1. norma dan sistem hukum

Upload: silverray85

Post on 13-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Slide 1

TIM PENGAJAR:SriwidodoSohadi WaryaIvan Surya PPERATURAN UU DAN ETIKA KEFARMASIAN12PERATURAN UNDANG-UNDANG FARMASITOPIKDOSEN1Pengantar PUU di Bidang FarmasiSriwidodo2Sejarah Farmasi di Dunia dan di IndonesiaSriwidodo3Norma, Hukum, EtikaSriwidodo4UU terkait KesehatanSriwidodo5Peraturan Pemerintah terkait Farmasi & KesehatanIvan Dipta6Peraturan Menteri terkait kesehatanIvan Dipta7Peraturan Menteri terkait Farmasi Ivan Dipta8Peraturan Undang-undang terkait FarmasiSohadi Warya9SK BPOM / PERDA terkait Farmasi & KesehatanSohadi Warya10Sumpah & Kode Etik ApotekerSohadi Warya11Standar Kompetensi Farmasi / ApotekerSohadi Warya12Studi kasus permasalahan hukum / EtikaTim13Studi kasus permasalahan hukum / EtikaTim14Studi kasus permasalahan hukum / EtikaTim3NORMA (KAIDAH): Sesuatu yang diperlukan dalam pergaulan hidup, yang memberikan arahan kepada manusia bagaimana harus hidup agar kepentingan bersama dalam kesatuan sosial dapat terjamin

Patokan atau ukuran sebagai pedoman bagi manusia dalam berperilaku atau bertindak dalam hidupnya.

MANUSIAMANUSIAMASYARAKAT HUKUMNORMA DAN SISTEM HUKUM4NORMA ETIKANORMANORMA HUKUMAGAMA : untuk mencapai kesucian hidup beriman

SUSILA (MORAL): kebaikan hidup pribadi atau kebersihan hati nurani dan ahlak

KESOPANAN: kesedapan hidup bersama (pleasant living together)Kedamaian hidup bersama (peaceful living together)SIFAT-SIFAT:PerintahLaranganPengizinanPembebasan5Peraturan adalah suatu ketentuan yang mengatur tentang kaidah hukum atau norma hukum yang berupa perintah atau larangan yang dikeluarkan oleh suatu lembaga atau badan yang berhak membuat. Semua ketentuan adalah mengikat dan harus ditaati.

Undang-undang adalah suatu ketentuan berisikan perintah atau larangan yang dibuat oleh badan negara atau pemerintah dan harus ditaati dan kalau dilanggar akan menimbulkan akibat hukum atau sanksi hukum.

Peraturan Perundang-undangan: Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh negara atau pemerintah. Untuk segala peraturan yang dikeluarkan badan negara atau pemerintah harus dibuat secara tertulis dan harus diberitahukan kepada masyarakat, melalui Lembaran Negara atau Berita Negara.Pada saat undang-undang itu dilembarannegarakan (diundangkan), maka undang-undang itu harus dianggap telah diketahui oleh masyarakat dan masyarakat harus dianggap menerimanya sebagai suatu perilaku baru, oleh karena itu harus ditaati tanpa kecuali.Tujuan dari Etik dan Hukum adalah untuk mengatur tertib dan tenteramnya pergaulan hidup dalam masyarakatEtik merupakan norma , nilai, atau pola tingkah laku kelompok profesi (dokter, drg, apt, sarjana kesmas, keperawatan, wartawan, hakim, pengacara, akuntan) dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat.Pekerjaan profesi mempunyai ciri: pendidikan formal, berlandaskan etik profesi, mengutamakan pelayanan kemanusiaan, ada izin, CPE, dan mempunyai organisasi profesi).Profesi mencantumkan kewajiban memenuhi Standar ProfesiEtika mempunyai sanksi moral; dan profesi memiliki sanksi disiplin profesi atau disiplin administratifEtikaEtika adalah pengetahuan tentang moralitas, menilai baik buruknya sesuatu ditinjau dari sisi moralEtika dapat mengandung norma kesusilaan (yaitu sikap dan perilaku), maupun norma kesopanan (yaitu perilaku antar manusia), dan dapat dipengaruhi oleh norma agama dan norma hukumEtika Kefarmasian adalah penerapan penalaran moral pada masalah yang dihadapi dokter dalam berprofesi sbg ApotekerHukum adh peraturan perundang-undangan yg dibuat oleh suatu kekuasaan, dalam mengatur pergaulan hidup masyarakatHukum Perdata mengatur subyek dan antar subyek dalam hubungan dan kedudukannya yang sederajatHukum pidana adh peraturan mengenai hukuman (penguasa dan pemerintah mempunyai kedudukan yang tertinggi)HUKUM KEFARMASIAN Peraturan dan ketentuan hukum untuk profesi Apoteker, farmasi obat-obatan, kesehatan jiwa, kesehatan masyarakat, kesehatan kerja, kesehatan lingkungan, hygieneTujuan Pembangunan kesehatan ( UU Kesehatan Pasal 3) (untuk dapat meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal - lama)Untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis

Hukum kefarmasian adalah peraturan perundang- undangan yang menyangkut pekerjaan kefarmasian (merupakan ketentuan hukum yg berhubungan langsung dengan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan)

