaten Tabanan

Tabel E.4 Ketersediaan Air Permukaan Per sub Satuan Wilayah Sungai

Kabupaten Tabanan Tahun 2005

Bulan

Ketersediaan Air Permukaan (juta m3)

SWS

03.01.01

SWS

03.01.02

SWS

03.01.03

SWS

03.01.04 Jumlah

(5,26km2) (510,83km

2) (272,80km

2) (50,44km

2) (839,33 km

2)

Januari 740 298.272 273 6.981 306.266

Pebruari 818 268.478 119.159 9.079 397.535

Maret 738 213.421 92.316 8.474 314.949

April 574 159.186 95.153 9.241 264.153

Mei 561 51.619 74.856 3.390 130.425

Juni 537 57.152 38.192 5.811 101.691

Juli 512 25.258 33.172 2.542 61.484

Agustus 441 15.732 14.186 525 30.883

September 464 21.540 16.804 9.200 48.008

Oktober 505 88.016 16.150 8.474 113.145

Nopember 749 220.117 62.198 11.057 294.121

Desember 949 242.088 87.296 7.057 337.839

Jumlah 7.588 1.660.878 649.755 82.280 2.400.501

Page 60: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

60

2) Danau

Kabupaten Tabanan memiliki sebuah danau dari empat buah danau yang ada

di Provinsi Bali, yaitu Danau Beratan. Danau Beratan terletak di kawasan Bedugul

pada ketinggian sekitar 200 m dpl, memiliki luas permukaan air 3,85 km2 dan luas

daerah tangkapan air 13,4 km2. Danau ini memiliki kedalaman rata-rata 12,8 m dan

kedalaman maksimum 20 m, dengan volume airnya 49,22 juta m3.

Gambar E.6 Kondisi Danau Beratan di kawasan Bedugul di Kabupaten Tabanan

3) Waduk

Kabupaten Tabanan memiliki sebuah waduk yang baru saja dibangun pada

tahun 2008 yaitu Waduk Telaga Tunjung. Waduk Telaga Tunjung terletak di

Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan dengan luas daerah tangkapan waduk

81,50 km2, volume tampungan efektif 1.159.640 m

3, dan luas genangan waduk 16,50

km2. Waduk ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di Kecamatan

Kerambitan dan sekitarnya serta sebagai sumber air bersih.

4) Mata Air dan Sumur Gali

Berdasarkan data dari laporan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Bali

(2000), sumber mata air yang terdapat di Kabupaten Tabanan adalah 118 buah dan

yang telah dimanfaatkan airnya oleh masyarakat berjumlah 82 titik mata air, dengan

debit 3,26 m3/dt atau 102,81 juta m

3/tahun. Sedangkan jumlah sumur gali sebanyak 22

buah dengan debit 14,3 lt/detik atau 450.965 m3/tahun.

5) Potensi Air Tanah

Potensi air tanah sangat tergantung dari formasi batuan dan struktur geologi

yang ada di bawah permukaan tanah. Formasi batuan dan struktur geologi akan

mempengaruhi aquifer yang ada di bawah permukaan tanah. Sebagian besar wilayah

Page 61: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

61

Kabupaten Tabanan struktur hidrologinya tergolong memiliki aquifer tidak produktif,

yaitu debit kurang dari 2 lt/detik sehingga tidak memungkinkan dikembangkan

sebagai sumber air bersih. Daerah yang hidrologinya sebagai aquifer produktif tinggi

dengan debit lebih dari 10 lt/detik, penyebarannya di Kecamatan Selemadeg Timur,

Kerambitan, Tabanan dan Kediri. Di wilayah pesisir potensi air tanah secara kualitas

tidak sesuai untuk kebutuhan air bersih.

E.1. 5 Maksud , Tujuan dan Sasaran

a. Maksud Pekerjaan :

Maksud dari pekerjaan ini adalah tersusunnya suatu organisasi pengawasan proyek

dengan beban tugas pengawasan pelaksanaan pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi

secara periodik memberikan masukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan

Rawa, baik yang bersifat rutin dan teknis maupun usulan-usulan yang sifatnya

menunjang pelaksanaan fisik.

b. Tujuan Pekerjaan :

Tujuan pelaksanaan pekerjaan adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan

sehingga dicapai hasil kerja yang sesuai dengan Dokumen Kontrak baik dari segi

kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dalam waktu dan dengan biaya yang telah

ditentukan.

c. Sasaran :

Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan supervisi ini adalah :

Upaya pengendalian pelaksanaan konstruksi pembangunan jaringan irigasi agar

tepat waktu, mutu, dan biaya yang sesuai dengan Dokumen Kontrak.

Agar prasarana dan sarana irigasi nantinya dapat berfungsi secara optimal untuk

mengatasi permasalahan penyediaan air bersih di Kabupaten Badung.

E.1. 6 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Untuk pelaksanaan pekerjaan Supervisi Peningkatan Jaringan Irigasi di Kabupaten

Tabanan disediakan waktu tidak lebih dari 7 (tujuh) bulan atau 210 (dua ratus sepuluh) hari

termasuk mobilisasi terhitung setelah ditetapkan Surat Perintah Mulai Kerja oleh Kepala

Satuan Kerja.

Page 62: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

62

E.1. 7 Nama Dan Organisasi Pengguna Jasa

Pemrakarsa dari pekerjaan ini adalah Kementerian Pekerjaan Umum Balai Wilayah

Sungai Bali-Penida.

E.1. 8 Keluaran

Tersedianya dokumen Laporan Hasil Pengawasan Pelaksanaan pekerjaan fisik

Perbaikan dan Peningkatan Jaringan Irigasi di Kabupaten Tabanan, mulai dari Laporan

Pendahuluan sampai Laporan Akhir lengkap dengan laporan kemajuan pekerjaan/bulanan,

laporan pengawasan mutu dan laporan pengawasan konstruksi.

E. 2 PENDEKATAN UMUM PEKERJAAN

E.2. 1 Pendekatan Perundangan

Referensi hukum yang mendasari penyusunan perencanaan detail ini adalah :

a. Undang-Undang No.7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Sumber daya Air

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesi Nomor : 20 Tahun 2006 tentang Irigasi

d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 12 Tahun 2008 tentang Dewan

sumber Daya Air.

e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 2/PRT/M/2008 tentang Pedoman

Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan

Kewenangan Pemerintah Dan Dilaksanakan Sendiri

f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 2/PRT/M/2010 tantang Rencana

Strategis Nasional Kementrian Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014

g. keputusan Mentri Pekerjaan Umum Nomor : 390/KPTS/M/2007 tentang

Penetapan Status Daerah Irigasi Yang Pengelolaannya Menjadi Wewenang dan

Tanggung Jawab Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah

Kabupaten/Kota

h. Peraturan Mentri Pekerjaan Umum Nomor : 1/PRT/M/2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum

Page 63: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

63

i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 11/PRT/M/2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Sumber Daya Air

j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/PRT/M/2006 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Balai Wilayah Sungai

k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 13/PRT/M/2006 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Balai Wilayah Sungai

l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/PRT/M/2006 tentang Perubahan

atas Permen Nomor : 12/PRT/M/2006 dan Nomor : 13/PRT/M 2006

m. Peraturan Menteri Keungan Nomor : 94/PMK.02/2013 tentang Petunjuk

Penyusuanan dan Penelahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara /

Lembaga

n. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03/IN/M/2013 tentang Penyusuanan

dan Penelitian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga

(RKA-KL) di Kementerian Pekerjaan Umum

E.2. 2 Pendekatan Operasional

Konsultan diharapkan mampu memberikan jasa-jasa teknis secara efesien dan efektif

dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini, dan beberapa langkah yang dilakukan

meliputi :

Organisasi dan Staffing yaitu konsultan wajib mengajukan tim yang merupakan

tenaga ahli yang berkualitas sesuai spesialisasi yang diperlukan.

Modulus Kerja yaitu semua pekerjaan pengawasan akan ditangani oleh konsultan

dan secara proaktif melakukan konsultasi dan koordinasi dengan direksi pekerjaan

dan instansi terkait untuk memberikan hasil yang maksimal.

Sistem Komunikasi yaitu Team Leader bertanggung jawab terhadap aktivitas

pengawasan dan hasil pekerjaan secara keseluruhan serta dalam melaksanakan

tugas tetap mengacu pada standar kerja jasa konsultasi.

E.2. 3 Pendekatan Teknis

Dalam pendekatan teknis ini beberapa langkah yang harus dilakukan oleh

konsultan supervisi yaitu :

1. Standar yang Digunakan

Page 64: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

64

Dalam pengawasan pekerjaan dan pengujian material yang digunakan untuk semua jenis

pekerjaan mengacu pada standar antara lain Standar ASTM, Peraturan Beton Bertulang

Indonesia (PBBI 1971).

2. Sistem Manajemen Proyek

Konsultan harus melaksanakan suatu sistem manajemen proyek yang diperlukan dalam

rangka pelaksanaan proyek yang meliputi pengendalian jadwal, kualitas dan biaya

pelaksanaan konstruksi.

3. Engineering Desain Selama Masa Konstruksi

Dalam pelaksanaan kegiatannya konsultan konsultan melakukan perubahan atau

pembuatan desain apabila terjadi perubahan desain sesuai dengan kondisi lapangan

setelah melalui suatu kajian teknis, memberikan persetujuan terhadap gambar konstruksi

(Shop Drawing) yang diajukan kontraktor.

4. Inspeksi dan Pengujian Selama Pabrikasi dan Instalasi

Konsultan melakukan monitoring pelaksanaan pabrikasi, pengujian dan pengiriman

barang untuk menjamin tepat waktu melalui inspeksi secara periodic, melakukan kajian

dan persetujuan atas prosudur pengujian yang dibuat kontraktor.

5. Supervisi Konstruksi

Konsultan dalam melaksanakan pengawasan konstruksi dilakukan melalui kegiatan

sebagai berikut :

Pengawasan pengujian material yang akan digunakan di lokasi pekerjaan

Pengawasan terhadap mutu pekerjaan

Melakukan kontrol terhadap kemajuan pelaksanaan pekerjaan.

Melakukan kontrol terhadap kualitas pekerjaan

Pengawasan keamanan dan keselamatan kerja

Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap Gambar Kerja (Shop

Drawing), Sertifikat dan As-Built Drawing.

Inspeksi dan pekerjaan commissioning.

Page 65: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

65

E. 3 METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

E.3.1 Umum

Dengan didasari atas konsistensi pemahaman dan penyampaian tanggapan Kerangka

Acuan Kerja, selanjutnya konsultan membuat usulan inovasi terhadap penyempurnaan dari

KAK serta menyusun pendekatan dan metode pelaksanaan yang sesuai. Untuk mendapatkan

hasil pekerjaan yang sesuai dengan harapan dan untuk kelancaran serta terkoordinasinya

pelaksanaan pekerjaan, maka kegiatan yang paling pokok adalah dengan pendekatan

operasional, pendekatan teknis dan penyusunan metodologi pelaksanaan pekerjaan. Uraian

teknis pelaksanaan pekerjaan ini menyangkut urutan dan jenis kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Pendekatan teknis merupakan merupakan pendekatan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pekerjaan. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka harus

disusun Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Dimana bagan ini berisikan tahapan-tahapan

pekerjaan yang akan dikerjakan, sehingga dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan

harus perpatokan pada Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan tersebut.

Untuk pelaksanaan Pekerjaan akan melibatkan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu

yang berkaitan dengan proyek dan sesuai dengan ketetapan personil pada Kerangka Acuan

Kerja. Untuk memperlancar tugas, pelaksanaan pekerjaan akan didukung oleh fasilitas

penunjang berupa peralatan yang memadai dan sistem kerja yang seefisien mungkin.

E.3.2 Lingkup Pekerjaan Secara Umum

Lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh Konsultan secara umum diuraikan sebagai

berikut:

A. Pemeriksaan dan pengawasan terhadap aspek lokasi dan kedudukan bangunan/

saluran sesuai dengan rencana.

Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kebenaran kontraktor dalam

menempatkan lokasi bangunan dan saluran.

Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kebenaran kontraktor dalam

menempatkan kedudukan / skop pekerjaan sesuai rencana.

Page 66: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

66

Menginventarisasi persoalan-persoalan lokasi dan kedudukan bangunan/ saluran

yang terjadi, serta mencarikan solusi pemecahan.

B. Pemeriksaan dan pengawasan disain dan volume

Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap ketepatan dimensi-dimensi

disain pembangunan yang dilakukan kontraktor.

Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap ketepatan volume

pembangunan yang dilakukan kontraktor.

Menginventarisasi persoalan-persoalan disain dan volume bangunan dan saluran

yang terjadi serta mengkaji dan mencarikan solusi pemecahannya .

C. Pemeriksaan dan pengawasan kualitas dan spesifikasi material

Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap jenis dan spesifikasi material.

Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kualitas material yang

datang/dipakai kontraktor serta monolak material yang tidak sesuai spesifikasi

D. Membuat berita acara dan pelaporan atas seluruh kegiatan pemeriksaan dan

pengawasan yang dilakukan

E. 4 TAHAPAN DAN METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

E.4.1 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Secara Umum

Pelaksanaan proyek dapat dibagi dalam beberapa tahapan :

1. Tahap I : Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction)

Penentuan dan penetapan anggota tim konsultan di lapangan

Mempelajari dokumen kontrak

Penetapan organisasi proyek

Pengadaan material pendahuluan/peralatan pendukung

Koordinasi dengan pihak-pihak berwenang (direksi pekerjaan dan instansi terkait)

Sosialisasi kepada instansi terkait dan Dinas Pekerjaan Umum mengenai

pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan. Sosialisasi ini meliputi lingkup, metode

dan dampak yang akan timbul dilapangan akibat pelaksanaan pekerjaan

2. Tahap II : Saat Awal Proyek (At Project Starting)

Page 67: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

67

Rapat dengan pihak kontraktor mengenai organisasi proyek, dokumen kontrak,

program kerja, sub kontraktor (apabila ada), material dan pengaturan lain yang

diperlukan.

Pengecekan bersama sebelum pekerjaan dimulai.

Penetapan item-item pekerjaan.

Rapat periodik yang terdiri dari rapat mingguan (weekly meeting) dan atau rapat

koordinasi bulanan (monthly meting) sesuai kesepakatan dalam pre bid meeting.

Pengecekan peralatan keselamatan kerja (safety life) di lapangan.

Pengaturan khusus antara lain alur koordinasi lapangan dan pengamanan terhadap

sistem kerja.

3. Tahap III : Pelaksanaan Proyek (Project Construction)

Pengaturan pengecekan yang dibuat kontraktor untuk tahap sebelumnya

didalamnya terdapat revisi schedule.

Pengujian material dan spesifikasi bahan yang digunakan di lapangan.

Pengendalian kualitas untuk pelaksanaan pekerjaan utama

Pekerjaan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan

Kemungkinan perubahan desain selama masa pelaksanaan

Kaji ulang desain rinci (review of detailed design) dan persetujuan gambar kerja

(shop drawing)

Pengukuran tahap pelaksanaan pekerjaan dan pembayarannyMonitoring dan pelaporan

pelaksanaan pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan yang sistematis dan praktis sehingga mudah diterima

Pelaksanaan test akhir pada pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan

Dokumentasi dan lain-lain

4. Tahap IV : Saat Project Selesai (Project Completion)

Masa pemeliharaan (Maintenance Period)

Melakukan pengecekan bersama volume pekerjaan total (final quatity) yang menjadi

dasar kontraktor melakukan klaim akhir pembayaran

Pemeriksaan bersama setelah pekerjaan selesai (final request for joint inspection)

dengan kontraktor, direksi dan konsultan

Serah terima pekerjaan yang telah selesai

Commisioning pekerjaan yang telah selesai

Page 68: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

68

Pembayaran akhir dan pengembalian uang jaminan

Evaluasi dan cara penilaian pekerjaan yang telah dilaksanakan

Penyusunan laporan penyelesain akhir proyek (Project Completion Report)

E.4.2 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Metode pelaksanaan diuraikan sebagai dasar dan tata cara pelaksanaan pekerjaan,

sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi kesalahan dan seluruh kegiatan dapat

dikoordinir dan dipantau dengan mudah. Dalam metode pelaksanaan ini seluruh kegiatan

dapat diringkas sebagai berikut :

Berdasarkan rencana Aktifitas seperti pada Gambar E.7, maka konsultan akan

merinci pelaksanaan pengawasan berdasarkan tahapan pekerjaan karena suatu kegiatan

mempunyai ketergantungan kepada kegiatan lainnya.

