abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. akidah akhlak kelas xi . hak cipta © 2019...

246
UJI PUBLIK

Upload: others

Post on 16-Jul-2020

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

UJI PUBLIK

Kurikulum_Madrasah
Textbox
DRAF BUKU PELAJARAN BERLAKU SEMENTARA PADA MASA UJI PUBLIK TERBUKA UNTUK SARAN DAN MASUKAN
Page 2: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

ii Akidah Akhlak Kelas XI

Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia

Dilindungi Undang-Undang

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer: Buku Siswa ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi

Kurikulum 2013. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah

koordinasi Kementerian Agama, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum

2013. Buku ini merupakan “Dokumen Hidup” yang senantiasa diperbaiki,

diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika perubahan zaman.

Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT)Y

INDONESIA, KEMENTERIAN AGAMA

Akidah Akhlak/Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2019. xx, 242 hlm.

Untuk Madrasah Aliyah Kelas XI

ISBN XXX-XXX-XXXX-XX-X (jilid lengkap)

ISBN XXX-XXX-XXX-XXX-X (jilid 6)

1. Akidah Akhlak 1. Judul

II. Kementerian Agama Republik Indonesia

Penulis : H. Sihabul Milahudin, S.Ag., M.Pd.I

Editor : Dr. Siswanto.M.Pd.I

Penyelia Penerbitan : Direktorat KSKK Madrasah

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Cetakan Ke-1, 2019

Kementerian Agama Republik

Indonesia

Disusun dengan huruf Time New Roman 12 pt, Helvetica LT Std 24 pt, Adobe Nasakh 18pt

UJI PUBLIK

Page 3: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI iii

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur hanya milik Allah Swt. yang telah

menganugerahkan hidayah, taufiq dan inayah sehingga proses penulisan buku teks pelajaran PAI dan

bahasa Arab pada madrasah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga tercurah keharibaan

Rasulullah Saw. Amin.

Seiring dengan terbitnya KMA Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa

Arab pada Madrasah, maka Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

menerbitkan buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada madrasah terdiri

dari; al-Qur’an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, SKI dan Bahasa Arab untuk jenjang MI, MTs dan MA/

MAK semua peminatan. Keperluan untuk MA Peminatan Keagamaan diterbitkan buku Tafsir, Hadis,

Ilmu Tafsir, Ilmu Hadit, Ushul Fikih, Ilmu Kalam, Akhlak Tasawuf dan Bahasa Arab berbahasa

Indonesia, sedangkan untuk peminatan keagamaan khusus pada MA Program Keagamaan (MAPK)

diterbitkan dengan menggunakan Bahasa Arab.

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan komuniskasi di era global mengalami

perubahan yang sangat cepat dan sulit diprediksi. Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada madrasah

harus bisa mengantisipasi cepatnya perubahan tersebut di samping menjalankan mandat mewariskan

budaya-karakter bangsa dan nilai-nilai akhlak pada peserta didik. Dengan demikian, generasi muda

akan memiliki kepribadian, berkarakter kuat dan tidak tercerabut dari akar budaya bangsa namun

tetap bisa menjadi aktor di zamannya.

Pengembangan buku teks mata pelajaran pada madrasah tersebut di atas diarahkan untuk tidak

sekedar membekali pemahaman keagamaan yang komprehensif dan moderat, namun juga memandu

proses internalisasi nilai keagamaan pada peserta didik. Buku mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab ini

diharapkan mampu menjadi acuan cara berfikir, bersikap dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari,

yang selanjutnya mampu ditrasnformasikan pada kehidupan sosial-masyarakat dalam konteks

berbangsa dan bernegara.

Pemahaman Islam yang moderat dan penerapan nilai-nilai keagamaan dalam kurikulum PAI

di madrasah tidak boleh lepas dari konteks kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan

Pancasila, berkonstitusi UUD 1945 dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang Bhinneka Tunggal Eka. Guru sebagai ujung tombak implementasi kurikulum harus

mampu mengejawanantahkan prinsip tersebut dalam proses pembelajaran dan interaksi pendidikan di

lingkungan madrasah.

Kurikulum dan buku teks pelajaran adalah dokumen hidup. Sebagai dokumen hidup memiliki

fleksibilitas, memungkinkan disempurnakan sesuai tuntutan zaman dan imlementasinya akan terus

berkembang melalui kreatifitas dan inovasi para guru. Jika ditemukan kekurangan maka harus

diklarifikasi kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI c.q. Direktorat Kurikulum

Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah (KSKK) untuk disempurnakan.

Buku teks pelajaran PAI dan Bahasa Arab yang diterbitkan Kementerian Agama merupakan

buku wajib bagi peserta didik dan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran di Madrasah. Agar

ilmu berkah dan manfaat perlu keikhlasan dalam proses pembelajaran, hubungan guru dengan peserta

didik dibangun dengan kasih sayang dalam ikatan mahabbah fillah, diorientasikan untuk kebaikan

dunia sekaligus di akhirat kelak.

Akhirnya ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam

penyusunan atau penerbitan buku ini. Semoga Allah Swt. memberikan fahala yang tidak akan

terputus, dan semoga buku ini benar-benar berkah-manfaat bagi Agama, Nusa dan Bangsa. Amin Ya

Rabbal ‘Alamin.

Jakarta, Desember 2019

Direktur Jenderal Pendidikan Islam

Kamaruddin Amin

UJI PUBLIK

Page 4: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

iv Akidah Akhlak Kelas XI

Berikut ini adalah pedoman transliterasi yang diberlakukan berdasarkan Keputusan

Bersama Mentri Agama dan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

158 Tahun 1987 dan Nomor 0543/b/u/1987.

1. KONSONAN

No Arab Latin No Arab Latin

No Arab Latin

z ز a 11 أ 1

q ق 21

k ك s 22 س b 12 ب 2

l ل sy 23 ش t 13 ت 3

m م ṣ 24 ص ṡ 14 ث 4

n ن ḍ 25 ض j 15 ج 5

w و ṭ 26 ط ḥ 16 ح 6

h ه ẓ 27 ظ kh 17 خ 7

ء 28 ’ ع d 18 د 8

y ي g 29 غ ż 19 ذ 9

f ف r 20 ر 10

2. VOKAL ARAB

a. Vokal Tunggal (monovtong/pendek)

ــ ــــــ a تب

kataba ك

ــ ــ ـ ـــ i سئل suila

ــ ـــــ u هب

yażhabu يذ

b. Vokal Panjang (Mad)

ــــاال ā ــــ

qāla ق

ــــيـ ـ ــ ī قيل qīla

ــــو yaqūlu يقول ū ــــ

c. Vokal Rangkap (Diftong)

ي ai ــــــــــ

يف

Kaifa ك

و ــــــ au حول ḥaula

[

3. TA’ MARBUTAH

1. Ta’ marbutah yang hidup atau berharakat fathah, kasrah, atau dammah

ditransliterasikan adalah “t“.

2. Ta’ marbutah yang mati atau yang mendapat harakat sukun ditransliterasikan

dengan “h”.

UJI PUBLIK

Page 5: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI v

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PENERBITAN .......................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii

PRAKATA ...................................................................................................................... iv

PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................................... vi

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU ........................................................................... xi

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR .................................................... xii

PEMETAAN KOMPETENSI DASAR ..........................................................................

BAB I: MUNCULNYA ALIRAN KALAM DALAM PERISTIWA TAHKIM

Kompetensi Inti ............................................................................................................. 3

Kompetensi Dasar .......................................................................................................... 3

Indikator ........................................................................................................................ 3

Peta Konsep ................................................................................................................... 4

Ayo Mengamati ............................................................................................................ 4

Ayo Mendalami ............................................................................................................. 5

A. Sejarah Ilmu Kalam .......................................................................................... 5

B. Peristiwa Tahkim .............................................................................................. 8

Rangkuman ..................................................................................................................... 11

Ayo Presentasi ................................................................................................................ 11

Pendalaman Karakter ...................................................................................................... 12

Ayo Berlatih .................................................................................................................... 12

BAB II: ALIRAN-ALIRAN ILMU KALAM

Kompetensi Inti ............................................................................................................. 17

Kompetensi Dasar .......................................................................................................... 17

Indikator ........................................................................................................................ 18

Peta Konsep ................................................................................................................... 18

Ayo Mengamati ............................................................................................................ 19

Ayo Mendalami ............................................................................................................. 19

A. Aliran Khawarij ................................................................................................ 19

B. Aliran Syi’ah ..................................................................................................... 23

C. Aliran Murji’ah ................................................................................................. 26

D. Aliran Jabariyah ............................................................................................... 28

E. Aliran Qadariyah .............................................................................................. 28

F. Aliran Mu’tazilah ............................................................................................. 29

G. Aliran Asy’ariyah ............................................................................................ 32

H. Aliran Maturidiyah ........................................................................................... 34

I. Perbandingan Ajaran Aliran Kalam ................................................................. 38

Rangkuman ..................................................................................................................... 41

Ayo Presentasi ................................................................................................................ 42

Pendalaman Karakter ...................................................................................................... 42

Ayo Berlatih .................................................................................................................... 42

BAB III: MENGHINDARI DOSA BESAR

Kompetensi Inti .............................................................................................................. 47

Kompetensi Dasar .......................................................................................................... 47

UJI PUBLIK

Page 6: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

vi Akidah Akhlak Kelas XI

Indikator ........................................................................................................................ 48

Peta Konsep ................................................................................................................... 48

Ayo Mengamati ............................................................................................................ 49

Ayo Mendalami ............................................................................................................. 49

A. Membunuh ....................................................................................................... 49

B. Liwat ................................................................................................................ 51

C. LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan transgender) .......................................... 53

D. Meminum Khamr.............................................................................................. 57

E. Judi ................................................................................................................. 60

F. Mencuri ............................................................................................................. 62

G. Durhaka Kepada Orang Tua ............................................................................. 64

H. Meninggalkan Salat .......................................................................................... 66

I. Memakan Harta Anak Yatim ............................................................................ 68

J. Korupsi ............................................................................................................. 69

Rangkuman ..................................................................................................................... 71

Ayo Presentasi ................................................................................................................ 72

Pendalaman Karakter ...................................................................................................... 72

Ayo Berlatih .................................................................................................................... 72

BAB IV: ADAB BERPAKAIAN, BERHIAS, PERJALANAN, BERTAMU DAN

MENERIMA TAMU

Kompetensi Inti .............................................................................................................. 77

Kompetensi Dasar .......................................................................................................... 77

Indikator ........................................................................................................................ 78

Peta Konsep ................................................................................................................... 78

Ayo Mengamati ............................................................................................................ 79

Ayo Mendalami ............................................................................................................. 79

A. Adab Berpakaian .............................................................................................. 79

B. Adab Berhias .................................................................................................... 83

C. Adab Perjalanan ................................................................................................ 86

D. Adab Bertamu ................................................................................................... 88

E. Adab Menerima Tamu ...................................................................................... 91

Rangkuman ..................................................................................................................... 93

Ayo Presentasi ................................................................................................................ 93

Pendalaman Karakter ...................................................................................................... 94

Ayo Berlatih .................................................................................................................... 94

BAB V: KISAH TELADAN

Kompetensi Inti .............................................................................................................. 99

Kompetensi Dasar .......................................................................................................... 99

Indikator ........................................................................................................................ 99

Peta Konsep ................................................................................................................... 100

Ayo Mengamati ............................................................................................................ 101

Ayo Mendalami ............................................................................................................. 102

A. Fatimah az-Zahra ............................................................................................. 102

B. Uwais al-Qarni .................................................................................................. 104

Rangkuman ..................................................................................................................... 106

Ayo Presentasi ................................................................................................................ 106

Pendalaman Karakter ...................................................................................................... 105

Ayo Berlatih .................................................................................................................... 107

UJI PUBLIK

Page 7: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI vii

Soal Latihan Penilaian Akhir Semester (PAS) ............................................................... 108

BAB VI: AKHLAK PERGAULAN REMAJA

Kompetensi Inti .............................................................................................................. 121

Kompetensi Dasar .......................................................................................................... 121

Peta Konsep ................................................................................................................... 121

Ayo Mengamati ............................................................................................................ 122

Ayo Mendalami ............................................................................................................. 123

A. Pengertian Remaja ............................................................................................ 123

B. Akhlak Terpuji Pergaulan Remaja .................................................................... 124

C. Akhlak Tercela Pergaulan Remaja ................................................................... 128

Rangkuman ..................................................................................................................... 131

Ayo Presentasi ................................................................................................................ 132

Pendalaman Karakter ...................................................................................................... 132

Ayo Berlatih .................................................................................................................... 132

BAB VII: MENGHINDARI AKHLAK TERCELA

Kompetensi Inti .............................................................................................................. 137

Kompetensi Dasar .......................................................................................................... 137

Indikator ........................................................................................................................ 137

Peta Konsep ................................................................................................................... 138

Ayo Mengamati ............................................................................................................ 138

Ayo Mendalami ............................................................................................................. 139

A. Isrāf ................................................................................................................. 139

B. Tabżīr ................................................................................................................ 141

C. Bakhil ................................................................................................................ 144

Rangkuman ..................................................................................................................... 148

Ayo Presentasi ................................................................................................................ 148

Pendalaman Karakter ...................................................................................................... 149

Ayo Berlatih .................................................................................................................... 149

BAB VIII: KEMATIAN DAN KEHIDUPAN DI ALAM BARZAH

Kompetensi Inti .............................................................................................................. 153

Kompetensi Dasar .......................................................................................................... 153

Indikator ........................................................................................................................ 154

Peta Konsep ................................................................................................................... 154

Ayo Mengamati ............................................................................................................ 155

Ayo Mendalami ............................................................................................................. 155

A. Misteri Kematian .............................................................................................. 155

B. Keadaan Orang Mati ......................................................................................... 158

C. Alam Barzakh ................................................................................................... 166

Rangkuman ..................................................................................................................... 170

Ayo Presentasi ................................................................................................................ 171

Pendalaman Karakter ...................................................................................................... 171

Ayo Berlatih .................................................................................................................... 171

BAB IX: SYARI’AT, ṬAREKAT, HAKIKAT, MA’RIFAT

Kompetensi Inti .............................................................................................................. 175

Kompetensi Dasar .......................................................................................................... 175

Indikator ........................................................................................................................ 175

UJI PUBLIK

Page 8: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

viii Akidah Akhlak Kelas XI

Peta Konsep ................................................................................................................... 176

Ayo Mengamati ............................................................................................................ 177

Ayo Mendalami ............................................................................................................. 177

A. Dimensi Ajaran Islam ....................................................................................... 177

B. Kedudukan Dan Fungsi Syari’at ....................................................................... 180

C. Kedudukan Dan Fungsi Ṭarekat ...................................................................... 181

D. Kedudukan Dan Fungsi Hakikat ....................................................................... 183

E. Kedudukan Dan Fungsi Ma’rifat ...................................................................... 184

Rangkuman ..................................................................................................................... 187

Ayo Presentasi ................................................................................................................ 187

Pendalaman Karakter ...................................................................................................... 188

Ayo Berlatih .................................................................................................................... 189

BAB X: TOKOH DAN AJARAN TASAWUF SUFI BESAR

Kompetensi Inti .............................................................................................................. 191

Kompetensi Dasar .......................................................................................................... 191

Indikator ........................................................................................................................ 192

Peta Konsep ................................................................................................................... 192

Ayo Mengamati ............................................................................................................ 193

Ayo Mendalami ............................................................................................................. 193

A. Pengertian Tasawuf .......................................................................................... 193

B. Ajaran Tasawuf Imam Junaid Al-Baghdadi ..................................................... 195

C. Ajaran Tasawuf Rabi’ah Ad-Adawiyah ........................................................... 197

D. Ajaran Tasawuf Imam Al-Ghazali .................................................................... 200

E. Ajaran Tasawuf Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani ............................................... 204

Rangkuman ..................................................................................................................... 206

Ayo Presentasi ................................................................................................................ 207

Pendalaman Karakter ...................................................................................................... 207

Ayo Berlatih .................................................................................................................... 208

BAB XI: KISAH TELADAN

Kompetensi Inti .............................................................................................................. 211

Kompetensi Dasar .......................................................................................................... 211

Indikator ........................................................................................................................ 212

Peta Konsep ................................................................................................................... 212

Ayo Mengamati ............................................................................................................ 212

Ayo Mendalami ............................................................................................................. 213

A. Abdurrahman Bin Auf ...................................................................................... 213

B. Abu Dzar Al-Ghifari ......................................................................................... 215

Rangkuman ..................................................................................................................... 218

Ayo Presentasi ................................................................................................................ 218

Pendalaman Karakter ...................................................................................................... 219

Ayo Berlatih .................................................................................................................... 219

Soal Latihan Penilaian Akhir Tahun (PAT).................................................................... 220

Glosarium .................................................................................................................... 231

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 233

UJI PUBLIK

Page 9: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI ix

Untuk mengoptimalkan penggunaan buku ini, perhatikanlah pentahapan berikut:

1. Pertama, bacalah bagian pendahuluan untuk memahami konsep utuh Akidah Akhlak,

serta memahami Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam kerangka Kurikulum

2013 berdasarkan KMA 183 dan 184 tahun 2019.

2. Setiap bab bersisi: Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Peta Konsep, Proses

Pembelajaran (Ayo Mengamati, Ayo Mendalami, Rangkuman, Ayo Presentasi,

Pendalaman Karakter Dan Ayo Berlatih), dan Mutiara Hikmah.

3. Pada subbab tertentu, penomoran Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak berurutan. Hal

ini menyesuaikan dengan tahap pencapaian Kompetensi Dasar.

4. Guru perlu mendorong peserta didik untuk memperhatikan kolom-kolom yang terdapat

dalam Buku Teks Pelajaran sehingga menjadi fokus perhatian peserta didik. Kolom-

kolom tersebut adalah sebagai berikut:

1 Peta Konsep

Untuk dijadikan arah dalam memahami

konstruksi keilmuan yang akan dibahas

sehingga mempunyai pemahaman yang utuh

dalam bab yang akan dipelajari.

2 Ayo Mengamati

1. Dijadikan sebagai stimulus dalam kegiatan

awal pembelajaran.

2. Dijadikan sebagai bahan dalam membuat

pertanyaan yang relevan dengan bab

terkait.

3 Ayo Mendalami Dijadikan sebagai bahan informasi pada bab

terkait.

4 Rangkuman

Berisi pokok-pokok materi yang

menggambarkan konstruksi materi pada bab

terkait.

5 Ayo Presentasi Dijadikan sebagai panduan dalam

mengeksplorasi kompetensi yang diharapkan.

6 Pendalaman Karakter

Dijadikan sebagai pedoman dalam

pembentukan karakter yang sesuai dengan bab

terkait.

7 Ayo Berlatih Dijadikan sebagai panduan dalam mengukur

ketercapaian kompetensi yang diharapkan.

5. Dalam implemetasinya, dimungkinkan adanya pengembangan yang disesuaikan dengan

potensi, sumber belajar, dan lingkungan.

UJI PUBLIK

Page 10: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

x Akidah Akhlak Kelas XI

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK

BERDASAR KMA 183 TAHUN 2019

KELAS XI Semester Ganjil

Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya

1.1. Menghayati nilai-nilai munculnya aliran-aliran

kalam dalam peristiwa tahkīm.

1.2. Menghargai keragaman nilai-nilai dalam aliran-

aliran ilmu Kalam: Khawarij, Syi’ah, Murji’ah,

Jabariyah, Qadariyah, Mu’tazilah, Ahlussunnah

wal Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiyah).

1.3. Menghayati dampak buruk dan pentingnya

menghindari perbuatan dosa-dosa besar

(membunuh, liwath, LGBT, meminum khamr,

Judi, Mencuri, durhaka kepada orang tua,

meninggalkan sholat, memakan harta anak yatim

dan korupsi)

1.4. Menghayati adab yang baik dalam berpakaian,

berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu

1.5. Menghayati sifat-sifat yang utama Fatimah az-

Zahra ra dan Uwes al-Qarni

2. Mengembangkan perilaku (jujur,

disiplin, tanggungjawab, peduli,

santun, ramah lingkungan,

gotong royong, kerjasama, cinta

damai, responsif dan pro aktif)

dan menunjukan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam

berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan

dunia

2.1 Mengamalkan sikap teguh pendirian, berfikir kritis

dan toleran dalam menghadapi perbedaan dalam

aliran-aliran kalam.

2.2 Mengamalkan sikap tanggung jawab dan

menghargai perbedaan setelah mempelajari aliran-

aliran ilmu Kalam: Khawarij, Syi’ah, Murji’ah,

Jabariyah, Qadariyah, Mu’tazilah, Ahlussunnah

wal Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiyah).

2.3. Mengamalkan sikap takwa, tanggung jawab dan

beramar ma’ruf nahy munkar sebagai cermin

menghindari perbuatan dosa-dosa besar

(membunuh, liwath, LGBT, meminum khamr,

Judi, Mencuri, durhaka kepada orang tua,

meninggalkan sholat, memakan harta anak yatim

dan korupsi)

2.4. Mengamalkan sikap santun dan bertanggung

jawab dalam berpakaian, berhias, perjalanan,

bertamu dan menerima tamu

2.5. Mengamalkan sikap santun dan bertanggung

UJI PUBLIK

Page 11: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI xi

Kompetensi inti Kompetensi dasar

jawab sesuai keteladanan sifat-sifat Fatimah az-

Zahra dan Uwes al-Qarni

3. Memahami dan menerapkan

pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan

masalah

3.1 Menganalisis latar belakang munculnya aliran-

aliran kalam dalam peristiwa tahkīm.

3.2 Menganalisis sejarah, tokoh utama dan ajaran

pokok aliran-aliran ilmu Kalam: Khawarij,

Syi’ah, Murji’ah, Jabariyah, Qadariyah,

Mu’tazilah, Ahlussunnah wal Jama’ah

(Asy’ariyah dan Maturidiyah).

3.3 Menganalisis perilaku dan dampak negatif serta

upaya menghindari dosa-dosa besar (membunuh,

liwath, LGBT, meminum khamr, Judi, Mencuri,

durhaka kepada orang tua, meninggalkan sholat,

memakan harta anak yatim dan korupsi)

3.4 Menganalisis adab dan manfaat berpakaian,

berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu

3.5 Menganalsisi sifat-sifat utama Putri Rasulullah,

Fatimah az-Zahra ra. dan Uwes al-Qarni

4. Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif

dan kreatif, sertamampu

menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan

4.1. Menyajikan hasil analisis tentang latar belakang

munculnya aliran-aliran kalam dan peristiwa

tahkīm.

4.2. Menyajikan hasil analisis tentang sejaran, tokoh

utama dan ajaran pokok aliran-aliran ilmu

Kalam: Khawarij, Syi’ah, Murji’ah, Jabariyah,

Qadariyah, Mu’tazilah, Ahlussunnah wal Jama’ah

(Asy’ariyah dan Maturidiyah).

4.3. Menyajikan hasil analisis tentang perilaku dan

dampak negatif serta upaya menghindari dosa-

dosa besar (membunuh, liwath, LGBT, meminum

khamr, Judi, Mencuri, durhaka kepada orang tua,

meninggalkan shalat, memakan harta anak yatim

dan korupsi)

4.4. Menyajikan hasil analisis tentang adab dan

manfaat berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu

dan menerima tamu.

4.5. Mengkomunikasikan contoh implementasi

keteladanan Fatimah az-Zahrah ra. dan Uways al-

Qarni.

UJI PUBLIK

Page 12: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

xii Akidah Akhlak Kelas XI

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK

KMA 183 TAHUN 2019

KELAS XI Semester Genap

Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya

1.6 Menghayati pentingnya akhlak terpuji dalam

pergaulan remaja

1.7 Menyadari kewajiban menghindari akhlak

tercela: isrāf, tabżīr dan bakhīl

1.8 Menghayati kepastian Allah tentang kematian

dan alam barzah

1.9 Menghayati kedudukan dan fungsi syari’at,

ṭarekat, hakikat, dan ma’rifat dalam ajaran Islam

1.10 Menghayati nilai-nilai keruhanian Islam dalam

ajaran tasawuf para sufi besar

1.11 Menghayati keutamaan sifat sahabat:

Abdurrahman bin Auf dan Abu Dzar al-Ghifari

2. Mengembangkan perilaku (jujur,

disiplin, tanggungjawab, peduli,

santun, ramah lingkungan,

gotong royong, kerjasama, cinta

damai, responsif dan pro aktif)

dan menunjukan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam

berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan

alam serta dalam menempatkan

diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia

2.6 Mengamalkan sikap bertanggung jawab dan

santun dalam pergaulan remaja

2.7 Mengamalkan sikap bertanggung jawab dan

peduli kepada sesama sebagai cermin dari

pemahaman dalam menghindari akhlak tercela:

isrāf, tabżīr dan bakhīl

2.8 Mengamalkan sikap jujur bertanggung jawab

sebagai cermin dari pemahaman terhadap

kepastian Allah tentang kematian dan alam

barzah

2.9 Mengamalkan sikap istiqamah dalam menempuh

ajaran Islam sebagai refleksi syari’at, ṭarekat,

hakikat, dan ma’rifat dalam ajaran Islam

2.10 Mengamalkan sikap taqwa dan istiqamah yang

mencerminkan nilai-nilai tasawuf dalam

kehidupan.

2.11 Mengamalkan sikap jujur dan bertanggung jawab

yang mencerminkan sifat keteladanan sahabat

Abdurrahman bin Auf dan Abu Dzar al-Ghifari

3. Memahami dan menerapkan

pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya

3.6 Menganalisis akhlak pergaulan remajadan upaya

memilikinya

3.7 Menganalisis bentuk dan cara menghindari

akhlak tercela: isrāf, tabżīr dan bakhīl

UJI PUBLIK

Page 13: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI xiii

Kompetensi inti Kompetensi dasar

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban

terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

3.8 Menganalisis dalil aqli, naqli dan fakta sosial

kematian, ciri-ciri husnul khatimah dan su’ul

khatimah, serta alam barzah .

3.9 Menganalisis dalil, kedudukan, dan fungsi

syari’at, ṭarekat, hakikat, dan ma’rifat dalam

ajaran Islam

3.10 Menganalisis definisi, tokoh utama, dan inti

ajaran tasawuf (Imam Junaid al-Baghdadi,

Rabi’ah al-Adawiyah, al-Ghazali, dan Syekh

Abdul Qadir al-Jailani)

3.11 Menganalisis kisah keteladanan sahabat

Abdurrahman bin Auf dan Abu Dzar al-Ghifari

4. Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengem-

bangan dari yang dipelajarinya

di sekolah secara mandiri,

bertindak secara efektif dan

kreatif, serta mampu

menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan

4.6. Menyajikan hasil analisis tentang terpuji akhlak

pergaulan remajadan upaya memilikinya

4.7. Menyajikan hasil analisis tentang bentuk dan

cara menghindari akhlak tercela: isrāf, tabżīr

dan bakhīl

4.8. Menyajikan hasil analisis tentang dalil aqli, naqli

dan fakta sosial kematian, ciri-ciri husnul

khatimah dan su’ul khotimah, serta alam barzah .

4.9. Menyajikan hasil analisis tentang dalil,

kedudukan, dan fungsi syari’at, ṭarekat, hakikat,

dan ma’rifat dalam ajaran Islam

4.10. Menyajikan hasil analisis tentang inti ajaran

tasawuf (Imam Junaid al-Baghdadi, Rabi’ah al-

Adawiyah, al-Ghazali, dan Syekh Abdul Qadir

al-Jailani)

4.11. Mengkomunikasikan contoh implementasi

keteladanan sahabat Abdurrahman bin Auf dan

Abu Dzar al-Ghifari dalam kehidupan sehari-hari

UJI PUBLIK

Page 14: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

xiv Akidah Akhlak Kelas XI

PEMETAAN KOMPETENSI DASAR

Mata Pelajaran : Akidah akhlak

Kelas : XI (sebelas)

BAB KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD)

1

KI-1

1.1, 2.1, 3.1, 4.1 KI-2

KI-3

KI-4

2

KI-1

1.2, 2.2, 3.2, 4.2 KI-2

KI-3

KI-4

3

KI-1

1,3, 2.3, 3.3, 4.3 KI-2

KI-3

KI-4

4

KI-1

1.4, 2.4, 3.4, 4.4 KI-2

KI-3

KI-4

5

KI-1

1.5, 2.5, 3.5, 4.5 KI-2

KI-3

KI-4

6

KI-1

1.6, 2.6, 3.6, 3.6 KI-2

KI-3

KI-4

7

KI-1

1.7, 2.7, 3.7, 4.7 KI-2

KI-3

KI-4

8

KI-1

1.8, 2.8, 3.8, 4.8 KI-2

KI-3

KI-4

9

KI-1

1.9, 2.9, 3.9, 4.9 KI-2

KI-3

KI-4

10

KI-1

1.10, 2.10, 3.10, 4.10 KI-2

KI-3

KI-4

11

KI-1

1.11, 2.11, 3.11, 4.11 KI-2

KI-3 KI-4

UJI PUBLIK

Page 15: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 1

UJI PUBLIK

Page 16: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

2 Akidah Akhlak Kelas XI

BAB 1

MUNCULNYA ALIRAN KALAM

DALAM PERISTIWA TAHKĪM

Sumber: Sihabul Milahudin, Dokumen Pribadi

Ujian umat Islam dalam menjaga persatuan dan kesatuan sudah terjadi sejak

Nabi Muhammad Saw. wafat. Namun ujian tersebut dapat diselesaikan dengan baik

sejak terpilihnya Abu Bakar ash-Ṣiddiq sebagai khalifah. Keadaan ini dapat

dipertahankan pada masa pemerintahan Umar bin Khaṭab dan awal pemerintahan

Utsman bin Affan. Namun pada akhir masa pemerintahan Ustman bin Affan terjadilah

huru-hara politik, yang menyebabkan terbunuhnya Utsman bin Affan.

Ali bin Abi Ṭālib yang menjabat khalifah menggantikan Ustman bin Affan,

menghadapi situasi yang sangat sulit. Ada beberapa sahabat yang enggan berbaiat,

bahkan ada yang menentangnya secara terang-terangan sehingga terjadilah perang

Jamal (perang unta) dan perang Ṣiffin. Situasi yang penuh ketegangan inilah akhirnya

memicu munculnya beberapa aliran/firqah, yang dalam hazanah keilmuan Islam dikenal

dengan aliran ilmu Kalam.

UJI PUBLIK

Page 17: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 3

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

1.1. Menghayati nilai-nilai munculnya aliran-aliran kalam dalam peristiwa tahkīm.

2.1. Mengamalkan sikap teguh pendirian, berfikir kritis dan toleran dalam menghadapi

perbedaan dalam aliran-aliran kalam.

3.1. Menganalisis latar belakang munculnya aliran-aliran kalam dalam peristiwa tahkīm.

4.1. Menyajikan hasil analisis tentang latar belakang munculnya aliran-aliran kalam dan

peristiwa tahkīm.

Indikator

1.1.1. Memperjelas nilai-nilai munculnya aliran-aliran kalam dalam peristiwa

tahkīm.

2.1.1. Membisaakan sikap teguh pendirian, berfikir kritis dan toleran dalam

menghadapi perbedaan dalam aliran-aliran kalam.

3.1.1. Membandingkan perkembangan akidah pada masa Rasulullah Saw.sampai

dengan munculnya peristiwa tahkīm.

3.1.2. Menganalisis latar belakang munculnya tahkīm.

3.1.3. Mengidentifikasi aliran-aliran kalam yang muncul setelah peristiwa tahkīm.

3.1.4. Mengkritisi belakang munculnya aliran-aliran kalam dalam peristiwa

tahkīm.

4.1.1. Menunjukkan hasil analisis tentang latar belakang munculnya aliran-aliran

kalam dan peristiwa tahkīm.

UJI PUBLIK

Page 18: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

4 Akidah Akhlak Kelas XI

PETA KONSEP

Amatilah gambar berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan!

Sumber: Sihabul Milahudin, Dokumen Pribadi

Sejarah Ilmu

Kalam

Aqidah Pada Masa

Nabi Muhammad

Saw.

Akidah Pada Masa

Khulafaurrasyidin

Akidah Pada Masa

Bani Umayyah

Akidah Pada Masa

Bani Abbasiyah

Peristiwa tahkīm

Akidah Setelah

Runtuhnya Bani

Abbasiyah

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ….…………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

……………………………………

………...

AYO MENGAMATI UJI PUBLIK

Page 19: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 5

Sumber: Sihabul Milahudin, Dokumen

Pribadi

A. Sejarah Ilmu Kalam

1. Aqidah Islam Pada Masa Nabi

Ketika Nabi Muhammad Saw. masih hidup, umat Islam masih bersatu-padu,

belum ada aliran-aliran/firqah. Apabila terjadi perbedaan pemahaman terhadap suatu

persoalan, maka para sahabat langsung berkonsultasi kepada Nabi. Dengan petunjuk

Nabi tersebut, maka segala persoalan dapat diselesaikan dan para sahabat

mematuhinya.

Semangat persatuan sangat dijaga oleh para sahabat, karena selalu berpegang

kepada firman Allah:

زعوا ول ورسولهۥ لل ٱوأطيعوا يحكم ر وتذهب فتفشلوا تن

Artinya: “Dan taatilah kamu sekalian kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah

kamu berbantah-bantahan, karena semua itu akan menyebabkan kalian

gagal”. (QS. Al-Anfâl [8]: 46)

Para sahabat dilarang oleh Rasulullah Saw. memperdebatkan sesuatu yang

dapat memicu perpecahan, misalnya tentang qadar. Sehingga pada masa ini, corak

aqidah bersifat monopolitik, yaitu hanya ada satu bentuk ajaran tanpa perbedaan dan

persanggahan dari para sahabat. Para sahabat yang mendatangi Nabi bukan untuk

memperdebatkan ajaran yang dibawanya, tetapi menanyakan persoalan-persoalan

yang belum mereka pahami.

Embrio perpecahan baru muncul setelah Nabi Muhammad Saw. wafat. Mereka

berselisih tentang siapa yang paling berhak untuk menggantikan kepemimpinan umat

Islam setelah Nabi. Kaum Anshor yang dipimpin Sa’ad bin Ubadah berembuk di

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ……………………………………………………………

…………………………………………………………..

2. ……………………………………………………………

……………………………………………………………

3. ……………………………………………………………

……………………………………………………………

AYO MENDALAMI

UJI PUBLIK

Page 20: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

6 Akidah Akhlak Kelas XI

Tsaqifah bani Sa’idah untuk membicarakan penggantian kepemimpinan Nabi

Muhammad Saw. yang kemudian menyusul hadir Abu Bakar ash-Ṣiddiq, Umar bin

Khaṭab dan Abu Ubaidah bin Jarrah dari kalangan Muhajirin. Pada akhirnya

dicapailah kesepakatan untuk mengangkat Abu Bakar ash-Ṣiddiq sebagai khalifah.

2. Aqidah Islam Pada Masa Khulafa ar-Rasyidin

Pada masa Khulafa ar-Rasyidin, khususnya pada masa pemerintahan Abu Bakar

(11-13 H), dan Umar bin Khattab (13-23 H) persatuan umat Islam masih bisa

dipertahankan, biarpun pada awal masa kekhalifahan Abu Bakar ash-Ṣiddiq sempat

muncul beberapa nabi palsu dan keengganan sebagian umat Islam membayar zakat,

namun semua permasalahan tersebut dapat diatasi oleh Abu Bakar ash-Ṣiddiq.

Benih-benih perpecahan mulai muncul pada akhir masa pemerintahan Utsman

bin Affan, yaitu ketika Khalifah Utsman bin Affan (23-35 H) melakukan reformasi di

bidang administratur pemerintahan. Kebijakan yang diambil Khalifah Utsman tersebut

berdampak kepada situasi politik yang tidak stabil.

Situasi politik yang tidak stabil pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin

Affan mencapai puncaknya dengan terbunuhnya khalifah ketiga tersebut. Peristiwa

yang menyedihkan dalam sejarah Islam ini dikenal dengan istilah al-fitnah al-kubra

(fitnah besar). Peristiwa ini dianggap sebagai pangkal munculnya firqah-firqah dalam

Islam.

Intrik politik tidak menjadi reda dengan meninggalnya Utsman bin Affan. Bahkan

pertikaian semakin membesar dengan terjadinya perang Jamal (pasukan khalifah Ali

bin Abi Ṭālib melawan pasukan ‘Aisyah) dan perang Ṣiffin (pasukan khalifah Ali bin

Abi Ṭālib melawan pasukan Mu’awiyah bin Abi Ṣufyān). Perang Jamal dapat

diselesaikan Khalifah Ali bin Abi Ṭālib dengan baik. Namun upaya damai yang

ditempuh untuk mengakhiri perang Ṣiffin melalui upaya perundingan/ tahkīm justru

membuat umat Islam terpecah menjadi beberapa golongan. Kelompok Ali bin Abi

Ṭālib terpecah menjadi dua golongan. Pertama, golongan yang tetap setia kepada Ali

bin Abi Ṭālib, dan inilah yang menjadi embrio kelompok Syi’ah. Kedua, golongan yang

memisahkan diri dari pasukan Ali bin Abi Ṭālib, dan inilah yang kemudian dikenal

dengan firqah Khawārij. Di luar Syi’ah dan Khawārij, ada golongan pendukung

Mu’awiyah bin Abu Ṣufyān. Pada masa ini, tema utama perdebatan para mutakallimīn

adalah tentang hukum orang mukmin yang melakukan dosa besar.

3. Aqidah Islam Pada Masa Bani Umayyah

Pada masa ini, perdebatan di bidang aqidah sudah sangat tajam. Kondisi ini

terjadi karena kedaulatan Islam sudah mulai kokoh, sehingga umat Islam semakin

leluasa untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran yang sebelumnya tidak disentuh.

Masuknya pemeluk Islam yang berasal dari berbagai daerah yang masih membawa

alam pikiran dari keyakinan sebelum memeluk Islam juga menjadi faktor

UJI PUBLIK

Page 21: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 7

perkembangan pemikiran kalam. Umat Islam mulai tertarik untuk mendiskusikan

masalah qadar, begitu juga masalah istiṭa’ah.

Corak pemerintahan yang represif dari beberapa khalifah Bani Umayyah

menyebabkan sebagian umat Islam bersikap apatis. Mereka beranggapan bahwa apa

yang selama ini dialami oleh umat Islam pada hakikatnya sudah menjadi suratan taqdir.

Corak pemikiran yang demikian ini sangat menguntungkan pihak pemerintahan. Maka

paham ini dimanfaatkan pemerintah untuk melegitimasi segala kebijakannya. Tokoh

yang memunculkan pemikiran ini adalah Jaham bin Abi Ṣufyān. Inilah yang kemudian

dikenal dengan paham Jabariyah.

Pada akhirnya ada reaksi dari sebagian umat Islam yang menginginkan adanya

perubahan. Mereka menandingi paham Jabariyah dengan memunculkan konsep

teologi baru. Motor penggerak paham ini misalnya: Ma’bad al-Juhani, Ghailan ad-

Dimasyqi, dan Ja’ad bin Dirham. Mereka inilah tokoh Qadariyah yang pertama.

Adapun sikap para sahabat yang masih hidup pada masa itu, misalnya: Ibnu

Umar, Jabir bin Abdullah, Anas bin Malik, Ibnu Abbas, dan Abu Hurairah beserta

sahabat lain, tidak mau terlibat dalam perdebatan tersebut dan bahkan menolaknya.

Pada masa Daulah Umayyah ini juga muncul pemikir yang cerdas yaitu Hasan

al-Baṣri yang kemudian dijadikan rujukan oleh mayoritas Umat Islam dengan

pendapatnya bahwa orang mukmin yang melakukan dosa besar dipandangnya sebagai

orang fasik, tidak keluar dari golongan mu’min.

4. Aqidah Islam Pada Masa Bani Abbasiyah

Pada masa ini, hubungan antara bangsa Arab dengan bangsa Ajam mencapai

puncaknya. Komunikasi yang intens ini melahirkan corak pemikiran yang baru di

dunia Islam. Gerakan penerjemahan filsafat Yunani dan Persia gencar dilakukan,

sehingga terjadi transfer ilmu pengetahuan yang berasal dari luar Islam. Corak

pemikiran baru ini kemudian dikembangkan oleh para pemikir Islam dalam disiplin

ilmu yang dikenal dengan Ilmu kalam.

Para mutakallimin mulai menulis karya pemikiran mereka dalam bentuk kitab-

kitab yang sistematis. Misalnya Abu Hanifah menulis kitab al-Alim wa al- Muta’alim

dan kitab al-Fiqhu al-Akbar untuk mempertahankan ’aqidah Ahlus Sunnah dan kitab

al-Fiqhu al- Akbar karya Imam asy-Syafi’i.

Antusiasme para pemikir Ilmu kalam semakin berkembang pesat pada masa

pemerintahan al-Ma’mun. Ilmu Kalam menjadi disiplin ilmu yang mandiri yang

memisahkan diri al-fiqhu fi-ilmi (ilmu hukum), yang sebelumnya masih termasuk

dalam dalam al-Fiqhu al-Akbar.

Pada masa pemerintahan al-Ma’mun, al-Mu’tashim, dan al-Watsiq, aliran

Mu’tazilah dijadikan sebagai faham resmi kekhalifahan Bani Abasiyah, sehingga para

ulama yang berpengaruh diuji aqidahnya, yang dalam sejarah dikenal dengan mihnah.

UJI PUBLIK

Page 22: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

8 Akidah Akhlak Kelas XI

Para ulama yang tidak sepaham dengan Mu’tazilah dalam hal kemakhlukan al-Qur’an

maka akan dijatuhi hukuman bahkan dijebloskan ke dalam penjara.

Tindakan al-Ma’mun yang menggunakan tangan besi tersebut berdampak kepada

hilangnya simpatik umat Islam terhadap Mu’tazilah, dan pada akhirnya dijauhi oleh

masyarakat. Dalam keadaan yang demikian itu muncullah Abu Hasan al-Asy’ari yang

merupakan murid utama dari al-Jubbai al-Mu’tazili mengeluarkan pemikiran garis

tengah dengan menggunakan dalil-dalil naqli dan aqli untuk menopang argumentasi

aqidahnya. Dan bersamaan itu. muncul tokoh Abu Mansur al-Maturidi yang

mempunyai corak pemikiran yang sama dengan Abu Hasan al-Asy’ari

Adapun faham aqidah yang dikembangkan oleh Abu Hasan al-Asy’ari dan Abu

Mansur al-Maturidi dapat tersebar luas karena beliau mempunyai murid-murid yang

mampu mengembangkan pemikiran gurunya. Diantara Ulama yang mengembangkan

pemikiran Abu Hasan al-Asy’ari adalah: Abu Bakar al-Baqillani, Abu Ishaq al-

Isfarayini, Imamul Haramain al-Juwaini, dan al-Ghazali.

5. Aqidah Islam Sesudah Bani Abbasiyah

Pada masa ini, paham Asy’ariyah dan Maturidiyah mengalami perkembangan

yang sangat pesat sehingga menjadi paham mayoritas umat Islam. Corak pemikiran

yang mudah dipahami, dan mampu mengkolabirasikan antara dalil naqli/nash dan

pendekatan akal/filsafat menjadikan aliran Asy’ariyah dan Maturidiyah menjadi aliran

yang banyak dikikuti oleh umat Islam. Aliran ini kemudian dikenal dengan sebutan

ahlu al-sunnah wa al-jama’ah dan menjadi paham mayoritas umat Islam.

Pada permulaan abad ke-8 H, muncul Taqiyyudin Ibnu Taimiyah di Damaskus

yang berusaha membongkar beberapa pemikiran Asy’ariyah yang dianggapnya tidak

murni bersumber dari al-Qur’an dan al-Hadiś. Pemikiran Ibnu Taimiyah ini kemudian

dikenal dengan gerakan Salafi. Pada perkembangan selanjutnya muncul pemikir-

pemikir Islam seperti Ibnul Qayyim al-Jauziyah, Jamaluddin al-Afghani, Rasyid Ridlo,

Muhammad Abduh, dan Muhammad bin Abdul Wahab.

B. Peristiwa tahkīm

Ali bin Abi Ṭālib menerima estafet kepemimpinan dalam situasi yang sulit.

Peristiwa pembunuhan Utsman bin Affan menjadi beban yang sangat berat untuk

diselesaikan. Mu’awiyah yang merasa representasi keluarga Utsman bin Affan

mengajukan tuntutan agar Ali bin Abi Ṭālib memprioritaskan pengusutan pembunuhan

Utsman bin Affan. Sebenarnya Ali bin Abi Ṭālib sudah bersungguh-sungguh berupaya

membongkar kasus pembunuhan Utsman tersebut, tetapi belum berhasil. Mu’awiyah bin

Abi Ṣufyān tidak mau baiat kepada Ali bin Abi Ṭālib dan secara terang-terangan

menolak kekhalifahannya. Mu’awiyah bin Abi Ṣufyān, yang saat itu menjabat gubernur

UJI PUBLIK

Page 23: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 9

di Syam menyusun kekuatan untuk melawan kekhalifahan Ali bin Abi Ṭālib. Pada

akhirnya bertempurlah dua kekuatan pasukan di Ṣiffin pada bulan Ṣafar 37 H/657 M.

Dalam pertempuran di Ṣiffin, pasukan Ali bin Abi Ṭālib hampir mencapai

kemenangan. ‘Amr bin ‘Ash dari pihak Mu’awiyah yang mengamati pasukannya

semakin terpojok dan menuju kepada kekalahan maka mengajukan usul supaya diadakan

perundingan. Usulan tersebut pada awalnya diragukan ketulusannya oleh Ali bin Abi

Ṭālib. Namun pada akhirnya Ali bin Abi Ṭālib menerima ajakan damai tersebut setelah

didesak oleh sebagian pasukannya.

Daumatul Jandal adalah lokasi yang disepakati untuk dijadikan tempat

perundingan. Peristiwa perundingan antara pihak Ali bin Abi Ṭālib dan pihak Mu’awiyah

inilah kemudian dikenal dengan sebutan tahkīm/arbitrase. Masing-masing delegasi

berjumlah 400 orang (sebagian riyawat mengatakan 100 orang). Delegasi Ali bin Abi

Ṭālib dipimpin Abu Musa Al-Asy’ari, delegasi Mu’awiyah dipimpin ‘Amr bin ‘Ash.

Dalam dialog antara delegasi Ali bin Abi Ṭālib dan delegasi Mu’awiyah, dicapailah suatu

kesepakatan, bahwa untuk meredakan pertikaian maka Ali bin Abi Ṭālib dan Mu’awiyah

harus diturunkan dari jabatannya.

‘Amr bin ‘Ash meminta kepada Abu Musa al-Asy’ari untuk menyampaikan hasil

kesepakatan lebih dulu baru kemudian dirinya. Alasan yang disampaikan oleh ‘Amr bin

‘Ash adalah untuk menghormati Abu Musa al-Asy’ari karena lebih dulu masuk Islam

dan usianyapun lebih tua. ‘Amr bin ‘Ash yang mempersilakan lebih dahulu kepada Abu

Musa al-Asy’ari untuk menyampaikan hasil musyawarah tersebut, ternyata hanyalah

sebuah strategi untuk memenangkan diplomasi, yang tidak diantisipasi oleh Abu Musa al-

Asy’ari. Lalu Abu Musa menyampaikan hasil perundingan di Daumatal Jandal tersebut

tanpa mempunyai kecurigaan apapun kepada ‘Amr bin ‘Ash.

Sebelum Abu Musa al-Asy’ari menyampaikan pidatonya, Ibnu Abbas yang

merupakan salah satu delegasi dari pihak Ali bin Abi Ṭālib, mencoba menasehati Abu

Musa al-Asy’ari dengan mengatakan, “’Amr bin ’Ash telah menipumu, jangan bersedia

menyampaikan hasil kesepakatan sebelum ‘Amr bin ‘Ash menyampaikan di depan

seluruh delegasi!” Namun Abu Musa al-Asy’ari menolak permintaan Ibnu Abbas. Dan

berpidatolah Abu Musa al-Asy’ari: “Kami berdua mencapai suatu kesepakatan, dan

berdoa semoga Allah menjadikannya sebagai kesepakatan yang mendamaikan umat”.

Lalu di depan seluruh delegasi yang berjumlah sekitar 800 orang tersebut Abu

Musa al-Asy’ari melanjutkan pidatonya: “Kami berdua telah mencapai kesepakatan,

yang kami nilai sebagai kesepakatan yang terbaik untuk umat, yaitu masing-masing dari

kami berdua lebih dadulu akan mencopot Ali bin Abi Ṭālib dan Mu’awiyah dari

jabatannya. Setelah itu, menyerahkan kepada umat Islam untuk memilih khalifah yang

mereka sukai. Dengan ini, saya menyatakan telah mencopot Ali bin Abi Ṭālib sebagai

khalifah”.

Dan seperti yang diduga Ibnu Abbas, ketika ‘Amr bin ‘Ash berbicara di depan

semua delegasi, dia berkata, “Kalian telah mendengarkan sendiri, Abu Musa al-Asy’ari

UJI PUBLIK

Page 24: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

10 Akidah Akhlak Kelas XI

telah mencopot Ali bin Abi Ṭālib , dan saya sendiri juga ikut mencopotnya seperti yang

dilakukan Abu Musa al-Asy’ari. Dengan demikian, dan mulai saat ini juga, saya

nyatakan bahwa Mu’awiyah adalah khalifah, pemimpin umat. Mu’awiyah adalah

pelanjut kekuasaan Utsman bin Affan dan lebih berhak menggantikannya”.

Mendengar pernyataan ‘Amr bin ‘Ash tersebut, Ibnu Abbas langsung membentak

Abu Musa al-Asy’ari, yang menjawab “Saya mau bilang apa lagi, tidak ada yang bisa

saya lakukan, ‘Amr bin ‘Ash telah menipuku", dan kemudian mulai mencaci dengan

mengatakan, “Wahai ‘Amr bin ‘Ash, celaka kamu, kamu telah menipu dan berbuat

jahat”.

Bisa dibayangkan bagaimana kacaunya dan gaduhnya suasana di Daumatul Jandal

pada saat itu. Seluruh pendukung Ali bin Abi Ṭālib tentu sangat kecewa. Sebaliknya,

kubu Mu’awiyah merasa senang dan bersuka ria. Setelah kejadian aneh dan kacau itu,

Abu Musa al-Asy’ari meninggalkan kota Daumatul Jandal menuju Makkah. Sementara

‘Amr bin ‘Ash dan anggota delegasinya meninggalkan Daumatul Jandal untuk menemui

dan memberitahu Mu’awiyah tentang hasil tahkīm dan sekaligus mengucapkan

selamat kepada Mu’awiyah sebagai khalifah. Dan inilah awal kekuasaan Dinasti

Umayyah di Damaskus. Sementara itu Ibnu Abbas menemui Ali bin Abi Ṭālib untuk

memberitahu hasil pertemuan tahkīm.

Dampak dari peristiwa tahkīm tersebut, maka umat Islam terpecah menjadi tiga

faksi, yaitu:

1. Kelompok yang tetap setia kepada Ali bin Abi Ṭālib , yang kemudian menjadi embrio

kelompok Syi’ah.

2. Pecahan kelompok Ali bin Abi Ṭālib , yang kemudian dikenal dengan sebutan

Khawārij .

3. Kelompok yang mendukung Mu’awiyah bin Abi Ṣufyān.

Pada awalnya, aliran Khawārij hanya memperdebatkan persoalan politik, namun

kemudian menjalar ke persoalan teologi/akidah. Misalnya sikap mereka terhadap

Utsman, Ali bin Abi Ṭālib dan Mu’awiyah yang dinilainya sebagai kafir karena dianggap

mencampuradukkan antara yang benar (haq) dengan yang palsu (bāṭil). Karena itu

mereka merencanakan untuk membunuh Ali bin Abi Ṭālib, Mu’awiyah bin Abi Ṣufyān,

dan ‘Amr bin ‘Ash .

Rencana pembunuhan tersebut dirancang dengan matang. Ibnu Muljam ditugaskan

untuk membunuh Ali bin Abi Ṭālib di Kufah. Hajjaj bin Abdullah ditugaskan untuk

membunuh Mu’awiyah di Damaskus. ‘Amr bin Bakar ditugaskan untuk membunuh ‘Amr

bin ‘Ash di Mesir. Namun pada akhirnya yang berhasil dibunuh hanyalah Ali bin Abi

Ṭālib. Sedangkan Mu’awiyah hanya mengalami luka-luka, dan ‘Amr bin ‘Ash selamat

sepenuhny, karena tidak ke Masjid, dan hanya berhasil membunuh Kharijah yang dikira

‘Amr bin ‘Ash kerena kemiripan rupanya.

UJI PUBLIK

Page 25: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 11

1. Pada masa awal perkembangan Islam sampai dengan akhir masa kepemimpinan

Utsman bin Affan, keadaan umat Islam masih dalam satu corak pemahaman akidah.

Kasus terbunuhnya Utsman bin Affan, yang dikenal dengan al-fitnah al-kubra

menjadi tonggak munculnya kelompok-kelompok dalam Islam.

2. Khalifah Ali Ali bin Abi Ṭālib yang menggantikan kekhalifahan Utsman bin Affan

menerima estafet kepemimpinan dalam suasana kekacauan politik. Pertikaian antar

umat Islam yang memicu peperangan tidak dapat dihindarkan.

3. Upaya Khalifah Ali bin Abi Ṭālib untuk menyatukan umat Islam yang diselesaikan

dengan memerangi kelompok yang tidak tunduk kepada kekhalifahannya justru

membuat friksi-friksi dalam Islam semakin mengkristal, akhirnya terjadilah perang

Jamal dan perang Ṣiffin.

4. Tahkīm yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan, justru berakhir

mengecewakan dan memunculkan kelompok baru di luar pendukung Ali bin Abi

Ṭālib dan Mu’awiyah yaitu Khawārīj.

5. Walaupun yang memicu munculnya aliran-aliran dalam Islam adalah masalah politik,

namun pada akhirnya berkembang ke masalah akidah atau teologi. Dari sinilah,

akhirnya muncul berbagai firqah/aliran dalam Islam.

1. Guru menyampaikan kepada siswa tentang jenis dan metode pembelajaran diskusi yang

akan dipakai (misalnya: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi

panel) dengan menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam diskusi tersebut.

2. Guru menyampaikan tema diskusi.

3. Tema diskusi adalah:

a. Sikap kaum muslimin dalam menentukan pemimpin sesaat setelah wafatnya Nabi

Muhammad Saw..

b. Sikap kaum muslimin dalam menyikapi kebijakan reformasi yang dilakukan Khalifah

Utsman bin Affan.

c. Upaya pihak Ali bin Abi Ṭālib dan Mu’awiyah bin Abi Ṣufyān dalam menyelesaikan

pertikaian/perbedaan.

4. Siswa menyampaikan presentasi di depan kelas.

RANGKUMAN

AYO PRESENTASI

UJI PUBLIK

Page 26: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

12 Akidah Akhlak Kelas XI

Setelah mempelajari latar belakang munculnya ilmu kalam dalam peristiwa tahkīm,

maka seharusnya kita dapat bersikap sebagai berikut:

1. Menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan.

2. Kritis dalam menghadapi perbedaan aliran-aliran kalam.

3. Toleran dalam menghadapi perbedaan aliran-aliran kalam.

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!

1. Kebijakan birokrasi yang dilakukan Utsman bin Affan memicu ketidakpuasan

sebagian umat Islam, sehingga terjadilah pemberontakan yang mengakibatkan

terbunuhnya Utsman bin Affan yang dalam sejarah Islam dikenal dengan kejadian al-

fitnah al-kubra. Dari kejadian inilah kemudian memicu perpecahan Islam.

Analisislah kejadian tersebut sehingga dapat memicu perpecahan umat Islam!

2. Pada saat perang Ṣiffin, pasukan Ali bin Abi Ṭālib hampir mendapatkan kemenangan,

namun pada saat itu ada tawaran damai yang disampaikan oleh Mu’awiyah bin Abi

Shufyan yaitu dengan perundingan atau tahkīm. Pada awalnya, Ali bin Abi Ṭālib

enggan menerima tawaran tersebut. Namun karena adanya desakan yang kuat dari

sebagian anggota pasukannya, maka akhirnya Ali bin Abi Ṭālib menerima tawaran

perundingan tersebut. Mengapa Ali bin Abi Ṭālib menerima usulan diadakannya

tahkīm? berilah alasan yang kuat!

3. Diantara alasan Mu’awiyah bin Abu Shufyan tidak berbaiat kepada Ali bin Abi Ṭālib

adalah adanya kekhawatiran hilangnya Jabatan gubernur di Damaskus yang

dipegangnya sejak pemerintahan Khalifah Umar bin Khaṭab. Kemudian merembet

kepada tuntutan kepada Ali bin Abi Ṭālib untuk mengungkap dan mencari pembunuh

Utsman bin Affan, sehingga terjadilah perang Ṣiffin. Kritisilah permasalahan tersebut

sehingga jelas pokok persoalan yang menyebabkan terjadinya perpecahan di kalangan

umat Islam!

4. Diantara pasukan Ali bin Abi Ṭālib ada yang tidak menerima hasil tahkīm. Namun

dalam perkembangannya, kelompok ini tidak hanya memusuhi kelompok Ali bin Abi

Ṭālib tetapi juga memusuhi kelompok Mu’awiyah. Mengapa demikian, berilah alasan

yang kuat!

PENDALAMAN KARAKTER

AYO BERLATIH

UJI PUBLIK

Page 27: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 13

5. Perang Ṣiffin sangat merugikan kelompok Ali bin Abi Ṭālib. Namun demikian,

diantara pendukungnya ada yang tetap setia kepada Ali bin Abi Ṭālib . Mengapa

mereka tetap setia kepada Ali bin Abi Ṭālib ?

B. Tugas terstruktur

1. Tulislah gambaran situasi yang terjadi pada saat menjelang dan setelah terjadinya

tahkīm.

2. Mu’awiyah tidak membaiat Ali bin Abi Ṭālib dengan alasan persoalan pengusutan

terbunuhnya Utsman bin Affan itu harus dituntaskan dulu, sehingga Mu’awiyah

menuntut kepada Ali bin Abi Ṭālib untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Ali bin Abi

Ṭālib sebenarnya sudah berusaha maksimal untuk menyelesaikan kasus tersebut,

namun belum berhasil. Hal itulah yang menjadi titik tolak terjadinya perang Ṣiffin.

Tulislah sikap Saudara apabila menghadapi persoalan yang demikian itu?

C. Tugas mandiri tidak terstruktur

Carilah isi pidato yang disampaikan Abu Bakar ash-Ṣiddiq pada saat diangkat menjadi

khalifah.

UJI PUBLIK

Page 28: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

14 Akidah Akhlak Kelas XI

Mutiara Hikmah

Lukman al-Hakim berkata kepada anaknya, “Hai anakku, sesungguhnya aku

nasihatkan kepadamu beberapa hal, yang apabila kamu pegang teguh maka kamu akan

tetap menjadi orang yang terhormat: luaskanlah santunmu terhadap orang dekat dan

jauh; tahanlah kejahilanmu terhadap orang mulia maupun orang durjana; sambunglah

silaturrahim kerabat-kerabatmu; jaga saudara-saudaramu dan selamatkan mereka,

jangan kamu terima pengadu domba yang senantiasa berusaha hendak merusak

hubunganmu dan ingin memperdayakan kamu; dan hendaklah saudara-saudaramu itu

terdiri dari orang-orang yang bila kamu berpisah dari mereka atau berpisah darimu,

maka kamu tidak mencela mereka dan merekapun tidak mencela kamu”.

Sitanggal, Anshori Umar, 1989, terj. Lukmanul Hakim dan Hikmah-Hikmahnya, Solo:

Ramadhani: 1989

UJI PUBLIK

Page 29: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 15

UJI PUBLIK

Page 30: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

16 Akidah Akhlak Kelas XI

BAB 2

ALIRAN-ALIRAN ILMU KALAM

Sumber: Sihabul Milahudin, karya: Nabiel Zamzamie, Koleksi Pribadi

Pengalaman pahit dalam sejarah umat Islam seharusnya tidak terulang lagi.

Pertikaian dan perbedaan sudat pandang dalam menyelesaikan suatu persoalan yang

diselesaikan dengan peperangan, justru menghasilkan luka yang sangat mendalam dan

tidak mudah diobati.

Islam telah mengajarkan untuk saling menghormati adanya perbedaan, bahkan

menempatkannya sebagai suatu rahmat. Namun apabila salah dalam menyikapi perbedaan

yang ada, maka perbedaan tersebut akan menjadi suatu nestapa. Ada persoalan besar yang

harus diselesaikan bersama untuk menjaga agar perbedaan pemahaman keagamaan jangan

sampai menimbulkan perpecahan.

UJI PUBLIK

Page 31: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 17

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

1.2. Menghargai keragaman nilai-nilai dalam aliran-aliran ilmu Kalam: Khawārij, Syi’ah,

Murji’ah, Jabariyah, Qadariyah, Mu’tazilah, Ahlussunnah wal Jama’ah (Asy’ariyah

dan Maturidiyah).

2.2. Mengamalkan sikap tanggung jawab dan menghargai perbedaan setelah mempelajari

aliran-aliran ilmu Kalam: Khawārij, Syi’ah, Murji’ah, Jabariyah , Qadariyah,

Mu’tazilah, Ahlussunnah wal Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiyah).

3.2. Menganalisis sejarah, tokoh utama dan ajaran pokok aliran-aliran ilmu Kalam:

Khawārij, Syi’ah, Murji’ah, Jabariyah , Qadariyah, Mu’tazilah, Ahlussunnah wal

Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiyah).

4.2. Menyajikan hasil analisis tentang sejaran, tokoh utama dan ajaran pokok aliran-aliran

ilmu Kalam: Khawārij, Syi’ah, Murji’ah, Jabariyah , Qadariyah, Mu’tazilah,

Ahlussunnah wal Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiyah).

UJI PUBLIK

Page 32: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

18 Akidah Akhlak Kelas XI

Indikator

1.2.1. Menekankan adanya keragaman nilai-nilai dalam aliran-aliran ilmu Kalam:

Khawārij, Syi’ah, Murji’ah, Jabariyah, Qadariyah, Mu’tazilah, Ahlussunnah

wal Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiyah).

2.2.1. Membisaakan sikap tanggung jawab dan menghargai perbedaan setelah

mempelajari aliran-aliran ilmu Kalam: Khawārij, Syi’ah, Murji’ah, Jabariyah,

Qadariyah, Mu’tazilah, Ahlussunnah wal Jama’ah (Asy’ariyah dan

Maturidiyah).

3.2.1. Mendeskripsikan sejarah munculnya aliran-aliran ilmu kalam: Khawārij,

Syi’ah, Murji’ah, Jabariyah , Qadariyah, Mu’tazilah, Ahlussunnah wal

Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiyah).

3.2.2. Mengidentifikasi tokoh utama aliran-aliran ilmu kalam: Khawārij, Syi’ah,

Murji’ah, Jabariyah , Qadariyah, Mu’tazilah, Ahlussunnah wal Jama’ah

(Asy’ariyah dan Maturidiyah).

3.2.3. Mengidentifikasi ajaran pokok aliran-aliran ilmu kalam: Khawārij, Syi’ah,

Murji’ah, Jabariyah , Qadariyah, Mu’tazilah, Ahlussunnah wal Jama’ah

(Asy’ariyah dan Maturidiyah).

3.2.4. Membandingkan ajaran aliran-aliran ilmu kalam: Khawārij, Syi’ah, Murji’ah,

Jabariyah, Qadariyah, Mu’tazilah, Ahlussunnah wal Jama’ah (Asy’ariyah dan

Maturidiyah).

4.1.2. Merumuskan hasil analisis tentang sejaran, tokoh utama dan ajaran pokok

aliran-aliran ilmu Kalam: Khawārij, Syi’ah, Murji’ah, Jabariyah , Qadariyah,

Mu’tazilah, Ahlussunnah wal Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiyah).

PETA KONSEP

Ahlussunnah Waljama’ah

(Asy’ariyah dan al-Maturidiyah)

Mu’tazilah

Qadariyah

Jabariyah

Murji’ah

Syi’ah

Khawārij

Aliran Ilmu

Kalam

UJI PUBLIK

Page 33: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 19

Amatilah gambar berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan!

Sumber: Sihabul Milahudin, Koleksi Pribadi

Sumber: Sihabul Milahudin, Koleksi Pribadi

A. Aliran Khawārij

1. Sejarah Khawārij

Istilah Khawārij berasal dari Bahasa Arab “khawārij”, yang berarti mereka

yang keluar. Nama ini digunakan untuk memberikan atribut bagi pengikut Ali bin

Abi Ṭālib yang keluar dari golongannya dan kemudian membentuk kelompok

sendiri. Penamaan terhadap kelompok yang keluar dari pasukan Ali bin Abi Ṭālib

bukanlah julukan yang diberikan dari luar kelompoknya saja, tetapi mereka juga

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ….…………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ……………………………………

…………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

AYO MENGAMATI

AYO MENDALAMI

UJI PUBLIK

Page 34: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

20 Akidah Akhlak Kelas XI

menamakan diri dengan sebutan Khawārij dengan pengertian orang-orang yang

keluar pergi perang untuk menegakkan kebenaran. Penamaan ini diambilkan dari QS.

An-Nisa’ (4): 100.

غما لرض ٱ في يجد لل ٱن يهاجر في سبيل وم كثيرا مر لل ٱ إلى مهاجرا تهۦبي من خرج ي ومن وسعة

يمارح فوراغ لل ٱ وكان لله ٱ على أجرهۥ وقع فقد لموت ٱ يدركه ثم ورسولهۦ

Artinya: Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka

bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa

keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-

Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang

dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa’ [4]: 100.)

Nama lain Khawārij adalah harūriyah yang dinisbahkan kepada perkataan

harur, yaitu nama sebuah desa yang terletak di kota Kufah di Irak, dimana kaum

Khawārij yang berjumlah 12.000 orang bertempat sesudah memisahkan diri dari

pasukan Ali. Disini mereka memilih Abdullāh bin Wahab al-Rasyidi menjadi imam

sebagai ganti Ali bin Abi Ṭālib.

Rekam jejak kaum Khawārij telah ada sejak zaman Nabi Muhammad Saw.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri ra, ia berkata: Ketika kami berada di

sisi Rasulullah Saw. dan beliau sedang membagi-bagi (harta), datanglah Dzul

Khuwaisirah dari Bani Tamim kepada beliau. Ia berkata: “Wahai Rasulullah, berbuat

adillah!” Rasulullah Saw. pun bersabda: “Celakalah engkau! Siapa lagi yang berbuat

adil jika aku tidak berbuat adil? Benar-benar merugi jika aku tidak berbuat adil.”

Maka Umar bin Khaṭab ra. berkata: “Wahai Rasulullah, ijinkanlah aku untuk

memenggal lehernya!” Rasulullah berkata: “Biarkanlah ia, sesungguhnya ia akan

mempunyai pengikut yang salah seorang dari kalian dinilai bahwa salat dan puasanya

tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan salat dan puasa mereka, mereka selalu

membaca al-Qur’an namun tidaklah melewati kerongkongan mereka, mereka keluar

dari Islam sebagaimana keluarnya anak panah dari ar-ramiyyah, dilihat nashl-nya

(besi pada ujung anak panah) maka tidak didapati bekasnya. Kemudian dilihat rishaf-

nya (tempat masuk nashl pada anak panak) maka tidak didapati bekasnya, kemudian

dilihat dari nadhi-nya (batang anak panah) maka tidak didapati bekasnya, kemudian

dilihat qudzadz-nya (bulu-bulu yang ada ada anak panah) maka tidak didapati pula

bekasnya. Anak panah itu benar-benar dengan cepat melewati lambung dan darah

hewan buruan. Ciri-cirinya: di tengah-tengan mereka; ada seorang laki-laki hitam,

salah satu lengannya seperti payu dara wanita atau seperti daging yang bergoyang-

goyang, mereka akan muncul di saat terjadi perpecahan di antara kaum muslimin.”

Timbul-tenggelamnya Khawārij juga dapat dilacak pada akhir masa

pemerintahan Utsman bin Affan. Dr. Saleh bin Fauzan al-Fauzan menyatakan:

“Mereka adalah orang-orang yang memberontak di akhir masa pemerintahan Utsman

UJI PUBLIK

Page 35: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 21

bin Affan yang mengakibatkan terbunuhnya Utsman bin Affan”. Setelah

pemerintahan dipegang oleh Ali bin Abi Ṭalib, mereka juga memberontak dengan

dalih, pemerintahan Ali telah menyalahi hukum yang dibuat oleh Allah. Dalam

perkembangan selanjutnya, kelompok Khawārij selalu memberontak kepada

pemerintahan yang sah. Hal ini sesuai dengan salah satu doktrin politiknya, yaitu

memberontak terhadap pemerintah dan memisahkan diri dari jama’ah muslimin

merupakan bagian dari agama.

Asy-Syahratsani berkata: “Siapa saja yang keluar dari ketaatan terhadap

pemimpin yang sah, yang telah disepakati, maka ia dinamakan khariji (seorang

khawārij), baik keluarnya di masa sahabat terhadap al-Khulafa ar-Rasyidin atau

kepada pemimpin setelah mereka di masa tabi’in, dan juga terhadap pemimpin kaum

muslimin di setiap masa.”

Al-Imam an-Nawawi berkata: “Dinamakan Khawārij dikarenakan keluarnya

mereka dari jama’ah kaum muslimin. Dikatakan pula karena keluarnya mereka dari

jalan (manhaj) jamaah kaum muslimin, dan dikatakan pula karena sabda Rasulullah

Saw. .: “Akan keluar dari diri orang ini…” (HR. Muslim)

2. Sekte Khawārij dan doktrin ajarannya

a. Al-Muhakkimah

Sekte ini merupakan golongan Khawārij asli yang terdiri dari pengikut-

pengikut Ali yang kemudian membangkang. Nama al-Muhakkimah berasal dari

semboyan mereka lā hukma illā lillāh ( menetapkan hukum itu hanyalah hak

Allah) yang merujuk kepada QS. Al- An’ām (6): 57 berikut: ن رب ي وكذبتم بهۦ ما عندي إل لحكم ٱ إن جلون بهۦ ستع ت ما قل إن ي على بي نة م لحق ٱ يقص لل

صلين ٱ خير وهو لفArtinya: Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al

Quran) dari Tuhanku, sedang kamu mendustakannya. tidak ada padaku

apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya.

menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang

sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik". (QS. Al-

An’ām [6]: 57)

Mereka menolak tahkīm karena dianggap bertentangan dengan perintah

Allah Swt. dalam QS. al-Hujurât (49): 9 yang menyuruh memerangi kelompok

pembangkang sampai mereka kembali ke jalan Allah Swt.

هم ت بغ ن فإ ما بينه فأصلحوا قتتلوا ٱنين لمؤم ٱوإن طا ئفتان من تلوا لخرى ٱ على اإحدى لتيٱ فق

ء حتى تبغي لل ٱ أمر إلى تفي Artinya: dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang

hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu

melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar

perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah.

(QS. Al-Hujurāt [49]: 9)

UJI PUBLIK

Page 36: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

22 Akidah Akhlak Kelas XI

b. Al-Azariqah

Sekte ini lahir sekitar tahun 60 H (akhir abad ke-7 M) di daerah perbatasan

antara Irak dan Iran. Nama al-Azariqah dinisbahkan kepada pemimpinnya, yaitu

Abi Rasyid Nafi’ bin al-Azraq. Sebagai khalifah, Nafi’ digelari amirul mukminin.

Menurut al-Baghdadi, pengikut Nafi’ berjumlah lebih dari 20.000 orang.

Setiap orang Islam yang menolak ajaran al-Azariqah dianggap musyrik.

Bahkan pengikut al-Azariqah yang tidak berhijrah ke dalam wilayahnya, juga

dianggap musyrik. Menurut mereka, semua orang Islam yang musyrik boleh

ditawan dan dibunuh, termasuk anak dan istri mereka. Berdasarkan prinsip ini,

pengikut al-Azariqah banyak melakukan pembunuhan terhadap sesama umat

Islam yang berada di luar daerah mereka. Mereka memandang daerah mereka

sebagai dar al-Islām (negara Islam), di luar daerah itu dianggap dar al-kufr

(daerah yang dikuasai/diperintah oleh orang kafir).

Al-Azariqah mempunyai sikap yang lebih radikal dari al-Muhakkimah.

Mereka tidak lagi menggunakan istilah kafir, tetapi istilah musyrik. Di dalam

Islam, syirik merupakan dosa yang terbesar, lebih besar dari kufur.

Mereka juga mempunyai doktrin, orang Islam yang tidak sepaham dengan

mereka adalah termasuk orang musyrik. Begitu juga pengikut al-Azariqah yang

tidak mau hijrah kedalam lingkungan mereka juga dipandang musyrik.

c. An-Najdah

Pendiri sekte ini adalah Najdâh bin Amir al-Hanafi, penguasa daerah

Yamamah. Lahirnya kelompok ini sebagai reaksi terhadap pendapat Nafi’,

pemimpin al-Azariqah yang mereka pandang terlalu ekstrem.

Paham teologi an-Najdat yang terpenting adalah bahwa orang Islam yang

tak sepaham dengan mereka dianggap kafir. Orang seperti ini menurut mereka

akan masuk neraka dan kekal di dalamnya. Pengikut an-Najdâh sendiri tidak akan

kekal dalam neraka walaupun melakukan dosa besar. Bagi mereka dosa kecil

dapat meningkat menjadi dosa besar bila dikerjakan terus-menerus. Dalam

perkembangan selanjutnya, sekte ini mengalami perpecahan. Beberapa tokoh

penting dari sekte ini, seperti Abu Fudaik dan Rasyid at-Tawil, membentuk

kelompok oposisi terhadap an-Najdâh yang berakhir dengan terbunuhnya Najdat

pada tahun 69 H/688 M.

d. Al-‘Ajaridiyah

Pendiri sekte ini adalah Abdul Karīm bin Ajarad. Dibandingkan dengan

al-Azariqah, doktrin teologi kaum al-Ajaridiyah jauh lebih moderat. Mereka

berpendapat bahwa tidak wajib berhijrah ke wilayah mereka seperti yang

diajarkan Nafi’, tidak boleh merampas harta dalam peperangan kecuali harta

orang yang mati terbunuh, dan tidak dianggap musyrik anak-anak yang masih

UJI PUBLIK

Page 37: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 23

kecil. Bagi mereka, al-Qur’an sebagai kitab suci tidak layak memuat cerita-cerita

percintaan, seperti yang terkandung dalam surah Yusuf. Oleh karena itu, surah

Yusuf dipandang bukan bagian dari Al-Qur’an.

e. As-Sufriyah

Nama as-Sufriyah dinisbahkan kepada Ziad bin Ashfār. Sekte ini

membawa paham yang mirip dengan paham al-Azariqah, hanya lebih lunak.

Doktrin teologinya yang penting adalah istilah kufr atau kafir. Istilah kafir itu

mengandung dua arti, yaitu kufr an-ni’mah (mengingkari nikmat Tuhan) dan kufr

billāh (mengingkari Tuhan). Untuk arti pertama, kafir tidak berarti keluar dari

Islam.

f. Al-Ibadiyah.

Sekte ini dimunculkan oleh Abdullāh bin Ibad al-Murri at-Tamimi pada

tahun 686 M. Doktrin teologi yang terpenting antara lain bahwa orang Islam yang

berdosa besar tidak dikatakan mukmin, melainkan muwahhid (orang yang

dimaksud adalah kafir nikmat, yaitu tidak membuat pelakunya keluar dari agama

Islam).

Selanjutnya, yang dipandang sebagai daerah dar at-tauhid (daerah yang

dikuasai orang–orang Islam), tidak boleh diperangi. Harta yang boleh dirampas

dalam perang hanya kuda dan alat perang. Sekte al-Ibadiyyah dianggap sebagai

golongan yang paling moderat dalam aliran Khawārij.

B. Aliran Syi’ah

1. Sejarah Syi’ah

Syi’ah menurut bahasa berarti sahabat atau pengikut. Dalam kajian ilmu kalam,

kata syi’ah lebih spesifik ditujukan kepada orang-orang yang menjadi pengikut atau

pendukung Ali bin Abi Ṭālib. Menurut Macdonald, para pendukung Ali ini tidak

mau menerima penamaan diri mereka dengan Syi’ah sebagai suatu golongan atau

sekte, kaum sunni yang memberi nama Syi’ah kepada mereka itu sebagai suatu

ejekan. Tetapi menurut Watt, penamaan Syi’ah terhadap para pendukung dan

pengikut Ali itu bukanlah diciptakan oleh lawan-lawan mereka, namun oleh mereka

sendiri.

Menurut Asy-Syahratsani, Syi’ah adalah nama kelompok bagi mereka yang

menjadi pengikut (syaya’u) Ali bin Abi Ṭālib , dan berpendirian bahwa

keimaman/kekhalifahan itu berdasarkan pengangkatan dan pendelegasian (nash-

washiyah) baik dilakukan secara terbuka maupun secara sembunyi-sembunyi atau

rahasia, dan mereka yang percaya bahwa keimaman itu tidaklah terlepas dari anak

keturunan Ali bin Abi Ṭālib.

Munculnya aliran Syi’ah tidak dapat dipisahkan dari tokoh kontroversial yang

bernama Abdullāh Ibnu Saba’. Abdullāh Ibnu Saba’ adalah seorang pendeta Yahudi

berasal dari Yaman yang pura-pura masuk Islam. Sebagian ahli sejarah berpendapat

bahwa Abdullāh Ibnu Saba’ ini masuk Islam dengan tujuan hendak merusak Islam

dari dalam karena mereka tidak sanggup mengacaukan dari luar.

UJI PUBLIK

Page 38: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

24 Akidah Akhlak Kelas XI

Propaganda yang pertama kali dilancarkan oleh Abdullāh Ibnu Saba’ adalah

dengan cara menyebarkan fitnah tehadap Khalifah Utsman bin Affan dan

menyanjung-nyanjung Ali bin Abi Ṭālib secara berlebih-lebihan. Propaganda ini

mendapatkan sambutan dari sebagian masyarakat Madinah, Mesir, Bashrah, dll. Dia

sangat berani membuat hadiś palsu yang bertujuan mengagung-agungkan Ali bin Abi

Ṭālib dan merendahkan Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khaṭab, dan Utsman bin

Affan. Diantara propaganda Abdullāh Ibnu Saba’ adalah:

a. al-Wishoyah

Arti al-wishoyah adalah wasiat. Nabi Muhammad Saw. berwasiat supaya

khalifah (imam) sesudah beliau adalah Ali bin Abi Ṭālib, sehingga beliau diberi

gelar al-washiy (orang yang diberi wasiat).

b. Ar-Raj’ah

Arti ar-raj’ah ialah kembali. Ibnu Saba’ menyampaikan bahwa Nabi

Muhammad Saw. tidak boleh kalah dengan Nabi Isa As. Kalau Nabi Isa As. akan

kembali pada akhir zaman untuk menegakkan keadilan, maka Nabi Muhammad

Saw. lebih patut untuk kembali. Ali bin Abi Ṭālib juga akan kembali di akhir

zaman untuk menegakkan keadilan. Ia tidak percaya bahwa Ali bin Abi Ṭālib

telah mati terbunuh tetapi masih hidup.

c. Ketuhanan Ali bin Abi Ṭālib

Ibnu Saba’ juga mempropagandakan paham bahwa dalam tubuh Ali bin

Abi Ṭālib bersemayam unsur ketuhanan. Oleh karena itu Ali bin Abi Ṭālib

mengetahui segala yang gaib , dan selalu menang dalam peperangan melawan

orang kafir, suara petir adalah suara Ali bin Abi Ṭālib , dan kilat adalah

senyumannya.

2. Sekte-Sekte Syiah Dan Pahamnya

K.H. Sirajuddin Abbas menyebutkan, bahwa Syi’ah itu terpecah belah menjadi

22 golongan, diantaranya adalah:

a. Syi’ah Sabaiyah

Syi’ah ini adalah pengikut Abullah Ibnu Saba’. Sekte ini termasuk syi’ah

ghaliyah (syi’ah yang keterlaluan, yang berlebih-lebihan). Disamping

mempercayai kembalinya Nabi Muhammad dan Ali bin Abi Ṭālib di akhir

zaman nanti, juga memenyebarkan paham bahwa malaikat Jibril telah keliru

dalam menyampaikan wahyu dari Tuhan. Karena sebenarnya wahyu yang

seharusnya diturunkan kepada Ali bin Abi Ṭālib tetapi justru diturunkan kepada

Nabi Muhammad Saw.

b. Syi’ah Kaisaniyah

Syi’ah ini adalah pengikut Mukhtar bin Ubay as-Tsaqafi. Golongan ini tidak

mempercayai adanya ruh Tuhan dalam tubuh Ali bin Abi Ṭālib, tetapi mereka

meyakini bahwa Imam Syi’ah adalah ma’sum dan mendapatkan wahyu.

c. Syi’ah Imamiyah

UJI PUBLIK

Page 39: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 25

Yaitu Syi’ah yang percaya kepada Imam-imam yang ditunjuk langsung oleh

nabi Muhammad Saw. yaitu Ali bin Abi Ṭālib sampai 12 orang Imam

keturunannya, yaitu:

1) Ali bin Abi Ṭālib (600-661 M), juga dikenal dengan Amirul Mukminin

2) Hasan bin Ali (625-669 M), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba

3) Husain bin Ali (626-680 M), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid

4) Ali bin Husain (658-713 M), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin

5) Muhammad bin Ali (676-743 M), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir

6) Jafar bin Muhammad (703-765 M), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq

7) Musa bin Ja'far (745-799), juga dikenal dengan Musa al-Kadzim

8) Ali bin Musa (765-818), juga dikenal dengan Ali ar-Ridha

9) Muhammad bin Ali (810-835), juga dikenal dengan Muhammad al-Jawad

atau Muhammad at Taqi

10) Ali bin Muhammad (827-868 M), juga dikenal dengan Ali al-Hadi

11) Hasan bin Ali (846-874 M), juga dikenal dengan Hasan al-Asykari

12) Muhammad bin Hasan (868- M), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi

d. Syi’ah Isma’iliyah

Yaitu Syi’ah yang mempercayai hanya 7 orang Imam, yaitu mulai Ali bin

Abi Ṭālib dan diakhiri Ismail bin Ja’far as-Shaddiq yang lenyap dan akan keluar

pada akhir zaman . Sekte Syi’ah Ismailiyah ini berkembang di Pakistan yang

merupakan murid Aga Khan. Urutan imam-imam yang dipercaya oleh Syi’ah

Isma’iliyah adalah:

1) Ali bin Abi Ṭālib (600-661 M), juga dikenal dengan Amirul Mukminin

2) Hasan bin Ali (625-669 M), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba

3) Husain bin Ali (626-680 M), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid

4) Ali bin Husain (658-713 M), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin

5) Muhammad bin Ali (676-743 M), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir

6) Ja'far bin Muhammad bin Ali (703-765 M), juga dikenal dengan Ja'far ash-

Shadiq

7) Ismail bin Ja'far (721-755 M), adalah anak pertama Ja'far ash-Shadiq dan

kakak Musa al-Kadzim.

e. Syi’ah Zaidiyah

Yaitu Syi’ah pengikut Imam Zaid bin Ali bin Husein bin Ali bin Abi Ṭālib,

Syi’ah ini berkembang di Yaman. Sekte ini termasuk yang tidak ghullat. Mereka

tidak mengkafirkan Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khaṭab, Utsman bin Affan,

walaupun berkeyakinan bahwa Ali bin Abi Ṭālib lebih mulia dari ketiganya.

Mengenai pelaku dosa besar, mereka berkeyakinan apabila mati sebelum taubat

maka akan masuk neraka selama-lamanya.

f. Syi’ah Qaramithah

Yaitu kaum Syi’ah yang suka menafsirkan al-Qur’an sesuka hatinya.

Mereka mengatakan bahwa malaikat-malaikat adalah muballigh mereka dan

setan-setan adalah musuh mereka, sembahyang adalah mengikuti mereka, haji

UJI PUBLIK

Page 40: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

26 Akidah Akhlak Kelas XI

adalah ziarah kepada imam-imam mereka. Orang yang sudah mengetahui

sedalam-dalamnya Allah, tidak perlu sembahyang, puasa, dll.

C. Aliran Murji’ah

1. Sejarah Murji’ah

Kata murji’ah berasal dari bahasa Arab arja’a yang artinya menunda. Aliran

ini disebut Murji’ah karena mereka menunda menghukumi persoalan konflik politik

antara Ali bin Abi Ṭālib, Mu’awiyah bin Abi Ṣufyān, dan Khawārij sampai pada hari

perhitungan di akhirat nanti. Karena itu mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat

tentang siapa yang benar dan siapa yang salah diantara ketiga golongan tersebut.

Murji’ah adalah salah satu aliran kalam yang muncul pada abad pertama

hijriah. Pendirinya tidak diketahui dengan pasti, tetapi Syahratsani menyebutkan

dalam bukunya al-Milal wa an-Nihal, bahwa orang yang pertama membawa paham

Murji’ah adalah Gailan ad-Dimasyqi.

Diantara tokoh Murji’ah yang muncul pada abad pertama hijriyah adalah: Abu

Hasan ash-Sholihi, Yunus bin an-Namiri, Ubaid al-Muktaib, Bisyar al-Marisi,

Muhammad bin Karam. Aliran ini muncul sebagai reaksi dari beberapa paham yang

ada pada saat itu, misalnya:

a. Pendapat Syi’ah yang menyalahkan bahkan mengkafirkan orang-orang yang

dianggap merebut jabatan khalifah Ali bin Abi Ṭālib .

b. Pendapat Khawārij yang menghukum kafir Mu’awiyah bin Abi Ṣufyān dan

pendukungnya, karena merebut kekuasaan yang sah yaitu Ali bin Abi Ṭālib ,

begitu juga mengkafirkan Ali bin Abi Ṭālib dan pendukungnya karena menerima

Tahkīm dalam perang siffin.

c. Pendapat pengikut Mu’awiyah yang menganggap bahwa Ali bin Abi Ṭālib

terlibat dalam konspirasi pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan.

d. Pendapat sebagian pengikut Ali bin Abi Ṭālib yang beranggapan bahwa Siti

‘Aisyah, Thalhah, Zubair dan siapapun yang terlibat dalam perang jamal adalah

salah.

Pada awalnya kaum Murji’ah hanya terlibat dalam perdebatan di bidang

siasah, politik dan khilafah saja, tetapi dalam perkembangannya juga terlibat dalam

bidang teologi Islam.

Tokoh-tokoh lain yang lahir pada masa itu adalah: Hasan bin Bilal al-Muzni,

Abu Salat as-Samman (w. 152 H), Tsaubah, Dhirar, bin Umar. Sedangkan penyair

Murji’ah yang terkenal pada masa Daulah Umayyah adalah Tsabit bin Quthanah.

2. Sekte-Sekte Murji’ah Dan Pahamnya

a. Murji’ah Moderat

UJI PUBLIK

Page 41: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 27

Asy-Syahrasyani menyebutkan beberapa tokoh yang termasuk dalam

golongan Murji’ah moderat yaitu: al-Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi

Ṭālib, Abu Hanifah, Abu Yusuf, dan beberapa ahli hadiś.

Golongan ini berpendapat, bahwa orang mukmin yang melakukan dosa

besar bukanlah kafir, dan tidak kekal di dalam neraka, tetapi akan dihukum di

neraka sesuai dengan besarnya dosa yang dilakukannya, dan ada kemungkinan

bahwa Tuhan akan mengampuni dosanya, dan oleh karena itu tidak akan masuk

neraka sama sekali. Bisa jadi orang yang melakukan dosa besar itu bertobat, dan

tobatnya diterima Allah. Sehingga hukum orang mukmin yang melakukan dosa

besar, ditunggu pada putusan akhir Allah di akhirat kelak.

b. Murji’ah Ekstrim

Yang termasuk Murji’ah ekstrim adalah: al-Jahmiah (pengikut Jaham bin

Shafwan), al-Salihiyah (pengikut Abu al-Hasan al-Salihi), al-Yunusiyah, al-

Khassaniyah.

Al-Jahmiyah berpendapat, bahwa orang Islam yang percaya kepada

Tuhan, dan kemudian menyatakan kekufuran secara lisan tidaklah menjadi kafir,

karena iman dan kufur tempatnya hanya di hati, dan apabila mati tetap

menyandang predikat mukmin yang sempurna.

Al-Salihiyah berpendapat, iman adalah mengetahui Tuhan dan kufur

adalah tidak tahu pada Tuhan. Dalam pengertian mereka, sembahyang tidaklah

merupakan ibadah kepada Allah, karena yang disebut ibadah adalah iman

kepadanya, dalam arti mengetahui Tuhan.

Al-Yunusiah berpendapat, melakukan maksiat atau pekerjaan-pekerjaan

jahat, tidaklah merusak iman seseorang. Demikian juga Golongan al-Ubaidiyah.

Muqatil bin Sulaiman mengatakan, bahwa perbuatan jahat, banyak atau sedikit,

tidak merusak iman seseorang, dan sebaliknya pula perbuatan baik tidak akan

merubah kedudukan orang musyrik atau polytheist.

Al-Khasaniyah berpendapat, jika seseorang mengatakan, “saya tahu

bahwa Tuhan melarang makan babi, tetapi saya tidak tahu apakah babi yang

diharamkan itu adalah kambing ini”, orang yang demikian tetap mukmin dan

bukan kafir. Dan jika seseorang mengatakan, “saya tahu Tuhan mewajibkan naik

haji ke Ka’bah, tetapi saya tidak tahu apakah ka’bah di India atau di tempat lain”,

orang yang demikian itu juga tetap mukmin.

Ajaran yang demikian itu oleh Harun Nasution dianggap berbahaya,

karena akan membawa kepada moral atitude, yaitu sikap memperlemah ikatan-

ikatan moral, atau masyarakat yang bersifat permissive, yaitu masyarakat yang

dapat mentolerir penyimpangan-penyimpangan dari norma-norma akhlak yang

berlaku. Inilah kelihatannya yang menjadi sebab nama Murji’ah itu pada akhirnya

mengandung arti buruk sehingga tidak diikuti oleh masyarakat.

D. Aliran Jabariyah

UJI PUBLIK

Page 42: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

28 Akidah Akhlak Kelas XI

1. Sejarah Jabariyah

Aliran ini mauncul dari sikap yang skeptis terhadap situasi politik pada masa

pemerintahan Mu’awiyah bin Abi Ṣufyān. Perasaan tidak berdaya itu kemudian

dirumuskan dalam pemikiran teologi, bahwa semua perbuatan manusia merupakan

wujud kehendak Allah. Doktrin teologi yang demikian itu sangat menguntungkan

Mu’awiyah yang saat itu sedang memegang kekuaaan, sehingga pemikiran

keagamaan ini dipolitisasi oleh Mu’awiyah untuk melegitimasi aksi politiknya.

Paham Jabariyah ini, pertama kali dilontarkan oleh Ja’ad bin Dirham, yang

selanjutnya dikembangkan oleh Jaham bin Shafwan (w. 131 H). Oleh sebab itu,

aliran ini sering juga disebut aliran Jahamiyah.

2. Doktrin Ajaran Jabariyah

Menurut aliran Jabariyah, manusia tidak mempunyai kemampuan untuk

mewujudkan perbuatannya, dan tidak memiliki kemampuan untuk memilih. Segala

gerak dan perbuatan yang dilakukan manusia pada hakikatnya adalah dari Allah

semata, sehingga aliran ini dikatakan fatalism atau predestination. Meskipun

demikian, manusia tetap mendapatkan pahala atau siksa, karena perbuatan baik atau

jahat yang dilakukannya.

E. Aliran Qadariyah

1. Sejarah Qadariyah

Persoalan politik adalah latar belakang utama yang memicu munculnya Aliran

Qadariyah. Sebagaimana diketahui, bahwa Mu’awiyah bin Abi Ṣufyān sangat gencar

mendelegitimasi pemerintahan Ali bin Abi Ṭālib. Bahkan setelah Ali bin Abi Ṭālib

meninggal, Mu’awiyah menggunakan berbagai cara untuk melemahkan pengaruh

keluarga Ali bin Abi Ṭālib. Mendiang Ali bin Abi Ṭālib dicaci-maki dalam setiap

kesempatan berpidato termasuk saat khutbah Jum’at.

Para ulama yang saleh banyak yang tidak setuju dengan gaya politik

Mu’awiyah, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Untuk menutupi kesalahan

itu, mereka mengembangkan doktrin bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak

Allah, manusia tidak mempunyai kemampuan untuk menentukan nasipnya sendiri.

Paham teologi ini dimanfaatkan oleh Mu’awiyah untuk melanggengkan

kekuasannnya. Dalam suasana ini muncul Ma’bad al-Jauhani (w. 80 H) dan Ghailan

ad-Dimasyqy dan melontarkan kritik kepada Mu’awiyah bin Abi Ṣufyān dengan

pendekatan teologis, yang kemudian dikenal dengan paham Qadariyah.

2. Doktrin Ajaran Qadariyah

Menurut Qadariyah, manusia mempunyai tanggung jawab untuk menegakkan

kebenaran dan kebaikan serta menghancurkan keẓaliman. Manusia diberi daya oleh

Allah dan kekuatan untuk melakukan suatu perbuatan sehingga dinamakan aliran free

will and free act. Manusia juga diberi kebebasan untuk memilih antara melakukan

UJI PUBLIK

Page 43: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 29

sesuatu kebaikan dan keburukan, dan mereka harus mempertanggungjawabkan semua

perbuatannya kelak di hari akhir.

Bila manusia melakukan perbuatan baik, maka dia akan memperoleh pahala

di sisi Allah dan akan memperoleh kebahagiaan dalam hidup di akhirat. Sedang

mereka yang perbuatan buruk, akan memperoleh siksa di neraka. Manusia tidak

boleh berpangku tangan melihat keẓaliman dan keburukan. Manusia harus berjuang

melawan keẓaliman dan menegakkan kebenaran. Manusia bukanlah majbur (dipaksa

oleh Allah). Doktrin ajaran Ma’bad dan Ghailan yang mengajarkan bahwa manusia

memiliki qudrah untuk mewujudkan suatu perbuatan, maka paham nya dinamakan

paham “Qadariyah”.

Ghailan al-Dimasyqi terus menyebarkan paham Qadariyah dengan

melontarkan kritik terhadap Bani Umayyah, sehingga sering keluar masuk penjara,

dan akhirnya dia menjalani hukuman mati pada masa pemerintahan Hisyam bin

Abdul al-Malik (105-125 H). Sebelum dijatuhi hukuman mati, diadakan perdebatan

antara Ghailan dengan al-Auza’i yang dihadiri oleh Hisyam bin Abdul Malik tentang

otoritas manusia dalam menciptakan perbuatan.

Bagi Ghailan, kemampuan berbuat yang diberikan oleh Tuhan itu kemudian

menjadi milik manusia sendiri untuk digunakan melakukan berbagai perbuatan. Kalau

mereka gunakan untuk melakukan perbuatan baik sesuai petunjuk al-Qur’an dan al-

Sunnah, maka mereka akan memperoleh kebahagian. Dan sebaliknya, kalau mereka

gunakan untuk melakukan perbuatan buruk, maka mereka harus

mempertanggungjawabkan semua perbuatannya itu. Inilah yang kemudian disebut

dengan konsep keadilan Tuhan. Allah Swt. berfirman dalam QS. al-Kahfi (18): 29

yang berbunyi:

فمن شا ء فليؤمن ومن شا ء فليكفر

Artinya: “Barang siapa menghendaki (untuk menjadi orang beriman) maka

berimanlah, dan barang siapa menghendaki (untuk menjadi orang kafir)

maka kafirlah”. (QS. Al-Kahfi [18]: 29)

F. Aliran Mu’tazilah

1. Sejarah Mu’tazilah

Lahirnya aliran Mu’tazilah tidak terlepas dari perkembangan pemikiran-

pemikiran ilmu kalam yang sudah muncul sebelumnya. Aliran ini lahir berawal dari

tanggapan Waṣil bin Aṭo’ (salah seorang murid Hasan al-Baṣri) di Bashrah, atas

pemikiran yang dilontarkan Khawārij tentang pelaku dosa besar. Ketika Hasan al-

Baṣri bertanya tentang tanggapan Waṣil terhadap pemikiran Khawārij tersebut, dia

menjawab bahwa para pelaku dosa besar bukan mukmin dan juga bukan kafir.

Mereka berada dalam posisi antara mukmin dan kafir, yaitu orang fasik. Kemudian

Waṣil memisahkan diri dari jamaah Hasan al-Baṣri, dan gurunya itu secara spontan

berkata “i’tazala ‘anna” (Waṣil memisahkan diri dari kita semua). Karena itulah

kemudian pemikiran yang dikembangkan Waṣil menjadi sebuah aliran yang oleh

anggota jamaah Hasan al-Baṣri dinamai dengan “Mu’tazilah”. Corak pemikiran kalam

UJI PUBLIK

Page 44: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

30 Akidah Akhlak Kelas XI

Mu’tazilah lebih cenderung menggunakan pendekatan berpikir filsafat, sehingga

aliran ini terkenal dengan aliran kalam rasional.

Mereka menamakan dirinya sebagai ahlu at-tauhid (menjaga keesaan Allah)

dan ahlu al-‘adl (mempercayai dan menyakini penuh akan keadilan Tuhan), karena

rumusan-rumusan pemikiran kalamnya itu benar-benar menjaga kemurnian tauhid dan

prinsip keadilan Tuhan.

Aliran Mu’tazilah sempat dijadikan sebagai aliran resmi pada masa

pemerintahan Daulah Bani Abbasiyah yaitu pada masa pemerintahan al-Makmun

(198-218 H), al-Mu’tashim (218-227 H) dan al-Watsiq (227-232 H) dan berakhir

pada masa al-Mutawakil (234 H), sehingga pengaruh aliran Mu’tazilah menjadi lemah

dan diganti dengan aliran Asy’ariyah dan Maturidiyah yang dikenal dengan Ahlus

Sunah wal Jama’ah.

2. Pokok ajaran Mu’tazilah

Ajaran Mu’tazilah dituangkan dalam al-Ushul al Khamsah (lima dasar ajaran), yaitu:

(1) al-Tauhīd (keesaan Allah), (2) al-‘adlu (keadilan Allah), (3) al-wa’du wa al-wa’id

(janji dan ancaman), (4) al-manzilah baina al-manzilatain (posisi diantara dua

posisi), dan (5) amar ma’ruf nahi munka (memerintahkan yang baik dan mencegah

yang mungkar).

a. Tauhīd (Ke-Esaan Allah Swt.)

1) Mengingkari sifat-sifat Allah Swt., menurut Kaum Mu’tazilah apa yang

dikatakan sifat adalah tak lain dari zat-Nya sendiri;

2) Al-Qur’an menurutnya adalah makhluk (baru);

3) Allah di akhirat kelak tidak dapat dilihat oleh panca indera manusia, karena

Allah tidak akan terjangkau oleh indera mata.

b. Keadilan Allah Swt.

Doktrin teologi Mu’tazilah yang berkaitan dengan keadilan adalah:

Tuhan tidak menghendaki keburukan, tidak menciptakan perbuatan manusia.

Manusia bisa mengerjakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-

larangan-Nya dengan kekuasaan yang diciptakan-Nya terhadap diri manusia. Ia

hanya memerintahkan apa yang dikehendaki-Nya. Ia hanya menguasai kebaikan-

kebaikan yang diperintahkan-Nya dan tidak campur tangan dalam keburukan yang

dilarang-Nya.

Allah akan memberikan balasan kepada manusia sesuai dengan apa yang

diperbuat manusia. Apabila berbuat baik maka akan diberi balasan pahala dan

sebaliknya apabila berbuat buruk maka akan mendapatkan dosa dan siksa. Itulah

yang dianggap adil oleh Mu’tazilah, karena manusia mempunyai akal untuk

mempertimbangkan sesuatu sebelum berbuat. Dan perbuatan manusia itu murni

dari manusia itu sendiri, karena Allah tidak campur tangan dalam perbuatan

manusia.

c. Janji dan ancaman

UJI PUBLIK

Page 45: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 31

Mu’tazilah berpendapat bahwa Allah Swt. tidak akan mengingkari janji-

Nya, memberi pahala kepada orang muslim yang berbuat baik, dan menimpakan

azab kepada yang berbuat dosa. Manusia dengan kemampuan akalnya dapat

memilih berbuat baik atau buruk. Apabila berbuat baik maka akan dimasukkan

surga, dan sebaliknya yang berbuat buruk akan di siksa di neraka selama-lamanya.

d. Posisi di antara dua posisi (al-manzilatu bainal manzilatain)

Karena prinsip ini, Waṣil bin Aṭo’ memisahkan diri dari majlis Hasan al-

Baṣri. Menurut pendapatnya, seseorang muslim yang mengerjakan dosa besar ia

tergolong bukan mukmin, tetapi juga tidak kafir, melainkan menjadi orang fasik.

Jadi kefasikan merupakan tempat tersendiri antara “kufur” dan “iman”. Tingkatan

seorang fasik berada di bawah orang mukmin dan diatas orang kafir. Orang

mukmin yang melakukan dosa besar dan mati atas dosanya maka tidak dihukumi

mukmin, juga bukan kafir, ia akan dimasukkan ke dalam neraka selama-lamanya,

tetapi hukumannya diringankan, nerakanya tidak sepanas neraka yang dihuni oleh

orang-orang kafir.

e. Amar makruf dan nahi mungkar

Doktrin Mu’tazilah tentang amar makruf dan nahi mungkar pada awalnya

mempunyai kesamaan dengan doktrin Ahlussunnah, yaitu bahwa setiap muslim

mempunyai kewajiban untuk mengajak kebaikan dan menghindari kemungkaran.

Namun, dalam perkembangannya digunakan untuk memaksa kepada pihak yang

tidak sepaham dengan teologi Mu’tazilah untuk menerimanya. Para ulama yang

dicurigai tidak sependapat dengan Mu’tazilah dinterogasi dan dipaksa untuk

menerima pandangan teologinya, khususnya tentang kemakhlukan Kalamullah

(al-Qur’an). Inilah yang dinamakan mihnah.

Para pejabat dan ulama yang tidak mau mengakui kemakhlukan al-Qur’an

akan dipenjarakan dan disiksa, bahkan ada yang meninggal. Alasannya adalah

bahwa orang yang tidak mengakui Kalamullah itu makhluk, maka dihukumi

musyrik. Diantara Ulama yang menjadi korban mihnah adalah Imam Ahmad bin

Hanbal yang disiksa di penjara karena tidak mengakui kemakhlukan al-Qur’an.

G. Aliran Asy’ariyah

1. Sejarah Asy’ariyah

Dinamakan aliran Asy’ariyah karena dinisbahkan kepada pendirinya, yaitu

Abu al-Hasan Ali bin Isma’il al-Asy’ari. Beliau lahir di Bashrah (Irak) pada tahun

260 H/873 M dan wafat pada tahun 324 H/935 M.

Al-Asy’ari mengawali belajar ilmu kalam dari ayah tirinya yang bernama Ali

al-Jubbai yang beraqidah Mu’tazilah. Dengan demikian maka al-Asy’ari mempunyai

paham yang sama dengan gurunya, yaitu Mu’tazilah. Aliran ini diyakininya sampai

berusia 40 tahun. Beliau mempelajari aliran Mu’tazilah dengan serius dan

UJI PUBLIK

Page 46: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

32 Akidah Akhlak Kelas XI

mendalaminya, hingga sampai suatu saat terjadilah dialog/debat yang serius antara al-

Asy’ari dengan al-Jubba’i. Al-Asy’ari mengajukan pertanyaan kepada gurunya

tentang kedudukan orang mukmin, kafir dan anak kecil. Berikut dialognya:

Al-Asy’ari : Bagaimana kedudukan ketiga orang berikut: mukmin, kafir dan anak

kecil di akhirat nanti?

Al-Jubba’i : Yang mukmin mendapat tempat yang baik di surge, yang kafir masuk

neraka, dan yang kecil terbebas dari bahaya neraka.

Al-Asy’ari : Kalau yang kecil ingin memperoleh tempat yang lebih tinggi di surge,

mungkinkan itu?

Al-Jubba’i : Tidak, yang mungkin mendapat tempat yang baik itu, karena

kepatuhannya kepada Tuhan, sedangkan anak kecil belum

melaksanakan kepatuhan itu.

Al-Asy’ari : Kalau anak kecil itu mengatakan kepada Tuhan: itu bukanlah salahku.

Jika sekiranya Engkau beri kesempatan aku terus hidup, aku akan

mengerjakan perbuatan-perbuatan baik seperti yang dilakukan orang

mukmin itu.

Al-Jubba’i : Allah akan menjawab: “Aku tahu, bahwa jika engkau terus hidup maka

akan berbuat dosa dan oleh karena itu akan kena hokum. Maka untuk

kebaikanmu/kepentinganmu, Aku mencabut nyawamu sebelum engkau

sampai kepada umur tanggung jawab/baligh.

Al-Asy’ari : Sekiranya yang kafir mengatakan: “Engkau ketahui masa depanku

sebagaimana Engkau ketahui masa depannya anak kecil, apa Sebabnya

Engkau tidak jaga kepentinganku?

Sampai pada akhir dialog tersebut, al-Jubba’i terdiam dan tidak dapat menjawab

pertanyaan al-Asy’ari, sehingga al-Asy’ari merasa tidak puas dan mulai meragukan

doktrin ajaran Mu’tazilah.

Dari keraguan itulah, maka al-Asy’ari munajat untuk memohon petunjuk

kepada Allah Swt. dan tidak keluar dari rumah selama 15 hari. Setelah hari ke-15

kemudian ia pergi ke masjid Bashrah untuk mengumumkan keteguhannya dalam

meninggalkan aliran Mu’tazilah. Di samping alasan tersebut. al-Asy’ari meninggalkan

Mu’tazilah karena sikap Mu’tazilah yang lebih mementingkan pendekatan akal dari

pada menggunakan al-Qur’an dan hadiś. Untuk itu, al-Asy’ari mulai mengembangkan

ajaran teologinya dengan mendahulukan dalil naqli (al-Qur’an dan al-hadiś) dan

membatasi penggunaan logika filsafat.

Corak pemikiran kalam Abu Hasan al-Asy’ari yang demikian itu menjadi

mudah dipahami oleh kebanyakan orang, sehingga memperoleh pengikut serta

pendukung yang banyak. Imam Abu Hasan al-Asy’ari berjuang melawan kaum

Mu’tazilah dengan lisan dan tulisan, berdebat dan bertanding dengan kaum

UJI PUBLIK

Page 47: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 33

Mu’tazilah di mana-mana, sehingga nama beliau masyhur sebagai Ulama Tauhid

yang dapat menundukkan dan menghancurkan paham Mu’tazilah.

Aliran teologinya disebut dengan Ahlus Sunah wal Jama’ah karena lebih

banyak menggunakan al-Sunnah dalam merumuskan doktrin kalamnya, dan

memperoleh pengikut yang cukup besar (wal-jama’ah) dari kalangan masyarakat,

karena kesulitan mengikuti pemikiran kalam aliran Mu’tazilah yang menggunakan

corak pemikiran filsafat yang rumit. Pemikiran aliran Asy’ariyah kemudian

dikembangkan oleh generasi penerusnya, yaitu Imam al-Ghazali (450-505 H/ 1058-

1111 M), Imam Fakhrurrazi (544-606H/ 1150-1210 M), Abu Ishaq al-Isfirayini (w

418 H/1027 M), Abu Bakar al-Baqilani (328-402 H/950-1013 M), dan Abu Ishaq

Asy-Syirazi (293-476 H/ 1003-1083 M).

2. Pokok-pokok Ajaran Asy’ariyah

a. Sifat Tuhan

Pandangan al-Asy’ari tentang sifat Tuhan terletak di tengah-tengah antara

Mu’tazilah dan Mujassimah. Mu’tazilah tidak mengakui sifat wujud, qidam,

baqa’ dan wahdaniah (ke-Esaan) dan sifat-sifat yang lain, seperti sama’, bashar

dan lain-lain. Golongan Mujassimah mempersamakan sifat-sifat Tuhan dengan

sifat-sifat makhluk. Al-Asy’ari mengakui adanya sifat-sifat Allah sesuai dengan

Zat Allah sendiri namun sama sekali tidak menyerupai sifat-sifat makhluk. Jadi,

Allah mendengar tetapi tidak seperti manusia mendengar, Allah dapat melihat

tetapi tidak seperti penglihatan manusia, dan seterusnya.

b. Kekuasaan Tuhan dan perbuatan manusia

Pendapat al-Asy’ari dalam soal ini juga di tengah-tengah antara Jabariyah

dan Mu’tazilah. Menurut Mu’tazilah, bahwa manusia itulah yang mengerjakan

perbuatannya dengan suatu kekuasaan yang diberikan Allah kepadanya. Menurut

aliran Jabariyah, manusia tidak berkuasa mengadakan atau menciptakan sesuatu,

tidak memperoleh (kasb) sesuatu bahkan ia laksana bulu yang bergerak kian

kemari menurut arah angin yang meniupnya. Al-Asy’ari mengatakan bahwa

manusia tidak berkuasa menciptakan sesuatu, tetapi berkuasa karena memperoleh

(kasb) dari Allah.

c. Keadilan Tuhan

Menurut Al-Asy’ari, Tuhan tidak mempunyai kewajiban apapun untuk

menentukan tempat manusia di akhirat. Sebab semua itu marupakan kehendak

mutlak Tuhan sebab Tuhan Maha Kuasa atas segalanya.

d. Melihat Tuhan di akhirat

Menurut Mu’tazilah, Tuhan tidak dapat dilihat dengan mata kepala di

akhirat nanti, walaupun di surga. Paham ini berlawanan dengan paham Asy’ariyah

yang berpendapat bahwa Tuhan akan dilihat oleh penduduk surga oleh hamba-

UJI PUBLIK

Page 48: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

34 Akidah Akhlak Kelas XI

hambanya yang saleh yang banyak mengenal Tuhan ketika hidup di dunia, Allah

Swt. berfirman dalam QS. al-Qiyāmah (75) : 22-23 sebagai berikut:

.إلى رب ها ناظرة .ومئذ ناضرة وجوه ي

Artinya: Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. kepada

Tuhannyalah mereka melihat. (QS. Al-Qiyāmah [75] : 22-23)

Berdasarkan ayat tersebut, Abu Hasan al-Asy’ari berpendapat bahwa

ketika orang mukmin dimasukkan ke surga, maka wajah mereka berseri-seri

karena kegembiraannya. Dan kegembiraan yang paling tinggi adalah ketika

mereka melihat Tuhan. Secara akliyah, setiap yang ada/wujud dapat dilihat, Tuhan

itu ada maka bisa dilihat. Adapun tentang bagaimana cara-caranya penghuni surga

melihat Tuhan, maka diserahkan kepada Tuhan.

e. Dosa besar

Aliran Asy’ariyah mengatakan, bahwa orang mukmin yang melakukan

dosa besar dihukumi fasik, terserah kepada Tuhan, apakah akan diampuni-Nya

dan langsung masuk surga, ataukah dijatuhi siksa karena kefasikannya, dan

kemudian baru dimasukkan surga, semuanya itu terserah tuhan.

H. Aliran Maturidiyah

1. Maturidiyah Samarkan

a. Sejarah Maturidiyah Samarkan

Nama aliran Maturidiyah diambil dari nama pendirinya, yaitu Abu Mansur

Muhammad bin Muhammad, kelahiran Maturid (sebuah kota kecil di daerah

Samarkand, termasuk wilayah Uzbekistan, Sovyet) kurang lebih pada pertengahan

abad ketiga Hijriyah dan meninggal dunia di kota Samarkand pada tahun 333 H.

Diantara guru al-Maturidi adalah Nasr bin Yahya al-Balkhi (w. 268 H).

Beliau hidup pada masa pemikiran dan perdebatan keilmuan Islam masih

dinamis, walaupun aliran Mu’tazilah sudah mulai redup pamornya, sehingga

dalam beberapa hal, pemikiran kalam al-Maturidi ada kemiripan dengan

Mu’tazilah, namun sebagian besar mempunyai kesamaan dengan pemikiran kalam

al-Asy’ari. Di bidang fikih, ulama Maturidiyah adalah mengikuti madzhab

Hanafi.

Untuk mengetahui corak pemikiran al-Maturidi maka tidak dapat

meninggalkan pola pemikiran al-Asy’ari dan aliran Mu’tazilah. Al-Maturidi dan

al-Asy’ari memposisikan diri sebagai kontra pemikiran Mu’tazilah. Dengan posisi

ini, al-Maturidi sangat berjasa dalam mempertahankan i’tiqad Ahlussunnah wal-

Jama’ah sebagaimananya Imam al-Asy’ari.

Abu Masur al-Maturidi termasuk penulis yang produktif. Beliau tidak

hanya menulis kitab yang berisi ilmu kalam saja, tetapi juga di bidang ilmu

keislaman lainnya, ada beberapa kitab yang berhasil ditulisnya, diantaranya

adalah:

1) Kitab Ta’wilat al-Qur’an at- Ta’wilat Ahl al-Sunnah.(Tafsir)

2) Kitab Ma’khadh al-Syari‘ah.(Usul al-Fiqh)

UJI PUBLIK

Page 49: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 35

3) Kitab al-Jadal.(Tafsir & Kalam Ahl al-Sunnah)

4) Kitab al-Usul (Usul al-Din).

5) Kitab al-Maqalat.

6) Kitab al-Tawhid.

7) Kitab Bayan Wahm al-Mu‘tazilah.

b. Pokok-pokok Ajaran Maturidiyah Samarkan

1) Kewajiban mengetahui Tuhan

Menurut al-Maturidi, akal dapat mengetahui kewajiban untuk

mengetahui Tuhan, seperti yang diperintahkan oleh Tuhan dalam ayat ayat al-

Qur’an untuk menyelidiki (memperhatikan) alam, langit dan bumi. Akan

tetapi meskipun dengan akal sanggup mengetahui Tuhan, namun ia tidak

sanggup mengetahui dengan sendirinya hukum-hukum taklifi (perintah-

perintah Tuhan). Pendapat terakhir ini berasal dari Abu Hanifah.

Pendapat al-Maturidi tersebut mirip dengan pendapat Mu’tazilah.

Hanya perbedaannya ialah kalau aliran Mu’tazilah mengatakan bahwa

pengetahun Tuhan itu diwajibkan oleh akal (artinya akal yang mewajibkan),

tetapi menurut al-Maturidi, meskipun kewajiban mengetahui Tuhan dapat

diketahui dengan akal, tetapi kewajiban itu sendiri datangnya dari Tuhan.

2) Kebaikan dan keburukan menurut akal

Al-Maturidi mengakui adanya keburukan objektif (yang terdapat pada

suatu perbuatan itu sendiri) dan akal dapat mengetahui kebaikan dan

keburukan sebagian saja. Kebaikan dan keburukan dibagi menjadi tiga.

Pertama, yang dapat diketahui kebaikannya melalui akal, kedua yang tidak

diketahui keburukannya oleh akal, dan ketiga yang tidak jelas keburukan dan

kebaikannya menurut akal. Kebaikan dan keburukan yang nomor tiga ini,

hanya dapat diketahui dengan syara’.

Bagi al-Maturidi, meskipun akal sanggup mengetahui suatu kebaikan

dan keburukan, namun kewajiban itu hanya dapat diketahui melalui syara’,

karena akal semata tidak dapat bertindak sendiri dalam kewajiban-kewajiban

agama, sebab yang mempunyai taklif (mengeluarkan perintah-perintah agama)

hanya Tuhan sendiri. Pendapat al-Maturidi tersebut tidak sesuai dengan

pendapat al-Asy’ari yang mengatakan, bahwa sesuatu tidak mempunyai

kebaikan dan keburukan objektif (zati), melainkan kebaikan itu ada (terdapat)

karena adanya perintah syara’ dan keburukan itu ada karena larangan syara’,

jadi kebaikan dan keburukan itu tergantung kepada Tuhan.

3) Hikmah dan tujuan perbuatan Tuhan

Menurut aliran Asy’ariyah, segala perbuatan Tuhan tidak dapat

ditanyakan mengapa, artinya bukan karena hikmah atau tujuan, sedang

menurut Mu’tazilah sebaliknya, karena menurut mereka Tuhan tidak mungkin

mengerjakan sesuatu yang tidak ada gunanya. Kelanjutannya ialah bahwa

UJI PUBLIK

Page 50: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

36 Akidah Akhlak Kelas XI

Tuhan harus (wajib) memperbanyak berbuat yang baik dan terbaik (al-ṣalah

wal-aṣlah).

Menurut al-Maturidi, memang benar perbuatan Tuhan mengandung

kebijaksanaan (hikmah), baik dalam ciptan-Nya maupun dalam perintah dan

larangan-larangan-Nya (taklifi), tetapi perbuatan Tuhan tersebut tidak karena

paksaan (dipaksa). Karena itu tidak dapat dikatakan wajib, karena kewajiban

itu mengandung suatu perlawanan dengan iradah-Nya.

2. Maturidiyah Bukhara

a. Sejarah Maturidiyah Bukhara

Pemikiran kalam Matudiyah Bukhara dikembangkan oleh al-Bazdawi.

Nama lengkapnya ialah Abu Yusr Muhammad bin Muhammad bin al-Husain bin

Abdul Karim al-Bazdawi, dilahirkan pada tahun 421 H. Kakek al-Bazdawi yaitu

Abdul Karim, hidupnya semasa dengan al-Maturidi dan salah satu murid al-

Maturidi.

Al-Bazdawi mengkaji pemikiran kalam al-Maturidiyah melalui orang

tuanya. Setelah itu belajar kepada beberapa ulama seperti: Ya’kub bin Yusuf bin

Muhammad al-Naisaburi dan Syekh al-Imam Abu Khatib. Di samping itu, ia juga

mempelajari filsafat yang ditulis al Kindi dan pemikiran Mu’tazilah seperti yang

ditulis oleh Abdul Jabbar al-Razi, al-Jubba’i, al-Ka’bi, dan al-Nadham. Selain itu

ia juga mendalami pemikiran al-Asy’ari dalam kitab al-Mu’jiz. Adapun

pemikiran al-Maturidi dipelajarinya lewat kitab al-Tauhid dan kitab Ta’wilah al-

Qur’an. Al-Bazdawi berada di Bukhara pada tahun 478 H/1085 M. Kemudian ia

menjabat sebagai hakim di Samarkand pada tahun 481 H/1088 M, lalu kembali

ke Bukhara dan meninggal di kota tersebut pada tahun 493 H/1099 M.

b. Pokok-pokok Ajaran Maturidiyah Bukhara

1) Akal dan Wahyu

Menurut al-Bazdawi, akal tidak dapat mengetahui kewajiban

mengerjakan yang baik dan menjauhi yang buruk, karena akal hanya dapat

mengetahui yang baik dan yang buruk saja. Adapun yang menentukan

kewajiban tentang perbuatan baik dan buruk adalah Tuhan. Jadi menurut al-

Bazdawi mengetahui Tuhan dan mengetahui yang baik dan yang buruk dapat

diketahui melalui akal, sedangkan kewajiban berterima kasih kapada Tuhan

serta kewajiban melaksanakan yang baik serta meninggalkan yang buruk,

hanya dapat diketahui melalui wahyu.

