1. pai sd kurikulum 2013.pdf

338

Click here to load reader

Upload: eddiharbiantoriani

Post on 29-Dec-2015

12.255 views

Category:

Documents


225 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Pendahuluan | i

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 2: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Pendahuluan | ii

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 3: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Pendahuluan | iii

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SD KELAS I

KEMENTERIAN AGAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2013

MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Diperbanyak oleh: Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI 2013

Page 4: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Pendahuluan | iv

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR ISI

SAMBUTAN Iii KATA PENGANTAR Iv

DAFTAR ISI V

BAGIAN I PENDAHULUAN 1

A. Tujuan Umum Pelatihan 2

B. Indikator Umum Ketercapaian Tujuan 2

C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai 3

D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan 3

E. Tahapan, Nara Sumber, dan Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 3

F. Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, untuk Guru, Kepala Sekolah,

dan Pengawas

5

G. Penilaian 5

H. Panduan Narasumber dan Fasilitator 6

I. Kode Etik Narasumber 7

J. Panduan Penggunaan Materi Pelatihan Kurikulum 2013 7

K. Sistematika Modul 10

BAGIAN II SILABUS PELATIHAN 11

A. Silabus Materi Pelatihan 0: Perubahan Mindset 13

B. Silabus Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 15

C. Silabus Materi Pelatihan 2: Elemen Perubahan Kurikulum 2013 20

D. Silabus Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran 27

E. Silabus Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing 31

BAGIAN II MATERI PELATIHAN 35

A Materi Pelatihan 0 Perubahan Mindset 35

B. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 60

1.1 Rasional 64

1.2 Elemen Perubahan Kurikulum 94

1.3 SKL, KI, dan KD 100

1.4 Strategi Implementasi Kurikulum 2013 169

C. Materi Pelatihan 2 : Analisis Materi Ajar 174

2.1Konsep Pendekatan Scientific 179

2.2Konsep Penilaian Autentik 201

2.3Analisis Buku Guru dan Siswa 247

D. Materi Pelatihan 3 : Model Rancangan Pembelajaran 257

3.1 Penyusunan RPP 260

3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar 288

E. Materi Pelatihan 4 : Praktik Pembelajaran Terbimbing 292

4.1 Simulasi Pembelajaran 296

4.2 Peer Teaching 305

Page 5: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Pendahuluan | v

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

GAMBARAN STRUKTUR MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

BAGIAN 1: PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum Pelatihan B. Indikator Umum KetercapaianTujuan C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan E. Tahapan, Narasumber, dan Peserta Pelatihan F. Struktur Pelatihan G. Penilaian H. Panduan Narasumber dan Fasilitator I. Kode Etik Narasumber J. Panduan Penggunaan Materi Pelatihan K. Sistematika Materi Pelatihan

BAGIAN 2:

SILABUS

A. Silabus Perubahan Mindset

B. Silabus Konsep Kurikulum 2013

C. Silabus Analisis Materi Ajar

D. Silabus Model Rancangan Pembelajaran

E. Silabus Praktik Pembelajaran Terbimbing

A. Materi Pelatihan 0: Perubahan Mindset

B. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 1.1 Rasional 1.2 Elemen Perubahan 1.3 SKL, KI, KD 1.4 Strategi Implementasi

C. Materi Pelatihan 2: Analisis Materi Ajar 2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu 2.2 Konsep Pendekatan Scientific 2.3 Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar 2.4 Analisis Buku Guru dan Buku SIswa

D. Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran 1.1 Penyusunan RPP 1.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil

Belajar

E. Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing 4.1 Simulasi Pembelajaran 4.2 Peer Teaching

F. Pendampingan

BAGIAN 3: MATERI PELATIHAN

Page 6: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Pendahuluan | 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAGIAN I

PENDAHULUAN

Page 7: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Pendahuluan | 2

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAGIAN I

PENDAHULUAN

Modul Pelatihan ini disiapkan untuk digunakan para Narasumber Pelatihan Implementasi

Kurikulum 2013 sesuai dengan kelas, mata pelajaran dan jenjang pendidikan. Narasumber yang

dimaksudkan adalah Narasumber Nasional, Instruktur Nasional, Guru Inti, Kepala Sekolah Inti, dan

Pengawas Sekolah Inti.

Modul ini memberi panduan bagi para pengguna mengenai (1) Tahapan Pelatihan Implementasi

Kurikulum 2013; (2) Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013; (3) Panduan Narasumber;

(4) Panduan Penilaian; (5) Bahan/Materi Pelatihan untuk masing-masing Mata Pelatihan.

Bahan/Materi Pelatihan yang dimaksud meliputi hand-out, lembar kerja/worksheet, bahan tayang

baik dalam bentuk slide power point maupun rekaman video.

Sesuai dengan Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Badan

Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu

Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) telah menetapkan jenjang atau tahapan pelatihan, sasaran

pelatihan, dan struktur pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk tahun kalender 2013.

A. Tujuan Umum Pelatihan

Tujuan Umum Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 adalah Guru PAI mampu

melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran,

dan penilaian Kurikulum 2013.

B. Indikator Umum Ketercapaian Tujuan

Hasil monitoring dan evaluasi implementasi Kurikulum 2013 pada akhir Tahun Ajaran

2013/2014, menunjukkan di bawah ini.

1. Guru PAI pada Sekolah Sasaran Implementasi Kurikulun 2013 mampu melaksanakan

tugas sesuai dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan

penilaian Kurikulum 2013.

2. Guru PAI pada sekolah pelaksana Kurikulum 2013 tidak mengalami hambatan biaya,

sarana, sumber daya manusia, dan kebijakan sekolah.

C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai

Berdasarkan Indikator Ketercapaian Tujuan, maka berikut ini kompetensi inti yang harus

dicapai peserta setelah mengikuti pelatihan.

1. Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima Kurikulum 2013.

2. Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.

3. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang Kurikulum 2013 (rasional, elemen

perubahan, SKL, KI dan KD, serta strategi implementasi).

Page 8: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Pendahuluan | 3

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Memiliki keterampilan menganalisis keterkaitan antara Standar Kompetensi Kelulusan

(SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Buku Guru, dan Buku Siswa.

5. Memiliki keterampilan menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan

mengacu pada Kurikulum 2013.

6. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan pendekatan Scientific secara

benar.

7. Memiliki keterampilan melaksanakan penilaian autentik dengan benar.

8. Memiliki keterampilan berkomunikasi lisan dan tulis dengan runtut, benar, dan santun.

D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan

Setelah selesai mengikuti pelatihan, guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah mampu

mewujudkan hasil kerja secara kolektif berikut ini.

1. Analisis SKL, KI, KD untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1

semester.

2. Analisis buku siswa dan buku guru untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban

tugasnya, selama 1 semester.

3. Contoh RPP untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1

semester.

4. Contoh instrumen penilaian untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya,

selama 1 semester.

E. Tahapan, Narasumber, dan Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Sasaran akhir dari pelatihan ini adalah guru PAI. Mengingat jumlah sasaran akhir pelatihan

sangat besar dan sebaran sasaran akhir pelatihan sangat luas, maka pelatihan ini

menerapkan strategi pelatihan bertahap atau berjenjang. Tahapan atau jenjang pelatihan,

narasumber yang akan bertugas, serta sasaran peserta dapat dijelaskan pada diagram

berikut ini.

Page 9: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Pendahuluan | 4

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diagram 1. Tahapan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tahapan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat pada diagram 1 di atas. Diagram tersebut menunjukan terdapat 3 tahap pelatihan yaitu: Pelatihan Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, dan Tingkat Kabupaten/Kota. Secara keseluruhan terdapat 3 jenis pelatihan, yakni: Pelatihan Instruktur Nasional, Pelatihan Guru PAI Sasaran, dan Pelatihan GPAI pada Kabupaten/Kota yang implementasikan Kurikulum 2013.

F. Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru PAI pada Sekolah Tabel 1: Struktur Pelatihan Guru PAI pada Sekolah

No MateriPelatihan SD SMP SMA/SMK

0. PERUBAHAN MINDSET 2 2 2

1. KONSEP KURIKULUM 2013 4 4 4

1.1 Rasional 0,5 0,5 0,5

1.2 Elemen Perubahan 0,5 0,5 0,5

1.3 SKL, KI dan KD 2 2 2

1.4 Strategi Implementasi 1 1 1

2. ANALISIS MATERI AJAR 8 8 8

2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu 1 1 1

2.2 Konsep Pendekatan Scientific 1 1 1

2.3 Model Pembelajaran 1 1 1

2.4 Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar 2 2 2

2.5 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi)

3 3 3

3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN 6 6 6

3.1 Penyusunan RPP 4 4 4

3.2 Perancangan Penilaian Autentik 2 2 2

4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING 12 12 12

4.1 Simulasi Pembelajaran 4 4 4

4.2 Peer Teaching 8 8 8

PENDAMPINGAN 2 2 2

TES AWAL DAN TES AKHIR 2 2 2

TOTAL 36 36 36

Narasumber : Narasumber Nasional

PELATIHAN INSTRUKTUR NASIONAL

Peserta : Instruktur Nasional

Narasumber : Instruktur Nasional

PELATIHAN TINGKAT PROVINSI

Peserta : GPAI SEKOLAH SASARAN

Narasumber : Instruktur Nasional

PELATIHAN TINGKAT PROVINSI

Peserta : GPAI SEKOLAH SASARAN

Narasumber : Instruktur Nasional & GPAI Sasaran

PELATIHAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Peserta : GPAI pada Kab/Kota Implementasi Kur 2013

Page 10: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Pendahuluan | 5

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

G. Penilaian

Seusai pelatihan, panitia pelatihan akan mengumumkan hasil penilaian peserta. Penilaian

meliputi tiga ranah yaitu:

1. sikap

2. pengetahuan, dan

3. keterampilan

Penilaian autentik diterapkan di dalam pelatihan ini. Metode penilaian yang diterapkan di

dalam penilaian ini meliputi:

1. tes awal;

2. tes akhir;

3. portofolio; dan

4. pengamatan.

Setiap calon instruktur nasional dinyatakan lulus apabila mencapai nilai 75 dan memiliki

kewenangan untuk melatih.

H. Panduan Narasumber dan Fasilitator

Narasumber memainkan peran yang sangat penting untuk menjadikan suatu pelatihan yang

menarik dan menyenangkan. Jumlah narasumber yang akan bertugas sebanyak 3 (tiga) orang

selama proses pelatihan. Narasumber membagi tugas secara bersama-sama dengan prinsip

keadilan. Ketika seorang narasumber bertugas memberikan materi pelatihan, maka

narasumber lainnya berperan sebagai fasilitator yang membantu dalam menyiapkan

perangkat pelatihan, memberikan penjelasan tambahan, dan melakukan penilaian kepada

peserta.

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang narasumber adalah berikut ini.

1. Memahami isi modul sesuai bidang yang ditugaskan.

2. Melaksanakan pelatihan sesuai dengan modul dan mematuhi urutan dalam skenario

pelatihan yang telah disusun.

3. Memberikan contoh panutan bagi peserta, baik dalam hal disiplin, berperilaku, cara

memberikan pertanyaan, cara memberikan umpan balik, memberikan motivasi, maupun

penguasaan materi pelatihan.

4. Memanggil nama peserta untuk mengurangi ketegangan.

5. Mengurangi penjelasan definisi, menjawab pertanyaan, dan memberikan konfirmasi,

tetapi wajib melibatkan peserta secara aktif dalam mencari, menggali data, menganalisis

alternatif temuan, memecahkan masalah, mengambil keputusan atau simpulan.

6. Memotivasi peserta untuk mengambil kesimpulan sendiri, menanyakan argumentasinya

mengapa peserta mengambil simpulan itu, menguatkan dan menekankan simpulan itu.

Page 11: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Pendahuluan | 6

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

7. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta baik laki-laki maupun

perempuanyang memiliki keterbatasan berbicara, yang minoritas, yang pendiam, yang

tua, dan sebagainya.

8. Mengaktifkan peserta untuk menjawab pertanyaan peserta lain.

9. Menghindari hal-hal berikut ini.

a. Menjawab pertanyaan yang tidak dipahami maksudnya.

b. Menjawab pertanyaan yang tidak diketahui jawabnya.

c. Menjawab pertanyaan yang tidak perlu dijawab.

d. Terpancing dalam perdebatan dengan peserta yang dapat mengakibatkan habisnya

waktu.

e. Berperan sebagai orang yang serba tahu.

10. Mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab peserta sesering mungkin (jangan

pertanyaan yang sulit dijawab atau terlalu mudah dijawab peserta).

Tugas Narasumber yang Berperan sebagai Fasilitator

1. Menyiapkan alat, sumber, dan media belajar yang diperlukan.

2. Membagi bahan pelatihan kepada peserta sesuai haknya.

3. Melaksanakan penilaian terdiri atas: tes awal, tes akhir,, dan penilaian proses, yang

meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

4. Mencatat kehadiran peserta sebagai bagian dari bahan penilaian.

5. Menyerahkan laporan tertulis setiap selesai melakukan pelatihan.

I. Kode Etik Narasumber

Setiap fasilitator pelatihan wajib menyetujui dan menerapkan kode etik berikut ini.

1. Menghormati kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan terkait dengan implementasi Kurikulum 2013.

2. Mengacu pada prinsip-prinsip andragogi dalam bersikap dan berperilaku.

3. Menjaga kerahasiaan semua alat penilaian yang akan digunakan.

4. Memberlakukan peserta secara adil dan tidak diskriminatif.

5. Melakukan penilaian secara objektif.

J. Panduan Penggunaan Materi Pelatihan Kurikulum 2013

Jenis bahan dan lembar kerja untuk masing-masing materi pelatihan dapat dilihat berikut ini.

Beberapa dokumen pelatihan digunakan sebagai acuan untuk beberapa materi pelatihan

sebagaimana tercermin dalam pengkodean bahan pelatihan.

Page 12: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Pendahuluan | 7

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tabel 2. Daftar dan Pengkodean Materi Pelatihan

NO. MATERI PELATIHAN KODE

0. PERUBAHAN MINDSET

Bahan Tayang Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21 PPT-0.1

1. KONSEP KURIKULUM 2013

Video Tayangan Paparan Kurikulum 2013 oleh

Mendikbud V-1.1

Bahan Tayang

Rasional PPT-1.1

Elemen Perubahan PPT-1.2

SKL, KI, KD PPT-1.3

Strategi Implementasi PPT-1.4

Hand-Out Naskah Kurikulum 2013 HO-1.1/1.2/1.4

SKL, KI, dan KD HO-1.3/2.1/ 2.4/3.1/3.2

Contoh Analisis Keterkaitan antara SKL, KI,

dan KD HO-1.3

Lembar

Kerja/Rubrik Analisis Keterkaitan SKL, KI, KD LK-1.3

2. ANALISIS MATERI AJAR

Video Pembelajaran di SD Kelas I V-2.1/4.1

Bahan Tayang Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu PPT-2.1-1

Konsep Pendekatan Scientific PPT-2.2-1

Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan

Hasil Belajar PPT-2.3

Analisis Buku Guru dan Siswa PPT-2.4

Lembar

Kerja/Rubrik

Analisis Buku Guru LK-2.4-1

Analisis Buku Siswa LK-2.4-2

Rubrik Penilaian Hasil Analisis Buku Guru dan

Siswa R-2.4

Hand-Out SKL, KI, dan KD HO-1.3/2.1/ 2.4/3.1/3.2

Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu HO-2.1-1

Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu HO-2.1-2

Konsep Pendekatan Scientific HO-2.2-1

Contoh Penerapan Pendekatan scientific

dalam Pembelajaran di SD Kelas I

HO-2.2-2

Konsep Penilaian Autentik HO-2.3

Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada

Pembelajaran di SD Kelas I HO-2.3/3.2

Lembar

Kerja/Rubrik

Analisis Buku Guru LK-2.4-1

Analisis Buku Siswa LK-2.4-2

Rubrik Penilaian Hasil Analisis Buku Guru dan R-2.4

Page 13: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Pendahuluan | 8

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO. MATERI PELATIHAN KODE

Siswa

3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN

Bahan Tayang Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu

pada Standar Proses dan Pendekatan

Scientific

PPT-3.1-1

Panduan Tugas Menelaah Rancangan

Penilaian pada RPP yang Telah Dibuat PPT-3.2

Hand-Out SKL, KI, dan KD HO-1.3/2.1/ 2.4/3.1/3.2

Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu

pada Standar Proses dan Pendekatan

Scientific

HO-3.1-1

Contoh RPP Tematik SD Kelas I HO-3.1-2

Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada

Pembelajaran HO-2.3/3.2

Lembar

Kerja/Rubrik

Telaah RPP LK-3.1/3.2

Rubrik Penilaian Telaah RPP R-3.1/3.2

4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

Video Video Pembelajaran V-2.1/4.1

Bahan Tayang Strategi Pengamatan Tayangan Video PPT-4.1

Panduan Tugas Praktik Pelaksanaan

Pembelajaran Melalui Peer-Teaching PPT-4.2-1

Instrumen Penilaian Pelaksanaan

Pembelajaran PPT-4.2-2

Lembar

Kerja/Rubrik

Analisis Pembelajaran pada Tayangan Video LK-4.1

Rubrik Penilaian Analisis Pembelajaran pada

Tayangan Video R-4.1

Instrumen Penilaian Pelaksanaan

Pembelajaran LK-4.2

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran R-4.2

Keterangan:

V : Video

PPT : Powerpoint Presentation

HO : Hand-Out

LK : Lembar Kerja

R : Rubrik

Catatan Pengkodean:

1. PPT-1.3 artinya bahan presentasi ini digunakan saat menyampaikan Materi Pelatihan 1

(Konsep Kurikulum), Submateri 3 (SKL,KI,KD)

Page 14: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Pendahuluan | 9

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. HO-1.3/2.1/2.4/3.1/3.2 artinya hand-out ini digunakan sebagai acuan untuk beberapa

materi pelatihan yaitu sebagai berikut:

- Materi Pelatihan 1, submateri 3;

- Materi Pelatihan 2, submateri 1 dan 4;

- Materi Pelatihan 3, submateri 1 dan 2.

K. Sistematika Modul

Modul pelatihan implementasi kurikulum ini dibagi dalam tiga bagian berikut ini.

Bagian I : Pendahuluan

Bagian II : Silabus Pelatihan

Bagian III : Materi Pelatihan

Page 15: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 10

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAGIAN II

SILABUS

Page 16: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 11

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

JENJANG: SD/MI KELAS: I (SATU)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN 2013

Page 17: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 12

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 0. PERUBAHAN MINDSET ALOKASI WAKTU: 2 JP (@ 45 MENIT) JENJANG: SD/MI KELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

0.1 Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21

1. Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima Kurikulum 2013

2. Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.

1. Menunjukkan

sikap menerima

secara terbuka

terhadap

perubahan

Kurikulum dalam

rangka

menghadapi

tantangan

Indonesia dalam

Abad ke-21.

2. Menunjukkan

sikap

menghargai

perubahan

kurikulum.

1. Tanya jawab tentang tantangan Indonesia dalam Abad ke-21.

2. Curah pendapat membandingkan antara berpikir berbasis kendala (constraint-based thinking) dengan berpikir berbasis kesempatan (opportunity-based thinking)

3. Mendiskusikan cara baru dalam belajar.

Sikap Menerima, menghargai dan merespon positif perubahan Kurikulum da serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan materi pelatihan.

Pengamatan

Lembar Pengamatan Sikap

Bahan Tayang

Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21 (PPT-0.1)

2

Page 18: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 13

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

3. Merespon

secara positif

terhadap cara

baru dalam

belajar.

4. Berpartisipasi

aktif dalam

kegiatan materi

pelatihan

perubahan

mindset.

4. Mendiskusikan 6

pendorong utama teknologi pendidikan yang harus diperhatikan

5. Tanya jawab tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill).

Page 19: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 14

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 1. KONSEP KURIKULUM ALOKASI WAKTU: 4 JP (@ 45 MENIT) JENJANG: SD/MI KELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

4 (JP) ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

1.1 Rasional Memahami secara utuh rasional Kurikulum 2013.

1. Menerima rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan.

2. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan.

3. Menjelaskan

permasalahan Kurikulum 2006 (KTSP).

1. Mengamati dan menyimak tayangan paparan tentang Kurikulum 2013 oleh Mendikbud.

2. Menyimak dan melakukan tanya jawab tentang paparan rasional Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan kurikulum di Indonesia.

3. Menyimpulkan rasional Kurikulum 2013 yang mencakup

Sikap Menerima latar belakang alasan perubahan Kurikulum 2013. Pengetahuan Memahami secara utuh rasional kurikulum 2013 .

Pengamatan Tes Tertulis

Lembar Pengamatan Sikap Tes Objektif Pilihan Ganda

1. Video 2. Bahan

Tayang

3. Hand-out

Tayangan Paparan Kurikulum 2013 oleh Mendikbud (V-1.1) Rasional Kurikulum 2013 (PPT-1.1) Naskah Kurikulum 2013 (HO-1.1/1.2/1.4)

0,5

Page 20: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 15

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

4 (JP) ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

4. Mengidentifikasi

kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal.

5. Menjelaskan

alasan pengembangan kurikulum.

permasalahan kurikulum 2006 (KTSP), kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal, serta alasan pengembangan kurikulum.

1.2 Elemen Perubahan Kurikulum 2013

Memahami secara utuh elemen perubahan Kurikulum 2013.

1. Menerima empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian.

2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan

1. Menyimak dan melakukan tanya jawab tentang empat elemen perubahan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan kurikulum.

2. Menyimpulkan empat elemen perubahan Kurikulum 2013.

Sikap Menerima empat elemen perubahan Kurikulum 2013 Pengetahuan Memahami elemen perubahan Kurikulum 2013 dan hubungannya dengan kompetensi yang

Pengamatan Tes Tertulis

Lembar Pengamatan Sikap Tes Objektif Pilihan Ganda

1. Bahan Tayang

2. Hand-out

Elemen Perubahan Kurikulum 2013 (PPT-1.2) Naskah Kurikulum 2013 (HO-1.1/1.2/1.4)

0,5

Page 21: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 16

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

4 (JP) ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

Standar Penilaian.

3. Menjelaskan

empat elemen perubahan kurikulum dalam hubungannya dengan kompetensi yang dibutuhkan pada masa depan.

dibutuhkan pada masa depan.

1.3 SKL, KI dan KD Memahami keterkaitan antara SKL, KI, dan KD pada Kurikulum 2013.

1. Bekerja sama dalam menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD.

2. Menganalisis

keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.

1. Menyimak paparan SKL, KI, dan KD.

2. Memberi contoh analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD.

3. Menganalisis

keterkaitan SKL, KI, dan KD melalui diskusi kelompok pada format yang sudah disediakan (Tiap kelompok

Sikap Bekerja sama dalam kelompok dengan baik dan benar Keterampilan Terampil menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD Pengetahuan Kemampuan memahami

Pengamatan Penugasan Tes Tertulis

Lembar Pengamatan Sikap Rubrik penilaian hasil analisis keterkaitan SKL, KI dan KD (R-1.3) Tes Objektif Pilihan Ganda

1. Bahan Tayang

2. Hand-Out 3. Lembar

Kerja

SKL, KI, dan KD (PPT-1.3) a. SKL, KI, dan

KD (HO-1.3/ 2.1/2.4/ 3.1/3.2)

b. Contoh Analisis Keterkaitan antara SKl, KI, dan KD (HO-1.3)

Analisis Keterkaitan SKL, KI, dan KD

2

Page 22: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 17

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

4 (JP) ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD yang akan dijadikan dasar dalam membuat RPP)

4. Mempresentasi

kan hasil diskusi kelompok.

5. Menilai hasil

kerja kelompok lain.

konsep SKL, KI, dan KD serta keterkaitan antara ketiga kompetensi tersebut.

(LK-1.3 )

1.4 Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Memahami secara utuh strategi implementasi Kurikulum 2013.

1. Berkomunikasi dengan bahasa yang runtut dan komunikatif untuk mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013.

2. Mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi

1. Diskusi kelas untuk mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013.

2. Merangkum dan

menyimpulkan hasil diskusi kelas.

3. Mengkomunikasikan hasil diskusi

Sikap Berkomunikasi dengan bahasa yang santun, sistematis, dan komunikatif dalam meyampaikan ide-ide. Pengetahuan Memahami elemen-

Pengamatan Tes Tertulis

Lembar Pengamatan Sikap Tes Objektif Pilihan Ganda

1. Bahan Tayang

2. Hand-out

Strategi Implementasi Kurikulum (PPT-1.4) Naskah Kurikulum 2013 (HO-1.1/1.2/1.4)

1

Page 23: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 18

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

4 (JP) ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

Kurikulum 2013.

kelas. elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013.

Page 24: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 19

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 2. ANALISIS MATERI AJAR ALOKASI WAKTU: 8 JP (@ 45 MENIT) JENJANG: SD/MI KELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

8 (JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN

JENIS DESKRIPSI

2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

Mendeskripsikan konsep pembelajaran Tematik Terpadu.

1. Menerima konsep pembelajaran Tematik Terpadu dan menghargai pendapat orang lain.

2. Menjelaskan konsep pembelajaran Tematik Terpadu.

1. Mengamati tayangan video PBM tematik dan video PBM Tematik Terpadu.

2. Membandingkan antara pembelajaran tematik dengan Tematik Terpadu melalui diskusi kelompok.

3. Melakukan tanya jawab tentang konsep pembelajaran

Sikap Menerima konsep pembelajaran Tematik Terpadu dan menghargai pendapat orang lain. Keterampilan Terampil menganalisis keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP.

Pengamatan Penugasan

Lembar Pengamatan Sikap Rubrik penilaian hasil analisis keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP (R-2.1)

1. Video 2. Bahan

Tayang

a. Pembelajaran tematik di kelas I (V-2.1)

b. Pembelajaran Tematik Terpadudi kelas I (V-2.1/4.1)

a. Konsep

pembelajaran Tematik Terpadu (PPT-2.1-1)

b. Implementasi pembelajaran Tematik Terpadu (PPT-2.1-2)

1

Page 25: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 20

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

8 (JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN

JENIS DESKRIPSI

3. Menjelaskan

pemetaan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran Tematik Terpadu.

4. Menjelaskan keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP.

Tematik Terpadu.

4. Menyimpulkan konsep pembelajaran Tematik Terpadu.

5. Mendiskusikan hasil pemetaan KD dan indikator pembelajaran Tematik Terpadu.

6. Mendiskusikan keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP.

Pengetahuan Konsep pembelajaran Tematik Terpadu.

Tes Tertulis Tes Objektif Pilihan Ganda

3. Hand out 4. Lembar

Kerja

a. SKL, KI, dan KD (HO-1.3/ 2.1/2.4/ 3.1/3.2)

b. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu (HO-2.1-1)

c. Implementasi pembelajaran Tematik Terpadu (HO-2.1-2)

Analisis keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP (LK-2.1)

2.2 Konsep Pendekatan Scientific

Mendeskripsikan konsep pendekatan scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu

1. Menerima konsep pendekatan scientific dan menghargai pendapat orang

1. Mengkaji pendekatan scientific mengacu pada tayangan video Tematik Terpadu

Sikap Menerima konsep pendekatan scientific dan menghargai

Pengamatan

Lembar pengamatan sikap

1. Bahan Tayang

a. Konsep pendekatan scientific (PPT-2.2-1)

b. Contoh penerapan

1

Page 26: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 21

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

8 (JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN

JENIS DESKRIPSI

lain.

2. Menjelaskan konsep pendekatan scientific

3. Menjelaskan penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu.

melalui diskusi kelompok

2. Mendiskusikan contoh-contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu.

pendapat orang lain. Pengetahuan Konsep pendekatan scientific dan penerapan-nya dalam pembelajaran Tematik Terpadu.

Tes tertulis

Tes Objektif Pilihan Ganda

2. Hand out

pendekatan scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu (PPT-2.2-2)

a. Pendekatan

scientific (HO-2.2-1)

b. Contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu (HO-2.2-2)

2.3 Konsep

Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar

1. Menerima penerapan konsep penilaian autentik di sekolah/ madrasah dan menghargai pendapat orang lain.

1. Menyajikan kegiatan interaktif untuk menyamakan persepsi tentang jenis dan bentuk penilaian autentik.

Sikap Menerima penerapan konsep penilaian autentik di sekolah/ madrasah dan

Pengamatan

Lembar pengamatan sikap

1. Bahan Tayang

a. Konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar (PPT-2.3)

b. Contoh penerapan penilaian

3

Page 27: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 22

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

8 (JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN

JENIS DESKRIPSI

2. Menjelaskan

konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

2. Mendiskusikan

konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

menghargai pendapat orang lain. Pengetahuan Konsep penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu.

Tes tertulis

Tes Objektif Pilihan Ganda

2. Hand out

autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu (PPT-2.3/3.2)

a. Konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar (HO-2.3)

b. Contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu (HO-2.3/3.2)

2.4 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi)

1. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.

1. Ketelitian dan keseriusan menganalisis kesesuaian buku guru dan siswa dengan SKL, KI, dan KD.

2. Mengidentifikasi

1. Peserta pelatihan menilai buku guru dan buku siswa.

2. Diskusi kelompok membahas hasil

Sikap Teliti dan serius dalam bekerja baik secara mandiri maupun berkelompok.

Pengamatan

Lembar pengamatan sikap

1. Bahan Tayang

2. Hand-out 3. Lembar

Analisis buku guru dan buku siswa (PPT-2.4) SKL, KI, dan KD (HO-1.3/ 2.1/ 2.4/ 3.1/3.2) a. Analisis Buku

3

Page 28: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 23

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

8 (JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN

JENIS DESKRIPSI

2. Menganalisis

buku guru dan buku siswa dilihat dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.

kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.

3. Menganalisis

kecukupan dan kedalaman materi buku guru dan buku siswa.

4. Menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar Tematik Terpadu, serta strategi evaluasi yang diintegrasikan dalam buku.

penilaian buku guru dan buku siswa.

3. Mencermati

format analisis buku guru dan buku siswa.

4. Mendeskripsikan

kecukupan dan kedalaman materi buku guru dan buku siswa secara kelompok.

5. Menganalisis

kesesuaian isi buku dengan standar proses, pendekatan Tematik Terpadu, dan standar penilaian yang diintegrasikan dalam buku melalui diskusi kelompok.

Keterampilan Terampil menganalisis buku guru dan siswa.

Penugasan

Rubrik Penilaian Hasil Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (R-2.4)

Kerja

Guru (LK-2.4-1)

b. Analisis Buku Siswa (LK-2.4-2)

Page 29: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 24

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

8 (JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN

JENIS DESKRIPSI

3. Menguasai

secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran.

4. Menguasai penerapan materi pelajaran pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

5. Menjelaskan

secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran yang terdapat dalam buku siswa.

6. Menerapkan materi pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

6. Membaca isi

materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran yang terdapat dalam buku siswa melalui belajar mandiri.

7. Membuat contoh-contoh penerapan materi pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari secara berkelompok.

8. Mempresentasi

kan hasil analisis buku guru dan buku siswa (perwakilan

Page 30: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 25

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

8 (JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN

JENIS DESKRIPSI

5. Memahami strategi menggunakan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran.

7. Menjelaskan strategi penggunaan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran.

kelompok).

9. Menyimpulkan strategi penggunaan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran.

Page 31: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 26

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU: 6 JP (@ 45 MENIT) JENJANG: SD/MI KELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

6 (JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN

JENIS DESKRIPSI

3.1 Penyusunan RPP

Menyusun RPP Tematik Terpadu yang menerapkan pendekatan scientific sesuai model belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual

1. Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kreatif dalam menyusun RPP.

2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP Tematik Terpadu.

3. Menyusun RPP Tematik Terpadu yang sesuai dengan SKL, KI dan KD; Standar

1. Peserta pelatihan menilai RPP yang dibawa oleh peserta lain.

2. Mendiskusikan rambu-rambu penyusunan RPP Tematik Terpadu yang mengacu pada Standar Proses dan pendekatan scientific.

3. Menyusun RPP Tematik Terpadu yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar

Sikap Tanggung jawab dan kreatif dalam menyusun RPP Keterampilan Menyusun RPP pembelajaran Tematik Terpadu dengan pendekatan scientific Pengetahuan RPP pembelajaran tematik yang

Pengamatan Penugasan Tes Tertulis

Lembar Pengamatan Sikap Rubrik Penilaian Telaah RPP (R-3.1/3.2) Tes Objektif Pilihan Ganda

1. Bahan Tayang

2. Hand out

a. Rambu-rambu penyusunan RPP mengacu pada Standar Proses dan pendekatan scientific (PPT-3.1-1)

b. Panduan tugas telaah RPP (PPT-3.1-2)

a. SKL, KI, dan

KD (HO-1.3/ 2.1/2.4/ 3.1/3.2)

b. Rambu-rambu penyusunan RPP mengacu pada Standar

3

Page 32: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 27

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

6 (JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN

JENIS DESKRIPSI

Proses; dan pendekatan scientific.

4. Menelaah RPP Tematik Terpadu

Proses; dan pendekatan scientific (terutama KD di awal semester I) secara berkelompok.

4. Mendiskusikan format telaah RPP .

5. Menelaah RPP yang disusun kelompok lain sesuai format telaah.

6. Merevisi RPP berdasarkan hasil telaah.

7. Mempresentasi kan hasil RPP yang sudah direvisi (sampel).

menerapkan pendekatan scientific

3. Lembar Kerja

Proses dan pendekatan scientific (HO-3.1-1)

c. Contoh RPP Tematik Terpadu kelas I (HO-3.1-2)

Telaah RPP

(LK-3.1/3.2)

3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada

Merancang penilaian autentik pada

1. Menunjukkan sikap tanggung dan kreatif

1. Mendiskusikan dan melakukan tanya jawab

Sikap Tanggung jawab dan

Pengamatan

Lembar Pengamatan Sikap

1. Bahan Tayang

a. Contoh penerapan penilaian

3

Page 33: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 28

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

6 (JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN

JENIS DESKRIPSI

Proses dan Hasil Belajar

proses dan hasil belajar

dalam menyusun rancangan penilaian autentik.

2. Mengidentifikasi kaidah perancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

3. Menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu.

4. Menelaah rancangan penilaian autentik pada

tentang penilaian autentik dalam bentuk tes dan nontes.

2. Mendiskusikan tentang kaidah merancang penilaian autentik berbentuk tes dan nontes, termasuk portofolio.

3. Kerja kelompok menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu.

4. Menelaah rancangan penilaian autentik pada

kreatif dalam menyusun rancangan penilaian autentik. KeterampilanMerancang penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu. Pengetahuan Penerapan penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu.

