1--hal 4 sukabumi ekspress

1
SELASA, 1 MARET 2011 / 26 RABI’UL AWAL 1432 H HALAMAN 4 RADAR SUKABUMI CMYK Cepi Suryana SOSOK PERINDUSTRIAN POLITIK Melihat Kampung Pengrajin Layangan, Bojongkaung-Nagrak (1) Kampung Bojongkaung Desa Girijaya Kecamatan Nagrak terkenal dengan hasil kerajinan layangan. Di mana mainan tradisional yang berbahan dasar kertas dan arku atau kerangka layangan telah menjadi mata pencaharian di kampung ini selama puluhan tahun. Seperti apa kegiatan masyarakat pembuat layangan tersebut? Berikut liputannya. ANDRI SOMANTRI-Nagrak Satu Keluarga Piawai Bikin Layangan, Dijual ke Jabodetabek TUMPUKAN layanganyan telah jadi, siap jual nampak memenuhi tempat tinggal Ade Ahmad (31). Warga Kampung Bo- jongkaung RT 04/10 Desa Girijaya Ke- camatan Nagrak ini merupakan salah satu pengrajin layangan tradisioanal. Dirinya beserta keluarga sangat lincah membuat layangan. Betapa tidak, keahlian membuat layangan ini sudah ditekunan keluarga ini sejak puluhan tahun silam. Bahkan hampir semua anggota keluarga, mulai dari yang dewasa sampai anak kecil pun lihai membuat mainan tradisional itu. Berawal dari mertua yang seorang peng- rajin layangan, kemudian meregenerasi kepada dirinya bakat membuat layangan. Proses pembuatan layangan yang sedemikian rumit dapat dikerjakananya dalam waktu singkat. Satu layangan yang awalnya hanya lembaran plastik, arku dan benang dirangkai. Kali ini Ade membuat layangan jenis plastik dengan ukuran 58. Perlu diketahui layangan yang di- produksi di Desa Girijaya berukuran umum 58, 55 dan 70. Sebuah rangka bambu atau arku ditarik setelah diikat benang, atau bahasanya Nganceng. Setelah itu lembaran plastik ditempel atau Jeplok. Untuk menguatkan lalu dikelin dan sebuah layangan pun siap dijual. Setiap hari Ade dan 15 pekerjanya mampu membuat sekitar 200 layangan. “Layangan tersebut dibuat untuk dipasarkan ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Ja- bodetabek). Permintaan bisa sampai 100 bal (satu bal berkisar 1.000 biji) layangan per bulan. Keun- tungan yang lumayan membuat setengah dari warga Desa Girijaya pembuat layangan,” terang Ade kepada Radar. Ia mengetahui sekitar setengah penduduk desa yang berbatasan dengan Kecamatan Cibadak ini merupakan pengrajin layangan, sebab ketika banyak permintaan dari Jakarta misalnya, Ade akan membagi order ke pengrajin layangan lainnya di desa tersebut. “Permintaan membludak pada bulan Januari hingga Agustus. Ketika itu permintaan sangatlah pesat kalau keteteran saya meminta ke pengrajina lainnya, sudah pasti terpenuhi. Kondisi tersebut bisa menjadi fakta setengah warga desa ini pengrajin layangan,” ulasnya. (*) ANDRI/RADARSUKABUMI PACKING:Pengrajin di Desa Girijaya, Nagrak menyiapkan layangan yang akan dijual dengan sistem grosir. Akhirnya Manajemen Cosmo Luluh Bersedia Terapkan UMK CIBADAK - Akis mogok ker- ja yang dilakukan karyawan PT Cosmo Tecnology Jalan Se- gog Karangtengah, Cibadak, akhirnya membuahkan hasil. Setelah berunjukrasa sejak Kamis pekan lalu, satu dari delapan tuntutan mereka akhir- nya dipenuhi pihak perusa- haan. Pada unjuk rasa hari ketiga, kemarin. Tuntutan agar Upah Minimum Kabupaten (UMK) sebagaimana SK Gubernur Ja- wa Barat diterapkan di pabrik itu, disetujui pihak peru- sahaan. Akis mogok kerja yang dilakukan kemarin, di- mulai sekitar pukul 07.00 WIB. Para karyawan terus berorasi di depan gerbang perusa- haan. Sedangkan negosiasi kembali