2) Sifat-sifat Tuhan

Menurut al-Bazdawi, Tuhan mempunyai sifat-sifat. Beliau juga

menjelaskan bahwa kekekalan sifat-sifat itu melekat dengan esensi Tuhan itu

sendiri, bukan melalui kekekalan sifat-sifat. Tuhan tidak mempunyai sifat-

UJI PUBLIK

Page 51: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 37

sifat jasmani. Ayat-ayat al-Quran yang menggambarkan Tuhan mempunyai

sifat-sifat jasmani haruslah diberikan takwil. Oleh sebab itu, menurut al-

bazdawi, kata istiwa haruslah dipahami dengan “menguasai sesuatu dan

memaksanya,” demikian juga ayat-ayat yang menggambarkan Tuhan

mempunyai mata, tangan, bukanlah berarti Tuhan mempunyai anggota badan.

3) Kalam Allah Swt.

Al-Badzawi berpendapat bahwa al-Qur’an itu adalah kekal tidak

diciptakan. Kalamullah (al-Quran) adalah sesuatu yang berdiri dengan

dzatnya, sedangkan yang tersusun dalam bentuk surat yang mempunyai akhir

dan awal, jumlah dan bagian, bukanlah kalamullah secara hakikat, tetapi al-

Qur’an dalam bentuk kiasan (majaz).

4) Perbuatan Manusia

Al-Bazdawi mengatakan bahwa di dalam perwujudan perbuatan

terdapat dua perbuatan, yaitu perbuatan Tuhan dan perbuatan manusia.

Menurutnya, Perbuatan Tuhan adalah penciptaan perbuatan manusia dan

bukan penciptaan daya. Manusia hanyalah melakukan perbuatan yang

diciptakan itu. Al-Bazdawi mengambil kesimpulan bahwa perbuatan manusia,

sesungguhnya diciptakan Tuhan, tetapi tidaklah perbuatan Tuhan.

Al-Bazdawi juga mengatakan bahwa manusia bebas dalam kemauan

dan perbuatannya, namun demikian, kebebasan manusia dalam faham ini,

kalaupun ada, kecil sekali. Perbuatan manusia hanyalah melakukan perbuatan

yang telah diciptakan Tuhan.

5) Janji dan Ancaman

Menurut al-Bazdawi, tidak mungkin Tuhan melanggar janji-Nya untuk

memberi upah kepada orang yang berbuat baik, tetapi sebaliknya bukan tidak

mungkin membatalkan ancaman untuk memberi hukuman kepada orang yang

berbuat jahat. Oleh karena itu nasib orang yang berdosa besar ditentukan olah

kehendak mutlak Tuhan. Jika Tuhan berkehendak untuk memberi ampun

kepada orang yang bedosa, maka Tuhan akan memasukkanya bukan ke dalam

neraka, tetapi ke dalam surga, dan jika ia berkehendak untuk memberi

hukuman kepadanya, Tuhan akan memasukkannya ke dalam neraka buat

sementara atau buat selama-lamanya.

Meskipun dua tokoh aliran Maturidi dan juga Asy’ari berbeda dalam

beberapa hal, tetapi punya prinsip yang sama. Jika terdapat pertentangan

antara akal dan usaha, maka akal harus tunduk kepada wahyu. Itulah satu

contoh sehingga mereka terpadu dengan satu aliran besar (Ahlu Sunnah Wal

Jama’ah).

Aliran Maturidiyah Samarkand dan Bukhara sepakat menyatakan

bahwa pelaku dosa masih tetap sebagai mukmin karena adanya keimanan

UJI PUBLIK

Page 52: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

38 Akidah Akhlak Kelas XI

dalam dirinya. Adapun balasan yang diperolehnya kelak di akhirat bergantung

pada apa yang dilakukannya di dunia. Jika ia meninggal sebelum bertaubat,

keputusannya diserahkan sepenuhnya kepada kehendak Allah Swt.

I. Perbandingan Ajaran Aliran Ilmu Kalam

1. Akal dan Wahyu

a. Menurut aliran Mu’tazilah

Pokok-pokok pengetahuan (tentang Tuhan serta kriteria baik dan buruk)

dan mensyukuri nikmat adalah wajib, sebelum turunnya wahyu. Hal ini berarti,

bahwa mengetahui Tuhan, mengetahui baik dan buruk, kewajiban bersyukur atas

nikmat yang diberikan Tuhan, serta mengetahui kewajiban mengerjakan yang baik

dan meninggalkan yang buruk dapat diketahui oleh akal manusia. Sehingga,

seandainya tidak ada wahyu, manusia tetap dapat mengtahuinya yaitu dengan

penalaran akalnya, manusia bisa berkesimpulan bahwa berterimakasih kepada

Tuhan adalah wajib sebelum datangnya wahyu.

Wahyu memiliki fungsi konfirmasi dan informasi, memperkuat apa yang

telah diketahui akal dan menerangkan apa yang belum diketahui oleh akal. Hanya

saja, menurut Mu‘tazilah, wahyu tidak selamanya yang menentukan apa yang baik

dan apa yang buruk, karena akal, bagi Mu‘tazilah dapat mengetahui sebagian yang

baik dan sebagian dari yang buruk. Dalam artian, akal dapat mengetahui garis-garis

besarnya, sedangkan rinciannya diperoleh melalui wahyu

b. Menurut Aliran Asy’ariyah

Imam al-Asy’ari menjelaskan, yang menentukan menentukan baik dan

buru, kewajiban terhadap Tuhan dan kewajiban melaksanakan yang baik dan

menjauhi yang buruk adalah wahyu. Akal tidak berperan dalam hal tersebut,

sehingga kalau dikatakan bohong itu adalah buruk karena wahyulah yang

menetapkannya.

c. Aliran Maturidiyah

Abu Mansur menjelaskan bahwa akal kal dapat mengetahui Tuhan, baik

dan buruk serta mengetahui kewajiban terhadap Tuhan, akan tetapi yang

menetapkannya adalah wahyu. Begitu pula tidak semua yang baik dan buruk

diketahui akal sehingga sangat diperlukan wahyu. Termasuk menjelaskan

kewajiban melaksanakan yang baik dan menjauhi yang buruk. Sedangkan al-

Bazdawi berpendapat bahwa, semua pengetahuan dapat dicapai oleh akal sedang

kewajiban-kewajiban diketahui melalui wahyu.

2. Iman dan Kufur

a. Menurut Aliran Khawārij

Khawārij memandang semua yang menerima tahkīm adalah kafir. Bagi

aliran Khawārij, iman tidak cukup hanya diucapkan atau dibenarkan melainkan

harus dibuktikan dengan perbuatan, karena perbuatan merupakan penentu iman.

Maka dari itu bagi yang melakukan dosa besar adalah kafir.

UJI PUBLIK

Page 53: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 39

b. Menurut Aliran Murjiah

Iman adalah ma’rifat sama dengan ikrar dan taṣdīq, amal tidak termasuk

unsur iman. Sedang kufur adalah mengingkari. Oleh karena itu, apapun yang

dilakukan oleh seseorang tidak mempengaruhi imannya, sekalipun berbuat dosa.

c. Menurut Aliran Mu’tazilah

Aliran Mu’tazilah mengemukakan bahwa, iman adalah ketaatan kepada apa

yang diwajibkan dan disunatkan. Bagi Mu’tazilah, iman tidak hanya ikrar dan

taṣdīq, tetapi juga pengamalan sangat berpengaruh terhadap iman, sehingga

seseorang yang beriman melakukan dosa besar tidak dapat dikatakan kafir, karena

masih ada unsur lain yang dimiliki, yaitu: pengakuan atau ikrar dan taṣdīq. Pelaku

dosa besar hanya dikatakan sebagai fasiq, bukan mukmin secara mutlak dan bukan

kafir secara mutlak. Manusia dikataakan kafir manakala unsur-unsur iman tidak

dimiliki.

d. Menurut aliran Asy’ariyah

Aliran Asy’ariyah membedakan antara iman dan islam. Iman bersifat

khusus, berhubungan dengan hati yakni ikrar dan taṣdīq. Sementara Islam

mempunyai ruang lingkup yang luas meliputi syari’at atau pengamalan, sehingga

tidak dapat digolongkan kafir karena melakukan dosa besar. Hanya saja dalam

kehidupan sebagai seorang yang beriman tidak cukup dengan iman atau islam saja,

melainkan keduanya harus dipadukan, karena iman dan islam tidak dapat

dipisahkan.

Tentang iman, Imam Asy’ari menjelaskan bahwa perbuatan manusia dapat

menjadikan iman itu kuat dan lemah. Untuk memperkokoh iman itu harus

menjalankan ketaatan. Iman yang kuat menjadi penghalang dalam berbuat dosa,

sementara iman yang lemah memudahkan untuk melakukan pelanggaran.

3. Perbuatan Manusia

a. Menurut Aliran Jabariyah

Paham jabariyah memandang bahwa manusia tidak merdeka dalam

mengerjakan perbuatannya yang menentukan perbuatan manusia adalah Tuhan,

sehingga paham ini dikenal dengan fatalisme. Aliran jabariyah memandang

manusia tidak mempunyai pilihan. Manusia dalam perbuatannya

adalah majbur (terpaksa). Manusia digerakkan Allah, sebagaimana benda-benda

yang mati dan tak bernyawa dapat bergerak hanya karena digerakkan oleh Tuhan.

b. Menurut Aliran Mu’tazilah

Aliran Mu’tazilah mempunyai kesamaan dengan pahamqadariyah dalam

hal perbuatan manusia, yaitu manusia sendirilah yang menentukan perbuatannya,

baik perbuatan jahat maupun perbuatan baik, begitu pula iman dan kufur. Paham

ini diperkenalkan pertama kali oleh Ma’bad ibn al-Juwaini dan Ghailan al-

Dimasyqi. Keduanya merupakan orang yang paling awal memperkenalkan

UJI PUBLIK

Page 54: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

40 Akidah Akhlak Kelas XI

pembicaraan tentang al-qadr, yaitu kemampuan manusia untuk melakukan

perbuatannya. Manusia tidak dikendalikan tetapi dapat memilih.

Kebebasan manusia dalam mewujudkan perbuatannya erat kaitannya

dengan kewajibannya dalam mempertanggung jawabkan perbuatannya. Sedangkan

tanggung jawab menghendaki kebebasan. Pemberian siksaaan dan pahala tidak

relevan kalau manusia tidak aktif. Ia berbuat baik atas kemauannya sendiri, begitu

pula sebaliknya. Keterlibatan Tuhan sama sekali tidak ada dalam mewujudkan

perbuatan manusia.

c. Menurut Aliran Asy’ariyah

Menurut Asy’ariyah manusia lemah, banyak bergantung kepada kehendak

dan kemauan Tuhan. Dalam menggambarkan hubungan perbuatan manusia dengan

kehendak dan kekuasaan Tuhan. Al-Asy’ari memakai istilah kasb (perolehan).

Menurut al-Asy’ari, inti dari kasb itu adalah bahwa sesuatu itu timbul dari yang

memperoleh dengan perantaraan daya yang diciptakan Allah. Perbuatan-perbuatan

manusia oleh Asy’ari pada hakikatnya diadakan oleh Allah. Semua itu mencakup

perbuatan-perbuatan gerakan refleks dan perbuatan-perbuatan manusia.

d. Menurut Aliran Maturidiyah

Maturidiyah Samarkand, memberikan batas pada kekuasaan dan kehendak

mutlak Tuhan, mereka berpendapat bahwa perbuatan Tuhan hanyalah menyangkut

hal-hal yang baik saja, dengan demikian Tuhan berkewajiban melakukan yang baik

bagi manusia. Demikian halnya dengan pengiriman rasul, Maturidiyah Samarkand

sebagai kewajiban Tuhan.

Maturidiyah Bukhara memiliki pandangan yang sama dengan Asy’ariyah

mengenai faham bahwa Tuhan tidak mempunyai kewajiban. Namun Tuhan pasti

menepati janji-Nya, seperti memberi upah orang yang telah berbuat kebaikan.

Tentang kekuasaan Tuhan dan kehendak mutlak Tuhan, tidak bersifat wajib

(ja’iz).

4. Kehendak Mutlak dan Keadilan Tuhan

a. Menurut Aliran Mu’tazilah

Allah tidak berkuasa mutlak. Kemutlakan kekuasaan Allah dibatasi oleh

beberapa hal yang telah ditetapkan oleh Allah sendiri, yang mana Tuhan tidak akan

melanggarnya berdasarkan kemauannya sendiri. Aliran Mu’tazilah sepakat bahwa

manusia mampu menciptakan perbuatannya baik dan buruk. Waṣil bin Aṭo’

berpendapat bahwa manusia bebas dalam perbuatannya, dia tidak dipaksa, agar

dengan demikian maka keadilan Tuhan terwujud.

Paham ini didasari oleh paham mereka tentang keadilan Allah. Sebab tidak

benar manusia diberi beban kemudian dibatasi kebebasannya atau tidak diberikan

kemampuan untuk mewujudkan apa yang dibebankan kepadanya. Tuhan itu adil

kalau manusia diberi kehendak untuk memilih perbuatan yang diinginkannya dan

diberi kemampuan untuk melaksanakan apa yang dikehendakinya. Dan atas

UJI PUBLIK

Page 55: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 41

perbuatannya itulah maka Tuhan memberikannya imbalan pahala atau siksa sesuai

dan ancamannya.

b. Menurut Aliran Asy’ariyah

Aliran Asy’ariyah menyatakan bahwa Allah mempunyai kekuasaan mutlak

dan tidak tunduk kepada siapapun. Kekuasaan mutlak Allah tidak dapat dibatasi

oleh kebebasan manusia. Kaum Asy’ariyah berpendapat bahwa manusia tidak

bebas berbuat dan berkehendak. Sebab sekiranya sesuatu terjadi di luar kehendak

Allah, atau sekiranya dalam kekuasaan-Nya terjadi apa yang tidak dikehendaki-

Nya, maka hal ini akan berarti bahwa Allah itu lemah atau lupa, sedangkan sifat

lemah atau lupa adalah mustahil bagi Allah. Allah yang menghendaki segala

sesuatu yang terjadi di alam ini, termasuk perbuatan baik atau perbuatan buruk.

1. Kemunculan Khawārij yang mengembangkan pemikiran teologi, membawa dampak

kepada munculnya aliran-aliran teologi yang baru, yaitu: Syi’ah, Murji’ah, Jabariyah,

Qadariyah, Mu’tazilah, Asy’ariyah dan Maturidiyah (Ahlussunnah Wal Jama’ah).

2. Cakupan perdebatan dalam ilmu kalam yang pada awalnya hanya persoalan politik

kemudian meluas, misalnya tentang kedudukan wahyu dan akal, iman dan kufur,

kalamullah, kehendak mutlak Tuhan dan perbuatan manusia, dan keadilan Tuhan.

3. Perkembangan dan penyebaran paham teologi sering bersinggungan dengan kekuasaan,

misalnya aliran Khawārij yang sejak awal lahirnya dilatarbelakangi persoalan politik,

Jabariyah pada masa pemerintahan Bani Umayyah, dan Mu’tazilah pada pada masa

pemerintahan al-Makmun, Mu’tashim, dan al-Watsiq dari Dinasti Bani Abasiyah.

4. Munculnya paham Asy’ariyah dan Maturidiyah menjadi solusi atas paham-paham yang

ekstrim. Paham ini menjadi mudah dipahami oleh umat Islam karena rumusan ajarannya

yang sederhana dan lebih menekankan penggunaan dalil naqli dan membatasi

penggunaan logika filsafat yang rumit.

1. Guru menyampaikan kepada siswa tentang jenis dan metode pembelajaran diskusi yang

akan dipakai (misalnya: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi

panel) dengan menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam diskusi tersebut.

2. Guru menyampaikan tema diskusi.

3. Tema diskusi adalah:

a. Perspektif ilmu kalam terhadap orang mukmin yang melakukan dosa besar.

AYO PRESENTASI

RANGKUMAN

UJI PUBLIK

Page 56: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

42 Akidah Akhlak Kelas XI

b. Perspektif ilmu kalam terhadap perbuatan Allah dan perbuatan manusia.

c. Perspektif ilmu kalam terhadap ayat-ayat mutasyabihat.

4. Siswa menyampaikan presentasi di depan kelas

Setelah mempelajari aliran-aliran ilmu kalam, maka seharusnya kita bisa bersikap

sebagai berikut:

1. Menghargai perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat.

2. Bersikap tasamuh/toleran atas perbedaan yang ada.

3. Mempelajari agama dengan penuh kesungguhan untuk mendapatkan ilmu yang luas

sehingga mempunyai wawasan komprehensif, dan tidak terjerumus ke dalam

pemahaman keagamaan yang sempit.

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!

1. Diantara dampak dari perbedaan pendapat yang diselesaikan dengan peperangan

adalah terjadinya bunuh-membunuh diantara umat Islam. Sebagaimana diketahui

bahwa membunuh adalah termasuk dosa besar. Dalam hal ini, muncullah

permasalahan yang berkaitan dengan hukum orang mukmin yang melakukan dosa

besar tersebut. Isu tersebut diangkat oleh mutakallimin generasi awal untuk dijadikan

bahan perdebatan. Sebagian berpendapat bahwa orang mukmin yang melakukan dosa

besar dihukumi telah keluar dari Islam, sehingga dihukumi kafir. Adapun yang lain

berpendapat bahwa orang mukmin yang melakukan dosa besar bukanlah kafir, tetapi

juga bukan mukmin tetapi fasik. Mengapa mereka berbeda pendapat dalam

menghukumi permasalahan yang sama? Lakukan analisis terhadap pendapat tersebut

dengan analisis yang tajam!

2. Ada aliran kalam yang berpendapat bahwa pada hakikatnya manusia tidak

mempunyai daya untuk melakukan suatu perbuatan. Begitu juga, manusia tidak

mempunyai kesempatan untuk memilih jalan hidupnya. Manusia hanya menjalankan

ketentuan yang sudah dibuat Tuhan. Mengapa mereka berpendapat demikian?

3. Manusia tidak mempunyai hak untuk menghukumi perbuatan manusia. Yang berhak

menghukumi manusia adalah Allah, yaitu pada yaumul mizan di akhirat nanti.

Bagaimana dampak dari doktrin ajaran ini?

4. Dalam hal melihat Tuhan dengan mata kepala di akhirat, para mutakallimin berselisih

pendapat. Sebagian berpendapat bahwa Tuhan tidak dapat dilihat manusia dengan

mata kepala. Sebagian yang lain berpendapat bahwa Tuhan dapat dilihat dengan mata

AYO BERLATIH

PENDALAMAN KARAKTER

UJI PUBLIK

Page 57: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 43

kepala di akhirat. Analisislah kedua pendapat tersebut! Dan pendapat siapakan yang

lebih kuat!

5. Bagi sebagian mutakallimin, Tuhan dikatakan adil apabila memasukkan orang baik

ke surga dan memasukkan neraka bagi yang jahat/ingkar. Bagi sebagian yang lain,

Tuhan tidak boleh dikatakan tidak adil apabila memasukkan ke neraka bagi orang

yang berbuat jahat/ingkar ke surga, begitu juga Tuhan tidak boleh dikatakan tidak adil

apabila memasukkan orang baik ke neraka. Analisislah kedua pendapat tersebut!

B. Tugas terstruktur

Isilah tabel berikut!

No Aliran Tokoh Doktrin Ajaran

1 Khawārij

2 Syi'ah

3 Murji'ah

4 Jabariyah

5 Qadariyah

6 Asy'ariyah

7 Maturidiyah

C. Tugas mandiri tidak terstruktur

1. Lakukanlah studi kepustakaan dengan mengambil salah satu objek penelitian berikut!

a. Kontradiksi paham Khawārij dan Ahlussunnah wal-Jama’ah.

b. Kontradiksi paham Syi’ah dan Ahlussunnah wal-Jama’ah.

c. Kontradiksi paham Murji’ah dan Ahlussunnah wal-Jama’ah.

d. Kontradiksi paham Jabariyah dan Ahlussunnah wal-Jama’ah.

e. Kontradiksi paham Qadariyah dan Ahlussunnah wal-Jama’ah.

f. Kontradiksi paham Mu’tazilah dan Ahlussunnah wal-Jama’ah.

2. Tulislah hasil studi kepustakaan tersebut dalam bentuk makalah!

3. Cantumkan sumber bacaan !

UJI PUBLIK

Page 58: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

44 Akidah Akhlak Kelas XI

Mutiara Hikmah

Ucapan Ali bin Abi Ṭālib bin Abi Ṭālib Ketika Mendengar Teriakan Kaum Khawārij,

“La Hukma Illa Lillāh”

Sungguh, itu adalah kalimat haq (benar), namun dimaksudkan untuk sesuatu yang baṭil! Memang benar, “tiada hukum kecuali bagi Allah”. Namun orang-orang itu bermaksud mengatakan: “tiada kepemimpinan kecuali bagi Allah.”

Padahal masyarakat harus punya seorang pemimpin, apakah ia seorang pemimpin yang baik ataupun yang jahat. Di bawah kepemimpinannya, seorang mukmin melaksanakan tugasnya, seorang kafir menikmati hidupnya, sementara Allah Swt., mencukupkan ajal segala sesuatu. Penghasilan uang negara dikumpulkan, musuh-musuh diperangi, jalan-jalan diamankan dan hak si lemah diambil kembali dari si kuat, sehingga orang yang baik akan hidup tenteram dan yang jahat dapat dicegah kejahatannya.

Sumber: al-Baqir, Muhammad, Terj. Mutiara Nahjul Balaghoh, (Bandung: Mizan, 1991).

UJI PUBLIK

Page 59: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 45

UJI PUBLIK

Page 60: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

46 Akidah Akhlak Kelas XI

BAB 3

MENGHINDARI DOSA BESAR

Membunuh, Liwaṭ , LGBT, Meminum Khomr, Judi Mencuri,

Durhaka Kepada Orang Tua, Meninggalkan ṣalat, Memakan Harta Anak

Yatim, Dan Korupsi

https://www.dream.co.id/news/likuifaksi-di-mata-masyarakat-petobo-dan-balaora-seperti-

diblender-181029c.html

Manusia adalah makhluk yang paling mulia, diciptakan oleh Allah sebaik-

baiknya ciptaan. Namun demikian, manusia akan jatuh ke derajat yang paling rendah

apabila manusia tidak dapat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan tersebut.

Sudah terlalu banyak contoh yang dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi

manusia supaya tidak terperosok ke dalam lembah kenistaan. Baik yang terdapat dalam

kehidupan di masyarakat, ataupun yang dikisahkan Allah Swt., dalam al-Qur’an.

Namun kebanyakan manusia tidak mau mengambil pelajaran tersebut, bahkan tetap

melampaui batas.

UJI PUBLIK

Page 61: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 47

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

1.3. Menghayati dampak buruk dan pentingnya menghindari perbuatan dosa-dosa besar

(membunuh, liwaṭ, LGBT, meminum khamr, judi, mencuri, durhaka kepada orang

tua, meninggalkan ṣalat, memakan harta anak yatim dan korupsi)

2.3. Mengamalkan sikap takwa, tanggung jawab dan beramar ma’ruf nahi munkar

sebagai cermin menghindari perbuatan dosa-dosa besar (membunuh, liwaṭ, LGBT,

meminum khamr, judi, mencuri, durhaka kepada orang tua, meninggalkan ṣalat,

memakan harta anak yatim dan korupsi)

3.3. Menganalisis perilaku dan dampak negatif serta upaya menghindari dosa-dosa

besar (membunuh, liwaṭ, LGBT, meminum khamr, judi, mencuri, durhaka kepada

orang tua, meninggalkan ṣalat, memakan harta anak yatim dan korupsi)

4.3. Menyajikan hasil analisis tentang perilaku dan dampak negatif serta upaya

menghindari dosa-dosa besar (membunuh, liwaṭ, LGBT, meminum khamr, judi,

mencuri, durhaka kepada orang tua, meninggalkan ṣalat, memakan harta anak yatim

dan korupsi)

UJI PUBLIK

Page 62: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

48 Akidah Akhlak Kelas XI

Indikator

1.3.1. Memperjelas dampak buruk dan pentingnya menghindari perbuatan dosa-dosa

besar (membunuh, liwaṭ, LGBT, meminum khamr, judi, mencuri, durhaka

kepada orang tua, meninggalkan ṣalat, memakan harta anak yatim dan korupsi).

2.3.1. Membisaakan sikap takwa, tanggung jawab dan beramar ma’ruf nahi munkar

sebagai cermin menghindari perbuatan dosa-dosa besar (membunuh, liwaṭ,

LGBT, meminum khamr, judi, mencuri, durhaka kepada orang tua,

meninggalkan ṣalat, memakan harta anak yatim dan korupsi)

3.3.1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian perilaku dosa besar (membunuh, liwaṭ,

LGBT, meminum khamr, judi, mencuri, durhaka kepada orang tua,

meninggalkan ṣalat, memakan harta anak yatim dan korupsi)

3.3.2. Siswa dapat memerinci bentuk-bentuk perilaku dosa besar (membunuh, liwaṭ,

LGBT, meminum khamr, judi, mencuri, durhaka kepada orang tua,

meninggalkan ṣalat, memakan harta anak yatim dan korupsi)

3.3.3. Siswa dapat mengkritik perilaku dosa besar (membunuh, liwaṭ, LGBT,

meminum khamr, judi, mencuri, durhaka kepada orang tua, meninggalkan ṣalat,

memakan harta anak yatim dan korupsi)

4.3.1. Meruuskan hasil analisis tentang perilaku dan dampak negatif serta upaya

menghindari dosa-dosa besar (membunuh, liwaṭ, LGBT, meminum khamr, judi,

mencuri, durhaka kepada orang tua, meninggalkan ṣalat, memakan harta anak

yatim dan korupsi)

PETA KONSEP

Korupsi

Memakan Harta

Anak Yatim

Meninggalkan

ṣalat

Durhaka Kepada

Orang Tua

Mencuri

Judi

Meminum

Khamr

LGBT

lLiwaṭ Membunuh

DOSA BESAR

UJI PUBLIK

Page 63: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 49

Amatilah gambar berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan!

Sumber: Sihabul Milahudin, Karya Gathot

Soemardjono, Koleksi Pribadi

Sumber: Sihabul Milahudin, Karya Gathot

Soemardjono, Koleksi Pribadi

A. Membunuh

1. Larangan Membunuh

Pembunuhan atau prilaku membunuh sangat dilarang dalam Islam, dan

merupakan kejahatan tingkat tinggi. Efek pembunuhan itu berkepanjangan sehingga

menimbulkan dendam kesumat antara keluarga terbunuh dengan keluarga atau

pembunuh itu sendiri. Allah Swt. berfirman:

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ……………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ……………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

AYO MENGAMATI

AYO MENDALAMI

UJI PUBLIK

Page 64: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

50 Akidah Akhlak Kelas XI

ه ٱب إل لل ٱ حرم لتيٱ لنفس ٱول تقتلوا لحق Artinya: Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah

(membunuhnya), melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. (QS. Al-

Iara’[17]: 33)

Bahkan Islam mengajarkan untuk melindungi setiap nyawa, karena

menghilangkan satu nyawa pada hakikatnya sama dengan membunuh seluruh umat

manusia. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah Swt.

ا بغير نفس أو فساد في عاجمي اس لن ٱ قتل فكأنما لرض ٱمن قتل نفس

Artinya: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu

(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka

bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.(QS. Al-

Māidah [5]: 32)

Dalam QS. an-Nisā’ (4): 93, Allah Swt. mengancam akan memasukkan ke

neraka jahannam bagi pelaku pembunuhan.

لدا في دا فجزا ؤهۥ جهنم خ تعم عظيما ذاباع لهۥ وأعد ولعنهۥ عليه لل ٱغضب و ها ومن يقتل مؤمنا م Artinya: Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka

balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka

kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.

(QS. An-Nisā’ [4]: 93)

Jika ada orang yang bertikai/berkelahi dan berusaha saling membunuh

lawannya, apabila salah satu dari yang bertikai tersebut ada yang menjadi korban

maka kedua-duanya akan dimasukkan ke dalam neraka. Karena pada hakikatnya,

kedua belah pihak mempunyai niat untuk membunuh lawan-lawannya.

2. Dampak Negatif Membunuh

a. Bagi pelaku pembunuhan

Setiap ketentuan agama yang dilanggar maka akan memunculkan

konsekwensi. Baik konsekwensi hukum ataupun konsekwensi psikologis. Untuk

pelanggaran larangan membunuh, hukumannya sudah ditentukan dalam

ketentuan-ketentuan hukum agama dan negara. Dari aspek psikologis, orang yang

melakukan pembunuhan akan merasakan ketidaktenangan jiwa. Dalam seumur

hidupnya akan dihantui perasaan bersalah, sehingga jiwanya akan mengalami

ketidakstabilan. Adapun dalam konteks keagamaan, maka pelaku pembunuhan

diancam akan dimasukkan ke neraka jahanam.

b. Bagi keluarga korban dan masyarakat

Pembunuhan adalah kejahatan agama dan kemanusiaan. Dampak

pembunuhan tidak hanya dirasakan oleh keluarga korban, tetapi juga masyarakat.

Bagi keluarga korban, dapat menimbulkan rasa dendam yang berkepanjangan dan

UJI PUBLIK

Page 65: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 51

sulit terlupakan. Begitu juga masyarakat akan merasa tidak nyaman atas

pembunuhan yang terjadi di sekelilingnya.

Dalam kasus-kasus tertentu, pembunuhan yang disaksikan oleh anak kecil

maka akan menyebabkan trauma yang mendalam bagi anak tersebut. Dari trauma

yang mendalam ini, apabila tidak dilakukan penyembuhan psikologis maka dapat

mempengaruhi perkembangan psikis anak. Pada tahapan tertentu, anak tersebut

dapat mengalami gangguan yang dinamakan psikopat, yaitu melakukan kekerasan

bahkan pembunuhan tanpa merasa bersalah.

B. Liwaṭ

1. Pengertian Liwaṭ

Kata liwaṭ bukan kata asli bahasa Arab. Kata liwaṭ berasal dari kata Lūṭ yang

termasuk kata a’jam (asing/non Arab). Oleh karena itu keliru jika kata liwaṭ dicari

pecahan kata (isytiqaq) dari bahasa Arab yang asli. Asy-Syaukani mengkritik

pendapat yang ingin menjelaskan liwaṭ adalah musytaq, karena kata ini adalah kata

a’jam yang tidak mungkin ada isytiqaq. Dari kata Lūṭ ini kemudian dipecah menjadi

kata lain seperti liwaṭ, liwaṭ ah, talawwuṭ, dan luṭiyyah yang semuanya bermakna

melakukan sesuatu seperti perbuatan kaum Nabi Luṭ.

Dalam perkembangan selanjutnya, istilah liwaṭ digunakan untuk menjelaskan

perbuatan yang dilakukan oleh seseorang lelaki dengan cara memasukan żakar (penis)

kedalam dubur lelaki lain. Al-Mawardi mengatakan, bahwa liwaṭ adalah

persetubuhan antara lelaki dengan lelaki. Istilah yang paling mendekati dengan

pengertian liwaṭ dalam bahasa inggris adalah homosexuality atau sodomy. Dalam

bahasa Indonesia, liwaṭ bisa diterjemahkan homoseksual.

Liwaṭ adalah suatu penamaan yang dinisbatkan kepada kaumnya Nabi Lūṭ

As. karena yang pertama kali melakukan perbuatan ini adalah umatnya Nabi Lūṭ As.

Allah Swt. berfirman dalam QS. al-A’rāf (7): 81 berikut:

جال ٱإنكم لتأتون ن شهوة لر سر وم ق أنتم بل لن سا ء ٱ دون م فون م Artinya: Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada

mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang

melampaui batas (QS. al-A’rāf [7]: 81)

Umat Nabi Lūṭ mendiami kota yang bernama Sodom, penduduk kota itu

melakukan perbuatan keji, yaitu berhubungan sesama jenis. Laki-laki dengan laki-laki

dan perempuan dengan perempuan, sehingga perilaku liwaṭ juga disebut dengan

sodomi.

Perilaku liwaṭ tidak pernah dikenal bangsa Arab, bukan hanya di masa Nabi

tetapi juga di masa sahabat sampai di masa tabi’in, yakni masa Khalifah al-Walid bin

UJI PUBLIK

Page 66: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

52 Akidah Akhlak Kelas XI

Abdul Malik. Namun demikian Rasulullah Saw.sempat menghawatirkan umatnya

akan terjerumus dalam dosa liwaṭ sebagaimana Rasulullah bersabda:

عل

هىللا

هصل

هالرسولللا

الق

ق

هيهعنجابربنعبدللا

هووسل

خأ ىمإنه

عل

اف

خماأ

ف

وط)رواهابنماجه(ومل

تيعملق مه

أ

Artinya: Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Rasulullah bersabda: ‘Sesungguhnya

yang paling aku khawatirkan terhadap umatku adalah perbuatan kaum Lūṭ.”

(HR. Ibnu Majah).

Rupanya sekarang telah menajdi saksi kebenaran prediksi Rasulullah

Saw.Tidak sedikit kaum muslimin telah terjerumus ke dalam perilaku maksiat

tersebut. Mereka terjerumus bisa karena derasnya godaan maksiat, bisa juga karena

semata-mata tidak tahu bahwa perilaku tersebut dikecam keras oleh al-Qur’an dan al-

Hadiś.

2. Dasar Keharaman Liwaṭ

Allah menyebut perilaku liwaṭ sebagaimana dijelaskan dalam QS. al-A’rāf

(7): 80 dengan sebutan fahisy (keji/jijik), sebagaimana firman-Nya:

حشة ٱولوطا إذ قال لقومهۦ أتأتون لمين لع ٱ ن م أحد من بها سبقكم ما لفArtinya: dan (Kami juga telah mengutus) Lūṭ (kepada kaumnya). (ingatlah) tatkala

Dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan

fāhisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini)

sebelummu?" (QS. Al-A’rāf [7]: 80)

Adapun tentang keharaman perbuatan yang termasuk dalam kategori fahisy

(keji/jijik) dijelaskan oleh QS. QS. al-A’rāf (7): 33 sebagaimana berikut:

حش ٱقل إنما حرم رب ي بطن وما منها ظهر ما لفو

Artinya: Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik

yang nampak ataupun yang tersembunyi, (QS. Al-A’rāf [7]: 33)

Jika liwaṭ disebut dengan fahisyah, sementara dalam ayat yang lain ditegaskan

bahwa Allah mengharamkan fahisyah, maka hal itu menunjukkan dengan jelas tanpa

keraguan bahwa liwaṭ adalah perbuatan maksiat yang diharamkan Allah Swt.

Zina adalah dosa besar dan sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Namun

liwaṭ, di samping termasuk dosa besar, perilaku ini lebih berbahaya bagi manusia dari

pada zina. Kebencian Allah terhadap perilaku liwaṭ diungkapkan dengan berbagai

ungkapan, misalnya Allah menyebutnya dengan musrifīn/orang yang melampaui batas

(QS. al-A’rāf [7]: 81), khabāits/perbuatan keji (QS. al-Anbiyā’ [21]: 74), kaum

mufsidīn/kelompok yang berbuat kerusakan, ẓalimin/orang yang berbuat ẓalim (QS.

al-‘Ankabūt [29]: 30-31).

UJI PUBLIK

Page 67: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 53

3. Dampak Negatif Liwaṭ

a. Dikategorikan sebagai orang yang melampaui batas (musrifūn), sebagaimana

firman Allah dalam QS. al-A’rāf (7): 81 berikut:

جال ٱإنكم لتأتون ن شهوة لر ون سرف قوم م سا ء بل أنتم ن لٱ دون م

Artinya: Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu

(kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum

yang melampaui batas. (QS. Al-A’rāf [7]: 81)

b. Dilaknat oleh Allah Swt. sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw.

منعملعملق

هعنللا

وط،ل

ومل

منعملعملق

هعنللا

ومل

ل

ا)رواهاحمدوط،ث

(الث

Artinya: Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan seperti kaum Luṭ,

Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Luṭ, sebanyak

tiga kali. (HR. Ahmad)

c. Daya rusak liwaṭ lebih besar dari pada zina. Kalau zina akan berdampak kepada

rusaknya nasab dan hilangnya keharmonisan keluarga, namun liwaṭ akan lebih

berbahaya dari pada zina, karena mengancam keberlangsungan spesies manusia.

d. Allah menamakan orang yang melakukan liwaṭ sebagai kaum perusak dan orang

yang ẓalim, sebagaimana firman Allah dalam QS. al-Ankabut (29): 30-31 berikut:

هيم ب ا جا ءت ولم . لمفسدين ٱ لقوم ٱ على نصرنيٱقال رب ا قا ى لبشر ٱرسلنا إبر ا م إنا لو هلكو

ذه أهل لمين كانوا أهلها إن لقرية ٱ ه . ظArtinya: Lūṭ berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab)

atas kaum yang berbuat kerusakan itu". dan tatkala utusan Kami (para

malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka

mengatakan: "Sesungguhnya Kami akan menghancurkan penduduk

negeri (Sodom) ini; Sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang

yang zalim". (QS. Al-Ankabut [29]: 30-31)

C. LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender)

1. Pengertian LGBT

LGBT adalah singkatan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender. LGBT

merupakan perilaku seks menyimpang, bertentangan dengan hukum Islam dan sangat

menghawatirkan bagi kehidupan umat manusia. Fenomena LGBT telah menjadi

wabah baru termasuk di Indonesia. Dalam pandangan Islam, LGBT merupakan

perbuatan yang sangat dilarang karena sudah menyalahi fitrah manusia. Dimana

perbuatan ini menjadi dosa besar bahkan lebih besar dari perbuatan zina. Allah Swt.

berfirman:

حشة ٱولوطا إذ قال لقومهۦ أتأتون لمين ٱ ن م حد أ من ابه سبقكم ما لف شهوة جال لر ٱإنكم لتأتون .لع

ن سرف قوم أنتم بل لن سا ء ٱ دون م .ون م

Artinya: dan (kami juga telah mengutus) Lūṭ (kepada kaumnya). (ingatlah) tatkala

Dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan

UJI PUBLIK

Page 68: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

54 Akidah Akhlak Kelas XI

fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini)

sebelummu?" Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan

nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, kamu ini adalah kaum

yang melampaui batas. (QS. Al-A’rāf [7]: 80-81)

a. Lesbian, yaitu pasangan perempuan dengan perempuan. Wanita yang mencintai

atau merasakan rangsangan seksual sesama jenisnya atau disebut sebagai wanita

homoseksual.

b. Gay, yaitu pasangan laki-laki dengan laki-laki. Laki-laki yang mencintai atau

merasakan rangsangan seksual sesama jenisnya atau disebut sebagai laki-laki

homoseksual.

c. Biseksual, yaitu orang yang mempunyai sifat kedua jenis kelamin (laki-laki dan

perempuan); tertarik kepada kedua jenis kelamin baik kepada laki-laki

maupun kepada perempuan.

d. Transgender, yaitu orang yang memiliki gender atau ekspresi gender yang

berbeda dengan seksnya yang ditunjuk pada saat lahir. Orang transgender kadang-

kadang disebut transeksual jika ia menghendaki bantuan medis untuk merubah alat

kelaminnya.

Dalam hazanah keilmuan Islam, ada beberapa istilah yang berkaitan dengan

LGBT, yaitu:, sihaq (lesbianisme), liwaṭ (homoseksual), dan takhannuts-tarajjul

(perilaku banci-tomboy). Lesbianisme akan merujuk kepada sihaq, gay merujuk

kepada liwaṭ, biseksual akan merujuk kepada liwaṭ atau sihaq, sementara transgender

akan merujuk pada kecenderungan banci atau tomboi yang termasuk pada kategori

takhannuts-tarajjul.

Perilaku lesbian merujuk kepada istilah al-sihāq ( حاق

-disebut juga al )الس

sahqu ) حق لس al-musāhaqa ,)ا

ل()ا

( al-tadāluk , سا حة ك

دا ل

لت dan al-sihāqiyyah )ا

) ة ي حا ق

لس Semuanya adalah istilah yang berbeda-beda dengan satu makna. Istilah .)ا

ini dipakai dalam bahasa Arab untuk menunjuk makna lesbian/lesbianisme.

Persoalan liwaṭ sudah dijelaskan di atas. Adapun yang dimaksud dengan

sihaq/lesbian sebagaimana yang dijelaskan oleh al-Mawardi adalah aktivitas wanita

menggauli wanita lain. Asy-Syanqithi mendefiniskan sihaq sebagai istimta’

(bersenang-senang) antar sesama wanita. Sihaq termasuk perbuatan fahisyah sehingga

termasuk perbuatan yang haram. Adapun kata takhannuts berasal dari kata khanatsa

yang bermakna takātsur (kehalusan) yang mencakup makna kelembutan dan

kehalusan dalam ucapan, cara jalan dan semisal dengan itu, atau mengimitasi wanita.

Seorang mukhannats adalah laki-laki yang mengimitasi wanita dari sisi sifat-

sifat, gerak-gerik, akhlak, ucapan dan cara jalan yang khas bagi wanita. Kata yang

paling dekat dalam bahasa Indonesia untuk menerjemahkan mukhannats adalah banci

UJI PUBLIK

Page 69: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 55

atau wadam atau waria. Adapun mutarajjilah adalah wanita yang mengimitasi pria

dari sisi sifat-sifat, gerak-gerik, akhlak, ucapan dan cara jalan yang khas bagi laki-

laki. Kata yang paling dekat dalam bahasa Indonesia untuk menerjemahkan

mutarajjilah adalah tomboy.

Perlu dicatat bahwa mukhannats berbeda dengan khuntsa. Mukhannats adalah

orang laki-laki yang secara genetik kelaminnya adalah laki-laki, tetapi secara psikis

berusaha mengimitasi wanita. Adapun khuntsa adalah orang yang secara genetik

memang memiliki kelamin yang tidak jelas apakah laki-laki atau perempuan. Istilah

yang mendekati untuk menerjemahkan khuntsa adalah interseks.

2. Dasar Keharaman LGBT

Dasar keharaman lesbian/sihaq merujuk kepada beberapa ayat al-Qur’an QS.

Al-Mukminun (23): 5-7, QS. An-Nisa’ (4): 119, kemudian QS. Al-A’raf (7): 33.

فظون لفروجهم هم لذين ٱو جهم أو .ح نهم إل على أزو بتغى ٱفمن .لومين هم غير م فإن ما ملكت أيم

لك ورا ء ئك ذ .ون لعاد ٱ هم فأول

Artinya: dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri

mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam

hal ini tiada tercela, Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka

itulah orang-orang yang melampaui batas. (QS. Al-Mukminun [23]: 5-7)

لل ٱول مرنهم فليغي رن خلق

Artinya: “Dan akan aku suruh mereka (untuk mengubah ciptaan Allah, lalu mereka

benar-benar merubahnya.” (QS. An-Nisa’ [4]: 119)

حش ٱإنما حرم رب ي قل بطن وما منها ظهر ما لفوArtinya: Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik

yang nampak ataupun yang tersembunyi, (QS. Al-A’rāf [7]: 33)

Menurut asy-Syanqiti, yang dimaksud melampaui batas dalam surat al-

Mukminun itu mencakup zina, liwat, dan semisalnya. Kemudian dalam QS. An-Nisa’

(4): 119, Allah Swt. Mengingatkan tentang sumpah iblis yang akan membisikkan ke

hati manusia supaya merubah fitrah manusia. Dalam hal ini, maka perilaku LGBT

merupakan perwujudan dari sumpah yang disampaikan iblis tersebut, yaitu perilaku

mengubah fitrah yang sudah ditentukan oleh Allah. Adapun QS. Al-A’raf (7): 33,

Allah menyampaikan bahwa semua perbuatan fahisyah/keji adalah haram. Dan sudah

dimaklumi bahwa perilaku LGBT merupakan bagian dari perbuatan fahisyah/keji

tersebut. Untuk itu dapat ditarik kesimpulan, bahwa perilaku hukumnya adalah haram

dan harus dijauhi.

3. Dampak negatif LGBT

LGBT merupakan perbuatan yang sangat dilarang keras oleh agama,karena

sudah menyalahi fitrah manusia, dan dosa yang ditimbulkan lebih besar dari zina.

UJI PUBLIK

Page 70: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

56 Akidah Akhlak Kelas XI

Berikut adalah bahaya LGBT dalam Islam yang dijelaskan secara lengkap di bawah

ini:

a. Pelakunya akan dibinasakan Allah Swt.

Lesbian dan Gay adalah perilaku menyimpang yang dilakukan oleh umat

Nabi Luṭ. Umat Nabi Luṭ yang melakukan penyimpangan tersebut tidak mau

mendengarkan peringatan yang disampaikan oleh Nabi Luṭ, maka mereka

dibinasakan oleh Allah Swt. melalui hujan batu.

قبة ك كيف نظر ٱوأمطرنا عليهم مطرا ف مين لمجر ٱان ع

Artinya: dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah

bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.(QS. al-A’rāf [7]:

84)

Ayat itu dengan tegas memberikan informasi bahwa perilaku seks

menyimpang yang dilakukan oleh Nabi Luṭ telah mengakibatkan turunnya aẓab

yang dahsyat dari Allah. Maka tentunya harus menjadi pelajaran bagi seluruh

umat manusia.

b. LGBT menimbulkan penyakit

Penyakit yang ditimbulkan dari LGBT tidak hanya menyangkut pada

penyakit jasmani, tetapi juga penyakit kejiwaan. Diantara penyakit jasmani yang

ditimbulkan dari LGBT adalah penyakit kelamin dan HIV/AIDS. Sebagaimana

diketahui bahwa obat penyakit AIDS sampai saat ini belum ditemukan. Adapun

penyakit kejiwaan yang ditimbulkan dari LGBT adalah hilangnya orientasi yang

normal atas perilaku seksualnya yang dapat mendorong kepada perbuatan-

perbuatan kejahatan lainnya. Orang yang mempunyai orientasi seks menyimpang

bisaanya sangat posesif terhadap pasangannya sehingga mudah cemburu yang

tidak terkendali, akhirnya mendorongnya untuk membunuh pasangannya.

Sementara, wanita transgender memiliki risiko terinfeksi HIV 34 kali lebih

tinggi dibanding wanita bisaa. Pada 2013 di Amerika Serikat, dari screening gay

(pemeriksaan terhadap kaum gay), yang berusia 13 tahun ke atas, 81 persen di

antaranya telah terinfeksi HIV dan 55 persen di antaranya terdiagnosis AIDS.

Perilaku LGBT adalah cara paling mudah penularan HIV-AIDS. Selain HIV-

AIDS, ada penyakit lain akibat LGBT yang tidak kalah berbahayanya, contohnya,

sarkoma kaposi, yaitu penyakit kanker yang menyebabkan sebagian kecil jaringan

abnormal tumbuh di bawah kulit, di sepanjang mulut, hidung, dan tenggorokan

atau di dalam organ tubuh lainnya. Penyakit baru ini juga belum ada penawarnya.

c. Merusak tata kehidupan sosial

Dampak perilaku LGBT terhadap kehidupan sosial lebih dahsyat

dibandingkan dengan perbuatan zina. Perilaku ini akan merusak tatanan sosial

karena sudah tidak memperhatikan nilai-nilai sosial dan agama yang menghendaki

adanya keteraturan dalam tata nilai kehidupan manusia. Kehidupan sosial

semakin terpuruk karena banyaknya perilaku menyimpang, seperti tindak asusila,

UJI PUBLIK

Page 71: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 57

pelecehan seksual, perzinaan yang merajalela, dan masih banyak lagi dampak

lainnya.

D. Meminum Khamr

1. Pengertian Khamr

Khamr secara kebahasaan berarti menghalangi, dan menutupi. Dinamakan

demikian karena khamr dapat menyelubungi dan menghalangi akal. Disebut

khamr karena mempunyai pengaruh negatif yang dapat menutup atau melenyap-

kan akal pikiran. M. Quraish Shihab menjelaskan khamr adalah segala sesuatu

yang memabukkan, apapun bahan mentahnya. Minuman yang berpotensi

memabukkan bila diminum dengan kadar normal oleh seorang normal, maka

minuman itu adalah khamar sehingga haram hukum meminumnya, baik diminum

banyak maupun sedikit serta baik ketika ia diminum memabukkan secara faktual

atau tidak.

MUI (Majelis Ulama Indonesia) mendefinisikan khamr sebagai segala

sesuatu, baik minuman atau wujud lain yang dapat menghilangkan akal dan

digunakan untuk bersenang-senang sehingga dari definisi ini penyalahgunaan

obat-obatan termasuk obat bius termasuk dalam katagori khamr. Nabi Muhammad

Saw. bersabda:

ب النه نهأ هللاعنهما ي ابنعمررض يعن

ىهللاعل

هصل ويه مه

همسل ل

ك ال:

مر،ق

خ سكر

مسكرحرام)رواهمسلم( ل وك

Artinya : “Dari Umar ra, ia berkata : ‘saya tidak mau kecuali berasal dari Nabi

Saw. Beliau bersabda: tiap-tiap yang memabukkan disebut khamr dan

tiap-tiap khomr hukumnya haram”. (HR Muslim)

Merujuk kepada pengertian tersebut, maka jenis khamr tidak hanya berarti

minuman keras yang terbuat dari anggur, tetapi mencakup segala sesuatu yang

memabukkan apakah ia berbentuk minuman ataukah dalam bentuk lain seperti

makanan, tablet, sigaret (dihisap), cairan yang disuntikkan, dan sebagainya

semuanya termasuk dalam pengertian khamr. Sudah menjadi ijma’ ulama bahwa

minuman keras (khamr) itu hukumnya haram, mengkonsumsinya adalah termasuk

salah satu dosa besar, Allah Swt. berfirman:

ا لذين ٱي أي ها ٱو لميسر ٱو لخمر ٱ إنما ءامنو م لز ٱو نصاب ل ن ٱ عمل ن م رجس ل نبوه جت ٱف لشيط

.تفلحون لعلكم Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (minuman) khomr ,

berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan anak

panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka

jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat

keberuntungan”. (Al-Maidah [5]: 90)

2. Dampak Mengkonsumsi Khamr

a. Melanggar larangan agama

UJI PUBLIK

Page 72: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

58 Akidah Akhlak Kelas XI

Diantara hikmah dilarangnya khamr adalah untuk melindungi akal manusia,

karena apabila seseorang mengkonsumsi khamr maka akan hilang akalnya

sehingga membawa dampak kepad perbuatan jahat lainnya, misalnya:

membunuh, mencuri, dll. Untuk itu Allah Swt. menyamakan perilaku

mengkonsumsi khamr sama dengan perilaku setan, untuk itu harus dihindari.

Allah Swt. berfirman dalam QS. Al-Māidah (5): 90.

ا لذين ٱي أي ها ٱو لميسر ٱو لخمر ٱ إنما ءامنو م لز ٱو نصاب ل ن ٱن عمل س م ج ر ل تنبوه ج ٱف لشيط

.تفلحون لعلكم Artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khomr ,

berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,

adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-

perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”. (QS. Al-

Māidah [5]: 90)

b. Memicu perbuatan jahat lainnya

Abdullah bin ‘Amr berpendapat bahwa minum-minuman keras merupakan dosa

yang paling besar, dan tidak diragukan lagi bahwa perbuatan itu merupakan

induk dari segala keburukan dan orang yang meminumnya akan dilaknat. Allah

Swt. berfirman dalam QS. Al-Māidah (5): 91.

ن ٱإنما يريد وة ٱ بينكم يوقع أن لشيط لل ٱر ك ذ عن ويصدكم سر لمي ٱو خمر ل ٱ في بغضا ء ل ٱو لعد

ة ٱ وعن نت أنتم فهل لصلو هون م Artinya: Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan

permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum)

khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah

dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan

pekerjaan itu).” (QS. Al Mâ’idah (5) : 91)

c. Terlarang melaksanakan ibadah

Al Quran menjelaskan tentang bahaya mabuk-mabukan yang dikaitkan dengan

masalah ibadah, karena ibadah harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan

ketulusan maka tidak akan dapat dipenuhi oleh mereka yang hilang akal

sehatnya.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ṣalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu

ucapkan,” (QS. An-Nisa’ [4]: 43)

d. Menimbulkan gangguan mental organik

Minuman beralkohol dapat menimbulkan ganggguan mental organik (GMO),

yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku.

e. Mendapat sanksi

1) Sanksi agama

UJI PUBLIK

Page 73: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 59

Al-Nasa’i dari Ibnu Umar menyampaikan, bahwa Rasulullah Saw. .,

bersabda,“Tidak akan masuk surga pembangkang dan pecandu minuman

keras.“ Para fuqaha menyampaikan bahwa peminum khamr itu dikenakan

had atau hukuman (sanksi). Imam Syafi'i dan Abu Daud berpendapat

dicambuk 40 kali dera, sesuai yang dilakukan oleh Rasulullah Saw.dan yang

diperintahkan pada masa Abu Bakar. Hal ini didasarkan pada hadiś:

ربعينحوأ

ينن

دهبجريدت

جل

مرف

لخ

ربا

دش

تيبرجلق

يه(همتفقعل)رواأ

Artinya: Dari Anas bin Malik, bahwasanya Nabi Saw. didatangkan

kepadanya seseorang meminum khamr, maka Nabi menderanya 40

kali. (HR. Bukhari dan Muslim)

2) Sanksi hukum

Sanksi hukum yang diterima oleh pelaku mabuk-mabukan seperti diatur

dalam KUHP Bab. IV tentang pelanggaran kesusilaan pasal 539 adalah

“barang siapa pada kesempatan diadakan pesta keramaian untuk umum atau

pertunjukkan rakyat atau diselenggarakan arak-arakan untuk umum,

menyediakan secara cuma-cuma minuman keras atau spirits dan atau

menjanjikan sebagai hadiah, diancam dengan pidana kurungan fencing lama

dua belas hari atau pidana denda paling tinggi tiga ratus tujuh puluh lima

rupiah.”

3. Menghindari Perilaku Minum Khamr

a. Meningkatkan ketaatan dengan ibadah dan amal saleh.

b. Meyakini bahwa mengkonsumsi miras dalam segala bentuknya adalah

perbuatan keji dan diancam masuk neraka.

c. Menyadari dengan sepenuh hati bahwa mengkonsumsi minuman keras itu

tidak ada gunanya, bahkan akan merusak masa depan.

d. Meningkatkan kualitas akhlak.

e. Meningkatkan wawasan keilmuan dan kreatifitas diri.

f. Menghindar diri dari lingkungan yang tidak baik.

4. Hikmah Larangan Perilaku Minum Khamr

a. Masyarakat terhindar dari kejahatan yang dilakukan seseorang yang

diakibatkan pengaruh minuman keras dan narkotika.

b. Menjaga kesehatan jasmani dan ruhani dari penyakit yang ditimbulkan dari

pengaruh minuman keras dan narkotika.

c. Masyarakat terhindar dari sikap kebencian dan permusuhan akibat pengaruh

minuman keras dan narkotika.

d. Menjaga hati agar tetap taqorrub kepada Allah dan mengerjakan ṣalat

sehingga selalu memperoleh cahaya hikmat. Minuman keras dan narkotika

yang mengganggu kestabilan jasmani dan ruhani menyebabkan hati seseorang

bertambah jauh dari mengingat Allah, hati menjadi gelap dan keras sehingga

mudah sekali berbuat apa yang menjadi larangan Allah.

UJI PUBLIK

Page 74: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

60 Akidah Akhlak Kelas XI

E. Judi

1. Pengertian Judi

Dalam Ensiklopedia Indonesia, judi diartikan sebagai suatu kegiatan

pertaruhan untuk memperoleh keuntungan dari hasil suatu pertandingan, permainan

atau kejadian yang hasilnya tidak dapat diduga sebelumnya. Dalam pengertian syar'i,

judi merupakan terjemahan dari maysir , yaitu segala bentuk permainan dengan

taruhan uang (benda berharga lainnya) dimana yang menang mengambil uang tersebut.

Allah Swt. menjelaskan permasalahan ini dalam QS. al-Maidah (5): 90 berikut:

ا لذين ٱي أي ها ٱو لميسر ٱو لخمر ٱ إنما ءامنو ن ٱ عمل ن م رجس م لزل ٱو نصاب ل بوه جتن ٱف لشيط

.تفلحون لعلكم Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khomr, berjudi

(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah

perbuatan keji termasuk perbuatan setan . Maka jauhilah perbuatan-

perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah [5]:

90)

2. Unsur-Unsur Judi

a. Permainan

Unsur pertama dari judi adalah adanya perbuatan yang dilakukan, yaitu bisaanya

berbentuk permainan atau perlombaan yang dilakukan untuk bersenang-senang atau

untuk mengisi waktu senggang guna menghibur hati. Yang terlibat dalam perjudian

tidak selamanya para pemain, tetapi bisa jadi penonton atau siapa saja yang

memanfaatkan permainan tersebut untuk taruhan, apapun bentuknya taruhan

tersebut.

b. Untung-untungan.

Unsur yang kedua dalam perjudian adalah untung-untungan, yaitu untuk

memenangkan permainan atau perlombaan ini lebih banyak digantungkan kepada

unsur spekulatif/ kebetulan. Begitu juga orang yang tidak terlibat dalam permainan

tersebut melakukan tindakan spekulasi atau untung-untungan untuk menebak

pemenang dari permainan atau perlombaan tersebut.

c. Ada taruhan

Taruhan merupakan unsur penting dalam perjudian. Para pihak yang terlibat dalam

perjudian tersebut melakukan taruhan untuk menebak pemenang dalam permainan

atau perlombaan yang dijadikan taruhan. Taruhan yang dipertaruhkan oleh penjudi

bisa berupa uang ataupun harta benda lainnya. Bahkan kadang istripun bisa

dijadikan taruhan.

3. Dampak Negatif Perilaku Judi

a. Judi adalah perbuatan rijs yang berarti kotoran manusia, bau busuk dan

menjijikkan.

b. Judi adalah perbuatan setan.

c. Merusak ukhuwwah, menimbulkan permusuhan dan kebencian.

UJI PUBLIK

Page 75: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 61

d. Menghilangkan semangat untuk bekerja.

e. Melupakan zikrullah dan ṣalat, karena orang yang judi akan selalu merasa tidak

puas terhadap apa yang diperolehnya. Andaipun menang maka dia akan senantiasa

merasa belum cukup dengan hasil judinya, apalagi yang kalah.

4. Menghindari Perilaku Judi

a. Para tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemerintah harus bergandeng tangan

untuk bersama-sama memberantas perjudian.

b. Setiap individu berusaha menghindari pergaulan dengan penjudi.

c. Setiap pelaku perjudian harus menyadari bahwa perilaku judi adalah melanggar

ketentuan agama dan negara dengan cara segera bertaubat dan memperbaiki diri

dengan amal shaleh.

d. Berusaha mencari rizki yang halal dan qana’ah.

e. Senantiasa berjuang untuk menunaikan kewajiban secara istiqamah baik terhadap

keluarga, lingkungan dan kepada Allah Swt.

5. Hikmah Larangan Perilaku Judi

a. Melindungi kehidupan sosial dari akibat buruk yang ditimbulkan dari perjudian.

b. Etos kerja akan meningkat, sehingga produktifitas individu dan masyarakat akan

meningkat.

c. Rizki yang diperoleh dengan jalan halal akan mendatangkan keberkahan.

d. Masing-masing individua akan menjadi bersemangat untuk bekerja sesuai dengan

kompetensi yang dimilikinya.

e. Memupuk perasaan malu dan kasih sayang terhadap sesama manusia.

f. Terciptanya kedamaian, kebahagiaan dan marwah (kehormatan) individu dan

masyarakat.

F. Mencuri

1. Pengertian Mencuri

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata mencuri diartikan sebagai

mengambil milik orang lain tanpa izin atau dengan tidak sah, bisaanya dengan

sembunyi-sembunyi. Sedangkan dalam istilah syara’, mencuri didefinisikan sebagai

berikut:

ف هلك ال

ذخعاقل–هيأ

بالغال

يال

في–أ

يرخ

غابمالال

إذ

غنة

يرصابامنحال

رزمنغ

وذخأ الال

اال

فىهذ

بهة

هش

ونل

نيك

أ

Artinya : “Perbuatan orang mukallaf yang mengambil harta orang lain secara

sembunyi-sembunyi, jika harta tersebut mencapai satu nishab, terambil

dari tempat simpanannya, dan orang yang mengambil tidak mempunyai

andil kepemilikan terhadap harta tersebut.”

UJI PUBLIK

Page 76: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

62 Akidah Akhlak Kelas XI

2. Dampak Mencuri

a. Bagi Pelakunya

1) Mengalami kegelisahan batin, pelaku pencurian akan selaludikejar-kejar rasa

bersalah dan takut jika perbuatanya terbongkar.

2) Mendapat hukuman, apabila tertangkap, seorang pencuri akan mendapatkan

hukuman sesuai undang-undang yang berlaku.

3) Mencemarkan nama baik, seseorang yang telah terbukti mencuri nama

baiknya akan tercemar di mata masyarakat

4) Merusak keimanan, seseorang yang mencuri berarti telah rusak imanya. Jika ia

mati sebelum bertobat maka ia akan mendapat azab yang pedih.

b. Bagi Korban dan Masyarakat

1) Menimbulkan kerugian dan kekecewaan, peristiwa pencurian akan sangat

merugikan dan menimbulkan kekecewaan bagi korbanya.

2) Menimbulkan ketakutan, peristiwa pencurian menimbulkan rasa takut bagi

korban dan masyarakat karena mereka merasa harta bendanya terancam.

3) Munculnya hukum rimba, perbuatan pencurian merupakan perbuatan yang

mengabaikan nilai-nilai hukum. Apabila terus berlanjut akan memunculkan

hukum rimba dimana yang kuat akan memangsa yang lemah.

3. Menghindari Perilaku Mencuri

a. Mensykuri nikmat Allah

Manusia cenderung tak pandai mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepadanya.

Sehingga mereka beranggapan bahwa rizki yang dimilikinya adalah hasil dari jerih

payahnya sendiri. Padahal sebenarnya rizki merupakan karunia Allah yang

diberikan kepada hambanya. Untuk itu, perilaku mencuri merupakan salah satu

perwujudan dari tidak bersyukurnya seseorang terhadap jaminan rizki yang telah

dijanjikan Allah. Dengan demikian meningkatkan rasa syukur kepada Allah

merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk menghindari

perilaku mencuri. Allah Swt. berfirman:

شديد ل ن عذابي تم إ فر وإذ تأذن رب كم لئن شكرتم لزيدنكم ولئن ك Artinya:

Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat)

kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku,

sangat berat. (QS. Ibrahim [14]: 7)

b. Menghormati hak milik orang lain

Islam sangat menghormati hak milik yang dimiliki oleh setiap orang. Salah

satu bentuk penghormatan terhadap hak milik ini dinyatakan al-Qur’an dengan

larangan memakan atau menggunakan hak milik orang lain secara tidak sah,

sebagaimana firman-Nya:

لكم بينكم ب ا أمو طل ٱول تأكلو لب

UJI PUBLIK

Page 77: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 63

Artinya: Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di

antara kamu dengan jalan yang batil” (QS. Al-Baqarah [2]: 188)

c. Meningkatkan etos kerja

Salah satu penyebab perilaku mencuri adalah malas bekerja. Pelaku

pencurian bisaanya ingin mendapatkan harta dengan cara yang mudah, tanpa

susah-susah beakerja keras. Dengan dilarangnya mencuri maka akan meningkatkan

semangat kerja/etos kerja dan menghindari kemalasan, sehingga perilaku mencuri

dapat dicegah.

4. Hikmah Larangan Mencuri

a. Terjaminnya hak milik. Seseorang akan menjadi tenang karena harta benda yang

diperoleh terlindungi dari pencurian.

b. Setiap orang akan termotivasi untuk bekerja keras sehingga terhindar dari perilaku

malas.

c. Terjaminnya tata kehidupan sosial yang damai dan harmonis. Dengan dilarangnya

mencuri maka seseorang akan merasakan ketenangan terhadap harta benda yang

dimilikinya. Pada akhirnya, ketenangan ini akan membawa dampak yang positif

terhadap kehidupan sosial di masyarakat. Seseorang tidak akan merasa khawatir

beraktifitas di luar rumah dan meninggalkan harta miliknya.

d. Dengan adanya ancaman hukum bagi pelaku pencurian, maka orang akan hati-

hati, dan tidak melakukan pencurian

G. Durhaka Kepada Orang Tua

1. Larangan durhaka kepada orang tua

Sesungguhnya jasa kedua orang tua terhadap anak sangat besar, bahkan tidak

dapat dinilai dengan apapun. Seorang ibu telah mengandung anaknya dalam keadaan

lemah dan susah. Dia menyabung nyawa untuk melahirkan anaknya. Kemudian

memelihara dan menyusui dengan penuh kelelahan dan perjuangan, Allah Swt.

berfirman:

ن ٱووصينا نس لديه ل نا بو هۥ حملته إحس لهۥ ۥوحمله رها ك عته ووض اكره أم ثون وفص را شه ثلArtinya: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang

ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan

melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai

menyapihnya adalah tiga puluh bulan (QS. Al-Ahqāf [46]: 15)

Demikian juga sang bapak, bekerja tanpa mengenal lelah untuk mencukupi

kebutuhan keluarganya. Sehingga tidak heran jika keduanya memiliki hak yang harus

dipenuhi oleh sang anak, bahkan perintah berbakti kepada kedua orang tua tersebut

disandingkan dengan perintah untuk beribadah kepada Allah Swt. sebagaimana

firman-Nya:

ا هۦ شي ب تشركوا ول لل ٱ عبدوا ٱو لدين ٱوب ان إحس لو

UJI PUBLIK

Page 78: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

64 Akidah Akhlak Kelas XI

Artinya: sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan

sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa (QS. An-

Nisa’ [4]: 36)

Durhaka kepada kedua orang tua (uqud al-walidain) adalah termasuk dosa besar

yang tingkatannya mengiringi dosa syirik, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw.

berikut:

عرابأ جاء ال

ق عنهما

هللا ي بنعمرورض

هعبدللا إعن ىالنهي

ىل

هصل

مهللابي هوسل يه

عل

رسو يا القالف

ق

هراكبالل

ش

الال

ق بائر

كال ما

همهلللا

اث

عماذ مه

الث

والدينق

قوقال

موغيمينال

توماال

لموسق

غيمينال

الال

اق

ماذ مه

الث

ق

سق

هالامرئمذييقتطعالال

اذب)رواهالبخاري( مسلمهوفيها ك

Artinya: Dari Abdullâh bin ‘Amr, ia berkata: Seorang Arab Badui datang kepada

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasûlullâh,

apakah dosa-dosa besar itu ?” Beliau menjawab, “Isyrak (menyekutukan

sesuatu) dengan Allah”, ia bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau

menjawab, “Kemudian durhaka kepada dua orang tua,” ia bertanya lagi,

“Kemudian apa ?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

“Sumpah yang menjerumuskan”. Aku bertanya, “Apa sumpah yang

menjerumuskan itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

“Sumpah dusta yang menjadikan dia mengambil harta seorang

muslim”.(HR al-Bukhâri).

2. Bentuk perbuatan durhaka kepada orang tua

a. Mengucapkan perkataan yang menunjukkan tidak suka, seperti “ah” atau

semacamnya, membentak atau bersuara keras kepada orang tua, sebagaimana

firman Allah berikut:

.اريم ك فل تقل لهما أف ول تنهرهما وقل لهما قول Artinya: Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan

ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS. Al-Isra’ [17]:

23)

b. Bermuka masam dan cemberut kepada orang tua.

c. Mencela orang tua, baik secara langsung maupun tidak langsung.

d. Memandang sinis kepada orang tua.

e. Malu menyebut mereka sebagai orang tuanya.

f. Memberatkan orang tua dengan banyak permintaan.

g. Bagi laki-laki yang sudah menikah, lebih mementingkan isteri daripada orang tua.

h. Menelantarkan orang tua ketika masa tua atau saat membutuhkan anaknya.

3. Dampak durhaka kepada orang tua

a. Dibenci Allah Swt.

UJI PUBLIK

Page 79: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 65

Allah akan rida terhadap sesorang jika orang tua rida, dan apabila orang tua

murka maka Allah pun juga akan murka. Nabi Muhammad Saw. Bersabda:

فيرضارض ب واالره

طال

فيسخ

ب الرهط

حاكم(الد)رواهالالوالد،وسخ

Artinya: “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah

tergantung pada murkanya orangtua.” (HR. Al-Hakim).

Apabila ada orang yang durhaka kepada orang tua yang menyebabkan orang

tuanya membenci kepadanya maka Allah juga akan membencinya.

b. Disegerakan untuk mendapat adzab di dunia

Seorang anak yang durhaka kepada ibunya tidak hanya mendapat dosa, namun

Allah juga akan menimpakan aẓab. Dalam sebuah riwayat Rasulullah Saw. pernah

bersabda:

قالرسولهللاصلىهللاعليعال

ت

هللا ر

خ

وبيؤ

نالذ ل

ك مهوسلم: مى ىنها

إل اء

ش ا

عقوقه

قيامة،إلهيومال

ل هيعج إنه

والدين،ف

حياةابهفصاحلال

بل)رواهيال

ياق

ن لد

الطبرانى(

Artinya: Rasulullah Saw.bersabada:”Setiap dosa-dosa, Allah Ta’ala

mengakhirkan (balasannya), sebagaimana yang Dia kehendaki dari

dosa-dosa itu hingga hari kiamat, kecuali durhaka kepada kedua orang

tuanya, sesungguhnya Allah menyegerakan (balasan) nya bagi

pelakunya saat hidup di dunia sebelum wafat.” (HR. Ath-Thabarani)

c. Terhalang masuk surga

Allah mengharamkan seseorang yang durhaka kepada orang tuanya untuk surga,

seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw. berikut:

در)رواهاحلق

ببا

ذمك

مرول

مدمنخ

عاقول

ة جنه

لال

مد(ليدخ

Artinya: Tidak masuk surga anak yang durhaka, peminum khamr (minuman

keras) dan orang yang mendustakan qadar” (HR. Ahmad)

d. Termasuk golongan orang hina

Orang yang mendapatkan kesempatan untuk merawat orang tua, kemudian justru

mengabaikannya maka sesungguhnya dia telah mendapatkan kehinaan. Dalam hal

ini Rasulullah Saw.bersabda :

UJI PUBLIK

Page 80: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

66 Akidah Akhlak Kelas XI

رغمف

نمهأ

مرغث

ف

نمهأ

رغمث

ف

نرسوليامنقيلأ

هالللا

دركنمق

أ

عندبويهأ

كبرحدهماال

وأ

يهماأ

مكل

للف

يدخ

ة جنه

)رواهمسلم( ال

Artinya: “Kehinaan, kehinaan, kehinaan“. Para sahabat bertanya: “siapa wahai

Rasulullah?”. Nabi menjawab: “Orang yang mendapati kedua orang

tuanya masih hidup ketika mereka sudah tua, baik salah satuya atau

keduanya, namun orang tadi tidak masuk surga.” (HR. Muslim)

H. Meninggalkan ṣalat

1. Kedudukan ṣalat

ṣalat merupakan salah satu rukun Islam dan merupakan kewajiban terbesar setelah

dua syahadat. Rasulullah Saw. bersabda:

نهوأ

هللا

هإل ه

إل

ل ن

أ هادة

مسش

ىخ

عل م

سال

ال دامبني حمه

هللا ةرسول

ال الصه ام

وإق

وصومرمضان)رواهالبخاري( حج

اةوال

ك وإيتاءالزه

Artinya: Islam dibangun di atas lima tiang: Syahadat Lâ ilâha illa Allah dan

Muhammad Rasûlullâh, menegakkan ṣalat, memberikan zakat, haji, dan

puasa Ramadhân.” (HR. Bukhâri )

2. Dampak meninggalkan ṣalat

a. Menyebabkan kesesatan

Salat adalah sarana komunikasi kepada Tuhan. Untuk itu tentunya harus

dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Bahkan Islam menempatkan salat sebagai

tiang agama, maka ibadah salat sangat penting. Orang yang melaksanakan salat

akan mendapatkan petunjuk dari Allah Swt. dan yang meninggalkannya akan

mendapatkan kesesatan, sebagaimana firman-Nya:

ة ٱفخلف من بعدهم خلف أضاعوا غيا يلقون وف فس ت هو لش ٱ تبعوا ٱو لصلو

Artinya: Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-

nyiakan ṣalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak

akan menemui kesesatan (QS. Maryam [19]: 59)

b. Dihukumi sebagai orang yang mendapatkan kecelakaan

Tugas utama manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Swt. Salat adalah

ibadah yang paling utama, bahkan menjadi salah satu rukun Islam. Orang yang

melalaikan salat berarti telah melalaikan tugas utamanya. Oleh Allah Swt. orang

semacam ini disebutnya sebagai orang yang mendapatkan kecelakaan,

sebagaimana firman-Nya:

ون ساه صلتهم عن هم لذين ٱ .فويل ل لمصل ين

UJI PUBLIK

Page 81: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 67

Artinya: Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang ṣalat, (yaitu) orang-orang

yang lalai dari ṣalatnya, (QS. Al-Mā’un [107]: 4-5)

c. Diancam masuk neraka

Ketaatan manusia kepada Allah dibuktikan dengan ketundukannya dalam

menjalankan kewajiban-kewajiban yang sudah ditentukan oleh Allah. Diantara

kewajiban yang harus dilaksanakan adalah salat. Al-Qur’an menjelaskan, bahwa

ada diantara penghuni neraka yang ditanya Allah dengan pertanyaan mengapa

kamu masuk di neraka saqar, maka dia menjawab, dulu ketika di dunia dia tidak

meninggalkan salat sampai dengan ajal menjemputnya, sebagaimana firman-Nya:

. ين لمصل ٱقالوا لم نك من .ما سلككم في سقر Artinya: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? mereka

menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang yang

mengerjakan ṣalat, (QS. Al-Mudatstsir [74]: 42-43)

I. Memakan Harta Anak Yatim

1. Larangan Memakan Harta Anak Yatim Dengan Bāṭil

Memakan harta anak yatim dengan bāṭil sangat dikecam dalam Islam dan

digolongkan ke dalam dosa besar. Diantara kewajiban wali terhadap anak yatim yang

menjadi tanggungannya adalah mengurusnya dan mengurus hartanya dengan sebaik-

baiknya. Ketika anak yatim itu telah dewasa dan mampu mengurus hartanya sendiri,

hendaklah dia menyerahkan harta tersebut kepada si yatim tadi. Allah Swt

berfirman:

ول مس كان لعهد ٱ إن لعهد ٱا ب هۥ وأوفوأشد بلغ ي هي أحسن حتى ي لت ٱب إل ليتيم ٱول تقربوا مال Artinya: dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang

lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji;

Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-

Isra’ [17]: 34)

2. Dampak Memakan Harta Anak Yatim Dengan Bāṭil

a. Diancam masuk neraka

Memakan harta anak yatim dengan ẓalim diibiratkan seperti orang yang mengisi

perutnnya dengan api, dan di akhirat akan dimasukkan ke dalam neraka yang

apinya menyala-nyala, sebagaimana firman Allah berikut ini:

ل يأكلون لذين ٱإن مى ٱ أمو .سعيرا ن وسيصلو را نا نهم بطو في يأكلون إنما ظلما ليتArtinya: Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara

zhalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan

mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).(QS.

An-Nisa’ [4]:10)

b. Tergolong orang yang melakukan dosa besar.

UJI PUBLIK

Page 82: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

68 Akidah Akhlak Kelas XI

Memakan harta anak yatim secara ẓalim merupakan salah satu perbuatan yang

dikategorikan dosa besar yang ancaman dosanya disamakan dengan dosa syirik,

sihir, membunuh, memakan riba, berpaling dari perang yang berkecamuk,

menuduh zina. Rasulullah Saw. bersabda:

بيهأ ععن

هىللا

هصل

بي النه عن عنه ه

للا ي رض يريرة

وسل اجه ال

ق م

هبعل السه تنبوا

ه

بالل رك الش ال

ق هنه وما

هللا رسول يا وا

الق ات

وبق

حوال

الالس تلوق تير

هفسال نه

بال

هإل للاه م يتيمحره

ال مال ل

كوأ با

الر لكوأ

وحق ول الزهالته يوم ي

ف

ذوق حف

ت

افالغؤمناتال

حصناتال

)رواهالبخاري(ال

Artinya: Dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. beliau bersabda: “Jauhilah tujuh

(dosa) yang membinasakan!” Mereka (para sahabat) bertanya:

“Wahai Rasûlullâh, apakah itu?” Beliau Shallallahu ‘alahi wa sallam

menjawab, “Syirik kepada Allah ; sihir; membunuh jiwa yang Allah

haramkan kecuali dengan haq; memakan riba; memakan harta anak

yatim; berpaling dari perang yang berkecamuk; menuduh zina

terhadap wanita-wanita merdeka yang menjaga kehormatan, yang

beriman, dan yang bersih dari zina”. (HR. Al-Bukhari)

J. Korupsi

1. Pengertian Korupsi

Kata korupsi atau rasuwah berasal dari bahasa Latin: corruption dari kata

kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, dan

menyogok. Transparency Internasional mendefinisikan korupsi sebagai perilaku

pejabat publik, baik politikus/politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang

terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan

kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk memperkaya diri atau

memperkaya mereka yang dekat dengannya.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, korupsi secara harfiah

berarti: busuk, rusak, suka memakai barang (uang) yang dipercayakan kepadanya,

dapat disogok (melalui kekuasaannya untuk kepentingan pribadi). Secara terminologi,

korupsi berarti penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan) untuk

kepentingan pribadi dan orang lain. Kamus al-Munawwir mengidentifikasi istilah

korupsi meliputi: risywah, khiyānat, fasād, ghulūl, suht, dan bāthil.

2. Bahaya Korupsi

a. Korupsi penyebab kehinaan dan siksa api neraka.

UJI PUBLIK

Page 83: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 69

Korupsi juga menjadi penyebab dari kehinaan serta siksa api neraka di hari

kiamat. Nabi Muhammad Saw. bersabda : “(karena) sesungguhnya ghulūl

(korupsi) itu adalah kehinaan, aib dan api neraka bagi pelakunya”.

b. Perbuatan korupsi dapat menyengsarakan rakyat.

Kepercayaan yang diamanatkan oleh rakyat untuk dilaksanakan sebaik-baiknya,

tetapi dengan adanya korupsi maka kehidupan rakyat akan menjadi , tidak terurus

menderita.

c. Terhalang masuk surga.

Seseorang yang mati saat membawa harta korupsi atau ghulul maka ia tidak

mendapat jaminan atau terhalang masuk surga. Hal tersebut juga dipahami dari

sabda Nabi Saw.:“Barangsiapa berpisah ruh dari jasadnya (mati) dalam keadaan

terbebas dari tiga perkara, maka ia (dijamin) masuk surga. Yaitu kesombongan,

ghulul (korupsi) dan hutang”.

d. Do’anya tidak dikabulkan

Harta yang didapatkan dengan cara korupsi adalah haram sehingga ia akan

menjadi salah satu penyebab tidak terkabulnya doa. Nabi Muhammad Saw.

bersabda: ” Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali

yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang yang beriman

dengan apa yang Allah perintahkan kepada para rasul. Allah berfirman,”Wahai

para rasul, makanlah dari yang baik-baik dan kerjakanlah amal saleh.

Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan“. Dia (Allah)

juga berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik

dari yang Kami rizkikan kepada kamu,” kemudian Rasulullah Saw. .,

menceritakan seseorang yang lama bersafar, berpakaian kusut dan berdebu. Dia

menengadahkan tangannya ke langit (seraya berdo’a): “Ya Rabb…, ya Rabb…,”

tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dirinya

dipenuhi dengan sesuatu yang haram. Maka, bagaimana do’anya akan

dikabulkan?”.

3. Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

a. Strategi preventif

Strategi ini merupakan upaya pencegahan agar seseorang tidak terjerumus ke

dalam prilaku korupsi. Termasuk di dalam strategi ini adalah meningkatkan

kesadaran terhadap bahaya korupsi melalui penyuluhan-penyuluhan hokum, baik

di lingkungan masyarakat maupun lingkungan pendidikan. Begitu juga dengan

meningkatkan keimanan akan adanya hari perhitungan amal (yaumul hisab) di

akhirat kelak, bahwa seluruh amal perbuatan manusia akan dimita pertanggung

jawabannya oleh Allah Swt.

UJI PUBLIK

Page 84: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

70 Akidah Akhlak Kelas XI

b. Strategi deduktif

Strategi ini dimaksudkan untuk membuat sistem deteksi dini atas tindakan korupsi

sehingga apabila ada indikasi perbuatan korupsi akan dengan cepat terdeteksi

sehingga tidak sampai kepada tindakan korupsi yang lebih besar.

c. Strategi represif

Strategi ini harus dibuat dan dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan

sanksi hukum yang maksimal kepada pelaku tindak pidana korupsi sehingga

menimbulkan efek jera.

UJI PUBLIK

Page 85: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 71

1. Islam mengajarkan untuk melindungi setiap nyawa, menghilangkan satu nyawa pada

hakikatnya sama dengan membunuh seluruh umat manusia sehingga Islam sangat

mengutuk adanya pembunuhan.

2. Liwaṭ adalah salah satu bentuk perilaku seks menyimpang. Di mata Islam, perilaku ini

dikategorikan sebagai bentuk pelanggaran yang besar. Umat nabi Lūṭ adalah yang mula-

mula melakukan perilaku menyimpang ini, sehingga ażab Allah diturunkan untuk

menjadi peringatan kepada manusia yang tidak tunduk kepada hukum/ketentuan Allah.

3. LGBT adalah perilaku melampaui batas yang sangat dikecam oleh Islam. Dampak dari

LGBT sungguh mengerikan, baik bagi para pelaku, masyarakat, maupun umat manusia.

Allah mengancam umat yang membiarkan adanya LGBT dengan kematian, paceklik dan

kelaparan.

4. Mengkonsumsi khamr dengan segala jenisnya adalah dilarang oleh agama, karena akan

berdampak pada kejahatan-kejahatan turunan lainnya, misalnya mencuri, membunuh, dsb.

Perbuatannya disebut rijs atau kotor. Orang yang terlibat dalam mata rantai khomr

(pembuat, pengedar, orang yang melayani meminum khomr) semuanya adalah termasuk

pelaku tindak pelanggaran yang akan mendapatkan sanksi hukum.

5. ṣalat adalah tiang agama. Tingkat keberagamaan seseorang dapat diukur dari seberapa

serius dalam melaksanakan ṣalat. Amal yang pertama kali diperhitungkan oleh Allah

adalah ṣalat.

6. Mengambil harta orang lain dengan cara yang bāṭil (judi, mencuri, mengambil/memakan

harta anak yatim dengan cara bāṭil, korupsi dan sejenisnya) adalah dilarang, dan termasuk

dosa besar. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi harkat dan martabat manusia dalam

masalah kepemilikan harta. Maka usaha yang halal dan kerja keras adalah cara yang baik

untuk mendapatkan harta.

RANGKUMAN

UJI PUBLIK

Page 86: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

72 Akidah Akhlak Kelas XI

1. Guru menyampaikan kepada siswa tentang jenis dan metode pembelajaran diskusi yang

akan dipakai (misalnya: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi

panel) dengan menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam diskusi tersebut.

2. Guru menyampaikan tema diskusi

3. Tema diskusi adalah:

a. Perilaku membunuh dalam perspektif Islam.

b. Menanggulangi minuman keras dan narkoba.

c. Membentengi generasi muda agar tidak terjerumus LGBT.

d. Bahaya korupsi dalam kehidupan

5. Siswa menyampaikan presentasi di depan kelas.!

Setelah mempelajari perilaku dan dampak negatif serta upaya menghindari dosa-

dosa besar (membunuh, liwaṭ , LGBT, meminum khomr, Judi, Mencuri, durhaka kepada

orang tua, meninggalkan ṣalat, memakan harta anak yatim dan korupsi), maka seharusnya

kita bisa bersikap sebagai berikut:

1. Menghindari perilaku membunuh, liwaṭ , LGBT, meminum khomr dan sejenisnya, judi,

mencuri, durhaka kepada orang tua, meninggalkan ṣalat, memakan harta anak yatim dan

korupsi.

2. Beribadah dengan tekun dan mengisi waktu dengan kegiatan yang positif, sehingga dapat

mempersiapkan diri untuk menyongsong masa depan.

3. Menjaga pergaulan yang positif agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang dapat

mempengaruhi berbuat yang menentang ketentuan agama, sosial, dan negara.

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!

1. Membunuh adalah salah satu perilaku yang sangat tercela, sehingga dosa yang

ditumbulkan dari perilaku memunuh adalah termasuk dosa besar. Mengapa demikian?

2. Ada sebagian aktivis yang ingin memperjuangkan hak-hak LGBT dalam pernikahan

sejenis. Mereka menyampaikan bahwa setiap manusia mempunyai hak yang sama

AYO PRESENTASI

PENDALAMAN KARAKTER

AYO BERLATIH

UJI PUBLIK

Page 87: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 73

untuk mengekspresikan dirinya. Untuk itu segala peraturan yang tidak

mengakomodasi kepentingan LGBT maka harus dirubah, karena telah melanggar hak

asasi manusia. Bagaimana seandainya perjuangan tersebut berhasil?

3. Durhaka kepada orang tua adalah salah satu perilaku dosa besar. Namun demikian,

dalam realitanya banyak orang yang tidak patuh terhadap orang tua. Bagaimanakah

perilaku yang seharusnya dimiliki oleh seorang anak terhadap orang tua?

4. Dampak yang ditimbulkan dari mengkonsumsi minuman keras adalah sangat

berbahaya. Untuk itu Allah mengharamkan minuman keras dalam segala bentuknya.

Bahkan keharaman minuman keras tidak terbatas pada mengkonsumsinya saja, tetapi

memproduksi, menjual, dan melayani orang yang menkonsumsi minuman keras juga

haram dan termasuk dosa besar. Mengapa demikian? Berilah alasan yang tepat!

5. Perilaku korupsi dapat menimbulkan kesengsaraan umat manusia, sehingga sangat

dikecam oleh agama. Negarapun telah membuat perangkat hukum untuk

memberantasnya. Ironisnya, perilaku korupsi tersebut tetap ada sampai sekarang.

Mengapa demikian? Berilah alasan yang tepat!

B. Tugas terstruktur

Menurut pendapat Saudara, langkah-langkah apa yang dapat ditempuh untuk menghindari

perilaku membunuh, liwaṭ , LGBT, meminum khamr dan sejenisnya, judi, mencuri, durhaka

kepada orang tua, meninggalkan ṣalat, memakan harta anak yatim dan korupsi.

C. Tugas mandiri tidak terstruktur

1. Lakukan pengamatan di sekitara Saudara untuk mengidentifikasi fenomena perilaku

membunuh, liwaṭ , LGBT, meminum khomr dan sejenisnya, judi, mencuri, durhaka

kepada orang tua, meninggalkan ṣalat, memakan harta anak yatim dan korupsi.

2. Pilihlah salah satu objek pengamatan yang berkaitan dengan perilaku membunuh, liwaṭ,

LGBT, meminum khomr dan sejenisnya, judi, mencuri, durhaka kepada orang tua,

meninggalkan ṣalat, memakan harta anak yatim dan korupsi.

3. Buatlah laporan hasil pengamatan tersebut dalam bentuk karya tulis.

UJI PUBLIK

Page 88: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

74 Akidah Akhlak Kelas XI

Mutiara Hikmah

Surat Ali bin Abi Ṭālib

Kepada Ziyad, Pejabatnya Di Bashrah

….Aku bersumpah dengan setulus-tulusnya, jika nanti kudengar bahwa Anda telah

menghianati uang rakyat (korupsi), baik sedikit apalagi banyak, niscaya aku akan bertindak

keras sekali, sehingga menjadikan Anda kehilangan semuanya, memikul beban kemiskinan,

dan terlepas dari segala penghargaan Sumber: al-Baqir, Muhammad, Terj. Mutiara Nahjul Balaghoh, (Bandung: Mizan, 1991)

UJI PUBLIK

Page 89: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 75

UJI PUBLIK

Page 90: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

76 Akidah Akhlak Kelas XI

BAB 4

ADAB BERPAKAIAN, BERHIAS, PERJALANAN,

BERTAMU DAN MENERIMA TAMU

Sumber: Sihabul Milahudin, Dokumen Pribadi

Sesuai dengan fithrahnya, aurat adalah sesuatu yang harus ditutupi. Dalam

konteks ini, lahirlah suatu budaya yang bervariasi dalam hal mode pakaian. Pada

tahap tertentu, kebutuhan untuk memperindah diri juga melahirkan tata budaya yang

beraneka. Namun demikian, Islam telah memberikan rambu-rambu untuk

mengaturnya.

Selai itu, manusia juga makhluk sosial sehingga akan dapat hidup dengan

baik apabila dapat menjaga tata kehidupan sosialnya. Dalam tata kehidupan sosial

ini, penampilan adalah suatu kebutuhan yang penting, namun demikian harus tetap

menjaga adab yang sudah ditentukan oleh agama, dan masyarakat.

Mengadakan perjalanan untuk sillaturrahīm atau tadabbur, adalah sesuatu

yang sangat positif. Perjalanan yang diadakan manusia, dekat atau jauh sudah

diatur oleh agama. Begitu juga dalam hal-hal tertentu, negara juga membuat aturan

untuk menjaga ketertiban bagi orang yang mengadakan perjalanan. Kecelakaan

yang sering terjadi, sebagian besar diakibatkan oleh kelalaian orang yang

mengadakan perjalanan karena tidak mematuhi tata tertib lalu-lintas.

Wujud lain dari pemenuhan fitrah sosial manusia adalah bertamu dan

menerima tamu. Pemenuhan kebutuhan ini akan dapat membentuk suatu tata

kehidupan bermasyarakat yang solid dan penuh kegembiraan.

UJI PUBLIK

Page 91: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 77

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya,

dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

1.4. Menghayati adab yang baik dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan

menerima tamu

2.4. Mengamalkan sikap santun dan bertanggung jawab dalam berpakaian, berhias,

perjalanan, bertamu dan menerima tamu

3.4. Menganalisis adab dan manfaat berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan

menerima tamu

4.4. Menyajikan hasil analisis tentang adab dan manfaat berpakaian, berhias,

perjalanan, bertamu dan menerima tamu.

UJI PUBLIK

Page 92: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

78 Akidah Akhlak Kelas XI

Indikator

1.4.1. Membisaakan adab yang baik dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan

menerima tamu

2.4.1. Membisaakan sikap santun dan bertanggung jawab dalam berpakaian, berhias,

perjalanan, bertamu dan menerima tamu 3.4.1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk adab berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu

dan menerima tamu. 3.4.2. Mengkritisi kebisaaan adab berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan

menerima tamu. 4.4.1. Merumuskan hasil analisis tentang adab dan manfaat berpakaian, berhias,

perjalanan, bertamu dan menerima tamu.

PETA KONSEP

Bertamu

Menerima

Tamu

AKHLAK

TERPUJI

UJI PUBLIK

Page 93: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 79

Amatilah gambar berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan!

Sumber: Sihabul Milahudin, Dokumen Pribadi

Sumber: Sihabul Milahudin, Dokumen

Pribadi

A. Adab Berpakaian

1. Pengertian Adab Berpakaian

Al-Qur’an paling tidak menggunakan tiga istilah untuk pakaian, yaitu: libās,

tsiyāb, dan sarabīl. Kata libās disebutkan sebanyak sepuluh kali, tsiyāb sebanyak

delapan kali, sedangkan sarabīl ditemukan sebanyak tiga kali.

Libās pada mulanya berarti penutup, hal ini cocok untuk sesuai dengan fungsi

pakaian, yaitu sebagai penutup. Kata libās digunakan al-Qur’an untuk menunjukkan

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ….…………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ……………………………………

……………....……………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

AYO MENGAMATI

AYO MENDALAMI

UJI PUBLIK

Page 94: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

80 Akidah Akhlak Kelas XI

pakaian lahir dan batin. Pakaian dinamai tsiyāb , atau tsaub karena ide dasar adanya

bahan-bahan pakaian adalah agar dipakai. Sedangkan kata sarabīl berarti pakaian

dalam artian apapun bahannya.

Al-Qur’an surat al-A’rāf (7): 20 menjelaskan peristiwa ketika Adam dan Hawa

berada di surga:

ن ٱفوسوس لهما ت من عنهما وۥري ما لهما ليبدي لشيط ك ما ال وق هماسوء ذه عن رب كما مانهى ه

لد ٱتكونا ملكين أو تكونا من أن إل لشجرة ٱ ين لخ

Artinya: Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk

menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka Yaitu

auratnya dan setan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan

mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi

malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)". (QS.

Al-A’rāf [7] : 20)

Kemudian setelah Adam dan Hawa berhasil digoda oleh setan dan memakan

buah larangan tersebut, maka auratnya menjadi terbuka. Dengan terbukanya aurat itu

maka keduanya bergegas untuk menutupinya. Firman Allah Swt., berikut:

تهما لهما بدت لشجرة ٱفلما ذاقا لجنة ٱ ق ور من اعليهم يخصفان وطفقا سوء

Artinya: ....tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya

aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun

surga. (QS. Al-A’rāf [7]: 22)

Ayat tersebut dengan jelas menginformasikan, bahwa menutup aurat

merupakan perilaku yang dilakukan oleh manusia, yaitu sejak Adam dan Hawa masih

di surga, namun karena godaan setan, aurat manusia terbuka. Dengan demikian, aurat

yang terbuka segera ditutup dengan pakaian sebagaimana tabiat awalnya. Ayat

tersebut juga menyampaikan bahwa yang mempunyai ide untuk membuka aurat

adalah setan, dan karenanya ”tanda-tanda kehadiran setan adalah ”terbukanya aurat”.

Dalam istilah jawa dikenal istilah sandang yang termasuk salah satu

kebutuhan pokok bagi setiap orang. Pakaian memiliki manfaat yang sangat besar bagi

kehidupan seseorang, misalnya untuk melindungi tubuh dari semua kemungkinan

yang merusak ataupun yang menimbulkan rasa sakit.

2. Fungsi Pakaian

a. Penutup Aurat

Kata 'aurat, terambil dari kata 'ar yang berarti onar, aib, tercela.

Keburukan yang dimaksud tidak harus dalam arti sesuatu yang pada dirinya

buruk. Dalam konteks hukum agama, aurat dipahami sebagai anggota badan

tertentu yang tidak boleh dilihat kecuali oleh orang-orang tertentu.

Ide dasar aurat adalah "tertutup atau tidak dilihat walau oleh yang

bersangkutan sendiri." Beberapa hadiś menerangkan hal tersebut secara rinci:

“Hindarilah telanjang, karena ada (malaikat) yang selalu bersama kamu, yang

tidak pernah berpisah denganmu kecuali ketika ke kamar belakang (wc) dan

ketika seseorang berhubungan seks dengan istrinya. Maka malulah kepada mereka

UJI PUBLIK

Page 95: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 81

dan hormatilah mereka.” (HR. At-Tirmidzi). Hadiś lain menyatakan: “Apabila

salah seorang dari kamu berhubungan seks dengan pasangannya, jangan sekali-

kali keduannya telanjang bagaikan telanjangnya binatang.” (HR Ibnu Majah).

Fungsi awal pakaian adalah penutup aurat, baik yang laki-laki ataupun

yang perempuan. Dalam hal pakaian wanita dikenal juga istilah jilbab yang

mengandung pengertian segala macam jenis selendang atau kerudung yang

menutupi kepala (kecuali muka), leher, punggung dan dada wanita. Dalam kamus

Bahasa Arab, al-Mu’jam al-Wasith, jilbab juga dipahami segala jenis pakaian

seperti gamis, long dress, kebaya dan pakaian wanita bagian luar yang menutupi

semua tubuhnya. Busana muslimah haruslah memenuhi kriteria berikut ini :

1) Tidak jarang / transparan dan ketat.

2) Tidak menyerupai pakaian laki-laki.

3) Tidak menyerupai busana khusus non-muslim.

4) Pantas dan sederhana.

b. Perhiasan

Sebagian pakar menjelaskan bahwa sesuatu yang elok adalah yang

menghasilkan kebebasan dan keserasian. Pakaian yang elok adalah yang

memberi kebebasan kepada pemakainya untuk bergerak. Adapun Salah satu

unsur mutlak dari keindahan adalah kebersihan. Itulah sebabnya mengapa Nabi

Saw. senang memakai pakaian putih, bukan saja karena warna ini lebih sesuai

dengan iklim Jazirah Arabia yang panas, melainkan juga karena warna putih

segera menampakkan kotoran, sehingga pemakainya akan segera terdorong

untuk mengenakan pakaian lain (yang bersih).

Berhias adalah naluri manusia. Seorang sahabat Nabi pernah bertanya

kepada Nabi, "Seseorang yang senang pakaiannya indah dan alas kakinya indah

apakah termasuk keangkuhan?” Nabi menjawab, "Sesungguhnya Allah indah,

senang kepada keindahan, keangkuhan adalah menolak kebenaran dan menghina

orang lain." Al-Qur’an setelah memerintahkan agar umat Islam berpakaian yang

indah ketika ke masjid/beribadah, sekaligus mengecam mereka yang

mengharamkan perhiasan yang telah diciptakan Allah untuk manusia.

قل من حرم زينة للا التي أخرج لعباده Artinya: Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang

telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya…. (QS. Al-A’rāf [7]: 32)

Pakaian yang berfungsi sebagai perhiasan dapat dipahami, bahwa pakaian

selain untuk menutup aurat, juga digunakan untuk memperindah atau

mempercantik pemakainya. Adapun mengenai mode pakaian, yang terpenting

adalah tidak melanggar batas-batas ketentuan agama.

c. Melindungi dari Bencana

Dalam hal fungsi pakaian dapat melindungi dari bencana, ditemukan dalam

Firman Allah Swt., surat an-Nahl ayat 81.

UJI PUBLIK

Page 96: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

82 Akidah Akhlak Kelas XI

ن نا لجبال ٱوجعل لكم م بيل لكم وجعل أكن بيل و حر ل ٱ قيكم ت سر لك بأسكم يكمتق سر نعمتهۥ تم ي كذ

تسلمون لعلكم عليكم Artinya: “ ….dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas

dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan.

Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu

berserah diri (kepada-Nya). (QS. An-Nahl [16]: 81)

d. Penunjuk Identitas

Fungsi identitas pakaian ini disyaratkan oleh al-Qur’an surat al-Ahẓab: 59

yang menugaskan Nabi Muhammad Saw., agar menyampaikan kepada istri-

istrinya, anak-anak perempuannya, serta wanita-wanita mukmin agar mereka

mengulurkan jilbab mereka.

جك قل لنبي ٱي أي ها زو بيبهن ج من ليهن ع دنين ي منين لمؤ ٱ ا ء ونس وبناتك ل لك ل يعرفن أن ى أدن ذ

يمارح غفورا لل ٱ وكان يؤذينه فل Artinya: “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu

dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan

jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka

lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah

adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahẓab [33]:

59)

Pakaian dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk. Pertama: pakaian untuk

menutupi aurat tubuh sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Kedua: pakaian

juga dapat difungsikan sebagai ekspresi dari suatu kreatifitas di bidang fashion,

sehingga bernilai perhiasan.

Dalam kategori yang pertama, pakaian harus menutupi aurat. Untuk aurat

wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali tangan dan wajah, dan bagi pria menutup

anggota tubuh di bawah pusar sampai bawah lutut. Adapun untuk kategori yang

kedua, mode pakaian boleh mengikuti perkembangan zaman namun batas-batas

ketentuan agama tidak boleh dikalahkan.

3. Nilai Positif Adab Berpakaian

Pakaian yang dipakai seseorang dapat berfungsi sebagai menutup aurat,

perhiasan, dan juga dapat difungsikan untuk menjaga kesehatan tubuh manusia,

hususnya untuk melindungi lapisan terluar tubuh (kulit). Dengan berpakaian maka

kulit yang berfungsi sebagai pelindung dari kerusakan-kerusankan fisik karena

gesekan, sinar ultra violet, kuman-kuman, panas, zat kimia dan lain-lain dapat

terjaga. Apalagi yang hidup di daerah tropis dimana sinar ultra violet dapat

menimbulkan terbakarnya kulit, penyakit kanker kulit dan lain-lain, maka pakaian

yang dikenakan seseorang dapat melindungi kulit dari sinar tersebut.

Seyogyanya pakaian yang kita pakai itu adalah pakaian yang baik dan bersih

(bukan berarti mewah). Hal ini sesuai dengan firman Allah QS. al-A’rāf [7]:31.

بني ءادم خذوا زينتكم عند كل مسجد وكلوا و ا ول ا بوشر ٱي ين لمسرف ٱ يحب ل نهۥإ تسرفو

UJI PUBLIK

Page 97: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 83

Artinya : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)

masjid makan, minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-A’rāf [7]: 31)

4. Membisaakan Adab Berpakaian

a. Disunahkan memakai pakaian yang bersih, rapih, pantas dan serasi

b. Berpakaian tidak hanyaa sekedar menutup aurat, tetapi juga jangan ketat dan

transparan.

c. Pakaian laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan atau sebaliknya.

d. Menghindari berpakaian untuk menunjukkan ketenaran dan kesombongan.

e. Disunahkah berdoa ketika memakai dan melepas pakaian.

f. Tidak berpakaian yang bergambar makhluk hidup atau ada simbul agama non-

muslim.

g. Mendahulukan bagian kanan pada saat berpakaian.

h. Disunnahkan memakai pakaian yang berwarna putih.

B. Adab Berhias

1. Pengertian Adab Berhias

Berhias adalah naluri yang dimiliki oleh setiap manusia. Berhias telah menjadi

kebutuhan dasar manusia sesuai dengan tingkat peradaban, dan tingkat sosial. Berhias

dalam ajaran Islam bertujuan untuk ibadah dan mencari ridlo Allah. Berhias dalam

Bahasa Arab disebut dengan kata “tazayyana-yatazayyanu”. Sedangkan menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, berhias diartikan; “usaha memperelok diri dengan

pakaian ataupun lainnya yang indah-indah, berdandan dengan dandanan yang indah

dan menarik.”

Secara istilah berhias dapat dimaknai sebagai upaya setiap orang untuk

memperindah diri dengan berbagai busana, hiasan ataupun yang lain dan dapat

memperindah diri bagi pemakainya, sehingga memunculkan kesan indah bagi yang

menyaksikan serta menambah rasa percaya diri.

Pada hakekatnya berhias itu dapat dikatagorikan sebagai akhlak terpuji sebagai

perbuatan yang dibolehkan bahkan dianjurkan, selama tidak bertentangan dengan

prinsip dasar Islam. Allah Swt berfirman dalam QS. Al-A’rāf [7] ayat 31:

بني ءادم خذوا زينتكم عند كل مسجد وكلوا و ا ول ا بوشر ٱي ين لمسرف ٱ يحب ل نهۥإ تسرفو Artinya : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)

masjid makan, minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-A’rāf [7]: 31)

Nabi Muhammad Saw. menyampaikan bahwa sesungguhnya Allah itu Indah

dan menyukai keindahan. Untuk itu, sebagai umat Islam harus berusaha supaya dapat

menjaga keindahan.

UJI PUBLIK

Page 98: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

84 Akidah Akhlak Kelas XI

جمال ال جميليحب

هللا )رواهمسلم( إنه

Artinya : Sesungguhnya Allah itu Indah dan menyukai keindahan (HR. Muslim)

2. Bentuk Adab Berhias

Berhias merupakan perbuatan yang diperintahkan ajaran Islam. Mengenakan

pakaian merupakan salah satu bentuk berhias yang diperintahkan. Diantara fungsi

pakaian adalah tidak sekadar untuk menutup aurat, tetapi juga busana yang

memperelok pemakainya.

Pada masyarakat yang sudah maju peradabanya, mode pakaian ataupun

berdandan sangat diperhatikan. Berhias juga mencakup penggunaan bahan ataupun

alat tertentu untuk melengkapi dandanan dan penampilan mulai dari bedak, make up,

semir rambut, parfum, wewangian dan sejenisnya. Dalam ajaran Islam, perhiasan

tidak sebatas pada penggunaan pakaian, tetapi mencakup keseluruhan piranti (alat)

aksesoris yang lazim digunakan untuk mempercantik diri, mulai dari kalung, gelang,

arloji, anting-anting, bross dan lainnya.

Ada beberapa barang perhiasan yang dihalalkan untuk kaum perempuan

tetapi diharamkan untuk kaum wanita, diantaranya adalah emas dan sutera asli. Nabi

Muhammad Saw. pernah melihat seorang laki-laki memakai cincin emas di

tangannya, kemudian oleh Nabi dicabutnya cincin itu dan dibuang ke tanah,

kemudian beliau bersabda: ”Salah seorang diantara kamu ini sengaja mengambil

bara api kemudian ia letakkan di tangannya. Setelah Rasulullah pergi, kepada si laki-

laki Demi Allah, saya tidak mengambil cincin yang telah dibuang oleh rasululla”

(HR. Muslim)

Rambu-rambu yang harus ditaati oleh seorang muslim dalam berhias antara

lain:

a. Niat yang lurus, yaitu berhias hanya untuk beribadah, artinya segala bentuk

kegiatan berhias diorientasikan sebagai bentuk nyata bersyukur atas nikmat dan

bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

b. Dalam berhias tidak dibenarkan menggunakan bahan-bahan yang dilarang agama.

c. Dilarang berhias dengan menggunakan simbol-simbol non muslim.

d. Tidak berlebih-lebihan

e. Dilarang berhias seperti cara berhiasnya orang-orang jahiliyah

f. Berhias menurut kelaziman dan kepatutan dengan memperhatikan jenis kelamin,

g. Dilarang berhias untuk keperluan berfoya-foya atau pun riya’.

Al-Qur’an sudah menjelaskan tentang etika berhias sebagaimana ditegaskan

dalam firman Allah berikut :

UJI PUBLIK

Page 99: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 85

ج هلية ٱوقرن في بيوتكن ول تبرجن تبر ة ٱ ن وأقم لى لوٱ لج ة ٱ ءاتين و لصلو لل ٱ ن وأطع لزكو

جس ٱ عنكم ليذهب لل ٱ يريد إنما ورسولهۥ ر و لبيت ٱ أهل لر ار تطهي كم يطه Artinya : "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan

bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah

ṣalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya

Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu. Hai ahlul bait

dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al-Ahẓab [33]: 33 ).

Larangan Allah dalam ayat tersebut secara khusus ditujukan kepada wanita-

wanita muslimah, agar mereka tidak berpenampilan seperti orang-orang jahiliyah

(tabarruj al-jahiliyah), yaitu berhias dengan maksud untuk mengundang rangsangan

birahi kepada lawan jenis yang bukan pasangannya.

3. Nilai Positif Adab Berhias

Islam adalah agama yang sempurna, yang mengatur manusia dalam segala

aspeknya. Ajaran Islam bukannya hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah

(hablum minallah) tetapi juga mengatur hubungan dengan sesamanya (hablum

minannas).

Tidak boleh seorang muslim atau muslimah dalam berhias hanya

mementingkan mode atau adat yang berlaku di suatu masyarakat, sementara batasan-

batasan yang sudah ditentukan agama ditinggalkan. Seorang muslim ataupun

muslimah yang berhias (berdandan) sesuai ketentuan Islam, maka sesungguhnya telah

menegaskan jati dirinya sebagai mukmin ataupun muslim. Seorang yang berhias

secara Islami akan meras nyaman dan percaya diri dengan dandanannya yang telah

mendapatkan jaminan halal secara hukum. Sehingga apa yang dilakukan akan

menjadi motivasi untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi sesamanya. Tidak

menimbulkan keangkuhan dan kesombongan karena dandanan (hiasan) yang

dikenakan, karena keangkuhan dan kesombongan merupakan perangkap setan yang

harus dihindari.

Berhias secara Islami akan memberikan pengaruh positif dalam berbagai aspek

kehidupan, karena niat berhias adalah untuk ibadah, maka segala aktifitas berhias

yang dilakukan seorang muslim akan menjadi jalan untuk mendapatkan barakah dan

pahala dari Allah Swt.

4. Membiasakan Adab Berhias

Sejak awal agama Islam telah menanamkan kesadaran akan kewajiban

pemeluknya untuk menjaga sopan santun dalam kaitannya dengan berhias ataupun

berdandan, dengan cara menentukan bahan, bentuk, ukuran dan batasan aurat yang

harus dijaga

Berhias merupakan kebutuhan manusia untuk menjaga dan

mengaktualisasikan dirinya menurut tuntutan perkembangan zaman, nilai keindahan

dan kekhasan dalam berhias menjadi tuntutan yang terus dikembangkan seiring

dengan perkembangan zaman. Dalam kaitannya dengan kegiatan berhias atau

UJI PUBLIK

Page 100: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

86 Akidah Akhlak Kelas XI

berdandan, maka setiap manusia memiliki kebebasan untuk mengekspresikan

keinginan mengembangkan berbagai model menurut fungsi dan momentumnya,

sehingga berhias dapat menyatakan identitas diri seseorang.

Islam memerintahkan berhias yang baik, bagus, dan indah sesuai dengan

kemampuan masing-masing. Dalam pengertian bahwa, perhiasan tersebut dapat

memenuhi hajat tujuan berhias, yaitu mempercantik atau memperelok diri dengan

dandanan yang baik dan indah.

Islam mengajarkan untuk hidup secara wajar, berpakaian secara wajar, berhias

secara lazim, jangan kurang dan jangan berlebihan. Ada beberapa hal yang

diharamkan dalam perhiasan:

a. Bagi laki-laki memakai emas dan sutera.

b. Pakaian yang mempertajam bagian tubuh (pakaian ketat)

c. Laki-laki menyerupai wanita dan wanita menyerupai laki-laki.

d. Pakaian yang berlebih-lebihan dan untuk kesombongan.

e. Tato dan mengikir gigi.

f. Menipiskan alis.

g. Menyambung rambut.

Karena itu setiap pribadi muslim haruslah membisaakan diri untuk

berpenampilan yang baik, bagus, indah dan meyakinkan, tidak menyombongkan diri,

tidak angkuh, tetapi tetap sederhana dan penuh kebersahajaan sebagai wujud

konsistensi terhadap ajaran Islam.

C. Adab Perjalanan

1. Pengertian Adab Perjalanan

Kebisaaan untuk mengadakan suatu perjalanan dengan berbagai keperluan

(terutama berdagang) telah menjadi kebisaaan masyarakat Arab sebelum Islam lahir.

Dalam Bahasa Arab ditemukan kata "rihlah atau safar" yang mempunyai pengertian

sama dengan perjalanan. Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan makna

perjalanan sebagai perihal (cara, gerakan, dsb) berjalan atau bepergian dari satu

tempat ke tempat lain untuk suatu tujuan.

Secara istilah, perjalanan diartikan sebagai suatu aktifitas untuk keluar atau

meninggalkan rumah dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan yang

mengantarkan kepada tujuan dengan maksud atau tujuan tertentu.

2. Bentuk Adab Perjalanan

a. Adab sebelum berangkat.

Dalam kehidupan sehari-hari maka kegiatan manusia tidak bisa dipisahkan

dengan aktifitas di luar rumah. Keluar rumah dimulai dengan pamitan atau minta

ijin kepada orang tua. Apabila mengadakan perjalanan jauh maka pamitan kepada

para tetangga adalah patut untuk dilakukan. Ketika meninggalkan rumah seraya

berdoa sebagai berikut:

بالله

إلة وه

ق

حولول

ىهللا،ل

تعل

لهوك

بسمهللات

UJI PUBLIK

Page 101: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 87

Artinya: Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada-Nya, tiada daya dan

kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah.

b. Adab ketika di perjalanan

Apabila bepergian menggunakan kendaraan, maka segera membaca doa

sebagai berikut:

لبنق

نال

ىرب اإل همقرنينوإنه

ال نه

اوماك

ناهذ

رل ذىسخه

هكسبحانال

لسأ

ان إنه همه

هونالل

ى رض عملمات

قوىومنال والته بره

اال

اهذ

فىسفرن

Artinya: (Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini,

padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk

melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan

kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan,

taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini.

Apabila sudah sampai di tempat tujuan, maka hendaklah mengucapkan doa

sebagai berikut:

ها وشر أهله اللهم إن ى أسألك خيرها وخير أهلها وخير ماف ا وشر مافيهايها وأعوذبك من شر

Artinya : “Ya Allah, saya mohon kepada-Mu kebaikan negeri ini dan kebaikan

penduduknya serta kebaikan yang ada di dalamnya. Saya berlindung

kepada-Mu dari kejahatan negeri ini dan kejahatan penduduknya serta

kejahatan yang ada di dalamnya”.

Ketika dalam perjalanan melihat sesuatu yang indah, misalnya

pemandangan ataupun hasil pembangunan yang mencengangkan, maka

hendaklah megucapkan “shubhanallah”. Jangan banyak bergurau, tetapi gunakan

kesempatan tersebut untuk tadabbur terhadap ciptaan Allah Swt. Yang tidak kalah

pentingnya diperhatikan dalam akhlak perjalanan adalah ketika menikmati

makanan atau minuman di perjalanan hendaknya membuang sampah pada

tempatnya.

Apabila berjalan kaki, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan

dalam menjaga akhlak perjalanan, antara lain:

1) Berjalan di sebelah kiri (menyesuaikan aturan negeri yang bersangkutan)

2) Jangan berkejar-kejaran di jalan, berteriak, dan sejenisnya.

3) Apabila berjalan kelompok, jangan mengganggu atau menghalangi pengguna

jalan yang lain.

4) Jika menemukan benda-benda berbahaya misalnya paku, pecahan kaca, dll.,

hendaklah diambil dan di buang di tempat sampah.

5) Jika ada trotoar, maka berjalanlah di trotoar.

6) Jika hendak menyeberang jalan, hendaklah menyeberang di tempat-tempat

penyeberangan seperti zebra cross dan jembatan penyeberangan

c. Adab ketika kembali dari perjalanan

UJI PUBLIK

Page 102: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

88 Akidah Akhlak Kelas XI

Sebagai ungkapan rasa syukur atas keselamatan selama perjalanan, maka

sesampainya di rumah hendaklah segera mengucapkan hamdalah, sujud syukur,

atau ṣalat sunnah.

3. Nilai Positif Adab Perjalanan

Imam al-Ghazali berpendapat, "bersafarlah, karena daam safar itu

sesungguhnya memiliki keuntungan". Keuntungan safar diantaranya :

1. Safar dapat menghibur diri dari kesedihan

2. Safar menjadi sarana bagi orang untuk mencari hasil usaha

3. Safar dapat mengantarkan seseorang untuk memperoleh tambahan pengalaman

dan ilmu pengetahuan

4. Dengan safar maka seseorang akan lebih banyak mengenal adab kesopanan yang

dimiliki oleh masyarakat yang dikunjunginya

5. Perjalanan akan dapat menambah wawasan dan bahkan kawan yang baik dan

mulia.

D. Adab Bertamu

1. Pengertian Adab Bertamu

Manusia adalah mahluk sosial, maka interaksi antar sesama manusia adalah

sunatullah, sehingga kebisaaan bertamu sudah dilakukan oleh masyarakat sejak masa

tradisional sampai dengan sekarang ini. Dalam pergaulan sehari-hari, istilah bertamu

sering disamakan dengan istilah sillaturrahīm. Memang, diantara tujuan bertamu

adalah untuk menjalin sillaturrahīm. Maka dari itu penggunaan istilah bertamu dan

sillaturrahīm sering dipakai secara bergantian.

Bertamu (sillaturrahīm) disamping dianjurkan oleh ajaran agama, juga

merupakan tradisi masyarakat yang perlu dilestarikan. Dengan bertamu seorang bisa

menjalin persaudaraan bahkan dapat menjalin kerjasama untuk meringankan berbagai

masalah yang dihadapi dalam kehidupan.

Adakalanya seorang bertamu karena adanya urusan yang serius, misalnya

untuk mencari solusi terhadap problema masyarakat yang aktual. Disamping itu

adakalanya bertamu hanya sekedar bertandang, karena lama tidak ketemu (berjumpa)

ataupun sekedar untuk mampir sejenak.

2. Bentuk Adab Bertamu

Dalam bertamu, tentu saja ada tata cara dan adabnya. Hal ini bertujuan

untuk menjalin hubungan yang harmonis dan langgeng. Islam mengatur tata cara

tersebut, diantaranya:

a. Memilih waktu yang tepat.

b. Mengetuk pintu atau membunyikan bel.

c. Tamu laki-laki dilarang masuk ke dalam rumah, apabila tuan rumah hanya

seorang wanita.

d. Memperkenalkan diri, apabila tuan rumah belum kenal

UJI PUBLIK

Page 103: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 89

e. Mengucapkan ”assalamu’alaikum” maksimal tiga kali, dengan pelan-pelan.

f. Apabila sudah dipersilakan masuk, maka masuklah dengan sopan.

g. Jangan duduk sebelum dipersilakan.

h. Menempati tempat duduk yang ditunjukkan oleh tuan rumah dengan tenang dan

sopan.

i. Mengutarakan maksud dan tujuan dengan bahasa yang baik dan santun.

j. Apabila disuguhi makanan dan dipersilakan, maka makanlah dengan sopan,

jangan memakan seperti orang lapar dan rakus.

k. Jangan melirik-lirik.

l. Apabila dirasa sudah cukup, bersegeralah minta ijin untuk pulang dengan raut

muka yang sopan dan ramah.

m. Lama waktu bertamu maksimal tiga hari.

n. Ucapkanlah ”assalamu’alaikum” sebagai pertanda pamit.

Dalam hal ijin memasuki rumah seseorang, Allah telah memberikan

petunjuk-Nya dalam QS. An-Nur ayat 27 sebagai berikut:

ل أهلها على موا وتسل سوا ستأن ت حتى بيوتكم غير بيوتا تدخلوا ل ءامنوا لذين ٱي أي ها لكم خير كم ذ

تذكرون لعلكم Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang

bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada

penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu)

ingat.” (QS. An-Nur [24]:27)

Menurut Rasulullah Saw. ., meminta izin maksimal boleh dilakukan tiga kali.

Apabila tidak ada jawaban seyogyanya yang akan bertamu kembali pulang. Jangan

sekali-kali masuk rumah orang lain tanpa izin, karena disamping tidak menyenangkan

bahkan mengganggu tuan rumah, juga dapat berakibat negatif kepada tamu itu sendiri.

Rasulullah Saw.bersabda:

يرجع إلهف

نل

ميؤذ

لفثاالمث

حدك

نا

ذااستأ

Artinya : ”jika seseorang diantara kamu telah meminta izin tiga kali, lalu tidak

diizinkan, maka hendaklah dia kembali”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

3. Nilai Positif Adab Bertamu

Agama Islam telah mengajarkan bagaimana sikap seorang muslim yang

sedang bertamu ke rumah sahabat, kerabat ataupun orang lain. Apabila prinsip-prinsip

bertamu ditegakkan secara baik, maka akan melahirkan manfaat yang besar bagi

orang yang bertamu ataupun orang yang kedatangan tamu.diantara manfaat tersebut

yaitu;

Bertamu secara baik dapat menumbuhkan sikap toleran terhadap orang lain

dan menjauhkan sikap paksaan, tekanan, intimidasi dan lain-lain. Islam tidak

mengenal tindakan kekerasan. Bukan saja dalam usaha meyakinkan orang lain

UJI PUBLIK

Page 104: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

90 Akidah Akhlak Kelas XI

terhadap tujuan dan maksud baik kedatangan, tapi juga dalam tindak laku dan

pergaulan dengan sesama manusia harus dihindarkan cara-cara paksaan dan

kekerasan.

Islam memandang setiap orang mempunyai persamaan dan kesesuaian dalam

berbagai aspek dan kepentingan. Karena itu dengan bertamu ataupun bertandang,

seorang akan mempertemukan persamaan ataupun kesesuaian,sehingga akan terjalin

persahabatan dan kerjasama dalam menjalani kehidupan. Bertamu juga dapat menjadi

solusi yang efektif untuk mengokohkan kembali sillaturrahīm yang pernah retak.

Bertamu juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menjalin komunikasi di

suatu daerah yang terjadi konflik. Dengan bertamu orang akan terbuka dan bertegur

sapa untuk mencari titik temu terhadap berbagai masalah yang dihadapi. Dengan

bertamu seorang akan melakukan diskusi yang baik, sikap yang sportif dan elegan. Di

samping itu, bertamu juga dapat dijadikan sebagai sarana berdakwah

4. Membiasakan Adab Bertamu

Apabila kita mengetahui manfaat bertamu, maka kebisaaan bertama harus

dibisaakan dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara. Karena dengan

bertamu, akan terjalin ukhuwah yang kokoh. Dalam hal ini, bertamu tidak hanya

menyangkut hubungan antar individu, tetapi juga bisa antar individu dengan

masyarakat, atau bahkan antar masyarakat

E. Adab Menerima Tamu

1. Pengertian Adab Menerima Tamu

Islam memberikan aturan yang jelas agar setiap muslim memuliakan setiap

tamu yang datang. Karena memuliakan tamu sebagai perwujudan keimanan kepada

Allah dan hari akhir. Dengan demikian seorang muslim yang mengabaikan tamunya,

maka berdosa dan menunjukkan rendahnya akhlak.

Untuk memberikan gambaran rinci tentang akhlak menerima tamu berikut

akan dijelaskan; pengertian akhlak menerima tamu, bentuk akhlak menerima tamu,

nilai positif akhlak menerima tamu, dan membisaakan akhlak menerima tamu.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, menerima tamu (ketamuan) diartikan;

“kedatangan orang yang bertamu, melawat atau berkunjung”. Secara istilah,

menerima tamu dimaknai menyambut tamu dengan berbagai cara penyambutan yang

lazim (wajar) dilakukan menurut adat ataupun agama dengan maksud untuk

menyenangkan, atau memuliakan tamu, atas dasar keyakinan untuk mendapatkan

rahmat dan ridlo dari Allah. Setiap muslim wajib hukumnya untuk memuliakan

tamunya, tanpa memandang siapapun orangnya yang bertamu dan apapun tujuannya

dalam bertamu.

2. Bentuk Adab Menerima Tamu

Dikisahkan, ada seorang tamu yang datang ke rumah Rasulullah Saw. ., orang

itu adalah musuh. Namanya Adiy bin Hatim. Setelah negerinya dikalahkan oleh

UJI PUBLIK

Page 105: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 91

pasukan Islam, ia melarikan diri ke Romawi, kemudian ke negeri Syam. Dari Syam ia

ke Madinah dan berkunjung ke rumah Rasulullah.

Rasulullah menyambut kedatangan Adiy bin Hatim dengan sangat ramahnya.

Meskipun beliau mengetahui bahwa tamunya adalah musuh. Beliau jabat tangan

tamunya itu dengan hangatnya. Dipersilakannya masuk dan duduk di atas tempat

duduk yang lembut (semacam bantal), sedangkan beliau sendiri duduk di lantai.

Diajaknya tamu itu berbicara dengan ramah dalam suasana keakraban dan

persaudaraan. Tamunya itu sangat terkesan dengan keramahan dan kesantunan

Rasulullah dalam menerima tamu. Akhirnya tamunya yang bernama Adiy bin Hatim

itu masuk Islam. Suatu ketika, Rasulullah bersabda: ”Barang siapa yang beriman

kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berbuat baik dengan tetangganya, Barang

siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan

tamunya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia

berkata yang baik atau diam”. (HR. Muslim)

Diantara cara untuk memuliakan tamu adalah dengan menyambut kedatangan

nya dengan muka manis dan tutur kata yang lemah lembut, mempersilahkannya

duduk ditempat yang baik. Kalau perlu disediakan ruangan khusus untuk menerima

tamu yang selalu dijaga kerapian dan keasriannya. Adapun tuntunan untuk menjamu

tamu, Nabi Muhammad Saw. sudah memberi panduan sebagai berikut:

يح

ل و ،ةيلول يوم ه

وجائزت ، ام يه

أةث

الثةياف لالض ل يمرجل ن

أ عسلم خيهقيم

أ ند

ال:يؤثمه؟ق

يف

وا:يارسولهللا،وك

الىيؤثمه.ق نيقيمعحته

ش

هيقريهبهدهول

.يءل

( )رواهمسلمArtinya “Jamuan untuk tamu adalah tiga hari dan hadiah (untuk bekal perjalanan)

untuk sehari semalam. Tidak halal bagi seorang muslim menetap di rumah

saudaranya kemudian membuatnya berdosa”. Para sahabat

bertanya: “Wahai, Rasulullah! Bagaimana ia membuatnya berdosa?” Nabi

Shallallahu ‘alaihi wa sallammenjawab: “Ia (tamu tersebut) menetap

padanya, namun tuan rumah tidak mempunyai sesuatu untuk

memuliakannya”. (HR. Muslim)

Menurut Imam Malik, yang dimaksud dengan jaizah sehari semalam adalah :

memuliakan dan menjamu tamu pada hari pertama dengan hidangan istimewa dari

hidangan yang bisaa dimakan tuan rumah sehari-hari. Sedangkan hari kedua dan

ketiga dijamu dengan hidangan bisaa sehari-hari. Ringkasnya, apabila kedatangan

tamu, maka hendaklah diperhatikan hal-hal berikut ini:

a. Berpakaian sopan.

b. Terimalah tamu dengan sopan santun dan ramah-tamah.

c. Jawablah samam dengan ucapan ”wa ’alaikumussalam” bila memberi salam

d. Tunjukkan wajah yang berseri-seri, tanpa membedakan siapa tamu yang hadir.

e. Wanita yang sendirian di rumah dilarang menerima tamu laki-laki.

f. Persilakan masuk dan duduk.

UJI PUBLIK

Page 106: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

92 Akidah Akhlak Kelas XI

g. Suguhilah hidangan dan minum .

h. Apabila tamu tersebut ingin ketemu orang tua kita, maka segeralah beri tahu

orang tua kita.

i. Ajaklah bicara dengan penuh kehangatan dan keakraban.

j. Jawablah ”salam” apabila tamu mengucapkan salam untuk pamit pulang

k. Antarlah tamu sampai depan rumah/halaman, ketika pulang.

3. Membiasakan Adab Menerima Tamu

Agar dapat menyambut tamu dengan suka cita maka tuan rumah harus

memiliki pikiran yang positif (husnudzon) terhadap tamu, jangan sampai kehadiran

tamu disertai dengan munculnya pikiran negati dari tuan rumah (su’udzon). Sebagai

tuan rumah harus sabar dalam menyambut tamu yang dating apapun keadaannya.

Pada kenyataannya tamu yang datang tidak selalu sesuai dengan keinginan tuan

rumah, kehadiran tamu sering kali mengganggu aktifitas yang sedang kita seriusi.

Jangan sampai seorang tuan rumah menunjukkan sikap yang kasar ataupun mengusir

tamunya.

UJI PUBLIK

Page 107: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 93

1. Ide dasar yang terdapat dalam diri manusia adalah tertutupnya aurat. Namun karena

godaan setan maka aurat manusia menjadi terbuka. Untuk itu konsep berpakaian/

menutup aurat adalah sejalan dengan adanya manusia itu sendiri, yaitu Adam dan Hawa.

2. Dalam konteks kehidupan modern, pakaian bukan sekedar difungsikan untuk menutup

aurat, dan melindungi tubuh dari sengatan matahari dan bencana tetapi juga difungsikan

untuk meningkatkan keindahan bagi pemakainya. Dari sinilah berkembangnya mode

pakaian.

3. Mencintai keindahan adalah fitrah manusia yang dicapainya melalui kegiatan berhias.

Islam mengajarkan, berhias bukan hanya untuk memenuhi selera keindahan diri sendiri

dan sosial, tetapi lebih diutamakan untuk beribadah kepada Allah Swt.

4. Safar atau perjalanan adalah kebisaaan umat manusia sejak dahulu kala. Kebisaaan ini

dapat meningkatkan pengetahuan dan keimanan kepada Allah Swt., Kemajuan bangsa-

bangsa terdahulu tidak terlepas dari kebisaaanya mengadakan perjalanan walaupun ke

daerah baru yang sama sekali belum pernah dikunjunginya.

5. Sebagai manusia sosial, maka manusia senantiasa cenderung untuk mengadakan

komunikasi dengan yang lainnya. Berkomunikasi dengan orang lain melahirkan suatu

tradisi bertamu dan menerima tamu. Untuk menjaga etika/akhlak bertamu dan menerima

tamu maka perlu adanya kode etik yang harus dipahami bersama antara orang yang

bertamu dan yang menerima tamu.

1. Guru menyampaikan kepada siswa tentang jenis dan metode pembelajaran diskusi yang

akan dipakai (misalnya: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi

panel) dengan menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam diskusi tersebut.

2. Guru menyampaikan tema diskusi.

3. Tema diskusi adalah: adab berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan menerima

tamu.

4. Siswa menyampaikan presentasi di depan kelas.

RANGKUMAN

AYO PRESENTASI

UJI PUBLIK

Page 108: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

94 Akidah Akhlak Kelas XI

Setelah mempelajari adab berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan menerima

tamu maka seharusnya bisa bersikap sebagai berikut:

1. Berpakaian sesuai dengan adab berpakaian.

2. Berhias sesuai dengan adab berhias.

3. Mengadakan perjalanan sesuai dengan adab perjalanan.

4. Melakukan silaturrahmi sesuai dengan adab bertamu dan menerima tamu.

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!

1. Fungsi dasar pakaian adalah untuk menutup aurat. Dalam kasus tertentu ada orang

yang berpakaian ketat, walaupun sudah menutup aurat tetapi lekuk tubuhnya justru

semakin kelihatan. Bagaimana menurut Saudara, model pakaian yang demikian itu?

Berilah penjelasan dengan lengkap!

2. Berhias adalah salah satu fitrah manusia, yaitu fitrah untuk menjaga keindahan.

Namun demikian, kadang-kadang ada yang mengekspresikan keindahan tersebut

dengan cara yang salah, misalnya dengan menato tubuh. Jelaskan permasalahan

tersebut, sehingga jelas batasan-batasan dalam berhias!

3. Allah Swt. mengisaratkan dalam firmannya tentang kaidah berpakaian pada saat

beribadah/salat. Yang sering terjadi adalah berpakaian bagus pada saat mengunjungi

pesta, misalnya pada saat menghadiri resepsi pernikahan. Namun pada saat salat,

justru berpakaian ala kadarnya. Mengapa demikian? Jelaskan permasalahan ini

dengan mengemukakan argumen yang kuat!

4. Dalam hal adab menerima tamu, apabila di rumah hanya ada wanita/tidak ada orang

laki-laki maka dilarang menerima tamu laki-laki. Mengapa Islam mempunyai ajaran

yang demikian? Jelaskan dengan mengemukakan argumen yang kuat!

5. Dalam hal adab perjalanan, ada beberapa ketentuan/adab yang harus dipatuhi.

Diantara adab perjalanan adalah berdoa ketika hendak meninggalkan rumah, berdoa

ketika mengendarai kendaraan, mematuhi rambu lalu lintas, dan menghormati

pengguna jalan yang lainnya, dll. Bagaimana kalau ada pengguna jalan lain yang

tidak mengindahkan ketentuan/etika dalam perjalanan!

PENDALAMAN KARAKTER

AYO BERLATIH

UJI PUBLIK

Page 109: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 95

B. Penilaian sikap

ANGKET SISWA TENTANG ADAB BERPAKAIAN, BERHIAS,

PERJALANAN, BERTAMU, DAN MENERIMA TAMU

Nama :.....................................

Kelas :.....................................

Petunjuk

Isilah angket berikut dengan memberikan tanda √ pada kolom S (Selalu), K (Kadang-

Kadang), dan TP (Tidak Pernah).

No Pernyataan S K TP

1. Adab berpakaian

a. Saya memakai pakaian yang menutup aurat

b. Saya memakai pakaian yang tidak ketat

c. Saya memakai pakaian yang tidak transparan

d. Saya menghindari memakai pakaian yang identik

dengan pakaian yang dipakai oleh penganut agama

non-muslim

e. Saya memakai pakaian sesuai dengan pakaian yang

sesuai dengan jenis kelamin saya

2. Adab berhias

a. Saya berpakaian bagus, bersih, dan suci pada saat

melaksanakan ṣalat

b. Saya tidak menyukai tato

c. Saya tidak menggunakan hiasan yang merupakan

simbol agama non-muslim

d. Saya berhias bukan untuk tujuan foya-foya

e. Saya berhias sesuai dengan hiasan yang cocok

untuk jenis kelamin saya.

3. Adab berhias

a. Saya berdoa ketika akan mengadakan perjalanan

(dekat atau jauh)

b. Saya berpamitan ketika akan mengadakan

perjalanan (dekat atau jauh)

c. Saya berdoa ketika mengendarai kendaraan

d. Saya berdoa ketika sampai di tujuan

e. Saya mematuhi tata-tertib lalu lintas

f. Saya mengendarai kendaraan tidak melebihi

kecepatan yang ditentukan

4. Adab bertamu

a. Saya minta ijin bertamu dengan mengetuk pintu

dan mengucapkan salam maksimal tiga kali

b. Saya berpakaian rapi ketika bertamu

UJI PUBLIK

Page 110: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

96 Akidah Akhlak Kelas XI

c. Saya tidak masuk rumah apabila tuan rumah hanya

wanita

d. Saya menerima jamuan yang dihidangkan dengan

senang hati dan memakan secukupnya dan

menjaga kebersihan (tidak membuat makanan

berceceran)

e. Saya segera minta pamit apabila sudah selesai

urusan

5. Adab menerima tamu

a. Saya berpakaian rapi ketika menerima tamu

b. Saya mempersilakan masuk rumah dan

mempersilakan duduk dengan sopan

c. Saya menjamu tamu dengan hidangan yang sesuai

dengan kemampuan

d. Saya tidak memasukkan tamu laki-laki apabila

saya dirumah sendirian

e. Saya mengantarkan tamu ke pintu halaman apabila

tamu pulang

C. Tugas terstruktur

Tulislah ayat al-Qur’an dan al-Hadiś yang berhubungan dengan adab berpakaian, berhias,

perjalanan, bertamu, dan menerima tamu.

D. Tugas mandiri tidak terstruktur

Lakukan pengamatan terhadap adab berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan

menerima tamu.

a. Pilihlah satu objek pengamatan yang berkaiatan dengan adab berpakaian, berhias,

perjalanan, bertamu, dan menerima tamu.

b. Buatlah laporan hasil pengamatan tersebut dalam bentuk karya tulis.

c. Cantumkan sumber referensinya.

Mutiara Hikmah

ول للا ال رس

ال: ق

ه ق

ي هللا عن رض

ريرة ي ه ب

عن أ

صل

م: ى للا عل

يه وسل

سأ

ن ي

ن, وأ ه زق ي ر يه ف

عل

بسط ي

نحب أ

من أ

ف ل ه

ثي ي أ

ل, ف ه مه ر ل رح ص

Artinya:

Dari Abu Hurairah Ra., dia berkata, “Rasûlullâh Shaw.,bersabda, ‘Barangsiapa ingin dilapangkan rizkinya, dan dipanjangkan usianya, maka hendaknya ia

menyambung tali tali silaturahim. (HR. Al-Bukhâri)

UJI PUBLIK

Page 111: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 97

UJI PUBLIK

Page 112: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

98 Akidah Akhlak Kelas XI

BAB 5

KISAH TELADAN

Fatimah az-Zahrah dan Uwais al-Qarni

Sumber: Sihabul Milahudin, Dokumen Pribadi

Agar dapat menjalankan tugas kehidupan dengan baik maka kita harus

menjadi manusia yang baik. Untuk menjadi manusia yang baik, meneladani manusia-

manusia teladan adalah cara yang terbaik. Diantara orang baik yang dapat dijadikan

teladan yang baik adalah Fatimah az-Zahrah dan Uwais al-Qarni.

Bagi Nabi Muhammad Saw. Fatimah az-Zahrah adalah putri kesayangan yang

kehadirannya dapat menghibur hati di kala sedih. Beliaulah yang melahirkan dua

pemimpin penghuni surga dari kalangan pemuda, yaitu Hasan dan Husain. Di mata sang

suami, adalah seorang istri yang selalu setia dan tulus mendampinginya. Kasih dan

sayangnya kepada keluarga tak tertandingi oleh siapa saja. Ilmunya luas bagaikan

samudra, dalam dan tak bertepi. Kehidupannya adalah inspirasi bagi umat Islam yang

hakiki.

Adapun Uwais al-Qarni adalah sosok pemuda yang sangat mencintai ibunya.

Kepatuhannya kepada sang Ibu menjadikannya sebagai pemuda yang do’anya didengar

oleh Allah Swt.

UJI PUBLIK

Page 113: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 99

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya,

dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

1.5. Menghayati sifat-sifat yang utama Fatimah az-Zahrah ra dan Uwes al-Qarni

2.5. Mengamalkan sikap santun dan bertanggung jawab sesuai keteladanan sifat-sifat

Fatimah az-Zahrah dan Uwes al-Qarni

3.5. Menganalsis sifat-sifat utama Putri Rasulullah Fatimah az-Zahrah ra. dan Uwes

al-Qarni

4.5. Mengkomunikasikan contoh implementasi keteladanan Fatimah az-Zahrah ra.

Dan Uwais al-Qarni dalam kehidupan sehari-hari

Indikator

1.5.1. Memperjelas sifat-sifat yang utama Fatimah az-Zahrah ra dan Uwes al-Qarni

4.5.1. Membisaakan sikap santun dan bertanggung jawab sesuai keteladanan sifat-sifat

Fatimah az-Zahrah dan Uwes al-Qarni.

3.5.1. Mengidentifikasi sifat-sifat utama Putri Rasulullah Fatimah az-Zahrah ra. dan

Uwes al-Qarni dengan perilaku siswa di kelas

3.5.2. Menyimpulkan sifat-sifat utama Putri Rasulullah Fatimah az-Zahrah ra. dan

Uwes al-Qarni.

4.5.1. Menunjukkan contoh implementasi keteladanan Fatimah az-zahrah ra. Dan

Uwais al-Qarni.

UJI PUBLIK

Page 114: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

100 Akidah Akhlak Kelas XI

PETA KONSEP

Amatilah gambar berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan!

Sumber: Sihabul Milahudin, Koleksi Pribadi

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ……………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

AYO MENGAMATI

UJI PUBLIK

Page 115: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 101

https://www.antarafoto.com/mudik/v1376

484662/pedagang-sayur-guci

A. Fatimatuzazahra

1. Biografi Singkat

Nama dan nasabnya adalah Fatimah binti Muhammad bin Abdullah bin

Abdul MuṬālib. Ia puteri Nabi Muhammad Saw. Ibunya adalah Khadijah binti

Khuwailid. Mengenai kelahirannya, para ulama berbeda pendapat. Ada yang

mengatakan bahwa Fatimah lahir ketika Nabi Muhammad berusia 41 tahun. Ada

juga yang mengatakan bahwa semua putera-puteri Nabi Muhammad selain Ibrahim

lahir sebelum kenabian. Ada juga yang mengatakan bahwa ia lahir 5 tahun sebelum

kenabian, yaitu ketika Baitullah direnovasi, saat itu Nabi Muhammad Saw. berusia

35 tahun. Ada juga yang mengatakan bahwa ia lahir 1 tahun sebelum kenabian dan

ia lebih tua dari Aisyah sekitar 5 tahun. Ia diberi julukan dengan nama ibu ayahnya,

yaitu Ummu Aminah.

Fatimah merupakan perempuan yang terlahir dengan kecantikan serta

kecerdasan mengesankan. Juga mempunyai kepribadian yang penuh dengan

kesabaran, taat kepada orang tua dan mandiri. Sejak usianya yang masih belia, ia

harus menggantikan peran ibunya mengurus kebutuhan Rasulullah.

Pada saat dakwah periode Makkah, Fatimah sering melihat sang ayah

ditentang oleh kaum kafir Quraisy. Meskipun demikian, tidak membuatnya kecil hati

dan patah semangat apalagi membenci sang ayah. Ia menjadi penyejuk hati dan

pendukung untuk dakwah sang ayah. Fatimah terus tumbuh menjadi perempuan

yang kuat, tegar dan penuh kesabaran. Ia juga tumbuh menjadi perempuan mulia

yang sangat menjaga harga dirinya.

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ……………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

AYO MENDALAMI

UJI PUBLIK

Page 116: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

102 Akidah Akhlak Kelas XI

Keistimewaan Fatimah ditandai dengan julukan-julukan yang diberikan

kepadanya. Julukannya yang utama adalah az-Zuhra (yang cemerlang), Batul

(perawan), Kaniz (terpelihara), at-Thahirah (yang suci), umm al-A’immah (ibu para

imam), Sayyidah (pemuka yang mulia, penghulu), Nisa’ al-‘Alamin (wanita sejagat)

dan banyak lagi julukan. Ṭ

Menurut Kitab Nur adh-Dhalam (syarah ‘aqidatul awam) karangan Syaikh

nawawi al-Bantani, pada usia 15 tahun lebih 5 bulan Fatimah menikah dengan Ali

bin Abi Ṭālib yang berusia 21 tahun lebih 5 bulan setelah perang Badar. Dalam

pernikahannya dengan Ali bin Abi Ṭālib lahirlah tiga putra; Hasan, Husain dan

Muhassin (meninggal masih kecil). Adapun putri yang lahir dari pernikahannya

dengan Ali bin Abi Ṭālib adalah Zaynab dan Ummi Kultsum. Menurut al-Laits bin

Sa’ad, anak putrinya ada tiga, yaitu ditambah Ruqayyah.

Fatimah sangat terkenal di dunia Islam, karena hidupnya paling dekat dan

paling lama dengan Rasulullah Saw.Rasulullah sendiri sangat menyayanginya. Dari

dialah keturunan Nabi Muhammad Saw. berkembang dan tersebar di hampir seluruh

negeri.

Mengenai wafatnya juga terjadi perbedaan pendapat, ada yang mengatakan

pada 3 Jumadil Akhir 11 H pada usia yang masih sangat muda, 18 tahun 2 bulan,

tetapi pendapat mayoritas mengatakan bahwa ia meninggal pada malam Selasa, 3

Ramadan tahun 11 H dalam usia 28 tahun setelah sakit keras selama 40 malam.

Merasa ajal sudah dekat, ia membersihkan dirinya, memakai wewangian dibantu

oleh iparnya, yaitu Asma bin Abi Ṭālib. Ia meninggal dengan satu pesan bahwa

hanya Ali bin Abi Yhalib yang boleh menyentuh tubuhnya. Untuk itu yang

memandikan dan mengkafani Fatimah sewaktu meninggal dunia adalah Ali bin Abi

Ṭālib, dan Ali pula yang mengkuburkannya bersama Hasan dan Husain pada tengah

malam dan dimakamkan di pemakaman al-Baqi’.

2. Keutamaan Fatimah az-Zahrah

a. Rasulullah Saw.bersabda: “Fatimah adalah sebagian daripadaku, barangsiapa

ragu terhadapnya, berarti ragu terhadapku, dan membohonginya adalah

membohongiku”. (HR. Bukhari).

b. Rasulullah Saw.bersabda kepada Fatimah : “Tidakkah engkau senang jika

engkau menjadi penghulu bagi wanita seluruh alam”. (HR. Bukhari).

c. Rasulullah bersabda: “Wahai Fatimah , tidakkah anda puas menjadi sayyidah

dari wanita sedunia (atau) menjadi wanita tertinggi dari semua wanita umat ini

atau wanita mukmin”. (HR. Bukhari-Muslim)

d. Rasulullah bersabda: “Tokoh penghuni surga adalah Khadijah binti Khuwailid,

Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiyah binti Mazahim istri

Fir’aun”. (HR. Ahmad)

UJI PUBLIK

Page 117: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 103

3. Teladan yang dapat diambil dari Fatimah az-Zahrah

Kehidupan rumah tangga Fatimah sangatlah sederhana, bahkan sering

mengalami kekurangan, sehingga beberapa kali harus menggadaikan barang-barang

rumah tangga untuk membeli makanan. Suatu saat kerudung Fatimah pernah

digadaikan kepada orang Yahudi Madinah untuk memenuhi kebutuhan rumah

tangga mereka. Namun demikian, keluarganya tetap bahagia, lestari sebagai suami

istri sampai akhir hayat.

Nabi Muhammad Saw. sangat sayang kepada Fatimah. Sewaktu Nabi

Muhammad Saw. sakit keras menjelang wafatnya, Fatimah tiada henti menangis.

Nabi Muhammad Saw. memanggilnya dan berbisik kepadanya sehingga tangisannya

semakin bertambah. Kemudian Nabi Saw. berbisik lagi, dan ia pun tersenyum.

Kemudian hal tersebut ditanyakan kepada Fatimah. Dia manjawab bahwa dia

menangis karena ayahnya memberitahu kepadanya bahwa tak lama lagi ayahnya

akan meninggal, tetapi kemudian ia tersenyum karena dialah keluarga Nabi yang

pertama akan menjumpainya di surga nanti .

Fatimah adalah seorang wanita yang agung, seorang ahli hukum Islam. Dari

Fatimah inilah banyak diriwayatkan hadiś. Dialah tokoh perempuan dalam bidang

kemasyarakatan. Orangnya sangat sabar dan bersahaja, akhlaknya sangat mulia.

Fatimah az-Zahrah adalah seorang wanita yang selalu mendukung perjuangan

ayahnya dan suaminya. Walaupun anak seorang yang sangat disegani namun,

Fatimah tidak pernah sombong. Ia adalah seorang istri yang sangat sederhana

hidupnya tanpa banyak menuntut pada suaminya.

B. Uwais Al-Qarni

1. Biografi Singkat

Uwais al-Qarni adalah penduduk Yaman, daerah Qarn dari kabilah Murad.

Hidup sebagian ak yatim, membuatnya sangat mencintai dan berbakti kepada

ibunya. Uwais al-Qarni pernah mengidap penyakit kusta, lalu berdoa kepada Allah

Swt. sehingga diberi kesembuhan, tetapi masih ada bekas sebesar dirham di kedua

lengannya. Menurut keterangan, Nabi Muhammad Saw. pernah menyampaikan

bahwa Uwais al-Qarni adalah pemimpin para tabi’in. Suatu ketika Nabi Muhammad

Saw. berkata kepada Umar bin Khattab, “Jika kamu bisa meminta kepadanya untuk

memohonkan ampun kepada Allah Swt. untukmu, maka lakukanlah!”

Ketika Umar bin Khattab menjadi Amirul Mukminin, dia bertanya kepada

para jamaah haji dari Yaman di Baitullah pada musim haji, “Apakah di antara warga

kalian ada yang bernama Uwais al-Qarni?” Mereka menjawab, “ada”. Umar

kemudian bertanya lagi, “Bagaimana keadaannya ketika kalian meninggalkannya?”

Mereka menjawab tanpa mengetahui derajat Uwais, “Kami meninggalkannya dalam

keadaan miskin harta benda dan pakaiannya usang.” Umar bin Khattab berkata

UJI PUBLIK

Page 118: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

104 Akidah Akhlak Kelas XI

kepada mereka, “Celakalah kalian. Sungguh, Rasulullah Saw.pernah bercerita

tentangnya. Kalau dia bisa memohonkan ampun untuk kalian, lakukanlah!”

Dan setiap tahun Umar bin Khattan selalu menanti Uwais. Suatu ketika dia

datang bersama jamaah haji dari Yaman, lalu Umar menemuinya. Dia hendak

memastikannya terlebih dahulu, makanya dia bertanya, “Siapa namamu?” Orang itu

menjawab, “namaku Uwais.” Umar melanjutkan pertanyaannya, “Di Yaman daerah

mana?” Dia menjawab, “Dari Qarn.” Umar bertanya lagi, “dari kabilah mana?” Dia

menjawab, “Dari kabilah Murad.” Umar bin Khattab bertanya lagi, “Bagaimana

ayahmu?” “Ayahku telah meninggal dunia. Saya hidup bersama ibuku,” jawabnya.

Umar melanjutkan, “Bagaimana keadaanmu bersama ibumu?” Uwais berkata, “Saya

berharap dapat berbakti kepadanya.” Lalu Umar bertanya lagi, “Apakah engkau

pernah sakit sebelumnya?” Uwais menjawab, benar, saya pernah terkena penyakit

kusta, lalu saya berdoa kepada Allah Swt. dan saya diberi kesembuhan.” Umar

bertanya lagi, “Apakah masih ada bekas dari penyakit tersebut?” Dia menjawab, “di

lenganku masih ada bekas sebesar dirham.” Dia memperlihatkan lengannya kepada

Umar. Ketika Umar bin Khattab melihat hal tersebut, maka dia langsung

memeluknya seraya berkata, “Engkaulah orang yang diceritakan oleh Rasulullah

Saw.mohonkanlah ampun kepada Allah Swt. untukku!”

Uwais berkata, “Masa saya memohonkan ampun untukmu wahai Amirul

Mukminin?” Umar bin Khattab menjawab, “ya, benar.” Khalifah Umar meminta

kepadanya sehingga Uwais memohonkan ampun untuknya. Selanjutnya Umar

bertanya kepadanya mengenai tujuannya setelah musim haji. Dia menjawab, “Saya

akan pergi ke kabilah Murad dari penduduk Yaman ke Irak.” Umar berkata, “Saya

akan kirim surat ke walikota Irak mengenai kamu?” Uwais berkata, “Saya

bersumpah kepada Anda wahai Amriul Mukminin agar engkau tidak melakukannya.

Biarkanlah saya berjalan di tengah lalu lalang banyak orang tanpa dipedulikan

orang.”

2. Teladan Yang Bisa Diambil Dari Uwais Al-Qarni

Uwais al-Qarni sosok pribadi yang sangat sederhana. Hidupnya tidak

bergelimang dengan harta. Ujian hidup yang dialami diterima dengan ikhlas dan

tetap tidak meninggalkan usaha serta kerja keras untuk keluar dari ujian itu.

Termasuk ketika diuji penyakit kusta oleh Allah Swt.

Uwais al-Qarni juga figur yang sangat hormat dan taat kepada ibunya.

Sebagian hidupnya digunakan untuk merawat dan mendampingi ibu yang sangat

disayangi. Walaupun ia mendapat perhatian sanga penguasa waktu itu yaitu Umar

bin Khattab, tetapi Uwais al-Qarni tidak memanfaatkan fasilitas dan kesempatan

tersebut untuk bersenang-senang. Justru Uwais al-Qarni tidak mau diperlakukan

istimewa, justru sebaliknya dia ingin diperlakukan sama dengan rakyat yang lain.

UJI PUBLIK

Page 119: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 105

1. Keagungan Fatimah az-Zahrah sungguh luar bisa. Beliau adalah sosok perempuan yang

cantik dan mendapatkan karunia kecerdasan yang mengesankan. Kepribadiannya yang

penuh dengan kesabaran, taat kepada orang tua dan mandiri.

2. Sebagai seorang istri, Fatimah az-Zahrah sungguh menjadi teladan bagi kaum perempuan.

Ketaatannya kepada suami tidak diragukannya.

3. Fatimah az-Zahrah juga figur perempuan terpelajar karena diasuh langsung oleh Nabi

Muhammad Saw. sehingga kepribadiannya sangat agung, hingga suatu saat ‘Aisyah istri

Rasulullah Saw. memujinya: “Saya tidak pernah berjumpa dengan sosok pribadi yang

agung/mulia melebihi Fatimah, kecuali kepribadian ayahnya.”

4. Uwais al-Qarni adalah contoh perilaku anak yang sangat membanggakan dan patut

diteladani. Hidup dalam kemiskinan tidak membuatnya menjadi orang yang mudah

menyerah dengan keadaan. Beliau hidup sederhana dan selalu memuliakan ibunya yang

sudah berusia lanjut dan sakit-sakitan.

1. Guru menyampaikan kepada siswa tentang jenis dan metode pembelajaran diskusi yang

akan dipakai (misalnya: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi

panel) dengan menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam diskusi tersebut.

2. Guru menyampaikan tema diskusi.

3. Tema diskusi adalah:

a. Keteladanan Fatimah az-Zahrah dalam berbakti kepada suami

b. Keteladanan Uwais al-Qarni dalam berbakti kepada Ibu.

4. Siswa menyampaikan presentasi di depan kelas

Setelah mempelajari sifat-sifat utama Fatimah az-Zahrah dan Uwais al-Qarni maka

seharusnya kita bisa bersikap sebagai berikut:

1. Sabar, tekun dan jujur dengan kondisi kita dan senantiasa bersemangat dalam menjalani

hidup.

2. Kerja keras dan mandiri, tidak menyerah kepada keadaan.

3. Selalu berupaya untuk memberikan kemanfaatan kepada orang lain.

4. Selalu berbakti kepada kedua orang tua.

AYO PRESENTASI

PENDALAMAN KARAKTER

RANGKUMAN

UJI PUBLIK

Page 120: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

106 Akidah Akhlak Kelas XI

1. Bahtera rumah tangga yang dibangun Sayyidah Fatimah dengan Sayyidina Ali bin Abi

Ṭalib merupakan salah satu contoh kehidupan rumah tangga yang menjadi idaman setiap

muslim. Walaupun hidup dalam kebersahajaan, namun mereka merasa bahagia sehingga

keluarganya langgeng. Mengapa demikian?

2. Sayyidah Fatimah adalah salah satu contoh figur anak yang dapat membahagiakan orang

tua, sehingga sangat disayangi Nabi Muhammad Saw. Jelaskan hubungan emosi antara

Sayyidah Fatimah dengan Nabi Muhammad Saw!

3. Hidup sebagian ak yatim, miskin, dan harus merawat orang tua/ibu, tidak menjadikan

Uwais al-Qarni menjadi pemuda yang pemalas dan patah semangat. Justru keadaan yang

demikian ini menjadikannya semakin rajin bekerja dan tetap menyayangi ibunya.

Akhlaknya yang demikian ini menjadikannya sebagai salah satu orang yang mulia,

sehingga do’anya didengar oleh Allah Swt. Bagaimana Uwais al-Qarni dapat memiliki

akhlak yang mulia tersebut?

4. Saran apa yang dapat Saudara sampaikan kepada remaja yang tidak mandiri apabila

dikaitkan dengan kisah Uwais al-Qarni?

5. Kritisilah perilaku orang yang tidak jujur apabila dikaitkan dengan kisah Uwais al-Qarni?

AYO BERLATIH

UJI PUBLIK

Page 121: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 107

SOAL LATIHAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS)

Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Di akhir masa pemerintahan Utsman bin Affan terjadi kekacauan yang dipicu oleh sikap

sebagian orang yang tidak puas terhadap kebijakan Utsman bin Affan. Sehingga

terjadilah fithnah al-kubra, maksudnya adalah... .

A. Peristiwa terbunuhnya Hamzah bin Abdul Muthālib.

B. Peristiwa terbunuhnya Umar bin Khaṭab.

C. Peristiwa terbunuhnya Ustman bin Affan.

D. Peristiwa terbunuhnya Ali bin Abi Ṭālib.

E. Peristiwa terbunuhnya Husain bin Ali.

2. Diantara rencana aksi Khawārij adalah melancarkan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh

yang dianggap bertanggung jawab dalam peristiwa tahkīm, berikut adalah para eksekutor

yang ditugaskan untuk melaksanakan aksi tersebut... .

A. Ibnu Muljam ditugaskan untuk membunuh Ali bin Abi Ṭhālib di Kufah.

B. Hajjaj bin Abdullah ditugaskan untuk membunuh Ali bin Abi Ṭhālib di Kufah.

C. Amr bin Bakar ditugaskan untuk membunuh Mu’awiyah di Syam/Damaskus.

D. Amr bin Bakar ditugaskan untuk membunuh Ali bin Abi Ṭhālib di Kufah.

E. Hajjaj bin Abdullah ditugaskan untuk membunuh Amr bin Ash di Mesir.

3. Apabila dikaji dari kronologi munculnya tahkīm sebagaimana yang diusulkan Mu’awiyah

pada saat berkecamuknya perang Shiffin, maka sesungguhnya peristiwa tersebut

merupakan corak baru dalam strategi mencapai suatu kemenangan. Hal tersebut efektif

dilakukan oleh Mu’awiyah dan berhasil memecah pendukung Ali bin Abi Ṭhālib

sehingga muncul kelompok… .

A. Khawârij dan Syi’ah. D. Syi’ah dan Murji’ah.

B. Khawârij dan Murji’ah. E. Murji’ah dan Mu’tazilah.

C. Mu’tazilah dan Qadariyah.

4. Persoalan utama dan pertama yang kemudian menjadi tema perdebatan mutakallimin

adalah tentang… .

A. Kalamullah. D. Dosa besar.

B. Kekuasaan Allah. E. Hari akhir.

C. Akal dan wahyu.

5. Bagi Mu’tazilah, orang mukmin yang melakukan dosa besar akan ditempatkan diantara

surga dan neraka, dan dihukumi... .

A. Kafir. D. Mukmin.

B. Muslim. E. Fasik.

C. Musyrik.

6. Salah seorang tokoh Murji’ah adalah… .

A. Ma’bad al-Juhani. D. Abu Hasan ash-Salehi

B. Abu al-Hudzail. E. Al-Ghazali.

C. Imam Maliki.

7. Iman itu terletak dan tersimpan di dalam hati. Ucapan dan tindakan seseorang tidak dapat

menggugurkan keimanan seseorang. Apabila ada orang mukmin yang meninggal dalam

keadaan maksiatpun tidak dapat dikatakan telah lepas imannya, karena yang berhak

UJI PUBLIK

Page 122: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

108 Akidah Akhlak Kelas XI

mengukumi kafir atau mukmin seseorang hanyalah Allah. Kalau ada orang yang

berargumen demikian maka sesungguhnya dia sependapat dengan… .

B. Khawārīj. D. Jabariyah.

C. Murji’ah. E. Mu’tazilah.

D. Syi’ah.

8. Yang menjadi pimpinan delegasi dari pihak Ali bin Abi Tholib dalam peristiwa tahkīm

adalah .…

A. Amr Bin Ash. D. Abu Musa al-Asy’ari.

B. Zubair. E. Abu Hasan al-Asy’ari.

C. Mu’awiyah bin Abi Sufyan.

9. Kondisi mental masyarakat yang apatis, tidak mau merubah keadaan, pasrah terhadap

nasib, sangat menguntungkan pemerintahan Bani Umayyah, sehingga saat itu ada

beberapa mutakallimin yang berusaha membangitkan semangat untuk merubah keadaan.

Pada akhirnya, pemikiran para mutakallimin ini dirumuskan dalam suatu ajaran yang

dikenal dengan pemikiran… .

A. Syi’ah. D. Khawārīj.

B. Jabbariah. E. Mu’tazilah.

C. Qadariah.

10. Aliran kalam yang dikenal dengan istilah fatalism atau predestination adalah….

A. Jabariyah. D. Mu’tazilah.

B. Khawārīj. E. Syi’ah.

C. Qadariah.

11. Allah Swt. telah memberikan potensi kepada manusia yang berupa akal untuk

menentukan pilihan hidupnya. Kafir atau mukmin, bahagia atau tidak, semuanya telah

diserahkan kepada manusia. Hal tersebut sesuai dengan doktrin ajaran… .

A. Jabariyah. D. Maturidiyah.

B. Khawārīj. E. Syi’ah.

C. Qadariah.

12. Ada beberapa doktrin ajaran yang berkaitan dengan hukum pelaku dosa besar, misalnya:

(1) menyerahkan keputusan kepada Allah terhadap pelaku dosa besar, (2) kafir dan kekal

di dalam neraka, (3) memberikan kesempatan kepada muslimin yang melakukan dosa

besar untuk bertaubat. Adapun paham Mu’tazilah terhadap pelaku dosa besar adalah… .

A. Menyerahkan keputusan kepada Allah terhadap pelaku dosa besar.

B. Al-manzilatu bainal manzilataini.

C. Memberikan kesempatan kepada muslimin yang.

D. Kafir dan masuk neraka selama-lamanya.

E. Fasik dan kekal di dalam neraka

13. Diantara tema perdebatan mutakallimin adalah Kalamullah, yaitu tentang … .

A. Qath’i atau ẓanni. D. Mafhum atau manṭuq.

B. Ana’qul atau ana’sur. E. Bayan atau irfan.

C. Qodim atau hadiś.

14. Tidak semua pemikiran kalam dapat disampaikan secara fulgar kepada orang di luar

kelompoknya. Dalam situasi tertentu, mereka menyembukan keyakinan/ajaran yang

UJI PUBLIK

Page 123: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 109

diyakininya. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mencari selamat. Doktrin tersebut

dinamakan… .

A. Imamiyah. D. Ishmah.

B. Taqiyyah. E. Khilafah.

C. Roj’ah.

15. Kalau ada orang atau sekelompok orang berpendapat bahwa pelaku dosa besar adalah

termasuk kafir, kemudian dengan mudahnya menggunakan doktrin ini untuk

menghukumi kafir kepada siapapun yang di luar kelompoknya, maka sesungguhnya

orang tersebut sependapat dengan paham … .

A. Ahlussunnah wal jamaah D. Murji’ah.

B. Mu’tazilah. E. Syi’ah.

C. Khawārīj.

16. Para mutakallimin berselisih paham tentang hukum pelaku dosa besar, diantara pendapat

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

No Doktrin Ajaran

1 Menunda hukuman terhadap orang yang terlibat dalam peristiwa tahkīm.

2 Menyerahkan keputusan kepada Allah terhadap pelaku dosa besar.

3 Al-Manzilatu bainal manzilataini.

4 Memberikan kesempatan kepada pelaku dosa besar untuk bertaubat.

Pendapat Hasan al-Baṣri tentang pelaku dosa besar adalah… .

A. Menunda hukuman terhadap orang yang terlibat dalam peristiwa tahkīm.

B. Al-Manzilatu bainal manzilataini.

C. Memberikan kesempatan kepada pelaku dosa besar untuk bertaubat.

D. Pelaku dosa besar adalah orang fasik namun tidak keluar dari golongan mu’min.

E. Pelaku dosa besar adalah orang kafir dan dihukumi telah keluar dari golongan

mu’min.

17. Sebagian mutakallimin berpendapat bahwa Tuhan tidak mungkin mengerjakan sesuatu

yang tidak ada gunanya, sehingga Tuhan harus (wajib) berbuat yang baik dan terbaik.

Hal tersebut merupakan pemikiran aliran kalam... .

A. Mu’tazilah. D. Khawārīj.

B. Maturidiyah. E. Murji’ah.

C. Asy’ariyah.

18. Perhatikan doktrin kalam berikut: (1) Al-Imamah, (2) Al-manzilatu bainal manzilatain,

(3) Al-Raja’ah, (4) Al-‘Ismah, dan (5) Taqiyyah. Doktrin kalam tersebut merupakan

doktrin aliran… .

A. Khawārīj dan Syi’ah. D. Khawārīj dan Jabariyah.

B. Khawārīj dan Qadariyah. E. Khawārīj dan Mu’tazilah.

C. Syi’ah dan Mu’tazilah.

19. Suatu saat Waṣil bin Aṭo’ ditanya oleh Imam Hasan al-Baṣri tentang persoalan ilmu

kalam. Dalam hal ini Waṣil memberikan jawaban yang berbeda dengan pendapat ulama’

sebelumnya, yaitu berselisih dalam hal… .

A. Akal dan Wahyu. D. Iman dan Kufur.

UJI PUBLIK

Page 124: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

110 Akidah Akhlak Kelas XI

B. Khilafah. E. Hukum Dosa besar.

C. Kalamullah.

20. Sebagian mutakallimin berpendapat bahwa kalam itu ada yang tersusun dengan huruf

dan suara dan ada yang tidak tersusun dengan huruf dan suara yang dikenal dengan kalam

nafsi, hal tersebut merupakan salah satu doktrin kalam yang dikemukakan oleh… .

A. Khawārīj. D. Maturidiyah.

B. Mu’tazilah. E. Syi’ah.

C. Asy’ariyah.

21. Allah tidak menghendaki keburukan atas diri manusia. Apabila ada manusia yang

berbuat buruk maka sesungguhnya perbuatan tersebut adalah murni perbuatan manusia

sendiri. Allah telah membekali manusia dengan akal untuk mempertimbangkan dalam

menentukan pilihan, sehingga Allah harus (wajib) memasukkan orang yang berbuat baik

ke surga dan memasukkan orang yang berbuat buruk ke neraka. Hal tersebut sesuai

dengan doktrin… .

A. Al- Tauhid. D. Al- ‘Adl.

B. Al-Wa’ad wa al-wa’id. E. Al- Manzilah bain al-Manzilatain.

C. Amar ma’ruf nahi mungkar.

22. Allah wajib memasukkan surga bagi orang yang melakukan kebaikan dan wajib

memasukkan neraka bagi yang melakukan dosa, hal tersebut sesuai dengan doktrin….

A. Al- Tauhid. D. Al- ‘Adl.

B. Al-Wa’ad wa al-wa’id. E. Al- Manzilah bain al-Manzilatain.

C. Amar ma’ruf nahi mungkar.

23. Allah tidak mempunyai kewajiban memasukkan ke surga bagi orang yang melakukan

kebaikan dan tidak wajib pula memasukkan ke neraka bagi yang melakukan dosa, sebab

kekuasaan Allah adalah tidak terbatas, apabila Allah mempunyai kewajiban maka akan

mengurangi kekuasaan Allah. Hal tersebut sesuai dengan salah satu doktrin aliran… .

A. Khawārīj. D. Mu’tazilah.

B. Asy’ariyah. E. Jabariyah.

C. Syi’ah.

24. Allah memiliki kehendak dalam sesuatu yang baik dan buruk, tetapi bukan berarti bahwa

Allah itu berbuat sewenang-wenang melainkan perbuatan dan kehendak-Nya berlangsung

sesuai dengan hikmah dan keadilan yang sudah ditetapkan-Nya sendiri, hal tersebut

merupakan doktrin tentang kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan menurut… .

A. Khawārīj. D. Mu’tazilah.

B. Asy’ariyah. E. Maturidiyah.

C. Syi’ah.

25. Orang mukmin yang melakukan dosa besar bukanlah kafir, mereka tidak kekal di neraka

walaupun meninggal sebelum bertaubat, sebab yang kekal di neraka hanyalah orang

musyrik. Orang yang berpendapat demikian itu sebenarnya sesuai dengan pendapat

aliran... .

A. Khawārīj. D. Mu’tazilah.

B. Jabariyah. E. Maturidiyah.

C. Syi’ah.

UJI PUBLIK

Page 125: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 111

26. Perhatikan alur pemikiran kalam berikut: (1) iman berhubungan dengan hati, yakni ikrar

dan taṣdīq, (2) Islam menyangkut syari’at atau pengamalan, (3) orang mukmin yang

melakukan dosa besar tidak secara otomatis menjadi kafir, dan (4) Iman dan Islam harus

dipadukan, sehingga kualitas iman seseorang dipengaruhi oleh perbuatannya. Corak

pemikiran kalam yang demikian itu mengikuti pola pemikiran... .

A. Khawārīj. D. Mu’tazilah.

B. Asy’ariyah. E. Murji’ah.

C. Syi’ah.

27. Dalam hal perbuatan manusia, ada beberapa aliran yang mempunyai doktrin ajaran yang

sama, misalnya ada yang mengatakan bahwa manusia itu mempunyai kemampuan untuk

berbuat. Dengan alasan itu, manusia akan diminta pertanggung jawabannya oleh Allah

tentang perbuatannya, sehingga apabila berbuat baik maka akan mendapatkan

pahala/surga. Tetapi apabila memilih berbuat jahat/buruk maka akan mendapatkan

dosa/neraka, itulah yang dinamakan keadilan. Argumen tersebut dipakai oleh... .

A. Khawārīj dan Murji’ah. D. Mu’tazilah dan Qadariyah.

B. Asy’ariyah dan Maturidiyah. E. Mu’tazilah dan Jabariyah.

C. Asy’ariyah dan Jabariyah.

28. Allah mengancam orang yang melakukan pembunuhan, yaitu akan dimasukkan neraka

jahanam, hal tersebut sesuai dengan ayat berikut… .

A. ه ٱلل إل ب ٱلتي حرم ٱلنفس ٱول تقتلوا لحق

B. ا بغير نفس أو فساد في لناس جميعاٱتل ا ق لرض فكأنم ٱمن قتل نفس

C. لقتلى ٱي لقصاص ف ٱلذين ءامنوا كتب عليكم ٱي أي ها

D. دا فجزا ؤهۥ جهنم خ تعم هاا فيلد ومن يقتل مؤمنا م

E. ن دون ٱإنكم لتأتون جال شهوة م سرف م قو أنت لن سا ء بل ٱلر ون م م

29. Islam sangat menghargai adanya keselamatan jiwa, sehingga pembunuhan terhadap satu

orang saja sangat dikecam bahkan diidentifikasi sebagai pembunuhan terhadap seluruh

umat manusia. Hal tersebut dijelaskan dalam firman Allah... .

A. ه ٱلل إل ب ٱلتي حرم ٱلنفس ٱول تقتلوا لحق

B. ا بغير نفس أو فساد في من قتل ن لناس جميعاٱتل ا ق لرض فكأنم ٱفس

C. لقتلى ٱي لقصاص ف ٱلذين ءامنوا كتب عليكم ٱي أي ها

D. دا فجزا ؤهۥ جهنم خ تعم هاا فيلد ومن يقتل مؤمنا م

E. ن دون ٱكم لتأتون إن جال شهوة م سرف م قو أنت لن سا ء بل ٱلر ون م م

30. Kebencian Allah terhadap perilaku liwath diungkapkan dengan berbagai ungkapan,

misalnya: musrifin, khabaits, qoum su’, fasiq, Qoum mufsidin, ẓalimin. Yang dimaksud

khabaits adalah…

A. Orang yang melampaui batas . D. Perbuatan keji.

B. Sekelompok orang yang jahat . E. Orang yang ẓalim.

C. Kaum yang membuat kerusakan.

UJI PUBLIK

Page 126: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

112 Akidah Akhlak Kelas XI

31. Yang dimaksud dengan mukhannats adalah... .

A. Laki-laki yang menyerupai perempuan dalam kelembutan, cara bicara, melihat, dan

gerakannya.

B. Wanita yang mencintai atau merasakan rangsangan seksual sesama jenisnya atau

disebut sebagai wanita homoseksual.

C. Laki-laki yang mencintai atau merasakan rangsangan seksual sesama jenisnya

atau disebut sebagai laki-laki homoseksual.

D. Orang yang mempunyai sifat kedua jenis kelamin (laki-laki dan perempuan);

tertarik kepada kedua jenis kelamin baik kepada laki-laki maupun kepada

perempuan.

E. Orang yang memiliki gender atau ekspresi gender yang berbeda dengan seksnya yang

ditunjuk pada saat lahir.

32. Pada kasus tertentu ada perempuan yang mengimitasi dirinya sebagai laki-laki sehingga

mempunyai hasrat untuk mencintai sesama wanita. Perilaku ini sangat dilarang. Orang

yang memiliki kecenderungan demikian itu dikategorikan ... .

A. Takhannuts. D. Tarajjul.

B. Khuntsa. E. Sihaq.

C. Liwath.

33. Apabila ada seorang laki-laki yang menginginkan operasi ganti kelamin sehingga menjadi

wanita, maka perilaku tersebut dinamakan... .

A. Takhannuts. D. Tarajjul.

B. Khuntsa. E. Sihaq.

C. Liwath.

34. Dalam kehidupan, kadang-kadang ditemukan ada kasus ganjil atau di luar kelaziman,

misalnya ada orang yang secara genetik memiliki kelamin yang tidak jelas apakah laki-

laki atau perempuan. Para ulama menyebutnya dengan ... .

A. Takhannuts. D. Tarajjul.

B. Khuntsa. E. Sihaq.

C. Liwath.

35. Al-Qur’an telah menceritakan tentang suatu kaum yang melakukan liwath. Dalam hal ini,

sebenarya Allah mengingatkan kepada manusia untuk menghindari perilaku tersebut.

Namun, dalam realitasnya masih sering kita dengar kejadian tersebut, bahkan lebih

dahsyat lagi, mereka menyusun kekuatan dengan membentuk suatu komunitas yang

kemudian dikenal dengan komunitas LGBT. Padahal Allah telah membinasakan kaum

Nabi Luṭ yang saat itu mempunyai perilaku seks menyimpang, sebagaimana firman-

Nya... .

A. حشة ما سبقك ٱولوطا إذ قال لقومهۦ أتأتون ن أ ا من م به لف لمين ٱحد م لع

B. قبة ٱوأمطرنا عليهم مطرا ف ينرم لمج ٱنظر كيف كان ع

C. اۥ وأعد لهۥ عذابا عظيم لل عليه ولعنه ٱوغضب

D. ا إنما ٱي أي ها م ر ٱاب و لنص ٱلميسر و ٱلخمر و ٱلذين ءامنو ن عمل لزل ن لشيط ٱجس م

E. ن دون ٱإنكم لتأتون جال شهوة م سرفون قوم نتم أ لن سا ء بل ٱلر م

UJI PUBLIK

Page 127: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 113

36. Perhatikan hadiś berikut!

, وكل خمر حرام كل مسكر خمر

Hadiś di atas menjelaskan tentang… .

A. Setiap yang bernyawa adalah hidup, setiap yang hidup pasti akan mati.

B. Setiap yang memabukkan adalah khamar, setiap khamar adalah haram.

C. Setiap yang memabukkan adalah khamar, setiap yang haram adalah khamr

D. Setiap yang memabukkan adalah haram, setiap khamar adalah haram.

E. Setiap khamar adalah memabukkan, setiap yang memabukkan adalah haram.

37. Perhatikan QS. an-Nisa’ ayat 43 berikut!

رى ٱلذين ءامنوا ل تقربوا ٱي ها ي أ ة وأنتم سك ولون موا ما تق ى تعل حت لصلو

Ayat tersebut menjelaskan dampak mabuk-mabukan, yaitu… .

A. Terlarang melaksanakan ibadah.

B. Menghias diri dengan kekotoran dan kekejian.

C. Menimbulkan gangguan mental.

D. Menimbulkan kejahatan di masyarakat.

E. Melanggar larangan agama.

38. Dampak yang ditimbulkan dari perilaku minum-minuman keras tidak hanya berpengaruh

kepada pelakunya, tetapi juga kepada lingkungan sekitarnya. Hal tersebut karena….

A. Minuman keras dapat memabukkan dan menghilangkan akal sehingga dapat memicu

perbuatan buruk yang lain.

B. Minuman keras dapat menimbulkan semangat, walaupun memabukkan.

C. Minuman keras dapat menimbulkan semangat sehingga dapat digunakan untuk

membantu masyarakat.

D. Minuman keras dapat memabukkan namun apabila lingkungan masyarakat

mengijinkannya maka mengkonsumsinya adalah tidak haram.

E. Minuman keras dapat memabukkan tetapi digemari sebagian orang.

39. Dalam proses kehidupan yang dialami seseorang tidak selamanya mulus, dan tanpa cela.

Kadang-kadang ada orang yang terjerumus ke dalam perjudian dan perilaku buruk

lainnya. Sikap seorang muslim yang tepat dalam menghadapi orang yang demikian

adalah… .

A. Membiarkannya, karena uang yang dipakai miliknya sendiri.

B. Membiarkannya kalau tidak mengganggu.

C. Membiarkannya, karena takut menyinggung perasaannya.

D. Menasehatinya sedikit demi sedikit hingga sadar.

E. Membiarkannya, karena itu urusan pribadi.

40. Perhatikan QS. Al-Maidah ayat 90 berikut:

ا إنما ٱي أي ها م رجس م لز ٱو اب لنص ٱلميسر و ٱو لخمر ٱلذين ءامنو ن ف ٱن عمل ل جتنبوه ٱلشيط

لعلكم تفلحون

Potongan ayat yang menunjukkan pengertian judi adalah … .

A. Khamr. D. Azlam.

UJI PUBLIK

Page 128: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

114 Akidah Akhlak Kelas XI

B. Maysir . E. ‘Amalisy-syaithan.

C. Anshab.

41. Perhatikan hadist berikut ini

من ىعال

ت

هللا ر

خ

يؤ وب

نالذ ل

ك وسلم: هللاعليه رسولهللاصلى مقال اءها

ش يوما ى

إل

عقوقه

قيامة،إلهلصاحبهال

ل هيعج إنه

والدين،ف

حفال

بلياةايال

ياق

ن هالطبرانى()روالد

Hadiś tersebut berisi tentang... .

A. Orang yang durhaka kepada orang tua akan disegerakan ażabnya.

B. Larangan durhaka kepada orang tua.

C. Orang yang durhaka kepada orang tua akan dimasukkan neraka

D. Orang yang durhaka kepada orang tua tidak akan bahagia hidupnya.

E. Orang yang durhaka kepada orang tua akan menderita kefakiran.

42. Allah Swt. telah menginformasikan, bahwa menutup aurat merupakan perilaku yang

dilakukan oleh manusia, yaitu sejak Adam dan Hawa masih di surga, namun karena

godaan setan, aurat manusia terbuka. Dengan demikian, aurat yang terbuka segera ditutup

dengan pakaian sebagaimana tabiat awalnya. Ayat tersebut juga menyampaikan bahwa

yang mempunyai ide untuk membuka aurat adalah setan, dan karenanya tanda-tanda

kehadiran setan adalah ”terbukanya aurat”. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah... .

A. حشة ما سبق ٱولوطا إذ قال لقومهۦ أتأتون لمين ٱن ن أحد م ها م كم ب لف لع

B. قبة ٱوأمطرنا عليهم مطرا ف مينلمجر ٱنظر كيف كان ع

C. تهما وطفقا ٱما ذاقا فل لجنة ٱن ورق ليهما م ان ع خصف ي لشجرة بدت لهما سوء

D. ا إنما ٱي أي ها م ٱو صاب لنٱلميسر و ٱلخمر و ٱلذين ءامنو ن عمل ر لزل ن لشيط ٱجس م

E. ن دون ٱلتأتون إنكم جال شهوة م سرف م قو أنت لن سا ء بل ٱلر ونم م

43. Perhatinya QS. Al-Ahzab ayat 59 berikut:

جك وبناتك ونسا ء ٱي أي ها زو بيبهن ذ ليهن من ج نين ع يد لمؤمنين ٱلنبي قل ل أن يعرفن فل لك أدنى ل

لل غفورا رحيماٱيؤذينه وكان

Ayat tersebut menjelaskan tentang… .

A. Perintah memakai jilbab. D. Perintah memakai perhiasan.

B. Batas aurat wanita. E. Perintah menghindari minuman keras.

C. Perintah memakai baju yang bersih.

44. Ada penghuni neraka yang ditanya tentang penyebab dimasukkannya ke dalam neraka

dan menyatakan bahwa mereka masuk neraka karena ketika hidup di dunia meninggalkan

salat. Ayat yang sesuai dengan hal tersebut adalah... .

A. ٤صل ين فويل ل لم

B. ة و ٱ۞فخلف من بعدهم خلف أضاعوا ت فس لشه ٱ وا تبع ٱلصلو وف يلقون غياو

C. لمصل ين ٱقالوا لم نك من ٤٢ما سلككم في سقر

UJI PUBLIK

Page 129: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 115

D. ٥لذين هم عن صلتهم ساهون ٱ

E. ن دون ٱ لتأتون إنكم جال شهوة م سرفونوم م ق نتم لن سا ء بل أ ٱلر

45. Islam sangat menghargai adanya kepemilikan harta. Namun harta harus dicari dengan

cara yang halal. Bahkan kehalalan sesuatu itu tidak terletak pada zatnya saja, tetapi cara

memperolehnya juga menjadi salah satu strandard kehalalan suatu barang. Dalam hal ini

korupsi merupakan salah cara dalam memperoleh harta dengan jalan yang haram.