Yang terlibat didalam hukum kefarmasian adalah : perorangan, lapisan masyarakat, penyelenggara kesehatan, organisasi, sarana, pedoman standar pelayanan kesehatan, ilmu pengetahuan kesehatan, dan hukumEtika Kefarmasian adalah pengetahuan tentang perilaku profesional para apoteker dalam menjalankan pekerjaannya, sebagai mana tercantum dalam lafal sumpah dan Kode Etik yang telah disusun oleh organisasi IAIPelanggaran etik tidak selalu berarti pelanggaran hukum, dan pelanggaran hukum belum berarti pelanggaran etikBeda Etik & Hukum==========================Berlaku untuk profesiDisusun berdasarkan kesepakatan anggota profesiEtik bisa tertulis dan tidak tertulisSanksi etik berupa tuntunan

Berlaku untuk umumDisusun oleh badan pemerintah yang berkuasaHukum tersusun rinci dalam UU dan lembaran negaraSanksi hukum berupa tuntutan

Pelanggaran etik diselesaikan oleh Profesi

Penyelesaikan pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti fisikPelanggaran hukum diselesaikan oleh aparat hukum / pengadilanPenyelesaian pelanggaran hukum harus dengan bukti fisik

Hukum Kefarmasian harus diketahui:Karena HK akan memberi wawasan tentang ketentuan2 hukum yg berhubungan dengan pelayanan kesehatan, sarana kesehatan, perbekalan kesehatan, shg akan lebih memberi keyakinan diri thd apoteker dlm menjalankan profesinya yg berkualitas dan selalu berada pada jalur yg aman, tidak melanggar etika dan ketentuan hukum.Kesulitan saat iniEtika mempunyai sanksi moral, profesi mempunyai sanksi disiplin profesi. Dan sekarang para ahli hukum menganggap bahwa standar prosedur dan pelayanan kesehatan dianggap sebagai ranah hukum. Dan ini menurut profesi kesehatan dianggap bahwa memenuhi standar profesi adalah bagian dari sikap etis dan profesionalSehingga penafsiran ahli hukum: pelanggaran standar profesi dapat diartikan juga melanggar hukumIni perlu diinformasikan kepada profesi kesehatan dan profesi hukum, hal ini harus berbeda

16SUMBER HUKUM DAN TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANMATERITAP MPRS No. XX/MPRS/1966TAP MPR No III/MPR/2000SUMBER HUKUMSumber dari segala sumber hukum adalah PancasilaSumber Hukum Dasar Nasional adalah PancasilaTATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANUndang-undang Dasar 1945Ketetapan MPRUndang-undang/PerpuPeraturan PemerintahKeputusan PresidenPeraturan Pelaksana lainnya: a. Peraturan Menteri b. Instruksi Menteri, dllUndang Undang Dasar 1945Ketetapan MPRUndang UndangPerpu*)Peraturan PemerintahKeputusan PresidenPeraturan Daerah17Norma dan Sanksi

Undang-undang: norma dilanggar

Di dalam KUHAP, norma dan sanksi senantiasa disatukan dalam satu pasal.Dalam lain-lain peraturan undang-undang, norma dan sanksi tidak senantiasa tercantum dalam satu pasal dan sering terjadi dalam suatu peraturan perundang-undangan pertama-tama menyebutkan norma-normanya saja, barulah kemudian pada bagian belakang disebutkan mengenai sanksi-sanksinya. Misalnya pada Undang-undang No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika yang dalam pasal 1 sampai dengan pasal 77 hanya menyebutkan norma-normanya saja, sedangkan sanksi hukum terhadap pelanggaran atas norma tersebut disebutkan dalam Ketentuan Pidana Bab XII mulai pasal 78 sampai dengan 100.sanksi18Di samping itu ada pula dalam suatu peraturan hanya memuat norma-normanya saja, sedangkan sanksinya merujuk pada peraturan lain. Misalnya PP No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, dalam Bab X Ketentuan Pidana pasal 34 menyebutkan bahwa perbuatan yang melanggar ketentuan yang tercantum dalam peraturan terssebut, dipidana sesuai dengan ketentuan Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.Selain itu terdapat pula peraturan undang-undang yang hanya menyebutkan normanya tanpa disertai sanksi sama sekali, misalnya pada PP No. 17 tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan, dan Pengembangan Industri.19PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN FARMASI/KESEHATANUU OBAT KERAS NO 419 Th 1949, perubahan St. 1937 No. 541UU No 7 Th 1963 : Farmasi.UU NO 5 Th 1997 : Psikotropika.UU NO 22 Th 1997 : Narkotika. PP NO 32 Th 1996 : Tenaga Kesehatan.UU NO 8 Th 1999 : Perlindungan Konsumen.UU NO 36 Th 2009 : Kesehatan.UU No 44 Th 2009 : Rumah SakitPERATURAN PEMERINTAHPP 20 Th 1962 : Lafal Sumpah/Janji ApotekerPP 72 Th 1998: Pengamanan sediaan Farmasi & AlkesPP 57 Th 2001 : Perlindungan konsumen nasionalPP 51 Th 2009: Pekerjaan KefarmasianPP 44 Th 2010: Prekursor

20PERATURAN MENTERI KESEHATANPMK 1799 Th 2010 : Industri FarmasiPMK 1148 Th 2011 : PBF2122INDUSTRI :UU NO 5 Th 1984 : Perindustrian.PP NO 13 Th 1987 : Izin Usaha Industri.KEPMENKES NO 43/MEN/KESS/II/1988: Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik.SK MENKES NO. 245/MENKES/SK/V/1990: Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha Industri Farmasi.PERMENKES No 246/Menkes/Per/V/1990 : Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional.KEPMENKES No 659/Menkes/SK/X/1991 : Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik.PBFKEPMENKES1191/Menkes/SK/IX/2002 Perubahan PERMENKES NO 918/MENKES/PER/X/1993 : Pedagang Besar Farmasi.