1, sukasno, m.pd2, sri handayani, m.pd.3 email ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel lesi...
TRANSCRIPT
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL
STATISTIKA KELAS XI IPS 2 MA NEGERI 2 LUBUKLINGGAU
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Lesi Lestari, S.Pd1, Sukasno, M.Pd2, Sri Handayani, M.Pd.3
Email: [email protected]
STKIP PGRI Lubuklinggau
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan
Soal Statistika Kelas XI IPS 2 MA Negeri 2 Lubuklinggau Tahun Pelajaran
2016/2017”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apa saja jenis-
jenis kesalahan, faktor-faktor penyebab kesalahan dan bagaimana cara untuk
mengatasi faktor-faktor penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal statistika kelas XI IPS 2 MA Negeri 2 Lubuklinggau?” Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan, faktor-faktor
penyebab kesalahan dan solusi dari faktor-faktor penyebab kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal statistika kelas XI IPS 2 MA Negeri 2
Lubuklinggau. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif,
pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa
jenis-jenis kesalahan siswa kelas XI IPS 2 MA Negeri 2 Lubuklinggau
adalah kesalahan konsep 44,67%, kesalahan prosedural 37,32%, kesalahan
komputasi 40,64% dan kesalahan kesimpulan akhir jawaban 32,64%.
Faktor-faktor penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan
soal statistika, yaitu: 1) siswa terbiasa tidak memahami rumus; 2) siswa
belum paham makna tanda/simbol rumus dan salah menerjemahkan makna
rumus; 3) siswa belum bisa membedakan konsep mean, median, dan modus
dari data berkelompok; 4) siswa tidak teliti dan terburu-buru dalam proses
pengerjaan soal; 5) siswa melakukan perhitungan berdasarkan pada
penalaran bukan pada konsep.
Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Statistika
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian
masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Susanto, 2013:185). Oleh karena itu,
di dalam dunia pendidikan matematika dipelajari oleh semua siswa mulai dari tingkat
sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi, termasuk juga di tingkat Sekolah
Menengah Atas ataupun sederajatnya.
1 Alumni STKIP PGRI Lubuklinggau 2, 3 Dosen STKIP PGRI Lubuklinggau
Dalam pembelajaran matematika ada beberapa pengetahuan yang harus dikuasai
oleh siswa salah satunya adalah pengetahuan konseptual dan pengetahuan prosedural.
Menurut Ariska (2015:148), Pengetahuan konseptual adalah dasar pemahaman yang
dimiliki seseorang tentang sesuatu termasuk fakta-fakta, konsep-konsep, definisi-
definisi serta rumus. Misalnya, seorang siswa akan menyelesaikan masalah matematika,
untuk itu siswa menuliskan pengetahuan matematika yang dimilikinya atau menuliskan
rumus-rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Menurut
Ramlah, dkk (2013:35), pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan tentang
algoritma atau prosedur penyelesaian tugas yang dapat diberikan melalui demonstrasi
yang dicontohkan oleh guru. Oleh karena itu pengetahuan konseptual dan pengetahuan
prosedural haruslah dikuasai oleh siswa agar mampu menyelesaikan soal-soal yang
diberikan oleh guru, terutama soal- soal matematika.
Berdasarkan hasil observasi awal dan hasil wawancara peneliti dengan guru di
kelas XI IPS MA Negeri 2 Lubuklinggau, didapat keterangan bahwa materi statistika
merupakan salah satu materi yang sulit dipahami oleh siswa karena pada materi
statistika ini terdapat banyak rumus yang berbeda-beda yang harus digunakan siswa
untuk mengerjakan soal-soal yang ada. Kesulitan tersebut timbul karena pada dasarnya
siswa kurang termotivasi dari awal dalam mempelajari materi statistika sehingga ketika
dihadapkan dengan permasalahan statistika, siswa akan merasa takut, terbebani, tidak
bersemangat dan tidak percaya diri dalam memecahkan masalah tersebut dan
menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal statistika dan
diperoleh data bahwa hasil belajar matematika khususnya pada materi statistika yang
diperoleh oleh siswa kelas XI IPS masih tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dari
nilai ulangan harian siswa yang sebagian besar masih di bawah standar
ketuntasan minimum dengan nilai minimal 76.
Tabel 1
Nilai Ulangan Harian Siswa Terkait Materi Statistika Tahun Ajaran 2016-2017.
Siswa Kelas Rata-Rata Nilai Ulangan Statistika
XI IPS 1 52,5
XI IPS 2 42
XI IPS 3 43,2
Sumber data: Arsip guru matematika kelas XI IPS MA Negeri 2 Lubuklinggau
Pada tabel 1 di atas rata-rata yang diperoleh oleh siswa kelas XI IPS 1 adalah
52,5, sedangkan rata-rata yang diperoleh oleh siswa kelas XI IPS 2 adalah 42, dan rata-
rata yang diperoleh oleh siswa kelas XI IPS 3 yaitu 43,2, data di atas terlihat bahwa
rata-rata nilai ulangan harian materi statistika yang terendah adalah siswa kelas XI IPS
2. Banyaknya kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal, menjadi
petunjuk sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa sangat penting untuk menganalisis kesalahan-kesalahan siswa
dalam mengerjakan soal-soal matematika materi statistika.
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan dalam penelitian dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Apa saja jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal
statistika kelas XI IPS 2 MA Negeri 2 Lubuklinggau?
b. Apa saja faktor-faktor penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
statistika kelas XI IPS 2 MA Negeri 2 Lubuklinggau?
LANDASAN TEORI
A. Objek Matematika
Abidin (2012:188), menyatakan bahwa objek langsung diklasifikasikan atas
fakta, keterampilan, konsep dan prinsip, sedangkan objek tak langsung diklasifikasikan
atas transfer belajar, kemampuan inkuiri, kemampuan memecahkan masalah dan
apresiasi untuk struktur matematika. Adapun pengertian serta contoh dari masing-
masing klasifikasi objek langsung tersebut adalah sebagai berikut.
1. fakta adalah objek matematika yang tinggal menerimanya, seperti lambang,
bilangan, sudut, dan notasi-notasi dalam matematika (Puadi, 2015:29). Misalnya
sin = 1 dimana 90 dan 1 adalah dua bilangan yang bukan merupakan
anggota dua himpunan”.
2. Konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita dapat mengelompokkan
objek ke dalam contoh dan non contoh (Erman, 2003:33). Contohnya bilangan
asli adalah nama suatu konsep yang lebih kompleks karena bilangan asli terdiri
dari atas banyak konsep sederhana yaitu bilangan satu, dua, tiga dan seterusnya.
3. Keterampilan merupakan kemampuan memberikan jawaban terhadap suatu
permasalahan dengan cepat dan tepat, misalnya melakukan perhitungan
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian) bilangan, menyelesaikan
permasalahan secara algoritma (Puadi, 2015:29), diantara konsep-konsep dengan
kata lain prinsip adalah suatu ide yang menghubungkan dua konsep atau lebih
(Syahrir, dkk., 2013:93). Contoh , ini merupakan prinsip
yang terdiri dari beberapa konsep yaitu , dan .
B. Jenis-jenis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika
Menurut Soedjadi (Ulifa, 2014:125), dari kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh
siswa dapat diklasifikasikan beberapa bentuk kesalahan, diantaranya:
1. Kesalahan prosedural yaitu dalam menggunakan Algoritma (prosedur
pekerjaan), misalnya kesalahan melakukan opersi hitung.
2. Kesalahan dalam melakukan manipulasi secara matematis, sifat-sifat dalam
menyelesaikan soal.
3. Kesalahan dalam menarik kesimpulan. Misalnya kesalahan dalam memahami
kesimpulan dari persoalan yang telah mereka kerjakan.
Sedangkan menurut Kastolan (Sahriah, dkk., 2012:3) kesalahan dalam
matematika dibagi menjadi dua yaitu kesalahan konseptual dan kesalahan prosedural.
1. Kesalahan Konseptual
Kesalahan konseptual adalah kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam
menafsirkan istilah, konsep dan prinsip. Indikator kesalahan konseptual adalah
sebagai berikut:
a. Salah dalam menafsirkan rumus atau teorema atau definisi suatu masalah.
b. Penggunaan rumus, atau teorema atau definisi yang tidak sesuai dengan
kondisi prasyarat berlakunya rumus, atau teorema atau definisi tersebut.
c. Tidak menggunakan rumus, atau teorema atau definisi untuk menjawab
suatu masalah
2. Kesalahan Prosedural
Kesalahan prosedural adalah kesalahan dalam menyusun langkah-langkah yang
hirarki sistematis untuk menjawab suatu masalah. Indikator kesalahan
prosedural adalah sebagai berikut:
a. Ketidak hirarkisan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah-masalah.
b. Kesalahan atau ketidakmampuan memanipulasi langkah-langkah untuk
menjawab suatu masalah.
Dari beberapa pendapat di atas mengenai jenis-jenis kesalahan dalam
menyelesaikan soal matematika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kesalahan Konsep
a. Kesalahan merubah informasi yang ada pada soal.
b. Kesalahan dalam memberi makna suatu ungkapan matematika.
2. Kesalahan prosedural
a. Ketidakhirarkisan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah-masalah.
b. Kesalahan atau ketidakmampuan memanipulasi langkah-langkah untuk
menjawab suatu masalah.
3. Kesalahan komputasi (perhitungan)
a. Kesalahan dalam memasukan data secara tertulis.
b. Salah dalam menjalankan proses perhitungan untuk operasi tersebut dengan
benar.
c. Kesalahan dalam melakukan operasi hitung.
4. Kesalahan dalam membuat kesimpulan akhir jawaban.
C. Jenis-jenis Kesalahan Siswa dalam Menyelesikan Soal Statistika
Menurut Putro dan Darminto (2015:65-68) jenis kesalahan dalam menyelesaikan
soal ujian akhir statistika dasar adalah:
1. Kesalahan dalam memahami soal.
2. Kesalahan dalam memahami/menafsirkan perintah soal.
3. Kesalahan pada komputasi/perhitungan berupa kesalahan dalam memasukan
data secara tertulis, kesalahan mengoperasikan bilangan riil, kesalahan mencari
nilai simpangan baku gabungan.
4. Kesalahan dalam menarik kesimpulan.
Sedangkan menurut Supriyanto dan Purwaningsih (2011, 140-144). Jenis
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam pengolahan data adalah sebagai
berikut:
1. Kesalahan dalam membaca data.
2. Kesalahan dalam menentukan rata-rata.
3. Kesalahan dalam menentukan modus.
4. Kesalahan dalam menentukan median.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesalahan Matematika
Sumber kesalahan dalam matematika adalah miskonsepsi, meskipun ada sumber
lain yang menyebabkan terjadinya kesalahan seperti kecerobohan atau penggunaan
bahasa yang menyesatkan (Herutomo dan Saputro, 2014:136). Sedangkan menurut
Nurussafa’at, dkk (2016:175) penyebab kesalahan dalam mengerjakan soal matematika
dikarenakan siswa mengalami kesalahan konsep dalam belajar terutama dalam
memahami soal, siswa kurang teliti dalam pekerjaannya, dan kebanyakan siswa berhenti
mengerjakan setelah selesai menyelesaikan kalimat matematikanya. Sejalan dengan
pendapat para ahli di atas dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika adalah siswa tidak paham
konsep-konsep sederhana, tidak memahami maksud soal dan tidak bisa menerjemahkan
soal ke dalam kalimat matematika merupakan faktor penyebab dari kesalahan konsep.
Sedangkan penyebab siswa tidak cermat dalam berhitung, siswa melakukan
kecerobohan dan tidak menulis angka merupakan kesalahan prosedur.
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesalahan Statistika
Faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan soal statistika adalah:
1. Latar belakang pendidikan siswa yang pada umunya bukan berasal basic Sains
(IPA), sehingga pada saat belajar siswa cenderung malas.