Penugasan Tes Tertulis

Rubrik Penilaian Telaah RPP (R-3.1/3.2) Tes Objektif Pilihan Ganda

2. Hand out

autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu (PPT-2.3/3.2)

b. Panduan tugas menelaah rancangan penilaian pada RPP yang telah dibuat (PPT-3.2)

a. SKL, KI, dan

KD (HO-1.3/ 2.1/2.4/ 3.1/3.2)

b. Contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu (HO-2.3/3.2)

Page 34: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 29

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

6 (JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN

JENIS DESKRIPSI

proses dan hasil belajar yang ada dalam RPP.

5. Merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun.

RPP yang telah disusun.

5. Merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun berdasarkan hasil telaah.

6. Mempresentasi kan rancangan penilaian proses dan hasil belajar yang sudah direvisi (sampel).

Page 35: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 30

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING ALOKASI WAKTU: 12 JP (@ 45 MENIT) JENJANG: SD/MI KELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN

JENIS DESKRIPSI

4.1 Simulasi Pembelajaran

Mengkaji pelaksanaan pembelajaran Tematik Terpadu yang menerapkan pendekatan scientific (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta) dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek

1. Ketelitian dan keseriusan dalam menganalisis simulasi pembelajaran.

2. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.

3. Menyimpulkan alur

1. Mengamati tayangan video pembelajaran Tematik Terpadu.

2. Melalui diskusi, menganalisis tayangan video pembelajaran dengan fokus pada penerapan pendekatan scientific dan penilaian autentik.

3. Menyimpulkan alur

Sikap Ketelitian dan keseriusan dalam menganalisis simulasi pembelajaran Keterampilan Menganalisis pembelajaran pada tayangan video.

Pengetahuan Prinsip-prinsip

Pengamatan Penugasan Tes Tertulis

Lembar Pengamatan Sikap Rubrik Penilaian Analisis pembelajaran pada tayangan video (R-4.1) Tes Objektif Pilihan Ganda

1. Video 2. Bahan

Tayang

3. Lembar

Kerja

Pembelajaran Tematik Terpadu di kelas I (V-2.1/4.1) Strategi pengamatan video pembelajaran (PPT-4.1)

Analisis pembelajaran pada tayangan video (LK-4.1)

4

Page 36: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 31

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN

JENIS DESKRIPSI

fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual

pembelajaran Tematik Terpadu yang berorientasi pada pendekatan scientific dan penilaian autentik.

4. Merevisi RPP sehingga menerapkan pendekatan scientific dan penilaian autentik untuk kegiatan peer teaching.

pembelajaran Tematik Terpadu yang berorientasi pada pendekatan scientific dan penilaian autentik.

4. Merevisi RPP sesuai dengan hasil analisis tayangan video pembelajaran.

5. Mempresentasi kan contoh RPP untuk kegiatan peer teaching.

pendekatan scientific dan penerapan penilaian autentik dalam pembelajaran Tematik Terpadu.

4.2 Peer Teaching Melaksanakan pembelajaran Tematik Terpadu yang menerapkan pendekatan scientific (mengamati, menanya,

1. Kreatif dan komunikatif dalam melakukan peer teaching.

2. Melaksanakan

1. Menginformasi kan panduan tugas praktik pelaksanaan pembelajaran melalui peer teaching.

Sikap Kreatif dan komunikatif dalam melakukan peer teaching Keterampilan Melaksana-

Pengamatan Penugasan

Lembar Pengamatan Sikap Rubrik penilaian

1. Bahan Tayang

a. Panduan tugas praktik pelaksanaan pembelajaran melalui peer teaching (PPT-4.2-1)

b. Instrumen penilaian

8

Page 37: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Silabus Pelatihan | 32

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN INDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN

JENIS DESKRIPSI

mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta) dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual.

peer teaching pembelajaran Tematik Terpadu yang menerapkan pendekatan scientific dan penilaian autentik.

3. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain.

2. Menjelaskan garis besar instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran

3. Mempersiapkan pelaksanaan peer teaching berdasarkan RPP yang telah disusun.

4. Mempraktikkan pembelajaran Tematik Terpadu melalui peer teaching secara individual.

5. Menilai kegiatan peer teaching menggunakan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran

6. Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan peer teaching.

kan pembelajaran Tematik Terpadu yang menerapkan pendekatan scientific. Pengetahuan Prinsip-prinsip pendekatan scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu

Tes Tertulis

pelaksanaan pembelajaran (R-4.2) Tes Objektif Pilihan Ganda

2. Lembar Kerja

pelaksanaan pembelajaran (PPT-4.2-2)

Instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran (LK-4.2)

Page 38: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 33

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAGIAN III

MATERI PELATIHAN

0. PERUBAHAN MINDSET

1. KONSEP KURIKULUM 2013

2. ANALISIS MATERI AJAR

3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN

4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

Page 39: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 34

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN: PERUBAHAN MINDSET

ALOKASI WAKTU: 2 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I

TAHAPAN

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN

WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,

seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser

Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN

PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta 15 Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan Perubahan Mindset

Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI

Perubahan Mindset 60 Menit

Tanya jawab tentang tantangan Indonesia dalam Abad ke-21

(mengapa kita harus berubah).

15 Menit

Curah pendapat untuk membandingkan berpikir berbasis kendala

(Constraint-Based Thinking) dan Berpikir berbasis kesempatan

(Opportunity Based).

15 menit

Mendiskusikan cara baru dalam belajar. 10 Menit

Mendiskusikan enam pendorong utama teknologi pendidikan yang

harus diperhatikan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang lima

tantangan pendidikan tinggi.

20 Menit

KEGIATAN

PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Perubahan Mindset 15 Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang

relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran

Page 40: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 35

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan : 0.1 Perubahan Mindset

Langkah Kegiatan Inti

Pengkondisian Peserta

dilanjutkan Tanya Jawab

Curah

Pendapat

Diskusi

Diskusi Dilanjutkan

Tanya Jawab

30 Menit 15 Menit 10 Menit 35 Menit

Pengkondisian Peserta dilanjutkan Tanya Jawab

Perkenalan, fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi waktu, dan skenario

kegiatan pembelajaran materi pelatihan Perubahan Mindset. Fasilitator memotivasi peserta,

mengajak berdinamika agar saling mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses

pembelajaran berlangsung. Tanya jawab tentang Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21 (mengapa

kita harus berubah).

Curah Pendapat

Curah pendapat untuk membandingkan berpikir berbasis kendala (Constraint-Based Thinking) dan

Berpikir berbasis kesempatan (Opportunity Based).

Diskusi

Diskusi cara baru dalam belajar

Diskusi, Tanya Jawab, dan Penutup

Mendiskusikan enam pendorong utama teknologi pendidikan yang harus diperhatikan dilanjutkan

dengan tanya jawab tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi, diakhiri membuat rangkuman,

refleksi, dan umpan balik.

Page 41: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 36

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 42: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 37

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 43: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 38

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 44: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 39

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 45: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 40

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 46: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 41

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 47: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 42

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 48: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 43

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 49: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 44

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 50: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 45

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 51: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 46

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 52: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 47

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 53: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 48

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 54: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 49

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 55: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 50

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 56: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 51

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 57: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 52

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 58: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 53

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 59: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 54

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 60: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 55

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 61: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 56

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 62: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 57

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 1: KONSEP KURIKULUM 2013

1.1 Rasional

1.2 Elemen Perubahan

1.3 SKL, KI, dan KD

1.4 Strategi Implementasi

Page 63: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 58

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 1: KONSEP KURIKULUM

A. KOMPETENSI

Peserta pelatihan dapat:

1. memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013;

2. memahami keterkaitan antara SKL, KI, dan KD pada Kurikulum 2013; dan

3. memahami secara utuh strategi implementasi Kurikulum 2013.

B. LINGKUP MATERI

1. Rasional

2. Elemen Perubahan Kurikulum 2013

3. Standar Nasional Pendidikan

a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

b. Standar Isi yang berisi Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

c. Standar Proses

d. Standar Penilaian

4. Strategi Implementasi Kurikulum 2013

C. INDIKATOR

1. Menerima rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan

perkembangan masa depan.

2. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan

perkembangan masa depan.

3. Menjelaskan permasalahan Kurikulum 2006 (KTSP).

4. Mengidentifikasi kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal.

5. Menjelaskan alasan pengembangan kurikulum.

6. Menerima empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar

Proses, dan Standar Penilaian.

7. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI,

Standar Proses, dan Standar Penilaian.

8. Menjelaskan empat elemen perubahan kurikulum dalam hubungannya dengan

kompetensi yang dibutuhkan pada masa depan.

9. Menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD dalam bentuk kerja sama dengan yang lain.

10. Menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.

11. Mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013 dengan

bahasa yang runtut dan komunikatif.

12. Mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013.

Page 64: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 59

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

D. PERANGKAT PELATIHAN

1. Video Rasional Kurikulum 2013 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

2. Bahan Tayang

a. Rasional

b. Elemen Perubahan Kurikulum 2013

c. Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi

Dasar (KD)

d. Strategi Implementasi Kurikulum 2013

3. Lembar Kerja Analisis SKL, KI, dan KD

4. Hand-out

a. Contoh Keterkaitan SKL, KI, KD

b. Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD)

5. ATK

Page 65: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 60

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN: 1. KONSEP KURIKULUM

ALOKASI WAKTU: 4 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I

TAHAPAN

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN

WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,

seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser

Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN

PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta 15 Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi

waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan

Konsep Kurikulum.

Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling

mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses

pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI

1.1 Rasional 25 Menit

Penayangan Video Mendikbud tentang Paparan Kurikulum 2013

dengan menggunakan V-1.1

10 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang Rasional Kurikulum 2013 dengan

menggunakan PPT-1.1

10 Menit

Tanya jawab tentang Rasional Kurikulum 2013 yang mencakup:

permasalahan kurikulum 2006 (KTSP), kesenjangan kurikulum

antara kondisi saat ini dan kondisi ideal, serta alasan pengembangan

kurikulum dilanjutkan dengan menyimpulkan.

5 Menit

1.2 Elemen Perubahan Kurikulum 20 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang Elemen Perubahan Kurikulum

yang mencakup SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian dan

hubungannya dengan kompetensi yang dibutuhkan pada masa

depan dengan menggunakan PPT-1.2

10 Menit

Tanya jawab tentang Elemen Perubahan Kurikulum, kemudian 10 Menit

Page 66: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 61

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

fasilitator menyimpulkannya.

ICE BREAKER 5 Menit

1.3 SKL, KI, dan KD 60 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang SKL, KI, dan KD dengan

menggunakan PPT-1.3

10 Menit

Memberi contoh analisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD dengan

menggunakan HO-1.3

5 Menit

Kerja kelompok untuk menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD

yang akan dijadikan dasar untuk membuat RPP dengan

menggunakan LK-1.3

30 Menit

Presentasi hasil kerja kelompok, sementara kelompok lainnnya

memberi komentar/ tanggapan dan menilai hasil kerja kelompok.

15 Menit

1.4 Strategi Implementasi Kurikulum 2013 40 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang Strategi Implementasi Kurikulum

2013 dengan menggunakan PPT-1.4

10 Menit

Diskusi kelas tentang Elemen-elemen Penting Strategi Implementasi

Kurikulum 2013, kemudian merangkum dan menyimpulkan hasil

diskusi.

20 Menit

Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok. 10 Menit

KEGIATAN

PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Konsep Kurikulum. 15 Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang

relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran

Page 67: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 62

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan : 1.1 Rasional Kurikulum 2013

Langkah Kegiatan Inti

Penayangan Video

Mendiknas

Pemaparan Rasional

Kurikulum 2013 dengan

menggunakan PPT-1.1

Tanya Jawab

10 Menit 10 Menit 5 Menit

Penayangan Video

Video tentang Rasionalisasi Kurikulum 2013 yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan

kebudayaan selama 10 menit.

Aktivitas selama penayangan video: peserta diminta mencatat butir-butir penting yang disampaikan

Mendikbud dalam video tersebut.

Tanya Jawab

Pertanyaan tentang Rasional Kurikulum 2013 yang mencakup:

a. permasalahan kurikulum 2006 (KTSP),

b. kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dan kondisi ideal,

c. alasan pengembangan kurikulum dilanjutkan dengan menyimpulkan.

Page 68: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 63

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 69: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 64

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 70: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 65

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 71: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 66

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 72: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 67

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 73: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 68

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 74: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 69

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

I. RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

A. LATAR BELAKANG PERLUNYA PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses

berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang

diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia

sepanjang zaman.

Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang

memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi

peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis

pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:

(1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;

dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung

jawab.

Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun

2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta

cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan

Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006

yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

B. RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik

tantangan internal maupun tantangan eksternal.

1. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan

pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar

pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan

internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari

pertumbuhan penduduk usia produktif.

HO-1.1/1.2/1.4

Page 75: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 70

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Terkait dengan tantangan internal pertama, berbagai kegiatan dilaksanakan untuk

mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat mencapai ke delapan standar yang telah

ditetapkan. (Gambar 1).

Gambar 1

Terkait dengan perkembangan penduduk, SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki

kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya.

Namun apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban

pembangunan. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan

agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki

kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban (Gambar 2).

Gambar 2

2. Tantangan Eksternal

-Rehab Gedung Sekolah-Penyediaan Lab dan

Perpustakaan-Penyediaan Buku

Kurikulum 2013

-BOS-Bantuan Siswa Miskin

-BOPTN/Bidik Misi (di PT)Manajemen Berbasis Sekolah

-Peningkatan Kualifikasi &

Sertifikasi-Pembayaran Tunjangan

Sertifikasi-Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja

Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar

Sedang Dikerjakan

Telah dan terus Dikerjakan

Page 76: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 71

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan

masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan

pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.

Gambar 3

3. Penyempurnaan Pola Pikir

Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila

terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran

sebagai berikut:

a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.

b. Dari satu arah menuju interaktif.

c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.

d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.

e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.

f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.

g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.

h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.

i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.

j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.

k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.

l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.

m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.

n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.

o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.

p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan penggunaan pendekatan baru

dalam perumusan Standar Kompetensi Lulusan. Perumusan SKL di dalam KBK 2004 dan KTSP

Tekanan Untuk Pengembangan Kurikulum

Tantangan Masa Depan

• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA• Masalah lingkungan hidup• Kemajuan teknologi informasi• Konvergensi ilmu dan teknologi• Ekonomi berbasis pengetahuan• Kebangkitan industri kreatif dan budaya

• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia• Pengaruh dan imbas teknosains

• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan

• Materi TIMSS dan PISA

Kompetensi Masa Depan

• Kemampuan berkomunikasi• Kemampuan berpikir jernih dan kritis• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu

permasalahan• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap

pandangan yang berbeda • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal

• Memiliki minat luas dalam kehidupan • Memiliki kesiapan untuk bekerja

• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan

Fenomena Negatif yang Mengemuka

§Perkelahian pelajar§Narkoba§Korupsi§Plagiarisme §Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)§Gejolak masyarakat (social unrest)

Persepsi Masyarakat

• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif• Beban siswa terlalu berat• Kurang bermuatan karakter

Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi

• Neurologi• Psikologi• Observation based [discovery] learning dan

Collaborative learning

Page 77: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 72

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2006 yang diturunkan dari SI harus diubah menjadi perumusan yang diturunkan dari kebutuhan.

Pendekatan dalam penyusunan SKL pada KBK 2004 dan KTSP 2006 dapat dilihat di Gambar 4 dan

penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum dapat dilihat di Tabel 1.

Tabel 1

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan menetapkan standar kompetensi

lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah

kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar

kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan

menyusun silabus, tapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan

mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan

silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang

sangat memberatkan guru. Perbandingan kerangka kerja penyusunan kurikulum dapat dilihat

pada Gambar 5.

Gambar 5

1

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)

KERANGKA DASAR KURIKULUM(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

SILABUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

STANDARPROSES

STANDAR PENILAIAN

BUKU TEKSSISWA

PEMBELAJARAN & PENILAIAN

PEDOMAN

Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006

Oleh Satuan Pendidikan

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

KERANGKA DASAR KURIKULUM(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

KI KELAS & KD MAPEL (STANDAR ISI)

STANDARPROSES

STANDAR PENILAIAN

SILABUS

Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013

PEMBELAJARAN &PENILAIAN (KTSP)

PANDUANGURU

BUKU TEKSSISWA

KESIAPAN PESERTA DIDIK KEBUTUHAN

Oleh SatuanPendidikan

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)

KERANGKA DASAR KURIKULUM(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

SILABUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

STANDARPROSES

STANDAR PENILAIAN

BUKU TEKSSISWA

PEMBELAJARAN & PENILAIAN

PEDOMAN

Kerangka Kerja Penyusunan KBK 2004

Oleh Satuan Pendidikan

Page 78: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 73

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dilakukan

Balitbang pada tahun 2010 juga menunjukkan bahwa secara umum total waktu pembelajaran

yang dialokasikan oleh banyak guru untuk beberapa mata pelajaran di SD, SMP, dan SMA lebih

kecil dari total waktu pembelajaran yang dialokasikan menurut Standar Isi. Di samping itu,

dikaitkan dengan kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan KTSP, ada kemungkinan

waktu yang dialokasikan dalam Standar Isi tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Hasil

monitoring dan evaluasi ini juga menunjukkan bahwa banyak kompetensi yang perumusannya

sulit dipahami guru, dan kalau diajarkan kepada siswa sulit dicapai oleh siswa. Rumusan

kompetensi juga sulit dijabarkan ke dalam indikator dengan akibat sulit dijabarkan ke

pembelajaran, sulit dijabarkan ke penilaian, sulit diajarkan karena terlalu kompleks, dan sulit

diajarkan karena keterbatasan sarana, media, dan sumber belajar.

Untuk menjamin ketercapaian kompetensi sesuai dengan yang telah ditetapkan dan untuk

memudahkan pemantauan dan supervisi pelaksanaan pengajaran, perlu diambil langkah

penguatan tata kelola antara lain dengan menyiapkan pada tingkat pusat buku pegangan

pembelajaran yang terdiri dari buku pegangan siswa dan buku pegangan guru. Karena guru

merupakan faktor yang sangat penting di dalam pelaksanaan kurikulum, maka sangat penting

untuk menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan

dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan. Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi

kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran, juga perlu diperkuat peran pendampingan dan

pemantauan oleh pusat dan daerah.

5. Pendalaman dan Perluasan Materi

Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang

dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai

pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak

yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam). Dengan keyakinan bahwa semua manusia

diciptakan sama, interpretasi yang dapat disimpulkan dari hasil studi ini, hanya satu, yaitu yang

kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman (Gambar 6).

Gambar 6

Page 79: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 74

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas

2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95%

peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan

hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance. Dari hasil ini dapat

disimpulkan bahwa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan atau yang

distandarkan di tingkat internasional (Gambar 7).

Gambar 7

Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan

pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan

2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level

menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut

(advanced). Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan yang dapat

diambil dari studi ini adalah bahwa apa yang diajarkan kepada peserta didik di Indonesia berbeda

dengan apa yang diujikan atau distandarkan di tingkat internasional. (Gambar 8).

Gambar 8

Page 80: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 75

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga

menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang

dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV

juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu

mencapai level tinggi dan advance. Hal ini juga menunjukkan bahwa apa yang diajarkan di

Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan dan distandarkan pada tingkat internasional

(Gambar 9).

Gambar 9

Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang

digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

- low mengukur kemampuan sampai level knowing

- intermediate mengukur kemampuan sampai level applying

- high mengukur kemampuan sampai level reasoning

- advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.

Tabel 2

Page 81: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 76

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Analisis lebih jauh untuk membandingkan kurikulum IPA SMP kelas VIII yang ada di Indonesia

dengan materi yang terdapat di TIMSS menunjukkan bahwa terdapat beberapa topik yang

sebenarnya belum diajarkan di kelas VIII SMP (Tabel 2). Hal yang sama juga terdapat di kurikulum

matematika kelas VIII SMP di mana juga terdapat beberapa topik yang belum diajarkan di kelas

XIII. Lebih parahnya lagi, malah terdapat beberapa topik yang sama sekali tidak terdapat di dalam

kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi peserta didik kelas VIII SMP menjawab pertanyaan

yang terdapat di dalam TIMSS (Tabel 3).

Tabel 3

Hal yang sama juga terjadi di kurikulum matematika kelas IV SD pada studi internasional di mana

juga terdapat topik yang belum diajarkan pada kelas IV dan topik yang sama sekali tidak terdapat

di dalam kurikulum saat ini, seperti bisa dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4

Page 82: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 77

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang

lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak

esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan

kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan

internasional. Di samping itu juga perlu dievaluasi ulang tingkat kedalaman materi sesuai dengan

tuntutan perbandingan internasional dan menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan

materi yang dibutuhkan.

Page 83: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 78

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

II. TUJUAN KURIKULUM

Tujuan Pendidikan nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara singkatnya, undang-undang

tersebut berharap pendidikan dapat membuat peserta didk menjadi kompeten dalam bidangnya. Di

mana kompeten tersebut, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang telah disampaikan di

atas, harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana

dijelaskan dalam penjelasan pasal 35 undang-undang tersebut.

Sejalan dengan arahan undang-undang tersebut, telah pula ditetapkan visi pendidikan tahun 2025

yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Cerdas yang dimaksud disini adalah

cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan cerdas sosial/emosional dalam ranah sikap, cerdas

intelektual dalam ranah pengetahuan, serta cerdas kinestetis dalam ranah keterampilan.

Dengan demikian Kurikulum 2013 adalah dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan

Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat

membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga

dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif

Page 84: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 79

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

III. KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013

Kerangka dasar adalah pedoman yang digunakan untuk mengembangkan dokumen kurikulum,

implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Kerangka Dasar juga digunakan sebagai pedoman

untuk mengembangkan kurikulum tingkat nasional, daerah, dan KTSP.

A. LANDASAN KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya

pengembangan kurikulum baru, landasan filosofis, dan landasan empirik. Landasan yuridis

merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk pengembangan kurikulum dan yang

mengharuskan adanya pengembangan kurikulum baru. Landasan filosofis adalah landasan yang

mengarahkan kurikulum kepada manusia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik

memberikan dasar-dasar teoritik pengembangan kurikulum sebagai dokumen dan proses. Landasan

empirik memberikan arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di lapangan.

1. Landasan Yuridis

Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang

nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19

tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Lebih lanjut, pengembangan Kurikulum 2013

diamanatkan oleh Rencana Pendidikan Pendidikan Menengah Nasional (RJPMN). Landasan

yuridis pengembangan Kurikulum 2013 lainnya adalah Instruksi Presiden Republik Indonesia

tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter, Pembelajaran Aktif dan Pendidikan Kewirausahaan.

2. Landasan Filosofis

Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang

bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian

diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa,

masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis pengembangan

kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan

bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan

untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa

kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di amsa mendatang. Dengan tiga

dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam lingkungan

sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu peserta didik sebagai warganegara yang

tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan

membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.

3. Landasan Empiris

Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang-bayang resesi dunia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2005 sampai dengan 2008 berturut-turut 5,7%, 5,5%,

Page 85: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 80

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

6,3%, 2008: 6,4% (www.presidenri.go.id/index.php/indikator). Pertumbuhan ekonomi Indonesia

tahun 2012 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi negara – negara

ASEAN sebesar 6,5 – 6,9 % (Agus D.W. Martowardojo, dalam Rapat Paripurna DPR, 31/05/2012).

Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan. Generasi muda

berjiwa wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jujur, dan mandiri, sangat diperlukan untuk

memantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Generasi seperti ini seharusnya

tidak muncul karena hasil seleksi alam, namun karena hasil gemblengan pada tiap jenjang satuan

pendidikan dengan kurikulum sebagai pengarahnya.

Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, dan

beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman

disintegrasi bangsa masih tetap ada. Maka, kurikulum harus mampu membentuk manusia

Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan

jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu

entitas bangsa Indonesia.

Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus pemaksaan

kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa generasi muda, misalnya

pada kasus-kasus perkelahian massal. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan

tersebut berhulu dari kurikulum, namun beberapa ahli pendidikan dan tokoh masyarakat

menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum yang terlalu

menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan

kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum perlu direorientasi

dan direorganisasi terhadap beban belajar dan kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab

kebutuhan ini.

Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan saran berkaitan dengan

beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban belajar ini bahkan secara kasatmata

terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke sekolah. Beban belajar ini salah

satunya berhulu dari banyaknya matapelajaran yang ada di tingkat sekolah dasar. Maka,

kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga) kemampuan

dasar, yakni baca, tulis, dan hitung, dan pembentukan karakter.

Berbagai kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang, manipulasi, termasuk masih

adanya kecurangan di dalam Ujian Nasional menunjukkan mendesaknya upaya menumbuhkan

budaya jujur dan antikorupsi melalui kegiatan pembelajaran di dalam satuan pendidikan. Maka,

kurikulum harus mampu memandu upaya karakterisasi nilai-nilai kejujuran pada peserta didik.

Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata mempengaruhi secara

negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya sumber air bersih adanya potensi

rawan pangan pada berbagai beahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang

harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya

juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan

alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif

terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan.

Page 86: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 81

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus terus

ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International Student Assessment), studi yang

memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPAmenunjukkan peringkat Indonesia baru

bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS (Trends in International

Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat

rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan

pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan

investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum, dengan tidak

membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan esensial yang

diperlukan semua warga negara untuk berperanserta dalam membangun negaranya pada abad

21.

4. Landasan Teoritik

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-

based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.

Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai

kualitas minimal warganegara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan

kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar nasional atau di

atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar

Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi

Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD/MI,

SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

Kompetensi adalah kemampuan sesorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan

ketrampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana

yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan

pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, ketrampilan

dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan dalam SKL.

Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan

manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.

B. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi adalah

outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada

pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil

kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum dartikan sebagai pencapaian

kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.

Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut:

1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas

dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

Page 87: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 82

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek

sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta

didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang

harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang

diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.

3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema

untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah

sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan

kognitif tinggi).

5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu

semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam

Kompetensi Inti.

6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat

(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi

horizontal dan vertikal).

7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan

satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk

tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan

kelas tersebut.

C. PROSES PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intra-kurikuler dan pembelajaran

ekstra-kurikuler.

1. Pembelajaran intra kurikuler didasarkan pada prinsip berikut:

a. Proses pembelajaran intra-kurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan

mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.

b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan

SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.

c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai

Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).

d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu

pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung

(direct teaching), ketrampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat

developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),

Page 88: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 83

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan

yang tidak langsung (indirect teaching).

e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan

berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnya, dan saling

memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi

di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan

kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses

pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.

g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan

mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis

(menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-

kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).

h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi

yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan

kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta

didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan

hasil analisis jawaban peserta didik.

i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya

segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi

pada tingkat memuaskan.

2. Pembelajaran ekstrakurikuler

Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang

sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan

ekstra-kurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler

wajib.

Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan

intrakurikuler.

D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran

hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.

2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan

pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah

mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar

Page 89: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 84

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti

proses pendidikan selama 12 tahun.

3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis

kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan

berpikir, ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.

4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang

dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap

peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.

5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.

6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan

lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada

posisi sentral dan aktif dalam belajar.

7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan

seni.

8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.

9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.

Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap

peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan

proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok

peserta didik.

Page 90: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 85

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

IV. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran,

posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester

atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa.

Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem

belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten

dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester

sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran

per semester.

A. STRUKTUR KURIKULUM SD/MI

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester.

Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan

VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit.

Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut:

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4

3. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7

4. Matematika 5 6 6 6 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5

2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

Keterangan:

Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat Bahasa Daerah.

Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten

Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi

Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada untuk

kelas IV, V dan VI.

= Pembelajaran Tematik Integratif

Page 91: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 86

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B. STRUKTUR KURIKULUM SMP/MTS

Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari semula 32, 32,

dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar

untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit.

Struktur Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut:

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU

VII VIII IX

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3

3. Bahasa Indonesia 6 6 6

4. Matematika 5 5 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

7. Bahasa Inggris 4 4 4

Kelompok B

1. Seni Budaya 3 3 3

2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3

3. Prakarya 2 2 2

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38

Keterangan:

Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.

IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies,

bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif,

pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap

peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan

pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan,

patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA

juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai

keunggulan wilayah nusantara.

Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Masing-

masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan dapat memilih aspek yang

diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu.

Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan. Masing-

masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan menyelenggarakan

pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi

daerah pada satuan pendidikan itu.

C. STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA/SMK/MAK)

Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas:

Page 92: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 87

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

- Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik

- Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat,

dan kemampuannya.

Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk

menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9

(sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran

peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20 jam per minggu untuk

kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas.

Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk SMK/MAK

bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam

belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya.

1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah

Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah adalah sebagaimana yang tertera di dalam tabel

berikut ini:

Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran wajib:

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU

X XI XII

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Matematika 4 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2 2

Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 2 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2

Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24

Kelompok C (Peminatan)

Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44

Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar per minggu.

Satu jam belajar adalah 45 menit.

Page 93: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 88

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Struktur Kurikulum SMA/MA

MATA PELAJARAN Kelas

X XI XII

Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24

C. Kelompok Peminatan

Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam

I 1 Matematika 3 4 4

2 Biologi 3 4 4

3 Fisika 3 4 4

4 Kimia 3 4 4

Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

II 1 Geografi 3 4 4

2 Sejarah 3 4 4

3 Sosiologi 3 4 4

4 Ekonomi 3 4 4

Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya

III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4

2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4

3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4

4 Antropologi 3 4 4

Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman

Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat

6 4 4

Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu 66 76 76

Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu

42 44 44

Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Peminatan Ilmu-

ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus

memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor

di SMP/MTsdan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau

hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat

oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester

pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan

rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu

menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin

mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan

Kelompok Peminatan Keagamaan.

Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik

harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masing-

masing mata pelajaran berdurasi 3 jampelajaran untuk kelas X, dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI

dan XII.

Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X

dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata

Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran

Page 94: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 89

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jam pelajaran untuk kelas XI dan

XII.

Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam

pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai

berikut:

1) Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu

Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau

2) Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya.

Sedangkan pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau

Pendalaman Minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran

yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut:

a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam

Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau

b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.

Page 95: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 90

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KURIKULUM

A. IMPLEMENTASI

1. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan

Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan atas prinsip:

a. bahwa sekolah adalah satu kesatuan lembaga pendidikan dan kurikulum adalah kurikulum

satuan pendidikan, bukan daftar mata pelajaran

b. Guru di satu satuan pendidikan adalah satu satuan pendidik (community of educators),

mengembangkan kurikulum secara bersama-sama.

c. Pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan dipimpin langsung oleh kepala sekolah

d. Pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dievaluasi oleh kepala sekolah.

2. Manajemen Implementasi

a. Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah

propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.

b. Pemerintah bertangungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk

melaksanakan kurikulum.

c. Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum

secara nasional.

d. Pemerintah propinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi

terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.

e. Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan

profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di

kabupaten/kota terkait.

3. Stategi Implementasi Kurikulum terdiri atas:

a. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu:

- Juli 2013: Kelas I, IV terbatas pada sejumlah SD/MI (30%), dan seluruh VII (SMP/MTs), dan

X (SMA/MA, SMK/MAK). Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh

wilayah NKRI. Untuk SD akan dipilih 30% SD dari setiap kabupaten/kota di setiap propinsi.

- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI: tahun 2014 adalah tahun kedua implementasi.

Seperti tahun pertama maka SD akan dipilih sebanyak 30% sehingga secara keseluruhan

implementasi kurikulum pada tahun kedua sudah mencakup 60% SD di seluruh wilayah

NKRI. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang

belum melaksanakan kurikulum.

- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah

melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.

b. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dari tahun 2013 – 2016. Pelatihan guru, kepala

sekolah dan pengawas adalah untuk guru, kepala sekolah yang akan melaksanakan Kurikulum

2013 dan dilakukan sebelum Kurikulum 2013 diimplementasikan. Prinsip ini menjadi prinsip

utama implementasi dimana guru, kepala sekolah dan pengawas di wilayah sekolah terkait

yang akan mengimplemntasikan kurikulum adalah mereka yang sudah terlatih. Dengan

demikian, ketika Kurikulum 2013 akan diimplementasikan pada tahun pembelajaran 2015-

Page 96: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 91

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2016, seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan

pelatihan untuk melaksanakan kurikulum.

c. Pengembangan buku babon, dari tahun 2013 – 2016. Sejalan dengan strategi implementasi,

penulisan dan percetakan serta distribusi buku babon akan seluruhnya selesai pada awal

tahun terakhir implementasi kurikulum atau sebelumnya. Pada prinsipnya ketika

implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku babon sudah teredia

di setiap sekolah.

Buku babon terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku babon guru

adalah sama dengan buku babon peserta didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan

penilaian hasil belajar. Sedangkan pedoman pembelajaran dan penilaian hasil belajara secara

rinci tercantum dalam buku pedoman pembelajaran dan penilaian.

d. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya

sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA/MA dan SMK/MAK, dimulai dari bulan

Januari – Desember 2013. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan

administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu

dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja

baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.Dengan penerapan pelatihan ini maka

implementasi Kurikulum tidak hanya berkenaan dengan upaya realisasi ide dan rancangan

kurikulum tetapi juga pembenahan pada pelaksanaan pendidikan di satuan pendidikan.

e. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan

masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016. Strategi implementasi

Kurikulum 2013 menghindari pelatihan yang dinamakan one-shot training sebagai strategi

implementasi mengingat kelemahan strategi tersebut. Pleatihan yang dilakukan untuk para

guru, kepala sekolah, dan pengawas akan diikuti dengan monitoring dan evaluasi sepanjang

pelaksanaan paling tidak dari tahun pertama sampai tahun ketiga implementasi. Pada akhir

tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah

tidak lagi merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan

sebagaimana seharusnya. Permasalahan lapangan yang muncul adalah yang dapat

diselesaikan oleh kolaborasi guru, kepala sekolah dan pengawas di bawah supervisi dinas

pendidikan kabupaten/kota.

B. EVALUASI KURIKULUM

Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide (deliberation process),

pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan selama masa implementasi kurikulum. Evaluasi

dalam deliberation process menghasilkan penyempurnaan dalam Kompetensi Inti yang dijadikan

organising element dalam mengikat Kompetensi dasar mata pelajaran.

Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut:

1. Sampai tahun pelajaran 2015-2016: untuk memperbaiki berbagai kesulitan pelaksanaan

kurikulum.

2. Sampai tahun pelajaran 2016 secara menyeluruh untuk menentukan efektivitas, kelayakan,

kekuatan, dan kelemahan implementasi kurikulum.

Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum (implementasi kurikulum) diselenggarakan dengan tujuan

untuk mengidentifikai masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu kepala sekolah dan guru

Page 97: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 92

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap satuan pendidikan dan

dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah kota/kabupaten secara rutin dan bergiliran.

Hasil evaluasi dilakukan sebagai bahan untuk memperbaiki kelemahan kurikulum agar lebih efektif

lagi di masa yang akan datang.

Page 98: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 93

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan: 1.2 Elemen Perubahan

Langkah Kegiatan Inti

Pemaparan oleh

Instruktur dengan

menggunakan PPT-1.2

Tanya Jawab

10 Menit 10 Menit

Pemaparan

Instruktur menyampaikan materi tentang Elemen Perubahan Kurikulum yang mencakup 4 standar,

perubahan pendekatan pembelajaran yaitu Scientific approach, bahasa sebagai carrier of

knowledge, penetapan platform untuk mata pelajaran tertentu (geografi untuk IPS, Biologi untuk

IPA)dengan menggunakan PPT-1.2

Tanya Jawab

Diskusi dan tanya jawab terkait dengan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup:

a. Identifikasi perubahan yang penting dalam kurikulum 2013 dibandingkan kurikulum sebelumnya

(struktur kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian hasil belajar)

b. Manfaat adanya perubahan kurikulum

Kemudian fasilitator menyimpulkannya.

Page 99: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 94

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 100: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 95

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 101: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 96

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 102: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 97

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 103: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 98

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 104: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|99

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri pelatihan: 1.3. SKL, KI, DAN KD

Langkah Kegiatan Inti

Pemaparan oleh

Instruktur

Memberi Contoh Analisis

Keterkaitan SKL, KI, KD

Kerja

Kelompok

Presentasi Hasil

Kelompok

10 Menit 5 Menit 30 Menit 15 Menit

Pemaparan

Instuktur memaparkan materi SKL, KI, dan KD dengan menggunakan PPT-1.3/2.1/2.5/3.1/3.2

Kerja Kelompok

Peserta dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok diberi tugas menganalisis keterkaitan SKL, KI,

KD masing-masing mapel selama 1 tahun yang akan dijadikan dasar untuk membuat RPP dengan

menggunakan LK 1.3. Masing-masing kelompok mengerjakan KD yang berbeda agar peserta

mendapat bahan hasil analisis semua KI dan KD selama 1 tahun.

Kelompok 1: Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelompok 2: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kelompok 3: Bahasa Indonesia

Kelompok 4: Matematika

Kelompok 5: Seni Budaya dan Prakarya

Presentasi Hasil Kerja Kelompok

Masing-masing kelompok memaparkan hasil kerja kelompok. Peserta yang akan memaparkan

akan ditunjuk oleh Intruktur. Sementara kelompok lainnnya memberi komentar/ tanggapan dan

menilai hasil kerja kelompok lainnya.

Memberi Contoh

Instruktur memberikan contoh analisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD dengan menggunakan

HO-1.3

Page 105: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|100

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 106: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|101

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 107: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|102

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 108: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|103

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 109: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|104

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat 3

mengamanatkan bahwa “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.” Atas dasar

amanah tersebut telah diberlakukan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan nasional

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 2,

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut dan sesuai dengan penjelasan

Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, standar kompetensi lulusan dirumuskan sebagai

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta

didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan tertentu.

Kompetensi Lulusan pada setiap jenjang dikembangkan untuk memenuhi tuntutan

kebutuhan kompetensi abad 21, persaingan yang semakin mengglobal, dan kebutuhan lokal serta

nasional Indonesia. Kompetensi Lulusan ini juga dikembangkan bersesuaian dengan Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebagaimana dimanatkan Perpres No 8 Tahun 2012, tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Selain itu, Kompetensi Lulusan diturunkan berdasarkan

amanat PP 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

HO-1.3/2.1/2.4/3.1/3.2

Page 110: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|105

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Untuk memudahkan memahami komponen Kompetensi Lulusan dimaksud, berikut

diuraikan deskripsi tentang :

A. Pengertian

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, keterampilan dan pengetahuan

B. Tujuan

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,

standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.

C. Ruang lingkup

Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang

diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan.

D. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian dan ketercapaian Standar

Kompetensi Lulusan. Kesesuaian Standar Kompetensi Lulusan dimonitor dan dievaluasi

secara berkala dan berkelanjutan terhadap kebutuhan lulusan pendidikan dan kebutuhan

peserta didik, baik lokal, nasional, maupun global.

Ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan dimonitor dan dievaluasi secara berkiala

terhadap lulusan dari masing-masing satuan pendidikan. Evaluasi dilkukan terhadap

kesesuaian sumber daya dan proses pembelajaran yang digunakan pada satuan pendidikan

tertentu.

Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi

penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.

Page 111: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|106

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAB II KOMPETENSI LULUSAN

A. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB*/Paket A

Lulusan SD/MI/SDLB*/Paket A memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilansebagai berikut.

SD/MI/SDLB*/Paket A

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

B. Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB*/Paket B

Lulusan SMP/MTs/SMPLB*/Paket B memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai

berikut.

SMP/MTs/SMPLB*/Paket B

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis

Page 112: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|107

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C

Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan

sebagai berikut.

SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah dan sumber-sumber lain secara mandiri.

Page 113: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|108

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) KELAS I

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima dan menjalankan

ajaran agama yang dianutnya.

1.1 Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai bentuk

pemahaman terhadap Q.S. Al-Fatihah 1.2 Meyakini adanya Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang. 1.3 Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai implementasi dari

pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas 1.4 Terbiasa bersuci sebelum beribadah 1.5 Terbiasa membaca Basmalah setiap memulai aktivitas

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga,

teman, dan guru.

2.1 Memiliki sikap jujur sebagai implementasi dari pemahaman sifat “shiddiq” Rasulullah SAW

2.2 Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Luqman (31): 14

2.3 Memiliki perilaku hormat kepada sesama anggota keluarga sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. An-Nisa (4): 36

2.4 Memiliki sikap pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW

2.5 Memiliki sikap percaya diri sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Ikhlas

2.6 Memiliki sikap yang baik ketika berbicara sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Baqarah (2): 83

2.7 Memiliki perilaku rajin belajar sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-‟Alaq (96): 1-5

2.8 Memiliki perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat sebagai implementasi pemahaman makna bersuci

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

3.1 Mengetahui huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya secara lengkap

3.2 Mengenal pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al Fatihah, Al Ikhlas dan Al ‟Alaq (96): 1-5

3.3 Mengenal makna Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik 3.4 Mengenal makna dua kalimat syahadat sebagai bagian dari

rukun Islam yang pertama 3.5 Mengenal makna do‟a sebelum dan sesudah belajar 3.6 Mengenal tata cara bersuci 3.7 Memahami shalat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar

rumahnya melalui pengamatan 3.8 Mengenal kisah keteladanan Nabi Adam a.s. 3.9 Mengenal kisah keteladanan Nabi Idris a.s. 3.10 Mengenal kisah keteladanan Nabi Nuh a.s. 3.11 Mengenal kisah keteladanan Nabi Hud a.s 3.12 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW 3.13 Memahami perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan

guru 3.14 Memahami perilaku saling menghormati antarsesama anggota

keluarga

HO-1.3/2.1/2.4/3.1/3.2

Page 114: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|109

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang jelas

dan logis, dalam karya yang

estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

4.1 Melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya secara lengkap

4.2.1 Melafalkan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas dan Al ‟Alaq (96): 1-5 dengan benar dan jelas

4.2.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas dengan benar dan jelas

4.3 Melafalkan Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik 4.4 Melafalkan dua kalimat syahadat dengan benar dan jelas 4.5 Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar dengan benar

dan jelas. 4.6 Mempraktikkan tata cara bersuci 4.7.1 Melaksanakan shalat dan kegiatan agama yang dianutnya di

sekitar rumahnya melalui pengamatan 4.7.2 Mencontohkan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar

rumahnya 4.7.3 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s. 4.7.4 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris a.s. 4.7.5 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Nuh a.s. 4.7.6 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Hud a.s 4.7.7 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW 4.7.8 Mencontohkan perilaku hormat dan patuh kepada orangtua

dan guru 4.7.9 Mencontohkan perilaku saling menghormati antarsesama

anggota keluarga

Page 115: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|110

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD

SD KELAS I

PETUNJUK KEGIATAN ANALISIS SKL, KI DAN KD

Kompetensi : Memahami keterkaitan antara SKL, KI dan KD pada Kurikulum 2013

Tujuan Kegiatan : Menganalisis keterkaitan SKL, KI dan KD

Kelompok Kerja :

1. Bacalah substansi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Tahun 2013!

2. Baca dan komparasikan dengan SKL Tahun 2006 (Permendiknas Th 2006)!

3. Bacalah KI dan KD semua mata pelajaran!

4. Baca tema-tema 1 tahun yang telah tersedia!

5. Bacalah lakukan kajian Indikator yang mengacu pada KD dan Tema!

6. Pelajari aspek-aspek keterkaitan antara KI, KD, dan Indikator serta Tema yang tersedia (dalam

format kajian)!

7. Buatlah ceklist dari setiap Indikator dikorelasikan dengan Tema-Tema satu tahun (bisa secara

kelompok dan atau Individu)!

8. Lakukan keseluruhan mata pelajaran sampai seluruh KD terakomodasi!

9. Setelah selesai masukkan hasil ceklist ke dalam format Jaringan KD & Indikator!

LK – 1.3

Page 116: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|111

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD

SD KELAS I

Bahasan/TEMA (1 TAHUN) SKL 2013

1. Kasih Sayang 2. Aku Cinta Al-Qur’an 3. Iman kepada Allah

Swt 4. Jujur dan Percaya Diri 5. Bersih itu Sehat 6. Cinta Nabi dan Rasul 7. Ayo Belajar 8. Ayo Belajar Al-Qur’an 9. Allah Swt. Mahakuasa 10. Ayo Kita Salat

11. Perilaku Terpuji

Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain

Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkrit sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

SKL PERMENDIKNAS TH 2006

1. Menjalankan agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.

2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.

4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan social ekonomi di lingkungan

sekitarnya.

5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.

6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan guru/pendidik.

7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.

8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

9. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

10. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.

11. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.

12. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.

13. Berkomunikasi secara jelas dan santun.

14. Bekerjasama dalam kelompok, tolong menolong dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan

keluarga dan teman sebaya.

15. Menunjukkan kemampuan mengamati gejala alam dan sosial di lingkungansekitar.

16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.

17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.

LK – 1.3

Page 117: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|112

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

ANALISIS KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR SD/MI KELAS: I

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

1.1. Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai bentuk pemahaman terhadap Q.S. Al-Fatihah

Mengulang bacaan do’a sebelum belajar

Mengulang bacaan do’a sesudah belajar

Menyatakan dalam sikap berdo’a sebelum belajar

1.2 Meyakini adanya Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Pengayang.

1.3. Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas

1.4. Bersuci sebelum beribadah 1.5. Terbiasa membaca Basmalah

setiap memulai aktivitas

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan

2.1 Memiliki perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat sebagai implementasi pemahaman makna bersuci

Menunjukkan perilaku hidup bersih badan

Memakai pakaian yang bersih dan rapih

Menunjukkan sikap/perilaku patuh kepada orang tua

Page 118: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|113

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

guru. 2.2 Memiliki perilaku kasih sayang kepada sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan Al-Ikhlas

2.3 Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas

2.4 Memiliki perilaku rajin belajar sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-’Alaq ayat 1 s.d. 5

2.5 Memiliki sikap pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW

Membiasakan diri selalu memaafkan teman dalam berinteraksi di sekolah

Membiasakan diri tidak suka marah kepada teman dalam berinteraksi dengan teman di sekolah dan di rumah

.

3. Memahami pengetahu an faktual dengan cara mengamati [mende ngar, melihat, memba ca] dan menanya ber dasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

1.1 Mengenal pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al Fatihah, Al Ikhlas dan Al ‘Alaq ayat 1 s.d. 5

1.2 Mengenal keesaan Allah SWT berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah

Page 119: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|114

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

1.3 Mengenal makna Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik

1.4 Mengenal makna dua kalimat syahadat sebagai bagian dari rukun Islam yang pertama

1.5 Mengenal makna do’a sebelum dan sesudah belajar

1.6 Mengenal tata cara bersuci

1.7 Mengenal shalat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya melalui pengamatan

.

1.8 Mengenal kisah keteladanan Nabi Adam A.S

.

1.9 Mengenal kisah keteladanan Nabi Idris A.S

1.10 Mengenal kisah keteladanan Nabi Nuh A.S

1.11 Mengenal kisah keteladanan Nabi Hud A.S

1.12 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW

.

Page 120: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|115

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

4. Menyajikan pengeta huan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.1 Melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya secara lengkap

4.2 Melafalkan Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik

.

4.3 Melafalkan dua kalimat syahadat dengan benar dan jelas

4.4 Melafalkan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas dengan benar dan jelas

4.5 Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar dengan benar dan jelas.

Berdoa’a sebelum belajar dengan benar dan jelas

Berdo’a sesudah belajar dengan benar dan jelas

4.6 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas dengan benar dan jelas

.

4.7 Menceritakan contoh perilaku kasih sayang sesama teman dalam kehidupan sehari-hari

Berperilaku kasih sayang dengan anggota keluarga

Menunjukkkan contoh perilaku kasih sayang dengan sesama teman di sekolah

Menunjukkkan contoh perlaku kasih sayang dengan sesama teman di rumah

Menceritakan bentuk kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari

Page 121: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|116

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

4.8 Mempraktekkan tata cara bersuci

4.9 Menceritakan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya

4.10 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam A.S

.

4.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris A.S

4.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Nuh A.S

4.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Hud a.s

4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW

.

Page 122: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|117

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS KELAS: 1

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

Satuan Pendidikan : SD

Kelas : I (satu)

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Page 123: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|118

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pendekatan Pembelajaran Instrumen

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

1.1 Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah

belajar sebagai bentuk pemahaman terhadap

Q.S. Al-Fatihah

1.2 Meyakini adanya Allah SWT yang Maha

Pengasih dan Maha Penyayang.

1.3 Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai

implementasi dari pemahaman Q.S. Al-

Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas

1.4 Terbiasa bersuci sebelum beribadah

1.5 Terbiasa membaca Basmalah setiap memulai

aktivitas

Page 124: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|119

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2.1 Memiliki sikap jujur sebagai implementasi

dari pemahaman sifat “shiddiq” Rasulullah

SAW

2.2 Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada

orangtua dan guru sebagai implementasi

dari pemahaman Q.S. Luqman (31): 14

2.3 Memiliki perilaku hormat kepada sesama

anggota keluarga sebagai implementasi dari

pemahaman Q.S. An-Nisa (4): 36

2.4 Memiliki sikap pemaaf sebagai

implementasi dari pemahaman kisah

keteladanan Nabi Muhammad SAW

2.5 Memiliki sikap percaya diri sebagai

implementasi dari pemahaman Q.S. Al-

Ikhlas

2.6 Memiliki sikap yang baik ketika berbicara

sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.

Al-Baqarah (2): 83

2.7 Memiliki perilaku rajin belajar sebagai

implementasi dari pemahaman Q.S. Al-

’Alaq (96): 1-5

2.8 Memiliki perilaku bersih badan, pakaian,

barang-barang, dan tempat sebagai

implementasi pemahaman makna bersuci

Page 125: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|120

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3.12 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Muhammad saw

4.15 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw

Kisah

keteladanan

dan kasih

sayang Nabi

Muhammad

saw

Mengamati

Menyimak kisah keteladanan nabi Muhammad saw secara klasikal maupun individual.

Mengamati gambar contoh keteladanan Nabi Muhammad saw baik secara klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang ketelaladanan Nabi Muhammad saw

Mengajukan pertanyaan terkait dengan keteladanan Nabi Muhammad saw

Eksperimen/explore

Secara berkelompok mendiskusikan perilaku terpuji yang terdapat pada kisah keteladanan nabi Muhammad saw

Secara berpasangan mendiskusikan isi gambar tentang keteladanan Nabi

Tugas

Mengisi rubrik tentang sikap kasih sayang

Menceritakan isi gambar tentang bentuk kasih sayang terhadap sesama

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasiterait dengan

menceritakan isi gambar tentang

1 x 4jam

pelajara

n

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Buku Kisah 25 nabi dan Rasul

Gambar/ Poster

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 126: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|121

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Muhammad saw baik secara klasikal maupun kelompok.

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi kelompok tentang keteladanan Nabi Muhammad saw secara individual atau kelompok

Menguhubungkan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw dengan sikap kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari

Komunikasi

Menyampaikan hasil diskusi tentang keteladanan Nabi Muhammad saw secara kelompok

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

kisah keteladanan Nabi Muhammad saw

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Page 127: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|122

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Membuat paparan tentang perilaku kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari

Tes

Tes dalam bentuk lisan dengan menceritakan isi gambar tentang sikap kasih sayang

3.3 Mengenal makna Asmaul Husna: ar-

Rahman, ar-Rahim, al-Malik

4.2 Melafalkan Asmaul Husna: ar-Rahman, ar-

Rahim, al-Malik

Kasih Sayang

Allah

Mengamati

Mencermati pelafalan dan menyimak arti asmaul Husna: ar-Rahman dan ar-Rahim secara klasikal, kelompok maupun individual.

Mengamati gambar contoh

Tugas

Mengisi rubrik tentang kasih sayang Allah

Melafalkan

2 x 4jam

pelajara

n

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Kisah dan Makna 99 Asmaul Husna untuk Anak

Page 128: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|123

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

ar-Rahman dan ar-Rahimnya Allah secara klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang kasih sayang Allah Swt

Memotivasi peserta didik bertanya, misalnya sebutkan bentuk kasih sayang Allah!

Eksperimen/Explore

Secara berkelompok mendiskusikan isi gambar tentang ar-Rahman dan ar-Rahimnya Allah baik secara klasikal maupun kelompok.

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi kelompok tentang ar-Rahman dan ar-Rahimnya Allah

Menguhubungkan kasih sayang Allah Swt dengan

ar-Rahman dan ar-Rahim

Menceritakan kasih sayang dalam keluarga

Diskusi kelompok tentang sikap kasih sayang kepada sesama teman

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasiterkaitdengan

menceritakan isi gambarkasih

Gambar/ Poster

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 129: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|124

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

sikap kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari

Komunikasi

Menirukan pelafalan dan arti Asmaul Husna: ar-Rahman dan ar-Rahim secara klasikal, kelompok maupun individual.

Menampilkan pelafalan Asmaul Husna: ar-Rahman dan ar-Rahim secara berulang kali baik secara individual atau berkelompok

Menyampaikan hasil diskusi tentang ar-Rahman dan ar-Rahimnya Allah secara kelompok

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

sayang Allah

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparantentang kemampuan

Page 130: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|125

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

melafalkan ar-Rahman dan ar-Rahim dan maknanya

Tes

Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal isian singkat

Tes dalam bentuk lisan dengan menceritakan isi gambar tentang kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari

1.5 Terbiasa membaca Basmalah setiap memulai aktivitas

Baca basmalah Mengamati

Mencermati pelafalan

Tugas

Mengisi

1 x 4jam

pelajara

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI

Page 131: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|126

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

basmalah secara klasikal atau individual.

Mengamati gambar contoh pelafalan basmalah

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang membaca basmalah dalam memulai aktivitas

Mengajukan pertanyaan terkait dengan membaca basmalah misalnya apakah terbiasa membaca basmalah dalam memulai aktivitas?

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan isi gambar tentang kegiatan membaca basmalah

Mencari dan menemukan kegiatan yang berhubungan dengan materi membaca basmalah dalam memulai aktiivitas

Asosiasi

rubrik tentang membaca basmalah dalam memulai aktivitas

Membacakan basmalah secara individu atau kelompok

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasitentang

membaca basmalah dalam berbagai aktivitas

n Kls I SD

Gambar/ Poster tulisan

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 132: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|127

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Membuat rumusan hasil diskusi kelompok tentang kegiatan membaca basmalah dalam kehidupan sehari-hari

Mengidentifikasi kegiatan yang berkaitan dengan membaca basmalah dalam memulai aktivitas

Komunikasi

Menirukan pelafalan basmalah secara klasikal.

Menampilkan bacaan basmalah dengan baik dan benar secara individu

Menyampaikan hasil diskusi tentang memulai aktivitas dengan membaca basmalah

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparantentang kegiatan dalam memulai aktivitas

Page 133: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|128

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dengan membaca basmalah

Tes

Tes dalam bentuk lisan membacakan basmalah dengan benar

4.4 Melafalkan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas dengan benar dan jelas

4.6 Menunjukkan hafalan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas dengan benar dan jelas

3.1 Mengenal pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S al Fatihah, al-Ikhlas dan al ’Alaq (96): 1-5

Q.S. al-Fatihah Mengamati

Mencermati pelafalan Q.S. al- Fatihah secara klasikal atau individual

Menyimak pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S al- Fatihah secara klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang pelafalan, hafalan dan pesan Q.S. al-Fatihah

Tugas

Mengisi rubrik tentang pelafalan, menghafal dan pesan Q.S. al-Fatihah

Melafalkan dan menghafal Q.S. al-Fatihah secara individual

3 x 4jam

pelajara

n

Al Quran dan terjemahnya

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Poster tulisan

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 134: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|129

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Mengajukan pertanyaan, misalnyasiapakah yang sudah mengetahui lafal Q.S. al-Fatihah?

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S al-Fatihah secara kelompok

Secara berpasangan mendiskusikan tentang keterkaitan pesan Q.S al-Fatihah dengan kehidupan sehari-hari

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi kelompok tentangpesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S al-Fatihah

Menghubungkan tentang pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S al-Fatihah dengan kehidupan sehari-hari

atau klasikal

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasitentang

pelafalan, menghafal dan menyebutkan pesan-pesan Q.S. al-Fatihah

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggun

Page 135: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|130

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Komunikasi

Menirukan pelafalan Q.S. al-Fatihah secara klasikal, kelompok maupun individual

Menampilkan pelafalan Q.S. al-Fatihah secara berulang-ulang baik secara individual atau berkelompok

Menghafal bacaan Q.S. al-Fatihah ayat per ayat sesuai makharijul huruf secara berulang-ulang baik secara klasikal, kelompok maupun individual.

Menampilkan hafalan Q.S. al-Fatihah baik secara individu maupun perwakilan kelas atau kelompok.

Menyampaikan hasil diskusi tentang pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S al-Fatihah secara kelompok atau individual

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

g jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparan tentang kegiatan melafalkan Q.S. al-Fatihah dalam berbagai kegiatan ibadah

Tes

Page 136: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|131

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal isian singkattentang pesan Q.S al-Fatihah

Tes lisan berupa melafalkan dan hafal Q.S al-Fatihah

4.1 Melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya secara lengkap

Huruf hijaiyyah

dan harakatnya

Mengamati

Mencermati pelafalan huruf hijaiyyah dan harakatnya

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang huruf hijaiyah dan harakatnya

Mengajukan pertanyaan, misalnya berapakah jumlah huruf hijaiyah? lafalkan huruf-huruf hijaiyah?

Tugas

Mengisi rubrik tentang melafalkan huruf hijaiyah dan harakatnya

Melafalkan huruf hijaiyah dan harakatnya secara

1 x 4jam

pelajara

n

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Buku Belajar Huruf Hijaiyyah

Poster tulisan

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 137: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|132

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Eksperimen/Explore

Melafalkan secara berulang-ulang sampai kadar pelafalannya baik. pelafalan huruf dilakukan peserta didik secara klasikal, kelompok maupun individual

Melafalkan huruf hijaiyyah berharakat huruf per huruf sesuai makharijul huruf dengan berulang-ulang, baik secara individual maupun berkelompok.

Mendemonstrasikan pelafalan huruf hijaiyyah berharakat secara individual dengan bimbingan pendidik

Asosiasi

Membuat rumusan tentang klasifikasi pelafalan huruf hijaiyah dan harakatnya

Mengidentifikasi huruf hijaiyah dari tingkat yang paling mudah dan sukar

individual dan kelompok

Observasi

Mengamati pelafalan huruf hijaiyah dan harakatnya sesuai makharijul huruf

Portofolio

Membuat paparan tentang kegiatan dalam melafalkan huruf hijaiyah dan harakatnya sesuai makharijul

Page 138: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|133

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Komunikasi

Menirukan pelafalan huruf per huruf sesuai makharijul huruf secara klasikal, kelompok maupun individual.

Menyampaikan hasil diskusi tentang pelafalan huruf hijaiyah secara kelompok atau individual

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

huruf

Tes

Tes bentuk lisan melafalkan huruf hijaiyah dan harakatnya

1.2 Meyakini adanya Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Allah itu ada Mengamati

Menyimak penjelasan tentang adanya Allah

Mengamati gambar contoh bukti adanya Allah secara klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan

Tugas

Mengisi rubrik tentang bukti adanya Allah

Menunjukkan dan menjelaskan gambar tentang

1 x 4jam

pelajara

n

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Gambar/ Poster

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 139: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|134

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

tentang beriman kepada Allah Swt

Mengajukan pertanyaan, misalnya siapakah yang menciptakan alam semesta ini? Sebutkan apa saja ciptaan Allah itu!

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan bukti adanya Allah baik secara klasikal maupun kelompok.

Secara berpasangan mendiskusikan tentang bukti adanya Allah dengan menciptakan alam semesta

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi tentang bukti adanya Allah

Mengidentifikasi bukti penciptaan Allah

Komunikasi

Menyampaikan hasil diskusi kelompok bukti adanya Allah

bukti adanya Allah

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasiterkait dengan

menceritakan isi gambar tentang bukti adanya Allah

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung

Page 140: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|135

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

secara kelompok

Menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang bukti adanya Allah dalam menciptakan makhluknya

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparan tentang bukti adanya Allah

Tes

Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal isian

Page 141: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|136

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

singkat

Tes dalam bentuk lisan dengan menceritakan isi gambar tentang bukti adanya Allah

3.2 Mengenal keesaan Allah SWT berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah

Allah Maha Esa Mengamati

Menyimak penjelasan tentang Allah Maha Esa, keragaman anggota tubuh dan manfaatnya serta lingkungan keluarga di rumah dan sekolah (guru dan teman)

Mengamati gambar keragaman anggota tubuh dan manfaatnya serta benda dan makhluk

hidup di sekitar rumah dan

sekolah secara klasikal atau

individual

Menanya

Tugas

Mengisi rubrik tentang bukti Allah Maha Esa

Menunjukkan keragaman anggota tubuh dan manfaatnya serta lingkungan keluarga di rumah dan sekolah (guru dan teman)

1 x 4jam

pelajara

n

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Kisah dan Makna 99 Asmaul Husna untuk Anak

Gambar/ Poster

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 142: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|137

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang Allah Maha Esa berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah

Mengajukan pertanyaan, misalnya sebutkan anggota tubuhmu dan manfaatnya! Siapa saja anggota keluarga yang ada di rumahmu? Apakah kamu senang dengan gurumu di sekolah? Apakah kamu banyak teman? Siapa sajakah temanmu?

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan keragaman anggota tubuh dan manfaatnya serta benda dan makhluk hidup di sekitar rumah dan sekolah secara klasikal maupun kelompok.

Secara berpasangan mendiskusikan tentang keragaman anggota tubuh dan manfaatnya serta benda dan makhluk hidup di sekitar rumah dan sekolah

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasiterkait dengan

menceritakan isi gambar tentang keragaman anggota tubuh dan manfaatnya serta lingkungan keluarga di rumah dan sekolah

Page 143: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|138

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi tentang keragaman anggota tubuh dan manfaatnya serta lingkungan keluarga di rumah dan sekolah (guru dan teman)

Mengidentifikasi keragaman anggota tubuh dan manfaatnya serta lingkungan keluarga di rumah dan sekolah (guru dan teman)

Komunikasi

Menyampaikan hasil diskusi tentang keragaman anggota tubuh dan manfaatnya serta lingkungan keluarga di rumah dan sekolah (guru dan teman) secara individu maupun perwakilan kelompok

Menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang keragaman anggota tubuh dan manfaatnya serta lingkungan keluarga di rumah dan sekolah (guru dan teman) secara individual atau

(guru dan teman)

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparan tentang Allah Maha

Page 144: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|139

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kelompok

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

Esa

Membuat paparan tentang keragaman anggota tubuh dan manfaatnya

Membuat paparan tentang lingkungan keluarga

Membuat paparan tentang lingkungan sekolah (guru dan teman)

Tes

Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal isian singkat

Tes dalam

Page 145: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|140

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

bentuk lisan dengan menceritakan isi gambar tentang keragaman anggota tubuh dan manfaatnya serta lingkungan keluarga di rumah dan sekolah (guru dan teman)

2.1 Memiliki sikap jujur sebagai implementasi dari pemahaman sifat “shiddiq” Rasulullah SAW

2.5 Memiliki sikap percaya diri sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Ikhlas

Jujur dan

Percaya Diri

Mengamati

Menyimak penjelasan pentingnya memiliki sikap jujur dan percaya diri secara klasikal atau individual.

Mengamati contoh gambar sikap jujur dan percaya diri secara klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru

Tugas

Mengisi rubrik tentang sikap jujur dan percaya diri

Observasi

Mengamati pelaksanaa

1 x 4jam

pelajara

n

Al Quran dan terjemahnya

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Gambar/ Poster tulisan

Multimedia Interaktif/CD Interaktif

Page 146: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|141

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

mengajukan pertanyaan tentang jujur dan percaya diri

Mengajukan pertanyaan, misalnya apakah kalian dalam mengerjakan soal ulangan dikerjakan sendiri? atau mencontek teman?

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan isi gambar sikap jujur dan percaya diri baik secara klasikal maupun kelompok.

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi tentang sikap jujur dan percaya diri

Mengidentifikasi sikap jujur dan percaya diri dalam kehidupan sehari-hari

Komunikasi

Menyampaikan hasil diskusi tentang sikap jujur dan percaya diri secara kelompok

n diskusi dengan menggunakan lembar observasiterkait dengan

menceritakan isi gambar tentang sikap jujur dan percayadiri

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya

/Video

Page 147: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|142

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang sikap jujur dan percaya diri secara individual atau kelompok

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparan tentang sikap jujur dan percayadiri dalam kehidupan sehari-hari

Tes

Tes dalam bentuk lisan dengan menceritakan isi gambar tentang sikap jujur dan

Page 148: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|143

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

percaya diri dalam kehidupan sehari-hari

3.6 Mengenal tata cara bersuci

4.9 Mempraktikkan tatacara bersuci

1.4 Terbiasa bersuci sebelum beribadah

Bersuci dan

Tatacaranya

Mengamati

Menyimak tatacara bersuci (mandi dan istinja) secara klasikal atau individual

Mengamati gambar contoh tatacara bersuci (mandi) secara klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang bersuci dan tatacaranya

Mengajukan pertanyaan, misalnya sebutkan macam bersuci! Bagaimana caranya bersuci yang baik?

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan isi gambar contoh tatacara bersuci (mandi) baik secara klasikal maupun kelompok.

Tugas

Mengisi rubrik tentang bersuci dan tatacaranya

Tugas kelompok Menunjukkan dan menjelaskan gambar tentang bersuci dan tatacaranya

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasiterkait

3 x 4jam

pelajara

n

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Buku Fiqih Ibadah

Gambar/ Poster

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 149: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|144

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Mendiskusikan tatacara bersuci baik secara klasikal maupun kelompok.

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi tentang bersuci dan tatacaranya

Mengidentifikasi kegiatan bersuci

Komunikasi

Menyampaikan hasil diskusi tentang contoh tatacara bersuci (mandi) secara kelompok

Menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang contoh tatacara bersuci (mandi) secara individual atau kelompok

Mempraktikkan/mensimulasikan tata bersuci baik secara individual maupun perwakilan kelompok dengan baik dan benar

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,

dengan

menceritakan isi gambar tentang tatacara bersuci

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Page 150: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|145

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

Membuat paparan tentang tatacara bersuci

Tes

Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal isian singkat

Tes dalam bentuk lisan dengan menceritakan isi gambar tentang bersuci dan tatacaranya

Tes kemampuan psikomotorik dengan unjuk

Page 151: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|146

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kerja/simulasi kegiatan bersuci

2.8 Memiliki perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat sebagai implementasi pemahaman makna bersuci

Hidup Bersih Mengamati

Mengamati gambar contoh perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat secara klasikal atau individual

Menyimak penjelasan tentang perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat

Mengajukan pertanyaan, misalnya sebutkan kegiatan yang menunjukkan perilaku bersih dan sehat!

Eksperimen/Explore

Tugas

Mengisi rubrik tentang perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasiterkait dengan

menceritakan isi

1 x 4jam

pelajara

n

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Buku Fiqih Ibadah

Gambar/ Poster

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 152: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|147

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Mendiskusikan perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat baik secara klasikal maupun kelompok.

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi tentang perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat

Mengidentifikasi kegiatan bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat

Komunikasi

Menyampaikan hasil diskusi tentang perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat secara kelompok

Menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat secara individual atau kelompok

Menanggapi hasil presentasi

diskusi tentang perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Page 153: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|148

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

(melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

Portofolio

Membuat paparan tentang perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempatdalam kehidupan sehari-hari

Tes

Tes dalam bentuk lisan dengan menceritakan isi gambar tentang perilaku bersih badan,

Page 154: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|149

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pakaian, barang-barang, dan tempat dalam kehidupan sehari-hari.

Tes kemampuan psikomotorik dengan unjuk kerja kegiatan bersih-bersih di sekitar lingkungan sekolah

3.8 Mengenal kisah keteladanan Nabi Adam a.s.

4.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s.

Kisah

Keteladanan

Nabi Adam a.s.

Mengamati

Menyimak kisah keteladanan nabi Adam a.s. secara klasikal maupun individual.

Mengamati gambar contoh keteladanan Nabi Adam a.s. baik secara klasikal atau individual

Tugas

Mengisi rubrik tentang keteladanan nabi Adam a.s.

Observasi

Mengamati

1 x 4jam

pelajara

n

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Buku Kisah 25 nabi dan Rasul

Gambar/ Poster

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 155: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|150

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang kisah keteladanan Nabi Adam a.s.

Mengajukan pertanyaan, misalnya Siapakah manusia pertama yang Allah ciptakan?

