1. hemiplegia 1
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
1/18
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan klinik dengan judul Penatalaksanaan Fisioterapi pada Gangguan ADL Lengan dan
Tungkai Sisi sinistera Akibat Hemiplegi Post Stroke NHSini dibuat untuk memenuhi salah satu
persyaratan bahwa telah mengikuti praktek klinik fisioterapi di RS. WAHII!
S"IR#H"S##.
$akassar% &uli '(()
*embimbing Akademik
H. A!I ASIS% S+$. ,-
!I* /( '/ '0
1
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
2/18
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu penyakit non infeksi yang berkembang saat ini adalah penyakit atau gangguan
sistem peredaran darah yang menimbulkan kerusakan pada sistem saraf pusat dan lebih lanjut
menyebabkan kelumpuhan pada sebagian anggota badan dan wajah sehingga menurunkan
kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien.
Interfensi fisioterapi dan kerjasama dengan tenaga medis dan paramedis lainnya pada
kasus1kasus seperti ini sangat dibutuhkan% baik selama pasien dirawat di RS maupun setelah
kembali di keluarganya.
alam hubungannya dengan penulisan laporan klinik yang berjudul *enatalaksanaan
,sioterapi pada hemiplegi sinistera Akibat !on Hemoragik Stroke2% masalah yang timbul
adalah 3
. 4agaimana proses patologi stroke sehingga dapat menimbulkan hemiplegi.
'. *enanganan fisioterapi pada pasien hemiplegi pas5a stroke dengan berbagai modalitas
,isioterapi yang ada.
Hemiplegi merupakan suatu kondisi yang ditandai adanya kelumpuhan separuh badan%
wajah% lengan% dan tungkai berupa gangguan motorik dan gerakan AL lainnya.
alam penulisan laporan klinik ini penulis akan membahas tentang penatalaksanaan
fisioterapi pada pasien hemiplegi kanan pas5a stroke dengan berbagai modalitas fisioterapi yang
ada dengan tiga kali kunujungan di RS Wahidin Sudirohusodo. Hal ini meliputi penanganan pada
e6tremitas superior dan inferior serta men5egah ke5a5atan lebih lanjut.
BAB II
ANATOMI FISOLOGI
2
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
3/18
A. Kortek Cerebri
+ortek 5erebri yang mengatur fungsi motoris terletak padasul5us presentralis.Sul5us presentralis berjalan ke anterior sejajar dengan
sulkus sentralis. Sulkus presentralis terbagi lagi menjadi sulkus
presentralis superior dan sulkus inferior. Sulkus frontalis superior dan inferior berasal dari
sulkus presentralis menuju kearah depan dan bawah serta membagi permukaan lateral lobus
frontalis menjadi tiga gyrus yang sejajar yaitu gyrus frontalis superior% medius% dan inferior.
*ada lobus frontalis terdapat area motorik untuk gerakan 7olunteer% area ini terbagi
lagi yaitu untuk kaki% ankle% lutut% pinggul% badan% siku% wrist% angan% leher% muka% lidah %
lariyn6% yang bekerja dari atas kebawah. Area 8 area ini berhubungan dengan motor 5ranial
dan AH9% se5ara menyilang ke samping yang berlawanan di daerah kortiko spinal tra5k.
Lobus parietalis terdapat area sensorik% sensasi kinestetik terjadi akibat adanya impuls yang
ditimbulkan oleh perangsangan propioseptor diotot% tendon% dan sendi se5ara tidak disadari
namun sampai saraf pusat% bila mana ada kerusakan maka rehabilitasinya sangat sulit. Lobus
oksipitalis di sini terdapat area penglihatan% informasi yang diterima mata tidak akan
diproses di otak bila area ini mengalami kerusakan. +erusakan pada area ini akan berakibatberkurangnya pendengaran atau hilang sama sekali.
4erkaitan dengan gangguan motorik pada stroke bagian kortek 5erebri yang dapat
dipergunakan sebagai dasar referensi bagi lokalisasi proses fisiologis dan patologis dengan
memakai angka 8 angka yang dibuat oleh 4roadman dengan memberikan label 8 label pada
masing 8 masing daerah yang dianggap berbeda dalam kortek 5erebri. *ada lobus frontalis
daerah tersebut telah terbagi menjadi beberapa area diantaranya area / terletak pada gyrus
presentralis dan lobus pre5entralis merupakan daerah motorik yang utama. Area 0 terletak
pada gyrus frontalis superior dan medial merupakan bagian sirkuit ekstrapiramidal dan
premotor. Area ) terletak pada gyrus frontalis superior dan medial berhubungan dengan
pergerakan mata dan perubahan pupil.Area :% (% % ' daerah asosiasi frontalis.
B. Traktus Pra!i"a#is "a$ E%stra&ra!i"a#is
3
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
4/18
i dalam perjalanannya implus motorik dibagi menjadi dua bagian% yaitu upper
motor neuron yang menghantarkan implus dari pusat motorik di 5orte6 5erebri sampai batas
synapsis 5ornu anterior medulla spinalis dan lower motor neuron yang menghantarkan
implus dari 5ornu anterior medulla spinalis sampai ke otot. alam pembahasan upper motor
neuron ini akan disinggung tentang tra5tus pyramidalis% tra5tus e6trapyramidalis serta
stimulasi tra5tus pyramidalis dan tra5tus e6trapyramidalis.
; -ra5tus pyramidalis
Serabut 8 serabut saraf motoris 5entral yang tergabung dalam suatu berkas yang
berfungsi menjalarkan implus motorik yang disadari disebut tra5tus pyramidalis.
-ra5tus ini membentuk pyramidal pada mendulla oblongata dan karena itu dinamakan
system pyramidal turun dari kapsula interna daeri 5orte6 5erebri. +ira 8kira )( menit. iperkirakan bahwa metabolisme otak menggunakan kira 8 kira )< dari total
konsumsi oksigen oleh tubuh.*ada manusia% dalam suatu saat mungkin otak mengandung
kira 8 kira ? ml total oksigen% yang dengan ke5epatan pemakainan normal akan habis kira 1
kira ( detik% oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau masa hidup jaringan SS* yang
menghadapi kekurangan oksigen 5ukup singkat =9husid% ::>;.4erat otak hanya '%@ < dari
berat badan seluruhnya namun otak merupakan organ yang paling banyak menerima darah
dari jantung yaitu '( < dari seluruh darah yang mengalir ke seluruh bagian tubuh
=Lumantobing% '((;. *engaliran darah ke otak dilakukan oleh dua pembuluh arteri utama
yaitu sepasang arteri karotis internayang mengalir sekitar ?(< dari keseluruhan jumlah
darah otak dan sepasang arteri vertebralis yang memberikan >(< sisanya. Arteri karotis
ber5abang menjadi arteri cerebri anterior dan arteri cerebri media yang memperdarai
daerah depan emis!er cerebri"pada bagian belakang otak dan di bagian otak dibalik lobus
temporalis. +edua bagian otak terakir ini memperoleh darah dari arteri cerebri posterior
yang berasal dari arteri vertebralis =9husid% ::>;. *eredaran darah otak dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu 3
a. -ekanan darah dikepala =perbedaan antara tekanan arterial dan venosa pada
daerah setinggi otak;% tekanan darah arteri yang penting dan menentukan rata 8rata
?( mmHg% dan dibawah tekananan ini akan terjadi pengurangan sirkulasi darah
yang serius.
5
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
6/18
b. Resistensi cerebrovasculer yaitu Resistensi aliran darah arteri melewati otak
dipengaruhi oleh 3
; tekanan li#uor cerebrospinalis intracranial atau peningkatan resistensi
terhadap aliran darah terjadi sejajar dengan meningginya tekanan li#uor
cerebrospinalis% pada tekanan diatas @(( mm air% terjadi suatu restriksi
sirkulasi yang ringan sampai berat.
'; Biskositas darah% sirkulasi dapat menurun lebih dari @( < padapol$c$temia%
suatu peningkatan yang nyata didalam sirkulasi darah otak dapat terjadi pada
anemia berat.
>; +eadaan pembuluh darah 5erebral% terutama arteriole. *ada keadaan
patologis% blok ganglion stelata dapat mengalami kegagalan untuk
mempengaruhi aliran darah otak =9husid%::>;
6
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
7/18
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
8/18
yang mula1mula ringan saja dapat kemudian memberat dalam beberapa jam atau hari. Itulah
sebabnya gejala stroke tidak boleh diabaikan walaupun pada awalnya ringan.
Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral% baik fokal maupun
menyeluruh =global;% yang berlangsung dengan 5epat% berlangsung lebih dari '/ jam% atau
berakhir dengan maut% tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan 7askular.
Berdasarkan etiologinya% stroke dibedakan menjadi 3
. Stroke perdarahan atau strok hemoragik
'. Strok iskemik atau stroke non hemoragik
*embedaan menjadi ' ma5am stroke tersebut karena antara keduanya memang
terdapat perbedaan dalam hal patologi% faktor resiko% 5ara pengobatan% dan prognosisnya.
Stroke non hemoragik atau yang disebut juga strok iskemik didefinisikan se5ara patologis%
sebagai kematian jaringan otak karena pasokan darah yang tidak adekuat sedangkan stroke
hemoragik merupakan kematian jaringan otak di karenakan pe5ahnya pembuluh darah yang
mengantarkan darah ke otak.
Iskemik otak adalah kelainan gangguan suplai darah ke otak yang membahayakan
fungsi saraf tanpa memberi perubahan yang menetap.Infark pada otak timbul karena iskemia
otak yang lama dan parah dengan perubahan fungsi dan struktur otak yang ire7ersible.
Cangguan aliran darah otak akan timbul perbedaan daerah jaringan otak 3
a. pada daerah yang mengalami hipoksia akan timbul edema sel otak dan bila
berlangsung lebih lama% kemungkinan besar akan terjadi infark.
b. daerah sekitar infark timbul daerah penumbra iskemik dimana sel masih hidup tetapi
tidak berfungsi.
5. daerah diluar penumbra akan timbul edema lokal atau hiperemis berarti sel masih
hidup dn berfungsi.
#rang normal mempunyai suatu sistem autoregulasi arteri serebral. 4ila tekanan darah
sistemik meningkat% pembuluh serebral menjadi 7asospasme =7asokonstriksi;. Sebaliknya%
bila tekanan darah sistemik menurun% pembuluh serebral akan menjadi 7asodilatasi. engan
8
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
9/18
demikian% aliran darah ke otak tetap konstan. Walaupun terjadi penurunan tekanan darah
sistemik sampai @( mmHg% autoregulasi arteri serebral masih mampu memelihara aliran
darah ke otak tetap normal. 4atas atas tekanan darah sistemik yang masih dapat
ditanggulangi oleh autoregulasi ialah '(( mmHg untuk tekanan sistolik dan (1'( mmHg
untuk tekanan diastolik. +etika tekanan darah sistemik meningkat% pembuluh serebral akan
berkonstriksi. erajat konstriksi tergantung pada peningkatan tekanan darah. 4ila tekanan
darah meningkat 5ukup tinggi selama berbulan1bulan atau bertahun1tahun% akan
menyebabkan hialinisasi pada lapisan otot pembuluh serebral. Akibatnya% diameter lumen
pembuluh darah tersebut akan menjadi tetap. Hal ini berbahaya karena pembuluh serebral
tidak dapat berdilatasi atau berkonstriksi dengan leluasa untuk mengatasi fluktuasi dari
tekanan darah sistemik. 4ila terjadi penurunan tekanan darah sistemik maka tekanan perfusi
ke jaringan otak tidak adekuat. Hal ini akan mengakibatkan iskemik serebral. Sebaliknya%
bila terjadi kenaikan tekanan darah sistemik maka tekanan perfusi pada dinding kapiler
menjadi tinggi. Akibatnya% terjadi iperemia% edema% dan kemungkinan perdarahan pada
otak =Hariyono% '((> ;.
B. Pato*isio#o)i
Iskemia #tak ialah gangguan aliran darah otak =A#; yang membahayakan fungsi
neuron tanpa perubahan yang menetap. 4ila A# turun pada batas kritis yaitu ) ml(( gr
otakmenit maka akan terjadi penekanan akti7itas neural tanpa perubahan struktural dari sel.
aerah otak dengan keadaan ini dikenal sebagai penumbra sistemik. isini sel relatif inaktif
tapi masih 7iable. *ada > jam permulaan iskemia% akan terjadi kenaikan kadar air dan natrium
pada substansia grisea dan setelah '1/) jam terjadi kenaikan yang progresif dari kadar air
dan natrium pada substansia alba% sehingga memperberat edem otak dan meningkatkan
tekanan intrakranial. 4ila terjadi sumbatan pembuluh darah% maka daerah sentral yang
diperdarahi oleh pembuluh darah tersebut akan mengalami iskemia berat sampai infark.
engan bertambahnya usia% $% hipertensi% dan merokok merupakan faktor
terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis sendiri merupakan kombinasi dari perubahan tunika
intima dengan penumpukan lemak% komposisi darah maupun deposit kalsium dan disertai
pula perubahan pada tunika media di pembuluh darah besar yang menyebabkan permukaan
9
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
10/18
menjadi tidak rata. *ada saat aliran darah lambat =saat tidur;% maka dapat terjadi
penyumbatan =trombosis;. "ntuk pembuluh darah ke5il dan arteriol% terjadi penumpukan
lipohialinosis yang dapat mengakibatkan mikroinfark.
arah merupakan suatu suspensi yang terdiri dari plasma dengan berbagai ma5am sel
yang terdapat di dalamnya. alam keadaan fisiologik% jumlah darah yang mengalir ke otak
ialah @(10( ml(( gram otakmenit atau ?((1)/( mlmenit. ,aktor1faktor yang
mempengaruhi A# dibagi dalam ' faktor yaitu 3
,aktor Dkstrinsik
iameter pembuluh darah. Resistensi 7askuler terbesar terjadi pada pembuluh darah
terke5il. 4ila lumen menyempit ?(
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
11/18
biasanya tidak menurun.+omplikasi 5a5at akibat stroke berdasarkan gangguan neurology
fokal otak dapat berupa 3
. gangguan motoris% kelemahan atau kelumpuhan separo anggota gerak% kekakuan
pada satu e6tremitas atau separo tubuh% mulut dan atau bibir men5ong% lidah
men5ong% pelo% melihat dobel =diplopi;% kelopak mata sulit di buka =ptosis;%
gerakan tak terkendali =corea % atetosis;% kejang8kejang =sei&er;% tersedak
=aspirasi;% tidak keluar suara =dis!oni%a!oni;
'. gangguan sensoris% gangguan perasaan =de!icit sensoris;% kesemutan =parestesi;%
rasa tebal 8 tebal =ipertesi;% tidak bisa membedakan rabaan =anestesi;%
pendengaran terganggu =tinnitus%dea!ness;% penglihatan terganggu =gangguan
7isus;
>. gangguan bi5ara% sulit berbahasa =dis!asia;% tidak bisa bi5ara =a!asia motorik;%
tidak bisa memahami bi5ara orang =a!asia sensorik;% tidak dapat mengerti apa
yang dilihat =visual agnosia;% tidak dapat menulis =agra!ia;% kepandaian mundur
=predemensia;% tidak dapat berhitung =acalculia;% pelupa =demensia;
/. gangguan psikiatris% mudah menangis =!orce cr$ing;% mudah tertawa =!orce
lauging;% depresi% bingung% gangguan otonom% keringat% seksual% sindroma
menggerutu
@. gangguan kongnitif% yaitu pasien mengalami kesulitan untuk mengorganisasikan
informasi se5ara efisien dan terarah% dan juga paisen mengalami kesulitan dalam
mengingat perintah yang diberikan kepadanya =Soetedjo% '((/;.
D. Ko!ikasi
ari sudut pandang fisioterapi% komplikasi yang akan mun5ul bila kondisi stroke ini
tidak ditangani dengan baik adalah sebagai berikut 3
11
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
12/18
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
13/18
Agama 3 Islam
*ekerjaan 3 *egawai !egeri Sipil =guru;
b. Anamnesis +husus
+eluhan "tama 3 Lemah separuh badan bagian kiri.
Letak keluhan 3 sisi kiri badan
+apan terjadi 3 ' -ahun yang lalu
Riwayat penyakit 3 F ' tahun yang lalu pasien mengalami kelumpuhan
saat bangun tidur. -iba1tiba pasien merasakan
tangan dan kakinya lemah dan tidak bisa
digerakkan. *ada awalnya pasien tidak sadar dan
dirawat di rumah pribadi selama > bulan karena
keadaan pasien yang semakin memperihatinkanmaka pasien di bawa ke RS wahidin sudirohusodo.
Riwayat penyakit dahulu 3 *asien mengalami stroke yang pertama kalinya.
5. Anamnesis Sistem
a. +epala dan leher 3 -idak Ada gangguan
b. +ardio7askuler 3 -idak ada gangguan
5. Respirasi 3 Ada gangguan
f. $us5uloskeletal 3 +elemahan pada ekstremitas sisi sinistera.d. *emeriksaan ,isik
a; Bital Sign
-ekanan arah 3 ?(:( mmHg
enyut !adi 3 > 6menit
*ernapasan 3>@ 6menit
-emperatur 3 >:( 9
b; Inspeksi
Statis 3
o *asien dalam keadaan terbaring dan memakai 7entilator yang
terpasang di hudung pasien.
o -erdapat oedema di tangan dan tungkai.
inamis 3
o *asien tidak dapat menggerakkan tangan dan tungkainya.
o *asien tidak mampu membuka mulutnya.