Mengingat dampak korupsi adalah sangat besar sehingga doa koruptor tidak didengar

Allah Swt. Berikut adalah istilah yang tidak terkait dengan korupsi... .

A. Risywah. D. Khiyānat.

B. Fasād. E. Ghulūl.

C. Khuntsa.

46. Orang yang memakan harta anak yatim dengan bāṭil diibaratkan seperti orang yang

mengisi perutnya dengan api dan Allah mengancamnya akan dimasukkan ke dalam

neraka. Hal itu sesuai dengan dalil di bawah ini... .

A. لعهد كان ٱلعهد إن ٱلتي هي أحسن حتى يبلغ أشدهۥ وأوفوا ب ٱليتيم إل ب ٱ تقربوا مال ول

ول مس

B. ل ٱإن مى ظلما إنما يأ ٱلذين يأكلون أمو وسيصلون سعيرا را طونهم نافي ب كلون ليت

C. تهما وطفقا يخص ٱفلما ذاقا لجنة ٱق هما من ور علي فان لشجرة بدت لهما سوء

D. ا إنما ٱي أي ها م رج ٱ و لنصاب ٱلميسر و ٱلخمر و ٱلذين ءامنو ن ع لزل ن ٱمل س م لشيط

E. ن دون ٱإنكم لتأتون جال شهوة م سرفونوم م ق نتم لن سا ء بل أ ٱلر

47. Berhias merupakan fitrah manusia, yaitu untuk memenuhi kebutuhan dalam memperelok

diri. Namun demikian ada juga yang menghias dirinya (baik dengan menggunakan

pakaian yang bagus maupun perhiasan yang lain) dengan tujuan untuk mengundang

rangsangan birahi kepada lawan jenis yang bukan pasangannya. Perilaku tersebut

melanggar adab berhias, karena termasuk... .

A. Tabarruj al-jāhiliyah. D. Libasu at-taqwa.

B. Sarābīla taqīkum al-harra. E. Sarābīla taqīkum baksakum.

C. Tabarruj al-ma’siyat.

48. Segala sesuatu yang mencerminkan keindahan dan kecantikan sehingga penampilan dan

gaya seorang wanita menjadi memikat dan menarik lawan jenisnya, hal tersebut dalam

istilah akhlak disebut…

A. Tawasut. D. Tabarruj.

B. Tasamuh. E. Tadabbur.

C. Ta’awun.

49. Mode dan varian jilbab terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan

zaman. Jilbab bukan hanya sekedar penutup aurat, namun juga dapat berfungsi… .

A. Mempercantik dirinya . D. Menambah percaya diri dan alami.

B. Menunjukkan identitas. E. Meningkatkan status sosial.

C. Memperluas pergaulan.

UJI PUBLIK

Page 130: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

116 Akidah Akhlak Kelas XI

50. Menurut Imam Malik, yang dimaksud dengan jaizah sehari semalam adalah... .

A. Memuliakan tamu dengan hidangan yang bisaa disiapkan.

B. Menjamu tamu dengan hidangan apa adanya yang dapat disiapkan.

C. Menjamu dengan hidangan istimewa di hari ketiga.

D. Memuliakan dengan hidangan yang istimewa di hari kedua.

E. Memuliakan dan menjamu dengan hidangan istimewa di hari pertama.

UJI PUBLIK

Page 131: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 117

BAB 6

AKHLAK PERGAULAN REMAJA

Sumber: Sihabul Milahudin, Dokumen Pribadi

Sumpah Pemuda

Kami putra dan puti Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

UJI PUBLIK

Page 132: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

118 Akidah Akhlak Kelas XI

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya,

dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

1.6. Menghayati pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja.

2.6. Mengamalkan sikap bertanggung jawab dan santun dalam pergaulan remaja

3.6. Menganalisis akhlak pergaulan remaja dan upaya memilikinya

4.6. Menyajikan hasil analisis tentang akhlak terpuji pergaulan remajadan upaya

memilikinya

Indikator

1.6.1. Memperjelas pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja.

2.6.1. Membisaakan sikap bertanggung jawab dan santun dalam pergaulan remaja

3.6.1. Mendeskripsikan pentingnya akhlak pergaulan remaja.

3.6.2. Menyimpulkan bentuk-bentuk akhlak terpuji pergaulan remaja dan upaya

memilikinya.

3.6.3. Mendeskripsikan bentuk-bentuk akhlak terpuji pergaulan remaja dan upaya

memilikinya.

4.6.1. Mendesain hasil analisis tentang akhlak terpuji pergasulan remaja

UJI PUBLIK

Page 133: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 119

PETA KONSEP

Amatilah gambar berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan!

Sumber: Sihabul Milahudin, Dokumen

Pribadi

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ….…………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

AYO MENGAMATI

UJI PUBLIK

Page 134: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

120 Akidah Akhlak Kelas XI

Sumber: Sihabul Milahudin, Dokumen

Pribadi

A. Pengertian Remaja

Fase remaja merupakan salah satu tahapan kehidupan psikologis yang penting

bagi setiap manusia. Pada tahapan ini, remaja memiliki ciri-ciri khusus dalam tugas

perkembangannya yang berlangsung antara usia 13-19 tahun, yaitu perubahan masa

kanak-kanak ke masa dewasa.

Sebelum masa remaja, seorang anak akan melewati masa peralihan (adolesen)

yaitu antara usia 9-13 tahun, yang dikenal sebagai masa pubertas. Pada masa ini, anak

memiliki dorongan kuat dalam mengaktualisasikan diri menurut jenis kelamin untuk

mendapatkan pengakuan sebagai penegasan identitas diri baik dari segi fisik maupun

biologis. Masa remaja adalah masa yang labil bagi anak sehingga memerlukan

lingkungan yang baik, yaitu yang dapat membentuk karakter dalam dirinya. Jika remaja

tumbuh dalam lingkungan positif, maka akan tumbuh dan berkembang ke arah yang

bagus, tetapi apabila tumbuh dalam lingkungan yang negatif maka mereka juga akan

berkembang ke arah yang negatif pula. Disinilah pentingnya lingkungan yang baik dan

pendidikan bagi generasi muda.

Masa remaja adalah masa peralihan dari usia anak-anak kepada usia dewasa.

Pada masa ini rasa ingin tahu remaja tumbuh dengan pesat, mereka lebih terbuka kepada

teman sejawatnya daripada kepada orang tua. Penanaman nilai-nilai akhlak terpuji bagi

remaja sangatlah penting, karena apabila dalam pergaulan remaja diisi dengan kegiatan

yang baik maka akan dapat membentuk pribadi yang baik pula, sehingga mereka dapat

mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan di masa mendatang. Akan tetapi

sebaliknya apabila pergaulan remaja tidak diisi dengan kegiatan yang positif maka akan

dapat menjerumuskan masa depan mereka dalam kehidupan yang tidak baik.

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ……………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

AYO MENDALAMI

UJI PUBLIK

Page 135: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 121

B. Akhlak Terpuji Pergaulam Remaja

1. Bentuk Akhlak Terpuji Pergaulan Remaja

a. Menjalin persaudaraan (ukhuwah)

Suasana yang damai merupakan dambaan setiap umat manusia. Kedamaian

akan terwujud dalam kehidupan berbangsa dan bernegara apabila diantara warga

masyarakatnya menjalin rasa persaudaraan (ukhuwah). Islam telah mengajarkan,

bahwa umat manusia harus menjaga persaudaraan ini. Persaudaraan yang

dibangun tidak hanya terbatas pada persaudaraan yang dilandasi oleh kesamaan

agama (ukhuwah Islamiyah) saja, tetapi juga menyangkut persaudaraan dalam

bingkai bangsa dan negara (ukhuwah wathoniyah) walaupun berbeda agama, suku,

dan rasnya, dan persaudaraan antar sesama manusia (ukhuwah insaniyah)

walaupun berbeda agama, suku, ras dan bangsanya.

Dalam kaitanya dengan pergaulan remaja, Islam memberi petunjuk bahwa

antara laki-laki dengan perempuan diperbolehkan mengadakan pergaulan sampai

pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah

agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam Islam adalah pergaulan yang

dilandasi oleh nilai-nilai kesucian.

Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada

kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi

pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan

remaja agar terhindar dari perbuatan zina, Islam telah membuat batasan-batasan

sebagai berikut :

1) Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya.

Jika laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan,

mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada

perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu setan.

2) Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara

fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam Islam adalah sentuhan yang

disengaja dan disertai nafsu birahi.

3) Laki-laki ataupun perempuan tidak boleh mengadakan pergaulan dengan orang

yang dapat menjerumuskan ke dalam perilaku lesbian, gay, biseksual,

transgender (LGBT), tawuran, mengkonsumsi minuman keras dan narkoba.

b. Mengembangkan wawasan keilmuan

Menurut Jean Piaget, kelompok remaja berada pada tahap operasional

formal, dan merupakan tahap terakhir dari perkembangan kognisi. Perkembangan

yang sehat dan normal membuat mereka mampu memecahkan masalah-masalah

dengan menggunakan berbagai alternatif dan memahami berbagai masalah yang

kompleks dan rumit. Fokus mereka adalah kemampuan berpikir secara abstrak dan

UJI PUBLIK

Page 136: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

122 Akidah Akhlak Kelas XI

berpikir secara hipotetis. Diantara bentuk pengembangan wawasan keilmuan bagi

remaja adalah giat dan disiplin dalam belajar baik secara individu maupun dalam

kelompok belajar (study club), sehingga sebagian remaja sudah terlihat kehebatan

intelektualitasnya dalam berbagai bidang pemikiran dan perasaan sehingga mampu

melahirkan karya-karya bermutu dalam bidang seni, sains, dan teknologi.

Merujuk kepada pendapat tersebut maka remaja harus diarahkan untuk

mengembangkan kemampuan intelektualnya melalui kegiatan-kegiatan akademik

atau non-akademik baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan formal.

Waktu dan kesempatan yang dimiliki harus digunakan sebaik mungkin untuk

mempersiapkan diri dengan baik sehingga dapat dijadikan bekal untuk

kehidupannya di masa-masa mendatang.

c. Mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai (tasamuh)

Tasamuh (toleransi) adalah rasa tenggang rasa atau sikap menghargai dan

menghormati terhadap sesama, baik terhadap sesama muslim maupun dengan non

muslim. Sikap tasamuh juga berarti sikap toleran yaitu tidak mementingkan diri

sendiri dan juga tidak memaksakan kehendak. Salah satu nilai yang terkandung

dalam tasamuh adalah menghormati dan menghargai perbedaan dengan segala

kelebihan dan kelemahan masing-masing indifidu untuk mencari titik temu dalam

persamaan dalam batas-batas tertentu.

Islam mengajarkan bahwa sesama muslim harus bersatu serta tidak boleh

bercerai-berai, bertengkar, dan bermusuhan. Karena sesama muslim adalah

saudara. Terhadap pemeluk agama lain, kita diperintahkan agar bersikap tasamuh.

Sikap tasamuh terhadap non muslim itu hanya terbatas pada urusan yang bersifat

duniawi, tidak menyangkut masalah akidah, syari’ah dan ubudiyah.

d. Bijak dalam menggunakan media sosial

Media sosial merupakan media untuk bersosialisasi satu sama lain yang

dilakukan dengan online yang memungkinkan manusia saling berinteraksi tanpa

dibatasi ruang dan waktu. Pemanfaatan media sosial yang tepat, akan sangat

berguna bagi perkembangan peradaban manusia, tetapi apabila disalahgunakan

maka akan sangat membahayakan tata kehidupan sosial yang berakibat pada

rusaknya nilai-nilai persatuan (ukhuwah), bahkan membahayakan kehidupan

berbangsa dan bernegara.

Dalam menggunakan media sosial, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, yaitu:

1) Menata niat. Dengan niat yang baik maka pikiran akan menjadi terarah untuk

melakukan yang baik.

2) Bacalah berita hanya dari sumber yang layak dipercaya dan kredibel. Apabila

mendapatkan informasi lewat media sosial baik berupa tulisan ataupun yang

UJI PUBLIK

Page 137: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 123

lainnya hendaklah dilihat sumbernya. Gunakan pikiran dengan jernih dan

cerdas untuk menganalisa kebenaran informasi tersebut

3) Baca dulu isi beritanya, pertimbangkanlah manfaat dan madharatnya. Sebab

apabila isi berita tersebut tidak ada manfaat dan bahkan membawa

kemadharatan maka sesungguhnya yang bersangkutan telah melakukan

keburukan dan perbuatan tersebut termasuk dosa, sedangkan jejak digital yang

ada maka tidak akan bisa ditarik atau dihapus.

4) Jangan menelan mentah-mentah isi berita yang ada di media sosial, begitu juga

jangan mudah terprovokasi yang dapat memecah ukhuwah Islamiyah ataupun

ukhuwah wathoniyah.

5) Gunakanlah media sosial untuk kepentingan dakwah, dan menjalin ukhuwah

basyariyah, ukhuwah Islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah.

6) Ingatlah bahwa pelanggaran terhadap penggunaan media sosial selain dapat

dituntut dan dikenai sanksi yang berat sebagaimana yang telah diatur dalam

Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, tetapi juga merupakan

perbuatan dosa yang di akhirat nanti akan diminta pertanggung jawabannya

oleh Allah Swt.

2. Dampak Positif Akhlak Terpuji Pergaulan Remaja

a. Menumbuhkan sikap arif dan bijaksana

Sikap arif dan bijaksana dapat dilihat pada kemampuan bertindak sesuai

dengan norma-norma yang hidup dalam masyarakat baik norma-norma hukum,

norma-norma keagamaan, kebisaaan-kebisaaan maupun kesusilaan dengan

memperhatikan situasi dan kondisi pada saat itu, serta mampu memperhitungkan

akibat dari tindakannya. Perilaku remaja yang arif dan bijaksana mendorong

terbentuknya pribadi yang berwawasan luas, mempunyai tenggang rasa yang

tinggi, bersikap hati-hati, sabar dan santun.

b. Menumbuhkan sikap mandiri

Sikap mandiri harus ditanamkan pada diri remaja. Dengan kemandirian

yang dimilikinya maka dia akan mampu bertindak tanpa bantuan pihak lain, bebas

dari campur tangan siapapun dan bebas dari pengaruh apapun. Sikap mandiri pada

diri remaja akan mendorong terbentuknya perilaku tangguh, tidak mudah

terpengaruh perilaku negatif, berpegang teguh pada prinsip dan keyakinan atas

kebenaran sesuai tuntutan ajaran agama, moral dan ketentuan hukum yang berlaku.

c. Menumbuhkan sikap tanggungjawab

Tanggung jawab dapat diartikan sebagai kesediaan dan keberanian untuk

melaksanakan semua tugas dan wewenang sebaik mungkin serta bersedia

menanggung segala akibat atas pelaksanaan tugas dan wewenang tersebut. Remaja

yang mempunyai rasa tanggung jawab akan mendorong terbentuknya pribadi yang

mampu menegakkan kebenaran dan keadilan, penuh pengabdian, serta tidak

menyalahgunakan profesi yang diamanatkan.

UJI PUBLIK

Page 138: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

124 Akidah Akhlak Kelas XI

3. Membisaakan Akhlak Terpuji Pergaulam Remaja

a. Menutup Aurat

Kebisaaan menutup aurat harus senantiasa dijaga, tidak terkecuali para

remaja juga harus selalu membisaakan dirinya dalam menutup aurat. Diantara

manfaat menutup aurat adalah untuk menjaga kehormatan diri dan kebersihan

hati. Mengenai batas-batas aurat yang harus dijaga, antara laki-laki dan

perempuan berbeda sesuai dengan ketentuan agama. Andaipun mengikuti

perkembangan mode berpakaian maka ketentuan baku dalam berpakaian tetap

harus diperhatikan, misalnya: pakaian harus menutup anggota tubuh yang

semestinya ditutup, tidak transparan dan tidak ketat.

b. Menjauhi Perbuatan Zina

Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan diperbolehkan sampai pada

batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah

agama yang menjaga kesucian maka pergaulan di dalam Islam harus

dilandasi dengan nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan lawan jenis,

harus dijaga jarak agar tidak mengarah kepada perbuatan zina. Untuk

itu, para remaja harus menjaga norma-norma dalam pergaulan sehingga

tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

c. Mengajak Untuk Berbuat Kebaikan

Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan

mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan

untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.

Termasuk pada perbuatan baik yang dapat dilakukan oleh para remaja adalah

menjaga nilai-nilai persatuan dan kebangsaan dengan bergabung dengan

organisasi kepemudaan. Kepedulian remaja terhadap lingkungan alam juga

menjadi hal yang penting untuk dikampenyekan kepada para remaja sehingga para

remaja mempunyai kebisaaan untuk menjaga lingkungan.

d. Mengisi Waktu Luang Dengan Kegiatan Yang Bermanfaat

Masa remaja harus dipergunakan sebaik mungkin, yaitu dengan cara

mengisi waktu untuk kegiatan-kegiatan yang positif. Kegiatan yang dapat diikuti

oleh remaja untuk mengisi waktunya sangat bervariasi sesuai dengan bakat dan

minat yang dimilinya, misalnya dengan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler,

mengikuti kursus-kursus untuk meningkatkan keterampilan kewirausahaan,

mengikuti kegiatan keolahragaan ataupun mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan

di lingkungan masyarakat. Apabila para remaja memanfaatkan waktu dengan tepat

maka akan dapat mempersiapkan masa depannya dengan sedini mungkin.

e. Tawadlu’ Kepada Yang Lebih Tua Dan Menyayangi Yang Lebih Muda

Dalam pergaulan sehari-hari, kehidupan remaja pasti tidak dapat

dipisahkan dengan orang yang lebih tua, ataupun yang lebih muda. Dalam hal ini,

UJI PUBLIK

Page 139: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 125

remaja harus dapat menempatkan dirinya dengan tepat, sehingga akhlak dalam

pergaulan dengan yang lebih tua dan yang lebih muda harus diperhatikan. Kepada

yang lebih tua, para remaja harus menunjukkan sikap hormat, tawadhu’ (rendah

hati) dan kepada yang lebih muda harus mengembangkan sikap sayang dan dapat

membimbing yang lebih muda untuk berperilaku sopan. Dalam hal bergaul

dengan yang lebih muda, maka remaja harus dapat dijadikan contoh bagi adik-

adiknya.

f. Santun Dan Rendah Hati

Santun dan rendah hati adalah perilaku mulia yang harus dimiliki

manusia, tidak terkecuali adalah para remaja. Sikap santun dalam pergaulan akan

melahirkan kenyamanan, sehingga orang yang ada dalam pergaulan tersebut akan

merasa nyaman dan betah untuk berada dalam lingkugannya. Interaksi sosial yang

di dalamnya ada sikap santun akan melahirkan budaya luhur yaitu sikap asah,

asih, dan asuh. Orang yang memiliki sikap rendah hati akan memandang dirinya

pada posisi yang benar. Apabila sedang mendapatkan keberuntungan maka

membuatnya tidak sombong dan lupa diri, tetapi ketika sedang diuji dengan

kegagalan maka tidak membuatnya putus asa dan patah semangat.

C. Akhlak Tercela Pergaulan Remaja

Istilah perilaku tercela remaja diidentikkan dengan kenakalan remaja. Kenakalan

remaja (juvenile delinquency) adalah gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-

anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka

mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Tingkah laku kenakalan remaja

cakupannya sangat luas mulai dari tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai

pelanggaran status hingga tindak kriminal.

1. Bentuk Akhlak Tercela Pergaulan Remaja

a. Pergaulan bebas (free sex)

Hubungan seksual sebelum atau di luar nikah tidak dapat dibenarkan.

Hubungan seksual akan dianggap sah dan dibenarkan apabila seseorang sudah

resmi menikah. Naluri seksual yang tidak terkendali atau dilakukan tanpa aturan

akan mendatangkan kekacauan di masyarakat, misalnya terjangkitnya penyakit

kelamin, perkelahian, dan kesulitan menentukan orang tua biologis dari anak-anak

yang dilahirkan. Pergaulan bebas (free sex) memicu munculnya pelanggaran-

pelanggaran yang baru, misalnya aborsi dan pembunuhkan bayi-bayi yang lahir

dari hubungan sex di luar nikah tersebut. Hamil di luar nikah akan membawa

malapetaka baik bagi diri sendiri maupun orang tuanya karena membawa aib

keluarga dan mendatangkan masalah. Untuk itu, remaja harus menghindarkan diri

dari segala jenis pergaulan yang dapat menjerumuskannya kepada pergaulan bebas.

UJI PUBLIK

Page 140: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

126 Akidah Akhlak Kelas XI

b. Tawuran

Remaja yang terlibat dalam tawuran seringkali dipicu oleh persoalan-

persoalan yang sederhana, misalnya saling ejek, senggolan kendaraan, dll. Yang

lebih memprihatinkan adalah adanya beberapa remaja yang terlibat dalam tawuran

tetapi tidak mengetahui penyebabnya, hanya ikut-ikutan dengan atas nama

solidaritas yang keliru. Untuk itu, remaja harus jeli dan hati-hati apabila

menghadapi permasalahan semacam ini.

c. Mengkonsumsi minuman keras

Di dalam alkohol ada racun yang disebut protoplasmic, yaitu racun yang

mempunyai efek depresen pada sistem syaraf, sehingga orang yang mengkonsumsi

minuman alkohol secara berlebihan akan kehilangan kemampuan untuk

mengendalikan diri, baik secara fisik, psikologis maupun sosial. Hal inilah yang

menyebabkan seorang pemabuk sering melakukan keonaran atau keributan bahkan

perkelahian hingga pembunuhan. Oleh karena itu, pemabuk Atau alkoholis

(pecandu alkohol) maupun pengedar minuman keras dianggap melanggar norma-

norma sosial dalam masyarakat.

d. Penyalahgunaan narkoba

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan

adiktif lainnya. Dampak yang ditimbulkan dari mengkonsumsi narkoba sungguh

sangat membahayakan. Pada awalnya, narkotika digunakan untuk keperluan medis,

namun dalam perkembangannya sering disalahgunakan bukan untuk kepentingan

medis. Di dunia medis, narkotika digunakan untuk keperluan operasi medis karena

dapat memberikan rasa nyaman dan menghilangkan rasa sakit sementara waktu.

Namun apabila digunakan tanpa pengawasan dokter maka sangat membahayakan

karena akan berpengaruh kepada system kerja otak dan dapat menimbulkan

ketergantungan.

2. Dampak Akhlak Tercela Pergaulan Remaja

a. Bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama

Fenomena kekerasan dan tawuran antar pelajar, bahkan antar mahasiswa

ataupun antar kelompok masyarakat sering terjadi di tengah masyarakat. Perilaku

reaktif dan emosional secara berlebihan, yang kadang-kadang hanya dipicu oleh

hal-hal sepele, amuk massa secara beringas melawan aparat, atau unjuk rasa yang

anarkis sering juga sering terjadi. Kejadian-kejadian tersebut sering mengakibatkan

jatuhnya korban jiwa dan kerugian material. Tentunya perilaku yang demikian ini

adalah sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama, untuk itu harus dihindari.

b. Hilangnya budaya malu

Malu adalah sebagian dari iman. Hilangnya iman, dapat diawali dari

hilangnya rasa malu pada diri seseorang. Orang yang mempunyai rasa malu, dia

UJI PUBLIK

Page 141: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 127

akan hati-hati dalam melakukan suatu perbuatan. Remaja yang mempunyai rasa

malu bila melakukan suatu perbuatan maka akan selalu menjaga martabat atau

harga dirinya. Orang yang demikian ini, di tengah-tengah masyarakat dan di mata

Allah akan mendapatkan tempat yang mulia.

Berbeda dengan remaja yang kehilangan rasa malu, mereka cenderung

bangga dengan perilaku tercela yang telah ia lakukan dan bahkan merasa perbuatan

salah yang dilakukannya sebagai suatu kebenaran. Padahal masyarakat

memandangnya sebagai suatu perbuatan orang yang berakhlak rendah, begitu juga

Allah akan menempatkannya pada kehidupan yang hina.

c. Menimbulkan masalah kesehatan

Penyalahgunaan narkoba memunculkan berbagai masalah, misalnya

bidang kesehatan, sosial, kriminal, dan ekonomi. Dalam banyak kasus,

penyalahgunaan narkoba telah menjadi sumber masalah di bidang kesehatan,

misalnya penularan virus HIV/AIDS yang mematikan. Sedang dampak minuman

keras bagi yang mengkonsumsinya adalah mabuk, sehingga dapat menyebabkan

cedera dan kematian. Penurunan kesadaran seperti koma dapat terjadi pada

keracunan alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan kematian.

3. Menghindari Akhlak Tercela Pergaulan Remaja

a. Meningkatkan Kadar Iman Dan Amal Saleh

Menaruh kepercayaan secara tulus kepada Allah menjadikan manusia

sebagai sosok insan yang memiliki visi dalam hidup. Dimana visi ini selalu akan

diperjuangkannya dengan segenap usaha dan kerja keras sebagai rasa

kepeduliannya terhadap kemaslahatan semua orang yang ada di sekitarnya.

b. Meningkatkan Kualitas Akhlak Dan Etika Bergaul

Manusia adalah mahluk sosial sehingga dalam kehidupannya pasti

membutuhkan manusia yang lain. Agar dalam pergaulan antar manusia/interaksi

sosial tersebut bisa berjalan dengan baik maka perlu disepakati adanya tata aturan

yang harus dipatuhi bersama. Orang yang melanggar tata kehidupan sosial maka

akan terkucil dari masyarakatnya. Untuk itu, remaja yang merupakan bagian dari

anggota masyarakat harus menjaga kehidupan di lingkungan masyarakatnya

sehingga terwujud kehidupan yang harmonis.

c. Mengatur Waktu Dengan Baik

Allah Swt. di dalam al-Qur’an banyak bersumpah dengan menggunakan

kata yang menunjukkan kepada waktu, misalnya: al-‘Ashr, al-Lail, adh-Dhuha,

dll. Ini menunjukkah bahwa umat Islam harus memperhatikan waktu. Dalam

beraktifitas harus menggunakan kesempatan yang ada, jangan sampai menunda-

UJI PUBLIK

Page 142: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

128 Akidah Akhlak Kelas XI

nunda suatu pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan. Bahkan Nabi

Muhammad Saw. Bersabda:

ن مهوسل يه

ىهللاعل

هصل بي النه ال

ق ال

اسق عبه ابن معمتعن فيهمان بون

منغ ثير

ك ا

فراغ

وال

ة حه

اسالص )رواهالبخاري(النه

Artinya: Dari Ibnu Abbas Ra, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam

bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya,

(yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari)

1. Masa depan suatu bangsa terrletak di tangan para pemuda. Apabila pemudanya berkualitas

dan kompetitif maka masa depan bangsa menjadi cerah.

2. Untuk mempersiapkan generasi tangguh, dan berakhlak mulia maka para pemuda harus

dididik dan diberi ruang untuk mengembangkan diri sesuai kemampuan yang dimilikinya

melalui pendidikan di rumah tangga, kegiatan-kegiatan positif di lembaga-lembaga

pendidikan formal, dan di tengah-tengah masyarakat.

3. Jangan sampai ada remaja yang terjerumus ke dalam kenakalan remaja (juvenile

delinquency) yang berakibat munculnya gejala sakit (patologis) sosial pada anak-anak dan

remaja.

4. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menghargai waktu/kesempatan yang ada. Masa

remaja adalah masa untuk mempersiapkan diri demi masa depan dirinya, masyarakat,

negara dan bangsa. Untuk remaja harus dapat menggunakan kesempatan waktunya dengan

sebaik-baiknya melalui kegiatan-kegiatan yang positif.

5. Banyak orang yang menyesal di usia tua, karena ketika masa remaja tidak memanfaatkan

kesempatannya dengan baik.

1. Guru menyampaikan kepada siswa tentang jenis dan metode pembelajaran diskusi yang

akan dipakai (misalnya: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi

panel) dengan menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam diskusi tersebut.

RANGKUMAN

AYO PRESENTASI

UJI PUBLIK

Page 143: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 129

2. Guru menyampaikan tema diskusi.

3. Tema diskusi adalah fenomena kehidupan remaja, baik yang sesuai dengan akhlak terpuji

ataupun akhlak tercela.

4. Siswa memprestenasikan di depan kelas.

Setelah mempelajari akhlak pergaulan remaja, maka seharusnya dapat bersikap

sebagai berikut:

1. Rajin belajar untuk masa depan.

2. Aktif mengikuti organisasi/jam’iyah yang mempunyai kegiatan-kegiatan positif

3. Aktif dalam menjaga persatuan dengan mengembangkan sikap tasamuh.

4. Menggunakan media sosial untuk kepentingan dakwah dan memperkokoh ukhuwah

basyariyah, ukhuwah Islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah.

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar !

1. Maju dan mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kwalitas/karakter

remajanya. Mengapa demikian dan berilah penjelasan yang tepat!

2. Diantara permasalahan yang dihadapi remaja adalah tentang pemanfaat waktu. Para

remaja sering kesulitan membuat skala prioritas kegiatan. Bagaimana cara mengatasi

permasalahan tersebut?

3. Solidaritas yang berlebihan kepada teman, dan kurang mempertimbangkan mana yang

benar dan mana yang salah, kadang-kadang menjerumuskan remaja kepada tawuran

remaja. Jelaskan cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut!

4. Fahri adalah siswa yang aktif dalam kegiatan-kegiatan di Madrasah, sehingga dia

menjadi siswa yang berpresati. Prestasinya tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga

bidang non-akademik. Biarpun demikian, Fahri tetap rendah hati dan selalu

menghormati gurunya. Namun tidak semua teman Fahri mempunyai perilaku seperti

dirinya. Bahkan ada beberapa temannya yang cenderung malas-malasan dan tidak mau

tahu dengan masa depannya. Jelaskan sikap Fahri yang tepat untuk teman-temannya

tersebut?

5. Najwa adalah salah satu siswi di sebuah Madrasah. Sikapnya yang santun kepada

teman-teman membuatnya disenangi teman-teman. Dia dapat bergaul dengan baik

kepada teman-temannya yang laki-laki dan perempuan. Suatu saat dia membaca

sebuah berita dari media sosial yang berisi fenomena remaja yang terjerumus ke dalam

pergaulan bebas. Hati dan pikiran Najwa menjadi resah memikirkan kasus tersebut.

AYO BERLATIH

PENDALAMAN KARAKTER

UJI PUBLIK

Page 144: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

130 Akidah Akhlak Kelas XI

Berilah solusi yang tepat kepada Najwa dalam menyikapi fenomena tersebut sehingga

dia bisa bersikap dengan tepat!

B. Tugas terstruktur

Menurut pendapat Saudara, langkah-langkah apa yang dapat ditempuh untuk

mempersiapkan para remaja sehingga dapat menjaga akhlak pergaulan remaja.

C. Tugas mandiri tidak terstruktur

1. Lakukan pengamatan di sekitara Saudara untuk mengidentifikasi fenomena perilaku

pergaulan remaja, baik pergaulan yang positif maupun yang negatif, dan buatlah laporan

hasil pengamatan tersebut dalam bentuk karya tulis.

2. Carilah Undang-Undang Informasi dan Transaksi Eletronik (UU ITE) dan tulislah pasal-

pasal yang mengatur tentang ancaman hukum bagi orang yang melanggar UU ITE

tersebut

UJI PUBLIK

Page 145: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 131

Mutiara Hikmah

ظه

إل ظله

ل يوم ه فيظل قيامة

ال يوم

ههمللا

يظل

هسبعة

ل عإمام

ن اب

وش ادل

هللا فيعبادة

أش

قفهمعل به

لورجلق فاضتعيناه

ف ء

ال

فيخ

هرللا

كورجلذ

سجدويال

حابهرجال

ت ورجلن

هفيللا ا

ه

للااف

خ

يأ

إن ال

ق فسها

ن ى

إل منصبوجمال ات

ذ

ةامرأ صوردعته

ت ةجل

بصدق ق فاهاده

خ

أف

هماصنعتيمينهمشمال

عل

ت

ىل حته

Artinya:

Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah Swt., dibawah naungan-

Nya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allah Swt., (yaitu):

1. Imam yang adil;

2. Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Swt.,

3. Seorang laki-laki yang mengingat Allah dalam kesunyian (kesendirian) kemudian

dia menangis (karena takut kepada adzab Allah);

4. Seorang laki-laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid Allah;

5. Dua orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena Allah

Swt.;

6. Dan seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang permpuan yang memilki

kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata, ‘Sesungguhnya aku

taku kepada Allah.’

7. Dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang ia sembunyikan,

sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan

kanannya.

(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

UJI PUBLIK

Page 146: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

132 Akidah Akhlak Kelas XI

UJI PUBLIK

Page 147: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 133

BAB 7

MENGHINDARI AKHLAK TERCELA

Isrāf , Tabżīr Dan Bakhīl

https://urbansalam.com/tabżīr/

Harta yang kita miliki, pada hakikatnya adalah titipan dari Allah Swt. Pada suatu

saat yang telah ditentukan, maka harus dipertanggung jawabkan tentang bagaimana

memperolehnya dan digunakan untuk apa.

Dalam membelanjakan harta, haruslah memperhatikan norma-norma agama

yang telah mengaturnya. Tidak boleh boros, ataupun berlebih-lebihan, tetapi juga tidak

boeh pelit. Orang yang boros, berlebih-lebihan, dan yang bahil dalam membelanjakan

harta dikecam oleh Allah Swt.

Islam mengajarkan kepada umat untuk menempuh jalan tengah, yaitu antara

larangan tabżīr, isrāf , dan bakhīl. Jalan tengah inilah yang dinamakan kesederhanaan.

Andaipun Allah memberikan kecukupan rizki, maka harus dipergunakan sebagaimana

mestinya sesuai dengan tuntunan agama.

UJI PUBLIK

Page 148: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

134 Akidah Akhlak Kelas XI

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

1.7. Menyadari kewajiban menghindari akhlak tercela: isrāf, tabżīr dan bakhīl

2.7. Mengamalkan sikap bertanggung jawab dan peduli kepada sesama sebagai cermin

dari pemahaman dalam menghindari akhlak tercela: isrāf, tabżīr dan bakhīl

3.7. Menganalisis bentuk dan cara menghindari akhlak tercela: isrāf, tabżīr dan bakhīl

4.7. Menyajikan hasil analisis tentang bentuk dan cara menghindari akhlak tercela: isrāf,

tabżīr dan bakhīl

Indikator

1.7.1. Mengimani kewajiban menghindari akhlak tercela: isrāf, tabżīr dan bakhīl

2.7.1. Membisaakan sikap bertanggung jawab dan peduli kepada sesama sebagai cermin

dari pemahaman dalam menghindari akhlak tercela: isrāf, tabżīr dan bakhīl

3.7.1. Mengidentifikasi bentuk dan cara menghindari akhlak tercela: isrāf, tabżīr dan

bakhīl

3.7.2. Menyimpulkan bentuk dan cara menghindari akhlak tercela: isrāf, tabżīr dan

bakhīl .

3.7.3. Mengritisi akhlak tercela: isrāf, tabżīr dan bakhīl .

4.7.1. Merumuskan hasil analisis tentang bentuk dan cara menghindari akhlak tercela:

isrāf, tabżīr dan bakhīl

UJI PUBLIK

Page 149: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 135

PETA KONSEP

Amatilah gambar berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan!

https://rohis-

facebook.blogspot.com/2014/10/tabżīr-dan-berlebih-lebihan-dalam.html

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ….…………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

AYO MENGAMATI

UJI PUBLIK

Page 150: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

136 Akidah Akhlak Kelas XI

https://www.kompasiana.com/nadiatululya/59cc927f147f9667de0a26e2/hedonisme-mubazir

A. Isrāf

1. Pengertian Isrāf

Berlebih-lebihanan, dalam Bahasa Arab disebut dengan kata : ( ر س أ

ف ر س ي –

ف -

ر س إ ااف ) “Asrafa – Yusrifu – Israafan” yang berarti bersuka ria sampai melewati batas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, melampaui batas (berlebihan) diartikan;

“melakukan tindakan di luar wewenang yang telah ditentukan berdasarkan aturan

(nilai) tertentu yang berlaku. Secara istilah melampaui batas (berlebihan) dapat

diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan seseorang di luar kewajaran atau

kepatutan. Isrāf juga dapat berarti menggunakan harta untuk sesuatu yang benar

namun melebihi batas yang dibenarkan, misalnya makan atau minum secara

berlebihan.

2. Dasar Larangan Isrāf

بني ءادم خذوا زينتكم عند كل مسجد وكلوا و إ ول ت وا شرب ٱ۞يا لمسرفين ٱنهۥ ل يحب سرفو

Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)

mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

(QS. Al-A’raf [7]: 31)

Sikap dan perilaku berlebihan merupakan salah satu penyakit ruhani yang

sangat merugikan diri manusia itu sendiri. Nabi bersabda;

ةمخيل

يرإسرافول

وا،فىغ

ق صده

بسواوت

ربواوال

واواش

ل لنساء(اواه)رك

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ……………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

AYO MENDALAMI

UJI PUBLIK

Page 151: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 137

Artinya: “Makan dan minumlah, berpakaianlah dan bersedekahlah tanpa bersikap

berlebihan dan sombong.” (HR. An-Nasa’i)

Al-Qur’an maupun hadiś di atas menjelaskan secara tegas larangan makan dan

minum, berpakaian dan bersedekah secara berlebihan. Sesuatu yang dilarang oleh

Allah dan Rasul, di dalamnya pasti ada madharatnya bagi manusia. Oleh karena itu

Islam menganjurkan hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan.

3. Contoh Perilaku Isrāf

a. Isrāf dalam makan dan minum, misalnya mengkonsumsi makanan melebihi nutrisi

yang dibutuhkan tubuh. Termasuk dalam kategori ini adalah bermewah-mewahan

dalam makan dan minum.

b. Isrāf dalam berpakaian, misalnya memakai pakaian dengan mode pakaian yang

justru tidak sesuai dengan syari’at, misalnya terlalu panjang atau terlalu kecil.

c. Isrāf dalam penggunaan air, misalnya mencuci pakaian dengan menggunakan air

yang berlebihan atau membiarkan kran air terbuka sehingga air terbuang percuma.

d. Isrāf dalam penggunaan listrik, misalnya tidak mematikan lampu setelah selesai

dipakai, tidak mematikan kipas angin setelah tidak dipakai, dsb.

e. Israf dalam penggunaan alat komunikasi, misalnya mengobrol dengan ponsel

berlama-lama, main game online dan sejenisnya sehingga melupakan waktu

istirahat, waktu belajar dan waktu ibadah.

f. Isrāf dalam ibadah, misalnya melaksanakan salat lail semalam suntuk sehingga

ketiduran dan tidak melaksanakan salat subuh.

g. Berlebih-lebihan dalam segala perbuatan mubah sehingga mengalahkan yang

sunnah dan yang wajib

4. Dampak Sikap Isrāf

Perilaku isrāf merupakan salah satu perwujudan dari sikap ingkar terhadap

nikmat Allah. Betapa tidak, Allah memberikan rizqi yang berupa harta, usia,

kesempatan, dll. agar dipergunakan sesuai dengan keperuntukannya dan dalam

takaran yang wajar, tidak boleh berlebih-lebihan. Apabila melampaui keperuntukan

dan takaran yang wajar, maka akan memunculkan ketidakseimbangan pada individu

yang bersangkutan maupun lingkungan. Misalnya orang yang diberi kecukupan rizki.

Maka rizki yang dimilikinya tersebut harus digunakan sesuai dengan kebutuhan yang

ada, bukan didasarkan kepada faktor kesenangan sehingga memicu perbuatan

berlebih-lebihan. Yang paling mudah memahami permasalahan ini adalah dengan

mencontohkan bagaimana seharusnya mengkonsumsi makanan.

Kebutuhan asupan gizi dan nutrisi dalam tubuh manusia itu sudah ada

takarannya. Apabila asupan gizi dan nutrisi tersebut sudah terpenuhi sesuai dengan

takarannya maka sebenarnya sudah cukup. Jika manusia mengkonsumsi makanan

yang melebihi kebutuhan gizi dan nutrisi tubuhnya maka akan mengakibatkan

munculnya berbagai penyakit.

UJI PUBLIK

Page 152: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

138 Akidah Akhlak Kelas XI

Perilaku isrāf juga dapat memunculkan kecemburuan sosial yang dapat memicu

kerawanan sosial. Sebagaimana diketahui bahwa di tengah-tengah kehidupan

masyarakat, ada yang miskin, ada yang kaya, dsb. Apabila di lingkungan tersebut, ada

prilaku dari si kaya yang berlebih-lebihan, maka akan membuat sakit hati bagi si

miskin. Dari situ akan muncul sikap cemburu sosial. Kecemburuan sosial ini, apabila

tidak segera diatasi maka akan memunculkan kerawanan sosial yang berupa

disintegrasi sosial yang ditandai dengan renggangnya hubungan antar anggota

masyarakat. Kerenggangan hubungan sosial ini dapat memicu terjadinya konflik.

Untuk itu hidup sederhana dan peduli terhadap lingkungan sangatlah penting.

Dalam kasus yang lain, Isrāf dapat menimbulkan perilaku rakus. Dari perilaku

rakus ini akan memicu perilaku buruk lainnya, yaitu menghalalkan segala cara untuk

memenuhi kerakusannya itu. Perilaku menghalalkan segala cara ini akan

menimbulkan permasalahan sosial yaitu hilangnya kepedulian sosial. Orang akan

acuh-tak acuh atau tidak mempedulikan terhadap keadaan lingkungan social di mana

dia hidup. Apabila harta yang dimilikinya habis, maka orang yang terbiasa berlebih-

lebihan akan melakukan apapun, tidak mempedulikan norma-norma sosial, hukum,

dan agama, yang terpenting adalah mendapatkan harta untuk memenuhi

kesenangannya.

5. Upaya Menghindari Sikap Isrāf

Rasulullah melarang umatnya berpuasa terus-menerus, melarang ṣalat di

sebagian besar waktu malam kecuali pada sepuluh hari akhir bulan Ramadhan,

melarang membujang bagi yang mampu menikah, atau melarang orang yang

meninggalkan makan daging.

Islam mengajarkan sifat kebersahajaan (iffah), setiap muslim dilarang mengikuti

ajakan nafsu atau panggilan syahwat. Nafsu harus dikendalikan, sederhanalah dan

tundukkan nafsu dengan akal sehat. Sebagian besar keburukan itu disebabkan oleh

tidak mampunya seseorang dalam mengendalikan nafsunya. Janganlah ataupun

melampaui batas. Orang yang memiliki sikap sederhana maka tidak akan melakukan

sesuatu yang melebihi kewajaran, karena akan merendahkan diri sendiri baik di

hadapan Allah atau sesama manusia.

Kehidupan setiap muslim tidak terlepas dari interaksi dengan sesama. Islam

mengajarkan sikap sepadan (musawah). Ajaran ini memiliki tujuan untuk

menciptakan rasa kesejajaran, persamaan dan kebersamaan serta penghargaan

terhadap sesama manusia sebagai makhluk Tuhan. Sikap sepadan akan menempatkan

manusia pada posisi yang sejajar, sehingga akan menyadarkan setiap orang untuk

memberikan yang terbaik. Sikap ini akan menjadi jalan baru bagi sesama manusia

untuk melakukan kebajikan yang sesuai dengan ketentuan dan bermanfaat bagi

UJI PUBLIK

Page 153: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 139

kemaslahatan bersama. Sesungguhnya sikap bersahaja dan sepadan akan dapat

mengendalikan setiap muslim dari sikap melampaui batas (isyraf). Firman Allah:

ل لذين إذا أنفقوا لم يسرفوا ولم يقتروا وكان بين ٱو ٦٧ اما و ك ق ذ

Artinya : “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak

berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di

tengah-tengah antara yang demikian” (QS. Al-Furqan [25]: 67)

B. Tabżīr

1. Pengertian Sikap Tabżīr

Istilah tabżīr berasalah dari bahasa Arab disebut dengan kata ( برذ بي –

رذ –

اريذبت ) “dalam tafsir Departemen Agama diartikan sebagai suatu perbuatan

menghambur-hamburkan harta”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tabẓīr

diartikan, “berlebih-lebihan atau menghambur-hamburkan dalam pemakaian uang

ataupun barang”. Secara istilah, boros adalah perbuatan yang dilakukan dengan cara

menghambur-hamburkan uang ataupun barang dengan tujuan untuk memenuhi

kesenangan. Tabẓīr juga bisa diartikan sebagai menggunakan harta untuk sesuatu

yang tidak benar, misalnya membelanjakan harta untuk tujuan maksiat.

Sebagian ulama memahami tabẓīr (pemborosan) sebagai sesuatu pengeluaran

yang bukan haq. Jika seseorang mengeluarkan hartanya sebanyak apapun untuk

sesuatu yang haq maka orang tersebut tidak disebut sebagai pemboros. Sebaliknya,

apabila seseorang mengeluarkan harta untuk perkara yang bāṭil walaupun sedikit

maka dia disebut pemboros.

2. Dasar Larangan Tabżīr

Allah menjelaskan bahwa orang yang boros itu saudara setan. Ungkapan ini

dimaksudkan untuk mencela orang-orang yang memiliki sikap boros sebagaimana

firman-Nya:

ر لسبيل ول تب ٱبن ٱلمسكين و ٱلقربى حقهۥ و ٱوءات ذا ن ٱإن ٢٦را تبذي ذ ا إخو رين كانو لمبذ

ن لرب هۦ كفورا ٱطين وكان لشي ٱ ٢٧لشيط

Artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada

orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu

menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-

pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat

ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al-Isra’ [17]: 26-27)

Perilaku boros adalah termasuk hal yang bāṭil, dan seluruh perbuatan setan pasti

mengandung kebatilan, sehingga tindakan yang dilakukan oleh orang yang boros

UJI PUBLIK

Page 154: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

140 Akidah Akhlak Kelas XI

mempunyai kesamaan dengan perbuatan setan, yaitu sama-sama perbuatan batil,

sehingga Allah Swt. menempatkan pemboros sebagai saudara setan. Pemboros dan

setan juga mempunyai kesamaan dalam hal keingkarannya kepada Allah.

Dalam hal membelanjakan harta, pemboros tidak akan mempertimbangkan

aspek kemanfaatan dan kemadaratan, bahkan aspek nilai-nilai agama atau hukum

agama pasti dikesampingkan. Mereka akan membelanjakan harta hanya sekedar untuk

memenuhi hasrat kesenangan dan menuruti hawa nafsu. Bahkan para pemboros akan

merasa puas walaupun harta yang dikeluarkan tersebut untuk kemaksiatan. Ukuran

boros atau tidak bukan terletak pada jumlahnya, tetapi terletak pada tujuan dan

kemanfaatannya dari pengeluaran harta tersebut. Apabila membelanjakan harta

melebihi kebutuhannya, maka itu termasuk pada perbuatan israf (berlebih-lebihan).

Akan tetapi apabila membelanjakan harta untuk tujuan yang tidak jelas dan tidak ada

manfaatnya, maka sedikit ataupun banyak adalah termasuk perbuatan tabẓīr (boros).

3. Contoh Perbuatan Tabżīr

Sebagaimana dijelaskan dalam pengertian tabẓīr, bahwa perilaku tabẓīr adalah

membelanjakan harta pada jalan yang salah/tidak haq maka contohnya banyak sekali.

Setiap pengeluaran (uang, barang dan jasa) untuk keperluan yang tidak haq atau

perbuatan tmaksiat, maka itu termasuk kepada perbuatan tabẓīr, misalnya:

a. Memberi sumbangan untuk kegiatan hura-hura dan kemaksiatan, misalnya untuk

acara pesta minum-minuman keras. Walaupun dia tidak ikut meminumnya, maka

sumbangannya tersebut termasuk pada perbuatan tabẓīr.

b. Mengkonsumsi makanan yang tidak ada manfaatnya dan justru membahayakan,

misalnya membeli minum-minuman keras, narkoba, dll.

c. Membeli sesuatu yang tidak diambil manfaatnya.

d. Kongkow-kongkow yang tidak jelas tujuannya. Ini termasuk tabẓīr dalam soal

waktu atau kesempatan.

e. Segala sesuatu pembelanjaan yang tidak memperhitungkan tujuan dan

kemanfaatan dan hanya menuruti kesenangan.

4. Bahaya Sikap Tabżīr

Orang yang memilik perilaku tabẓīr, di mata Allah merupakan saudaranya

setan. Dengan demikian maka akan sulit membedakan perbuatan yang benar dan

yang salah menurut Agama. Baginya, sesuatu yang baik adalah yang dapat

menyenangkan hatinya, walaupun bertentangan dengan norma sosial, hukum, dan

agama. Dia akan menghalalkan segala cara untuk mengumpulkan harta/uang sehingga

dapat digunakan untuk menyenangkan hatinya. Apabila demikian, maka dia akan

menjadi orang yang hedonis.

C. Bakhil

1. Pengertian Bakhīl

UJI PUBLIK

Page 155: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 141

Bakhīl/kikir ialah menahan harta yang seharusnya dikeluarkan. Al-Jurjani

dalam kitab at-Ta’rifat mendefinisikan bakhīl dengan menahan hartanya sendiri,

yakni menahan memberikan sesuatu pada diri dan orang lain yang sebenarnya tidak

berhak untuk ditahan atau dicegah, misalnya uang, makanan, minuman, dan lain-lain.

Ketika orang memiliki uang, makanan, dan minuman yang mestinya bisa diberikan

kepada yang membutuhkan, kemudian enggan untuk memberikannya, maka ia adalah

bakhīl . Orang yang dapat mengindari perilaku bakhīl maka di sisi Allah digolongkan

sebagai orang yang beruntung, sebagaimana firman-Nya:

ئك هم لمفلحون ٱومن يوق شح نفسهۦ فأول

Artinya: dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang

orang yang beruntung. (QS. Al-Hasyr [59]: 9)

Bakhīl adalah sifat tercela karena sifat ini terlahir dari godaan setan . Bakhīl

dijadikan oleh setan sebagai jalan untuk menuju ke neraka. Allah Swt. berfirman

dalam QS. al-Isra (17): 29-30 sebagai berikut:

لبس ٱول تجعل يدك مغلولة إلى عنقك ول تبسطها كل ملوم ط فت يبسط إن ربك ٢٩ا محسورا قعد

ا ٱ زق لمن يشا ء ويقدر إنهۥ كان بعبادهۦ خبير ٣٠ا صير ب لر

Artinya: dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan

janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela

dan menyesal. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa

yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha

mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.(QS. al-Isra [17]:

29-30)

Banyak contoh tentang kehancuran orang-orang yang bakhīl. Salah satunya

adalah Qarun. Qarun adalah raja kebakhilan yang kisah hidupnya diabadikan dalam

al-Qur’an, yaitu dalam surat al-Qashash. Hal ini perlu kita cermati sebagai pelajaran

bahwa bakhīl dapat membawa kehancuran di dunia dan di akhirat. Sifat bakhīl

muncul diakibatkan kecintaan yang berlebihan terhadap dunia, tidak adanya

keyakinan tentang kemuliaan yang ada di sisi Allah, tamak dan kagum kepada diri

sendiri serta sebab-sebab lainnya. Nabi Muhammad Saw. bersabda:

هللا، عبد بيأ وعن يه

عل هللا ى

هصل هللا رسول ال

ق ال:

وق

هسل

فأ دينارم: ينفقهضل

ج ىعياله،ودينارينفقهالرهجل،دينارينفقهعل ىدالعالره

تهفيسل بيلهللا،وديناربه

صحابهفيىأ

)رواهمسلم(.سبيلهللاينفقهعل

Artinya: Dari sahabat Abu Abdillah atau terkadang dipanggil Abu Abdirrahman

Tsauban berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Sebaik-baik dinar yang

diinfakkan seseorang adalah dinar yang dia infakkan kepada keluarganya

dan dinar yang diinfakkan untuk membeli kendaraan perang di jalan Allah,

UJI PUBLIK

Page 156: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

142 Akidah Akhlak Kelas XI

serta dinar yang diinfakkan untuk saudaranya untuk perang di jalan Allah.

(HR. Muslim)

2. Dasar Larangan Bakhīl

Harta yang dimiliki manusia adalah karunia dari Allah Swt. Sebagai ungkapan

rasa syukur kepada-Nya maka kita harus mengeluarkan sebagian dari karunia tersebut

untuk orang lain. Apabila menahannya berarti kebakhilan telah menghinggapinya.

Perilaku bakhil ini dilarang Allah Swt. sebagai firman-Nya:

هم لذين يبخل ٱول يحسبن ل هو شر لهم را لهم ب و خي ه لهۦ لل من فض ٱون بما ءاتى

Artinya: Sekali-kali janganlah orang yang bakhīl dengan harta yang Allah berikan

kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhīlan itu baik

bagi mereka. Sebenarnya kebakhīlan itu adalah buruk bagi mereka. (QS. Ali

Imran [3]: 180).

Allah telah mengabadikan kisah kebakhilan Qarun di dalam al-Qur’an. Kisah

ini agar dijadikan pelajaran kepada umat manusia, bahwa perilaku bakhil/kikir sangat

dilarang oleh Allah Swt. Harta yang dimiliki seseorang merupakan karunia Allah

yang harus dipergunakan sebaik-baiknya di jalan Allah. Allah Swt. mengkisahkan

perilabu bakhil Qarun tersebut sebagaimana firman-Nya:

٨١ لمنتصرين ٱما كان من لل و ٱون ۥ من د رونه ن فئة ينص لرض فما كان لهۥ م ٱفخسفنا بهۦ وبداره

Artinya : “Maka kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka

tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap adzab

Allah. dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela

(dirinya).” (QS. Al-Qashas [28]: 81).

3. Bahaya Perilaku Bakhīl

a. Harta yang ditahan karena kebakhilan akan dikalungkan di lehernya di hari kiamat,

sebagaimana firman-Nya:

مةه ٱسيطوقون ما بخلوا بهۦ يوم ث لقي مير ت و لسم ٱ ولل ١٨٠ر لل بما تعملون خبيٱلرضه و ٱو

Artinya: Harta yang mereka bakhīl kan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di

hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di

langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(QS. Ali Imran [3]: 180).

b. Mengikuti jejak setan.

Orang yang bakhil, sebenarnya telah mengikuti petunjuk setan, karena mereka

mengira, bahwa dengan kebakhilannya itu akan dapat menyelamatkan hartanya.

Hal tersebut disindir oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:

ن يعدكم ٱ سع عليم ٱنه وفضله و ة م .غفر م دكم يع لل ٱلفحشا ء و ٱلفقر ويأمركم ب ٱلشيط لل و

٢٦٨

UJI PUBLIK

Page 157: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 143

Artinya: setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan

menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan

untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. dan Allah Maha Luas

(karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui. (QS Al-Baqarah [2]: 268)

c. Terhalang masuk surga

Rasulullah Saw. ., menegaskan bahwa orang yang kikir tidak akan masuk

surga.

ديللخ

نهجال

حة وب

ءس ي وليخبل

الل )رواهالترمذي(ةك

Artinya: Tidak akan masuk surga orang-orang yang menipu, bakhīl (kikir) dan

orang-orang yang buruk mengurus miliknya (HR Tirmidzi)

d. Rizki menjadi sempit

Orang yang mempunyai tabiat kikir/bakhīl mengira, bahwa dengan

kebakhialnnya itu dia akan menjadi kaya, padahal yang terjadi sesungguhnya

adalah dia telah disempitkan hidupnya, karena dalam jiwanya selalu merasa

sempit/tidak berkecukupan atas harta yang dimilikinya. Nabi Muhammad Saw.

bersabda:

سماءعنالا

ت:ق

اللىرضق

ص:ل بي وكىالنهيوكىت

يك. ف

البخاري()رواهعل

Artinya: Dari Asma’ ra, ia berkata : Nabi Saw. berpesan kepadaku,

Janganlah kamu bakhīl , yang menyebabkan kamu disempitkan

rezqimu. (HR. Bukhari)

e. Menimbulkan malapetaka

Perilaku bakhīl akan menimbulkan malapetaka yang besar terhadap

kemanusiaan. Perilaku ini bisa menimbulkan rasa dengki dan iri hati dalam jiwa

orang-orang fakir dan miskin terhadap orang kaya yang bakhīl . Sebagai akibatnya,

orang-orang miskin akan mencari-cari kesempatan yang tepat untuk

melampiaskan rasa kedengkiannya terhadap orang-orang kaya yang bakhīl , dan

berusaha mencari jalan untuk menghancurkan harta kekayaan mereka. Sebagai

man tercantum dalam Q.S al-Lail (92): 8-11:

رهۥ للعسرى فسني ٩لحسنى ٱوكذب ب ٨ستغنى ٱوأما من بخل و عنه مالهۥ إذا وما يغني ١٠س

١١تردى Artinya: dan Adapun orang-orang yang bakhīl dan merasa dirinya cukup, serta

mendustakan pahala terbaik, Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya

(jalan) yang sukar, dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia

telah binasa (QS. al-Lail [92]: 8-11)

4. Menghindari Perilaku Bakhīl

a. Menanamkan keyakinan bahwa segala sesuatu itu milik Allah

UJI PUBLIK

Page 158: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

144 Akidah Akhlak Kelas XI

Ketika seeorang telah merasa bahwa segala sesuatu milik alloh maka ia

tidak merasa memiliki terhadap benda andi kata ia diberi keleluasaan rizki oleh

Allah maka hatinya akan terdorong untuk bersedakah. Sebagaimana firman Allah

QS. Ali Imran (3): 109

ما ت وما في ٱفي ولل و لمور ٱلل ترجع ٱلرض وإلى ٱلسم

Artinya: Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada

Allahlah dikembalikan segala urusan.( QS. Ali Imran [3]: 109)

b. Memperbanyak rasa syukur

Jika seseorang mensukuri nikmat Allah, maka Allah akan memberi

tambahan yang lebih baik. Namun apabila mengingkarinya maka akan diazab oleh

Allah dengan azab yang pedih. Karena sesungguhnya kebersyukuran manusia

hakikatnya untuk dirinya sendiri.

بىعنمنهريا

ةصتصدق

قال:مان

عنرسولهللاصق

عبداازادهللامال،ومرة

بعفوها،ال واضع عز

حدومات

عههللاهللا ا

رفه (مسلم)رواه.ال

Artinya: Dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Harta

itu tidak menjadi berkurang karena disedeqahkan, dan Allah tidak

menambah bagi orang yang suka memaafkan melainkan kemulyaan,

dan tiada seorang merendahkan diri karena Allah melainkan Allah

akan meninggikan derajatnya”. (HR. Muslim)

c. Melakukan kegiatan sosial dengan memperbanyak infak dan sedekah

Kegemaran mengikuti kegiatan sosial melalui infak dan sedekah akan

mengikis perilaku bakhīl yang disebabkan oleh cinta harta, sehingga penyakit

rohani ini akan hilang dengan sendirinya, dan di akhirat nanti akan terbebas dari

api neraka, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw:

هللاصيق رسول سمعت ال:رضق حاتم بن عدي اتهعن ارقواول: النه بشق و

ول

مرة. (البخارى)رواهت

Artinya: Dari ‘Adiy bin Hatim, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah

Saw. bersabda, “Jagalah dirimu dari api neraka walau dengan

sedeqah separuh biji kurma”. (HR.Bukhari).

d. Memohon perlindungan Allah dari sifat bakhīl /kikir

Berikut ini, adalah do’a yang berisi permintaan agar kita terhindar dari

penyakit hati yaitu pelit lagi tamak yang merupakan penyakit yang amat berbahaya.

فلحين نيمنال

يواجعل فس

ن حه

همهقنيش

ه الل

Artinya: Ya Allah, hilangkanlah dariku sifat pelit (lagi tamak), dan jadikanlah aku

orang-orang yang beruntung

UJI PUBLIK

Page 159: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 145

1. Melampaui batas (berlebihan) dapat dimaknai sebagai tindakan yang dilakukan seseorang di

luar kewajaran ataupun kepatutan karena kebisaaan yang dilakukan untuk memuaskan

kesenangan diri secara berlebihan. Sikap ini bisaanya terjadi pada orang-orang yang rakus

dan tidak puas atas nikmat yang telah di beri oleh Allah.

