1 pendidikan-kewarganegaraan -2

24
SELAMAT SIANG

Upload: bernika-sitanggang

Post on 25-May-2015

3.864 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

SELAMAT SIANG

Page 2: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

PANCASILA dan IMPLEMENTASI

Oleh Kelompok 6 :•I Gede Darma Priadi (1207105006)

•Ari Wibowo (1207105016)

•Bernika Julia Sitanggang (1207105027)

•I Made Gunadi Arta (1207105036)

•I Kadek Dwi Purnawirawan (1207105046)

•I Wayan Eka Suandana (1207105056)

•I Gusti Putu Agung Hariyuda (1207105066)

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2012

Page 4: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

Indonesia-kuIndonesia-ku tercinta……..tercinta……..

Page 5: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

PANCASILAPANCASILA

• Pancasila : Sebagai dasar filsafat atau dasar falsafah negara (philosophische grondslag) dari negara Indonesia berupa nilai-nilai budaya bangsa, dan sebagai ideologi nasional yang terbuka.

•Pancasila adalah dasar (filsafat) negara, sedang UUD 1945 adalah dasar (hukum) negara Indonesia.

•Nilai dasar Pancasila bersifat tetap, dapat dijabarkan sesuai dengan dinamika perkembangan dan tuntutan masyarakat

Page 6: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

• Pancasila sebagai dasar (filsafat) negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara.

• Nilai dasar Pancasila bersifat abstrak, normatif dan nilai itu menjadi motivator kegiatan dalam penyelenggaraan bernegara.

Page 7: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOLOGI TERBUKA

• a. Nilai DasarAsas-asas yang kita terima sebagai dalil dam bersifat mutlak. Kita menerima nilai dasar itu sebagai sesuatu yang benar dan tidak perlu

dipertanyakan lagi.

• b. Nilai InstrumentalPelaksanaan umum dari nilai dasar, berbentuk

norma sosial, dan norma hukum yang terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme

lembaga-lembaga negara.

• C. Nilai PraksisNilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan, yang merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental benar-benar

hidup dalam masyarakat Indonesia.

Page 8: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA DAN DINAMIS

• Nilai-nilai dan cita-citanya bersumber dari kekayaan budaya

masyarakat sendiri.• Nilai itu bukan keyakinan

sekelompok orang, tetapi hasil kesepakatan.

• Isinya tidak langsung operasional.

Page 9: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

DIMENSI IDEOLOGI TERBUKA DAN DINAMIS

• Dimensi RealitasNilai-nilai ideologi bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup di dalam masyarakat Indonesia. Merupakan nilai dasar yang abadi dan tidak boleh diubah.

• Dimensi IdealitisIdeologi selain memberi penafsiran atau pemahaman atas kenyataan, juga mempunyai sifat futuristik yaitu memberi gambaran akan masa depan yang ingin diwujudkan.

• Dimensi FleksibilitasMemiliki keluwesan yang memungkinkan untuk pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat dan jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.

Page 10: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

IDEOLOGI TERTUTUP

• Nilai-nilai yang terkandung merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbaharui masyarakat, bukan berasal dari masyarakat

• Berlakunya nilai ideologi dipaksakan di masyarakat.

• Isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan atas tuntutan-tuntutan yang konkret, operasional dan diajukan dengan mutlak.

Page 11: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

MAKNA NILAI PANCASILA• Nilai Ketuhanan

Adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.

• Nilai KemanusiaanKesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani. Manusia perlu diperlakukan sesuai dengan harkat martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya dan sama hak dan kewajiban asasinya.

Page 12: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

• Nilai PersatuanUsaha kearah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam NKRI. Mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Menghayati semboyan Bhineka Tunggal Ika.

• Nilai Kerakyatan Suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. Demokrasi yang lebih mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat.

• Nilai KeadilanSebagai dasar sekaligus tujuan yaitu terciptanya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah ataupun batiniah. Negara Indonesia yang berkeadilan.