13
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
14/18
B. Pe!eriksaa$ S&esi*ik
a. -es sensorik
1 tes tajam tumpul 3 terganggu
1 tes rasa sakit 3 terganggu
1 tes rasa gerak 3 terganggu
b. -es motorik
reaksi keseimbangan sudah ada
pasien belum mampu memutar badan% duduk maupun berdiri.
*asien belum mampu melakukan transferberpindah dengan baik.
5. -es Refleks
4i5eps refleks 3 hipotonus -ri5eps refleks 3 hipotonus
+*R 3 hipotonus
A*R 3 hipotonus
d. -es tonusAda hipertonus pd m. bi5eps bra5hii% fleksor wrist dan pada fleksor tungkai bawah.
d. -es AL koordinasi
1 AL makan dan minum1 AL berpakaian
1 AL berjalan
Hasilnya pasien tidak dapat melakukan.e. -es +oordinasi
a; ,inger to noise 3 terganggu
b; ,inger to finger terapis 3 terganggu5; Heel to knee 3 terganggu
d; Heel to finger terapis 3 terganggu
14
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
15/18
f. -es kognitif 3 -erganggu
g. $$-
GROUP OTOT KANAN KIRI
,leksor Wrist ( >
Dkstensor Wrist ( >
,leksor elbow /
Dkstensor elbow /
Supinator elbow ( >
*ronator elbow ( >
,leksor Shoulder ( /
Dkstensor Shoulder ( /
Adduktor Shoulder >
Abduktor Shoulder >
*lantar ,leksor Ankle ( /
orso fleksor Ankle ( >
,leksor +nee /
Dkstensor knee >
,leksor Hip ( >
Dkstensor Hip ( /
Adduktor Hip /
Abduktor Hip /
C. Dia)$osis Fisiotera&i
Cangguan fungsional ekstremitas sisi sinistera akibat hemiplegi post stroke HS2
D. Prob#e!atik FT
Cangguan mental.
#edema
Cangguan pernapasan.
15
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
16/18
+elemahan otot.
E. Pro)ra! Re$a$a Ti$"aka$ Fisiotera&i
. -ujuan
a. Support mental
b. $elan5arkan jalan nafas5. $engurangi oedma
d. $enstimulasi kontraksi otot
e. $en5egah kontrakturf. $en5egah komplikasi de5ubitus
F. I$ter*e$si Fisiotera&i
a. Infra Red Rays
-ujuan 3 *ree eleminary e6er5ise
, 3 sekali dalam setiap hariI 3 >( 5m
- 3 +ontak langsung
- 3 @ menit
b. 4reathing e6er5ise
-ujuan 3 melan5arkan jalan nafas
, 3 sekali dalam setiap hari
I 3 toleransi pasien
- 3 Appi5al breathing
- 3 @ menit
5. *ositioning
-ujuan 3 men5egah de5ubitus
, 3 sekali dalam setiap hari
I 3 toleransi pasien
- 3 posisi relaks
- 3 @ menit
d. Stimulasi tonus
-ujuan 3 $enstimulasi mun5ulnya kontraksi otot
, 3 sekali dalam setiap hari
16
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
17/18
I 3 toleransi pasien
- 3 +ontak langsung
- 3 01) repetisi
e. Stret5hing
-ujuan 3 men5egah kontraktur
, 3 Setiap hari
I 3 penguluran maksimal
- 3 kontak langsung
- 3 0 kali repetisi
f. *asif R#$ e6er5ise
-ujuan 3 menjaga mobilitas sendi dan mengurangi oedama.
, 3 Setiap hari
I 3 toleransi pasien
- 3 kontak langsung
- 3 0 kali repetisi
G. Pro)$osis
Guo ad 7itam 3 sedang
Guo ad sanam 3 sedang
Guo ad fungsionam 3 +urang baik
Guo ad 5osmeti5am 3 +urang baik
H. E/a#uasi
. D7aluasi sesaat 3 *asien nampak lelah setelah latihan
'. D7aluasi berkala 3
Setelah beberapa hari% perkembangan keadaan pasien sebagai berikut
4elum terdapat perubahan nilai otot.
*asien sudah mampu menggerakkan mulutnya.
#edema agak berkurang.
I. Catata$ &e!bi!bi$) &raktek
17
-
7/26/2019 1. Hemiplegia 1
18/18
18