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan isi gambar tentang keteladanan Nabi Adam a.s. baik secara klasikal maupun kelompok

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi tentang keteladanan Nabi Adam a.s.

Mengidentifikasi perilaku terpuji dari kisah keteladanan Nabi Adam a.s.

pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasiterkait dengan

menceritakan isi gambar tentang keteladanan nabi Adam a.s.

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya

Page 156: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|151

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Komunikasi

Menyampaikan kisah singkat tentang peristiwa penting dan sikap terpuji Nabi Adam a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok

Menyampaikan hasil diskusi tentang keteladanan Nabi Adam a.s. secara kelompok

Menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang keteladanan Nabi Adam a.s. secara individual atau kelompok

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparan tentang keteladanan nabi Adam a.s.

Tes

Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal isian singkat

Tes dalam bentuk lisan dengan menceritakan isi

Page 157: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|152

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

gambar tentang keteladanan nabi Adam a.s.

3.10 Mengenal kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.

4.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.

Kisah

Keteladanan

Nabi Nuh a.s.

Mengamati

Menyimak kisah keteladanan nabi Nuh a.s. secara klasikal maupun individual.

Mengamati gambar contoh keteladanan Nabi Nuh a.s. baik secara klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan isi gambar tentang keteladanan Nabi Nuh a.s. baik secara klasikal maupun kelompok

Tugas

Mengisi rubrik tentang keteladanan nabi Nuh a.s.

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasiterkait dengan

menceritakan isi gambar tentang keteladanan nabi

1 x 4jam

pelajara

n

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Buku Kisah 25 nabi dan Rasul

Gambar/ Poster

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 158: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|153

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi tentang keteladanan Nabi Nuh a.s.

Mengidentifikasi perilaku terpuji dari kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.

Komunikasi

Menyampaikan kisah singkat tentang peristiwa penting dan sikap terpuji Nabi Nuh a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok

Menyampaikan hasil diskusi tentang keteladanan Nabi Nuh a.s. secara kelompok

Menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang keteladanan Nabi Nuh a.s. secara individual atau kelompok

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan

Nuh a.s.

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparan tentang keteladanan nabi Nuh a.s.

Page 159: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|154

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dibantu dan dibimbing guru

Tes

Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal isian singkat

Tes dalam bentuk lisan dengan menceritakan isi gambar tentang keteladanan nabi Nuh a.s.

3.11 Mengenal kisah keteladanan Nabi Hud a.s

4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Hud a.s.

Kisah

Keteladanan

Nabi Hud a.s.

Mengamati

Menyimak kisah keteladanan nabi Hud a.s. secara klasikal maupun individual.

Mengamati gambar contoh keteladanan Nabi Hud a.s. baik secara klasikal atau individual

Tugas

Mengisi rubrik tentang keteladanan nabi Hud a.s.

1 x 4jam

pelajara

n

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Buku Kisah 25 nabi dan Rasul

Gambar/ Poster

Page 160: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|155

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang kisah keteladanan Nabi Hud a.s.

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan isi gambar tentang keteladanan Nabi Hud a.s. baik secara klasikal maupun kelompok

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi tentang keteladanan Nabi Hud a.s.

Mengidentifikasi perilaku terpuji dari kisah keteladanan Nabi Hud a.s.

Komunikasi

Menyampaikan kisah singkat

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasiterkait dengan

menceritakan isi gambar tentang keteladanan nabi Hud a.s.

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksa

Page 161: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|156

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

tentang peristiwa penting dan sikap terpuji Nabi Hud a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok

Menyampaikan hasil diskusi tentang keteladanan Nabi Hud a.s. secara kelompok

Menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang keteladanan Nabi Hud a.s. secara individual atau kelompok

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

naan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparan tentang keteladanan nabi Hud a.s.

Tes

Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal isian singkat

Tes dalam bentuk lisan dengan

Page 162: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|157

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menceritakan isi gambar tentang keteladanan nabi Hud a.s.

3.9 Mengenal kisah keteladanan Nabi Idris a.s

4.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris a.s.

Semangat

Belajar Nabi

Idris a.s.

Mengamati

Menyimak kisah keteladanan nabi Idris a.s. secara klasikal maupun individual.

Mengamati gambar contoh keteladanan Nabi Idris a.s. baik secara klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang kisah keteladanan Nabi Idris a.s.

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan isi gambar tentang keteladanan Nabi

Tugas

Mengisi rubrik tentang keteladanan nabi Idris a.s.

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasiterkait dengan

menceritakan isi gambar tentang

1 x 4jam

pelajara

n

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Buku Kisah 25 nabi dan Rasul

Gambar/ Poster

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 163: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|158

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Idris a.s. baik secara klasikal maupun kelompok

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi tentang keteladanan Nabi Idris a.s.

Mengidentifikasi perilaku terpuji dari kisah keteladanan Nabi Idris a.s.

Komunikasi

Menyampaikan kisah singkat tentang peristiwa penting dan sikap terpuji Nabi Idris a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok

Menyampaikan hasil diskusi tentang keteladanan Nabi Idris a.s. secara kelompok

Menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang keteladanan Nabi Idris a.s. secara individual atau kelompok

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi,

keteladanan nabi Idris a.s.

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparan tentang keteladana

Page 164: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|159

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

n nabi Idris a.s.

Tes

Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal isian singkat

Tes dalam bentuk lisan dengan menceritakan isi gambar tentang keteladanan nabi Idris a.s.

1.1 Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai bentuk pemahaman terhadap Q.S. Al-Fatihah

4.5 Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar dengan benar dan jelas

Doa sebelum

dan sesudah

belajar

Mengamati

Mencermati pelafalan doa sebelum dan sesudah belajar secara klasikal atau individual

Menanya

Tugas

Mengisi rubrik tentang kegiatan berdoa sebelum

2 x 4 jam

pelajara

n

Al Quran dan terjemahnya

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Page 165: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|160

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3.5 Mengenal makna do’a sebelum dan sesudah belajar

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang doa sebelum dan sesudah belajar

Mengajukan pertanyaan, apakah kamu selalu berdoa ketika memulai belajar?coba lafalkan doa sebelum dan sesudah belajar!

Eksperimen/Explore

Secara berkelompok mendiskusikan isi gambar tentang berdoa dalam belajar secara klasikal maupun kelompok.

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi kelompok tentang berdoa sebelum dan sesudah belajar

Mengidentifikasi kegiatan berdoa sebelum dan sesudah belajar

Komunikasi

dan sesudah belajar

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi terkait dengan

menceritakan isi gambar tentang berdoa sebelum dan sesudah belajar

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan

Buku doa-doa pilihan

Poster tulisan

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 166: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|161

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Menirukan pelafalan doa sebelum dan sesudah belajar Secara klasikal, kelompok maupun individual

Menampilkan pelafalan doa sebelum dan sesudah belajar secara berulang-ulang baik secara individual atau berkelompok

Menyebutkan arti doa sebelum dan sesudah belajar dengan berulang-ulang yang dilakukan secara berpasangan dan bergantian

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparan tentang berdoa sebelum dan sesudah belajar

Tes

Tes kemampua

Page 167: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|162

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

n kognitif dengan bentuk tes soal isian singkat

Tes dalam bentuk lisan dengan menceritakan isi gambar tentang berdoa sebelum dan sesudah belajar

3.1 Mengenal pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al Fatihah, Al Ikhlas dan Al ’Alaq (96): 1-5

2.7 Memiliki perilaku rajin belajar sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-’Alaq (96): 1-5

Pesan-pesan Q.S

Al ‘Alaq 1-5

(rajin membaca

dan menulis)

Mengamati

Menyimak pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al ‘Alaq 1-5 secara klasikal atau individual

Mengamati gambar contoh perilaku rajin belajar secara klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru

Tugas

Mengisi rubrik tentang pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al ‘Alaq 1-5 dan perilaku rajin belajar

2 x 4 jam

pelajara

n

Al Quran dan terjemahnya

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Gambar/ Poster

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 168: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|163

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

mengajukan pertanyaan tentang Menyimak pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al ‘Alaq

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al ‘Alaq 1-5secara kelompok

Secara berkelompok mendiskusikan isi gambar perilaku perilaku rajin belajar baik secara klasikal maupun kelompok.

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi kelompok tentang pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al ‘Alaq

Mengidentifikasi kegiatan membaca dan menulis

Komunikasi

Menyampaikan hasil diskusi

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi terkait dengan

menceritakan isi gambar tentang pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al ‘Alaq 1-5 dan perilaku rajin belajar

sikap yang ditunjuk

Page 169: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|164

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

tentang pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al ‘Alaq 1-5 dan perilaku rajin belajar secara kelompok atau individual

Menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al ‘Alaq 1-5 dan perilaku rajin belajar secara individual atau kelompok

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

kan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparan tentang pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al ‘Alaq 1-5 dan perilaku

Page 170: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|165

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

rajin belajar

Tes

Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal isian singkat

Tes dalam bentuk lisan dengan menceritakan isi gambar tentang pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al ‘Alaq 1-5 dan perilaku rajin belajar

4.4 Melafalkan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas dengan benar dan jelas

4.6 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Fatihah dan

Q.S. Al-Ikhlas Mengamati

Mencermati pelafalan Q.S. al-Ikhlas secara klasikal atau

Tugas

Mengisi rubrik

2 x 4 jam

pelajara

n

Al Quran dan terjemahnya

Page 171: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|166

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Q.S. Al-Ikhlas dengan benar dan jelas

3.1 Mengenal pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al Fatihah, Al Ikhlas dan Al ’Alaq (96): 1-5

individual

Menyimak pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S al-Ikhlas secara klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang pelafalan, hafalan dan pesan Q.S. al-Ikhlas

Mengajukan pertanyaan, misalnya siapakah yang sudah mengetahui lafal Q.S. al-Ikhlas?

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S al-Ikhlas secara kelompok

Secara berpasangan mendiskusikan tentang keterkaitan pesan Q.S al-Ikhlas dengan kehidupan sehari-hari

tentang pelafalan, menghafal dan pesan Q.S. al-Ikhlas

Melafalkan dan menghafal Q.S. al-Ikhlas secara individual atau klasikal

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasitentang

pelafalan, menghafal dan menyeb

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Poster tulisan

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 172: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|167

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi kelompok tentangpesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S al-Ikhlas

Menghubungkan tentang pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S al Fatihah dengan kehidupan sehari-hari

Komunikasi

Menirukan pelafalan Q.S. al-Ikhlas secara klasikal, kelompok maupun individual

Menampilkan pelafalan Q.S. al-Ikhlas secara berulang-ulang baik secara individual atau berkelompok

Menghafal bacaan Q.S. al-Ikhlas ayat per ayat sesuai makharijul huruf secara berulang-ulang baik secara klasikal, kelompok maupun individual.

Menampilkan hafalan Q.S. al Fatihah baik secara individu maupun perwakilan kelas

utkan pesan-pesan Q.S. al-Ikhlas

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparan

Page 173: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|168

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

atau kelompok.

Menyampaikan hasil diskusi tentang pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S al Fatihah secara kelompok atau individual

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

tentang kegiatan melafalkan Q.S. al-Ikhlas dalam berbagai kegiatan ibadah

Tes

Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal isian singkattentang pesan Q.S al-Ikhlas

Tes lisan berupa melafalkan dan hafal Q.S al-Ikhlas

4.2 Melafalkan Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik

Al-Malik Mengamati

Mencermati pelafalan dan

Tugas

Mengisi

1 x 4 jam

pelajara

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI

Page 174: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|169

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3.3 Mengenal makna Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik

menyimak arti Asmaul Husna al-Malik secara klasikal, kelompok maupun individual.

Mengamati gambar contoh Al-Maliknya Allah secara klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang Allah itu al-Malik

Mengajukan pertanyaan, misalnya siapakah yang yang menciptakan alam semesta ini?

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan isi gambar tentang Allah itu al-Malik baik secara klasikal maupun kelompok.

Asosiasi

Membuat rumusan hasil diskusi kelompok tentang Allah itu al-Malik

rubrik tentang Allah itu al-Malik

Melafalkan al-Malik

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasiterkait dengan

menceritakan isi gambarbukti Allah itu al-Malik

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan

n Kls I SD

Kisah dan Makna 99 Asmaul Husna untuk Anak

Gambar/ Poster

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 175: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|170

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Mengidentifikasi bukti penciptaan Allah itu al-Malik

Komunikasi

Menirukan pelafalan dan arti Asmaul Husna Al-Malik secara klasikal, kelompok maupun individual.

Menampilkan pelafalan Asmaul HusnaAl-Malik secara berulang kali baik secara individual atau berkelompok

Menyampaikan hasil diskusi tentang Al-Maliknya Allah secara kelompok

Menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang Al-Maliknya Allah secara individual atau kelompok

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparan tentang kemampuan melafalkan al-Malik dan maknanya

Tes

Tes

Page 176: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|171

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal isian singkat

Tes dalam bentuk lisan dengan menceritakan isi gambar tentang Allah itu al-Malik

4.3 Melafalkan dua kalimat syahadat dengan benar dan jelas

3.4 Mengenal makna dua kalimat syahadat sebagai bagian dari rukun Islam yang pertama

Dua Kalimat

Syahadat

Mengamati

Mencermati pelafalan dua kalimat syahadat kata per kata secara klasikal atau individual.

Menyimak arti dua kalimat syahadat (syahadat tauhid dan Rasul) secara klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan

Tugas

Mengisi rubrik tentang pelafalan dan makna dua kalimat syahadat

Melafalkan dua kalimat syahadat

Observasi

2 x 4 jam

pelajara

n

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Poster tulisan

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 177: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|172

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

tentang pelafalan dan makna dua kalimat syahadat

Mengajukan pertanyaan, misalnya coba lafalkan dua kalimat syahadat!

Eksperimen/Explore

Secara kelompok melafalkan dua kalimat syahadat kata per kata

Secara berpasangan Mengartikan dua kalimat syahadat (syahadat tauhid dan Rasul)

Asosiasi

Melakukan koreksi pada pelafalan dua kalimat syahadat dan;

Melakukan koreksi dalam mengartikan dua kalimat syahadat

Komunikasi

Menirukan pelafalan dua kalimat syahadat kata per kata secara klasikal,

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasiterkait dengan

Melafalkan dua kalimat syahadat dan maknanya

sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya

Page 178: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|173

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kelompok maupun individual.

Menampilkan pelafalan dua kalimat syahadat secara berulang baik secara individual atau berkelompok

Mengartikan dua kalimat syahadat (syahadat tauhid dan Rasul) secara klasikal, kelompok maupun individual

Mengartikan dua kalimat syahadat (syahadat tauhid dan Rasul) dengan berulang-ulang yang dilakukan dengan berpasangan dan bergantian secara klasikal, kelompok maupun individual

Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

diskusi dan kerja kelompok

Portofolio

Membuat paparan tentang kemampuan melafalkan dua kalimat syahadat dan maknanya

Tes

Tes dalam bentuk lisan dengan mengartikan dua kalimat syahadat

3.7 Mengenal șalat dan kegiatan agama yang

dianutnya di sekitar rumahnya melalui

Șalat Wajib dan Mengamati Tugas 1 x 4 jam Buku PAI

dan Budi

Page 179: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|174

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pengamatan

4.10 Mencontohkan kegiatan agama yang

dianutnya di sekitar rumahnya

Mengaji Menyimak penjelasan șalat

wajib 5 waktu dan bilangan

rakaatnya, dan kegiatan

agama di sekitar rumah

secara klasikal atau

individual

Mengamati gambar praktik

șalatdan kegiatan agama di

sekitar rumah baik secara

klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru

mengajukan pertanyaan

tentang melakukan Șalat

wajib dan Mengaji

Mengajukan pertanyaan,

misalnya apakah kalian

terbiasa melakukan Șalat!

Berapa waktu dalam sehari

semalam?

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan isi gambar

tentang Șalat wajib dan

mengaji baik secara klasikal

maupun kelompok.

Mengidentifikasi pengamalan

Șalat wajib dan mengaji

dalam kehidupan sehari-hari

Mengisi

rubrik

tentang

șalat wajib

5 waktu

dan

bilangan

rakaatnya,

dan

kegiatan

agama di

sekitar

rumah

Tugas

kelompok

menceritak

an kegiatan

Șalat wajib

dan

Mengaji

Observasi

Mengamati

pelaksanaa

n diskusi

dengan

menggunak

an lembar

observasi

terkait

dengan

mencerit

pelajaran Pekerti PAI

Kls I SD

Buku

tentang

șalat wajib

Gambar/

Poster

Kertas/kart

u nama-

nama șalat

wajib dan

bilangan

rakaatnya

Multimedia

Interaktif/C

D Interaktif

/Video

Page 180: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|175

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Asosiasi

Membuat rumusan hasil

diskusi kelompok tentang

kegiatanȘalat wajib dan

mengaji

Mengidentifikasi kegiatan

Șalat wajib dan mengaji

dalam kehidupan sehari-hari

Komunikasi

Menyampaikan hasil diskusi

secara kelompok

Menyimpulkan hasil diskusi

kelompok tentang șalat wajib

5 waktu dan bilangan

rakaatnya, dan kegiatan

agama di sekitar rumah

secara individual atau

kelompok

Menanggapi hasil presentasi

(melengkapi,

mengkonfirmasi,

menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu

dan dibimbing guru

akan isi

gambar

tentang

Șalat

wajib

dan

mengaji

sikap

yang

ditunjuk

kan

siswa

terkait

dengan

tanggun

g

jawabny

a

terhadap

pelaksan

aan

jalannya

diskusi

dan

kerja

kelompo

k

Portofolio

Membuat

paparan

tentang

Page 181: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|176

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kegiatan

Șalat wajib

dan

mengaji di

sekitar

rumah

Tes

Tes

kemampua

n kognitif

dengan

bentuk tes

soal isian

singkat

Tes dalam

bentuk lisan

dengan

menceritak

an isi

gambar

tentang

Șalat wajib

dan

mengaji

2.6 Memiliki sikap yang baik ketika berbicara

sebagai implementasi dari pemahaman

Q.S. Al-Baqarah (2): 83

Sikap dan

berkata yang

baik

Mengamati

Menyimak penjelasan

pentingnya memiliki sikap

yang baik ketika

berkata/berbicara secara

klasikal atau individual.

Tugas

Mengisi

rubrik

tentang

sikap yang

baik ketika

1 x 4 jam

pelajaran

Al Quran

dan

terjemahny

a

Buku PAI

dan Budi

Pekerti PAI

Page 182: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|177

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Mengamati gambar contoh

sikap yang baik ketika

berkata/berbicara secara

klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru

mengajukan pertanyaan

tentang sikap dan berkata

yang baik ketika berbicara

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan isi gambar

sikap yang baik ketika

berbicara baik secara klasikal

maupun kelompok.

Secara berpasangan

menyampaikan perkatan dan

sikap yang baik ketika

berbicara

Asosiasi

Membuat rumusan hasil

diskusi kelompok tentang

sikap dan berkata yang baik

Mengidentifikasi dalam

berbagai kegiatan tentang

bersikap dan berkata yang

berkata/ber

bicara

Observasi

Mengamati

pelaksanaa

n diskusi

dengan

menggunak

an lembar

observasi

terkait

dengan

mencerit

akan isi

gambar

tentang

sikap

dan

berkata

yang

baik

ketika

berbicar

a

sikap

yang

ditunjuk

kan

siswa

terkait

dengan

Kls I SD

Gambar/

Poster

tulisan

Multimedia

Interaktif/C

D Interaktif

/Video

Page 183: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|178

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

baik

Komunikasi

Menyampaikan hasil diskusi

tentang sikap yang baik

ketika berbicara secara

kelompok

Menyimpulkan hasil diskusi

kelompok tentang sikap yang

baik ketika berbicara secara

individual atau kelompok

Menanggapi hasil presentasi

(melengkapi,

mengkonfirmasi,

menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu

dan dibimbing guru

tanggun

g

jawabny

a

terhadap

pelaksan

aan

jalannya

diskusi

dan

kerja

kelompo

k

Portofolio

Membuat

paparan

tentang

kegiatan

tentang

bersikap

dan berkata

yang baik

Tes

Tes dalam

bentuk

psikomotori

k dengan

mencontoh

Page 184: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|179

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kan contoh

bersikap

dan berkata

yang baik

2.2 Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Luqman (31): 14

4.7 Mencontohkan perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan guru

2.3 Memiliki perilaku hormat kepada sesama anggota keluarga sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. An-Nisa (4): 36

4.8 Mencontohkan perilaku saling menghormati antar sesama anggota keluarga

Hormat dan

Patuh kepada

orangtua, guru

dan sesama

anggota

keluarga

Mengamati

Menyimak penjelasan pentingnya memiliki perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga secara klasikal atau individual.

Mengamati gambar contoh hormat dan patuh kepada orangtua, guru sesama anggota keluarga secara klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru

mengajukan pertanyaan

tentang perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga

Mengajukan pertanyaan,

misalnya apakah kewajiban

kalian kepada orangtuamu?

Tugas

Mengisi

rubrik

tentang

perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga

Observasi

Mengamati

pelaksanaa

n diskusi

dengan

menggunak

an lembar

observasi

terkait

dengan

mencerit

3 x 4 jam

pelajara

n

Al Quran dan terjemahnya

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Gambar/ Poster tulisan

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 185: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|180

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan isi gambar tentang hormat dan patuh kepada orangtua,

Mendiskusikan isi gambar tentang hormat dan patuh kepada guru

Mendiskusikan isi gambar tentang hormat kpada sesama anggota keluarga baik secara klasikal maupun kelompok.

Asosiasi

Membuat rumusan hasil

diskusi kelompok tentang

perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga

Mengidentifikasi dalam

berbagai kegiatan tentang

perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga

Komunikasi

akan isi

gambar

tentang

perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga

sikap

yang

ditunjuk

kan

siswa

terkait

dengan

tanggun

g

jawabny

a

terhadap

pelaksan

aan

jalannya

diskusi

dan

kerja

kelompo

Page 186: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|181

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Menyampaikan hasil diskusi tentang perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga secara kelompok

Menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga secara individual atau kelompok

Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru secara individual maupun kelompok

Menanggapi hasil presentasi

(melengkapi,

mengkonfirmasi,

menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu

dan dibimbing guru

k

Portofolio

Membuat

paparan

tentang

kegiatan

tentang

perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga

Tes

Tes dalam

bentuk lisan

dengan

menceritak

an isi

gambar

tentang

perilaku hormat dan patuh

Page 187: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|182

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga

Tes dalam

bentuk

psikomotori

k dengan

mencontoh

kan contoh

perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga

1.3 Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas

Mensyukuri

Karunia dan

Pemberian

Mengamati

Mencermati contoh perilaku bersyukur atas karunia dan pemberian yang diterima baik secara klasikal maupun kelompok

Menyimak penjelasan tentang perilaku bersyukur atas karunia dan pemberian

Tugas

Mengisi

rubrik

tentang

perilaku bersyukur atas karunia dan pemberian

1 x 4 jam

pelajara

n

Al Quran dan terjemahnya

Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls I SD

Gambar/

Page 188: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|183

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

yang diterima

Menanya

Melalui motivasi dari guru

mengajukan pertanyaan

tentang perilaku bersyukur atas karunia dan pemberian yang diterima

Mengajukan pertanyaan,

misalnya sebutkan contoh

perilaku bersyukur kepada

Allah? Apa yang diucapkan

ketika mendapat nikmat dari

Allah?

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan perilaku yang merupakan ungkapan rasa syukur atas karunia dan pemberian yang diterima, secara berpasangan maupun kelompok

Asosiasi

Membuat rumusan hasil

diskusi kelompok tentang

perilaku bersyukur atas

yang diterima

Tugas

kelompok

menceritak

an perilaku bersyukur atas karunia dan pemberian yang diterima

Observasi

Mengamati

pelaksanaa

n diskusi

dengan

menggunak

an lembar

observasi

terkait

dengan

mencerit

akan isi

gambar

tentang

perilaku bersyukur atas karunia

Poster

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 189: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|184

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

karunia dan pemberian yang diterima

Mengidentifikasi dalam

berbagai kegiatan tentang

perilaku bersyukur atas karunia dan pemberian yang diterima

Komunikasi

Menirukan contoh pelafalan Alhamdulillah sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia dan pemberian yang diterima baik secara individual, klasikal maupun kelompok

Melakukan kegiatan sosial secara klasikal, kelompok atau individual untuk beramal atau berinfaq (peduli kaum dhu’afa, dsb)

Menyampaikan hasil diskusi kelompok dan kegiatan sosial yang telah dilakukan baik secara individual, maupun kelompok.

Menanggapi hasil presentasi

(melengkapi,

mengkonfirmasi,

menyanggah)

dan pemberian yang diterima

sikap

yang

ditunjuk

kan

siswa

terkait

dengan

tanggun

g

jawabny

a

terhadap

pelaksan

aan

jalannya

diskusi

dan

kerja

kelompo

k

Portofolio

Membuat

paparan

tentang

perilaku bersyukur atas

Page 190: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|185

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Membuat kesimpulan dibantu

dan dibimbing guru

karunia dan pemberian yang diterima

Tes

Tes

kemampua

n kognitif

dengan

bentuk tes

soal isian

singkat

Tes dalam

bentuk lisan

dengan

menceritak

an isi

gambar

tentang

perilaku bersyukur atas karunia dan pemberian yang diterima

2.4 Memiliki sikap pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman kisah

Pemaaf Mengamati Tugas 1 x 4 jam

pelajara

Buku PAI dan Budi

Page 191: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|186

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

keteladanan Nabi Muhammad SAW Menyimak penjelasan pentingnya memiliki sikap pemaaf secara klasikal atau individual.

Mengamati gambar contoh sikap pemaaf secara klasikal atau individual

Menanya

Melalui motivasi dari guru

mengajukan pertanyaan

tentang sikap pemaaf Mengajukan pertanyaan,

misalnya apa yang dilakukan

apabila kalian melakukan

kesalahan? Atau orang

melakukan kesalahan kepada

kita?

Eksperimen/Explore

Mendiskusikan isi gambar sikap pemaaf baik secara klasikal maupun kelompok.

Asosiasi

Membuat rumusan hasil

diskusi kelompok tentang

Mengisi

rubrik

tentang

sikap pemaaf

Tugas individual menceritakan pengalaman tentang sikap pemaaf

Observasi

Mengamati

pelaksanaa

n diskusi

dengan

menggunak

an lembar

observasi

terkait

dengan

mencerit

akan isi

gambar

tentang

sikap pemaaf

sikap

n Pekerti PAI Kls I SD

Buku Kisah 25 Nabi dan Rasul

Gambar/ Poster tulisan

Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

Page 192: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|187

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

sikap pemaaf

Mengidentifikasi dalam

berbagai kegiatan tentang

sikap pemaaf

Komunikasi

Menyampaikan hasil diskusi tentang sikap pemaaf secara kelompok

Menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang sikap pemaaf secara individual atau kelompok

Menanggapi hasil presentasi

(melengkapi,

mengkonfirmasi,

menyanggah)

Membuat kesimpulan dibantu

dan dibimbing guru

yang

ditunjuk

kan

siswa

terkait

dengan

tanggun

g

jawabny

a

terhadap

pelaksan

aan

jalannya

diskusi

dan

kerja

kelompo

k

Portofolio

Membuat

paparan

tentang

sikap pemaaf

Tes

Tes dalam

bentuk lisan

Page 193: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|188

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dengan

menceritak

an isi

gambar

tentang

sikap pemaaf

Tes dalam

bentuk

psikomotori

k dengan

mencontoh

kan contoh

sikap pemaaf kepada sesama teman

Page 194: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|189

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 1.4: Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Langkah Kegiatan Inti

Pemaparan oleh

Instruktur

Diskusi Kelas

Merangkum Hasil Diskusi

Kelas

Refleksi dan umpan balik

untuk seluruh materi

pelatihan

10 Menit 20 Menit 10 Menit 15 Menit

Pemaparan

Paparan oleh fasilitator tentang Strategi Implementasi Kurikulum 2013 dengan menggunakan PPT-

1.4

Diskusi Kelas

Mendiskusikan elemen penting dalam implementasi kurikulum 2013, meliputi berikut ini.

1. Peran guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru BK.

2. Dukungan manajemen sekolah atau kultur sekolah dalam mensukseskan pembelajaran

dengan menggunakan kurikulum 2013.

3. Dukungan dinas pendidikan kabupaten/kota dan organisasi profesi dalam implementasi

kurikulum 2013.

Membuat Rangkuman

Instruktur merangkum semua materi pelatihan Konsep Kurikulum yang telah disampaikan selama

4 JP sebagai kegiatan penutup.

Page 195: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|190

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 196: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|191

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 197: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|192

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 198: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 193

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAGIAN III

MATERI PELATIHAN 2: ANALISIS MATERI AJAR

2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

2.2 Konsep Pendekatan Scientific

2.3 Konsep Penilaian Autentik

2.4 Analisis Buku Guru dan Siswa

Page 199: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 194

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 2: ANALISIS MATERI AJAR

A. KOMPETENSI

Peserta pelatihan dapat:

1. mendeskripsikan konsep pembelajaran tematik terpadu;

2. mendeskripsikan konsep pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu;

3. mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar;

4. menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD;

5. menganalisis buku guru dan buku siswa dilihat dari aspek kecukupan dan kedalaman

materi;

6. menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran;

7. menguasai penerapan materi pelajaran pada bidang/ilmu lain serta kehidupan sehari-

hari; dan

8. memahami strategi menggunakan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan

pembelajaran.

B. LINGKUP MATERI

1. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

2. Konsep Pendekatan Scientific

3. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Pembelajaran

4. Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian,Kecukupan, dan Kedalaman Materi)

C. INDIKATOR

1. Menerima konsep pembelajaran tematik terpadu dan menghargai pendapat orang lain.

2. Menjelaskan konsep pembelajaran tematik terpadu.

3. Menjelaskan pemetaan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran tematik terpadu.

4. Menjelaskan keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP.

5. Menerima konsep pendekatan scientific dan menghargai pendapat orang lain.

6. Menjelaskan konsep pendekatan scientific.

7. Menjelaskan penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu.

8. Menerima penerapan konsep penilaian autentik di sekolah/madrasah dan menghargai

pendapat orang lain.

9. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

10. Menganalisis kesesuaian buku guru dan siswa dengan SKL, KI, dan KD secara teliti dan

serius.

11. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan

KD.

12. Menganalisis kecukupan dan kedalaman materi buku guru dan buku siswa.

Page 200: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 195

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

13. Menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar, serta strategi evaluasi yang

diintegrasikan dalam buku.

14. Menjelaskan secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran yang

terdapat dalam buku siswa.

15. Menerapkan materi pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa pada

bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

16. Menjelaskan strategi penggunaan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan

pembelajaran.

D. PERANGKAT PELATIHAN

1. Video Pembelajaran Tematik Terpadu

2. Bahan Tayang

a. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

b. Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu

c. Konsep Pendekatan Scientific

d. Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

e. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

f. Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Terpadu

g. Analisis Buku Guru dan Buku Siswa

3. Lembar Kerja

4. Bahan Bacaan

a. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

b. Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu

c. Konsep Pendekatan Scientific

d. Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran

e. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

f. Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Terpadu

5. ATK

Page 201: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 196

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN: 2. ANALISIS MATERI AJAR

ALOKASI WAKTU: 8 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I

TAHAPAN

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,

seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser

Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN

PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator,

alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi

pelatihan Analisis Materi Ajar.

Fasilitator memotivasi peserta agar serius, antusias, teliti, dan

bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI 2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu Menit

Penayangan Video Pembelajaran Tematik di kelas 1 dengan

menggunakan V-2.1 dan Video PembelajaranTematik Terpadu di

kelas 1 dengan menggunakan V-2.1/4.1

Menit

Diskusi Kelompok untuk membandingkan pembelajaran tematik

dengan tematik terpadu yang mengacu pada tayangan video,

dilanjutkan dengan paparan materi oleh fasilitator tentang Konsep

Pembelajaran Tematik Terpadu dengan menggunakan bahan

tayang PPT-2.1-1 dan Implementasi Pembelajaran Tematik

Terpadu dengan menggunakan PPT-2.1-2.

Menit

Tanya jawab tentang konsep pembelajaran tematik terpadu

dilanjutkan dengan menyimpulkan.

Menit

Diskusi hasil pemetaan KD dan indikator pembelajaran tematik

terpadu.

Menit

Page 202: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 197

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kerja kelompok tentang keterkaitan antara jaringan tema, silabus,

RKH, dan RPP dengan menggunakan LK-2.1

Menit

ICE BREAKER Menit

2.2 Konsep Pendekatan Scientific Menit

Diskusi kelompok untuk mengkaji pendekatan scientific yang

mengacu pada tayangan video tematik terpadu dilanjutkan dengan

paparan materi oleh fasilitator tentang Konsep Pendekatan

Scientific dengan menggunakan PPT-2.2.1 dan Contoh Penerapan

Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

dengan menggunakan PPT-2.2-2 yang disisipkan dalam kegiatan

diskusi.

Menit

Diskusi kelompok tentang pendekatan scientific dengan

menggunakan HO-2.2-1 dan contoh-contoh penerapan

pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu dengan

mengacu pada HO-2.2.

Menit

2.3 Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil

Pembelajaran

Menit

Kegiatan interaktif untuk menyamakan persepsi tentang jenis dan

bentuk penilaian autentik.

Menit

Diskusi tentang konsep penilaian autentik pada proses dan hasil

belajar.

menit

Paparan materi tentang Konsep Penilaian Autentik pada Proses

dan Hasil Belajar dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3 dan

Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik

Terpadu dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3/3.2.

Menit

ICE BREAKER Menit

2.4 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian,

Kecukupan, dan Kedalaman Materi).

Menit

Menilai buku dilakukan oleh peserta dengan bimbingan fasilitator

dilihat dari aspek kesesuaian, kecukupan, dan kedalaman materi.

Menit

Diskusi kelompok hasil penilaian buku dilanjutkan dengan

pemaparan materi analisis buku guru dan buku siswa dengan

Menit

Page 203: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 198

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menggunakan PPT-2.4 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi

tersebut.

Menyimpulkan hasil diskusi dan menyampaikan format lembar

kerja yang telah disiapkan.

Menit

Kerja kelompok untuk menganalisis kesesuaian buku guru dan

buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD dengan menggunakan

LK-2.4-1 dan LK -2.4-2.

Menit

ICE BREAKER Menit

Diskusi kelompok untuk menganalisis kesesuaian proses,

pendekatan belajar tematik terpadu, serta strategi evaluasi yang

diintegrasikan dalam buku.

Menit

Kerja kelompok untuk membuat contoh-contoh penerapan materi

pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa pada

bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

Menit

Presentasi hasil kerja kelompok. Menit

Menyimpulkan materi analisis buku oleh fasilitator. Menit

KEGIATAN

PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Analisis materi Ajar. Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang

relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran.

Page 204: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 199

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan: 2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

Langkah Kegiatan Inti

Penayangan Video

Diskusi Kelompok

membanding-kan kedua

video diselingi dengan paparan materi

Tanya Jawab dan

kesimpulan

Diskusi Hasil

Pemetaan KD dan

Indikator

Kerja Kelompok

Keterkaitan Tema,

silabus, RKH, RPP

20 Menit 25 Menit 5 Menit 15 Menit 20 Menit

Penayangan Video

Penayangan Video Pembelajaran Tematik dan Video Pembelajaran Tematik Terpadu selama

masing-masing 10 menit.

Tugas Selama Penayangan Video

1. Memperhatikan dengan cermat tayangan video.

2. Mencatat secara singkat butir-butir penting proses pembelajaran tematik dan tematik terpadu.

Diskusi Kelompok Tentang Tayangan Video

1. Menganalisis masing-masing video pembelajaran tematik dan tematik terpadu.

2. Membandingkan pembelajaran tematik dengan tematik terpadu sesuai dengan apa yang

diamati dalam tayangan video

3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya sambil kelompok lain memberikan

tanggapan

Tanya Jawab

Tanya jawab tentang konsep pembelajaran tematik terpadu dilanjutkan dengan menyimpulkan.

Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok tentang hasil pemetaan KD dan indikator pembelajaran tematik terpadu.

Page 205: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 200

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kerja kelompok

Kerja kelompok tentang keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP dengan

menggunakan LK-2.1

Penyimpulan Hasil Diskusi Kelompok

Instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok dengan memberikan pemahaman lebih lanjut

tentang tematik terpadu dan implementasi pembelajaran tematik terpadu.

Page 206: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 201

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 207: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 202

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 208: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 203

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 209: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 204

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 210: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 205

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 211: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 206

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

DI SEKOLAH DASAR

A. Pengantar

Proses pembelajaran untuk jenjang Sekolah Dasar atau yang sederajat menggunakan pendekatan pendekatan tematik. Model pembelajaran tematik terpadu (PTP) atau integrated thematic instruction (ITI) dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1970-an. Belakangan PTP diyakini sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif (highly effective teaching model), karena mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi emosi, fisik, dan akademik di dalam kelas atau di lingkungan sekolah. Model PTP ini pun sudah terbukti secara empirik berhasil memacu percepatan dan meningkatkan kapasitas memori peserta didik (enhance learning and increase long-term memory capabilities of learners) untuk waktu yang panjang.

Pembelajaran tematik terpadu yang sering juga disebut sebagai pembelajaran tematik terintegrasi (integrated thematic instruction, ITI) aslinya dikonseptualisasikan tahun 1970-an. Pendekatan pembelajaran ini awalnya dikembangkan untuk anak-anak berbakat dan bertalenta (gifted and talented), anak-anak yang cerdas, program perluasan belajar, dan peserta didik yang belajar cepat.

Premis utama PTP bahwa peserta didik memerlukan peluang-peluang tambahan (additional opportunities) untuk menggunakan talentanya, menyediakan waktu bersama yang lain untuk secara cepat mengkonseptualisasi dan mensintesis. Pada sisi lain, model PTP relevan untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan kualitatif lingkungan belajar. Model PTP diharapkan mampu menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar.

Model PTP memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan model pembelajaran lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda (multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi pengembangnan dimensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

B. Elemen-elemen Terkait dalam PTP

Implemementasi PTP menuntut kemampuan guru dalam mentransformasikan materi pembelajaran di kelas. Karena itu guru harus memahami materi apa yang diajarkan dan bagaimana mengaplikasikannya dalam lingkungan belajar di kelas. Oleh karena Model PTP ini bersifat ramah otak, guru harus mampu mengidentifikasi elemen-elemen lingkungan yang mungkin relevan dan dapat dioptimasi ketika berinteraksi dengan peserta didik selama proses pembelajaran. Ada sepuluh elemen yang terkait dengan hal ini dan perlu ditingkatkan oleh guru.

1. Mereduksi tingkat kealpaan atau bernilai tambah berpikir reflektif.

2. Memberkaya sensori pengalaman di bidang sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

HO-2.1-1

Page 212: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 207

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Menyajikan isi atau substansi pembelajaran yang bermakna.

4. Lingkungan yang memperkaya pembelajaran.

5. Bergerak memacu pembelajaran (Movement to Enhance Learning).

6. Membuka pilihan-pilihan

7. Optimasi waktu secara tepat

8. Kolaborasi

9. Umpan balik segera

10. Ketuntasan atau aplikasi

C. Manfaat Pendekatan Tematik Terpadu

1. Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. Suasana kelas memungkinkan semua orang yang ada di dalamnya memiliki rasa mau menanggung resiko bersama. Misalnya, menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang tidak semestinya atau tidak benar tanpa harus menyinggung perasaan peserta didik. Prosedur-prosedur kerja keseharian, memastikan bahwa semua jadwal terprediksi, dan menjamin peserta didik merasa aman selama berada di kelas maupun di luar kelas. Keterampilan hidup dikenali, didiskusikan dan dipraktikkan oleh peserta didik dengan interaksi yang tepat dan dengan perasaan yang menyenangkan dalam komunitas ruang kelas.

2. Menggunakan kelompok untuk bekerjasama, berkolaborasi, belajar berkelompok, dan memecahan konflik sehingga mendodong peserta didik untuk memecahkan masalah sosial dengan saling menghargai.

3. Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci dalam menciptakan kelas yang ramah otak (brain-friendly classroom). Aktivitas belajar melibatkan subjek belajar secara langsung, mengoptimasi semua sumber belajar, dan memberi peluang peserta didik untuk mengesplorasi materi secara lebih luas.

4. Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses itu tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas, namun juga kualitas dalam mengeksplorasi konsep-konsep baru dan membantu peserta didik siap mengembangkan pengetahuan.

5. Proses pembelajaran di kelas memungkinkan peserta didik berada dalam format ramah otak.

6. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh peserta didik dalam konteks kehidupannya sehari-hari.

7. Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program belajar memungkinkan mengejar ketertinggalanya dengan dibantu oleh guru melalui pemberian bimbingan khusus dan penerapan prinsip belajar tuntas.

8. Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian.

Page 213: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 208

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

D. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik Terpadu

1. Menentukan tema.

Tema dapat ditetapkan oleh pengambil kebijakan, guru, atau ditetapkan bersama dengan peserta didik.

2. Mengintegrasikan tema dengan kurikulum.

Pada tahap ini guru harus mampu mendesain tema pembelajaran dengan cara terintegrasi sejalan dengan tuntutan kurikulum, dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

3. Mendesain rencana pembelajaran.

Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber belajar, bahan ajar, media belajar, termasuk kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk menunjukkan suatu tema pembelajaran terjadi dalam kehidupan nyata. Misalnya, pembelajaran di kelas yang didasarkan atau diperkaya hasil karya wisata, kunjungan ke museum, dan lain-lain.

4. Melaksanakan Aktivitas Pembelajaran.

Tahapan ini memberi peluang peserta didik untuk mampu berpartisipasi dan memahami berbagi persepektif dari suatu tema. Hal ini memberi peluang bagi guru dan peserta didik melakukan eksplorasi suatu pokok bahasan.

E. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu

1. Tema hendaknya tidak terlalu luas dan dapat dengan mudah digunakan untuk memadukan banyak bidang studi, mata pelajaran, atau disiplin ilmu.

2. Tema yang dipilih dapat memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar lebih lanjut.

3. Tema disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.

4. Tema harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak,

5. Tema harus mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi dalam rentang waktu belajar

6. Tema yang dipilih sesuai dengan kurikulum yang berlaku

7. Tema yang dipilih sesuai dengan ketersediaan sumber belajar.

G. Model-model Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran Tematik Terpadu dapat diimplementasikan dengan beragam model. Menurut Robin Fogarty (1991) ada sepuluh model PTP, seperti disajikan berikut ini.

1. Model penggalan (fragmented model). Model ini diimplementasikan dengan pemaduan yang terbatas pada satu mata pelajaran. Misalnya, mata pelajaran bahasa Indonesia materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca dan menulis dapat dipadukan dalam materi pembelajaran ketrampilan berbahasa.

Page 214: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 209

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Model keterhubungan (connected model). Model ini diimplementasikan berbasis pada anggapan bahwa beberapa substansi pembelajaran berinduk pada mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran seperti: kosakata, struktur, membaca, dan mengarang misalnya dapat dipayungkan pada mata pelajaran bahasa dan sastra.

3. Model sarang (nested model). Model ini diimplementasikan dengan memadukan berbagai bentuk penguasaan konsep ketrampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya, pada jam-jam tertentu guru memfokuskan kegiatan pembelajaran pada pemahaman bentuk kata, makna kata,dan ungkapan dengan saran pembuahan ketrampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya berfikir logis, menentukan ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi, membuat ungkapan dan menulis puisi.

4. Model Urutan/Rangkaian (sequenced model). Model ini memadukan topik-topik antarmata pelajaran yang berbeda secara pararel. Isi cerita dalam roman sejarah, misalnya: topik pembahasannya secara pararel atau dalam jam yang sama dapat dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa karakteristik kehidupan sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang menyangkut perubahan makna kata.

5. Model berbagi (shared/participative model). Model ini merupakan pemaduan pembelajaran akibat munculnya tumbang-tindih (overlapping concept) atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih. Buir-butir pembelajaran tetang kewarganegaraan dalam PKn misalnya, dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran Tata Negara, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan sebagainya.

6. Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antar mata pelajaran.

7. Model galur (threaded model). Model ini memadukan bentuk-bentuk ketrampilan. Misalnya: melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita, dsb. Bentuk model ini terfokus pada meta kurikulum.

8. Model celupan (immersed model). Model ini dirancang untuk membantu peserta didik dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk mewadahi tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman masing-masing.

9. Model jejaring (networked model). Model ini merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan perubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk ketrampilan baru setelah peserta didik mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda.

10. Model terpadu (integrated model). Model ini merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Topik evidensi yang semula terdapat dalam pelajaran matematika, bahasa Indonesia, IPA, dan IPS agar tidak membuat muatan kurikulum berlebihan, cukup diletakkan dalam mata pelajaran tertentu, misalnya IPA.

Page 215: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 210

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

A. Pendahuluan

Inovasi pendidikan di bidang kurikulum diharapkan secara periodik dapat dilakukan untuk

kepentingan mengubah dan memperbaiki cara belajar dan membelajarkan materi kepada

peserta didik. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a)

belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk

memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara

efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk

membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,

dan menyenangkan, dengan mengedepankan peserta didik aktif.

Pembelajaran dimaksud diharapkan yang memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan

yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap

perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan

pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,

dan moral.

Kualitas pendidikan sangatlah bergantung pada kesadaran, pengertian, komitmen, dan

partisipasi serta dedikasi dari para pendidik dan tenaga kependidikan, terutama guru sebagai

ujung tombak yang secara langsung menghadapi peserta didik. Apabila guru dapat

menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengubah hasil belajar peserta didik, dan dapat

meningkatkan motivasi belajar, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik, dapat

meningkatkan harga diri dengan menerapkan berbagai strategi dan model pembelajaran, maka

visi dan misi guru sebagai pembelajar boleh dikatakan berhasil.

Proses pembelajaran merupakan fenomena yang kompleks. Guru lebih banyak berhubungan

dengan pola pikir peserta didik di mana setiap peserta didik – siapa pun, dimana pun - memiliki

setumpuk kata, pikiran, tindakan yang dapat mengubah lingkungan baik di keluarga, di sekolah

maupun di masyarakat.

Mulai tahun ajaran baru 2013 pola pembelajaran segera disosialisasikan bagi guru kelas I

sampai dengan kelas VI, menggunakan Pembelajaran Tematik Terpadu. Di lapangan begitu

beragam nuansa tematik ini sejak digulirkan di kalangan guru, dan sekolah, sepertinya terjadi

suatu “kerancuan”, dan perbedaan pemahaman. Guru banyak yang berpikir dan bertanya-

tanya, apakah selama ini cara pembelajaran yang dirasakanya sudah menghasilkan lulusan

peserta didik “berprestasi”, dan sudah mencetak serta menghasilkan dokter, insinyur, birokrat

dianggap kurang berhasil?. Sehingga ada ungkapan bahwa “saya sudah mengajar puluhan

tahun, dan saya sudah mempunyai alumni yang berhasil menjadi pejabat, menjadi dokter,

HO-2.1-2

Page 216: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 211

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menjadi insinyur dan sebagainya dianggap tidak berhasil?. Pemikiran-pemikiran semacam ini

akan menjadi penghambat bagi bergulirnya sebuah inovasi dalam bidang pendidikan.

Pembelajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan, strategi dan metode diharapkan

dapat memberi kemungkinan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,

pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi

peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik

yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

Pembelajaran yang diciptakan baik di kelas maupun di luar kelas diharapkan dapat

dikondisikan dalam suasana hubungan peserta didik dan guru yang saling menerima dan

menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun

karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah

membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). Terlebih bagi

peserta didik sekolah dasar yang masih berada di Kelas 1, 2 dan 3, yang masih memerlukan

bimbingan, dan perhatian, sebagaimana pelayanan para orang tua yang dengan kasih sayang

membimbing mereka. Sedangkan di Kelas 4, 5, dan 6 mulai ditingkatkan pemahaman peserta

didik untuk lebih memahami hidup dan kehidupan di lingkungan sekitar dengan menciptakan

pola berpikir rasional. Mencari jawaban mengapa harus belajar membaca dan menulis?

Mengapa harus belajar matematika, mengapa harus berinterakti dan saling berkomunikasi

dengan teman dan sebagainya. Dengan pembelajaran tematik Terpadu diharapkan dapat

menjawab ke semuanya itu dengan catatan guru dan peserta didik memiliki komitmen dan

selalu berpikir positif bahwa pola pembelajaran yang dilakukan adalah menuju ketercapaian

kompetensi sebagaimana yang dituangkan di dalam standar kelulusan.

Pelaksanaan pembelajaran seyogyanya dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan

multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan

sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang. Jadi guru (semua yang

terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam

semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan). Sebuah model pembelajaran

diharapkan dapat dipergunakan sebagai wawasan untuk disesuaikan dengan kondisi peserta

didik di masing-masing sekolah.

Peserta didik perlu dipersiapkan baik secara internal maupun eksternal, baik ketika di dalam

kelas maupun di luar kelas. Terlebih bagi peserta didik yang masih berada di sekolah dasar

tentu saja tidak dapat disamakan pelayannya dengan peserta didik yang ada di kelas

menengah. Namun demikian baik peserta didik di kelas 1 sampai dengan kelas 6 di kondisikan

menggunakan pendekatan tematik Terpadu dengan tema sebagai pemersatunya.

B. Pengertian pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran Tematik Terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran

terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran

yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk

Page 217: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 212

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Karena peserta didik dalam

memahami berbagai konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan

menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya.

Pelaksanaan pembelajaran Tematik Terpadu berawal dari tema yang telah

dipilih/dikembangkan oleh guru yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Jika

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pembelajaran tematik ini tampak lebih

menekankan pada Tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran yang lebih diutamakan

pada makna belajar, dan keterkaitan berbagai konsep mata pelajaran. Keterlibatan peserta

didik dalam belajar lebih diprioritaskan dan pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan

peserta didik, memberikan pengalaman langsung serta tidak tampak adanya pemisahan antar

mata pelajaran satu dengan lainnya.

C. Fungsi dan Tujuan

Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik

dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat

menambah semangat belajar, karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata

(kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.

Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah:

1. mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu

2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran

dalam tema yang sama

3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan

4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai mata

pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik

5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti:

bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.

6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks

tema yang jelas

7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat

dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau

pengayaan.

8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat

sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.

D. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu

1. Berpusat pada anak

1. Memberikan pengalaman langsung pada anak

Page 218: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 213

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam satu pemahaman

dalam kegiatan)

3. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran (saling

terkait antara mata pelajaran yang satu dengan lainnya)

4. Bersifat luwes (keterpaduan berbagai mata pelajaran)

5. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (melalui

penilaian proses dan hasil belajarnya)

E. Kekuatan Tema dalam Proses Pembelajaran

Anak pada usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret, mulai menunjukkan

perilaku yang mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke

aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, mulai berpikir secara

operasional,

mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, membentuk

dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan

mempergunakan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu pembelajaran yang tepat adalah

dengan mengaitkan konsep materi pelajarn dalam satu kesatuan yang dipusat pada tema

adalah yang paling sesuai. Dan kegiatan pembelajaran akan bermakna jika dilakukan dalam

lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman, bersifat individual dan kontekstual, anak

mengalami langsung yang dipelajarinya, hal ini akan diperoleh melalui pembelajaran tematik.

Pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga

dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dari penjelasan diatas maka

pembelajaran tematik memiliki beberapa kekuatan dan keuntungan antara lain:

1. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan anak

2. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak

3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna

4. mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalah an yang dihadapi

5. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama

6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain, dalam arti

respek terhadap gagasan orang lain.

7. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalah an yang sering

ditemui dalam lingkungan anak.

F. Peran Tema dalam Proses Pembelajaran

Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran, dengan memadukan beberapa

mata pelajaran sekaligus. Adapun mata pelajaran yang dipadukan adalah mata pelajaran

Agama (Akhlak Mulia/Budi Pekerti/ tata krama), PPKn dan Kepribadian, Ilmu Pengetahuan dan

Page 219: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 214

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Teknologi (terdiri atas: Bahasa Indonesia, IPS, IPA, Matematika,), Estetika (Seni Budaya-

Keterampilan) dan Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.

Di dalam struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah disebutkan bahwa untuk

peserta didik kelas 1, sampai dengan kelas 6 penyajian pembelajarannya menggunakan

pendekatan tematik. Penyajian pembelajaran dengan alokasi waktu komulatif 30 JP per

minggu.

Pembuatan tema diharapkan memperhatikan kondisi peserta didik, lingkungan sekitar dan

kompetensi guru dengan prosentase penyajian disesuaikan dengan aloasi waktu yang tersedia.

Guru dalam penyajian diharapkan tidak terkonsentrasi pada salah satu mata pelajaran,

melainkan harus tetap memperhatikan prosentase penyajianya. Namun demikian penjadwalan

dalam hal ini tidak terbagi secara kaku melainkan diatur secara luwes.

Mata Pelajaran Agama yang disajikan secara terpadu adalah yang sifatnya budi pekerti luhur,

akhlak mulia dan tata krama serta bagaimana bersopan santun dalam pergaulan di dalam

keluarga dan masyarakat, keterkaitan dengan pendidikan karakter bangsa. Sedangkan untuk

materi-materi yang sifatnya aqidah dan khusus keagamaannya sisajikan oleh guru agama

sendiri.

Demikian juga untuk Pendidikan Jasmani dan kesehatan, yang sifatnya gerakan ringan yang

dapat disajikan di dalam kelas, bisa dilakukan oleh guru kelas. Sedangkan yang sifatnya

gerakan olah raga yang memerlukan fisik, gerakan bebas, tetap dilakukan oleh guru olah raga

dan dilaksanakan di luar kelas/ lapangan olah raga.

Pembelajaran tematik diawali dengan pembuatan tema selama satu tahun, kemudian dengan

tema-tema yang telah dibuat tersebut, guru menganalisis semua standar kompetensi lulusan

yang diturunkan ke dalam kompetensi inti dan selanjutnya mengalir ke kompetensi dasar dan

membuat indikator dari masing-masing mata pelajaran yang ada di setiap kelas. Setelah itu

dibuat hubungan antara KD dan indikator dengan tema yang telah disiapkan selama satu tahun.

Berikutnya dari pemetaan hubungan tersebut dilanjutkan dengan membuat jaringan KD &

indikator dari setiap tema yang telah dibuat. Setelah jadi semua jaringan selama satu tahun

dilanjutkan dengan menyusun silabus tematik dan yang terakhir menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik.

G. Model Pembelajaran Tematik Terpadu

Model pembelajaran tematik integratif melalui beberapa tahapan yaitu pertama guru harus

mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran untuk satu tahun. Kedua guru

melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan

membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari Standar Isi, ketiga

membuat hubungan antara kompetensi dasar, indikator dengan tema, keempat membuat

jaringan KD, indikator, kelima menyusun silabus tematik dan keenam membuat rencana

Page 220: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 215

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengkondisikan pembelajaran yang menggunakan

pendekatan scientific. Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah ini.

1. Kriteria Pemilihan Tema

Beberapa tema telah disiapkan menyertai dokumen Kurikulum 2013, namun demikian

penulisan daftar tema dimaksud bukanlah urutan penyajajian Guru diharapkan dapat

dengan cerdas dan tepat melakukan pemilihan tema mana yang akan dibelajarkan terlebih

dahulu, seyogyanya penetapan tema sesuai dengan kondisi daerah, sekolah, peserta didik,

dan guru di wilayahnya. Penentuan dan pemilihan tema yang akan dikembangkan di

sekolah dasar dapat mempertimbangkan kriteria pembuatan tema sebagai berikut :

a. Tema tidak terlalu luas namun dapat dengan mudah dipergunakan untuk memadukan

banyak mata pelajaran

b. Tema bermakna, artinya bahwa tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal

bagi peserta didik untuk belajar selanjutnya

c. Harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak

d. Tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak di

sekolah

e. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang

terjadi di dalam rentang waktu belajar

f. Mempertimbangkan dilanjutkan kan kurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat

terhadap hasil belajar peserta didik

g. Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar

2. Tahapan Berpikir Pembelajaran Tematik Adalah Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum 2013 merupakan acuan dalam merancang pembelajaran yang akan

menjdi landasan penetapan prosentase penyajian pembelajaran. Di Kelas I sampai dengan

Kelas VI membelajarkan materi dengan tema sebagai pemersatunya, tidak parsial per mata

pelajaran. penetapan alokasi waktu dimaksudkan agar guru dapat mempertimbangan

batasan pembahasan, supaya tidak lagi fokus atau berlama-lama pada salah satu mata

pelajaran saja. Meskipun telah dituangkan alokasi waktu di dalam struktur masing-masing

mata pelajaran, namun tetap menjadi satu kesatuan per minggu komulatif 30 JP untuk

Kelas I, berarti per hari 5 JP. Untuk Kelas II komulatif satu minggu 32 JP maka per hari ada

yang 5 JP, ada yang 6 JP. Kelas III komulatif satu minggu 34 JP, maka per hari ada yang 5 JP,

ada yang 6 JP. Sedangkan Kelas IV sampai dengan Kelas VI komulatif satu minggu 36 JP, jadi

rata-rata per harinya 6 JP, bagi sekolah reguler. Struktur Kurikulum sebagai di berikut:

Page 221: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 216

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Struktur Kurikulum SD/MI

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4

3. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7

4. Matematika 5 6 6 6 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya (termasuk muatan lokal)*

4 4 4 5 5 5

2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan (termasuk muatan lokal)

4 4 4 4 4 4

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

3. Beban Belajar

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu

semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan

untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35

menit.

Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru

memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi

peserta didik aktif. Proses pembelajaran peserta didik aktif memerlukan waktu yang lebih

panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu

latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses

pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta

didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang

sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu

bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil

belajar. Sekolah mendapat kesempatan mengkondisikan beban belajar sesuai hasil

kesepakatan warga sekolah, Kepala Sekolah, Guru, dan Komite Sekolah.

4. Tahapan Pembelajaran Tematik Terpadu

Langkah Guru yang akan membelajarkan materi dengan menggunakan pendekatan tematik

integratif antara lain:

Page 222: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 217

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Memilih/Menetapkan Tema

Dibawah ini adalah Tema untuk peserta didik Sekolah Dasar kelas I s.d 6

Tema-Tema di Sekolah Dasar (Untuk Mapel Umum)

KELAS I KELAS IV

1. Diriku

2. Kegemaranku

3. Kegiatanku

4. Keluargaku

5. Pengalamanku

6. Lingkungan Bersih dan Sehat

7. Benda, Binatan dan Tanaman di Sekitar

8. Peristiwa alam

1. Indahnya Kebersamaan

2. Selalu Berhemat Energi

3. Peduli Makhluk Hidup

4. Berbagai Pekerjaan.

5. Menghargai Jasa Pahlawan

6. Indahnya Negeriku

7. Cita-citaku

8. Daerah Tempat Tinggalku

9. Makanan Sehat dan Bergizi

b. Melakukan Analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar, Membuat Indikator,

Dalam melakukan Analisis Kurikulum (SKL, KI dan KD serta membuat Indikator) dengan

cara membaca semua Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti, dan

Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran.

Setelah memiliki sejumlah Tema untuk satu tahun, barulah dapat dilanjutkan dengan

menganalisis Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti serta Kompetensi Dasar

(SKL, KI dan KD) yang ada dari berbagai mata pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS,

PPKn, Matematika, Seni-Budaya dan Keterampilan, Olah Raga dan Kesehatan serta

Agama yang sifatnya Tata Krama, Budi Pekerti dan Akhlak Mulia). Kemudian masing-

masing Kompetensi Dasar dibuatkan Indikatornya dengan mengikuti kriteria pembuatan

Indikator.

c. Melakukan Pemetaan Kompetensi Dasar, Indikator dengan Tema

Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran telah disediakan dalam Kurikulum 2013,

demikian juga sejumlah Tema untuk proses pembelajaran selama satu tahun untuk

Kelas 1 sampai dengan Kelas 6 telah disediakan pula. Namun demikian guru masih perlu

membuat Indikator dan melakukan kegitan pemetaan Kompetensi Dasar dan Indikator

tersebut dikaitkan degan Tema yang tersedia dimasukkan ke dalam format pemetaan

agar lebih memudahkan proses penyajian pembelajaran, Indikator mana saja yang dapat

disajikan secara terpadu dengan cara memberikan cek ( √ ).

d. Membuat Jaringan Kompetensi Dasar

Kegiatan berikutnya setelah dilakukan pemetaan Kompetensi Dasar, Indikator dengan

Tema dalam satu Tahun dan telah terpetakan Indikator mana saja yang akan disajikan

dalam setiap Tema, maka sebaiknya dilanjtkan dengan membuat Jaringan KD dan

Page 223: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 218

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Indikator dengan cara menurunkan hasil cek dari pemetaan ke dalam format Jaringan

KD & Indikator.

e. Menyusun Silabus Tematik Terpadu

Setelah dibuat Jaringan KD & Indikator, langkah Guru selanjutnya adalah menyusun

Silabus Tematik untuk lebih memudahkan Guru dalam melihat seluruh desain

pembelajaran untuk setiap Tema sampai tuntas tersajikan di dalam proses

pembelajaran. Di Dalam Silabus Tematik ini memberikan gambaran secara menyeluruh

Tema yang telah dipilh akan disajikan berapa minggu dan kegiatan apa saja yang akan

dilakukan dalam penyajian Tema tersebut. Silabus Tematik Terpadu memuat komponen

sebagaimana panduan dari Standar Proses yang meliputi 1) Kompetensi Dasar mana saja

yang sudah terpilih (dari Jaringan KD), 2) Indikator (dibuat oleh Guru, juga diturunkan

dari Jaringan) 3) Kegiatan Pembelajaran yang memuat perencanaan penyajian untuk

berapa minggu Tema tersebut akan di belajarkan, 4) Penilaian proses dan hasil belajar

(diwajibkan memuat penilaian dari aspek sikap, keterampilan dan pegetahuan) selama

proses pembelajaran berlangsung 5) Alokasi waktu ditulis secara utuh komlatif satu

minggu berapa jam pertemuan (misalnya 30 JP x 35 menit) x 4 minggu) 6) Sumber dan

Media.

f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu

Langkah terakhir dari sebuah perencanaan adalah dengan menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini

diharapkan dapat tergambar proses penyajian secara utuh dengan memuat berbagai

konsep mata pelajaran yang disatukan dalam Tema. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini

peserta didik diajak belajar memahami konsep kehidupan secara utuh. Penulisan

identitas tidak mengemukakan mata pelajaran, melainkan langsung ditulis Tema apa

yang akan dibelajarkan.

Penyusunan RPP Tematik Terpadu sebagaimana dalam penyusunan silabus seyogyanya

mengacu pada komponen penyusunan RPP dari Standar Proses yang meliputi: Identitas:

Satuan Pendidikan, Tema, Kelas, Semester, Alokasi Waktu. 1) Kompetensi Inti:

merupakan jabarn dari SKL ada 4 Kompetensi Inti yang harus ditulis semuanya, karena

merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dicapai. 2) Kompetensi Dasar hasil

penyempurnaan Standar Isi dari Kurikulum 2013 semua mata pelajaran yang telah

dipilih dan tertulis di Jaringan KD & Indikator 3) Indikator dari semua mata pelajaran

yang telah dibuat dan di tuangkan di Pemetaan 4) Tujuan Pembelajaran yang

diharapkan dicapai dari keterpaduan berbagai mata pelajaran 5) Materi Pembelajaran

meliputi berbagai mata pelajaran 6) Pendekatan dan Metode pembelajaran 7) Langkah

Pembelajaran memuat kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti (memuat langkah

pembelajaran Tematik Terpadu memadukan berbaai mata pelajaran yang diatukan

dalam Tema, tersaji secara sistematis dan sistemik dalam tuangan Eksplorasi, Elaborasi

dan Konfirmasi, serta menggambarkan pendekatan Scientific dan diakhiri dengan

Kegiaan Penutup 8) Sumber dan Media yang memuat semua sumber dan media

pembelajaran yang dipergunakan dalm pembelajaran 9) Penilaian, meliuti proses dan

Page 224: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 219

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

hasil belajar seyogyanya dilampirkan instrumen dan rubrik penilaiannya, baik untuk

kepentingan proses dan ketercapaian hasil belajar siswa.

H. Pendekatan Scientific

Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan salah satu model pembelajaran terpadu

menurut Robin Fogarty (1991) Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat

dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang

dibuat dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun

antarmata pelajaran.

Sedangkan proses pembelajaran menggunaan pendekatan Pendekatan scientific hal ini

dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,

memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal

dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu

kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik

dalam mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu.

Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar peserta didik mampu

merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah

dengan menjawab saja. Pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis

(peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin

dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata)

Penjelasan Prof Sudarwan tentang pendekatan scientific bahwa Pendekatan ini bercirikan

penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan

tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan

dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika

memenuhi kriteria seperti berikut ini.

1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat

dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,

legenda, atau dongeng semata.

2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas

dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang

dari alur berpikir logis.

3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat

dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan

substansi atau materi pembelajaran.

4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat

perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi

pembelajaran.

Page 225: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 220

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan

mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau

materi pembelajaran.

6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.

7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem

penyajiannya.

Pembelajaran yang menekankan pada pentingnya kolaborasi dan kerjasama diantara peserta

didik dalam menyelesaikan setiap permalahan dalam pembelajaran. Oleh karena itu guru

sedapat mungkin menciptakan pembelajaran selain dengan tetap mengacu pada Standar

Proses dimana pembelajarannya diciptakan suasana yang memuat Ekplorasi, Elaborasi dan

Konfirmasi, juga dengan mengedepankan kondisi peserta didik yang berperilaku ilmiah dengan

bersama-sama diajak mengamati, menanya, menalar, merumuskan, menyimpulkan dan

mengkomunikasi. Sehingga peserta didik akan dapat dengan benar menguasai materi yang

dipelajari dengan baik.

Page 226: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 221

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 2.2: Konsep Pendekatan Scientific

Langkah Kegiatan Inti

Diskusi Kelompok

Pendekatan Scientific

Diskusi Kelompok Contoh-contoh

Pendekatan Scientific dan Penerapan-

nya

45 Menit 45 Menit

Diskusi Kelompok

1. Mengkaji pendekatan scientific yang mengacu pada tayangan video.

2. Mengidentifikasi konsep pendekatan scientific yang disampaikan pada tayangan video.

3. Membuat urutan aktivitas pada pendekatan scientific.

Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok

1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan

pembahas dan penanya.

2. Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok.

3. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

Paparan Materi

Fasilitator menyampaikan Konsep Pendekatan Scientific dengan menggunakan PPT-2.2.1 dan

Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran dengan menggunakan PPT-2.2-2

yang disisipkan dalam kegiatan diskusi.

Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok tentang contoh-contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran,

tugas diskusi kelompok sebagai berikut.

1. Membuat contoh pembelajaran salah satu KD dengan menggunakan pendekatan scientific.

2. KD yang ditetapkan adalah KD semester 1.

Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok

1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan

pembahas dan penanya.

2. Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok.

3. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

Page 227: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 222

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 228: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 223

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 229: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 224

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 230: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 225

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENDEKATAN ILMIAH DALAM PEMBELAJARAN

A. Esensi Pendekatan Ilmiah

Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Karena itu Kurikulum 2013

mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini

sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan

peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan

lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif

(deductive reasoning). Penalaran deduktif melihat

fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan

yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif

memandang fenomena atau situasi spesifik untuk

kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.

Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-

bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas.

Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena

unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian

merumuskan simpulan umum.

Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau

gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan

sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis

pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip

penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas

pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis,

kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.

B. Pendekatan Ilmiah dan Non-ilmiah dalam Pembelajaran

Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan

pembelajaran tradidional. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran tradisional,

retensi informasi dari guru sebesar 10 persen setelah 15 menit dan perolehan pemahaman

kontekstual sebesar 25 persen. Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi

dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual

sebesar 50-70 persen.

HO – 2.2-1

Page 231: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 226

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Proses pembelajaran dengan berbasis pendekatan ilmiah harus dipandu dengan kaida-kaidah

pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran,

penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses

pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah.

Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini.

Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat

dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,

legenda, atau dongeng semata.

Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas

dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang

dari alur berpikir logis.

Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam

mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau

materi pembelajaran.

Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat

perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau materi

pembelajaran.

Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan

mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau

materi pembelajaran.

Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung -jawabkan.

Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem

penyajiannya.

Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai non-ilmiah yang meliputi intuisi,

akal sehat, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis.

Intuisi.

Intuisi sering dimaknai sebagai kecakapan praktis yang kemunculannya bersifat irasional dan

individual. Intuisi juga bermakna kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki oleh seseorang atas

dasar pengalaman dan kecakapannya. Istilah ini sering juga dipahami sebagai penilaian

terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara cepat dan berjalan dengan sendirinya.