ditempuh kedua pi- hak, 12 orang karyawan de- ngan pihak perusahaan. Di tengah aksi hujan deras turun, para karyawan berpencar, na- mun aksi terus dilakukan. Dari hasil negosiasi yang dilakukan sejak pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 14.00 WIB, pihak perusahaan se- pakat memenuhi satu tun- tutan yakni UMK. Namun UMK tersebut akan diterap- kan mulai terima upah pada April mendatang. ANDRI/RADAR SUKABUMI BERBUAH HASIL:Tuntutan karyawan PT Cosmo Tecnology di Karangtengah, Kecamatan Cibadak sejak Kamis pekan lalu akhirnya dipenuhi pihak manajemen perusahaan. UMK tidak Menyurutkan Minat Investor SUKABUMI - Diterapkanya Upah Minimum Karyawan (UMK) di Kabupaten Sukabumi diyakini tidak akan berimbas kepada larinya investor yang berniat membuka usaha di wi- layah ini. Buktinya, pasca terbitnya SK Gubernur soal UMK Kabupaten Sukabumi yang naik dibanding tahun lalu itu, sejumlah pengusaha justru menanamkan investasinya di sini. Bahkan beberapa perusahaan lama, mengembangkan usahanya dengan membuka pabrik baru. Sebut saja PT Hit, PT Apik, PT Kio dari Parakan lima yang buka pabrik di Parungkuda, PT SCI serta PT Monito. Menurut Tokoh Senior Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Babansyahbanani, masuknya sejumlah investor itu membuktikan kenaikan UMK tidak menyurutkan minat investor ke Sukabumi. Fakti ini bertolak belakang dengan dugaan penerapan UMK akan berimbas pada berkurangnya investor. Kenyataannya investor tetap membuka usahanya malahan mengembangkan usahanya di Kabupaten Sukabumi. “Naiknya UMK tidak berefek negatif untuk para investor. Mereka tidak bangkrut hanya karena kenaikan UMK, sebab investor merupakan pengusaha yang sadar hak karyawan dan keputusan pemerintah. Investor mamapu membayar UMK, adapun beberapa perusahaan yang menangguhkan UMK terkesan terdorong kepentingan sebagian pihak,” katanya. Baban menyebutkan, beberapa perusahaan yang mengem- bangkan investasi di Kabupatean Sukabumi sepertai, PT Hit, PT Apik, PT Kio dari Parakan lima buka pabrik di Parung- kuda, PT SCI serta PT Monito. “Perusahaan yang disebutkan tidak menangguhkan UMK. Mereka menerapkan UMK, malahan sekarang berkembang,” ulasnya. Namun yang perlu dilakukan investor yang saat ini me- ngembangakan usahanya di Kabupataen Sukabumi kurang mendukung kenaikan PAD, sebab kegiatan transaksi ke- uangan dilakukan di Jakarta. Dengan kondisi tersebut oto- matis kegiatan yang berkaitan dengan administrasi menambah PAD di Jakarta. “Sesuai dengan yang pernah dikatakan Wabup Sukabumi, Akhmad Jajuli bahwa investor melesat di Kabupatean Su- kabumi, namun PAD kurang maksimal. Perlu adanya kegiatan acount yang dilakukan di Kabupatean Sukabumi, supaya investor ikut meningkatakan PAD Sukabumi,” tukasnya. (dri) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Sarbumusi, Kabu- paten Sukabumi, Sukitman mengatakan tuntutan UMK sudah dipenuhi, pihak pe- rusahaan bersedia menerap- kannya pada April menda- tang. Para karyawan setuju dan akan me-mulai aktivitas bekerja seperti biasa. “Mengenai tujuh tuntutan lainya, akan dipenuhi namun lewat jalan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Di mana PKB akan mengatur kebijakan pe- rusahaan dan Sarbumusi yang notabene perserikatan pekerja di PT Cosmo harus diikutsertakan dalam membentuk kebijakan per- setujuan,” katanya. (dri) MUI Minta Jaksa ‘Nakal’ Disingkirkan FOTO IRWAN/RADARSUKABUMI RESMI