Page 69: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

69

`

Koordinasi proyek

Survey, verifikasi data, pengendalian kerja

Inspeksi lapangan

Memeriksa dan menyetujui metode dan jadwal pelaksanaan konstruksi

kontraktor

Kelengakapan kontraktor

Memeriksa staking out/ pengukuran

Pengujian laboratorium

Pemeriksaan penyerahan

pekerjaan

Tinjauan dokumen lelang dan

collecting data

Rekomendasi usulan pelaksanaan

Memeriksa dan menyetujui daftar peralatan, fasilitas camp, lokasi

AMP, stokyard

Memeriksa dan menyetujui metode konstruksi

Record kondisi cuaca

Memeriksa dan menyetujui As builit drawing yang dibuat kontraktor

Laporan Akhir

Proses perubahan rencana jika

diperlukan penyesuaian dan revisi rencana

pengukuran kuantitas

Persiapan keseluruhan yang

diperlukan, gambar tambahan untuk kerja kontraktor yang disetujui oleh

employer

Memeriksa dan rekomendasi personil utama kontraktor

Memeriksa dan menyetujui quarry/ material yang

disiapkan kontraktor

Contact change order bila

ada

Pekerjaan masa pemeliharaan

Membantu employer untuk memeriksa dan menyelesaikan problem utama untuk mencegah

yang tidak perlu dari kontraktor

Memeriksa dan menata metodologi

kualitas dan kuantitas

Addendum kontraktor bila ada

Rekomendasi lain jika

ada

Responding

Mendapatkan dan memelihara segala jaminan yang diperlukan : material, peralatan.

Pembayaran Sertifikat Bualanan (Monthly Certificate)

Catatan kondisi yang tidak pasti di lapangan dan mencegah kelambatan

Pengawasan kemajuan

Mengarahkan kepada kontraktor

Menghindari / memeriksa claim kontraktor

Gambar E.7 Rencana Aktifitas

Page 70: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

70

MASA PRA PELAKSANAAN

1. Persiapan dan Mobilisasi Konsultan

Dalam hal ini Konsultan akan Menyiapkan :

1. Personil/tenaga ahli dan tenaga pendukung. Apabila ada penggantian personil terlebih

dahulu mendapat persetujuan dari Satuan Kerja sebagai Pengguna Jasa.

2. Kantor berikut perlengakapannya, kendaraan dan fasilitas penunjang lainnya.

3. Peralatan/alat-alat ukut dan laboratorium dalam hal ini bukan alat laboratorium yang

lengkap tetapi hanya peralatan pendukung pelaksanaan kerja karena yang menyiapkan

lebih lengkap Kontraktor.

4. Peta, data dan peralatan penunjang.

5. Fasilitas akomodasi dan transportasi untuk kebutuhan Proyek.

6. Mobilisasi tim supervisi dan penyusunan rencana kerja.

7. Melakukan koordinasi dengan komponen terkait (pengguna jasa dan pelaksana

konstruksi)

Keluaran :

Tersusunnya rencana kerja (jadwal pelaksanaan, jadwal penugasan, rencana mutu

kontrak dan metode pelaksanaan pengawasan)

Terlaksana koordinasi kerja

2. Orientasi Lapangan Awal dan Sosialisasi

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Melaksanakan orientasi terhadap kondisi lokasi kegiatan.

2. Mengumpulkan data-data dan informasi sebagai bahan evaluasi dan kajian terhadap

penerapan rencana kegiatan.

3. Memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan rencana kegiatan konstruksi

Keluaran :

Page 71: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

71

Teridentifikasinya kondisi awal lokasi kegiatan

Teridentifikasinya permasalahan-permasalahan sebagai bahan untuk kajian dan

evaluasi dari perencanaan awal

Terinformasinya jenis kegiatan yang dilakukan kepada masyarakat di lokasi kegiatan

Terinformasinya persepsi masyarakat terhadap kegiatan yang akan dilakukan.

Adanya dukungan dari masyarakat selama baik pada tahap pra konstruksi, tahap

konstruksi dan pasca konstruksi.

Sebagai bahan dalam penyusunan program kerja dan metode pelaksanaan

3. Rapat Pra Konstruksi

Secara umum walaupun hanya berbentuk suatu rapat, Rapat Pra Konstruksi adalah

tahapan penting untuk melaksanakan pekerjaan supaya sesuai dokumen kontrak karena

merupakan koordinasi awal yang dihadiri oleh semua pihak pelaksana pekerjaan meliputi

Satker/SNVT Perencanaan dan Pengawasan, Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Proyek

Fisik, Dinas-Dinas Terkait, Kontraktor dan konsultan. Dengan demikian semua pihak akan

memberikan tanggapan tata cara melaksanakan dan apresiasi terhadap dokumen kontrak.

Didalam acara ini dijelaskan materi-materi berikut :

1) Materi

Organisasi Kerja.

Tata cara pengaturan pelaksanaan.

Review dan penyempurnaan terhadap schedule dikaitkan dengan target volume,

mutu dan waktu.

Jadwal pengadaan bahan, alat dan mobilitas personil.

Menyusun rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan (mutual check),

koordinasi dengan tim perencana.

Menentukan lokasi bahan material (quarry), estimate quantity dan rencana quality

control bahan yang akan digunakan.

Pendekatan terhadap masyarakat dan Pemda setempat.

Page 72: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

72

Penyusunan rencana kendali mutu proyek.

Penentuan titik Sta. 0+00 bersama tim perencana.

Menyusun acara “Rekayasa Lapangan/Field Engineering” guna penyesuaian

gambar rencana terhadap kebutuhan lapangan.

Pemahaman mengenai keselamatan kerja, keselamatan bangunan, keselamatan

pengguna jalan beserta penanganannya berupa asuaransi-asuransi, peralatan-

peralatan keselamatan kerja dan pengaturan lalu lintasnya.

Penjelasan dan pembahasan mengenai rencana Base camp, lokasi AMP,

penentuan instansi penguji independent.

Pembahasan mengenai kebutuhan uang muka untuk kebutuhan pelaksanaan fisik.

Pembahasan mengenai prosedur pelaporan, jenis-jenis laporan yang harus dibuat

oleh masing-masing pihak.

Penjelasan mengenai prosedur penilaian pekerjaan terlaksana dan prosedur

pembayaran.

2) Kesamaan pengertian terhadap pasal-pasal dokumen kontrak

Pekerjaan tambah/kurang

Termination atau force majeure.

Maintenance & protection of traffic.

Sub letting.

Asuransi.

Lainnya yang dianggap perlu.

3) Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur

Request, approval & examination of works.

Shop Drawing, As Buil Drawing.

Page 73: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

73

Monthly Certificate (MC).

PHO & FHO.

Change Order, Addendum.

4) Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur teknis pelaksanaan pekerjaan utama (major

items).

Rigid pavement.

Flexible pavement.

Struktur

Berdasarkan rapat ini semua pihak terutama instansi-instansi pelaksana pekerjaan akan

mempunyai pandangan yang sama terhadap sasaran, tata cara dan detail-detail pelaksanaan

sehingga semua pihak bisa mendukung kelancaran pekerjaan.

MASA PELAKSANAAN

1. Mobilisasi Kontraktor

Pada tahap ini Konsultan Pengawasan Teknik akan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan

antara lain :

Menyiapkan formulir-formulir yang diperlukan dalam pengawasan pekerjaan.

Memeriksa dan melengkapi data survai yang akan digunakan, serta menentukan titik-

titik lokasi survai di lapangan sesuai dengan data tersebut.

Memberikan rekomendasi bagi Pemberi Tugas didalam tahapan kegiatan

pelaksanaan.

Memeriksa dan merekomendasikan bagi Pemberi Tugas, polis dan batas lingkup

asuransi dan Kontraktor.

Memeriksa dan menyetujui daftar material, peralatan dan personil yang akan

didatangakan, fasilitas Base Camp dan lokasi penempatan peralatan.

Page 74: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

74

Memeriksa dan mempersiapkan cara perhitungan kuantitas dan prosedur

pemeriksaan mutu (quality control).

Memeriksa dan menyetujui segi keamanan dari pengaturan lalu lintas didalam

proyek.

Memeriksa dan menyetujui jumlah kuantitas dan mutu material yang disediakan oleh

kontraktor.

Memeriksa pemasangan patok garis tengah jalan dan damija (ROW).

Membantu Pemberi Tugas untuk memeriksa dan memecahkan masalah yang

mungkin akan muncul, serta bertindak untuk menghindari timbulnya klaim dari

kontraktor.

2. Review Design

Metodologi pelaksanaan Review Design, akan dibagi dalam beberapa tahapan proses.

Untuk lingkup kegiatan ini, konsultan juga ditugaskan untuk mengadakan review desain

dengan lingkup sebagai berikut :

Melakukan pembuatan/perbaikan desain terhadap penambahan ataupun perubahan

konstruksi yang signifikan dari rencana yang ada dalam Dokumen Kontrak

pelaksanaan konstruksi tahun 2012.

Melakukan evaluasi dan review terhadap jaringan yang sudah ada.

Kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang pelaksanaan review desain ini adalah sebagai

berikut :

1) Evaluasi dan Survei Pengukuran.

Survei topografi dilakukan untuk mendapatkan gambaran situasi terhadap perubahan rencana

bangunan penunjang dan utama.

Pelaksanaan pembuatan peta situasi saluran irigasi skala 1: 1.000, peta situasi bangunan

utama dan penunjang skala 1 : 500.

Page 75: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

75

Pengukuran cross section dan long section dengan jarak interval 50 m dan 25 m untuk

belokan/tikungan.

Penggambaran cross section bangunan dan profil memanjang, lokasi bangunan penunjang

yang diukur.

Memasang patok BM dan CP.

Metode Pelaksanaan :

1) Persiapan, meliputi

a) Koordinasi dengan direksi pekerjaan.

b) Pengumpulan data awal berupa: data sekunder, buku-buku referensi,

peraturan/ketentuan/standard teknis yang berhubungan dengan pekerjaan ini.

c) Pembuatan dan penyusunan program kerja, jadwal penugasan dan

persiapan/penyusunan instrumen survey.

2) Survey meliputi

Survey Lapangan untuk mengetahui kondisi eksisting, melakukan identifikasi dan

inventory data untuk rencana pengembangan meliputi kegiatan pengukuran dan pemetaan

untuk bangunan utama dan bangunan penunjang lainnya.

1) Kegiatan Pengukuran

A.Pemasangan Patok

Pemasangan patok meliputi patok Bench Mark (BM), Kontrol Point (CP) dan patok

kayu sebagai patok bantu dengan rincian sebagai berikut:

a. Bench Mark ( BM )

Bench Mark yang terbuat dari beton menggunakan tulangan dengan ukuran 20 cm

x 20 x cm x 100 cm untuk BM. BM dilengkapi dengan baud yang diberi tanda

silang pada bagian atasnya sebagai titik centering, serta diberi penamaan pada

bagian samping menggunakan tegel. BM ini dipasang sedemikian rupa sehingga

bagian yang muncul di atas tanah lebih kurang 20 cm.

b. Kontrol Point ( CP )

Page 76: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

76

Kontrol Point dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 80 cm terbuat dari cor semen,

dipasang dengan tujuan untuk memberikan acuan arah azimuth dari BM terpasang.

Kontrol point ini dipasang dengan posisi saling terlihat dengan BM terpasang.

Pemasangan Bench Mark ini diikuti dengan pemasangan Kontrol Point (CP )

sebagai arahan untuk menentukan azimuth titik tersebut. BM dan CP dipasang

pada tempat yang stabil, aman dan mudah dalam pencariannya.

c. Patok Bantu

Patok bantu dipasang pada setiap tempat berdiri alat pengukuran poligon, situasi,

cross section dan diantara tempat berdiri alat waterpas. Patok ini dibuat dari kayu

dengan ukuran 3 cm x 5 cm x 40 cm. Patok kayu ini pada bagian atasnya dipasang

paku payung sebagai penanda centeringtitik tempat berdiri alat atau titik berdiri

rambu pada pengukuran waterpass. Untuk memudahkan penentuan patok, perlu

juga diberikan peng-kodean atau penamaan masing-masing patok kayu tersebut

dengan nama, huruf atau nomer.

B. Pengukuran Poligon Utama

Dalam pengukuran dan pemetaan suatu areal digunakan kerangka dasar pengukuran

yang disebut poligon. Poligon merupakan rangkaian segi banyak yang digunakan

untuk menentukan posisi horisontal dengan melakukan pengukuran sudut, asimuth

dan jarak (sisi) yang dilakukan dari titik awal sampai titik akhir pada rangkaian yang

dikehendaki.

Tahapan pengukuran poligon yang dilakukan adalah :

a. Poligon diukur dengan cara poligon tertutup (closed traverse).

b. Setiap BM eksisting maupun BM dan CP baru, dilalui pengukuran poligon.

c. Poligon diukur menggunakan Theodolite T2 untuk poligon utama.

d. Sudut diukur minimal dalam 2 seri, yaitu bacaan Biasa dan bacaan Luar Biasa,

dengan ketelitian bacaan sudut terkecil 5”.

e. Pengukuran sudut dilakukan dengan cara mengeset sudut pada Awal Pengukuran,

contoh 0o, 45

o, 90

o dan seterusnya, untuk mempermudah Perhitungan.

Page 77: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

77

f. Untuk Pengukuran Jarak pada Poligon Utama menggunakan alat digital untuk

mengurangi paktor kesalahan Bacaan seperti DT 1000.

g. Jarak mendatar diukur minimal 3 (tiga) kali ke muka dan 3 (tiga) kali ke

belakang.

h. Kesalahan penutup sudut harus lebih Besar dari 10 “ n, dimana n adalah jumlah

setasiun berdiri alat.

i. Pengamatan Matahari dilakukan dengan cara ditadah, pada pagi hari Jam 07 s/d

Jam 08 dan Sore hari pada Jam 15 s/d 16, dimana pengamatan dilakukan dipatok

BM dengan memakai Acuan dipatok Cp atau dipatok Poligon yang lain.

j. Kesalahan linier untuk Poligon Utama yang dicapai harus lebih besar dari 1 :

10.000.

k. Semua data lapangan dan hitungan harus dicatat secara jelas dan sistematis, jika

ada kesalahan cukup dicoret dan ditulis kembali didekatnya, serta tidak

diperbolehkan melakukan koreksi menggunakan tinta koreksi.

l. Pekerjaan hitungan Poligon Utama harus diselesaikan di lapangan, agar bila

terjadi kesalahan dapat segera diketahui dan dilakukan pengukuran kembali

hingga benar.

m. Perataan hitungan poligon dilakukan dengan perataan metode Bouwditch.

C. Pengukuran Poligon Cabang

Pengukuran Poligon Cabang dilakukan karena terlalu luasnya areal pengukuran atau

banyaknya pepohonan yang menghalangi sehingga tidak dapat terkaper situasi dari

poligon utama, kalau dilakukan terlalu banyak titik-titik bantu yang menimbulkan

kesalahan data-data pengukuran yang akhirnya menimbulkan kesalahan patal. Maka

dilakukan pengukuran poligon cabang supaya hasil pengukuran lebih akurat, dan

mempunyai satu sistem dengan poligon utama. Pengukuran poligon cabang dilakukan

sebagai berikut :

a. Poligon harus diukur dengan awalan pada titik poligon utama dan diakhiri pada

titik poligon utama pula.

b. Setiap BM eksisting maupun BM dan CP baru dilalui pengukuran poligon.

c. Poligon harus diukur menggunakan alat Theodolite T2.

Page 78: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

78

d. Sudut diukur minimal dalam 1 seri, yaitu bacaan Biasa dan bacaan Luar Biasa,

dengan ketelitian bacaan sudut 20”.

e. Untuk Pengukuran Jarak pada Poligon Cabang menggunakan alat digital untuk

mengurangi faktor kesalahan menggunakan peta ukur dan dicek dengan jarak

optis.

f. Jarak mendatar diukur minimal 2 (dua) kali ke muka dan ke belakang.

g. Kesalahan penutup sudut harus lebih Besar dari 20 “n, dimana n adalah jumlah

setasiun berdiri alat.

h. Kesalahan linier yang dicapai harus lebih Besarl dari 1 : 7.000.

i. Semua data lapangan dan hitungan harus dicatat secara jelas dan sistematis, jika

ada kesalahan cukup dicoret dan ditulis kembali didekatnya, serta tidak

diperbolehkan melakukan koreksi menggunakan tinta koreksi.

j. Pekerjaan hitungan poligon cabang harus diselesaikan di lapangan, agar bila

terjadi kesalahan dapat segera diketahui dan dilakukan pengukuran kembali

hingga benar.

k. Perataan hitungan poligon dilakukan dengan perataan metode Bouwditch.

D. Pengukuran Sipat Datar

Rute pengukuran waterpass mengikuti rute pengukuran poligon utama dengan

pembagian loop seperti pengukuran poligon. Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal

atau waterpass ini, harus diukur dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Kerangka Kontrol Vertikal harus diukur dengan cara loop, dengan menggunakan

alat waterpass Wild Nak-2.

b. Jarak antara tempat berdiri alat dengan rambu tidak boleh lebih besar dari 50

meter.

c. Baud-baud tripod (statip) tidak boleh longgar, sambungan rambu harus lurus betul

serta perpindahan skala rambu pada sambungan harus tepat, serta rambu harus

menggunakan nivo rambu.

d. Sepatu rambu digunakan untuk peletakan rambu ukur pada saat pengukuran.

e. Jangkauan bacaan rambu berkisar antara minimal 0500 sampai dengan maksimal

2750.