Kemampuan intuitif itu biasanya didapat secara cepat tanpa melalui proses panjang dan tanpa

disadari. Namun demikian, intuisi sama sekali menafikan dimensi alur pikir yang sistemik.

Akal sehat.

Guru dan peserta didik harus menggunakan akal sehat selama proses pembelajaran, karena

memang hal itu dapat menunjukan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang benar.

Namun demikian, jika guru dan peserta didik hanya semata-mata menggunakan akal sehat

dapat pula menyesatkan mereka dalam proses dan pencapaian tujuan pembelajaran.

Page 232: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 227

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Prasangka. Sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh semata-mata atas dasar akal

sehat (comon sense) umumnya sangat kuat dipandu kepentingan seseorang (guru, peserta

didik, dan sejenisnya) yang menjadi pelakunya. Ketika akal sehat terlalu kuat didomplengi

kepentingan pelakunya, seringkali mereka menjeneralisasi hal-hal khusus menjadi terlalu luas.

Hal inilah yang menyebabkan penggunaan akal sehat berubah menjadi prasangka atau

pemikiran skeptis. Berpikir skeptis atau prasangka itu memang penting, jika diolah secara baik.

Sebaliknya akan berubah menjadi prasangka buruk atau sikap tidak percaya, jika diwarnai oleh

kepentingan subjektif guru dan peserta didik.

Penemuan coba-coba. Tindakan atau aksi coba-coba seringkali melahirkan wujud atau temuan

yang bermakna. Namun demikian, keterampilan dan pengetahuan yang ditemukan dengan

cara coba-coba selalu bersifat tidak terkontrol, tidak memiliki kepastian, dan tidak

bersistematika baku. Tentu saja, tindakan coba-coba itu ada manfaatnya bahkan mampu

mendorong kreatifitas. Karena itu, kalau memang tindakan coba-coba ini akan dilakukan, harus

diserta dengan pencatatan atas setiap tindakan, sampai dengan menemukan kepastian

jawaban. Misalnya, seorang peserta didik mencoba meraba-raba tombol-tombol sebuah

komputer laptop, tiba-tiba dia kaget komputer laptop itu menyala. Peserta didik pun melihat

lambang tombol yang menyebabkan komputer laptop itu menyala dan mengulangi lagi

tindakannya, hingga dia sampai pada kepastian jawaban atas tombol dengan lambang seperti

apa yang bisa memastikan bahwa komputer laptop itu bisa menyala.

Berpikir kritis. Kamampuan berpikir kritis itu ada pada semua orang, khususnya mereka yang

normal hingga jenius. Secara akademik diyakini bahwa pemikiran kritis itu umumnya dimiliki

oleh orang yang bependidikan tinggi. Orang seperti ini biasanya pemikirannya dipercaya benar

oleh banyak orang. Tentu saja hasil pemikirannya itu tidak semuanya benar, karena bukan

berdasarkan hasil esperimen yang valid dan reliabel, karena pendapatnya itu hanya didasari

atas pikiran yang logis semata.

C. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan

menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah

sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang

‘mengapa’. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta

didik tahu tentang ‘bagaimana’. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi

ajar agar peserta didik tahu tentang ‘apa’. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan

antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki

kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi

aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Page 233: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 228

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 menekankan

pada dimensi pedagogik

modern dalam pembelajaran,

yaitu menggunakan

pendekatan ilmiah.

Pendekatan ilmiah (scientific

appoach) dalam pembelajaran

semua mata pelajaran meliputi

menggali informasi melaui

pengamatan, bertanya,

percobaan, kemudian

mengolah data atau informasi,

menyajikan data atau

informasi, dilanjutkan dengan

menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi,

atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara

prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-

nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan ilmiah

pembelajaran disajikan berikut ini.

1. Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).

Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta

didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam

Page 234: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 229

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan

tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan

pembelajaran.

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga

proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik

menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran

yang digunakan oleh guru.

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti

berikut ini:

Menentukan objek apa yang akan diobservasi

Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi

Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder

Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi

Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar

berjalan mudah dan lancar

Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku

catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

Kegiatan observasi dalam proses pembelajaran meniscayakan keterlibatan peserta didik secara

langsung. Dalam kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik dalam

observasi tersebut.

Observasi biasa (common observation). Pada observasi biasa untuk kepentingan pembelajaran,

peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan observasi (complete observer). Di

sini peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang

diamati.

Observasi terkendali (controlled observation). Seperti halnya observasi biasa, pada observasi

terkendali untuk kepentingan pembelajaran, peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri

dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Merepa juga tidak memiliki hubungan apa pun

dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Namun demikian, berbeda dengan observasi

biasa, pada observasi terkendali pelaku atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau

situasi yang dikhususkan. Karena itu, pada pembelajaran dengan observasi terkendali termuat

nilai-nilai percobaan atau eksperimen atas diri pelaku atau objek yang diobservasi.

Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi partisipatif, peserta didik

melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang diamati. Sejatinya, observasi

semacam ini paling lazim dilakukan dalam penelitian antropologi khususnya etnografi.

Observasi semacam ini mengharuskan peserta didik melibatkan diri pada pelaku, komunitas,

atau objek yang diamati. Di bidang pengajaran bahasa, misalnya, dengan menggunakan

pendekatan ini berarti peserta didik hadir dan “bermukim” langsung di tempat subjek atau

komunitas tertentu dan pada waktu tertentu pula untuk mempelajari bahasa atau dialek

setempat, termasuk melibakan diri secara langsung dalam situasi kehidupan mereka.

Page 235: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 230

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Selama proses pembelajaran, peserta didik dapat melakukan observasi dengan dua cara pelibatan

diri. Kedua cara pelibatan dimaksud yaitu observasi berstruktur dan observasi tidak berstruktur,

seperti dijelaskan berikut ini.

Observasi berstruktur. Pada observasi berstruktur dalam rangka proses pembelajaran,

fenomena subjek, objek, atau situasi apa yang ingin diobservasi oleh peserta didik telah

direncanakan oleh secara sistematis di bawah bimbingan guru.

Observasi tidak berstruktur. Pada observasi yang tidak berstruktur dalam rangka proses

pembelajaran, tidak ditentukan secara baku atau rijid mengenai apa yang harus diobservasi

oleh peserta didik. Dalam kerangka ini, peserta didik membuat catatan, rekaman, atau

mengingat dalam memori secara spontan atas subjek, objektif, atau situasi yang diobservasi.

Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi

diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti: (1) tape recorder, untuk

merekam pembicaraan; (1) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2) film atau

video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain sesuai dengan

keperluan.

Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa

daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan

berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang

berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang ,

berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdotal

berupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa

yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. Alat mekanikal berupa alat mekanik

yang dapat dipakai untuk memotret atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang ditampilkan

oleh subjek atau objek yang diobservasi.

Prinsip-rinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik selama observasi pembelajaran

disajikan berikut ini.

Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi untuk kepentingan

pembelajaran.

Banyak atau sedikit serta homogenitas atau hiterogenitas subjek, objek, atau situasi yang

diobservasi. Makin banyak dan hiterogen subjek, objek, atau situasi yang diobservasi, makin

sulit kegiatan obervasi itu dilakukan. Sebelum obsevasi dilaksanakan, guru dan peserta didik

sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan.

Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan sejenisnya,

serta bagaimana membuat catatan atas perolehan observasi.

2. Menanya

Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan

ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia

Page 236: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 231

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab

pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak

dan pembelajar yang baik.

Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyara, pertanyaan dimaksudkan untuk

memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”,

melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan

verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan,

misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimat efektif!

a. Fungsi bertanya

Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema

atau topik pembelajaran.

Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan

pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk

mencari solusinya.

Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang

diberikan.

Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan

memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan

kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau

gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup

berkelompok.

Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon

persoalan yang tiba-tiba muncul.

Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama

lain.

b. Kriteria pertanyaan yang baik

Singkat dan jelas.

Contoh: (1) Seberapa jauh pemahaman Anda mengenai faktor-faktor yang menyebabkan

generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan terlarang? (2) Faktor-faktor

apakah yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan

terlarang? Pertanyaan kedua lebih singkat dan lebih jelas dibandingkan dengan pertanyaan

pertama.

Menginspirasi jawaban.

Contoh: Membangun semangat kerukunan umat beragama itu sangat penting pada bangsa

yang multiagama. Jika suatu bangsa gagal membangun semangat kerukukan beragama,

Page 237: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 232

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

akan muncul aneka persoalan sosial kemasyarakatan. Coba jelaskan dampak sosial apa saja

yang muncul, jika suatu bangsa gagal membangun kerukunan umat beragama? Dua kalimat

yang mengawali pertanyaan di muka merupakan contoh yang diberikan guru untuk

menginspirasi jawaban peserta menjawab pertanyaan.

Memiliki fokus.

Contoh: Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan? Untuk pertanyaan

seperti ini sebaiknya masing-masing peserta didik diminta memunculkan satu jawaban.

Peserta didik pertama hingga kelima misalnya menjawab: kebodohan, kemalasan, tidak

memiliki modal usaha, kelangkaan sumber daya alam, dan keterisolasian geografis. Jika

masih tersedia alternatif jawaban lain, peserta didik yang keenam dan seterusnya, bisa

dimintai jawaban. Pertanyaan yang luas seperti di atas dapat dipersempit, misalnya:

Mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan? Pertanyaan seperti ini dimintakan

jawabannya kepada peserta didik secara perorangan.

Bersifat probing atau divergen.

Contoh: (1) Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, apakah peserta didik harus rajin

belajar? (2) Mengapa peserta didik yang sangat malas belajar cenderung menjadi putus

sekolah? Pertanyaan pertama cukup dijawab oleh peserta didik dengan Ya atau Tidak.

Sebaliknya, pertanyaan kedua menuntut jawaban yang bervariasi urutan jawaban dan

penjelasannya, yang kemungkinan memiliki bobot kebenaran yang sama.

Bersifat validatif atau penguatan.

Pertanyaan dapat diajukan dengan cara meminta kepada peserta didik yang berbeda untuk

menjawab pertanyaan yang sama. Jawaban atas pertanyaan itu dimaksudkan untuk

memvalidasi atau melakukan penguatan atas jawaban peserta didik sebelumnya. Ketika

beberapa orang peserta didik telah memberikan jawaban yang sama, sebaiknya guru

menghentikan pertanyaan itu atau meminta mereka memunculkan jawaban yang lain yang

berbeda, namun sifatnya menguatkan.

Contoh:

o Guru: “mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan”?

o Peserta didik I: “karena orang yang malas lebih banyak diam ketimbang bekerja.”

o Guru: “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”

o Peserta didik II: “karena lebih banyak diam ketimbang bekerja, orang yang malas

tidak produktif”

o Guru : “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”

o Peserta didik III: “orang malas tidak bertindak aktif, sehingga kehilangan waktu

terlalu banyak untuk bekerja, karena itu dia tidak produktif.”

Page 238: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 233

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang.

Untuk menjawab pertanyaan dari guru, peserta didik memerlukan waktu yang cukup untuk

memikirkan jawabannya dan memverbalkannya dengan kata-kata. Karena itu, setelah

mengajukan pertanyaan, guru hendaknya menunggu beberapa saat sebelum meminta atau

menunjuk peserta didik untuk menjawab pertanyaan itu.

Jika dengan pertanyaan tertentu tidak ada peserta didik yang bisa menjawah dengan baik,

sangat dianjurkan guru mengubah pertanyaannya. Misalnya: (1) Apa faktor picu utama

Belanda menjajah Indonesia?; (2) Apa motif utama Belanda menjajah Indonesia? Jika

dengan pertanyaan pertama guru belum memperoleh jawaban yang memuaskan, ada

baiknya dia mengubah pertanyaan seperti pertanyaan kedua.

Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif.

Pertanyaan guru yang baik membuka peluang peserta didik untuk mengembangkan

kemampuan berpikir yang makin meningkat, sesuai dengan tuntunan tingkat kognitifnya.

Guru mengemas atau mengubah pertanyaan yang menuntut jawaban dengan tingkat

kognitif rendah ke makin tinggi, seperti dari sekadar mengingat fakta ke pertanyaan yang

menggugah kemampuan kognitif yang lebih tinggi, seperti pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis, dan evaluasi. Kata-kata kunci pertanyaan ini, seperti: apa, mengapa,

bagaimana, dan seterusnya.

Merangsang proses interaksi.

Pertanyaan guru yang baik mendorong munculnya interaksi dan suasana menyenangkan

pada diri peserta didik. Dalam kaitan ini, setelah menyampaikan pertanyaan, guru

memberikan kesempatan kepada peserta didik mendiskusikan jawabannya. Setelah itu, guru

memberi kesempatan kepada seorang atau beberapa orang peserta didik diminta

menyampaikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Pola bertanya seperti ini memposisikan

guru sebagai wahana pemantul.

c. Tingkatan Pertanyaan

Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban yang

baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan

tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih

tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang

lebih tinggi disajikan berikut ini.

Page 239: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 234

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan

Kognitif yang lebih rendah

Pengetahuan (knowledge)

Apa... Siapa... Kapan... Di mana... Sebutkan... Jodohkan atau pasangkan... Persamaan kata... Golongkan... Berilah nama... Dll.

Pemahaman (comprehension)

Terangkahlah... Bedakanlah... Terjemahkanlah... Simpulkan... Bandingkan... Ubahlah... Berikanlah interpretasi...

Penerapan (application

Gunakanlah... Tunjukkanlah... Buatlah... Demonstrasikanlah... Carilah hubungan... Tulislah contoh... Siapkanlah... Klasifikasikanlah...

Kognitif yang lebih tinggi

Analisis (analysis)

Analisislah... Kemukakan bukti-bukti… Mengapa… Identifikasikan… Tunjukkanlah sebabnya… Berilah alasan-alasan…

Sintesis (synthesis)

Ramalkanlah… Bentuk… Ciptakanlah… Susunlah…

Rancanglah... Tulislah… Bagaimana kita dapat memecahkan… Apa yang terjadi seaindainya… Bagaimana kita dapat memperbaiki… Kembangkan…

Evaluasi (evaluation)

Berilah pendapat… Alternatif mana yang lebih baik… Setujukah anda… Kritiklah… Berilah alasan… Nilailah… Bandingkan… Bedakanlah…

Page 240: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 235

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Menalar

a. Esensi Menalar

Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut

dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan

pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif

daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata

empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran

dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak

bermanfaat.

Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari

reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas

menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak

merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam

pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan

beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Selama

mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi

dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi

dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal

sebagai asosiasi atau menalar. Dari persepektif psikologi, asosiasi merujuk pada koneksi antara

entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara pikiran atau kedekatan

dalam ruang dan waktu.

Menurut teori asosiasi, proses pembelajaran pembelajaran akan berhasil secara efektif jika

terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik. Pola ineraksi itu dilakukan

melalui stimulus dan respons (S-R). Teori ini dikembangan kerdasarkan hasil eksperimen

Thorndike, yang kemudian dikenal dengan teori asosiasi. Jadi, prinsip dasar proses

pembelajaran yang dianut oleh Thorndike adalah asosiasi, yang juga dikenal dengan teori

Stimulus-Respon (S-R). Menurut Thorndike, proses pembelajaran, lebih khusus lagi proses

belajar peserta didik terjadi secara perlahan atau inkremental/bertahap, bukan secara tiba-

tiba. Thorndike mengemukakan berapa hukum dalam proses pembelajaran.

Hukum efek (The Law of Effect), di mana intensitas hubungan antara stimulus (S) dan

respon (R) selama proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh konsekuensi dari

hubungan yang terjadi. Jika akibat dari hubungan S-R itu dirasa menyenangkan, maka

perilaku peserta didik akan mengalami penguatan. Sebaliknya, jika akibat hubungan S-R

dirasa tidak menyenangkan, maka perilaku peserta didik akan melemah. Menurut

Thorndike, efek dari reward (akibat yang menyenangkan) jauh lebih besar dalam

memperkuat perilaku peserta didik dibandingkan efek punishment (akibat yang tidak

menyenangkan) dalam memperlemah perilakunya. Ini bermakna bahwa reward akan

meningkatkan perilaku peserta didik, tetapi punishment belum tentu akan mengurangi

atau menghilangkan perilakunya.

Page 241: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 236

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Hukum latihan (The Law of Exercise). Awalnya, hukum ini terdiri dari dua jenis, yang

setelah tahun 1930 dinyatakan dicabut oleh Thorndike. Karena dia menyadari bahwa

latihan saja tidak dapat memperkuat atau membentuk perilaku. Pertama, Law of Use

yaitu hubungan antara S-R akan semakin kuat jika sering digunakan atau berulang-

ulang. Kedua, Law of Disuse, yaitu hubungan antara S-R akan semakin melemah jika

tidak dilatih atau dilakukan berulang-ulang. Menurut Thorndike, perilaku dapat

dibentuk dengan menggunakan penguatan (reinforcement). Memang, latihan berulang

tetap dapat diberikan, tetapi yang terpenting adalah individu menyadari konsekuensi

perilakunya.

Hukum kesiapan (The Law of Readiness). Menurut Thorndike, pada prinsipnya apakah

sesuatu itu akan menyenangkan atau tidak menyenangkan untuk dipelajari tergantung

pada kesiapan belajar individunya. Dalam proses pembelajaran, hal ini bermakna

bahwa jika peserta dalam keadaan siap dan belajar dilakukan, maka mereka akan

merasa puas. Sebaliknya, jika pesert didik dalam keadaan tidak siap dan belajar

terpaksa dilakukan, maka mereka akan merasa tidak puas bahkan mengalami frustrasi.

Prinsip-prinsip dasar dari Thorndike kemudian diperluas oleh B.F. Skinner dalam

Operant Conditioning atau pelaziman/pengkondisian operan. Pelaziman operan adalah

bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan

perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.

Merujuk pada teori S-R, proses pembelajaran akan makin efektif jika peserta didik makin giat

belajar. Dengan begitu, berarti makin tinggi pula kemampuannya dalam menghubungkan S

dengan R. Kaidah dasar yang digunakan dalam teori S-R adalah:

Kesiapan (readiness). Kesiapan diidentifikasi berkaitan langsung dengan motivasi

peserta didik. Kesiapan itu harus ada pada diri guru dan peserta didik. Guru harus

benar-benar siap mengajar dan peserta didik benar-benar siap menerima pelajaran dari

gurunya. Sejalan dengan itu, segala sumber daya pembelajaran pun perlu disiapkan

secara baik dan saksama.

Latihan (exercise). Latihan merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara

berulang oleh peserta didik. Pengulangan ini memungkinkan hubungan antara S

dengan R makin intensif dan ekstensif.

Pengaruh (effect). Hubungan yang intensif dan berulang-ulang antara S dengan R akan

meningkatkan kualitas ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik

sebagai hasil belajarnya. Manfaat hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik

dirasakan langsung oleh mereka dalam dalam dunia kehidupannya.

Kaidah atau prinsip “pengaruh” dalam pembelajaran berkaitan dengan kemamouan guru

menciptakan suasana, memberi penghargaan, celaan, hukuman, dan ganjaran. Teori S – S ini

Page 242: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 237

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

memang terkesan robotik. Karenanya, teori ini terkesan mengenyampingkan peranan minat,

kreativitas, dan apirasi peserta didik.

Oleh karena tidak semua perilaku belajar atau pembelajaran dapat dijelaskan dengan

pelaziman sebagaimana dikembangkan oleh Ivan Pavlov, teori asosiasi biasanya

menambahkan teori belajar sosial (social learning) yang dikembangkan oleh Bandura.

Menurut Bandura, belajar terjadi karena proses peniruan (imitation). Kemampuan

peserta didik dalam meniru respons menjadi pengungkit utama aktivitas belajarnya.

Ada empat konsep dasar teori belajar sosial (social learning theory) dari Bandura.

Pertama, pemodelan (modelling), dimana peserta didik belajar dengan cara meniru

perilaku orang lain (guru, teman, anggota masyarakat, dan lain-lain) dan pengalaman

vicarious yaitu belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain itu.

Kedua, fase belajar, meliputi fase memberi perhatian terhadap model (attentional),

mengendapkan hasil memperhatikan model dalam pikiran pebelajar (retention),

menampilkan ulang perilaku model oleh pebelajar (reproduction), dan motivasi

(motivation) ketika peserta didik berkeinginan mengulang-ulang perilaku model yang

mendatangkan konsekuensi-konsekuensi positif dari lingkungan.

Ketiga, belajar vicarious, dimana peserta didik belajar dengan melihat apakah orang

lain diberi ganjaran atau hukuman selama terlibat dalam perilaku-perilaku tertentu.

Keempat, pengaturan-diri (self-regulation), dimana peserta didik mengamati,

mempertimbangkan, memberi ganjaran atau hukuman terhadap perilakunya sendiri.

Teori asosiasi ini sangat efektif menjadi landasan menanamkan sikap ilmiah dan motivasi pada

peserta didik berkenaan dengan nilai-nilai instrinsik dari pembelajaran partisipatif. Dengan cara ini

peserta didik akan melakukan peniruan terhadap apa yang nyata diobservasinya dari kinerja guru

dan temannya di kelas.

Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran

untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini.

Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan

tuntutan kurikulum.

Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama

guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik

dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.

Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang

sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).

Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati

Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki

Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi

kebiasaan atau pelaziman.

Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.

Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan

tindakan pembelajaran perbaikan.

Page 243: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 238

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Cara menalar

Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara menalar, yaitu penalaran induktif dan penalaran

deduktif. Penalaran induktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari fenomena

atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Jadi, menalar secara induktif adalah

proses penarikan simpulan dari kasus-kasus yang bersifat nyata secara individual atau spesifik

menjadi simpulan yang bersifat umum. Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak

pada observasi inderawi atau pengalaman empirik.

Contoh:

Singa binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan cara melahirkan

Harimau binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan cara melahirkan

Ikan Paus binatang berdaun telinga berkembangbiak dengan melahirkan

Simpulan: Semua binatang yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan

Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari pernyataan-pernyataan

atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Pola penalaran deduktif

dikenal dengan pola silogisme. Cara kerja menalar secara deduktif adalah menerapkan hal-hal yang

umum terlebih dahulu untuk kemudian dihubungkan ke dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Pada

penalaran deduktif tedapat premis, sebagai proposisi menarik simpulan. Penarikan simpulan dapat

dilakukan melalui dua cara, yaitu langsung dan tidak langsung. Simpulan secara langsung ditarik

dari satu premis, sedangkan simpulan tidak langsung ditarik dari dua premis.

Contoh :

Kamera adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi

Telepon genggam adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk

beroperas.

Simpulan: semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

4. Analogi dalam Pembelajaran

Selama proses pembelajaran, guru dan pesert didik sering kali menemukan fenomena yang bersifat

analog atau memiliki persamaan. Dengan demikian, guru dan peserta didik adakalamua menalar

secara analogis. Analogi adalah suatu proses penalaran dalam pembelajaran dengan cara

membandingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan atau persamaan.

Berpikir analogis sangat penting dalam pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar

peserta didik. Seperti halnya penalaran, analogi terdiri dari dua jenis, yaitu analogi induktif dan

analogi deduktif. Kedua analogi itu dijelaskan berikut ini.

Analogi induktif disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena atau gejala. Atas

dasar persamaan dua gejala atau fenomena itu ditarik simpulan bahwa apa yang ada pada

fenomena atau gejala pertama terjadi juga pada fenomena atau gejala kedua. Analogi induktif

merupakan suatu ‘metode menalar’ yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu simpulan yang

Page 244: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 239

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua fenomena atau

gejala khusus yang diperbandingkan.

Contoh:

Peserta didik Pulan merupakan pebelajar yang tekun. Dia lulus seleksi Olimpiade Sains Tingkat

Nasional tahun ini. Dengan demikian, tahun ini juga, Peserta didik Pulan akan mengikuti kompetisi

pada Olimpiade Sains Tingkat Internasional. Untuk itu dia harus belajar lebih tekun lagi.

Analogi deklaratif merupakan suatu ‘metode menalar’ untuk menjelaskan atau menegaskan

sesuatu fenomena atau gejala yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah

dikenal. Analogi deklaratif ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru, fenomena, atau gejala

menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah dketahui

secara nyata dan dipercayai.

Contoh:

Kegiatan kepeserta didikan akan berjalan baik jika terjadi sinergitas kerja antara kepala sekolah,

guru, staf tatalaksana, pengurus organisasi peserta didik intra sekolah, dan peserta didik. Seperti

halnya kegiatan belajar, untuk mewujudkan hasil yang baik diperlukan sinergitas antara ranah

sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

5. Hubungan Antarfenonena

Seperti halnya penalaran dan analogi, kemampuan menghubungkan antarfenomena atau gejala

sangat penting dalam proses pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta

didik. Di sinilah esensi bahwa guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai hubungan

antarfenonena atau gejala, khususnya hubungan sebab-akibat.

Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau beberapa fakta yang satu

dengan datu atau beberapa fakta yang lain. Suatu simpulan yang menjadi sebab dari satu atau

beberapa fakta itu atau dapat juga menjadi akibat dari satu atau beberapa fakta tersebut.

Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran induktif, yang disebut dengan penalaran

induktif sebab-akibat. Penalaran induksi sebab akibat terdiri dri tiga jenis.

Hubungan sebab–akibat. Pada penalaran hubungan sebab-akibat, hal-hal yang menjadi sebab

dikemukakan terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat.

Contoh:

Bekerja keras, belajar tekun, berdoa, dan tidak putus asa adalah faktor pengungkit yang bisa

membuat kita mencapai puncak kesuksesan.

Hubungan akibat–sebab. Pada penalaran hubungan akibat-sebab, hal-hal yang menjadi akibat

dikemukakan terlebih dahulu, selanjutnya ditarik simpulan yang merupakan penyebabnya.

Contoh :

Akhir-ahir ini sangat marak kenakalan remaja, angka putus sekolah, penyalahgunaan Nakoba

di kalangan generasi muda, perkelahian antarpeserta didik, yang disebabkan oleh pengabaian

Page 245: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 240

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

orang tua dan ketidaan keteladanan tokoh masyarakat, sehingga mengalami dekandensi moral

secara massal.

Hubungan sebab–akibat 1 – akibat 2. Pada penalaran hubungan sbab-akibat 1 –akibat 2, suatu

penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat yang pertama menjadi penyebab,

sehingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi penyebab sehingga menimbulkan

akibat ketiga, dan seterusnya.

Contoh:

Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, hidupnya terisolasi. Keterisolasian itu

menyebabkan mereka kehilangan akses untuk melakukan aktivitas ekonomi, sehingga

muncullah kemiskinan keluarga yang akut. Kemiskinan keluarga yang akut menyebabkan anak-

anak mereka tidak berkesempatan menempuh pendidikan yang baik. Dampak lanjutannya,

bukan tidak mungkin terjadi kemiskinan yang terus berlangsung secara siklikal.

6. Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau

melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran IPA,

misalnya, peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan

sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan

pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah

untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah

tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata

untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut

tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus

disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; (4)

melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan

menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan dan

mengkomunikasikan hasil percobaan.

Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka: (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan

eksperimen yanga akan dilaksanakan murid (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan

yang dipergunakan (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu (4) Guru menyediakan kertas

kerja untuk pengarahan kegiatan murid (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan

dijadikan eksperimen (6) Membagi kertas kerja kepada murid (7) Murid melaksanakan eksperimen

dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila

dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.

Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan eksperimen atau mencoba dilakukan melalui tiga

tahap, yaitu, persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Ketiga tahapan eksperimen atau mencoba

dimaksud dijelaskan berikut ini.

Page 246: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 241

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Persiapan

Menentapkan tujuan eksperimen

Mempersiapkan alat atau bahan

Mempersiapkan tempat eksperimen sesuai dengan jumlah peserta didik serta alat atau

bahan yang tersedia. Di sini guru perlu menimbang apakah peserta didik akan

melaksanakan eksperimen atau mencoba secara serentak atau dibagi menjadi beberapa

kelompok secara paralel atau bergiliran

Memertimbangkan masalah keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau

menghindari risiko yang mungkin timbul

Memberikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapa-tahapan yang

harus dilakukan peserta didik, termasuk hal-hal yang dilarang atau membahayakan.

b. Pelaksanaan

Selama proses eksperimen atau mencoba, guru ikut membimbing dan mengamati proses

percobaan. Di sini guru harus memberikan dorongan dan bantuan terhadap kesulitan-

kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik agar kegiatan itu berhasil dengan baik.

Selama proses eksperimen atau mencoba, guru hendaknya memperhatikan situasi secara

keseluruhan, termasuk membantu mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang

akan menghambat kegiatan pembelajaran.

c. Tindak lanjut

Peserta didik mengumpulkan laporan hasil eksperimen kepada guru

Guru memeriksa hasil eksperimen peserta didik

Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil eksperimen.

Guru dan peserta didik mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama

eksperimen.

Guru dan peserta didik memeriksa dan menyimpan kembali segala bahan dan alat yang

digunakan

D. Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran Kolaboratif

Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kolaboratif? Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu

filsafat personal, lebih dari sekadar sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi

esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai

kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk

memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Page 247: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 242

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan

guru fungsi guru lebih bersifat direktif atau

manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah

yang harus lebih aktif. Jika pembelajaran

kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah

peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas

peserta didik terutama jika mereka

berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain

atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta

didik berinteraksi dengan empati, saling

menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini

akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan

tntutan belajar secara bersama-sama.

Hasil penelitian Vygotsky membuktikan bahwa ketika peserta didik diberi tugas untuk dirinya sediri,

mereka akan bekerja sebaik-baiknya ketika bekerjasama atau berkolaborasi dengan temannya.

Vigotsky merupakan salah satu pengagas teori konstruktivisme sosial. Pakar ini sangat terkenal

dengan teori “Zone of Proximal Development” atau ZPD. Istilah ”Proximal” yang digunakan di sini

bisa bermakna “next“. Menurut Vygotsky, setiap manusia (dalam konteks ini disebut peserta didik)

mempunyai potensi tertentu. Potensi tersebut dapat teraktualisasi dengan cara menerapkan

ketuntasan belajar (mastery learning). Akan tetapi di antara potensi dan aktualisasi peserta didik

itu terdapat terdapat wilayah abu-abu. Guru memiliki berkewajiban menjadikan wilayah “abu-abu”

yang ada pada peserta didik itu dapat teraktualisasi dengan cara belajar kelompok.

Seperti termuat dalam gambar, Vygostsky mengemukakan tiga wilayah yang tergamit dalam ZPD

yang disebut dengan “cannot yet do”, “can do with help“, dan “can do alone“. ZPD merupakan

wilayah “can do with help” yang sifatnya tidak permanen, jika proses pembelajaran mampu

menarik pebelajar dari zona tersebut dengan cara kolaborasi atau pembelajaran kolaboratif.

Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan

hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari

penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau

pembelajaran kolaboratif.

1. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi.

Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak untuk menilai dan membina

ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi dan konsep pembelajaran

sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi pembelajaran. Di sini,

peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang memberi instruksi

dan mengawasi secara rijid.

Contoh:

Page 248: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 243

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Jika guru mengajarkan topik “hidup bersama secara damai.” Peserta didik yang mempunyai

pengalaman yang berkaitan dengan topik tersebut berpeluang menyatakan sesuatu pada sesi

pembelajaran, berbagi idea, dan memberi garis-garis besar arus komunikasi antar peserta didik.

Jika peserta didikmemahami dan melihat fenomena nyata kehidupan bersama yang damai itu,

pengalaman dan pengetahuannya dihargai dan dapat dibagikan dalam jaringan pembelajaran

mereka. Mereka pun akan termotivasi untuk melihat dan mendengar. Di sini peserta didik juga

dapat merumuskan kaitan antara proses pembelajaran yang sedang dilakukan dengan dunia

sebenarnya.

2. Berbagi tugas dan kewenangan.

Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta

didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini memungkinan peserta didik menimba pengalaman

mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi, menghormati antarsesa, mendoorong tumbuhnya

ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta memupuk dan menggalakkan

mereka mengambil peran secara terbuka dan bermakna.

Guru sebagai mediator.

Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berperan sebagai mediator atau perantara.

Guru berperan membantu menghubungkan informasi baru dengan pengalaman yang ada

serta membantu peserta didik jika mereka mengalami kebutuan dan bersedia

menunjukkan cara bagaimana mereka memiliki kesungguhan untuk belajar.

Kelompok peserta didik yang heterogen.

Sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didk yang tumbuh dan berkembang sangat

penting untuk memperkaya pembelajaran di kelas. Pada kelas kolaboratif peserta didik

dapat menunjukkan kemampuan dan keterampilan mereka, berbagi informasi, serta

mendengar atau membahas sumbangan informasi dari peserta didik lainnya. Dengan cara

seperti ini akan muncul “keseragaman” di dalam heterogenitas peserta didik.

Contoh Pembelajaran Kolaboratif

Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi

informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir

kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.

Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang

cocok dengan satu atau lebih katagori.

Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu

dengan katagori yang sama.

Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada

rekanhya.

Page 249: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 244

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan

kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.

3. Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif

Banyak merode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Beberapa di antaranya

dijelaskan berikut ini.

JP = Jigsaw Proscedure.

Pembelajaran dilakukan dengan cara peserta didik sebagai anggota suatu kelompok

diberi tugas yang berbeda-beda mengenai suatu pokok bahasan. Agar masing-masing

peserta didik anggota dapat memahami keseluruhan pokok bahasan, tes diberikan

dengan materi yang menyeluruh. Penilaian didasari pada rata-rata skor tes kelompok.

STAD = Student Team Achievement Divisions.

Peserta didik dalam suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Anggota-

anggota dalam setiap kelompok bertindak saling membelajarkan. Fokusnya adalah

keberhasilan seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok dan

demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan

individu peserta didik lainnya. Penilaian didasari pada pencapaian hasil belajar

individual maupun kelompok peserta didik.

CI = Complex Instruction.

Titik tekan metode ini adalam pelaksanaan suatu proyek yang berorientasi pada

penemuan, khususnya dalam bidang sains, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial.

Fokusnya adalah menumbuhkembangkan ketertarikan semua peserta didik sebagai

anggota kelompok terhadap pokok bahasan. Metode ini umumnya digunakan dalam

pembelajaran yang bersifat bilingual (menggunakan dua bahasa) dan di antara para

peserta didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja

kelompok.

TAI = Team Accelerated Instruction.