Page 13: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

Pancasila selain berkedudukan sebagai Staatsfundamentalnorm, juga sebagai Cita Hukum (rechtidee) yang menguasai hukum dasar negara baik tertulis maupun tidak tertulis, dan merupakan gagasan, pikiran, rasa dan cipta mengenai hukum yang seharusnya diinginkan masyarakat. yang menguasai hukum dasar negara baik tertulis maupun tidak tertulis.

Page 14: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

2 fungsi Pancasila sebagai cita hukum :

• Fungsi regulatif , artinya cita hukum menguji apakah hukum yang dibuat

adil atau tidak bagi masyarakat;• Fungsi konstitutif, artinya fungsi

yang menentukan bahwa tanpa dasar cita hukum maka hukum yang dibuat akan kehilangan maknanya

sebagai hukum.

Page 15: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

Pengamalan Pancasila Dalam Kehidupan Bernegara

• Pengamalan secara obyektif : dengan melaksanakan dan mentaati peraturan perundang-undangan sebagai norma hukum negara yang berlandaskan pada Pancasila;

• Pengamalan secara subyektif : dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila yang berwujud norma etik secara pribadi atau kelompok dalam bersikap dan bertingkah laku pada kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page 16: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

3 faktor yang membuat Pancasila semakin sulit dan marginal dalam semua

perkembangan yang terjadi :1. Pancasila terlanjur tercemar karena

kebijakan rezim ORBA yang menjadikan Pancasila sebagai alat politik untuk

mempertahankan status quo kekuasaannya;2. Liberalisasi politik dengan penghapusan ketentuan tentang Pancasila sebagai satu-

satunya asas setiap organisasi.3. Desentralisasi dan otonomisasi daerah yang sedikit banyak mendorong pengutan sentiment kedaerahan, sehingga Pancasila

kian kehilangan posisi sentralnya.

Page 17: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

Radikalisasi (Ruh Baru) Pancasila(1). Mengembalikan Pancasila sesuai

dengan jati dirinya (memberi visi kenegaraan), yaitu sebagai ideologi dan

dasar negara;(2). Mengganti persepsi dari Pancasila

sebagai ideologi menjadi Pancasila sebagai ilmu;

(3). Mengusahakan Pancasila mempunyai konsistensi dengan produk-produk

perundangan, koherensi antar sila, dan korespondensi dengan realitas sosial, dan;

(4). Pancasila yang semula melayani kepentingan vertikal menjadi Pancasila yang melayani kepentingan horizontal.

Page 18: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

IMPLEMENTASI PANCASILA

1. Implementasi Pancasila dalam bidang Politik

• Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan pada dasar ontologis manusia. Hal ini di dasarkan pada kenyataan objektif bahwa manusia adalah sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan politik harus benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia.

• Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dam esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.

Page 19: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

2. Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi

Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang, sehingga lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas. Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa.

Page 20: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

3. Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya

• Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi di segala bidang dewasa ini. Sebagai anti-klimaks proses reformasi dewasa ini sering kita saksikan adanya stagnasi nilai social budaya dalam masyarakat sehingga tidak mengherankan jikalau di berbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi berbagai gejolak yang sangat memprihatinkan antara lain amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya yang muaranya adalah masalah politik.

Page 21: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

• Oleh karena itu dalam pengembangan social budaya pada masa reformasi dewasa ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam prinsip etika pancasila pada hakikatnya bersifat humanistic, artinya nilai-nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.

Page 22: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

4. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan

• Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum. Demi tegaknya hak-hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan negara, baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun dalam rangka melindungi hak-hak warganya.

• Oleh karena pancasila sebagai dasar Negara dan mendasarkan diri pada hakikat nilai kemanusiaan monopluralis maka pertahanan dan keamanan negara harus dikembalikan pada tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai pendukung pokok negara. Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas pertahanan dan keamanan negara.

Page 23: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

• Oleh karena itu pertahanan dan keamanan negara harus mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila. Dan akhirnya agar benar-benar negara meletakan pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan bukannya suatu negara yang berdasarkan atas kekuasaan.

Page 24: 1 pendidikan-kewarganegaraan -2

TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT