1 ikm

21

Click here to load reader

Upload: kadek-angga-yudhi-aditya

Post on 02-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

jhhvfdxdxsdfcfdfvdfvfrdg

TRANSCRIPT

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

IKM

MENGHITUNG ANGKA KEMATIANMortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian. Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian, yaitu : a) . Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait, b) . Status penyakit, c).Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri, Kecelakaan,Pembunuhan, Bencana Alam, dsb.)

Macam macam / Jenis Angka Kematian (Mortality Rate/Mortality Ratio) dalam Epidemiologi antara lain : 1. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )2. Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate ) 3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate ) 4. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )5. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )6. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate) 7. Angka Lahir Mati / Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate ) 8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate ) 9. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate)10. Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )11. Case Fatality rate ( CFR )

1.CRUDE DEATH RATE(CDR) =ANGKA KEMATIAN KASAR (AKK) Adalah : jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu ( umumnya 1 tahun ) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan. Istilah Crude = Kasar digunakan karena setiap aspek kematian tidak memperhitungkan usia, jenis kelamin, atau variable lain. Rumus : CDR =Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar) D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu K = Bilangan konstan 1000

Catatan1: P idealnya adalah "jumlah penduduk pertengahan tahun tertentu" tetapi yang umumnya tersedia adalah "jumlah penduduk pada satu tahun tertentu" maka jumlah dapat dipakai sebagai

2. PERINATAL MORTALITY RATE(PMR) /ANGKA KEMATIAN PERINATAL (AKP) Periode yang paling besar resiko kematiannya bagi umat manusia adalah periode perinatal dan periode setelah usia 60 tahun. Di dalam kedokteran klinis, evaluasi terhadap kematian anak dalam beberapa hari atau beberapa jam bahkan beberapa menit setelah lahir merupakan hal yan penting agar kematian dan kesakitan yang seharusnya tidak perlu terjadi dalam periode tersebut bisa dicegah. PMR Adalah : Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. ( WHO, 1981 )Manfaat PMR : Untuk menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu hamil dan bayi. Factor yang mempengaruhi tinggi rendahnya PMR adalah : a) Banyaknya Bayi BBLR b) Status gizi ibu dan bayi c) Keadaan social ekonomi d) Penyakit infeksi, terutama ISPA e) Pertolongan persalinan Rumus : PMR = kematian janin pada kehamilan diatas 28 minggu + kematian bayi dibawah umur 1 minggu dalam satu tahun kalender x 1000Jumlah lahir hidup dalam satu tahun kalender yang sama

3. NEONATAL MORTALITY RATE ( NMR ) = ANGKA KEMATIAN NEONATAL (AKN) Adalah : jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Manfaat NMR adalah untuk mengetahui : a) Tinggi rendahnya usaha perawatan postnatal b) Program imunisasi c) Pertolongan persalinan d) Penyakit infeksi, terutama Saluran Napas Bagian Atas. Rumus : NMR/AKN = Jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari k Jumlah lahir hidup pada tahun yg sama4. INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) Adalah : jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Manfaat : sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat. Rumus : AKB = Angka Kematian Bayi / Infant Mortality Rate (IMR)D 0- 25th dan < 35th

CHECK LIST ANAMNESIS & KONSELING INFERTILITASNOASPEK KETERAMPILAN MEDISNILAI

012

1.Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, menghadirkan suami

2.Menanyakan identitas suami dan istri, termasuk umur dan pekerjaan

3.Menanyakan keluhan / maksud kedatangan pasien, bersikap ramah dan meyakinkan bahawa kerahasiaan pasien terjaga

4.Anamnesis :Onset (berapa lama tidak memiliki anak sesuaikan dengan definisi infertilitas)

Pada Wanita

5.Riwayat menstruasi : menarche siklus per berapa hari teratur/tidak nyeri haid/tidak

6.Riwayat pernikahan : berapa kali menikah umur pernikahan dengan suami yang sekarang dengan suami sebelumnya punya keturunan / tidak?