Page 79: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

79

f. Data yang dicatat adalah bacaan ketiga benang yaitu benang atas, benang tengah

dan benang bawah.

g. Pengukuran sipat datar dilakukan setelah BM dipasang, serta semua BM

eksisiting dan BM baru terpasang harus dilalui pengukuran waterpass.

h. Slaag per seksi diusahakan genap dan jumlah jarak muka diusahakan sama

dengan jarak belakang.

i. Pada jalur terikat, pengukuran dilakukan pergi-pulang dan pada jalur terbuka

pengukuran dilakukan pergi-pulang dan double stand.

j. Kesalahan beda tinggi yang dicapai harus lebih kecil dari 7 mmD, dimana D

adalah jumlah panjang jalur pengukuran dalam kilometer.

k. Semua data lapangan dan hitungan harus dicatat secara jelas dan sistematis, jika

ada kesalahan cukup dicoret dan ditulis kembali didekatnya, serta tidak

diperbolehkan melakukan koreksi menggunakan tinta koreksi.

l. Pekerjaan hitungan waterpass harus diselesaikan di lapangan, agar bila terjadi

kesalahan dapat segera diketahui dan dilakukan pengukuran kembali hingga

benar.

E. Pengukuran Sipat Datar Memanjang

Tujuan dari pengukuran ini adalah mengetahui Tinggi ( Elevasi ) titik-titik potok dari

permukaan tanah yang dilewati poligon utama. dan berguna untuk penggambaran

garis kontur. hasil dari pengukuran ini adalah berupa data Elevasi dari titik-titik

(patok) atau Ketinggian dari permukaan tanah.

Ketentuan atau kaidah yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pengukuran sipat

datar profil memanjang sama dengan kaidah dalam pengukuran sipat datar melintang.

Alat ukur yang akan digunakan dalam pekerjaaan ini adalah alat ukur waterpass tipe

WILD NAK. Detail yang diukur adalah ketinggian patok-patok kayu yang telah

dipasang sebelumnya dan ketinggian permukaan tanah pada patok tersebut.

F. Pengukuran Sipat Datar Profil Melintang

Pengukuran sifat datar profil melintang dilakukan untuk mengetahui bentuk irisan

melintang dari alur sungai Palaran. Pengambilan titik-titik detail penampang harus

Page 80: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

80

serapat mungkin dan diikatkan pada titik poligon. Jarak pengukuran profil melintang

dari as embung Kurang lebih 50 meter kanan dan kiri atau sampai mencapai elevasi

10 meter dari as rencana. Jarak selang maksimum 50 meter sedangkan kalau ada

belokan jarak harus disesuaikan sehingga belokan yang ada dapat tergambarkan.

Tujuan pengukuran sifat datar profil adalah mengetahui profil atau tampang tubuh

tanah dari suatu trace, sungai, jalan, Sistem pipa,alur bangunan dan lain-lain. Sifat

datar profil dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :

1. Sifat datar profil memanjang

Sifat datar profil memanjang adalah pekerjaan sifat datar sepanjang sumbu yang

ditentukan untuk memperoleh gambaran tinggi titik-titik pada sumbu tersebut.

2. Sipat datar profil melintang

Sipat datar profil melintang adalah pengukuran sipat datar yang tegak lurus pada

sipat datar profil memanjang.

G. Pengukuran Detil Situasi

Pengukuran detail situasi dilakukan dari patok poligon utama, poligon cabang dan

titik bantu, guna mendapatkan titik-titik koordinat, ketentuan yang harus disituasi

diantaranya,rumah, jalan, alur,gorong–gorong, jembatan, tiang listrik, tiang telpon

jalan setapak dan sebagainya.

Pengukuran situasi harus serapat mungkin guna mendapatkan garis kontur yang sesuai

dengan geometrik areal pengukuran, untuk mendapatkan gambaran secara detail

kondisi tampungan, sehingga nantinya diperoleh informasi besarnya tampungan dari

peta yang dibuat, cocok dengan kondisi lapangan. Alat yang digunakan untuk

pengukuran situasi umumnya yang biasa dipakai adalah Theodolit dan satu set bak

ukur.untuk ketentuan yang harus disituasi sampai mencapai elevasi 10 meter dari as

saluran sehingga hasilnya situasinya tidak terbuang. detail situasi dapat dihitung

dengan Metode Sudut Kutub.

dimana :

P1,P2,P3 = titik poligon, P2 sebagai titik berdiri alat

Page 81: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

81

A,B,C = titik detil

1,2,3 = sudut ikatan detil A,B dan C terhadap sisi P2- P1

Sedangkan untuk beda tinggi titik detil didapat dengan menggunakan persamaan

Metode Tachymetri seperti gambar berikut :

Gambar 3.8Pengukuran dengan Metode Tachymetri

Dimana :

D = jarak horisontal dari tempat berdiri alat ke titik detil

Tg.h = tangent helling

Ti = tinggi alat

Bt = benang tengah

h = beda tinggi antara tempat berdiri alat ke titik detil

H. Pengukuran Cross Section

Pengukuran cross section, dilakukan dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Cross section diukur dengan interval 25 m sepanjang pantai.

b. Penampang melintang diukur dengan mengambil detil yang mewakili dan sesuai

dengan skala yang digunakan.

c. Lebar pengukuran cross section adalah sampai pada elevasi walkway .

d. Pada setiap titik cross section dipasang patok kayu ukuran 3 cm x 5 cm x 40 cm

dan di atasnya diberi paku sebagai titik acuan pengukuran.

Hi

D

Bt Dtg.h

h

Slope Distance (Ds)

Horizontal Distance (Dh)

h

A

B

Page 82: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

82

e. Setiap center line titik cross section dipakai juga sebagai pengukuran long section.

f. Pengukuran cross section dilakukan dengan menggunakan alat Theodolite T1.

2) Evaluasi Hasil Analisa

Dalam tahapan ini konsultan akan melaksanakan analisa kembali (review) terhadap jaringan

yang ada berdasarkan hasil evaluasi terhadap perubahan yang ada. Kegiatan yang dilakukan

dalam tahapan ini meliputi:

A. Evaluasi analisa dan perhitungan terhadap kebutuhan air irigasi, bangunan utama dan

penunjang serta struktur.

B. Evaluasi Analisa Hidrolika

Evaluasi analisa dan perhitungan hidrolika dilakukan untuk mendapatkan kapasitas saluran

dan kebutuhan dimensi saluran yang telah direncanakan.

MASA KONSTRUKSI

Dalam masa konstruksi, Konsultan akan melaksanakan pengawasan dan pemantauan

terhadap pencapaian program fisik proyek secara menerus dilapangan dan pengendalian proyek

secara sistematis dengan menggunakan metode-metode yang sudah baku, adalah sebagai berikut

:

Membuat analisa, prediksi dan rekomendasi terhadap kendala-kendala yang

berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan proyek.

Memberikan nasihat kepada Pemberi Tugas didalam menyusun kebijakan dan

langkah untuk mencegah dan mengurangi klaim.

Menyediakan bantuan dan arahan yang tepat bagi Kontraktor pada saat

ditemukannya masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak,

pemeriksaan terhadap survai tanah dasar, test pengawasan mutu, dan masalah lain

yang berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan pekerjaan.

Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Pemberi Tugas, menghadiri dan

mencatat semua rapat/pertemuan dengan Kontraktor, Pemimpin Proyek, dan instansi

terkait lainnya serta menyediakan bantuan teknis apabila diperlukan didalam

kaitannya dengan pelaksanaan proyek dan masalah-masalah kontrak.

Page 83: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

83

Sedangkan tugas Konsultan Pengawas dalam hal kontrak terhadap Kontraktor secara garis besar

akan meliputi :

Pengendalian teknis : aspek mutu, volume, waktu dan biaya.

Pengendalian atas proses koordinasi terkait.

Pengendalian administrasi proyek.

Evaluasi rencana proyek.

Pelaporan.

PENGENDALIAN PELAKSANA

Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas mengendalikan pelaksanaan fisik

pembangunan yang dilakukan oleh Pelaksana Kegiatan dengan rentang meliputi “Preaudit”,

“Monitoring”, dan “Post-audit”.

Lingkup pengendalian antara lain meliputi :

Aspek mutu hasil pekerjaan.

Aspek volume pekerjaan.

Aspek waktu penyelesaian pekerjaan.

Aspek biaya keseluruhan pekerjaan.

Segala sesuatunya merujuk kepada ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam kontrak

pemborongan.

1. Rentang Kendali Pre-audit

Kegiatan konsultan dalam rangka pengendalian teknis dalam rentang “pre-audit”

adalah seluruh kegiatan Konsultan sebelum melakukan pengawasan, yang terdiri dari :

Pengumpulan dan analisa terhadap data.

Pengecekan hasil perencanaan dengan membandingkan terhadap kondisi lapangan.

Pemeriksaan terhadap kesipan Pelaksana Kegiatan, yang meliputi material,

peralatan, tenaga dan jadwal pelaksanaan.

Page 84: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

84

a. Pengumpulan dan analisa data, informasi dan hasil perencanaan akan menghasilkan

catatan mengenai seluruh kegiatan antara lain :

- Jenis Pekerjaan.

- Kuantitas Pekerjaan.

- Kualitas yang dipersyaratkan.

- Schedule pelaksanaan

- Schedule pembayaran.

b. Review Design

Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil perencanaan

ke lokasi untuk menentukan apakah hasil perencanaan tersebut telah sesuai dengan

kondisi yang ada.

Apabila ternyata dari hasil pengecekan design tidak sesuai dengan kondisi

lapangan, Konsultan Coordination tim akan membuat alternatif lain yang sesuai

untuk diajukan kepada Pemberi Tugas.

c. Persiapan Konstruksi

Material dan peralatan yang didatangkan Pelaksana Kegiatan akan diperiksa

terlebih dahulu oleh Konsultan sehingga benar-benar memenuhi spesifikasi yang

telah ditetapkan.

Jadwal waktu yang dibuat oleh Pelaksana Kegiatan akan diteliti terlebih dahulu

apakah sudah memadai terhadap volume pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan

perkiraan tenaga kerja/tukang yang akan mengerjakannya serta alat yang akan

digunakan. Apabila menurut analisa tidak seimbang antara volume dengan tenaga

kerja dan peralatan terhadap waktu yang tersedia maka Konsultan akan

menyarankan kepada Pelaksana Kegiatan untuk menyiapkan tenaga kerja dan

peralatan yang memadai agar bias selesai tepat pada waktunya.

Penyimpangan biaya keseluruhan biasanya disebabkan oleh adanya pekerjaan

tambahan sebagai akibat dari perubahan design dan pertambahan volume pekerjaan.

Page 85: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

85

Agar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar, Konsultan akan mengusulkan

menggantikan nilai pekerjaan tambah itu dengan pengurangan pekerjaan lainnya

sehingga terjadi kompensasi dan tidak memerlukan biaya tambah sepanjang hal

tersebut memungkinkan dan mendapat persetujuan dari Kepala SNVT / Pemimpin

Bagian Pelaksana Kegiatan Fisik.

Dalam hal ini, Konsultan berupaya menghindari pekerjaan tambah, justru

mengupayakan pekerjaan kurang jika memang dari evaluasi teknis dan biaya

memungkinkan untuk dilakukan pekerjaan kurang.

d. Pre Construction Meeting (PCM)

Dalam waktu kurang dari 14 hari sejak SPMK, diadakan Pre ConstructionMeeting

(PCM) dengan meteri seperti telah dijelaskan dimuka.

2. Rentang Kendali Monitoring

Kegiatan pengendalian teknis rentang “monitoring” adalah kegiatan-kegiatan yang

dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan. Meskipun Konsultan Pengawas telah

melakukan “pre-audit” namun setiap langkah pelaksanaan pekerjaan akan terus

dimonitor agar kalau terjadi penyimpangan segera diketahui dan dapat diluruskan

kembali sesuai petunjuk yang benar. Selama periode ini Konsultan akan selalu

melakukan evaluasi terhadap progress dan kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh

Pelaksana Kegiatan.

Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim akan kita jaga sebaik-

baiknya sehingga informasi dan pelaporan bisa berjalan dengan cepat, sehingga

kerugian yang menyangkut aspek mutu, volume, waktu, dan biaya keseluruhan hasil

pekerjaan dapat dihindari atau ditekan sekecil-kecilnya. Selain mengawasi pekerjaan

fisik Konsultan Pengawas juga memonitor aspek lingkungan sekitar proyek, agar

jangan sampai pelaksana lapangan berikut tukang-tukangnya mengganggu, mematikan

serta merusak flora dan fauna yang ada.

Page 86: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

86

Faktor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan memperhatikan

peraturan-peraturan yang berlaku.

3. Rentang Kendali Post-audit

Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja bagi Pelaksana

Kegiatan. Kemajuan fisik ini akan dipakai untuk pengajuan pembayaran senilai hasil

kerjanya. Namun Pelaksana Kegiatan tidak akan bisa mengajukan permintaan

pembayaran sebelum mendapat rekomendasi dari Konsultan Pengawas bahwa hasil

pekerjaannya sudah memenuhi persyaratan teknis atau tidak.

KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT

Konsultan Pengawas dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknis tersebut

diatas berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh pihak lain

(khususnya oleh Pemberi Tugas).

Koordinasi dengan instansi terkait, antara lain dilakukan dengan :

Dinas PU Provinsi setempat

Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik.

Konsultan lain yang terkait.

Instansi terkait lainnya.

PENGENDALIAN ADMINISTRASI PROYEK

Dalam hal ini Konsultan Pengawas akan merancang, memberlakukan serta

mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi proyek yang diawasinya, yaitu

mencakup antara lain : surat, memoramdum, risalah, laporan, contoh barang, foto, berita acara,

gambar, sketsa, brosur, kontrak dan addendum dan lain-lain yang dianggap perlu.

Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan Konsultan Pengawas untuk maksud diatas

adalah :

Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesaikan sampai tuntas maksud dari

surat masuk maupun keluar.

Page 87: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

87

Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan tugas

konsultan.

Mempersiapkan dan mengecek contoh barang agar memenuhi persyaratan yang

ditetapkan baik kualitas dan kuantitas.

Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.

Mempelajari dan mengecek gambar-gambar/sketsa pelaksanaan agar sebelum maupun

sesudah pekerjaan selesai tidak terjadi penyimpangan.

Membantu/menyiapkan addendum serta lain-lain yang dianggap perlu.

EVALUASI RENCANA

Konsultan Pengawas terus-menerus melakukan evaluasi atas rencana proyek yang akan

dilaksanakan serta menyarankan perubahan / penyempurnaan / penyesuaian rencana yang perlu

dilakukan (bila ada) guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan proyek dengan sebaik-

baiknya.

VERIFIKASI HASIL PEKERJAAN PELAKSANA KEGIATAN

Konsultan Pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan bahwa

hasil pekerjaan Pelaksana Kegiatan telah memenuhi segala persyaratan untuk proses selanjutnya

yaitu persetujuan Pemberi Tugas. Verifikasi ini berupa sertifikasi pada saat Pelaksana Kegiatan

mengajukan pembayaran. Rekomendasi-rekomendasi persetujuan, penundaan ataupun penolakan

hasil kerja dilakukan saat tersebut berdasarkan hasil penelitian mutu dan volume yang

diproduksi.

KONTROL SISTEMATIK TERHADAP KEGIATAN LAPANGAN

Dalam konteks lebih luas, pekerjaan supervisi mengemban juga fungsi kontrol

manajemen proyek konstruksi. Sebelum memeriksa hasil pekerjaan, perlu diperiksa dahulu

persiapan kerjanya. Persiapan pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah atau dengan cara

perencanaan yang mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak memuaskan. Untuk

menanggulangi masalah ini, diperlukan suatu kontrol yang sistematik. Pengawas lapangan perlu

menerapkan sistem kontrol yang baik di lapangan.

Page 88: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

88

Kontrol yang sistematik terhadap kegiatan di lapangan memiliki 3 tujuan yaitu :

Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang kegiatan

pokok. Bila mana terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus dikembangkan sasaran

jangka pendek dan program kerja untuk mengantisipasinya.

Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan berjalan secara benar sehingga peringatan

secara dini dapat diberikan apabila terjadi sesuatu kesalahan.

Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek tidak dilampaui bila

tidak terjadi perubahan kontrak.

Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan dilapangan

yaitu :

Pencapaian target kemajuan fisik.

Pencapaian target keuangan.

Pengadaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan.

Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi kerja

lapangan.

Pemantapan kerja sama pekerja proyek dari seluruh bagian / divisi.

Hubungan dengan pihak pemilik.

Tiap bidang tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atau

menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan.

Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar, maka langkah-langkah yang

diambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif.

KUNJUNGAN LAPANGAN/SITE VISIT

Frekuensi kunjungan ke lapangan tergantung dari pentingnya keadaan lapangan,

sifatnya dapat secara harian atau mingguan. Frekuensi kunjungan juga dapat tergantung pada

tahapan dari Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik yang mengelolanya beserta para timnya sesuai

urgensinya.

Page 89: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

89

PENGENDALIAN WAKTU

Merencanakan dan membangun adalah suatu aktifitas yang dinamis, dan yang

dipengaruhi oleh bermacam-macam factor. Karena itu network / s-curve chart yang telah

disetujui sebagai pegangan untuk pelaksanaan harus secara periodik atau sesuai kondisi dicheck

kembali :

Apakah waktu yang direncanakan telah ditepati.

Akan ditepati dalam jangka panjang atau segera dan / atau.

Nantinya akan ditepati (jangka panjang).

Bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek seperti

yang dikehendaki.

1. Jarak Waktu Kontrol

Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi 2 macam rentang waktu yaitu :

1 – 2 minggu untuk aktifitas yang kritis atau bisa kurang dari 1 minggu.

2 – 4 minggu untuk aktifitas-aktifitas yang tidak kritis.

2. Cara Mengontrol

Dibedakan 3 cara mengontrol, sebagai berikut :

Untuk sebuah aktifitas yang akan dimulai : disajikan langkah-langkah cara mengontrol

seperti flow chart Gambar 3.9.

Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah dimulai : disajikan langkah-langkah

cara mengontrol seperti flow chart Gambar 3.10.

Uji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai : disajikan langkah-langkah cara

mengontrol seperti flow chart Gambar 3.11.

Page 90: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

90

GAMBAR : E.9.

FLOWCHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL

UNTUK AKTIVITAS YANG AKAN DIMULAI

Dapatkah Pekerjaan

Dimulai?

Alasannya? Ada keterlambatan?

Alasannya? Ada keterlambatan?

Diperlukan Penanganan

OK

Ya

Tidak

Page 91: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

91

GAMBAR E.10

FLOWCHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL

PEKERJAAN YANG SEHARUSNYA SUDAH DIMULAI

Tidak

Tidak

Tidak Tidak

Ya

Pekerjaan yang

seharusnya sudah dimulai

Apakah pekerjaan ini

sesuai

schedul mulanya ?

Kenapa tidak dimulai ?

apa penangguhannya

dapat dikejar ?

Berapa lama ditangguhkan ?

apa ada float

OK

Ya Ya

OK Tangani

Berapa lama terlambat ?

Kenapa ?

Apa prestasinya sampai

waktu control tercapai ?

Ya

OK

Apa prestasinya

bisa dikejar ?

Ya

OK Berapa lama ditangguhkan ?

apa ada float

Tangani

Page 92: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

92

GAMBAR E.11

FLOWCHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL

UNTUK AKTIVITAS SUDAH SELESAI

Untuk monitoring dan pengontrolan proyek ini akan digunakan sistem informasi

pengendalian proyek yang dilaksanakan dengan suatu aplikasi berbasis komputer.

Monitoring dan pengendalian proyek dilakukan pada aspek-aspek berikut :

Planning dan scheduling pekerjaan yang meliputi quantity, duration, dates, network

planning atau precedence Diagram Methode.

Progress Performance.

Schedule Control.

Project cost control yang meliputi pelaporan status nilai kontrak vs aktual, perhitungan

pembayaran progress pekerjaan.

Unsur-unsur tersebut merupakan informasi dasar untuk memonitoring, pengendalian,

analisis dan manajemen proyek.

Pekerjaan pengendalian proyek ini diawali dengan pemasukan data-data proyek (project

data entry) yang akan menjadi acuan (baseline) dalam monitoring dan pengendalian

Tidak

Pekerjaan yang seharusnya

selesai

OK

Sisa waktu sampai selesai ?

Alasan keterlambatan

Ya

Diperlukan penanganan

Page 93: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

93

pelaksanaan proyek selanjutnya. Data-data tersebut disimpan didalam database di kantor

proyek, dan selalu di up-date untuk keperluan pelaporan dan analisa secara periodik.

Berdasarkan target-target pengendalian yang ditentukan sebelumnya maka dapat dilakukan

analisa terhadap permasalahan yang timbul dalam aspek skedul, progress dan pembiayaan

proyek. Dari analisa masalah tersebut dilakukan upaya perbaikan untuk membawa program

proyek kembali ke rencana semula. Gambar 3.12. Skematika aliran kerjanya adalah

sebagai berikut :

GAMBAR E.12. SKEMA PENGENDALIAN PROYEK

Informasi yang di peroleh dari pelaporan tersebut dapat di analisa dan di jadikan bahan

dalam pengambilan keputusan menajemen kegiatan. Pelaporan kegiatan dibuat dengan

format dan prosedur yang standar untuk memperoleh peningkatan efisiensi, efektifitas dan

optimalisasi sinergi kerja, sehingga Dinas Pekerjaan Umum setempat dapat mencapai

performansi dan kualitas akhir manajemen pembangunan yang lebih baik. Manfaat utama

lainnya dari sistem ini antara lain adalah :

a. Satuan Kerja/Pejabat membuat Komitmen dapat memonitor dan mengendalikan

kegiatan secara terintegrasi dengan sistem yang ada di Dinas Pekerjaan Umum.

b. Memberikan tambahan kapasitas kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk meningkatkan

kualitas dan kuantitas pelayanan kepada pengguna jalan melalui penyelesaian

MONITORING SKEDUL,

PROGRES DAN BIAYA

KONSTRUKSI

PELAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

SKEDUL

PROGRES

PEMBIAYAAN

ANALISA KOMPUTER

ANALISA KOMPUTER

PELAPORAN PERIODIK

MANAJEMEN PROYEK

PELAPORAN PERIODIK

RINGKASAN PROGRES

PEKERJAAN

PELAPORAN PERIODIK

RINGKASAN PEMBIAYAAN

Page 94: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

94

pembangunan jalan beserta falisilitas pendukung lainnya yang sesuai jadwal dan alokasi

biaya.

Metodologi Pengontrolan Proyek

Untuk menerapkan metodologi pengendalian proyek secara baik dan sistematis, maka

Konsultan membaginya ke dalam beberapa tahap :

Tahapan Initialisasi

Tahap initialisasi dilakukan untuk menjabarkan aktifitas-aktifitas proyek (workBreakdown

Structurel WBS) sampai ke level yang terendah yang mencerminkan keterkaitan antar

aktifitas. Tahapan ini dimulai dari pendeskripsian dan penggolongan aktifitas proyek yang

ada, menentukan volume dan bobot dari masing-masing aktifitas, pengurutan pekaksanaan

aktifitas (network planning – predecessor dan successor dari setiap aktifitas detail) dan tipe

dari relasi-relasi antar aktifitas, yaitu SS-Start to Start, SF – Start to finish, FS – finish to

Start atau FF – Finish to Finish.

Juga dideskripsikan mengenai penjadwalan pekerjaan, resources atau sumber daya yang

terlibat dalam pelaksanaan proyek, seperti tenaga ahli, konsultan, tenaga pekerja,

administrator, serta bahan dan alat penunjang pelaksanaan proyek.

Setiap aktuifitas dilengkapi dengan volume pekerjaan, bobot (persentase perbandingan

antar volume pekerjaan dengan nilai nominal – rupiah). Hasil dari tahap ini akan

digunakan sebagai base line/dasar untuk pemgendalian proyek pada saat pelaksanaan.

Tahapan Pelaksanaan

Tahap ini dipergunakan untuk memonitor dan mengawasi jalannya pelaksanaan proyek.

Termasuk didalam tahapan ini adalah proses update data kemajuan hasil pelaksanaan

proyek, yang diperinci dari prestasi detail sampai ke prestasi secara umum, mengawasi

aktifitas-aktifitas kritis yang ditampilkan pada barchart dan pengawasan terhadap resource

yang terlibat dengan menambah atau mengurangi jumlah resource (tenaga, bahan dan alat)

apabila perlu.

Pengisian hasil kemajuan proyek dapat dilihat dari hasil pencapaian kemajuan proyek pada

minggu sebelumnya, sehingga project control dapat memperlihatkan aktifitas yang tidak

Page 95: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

95

memperlihatkan kemajuan yang berarti atau justru berada pada kondisi kritis yaitu aktifitas

yang memiliki total Float sama dengan nol. Pelaksanaan aktifitas tersebut tidak boleh

mengalami penundaan lebih dari satu hari kerja. Keberadaan kondisi kritis dari suatu

aktifitas digambarkan dalam garis yang berbeda warna pada tampilan barchart, yaitu

sebagai berikut :

Total Float = 0, digambarkan dengan warna merah;

1 < Total float < 5, digambarkan dengan warna kuning;

Sedangkan total Float >=6, digambarkan dengan warna hijau.

Hal tersebut perlu menjadi perhatian bagi project control dan menjadi salah satu acuan bagi

analisa kemajuan pelaksanaan proyek yang menjadi tanggung jawabnya. Selanjutnya dapat

dilakukan beberapa tindakan untuk meningkatkan kinerja proyek, seperti penambahan

tenaga ahli, tenaga pekerja, bahan dan alat penunjang, atau merubah metode

pelaksanaannya.

Tahap Pelaporan

Tahap pelaporan ini ditujukan untuk menyampaikan kemajuan pelaksanaan proyek actual

di lapangan kepada pihak Pemberi Tugas / pemilik proyek untuk mendapatkan gambaran

kemajuan proyek di lapangan, dengan ikut memperhatikan hal-hal kritis yang di peroleh

dari analisa pelaksanaan proyek. Bentuk laporan ini disesuaikan dengan kebutuhan

pelaporan, dan terbagi menjadi pelaporan kemajuan proyek secara tabular, pelaporan

kemajuan proyek secara barchart, serta dalam bentuk S-Curve; yang membandingkan

pencapaian actual dengan baseline proyek.

Dibawah ini adalah bagaimana pengendalian waktu perlu mendapat perhatian agar tidak

terjadi perpanjangan waktu yang tidak perlu yang akan memboroskan waktu, tenaga dan

biaya.

1. Schedule Pelaksanaan Kegiatan

Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan yang

dibuat Pelaksana Kegiatan.

Page 96: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

96

Apakah rencana kerja Prosress pekerjaan yang di targetkan sudah layak dan realistis.

Misalnya dalam musim hujan, target pekerjaan lebih kecil bila dibandingkan pada

musim kemarau untuk pekerjaan pengaspalan misalnya untuk kondisi kerja yang sama.

Kemudian juga construction method, urutan Kerja Pelaksanan Kegiatan apakah sudah

sistematis, konsepsional dan benar.

Selanjutnya berdasarkan schedule Pelaksana Kegiatan yang sudah disetujui, Konsultan

Pengawas akan mengendalikan waktu pelaksanaan tersebut.

Dari time schedule tersebut bisa dijabarkan ke dalam target harian, sehingga setiap hari

apakah target volume tersebut bisa tercapai atau tidak, bila target volume tersebut tidak

tercapai maka selisih volume harus diprogramkan/dikejar untuk schedule hari

berikutnya.

Dengan time schedule yang dibuat dan disetujui itu bila dilaksanakan dengan

sebagaimana mestinya dan dikendalikan dengan baik maka diharapkan proyek bisa

diselesaikan “on schedule”.

2. Peralatan

Untuk mengerjakan pekerjaan jalan, diperlukan peralatan dengan kombinasi/beberapa

jenis alat dan jumlah alat yang mencukupi. Sedemikian hingga volume pekerjaan yang

direncanakan bisa diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.

3. Tenaga Kerja

Demukian juga untuk tenaga kerja, untuk suatu pekerjaan diperlukan tenaga kerja yang

mencukupi, sehingga pekerjaan akan bisa diselesaikan oleh tenaga kerja sesuai dengan

jadwal/waktu yang ditentukan. Bila kondisi pekerjaan diperkirakan tidak bisa

diselesaikan, maka tenaga kerja perlu ditambah atau kerja dua shift atau kerja

lembur/overtime.

4. Jumlah Jam Kerja

Untuk penyelesaian suatu pekerjaan, tergantung juga pada jam kerja per hari. Jumlah

jam kerja yang sedikit akan menghasilkan produk yang lebih kecil dari pada bila per

hari jam kerjanya lebih banyak.

Page 97: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

97

Jam kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat, tenaga kerja, sedemikian hingga

volume pekerjaan yang ditargetkan bisa diselesaikan. Kalau suatu pekerjaan tidak bisa

diselesaikan dalam satu hari siang, maka perlu untuk kerja malam/overtime.

Untuk administrasi pengendalian waktu, agar pengendalian dapat dicapai secara

optimal maka Konsultan memahami secara sungguh-sungguh “Network Planning”

yang umumnya telah dibuat oleh Pelaksana Kegiatan dengan metode lintas kritis

(Critical Path Method/CPM).

Mengingat sangat pentingnya time schedule ini didalam suatu pekerjaan pengawasan,

maka Konsultan akan menganalisa secara rutin time schedule dari Pelaksana Kegiatan

dan akan membantu Pelaksana Kegiatan dalam mereview dan menyusun kembali time

schedule tersebut bila memang diperlukan.

Pengendalian schedule pelaksanaan lainnya dapat menggunakan “Barchart/S-Curve”

yang biasa dan juga dapat digunakan “Vector Diagram” yang baik/cocok untuk

pekerjaan jalan karena dapat mengetahui/menunjukkan lokasi dan waktu. Schedule ini,

pada arah “absis” menunjukkan lokasi atau STA, sedangkan arah “ordinat”

menggambarkan waktu

PENGENDALIAN MUTU

Selama periode konstruksi, Konsultan akan senantiasa memberikan pengawasan,

arahan, bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada Pelaksana Kegiatan guna menjamin

bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualias untuk semua jenis pekerjaan

baik untuk konstruksi-konstruksi pokok maupun perlengkapan jembatan, untuk itu akan di

uraikan disini.

Aspek-aspek pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi antara

lain sebagai berikut dibawah ini namun tidak terbatas pada :

Peralatan laboratorium.

Penyimpanan bahan/material

Cara pengakutan material / campuran ke lokasi kerja.

Pengujian material yang akan diginakan

Penyiapan job mix formula campuran.

Page 98: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

98

Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan.

Test lapangan.

Administrasi dan formulir-formulir.

Pengendalian kualitas tersebut di atas seperti di uraikan berikut ini :

1. Peralatan Laboratorium dan Personil

Peralatan laboratorium yang perlu dipergunakan untuk pekerjaan utama (major work).

Personil/tenaga yang terkait untuk maksud pengujian harus cukup berpengalaman dan

mengenal dengan baik tentang testing laboratorium maupun lapangan.

2. Penyimpanan Bahan/Material

Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian rupa untuk

menjamin perlindungan kualitas.

Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa yang mudah dapat

diperiksa oleh Konsultan.

Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbu-tumbuhan dan puing, harus

mempunyai drainase yang lancar.

Bahan-bahan yang diletakkan langsung diatas tanah tidak boleh digunakan dalam

pekerjaan kecuali tempat kerja tersebut telag dipersiapkan dan diberi lapisan atas

dengan suatu lapisan pasir atau kerikil setebal 10 cm.

Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang sedemikian rupa untuk mencegah

segregasi dan untuk menjamin gradasi yang sesuai serta mengontrol kadar air. Tinggi

maksimum tumpukan 5 m.

Penumpukan berbagai ragam agregat untuk hotmix, beton, harus dipisahkan dengan

papan pembatas guna mencegah pencampuran bahan-bahan.

Tumpukan agregat harus dilindungi dari hujan untuk mencegah kejenuhan agregat

yang akan mengakibatkan penurunan kualitas.

3. Cara Pengukuran Material / Campuran

Konsultan dapat mengenakan pembatasan bobot pengangkutan untuk perlindungan

terhadap setiap jalan atau struktur yang ada disekitar proyek.

Page 99: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

99

Pengangkutan hotmix perlu ditutup dengan bahan tebal guna mempertahankan suhu

campuran. Walaupun pekerjaan ini kelak bukan pekerjaan utama tetapi perlu

ditekankan karena akan mempengaruhi kinerja jembatan nantinya.

Bilamana terjadi gangguan diantara operasi berbagai pekerjaan, Konsultan akan

mempunyai wewenang untuk memerintahkan Pelaksana Kegiatan dan untuk

menentukan urutan pekerjaan yang diperlukan guna mempercepat penyelesaian

seluruh proyek.

4. Pengujian Material Yang Akan Digunakan

Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan di inspeksi oleh Konsultan.

Setiap saat Konsultan akan menginspeksikan material yang akan digunakan

berdasarkan atas jadwal Kerja Pelaksana Kegiatan.

Walaupun bahan yang disimpan telah disetujui sebelum penyimpanan, namun dapat

diperiksa ulang dan ditest kembali oleh Konsultan.

Material yang akan digunakan harus ditest di laboratorium untuk mendapat

persetujuan dari Konsultan, jenis dan jumlah test seperti yang disebutkan dalam

spesifikasi.

5. Job Mix Formula

Agar mendapatkan campuran yang baik dan memenuhi persyaratan spesifikasi,

sebelum pekerjaan dimulai perlu dibuatkan dahulu suatu job Mix Formula yang

disetujui Konsultan, antara lain untuk pekerjaan Beton.

6. Pengujian Rutin Laboratorium

Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan atau

campuran-campuran perlu dilakukan pengujian rutin harian atau selama pekerjaan

berlangsung guna menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan.

Jenis dan frekuensi/jumlah test rutin ini seperti yang disebutkan dalam spesifikasi.

7. Pengujian Hasil Kerja / Test Lapangan (Uji Terima)

Sertelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu diadakan pengujian/test

lapangan guna memastikan kwalitas pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan.

Tahap demi tahap pekerjaan ini sebagaimana yang didiagramkan pada Gambar 3.13.

Flowchart Pengendalian Mutu.