Metode ini merupakan kombinasi antara pembelajaran kooperatif/kolaboratif dengan

pembelajaran individual. Secara bertahap, setiap peserta didik sebagai anggota

kelompok diberi soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih dulu. Setelah itu

dilaksanakan penilaian bersama-sama dalam kelompok. Jika soal tahap pertama telah

diselesaikan dengan benar, setiap peserta didik mengerjakan soal-soal berikutnya.

Namun jika seorang peserta didik belum dapat menyelesaikan soal tahap pertama

dengan benar, ia harus menyelesaikan soal lain pada tahap yang sama. Setiap tahapan

soal disusun berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasari pada hasil belajar

individual maupun kelompok.

Page 250: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 245

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

CLS = Cooperative Learning Stuctures.

Pada penerapan metode pembelajaran ini setiap kelompok dibentuk dengan anggota

dua peserta didik (berpasangan). Seorang peserta didik bertindak sebagai tutor dan

yang lain menjadi tutee. Tutor mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh tutee.

Bila jawaban tutee benar, ia memperoleh poin atau skor yang telah ditetapkan terlebih

dulu. Dalam selang waktu yang juga telah ditetapkan sebelumnya, kedua peserta didik

yang saling berpasangan itu berganti peran.

LT = Learning Together

Pada metode ini kelompok-kelompok sekelas beranggotakan peserta didik yang

beragam kemampuannya. Tiap kelompok bekerjasama untuk menyelesaikan tugas

yang diberikan oleh guru. Satu kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu set

lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja kelompok.

TGT = Teams-Games-Tournament.

Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya sendiri, para anggota suatu

kelompok akan berlomba dengan anggota kelompok lain sesuai dengan tingkat

kemampuan masing-masing. Penilaian didasari pada jumlah nilai yang diperoleh

kelompok peserta didik.

GI = Group Investigation.

Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk merencanakan suatu

penelitian beserta perencanaan pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok

menentukan apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan melaksanakannya

berikut bagaimana perencanaan penyajiannya di depan forum kelas. Penilaian didasari

pada proses dan hasil kerja kelompok.

AC = Academic-Constructive Controversy.

Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut kemampuannya untuk berada

dalam situasi konflik intelektual yang dikembangkan berdasarkan hasil belajar masing-

masing, baik bersama anggota sekelompok maupun dengan anggota kelompok lain.

Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan pencapaian dan pengembangan kualitas

pemecahan masalah, pemikiran kritis, pertimbangan, hubungan antarpribadi,

kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan pada kemampuan setiap

anggota maupun kelompok mempertahankan posisi yang dipilihnya.

CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.

Pada metode pembelajaran ini mirip dengan TAI. Metode pembelajaran ini

menekankan pembelajaran membaca, menulis dan tata bahasa. Dalam pembelajaran

ini, para peserta didik saling menilai kemampuan membaca, menulis dan tata bahasa,

baik secara tertulis maupun lisan di dalam kelompoknya.

Page 251: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 246

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

A. Pengantar

Memasuki Tahun 2013 akan segera diberlakukan pembelajaran Tematik Terpadu bagi peserta

didik mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran dimaksud adalah dengan

menggunakan Tema yang akan menjadi pemersatu berbagai mata pelajaran.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu

menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran

sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,

menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau

situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara

prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan

nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.

Pendekatan ilmiah pembelajaran antara lain meliputi langkah-langkah pokok

1. Mengamati

2. Menanya

3. Menalar

4. Mencoba

5. Mengolah

6. Menyajikan

7. Menyimpulkan dan

8. Mengkomunikasikan

Langkah-langkah tersebut tidak selalu dilalui secara berurutan, terlebih pada pembelajaran

Tematik Terpadu, dimana pembelajarannya menggunakan Tema sebagai pemersatu. Sementara

setiap mata pelajaran memiliki karakteristik keilmuan yang antara satu dengan lainnya tidak

sama. Oleh karena itu agar pembelajaran bermakna perlu diberikan contoh-contoh agar dapat

lebih memperjelas penyajian pembelajaran dengan pendekatan scientific.

B. Pendekatan ilmiah dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa pembelajaran Tematik Terpadu merupakan

suatu penyajian pembelajaran yang menyatukan beberapa mata pelajaran dengan Tema

sebagai pemersatunya. Sementara karakteristik keilmuan dari setiap materi pelajaran tidaklah

sama maka khusus untuk penyajian pembelajaran dapat disajikan langkah dalam pendekatan

ilmiah sebagai berikut:

HO – 2.2-2

Page 252: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 247

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. Mengamati

Dalam penyajian pembelajaran, guru dan peserta didik (Kelas I Sekolah Dasar) perlu

memahami apa yang hendak dicatat, melalui kegiatan pengamatan. Mengingat peserta didik

masih dalam jenjang Sekolah Dasar, maka pengamatan akan lebih banyak menggunakan

media gambar, alat peraga yang sedapat mungkin bersifat kontekstual. Berikut contoh Tema

Kegiatanku. Peserta didik diajak mengamati gambar, kemudian mereka diajak

mengidentifikasi, tentang ciri-ciri rumah. Apakah termasuk rumah yang bersih, dan apa

syaratnya atau kriterianya rumah yang sehat. Dengan mengamati gambar, peserta didik akan

dapat secara langsung dapat menceritakan kondisi sebagaimana yang di tuntut dalam

kompetensi dasar dan indikator, dan mata pelajaran apa saja yang dapat dipadukan dengan

media yang tersedia. Kegiatan apa yang harus dilakukan dengan kondisi rumah yag diamati.

2. Menanya

Peserta didik yang masih duduk di kelas I Sekolah Dasar tidak mudah diajak bertanya jawab

apabila tidak dihadapkan dengan media yang menarik. Guru yang efektif seyogyanya

mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,

keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia

membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab

pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi

penyimak dan pembelajar yang baik.

Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata, pertanyaan dimaksudkan

untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk

“kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya

menginginkan tanggapan verbal. Dengan media gambar peserta didik diajak bertanya jawab

kegiatan apa saja yang harus dilakukan peserta didik agar rumah dan lingkungannya menjadi

bersih dan sehat sekaligus membedakan rumah yang bersih dan yang tidak bersih.

(Eksplorasi)

Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri rumah yang sehat?

Page 253: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 248

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pada saat siswa mengamati dan menjawab pertanyaan guru, maka sudah memadukan dan

mengakomodasi mata pelajaran Bahasa Indonesia, (untuk aspek mendengarkan, dan

berbicaranya, membaca gambar serta menulis hasil identifikasi ciri-ciri rumah bersih dan

sehat). Bagi peserta didik yang masih duduk di kelas I Sekolah Dasar yang belum lancar

membaca tulisan akan diganti dengan membaca gambar. Sedangkan konten yang yang

sedang dibahas merupakan substansi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia/di dalamnya

memuat IPA. Lebih lanjut dapat dipadukan dengan mata pelajaran Matematika tentang

bangun datar dan bangun ruang.

3. Menalar

Apabila dikaitkan dengan contoh yang disajikan diatas, maka Istilah “menalar” dalam

kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013

adalah untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik

tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru.

Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat

diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud

merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.

Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan

dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah

aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan

ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi

dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan

mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan

memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan

dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di

memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.

Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. Dari perspektif psikologi, asosiasi merujuk

pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara

pikiran atau kedekatan dalam ruang dan waktu. (Eksplorasi dan Elaborasi)

Contoh untuk kegiatan menalar ini bisa dengan gambar-gambar sebagai berikut:

No Gambar Kegiatan di

rumah Kegiatan di

sekolah Kegiatan di lingkungan

masyarakat

1.

2.

Page 254: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 249

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3.

4.

5.

Peserta didik akan mengamati dan mengerjakan tugas dari guru dengan cara memberikan

tanda cek ( √ )

4. Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau

melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia, (Kelas I SD/MI) misalnya, peserta didik harus memahami konsep-

konsep IPA yang ada di dalam Bahasa Indonesia dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan

tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk

memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai

ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran

yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi

dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan

yang tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-

hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat

fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil

percobaan; dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. (Eksplorasi

dan elaborasi)

Contoh:

Peserta didik bisa diajak berdiri di tengah lapangan untuk mencoba dan mempraktekkan

apakah bayang-bayang tubuh manusia bisa berjalan?

Dan pada pukul berapa bayang-bayang manusia menyatu dengan tubuh manusia?

Page 255: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 250

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5. Mengolah

Pada tahapan mengolah ini peserta didik sedapat mungkin dikondisikan belajar secara

kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat

direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika

pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh

tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan

yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi dengan empati,

saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara

semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkinkan peserta didik menghadapi

aneka perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama. Peserta didik secara bersama-

sama, saling bekerjasama, saling membantu mengerjakan hasil tugas terkait dengan materi

yang sedang dipelajari (Kegiatan Elaborasi).

Hasil tugas dikerjakan bersama dalam satu kelompok untuk kemudian dipresentasikan atau

dilaporkan kepada guru

6. Menyimpulkan

Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah, bisa dilakukan

bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau bisa juga dengan dikerjakan sendiri

setelah mendengarkan hasil kegiatan mengolah informasi.

7. Menyajikan

Hasil tugas yang telah dikerjakan bersama-sama secara kolaboratif dapat disajikan dalam

bentuk laporan tertulis dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio

kelompok dan atau individu. Yang sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada guru.

Pada tahapan ini kendatipun tugas dikerjakan secara berkelompok, tetapi sebaiknya hasil

pencatatan dilakukan oleh masing-masing individu. Sehingga portofolio yang di basukkan ke

dalam file atau Map peserta didik terisi dari hasil pekerjaannya sendiri secara individu.

Page 256: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 251

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

8. Mengkomunikasikan

Pada kegiatan akhir diharapkan peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan yang

telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok dan atau secara individu dari hasil

kesimpulan yang telah dibuat bersama. Kegiatan mengkomunikasikan ini dapat diberikan

klarifikasi oleh guru agar supaya peserta didik akan mengetahui secara benar apakah

jawaban yang telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki. Hal ini dapat

diarahkan pada kegiatan konfirmasi sebagaimana pada Standar Proses.

C. Penutup

Pendekatan ilmiah atau scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu akan semakin bagus

apabila dilakukan secara alami, mengalir begitu saja, kontekstual dan terkait dengan

pengalaman hidup sehari-hari peserta didik. Langkah-langkah dalam pendekatan ilmiah seperti

dijelaskan di atas tentu saja harus dijiwai oleh perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan sehari-hari yang pada

muaranya akan berdampak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Referensi:

Shelly Frei, (2008), Teaching Mathematics Today, Huntington Beach, CA 92649-1030: Shell

Education

Sudarwan, Prof., (2013), Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran, Makalah pada

Workshop Kurikulum, Jakarta

http://www.the-scientist.com/?articles.view/articleNo/24488/title/The-Scientific-Approach/:

diakses 16 Februari 2013

http://ariasusman.wordpress.com/2009/07/06/pendekatan-ilmiah/ : diakses 16 Februari 2013

Page 257: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 252

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 2.3: Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Pembelajaran

Langkah Kegiatan Inti

Kegiatan Interaktif

Diskusi Kelompok

Paparan Materi

15 Menit 50 Menit 20 Menit

Kegiatan interaktif untuk menyamakan persepsi tentang jenis dan bentuk penilaian autentik.

Diskusi materi Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar.

Paparan materi Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar dengan menggunakan

bahan tayang PPT-2.3

Paparan materi Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran dengan menggunakan

bahan tayang PPT-2.3/3.2.

Page 258: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 253

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 259: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 254

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 260: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 255

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 261: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 256

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 262: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 257

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 263: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 258

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 264: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 259

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK

A. Definsi dan Makna Asesmen Autentik

Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta

didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah asesmen merupakan sinonim dari

penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli,

nyata, valid, atau reliabel. Dalam kehidupan akademik keseharian, frasa asesmen autentik dan

penilaian autentik sering dipertukarkan. Akan tetapi, frasa pengukuran atau pengujian autentik,

tidak lazim digunakan.

Secara konseptual asesmen autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes

pilihan ganda terstandar sekali pun. Ketika menerapkan asesmen autentik untuk mengetahui hasil

dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi

pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.

Untuk mendapatkan pemahaman cukup komprehentif mengenai arti asesmen autentik, berikut ini

dikemukakan beberapa definisi. Dalam American Librabry Association,

asesmen autentik didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi,

dan sikap-sikap peserta didik pada aktifitas yang relevan dalam pembelajaran. Dalam Newton

Public School, asesmen autentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang

berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik. Wiggins mendefinisikan

asesmen autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan

prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktifitas-aktifitas pembelajaran, seperti meneliti,

menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisa oral terhadap peristiwa,

berkolaborasi dengan antarsesama melalui debat, dan sebagainya.

B. Asesmen Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013

Asesmen autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai

dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena, asesmen semacam ini mampu menggambarkan

peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba,

membangun jejaring, dan lain-lain. Asesmen autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks

atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam

pengaturan yang lebih autentik. Karenanya, asesmen autentik sangat relevan dengan pendekatan

tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran

yang sesuai.

Kata lain dari asesmen autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek.

Asesmen autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer

untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka

HO-2.3

Page 265: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 260

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Asesmen

autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan

pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran.

Asesmen autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunkan standar tes berbasis

norma, pilihan ganda, benar–salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat. Tentu saja,

pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses pembelajaran, karena memang lzim

digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik. Asesmen autentik dapat dibuat oleh guru

sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik. Dalam asesmen autentik,

seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas

belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.

Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka

meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong

kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada asesmen autentik guru menerapkan kriteria yang

berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari

luar sekolah.

Asesmen autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar,

motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu merupakan

bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria

kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan

atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan.

Asesmen autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena

berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek.

Asesmen autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang

sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya,

dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.

Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk

materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.

C. Asesmen Autentik dan Belajar Autentik

Asesmen Autentik menicayakan proses belajar yang Autentik pula. Menurut Ormiston belajar

autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan

dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya. Asesmen semacam ini cenderung

berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan

mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh

asesmen autentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan

perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang

strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.

Page 266: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 261

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Asesmen autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula. Menurut Ormiston belajar

autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di

luar sekolah. Asesmen Autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran

langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan

seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan

keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk

menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keteampilan, dan pengetahuan yang ada.

Dengan demikian, asesmen autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik

agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda.

Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana

peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta didik dalam

melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.

Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan

scientific, memahahi aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara

mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini,

guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa

yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk

tetap pada tugas. Asesmen autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi,

mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi

informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.”

Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa

melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan

berikut ini.

1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain

pembelajaran.

2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan

mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya

memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.

3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan

pemahaman peserta didik.

4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan

menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.

Asesmen autentik adalah komponen penting dari reformasi pendidikan sejak tahun 1990an.

Wiggins (1993) menegaskan bahwa metode penilaian tradisional untuk mengukur prestasi, seperti

tes pilihan ganda, benar/salah, menjodohkan, dan lain-lain telah gagal mengetahui kinerja peserta

didik yang sesungguhnya. Tes semacam ini telah gagal memperoleh gambaran yang utuh mengenai

Page 267: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 262

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka di

luar sekolah atau masyarakat.

Asesmen hasil belajar yang tradisional bahkan cenderung mereduksi makna kurikulum, karena

tidak menyentuh esensi nyata dari proses dan hasil belajar peserta didik. Ketika asesmen

tradisional cenderung mereduksi makna kurikulum, tidak mampu menggambarkan kompetensi

dasar, dan rendah daya prediksinya terhadap derajat sikap, keterampilan, dan kemampuan berpikir

yang diartikulasikan dalam banyak mata pelajaran atau disiplin ilmu; ketika itu pula asesmen

autentik memperoleh traksi yang cukup kuat. Memang, pendekatan apa pun yang dipakai dalam

penilaian tetap tidak luput dari kelemahan dan kelebihan. Namun demikian, sudah saatnya guru

profesional pada semua satuan pendidikan memandu gerakan memadukan potensi peserta didik,

sekolah, dan lingkungannya melalui asesmen proses dan hasil belajar yang autentik.

Data asesmen autentik digunakan untuk berbagai tujuan seperti menentukan kelayakan

akuntabilitas implementasi kurikulum dan pembelajaran di kelas tertentu. Data asesmen autentik

dapat dianalisis dengan metode kualitatif, kuanitatif, maupun kuantitatif. Analisis kualitatif dari

asesmen otentif berupa narasi atau deskripsi atas capaian hasil belajar peserta didik, misalnya,

mengenai keunggulan dan kelemahan, motivasi, keberanian berpendapat, dan sebagainya. Analisis

kuantitatif dari data asesmen autentik menerapkan rubrik skor atau daftar cek (checklist) untuk

menilai tanggapan relatif peserta didik relatif terhadap kriteria dalam kisaran terbatas dari empat

atau lebih tingkat kemahiran (misalnya: sangat mahir, mahir, sebagian mahir, dan tidak mahir).

Rubrik penilaian dapat berupa analitik atau holistik. Analisis holistik memberikan skor keseluruhan

kinerja peserta didik, seperti menilai kompetisi Olimpiade Sains Nasional.

D. Jenis-jenis Asesmen Autentik

Dalam rangka melaksanakan asesmen autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas

tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan

dengan: (1) sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan

dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan; dan (3) tingkat

pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses. Beberapa jenis

asesmen autentik disajikan berikut ini.

1. Penilaian Kinerja

Asesmen autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta didik, khususnya dalam

proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para

peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk

menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat

memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif

mauun laporan kelas. Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis

kinerja:

Page 268: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 263

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur

tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa

atau tindakan.

b. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara guru

menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik

selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa

baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.

c. Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik

berikut predikatnya. Misalnya: 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang

sekali.

d. Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara mengamati

peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru

menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah

berhasil atau belum. Cara seperti tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.

Penilaian kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama, langkah-

langkah kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja yang nyata untuk

suatu atau beberapa jenis kompetensi tertentu. Kedua, ketepatan dan kelengkapan aspek

kinerja yang dinilai. Ketiga, kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan oleh peserta

didik untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Keempat, fokus utama dari kinerja

yang akan dinilai, khususnya indikator esensial yang akan diamati. Kelima, urutan dari

kemampuan atau keerampilan peserta didik yang akan diamati.

Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam berbagai konteks

untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai keterampilan

berbahasa peserta didik, dari aspek keterampilan berbicara, misalnya, guru dapat

mengobservasinya pada konteks yang, seperti berpidato, berdiskusi, bercerita, dan

wawancara. Dari sini akan diperoleh keutuhan mengenai keterampilan berbicara dimaksud.

Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen, seperti

penilaian sikap, observasi perilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.

Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian diri

merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri

berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya

dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur

kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.

Penilaian ranah sikap. Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan

perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah

disiapkan.

Penilaian ranah keterampilan. Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan

atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang

telah disiapkan.

Page 269: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 264

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian ranah pengetahuan. Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan

pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran

tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama,

menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan

kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku

jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.

2. Penilaian Proyek

Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang

harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas

dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan,

pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan

demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan,

penyelidikan, dan lain-lain.

Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan

untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap

penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.

a. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data,

mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan

menulis laporan.

b. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

c. Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan

oleh peserta didik.

Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek. Dalam

kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan

dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan.

Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi.

Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.

Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian

produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir

secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan

peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar,

lukisan, patung, dan lain-lain), barang-barang terbuat dari kayu, kertas, kulit, keramik,

karet, plastik, dan karya logam. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang

harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk

pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

Page 270: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 265

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan

kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa

berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara

berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa

dimensi.

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan

informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode

tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran

yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang releban dengan

sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran

tertentu.Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu

atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan

oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.

Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar

peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan,

puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan

penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik

dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.

a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.

b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.

c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru

menyusun portofolio pembelajaran.

d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai,

disertai catatan tanggal pengumpulannya.

e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.

f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen

portofolio yang dihasilkan.

g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.

4. Penilaian Tertulis

Meski konsepsi asesmen autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang

lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap

lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.

Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda,

Page 271: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 266

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri

dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.

Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,

memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi,

dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa

mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,

keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya

sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai

yang sama. Misalnya, peserta didik tertentu melihat fenomena kemiskinan dari sisi

pandang kebiasaan malas bekerja, rendahnya keterampilan, atau kelangkaan sumberdaya

alam. Masing-masing sisi pandang ini akan melahirkan jawaban berbeda, namun tetap

terbuka memiliki kebenarann yang sama, asalkan analisisnya benar. Tes tersulis berbentuk

esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response)

atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal

yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat

mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.

Page 272: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 267

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 2.4: Analisis Buku Guru dan Buku Siswa

Langkah Kegiatan Inti

Menilai Buku

Diskusi Kelompok

Menyimpulkan Hasil

Kerja Kelompok

20 Menit 30 Menit 15 Menit 60 Menit

Menyimpulkan

Presentasi

Kerja Kelompok

Diskusi Kelompok

20 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit

Menilai Buku

Peserta menilai buku dengan bimbingan fasilitator dilihat dari aspek kesesuaian, kecukupan, dan

kedalaman materi.

Diskusi Kelompok

Peserta dibagi atas beberapa kelompok yang terdiri dari

Diskusi kelompok hasil penilaian buku dilanjutkan dengan pemaparan materi Analisis Buku Guru

dan Buku Siswa dengan menggunakan PPT-2.4 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.

Simpulan

Menyimpulkan hasil diskusi dan menyampaikan format lembar kerja yang telah disiapkan.

Kerja Kelompok

Kerja kelompok menganalisis kesesuaian buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan

KD dengan menggunakan LK-2.4-1 dan LK -2.4-2.

Page 273: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 268

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok untuk menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar, serta strategi evaluasi

yang diintegrasikan dalam buku.

Kerja Kelompok

Kerja kelompokmembuat contoh-contoh penerapan materi pelajaran yang terdapat dalam buku

guru dan buku siswa pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

Presentasi

Presentasi hasil kerja masing-masing kelompok.

Simpulan

Fasilitator menyimpulkan materi analisis buku.

Page 274: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 269

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 275: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 270

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 276: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 271

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 277: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 272

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA

PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA

Kompetensi

1. Memahami strategi menggunakan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran.

2. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.

3. Menganalisis buku guru dan buku siswa dilihat dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.

Tujuan

1. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan SKL, KI dan KD.

2. Menganalisis keterpaduan antar mata pelajaran atau antar konsep/topik.

3. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan konsep pendekatan scientific

dan penilaian autentik.

4. Merencanakan tindak lanjut dari hasil analisis .

Panduan Kegiatan

1. Bagilah peserta menjadi kelompok yang terdiri dari 3 orang. Tiap kelompok menganalisis 3

sub tema.

2. Pelajari format Analisis Buku Guru dan format Analisis Buku Siswa!

3. Siapkan SKL, KI dan KD!

4. Cermatilah buku guru dan buku siswa!

5. Lakukanlah analisis terhadap buku tersebut dengan menggunakan format yang tersedia!

6. Berikan tanda centang () jika sudah sesuai dan tanda silang (x) jika belum sesuai!

7. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis sebagai berikut:

a. Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan dalam pembelajaran.

b. Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut

yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku tersebut.

LK-2.4-2

LK–2.4-1

Page 278: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 273

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU GURU

Judul buku : ....................................................................................................

Kelas : ....................................................................................................

Jenjang : ....................................................................................................

Tema : ....................................................................................................

Subtema : ....................................................................................................

NO. ASPEK YANG DIANALISIS

HASIL ANALISIS TINDAK LANJUT HASIL ANALISIS PB I PB 2 PB 3 PB 4 PB 5

1. Kesesuaian dengan SKL

2. Kesesuaian dengan KI

3. Kesesuaian dengan KD

4. Kecukupan materi ditinjau dari:

a. cakupan konsep/materi esensial; dan

b. alokasi waktu.

5. Kedalaman materi pengayaan ditinjau dari:

a. Pola pikir keilmuan; dan

b. Karakteristik siswa

6. Informasi pembelajaran sesuai Standar Proses

7. Informasi keterpaduan: Penerapan model pembelajaran tematik terpadu

8. Informasi tentang penerapan pendekatan scientific

9. Instrumen penilaian autentik dan bahan remedial teaching

Page 279: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 274

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU SISWA

Judul buku : ....................................................................................................

Kelas : ....................................................................................................

Jenjang : ....................................................................................................

Tema : ....................................................................................................

Subtema : ....................................................................................................

No. Aspek yang Dianalisis HASIL ANALISIS

TINDAK LANJUT HASIL ANALISIS

PB I PB 2 PB 3 PB 4 PB 5

1. Kesesuaian dengan SKL

2. Kesesuaian dengan KI

3. Kesesuaian dengan KD

4. Kesesuaian materi dengan tema

5. Kecukupan materi ditinjau dari:

c. cakupan konsep/materi esensial; dan

d. alokasi waktu.

6. Kedalaman materi ditinjau dari:

c. Pola pikir keilmuan; dan

d. Karakteristik siswa

7. Keterpaduan berbagai mata pelajaran

8. Penerapan Pendekatan Scientific

9. Penilaian Autentik yang Tersedia dalam Buku Siswa

10. Kolom interaksi antara guru dengan orangtua

Page 280: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 275

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK

PENILAIAN HASIL ANALISIS BUKU

GURU DAN SISWA

Rubrik penilaian analisis buku guru dan buku siswa digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis

peserta terhadap buku guru dan buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.

Langkah-langkah penilaian hasil analisis.

1. Cermati format penilaian analisis buku guru atau buku siswa serta hasil analisis peserta yang

akan dinilai!

2. Berikan nilai pada setiap aspek yang dianalisis sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil

analisis peserta menggunakan rentang nilai sebagai berikut!

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen

sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru/siswa.

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( A) 90 < A ≤ 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa dilaksanakan

Baik (B) 75 < B < 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis

Cukup (C) 60 < C < 75 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis

Kurang (K) < 60 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

R–2.4

Page 281: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 276

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 3 : MODEL RANCANGAN

PEMBELAJARAN

3.1. Penyusunan RPP

3.2. Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan

Hasil Belajar

Page 282: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 277

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 3: MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN

A. KOMPETENSI

Peserta pelatihan dapat:

1. menyusun RPP tematik terpadu yang menerapkan pendekatan scientific sesuai model

belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari

aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual; dan

2. merancang penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

B. LINGKUP MATERI

1. Penyusunan RPP

2. Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

C. INDIKATOR

1. Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kreatif dalam menyusun RPP.

2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.

3. Menyusun RPP tematik terpadu yang sesuai dengan SKL, KI dan KD; Standar Proses; dan

pendekatan scientific.

4. Menelaah RPP.

5. Menunjukkan sikap tanggung dan kreatif dalam menyusun rancangan penilaian autentik.

6. Mengidentifikasi kaidah perancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

7. Menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran tematik terpadu.

8. Menelaah rancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar yang ada dalam

RPP.

9. Merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun.

D. PERANGKAT PELATIHAN

1. Bahan Tayang

a. Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu pada Standar Proses dan Pendekatan

scientific dengan mengggunakan PPT-3.1 oleh fasilitator yang disisipkan dalam

kegiatan diskusi tersebut.

b. Panduan tugas telaah RPP.

c. Panduan tugas menelaah rancangan penilaian pada RPP.

2. Lembar KerjaTelaah RPP

3. ATK

Page 283: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 278

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN : 3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU : 8 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG : SD/MI

KELAS : I

TAHAPAN

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN

WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,

seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser

Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN

PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta 15 Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator,

alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi

pelatihan Model Rancangan Pembelajaran.

Fasilitator memotivasi peserta agar serius, antusias, teliti, dan

bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI 3.1 Penyusunan RPP 205 Menit

Saling menilai RPP yang dibawa setiap peserta. 15 menit

Menyimpulkan hasil penilaian RPP dengan dipandu oleh

fasilitator.

10 Menit

Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP tematik terpadu yang

mengacu pada Standar Proses dan pendekatan scientific,

dilanjutkan dengan paparan materi tentang Rambu-rambu

Penyusunan RPP Mengacu pada Standar Proses dan

Pendekatan scientific dengan mengggunakan PPT-3.1 oleh

fasilitator yang disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.

40 Menit

Kerja kelompok untuk menyusun RPP tematik terpadu yang

sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan pendekatan

scientific (terutama KD di awal semester 1).

80 Menit

Diskusi format telaah RPP dengan mengacu pada bahan tayang 20 Menit

Page 284: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 279

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PPT-3.1.

Kerja Kelompok untuk menelaah RPP yang disusun kelompok

lain dengan menggunakan LK-3.1/3.2.

35 menit

ICE BREAKER 5 Menit

3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil

Belajar

120 Menit

Diskusi dan tanya jawab tentang penilaian autentik dalam

bentuk tes dan nontes termasuk portofolio, dilanjutkan dengan

Pemaparan materi oleh fasilitator tentang Contoh Penerapan

Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Terpadu

dengan menggunakan PPT-2.3/3.2 dan Panduan Tugas

Menelaah Rancangan Penilaian pada RPP dengan

menggunakan PPT-3.2 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi

tersebut.

40 Menit

Kerja kelompok untuk menelaah contoh penerapan penilaian

autentik pada pembelajaran tematik terpadu yang terdapat

dalam HO-2.3/3.2.

30 Menit

Kerja kelompok untuk merevisi rancangan penilaian pada RPP

yang telah disusun.

25 Menit

Presentasi hasil kerja kelompok. 20 Menit

ICE BREAKER 5 Menit

KEGIATAN

PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Model Rancangan

Pembelajaran.

15 Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi

yang relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran

Page 285: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 280

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 3.1: Penyusunan RPP

Langkah Kegiatan Inti

Tugas Individu: Saling Menilai

RPP

Menyimpulkan Hasil Penilaian

RPP

Diskusi

15 Menit 10 Menit 40 Menit

Kerja Kelompok Diskusi Kerja Kelompok

35 Menit 20 Menit 80 Menit

Aktivitas 1: Menilai RPP

Menilai RPP Peserta Lain

a. Setiap peserta diwajibkan membawa dua set RPP yang telah digunakan dalam proses

pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampu.

b. RPP tersebut dikumpulkan kepada panitia untuk kemudian dibagikan kembali ke peserta

untuk dinilai oleh peserta lainnya dengan menggunakan acuan pengetahuan masing-masing

peserta.

c. Hasil penilaian dituliskan langsung pada halaman depan RPP.

Hasil penilaian dipresentasikan oleh peserta yang ditunjuk instruktur. Peserta lainnya

menyampaikan hasil penilaian yang tidak sama dengan peserta lainnya. Instruktur mencatat hasil

penilaian yang dilaporkan peserta.

Peserta menyimpulkan hasil penilaian RPP dengan dipandu oleh Instruktur.

Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP yang mengacu pada Standar Proses dan Pendekatan

Scientific.

Page 286: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 281

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Paparan materi tentang Rambu-rambu Penyusunan RPP mengacu pada Standar Proses dan

Pendekatan scientific dengan mengggunakan PPT-3.1-1 oleh fasilitator yang disisipkan dalam

kegiatan diskusi tersebut.

Aktivitas 2: Kerja Kelompok

Kerja kelompok untuk menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan

pendekatan scientific (terutama KD di awal semester 1).

Diskusi format telaah RPP dengan mengacu pada bahan tayang PPT-3.1-2.

Aktivitas 3: Kerja Kelompok

Kerja Kelompok untuk menelaah RPP yang disusun kelompok lain dengan menggunakan LK-

3.1/3.2.

Page 287: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 282

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 288: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 283

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 289: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 284

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 290: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 285

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 291: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 286

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 292: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 287

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 293: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 288

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Identitas RPP yang ditelaah: …………………………………

Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom

tersebut! Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda!

No. Komponen

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Penelaahan dan Skor

Catatan

1 2 3

A Identitas Mata Pelajaran Tidak

Ada

Kurang

Lengkap

Sudah

Lengkap

1. Satuan pendidikan,kelas, semester, tema,

sub tema jumlah pertemuan.

B. Perumusan Indikator Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan SKL,KI dan KD.

2. Kesesuaian penggunaan kata kerja

operasional dengan kompetensi yang

diukur.

3. Kesesuaian dengan aspek sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan proses dan hasil

belajar yang diharapkan dicapai.

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar.

D. Pemilihan Materi Ajar Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik.

LK - 3.1/3.2

Page 294: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 289

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No. Komponen

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Penelaahan dan Skor

Catatan

1 2 3

3. Kesesuaian dengan alokasi waktu.

E. Pemilihan Sumber Belajar Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan KI dan KD.

2. Kesesuaian dengan materi

pembelajaran dan pendekatan scientific.

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik.

F. Pemilihan Media Belajar Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.

2. Kesesuaian dengan materi

pembelajaran dan pendekatan scientific.

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik.

G. Model Pembelajaran Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.

2. Kesesuaian dengan pendekatan

Scientific.

H. Skenario Pembelajaran Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Menampilkan kegiatan pendahuluan,

inti, dan penutup dengan jelas.

2. Kesesuaian kegiatan dengan

pendekatan scientific.

3. Kesesuaian penyajian dengan

sistematika materi.

4. Kesesuaian alokasi waktu dengan

cakupan materi.

I. Penilaian Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

Page 295: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 290

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No. Komponen

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Penelaahan dan Skor

Catatan

1 2 3

1. Kesesuaian dengan teknik dan bentuk

penilaian autentik.

2. Kesesuaian dengan dengan indikator

pencapaian kompetensi.

3. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.

4. Kesesuaian pedoman penskoran dengan

soal.

Jumlah

Komentar terhadap RPP secara umum.

........................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

Page 296: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 291

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK

PENILAIAN TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rubrik penilaian RPP digunakan fasilitator untuk menilai RPP peserta yang digunakan

peerteaching. Selanjutnya nilai RPP dimasukkan ke dalam nilai portofolio peserta.

Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut.

1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai!

2. Berikan nilai setiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda cek (√) pada kolom

pilihan skor (1 ), (2) dan (3) sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP tersebut!

3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan setiap komponen RPP jika diperlukan!