7.Riwayat kehamilan : pernah hamil atau tidak riwayat abortus; berapa kali

8.Riwayat KB : jika ya, metode apa yang dipilih, dan sudah berapa lama

9.RPD : riwayat operasi pada perut daerah pelvis riwayat STD (Sex Transmitted Disease) riwayat PID (Pelvic Inflamatory Disease) anoreksia nervosa riwayat keluarga tentang anomaly genitourinarius, endometriosis, leiomioma uterus

10.Apakah pernah memeriksakan diri sebelumnya pemeriksaan papsmear TORCH

11. Gaya hidup Olah raga Stress yang mungkin dialami Konsumsi obat Merokok dan konsumsi alcohol Frekuensi hubungan seksual

Pada Laki - Laki

12. Riwayat pernikahan : Berapa kali menikah Umur pernikahan dengan istri yang sekarang Dengan istri sebelumnya punya keturunan / tidak

13.RPD : STD (Sex Transmitted Disease) Infeksi dan pembedahan urogeital Riwayat keluarga tentang anomaly genitourinarius, varikokel

14.Gaya hidup : Olah raga Stress yang mungkin dialami Konsumsi obat (misal : sulfasalazine, nitrofurantoin, tetracyclic, phenithiazines, monoamine oxidase inhibitors, tricyclic antidepressant, corticosteroid, antikanker, cimetidine, allopurinol, ketoconazole, methyl dopa, propanolol, guanethidine, reserpine, cocaine, cannabis)

15.- Riwayat merokok dan konsumsi alcohol- frekuensi hubungan seksual- paparan terhadap panas pada daerah scrotum

16. Menutup sesi anamnesa, melanjutkan pemeriksaan awal pada pasien

17. Pemeriksaan pada wanita : BMI Tanda-tanda seksual sekunder Pemeriksaan organ reproduksi

Pemeriksaan pada laki-laki : Tanda-tanda seksual sekunder Varikokel Kelainan-kelainan pada testis

18.- Menyampaikan kesimpulan anamnesa dan pemeriksaan fisik- memberi saran sesuai keadaan penderitamisal : menganjurkan hubungan seksual lebih sering (3-4 x seminggu) menurunkan BB bagi yang obesitas; dan menaikkan BB bagi yang underweight merujuk ke spesialis

Edukasi konseling Anjuran berhubungan seksual 3 4 kali seminggu Menghilangkan kebiasaan buruk merokok dan mengonsumsi alcohol Mengusahakan dan menjaga berat badan seimbang Mengonsumsi vitamin yang dapat memacu kesuburan, seperti vitamin E, vitamin C, dan suplemen lainnya Setia, yaitu melakukan hubungan seksual hanya dengan istrinya saja Menghindari stress Mengonsumsi antioksidan

KONSELING PEMASANGAN KONTRASEPSINo.Aspek Ketrampilan MedisNilai

123

1.Salam, memperkenalkan diri, menghadirkan suami

2.Menanyakan maksud kedatangan pasien, ramah, dan menyakinkan bahwa kerahasiaan pasien terjaga

3. Memberikan penjelasan tentang metode KB secara umum: Macam-macam metode (pil, suntik, implan, AKDR, MOW, MOP, hormonal, non hormonal) Indikasi pemakaian metode KB secara umum

4.Menanyakan metode yang dipilih pasien

5.Anamnesis Identitas Riwayat Haid Riwayat Kehamilan Riwayat KB RPD (ex. DM, Hipertensi, Infeksi dalam rahim/panggul)(Bila metode yang dipilih tidak sesuai dengan kondisi pasien, arahkan pada metode yang sesuai)

6.Menjelaskan keunggulan metode KB yang dipilih

7.Menjelaskan kerugian metode KB yang dipilih

8. Menjelaskan kapan saat pemakaian KB dan saat pemeriksaan ulang

9.Menjelaskan efek samping KB

10.Memberi kesempatan pasien untuk bertanya (uji pengetahuan pasien dengan pertanyaan sederhana)

11.Memastikan kembali metode yang dipilih pasien dan persilakan pasien dan pasangannya menandatangani lembar persetujuan bila metode yang dipilih memerlukan tindakan medis (IUD, Implan, Kontap)