Page 100: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

100

PENGAWAS / PROYEK KONTRAKTOR

GAMBAR E.13. FLOWCHART PENGENDALIAN MUTU

Survey lokasi sumber bahan

Penentuan sumber bahan

Permohonanpemakaian bahan

Pemeriksaan mutu bahan

Proses pengelolaan material

Proses penyiapan rumusan kerja

JMF

Pelaksanaan pekerjaan

Pengujian mutu

Penanganan perbaikan

Pemeriksaan mutu bahan

Dokumentasi mutu hasil pekerjaan

Mutu sesuai Spec.

Persetujuan mutu hasil

pekerjaan

Page 101: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

101

ADMINISTRASI DAN FORMULIR-FORMULIR

Gambar E.14 menunjukkan kelengkapan administrasi proyek yang umum digunakan.

Dokumen kontrol diperlukan proyek anatara lain sebagai berikut dibawah ini:

Buku direksi

Time schedule

MCA (Mutual Check Awal)

Request & shop drawing

Laporan harian

Laporan mingguan

Risalah Rapat

Berita acara opname pekerjaan

Record cuaca

Photo dokumentasi

Change order

Addendum

Monthly certificate (MC)

PHO (Provinsial Hand Over) / FHO (Final Hand Over)

Dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan proyek.

Page 102: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

102

GAMBAR E.14. ADMINISTRASI PROYEK PERIODE PELAKSANAAN FISIK

PENGENDALIAN KUALITAS

Pengawasan kuantitas, akan mengecek bahan-bahan/campuran yang ditempatkan

atau dipindahkan oleh Pelaksana Kegiatan atau yang terpasang. Secara umum terdapat 2 jenis

pemeriksaan kuantitas yaitu :

Pemeriksaan terhadap bahan-bahan yang bisa dibayarkan sebagai material saja.

Pemeriksaan terhadap hasil kerja.

Untuk pemeriksaan hasil kerja Konsultan akan memproses bahan-bahan/campuran berdasarkan

atas :

Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran.

Metode Perhitungan

Lokasi kerja.

Jenis Pekerjaan

Tanggal diselesaikannya pekerjaan.

Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas maupun elevasi dan persyaratan

lainnya, maka pengukuran kuantitas dapat dilakukan agar volume pekerjaan dengan teliti/akurat

TAHAP AWAL

1. Dokumen Kontrak 2. Gambar Rencana 3. Struktur Organisasi 4. Buku Direksi

TAHAP PELAKSANAAN

1. Time Schedule 2. Mco 3. Request & Shop Drawing 4. Quantity Sheet 5. Laporan Harian 6. Laporan Mingguan 7. Risalah Rapat 8. BA. Opname Pekerjaan 9. Record Cuaca 10. Photo dokumentasi 11. Change Order 12. Addendum 13. Quality Control 14. As Built Drawing

TAHAP PEBAYARAN

1. Monthly Cert 2. Back-up Quantity 3. Back-up Quality

Control

PHO

1. Berita Acara PHO

2. Administrasi Kantor

3. Mutu (Pengujian)

4. Mutu (Dimensi)

5. Defect &

Deficiensies

PHO

Berita

Acara PHO

Page 103: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

103

yang disetujui oleh Konsultan sehingga kuantitas dalam kontrak adalah benar di ukur dan di

rekomendasikan untuk dibayar oleh Konsultan dan mendapat persetujuan Pemberi Tugas.

Rekomendasi hasil pengukutan kuantitas ini

Harus dalam suatu Berita Acara yang disetujui bersama oleh tiga pihak pelaksana proyek.

Formulir untuk perhitungan kuantitas tersebut untuk semua item pekerjaan dalam kontrak berupa

Quantity Sheet dapat disiapkan semuanya oleh Konsultan.

PENGENDALIAN BIAYA PELAKSANAAN PROYEK

Didalam kontrak pelaksanaan pekerjaan tercantum :

Biaya proyek.

Estimated quantity /volume pekerjaan.

Harga satuan pekerjaan

Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu diperhatikan antara lain

sebagai berikut :

Pengukuran hasil pekerjaan, harus dilakukan dengan akurat dan benar-benar

sehingga kuantitas yang dibayar sesuai dengan gambar rencana. Dengan demikian

volume dalam kontrak tidak dilampaui yang pada akhirnya biaya yang dikeluarkan

sudah sesuai dengan yang dianggarkan.

Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi

pengukuran/kuantitas dan kualitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-

benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.

Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontark dan

harga satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan, sehingga biaya

proyek dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.

PEMERIKSAAN MONTHLY CERTIFICATE (MC)

Pelaksanaan kegiatan harus menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan yang

dilaksanakan kepada Site Engineer pada setiap akhir bulan yang berjalan, yang selanjutnya

disebut sebagai “Sertifikat bulanan (Monthly Certificate – MC)”. Format sertifikat bulanan harus

sesuai dengan standar atau di usulkan oleh Konsultan dan disetujui oleh Pemberi Tugas.

Page 104: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

104

Site Engineer akan memeriksa/memverifikasi kemajuan pekerjaan yang diajukan pada

sertifikat bulanan berdasarkan hasil pemeriksaan volume (Chief Inspector) dan hasil pemeriksaan

mutu (Quality Engineer). Apabila telah dianggap sesuai dengan sebenarnya yang telah terjadi di

lapangan, selanjutnya dapat disetujui untuk menandatangani bersama oleh wakil Pelaksana

Kegiatan, Konsultan, dan Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik.

PEMERIKSAAN PEMBAYARAN AKHIR

Tim Pengawas Teknis akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu.

Pembayaran terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih dapat dikoreksi

pada pembayaran berikutnya.

Dalam tahap pembayaran akhir, perlu diperiksa dan dievaluasi kuantitas yang telah

dibayar sebelumnya, sehingga kuantitas/volume yang dibayar dalam pembayaran akhir

merupakan final quantity yang benar.

PROSEDUR PERUBAHAN (CONTRACT CHANGE ORDER)

Perubahan terhadap pekerjaan dapat dimulai oleh Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik

atau Pelaksana Kegiatan dan harus disetujui dengan suatu Perintah perubahan yang ditanda

tangani oleh kedua belah pihak. Jika dasar pembayaran yang ditetapkan dalam suatu Perintah

Perubahan tersebut menyajikan suatu perubahan dalam struktur Harga Satuan Jenis Pembayaran

atau suatu perubahan yang diperkirakan dalam Jumlah Kontrak, Maka Perintah Perubahan harus

dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu Addendum.

SERTIFIKAT PENYELESAIAN AKHIR

Bila Pelaksanaan Kegiatan menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua

kewajiban dalam Periode Jaminan, maka Pelaksana Kegiatan harus membuat permohonan untuk

serah terima pertama.

Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia Serah

Terima, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka Konsultan

membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.

Page 105: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

105

PERNYATAAN PERHITUNGAN AKHIR

Pelaksana Kegiatan harus membuat permohonan untuk pembayaran perhitungan akhir,

bersama-sama dengan semua rincian pendukung sebagaimana diperlukan oleh Satuan Kerja Non

Vertikal Tertentu Proyek Fisik.

Setelah peninjauan kembali oleh Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Proyek Fisik dan

jika diperlukan, amandemen oleh Pelaksana Kegiatan, Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik akan

mengeluarkan suatu pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui untuk pembayaran oleh

Pemberi Tugas.

ADDENDUM PENUTUP

Berdasarkan pada rincian Pernyataan Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik mengenal

Perhitungan Akhir, setelah disetujui dan ditanda tangani Pelaksana Kegiatan, Kepala Satuan

Kerja Proyek Fisik akan menyampaikan addendum penutupan tersebut kepada Pemberi Tugas

untuk ditanda tangani bersama-sama dengan Pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui.

DOKUMEN CATATAN PROYEK

Pelaksana Kegiatan harus memelihara suatu catatan yang cermat tentang semua

perubahan dalam Dokumen Kontrak dan Dokumen Catatan Proyek selama pelaksanaan

pekerjaan.

Page 106: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

106

E. 5 PROGRAM KERJA

E.5.1 UMUM

Rencana kerja merupakan gambaran menyeluruh dan komprehensif usulan dari konsultan

dalam melaksanakan pekerjaan yang akan ditangani sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja

(KAK) yang telah diberikan. Dalam rencana kerja ini akan diuraikan urutan – urutan pekerjaan,

konsep penanganan masalah, tanggung jawab dan personil yang terlibat, pengerahan sarana

maupun personil pendukung, schedule pelaksanaan pekerjaan serta schedule personil. Untuk

memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka harus disusun Bagan Alir Pelaksanaan

Pekerjaan. Bagan Alir ini berisikan tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dikerjakan, sehingga

dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan harus berpatokkan pada Bagan Alir

Pelaksanaan Pekerjaan tersebut.

E.5.2 RENCANA KERJA

Rencana kerja ini disusun berdasarkan tahapan kegiatan sesuai dengan lingkup pekerjaan

sesuai dengan KAK. Secara garis besar rencana kerja pelaksanaan pekerjaan diuraikan sebagai

berikut :

1. Persiapan dan Orientasi Awal Lapangan

a. Lingkup Kegiatan :

Melaksanakan orientasi lapangan awal terhadap rencana kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Melaksanakan kajian terhadap hasil perencanaan setelah dilakukan peninjauan awal

lapangan.

Melaksanakan sosialisasi.

b. Personil Yang Bertugas :

Team Leader

Ahli Irigasi

c. Waktu Kegiatan :

Dilaksanakan pada Minggu Ke-1 dan Ke-2 pada Bulan Ke-1

2. Penyusunan Review Desain

Page 107: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

107

Untuk lingkup kegiatan Supervisi Pembangunan Tahun Anggaran 2014 ini, konsultan juga

ditugaskan untuk mengadakan review terhadap desain yang sudah ada sesuai dengan hasil

evaluasi. Rencana kerja untuk penyusunan review desain sesuai dengan lingkup kegiatan dapat

diuraikan sebagai berikut :

1) Pengumpulan Data dan Evaluasi Hasil Studi Yang Ada

a. Lingkup Kegiatan :

Pengumpulan data sekunder dan primer

Evaluasi hasil studi yang ada.

b. Personil Yang Bertugas :

Team Leader

Ahli Irigasi

c. Waktu Kegiatan :

Dilaksanakan pada Bulan Ke-1 hingga Bulan ke-4

2) Evaluasi Hasil Survei Pengukuran dan Mekanika Tanah

a. Lingkup Kegiatan :

Evaluasi jaringan irigasi dan site bangunan

Evaluasi hasil survei pengukuran dan penggambaran

Evaluasi hasil penyelidikan mekanika tanah dan laboratorium

b. Personil Yang Bertugas :

Team Leader (Koordinator)

Ahli Irigasi

c. Waktu Kegiatan :

Dilaksanakan pada Bulan Ke-1 sampai dengan Bulan Ke-4 (termasuk penggambaran

jika diperlukan)

3) Evaluasi Hasil Analisa dan Perencanaan Detail

a. Lingkup Kegiatan :

Evaluasi hasil analisa kebutuhan air irigasi, daerah layanan irigasi, analisa hidrolika

Evaluasi hasil penggambaran dan RAB

Pelaporan

Page 108: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

108

b. Personil Yang Bertugas :

Team Leader (Koordinator)

Ahli Irigasi

Quantity Engineer

c. Waktu Kegiatan :

Dilaksanakan pada Bulan Ke-1 sampai dengan Bulan Ke-6

3. Supervisi Konstruksi

Konsultan supervisi akan melaksanakan tugas-tugas pengawasan konstruksi secara

keseluruhan dan memberikan bantuan teknis maupun non teknis dalam pelaksanaannya, dengan

rencana kerja sebagai berikut :

1) Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction).

a. Lingkup Kegiatan :

Meliputi mobilisasi tim konsultan, evaluasi organisasi pelaksanaan di lapangan dan

koordinasi dengan pihak terkait.

b. Personil Yang Bertugas :

Team Leader (Koordinator)

Ahli Irigasi

Quantity Engineer

Pengawas Lapangan/Inspector

c. Waktu Kegiatan :

Dilaksanakan pada minggu ke-1 pada Bulan Ke-I

2) Saat Awal Proyek (AT-Project Starting)

a. Lingkup Kegiatan :

Meliputi koordinasi awal dengan pihak proyek dan kontraktor, pengecekan bersama

terkait dengan item-item pekerjaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi, sistem kerja dll.

b. Personil Yang Bertugas :

Team Leader (Koordinator)

Ahli Irigasi

Quantity Engineer

Page 109: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

109

Pengawas Lapangan/Inspector

c. Waktu Kegiatan :

Dilaksanakan pada minggu ke-1 dan ke-2 pada Bulan Ke-I

3) Pelaksanaan Proyek (Project Construction).

a. Lingkup Kegiatan :

Meliputi pengendalian kualitas pelaksanaan pekerjaan, pengukuran tahap pelaksanaan

pekerjaan dan pembayarannya, monitoring dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan,

pelaksanaan test akhir pada pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan dokumentasi.

b. Personil Yang Bertugas :

Team Leader (Koordinator)

Ahli Irigasi

Quantity Engineer

Pengawas Lapangan

c. Waktu Kegiatan :

Dilaksanakan pada minggu ke-1 pada Bulan Ke-I sampai dengan Bulan Ke-7

4) Saat Proyek Selesai (Project Completion)

a. Lingkup Kegiatan :

Meliputi masa pemeliharaan, pemeriksaan bersama, serah terima pekerjaan, pembayaran

akhir dan evaluasi dan penilaian pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.

b. Personil Yang Bertugas :

Team Leader (Koordinator)

Ahli Irigasi

Quantity Engineer

Pengawas Lapangan

c. Waktu Kegiatan :

Dilaksanakan pada Bulan Ke-7

E.5.3 PELAPORAN

Page 110: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

110

A. Jenis Laporan

Konsultan memahami bahwa produk dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah beberapa jenis

laporan yang disusun dan diserahkan selama masa kontrak. Sesuai dengan KAK maka Konsultan

harus menyerahkan beberapa jenis laporan dan jumlah sesuai dengan tertuang di KAK ke Satuan

Kerja, meliputi :

1) Laporan Pendahuluan ( Inception report )

Laporan Pendahuluanberisi susunan tim pengawas, program kerja, jadwal pelaksanaan, hasil

pengecekan lapangan awal dan metode pelaksanaan pekerjaan, Laporan ini diserahkan

selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 4

(Empat)rangkap.

2) Laporan Bulanan

Laporan harus memuat keterangan mengenai mobilisasi dan demobilisasi, kemajuan

pelaksanaan pekerjaan, masalah teknis dan non teknis yang dihadapi dan rencana

pelaksanaan pekerjaan pada periode berikutnya, Laporan ini harus disampaikan pada setiap

akhir bulan dan dibuat dalam bahasa Indonesia rangkap 4 (Empat) setiap bulannya.

3) Laporan Utama

Laporan Utama berisikan tentang hasil kegiatan supervisi secara menyeluruh dan detail

termasuk pelaksanaan pembuatan desain yang dilakukan selama pelaksanaan konstruksi,

Laporan ini dibuat sebanyak 4 (Empat) rangkap dan diserahkan paling lambat akhir kontrak.

4) Laporan Monitoring Lingkungan

Laporan ini berisi tentang kajian-kajian mengenai seberapa jauh dampak lingkungan yang

dapat terjadi akibat pelaksanaan kegiatan. Laporan ini dibuat dalam rangkap 4 (Empat) dan

diserahkan paling lambat akhir kontrak.

Page 111: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

111

5) Laporan Pengawasan Mutu

Merupakan laporan yang berisi proses quality control berupa hasil test, selama pelaksanaan

konstruksi. Laporan Pengawasan Mutu dibuat dalam buku tersendiri, dibuat sebanyak 4

(empat) rangkap, dan diserahkan selambat-lambatnya akhir pelaksanaan.

6) Laporan Foto Dokumentasi

Menampilkan dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir pelaksanaan

pekerjaan dan menyerahkan. Laporan ini dibuat sebanyak 4 (empat) album.

7) File Video

Menampilkan video dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir pelaksanaan

pekerjaan. Video dibuat sebanyak 4 (empat) set.

8) Gambar Review / Review Disaign

Berisikan gambar hasil review disain terhadap rencana yang tertuang dalam Dokumen

Kontrak dibuat dalam ukuran A3 dibuat sebanyak 4 (empat) rangkap dan diserahkan paling

lambat akhir kontrak.

9) Soft Copy dalam eksternal Hardisk

Konsultan juga menyerahkan file-file laporan, dalam bentuk eksternal Hardisk. Selama

pelaksanaan kegiatan diperlukan dokumentasi terutama pada peristiwa penting yang terjadi.

Dokumentasi bukan hanya meliputi foto-foto pelaksanaan pekerjaan tapi termasuk juga live

documentation (video) tentang alur keseluruhan pekerjaan. Soft copy ini di masukkan dalam

eksternal Hardisk dibuat sebanyak 1 (satu) buah dan diserahkan paling lambat akhir kontrak

kepada pemilik pekerjaan.