2. Allah melarang kaum muslimin mencari kekayaan dengan cara yang batil, dan melarang

membelanjakan harta yang dikuasai secara boros. Larangan dimaksudkan agar setiap

muslim dapat mengatur nilai pengeluaran sesuai keperluannya, tepat yang dituju sebagai

maha ketentuan agama. Tidak boleh membelanjakan hartanya secara boros hanya untuk

kesenangan semata.

3. Kikir (bakhīl ) adalah sifat tercela dan kadang-kadang sampai kepada dosa. Bakhīl alias

kikir alias pelit alias medit adalah satu penyakit hati karena terlalu cinta pada harta

sehingga tidak mau bersedekah. Kikir dalam bahasa arab bakhīl dan menurut istilah sifat

seseorang yang amat tercela dan hina, tidak hendak mengeluarkan harta yang wajib di

keluarkan baik dalam ketentuan agama seperti zakat, nafkah keluarga atau menurut

ketentuan prikemanusiaan seperti sedekah, infak, dan hadiah.

1. Guru menyampaikan kepada siswa tentang jenis dan metode pembelajaran diskusi yang

akan dipakai (misalnya: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi

panel) dengan menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam diskusi tersebut.

2. Guru menyampaikan tema diskusi.

3. Tema disksusi adalah fenomena kehidupan sosial yang berkaitan dengan tabżīr, isrāf

dan bakhīl .

4. Siswa menyampaikan presentasi di depan kelas

Setelah mempelajari tabżīr, isrāf, dan bakhīl maka seharusnya dapat bersikap

sebagai berikut:

1. Hemat dalam membelanjakan harta.

2. Membelanjakan harta sesuai dengan kebutuhan dan keperuntukannya.

RANGKUMAN

PENDALAMAN KARAKTER

AYO PRESENTASI

UJI PUBLIK

Page 160: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

146 Akidah Akhlak Kelas XI

3. Gemar berinfak, sedakah dan amal saleh lainnya untuk meningkatkan kemakmuran

masyarakat sekitar

A. Jawablah Pertanyaan Berikut Dengan Jelas Dan Benar

1. Sebagian ak yang beruntung dengan memiliki orang tua berkecukupan, maka segala

kebutuhan akan selalu tercukupi. Namun kadang-kadang justru membuatnya

berperilaku yang kurang baik. Dia sering meminta sesuatu yang melebihi

kebutuhannya, misalnya, baru-baru ini minta dibelikan sepatu. Padahal dia sudah

memiliki 5 sepatu yang masih dalam kondisi bagus. Dia merengek-rengek, bahkan

mengancam akan mogok sekolah apabila tidak dibelikan. Apa yang semestinya

dilakukan orang tuanya sehingga dapat memperlakukan anaknya dengan tepat, dan

anaknya dapat menerima penjelasan orang tuanya?

2. Suatu saat ada perdebatan antar dua remaja. Permasalahannya adalah

kebisaaan/perilaku salah satu remaja yang terlibat dalam perdebatan tersebut sering

berwudhu dengan menggunakan air yang berlebihan, sehingga ditegur oleh temannya.

Namun dia tidak menggubris teguran temannya tersebut, bahkan dia marah-marah, dan

akhirnya terjadi perdebatan yang serius. Bagaimana cara menjelaskan remaja yang

menggunakan air wudhu berlebih-lebihan tersebut, sehingga dapat merubah kebisaaan

buruknya dalam menggunakan air?

3. Saran apa yang dapat Saudara sampaikan terhadap kebisaaan bermewah-mewahan

dalam penyelenggaraan pesta sehingga mengarah kepada perbuatan isrāf ?

4. Apa yang akan terjadi apabila seseorang memiliki perilaku boros dengan

menggunakan análisis yang tepat?

5. Kritisilah perilaku orang bakhīl dengan menggunakan analisis yang tepat!

B. Tugas terstruktur

Isilah tabel perilaku tercela berikut!

No Contoh Perilaku Tercela

Isyraf Tabżīr Bakhīl

1

2

3

4

5

dst

C. Tugas mandiri tidak terstruktur

AYO BERLATIH

UJI PUBLIK

Page 161: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 147

Lakukan pengamatan di sekitar Saudara yang berkaitan dengan perilaku tabżīr, isrāf ,

dan bakhīl , kemudian tulislah hasil pengamatan tersebut dalam karya tulis!

Mutiara hikmah

عههللارف

هحدللإل

واضعأ

ومات

“Dan tidaklah seseorang bersikap tawadhu’ karena Allah, kecuali Allah akan

mengangkatnya.”

(HR. Muslim)

UJI PUBLIK

Page 162: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

148 Akidah Akhlak Kelas XI

UJI PUBLIK

Page 163: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 149

BAB 8

KEMATIAN

DAN KEHIDUPAN DI ALAM BARZAH

https://faktualnews.co/images/2018/03/aisyah-hamid.jpg

Wahai manusia yang lupa akan kematian, sesungguhnya kematian itu

adalah dekat, adapun yang jauh itu adalah masa lalu.

Wahai manusia yang melupakan waktu, sesungguhnya waktu itu bagaikan

pedang, dan kitapun bisa ditebasnya kalau tidak hati-hati.

Wahai manusia yang menunda-nunda berbuat baik, sesungguhnya salah

satu tanda hati yang mati adalah tiada kesedihan atas terlewatkannya kesempatan

berbuat baik dan tidak menyesal atas kesalahan yang telah dilakukannya.

UJI PUBLIK

Page 164: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

150 Akidah Akhlak Kelas XI

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

1.8. Menghayati kepastian Allah tentang kematian dan alam barzah

2.8. Mengamalkan sikap jujur bertanggung jawab sebagai cermin dari pemahaman

terhadap kepastian Allah tentang kematian dan alam barzah

3.8. Menganalisis dalil aqli, naqli dan fakta sosial kematian, ciri-ciri husnul khatimah dan

su’ul khatimah , serta alam barzah .

4.8. Menyajikan hasil analisis tentang dalil aqli, naqli dan fakta sosial kematian, ciri-ciri

husnul khatimah dan su’ul khatimah , serta alam barzah .

UJI PUBLIK

Page 165: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 151

Idikator

1.8.1. Mengimani kepastian Allah tentang kematian dan alam barzah.

2.8.1. Membisaakan sikap jujur bertanggung jawab sebagai cermin dari

pemahaman terhadap kepastian Allah tentang kematian dan alam barzah

3.8.1. Mengidentifikasi dalil aqli, naqli dan fakta sosial kematian, ciri-ciri husnul

khatimah dan su’ul khatimah , serta alam barzah.

3.8.2. Mengidentifikasi ciri-ciri husnul khatimah dan su’ul khatimah ,

3.8.3. Mendeskripsikan kehidupan manusia di alam barzah .

4.8.1. Merumuskan hasil analisis tentang dalil aqli, naqli dan fakta sosial kematian,

ciri-ciri husnul khatimah dan su’ul khatimah , serta alam barzah .

PETA KONSEP

Su’ul Khatimah

Meninggal Dunia

Alam Barzakh (Alam

Kubur)

Husnul Khatimah

Nikmat Kubur Siksa Kubur

UJI PUBLIK

Page 166: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

152 Akidah Akhlak Kelas XI

Amatilah gambar berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan!

Sumber: Sihabul Milahudin, Dokumen Pribadi, Karya Nabiel Zamzamie

Sumber: Sihabul Milahudin, Dokumen

Pribadi, Karya Ninis Wulandari

A. Kematian

Seluruh yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, termasuk di dalamnya

adalah manusia. Bagi manusia, kematian merupakan pintu gerbang untuk memasuki alam

akhirat. Tidak ada manusia yang lolos dari kematian. Namun demikian, hanya sedikit

yang mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian yang pasti datang tersebut.

Orang yang lalai menyambut datangnya kematian, akan mengalami kematiannya

dengan sebutuan su’ul khatimat, tetapi bagi orang yang senantiasa mempersiapkan diri

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ….…………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ……………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

AYO MENGAMATI

AYO MENDALAMI

UJI PUBLIK

Page 167: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 153

untuk menyambut kematian dengan beramal saleh dan berharap rida Allah Swt., maka

baginya adalah husnul khatimah. Tentang kepastian datangnya kematian ini, Allah Swt.,

berfirman:

لموت ثم إلينا ترجعون ٱكل نفس ذا ئقة

Artinya: tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kemudian hanyalah kepada Kami

kamu dikembalikan.(QS. Al-Ankabut [29]: 57)

Allah Swt. telah menginformasikan kepada seluruh umat manusia, bahwa setiap

jiwa akan merasakan kematian. Hanya Allah Yang Maha Hidup, tidak akan mati. Adapun

jin, manusia, malaikat, semua akan mati. Kematian merupakan sesuatu yang sangat

menakutkan. Maut merupakan ketetapan Allah Swt. yang akan mendatangi seluruh orang

yang hidup dan tidak ada yang dapat menolak maupun menahannya. Maka kita harus

menyiapkan diri untuk menghadapinya dengan keimanan dan amal saleh.

Di masa modern ini memang ada banyak usaha untuk memperpanjang umur.

Namun semuanya gagal. Ini setelah ditemukan bahwa sel akan mati, karena kematian ada

di dalamnya. Inilah yang diinformasikan Rasulullah Saw.berikut: “Wahai para hamba

Allah, berobatlah, karena Allah selalu memberikan obat untuk semua penyakit kecuali

ketuaan,” (HR. Ahmad). Pada QS. al-Mulk (67): 2, Allah Swt. berfirman:

ة ليبلوكم أي كم أحسن عمل ٱلموت و ٱلذي خلق ٱ لغفور ٱيز لعز ٱ وهو لحيو

Artinya: yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara

kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,

(QS. Al-Mulk [67]: 2)

Pada ayat ini, kita mendapati bagaimana Allah membicarakan kematian sebelum

kehidupan. Allah menginformasikan kepada kita bahwa kematian adalah makhluk

seperti kehidupan. Orang jahiliah menduga bahwa kematian itu datang secara tiba-tiba

dan membabi buta. Padahal ada proses yang luar bisa, yang sangat mirip dengan program

komputer. Para ahli memastikan bahwa kematian itu sudah diprogram sedemikian rupa

oleh Allah Swt. yang setiap orang akan mengalaminya, yaitu ada pada setiap sel tubuh.

Program kematian dimulai bersamaan dengan sel pertama yang menjadi bahan dasar

manusia. Program ini mendampingi manusia hingga ia menemui ajalnya dengan sistem

luar bisaa yang tidak ada cela sama sekali. Allah Swt. berfirman:

لقون ٱءأنتم تخلقونهۥ أم نحن تم ما تمنون أفرءي لموت وما نحن ٱدرنا بينكم نحن ق لخ

بمسبوقين

Artinya: Maka Terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah

yang menciptakannya, atau kamikah yang menciptakannya? Kami telah

UJI PUBLIK

Page 168: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

154 Akidah Akhlak Kelas XI

menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat

dikalahkan, (QS. Al-Waqi’ah [56]: 58-60)

Dengan demikian, kematian pastilah datang. Kemanapun manusia lari, dan di

manapun manusia bersembunyi untuk menghindari kematian, maka apabila kematian

sudah saatnya datang, maka tidak ada satupun orang yang dapat menghindarinya. Allah

Swt. berfirman:

قيكم ثم ٱلموت ٱقل إن ون منه فإنهۥ مل لم ون إل ترد لذي تفر دة فينب ٱلغيب و ٱى ع ئكم بما كنتم تعملون لشه

٨

Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka

sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan

dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu

Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. Al-Jumu’ah

[62]: 8)

Dalam ajaran agama-agama samawi, kematian mempuyai peranan yang sangat

besar dalam memantapkan akidah serta menumbuhkembangkan semangat pengabdian.

Tanpa pemahaman yang tepat tentang kematian, manusia tidak akan berpikir tentang apa

sesudah mati, dan tidak akan mempersiapkan diri menghadapinya. Al-Qur’an

menjelaskan kehidupan dunia dengan istilah al-hayat ad-dunya (kehidupan yang rendah),

dan kehidupan akhirat dengan istilah al-hayawan (kehidupan yang sempurna),

sebagaimana firman-Nya dalam QS. al-‘Ankabut (29): 64 berikut:

ذه لحيوان ٱلهي ل خرة ٱلدار ٱلد نيا إل لهو ولعب وإن ٱة لحيو ٱوما ه

Artinya: Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan

sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan. (QS. Al-‘Ankabut

[29]: 64)

Satu-satunya jalan untuk mendapatkan kenikmatan dan kesempurnaan itu adalah

kematian. Al-Raghib al-Isfahani menjelaskan: “Kematian yang dikenal sebagai

perpisahan ruh dari badan, merupakan sebab yang mengantar manusia menuju

kenikmatan abadi. Kematian adalah perpindahan dari satu negeri ke negeri yang lain.”

Ada beberapa istilah yang diguakan al-Qur’an untuk menunjukkan kematian,

antara lain al-wafat (wafat), imsak (menahan), sebagaimana firman-Nya:

لموت ويرسل ٱ عليها لتي قضى ٱك يمس ها ف لتي لم تمت في منام ٱلنفس حين موتها و ٱلل يتوفى ٱ

ى ٱ سم لخرى إلى أجل م

Artinya: Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang)

yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah

Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu

yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda

kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (QS. Az-Zumar [39]: 42)

UJI PUBLIK

Page 169: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 155

Dalam ayat yang lain, Allah menyifati kematian sebagai musibah/malapetaka.

Istilah ini ditujukan kepada manusia yang durhaka, atau terhadap mereka yang ditinggal

mati. Pengertian ini dimaksudkan bagi orang-orang yang ditinggalkan, dan sekaligus bagi

mereka yang mati tetapi tidak membawa bekal yang cukup untuk hidup di negeri

seberang, sebagaimana firman Allah dalam QS. al-Māidah [5]: 106.

B. Keadaan Orang Mati

Umur seseorang di dunia ini adalah salah satu takdir Allah yang sudah ditetapkan

kepada yang bersangkutan. Jika ia mempergunakannya untuk mengerjakan amal-amal

yang bermanfaat, baginya di akhirat kelak akan mendapatkan keuntungan, begitu juga

sebaliknya jika dipergunakan untuk kemaksiatan dan belum sempat bertaubat ketika ajal

menjemput, maka dia termasuk golongan orang-orang yang merugi.

Orang yang takut akan akibat perbuatan dosa, adalah termasuk orang yang cerdas,

karena dia menyadari sebelum dosa-dosanya itu menjadi penyebab kehancurannya, maka

dia akan segera bertaubat, dan tidak akan mengulanginya. Ibnu Mas’ud berkata:

“Seseorang yang beriman setiap kali melihat dosanya, ia seolah-olah sedang duduk di

bawah gunung dan khawatir gunung itu menimpa dirinya.” (HR. Bukhari). Untuk itu,

orang yang cerdas akan selalu berusaha memperbaiki diri sehingga di akhir hayatnya akan

berada dalam keadaan yang baik (husnul khatimah), jangan sampai di akhir hayatnya

dalam keadaan yang buruk (su’ul khatimah).

Proses kematian yang dialami seseorang berbeda-beda. Allah Swt.

menginformasikan tentang bagaimana malaikat Izrail melaksanakan tugas mencabut

nyawa. Ada yang dicabut dengan keras, seperti dicabutnya duri dari kapas, tetapi ada

yang dicabut dengan lemah lembut, seperti orang tidur.Allah Swt. berfirman:

ت غرقاٱو زع ت نشطا ٱو ١ لن شط ٢لن

Artinya: Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan (malaikat-

malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut. (QS. An-Nāzi’āt [79]:

1-2)

Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan menghadapi kematian dengan

tenang, karena dalam dirinya ada kesadaran bahwa kematian itu pasti datang, bahkan

Allah Swt. telah menginformasikan bahwa malaikat akan turun untuk menghiburnya

dengan kabar gembira tentang surga yang dijanjikan. Hal tersebut difirmankan oleh

Allah. Swt. dalam QS. Fushilat (41): 30 berikut:

موا تتنزل علي ٱلل ثم ٱلذين قالوا رب نا ٱإن ئ ٱهم ستقلتي ٱلجنة ٱبشروا ب خافوا ول تحزنوا وأ كة أل ت لمل

٣٠كنتم توعدون

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah"

kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun

kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah

UJI PUBLIK

Page 170: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

156 Akidah Akhlak Kelas XI

merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan

Allah kepadamu" (QS. Fushilat [41]: 30)

Tetapi bagi orang kafir, malaikat akan mendatanginga dengan membentaknya dan

memukul muka dan belakang mereka seraya menyampaikan informasi tentang balasan

orang kafir, yaitu neraka yang akan membakarnya. Hal itu diinformasikan Allah dalam

QS. al-Anfāl (8): 50.

ئكة يضربون و ٱلذين كفروا ٱولو ترى إذ يتوفى رهم وذ م وأد جوهه لمل ٥٠لحريق ٱوقوا عذاب ب

Artinya: Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang

kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah

olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri). (QS.

Al-Anf Anfāl [8]: 50)

Adapun orang ẓalim, akan didatangi malaikat dengan membentak dan memukulnya

seraya menyampaikan informasi tentang balasan orang ẓalim, yaitu siksaan yang sangat

menghinakan. Allah swt. berfirman:

ت ٱولو ترى إذ لمون في غمرئكة باٱلموت و ٱلظ

ا لمل ا أنفسكم يهم أخرج أيد سطو زون عذاب ليوم تج ٱو

وكنتم عن ٱلل غير ٱلهون بما كنتم تقولون على ٱ ت ء لحق ٩٣تكبرون هۦ تس اي

Artinya: Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim

berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan

tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu

dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu

mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu

selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS. Al-An’am [6]: 93)

1. Husnul Khatimah

a. Pengertian husnul khatimah

Istilah husnul khatimah sudah menjadi kosa kata yang sering kita dengar

dalam percakapan sehari-hari. Istilah ini digunakan untuk mengungkaapkan

keadaan orang yang meninggal dunia dalam keadaan baik. Allah swt.

Mengingatkan kepada orang-orang yang beriman agar senantiasa keislamannya

sampai ajal datang, sebagaimana firman-Nya:

سلمو وأ تن إل لل حق تقاتهۦ ول تموٱتقوا ٱلذين ءامنوا ٱي أي ها ن نتم م

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-

benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati

melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (QS. Ali Imran [3]: 102)

Begitu juga Allah memerintahkan kepada umat manusia untuk menjaga

kemurnian akidahnya dengan cara hanya menyembah kepada Allah sampai

dengan datangnya sesuatu yang pasti (kematian). Allah Swt. berfirman:

UJI PUBLIK

Page 171: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 157

ليقين ٱعبد ربك حتى يأتيك ٱو

Artinya: dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).

(QS. Al-Hijr [15]: 99)

Oleh karena itulah, seorang muslim harus berusaha sekuat tenaga untuk

menjaga keimanannya sehingga ketika meninggalkan alam fana ini dalam keadaan

husnul khatimah. Apabila telah khilaf dalam perbuatan dosa dan maksiat maka

segera memohon ampun kepada Allah Swt, seraya bertaubat dengan taubatan

nashuha, dan menebus kesalahan tersebut dengan amal yang baik. Rasulullah

Saw.bersabda:

يستيف

وا:ك

له،قا

يرااستعمل

رادهللابعبدهخ

اأ

عمإذ

ه؟ق

قل

هلعملصالحال:يوف

بلموته. .( أحمـدوالترمذي رواه)ق

Artinya: “Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hambanya, maka Allah

memanfaatkannya”. Para sahabat bertanya,”Bagaimana Allah akan

memanfaatkannya?” Rasulullah menjawab,”Allah akan memberinya

taufiq untuk beramal saleh sebelum dia meninggal.” (HR. Ahmad,

Tirmidzi).

b. Tanda-tanda husnul khatimah

Pertanda orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah ada yang

hanya diketahui oleh orang yang sedang sakaratul maut, dan ada pula yang

diketahui oleh orang lain. Tanda husnul khatimah, yang hanya diketahui hamba

yang mengalaminya, yaitu diterimanya kabar gembira saat sakaratul maut, berupa

ridha Allah sebagian ugerah-Nya. Allah Swt. berfirman:

موا تتنزل ٱلل ثم ٱلذين قالوا رب نا ٱإن ئكة ٱهم علي ستقنوا وأبشروا ل تخافوا ول تحز أ لمل

لتي كنتم توعدون ٱلجنة ٱب

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah

Allah,” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka

malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah

kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan

bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan

Allah kepadamu”. (QS. Fushilat [41]: 30).

Kabar gembira ini diberikan ketika seseorang sedang mengalami sakaratul

maut, di dalam kubur dan ketika dibangkitkan dari kubur, Rasulullah

Saw.bersabda:

UJI PUBLIK

Page 172: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

158 Akidah Akhlak Kelas XI

اءهللاك

رهلق

ه،ومنك

ائلق حبه

اءهللاأ

لق حبه

قهللالرهمنأ

ه،ف

ائبيهللا!ق

يان ت:

ل

لذيسك

ال:ل

قوت؟ف

رهال

كنا:ن

لكوت،ف

ال

رهية

ككنوك،أ

ال

ؤمنإذ

ربرحمةل

ابش

اهللاوإذ افر

ك وإنه هللا، اء

لق حبه

أ ته وجنه رضوانه

بعبش هللاور اب

رهذ

ك طه

سخ

هائرههللالق

اءهللاوك

)رواهالبخاريوالسلم( .لق

Artinya: “Barangsiapa yang suka bertemu Allah, maka Allahpun suka untuk

bertemu dengannya. Dan barangsiapa tidak suka bertemu Allah, maka

Allah pun benci untuk bertemu dengannya”. ‘Aisyah bertanya,”Wahai

Nabiyallah! Apakah (yang dimaksud) adalah benci kematian? Kita

semua benci kematian?” Rasulullah menjawab,”Bukan seperti itu.

Akan tetapi, seorang mukmin, apabila diberi kabar gembira tentang

rahmat dan ridha Allah serta Surga-Nya, maka ia akan suka bertemu

Allah. Dan sesungguhnya, orang kafir, apabila diberi kabar tentang

azab Allah dan kemurkaan-Nya, maka ia akan benci untuk bertemu

Allah, dan Allahpun membenci bertemu dengannya”. (HR. Bukhari dan

Muslim)

Imam Nawawi berkata, ”Secara syari’at, kecintaan dan kebencian yang

diperhitungkan adalah pada saat sakaratul maut yaitu pada saat taubat tidak

diterima (lagi). Ketika itu, semuanya diperlihatkan bagi yang sedang naza’ (proses

pengambilan nyawa), dan akan nampak baginya tempat kembalinya.”

Nasib seseorang di alam barzakh dan di akhirat sangat ditentukan oleh

keadaannya pada saat menghadapi sakaratul maut. Apabila pada akhir hidupnya

diakhiri dengan baik (husnul khatimah), maka dia akan mendapatkan kebahagiaan

di di alam kubur dan seterusnya. Apabila pada akhir hayatnya di akhiri dengan

su’ul khatimah, maka akan mendapatkan siksa yang berkepanjangan. Rasulullah

Saw.bersabda:

ماال ـواتيمإنه

يره( عمالبالخ

).رواهالبخاريوغ

Artinya: “Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya”. (HR

Bukhari dan lainnya)

Oleh sebab itulah orang-orang yang salih selalu mempersiapkan diri

dengan amal salih dan melanggengkan ẓikir kepada Allah Swt. Mereka

melakukan amal saleh tanpa putus, merendahkan diri kepada Allah Swt. agar

Allah Swt. memberikan kekuatan untuk tetap istiqamah sampai akhir hayatnya.

Allah Swt. Berfirman

سلمو وأ ن إل تقاتهۦ ول تموت لل حق ٱتقوا ٱلذين ءامنوا ٱي أي ها ن نتم م

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan

sebenar-benar takwa, dan janganlah kalian mati melainkan dalam

keadaan muslim (berserah diri) ”. (Ali Imran [3]: 102)

UJI PUBLIK

Page 173: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 159

Imam Muslim ra. meriwayatkan hadiś dalam Shahih-nya, dari Abdullah

bin Amr bin Ash ra. dia mengatakan :

بي هالك آدم بني وب

لق

ا إن يقول: هللا رسول سمعت

أ صابصبينن

أ حمنمن الره ع

هفبواحديصر

لقالرسولهللا:الك

ق مه

اء،ث

يش

هحيث

همصل ومه

القل

ف

ر ف

بصر

اعتكىط

وبناعل

ل )رواهالسلم(.ق

Artinya:“Saya mendengar Rasulullah Saw. ., bersabda : “Sesungguhnya kalbu-

kalbu keturunan Adam berada di antara dua jari dari jari-jari Allah

laksana satu hati, Allah membolak-balikannya sesuai kehendakNya,”

kemudian Rasulullah Saw. ., berdoa: “Ya Allah, Dzat yang membolak-

balikan hati, palingkanlah hati-hati kami kepada ketaatan-Mu”. (HR.

Muslim)

Tanda-tanda orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah

diantaranya adalah:

1) Mengucapkan kalimat tauhid menjelang ajal.

Dalilnya adalah hadiś riwayat al-Hakim dan lainnya, bahwasannya Rasullullah

Saw. bersabda :

ة ــنه

لالجـ

هللادخـ

هإل

إل

مـه:ل

انآخركـال

حكيم()رواهال.منك

Artinya: “Barangsiapa yang akhir ucapannya la ilaha illallah , maka ia masuk

surga”. (HR. Hakim)

2) Meninggal dunia di jalan Allah, meninggal dalam keadaan sabar ketika

ditimpa penyakit pes, TBC, sakit perut, radang selaput dada, tenggelam.

تلفمنق

هوايارسولللا

المق

هيدفيك ونالشه عد

يسمات

هبيلللا

هوش

ف الإنه

هيدق

الق

همنيارسولللا

واف

الليلق

قال

تيإذ مه

هداءأ

نمش

تلفق

ههيديسبيلللا

هوش

ف

اعونهومنماتفيالط هيد

هوش

ف

ههومنماتفيسبيلللا

هف

تفييدومنماوش

بط

هيدال

ريقش

غهيدوال

هوش

)رواهالسلم(نف

Artinya: “Siapakah orang yang syahid menurut kalian?” Para sahabat

menjawab,”Orang yang terbunuh di jalan Allah, maka ia syahid”.

Rasulullah bersabda,”Kalau begitu, orang yang mati syahid dari

umatku sedikit,” mereka bertanya,”Kalau begitu, siapa wahai

Rasulullah?” Beliau menjawab,”Orang yang terbunuh di jalan

Allah, ia syahid. Orang yang mati di jalan Allah, maka ia syahid.

Orang yang mati karena sakit tha’un, maka ia syahid. Barangsiapa

yang mati karena sakit perut, maka ia syahid. Dan orang yang

(mati) tenggelam adalah syahid”. (HR. Muslim)

3) Meninggal pada malam atau hari Jum`at. Rasulullah Saw. bersabda :

UJI PUBLIK

Page 174: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

160 Akidah Akhlak Kelas XI

اهوق

هجمعةإل

ال

ةيلول

جمعةأ

مامنمسلميموتيومال

هبرفتنللا

قال

اهاحمدوالترمذي()روة

Artinya: “Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum`at atau malam

Jum`at, melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa)

kubur”. (HR Ahmad dan Tirmidzi)

4) Bagi wanita, meninggal saat melahirkan, ataupun meninggal saat sedang

hamil, Rasulullah Saw.bersabda:

دهاول هادة،يجر

دهاجمعاءش

هاول

يقتل

ةـرأةوال ىالجـنه

اهاحمد()روهابسررهإل .

Artinya: “Dan wanita yang dibunuh anaknya (karena melahirkan) masuk

golongan syahid, dan anak itu akan menariknya dengan tali

pusarnya ke Surga.” (HR. Ahmad)

5) Meninggal karena sedang ribath (menjaga wilayah perbatasan), Rasulullah

Saw.bersabda:

هروقيامهوإنميرمنصيامش

ةخ

يليومول

هرىعجاترباط

يهعمل

انل

ذيك

هال

ان فتهمنال

هوأ

يهرزق

جريعل

هوأ

()رواهالسلميعمل

Artinya: “Berjaga-jaga sehari-semalam (di daerah perbatasan) lebih baik

daripada puasa beserta ṣalat malamnya selama satu bulan.

Seandainya ia meninggal, maka pahala amalnya yang telah ia

perbuat akan terus mengalir, dan akan diberikan rizki baginya, dan

ia terjaga dari fitnah”. (HR. Muslim)

6) Meninggal dalam keadaan melakukan amal saleh, Rasulullah Saw.bersabda:

هبتمل

خ

هاءوجهللا

ابتغ

هللا

ههإل

إل

الل

لهامنق

ومادخ

ة جنه

اءل

نصاميوماابتغ

قبصدق صده

ومنت

ة جنه

لال

هبهادخ

تمل

خ

هوجهللا

ةخ

لتمل

هبهادخ

ة جنه

ال

)رواهاحمدوغيره(Artinya: “Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah karena mencari wajah

(pahala) Allah kemudian amalnya ditutup dengannya, maka ia

masuk surg. Barangsiapa berpuasa karena mencari wajah Allah

kemudian amalnya diakhiri dengannya, maka ia masuk surga.

Barangsiapa bershadaqah kemudian itu menjadi amalan

terakhirnya, maka ia masuk surga. (HR Imam Ahmad dan

selainnya)”.

7) Meninggal karena mempertahankan harta dari perampokan atau pembegalan.

بىعنأ

هىرسولللا

إل رجل الجاء

ق

يارسول-صلىهللاعليهوسلم-هريرة ال

قف

المالىق

ذخيتإنجاءرجليريدأ

رأأ

هك»للا

عطهمال

تال

نى«.ف

لاتيتإنق

رأالأ

ق

UJI PUBLIK

Page 175: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 161

اله»ق

اتل

يت«.ق

رأالأ

الق

نىق

تلهيد»إنق

تش

نأال«.ف

تهق

تليتإنق

رأالأ

»ق

ار )رواهالسلم(«هوفىالنه

Artinya: Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata bahwa ada seseorang yang

menghadap Rasulullah Saw. .,ia berkata, “Wahai Rasulullah,

bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang mendatangiku dan

ingin merampas hartaku?” Beliau bersabda, “Jangan kau beri

kepadanya.” Ia bertanya lagi, “Bagaimana pendapatmu jika ia ingin

membunuhku?” Beliau bersabda, “Bunuhlah dia.” “Bagaimana jika

ia malah membunuhku?”, ia balik bertanya. “Engkau dicatat

syahid”, jawab Nabi SAW. “Bagaimana jika aku yang

membunuhnya?”, ia bertanya kembali. “Ia yang di neraka”, jawab

Nabi Saw.(HR. Muslim).

c. Upaya mendapatkan husnul khatimah

1) Melakukan ketaatan kepada Allah secara terus-menerus, menjauhkan diri dari

perbuatan syirik, Allah Swt. berfirman:

سلمو وأ ن إل لل حق تقاتهۦ ول تموت ٱتقوا ٱلذين ءامنوا ٱي أي ها ن نتم م

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah

dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kalian mati

melainkan dalam keadaan muslim (berserah diri) ”. (QS. Ali

Imran [3]: 102)

2) Berdoa kepada Allah Swt. dengan sungguh-sungguh agar meninggal dalam

keadaan husnul khatimah

3) Berusaha untuk selalu memperbaiki diri, secara lahir dan batinnya.

2. Su’ul Khatimah

a. Pengertian su’ul khatimah

Su’ul artinya jelek atau buruk dan khatimah artinya penutup. Yang

dimaksud dengan su’ul khatimah adalah penutup kehidupan dunia yang buruk,

seperti seseorang meninggal dunia dalam keadaan durhaka kepada Allah Swt.

ataupun orang yang meninggal ketika sedang melaksanakan maksiat.

Allah Swt. telah mendeskripsikan tentang orang-orang yang beriman itu

mempunyai dua sikap dalam hidupnya. Pertama, sikap takut yang besar kepada

Allah. Kedua, sikap tekat/kemauan yang kuat untuk berbuat sebaik mungkin,

sebagaimana firman-Nya:

UJI PUBLIK

Page 176: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

162 Akidah Akhlak Kelas XI

شفقون ٱإن ن خشية رب هم م ت رب هم يؤمنون لذين هم ب ٱو لذين هم م اي

ب هم ر هم إلى لة أن ما ءاتوا وقلوبهم وج لذين يؤتون ٱو لذين هم برب هم ل يشركون ٱو

جعون رعون في ر ئك يست وهم له ٱأول بقون لخير ا س

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab)

Tuhan mereka, dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan

mereka, dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan

mereka (sesuatu apapun),dan orang-orang yang memberikan apa yang

telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu

bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka,

mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan

merekalah orang-orang yang segera memperolehnya. (QS. Al-

Mukminum [23]: 57-61)

Karena beriman akan datangnya kematian, dan akan adanya hisab, maka

orang-orang beriman itu selalu takut (khauf) kepada Allah. Ras takutnya kepada

Allah ini diwujudkannya dengan penuh harap akan datangnya pertolongan dari

Allah Swt. sehingga mereka selalu menjaga diri untuk sesegera mungkin untuk

melakukan amal kebaikan. Mereka selalu beramal baik dalam rangka menghindari

akhir hayat yang buruk (su’ul khatimah).

b. Tanda-tanda su’ul khatimah

1) Sulit dibimbing mengucapkan ẓikir/lā ilāha illallāh ketika menghadapi

sakaratul maut.

2) Sering melalaikan salat.

3) Suka mengkonsumsi khomr.

4) Durhaka kepada orang tua.

5) Suka berbuat zalim terhadap orang lain.

6) Melakukan dosa besar, keji, dan tidak mau bertaubat kepada Allah swt.

c. Sebab-sebab su’ul khatimah

a. Rusaknya aqidah (keyakinan).

b. Menunda-nunda taubat.

c. Adanya ketergantungan kepada dunia, dan terjerumus kepada jalan-jalan yang

terlarang.

d. Menyeleweng dari jalan yang lurus dan menolak terhadap kebenaran serta

petunjuk.

e. Gandrung kepada kemaksiatan.

b. Bunuh diri dengan segala macam caranya.

UJI PUBLIK

Page 177: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 163

C. Alam Barzakh (Alam Kubur)

1. Pengertian Barzakh

Kamus Istilah Keagamaan yang diterbitkan oleh Puslitbang Lektur dan

Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

menjelaskan Barzakh (ح ز ر )ب sebagai berikut: (1) alam transisi antara dunia dan

akhirat sebagai tempat roh orang mati berada (alam yang meisahkan kehidupan dunia

dengan akhirat); (2) keadaan seorang sufi yang mengalami fana dan baqa yang

seakan-akan terhalang atau terpisah dari kesadaran tentang lingkungan sosialnya; (3)

penghalang, pembatas diantara dua hal atau kawasan. Adapun yang dimaksud barzakh

dalam bahasan ini adalah sebagaimana yang terdapat dalam nomor 1.

Al-Qur’an menyebutkan sebanyak tiga kali, yaitu dalam QS. al-Mu’minun (23)

:100, QS. ar- Rahman (55): 20, dan dalam QS. al-Furqan (25):53, namun hanya surah

Mukminun yang memiliki makna yang sesuai dengan pembahasan ini:

ٱحتى إذا جا ء أحدهم لحا فيما تركت كل لع رجعون ٱلموت قال رب ي أعمل ص نها كلمة إ ل

هو قا ئلها ومن ورا ئهم برزخ إلى يوم يبعثون

Artinya: “(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang

kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata:” Ya Tuhanku

kembalikanlah aku (ke dunia ), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap

yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah

perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding

sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Mukminun [23]: 99-100)

Sedangkan secara terminologi, barzakh didefinisikan sebagai suatu alam yang

terdapat diantara dunia dan akhirat, yang pada saat itu ruh manusia yang sudah

meninggal dunia berada di alam tersebut untuk menunggu datangnya Hari

Kebangkitan (yaum al-ba’ts), yang merupakan awal dari kehidupan akhirat. Dengan

definisi ini, barzakh dimaksudkan sebagai suatu alam atau tempat yang merupakan

terminal persinggahan ruh manusia setelah kematian, yaitu setelah ruh terpisah dari

jasadnya. Di alam barzakh inilah ruh manusia berada dan menunggu sampai

datangnya hari kebangkitan yang juga lazim disebut hari kiamat.

2. Keadaan Mayit dan Ruh Di Alam Barzakh

Setelah mayit dikubur, maka kubur akan menghimpit dan menjepit dirinya.

Tidak seorangpun dapat selamat dari himpitannya. Beberapa hadiś menerangkan

bahwa kubur menghimpit Sa’ad bin Muadz Ra., padahal kematiannya membuat ‘arsy

bergetar, pintu-pintu langit terbuka, serta malaikat sebanyak tujuh puluh ribu

menyaksikannya. Imam an-Nasa’i meriwayatkan dari Ibn Umar Ra., bahwa

Rasulullah Saw. bersabda :

UJI PUBLIK

Page 178: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

164 Akidah Akhlak Kelas XI

ماءوش بوابالسه

هأ

تحتل

عرشوف

هال

كل حره

ذىت

هاال

فاهسبعهدهذ

لةمنونأ

ئك

ال ال

ر جعنهف مه

ثة ضمه دضمه

ق ل

Artinya: Inilah yang membuat ‘arsy bergerak, pintu-pintu langit dibuka, dan

disaksikan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Sungguh ia dihimpit dan dijepit

(oleh kubur), akan tetapi kemudian dibebaskan.” (HR. An-Nasa’i)

Di samping itu, kondisi alam kubur adalah gelap gulita. Rasulullah

Saw.bersabda sehubungan dengan kematian seorang sahabat yang bisaa menyapu di

masjid Nabawi sebagai berikut:

قتت

انسوداءك

ةامرأ نه

أبىهريرة

سجدعنأ

ال ا–م اب

وش

ى–أ

هصل

هدهارسولللا

فق

ف

لعنهاسأ

مف

هيهوسل

وعنه–هللاعل

ال–أ

وامات.ق

القتمونى»ف

ننتمآذ

ك

ال

فال«.أ

ق

مرهارواأ همصغه نه

أكمره–ف

وأ

ال–أ

قبرهد»ف

ىق

ونىعل

ال«.ل

ق مه

يهاث

ىعل

هصل

وهف

دل

ف

«تىعل

همبصال

رهال

ينو وجله عزه ه

للا هلهاوإنهىأ

عل

مة

لظ

وءة

قبورممل

ال هذه يهمإنه

)رواهالبخاريوالسلم(.«Artinya: Dari sahabat Abu Hurairah Ra.,bahwa seorang wanita hitam atau seorang

pemuda yang bisaa menyapu di masjid Nabawi pada masa Rasulullah.

Rasulullah Saw. ., tidak mendapatinya sehingga beliau Saw.,

menanyakannya. Para sahabat menjawab, ‘Dia telah meninggal’. Beliau

Saw., berkata, ‘Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?’ Abu

Hurairah berkata, ‘Seolah-olah mereka meremehkan urusannya’. Beliau

Saw., bersabda, ‘Tunjukkan kuburnya kepadaku’. Lalu mereka

menunjukkannya, beliau pun kemudian menyalati wanita itu, lalu bersabda,

“Sesungguhnya kuburan-kuburan ini dipenuhi kegelapan bagi para

penghuninya, dan sesungguhnya Allâh Swt. menyinarinya bagi mereka

dengan ṣalatku terhadap mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hani’ Ra,, bekas budak Utsman bin Affan Ra. berkata, “Kebisaaan Utsman bin

Affan jika berhenti di sebuah kuburan, beliau menangis sampai membasahi

janggutnya. Lalu beliau ditanya, ‘Disebutkan tentang surga dan neraka tetapi engkau

tidak menangis. Namun engkau menangis dengan sebab ini (melihat kubur),

(Mengapa demikian?)’ Beliau, ‘Sesungguhnya Rasulullah Saw. ., bersabda, (yang

artinya) ‘Kubur adalah persinggahan pertama dari (persinggahan-persinggahan)

akhirat. Bila seseorang selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih mudah

darinya; bila seseorang tidak selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih

berat darinya.’ Rasulullah Saw.juga bersabda, ‘Aku tidak melihat suatu pemandangan

pun yang lebih menakutkan daripada kubur.’” (HR. at-Tirmidzi dan ibnu Majah).

Adapun keberadaan ruh di alam barzakh akan terus seperti apa adanya, dan

tidak akan hancur ataupun punah. Ruh manusia tetap eksis dan tidak akan hancur,

karena ruh manusia itu ciptaan yang berasal dari ruh Tuhan. Oleh sebab itu, ruh dalam

ajaran Islam ditegaskan tidak akan hancur dan akan terus ada, sebagaimana dijelaskan

Allah dalam QS. al-Sajdah (32):9, QS. al-Hijr (15): 29, QS. Sad (38): 72, QS. al-

UJI PUBLIK

Page 179: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 165

Anbiya’ (21): 91, dan QS. al-Tahrim (66): 12. Pada ayat-ayat tersebut dijelaskan

bahwa setelah Allah menyempurnakan kejadian bentuk jasmani manusia, kemudian

ditiupkan ke dalamnya ruh. Itulah sebabnya ketika kematian tiba, dan kemudian jasad

manusia dikebumikan dan hancur, ruh tetap ada dan tidak akan punah.

3. Fitnah (Ujian) Kubur

Jika seorang hamba telah diletakkan di dalam kubur, dua malaikat akan

mendatanginya dan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Inilah yang dimaksud

dengan fitnah (ujian) kubur. Dalam hadiś shahih riwayat Imam Ahmad dari sahabat

al-Barro bin ‘Azib Ra., Rasulullah Saw.bersabda yang artinya: Kemudian dua

malaikat mendatanginya dan mendudukannya, lalu keduanya bertanya, “Siapakah

Rabbmu ?” Dia (si mayyit) menjawab, “Rabbku adalah Allâh”. Kedua malaikat itu

bertanya, “Apa agamamu?”Dia menjawab: “Agamaku adalah al-Islam”.

Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu

ini?” Dia menjawab, “Beliau utusan Allâh”.Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah

ilmumu?” Dia menjawab, “Aku membaca kitab Allâh, aku mengimaninya dan

membenarkannya”. Lalu seorang penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah

(berkata) benar, berilah dia hamparan dari surga, (dan berilah dia pakaian dari

surga), bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga. Maka datanglah kepadanya bau

dan wangi surga. Dan diluaskan baginya di dalam kuburnya sejauh mata

memandang. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya,

berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan, “Bergembiralah dengan apa

yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (kebaikan)”.

Maka ruh orang Mukmin itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu

adalah wajah yang membawa kebaikan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang

saleh”. Maka ruh itu berkata, “Rabbku, tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan

kembali kepada istriku dan hartaku”.

Pertanyaan ini juga dilontarkan kepada orang kafir, sebagaimana yang

dijelaskan oleh Nabi Saw., yang artinya: Kemudian ruhnya dikembalikan di dalam

jasadnya. Dan dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya. Kedua malaikat itu

bertanya, “Sipakah Rabbmu?” Dia menjawab: “Hah, hah, aku tidak tahu”.

Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah agamamu?” Dia menjawab, “Hah, hah, aku

tidak tahu”. Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus

kepada kamu ini?”Dia menjawab: “Hah, hah, aku tidak tahu”. Lalu penyeru dari

langit berseru, “HambaKu telah (berkata) dusta, berilah dia hamparan dari neraka,

dan bukakanlah sebuah pintu untuknya ke neraka.” Maka panas neraka dan asapnya

datang mendatanginya. Dan kuburnya disempitkan, sehingga tulang-tulang rusuknya

berhimpitan. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah buruk kepadanya,

berpakaian buruk, beraroma busuk, lalu mengatakan, “Terimalah kabar yang

menyusahkanmu ! Inilah harimu yang telah dijanjikan (keburukan) kepadamu”. Maka

ruh orang kafir itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah

UJI PUBLIK

Page 180: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

166 Akidah Akhlak Kelas XI

yang membawa keburukan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang buruk”.

Maka ruh itu berkata, “Rabbku, janganlah Engkau tegakkan hari kiamat”.

4. Nikmat kubur dan siksa kubur

Orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah akan mendapatkan

nikmat kubur, sementara yang meninggal dalam keadaan su’ul khatimah akan

mendapatkan siksa kubur. Penjelasan tentang adanya nikmat kubur adalah firman

Allah Swt dalam QS. Ali Imran : 169 berikut:

ا بل أحي ٱلذين قتلوا في سبيل ٱول تحسبن ت ن قوهم يرز ند رب ا ء ع لل أمو

Artinya: Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu

mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat

rezeki. (QS.Ali Imran [3]:169)

Barzah tidak hanya dikhususkan bagi para nabi, rasul, syuhada dan orang

mukmin saja, akan tetapi juga disediakan untuk para kafir yang membangkang

seperti Fir’aun dan para pengikutnya, Allah Swt., berfirman dalam QS. Al-Mukmin

ayat 45-46 berikut:

ه وحاق ب لل سي ٱفوقىات ما مكروا ال فرع ر يعرضون عليها لناٱ لعذاب ٱء ون سو

ا ويوم تقوم ا وعشي ا ءال فرعو ٱغدو لعذاب ٱشد ن أ لساعة أدخلو

Artinya: Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir'aun

beserta kaumnya dikepung oleh azab yang Amat buruk. Kepada mereka

dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya

kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya

ke dalam azab yang sangat keras". (QS. Al-Mukmin [40]: 45-46)

Ayat-ayat di atas dengan sangat jelas menginformasikan tentang adanya

nikmat kubur yang diterima oleh para nabi, rasul dan seluruh orang yang beriman,

ataupun siksaan yang akan ditimpakan kepada orang yang hidupnya dipenuhi dengan

kemaksiatan dan kekufuran.

Di alam barzakh , manusia akan mendapatkan pertanyaan kubur, kesenangan

atau kesulitan sesuai dengan derajat keimanannya. Alam barzakh merupakan tempat

penyucian bagi orang-orang yang beriman untuk meringankan perhitungan mereka di

akhirat (tasfiyah). Kondisi manusia di alam barzakh dapat dikelompokkan menjadi

tiga, yaitu:

a. Kelompok orang yang mendapatkan nikmat dan kebahagiaan.

Kelompok orang yang mendapatkan nikmat kubur adalah orang yang

beriman dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah, dan orang-orang yang

mendapatkan pengampunan dari Allah Swt. Inilah karunia bagi orang-orang yang

soleh. “Jangan kamu kira orang-orang yang terbunuh di jalan Allah itu mati, tapi

UJI PUBLIK

Page 181: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 167

sesungguhnya mereka hidup di sisi tuhan mereka dan mendapat rezeki.”(QS. Ali

Imran [3]: 169).

b. Kelompok orang yang mendapatkan siksaan dan kesengsaraan.

Inilah siksa bagi orang-orang kafir, durhaka, berdosa, zalim, para tiran, dan

semacamnya. “Kepada mereka ditayangkan neraka pagi dan petang, dan pada

saat datangnya hari kiamat (ia berkata): “Masukkan keluarga Firaun dalam siksa

yang paling berat.” (QS. Al-Mukmin [40]: 46)

c. Kelompok orang yang dibiarkan saja tanpa kenikmatan dan tanpa siksaan. Mereka

seperti tertidur saja, dan tersentak ketika hari kiamat tiba. Ini adalah kondisi

orang-orang yang melakukan maksiat dan dosa di dunia, tetapi tidak sebesar dosa

dan maksiat yang dilakukan oleh kelompok kedua. “dan pada hari terjadinya

kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; "Mereka tidak berdiam (dalam

kubur) melainkan sesaat (saja)". seperti Demikianlah mereka selalu dipalingkan

(dari kebenaran). dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan

keimanan (kepada orang-orang yang kafir): "Sesungguhnya kamu telah berdiam

(dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; Maka Inilah

hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya).” (QS. Al-Rum

[30]: 55-56).

1. Allah membicarakan kematian sebelum kehidupan. Allah menginformasikan kepada kita

bahwa kematian adalah makhluk seperti kehidupan. Orang jahiliah menduga bahwa

kematian itu datang secara tiba-tiba dan membabi buta. Padahal ada proses yang luar

bisaa, yang sangat mirip dengan program komputer. Para ahli memastikan bahwa

kematian itu sudah diprogram sedemikian rupa oleh Allah Swt. yang setiap orang akan

mengalaminya, yaitu ada pada setiap sel tubuh. Program kematian dimulai bersamaan

dengan sel pertama yang menjadi bahan dasar manusia. Program ini mendampingi

manusia hingga ia menemui ajalnya dengan sistem luar bisaa yang tidak ada cela sama

sekali

2. Keadaan orang mati dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: orang yang mati dalam

keadaan baik (husnul khatimah), dan orang yang mati dalam keadaan buruk (su’ul

khatimah). Orang yang beriman dan beramal saleh akan didatangi malaikat untuk

mengiburnya dan menyampaikan informasi tentang nasibnya setelah kematian, yaitu

nikmat kubur dan surga yang akan dihuninya. Sedangkan orang kafir dan orang-orang

ẓalim akan di datangi malaikat dengan mentak dan memukulnya sambil memberikan

informasi tentang ażab yang diterimanya setelah kematian.

RANGKUMAN

UJI PUBLIK

Page 182: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

168 Akidah Akhlak Kelas XI

3. Setelah ruh terpisah dari jasat maka ruh akan memasuki tahapan kehidupan selanjutnya,

yaitu di alam barzah, dan jasadnya akan dikubur bersatu kembali dengan asal

kejadiannya, yaitu tanah.

4. Alam barzakh adalah alam yang memisahkan antara kehidupan dunia dan kehidupan di

alam akhirat. Di alam barzakh ini, orang yang beriman dan beramal saleh akan

mendapatkan nikmat kubur, sedangkan yang kufur dan beramal buruk akan mendapatkan

siksa kubur.

5. Lamanya kehidupan di alam barzakh akan berlangsung sampai datangnya hari kiamat,

yang manusia tidak mengetahui kapan terjadinya.

1. Guru menyampaikan kepada siswa tentang jenis dan metode pembelajaran diskusi yang

akan dipakai (misalnya: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi

panel) dengan menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam diskusi tersebut.

2. Guru menyampaikan tema diskusi.

3. Tema diskusi adalah yang berkaitan dengan kematian, husnul khatiman, su’ul khatimah

dan barzakh .

4. Siswa menyampaikan presentasi di depan kelas

Setelah mempelajari materi kematian, husnul khatimah, su’ul khatimah, dan barzakh

maka seharusnya bisa bersikap sebagai berikut:

1. Selalu menghindari perbuatan maksiat dan dosa.

2. Beramal saleh untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan di alam akhirat.

3. Segera melakukan taubat apabila melakukan dosa atau khilaf.

4. Menjaga kesantunan sosial dalam kehidupan sehari-hari.

A. Pilihlah jawaban yang paling benar !

1. Kritisilah perilaku orang yang lalai atas datangnya kematian!

2. Bandingkan tanda-tanda orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah

dengan yang su’ul khatimah!

3. Kritisilah pendapat orang yang tidak percaya adanya siksa kubur dengan menyertakan

alasan yang benar!

AYO PRESENTASI

PENDALAMAN KARAKTER

AYO BERLATIH

UJI PUBLIK

Page 183: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 169

4. Saran apa yang dapat Saudara sampaikan agar seseorang di alam barzakh

mendapatkan nikmat kubur!

5. Bagaimana analisa Saudara atas taubatnya orang pada saat sakaratul maut?

B. Tugas terstruktur

Tulislah dalil (al-Qur’an dan hadiś yang berkaitan dengan kematian dan alam barzah!

C. Tugas mandiri tidak terstruktur

Buatlah skema perjalanan manusia dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam

barzakh, alam akhirat, surga dan neraka yang disertai penjelasan singkat!

Mutiara hikmah

هاليوعمل

نت

قدرأ

دمات

كإلىالغ

رعمل

خ

ؤت مل

Janganlah menunda pekerjaanmu hingga esok hari, apa yang dapat kamu kerjakan hari ini.

(Mahfudzat/Kata-Kata Mutiara)

UJI PUBLIK

Page 184: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

170 Akidah Akhlak Kelas XI

UJI PUBLIK

Page 185: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 171

BAB 9

SYARI’AT, TAREKAT, HAKIKAT

DAN MAKRIFAT

Sumber: Sihabul Milahudin, Dokumen Pribadi

AYO MENANYA

1. Hatim al-Asham (237 H) berkata: “ Pernah suatu hari saya ditanya, tidakkah kamu

menginginkan sesuatu?” Maka saya jawab, “saya ingin selalu sehat dari pagi hingga

malam.” Kemudian ditanya lagi, “Bukankah kamu selama seharian sehat?: Saya

Jawab. “Sehat menurutku adalah tidak menjalankan dosa dari pagi hingga malam.”

2. Dzun Nun al-Mishri (w. 248 H) pernah ditanya tentang orang hina, lalu dijawab,

“Orang hina adalah orang yang tidak tahu jalan kepada Allah dan tidak mau

mempelajarinya.”

3. Ali Al-Muzayyin (328 H) berkata: “ Dosa yang dilakukan setelah berbuat dosa

merupakan siksaan dari dosa yang pertama. Kebaikan yang dilakukan setelah

berbuat baik merupakan pahala dari kebaikan pertama).

UJI PUBLIK

Page 186: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

172 Akidah Akhlak Kelas XI

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

1.9. Menghayati kedudukan dan fungsi syari’at, ṭarekat, hakikat, dan ma’rifat dalam

ajaran Islam

2.9. Mengamalkan sikap istiqamah dalam menempuh ajaran Islam sebagai refleksi

syari’at, ṭarekat, hakikat, dan ma’rifat dalam ajaran Islam

3.9. Menganalisis dalil, kedudukan, dan fungsi syari’at, ṭarekat, hakikat, dan ma’rifat

dalam ajaran Islam

4.9. Menyajikan hasil analisis tentang dalil, kedudukan, dan fungsi syari’at, ṭarekat,

hakikat, dan ma’rifat dalam ajaran Islam

Idikator

1.9.1. Memperjelas kedudukan dan fungsi syari’at, ṭarekat, hakikat, dan ma’rifat

dalam ajaran Islam

2.9.1. Membisaakan sikap istiqamah dalam menempuh ajaran Islam sebagai

refleksi syari’at, ṭarekat, hakikat, dan ma’rifat dalam ajaran Islam

3.9.1. Mengidentifikasi dimensi ajaran Islam

3.9.2. Mengidentifikasi dalil tentang syari’at, ṭarekat, hakikat, dan ma’rifat dalam

ajaran Islam

3.9.3. Mendeskripsikan kedudukan, dan fungsi syari’at, ṭarekat, hakikat, dan

ma’rifat dalam ajaran Islam

UJI PUBLIK

Page 187: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 173

4.9.1. Merumuskan analisis tentang dalil, kedudukan, dan fungsi syari’at, ṭarekat,

hakikat, dan ma’rifat dalam ajaran Islam

PETA KONSEP

Wilayah Eksoteris Wilayah Esoteris

Syari’at Hakikat dan

Ma’rifat Tarekat

UJI PUBLIK

Page 188: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

174 Akidah Akhlak Kelas XI

Amatilah gambar berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan!

http://duniakugo.blogspot.com/p/tarekat.html

https://pcnukendal.com/perbedaan-antara-ṣalatnya-

orang-awam-dan-ahli-marifat/

A. Dimensi Ajaran Islam

Ajaran Nabi Muhammad Saw. memiliki tiga dimensi yaitu iman, islam, dan ihsan.

Tasawuf merupakan implementasi dari dimensi ihsān tersebut. Istilah tasawuf pada masa

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ….…………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ……………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

AYO MENGAMATI

AYO MENDALAMI

UJI PUBLIK

Page 189: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 175

Nabi Muhammad Saw. belum dipergunakan, tetapi secara substansial telah dilaksanakan.

Berikut ini adalah hadiś yang menjelaskan tentang iman, islam dan ihsan.

وسعندحنجل

ال:بينمان

قيضا

يهللاعنهأ صهللاسولرعنعمررض

ىهللاعل

هميهوسل

هل

س ديدش ياب

بياضالث ديد

ش رجل ينا

عل ع

لط

إذ يوم ات

ذ عراواد لشه

يرىعل

ل ر،

ثأ يه

صلىهللا بي ىالنه

سإل

ىجل حد،حته

أ ا منه ه

يعرف

ول فر، عليهالسه

بوسلمف

رك سند

ىأ

إل يه

ت

برنرك

خدأ ال:يامحمه

يهوق

خذ

ىف

يهعل فه

يهووضعك

لسيعنبت

الا

قم،ف

سولهللاصلىرال

نههللاوأ

ههإل

إل

نل

هدأ

ش

نت

مأ

لسال

ا دارسحمهمهللاعليهوسلم:

ولهللاوت

ةال قيمالصه

رمضانو صوموت

ةكا الزه ؤتي

عتت

استط إن بيت

ال حجه

يوت

سبإل صه : ال

ق

ت،يال

دق

ليمانبرنيعنا

خأال:ف

ه،ق

ق هويصد

لهيسأ

عجبنال

الف

نق

تبهؤمنباللت

تهوك

ئك

ومال

الصه.ق

ر يرهوش

درخ

قؤمنبال

يوماآلخروت

تورسلهوال

الدق

برني،ق

خألحسان،عف

نا

ه إنهراهف

نت

كمت

إنل

راهف

كت نه

أعبدهللاك

نت

ال:أ

ايراق

برنك.ق

خأاعل:ف ال:يعنالسه

ة،ق

برنيعنأ

خأالف

ق ائل. منالسه م

عل

بأ سؤولعنها

ال ماراما

لدتها،ق

ت ن

أ نال

وأ تها ربه

مة

لا

بونفيال

اول

اءيتط رعاءالشه

ةعال

ال

عراة

ال

حفاة

رىال

يانت

مهن

ق،ث

لط

بان

لال:ف

ق مه

ا،ث تملي

ث

اق . م

عل

أ ه

ورسول هللا : ت

لق ؟ ائل السه من دري

تأ عمر إيا

ف جل ه انه

تأ مبريل

مك

يعل م

ك

م(سلمالرواه(دينك

Artinya: Dari Umar ra, dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan ṣalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu“, kemudian dia berkata: “anda benar“. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “Beritahukan aku tentang Iman“. Lalu beliau bersabda: “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk“, kemudian dia berkata: “anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “Beritahukan aku tentang ihsan“. Lalu beliau bersabda: “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya“. Dia berkata: “Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan

UJI PUBLIK

Page 190: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

176 Akidah Akhlak Kelas XI

bangunannya“, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui“. Beliau bersabda: “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “.(HR. Muslim)

Pada perkembangan selanjutnya, dimensi Islam yang mengandung unsur syahadat,

salat, zakat, puasa, dan haji melahirkan ilmu syari’at atau fikih, dari dimensi iman yang

mengandung unsur iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-

Nya, hari kiamat, dan iman kepada takdir-Nya melahirkan ilmu kalam (teologi Islam),

dan dimensi ihsān pada gilirannya melahirkan ilmu tasawuf.

Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa manusia itu mempunyai tiga potensi yaitu

panca indera (anggota tubuh), akal pikiran, dan hati sanubari. Ketiga ini harus bersih dan

sehat, berdaya guna, dan dapat bekerja sama secara harmonis. Untuk menghasilkan

kondisi seperti ini ada tiga bidang ilmu yang berperan penting. Pertama, fikih berperan

dalam dalam membersihkan dan menyehatkan panca indera dan anggota tubuh. Istilah

yang digunakan fikih untuk membersihkan dan menyehatkan panca indera dan anggota

tubuh adalah ṭaharah (bersuci). Karenanya fikih banyak berurusan dengan dimensi

eksoterik (lahiriah) dari manusia. Kedua, filsafat berperan dalam menggerakkan,

menyehatkan dan meluruskan akal fikiran. Karenanya filsafat banyak berurusan dengan

dimensi metafisik dari manusia, dalam rangkan menghasilkan konsep-konsep yang

menjelaskan inti tentang sesuatu. Ketiga, tasawuf berperan dalam membersihkan hati

sanubari. Karenanya tasawuf banyak berurusan dengan dimensi esoterik (batin) dari

manusia.