DILANTIK:Wakil Bupati (Wabup) Sukabumi, Akhmad Jajuli saat memberikan ucapan selamat kepada Pengurus MUI Kabupaten Sukabumi periode 2011-2016 di Gedung Islamic Center Cisaat, kemarin. CISAAT - Ketua Umum Ma- jelis Ulama Indonesia (MUI) Ka- bupaten Sukabumi, KH Zezen Zaenal Abidin Bazul Asyhab meminta Kepala Kejaksaan Ne- geri (Kejari) Cibadak, untuk “menyingkirkan” oknum jaksa nakal yang ditenggarai kerap menjadikan sejumlah pengurus MUI Kabupaten Sukabumi se- bagai Anjungan Tunai Mandiri (ATM) berjalan alias objek pemerasan. Pernyataan ulama kharismatik pimpinan Ponpes Azzaeniyyah Nagrog Selabintana Kecama- tan/Kabupaten Sukabumi ini terpaksa diutarakan setelah dirinya merasa cukup gerah dengan kelakuan oknum jaksa di lembaga penegak supremasi hukum tersebut. “Saya sudah berbicara dengan Kajari Cibadak ( Marihot Sila- lahi-red). Syukurlah, informasi terakhir jaksa yang dimaksud kabarnya sudah dipindahkan ke Sulawesi,” kata KH Zezen saat memberi sambutan di hada- pan peserta pelantikan dan raker pengurus MUI Kabu- paten Sukabumi periode 2011- 2016 di Gedung Islamic Center Cisaat, kemarin. Raker ini diha- diri Ketua Umum MUI Jawa Barat, KH Hafidz Usman, Wa- bup Sukabumi, Akhmad Jajuli dan para tokoh ulama lainnya, kemarin. Informasi yang dihimpun Radar mengatakan, jaksa nakal yang kabarnya kerap mengo- rek-ngorek kesalahan dan men- jadikan ATM berjalan sejumlah pengurus MUI tersebut ber- inisial MP. MP menurut sumber Radar sering melakukan pen- yidikan dugaan penyalah gu- naan bantuan terhadap se- jumlah pengurus MUI yang secara kebetulan pengurus MUI tersebut aktif di lembaga pengembangan ekonomi ma- syarakat dan lembaga sosial keagamaan. “Tentu untuk pe- negakan hukum, sah-sah saja bila penyidikan dilakukan. Tapi kalau penyidikan itu ditumpangi kepentingan lain, jelas kita tidak akan tinggal diam,” ujarnya. Dalam sambutannya yang lain, KH Zezen juga menyinggung masalah peran ulama khususnya pengurus MUI. Kepengurusan MUI yang baru menurutnya harus lebih berperan dalam men- jadi pelayan dan pembimbing umat, selain sebagai penyejuk dan penerang bagi masyarakat, MUI juga harus peka dalam mem- bangun mental umat agar semakin baik. (wan) BPSK Banjir Aduan Soal PLN Cinta Budaya Sunda BERBAGAI seni budaya Sunda seperti musik, alat musik, jaipong serta tradisi lainnya, masih lekat di diri Cepi Suryana. Hal itu digambarkanya dengan masih sangat mencintai budaya tersebut. kecintaannya itu bisa dilihat dari koleksi benda tradisional, cara berbahasa yang kental logat sundanya, hingga ringtone HP-nya pun musik sun- da. Selain itu, dirinya pun sempat mempraktikkan cara dalang me- mainkan sebuah lakon dalam dunia pewayangan. Menurutnya, seni dari berbagai daerah merupakan warisan. “Jati diri sebuah daerah adalah ketika tradisi aslinya tidak hilang, dan masyarakat dapat menjaganya. Oleh karena itu, berbagai acara bernuansa Sunda sering digelar, sebagai cara publikasi pengenalan budaya yang indah tersebut,” kata Tokoh Pinisepuh Nagrak ini. (dri) SUKABUMI - Badan Pe- nyelesaian Sengketa Kon- sumen (BPSK) Kabupaten Sukabumi, kebanjiran la- poran dari konsemen PLN. Dalam aduannya, pelanggan mengeluhkan denda yang dikenakan oleh PLN. “Dalam sebulan terakhir saja, ada sebelas aduan masyarakat mengenai PLN. Saat ini kami tengah mem- prosesnya. Sebelumnya su- dah satu kasus diselesai- kan,” terang Sekretaris BP- SK Kabupaten Sukabumi, Memed Jamaludin.Disebutkan Memed, para konsumen itu melaporkan mengenai denda yang dikenakan PLN lantaran dianggap melanggar. Rata-rata, para konsumen PLN itu di- tekanan denda sebesar Rp 2 juta. Ditegaskannya, untuk untuk menyelesaikan sengketa di BPSK dilakukan dengan tiga cara, yaitu konsoliasi, mediasi, dan arbitrase. Pekan ini, kata Memed, BPSK akan memanggil PLN dan konsumen yang me- laporkan masalah tersebut. Sementara, Humas APJ PLN Sukabumi, Harry Sas me- ngakui untuk mengantisipasi adanya pelanggaran, PLN rutin menggelar Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL). Dari hasil P2TL ditemukan adanya sejumlah konsumen yang melakukan berbagai pelanggaran.”Nah, dari ha- sil P2TL kita temukan pe- langgaran. Dan denda yang dikenakan kepada konsu- men itu disesuaikan de- ngan jenis pelanggaran- nya,” tegasnya. (wan) Budi Siap Gantikan Iman SUKABUMI - Eskalasi politik menjelang Musyawarah Daerah (Musda) III Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Sukabumi yang rencananya digelar awal April 2011 nanti, kini mulai terasa. Bersamaan de- ngan itu, bakal calon ketua partai berlambang Ma- tahari terbit se- perti Budi Mul- yadi, Deni Sas- nadi, Encep Syamsudin dan nama-nama kader lain, dikabarkan telah menyatakan kesiapan diri untuk mengantikan Ketua Umum DPD PAN Kabupaten Sukabumi, Iman Adinugraha yang beberapa waktu lalu mengaku tidak akan tampil lagi di pencalonan pimpinan partai besutan Amin Rais tersebut. Hanya dari sekian kandidat yang menyatakan kesiapan. Untuk sementara sosok Budi Mulyadi diprediksi sejumlah pengamat itu paling berpeluang untuk mengantikan Iman Adinugraha. “Analisa sementara kami, sosok Budi yang paling mumpuni untuk memimpin PAN kedepan, selain secara garis struktural Budi menjabat sebagai orang kedua di DPD PAN (Sekretaris Umum DPD PAN Kabupaten Sukabumi-red). Ia juga memiliki jaringan luas dan kuat di luar internal PAN, dan kami pikir ini penting untuk masa depan PAN di Kabupaten Sukabumi,” ungkap Kordinator Federasi Organ Masyarakat Sukabumi (FOMS), Jalil Abdillah kepada Radar, kemarin. Kendati demikian, Jalil pun tidak menutup mata dengan peluang bakal calon kandidat lain, yang menurutnya, nama Deni dan Encep sama-sama berpeluang bersaing dengan Budi. “Apalagi sepengetahuan kami, Budi salah satu pelopor dan pendiri pertama PAN di Kabupaten Sukabumi hingga seperti sekarang ini. Budi cukup mengakar di internal PAN ,” tuturnya. Secara terpisah, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi, Iman Adinugraha mengatakan, siapapun kader PAN yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinannya, mutlak memiliki kapabilitas, loyalitas, kredibilitas dan juga akseptabilitas. Hal ini dinilai penting agar kepengurusan organisasi PAN ke depan, bisa lebih maju lagi dari yang sebelumnya. “Saya sendiri berharap calon ketua nanti harus orang yang memiliki kemampuan memadai, baik dari sisi intelektual, leadership, manajemen dan sebagainya,” terang Iman. Sementara itu, Budi Mulyadi mengaku kini lebih mempertajam rencana kesiapannya untuk mengantikan Iman Adinugraha. Menurut Budi, penajaman yang akan dilakukan yaitu melakukan konsolidasi dengan internal struktural PAN, baik itu di DPD dan Dewan Pengurus Kecamatan (DPC) PAN. “Saya belum mau berbicara kekuatan, yang pasti Insya Allah saya sudah siap bertarung di musda nanti,” ujar pria yang juga tercatat aktif di organisasi serikat buruh ini. (wan) Budi Mulyadi Iman Adinugraha

Upload: radar-sukabumi

Post on 30-Jan-2016

259 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kampung Bojongkaung Desa Girijaya Kecamatan Nagrak terkenal dengan hasil kerajinan layangan. Di mana mainan tradisional yang berbahan dasar kertas dan arku atau kerangka layangan telah menjadi mata pencaharian di kampung ini selama puluhan tahun. Seperti apa kegiatan masyarakat pembuat layangan tersebut? Berikut liputannya. ANDRI SOMANTRI-Nagrak Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Sarbumusi, Kabu- paten Sukabumi, Sukitman mengatakan tuntutan UMK sudah dipenuhi, pihak pe- Budi MulyadiImanAdinugraha

TRANSCRIPT

Page 1: 1--HAL 4 SUKABUMI EKSPRESS

SELASA, 1 MARET 2011 / 26 RABI’UL AWAL 1432 HHALAMAN 4

RADAR SUKABUMI

CMYK

Cepi Suryana

SOSOK

PERINDUSTRIAN

POLITIK

Melihat Kampung Pengrajin Layangan, Bojongkaung-Nagrak (1)

Kampung Bojongkaung DesaGirijaya Kecamatan Nagrak terkenaldengan hasil kerajinan layangan. Di

mana mainan tradisional yangberbahan dasar kertas dan arku atau

kerangka layangan telah menjadimata pencaharian di kampung ini

selama puluhan tahun. Seperti apakegiatan masyarakat pembuat

layangan tersebut? Berikutliputannya.

ANDRI SOMANTRI-Nagrak

Satu Keluarga Piawai Bikin Layangan, Dijual ke Jabodetabek

TUMPUKAN layanganyan telah jadi,siap jual nampak memenuhi tempat tinggalAde Ahmad (31). Warga Kampung Bo-jongkaung RT 04/10 Desa Girijaya Ke-camatan Nagrak ini merupakan salah satupengrajin layangan tradisioanal.

Dirinya beserta keluarga sangat lincahmembuat layangan. Betapa tidak, keahlianmembuat layangan ini sudah ditekunankeluarga ini sejak puluhan tahun silam.Bahkan hampir semua anggota keluarga,mulai dari yang dewasa sampai anak kecilpun lihai membuat mainan tradisional itu.

Berawal dari mertua yang seorang peng-rajin layangan, kemudian meregenerasi kepada dirinyabakat membuat layangan. Proses pembuatan layangan

yang sedemikian rumit dapat dikerjakananya dalamwaktu singkat. Satu layangan yang awalnya hanyalembaran plastik, arku dan benang dirangkai. Kaliini Ade membuat layangan jenis plastik denganukuran 58. Perlu diketahui layangan yang di-produksi di Desa Girijaya berukuran umum 58, 55dan 70.

Sebuah rangka bambu atau arku ditarik setelahdiikat benang, atau bahasanya Nganceng. Setelahitu lembaran plastik ditempel atau Jeplok. Untukmenguatkan lalu dikelin dan sebuah layangan punsiap dijual. Setiap hari Ade dan 15 pekerjanya mampumembuat sekitar 200 layangan.

“Layangan tersebut dibuat untuk dipasarkan kewilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Ja-bodetabek). Permintaan bisa sampai 100 bal (satubal berkisar 1.000 biji) layangan per bulan. Keun-tungan yang lumayan membuat setengah dari wargaDesa Girijaya pembuat layangan,” terang Adekepada Radar.

Ia mengetahui sekitar setengah penduduk desa yangberbatasan dengan Kecamatan Cibadak ini merupakanpengrajin layangan, sebab ketika banyak permintaandari Jakarta misalnya, Ade akan membagi order kepengrajin layangan lainnya di desa tersebut.

“Permintaan membludak pada bulan Januarihingga Agustus. Ketika itu permintaan sangatlahpesat kalau keteteran saya meminta ke pengrajinalainnya, sudah pasti terpenuhi. Kondisi tersebutbisa menjadi fakta setengah warga desa ini pengrajinlayangan,” ulasnya. (*)

ANDRI/RADARSUKABUMI

PACKING:Pengrajin di Desa Girijaya, Nagrak menyiapkanlayangan yang akan dijual dengan sistem grosir.

Akhirnya Manajemen Cosmo LuluhBersedia Terapkan UMK

CIBADAK - Akis mogok ker-ja yang dilakukan karyawan PTCosmo Tecnology Jalan Se-gog Karangtengah, Cibadak,akhirnya membuahkan hasil.Setelah berunjukrasa sejakKamis pekan lalu, satu daridelapan tuntutan mereka akhir-nya dipenuhi pihak perusa-haan.

Pada unjuk rasa hari ketiga,kemarin. Tuntutan agar UpahMinimum Kabupaten (UMK)sebagaimana SK Gubernur Ja-wa Barat diterapkan di pabrikitu, disetujui pihak peru-sahaan. Akis mogok ker jayang dilakukan kemarin, di-mulai sekitar pukul 07.00 WIB.Para karyawan terus berorasidi depan gerbang perusa-haan. Sedangkan negosiasikembali ditempuh kedua pi-hak, 12 orang karyawan de-ngan pihak perusahaan. Ditengah aksi hujan deras turun,para karyawan berpencar, na-mun aksi terus dilakukan.

Dari hasil negosiasi yangdilakukan sejak pukul 09.00WIB dan berakhir pukul 14.00WIB, pihak perusahaan se-pakat memenuhi satu tun-tutan yakni UMK. NamunUMK tersebut akan diterap-kan mulai terima upah padaApril mendatang.

ANDRI/RADAR SUKABUMI

BERBUAH HASIL:Tuntutan karyawan PT Cosmo Tecnology di Karangtengah, Kecamatan Cibadak sejak Kamis pekan lalu akhirnyadipenuhi pihak manajemen perusahaan.

UMK tidak Menyurutkan Minat InvestorSUKABUMI - Diterapkanya Upah Minimum Karyawan

(UMK) di Kabupaten Sukabumi diyakini tidak akan berimbaskepada larinya investor yang berniat membuka usaha di wi-layah ini. Buktinya, pasca terbitnya SK Gubernur soal UMKKabupaten Sukabumi yang naik dibanding tahun lalu itu,sejumlah pengusaha justru menanamkan investasinya disini. Bahkan beberapa perusahaan lama, mengembangkanusahanya dengan membuka pabrik baru.

Sebut saja PT Hit, PT Apik, PT Kio dari Parakan lima yangbuka pabrik di Parungkuda, PT SCI serta PT Monito.

Menurut Tokoh Senior Serikat Pekerja Seluruh Indonesia(SPSI), Babansyahbanani, masuknya sejumlah investor itumembuktikan kenaikan UMK tidak menyurutkan minatinvestor ke Sukabumi. Fakti ini bertolak belakang dengandugaan penerapan UMK akan berimbas padaberkurangnya investor. Kenyataannya investor tetapmembuka usahanya malahan mengembangkan usahanyadi Kabupaten Sukabumi.

“Naiknya UMK tidak berefek negatif untuk para investor.Mereka tidak bangkrut hanya karena kenaikan UMK, sebabinvestor merupakan pengusaha yang sadar hak karyawandan keputusan pemerintah. Investor mamapu membayarUMK, adapun beberapa perusahaan yang menangguhkanUMK terkesan terdorong kepentingan sebagian pihak,”katanya.

Baban menyebutkan, beberapa perusahaan yang mengem-bangkan investasi di Kabupatean Sukabumi sepertai, PTHit, PT Apik, PT Kio dari Parakan lima buka pabrik di Parung-kuda, PT SCI serta PT Monito. “Perusahaan yang disebutkantidak menangguhkan UMK. Mereka menerapkan UMK,malahan sekarang berkembang,” ulasnya.

Namun yang perlu dilakukan investor yang saat ini me-ngembangakan usahanya di Kabupataen Sukabumi kurangmendukung kenaikan PAD, sebab kegiatan transaksi ke-uangan dilakukan di Jakarta. Dengan kondisi tersebut oto-matis kegiatan yang berkaitan dengan administrasimenambah PAD di Jakarta.

“Sesuai dengan yang pernah dikatakan Wabup Sukabumi,Akhmad Jajuli bahwa investor melesat di Kabupatean Su-kabumi, namun PAD kurang maksimal. Perlu adanya kegiatanacount yang dilakukan di Kabupatean Sukabumi, supayainvestor ikut meningkatakan PAD Sukabumi,” tukasnya. (dri)

Dewan Pimpinan Cabang(DPC) Sarbumus i , Kabu -paten Sukabumi, Sukitmanmengatakan tuntutan UMKsudah dipenuhi, pihak pe-

rusahaan bersedia menerap-kannya pada April menda-tang. Para karyawan setujudan akan me-mulai aktivitasbekerja seperti biasa.

“Mengenai tujuh tuntutanlainya, akan dipenuhi namunlewat jalan Perjanjian KerjaBersama (PKB). Di mana PKBakan mengatur kebijakan pe-

rusahaan dan Sarbumusi yangnotabene perserikatan pekerjadi PT Cosmo harus diikutsertakandalam membentuk kebijakan per-setujuan,” katanya. (dri)

MUI Minta Jaksa ‘Nakal’ Disingkirkan

FOTO IRWAN/RADARSUKABUMI

RESMI DILANTIK:Wakil Bupati (Wabup) Sukabumi, AkhmadJajuli saat memberikan ucapan selamat kepada PengurusMUI Kabupaten Sukabumi periode 2011-2016 di GedungIslamic Center Cisaat, kemarin.