2. Siswa kurang memahami konsep.
3. Siswa salah dalam menafsirkan apa yang diketahui dari soal.
4. Siswa salah dalam menentukan rumus yang akan digunakan.
5. Siswa kurang teliti ketika mendata, mengerjakan soal dan melakukan
perhitungan.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 MA
Negeri 2 Lubuklinggau., jumlah siswa kelas XI IPS 2 adalah 31orang. Siswa laki-laki
berjumlah 12 orang dan perempuan berjumlah 19 orang, pada saat penelitian diadakan
enam orang tidak mengikuti tes soal materi statistika mengenai ukuran pemusatan data
berkelompok karena sakit dan izin, sehingga subjek dalam penelitian ini sebanyak 25
siswa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Agar penelitian
kualitatif dapat berkualitas maka data yang dikumpulkan harus lengkap yaitu data
primer dan data sekunder, data primer yang digunakan dalam bentuk verbal atau kata-
kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek
yang dapat dipercaya. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dokumen-
dokumen grafis (tabel, catatan, dan lain-lainnya) foto-foto, film, rekaman video dan
benda-benda lainnya yang dapat memperkaya data primer.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara.
Teknik analisis data menggunakan pendekatan statistik deskriptif kualitatif.
Selanjutnya langkah-langkah dalam menganalisis data pada penelitian ini meliputi:
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan untuk menganalisa data,
maka penulis menggunakan rumus presentase. Selanjutnya uji keabsahan data atau
kepercayaan terhadap data hasil penelitian dilakukan dengan triangulasi data.
Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik, triangulasi
sumber, dan triangulasi waktu.
(Sugiyono, 2014:242)
Gambar 1. Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Triangulasi teknik yang digunakan oleh peneliti adalah observasi nonpartisipan,
wawancara mendalam, dan dokumentasi. Wawancara mendalam adalah sebuah dialog
yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi secara mendalam dari
terwawancara (Arikunto, 2010:198). Triangulasi sumber dalam penelitian ini yang akan
dijadikan subjek wawancara mendalam adalah siswa yang memiliki kemampuan yang
berbeda dan dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada waktu
pagi hari dan melakukan proses wawancara sebanyak dua kali agar data yang didapat
lebih valid.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil jawaban siswa dalam menyelesaikan soal-soal statistika yang
telah dianalisis, terdapat banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Jenis-
jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal statistika berupa kesalahan konsep,
kesalahan prosedural, kesalahan komputasi dan kesalahan kesimpulan akhir jawaban.
Data hasil jawaban siswa tersebut disajikan pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 2
Data Jawaban Siswa
Keterangan:
B = tidak melakukan kesalahan S = melakukan kesalahan
Berdasarkan hasil data jawaban siswa pada tabel 2 di atas terlihat rata-rata
banyaknya siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal statistika.
Uraian rata-rata banyaknya siswa yang melakukan kesalahan akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Kesalahan Konsep
Kesalahan konsep yang paling banyak dilakukan siswa terletak pada soal 1a,
Kesalahan tersebut yaitu: sebanyak 16 siswa (64%) tidak memahami rumus,
sebanyak 9 siswa (36%) belum tepat dalam memahami tanda/simbol rumus.
Kesalahan tersebut disebabkan karena siswa belum memahami makna
tanda/simbol yang mereka tulis, siswa juga masih sulitmembedakan konsep
dari mean untuk data berkelompok ini.
2. Kesalahan Prosedural
Kesalahan prosedural yang paling banyak dilakukan siswa terletak pada soal
1a kesalahan tersebut yaitu: sebanyak 1 siswa (4%) terbalik dalam membuat
langkah-langkah penyelesaian, sebanyak 20 siswa (80%) tidak membuat rumus
atau salah dalam membuat simbol/lambang dalam melakukan langkah-langkah
penyelesaian. Sebanyak 1 siswa (4%) tidak memasukan data yang diperlukan ke
dalam tabel dan rumus. Kesalahan tersebut disebabkan siswa merasa kesulitan
dalam menyelesaikan soal karena siswa harus mencari data yang diperlukan lalu
data tersebut dimasukan kedalam tabel, siswa terburu-buru dan kurang teliti
dalam proses pengerjaannya sehingga siswa melakukan kesalahan dalam
mengerjakan soal yang diberikan.
3. Kesalahan Komputasi
Kesalahan komputasi yang paling banyak dilakukan siswa terletak pada soal
1a, kesalahan tersebut yaitu: sebanyak 5 siswa (20%) salah memasukan data
secara tertulis sebanyak 1 orang siswa (4%) melakukan kesalahan dalam
memasukan data secara terbalik. Sebanyak 12 siswa (48%) melakukan kesalahan
dalam mengoperasi bilangan riil dan sebanyak 2 siswa (8%) tidak menjawab
soal tes. Kesalahan tersebut disebabkan siswa tidak cermat dan tidak teliti dalam
melakukan perhitungan siswa melakukan perhitungan berdasarkan penalarannya
bukan berdasarkan konsep, dan siswa lupa menghitung kembali hasil
perhitungannya dikarenakan waktunya sudah habis.
4. Kesalahan Kesimpulan Akhir Jawaban
Kesalahan kesimpulan akhir jawaban yang paling banyak dilakukan siswa
terletak pada soal 1a, kesalahan tersebut yaitu: sebanyak 15 siswa (60%) salah
menarik kesimpulan. Kesalahan tersebut disebabkan siswa tidak cermat dan
tidak teliti dalam melakukan perhitungan, siswa melakukan perhitungan
berdasarkan penalarannya bukan berdasarkan konsep, dan siswa lupa meghitung
kembali hasil perhitungannya dikarenakan waktunya sudah habis.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa yang telah mempelajari materi statistika
pada kelas XI IPS. Adapun subjek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPS 2
Tahun Ajaran 2016/2017 semester genap, siswa yang mengikuti tes kemampuan
pemahaman konsep berjumlah 25 orang siswa dengan pelaksanaan tes kemampuan
pemahaman konsep pada tanggal 06 2017 Mei 2017 dilanjutkan wawancara terhadap
siswa pada tanggal 20 Mei 2017. Dalam kegiatan validasi ini, dilakukan triangulasi data
yaitu dengan membandingkan data hasil tes dan data hasil wawancara. Validasi
dilakukan untuk menguji keabsahan data yang diperoleh dari subjek penelitian agar
diperoleh data yang valid. Triangulasi data yang digunakan adalah triangulasi sumber,
triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Peneliti menggunakan triangulasi sumber yaitu
dari siswa yang diwawancarai lebih dari satu sedangkan triangulasi teknik yang
digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian triangulasi waktu
adalah dua kali proses wawancara agar data yang diteliti peneliti valid. Berdasarkan
hasil analisa data tes peneliti dapat menentukan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan
siswa dan fakor-faktor penyebab kesalahan dalam menyelesaikan soal statistika.
1. Jenis-Jenis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Statistika
Kesalahan yang dilakukan siswa terdiri dari kesalahan konsep, kesalahan
prosedural, kesalahan melakukan komputasi dan kesalahan dalam kesimpulan akhir
jawaban. Berikut ini akan membahas bentuk dan variasi dari kesalahan yang
dilakukan siswa dalam menyelesaiakan soal statistika dari tiap butir soal. Kesalahan
yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal statistika antara lain:
a. Kesalahan Konsep
Kesalahan konsep akan ditunjukan bentuk dan variasi kesalahan konsep
yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal nomor 1b.
Gambar 2 Kesalahan Subjek 20 dalam Memahami Rumus
Kesalahan konsep yang ditunjukan yaitu siswa salah dalam memahami
rumus mengenai median untuk data berkelompok dalam bentuk tabel. Siswa
memahami rumus c 2tb
f
fn k
seharusnya c 2tb
f
nf
k
, apabila rumus
yang ditulis siswa seperti gambar di atas berarti konsep akhirannya nanti
berbeda dari konsep asalnya, karena hasil perhitungan dengan menggunakan
rumus f
fn k
2
akan berbeda dengan menggunakan rumus f
nf
k
2 . Pada
gambar di bawah ini akan ditunjukan bentuk dan variasi kesalahan konsep yang
dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal nomor 1c.
Gambar 3 Kesalahan Subjek 16 dalam Memahami Rumus
Kesalahan konsep yang ditunjukan yaitu siswa salah memahami rumus
yang ada di dalam soal yang diberikan kesalahannya yaitu siswa memahami
rumus .cdddtb
21
1
seharusnya siswa memahami
ddd
21
1tb c. Jika siswa
mengetahui bahwa hasil perhitungan rumus yang ditulisnya tersebut akan
berbeda dengan hasil perhitungan dengan rumus yang sebenarnya.
b. Kesalahan Prosedural
Gambar 4 Kesalahan Subjek 8 dalam Memasukan Data ke dalam Rumus
Kesalahan prosedural yang ditunjukkan Gambar 4 yaitu siswa belum
tepat dalam memasukan data ke dalam rumus, siswa memasukan data d2 adalah
3 padahal hasil perhitungan d2 yang ia dapatkan adalah 4. Dan berdasarkan hasil
wawancara siswa tidak mengetahui hasil perhitungan 4 itu dari mana. Kesalahan
tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman siswa terhadap penulisan
informasi yang diketahui.
c. Kesalahan Komputasi
Contoh kesalahan komputasi yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan
soal nomor 1b.
Gambar 5 Kesalahan Subjek 22 dalam Hasil Perhitungan
Kesalahan menyimpulkan yang ditunjukkan Gambar 5, yaitu melakukan
siswa hasil perhitungan yang salah. Siswa memahami hasil perhitungan dari
adalah seharusnya hasil perhitungan yang benar adalah , sehingga
mengakibatkan kesalahan untuk langkah selanjutnya. Berdasarkan hasil
wawancara penyebab siswa melakukan kesalahan dalam proses hasil akhir
perhitungan karena siswa tidak teliti, dan terburu-buru dalam menghitung hasil
perhitungan disebabkan karena waktunya mau berakhir.
Berdasarkan jenis-jenis kesalahan di atas dapat disimpulkan bahwa
kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal statistika, siswa
banyak melakukan kesalahan konsep. Apabila siswa melakukan kesalahan
konsep maka siswa pasti akan melakukan kesalahan prosedural, kesalahan
komputasi dan kesalahan kesimpulan akhir jawaban. Sedangkan apabila
siswa melakukan kesalahan komputasi dan kesalahan kesimpulan akhir
jawaban belum tentu disebabkan oleh kesalahan konsep.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Statistika
Berdasarkan hasil penelitian siswa cenderung putus asa sebelum
mengerjakan soal. Faktor-faktor yang meyebabkan kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal statistika pada siswa MA Negeri 2 Lubuklinggau kelas XI IPS 2
adalah diperoleh melalui analisis hasil tes dan wawancara dengan siswa. Penjelasan
mengenai faktor-faktor penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
statistika dapat dilihat pada paparan berikut:
a. Kesalahan Konsep
Kesalahan-kesalahan tersebut meliputi:
Siswa salah dan tidak memahami rumus yang ada di dalam soal yang diberikan
karena siswa lupa dan siswa sudah terbiasa tidak memahami rumus yang ada
dan dikarenakan siswa belum paham makna tanda/simbol rumus yang mereka
tulis, dan siswa juga belum paham dan belum bisa membedakan konsep dan
pengertian mengenai median dan modus data berkolompok.
b. Kesalahan Prosedural
Kesalahan-kesalahan tersebut meliputi:
1) Siswa tidak memasukan data yang diperlukan ke dalam tabel dan rumus
penyebabnya karena siswa terburu-buru sehingga siswa tidak memasukan
data yang diperlukan ke dalam tabel.
2) Siswa tidak menjawab soal yang diberikan penyebabnya dikarenakan siswa
tidak dapat menejemenkan waktunya secara tepat dan siswa benar-benar
tidak memahami konsep ukuran pemusatan data berkelompok.
c. Kesalahan Komputasi (Perhitungan)
Kesalahan dalam melakukan perhitungan. Penyebab munculnya kesalahan
dalam melakukan komputasi (perhitungan) adalah:
1) Siswa kurang teliti pada saat mengerjakan soal.
2) Siswa tidak terbiasa menghitungnya kembali apabila sudah selesai
melakukan perhitungan dan sudah memperoleh jawaban.
3) Siswa kurang terampil dan merasa kebingungan pada saat harus
mengoperasikan penjumlahan bilangan desimal.
d. Kesalahan Kesimpulan Akhir Jawaban
Kesalahan kesimpulan akhir jawaban adalah kesalahan yang disebabkan karena
siswa salah mengambil hasil perhitungan akhir jawaban. Dan kesalahan
kesimpulan akhir jawaban disebabkan kurang teliti dalam mengerjakan hasil
perhitungan akhir dengan alasan siswa adalah waktunya sudah habis, dan siswa
terburu-buru sehingga tidak memeriksa kembali hasil pehitungannya.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, dapat diambil
suatu kesimpulan bahwa jenis-jenis kesalahan dalam menyelesaikan soal statistika kelas
XI IPS 2 MA Negeri 2 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2016/2017 adalah kesalahan
konsep 44,67%, kesalahan prosedural 37,32%., kesalahan komputasi 40,64%, kesalahan
kesimpulan akhir jawaban 32,64%. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan soal statistika 1) siswa terbiasa tidak memahami rumus; 2) siswa belum
paham makna tanda/simbol rumus dan salah menerjemahkan makna rumus; 3) siswa
belum bisa membedakan konsep mean, median, dan modus dari data berkelompok; 4)
siswa tidak teliti dan terburu-buru dalam proses pengerjaan soal; 5) siswa melakukan
perhitungan berdasarkan pada penalaran bukan pada konsep.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. 2012. Analisis Kesalahan Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika
Fakultas Tarbiyah Iain Ar-Raniry dalam Mata Kuliah Trigonometri dan Kalkulus
1. Jurnal Didaktika, 13 (1), 183-196.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. Ariska, Melly. 2015. Studi Pemahaman Konsep Siswa pada Sub
Konsep Rangkaian Listrik Arus Searah di Kelas XI SMA Negeri 1 Palembang.
Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, 2 (2), 147-154.
Ariska, Melly. 2015. Studi Pemahaman Konsep Siswa pada Sub Konsep Rangkaian
Listrik Arus Searah di Kelas XI SMA Negeri 1 Palembang. Jurnal Inovasi dan
Pembelajaran Fisika, 2 (2), 147-154.
Erman, Suherman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Herutomo, Rezky Agung dan Saputro, Tri Edi Mulyono. 2014. Analisis Kesalahan dan
Miskonsepsi Siswa Kelas VIII pada Materi Aljabar. Edusentris Jurnal Ilmu
Pendidikan dan Pengajaran, 1 (2), 134-145.
Nurussafa’at, Fitri Andika, dkk. 2016. Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal
Cerita pada Materi Volume Prisma dengan Fong’s Shcematic Model for Error
Analysis ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa. Studi Kasus siswa Kelas VII Semester
II SMP IT IBNU Abbas Klaten Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Elektronik
Pembelajaran Matrmatika, 4 (2), 174-187. ISSN: 2339-1685.
Puadi, Evan Farhan Wahyu. 2015. Korelasi Kemampuan Matematis dalam
Menyelesaikan Perhitungan Mawaris. Jurnal Matematika Ilmiah STKIP
Muhammadiyah Kuningan, 1 (1), 25-44.
Putro, Erien Purnomo dan Darminto, Bambang Priyo. 2015. Analisis Kesalahan dalam
Menyelesaikan Soal Ujian Akhir Semester Statistika Dasar Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika. 18 (1), 63-68.
Ramlah, dkk. 2013. Penerapan Strategi Pembelajaran Induktif untuk Meningkatkan
Pemahaman Konseptual dan Prosedural Matematika Siswa Madrasah Aliyah.
Jurnal Peluang,1 (2), 33-42. ISSN: 2302-5158.
Sahriah, Sitti, dkk. 2013. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Matematika Materi Operasi Pecahan Bentuk Aljabar Kelas VIII SMP Negeri
2 Malang. Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang, 1 (1), 1-8.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar Edisi
Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R dan D. Bandung: Alfabeta
CV.
Supriyanto, dan Purwaningsih. 2011. 225 Kesalahan yang Sering Terjadi dalam
Berhitung. Jakarta: Media Pusindo.