Page 112: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

112

E. 6 ORGANISASI DAN PERSONIL

E.6. 1 Umum

Dalam bab ini diuraikan bagan organisasi pengguna jasa, penyedia jasa, struktur

organisasi yang menggambarkan hubungan koordinasi antara pengguna jasa dan penyedia jasa

serta masing-masing Tim Konsultan. Dalam struktur organisasi pelaksana pekerjaan yang

melibatkan beberapa tenaga profesional, tenaga sub profesional dan tenaga penunjang dengan

tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya. Untuk

memperjelas alur koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan ini, maka dibuat bagan organisasi

pelaksana agar pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai KAK. Disamping itu konsultan juga

menyadari adanya mekanisme kontrol terhadap proses dan hasil dari pekerjaan konsultan.

E.6. 2 Bagan Organisasi dan Organisasi Pelaksana

Bagan organisasi untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksudkan untuk membuat jalur

koordinasi untuk semua personil pelaksana. Spesifikasi tenaga ahli yang diperlukan adalah

sebagai berikut:

1) Profesional Staff

a. Ketua Tim (Team Leader)

Seorang Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1) memiliki sertifikat Ahli Sumber Daya Air

minimal ahli muda dengan pengalaman minimum 6 tahun dalam bidang planning,

perencanaan, supervisi konstruksi dan manajemen konstruksi untuk menangani pekerjaan

sejenis. Tugas dan tanggung jawab Team Leader yaitu melakukan pengendalian pelaksanaan

dan kualitas pekerjaan secara menyeluruh yang mencangkup aspek teknis, administrative

dan logistik. Perkiraan penugasan selama 7 bulan.

b. Ahli Irigasi

Seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) memiliki sertifikat Ahli Sumber Daya Air minimal ahli

pratama dengan pengalaman minimum 4 tahun dalam bidang planning, perencanaan,

supervisi konstruksi dan manajemen konstruksi untuk menangani pekerjaan bangunan air

atau sejenis. Tugas dan tanggung jawab yaitu melakukan kajian dan review desain,

Page 113: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

113

pengawasan/pengendalian mutu dan teknis pelaksanaan pekerjaan konstruksi sipil,

Perkiraan penugasan selama 6 bulan.

c. Quality Engineer

Seorang Sarjana Teknik Sipil memiliki sertifikat Ahli Sumber Daya Air minimal ahli

pratama dengan pengalaman minimum 4 tahun dalam menangani pekerjaan pengawasan

pekerjaan jaringan penyediaan atau pekerjaan sejenis. Adapun tugas dan tanggung jawabnya

yaitu mengevaluasi kualitas pekerjaan, melakukan pengawasan / mutu pekerjaan. Perkiraan

penugasan selama 5 bulan.

d. Quantity Engineer

Seorang Sarjana Teknik Sipil yang memiliki sertifikat Ahli Sumber Daya Air minimal ahli

pratama dengan pengalaman minimum 4 tahun dalam menangani pekerjaan pengawasan

pekerjaan jaringan penyediaan atau pekerjaan sejenis. Adapun tugas dan tanggung jawabnya

yaitu mengevaluasi kuantitas pekerjaan, melakukan pengawasan dan pengendalian kuantitas

pekerjaan. Perkiraan penugasan selama 5 bulan

2) Sub Profesional Staff

Tenaga Sub professional staff yang diperlukan untuk membantu kelancaran pekerjaan adalah

Pengawas Konstruksi/Inspektor, yaitu seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan pengalaman

minimum 4 tahun dalam pengawasan/pengendalian pekerjaan struktur dan bangunan sipil,

dibutuhkan sebanyak 3 orang. Perkiraan penugasan selama 7 bulan, sedangkan surveyor

dibutuhkan 1 orang yaitu seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan pengalaman minimal 4

tahun. Perkiraan penugasan selama 3,5 bulan, bertugas membantu pengukuran pada saat MC0,

termijn dan MC100 dengan alat yang disediakan oleh kontraktor dan menentukan titik letak

tapak konstruksi.

3) Supporting Staff

Selain personil-personil tersebut, dalam pelaksanaan pekerjaan konsultan juga menggunakan

Supporting staff untuk membantu kelancaran pekerjaan, seperti :

Page 114: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

114

1. Draftman Autocad, Perkiraan penugasan selama 3,5 bulan, tugasnya membantu tenaga

ahli dalam memeriksa dan menyempurnakan gambar shop Drawing dan Asbuilt Drawing.

2. Administrasi Keuangan, Perkiraan penugasan selama 7 bulan.

3.5 Apresiasi dan Inovasi Untuk Penilaian Kondisi Jaringan Irigasi Terkait dengan

Rencana Rehabilitasi Jaringan Irigasi

PENILAIAN KONDISI JARINGAN IRIGASI

Selain data kuantitas jaringan irigasi, data kualitas jaringan irigasi juga diperlukan, yakni

mengenai kondisi fisik jaringan irigasi, apakah jaringan irigasi tersebut dalam kondisi baik,

cukup baik atau sudah rusak. Hal ini penting untuk program penanganan jaringan irigasi.

Komponen yang Dinilai

Dalam penilaian, jaringan irigasi dibagi dalam beberapa komponen utama yang dinilai,

yaitu :

a. Bangunan Utama

b. Saluran Pembawa / Talang / Siphon / Terowongan

c. Bangunan Bagi / Bangunan Bagi – Sadap / Bangunan Sadap

d. Saluran Pembuang

e. Bangunan pada Saluran Pembuang

Tiap komponen utama tersebut di atas dibagi lagi menjadi komponen yang lebih kecil,

dan masing-masing komponen akan dinilai kondisinya.

Bobot Kondisi tiap Komponen

Kontribusi nilai tiap komponen terhadap keseluruhan jaringan irigasi bobotnya tidak

sama, bobot tiap komponen disusun berdasarkan besarnya pengaruh komponen tersebut

terhadap pelayanan air irigasi.

Page 115: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

115

Bobot tiap komponen utama telah dirumuskan sebagai berikut :

Komponen Bobot (%)

1. Bangunan utama 35

2. Saluran pembawa 25

3. Bangunan bagi, bagi/sadap, sadap 25

4. Saluran pembuang 10

5. Bangunan pada saluran pembuang 5

Jumlah 100

Bobot komponen utama tersebut merupakan kontribusi dari bobot komponen yang lebih

kecil.

Apabila pada suatu jaringan irigasi tidak memerlukan komponen saluran pembuang atau

komponen bangunan pada saluran pembuang, atau kedua-duanya, maka penilaian untuk

komponen tersebut diambil maksimum.

Page 116: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

116

Distribusi komponen dan bobotnya pada jaringan irigasi adalah sebagai berikut :

Pintu & Pintu Banjir 5%

Endapan/Lumpur 3%

Pengukur Debit 3%

Papan Eksploitasi 1%

Pntu 4%

Endapan/Lumpur 2%

Mercu 5%

Ruang Olakan 4%

Papan Skala 1%

Sayap 2%

Koperan 2%

Jembatan 1%

Rumah PPA/Gudang 1%

Gawar Banjir 1%

Bangunan pada saluran

pembuang5%

Jaringan 100%

Tubuh Bangunan 3%

Saluran Pembawa 25%

Bang. Bagi / Bagi-

Sadap / Sadap25%

Saluran pembuang 10%

Profil saluran 3%

Pintu Pengatur 3%

Tubuh Bngunan 8%

Erosi dan atau

sedimentasi3%

Pintu Bagi / Sadap

dan Pengatur12%

Bngunan Pengukur

Debit5%

Profil Saluran 12%

Bocoran 8%

Bangunan Utama 35%

Erosi dan atau

Sedimentasi5%

Bang. Penguras

Bang. Pengambilan 12%

6%

Bang. Pelegk.

Bendung3%

Sayap

Tubuh Bendung 10%

4%

Page 117: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

117

Distribusi Komponen dan Bobotnya pada Bangunan Utama (Selain bendung tetap/bendung

gerak) adalah sebagai berikut :

Pintu Intake 25%

Regime Sungai 10%

Pintu Intake 9%

Pintu Penguras 7%

Pelimpah/Spillway 8%

Endapan 3%

Tanggul Banjir 5%

Bangunan Pelengkap 3%

Mekanis 25%

Bangunan Sipil 10%

Pompa 35%

Pengambilan Bebas 35%

Waduk 35%

Cara Penilaian Fisik Komponen Bangunan pada Jaringan Irigasi

Kriteria penilaian tiap komponen jaringan di lapangan dinilai secara visual berdasarkan 3

(tiga) skala penilaian, yaitu : Baik (B), Cukup (C), dan Rusak (R).

Sebagai pedoman dalam penilaian secara visual dipakai ketentuan penilaian sebagai berikut :

A. Bangunan Utama (Bendung Tetap)

1.1. Bangunan Pengambilan

Pintu Pengambilan (Intake)

Baik jika :

1.Terdapat atap pelindung pintu

2.Semua pintu dapat dioperasikan dengan baik, secara mekanis dan

hidrolis

3.Pengaman pintu dan tembok penahan banjir (banjir

skerm/skimming wall)

Page 118: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

118

4.Semua daun pintu yang terpasang tidak bocor

5.Terdapat petunjuk (manual) operasi bendung

6.Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Sebagian pintu tidak dapat dioperasikan dengan lancar

2. Atap pelindung dan pengaman pintu sebagian ada yang rusak

3. Daun pintu yang terpasang dijumpai kebocoran

4. Kondisi rata-rata aspek di atas 50% - 79%

Rusak jika : 1. Semua pintu tidak bias dioperasikan dengan lancar

2. Tidak terdapat atap pelindung dan pengaman pintu pengambilan

(intake)

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

1.2. Endapan/Lumpur

Baik jika : 1. Endapan di depan pintu tidak setinggi ambang pintu pengambilan

(intake)

2. Mudah/selalu dikuras secara berkala

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Endapan di depan pintu mencapai tinggi ambang pintu

pengambilan (intake)

2. Tidak selalu dikuras secara berkala

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Endapan sering melampaui ambang intake

2. Sulit / tidak pernah / jarang dikuras

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

1.3.Pengukur Debit

Page 119: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

119

Baik jika : 1. Terdapat sarana pengukuran debit yang kondisi fisik dan

hidrolisnya berfungsi dengan baik

2. Dilengkapi dengan table pembaca debit

3. Dilengkapi dengan papan duga (peilschaal) pada posisi yang

benar

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Sarana pengukuran debit kurang akurat

2. Tidak terdapat papan duga (peilschaal)

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Sarana pengukuran debit tidak berfungsi

2. Kondisi fisik dalam keadaan rusak

3. Tidak terdapat sarana pengukur debit dan papan duga

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

1.4.Papan Operasi Bendung (Papan Eksploitasi)

Baik jika : 1. Terdapat papan operasi bendung yang masih baik

papan tersebut dapat diisi data

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Terdapat papan operasi bendung

2. Tidak tersebut tidak dapat diisi data

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Tidak terdapat papan operasi bendung

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2. Bangunan Penguras (Pembilas)

2.1. Pintu Penguras (Pembilas)

Page 120: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

120

Baik jika : 1. Semua pintu dapat dioperasikan dengan baik, secara mekanis dan

hidrolis

2. Semua daun pintu yang terpasang tidak bocor

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Sebagian pintu tidak dapat dioperasikan dengan baik, secara

mekanis dan hidrolis

2. Terdapat kebocoran pada daun pintu terpasang

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Semua pintu tidak bias dioperasikan

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2.2. Endapan/Lumpur

Baik jika : 1. Tidak ada endapan di hilir pintu

2. Kantong Lumpur dalam keadaan baik

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Terdapat endapan di hilir pintu yang akan mengganggu

pengurasan

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Di hilir pintu penuh dengan endapan lumpur

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

Mercu Bendung

Baik jika : 1. Mercu dalam keadaan baik

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Pada mercu terdapat lubang di beberapa tempat

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Page 121: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

121

Rusak jika : 1. Mercu dalam keadaan rusak berat

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2.3 Lantai Hilir (Ruang Olakan)

Baik jika : 1. Tidak terdapat gerusan di hilir yang terus menerus dan

membahayakan konstruksi

2. Tidak ada rembesan yang keluar di hilir

3. Ruang olakan berfungsi dengan baik untuk meredam energi

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Terdapat gerusan di hilir yang terus menerus dan gejala

rembesan yang menembus ruang olakan

2. Ruang olakan masih berfungsi untuk meredam energi

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Gerusan di hilir sudah membahayakan mercu/tubuh bendung

2. Ruang olakan sudah tidak berfungsi

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2.4 Papan Duga (Peilschaal)

Baik jika : 1. Terdapat papan duga yang bias dibaca dengan baik

2. Terpasang pada posisi elevasi yang benar untuk kondisi muka air

normal dan banjir

3. Terdapat table pembaca debit aliran yang melimpas di atas mercu

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Papan duga sudah tidak dapat dibaca

2. Papan duga terpasang pad elevasi yang salah

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Page 122: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

122

Rusak jika : 1. Tidak terdapat papan duga

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2.5 Sayap (di hilir dan di hulu tubuh bendung)

Baik jika : 1. Konstruksi sayap masih baik

2. Lubang rembesan (wheepholes) berfungsi baik

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Konstruksi sayap dalam keadaan utuh, tetapi terdapat beberapa

retakan

2. Lubang rembesan kurang berfungsi

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Terdapat banyak retakan/patahan

2. Lubang rembesan sudah tidak berfungsi

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2.6 Koperan

Baik jika : 1. Tidak terdapat gerusan pada koperan

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Terdapat gerusan pada koperan, tetapi tidak membahayakan

sayap

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Terdapat gerusan pada koperan yang membahayakan sayap

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

3. Bangunan Pelengkap Bendung

Baik jika : 1. Terdapat jembatan di atas bendung (apabila bendung tersebut

mempunyai 2 intake/penguras kanan-kiri)

Page 123: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

123

2. Terdapat rumah PPA

3. Terdapat gudang penyimpanan (stop log, olie, dll)

4. Terdapat BM (bench mark)

5. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Jembatan di atas bendung mengalami kerusakan ringan

2. Rumah PPA dan gudang penyimpanan rusak

3. BM (bench mark) sudah goyang/rusak

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Jembatan di atas bendung tidak ada (bila ada 2 pintu

pengambilan (intake/penguras kanan-kiri))

2. Jembatan sudah tidak dapat dilalui

3. Tidak terdapat rumah PPA dan gudang penyimpanan

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

A. Bangunan Utama Lainnya

1. Bangunan Pengambilan

1.1.Gawar Banjir

Baik jika : 1. Sistem otomatis muka air dan sistem informasi banjir masih

berfungsi baik

2. Mempunyai sistem komunikasi dengan kantor dinas

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Sistem otomatis muka air dan sistem informasi banjir tidak

berfungsi baik

2. Kondisi rata-rata aspek di atas 50% - 79%

Rusak jika : 1. Sistem otomatis muka air dan sistem informasi banjir sudah tidak

berfungsi lagi

Page 124: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

124

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2. Pengambilan Bebas (Free Intake)

2.1. Morfologi (regime) sungai

Baik jika : 1. Debit air baku relatif normal sepanjang musim

2. Aliran air yang masuk ke jaringan irigasi berjalan lancar tanpa

adanya bangunan pengarah

3. Morfologi sungai relatif stabil

4. Tidak terdapat banyak endapan di depan free intake

5. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Diperlukan bangunan pengarah untuk memperlancar aliran air

yang masuk ke jaringan irigasi

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Debit air baku selalu kering pada musim kemarau

2. Diperlukan bangunan pengarah untuk memperlancar aliran air

yang masuk ke jaringan irigasi

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2.2. Pintu Pengambilan (Free Intake)

Baik jika : 1. Semua pintu dapat dioperasikan dengan baik secara mekanis dan

hidrolis

2. Semua daun pintu yang terpasang tidak dijumpai kebocoran

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Sebagian pintu tidak dapat dioperasikan dengan lancar

2. Daun pintu yang terpasang dijumpai kebocoran

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Semua pintu tidak bias dioperasikan

Page 125: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

125

2. Tidak terdapat pintu

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

3. Waduk

3.1 Endapan/Lumpur

Baik jika : 1. Laju pengendapan lebih kecil dari perkiraan desain

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Laju pengendapan sama dengan perkiraan desain

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Laju pengendapan lebih besar dari perkiraan desain

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

3.2. Pintu Pengambilan (Intake)

Baik jika : 1. Semua pintu dapat dioperasikan dengan baik, secara mekanis dan

hidup

2. Semua pintu yang terpasang tidak bocor

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Sebagian pintu tidak dapat dioperasikan dengan lancar

2. Daun pintu yang terpasang dijumpai kebocoran

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Semua pintu tidak bisa dioperasikan

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

3.3. Bangunan/Pintu Pelimpah (Spillway)

Baik jika : 1. Semua pintu dapat dioperasikan dengan baik, secara mekanis dan

hidrolis

2. Semua daun pintu yang terpasang tidak bocor

Page 126: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

126

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Sebagian pintu tidak dapat dioperasikan dengan lancar

2. Daun pintu yang terpasang dijumpai kebocoran

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Semua pintu tidak bisa dioperasikan

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

4. Pompa

Kondisi Mekanis

Baik jika : 1. Kondisi mekanis pompa masih baik dan berfungsi

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Kondisi mekanis pompa terdapat beberapa kerusakan, tetapi

masih berfungsi

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Pompa sudah tidak berfungsi lagi

