1. rencana pembagian air.ppt

22
Diklat Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Tingkat Juru Balai Diklat PU Wilayah IV Surabaya Kupang, 21 Agustus 2015 RENCANA PEMBAGIAN DAN PEMBERIAN AIR Oleh : Ir. Eman Sulaiman, ME 1

Upload: mauluddin-sebandar

Post on 11-Jan-2016

131 views

Category:

Documents


33 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

Diklat Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Tingkat Juru

Balai Diklat PU Wilayah IV Surabaya Kupang, 21 Agustus 2015

RENCANA PEMBAGIAN DAN PEMBERIAN AIR

Oleh : Ir. Eman Sulaiman, ME

1

Page 2: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

2LATAR BELAKANG

Air beserta sumber-sumbernya, mempunyai fungsi sosial serta digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Pemanfaatannya harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga air tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, efisien, adil dan merata.

Penyedian dan pemanfaatan air irigasi tidak seimbang, ketersediaan air dan sumbernya mengalami penurunan sebagai akibat dan perubahan di catchment area (penggundulan hutan dll.).

Dilain pihak kebutuhan akan air semakin meningkat dengan penggunaan yang beraneka ragam (pertanian, industri, perumahan, penggelontoran kota, dll).

Page 3: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

3PRINSIP DAN KONSEP DASAR

Operasi jaringan irigasi adalah usaha-usaha dalam memanfaatkan prasarana secara optimal.

Menyadap dari sumbernya, membawa dan membagi dalam jaringan irigasi, sehingga air dapat diberikan kepetak-petak sawah secara tepat waktu maupun jumlahnya. sesuai dengan umur pertumbuhan tanaman serta membuang air yang berlebihan, sehingga air dapat digunakan secara efektip dan efisien dan dibagi secara adil dan merata.

Keberhasilan operasi jaringan irigasi, ditentukan sejak dari perencanaan hingga pelaksanaan operasi itu sendiri. Dengan demikian perlu dibuat rencana tanam, rencana pembagian air dan pelaksanaan pembagian airnya.

Page 4: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

4TUJUAN

Modul ini dibuat agar para peserta kursus dapat lebih mengetahui tentang pentingnya perencanaan pembagian air.Salah satu methoda mengenai Rencana Pembagian Air adalah methoda Pasten. Yaitu :

Kebutuhan air yang membandingkan Palawija sebagai reference untuk kebutuhan air tanaman lainnya. Luas daerah irigasi yang akan dioncori dihitung sebagai luas relatif palawija.

Dengan mengetahui rencana pembagian air dengan methoda Pasten, diharapkan para peserta dapat menerapkan methoda tersebut sesuai dengan kondisi pada suatu daerah irigasi di wilayah kerjanya.

Page 5: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

5Pembagian air irigasi adalah merupakan tugas pokok staf Dinas Pengairan. Untuk pelaksanaannya perlu dibuat rencana pembagian air, yang meliputi : Rencana pembagian air tahunan, yang memuat rencana pembagian air musiman termasuk global dan detail serta aturan golongan Renc pembagian air per periode ( 10 hari atau 15 hari)

Rencana ini memerlukan studi mengenai neraca air (water balance study), yaitu kebutuhan air yang mendekati debit andalan dari sungai / waduk. Studi ini meliputi : Pengumpulan dan pengolahan data hidrometri dan tanaman Penelitian tentang kebutuhan air untuk tanaman Penelitian tentang kehilangan air.

RENCANA PEMBAGIAN AIR

Page 6: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

6Dengan menggunakan Rencana Pembagian Air per Periode, pembagian ke saluran sekunder dan tersier dapat dilaksanakan.

Masalahnya, air yang tersedia disumbernya tidak sesuai dengan kebutuhan per periode yang direncanakan, sehingga dalam pelaksanaannya perlu diadakan penyesuaian, antara debit yang diperlukan dengan debit yang tersedia di bendung / sumbernya.

Ada beberapa metode penyesuaian yang dapat dipakai dalam membuat rencana pembagian air yaitu : Pasten Faktor Palawija Relatif (FPR) Faktor K

Page 7: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

7Selama masa irigasi, air yang tersedia maupun air yang dibutuhkan selalu berubah, tergantung dari debit yang tersedia di sumbernya, dan umur / masa pertumbuhan tanaman.

Dalam pelaksanaan pemberian air tidak perlu diadakan perubahan setiap hari, akan tetapi cukup dalam satu periode, yang lamanya adalah sepuluh atau lima belas hari.

Untuk merencanakan pengaturan pembagian air, paling tidak dibutuhkan data-data mengenai: Kebutuhan air Air yang tersedia Kehilangan air

Page 8: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

8Kebutuhan air irigasi adalah banyaknya air dlm liter/det/ha yang dibutuhkan disawah.Garis kebutuhan air, sebenarnya berupa garis lengkung, dari kecil membesar, kemudian mengecil lagi.

Untuk Tanaman Padi, dikelompokkan menjadi :a). Pengolahan Tanah & persemaian : 1,5 bulanb). Pertumbuhan : 2,5 bulanc). Pemasakan : 1.5 bulan

Untuk Tanaman Tebu, dikelompokkan menjadi :a). Pengolahan Tanah & penanaman : 1 bulanb). Tebu Muda : 4 bulanc). Tebu Tua : 10 bulan

Untuk tanaman Palawija, dibedakan menjadi :a). Yang perlu banyak air : 3 bulanb). Yang perlu sedikit air : 3 bulan

KEBUTUHAN AIR

Page 9: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

9

Untuk menentukan kebutuhan air, dapat juga diambil dari daerah irigasi terdekat, atau daerah irigasi lain yang mempunyai kondisi mendekati sama, yang telah mempunyai penelitian tentang kebutuhan air.

Factor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air irigasi yaitu : Kebutuhan air untuk pengolahan tanah Evapotranspirasi ( evapotranspiration ) Perkolasi ( peresapan ) Curah hujan efektif.( effective rainfall)

Page 10: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

10a. Evaporasi

d. Perkolasi

c. Evapotranspirasi

b. Transpirasi

d,. Curah Hujan

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI

Page 11: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

11 PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBIBITAN

Untuk mempermudah pengolahan tanah untuk tanaman padi diperlukan penggenangan petak petak sawah setinggi 10 - 15 cm.

Penggenangan ini iuga dimaksudkan untuk membentuk suatu lapisan yang cukup kedap air sehingga besarnya kehilangan air akibat peresapan dapat dikurangi.

Periode 1-1,5 bulan diperlukan untuk mengolah tanah dan membuat pembibitan. Kebutuhan air untuk periode ini diperkirakan sebesar 1,125 l/dt/ha. Menurut teori dari Van de Goor / zilstra.

Page 12: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

12 EVAPOTRANSPIRASI

Evapotranspirasi ( evaporasi + traspirasi ) adalah besarnya air yang diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan.

Besarnya evapotranspirasi dapat dihitung dengan berbagai macam teori seperti : Metode Penman, Blaney - Criddle, Tornwhite, dan sebagainya. Atau dapat juga diambil dari suatu penelitian dengan menggunakan pan evaporasi atau lysimeter.

Teori tersebut diatas adalah pendekatan berdasarkan tanaman referensi. Yaitu alfalfa. Sedangkan untuk mengetahui besarnya evapotransporasi jenis tanaman tertentu perlu dikalikan dengan coefisiensi tanaman ( Kc ).

Page 13: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

13 PERKOLASI

Perkolasi atau peresapan ialah gerak turun air kebawah lapisan akar. Air ini tidak dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman dan dengan demikian merupakan kehilangan yang harus diperhitungkan dalam menghitung kebutuhan air untuk tanaman.

Untuk tanaman padi sawah, besarnya perkolasi umumnya sangat kecil dan stabil, karena tanah sawah selalu dalam keadaan jenuh. Disamping itu dengan terjadinya lapisan film ketika pengolahan tanah, akan memperkecil besarnya perkolasi.

Besarnya perkolasi berkisar antara 0,5 mm/hari sampai dengan 4 mm/hari atau 0,06 l/det/ha sampai 0,5 l/det/ha, tergantung jenis tanahnya.

Page 14: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

14HUJAN EFEKTIF

Hujan yang turun pada petak-petak sawah, tidak semuanya dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Sebagian akan meluap, berupa run-of, sebagian lagi akan menguap melalui evaporasi. dan yang lainnya lagi akan meresap kedalam tanah. besarnya curah hujan yang dapat tertampung di petak sawah sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya, disebut hujan effektif.

Besarnya hujan efektif harus diperhitungkan pada waktu menghitung besarnya kebutuhan air untuk tanaman. dengan demikian tidak perlu lagi melakukan perubahan pintu-pintu setiap kali turun hujan. Kecuali terjadi hal-hal yang luar biasa, sehingga perlu diadakan penutupan pintu sadap untuk pengamanan.

Page 15: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

15NO JENIS TANAMAN LAMA

(bulan)

ANGKA PERBANDINGAN

KEBUTUHAN AIR THD

PALAWIJA

KEBUTUHAN AIR (l/det/ha)

1

2

3

4

Padi :a.Pengolahan tanah dan persemaianb.Pertumbuhanc.Pemasakan

Tebu :a.Pengolahan tanah dan penanamanb.Tebu mudac.Tebu tua

Palawija :a.Yang perlu banyak airb.Yang perlu sedikit air

Bero :Tidak ditanami

1,5

2,61,5

1,0

4,010,0

3,03,0

0,0

4,50

4,002,50

3,00

2,000,50

1,000,50

0,00

1,125

1,000,625

0,75

0,500,125

0,250,125

0,00

KEBUTUHAN AIR UNTUK TANAMAN

Page 16: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

16

AIR YANG TERSEDIA

Air irigasi dapat diperoleh dari waduk, sungai, atau air tanah. Dalam musim hujan, air yang tersedia untuk irigasi sangat melimpah. Sehingga hampir-hampir tidak ada masalah dalam pembagian air di jaringan irigasi, kecuali pada awal datangnya musim hujan, yang bertepatan dengan awal musim tanam, dimana kebutuhan air untuk pengolahan tanah sangat tinggi, sementara debit sungai maupun curah hujan belum mencukupi untuk kebutuhan itu.

SUMBER AIR (WATER RESOURCES) DAN PERMASALAHANNYA

Page 17: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

17Dimusim kemarau, tersedianya debit air disungai pada umumnya menjadi masalah. Untuk setiap masa operasi, harus dibuat taksiran debit air sungai yang tersedia untuk membuat rencana tanam. Taksiran itu biasanya didasarkan pada catatan debit yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun, dengan kemungkinan berhasil 80%.

Pada kenyataannya sering dijumpai bahwa debit yang tersedia disungai, dibawah debit taksiran, sehingga untuk keperluan perencanaan pembagian air per periode, dipakai data debit rata - rata harian pada periode didepannya. Data debit ini mutlak diperlukan.karena tanpa data ini pembagian air tak dapat direncanakan.

Page 18: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

18KEHILANGAN AIR

Kehilangan air tergantung pada tingkat kegiatan dan pemeliharaan. Besar kecilnya kehilangan air juga tergantung lokasi saluran itu berada, apakah saluran tersier, sekunder atau induk. Dalam metoda pasten, besarnya kehilangan air, baik dipetak tersier maupun di jaringan utama, dikonversi menjadi areal tambahan palawija.

Kehilangan air dipetak tersierKehilangan air disaluran tersier, pada umumnya disebabkan oleh : Melimpah keluar dari permukaan Perembesan dan penguapan di jaringan Kehilangan akibat operasi

Page 19: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

19Apabila pematang di petak-petak sawah tidak dibuat dan dipelihara dengan baik, angka kehilangan air akibat pelimpahan akan tinggi sekali.

Perembesan terjadi di batas areal yang diairi ke saluran pembuang. Kurang baiknya OP akan mengakibatkan tingginya angka kehilangan air.

Untuk petak-petak yang OP nya baik kehilangan air kurang dari 10%. Untuk yang jelek OP nya kehilangan air bisa mencapai 30% atau lebih.

Untuk penerapan pembagian air, biasanya diambil rata-rata kehilangan air sebesar 20% atau effisiensi dipetak tersier adalah sebesar 80%. Maka faktor tersier : 100/80 = 1,25.

Page 20: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

20Kehilangan air di jaringan utama disebabkan oleh : Perembesan dan Penguapan di Jaringan Kebocoran Operasi yang kurang baik.

Kehilangan akibat penguapan dan rembesan pada umumnya sangat kecil dibandingkan dengan kehilangan akibat bocoran dan buruknya operasi.

Kebocoran pada tanggul, mempunyai andil besar dalam kehilangan air di jaringan utama, harus dicegah dengan melihat penyebabnya.

Page 21: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

21Kehilangan krn operasi pada umunya disebabkan kurang tepatnya penyetelan pintu-pintu sadap dan, skot balk pembagi dalam pelaksanaan operasi.

Kemungkinan lain adalah alat ukur debit yang kurang baik, shg mengakibatkan kesalahan dalam pelaksanaan operasi jaringan irigasi.

Dengan OP yang baik di jaringan utama kehilangan air tidak lebih dari 10%, atau effisiensi sebesar 90%

JENIS SALURAN EFISIENSI

Sekunder 80 – 90 %

Primer 90 – 95 %

Kehilangan Air di Jaringan Utama

Page 22: 1. RENCANA PEMBAGIAN AIR.ppt

Burung Irian

Burung Cendrawasih

Sekian

Terima kasih

22