4. Setelah selesai penilaian, jumlahkan skor seluruh komponen!

5. Tentukan nilai RPP menggunakan rumus sbb:

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( A) 90 < A ≤ 100

Baik (B) 75 < B < 90

Cukup (C) 60 < C < 75

Kurang (K) < 60

R-3.1/3.2

Page 297: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 292

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SEKOLAH DASAR Kelas / semester : 1 / 2 Tema / topik : Lingkungan bersih dan sehat Petemuan ke : 1 Semester : 2 (dua) Alokasi waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,

membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR

AGAMA 1.1 Berdoa sebelum dan sesudah belajar, sebagai bentuk pemahaman terhadap Qur’an,

Surat Alfatehah 2.1 Memiliki perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat sebagai

implementasi pemahaman makna bersuci

PPKn 1.2 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila

3.3.. Mengenal tata tertib dan aturan yang berlku dalm kehidupan sehari-hari di rumah dan di sekolah

4.2.. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah

BAHASA INDONESIA

1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa daerah

2.3 Menunjukkan perilaku pola hidup sehat (perawatan tubuh, pemenuhan gizi, lingkungan yang sehat, main dan istirahat yang cukup) dan menyayangi makhluk hidup

HO-3.1-SD

Page 298: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 293

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2.4 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab merawat tubuh agar sehat dan bugar melalui pemanfatan bahasa indonesia dan atau Bahasa Daerah

2.5 Memiliki perilaku santun dan jujur dalam hal kegiatan dan bermain di lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

2.3 Memahami isi cerita melalui mendengarkan cerita yang dibacakan orang lain dengan penuh perhatian dan mengajukan pertanyaan

4.3 Menyampaikan teks terima kasih mengenai sikap kasih sayang secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

MATEMATIKA

2.1. Menunjukkan perilaku teliti dan perduli dengan menata benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar

2.4.. Menunjukkan perilaku disiplin tepat waktu dalam melakukan aktivitas di sekolah dengan memperhatikan tanda-tanda saat jam belajar dan jam istirahat

3.2.. Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan benda-benda yang ada di sekitar ruah, sekolah, atau tempat bermain.

4.2.. Membentuk berbagai bangun ruang dengan menggunakan papan berpaku atau media lainnya

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN

2.2 Menunjukkan perilaku santun kepada teman dan guru selama pembelajaran penjas.

SENI, BUDAYA, DAN PRAKARYA 1.1 Merasakan keindahan alam dan karya seni sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan 2.1 Menunjukkan percaya diri untuk mengekspresikan diri dalam berkarya, bernyanyi,

dan menari 2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di lingkungan sekitar sebagai

sumber ide dalam berkarya seni 3.2 Mengenal pola irama lagu bervariasi dengan alat musik ritmis

C. INDIKATOR

AGAMA 1. Mengulang bacaan do’a sebelum belajar 2. Mengulang bacaan do’a sesudah belajar 3. Menyatakan dalam sikap berdo’a sebelum belajar 4. Menunjukkan perilaku patuh kepada orang tua

PPKn

1. Menunjukkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan guru

2. Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di rumah.

3. Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di sekolah.

4. Melaksanakan tata tertib di sekolah

Page 299: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 294

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAHASA INDONESIA 1. Bersikap khusuk (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa 2. Mengambil sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri 3. Mencontoh kata-kata dalam doa yang didengar pada saat berdoa sendiri 4. Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas 5. Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai 6. Menyebutkan kapan harus mandi, makan, sikat gigi dan cuci tangan. 7. Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang

cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih. 8. Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat 9. Menyebutkan nama-nama tempat dalam cerita 10. Menyebutkan urutan peristiwa 11. Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang

cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih. 12. Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat 13. Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat 14. Berposisi duduk secara benar 15. Meletakkan bacaan dengan jarak mata yang benar 16. Memegang teks bacaan dengan tepat

MATEMATIKA

1. Menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria lainnya (warna atau lainnya)

2. Memilih jenis tas, wadah atau tempat yang digunakan untuk menaruh benda atau sekelompok benda sesuai dengan beratnya

3. Menceritakan bentuk bangun ruang dan bangun datar

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN 1. Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai arah berirama

SENI BUDAYA, DAN PRAKARYA

1. Memiliki kepekaan terhadap keindahan alam hasil ciptaan Tuhan 2. Menjelaskan keindahan-keindahan alam dan karya seni sebagai anugerah Tuhan 3. memperhatikan lingkungan sekitar secara seksama 4. merawat lingkungan sekitar secara sadar 5. menunjukkan kepedulian pada alam lingkungan sekitar dengan berkarya 6. Mengenal judul lagu dan iringannya

D. TUJUAN

1. Berperilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan guru

2. Berperilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di sekolah.

3. Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai 4. Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang

cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih. 5. Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat 6. Menata dengan rapi benda-benda di lingkungan sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria

lainnya (warna atau lainnya) 9. Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai arah berirama

Page 300: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 295

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

10. Menjelaskan keindahan-keindahan alam tentang kebersihan lingkungan sebagai anugerah Tuhan

E. MATERI

AGAMA 1. Bacaan do’a sebelum belajar 2. Bacaan do’a sesudah belajar 3. Sikap berdo’a sebelum belajar 4. Perilaku patuh kepada orang tua

PPKn

1. Dengan mengamati kegiatan sehari-hari, siswa dapat berperilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan guru

2. Dengan mengamati contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari hari di rumah, siswa dapat berperilaku patuh di sekolah.

3. Contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari hari di sekolah.

4. Dengan mengamati kegiatan sehari-hari siswa dapat menceritakan pelaksanaan tata tertib di sekolah

BAHASA INDONESIA

1. Sikap khusuk (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa 2. Sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri 3. Mencontoh kata-kata dalam doa yang didengar pada saat berdoa sendiri 4. Lafal teks doa dengan jelas 5. Lafal & kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai 6. Waktu mandi, makan, sikat gigi dan cuci tangan. 7. kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan

makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih. 8. lingkungan sehat dan tidak sehat 9. Nama-nama tempat dalam cerita 10. Urutan peristiwa 11. Kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan

makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih. 12. Lingkungan sehat dan tidak sehat 13. Kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat 14. Posisi duduk secara benar 15. Letak bacaan dengan jarak mata yang benar 16. Teks bacaan dengan tepat

MATEMATIKA 1. Dengan mengamati cara penataan benda di sekitar, siswa dapat menata dengan rapi

benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria lainnya (warna atau lainnya) 2. Dengan mengamati benda-benda di sekitar siswa dapat memilih jenis tas, wadah

atau tempat yang digunakan untuk menaruh benda atau sekelompok benda sesuai dengan beratnya

Page 301: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 296

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Dengan mengamati benda siswa dapat menceritakan bentuk bangun ruang dan bangun datar

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN

1. Praktik gerak melangkah ke berbagai arah berirama

SENI, BUDAYA, DAN DESAIN 1. Kepekaan terhadap keindahan alam hasil ciptaan Tuhan 2. Keindahan-keindahan alam dan karya seni sebagai anugerah Tuhan 3. Lingkungan sekitar secara seksama 4. Cara merawat lingkungan sekitar secara sadar 5. Kepedulian pada alam lingkungan sekitar dengan berkarya 6. Lagu Lihat Kebunku

F. PENDEKATAN & METODE Pendekatan : Scientific Strategi : Cooperative Learning Teknik : Example Non Example Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi Dan Ceramah

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa 3. Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak 4. Mengajak Semua Siswa menyanyi “SELAMAT PAGI GURU” 5. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang syair lagu, mengapa

saling mengucap salam. Dan apa bedanya di kalau pagi 6. Meminta informasi dari siswa mengenai kegiatan piket yang

telah dilaksanakan pada pagi hari dan bertanya tentang hubungan antara kebersihan kelas dengan kenyamanan kegiatan pembelajaran.

7. Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang “LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT”

10 menit

Inti 1. Menayangkan gambar tentang lingkungan bersih dan sehat dan lingkungan rumah yangtidak bersih /tidak sehat. (eksplorasi, mengamati, menyimak, mendengar) Gambar rumah sehat mencakup ciri-ciri:

Rumah kecil dengan ventilasi cukup

Ada teras rumah

Ada halaman cukup

Taman mungil yang asri

Tidak ada sampah yang bertebaran

Di pojok halaman ada peralatan untuk membersihkan halaman (ember tempat air untuk menyiram tanaman, sapu

150 menit

Page 302: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 297

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

lidi dll) Gambar rumah tidak sehat mencakup ciri-ciri:

Tidak memiliki ventilasi yang cukup

Tidak memiliki teras/berbatasan langsung dengan jalan raya

Tidak memikliki taman atau tanaman hijau

Tidak terdapat alat-alat kebersihan

Tidak terawat, kotor, dan banyak sampah bertebaran Jawaban berkembang sesuai dengan lingkungan sehari-hari hasil eksplorasi serta kemampuan siswa

2. Bertanya jawab tentang ciri-ciri rumah dan halaman yang sehat dan tidak sehat, (eksplorasi, menyimak, menanya, menalar) al:

Mendengarkan jawaban siswa tentang rumah yang bersih sehat dan yang tidak bersih dan tidak sehat.

Memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab.

Pemerataan siswa dalam menjawab (tidak di dominasi oleh salah satu siswa saja).

Memperhatikan siswa lain yang tidak berani memberikan jawaban.

Mendorong keberanian siswa dalam menjawab dan sikap siswa dalam memberikan klarifikasi tentang benar dan tidaknya jawaban.

3. Guru menugaskan siswa untuk membaca TEKS tentang RUMAHKU (membaca, mendengar)

4. Diawali dengan memberi contoh cara membaca TEKS: jedanya, lafalnya, tanda bacanya, dan kata-kata yang dibaca (mengamati/ mendengar), semua siswa menirukan cara membaca dengan benar

5. Selanjutnya menugaskan siswa secara bergantian untuk membaca TEKS

(penilaian proses : Memperhatikan cara siswa membaca (sekaligus menilai keberanian dan kebenaran dalam membaca)

Jika ada siswa yang salah dalam melafalkan bacaan langsung dibenarkan sebelum dilanjutkan kepada siswa yang lain

6. Bertanya jawab tentang makna bacaan / Teks ( menalar ) 7. Melalui pengamatan gambar rumah sehat siswa diminta

membandingkan rumah yang bersih dan sehat dengan rumahnya sendiri-sendiri, (rumah yang bersih tidak harus besar). (eksplorasi dan elaborasi, menyimak dan menalar)

8. Guru mengelompokan siswa berdasarkan teman satu bangku/2 orang (asumsi 1 kelas 32 siswa) dengan cara siswa mengambil nomor di meja guru. (nomor merupakan penanda dari kelompok)

9. Siswa berkelompok sesuai dengan nomor yang dimiliki.

Page 303: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 298

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

10. Guru membagi gambar kepada masing-masing kelompok 11. Masing-masing siswa diminta untuk mengidentifikasi gambar

dan mencatat hasil identifikasi (benda-benda yang ada di lingkungan sekitar, yang besar dan yang kecil, yang bersih). (eksplorasi, elaborasi, menyimak, menalar, mengkomunikasikan)

12. Siswa diminta untuk menceritakan hasil identifikasi kepada teman sebangku (mengkomunikasikan)

13. Setelah tercapai kesepakatan dengan teman sebangku, diminta untuk mendiskusikan dengan kelompok pasangan yang lain (TPS)

Penilaian proses: a. Guru berkeliling mengamati kerjasama anak dalam

mengerjakan tugas. b. Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya, kedisiplinannya,

ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb) c. Menilai dengan lembar pengamatan perilaku.

Gambar-gambar untuk Example non Example Kelompok gambar kebersihan kelas

Gambar kegiatan menyapu kelas

Gambar kegiatan membersihkan debu

Gambar kegiatan menata buku

Membersihkan jendela kelas Kelompok gambar kebersihan rumah

Gambar kegiatan menyapu rumah

Gambar kegiatan mengepel lantai

Gambar kegiatan menata tempat tidur

Gambar kegiatan membersihkan/menyapu kebun Kelompok gambar kebersihan lingkungan/kerja bakti kampung

Gambar kegiatan membersihkan selokan

Gambar kegiatan membersihkan sampah di jalanan

Gambar kegiatan membuang sampah

Gambar kegiatan merawat tanaman peneduh

Keterangan: Diharapkan diskusi akan berkembang pada pembahasan kebersihan lingkungan, ruang, kelas, rumah, sekolah akan berdampak pada kesehatan. Kegiatan membersihkan lingkungan merupakan cerminan dari kerukunan dan saling membantu, dan bekerjasama. Siswa yang sedang berdiskusi (berpikir berpasangan) akan berdampak pada kerjasama yang baik, dan hasilnya merupakan cerminan dari sikap bertanggung jawab.

Page 304: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 299

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

14. Semua kelompok mengamati, memikirkan dan menganalisis gambar dikaitkan dengan tema yang sedang dipelajari.

15. Guru memanggil salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya (mengkomunikasikan dan konfirmasi), Memberi kesempatan kelompok lain untuk mendengarkan dan memberikan pendapatnya

16. Mengajak semua siswa berdiri dan menyanyikan lagu “banyak nyamuk dirumahku” untuk mencairkan suasana dan kepenatan setelah belajar beberapa jam:

Guru mengamati sikap siswa dalam menyanyikan lagu

Memberi contoh sikap yang benar dalam menyanyi

Menilai siswa dalam menyanyikan lagu: (lafal syair lagunya, cara menyanyi, sikap menyanyi, semangatnya dsb)

Menggunakan format pengamatan

17. Guru mengajak bertanya jawab tentang makna lagu. Bahwa salah satu dampak dari rumah yang tidak sehat, adalah banyak nyamuk, rumah kotor, tidak sehat, mendatangkan penyakit. Dsb

18. Menugaskan siswa untuk bercerita (berdasarkan gambar) (mengkomunikasikan)

Guru Mengamati cara siswa dalam BERCERITA (penilaian proses)

19. Guru dan siswa bersama-sama siswa membuat kesimpulan tentang rumah yang bersih dan sehat

20. Hasil kegiatan dan pekerjaan siswa ditempel di papan yang Dilanjutkan dengan menasehati siswa agar membiasakan hidup

sehat

Penutup 1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

15 menit

2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

3. Melakukan penilaian hasil belajar

4. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

Mengamati sikap siswa dalam berdo’a (sikap duduknya, cara membacanya, cara melafalkannya dsb)

Apabila ada siswa yang kurang benar dan kurang sempurna dalam berdo’a, maka setelah selesai kegiatan berdo’a, langsung diberi nasehat agar besok kalau berdoa lebih disempurnakan

Page 305: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 300

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

H. SUMBER DAN MEDIA

Diri anak

Lingkungan keluarga

Lingkungan sekolah

Buku Tematik Kelas I

Buku Pengembangan Diri Anak

Video/slide/gambar tentang teknik cetak sederhana dan bentuk pola dan alur sederhana gunting, lipat dan tempel

Gambar/contoh langsung karya cetak dengan berbagai bahan alam dan bentuk

Gambar/contoh langsung hasil karya gunting, lipat dan tempel dengan berbagai bentuk pola dan alur sederhana

Buku kirigami (seni mengunting)

Buku Pengembangan Diri Anak

I. PENILAIAN

1. Prosedur Penilaian a. Penilain Proses

Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir

b. Penilaian Hasil Belajar Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis dan lisan (terlampir)

2. Instrumen Penilaian a. Penilaian Proses

1) Penilaian Kinerja 2) Penilaian Produk

b. Penilaian Hasil Belajar

Pilihan ganda

Isian singkat

Esai atau uraian

Mengetahui Guru Kelas 1 Kepala Sekolah,

.................................................... ............................................... NIP ............................................. NIP ........................................

Page 306: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 301

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENILAIAN NON TES: A. Penilaian Kinerja

1. Kinerja dalam Menyelesaikan Tugas Kelompok

No. Nama Peserta

Didik

Aspek

Jumlah Nilai Kerja sama

Keaktifan Menghargai

pendapat teman

Tanggung jawab

Keterangan Skor: 1=Kurang 2=Cukup 3=Baik 4=Sangat Baik Skor maksimal=16 Skor perolehan Nilai = X 100 Skor Maksimal

2. Penilaian Kinerja dalam menyelesaikan tugas Presentasi

No. Nama

Peserta Didik

A s p e k Jumlah

Skor Nilai Komuni-

kasi

Sistematika penyampai

an

Penguasaan pengetahuan

/Materi

Keberanian

Antusi-as

Keterangan Skor : Komunikasi: Sistematika Penyampaian: 1 = Tidak dapat berkomunikasi 1 = Tidak sistematis 2 = Komunikasi agak lancar, tetapi sulit dimengerti 2 = Sistematis,uraian krng,tdk jelas 3 = Komunikasi lancar tetapi kurang jelas dimengerti 3 = Sistematis, uraian cukup 4 = Komunikasi sangat lancar, benar dan jelas 4 = Sistematis, uraian luas, jelas

Page 307: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 302

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Wawasan: Keberanian: 1 = Tidak menunjukkan pengetahua/ materi 1 = Tidak ada keberanian 2 = Sedikit memiliki pengetahuan/materi 2 = Kurang berani 3 = Memiliki pengetahuan/materi tetapi kurang luas 3 = Berani 4 = Memeiliki pengetahuan/materi yang luas 4 = Sangat berani Antusias: 1 = Tidak antusias 2 = Kurang antusias 3 = Antusias tetapi kurang kontrol 4 = Antusias dan terkontrol Skor maksimal=20 Skor perolehan Nilai = X 100 Skor Maksimal B. Penilaian Produk

1. PRODUK GAMBAR BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG

No. Nama Peserta

Didik

A s p e k

Jumlah Skor

Nilai

Ketepatan menentu

kan benda dengan persegi

Ketepatan menggam-bar persegi

Banyaknya benda dan

gambar yang dibuat

Kerapian

Keterangan Skor: Aspek ke-1 dan ke-2 1=Kurang 2=Cukup 3=Baik 4=Sangat Baik

Aspek ke-3 1=Jika mengidentifikasi 3 -4 2=Jika mengidentifikasi ≥5

Skor maksimal=10 Skor perolehan Nilai = X 100 Skor Maksimal

Page 308: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 303

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MEDIA: LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT (Benda Yang Terkait Dengan Lingkungan Bersih Dan Sehat seperti: Tempat Sampah, Tempat Kapur, Tempat Pensil tempat penghapus, Papan Tulis dsb )

MENGENAL BENTUK BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG KERTAS BERWARNA

Page 309: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 304

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DINAMIKA MACAM-MACAM TEPUK LAMPIRAN DINAMIKA

TEPUK SATE (TEPUK TANGAN 3X ) TUSUK-TUSUK (TEPUK TANGAN 3X ) BAKAR-BAKAR (TEPUK TANGAN 3X ) KIPAS-KIPAS (TEPUK TANGAN 3X ) BERI KECAP (TEPUK TANGAN 3X ) MAKAN ENAAAAK TEPUK NYAMUK (TEPUK TANGAN 3X ) GIGIT GIGIT (TEPUK TANGAN 3X ) GATAL-GATAL (TEPUK TANGAN 3X ) GARUK GARUK (TEPUK TANGAN 3X ) ENAAAAK

GAMBAR LINGKUNGAN:

PINTU GERBANG SEKOLAH

Suasana Sekolah yang bersih akan mempengaruhi warga sekolah yang akan masuk ke sekolah. Kebersihan seluruh lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab semua warga sekolah. Baik guru, kepala sekolah, dan seluruh peserta didik yang ada di sekolah.

Page 310: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 305

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

TEMPAT SAMPAH Tempat sampah sebaiknya selalu di tempat dalam posisi yang benar supaya sampah tidak berserakan. Sampah kering dan sampah basah sebaiknya dipisahkan dan tidak disatukan. Oleh karena itu perlu disiapkan tempat sampah lebih dari satu. Diusahakan ada tempat sampah yang menampung sampah kering dan sampah basah:

KEBERSIHAN SEKOLAH Kebersihan semua sudut ruang, halaman dan teras sekolah dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar peserta didik Ruang dan halaman yang bersih akan menjadi pendukung peserta didik senang belajar di tempat-tempat terbuka. Dan suasana yang menyenangkan ini akan menambah semangan peserta didik dalam mengamati, menyimak, mempelajari materi-materi yang sedang dipelajari. Kondisi belajar, berkolaborasi dengan teman diciptakan untuk membiasakan peserta didik saling belajar dengan teman sejawatnya, tidak individu dan akan dapat menghargai orang lain

Page 311: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 306

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PESERTA DIDIK KELAS 1 Dalam gambar nampak peserta didik kelas 1 belajar bersama kelompoknya di halaman sekolah, dengan memanfaatkan fasilitas tempat duduk yang ada di sekolah dalam suasana yang nyaman, tidak dibatasi oleh dinding kelas atau tembok yang ada di dalam kelas. Suasana seperti ini melatih kebersamaan dalam berkolaborasi untuk memperoleh pemahaman materi sekaligus menanamkan kebersamaan. Dan kebersihan di sekitar tempat belajar juga akan dapat mendukung kenyamanan belajar. Oleh karena itu lingkungan yang bersih dan sehat selalu diciptakan agar tercipta kondisi belajar yang menyenangkan

Page 312: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 307

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Kerangka

Dasar, Jakarta. --------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Kepribadian untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Estetika /Seni dan Budaya untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Olah Raga, Jasmani dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Agama dan Aklak Mulia untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta.

Sriwilujeng, D. (2002): Refleksi dan Evaluasi; Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,

Direktorat Pendidikan Menengah Umum. PPPG IPS dan PMP Malang

Sriwilujeng, D. (2006) : Kajian Tematik (Kelas 1,2, dan 3), Direktorat Jendral Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik

dan Tenaga kependidikan PKn dan IPS Malang.

Haribawa, H. (2000): Penilaian Portofolio (Portofolio assesment), Depdiknas, Proyek perluasan dan

Peningkatan Mutu SLTP, Jakarta.

Somantri, M. N. (2001): Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS: Penerbit Rosda

Page 313: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 308

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatiha : 3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

Langkah Kegiatan Inti

Diskusi dan Tanya jawab

Kerja Kelompok

Kerja Kelompok

Presentasi Merangkum

dan Refleksi

40 Menit 30 Menit 25 Menit 20 Menit 20 Menit

Diskusi dan tanya jawab tentang penilaian autentik dalam bentuk tes dan nontes termasuk

portofolio, dilanjutkan dengan Pemaparan materi oleh fasilitator tentang Contoh Penerapan

Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Integratif dengan menggunakan PPT-2.4/3.2 dan

Panduan Tugas Menelaah Rancangan Penilaian pada RPP dengan menggunakan PPT-3.2 yang

disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.

Kerja kelompok untuk menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran yang

terdapat dalam HO-2.4/3.2.

Kerja kelompok untuk merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun.

Presentasi hasil kerja kelompok.

Membuat rangkuman materi pelatihan Model Rancangan Pembelajaran.

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkan peserta agar membaca referensi yang relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran.

Page 314: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 309

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 315: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 310

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 316: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 311

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 4 : PRAKTIK PEMBELAJARAN

TERBIMBING

4.1 Simulasi Pembelajaran

4.2 Peer Teaching

Page 317: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 312

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 4

PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

A. KOMPETENSI

Peserta pelatihan dapat:

1. mengkaji pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan pendekatan

scientific (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta)

dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral,

sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual; dan

2. melaksanakan pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan pendekatan scientific

(mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta) dengan tetap

memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,

emosional, maupun, intelektual.

B. LINGKUP MATERI

1. Simulasi Pembelajaran

2. Peer Teaching

C. KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN

1. Ketelitian dan keseriusan dalam menganalisis simulasi pembelajaran.

2. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.

3. Menyimpulkan alur pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan scientific dan

penilaian autentik.

4. Merevisi RPP sehingga menerapkan pendekatan scientific dan penilaian autentik untuk

kegiatan peer teaching.

5. Kreatif dan komunikatif dalam melakukan peer teaching.

6. Melaksanakan peer teaching pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan

pendekatan scientific dan penilaian autentik.

7. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain.

D. PERANGKAT PELATIHAN

1. Bahan Tayang

a. Strategi Pengamatan tayangan video.

Page 318: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 313

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Panduan tugas praktik pelaksanaan pembelajaran.

c. Garis besar instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran.

2. Lembar Kerja

a. Analisis pembelajaran pada tayangan video.

b. Instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran.

3. ATK

Page 319: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 314

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN: 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

ALOKASI WAKTU: 22 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I

TAHAPAN

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,

seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser

Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN

PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta 15 Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator,

alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi

pelatihan Praktik Pembelajaran Terbimbing.

Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling

mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses

pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI 4.1 Simulasi Pembelajaran 380

Menit

Pemaparan Strategi Pengamatan Video Pembelajaran dengan

menggunakan bahan tayang PPT-4.1 oleh fasilitator.

20 Menit

Penayangan video pembelajaran tematik terpadu di kelas 1

dengan menggunakan V-2.1/4.1.

20 Menit

Kerja kelompok untuk menganalisis tayangan video pembelajaran

dengan fokus pada penerapan pendekatan scientific dan penilaian

autentik dengan menggunakan LK 4.1.

60 Menit

Menyimpulkan alur pembelajaran tematik terpadu yang

berorientasi pada pendekatan scientific dan penilaian autentik.

30 Menit

Kerja kelompok untuk merevisi RPP sesuai dengan hasil analisis 135

Page 320: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 315

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

tayangan video pembelajaran. Menit

Presentasi contoh RPP yang akan digunakan dalam kegiatan peer

teaching.

90 Menit

ICE BREAKER 10 Menit

4.2 Peer Teaching 580

Menit

Paparan oleh fasilitator tentang Panduan Tugas Praktik

Pelaksanaan Pembelajaran melalui peer teaching dengan

menggunakan PPT- 4.2-1.

20 Menit

Paparan oleh fasilitator tentang Garis Besar Instrumen Penilaian

Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan PPT-4.2-2.

20 Menit

Persiapan peer teaching. 15 Menit

Praktik peer teaching pembelajaran tematik terpadu secara

individual, untuk setiap peserta 30 menit dipandu fasilitator.

480

Menit

Menilai kegiatan peer teaching oleh fasilitator dengan

menggunakan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran LK-

4.2.

Refleksi terhadap pelaksanaan peer teaching. 30 Menit

KEGIATAN

PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Praktik Pembelajaran

Terbimbing.

15 Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang

relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran.

Page 321: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 316

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan : 4.1 Simulasi Pembelajaran

Langkah Kegiatan Inti

Paparan

Tayangan Video

Kerja Kelompok

20 Menit 20 Menit 60 Menit

Presentasi Kerja Kelompok Menyimpulkan

90 Menit 135 Menit 30 Menit

Pemaparan Strategi Pengamatan Video Pembelajaran dengan menggunakan bahan tayang PPT-

4.1 oleh fasilitator.

Penayangan video pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan V-2.1/4.1.

Kerja kelompok untuk menganalisis tayangan video pembelajaran dengan fokus pada penerapan

pendekatan scientific dan penilaian autentik dengan menggunakan LK 4.1.

Menyimpulkan alur pembelajaran tematik terpadu yang berorientasi pada pendekatan scientific

dan penilaian autentik.

Kerja kelompok untuk merevisi RPP sesuai dengan hasil analisis tayangan video pembelajaran.

Presentasi contoh RPP yang akan digunakan dalam kegiatan peer teaching.

Page 322: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 317

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 323: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 318

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 324: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 319

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 325: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 320

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

ANALISIS PEMBELAJARAN DALAM TAYANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

1. Nama Peserta : ..............................................

2. Asal Sekolah : ..............................................

3. Tema : ..............................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Kegiatan Pendahuluan

Melakukan apersepsi dan motivasi

a Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali

kegiatan pembelajaran.

b Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman

peserta didik dalam perjalanan menuju sekolah atau dengan

tema sebelumnya.

c Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitan dengan tema

yang akan dibelajarkan.

d Mengajak peserta didik berdinamika/melakukan sesuatu

kegiatan yang terkait dengan materi.

Kegiatan Inti

Guru menguasai materi dalam tema yang disajikan

a. Kemampuan menyesuaikan materi dalam tema dengan tujuan

pembelajaran.

b. Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain

yang diintegrasikan secara relevan dengan perkembangan Iptek

dan kehidupan nyata .

c. Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dalam tema

yang dibelajarkan dengan tepat.

d. Menyajikan materi dalam tema secara sistematis dan gradual

(dari yang mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Guru menerapkan strategi pembelajaran yang mendidik

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai.

b. Melaksanakan pembelajaran secara runtut.

c. Menguasai kelas dengan baik.

d. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

LK - 4.1

Page 326: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 321

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

e. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif (nurturant effect).

f. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan.

Guru menerapkan pendekatan scientific

a Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.

b Memancing peserta didik untuk peserta didik bertanya.

c Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan

mengamati.

d Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan

menganalisis.

f Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan

mengkomunikasikan.

Guru melaksanakan penilaian autentik

a Mengamati sikap dan perilaku peserta didik dalam mengikuti

pelajaran.

b Melakukan penilaian keterampilan peserta didik dalam

melakukan aktifitas individu/kelompok.

c Mendokumentasikan hasil pengamatan skap, perilaku dan

keterampilan peserta didik.

Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam

pembelajaran

a. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar

pembelajaran.

b. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media

pembelajaran.

c. Menghasilkan pesan yang menarik.

d. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar

pembelajaran.

e. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media

pembelajaran.

Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan peserta didik

dalam pembelajaran

a. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi

guru, peserta didik, sumber belajar.

b. Merespon positif partisipasi peserta didik,

c. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik,

d. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.

e. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme peserta didik dalam

belajar.

Page 327: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 322

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam

pembelajaran

a. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.

b. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.

c. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.

Penutup Pembelajaran

Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif

a. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan

melibatkan peserta didik.

b. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau

kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.

Page 328: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 323

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK

PENILAIAN HASIL ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

PADA TAYANGAN VIDEO

NAMA PESERTA DIKLAT :………………………………………………………….. KELAS/ :………………………………………………………….. TANGGAL PENILAIAN :…………………………………………………………..

Aspek Kriteria Rentangan

Nilai Nilai

Peserta

Pengamatan

Video (15-30)

Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan lengkap dan terinci yang disertai contoh kongkrit hasil pengamatan.

25 - 30

Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan lengkap namun kurang terinci.

21 - 24

Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup namun tidak lengkap.

15 - 20

Lembar kerja

analisis pembelajaran dalam Video

(15-30)

Mendeskripsikan setiap item pada lembar kerja analisis proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan video dengan jelas, lengkap dan benar.

25 - 30

Mendeskripsikan setiap item pada lembar kerja analisis proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan video dengan jelas.

21 - 24

Hanya menandai setiap item pada lembar kerja analisis proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan video.

15 - 20

Sikap selama mengamati

(5-15)

Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguh-sungguh dengan penuh rasa ingin tahu yang disertai dengan pola berpikir analitik dalam mengamati dan berdiskusi.

12 - 15

Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguh-sungguh dengan penuh rasa ingin tahu dan aktif dalam berdiskusi.

8 - 11

Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguh-sungguh dengan penuh rasa ingin tahu saja.

5 - 7

Komentar dan Simpulan (10-25)

Memberikan komentar yang faktual dan terstruktur sesuai dengan keterlaksanaan skenario pembelajaran yang ada dalam tayangan PBM video pembelajaran

21 - 25

R - 4.1

Page 329: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 324

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek Kriteria Rentangan

Nilai Nilai

Peserta

yang terdiri dari pengalaman yang dapat diambil dari tayangan video dan kesimpulan.

Memberikan komentar yang faktual dan terstruktur sesuai dengan keterlaksanaan skenario pembelajaran yang ada dalam tayangan PBM video pembelajaran yang terdiri dari pengalaman yang dapat diambil dari tayangan video.

16 -20

Memberikan komentar sesuai dengan keterlaksanaan skenario pembelajaran yang ada dalam tayangan PBM video pembelajaran.

10 -15

JUMLAH

100

………………, ……….……………. 2013 Fasilitator,

(.................................................)

Page 330: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 325

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan : 4.2 Peer Teaching

Langkah Kegiatan Inti

Paparan Panduan

Paparan Instrumen Penilaian

Persiapan Peer Teaching

15 Menit 15 Menit 10 Menit

Refleksi Praktik Peer Teaching

40 Menit 560 Menit

Paparan oleh fasilitator tentang Panduan Tugas Praktik Pelaksanaan Pembelajaran melalui peer

teaching dengan menggunakan PPT- 4.2-1.

Paparan oleh fasilitator tentang Garis Besar Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

dengan menggunakan PPT-4.2-2.

Persiapan peer teaching.

Praktik peer teaching pembelajaran secara individual, untuk setiap peserta 30 menit dipandu

fasilitator.

Menilai kegiatan peer teaching oleh fasilitator dengan menggunakan instrumen penilaian

pelaksanaan pembelajaran LK-4.2.

Refleksi terhadap pelaksanaan peer teaching.

Page 331: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 326

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 332: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 327

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 333: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 328

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 334: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 329

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 335: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 330

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Nama Peserta : .................................................

2. Asal Sekolah : .................................................

3. Topik : .................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi

1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.

2 Mengajukan pertanyaan menantang.

3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.

4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema.

Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan

1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik.

2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi.

Kegiatan Inti

Penguasaan Materi Pelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran.

2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.

4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

2 Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut.

4 Menguasai kelas.

5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

LK - 4.2

Page 336: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 331

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

6 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect).

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.

Penerapan Pendekatan scientific

1 Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.

2 Memancing peserta didik untuk bertanya.

3 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba.

4 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.

5 Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis.

6 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar (proses berpikir yang logis dan sistematis).

7 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi.

Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu

1 Menyajikan pembelajaran sesuai tema.

2 Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai mata pelajaran dalam satu PBM meliputi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta Penjasorkes.

3 Menyajikan pembelajaran yang memuat komponen karakteristik terpadu.

4 Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan menyenangkan.

Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran.

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran.

3 Menghasilkan pesan yang menarik.

4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran.

5 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran.

Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar.

2 Merespon positif partisipasi peserta didik.

3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.

Page 337: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 332

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.

5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar.

Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.

Kegiatan Penutup

Penutup pembelajaran

1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik.

2 Memberihan tes lisan atau tulisan .

3 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio.

4 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan.

Jumlah

Page 338: 1. PAI SD Kurikulum 2013.pdf

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 333

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK

PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan fasilitator untuk menilai kompetensi

guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat Peer Teaching. Selanjutnya nilai PeerTeaching

dimasukkan ke dalam nilai portofolio peserta.

Langkah Kegiatan

1. Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda

terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran!

2. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran!

3. Hitung jumlah nilai YA dan TIDAK !

4. Tentukan Nilai menggunakan rumus berikut ini!

Mata Pelajaran Tematik

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( A) 90 < A ≤ 100

Baik (B) 75 < B < 90

Cukup (C) 60 < C < 75

Kurang (K) < 60

R - 4.2