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

B. Saluran Pembawa

1. Pengendapan dan/atau Erosi

Baik jika : 1. Tidak ada endapan dan atau yang berpengaruh terhadap kapasitas

rencana saluran, dan atau terhadap fungsi bangunan ukur

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Endapan dan/atau erosi sedikit berpengaruh terhadap kapasitas

rencana saluran dan atau terhadap fungsi bangunan ukur ( 30%)

Page 127: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

127

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Endapan dan/atau erosi berpengaruh besar terhadap kapasitas

rencana saluran dan/atau terhadap fungsi bangunan ukur (> 30%)

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2.Tubuh Saluran

2.1. Profil Saluran

Baik jika : 1. Tanggul saluran mempunyai stabilitas yang baik

2. Tanggul mempunyai tinggi jagaan yang cukup untuk mencegah

air melimpah (over topping) selama masa operasi

3. Pada saluran pasangan (lining) keadaannya masih baik

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Stabilitas tanggul memenuhi syarat

2. Elevasi muka air maksimum selama operasi masih dalam batas

jagaan yang diijinkan

3. Pada saluran pasangan (lining) terdapat sedikit bagian yang

retak/pecah ( 30%)

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Stabilitas tanggul tidak memenuhi syarat

2. Tinggi tanggul tidak memenuhi syarat untuk elevasi air

maksimum selama operasi

3. Pada saluran pasangan keadaannya banyak yang retak atau pecah

(> 30%)

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2.2.Talang

Baik jika : 1. Tidak terdapat bocoran atau bagian yang retak/pecah

Page 128: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

128

2. Terdapat kisi-kisi penyaring sampah (trashrack)

3. Bila talang berfungsi ganda sebagai jalan (talang tertutup), ada

penguras yang berfungsi baik

4. Konstruksi aman terhadap muka air banjir (jika talang melintasi

sampai saluran pembuang)

5. Konstruksi aman terhadap lalu lintas kendaraan (jika talang

melintasi jalan)

6. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Tidak terdapat kebocoran atau bagian yang retak/pecah

2. Tidak ada penyaring sampah (trashrack)

3. Fasilitas penguras kurang berfungsi dengan baik

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Banyak terdapat bocoran/retak/pecah

2. Tidak ada penyaring sampah (trashrack)

3. Fasilitas penguras sudah tidak berfungsi

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2.3.Siphon

Baik jika : 1. Tidak terdapat bocoran atau bagian yang retak

2. Terdapat kisi-kisi penyaring sampah (trashrack)

3. Terdapat saluran (pelimpah/spillway)

4. Fasilitas penguras berfungsi baik

5. Konstruksi aman terhadap gerusan yang terjadi pada dasar sungai

6. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Terdapat saluran pelimpah dan trashrack

Page 129: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

129

2. Fasilitas penguras kurang berfungsi dengan baik

3. Tidak terdapat bocoran atau bagian yang retak

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Banyak terdapat kebocoran/retak

2. Tidak ada penyaring sampah (trashrack)

3. Fasilitas penguras tidak berfungsi

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2.4.Terowongan

Baik jika : 1. Dapat mengalirkan air sesuai dengan kapasitas rencana

2. Dinding terowongan diberi perkuatan sesuai dengan keadaan

setempat (beton, batu cadas, atau pasangan)

3. Dapat dilalui oleh petugas Operasi dan Pemeliharaan untuk

inspeksi

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Dapat mengalirkan air sesuai kapasitas rencana

2. Dinding terowongan tidak diberi perkuatan

3. Tidak dapat dilalui petugas operasi dan pemeliharaan untuk

inspeksi

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Sering terjadi tanah terban (longsor) pada dinding terowongan

sehingga terjadi pengumpulan endapan yang mengakibatkan

menurunnya kapasitas aliran menjadi lebih kecil dari kapasitas

rencana

2. Dinding terowongan tidak diberi perkuatan

3. Tidak dapat dilalui oleh petugas inspeksi

Page 130: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

130

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

3. Bocoran

Baik jika : 1. Jika secara kuantitas tidak mengganggu serta mempengaruhi

kapasitas rencana saluran

2. Di sepanjang (ruas) saluran tidak terdapat sadap liar (illegal

offtake)

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Secara kuantitas mempengaruhi kepasitas rencana saluran

2. Terdapat beberapa sadap liar yang sedikit berpengaruh terhadap

kapasitas rencana saluran

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Secara kuantitas sangat mempengaruhi kapasitas rencana saluran

2. Terdapat beberapa sadap liar yang sangat berpengaruh terhadap

kapasitas rencana saluran

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

a. Bangunan Bagi / Bagi – Sadap / Sadap

1. Pintu Bagi / Bagi – Sadap / Sadap & Pengatur

Baik jika : 1. Semua pintu berfungsi dengan baik secara mekanis dan hidrolis

2. Tersedia petunjuk (manual) operasi pintu

3. Terdapat atap pelindung pintu untuk bangunan bagi/bagi –

sadap/sadap yang besar

4. Tidak terdapat bocoran pada semua pintu terpasang

5. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Semua pintu masih berfungsi dengan baik

2. Tidak tersedia petunjuk operasi pintu

Page 131: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

131

3. Bocoran pada pintu masih mempengaruhi operasi ( 30%)

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Semua pintu sudah tidak berfungsi

2. Tidak tersedia petunjuk operasi

3. Tingkat kebocoran pintu sudah merubah kapasitas rencana

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2. Bangunan Pengukur Debit

Baik jika : 1. Dapat difungsikan dan dapat mengukur debit dengan baik

2. Dapat diterima baik oleh petani

3. Terdapat papan duga (peilschaal)

4. Tersedia table pembaca debit

5. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Dapat mengukur debit dengan baik

2. Petani belum menerima apa yang dihasilkan oleh pengukur debit

3. Terdapat papan duga (peilschaal)

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Bangunan ukur sudah tidak berfungsi lagi

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

3. Tubuh Bangunan

Baik jika : 1. Tubuh bangunan tidak retak/pecah yang membahayakan

konstruksi dan fungsi bangunan

2. Tidak ada gerusan di seluruh bangunan

3. Tidak ada penurunan (settlement) tubuh bangunan

4. Dilengkapi dengan papan duga muka air (peilschaal)

Page 132: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

132

5. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Terdapat retak/pecah pada tubuh bangunan, tetapi tidak

terpengaruh pada kapasitas rencana

2. Terdapat beberapa gerusan

3. Terjadi penurunan (settlement) pada tubuh bangunan

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Fungsi bangunan berubah karena tubuh bangunan retak atau

pecah

2. Banyak terdapat penurunan bangunan

3. Terjadi gerusan pasangan yang dalam waktu relatif lama dapat

menghanyutkan mercu bangunan

4. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

5. Saluran Pembuang

1. Erosi dan/atau sedimentasi

Baik jika : 1. Tidak terdapat erosi/sedimentasi yang menghambat aliran

pembuang

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Di beberapa tempat terjadi erosi/sedimentasi, tetapi tidak

menghambat aliran pembuang

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Banyak terdapat erosi/sedimentasi yang menghambat aliran

pembuang

2. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2. Profil Saluran

Baik jika : 1. Stabilitas tanggul baik dan memenuhi syarat

Page 133: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

133

2. Profil saluran cukup untuk menampung debit pembuangan

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Stabilitas tanggul memnuhi syarat

2. Elevasi air maksimum masih dalam batas yang diijinkan

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Stabilitas tanggul sudah tidak memenuhi syarat

2. Tinggi tanggul tidak memenuhi syarat untuk elevasi maksimum

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

3 Bangunan pada Saluran Pembuang

1. Pintu

Baik jika : 1. Semua pintu keadaannya baik dan dapat berfungsi secara hidrolis

2. Kapasitas pintu cukup untuk mengalirkan debit pembuang

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 80% - 100%

Cukup jika : 1. Pintu-pintu dalam keadaan baik tetapi fungsi hidrolisnya kurang

lancar

2. Kapasitas pintu cukup untuk mengalirkan debit pembuangan

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Semua pintu sudah tidak berfungsi secara hidrolis

2. Kapasitas pintu tidak cukup untuk mengalirkan debit

pembuangan

3. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

2. Tubuh Bangunan Pengatur/Pelengkap

Baik jika : 1. Tubuh bangunan tidak retak/pecah yang dapat membahayakan

konstruksi serta fungsi bangunan

Page 134: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

134

2. Tidak ada gerusan di seluruh bangunan

3. Tidak ada penurunan (settlement) tubuh bangunan

4. Kapasitas bangunan cukup untuk mengalirkan debit pembuangan

5. Kondisi rata-rata aspek di atas 80% - 100%

Cukup jika : 1. Di beberapa tempat terdapat retak/pecah

2. Terdapat gerusan pada tubuh bangunan

3. Terjadi penurunan pada tubuh bangunan, tetapi tidak membahayakan

posisi serta fungsi bangunan

4. Kapasitas bangunan cukup untuk mengalirkan debit

5. Kondisi rata-rata aspek di atas : 50% - 79%

Rusak jika : 1. Fungsi bangunan berubah karena tubuh bangunan retak atau

pecah

2. Banyak terjadi penurunan bangunan

3. Banyak terjadi gerusan pasangan/koperan, yang dalam waktu

relatif singkat dapat merusak bangunan

4. Kapasitas bangunan tidak cukup mengalirkan debit pembuangan

5. Kondisi rata-rata aspek di atas : 0% - 49%

Formula Perhitungan Kondisi Jaringan Irigasi

Formula yang dipakai dalam menilai kondisi jaringan irigasi adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan kondisi jaringan secara keseluruhan

konJAR = konBU + konBBS + konSAL + konSPG + konBPG

dimana :

konJAR = kondisi Jaringan (%)

konBU = kondisi bangunan utama jaringan (%)

Page 135: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

135

konBBS = kondisi bangunan bagi sadap jaringan (%)

konSAL = kondisi saluran pembawa jaringan (%)

konSPG = kondisi Saluran pembuang jaringan (%)

konBPG = kondisi bangunan pada Saluran pembuang jaringan (%)

2. Perhitungan kondisi bangunan utama

KonBU = NBUB.konBUB + NBUC.konBUC + NBUR.konBUR

(NBUB + NBUC + NBUR)

dimana :

konBU = kondisi Bangunan Utama Jaringan (%)

NBUB = Jumlah bangunan utama yang berkondisi Baik

konBUB = kondisi rata-rata bangunan utama yang Baik (%)

NBUC = Jumlah bangunan utama yang berkondisi Cukup

konBUC = kondisi rata-rata bangunan utama yang Cukup (%)

NBUR = Jumlah bangunan utama yang berkondisi Rusak

konBUR = kondisi rata-rata bangunan utama yang Rusak (%)

3. Perhitungan kondisi bangunan bagi sadap jaringan

KonBBS = NBBSB.konBBSB + NBBSC.konBBSC + NBBSR.konBBSR

(NBBSB + NBBSC + NBBSR)

dimana :

konBBS = kondisi Bangunan Bagi Sadap Jaringan (%)

NBBSB = Jumlah bangunan bagi sadap yang berkondisi Baik

konBBSB = kondisi rata-rata bangunan bagi sadap yang Baik (%)

NBBSC = Jumlah bangunan bagi sadap yang berkondisi Cukup

Page 136: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

136

konBBSC = kondisi rata-rata bangunan bagi sadap yang Cukup (%)

NBBSR = Jumlah bangunan bagi sadap yang berkondisi Rusak

konBBSR = kondisi rata-rata bangunan bagi sadap yang Rusak (%)

4. Perhitungan kondisi saluran pembawa jaringan

KonSAL = NSALB.konSALB + NSALC.konSALC + NSALR.konSALR

(NSALB + NSALC + NSALR)

dimana :

konSAL = kondisi Saluran pembawa Jaringan (%)

NSALB = Jumlah ruas saluran pembawa yang berkondisi Baik

konSALB = kondisi rata-rata ruas saluran pembawa yang Baik (%)

NSALC = Jumlah ruas saluran pembawa yang berkondisi Cukup

konSALC = kondisi rata-rata ruas saluran pembawa yang Cukup (%)

NSALR = Jumlah ruas saluran pembawa yang berkondisi Rusak

konSALR = kondisi rata-rata ruas saluran pembawa yang Rusak (%)

5. Perhitungan kondisi saluran pembuang jaringan

KonSPG = NSPGB.konSPGB + NSPGC.konSPGC + NSPGR.konSPGR

(NSPGB + NSPGC + NSPGR)

dimana :

konSPG = kondisi Saluran pembuang Jaringan (%)

NSPGB = Jumlah ruas saluran pembuang yang berkondisi Baik

konSPGB = kondisi rata-rata ruas saluran pembuang yang Baik (%)

NSPGC = Jumlah ruas saluran pembuang yang berkondisi Cukup

Page 137: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

137

konSPGC = kondisi rata-rata ruas saluran pembuang yang Cukup (%)

NSPGR = Jumlah ruas saluran pembuang yang berkondisi Rusak

konSPGR = kondisi rata-rata ruas saluran pembuang yang Rusak (%)

6. Perhitungan kondisi bangunan pada saluran pembuang jaringan

KonBPG = NBPGB.konBPGB + NBPGC.konBPGC + NBPGR.konBPGR

(NBPGB + NBPGC + NBPGR)

dimana :

konBPG = kondisi Saluran pembuang Jaringan (%)

NBPGB = Jumlah bangunan pada saluran pembuang yang berkondisi Baik

konBPGB = kondisi rata-rata bangunan pada saluran pembuang yang Baik (%)

NBPGC = Jumlah bangunan pada saluran pembuang yang berkondisi Cukup

konBPGC = kondisi rata-rata bangunan pada saluran pembuang yang Cukup

(%)

NBPGR = Jumlah bangunan pada saluran pembuang yang berkondisi Rusak

konBPGR = kondisi rata-rata bangunan pada saluran pembuang yang Rusak

(%)

Page 138: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

138

F. 1. UMUM

Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan konsultan akan menyusun jadwal

pelaksanaan pekerjaan berdasarkan lingkup pekerjaan dan waktu pelasanaan pekerjaan. Hal

ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan mutu pekerjaan

yang diharapkan KAK dan dengan waktu yang tersedia serta kelancaran serta

terkoordinasinya pelaksanaan pekerjaan. Jadwal pelaksanaan pekerjaan menyangkut urutan

dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dengan alokasi waktu yang disediakan.

F. 2. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, alokasi waktu untuk pelaksanaan pekerjaan ini

adalah selama 7 (tujuh) bulan atau 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender. Agar pelaksanaan

pekerjaan ini tepat waktu maka dibutuhkan jadwal pelaksanaan yang disusun secara cermat.

Jadwal pelaksanaan pekerjaan merupakan jadwal yang mengatur kapan suatu kegiatan harus

dilaksanakan dan harus selesai sehingga waktu pelaksanaan yang diberikan dapat tercapai

dengan tidak mengurangi mutu teknisnya. Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini harus sesuai

dengan bagan alir pelaksanaan pekerjaan dan item-item pekerjaan sesuai dengan yang

disyaratkan dalam KAK.

Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dibuat untuk menyesuaikan antara kegiatan yang

harus dilakukan dengan waktu pelaksanaan yang disediakan, sehingga pengalokasian waktu

untuk masing-masing kegiatan menjadi jelas.

F.

JANGKA WAKTU

PELAKSANAAN

Page 139: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

139

Tabel F.1.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Peningkatan Jaringan Irigasi di Kabupaten Tabanan

Nama Perusahaan : PT. Grand Cipta Consulting

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I. PERSIAPAN DAN ORIENTASI LAPANGAN AWAL

1 Mobilisasi Tim

2 Orientasi Lapangan Awal

3 Sosialisasi

II. SUPERVISI KONSTRUKSI

1 Pengawasan Pengujian Material

2 Pengujian/Pengetesan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan

3 Pengendalian/Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi

4 Kontrol Kualitas Pekerjaan

5 Pengawasan Administrasi Proyek

6 Cek Shop Drawing, Sertifikat dan As Built Drawing

7 Inspeksi dan pekerjaan commisioning

III. PELAPORAN

1 Laporan Bulanan

2 Laporan Pendahuluan

3 Laporan Akhir

4 Laporan Pengawasan Mutu

5 Laporan Pengawasan Lingkungan

6 Review Design

7 Soft Copy CD

Bulan Ke

KeteranganNo Kegiatan I II III IV V VI VII

Page 140: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

140

G. 1. UMUM

Konsultan dalam peleksanaan pekerjaan ini akan menyediakan dan menugaskan beberapa

Tenaga Ahli sesuai dengan yang dibutuhkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tenaga Ahli

yang akan ditugaskan tersebut dikoornidir oleh seorang Team Leader yang memiliki kemampuan

dalam koordinasi dan komunikasi dengan pihak pengguna jasa, instansi teknis terkait dan Tenaga

Ahli lainnya. Adapun Tenaga Ahli yang diusulkan dalam pelaksanaan studi ini telah memilki

kualifikasi pendidikan, pengalaman dibidang penanganan pekerjaan sejenis dalam

pengembangan sumber daya air. Masing-masing Tenaga Ahli tersebut memilki tugas dan

tanggung-jawab masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya.

Dalam bab ini akan diuraikan kualifikasi dan jumlah Tenaga Ahli yang disediakan oleh

penyedia jasa untuk menangani pekerjaan ini sesuai dengan KAK dengan tugas dan tanggung

jawab yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

G. 2. PERSONIL

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara kontraktual oleh konsultan dengan spesifikasi

tenaga ahli yang diperlukan adalah sebagai berikut:

1) Profesional Staff

a. Ketua Tim (Team Leader)

Seorang Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1) memiliki sertifikat Ahli Sumber Daya Air

minimal ahli muda dengan pengalaman minimum 6 tahun dalam bidang planning,

G.

KOMPOSISI TIM

DAN PENUGASAN

Page 141: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

141

perencanaan, supervisi konstruksi dan manajemen konstruksi untuk menangani pekerjaan

sejenis. Tugas dan tanggung jawab Team Leader yaitu melakukan pengendalian pelaksanaan

dan kualitas pekerjaan secara menyeluruh yang mencangkup aspek teknis, administrative

dan logistik. Perkiraan penugasan selama 7 bulan.

b. Ahli Irigasi

Seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) memiliki sertifikat Ahli Sumber Daya Air minimal ahli

pratama dengan pengalaman minimum 4 tahun dalam bidang planning, perencanaan,

supervisi konstruksi dan manajemen konstruksi untuk menangani pekerjaan bangunan air

atau sejenis. Tugas dan tanggung jawab yaitu melakukan kajian dan review desain,

pengawasan/pengendalian mutu dan teknis pelaksanaan pekerjaan konstruksi sipil,

Perkiraan penugasan selama 6 bulan.

c. Quality Engineer

Seorang Sarjana Teknik Sipil memiliki sertifikat Ahli Sumber Daya Air minimal ahli

pratama dengan pengalaman minimum 4 tahun dalam menangani pekerjaan pengawasan

pekerjaan jaringan penyediaan atau pekerjaan sejenis. Adapun tugas dan tanggung jawabnya

yaitu mengevaluasi kualitas pekerjaan, melakukan pengawasan / mutu pekerjaan. Perkiraan

penugasan selama 5 bulan.

d. Quantity Engineer

Seorang Sarjana Teknik Sipil yang memiliki sertifikat Ahli Sumber Daya Air minimal ahli

pratama dengan pengalaman minimum 4 tahun dalam menangani pekerjaan pengawasan

pekerjaan jaringan penyediaan atau pekerjaan sejenis. Adapun tugas dan tanggung jawabnya

yaitu mengevaluasi kuantitas pekerjaan, melakukan pengawasan dan pengendalian kuantitas

pekerjaan. Perkiraan penugasan selama 5 bulan

Page 142: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

142

2) Sub Profesional Staff

Tenaga Sub professional staff yang diperlukan untuk membantu kelancaran pekerjaan adalah

Pengawas Konstruksi/Inspektor, yaitu seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan pengalaman

minimum 4 tahun dalam pengawasan/pengendalian pekerjaan struktur dan bangunan sipil,

dibutuhkan sebanyak 3 orang. Perkiraan penugasan selama 7 bulan, sedangkan surveyor

dibutuhkan 1 orang yaitu seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan pengalaman minimal 4

tahun. Perkiraan penugasan selama 3,5 bulan, bertugas membantu pengukuran pada saat MC0,

termijn dan MC100 dengan alat yang disediakan oleh kontraktor dan menentukan titik letak

tapak konstruksi.

3) Supporting Staff

Selain personil-personil tersebut, dalam pelaksanaan pekerjaan konsultan juga menggunakan

Supporting staff untuk membantu kelancaran pekerjaan, seperti :

1. Draftman Autocad, di butuhkan 2 orang Perkiraan penugasan selama 3,5 bulan, tugasnya

membantu tenaga ahli dalam memeriksa dan menyempurnakan gambar shop Drawing dan

Asbuilt Drawing.

2. Administrasi Keuangan, Perkiraan penugasan selama 7 bulan.

Page 143: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

143

G. 3. JADWAL PENUGASAN PERSONIL

G.3.1. UMUM

Sebagai acuan dalam pelaksanaan agar terkoordinasi dengan baik, maka konsultan akan

membuat Jadwal Penugasan Tenaga Ahli yang disusun berdasarkan tahapan-tahapan kegiatan

yang tertuang dalam Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan. Dalam jadwal tersebut akan ditentukan

waktu untuk mobilisasi personil sesuai dengan tahapan pelaksanaan yang dimulai sesuai dengan

urutan kegiatan yang terkait satu dengan yang lain, sehingga memperjelas dan memudahkan

dalam koordinasi pelaksanaan di kantor maupun pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

G.3.2. JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, alokasi waktu untuk pelaksanaan pekerjaan ini

adalah selama 7 (tujuh) bulan atau 210 (dua ratus sepuluh) hari. Agar pelaksanaan pekerjaan ini

tepat waktu maka dibutuhkan jadwal penugasan personil yang disusun secara cermat berdasarkan

atas jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah disusun.

PU Balai Wilayah

Sungai Bali-Penida

PPK

DIREKSI

PEKERJAAN

TIM TEKNIS

PEKERJAAN

KONSULTAN

Team Leader

Sekretaris

Pengawas

lapangan/Inspector

Page 144: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

144

Jadwal penugasan personil merupakan jadwal yang mengatur kapan masing-masing

tenaga ahli harus dimobilisasi untuk menangani bidang tugas dan tanggung jawabnya masing-

masing sehingga waktu pelaksanaan yang diberikan dapat tercapai dengan tidak mengurangi

mutu teknisnya. Daftar personil dan Jadwal penugasan personil terdapat pada tabel G.1 dan G.2

berikut.

Page 145: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

145

Tabel G.1. Komposisi Team – Daftar Personil

NO NAMA PERSONIL PERUSAHAANTENAGA AHLI

LOKAL/ASINGLINGKUP KEAHLIAN

POSISI YANG

DIUSULKANURAIAN PEKERJAAN

JUMLAH

ORANG/BULA

N/HARI

1 Ir. I Made HartajayaPT. GRAND CIPTA

CONSULTINGLOKAL

Bidang Perencanaan dan Manajemen

kontruksiTeam Leader

Mengendalikan Pelaksanaan dan

Kualitas pekerjaan secara 7

2 I Ketut ParwataPT. GRAND CIPTA

CONSULTINGLOKAL

Bidang Manajemen Kontruksi

(Sumber Daya Air)Ahli Irigasi

melakukan kajian review desain,

pengawasan/ pengendalian mutu 6

3 Ir. I Gede SujanaPT. GRAND CIPTA

CONSULTINGLOKAL

Bidang Manajemen Kontruksi

(Pengawasan Pekerjaan)Quality Engineer

mengevaluasi kualitas pekerjaan,

melakukan pengawasan mutu 5

4 Ir. Wayan Mudita, STPT. GRAND CIPTA

CONSULTINGLOKAL

Bidang Manajemen Kontruksi

(Pengawasan Pekerjaan)Quantity Engineer

Mengevaluasi kuantitas pekerjaan,

melakukan pngawasan dan 5

1 Hary Prakarsa, STPT. GRAND CIPTA

CONSULTINGLOKAL

Bidang Manajemen Kontruksi

(Pengawasan Pekerjaan)Inspector

membantu kelancaran pekerjaan,

mengawasi pekerjaan struktur dan 7

2 Ketut Tony Asmara, STPT. GRAND CIPTA

CONSULTINGLOKAL

Bidang Manajemen Kontruksi

(Pengawasan Pekerjaan)Inspector

membantu kelancaran pekerjaan,

mengawasi pekerjaan struktur dan 7

3 Nyoman Indra Warsadhi, STPT. GRAND CIPTA

CONSULTINGLOKAL

Bidang Manajemen Kontruksi

(Pengawasan Pekerjaan)Inspector

membantu kelancaran pekerjaan,

mengawasi pekerjaan struktur dan 7

4 I Gusti Ngurah Agung Widiaputra, STPT. GRAND CIPTA

CONSULTINGLOKAL Bidang Survey Surveyor

Membantu pengukuran pada saat

MC0, termin dan MC100, 3.5

1 I Nova Rusyadana, STPT. GRAND CIPTA

CONSULTINGLOKAL Komputer Cad Drafman AutoCad

Membantu Tenaga Ahli dalam

memeriksa dan menyempurnakan 3.5

2 A.A Putu Ary Sudyatmika, STPT. GRAND CIPTA

CONSULTINGLOKAL Komputer Cad Drafman AutoCad

Membantu Tenaga Ahli dalam

memeriksa dan menyempurnakan 3.5

3 Rendy KusumaPT. GRAND CIPTA

CONSULTINGLOKAL Komputer Administrasi Keuangan

Membantu tugas-tugas yang

berhubungan dengan admiistrasi 7

A. STAFF PROFESIONAL

B. SUB PROFESIONAL STAFF

C. SUPPORTING STAFF

Page 146: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

146

Tabel G.2. Komposisi Team – Jadwal Penugasan Personil

NO NAMA PERSONIL POSISI YANG DIUSULKAN

JUMLAH

ORANG/BULA

N/HARI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Ir. I Made Hartajaya Team Leader 7

2 I Ketut Parwata Ahli Irigasi 6

3 Ir. I Gede Sujana Quality Engineer 5

4 Ir. Wayan Mudita, ST Quantity Engineer 5

1 Hary Prakarsa, ST Inspector 7

2 Ketut Tony Asmara, ST Inspector 7

3 Nyoman Indra Warsadhi, ST Inspector 7

4 I Gusti Ngurah Agung Widiaputra, ST Surveyor 3.5

1 I Nova Rusyadana, ST Drafman AutoCad 3.5

2 A.A Putu Ary Sudyatmika, ST Drafman AutoCad 3.5

3 Rendy Kusuma Administrasi Keuangan 7

C. SUPPORTING STAFF

IV V VI VII

B. SUB PROFESIONAL STAFF

A. STAFF PROFESIONAL

I II III

Page 147: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

147

H.1. UMUM

Kebutuhan fasilitas dan peralatan akan disiapkan Konsultan untuk menunjang

kegiatan baik di lapangan maupun di kantor. Mobilisasi peralatan disesuaikan dengan jadwal

peralatan yang telah disusun bersama dengan penyusunan rencana kerja, jadwal pelaksanaan

dan pengerahan personil. Penentuan kebutuhan akan fasilitas dan peralatan sangat erat

hubungannya dengan kelancaran pekerjaan, sehingga tidak ada kendala peralatan dan fasilitas

yang dihadapi oleh pelaksana pekerjaan pada saat pelaksanaan nantinya.

H.2. FASILITAS PEMRAKARSA PEKERJAAN

Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini, pihak proyek telah menyediakan

fasilitas meliputi:

Pemberian surat pengantar untuk operasional maupun koordinasi dan dukungan dengan

instansi terkait.

Peminjaman referensi yang ada pada proyek.

Pemberian informasi mengenai ketentuan yang berkaitan dengan pekerjaan Kewajiban

Consultan.

H.3. KANTOR KONSULTAN

Untuk kelancaran kegiatan pekerjaan pihak konsultan telah menyiapkan kantor yang

permanen di Denpasar sehingga memudahkan Team Konsultan berkoordinasi dengan

pemberi pekerjaan dan setiap saat dapat asistensi/diskusi dalam penyelesaian pekerjaan.

Disamping itu diharapkan nantinya setelah selesai pekerjaan pihak pemberi pekerjaan mudah

menghubungi konsultan.

H.

PERALATAN DAN

FASILITAS PENUNJANG

Page 148: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

148

H.4. PERALATAN

Peralatan yang digunakan untuk setiap pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan

masing-masing kegiatan, tergantung dari volume dan kapasitas alat. Adapun volume dan

kapasitas alat dari masing-masing pekerjaan tersaji pada Tabel H.1. (Terlampir).

H.5. JADWAL PERALATAN

Jadwal peralatan untuk pekerjaan akan disesuaikan dengan waktu pemakaian, dan

jadwal peralatan ini berkaitan dengan schedule pelaksanaan dan personil untuk pelaksanaan

seluruh kegiatan. Jadwal peralatan dan volume serta waktu pemakaian tersaji pada Tabel H.2

(Terlampir).

Page 149: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

149

Tabel H.1

Data Peralatan Yang Digunakan Selama Pekerjaan Berlangsung

No. Jenis Peralatan / Perlengkapan Jumlah

Kapasitas /

Output Saat

Ini

Merk dan TipeTahun

PembuatanKondisi

Lokasi Saat

IniKepemilikan

1 Meja kerja + kursi 10 - Lokal 1996 Baik Denpasar Milik Pribadi

2 OHP Media Stal 1 - 3 M 2003 Baik Denpasar Milik Pribadi

3 Laptop 2 5 GB Toshiba 2003 Baik Denpasar Milik Pribadi

4 Komputer 8 X GB Intel P4 64 MB 2005 Baik Denpasar Milik Pribadi

5 Printer 4 30 lbr/mnt Deskjet 1280 2005 Baik Denpasar Milik Pribadi

6 Scanner 1 - Umax Astra 2005 Baik Denpasar Milik Pribadi

7 Telepon + Fax 1 - Panasonic 2000 Baik Denpasar Milik Pribadi

1 Kamera 2 - Fuji 2006 Baik Denpasar Milik Pribadi

2 Meja Gambar 2 - Mutoh EY 2000 Baik Denpasar Milik Pribadi

3 Kalkulator 2 - Casio FX3600 2004 Baik Denpasar Milik Pribadi

1 Alat Ukur Theodolithe 1 - - - Baik Denpasar Milik Pribadi

2 Alat Ukur Waterpass 1 - - - Baik Denpasar Milik Pribadi

1 Kendaraan roda 4 - 1 1 - - - Baik Denpasar Milik Pribadi

2 Kendaraan roda 4 - 2 1 - - - Baik Denpasar Milik Pribadi

3 Kendaraan roda 2 4 - - - Baik Denpasar Milik Pribadi

A. Peralatan Kantor

B. Peralatan Penunjang

C. Peralatan Lapangan

D. Transportasi

B U L A N

I I I I I I I V V V I

A . P e r a la ta n K a n to r

1 M e ja K e r ja + K u rs i 1 0 6 .0 0

2 O H P M e d ia S ta l 1 6 .0 0

3 L a p to p 2 6 .0 0

4 K o m p u te r 8 6 .0 0

5 P r in te r 4 6 .0 0

6 S c a n n e r 1 6 .0 0

7 T e le p o n + F a x 1 6 .0 0

B . P e r a la ta n P e n u n ja n g

1 K a m e ra 2 6 .0 0

2 K a lk u la to r 4 6 .0 0

C P e r a la ta n L a p a n g a n

1 1 2 .5 0

2 A la t U k u r W a te rp a s s 1 2 .5 0

D

1 K e n d a ra a n ro d a 4 - 1 1 6 .0 0

2 K e n d a ra a n ro d a 4 - 2 1 6 .5 0

3 K e n d a ra a n ro d a 2 4 6 .0 0

N O . J E N I S A L A T J U M L A H

Page 150: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

150

Tabel H.2

Jadwal Penggunaan Peralatan Yang Digunakan Selama Pekerjaan Berlangsung

I II III IV V VI VII

A Peralatan Kantor

1 Meja kerja + Kursi 10 7

2 OHP Media Stal 1 7

3 Laptop 2 7

4 Komputer 8 7

5 Printer 4 7

6 Scanner 1 7

7 Telepon + Fax 1 7

B Peralatan Penunjang

1 Kamera 2 7

2 Meja Gambar 2 7

3 Kalkulator 2 7

C Peralatan Lapangan

1 Alat Ukur Theodolite 1 2

2 Alat Ukur Waterpass 1 2

D Transportasi

1 Kendaraan Roda 4-1 1 7

2 Kendaraan Roda 4-2 1 7

3 Kendaraan Roda 2 4 7

Jumlah

Bulan

Bulan Ke-No Jenis Alat Jumlah Ket.

Page 151: 1. supervisi peningkatan jaringan irigasi di kabupaten tabanan

USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI

DI KABUPATEN TABANAN

151

Dokumen Usulan Teknis untuk pelaksanaan pekerjaan “Supervisi Peningkatan Jaringan

Irigasi di Kabupaten Tabanan”, sebagai bentuk penawaran teknis dari konsultan dalam upaya

penanganan pekerjaan tersebut diatas. Dalam hal ini konsultan apabila nantinya dipercaya untuk

menangani pekerjaan ini maka akan bekerja berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai dengan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan tersebut. Konsultan berkeyakinan “sanggup dan

mampu” untukmelaksanakanpekerjaan tersebut apabila diberi kepercayaan berdasarkan

dokumen usulan teknis yang kami tawarkan.

Dengan dukungan Tenaga Ahli yang kami usulkan dengan kualifikasi dan pengalaman

kerja di bidang perencanaan pengembangan dan pengelolaan sumber daya air khususnya

pembangunan pengamanan sungai. Dengan berbekal keahlian masing-masing tenaga ahli yang

kami usulkan dan telah memiliki sertifikat keahlian, maka dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut

diatas dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan mutu pekerjaan sesuai dengan yang diminta

dalam KAK.

Semoga usulan teknis ini mendapatkan perhatian, dukungan serta kepercayaan dari

pengguna jasa.

Terima Kasih

I.

PENUTUP