CISAAT - Ketua Umum Ma-jelis Ulama Indonesia (MUI) Ka-bupaten Sukabumi, KH ZezenZaenal Abidin Bazul Asyhabmeminta Kepala Kejaksaan Ne-geri (Kejari) Cibadak, untuk“menyingkirkan” oknum jaksanakal yang ditenggarai kerapmenjadikan sejumlah pengurusMUI Kabupaten Sukabumi se-bagai Anjungan Tunai Mandiri(ATM) berjalan alias objekpemerasan.

Pernyataan ulama kharismatikpimpinan Ponpes AzzaeniyyahNagrog Selabintana Kecama-tan/Kabupaten Sukabumi initerpaksa diutarakan setelahdirinya merasa cukup gerahdengan kelakuan oknum jaksadi lembaga penegak supremasihukum tersebut.

“Saya sudah berbicara denganKajari Cibadak ( Marihot Sila-

lahi-red). Syukurlah, informasiterakhir jaksa yang dimaksudkabarnya sudah dipindahkanke Sulawesi,” kata KH Zezensaat memberi sambutan di hada-pan peserta pelantikan danraker pengurus MUI Kabu-paten Sukabumi periode 2011-2016 di Gedung Islamic CenterCisaat, kemarin. Raker ini diha-diri Ketua Umum MUI JawaBarat, KH Hafidz Usman, Wa-bup Sukabumi, Akhmad Jajulidan para tokoh ulama lainnya,kemarin.

Informasi yang dihimpunRadar mengatakan, jaksa nakalyang kabarnya kerap mengo-rek-ngorek kesalahan dan men-jadikan ATM berjalan sejumlahpengurus MUI tersebut ber-inisial MP. MP menurut sumberRadar sering melakukan pen-yidikan dugaan penyalah gu-

naan bantuan terhadap se-jumlah pengurus MUI yangsecara kebetulan pengurusMUI tersebut aktif di lembagapengembangan ekonomi ma-syarakat dan lembaga sosialkeagamaan. “Tentu untuk pe-negakan hukum, sah-sah sajabila penyidikan dilakukan. Tapikalau penyidikan itu ditumpangikepentingan lain, jelas kita tidakakan tinggal diam,” ujarnya.

Dalam sambutannya yang lain,KH Zezen juga menyinggungmasalah peran ulama khususnyapengurus MUI. KepengurusanMUI yang baru menurutnyaharus lebih berperan dalam men-jadi pelayan dan pembimbingumat, selain sebagai penyejukdan penerang bagi masyarakat,MUI juga harus peka dalam mem-bangun mental umat agar semakinbaik. (wan)

BPSK Banjir Aduan Soal PLN

Cinta Budaya Sunda BERBAGAI seni budaya Sunda seperti musik, alat musik,

jaipong serta tradisi lainnya, masih lekat di diri Cepi Suryana.Hal itu digambarkanya dengan masih sangat mencintai

budaya tersebut. kecintaannyaitu bisa dilihat dari koleksi bendatradisional, cara berbahasa yangkental logat sundanya, hinggaringtone HP-nya pun musik sun-da. Selain itu, dirinya pun sempatmempraktikkan cara dalang me-mainkan sebuah lakon dalamdunia pewayangan.

Menurutnya, seni dari berbagaidaerah merupakan warisan. “Jatidiri sebuah daerah adalah ketikatradisi aslinya tidak hilang, danmasyarakat dapat menjaganya.

Oleh karena itu, berbagai acara bernuansa Sunda seringdigelar, sebagai cara publikasi pengenalan budaya yangindah tersebut,” kata Tokoh Pinisepuh Nagrak ini. (dri)

SUKABUMI - Badan Pe-nyelesaian Sengketa Kon-sumen (BPSK) KabupatenSukabumi, kebanjiran la-poran dari konsemen PLN.Dalam aduannya, pelangganmengeluhkan denda yangdikenakan oleh PLN.