12. Menutup konseling Mengucapkan terima kasih atas kerjasama pasien

PEMASANGAN AKDRNO.ASPEK KETERAMPILAN MEDISNILAI

1.KONSELING PRA PEMASANGAN012

2.PERSIAPAN PEMASANGANPERSIAPAN PASIEN Meminta persetujuan pasien untuk dipasang AKDR Menyampaikan prosedur pemasangan pada pasien Mempersilahkan pasien mencuci daerah genitalia dan mengosongkan kandung kemihnya Memposisikan pasien dalam posisi litotomiPERSIAPAN PETUGAS Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan Basmallah Memakai sarung tangan steril

3.PEMERIKSAAN PANGGULPASTIKAN PASIEN TIDAK HAMIL DAN TIDAK MENDERITA IMS Pemeriksaan genitalia eksterna, periksa adanya : Ulkus Pembengkakan KGB, kel. Bartolini, dan kel. Skene Lakukan pemeriksaan dalam vagina (VT), nilai : Bentuk uterus Posisi uterus Adakah kelainan pada organ genitalia (tumor, infeksi) Pemeriksaan inspekulo, melihat adanya : Cairan vagina Servisitis Lakukan pengukuran besar uterus dengan sondase Lepas sarung tangan

4.MENYIAPKAN IUD Buka kertas penutup di bagian ujung yang berlawanan dari tempat AKDR sampai + sepanjang 1/2 jarak dengan leher biru Melipat kedua bagian kertas penutup yang sudah terbuka ke setiap sisinya Masukkan lengan AKDR Copper T 380A di dalam kemasan sterilnya Menyesuaikan IUD dengan panjang uterus Pakai kembali sarung tangan steril

5.PEMASANGAN AKDR COPPER T Pasang spekulum untuk menampilkan serviks Aseptik-antiseptik vagina dan serviks Jepit serviks dengan tenakulum pada arah jam 12 dan tarik ke atas Masukkan tabung inserter yang sudah berisi AKDR ke dalam kanalis servikalis Pertahankan posisi leher biru dalam arah horizontal Dorong tabung inserter sampai leher biru menyentuh serviks sesuai arah dan posisi cavum uteri (terasa ada tahanan dari fundus uteri Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan Tarik tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tangan lain Keluarkan pendorong dengan tetap memegang dan menahan tabung inserter Dorong kembali tabung inserter dengan pelan dan hati-hati samapi terasa ada tahanan fundus Keluarkan sebagian tabung inserter dari kanalis servikalis Potong benang tsb dengan gunting mayo pada waktu benang tersembul keluar dari lubang serviks sepanjang 3-4 cm Lepas tenakulum Evakuasi perdarahan Lepas spekulum

6.DEKONTAMINASI DAN PENCEGAHAN INFEKSI PASCA TINDAKAN

7.BERIKAN PADA PASIEN ANTIBIOTIK DAN PENCEGAH RASA NYERI (ASAM MEFENAMAT)

8.KONSELING DAN INSTRUKSI PASCA INSERSI Buat laporan tindakan dalam rekam medik Edukasi pasien tentang: Cara pemeriksaan mandiri benang AKDR Tindakan bila didapatkan efek samping Observasi selama 15 menit Pasien dipulangkan Alhamdulillah Terimakasih

PENCABUTAN AKDR (COPPER T 380A)NO.ASPEK KETERAMPILAN MEDISNILAI

1.PERSIAPAN PASIEN Meminta persetujuan pasien untuk melakukan pencabutan AKDR Mempersilahkan pasien mencuci daerah genitalia dan mengosongkan kandung kemihnya Memposisikan pasien dalam posisi litotomiPERSIAPAN PETUGAS Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan Basmallah Memakai sarung tangan steril012

2.PENCABUTAN AKDR (COPPER T 380A) Menjelaskan prosedur pencabutan AKDR pada pasien Memasukkan spekulum untuk melihat serviks dan benang AKDR Mengusap serviks dan vagina dengan larutan antiseptik Jepit benang di dekat serviks dengan menggunakan klem lurus atau lengkung Tarik benang pelan-pelan Pasang AKDR yang baru bila pasien menginginkan dan kondisinya memungkinkan Lepas tenakulum Evakuasi perdarahan Lepas spekulum Alhamdulillah Terimakasih

17