“Dalam sebulan terakhirsaja, ada sebelas aduanmasyarakat mengenai PLN.Saat ini kami tengah mem-prosesnya. Sebelumnya su-dah satu kasus diselesai-kan,” terang Sekretaris BP-SK Kabupaten Sukabumi,

Memed Jamaludin.DisebutkanMemed, para konsumen itumelaporkan mengenai dendayang dikenakan PLN lantarandianggap melanggar. Rata-rata,para konsumen PLN itu di-tekanan denda sebesar Rp 2juta. Ditegaskannya, untukuntuk menyelesaikan sengketadi BPSK dilakukan dengan tigacara, yaitu konsoliasi, mediasi,dan arbitrase. Pekan ini, kataMemed, BPSK akan memanggilPLN dan konsumen yang me-laporkan masalah tersebut.

Sementara, Humas APJ PLN

Sukabumi, Harry Sas me-ngakui untuk mengantisipasiadanya pelanggaran, PLNrutin menggelar PenertibanPemakaian Tenaga Listrik(P2TL).

Dari hasil P2TL ditemukanadanya sejumlah konsumenyang melakukan berbagaipelanggaran.”Nah, dari ha-sil P2TL kita temukan pe-langgaran. Dan denda yangdikenakan kepada konsu-men i tu disesuaikan de-ngan jenis pelanggaran-nya,” tegasnya. (wan)

Budi Siap Gantikan ImanSUKABUMI - Eskalasi politik menjelang Musyawarah Daerah

(Musda) III Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Sukabumiyang rencananya digelar awal April 2011 nanti, kini mulai terasa.

Bersamaan de-ngan itu, bakalcalon ketua partaiberlambang Ma-tahari terbit se-perti Budi Mul-yadi, Deni Sas-nadi, EncepSyamsudin dannama-nama kaderlain, dikabarkantelah menyatakan

kesiapan diri untuk mengantikan Ketua Umum DPD PANKabupaten Sukabumi, Iman Adinugraha yang beberapa waktulalu mengaku tidak akan tampil lagi di pencalonan pimpinanpartai besutan Amin Rais tersebut.

Hanya dari sekian kandidat yang menyatakan kesiapan. Untuksementara sosok Budi Mulyadi diprediksi sejumlah pengamatitu paling berpeluang untuk mengantikan Iman Adinugraha.“Analisa sementara kami, sosok Budi yang paling mumpuniuntuk memimpin PAN kedepan, selain secara garis strukturalBudi menjabat sebagai orang kedua di DPD PAN (SekretarisUmum DPD PAN Kabupaten Sukabumi-red). Ia juga memilikijaringan luas dan kuat di luar internal PAN, dan kami pikir inipenting untuk masa depan PAN di Kabupaten Sukabumi,”ungkap Kordinator Federasi Organ Masyarakat Sukabumi(FOMS), Jalil Abdillah kepada Radar, kemarin.

Kendati demikian, Jalil pun tidak menutup mata denganpeluang bakal calon kandidat lain, yang menurutnya, nama Denidan Encep sama-sama berpeluang bersaing dengan Budi.“Apalagi sepengetahuan kami, Budi salah satu pelopor danpendiri pertama PAN di Kabupaten Sukabumi hingga sepertisekarang ini. Budi cukup mengakar di internal PAN ,” tuturnya.

Secara terpisah, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi, ImanAdinugraha mengatakan, siapapun kader PAN yang akanmelanjutkan tongkat estafet kepemimpinannya, mutlak memilikikapabilitas, loyalitas, kredibilitas dan juga akseptabilitas. Hal inidinilai penting agar kepengurusan organisasi PAN ke depan,bisa lebih maju lagi dari yang sebelumnya. “Saya sendiri berharapcalon ketua nanti harus orang yang memiliki kemampuanmemadai, baik dari sisi intelektual, leadership, manajemen dansebagainya,” terang Iman.

Sementara itu, Budi Mulyadi mengaku kini lebih mempertajamrencana kesiapannya untuk mengantikan Iman Adinugraha.Menurut Budi, penajaman yang akan dilakukan yaitu melakukankonsolidasi dengan internal struktural PAN, baik itu di DPDdan Dewan Pengurus Kecamatan (DPC) PAN. “Saya belummau berbicara kekuatan, yang pasti Insya Allah saya sudahsiap bertarung di musda nanti,” ujar pria yang juga tercatat aktifdi organisasi serikat buruh ini. (wan)

Budi MulyadiIman Adinugraha