Adanya tiga dimensi yang dimiliki manusia itu dapat dilihat dari isyarat yang

terkandung dalam ayat yang berbunyi di bawah ini:

ر و ٱلسمع و ٱم وجعل لكم لذي أنشأك ٱقل هو لف ٱلبص دة ون ما تشكر قليل

Artinya: Katakanlah: "Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu

pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur. (QS.

Al-Mulk [67]: 23)

Pada ayat tersebut terdapat kata al-afidah yang berarti hati. Al-Raghib al-Asfahani

mengatakan bahwa kata al-afidah adalah jamak dari kata fuad yang artinya sama dengan

al-qalb (hati), namun al-fuad lebih menunjukkan pada bekerjanya hati dalam

menimbang-nimbang masalah secara jernih. Karenanya, al-fuad lebih cocok disebut hati

kecil yang tidak pernah berbohong. Sedangkan al-qalb secara harfiah berarti bolak-balik

dan ini menunjukkan pada bekerjanya hati yang tidak tetap, terkadang suka- terkadang

benci, terkadang kasihan- terkadang kejam, dan seterusnya, karenanya ia bisa dibisiki

setan. Hal ini berbeda dengan kata al-kabidu yang artinya hati dalam bentuk fisiknya

seperti hati sapi, hati ayam yang merupakan bahan makanan.

Tasawuf sebagaimana yang dijelaskan oleh Muhammad Amin Kurdi adalah ilmu

untuk mengetahui keadaan jiwa, baik maupun buruk, kemudian bertekad untuk

mensucikan jiwa tersebut dari sifat-sifat buruk, diisi dengan sifat-sifat yang baik, serta

UJI PUBLIK

Page 191: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 177

berusaha merambah jalan (sulūk) untuk berada dekat di sisi Allah Swt. maka tasawuf

adalah jalan yang tepat untuk mencapai keadaan jiwa yang bersih sehingga dapat

menghadap Allah, sebagaimana firman-Nya:

ب سليم لل بقل ٱإل من أتى يوم ل ينفع مال ول بنون

Artinya: (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-

orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (QS. Al-Syu’ara [26]:

88-89)

Syari’at, tarekat , hakikat dan ma’rifat merupakan istilah yang digunakan dalam

dunia tasawuf untuk menunjukkan stage (tingkatan) yang harus dilalui oleh seorang

murid/salik dalam perjalanan spriritualnya. Setiap tingkat dibangun berdasarkan tingkat

sebelumnya. Syarat pertama adalah mengambil dan mengikuti syari’at, yaitu ketentuan-

ketentuan hukum yang dibuat oleh Allah untuk kehidupan manusia. Ketentuan yang

dibuat oleh Allah tersebut harus dilaksanakan dengan sepenuh hati, inilah yang

dinamakan tarekat dan seterusnya akan dicapailah tingkatan hakikat, dan bermuara pada

tahap ma’rifat.

B. Kedudukan Dan Fungsi Syari’at

Syari’at berasal dari akar kata syara’a yang berarti jalan. Ia adalah jalan yang

benar, sebagai rute perjalanan yang baik, dan dapat ditempuh oleh siapa saja. Kata

syari’at terdapat dalam al-Quran, baik dalam bentuk kata kerja (verb), kata benda

(noun), ataupun kata sifat (adjective) terdapat dalam beberapa ayat, misalnya dalam QS.

al-Jatsiyah (45): 8, al-Maidah (5): 48, al-A’raf (7): 163.

ن ك على شريعة م مون لذين ل يعل ٱء وا ه أ تبعها ول تتبع ٱلمر ف ٱثم جعلن

Artinya: kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syari’at (peraturan) dari

urusan (agama itu), Maka ikutilah syari’at itu dan janganlah kamu ikuti hawa

nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. (QS. Al-Jatsiyah [45]: 18

لكل جعلنا منكم شرعة ومنهاجا

Artinya: ….untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang

terang. (QS. Al-Maidah [5]: 48)

ون إذ تأتيهم حيتانهم يوم سبتهم شرعا ويوم ل يسبت

Artinya: ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada

mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan

air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu (QS. Al-A’raf [7]: 163)

ن ين م ٱ۞شرع لكم م يك لذي أوحينا إل ٱا وصى بهۦ نوحا و لد

Artinya: Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-

Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (QS. Asy-Syura

[42]: 13)

UJI PUBLIK

Page 192: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

178 Akidah Akhlak Kelas XI

Dalam dunia tasawuf, syari’at dijadikan sebagai dasar/pondasi bagi tahap

berikutnya (tarekat , hakikat, dan ma’rifat) sehingga kedudukannya sangat penting.

Sebagian besar sufí memahami syari’at dalam pengertian yang luas, mencakup ilmu dan

seluruh ajaran Islam. Syari’at bukan hanya sekedar kumpulan kode atau peraturan yang

mengatur tindak lahiri tetapi juga menjelaskan tentang keimanan, tauhid, cinta

(mahabah), syukur, sabar, ibadah, ẓikir, jihad, takwa, dan ihsan, serta menunjukkan

bagaimana mewujudkan realitas tersebut. Syaikh Ahmad Sirhindi mengemukakan: “di

dalam syari’at terkandung tiga hal yaitu pengetahuan (ilmu), praktik (amal), dan ikhlas.

Artinya meyakini kebenaran syari’at dan melaksanakan perintah-perintah-Nya dengan

tulus dan akhlak demi mendapatkan keridaan Ilahi”.

Al-Qusyairi, dalam al-Risālah al-Qusyairiyyah menjelaskan: “Syari’at berkaitan

dengan konsistensi seorang hamba, sementara hakikat adalah penyaksian Tuhan. Setiap

syari’at yang tidak ditopang hakikat tidak diterima, sebaliknya setiap hakikat yang tidak

dikekang syari’at tidak tercapai. Syari’at datang menetapkan beban kewajiban terhadap

para makhluk, sementara hakikat adalah kabar tentang gerak-gerik Yang Maha Benar

(Allah), syari’at adalah hendaklah engkau menyembah-Nya, sementara hakikat adalah

hendaklah engkau menyaksikan-Nya. Syari’at adalah pelaksanaan terhadap apa yang

diperintahkan, sementara hakikat adalah penyaksian terhadap apa yang ditetapkan dan

ditentukan ataupun yang disembunyikan dan ditampakkan.”

Dalam amalan tasawufnya, para sufí menjauhi apa yang dilarang, melaksanakan

apa yang diwajibkan (amalan farḍu) dan melaksanakan apa yang dianjurkan (amalan

sunnah). Mereka percaya bahwa barangsiapa yang mengabaikan dan menafikan syari’at

maka itu adalah pelanggaran berat. Para tokoh besar sufí mengutuk anggapan yang

menyatakan: “syari’at hanya untuk orang awam yang belum mengetahui kebenaran sejati,

dan bagi yang sudah mencapai tingkatan pemahaman sejati maka tidak perlu

menaatinya”. Yang benar adalah mereka yang sudah lanjut (tinggi tingkat kesufiannya)

harus beribadah lebih banyak lagi dibandingkan dengan orang bisaa, dan keberhasilannya

(memahami kebenaran) amat tergantung pada kepasrahannya dalam melaksanakan

syari’at.

C. Kedudukan Dan Fungsi Ṭarekat

Kata ṭarekat berasal dari bahasa Arab ṭārīqah, (jamak: ṭurūq atau ṭarāiq), yang

berarti: jalan atau metode atau aliran (madzhab). Tarekat adalah jalan untuk mendekatkan

diri kepada Allah dengan tujuan untuk sampai (wusul) kepada-Nya. Tarekat merupakan

metode yang harus ditempuh seorang sufi dengan aturan-aturan tertentu sesuai dengan

petunjuk guru atau mursyid tarekat masing-masing, agar berada sedekat mungkin dengan

Allah Swt. Tarekat secara literal juga bermakna jalan tanpa rambu di padang pasir. Jalan

UJI PUBLIK

Page 193: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 179

ini tidak ditandai dengan rambu keluar yang jelas, laksana jalan bebas hambatan. Untuk

menemukan jalan keluar di padang pasir tanpa rambu ini, kita perlu mengenal daerah

tersebut dengan baik, atau kita memerlukan pemandu yang mengetahui arah yang dituju

dan akrab dengan tanda-tanda setempat. Memasuki tahapan ini, seorang murid mencapai

kekuatan untuk memulai tasawuf; mengubah pemahaman ibadah eksoterik (lahiriah)

menjadi ibadah esoterik (batiniah). Tanpa ada kepatuhan yang tinggi, kebajikan,

ketabahan, dan kesabaran, seorang murid tidak akan mampu memasuki tahap ini.

Suatu ketika, Syaikh Bahauddin al-Naqsyabandi ditanya, apa tujuan ṭarekat?

Beliau menjawab: “Tujuannya adalah untuk mengetahui secara rinci apa yang baru

engkau ketahui secara singkat, dan untuk merasakan dalam penglihatan apa yang engkau

ketahui lewat penjelasan dan argumen”. Tujuan ṭarekat adalah untuk memperkuat

keyakinan terhadap syari’at, meyakini kebenarannya, mematuhi ajaran-ajarannya dengan

senang dan spontan, mengikis kemalasan dan meniadakan penentangan atas keinginan

diri (nafsu). Ahli tasawuf mengaitkan istilah ṭarekat dengan firman Allah Swt.

موا على ٱوألو هم ما ء ٱستق غدقالطريقة لسقين

Artinya: dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama

Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar

(rezki yang banyak) (QS. Al-Jin [72]: 16)

Metode yang digunakan para sufí untuk mendekatkan diri kepada Allah berbeda-

beda, sebagian mereka melalui cara selalu dalam keadaan ẓikir kepada Allah (mulāzamah

al-zikr), selalu melatih diri (riyāḍah), selalu bersungguh-sungguh untuk membersihkan

hati dan sifat-sifat tercela dan hara nafsu (mujāhadah). Sebagian yang lain melalui tujuh

metode yaitu: memperingati diri (musyāratah), mengawasi diri (murāqabah), introspeksi

diri (muhāsabah), menghukum diri (mu’āqabah), kesungguhan lahir batin (mujāhadah),

menyesali diri (mu’ātabah), dan pembukaan hijab (mukāsyafah). Bersamaan dengan itu

mereka akan melintasi tingkatan-tingkatan (maqāmat) antara lain taubat, sabar, ridha,

zuhud, mahabbah, dan ma’rifat.

Pada dasarnya, ṭarekat yang ditempuh oleh para sufí berupa ibadah ẓikir yang

berasal dari praktik Nabi Muhammad Saw. yang kemudian diamalkan oleh al-khulafa’ al-

rasyidūn, tabi’īn, tabi’i at-tabi’īn, dan seterusnya sampai kepada para syaikh atau mursyid

secara sambung-menyambung sampai sekarang. J. Spencer Trimingham menyimpulkan

perkembangan tarekat sebagai berikut:

1. Tahap khanqah terjadi sekitar abad ke-10 M. Pada tahap ini tarekat berarti jalan atau

metode yang ditempuh seorang sufi untuk sampai kepada Allah secara individual

(farḍiyah). Pada masa ini para sufí melaksanakan kontemplasi dan latihan-latihan

spiritual secara individual. ā

UJI PUBLIK

Page 194: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

180 Akidah Akhlak Kelas XI

2. Tahap ṭarekat terjadi sekitar abd ke-12 M. Pada masa ini sudah terbentuk ajaran-

ajaran, peraturan dan metode tasawuf, muncul pula pusat-pusat yang mengajarkan

tasawuf dengan silsilahnya masing-masing. Pada tahap ini tasawuf telah mengambil

bentuk kelas menengah.

3. Tahap ṭā’ifah terjadi pada abad ke-15 M. Pada masa ini terjadi transisi misi ajaran dan

peraturan-peraturan dari guru tarekat yang disebut syaikh kepada para pengikut atau

murid-muridnya. Pada masa ini muncul organisasi-organisasi tasawuf yang

mempunyai cabang di tempat lain, misalnya Tarekat Qadariyah, tarekat

Naqsyabandiyah, dan Tarekat Sadziliyah.

Dalam tradisi tarekat, murid-murid bisaanya berkumpul di suatu tempat yang

disebut ribāt, zāwiyah, atau khanaqah untuk melakukan latihan-latihan ruhani (ẓikir Allāh)

yang materi pokoknya adalah membaca istighfar, membaca salawat nabi dan membaca

ẓikir nafi isbāt dan ismu żāt secara bersama di bawah bimbingan guru (mursyid), yang di

dalamnya ada ajaran-ajaran (‘amaliyyah), aturan-aturan (adab), kepemimpinan (mursyid),

hubungan antara murid dan mursyid atau antara guru dengan anggota tarekat , wāsilah,

rābiṭah, silsilah, ijāzah, sulūk, dan ritual-ritual seperti bay’ah atau talqīn, khusūsiyah,

haul, dan manāqib.

Dalam menjalankan ṭarekat, seorang murid dipersyaratkan untuk memenuhi unsur-

unsur sebagai berikut:

a. Mempelajari ilmu pengetahuain yang berkaitan dengan syari’at agama

b. Mengamati dan bersaha semaksimal mungkin untuk mengikuti jejak langkah guru;

melaksanakan perintahnya dan meninggalkan larangannya.

c. Tidak mencari-cari keringanan dalam beramal agar tercapai kesempurnaan hakiki.

d. Berbuat dan mengisi waktu seefisien mungkin dengan segala wirid dan doa guna

pemantapan dan kekhususan dalam mencapai maqamat yang lebih tinggi.

e. Mengekang kawa nafsu agar terhindar dari kesalahan yang menodai amal.

D. Kedudukan Dan Fungsi Hakikat

Hakikat berarti kebenaran atau kenyataan yang sebenarnya, seakar dengan kata al-

Haqq, "reality", absolut adalah kebenaran esoteris yang merupakan batas-batas dari

transendensi dan teologis. Dalam kepustakaan sufi, hakikat berarti persepsi atas realitas

menurut pengetahuan mistik. Hakikat juga dapat diartikan sebagai kebenaran yaitu makna

terdalam dari praktik dan petunjuk yang ada pada syari’at dan tarekat . Syari’at ibarat

ilmu tentang obat. Tarekat adalah pengobatan, dan hakikat adalah kesehatan.

Dalam pengertian seperti ini, hakikat merupakan tahap ketiga dalam ilmu tasawuf,

yakni: syari'at (hukum yang mengatur), tarekat (suatu jalan atau cara); sebagai suatu

UJI PUBLIK

Page 195: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 181

tahapan dalam perjalanan spiritual menuju allah al-haqq, hakikat (kebenaran yang

essensial), dan ma'rifat (mengenal Allah dengan sebenar-benarnya, baik asma, sifat,

maupun af'al-Nya). Allah Swt. berfirman:

ذا لهو حق يم لعظ ٱسم رب ك ٱفسب ح ب ليقين ٱإن ه

Artinya: Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar. Maka

bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha besar. (QS. Al-

Waqiah [56]: 95-96)

لكم ٱلل رب كم ٱفذ إل ٱ فماذا بعد لحق ل ٱلحق رفون ى تص فأن لضل

Artinya: Maka (Zat yang demikian) Itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya maka tidak

ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka Bagaimanakah kamu

dipalingkan (dari kebenaran)? (QS Yunus [10]: 32)

Syaikh Athaillah As-Sakandary menyampaikan bahwa amal perbuatan terdiri atas

tiga bagian, yaitu: Amal syari’at; amal tarekat, dan amal hakikat. Syari’at untuk

memperbaiki zawahir atau zawarih (anggota badan), tarekat untuk memperbaiki dhamir

(hati); dan hakikat untuk memperbaiki sarair (ruh). Memperbaiki zahir (anggota badan)

dengan tiga perkara pula yaitu: ikhlas , sidiq (jujur), dan tuma’ninah

(ketenangan). Memperbaiki ruh juga dengan tiga cara, yaitu: Murāqabah

(waspada/merasa, diawasi/seolah-olah melihat Allah Swt.), musyāhadah (menyaksikan

asma, sifat, dan af’al-Nya), dan, ma’rifat (mengenal Allah Swt.) Atau dengan pengertian

lain, bahwa memperbaiki ẓahir (anggota badan) yaitu dengan menjauhi larangan Allah

Swt. dan mengikuti perintah-Nya, memperbaiki hati yaitu dengan menjauhi sifat-sifat

tercela dan menghiasinya dengan sifat-sifat utama, dan memperbaiki ruh dengan

menghinakannya dan menundukkannya sehingga menjadi terdidik adab, tawaduk, dan

berbudi.

Ahli syari’at ialah orang yang melaksanakan amal ibadah untuk mencari

imbalan/upah (li talabi al-ujur). Ahli tarekat masih dalam perjalanan antara syari’at dan

hakikat. Sedangkan ahli hakikat ialah orang-orang yang melaksanakan ibadah semata-

mata karena mengikuti perintah-Nya (ikhlas), disertai dengan rasa khauf (takut/gentar),

raja (harap), dan mahabbah (cinta).

Syari’at mengandung segala ilmu yang disyari’atkan, sedangkan hakikat

mengandung segala ilmu yang tersembunyi, dan seluruh maqām (kedudukan di sisi Allah

Swt.) bertingkat-tingkat di dalam keduanya. Syari’at itu pohon dan hakikat itu buahnya.

Ahli syari’at akan batal salatnya dengan bacaan yang buruk, sedangkan ahli hakikat akan

batal salatnya dengan akhlak yang buruk. Karena sesungguhnya pemilik akhlak buruk itu

berada pada hijab (terhalang) dari menyaksikan keagungan Allah Swt. di dalam salat. Dan

UJI PUBLIK

Page 196: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

182 Akidah Akhlak Kelas XI

orang yang hatinya terhijab maka ia tidak salat, karena sesungguhnya salat adalah sebuah

hubungan dengan Allah Swt.

Imam Malik mengatakan bahwa seorang mukmin sejati adalah orang yang

mengamalkan syari’at dan hakikat secara bersamaan tanpa meninggalkan salah satunya.

“Hakikat tanpa syari’at adalah kepalsuan, sedang syari’at tanpa hakikat adalah sia-sia.

Barangsiapa bersyari’at tanpa berhakikat, niscaya ia akan menjadi fasik. Sedang yang

berhakikat tanpa bersyari’at, niscaya ia akan menjadi zindik. Barangsiapa menghimpun

keduanya (syari’at dan hakikat), ia benar-benar telah berhakikat.”

E. Kedudukan Dan Fungsi Ma’rifat

Dari segi bahasa, ma’rifat berarti pengetahuan atau pengalaman, sedangkan dalam

istilah sufi, ma’rifat diartikan sebagai kearifan yang dalam akan kebenaran spiritual.

Beberapa sufi mendefinisikannya sebagai perkembangan pengetahuan tentang Allah

dalam kesadaran seseorang, yang berarti naiknya diri seseorang ke titik yang

merealisasikan kemanusiaannya dengan semua dimensi dan nilai intrinsiknya.

Ma’rifat adalah cahaya yang dipancarkan kepada hati siapa saja yang

dikehendaki-Nya. Ini merupakan pengetahuan hakiki yang datang melalui

“penyingkapan” (kasyf), “penyaksian” (musyahadah), dan “cita rasa” (dzauq).

Pengetahuan ini berasal dari Allah. Imam Ja’far al-Sadiq mengatakan, “Para ahli ma’rifat

(arifin) berada bersama orang-orang, sedangkan hatinya bersama Allah. Jika hatinya

melupakan Alah sekejab saja, ia akan mati karena kerinduannya kepada Allah.

Dzū al-Nūn al-Misrī menyebutkan ada tiga tingkatan Ma’rifat. Pertama, ma’rifat

kalangan awam (orang banyak pada umumnya), mereka mengetahui tidak ada Tuhan

selain Allah melalui pembenaran berita tentang Tuhan dalam pengajaran syahadat.

Kedua, ma’rifat kalangan ulama dan para filsuf yang memikirkan dan merenungkan

fenomena alam ini, mereka mengetahui adanya Allah melalui tanda-tanda atau dalil-dalil

pemikiran. Ketiga, ma’rifat kalangan para wali dan orang-orang suci, mereka mengenal

Allah berdasarkan pengalaman kesufian mereka, yakni mengenal Tuhan dengan Tuhan.

Ma’rifat tingkat ketiga inilah yang kemudian dipandang dalam lingkungan tasawuf

sebagai ma’rifat hakiki dan tertinggi.

Junaid al-Baghdadi mengatakan: “ Seseorang tidak akan menjadi ‘arif sebelum ia

menjadi bumi diinjak oleh orang yang saleh dan jahat, menjadi seperti awan yang

menaungi semua makhluk, dan menjadi hujan menyirami segala sesuatu baik yang

mencintainya maupun yang membencinya.”

Al-Qusyairi menjelaskan, bahwa hati adalah sarana untuk mengetahui sifat-sifat

Tuhan, mencintai-Nya, dan melihat-Nya. Hati manusia mempunyai tiga kapasitas, yaitu:

UJI PUBLIK

Page 197: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 183

(1) potensi untuk mengetahui sifat-sifat Tuhan, disebut qalb (hati), (2) potensi untuk

mencintai Tuhan, disebut rūh, (3) potensi untuk melihat Tuhan, disebut sirr.

Al-Ghazali berpendapat bahwa kemampuan ma’rifat kepada Allah bersifat fitrah,

dengan pengertian setiap manusia mempunyai potensi bawaan yaitu terletak pada hati.

Setiap hati secara fitrah memiliki potensi mengetahui hakikat-hakikat dari segala yang

ada karena hati itu adalah substansi rabbani yang mulia. Hati inilah pemikul amanah yang

diletakkan Tuhan pada manusia, ma’rifat tersebut tidak lain dari ma’rifat dan tauhid. Hati

itu menurut al-Ghazali memiliki dua gerbang, yaitu: (1) gerbang yang menghadap ke

alam yang dapat ditangkap oleh indera badan, dan (2) gerbang yang menghadap ke alam

gaib, yang tidak dapat ditangkap oleh indera badan. Oleh sebab itu, hati mempunyai dua

potensi, yaitu: pertama potensi untuk memiliki pengetahuan yang masuk melalui gerbang

pertama yang menghadap ke alam materi. Itulah pengetahuan indrawi yang diupayakan

oleh para ilmuwan dan pemikir, dan kemudian pengetahuan-pengetahuan inderawi itu

diolah, dianalisa, dan dipertimbangkan akal, sehingga dihasilkan pengetahuan rasional,

termasuk pengetahuan rasional tentang Tuhan. Pengetahuan inderawi dan rasional yang

dicapai melalui gerbang pertama ini masuk ke dalam kategori pengetahuan bisaa.

Kedua, potensi untuk memiliki pengetahuan yang masuk melalui grbang kedua

yang menghadap ke alam gaib. Pengetahuan itu baru dapat diperoleh bila gerbangnya

terbuka, atau bila semua hijab yang menutupnya tersingkap. Pengetahuan itu disebut

pengetahuan kasy, pengetahuan laduni, pengetahuan wahyu, atau ma’rifat hakiki.

Ma’rifat hakiki tentang Tuhan dan alam gaib menghasilkan keyakinan yang hakiki, yang

tidak dapat digoncang atau digoyahkan oleh apapun, seperti tak tergoyahkannya

keyakinan bahwa sepuluh lebih banyak dari tiga.

Hati sebagai sarana untuk memperoleh ma’rifat hakiki, menurut al-Ghazali adalah

bagaikan cermin yang harus diupayakan bersih, bening, dan tembus cahaya, serta dapat

merekam dan menampakkan gambar-gambar dari realitas yangada. Pengetahuan adalah

gambar-gambar dari realitas yang ada itu, baik realitas inderawi maupun realitas gaib.

Untuk memperoleh ma’rifat hakiki harus melalui proses yang berlangsung secara

kontinyu atau berulang-ulang. Semakin banyak keterbukaan hati maka semakin banyak

hakikat atau rahasia ketuhanan yang diketahui sang ārif. Kendati bisa semakin banyak,

ma’rifat hakiki tidak dapat menjadi ma’rifat yang penuh tentang Tuhan karena Tuhan itu

tidak terbatas (infinite) sedangkan sang ārif sebagai manusia dan makhluk bersifat

terbatas (finite). Al-Junaid al-Baghdadi mengisyaratkan hal itu dengan mengatakan:

“Cangkir teh tidak akan bisa menampung segala air yang ada di laut.”

Sebagaimana halnya dengan mahabbah, ma’rifat kadang-kadang dipandang

sebagai maqam dan kadang-kadang dianggap sebagai hal. Dalam pandangan al-Junaid al-

Baghdadi, ma’rifat dianggap sebagai hal, sedangkan dalam Risalah Qusyairiyah, ma’rifat

UJI PUBLIK

Page 198: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

184 Akidah Akhlak Kelas XI

dianggap sebagai maqam. Sementara itu al-Ghazali dalm Ihya’ Ulumuddin memandang

ma’rifat datang sebelum mahabbah, tetapi al-Kalabazi memandang bahwa ma’rifat

datang sesudah mahabbah. Selanjutnya ada pula yang mengatakan bahwa ma’rifat dan

mahabbah merupakan kembar dua yang selalu disebut berbarengan. Keduanya

menggambarkan keadaan dekatnya hubungan seorang sufí dengan Tuhan.

Adapun alat yang digunakan untuk ma’rifat adalah qalb (hati), namun artinya

tidak sama dengan heart dalam bahasa Inggris, karena qalb selain alat untuk merasa

adalah juga untuk berfikir. Bedanya qalb dengan akal adalah bahwa akal tidak bisa

memperoleh pengetahuan yang sebenarnya tentang Tuhan, sedangkan qalb bisa

mengetahui hakikat dari segala yang ada, dan jika dilimpahi cahaya Tuhan, bisa

mengetahui rahasia-rahasia Tuhan.

Proses sampainya qalb pada cahaya Tuhan ini erat kaitannya dengan konsep

takhalli, tahalli, dan tajalli. Takhalli yaitu mengosongkan diri dari akhlak tercela dan

perbuatan maksiat melalui taubat. Hal ini dilanjutkan dengan tahalli yaitu menghiasi diri

dengan akhlak mulia dan amal ibadah. Sedangkan tajalli adalah terbukanya hijab,

sehingga tampak jelas cahaya Tuhan. Hal ini sejalan dengan firman Allah Swt. berikut:

ا وخر موسى صعق ا فلما تجلى رب هۥ للجبل جعلهۥ دك Artinya: tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu

hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. (QS.Al-A’raf [7]: 143)

Kemungkinan manusia mencapai tajalli atau mendapatkan limpahan cahaya

Tuhan dapat pula dilihat dari isyarat ayat berikut ini:

لل لنورهۦ من يشا ء ٱن ور على نور يهدي

Artinya: cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya

siapa yang Dia kehendaki (QS. An-Nur [24]: 35)

1. Ajaran yang dibawa Nabi Muhammad mempunyai tiga dimensi, yaitu: iman, Islam, dan

ihsan.

2. Dalam pengembangan keilmuan, iman menghasilkan ilmu kalam/teologi

Islam/ushuluddin/tauhid/ilmu akidah. Islam menghasilkan ilmu fikih/syari’ah. Sedangkan

ihsan mengejawantahkan menjadi ilmu tasawuf yang didalamnya mencakup syari’at,

ṭarekat, hakikat dan ma’rifat.

3. Antara syari’at, ṭarekat, hakikat, dan ma’rifat adalah satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Tujuan orang beribadah dalam segala aspeknya adalah untuk

ma’rifat kepada Allah Swt. Untuk mencapai ma’rifat kepada Allah Swt. dibutuhkan

seperangkat aturan yang dinamakan syari’at. Adapun ṭarekat adalah menjalankan syari’at

RANGKUMAN

UJI PUBLIK

Page 199: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 185

secara utuh dan konsisten menuju pintu gerbang pemahaman akan hakikat dari suatu

ibadah, dan pada akhirnya akan mendapatkan pemahaman yang utuh tentang Tuhan,

inilah yang dinamakan ma’rifat.

4. Dalam ajaran tasawuf, syari’at adalah pondasi yang harus dibangun oleh seorang sufí

dalam laku spiritualnya, untuk itu harus kokoh. Adapun tarekat adalah perwujudan dari

sikap taat atas petintah-perintah yang terdapat dalam syari’at dan menjauhi larangan.

Apabila seorang sufí mampu melaksanakan ajaran syari’at dengan baik maka akan

mendapatkan suatu pemahaman yang hakiki makna makhluk dan Khalik (Tuhan). Orang

yang demikianlah yang dianggap telah memasuki tahapan hakikat, dan pengetahuan yang

tertinggi di mata sufí adalah ma’rifat.

5. Guru atau mursyid adalah sangat penting kedudukannya dalam laku spiritual. Tanpa

bimbingan guru yang otoritatif (mempunyai sanat keilmuan yang benar) maka seorang

murid/salik akan tersesat dan tidak akan sampai kepada ma’rifatullah.

1. Guru menyampaikan kepada siswa tentang jenis dan metode pembelajaran diskusi yang

akan dipakai (misalnya: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi

panel) dengan menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam diskusi tersebut.

2. Guru menyampaikan tema diskusi.

3. Tema diskusi adalah:

a. Kedudukan syari’at dalam ilmu tasawuf.

b. Kedudukan ṭarekat dalam ilmu tasawuf.

c. Kedudukan hakikat dalam ilmu tasawuf.

d. Kedudukan ma’rifat dalam ilmu tasawuf.

4. Siswa menyampaikan presentasi di depan kelas.

Setelah mempelajari kedudukan dan fungsi syari’at, ṭarekat, hakikat, dan ma’rifat

maka seharusnya kita bisa bersikap sebagai berikut:

1. Belajar tekun tentang ilmu-ilmu syari’at sehingga dapat melaksanakan amalan ibadah

dengan benar.

2. Melaksanakan amal ibadah sesuai dengan tuntunan syari’at.

3. Menyucikan jiwa dengan akhlak mulia dan menghindari akhlak tercela.

4. Menjaga keikhlasan dalam segala perbuatan.

5. Meningkatkan etos belajar, etos kerja, dan etos ibadah.

AYO PRESENTASI

PENDALAMAN KARAKTER

AYO BERLATIH

UJI PUBLIK

Page 200: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

186 Akidah Akhlak Kelas XI

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Lakukan analisis terhadap dimensi ajaran Islam jika dihubungkan dengan ilmu

tasawuf!

2. Kritisilah ajaran tasawuf yang meninggalkan syari’at!

3. Apa yang akan terjadi apabila mementingkan hakikat dan meninggalkan syari’at atau

sebaliknya?

4. Lakukanlah analisis terhadap kedudukan ma’rifat dalam ajaran tasawuf!

5. Lakukanlah analisis terhadap kedudukan ṭarekat dalam menuju hakikat dan ma’rifat!

B. Tugas terstruktur

Tulislah ayat-ayat al-Qur’an atau al-hadiś yang berkaitan dengan ṭarekat, hakikat dan

ma’rifat!

C. Tugas mandiri tidak terstruktur

Isilah tabel nama-nama ṭarekat berikut!

No Nama Ṭarekat Nama Pendiri/Syaikh

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

dst

Mutiara Hikmah

Syaikh Ibnu Athoillah menyampaikan hikmahnya: “Reka daya upaya kamu untuk mendapatkan apa saja yang telah dijamin bagimu dan kamu malah lalai terhadap kewajiban

yang diamanatkan kepadamu, itu pertanda bahwa mata hatimu telah buta.”

Amin, K.H. Mustaghfirin, Tasawuf dan Etos Kerja, (Malang: PT. Latif Kitto Mahesa, 2016).

UJI PUBLIK

Page 201: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 187

UJI PUBLIK

Page 202: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

188 Akidah Akhlak Kelas XI

BAB 10

TOKOH DAN AJARAN TASAWUF SUFI BESAR

Imam Junaid Al-Baghdari, Rabi’ah Al-Adawiyah, Iman Al-Ghazali,

Dan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani

Sumber: Sihabul Milahudin, Dokumen Pribadi, Karya Ninis Wulandari

Tubuh lahir mempunyai pancaindera untuk mengenal semua yang lahiriah.

Panca indera tersebut berupa penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dan

penyentuhan serta alat-alat yang digunakan adalah mata, telinga, hidung, lidah, tangan

dan lain-lain. Tubuh halus atau diri batin juga mempunya indera untuk mengenal

perkara yang gaib, indera ini dinamakan basirah atau mata hati. Basirah berbeda dari

sifatnya dalam melihat bila dibandingkan dengan melihat yang dimiliki oleh mata lahir.

Kesehatan mata lahir perlu diperhatikan agar dapat berfungsi dengan

maksimal. Begitu juga dengan mata batin. Mata lahir dijaga dengan memperhatikan

asupan gizi yang dibutuhkan oleh mata, mata batin dijaga dengan menghindarkan diri

dari segala kotoran batin sehingga terjaga kebersihan dan kekuatannya. Semakin bersih

dan suci mata batin maka akan semakin tajam untuk melihat sesuatu yang bersifat

batiniyah.

UJI PUBLIK

Page 203: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 189

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

1.10. Menghayati nilai-nilai keruhanian Islam dalam ajaran tasawuf para sufi besar

2.10. Mengamalkan sikap taqwa dan istiqamah yang mencerminkan nilai-nilai tasawuf

dalam kehidupan.

3.10. Menganalisis definisi, tokoh utama, dan inti ajaran tasawuf (Imam Junaid al-

Baghdadi, Rabi’ah al-Adawiyah, al-Ghazali, dan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)

4.10. Menyajikan hasil analisis tentang inti ajaran tasawuf (Imam Junaid al-Baghdadi,

Rabi’ah al-Adawiyah, al-Ghazali, dan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)

UJI PUBLIK

Page 204: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

190 Akidah Akhlak Kelas XI

Idikator

1.10.1. Memperjelas nilai-nilai keruhanian Islam dalam ajaran tasawuf para sufi besar

2.10.1. Membisaakan sikap taqwa dan istiqamah yang mencerminkan nilai-nilai

tasawuf dalam kehidupan.

3.10.1. Siswa dapat mengidentifikasi definisi, tokoh utama, dan inti ajaran tasawuf

(Imam Junaid al-Baghdadi, Rabi’ah al-Adawiyah, al-Ghazali, dan Syaikh

Abdul Qadir al-Jailani)

3.10.2. Siswa dapat menyimpulkan definisi, tokoh utama, dan inti ajaran tasawuf

(Imam Junaid al-Baghdadi, Rabi’ah al-Adawiyah, al-Ghazali, dan Syaikh

Abdul Qadir al-Jailani)

3.10.3. Merumuskan hasil analisis tentang inti ajaran tasawuf (Imam Junaid al-

Baghdadi, Rabi’ah al-Adawiyah, al-Ghazali, dan Syaikh Abdul Qadir al-

Jailani)

PETA KONSEP

UJI PUBLIK

Page 205: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 191

Amatilah gambar berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan!

https://iqra.id/kisah-pertobatan-dan-munajat-

munajat-rabiah-al-adawiyah-217020/

http://ramadan.rakyatku.com/read/162263/2019/08/2

7/sirri-as-saqathi-sufi-yang-merasa-menyesal-mengucap-alhamdulillah

A. Pengertian Tasawuf

Ditinjau dari segi bahasa (etimologi), para ahli berbeda pendapat tentang

nisbah/sandaran asal kata tasawuf. Harun Nasution menyebutkan lima istilah yang

berkenaan dengan asal kata tasawuf, yaitu:

1. Ṣafa (suci). Disebut ṣafa (suci) karena kesucian batin kaum sufi dan kebersihan

tindakan dan keikhlasannya.

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ….…………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ……………………………………

…………....………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

AYO MENGAMATI

AYO MENDALAMI

UJI PUBLIK

Page 206: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

192 Akidah Akhlak Kelas XI

2. Ṣaff (barisan). Karena kaum sufi mempunyai iman kuat, jiwa bersih, ikhlas dan

senantiasa memilih barisan yang paling depan dalam ṣalat berjama’ah.

3. Theosophi (Yunani: theo = Tuhan; shopos = hikmah, ilmu yang tinggi dan dalam);

yang artinya hikmah / kearifan ketuhanan.

4. Ṣuffah (serambi tempat duduk); yakni serambi masjid Nabawi di Madinah yang

disediakan untuk orang-orang yang belum mempunyai tempat tinggal dari kalangan

Muhajirin di masa Rasulullah Saw.Mereka bisaa dipanggilahli shuffah (pemilik

serambi) karena di serambi masjid itulah mereka bernaung.

5. Ṣūf (bulu domba); hal ini disebabkan kaum sufi bisaa menggunakan pakaian dari bulu

domba yang kasar, sebagai lambang akan kerendahan hati mereka, juga untuk

menghindari sikap sombong di hatinya di samping untuk menenangkan jiwa, serta

meninggalkan usaha-usaha yang bersifat duniawi. Syuhrawardi mengatakan bahwa

mereka berkumpul di masjid Madinah, seperti halnya orang sufi berkumpul di

Zawiyah dan Ribath. Mereka tidak tergerak untuk berusaha mencari nafkah dan

membutuhkan hidup. Rasulullah sendiri membantu mereka untuk memperhatikan dan

memberi bantuan kepadanya.

Sedangkan secara terminologi, berikut ini adalah beberapa definisi tasawuf yang

diungkapkan oleh para ahli:

1. Abu Yazid Al-Bustami (w. 261 H / 875 M), pencetus teori fana’ baqa’ dan ittihad

mengemukakan bahwa tasawuf meliputi tiga aspek, yaitu kha’, ha’ dan jim. Kha’

maksudnya takhalli berarti mengosongkan diri dari perangai yang tercela; ha’

maksudnya tahalli berarti menghiasi diri dengan akhlak terpuji, dan jim maksudnya

tajalli, berarti mengalami kenyataan ketuhanan.

2. Al-Junaid al-Baghdadi (w. 297 H/910 M) yang dikenal dengan bapak tasawuf

moderen. Ia mendefinisikan tasawuf sebagai keberadaan bersama Allah SWT tanpa

adanya penghubung. Baginya tasawuf berarti membersihkan hati dari sifat yang

menyamai binatang, menekan sifat basyariyah, menjauhi hawa nafsu, memberikan

tempat bagi sifat kerohanian, berpegang pada ilmu kebenaran, memberi nasihat

kepada umat, benar-benar menepati janji kepada Allah SWT dan mengikuti syari’at

Rasulullah Saw.

3. Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili (w.1258), Syaikh sufi besar dari Arika Utara,

mendefinisikan tasawuf sebagai praktik dan latihan diri melalui cinta yang dalam dan

ibadah untuk mengembalikan diri kepada jalan Tuhan.

4. Muhammad Amin al-Kurdy memandang tasawuf sebagai suatu ilmu yang dengannya

dapat diketahui hal-hal yang terkait dengan kebaikan dan keburukan jiwa, cara

membersihkannya dengan sifat-sifat terpuji, cara melakukan suluk, melangkah

menuju keridhoan yang diperintahkan-Nya. Orang sufi menurut Al-Kurdi yaitu orang

yang hatinya jernih, terhindar dari kehidupan buruk, dan senantiasa terisi oleh nur

ilahi, sehingga kemurnian hatinya bagaikan emas.

5. Zakaria al-Anshari (852– 925 H/ 1448-1519 M) seorang penulis tasawuf memandang

tasawuf sebagai cara menyucikan diri, meningkatkan akhlak dan membangun

UJI PUBLIK

Page 207: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 193

kehidupan jasmani dan rohani untuk mencapai kebahagiaan abadi. Unsur utama

tasawuf adalah penyucian diri dan tujuan akhirnya adalah kebahagiaan dan

keselamatan.

6. Ibrahim Basyuni mengkategorikan pengertian tasawuf pada tiga hal: Pertama, al-

Bidayah, yaitu pemahaman tasawuf pada tingkat permulaan yaitu menekankan

kecenderungan jiwa dan kerinduannya secara fitrah kepada Yang Maha Mutlak,

sehingga orang senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Kecenderungan jiwa seperti ini menurutnya dimiliki oleh setiap manusia. Dalam

fitrah inilah manusia berbeda dengan binatang. Kedua, al-Mujahadah, yaitu

pemahaman tasawuf pada pengalaman yang didasarkan pada kesungguhan yaitu yang

lebih menonjolkan akhlak dan amal dalam pendekatan diri kepada Allah Swt. Ketiga,

al-Madzaqat yaitu pemahaman tasawuf pada pengalaman batin dan perasaan

keberagamaan, terutama dalam mendekati dzat yang mutlak.

Dari ketiga pemahaman kategori tasawuf di atas, Basyuni menyimpulkan bahwa

tasawuf adalah kesadaran murni yang mengerahkan jiwa secara benar kepada amal

dan aktivitas yang sungguh-sungguh dan menjauhkan diri dari keduniawian dalam

mendekatkan diri kepada Allah Swt. untuk mendapatkan perasaan dalam berhubungan

dengan-Nya.

7. Amin Syukur mendefinisikan tasawuf sebagai sistem latihan dengan kesungguhan

(riyāḍah, mujahadah) untuk membersihkan, mempertinggi dan memeperdalam aspek

kerohanian dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub) sehingga segala

perhatian hanya tertuju kepada-Nya.

Merujuk kepada pengertian di atas, maka tasawuf dapat didefinisikan sebagai suatu

ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlaq,

membangun dhahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi.

B. Ajaran Tasawuf Imam Junaid Al-Baghdadi

1. Biografi

Nama lengkapnya adalah Abu Qasim al-Junaid ibnu Muhammad ibnu Junaid

al-Baghdadi. Ia kemudian lebih populer dengan panggilan al-Junaid al-Baghdadi, dan

terkadang juga dipanggil al-Junaid saja. Lahir di kota Nihawand, Persia dan wafat

pada 298 H/910 M.

Imam Juaid belajar ilmu tasawuf kepada pamannya , Syaikh Sari al-Saqati (w.

253 H/867 M), dan al-Harits al-Muhasibi pendiri Madrasah al-Baghdadiyah. Sejak

kecil, al-Junaid terkenal sebagai seorang anak yang cerdas sehingga sangat mudah

dan cepat belajar kepada pamannya. Karena kecerdasannya itu, ketika berumur tujuh

tahun, al-Junaid telah diuji oleh gurunya tentang makna syukur, maka dijawabnya

dengan tangkas: “Syukur adalah jangan sampai anda berbuat maksiat dengan nikmat

yang telah diberikan oleh Allah Swt”.

Kehidupan al-Junaid, disamping sebagai seorang sufi juga sebagai seorang

pedagang. Beliau meneruskan usaha ayahnya, yaitu sebagai pedagang barang pecah-

UJI PUBLIK

Page 208: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

194 Akidah Akhlak Kelas XI

belah di pasar tradisional. Setelah selesai berdagang, beliau pulang ke rumah dan

mampu mengerjakan salat dalam waktu sehari-semalam sebanyak empat ratus rakaat.

Walaupun diberi karunia harta yang banyak, tetapi gaya hidupnya jauh dari

kemewahan. Sebagian besar kekayaannya disumbangkan kepada orang-orang sufí

yang miskin atau digunakan untuk menjamu kawan-kawannya. Dia adalah sufí yang

zuhud, tetapi dia tidak membuat hidupnya terlalu sederhana dan menjauhi kehidupan

yang enak. Dia tidak menyenangi politik, apalagi terjun ke dunia tersebut. Dia hidup

menyibukkan diri dengan memanjangkan ṣalat, memperbanyak puasa, dan sangat

senang membaca al-Qur’an

Al-Junaid lebih mementingkan mengajar dan berdiskusi dari pada menulis

buku, sehingga Ibnu Nadim dalam bukunya al-Fihrits hanya menyebutkan dua kitab

al-Junaid, yaitu Amtsal al-Qur’an yang naskahnya sudah tidak ada, dan ar-Rasa’il

yang sebagian besar dapat ditemukan. Oleh karena itu sebagian besar pendapatnya

yang dapat kita temukan adalah yang dimuat dalam kitab-kitab karangan muridnya.

Pada akhir perjalanan hidupnya, ia diakui banyak muridnya sebagai imam.

Imam Junaid meninggal pada hari Jum’at 298 H/910 M dan dimakamkan di dekat

makan pamannya sekaligus gurunya, Sari al-Saqati di Baghdad.

2. Inti Ajaran Tasawuf

Konsep pemikiran tasawuf yang dikembangkan oleh al-Junaid belum tersusun

secara sistematis, hanya disampaikan lewat ungkapan-ungkapan verbalnya, sehingga

pemikiran tasawufnya baru banyak ditemukan dari tulisan-tulisan murid-muridnya

yang mengutip pendapatnya. Suatu saat al-Junaid mengatakan, “Apabila saya telah

mengetahui sesuatu ilmu yang ternyata lebih besar dari pada tasawuf, tentulah saya

telah pergi untuk mencarinya, sekalipun harus dengan merangkak.”

Ajaran tasawuf al-Junaid berpusat pada konsep khauf, dan raja’. Takut (khauf)

membuat qabid (rasa kecut/susah/sempit). Harap (raja’) kepada-Nya membuat

menjadi basit (lapang/luas). Al-Junaid berkata: “Jika Allah membuat qabid dan khauf,

maka hancurlah eksistensi kemanusiaanku, dan apabila Allah membuat basit dan

raja’ maka Allah mengembalikan eksistensi kemanusiaanku.

Sikap hidup zuhud dan fakir adalah jalan yang ditempuh oleh al-Junaid dalam

laku tasawufnya. Sebagaimana disampaikan oleh Sa’id Hawwa yang mengutip

pernyataan al-Junaid: “Kami tidak mengambil tasawuf dari pembicaraan atau kata-

kata, melainkan dari lapar dan keterlepasan dari dunia ini, dan dengan meninggalkan

hal-hal yang sudah bisaa dan kami senangi”.

Al-Junaid memandang tasawuf sebagai jalan ke’arifan manusia dalam

menjalankan hidupnya. Baginya, orang ‘arif adalah orang yang tidak terikat oleh

waktu. Pemikirannya tentang ma’rifat terbagi menjadi dua, yaitu ma’rifat ta’aruf dan

ma’rifat ta’rif. Ma’rifat ta’aruf adalah bahwa Allah Swt. memberitahukan orang

banyak akan diri-Nya, dan memberi tahu orang banyak akan hal-hal yang menyerupai

diri-Nya. Adapun arti ma’rifat ta’rif adalah Allah memberitahu orang banyak bekas-

bekas kekuasaan-Nya dalam cakrawala dan dalam diri manusia, kemudian secara

UJI PUBLIK

Page 209: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 195

halus terjadilah benda-benda menunjukkan kepada orang banyak bahwa mereka itu

ada yang menciptakan, yaitu Allah Swt.

Dalam hal cara untuk memperoleh ma’rifat, al-Junaid mengatakan harus

melalui maqāmat dan ahwāl. Ma’rifat tidak akan dapat tercapai tanpa pemurnian

tauhid. Adapun dasar-dasar ajaran tasawuf al-Junaid adalah sebagai berikut:

a. Seorang sufi harus meninggalkan kelakuan dan sifat-sifat yang buruk dan

menjalankan budi pekerti yang baik.

b. Ajaran tasawuf adalah ajaran-ajaran yang dapat memurnikan hati manusia dan

mengajarkan hubungan baik dengan makhluk lain.

c. Memalingkan perhatian dari urusan duniawi kepada urusan ukhrawi. Bagi orang

beriman, meninggalkan pergaulan sesame manusia itu lebih mudah dan berpaling

kepada Allah itu sulit. Menghancurkan gunung itu lebih mudah dari pada

menundukkan hawa nafsu.

d. Harus berpegang kepada tauhid, yaitu mengesakan Allah Swt. dengan

sesempurna-Nya.

e. Seorang sufi harus bisa melakukan tiga syarat amalan, yaitu: (1) melazimkan ẓikir

yang disertai himmah dalam kesadaran penuh, (2) mempertahankan tingkat

kegairahan dan semangat yang tinggi, (3) senantiasa melaksanakan syari’at yang

ketat dan tepat dalam kehidupan sehari-hari.

Al-Junaid membatasi jumlah muridnya, yaitu hanya terbatas 20 orang. Ia

berusaha agar ajaran-ajarannya tidak sampai ke tangan orang awam agar mereka tidak

salah menafsirkannya. Walaupun dia sangat hati-hati, murid al-Junaid ada juga yang

pernah diadili dan mendapatkan tudingan zindik, yaitu al-Hallaj. Pada saat itu al-

Junaid disuruh untuk menandatangani surat kuasa untuk menghukum mati muridnya

tersebut. Dalam surat kuasanya, al-Junaid menyampaikan, “Berdasarkan syari’at, ia

(al-Hallaj) bersalah, tetapi menurut hakikat, Allah Yang Maha Mengetahui”.

Corak tasawuf yang dikembangkan oleh al-Junaid al-Baghdadi ini menjadi

rujukan bagi ajaran tasawuf di kemudian hari, sehingga muncul komunitas sufí yang

mengambil sanad dari beliau. Di kalangan sufí, al-Junaid dinilai sebagai guru awal

dan mendapatkan gelar Syaikh atau penghulu kaum sufí.

C. Ajaran Tasawuf Rabi’ah Al-Adawiyah

1. Biografi

Nama lengkapnya adalah Rabi’ah binti Ismail al-Adawiyah al-Bashriyah al-

Qaisiyah. Ia diperkirakan lahir pada tahun 95 H/713 M atau 99 H/717 M di suatu

perkampungan dekat kota Bashrah (Irak) dan wafat di kota itu pada tahun 185 H/801

M. Dilahirkan dari keluarga yang sangat miskin dan merupakan anak keempat dari

empat bersaudara, sehingga ia dinamakan Rabi’ah yang berarti anak keempat.

Beberapa hari setelah kelahiran Rabi'ah, Ismail bermimpi bertemu dengan

Nabi Muhammad, dalam mimpinya dia berkata kepada Ismail agar jangan bersedih

karena Rabi'ah akan menjadi seorang wanita yang mulia, sehingga banyak orang

akan mengharapkan syafaatnya.

UJI PUBLIK

Page 210: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

196 Akidah Akhlak Kelas XI

Sejak kecil Rabi'ah sudah dikenal sebagian ak yang cerdas dan taat

beragama. Beberapa tahun kemudian Ismail meninggal dunia kemudian disusul oleh

ibunya, sehingga Rabi'ah dan ketiga saudara perempuannya menjadi anak yatim

piatu. Ayah dan Ibunya hanya meninggalkan harta berupa sebuah perahu yang

digunakan Rabi'ah untuk mencari nafkah. Rabi'ah bekerja sebagai penarik perahu

yang menyeberangkan orang di Sungai Dajlah. Sementara ketiga saudara

perempuannya bekerja di rumah menenun kain atau memintal benang.

Ketika kota Basrah dilanda berbagai bencana alam dan kekeringan akibat

kemarau panjang, Rabi'ah dan ketiga saudara perempuannya memutuskan untuk

mencari penghidupan di kota, namun Rabi'ah terpisah dengan ketiga saudara

perempuannya sehingga ia hidup seorang diri. Pada saat itulah Rabi'ah diculik oleh

sekelompok penyamun kemudian dijual sebagai hamba sahaya/budak seharga

enam dirham kepada seorang pedagang. Pada usia remaja ini, Rabi’ah menjadi salah

satu remaja yang kehilangan kemerdekaannya dan menjadi ammat yang dapat

diperjual-belikan dari majikan yang satu ke majikan yang lain.

Rabi’ah al-Adawiyah menjadi ammat yang sangat laris, karena muda, cantik,

bersuara merdu, pandai menyanyi dan menari. Dari kemampuann menyanyi dan

menarinya ini, membawa Rabi’ah menjadi penyanyi dan penari di istana Daulah Bani

Abbasiyah di Baghdad. Namun demikian, setiap malam Rabi'ah bermunajat

kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya untuk diberi kebebasan. Rabi’ah

berdo’a, jika ia dapat bebas dari perbudakan maka ia tidak akan berhenti sedikitpun

beribadah. Suatu saat, ketika Rabi'ah sedang berdoa dan melakukan salat malam,

majikannya dikejutkan oleh cahaya di atas kepala Rabi'ah. Cahaya itu bagaikan

lampu yang menyinari seluruh isi rumah.

Melihat peristiwa yang aneh tersebut maka majikannya menjadi ketakutan dan

keesokan harinya membebaskan Rabi'ah. Sebelum Rabi'ah pergi, Pedagang itu

menawarkan kepada Rabi'ah untuk tinggal di Basrah dan ia akan menanggung segala

keperluan dan kebutuhannya, namun karena kezuhudannya, Rabi'ah menolak dan

sesuai janjinya jika ia bebas, maka Rabi'ah akan mengabdikan hidupnya hanya untuk

beribadah.

Setelah bebas dari hamba sahaya, Rabi'ah pergi mengembara di padang

pasir. Di tempat itulah ia menghabiskan seluruh waktunya untuk beribadah

kepada Allah sehingga dikenal menjadi tokoh sufí besar dan dikunjungi banyak

orang. Di antara tokoh sufí yang pernah mengunjungi Rabi'ah adalah Malik bin

Dinar (wafat 748/130 H), Sufyan as-Sauri (wafat 778 / 161H), dan Syaqiq al-Balkhi

(wafat 810/194H). Rabi'ah hanya tidur sedikit di siang hari dan menghabiskan

sepanjang malam untuk bermunajat. Rabi’ah dikenal sebagai tokoh sufi dengan syair-

syair cintanya yang sangat indah dan mengagumkan.

Suatu saat Rabi’ah pulang dari menunaikan ibadah haji, kesehatannya mulai

menurun. Para sahabatnya banyak yang berdatangan untuk membantunya, tetapi

Rabi'ah tidak ingin menyusahkan orang lain. Ia menyampaikan kepada sahabatnya

yang telah lama menemaninya, yaitu Abdah binti Abi Shawwal bahwa sebenarnya ia

UJI PUBLIK

Page 211: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 197

sudah menyiapkan kain kafan untuk membungkus jenazahnya. Tidak lama dari

kejadian tersebut, awan mendung menggelayut di bumi Baghdad, dan nampaknya

Sufi agung Rabi’ah al-Adawiyah wafat di Bashrah pada tahun 185 H/801 M.

2. Inti ajaran tasawuf

Rabi’ah al-Adawiyah memiliki corak tasawuf yang unik dan berbeda dengan

para sufi pendahulunya. Corak tasawuf Rabi’ah al-Adawiyah terfokus pada

konsepnya tentang Mahabbatullah (cinta Allah). Ia mengungkapkan perasaannya

tentang cinta Ilahi dengan dua corak cinta, yaitu cinta karena diriku dan cinta karena

dirimu. Cinta pertama berpijak kepada diri seorang hamba yang jatuh cinta dan

senantiasa terpaut dengan Tuhannya. Pada maqām ini seorang hamba berusaha untuk

dekat kepada Allah dengan menunjukkan kepatuhannya dan membenci sikap

melawan kepada-Nya. Dengan ketaatan dan kepatuhan yang luar bisaa maka seorang

hamba akan berhasil menjadi kekasih-Nya.

Keberhasilan menjadi kekasih Allah membawanya kepada pengalaman baru,

yakni pengalaman merasakan cinta yang kedua, yaitu cinta karena dirimu. Pada

maqām ini Rabi’ah al-Adawiyah mengalami kasyaf, yaitu keterbukaan tabir yang

selama ini menghalangi hamba dengan Tuhan. Melalui proses mukasyafah, hamba

berusaha, Tuhan membukakan hijab Rabi’ah al-Adawiyah sehingga tercapailah

maqām musyahadah, yaitu pengalaman menyaksikan keagungan Allah melalui

basyirah (mata hati) sehingga ia mencapai ma’rifat (mengenal Allah dengan

meyakinkan). Pada tahap ini Rabi’ah al-Adawiyah merasakan cinta Allah karena diri-

Nya, ia berada pada posisi yang pasif, menjadi objek yang menerima limpahan cinta

Allah.

Tasawuf yang diamalkan oleh Rabi’ah termasuk tasawuf irfani. Konsep

tasawuf mahabbah yang diajarkan oleh Rabi’ah merupakan perwujudan rasa tulus

dan ikhlas dengan cinta tanpa adanya permintaan ganti dari Allah. Ajaran-ajaran

Rabi'ah tentang tasawuf dan sumbangannya terhadap perkembangan tasawuf dapat

dikatakan sangat besar. Sebagai seorang guru dan penuntun kehidupan sufi, Rabi'ah

banyak dijadikan panutan oleh para sufi sesudahnya dan puisi cintanya sering dirujuk

oleh para sufi lainnya, misalnya: Abu Ṭālib al-Makki, As-Suhrawardi, dan al-

Ghazali. Puisi cinta Rabi’ah yang sangat masyhur adalah:

Aku mencinta-Mu dengan dua cinta,

Cinta karena diriku dan karena diri-Mu.

Cinta karena diriku adalah keadaan senantiasa mengingatkan-Mu

Cinta karena diri-Mu adalah keadaanku mengungkapkan tabir sehingga

Engkau kulihat.

Baik ini maupun untuk itu, pujian bukanlah bagiku.

Bagi-Mu pujian untuk kkesemuanya.

UJI PUBLIK

Page 212: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

198 Akidah Akhlak Kelas XI

Al-Ghazali memberikan ulasan tentang sya’ir cinta Rabi’ah al-Adawiyah

tersebut sebagai berikut:

“Mungkin yang Rabi’ah maksudkan dengan cinta karena dirinya adalah cinta

Allah karena kebaikan dan karunia-Nya di dunia ini, sedangkan cinta kepada-

Nya adalah karena Ia layak dicintai keindahan dan keagungan-Nya yang

tersingkap kepadanya. Cinta yang kedua merupakan cinta yang paling luhur

dan mendalam serta merupakan kelezatan melihat keindahan Tuhan. Hal ini

seperti disabdakan dalam hadiś Qudsi, “Bagi hamba-hamba-Ku yang saleh,

Aku menyiapkan apa yang terlihat oleh mata, tidak terdengar telinga, dan

tidak terbesit di kalbu manusia.”

D. Ajaran Tasawuf Imam Al-Ghazali

1. Biografi

Beliau adalah Zainuddin, Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin

Muhammad ibnu Muhammad al-Ghazali at-Ṭusi al-Naysaburi, al-Faqih al-Shufi, al-

Syafi’i, al-Asy’ari. Lahir di kota Thus yang merupakan kota kedua di Khurasan

setelah Naysabur, pada tahun 450 H. Beliau mempunyai saudara laki-laki yang

bernama Ahmad.

Ayahnya adalah seorang perajin kain ṣuf (yang terbuat dari bulu domba) dan

menjualnya di kota Thus. Menjelang wafat, dia mewasiatkan pemeliharaan kedua

anaknya kepada temannya untuk dididik. Dia berpesan, “Sungguh saya menyesal

tidak belajar khat (tulis-menulis Arab) dan saya ingin memperbaiki apa yang telah

saya alami pada kedua anak saya ini. Maka saya mohon engkau mengajarinya, dan

harta yang saya tinggalkan boleh dihabiskan untuk keduanya.”

Ayahnya adalah seorang fakir yang saleh. Tidak memakan kecuali hasil

pekerjaannya dari kerajinan. Kebisaaannya adalah berkeliling mengunjungi ahli fikih

dan mendengarkan pengajiannya. Menghidupi keluarganya dengan nafkah

semampunya. Apabila mendengar perkataan mereka (ahli fikih), beliau menangis dan

berdoa memohon diberi anak yang faqih. Apabila hadir di majelis ceramah nasihat,

beliau menangis dan memohon kepada Allah untuk diberikan anak yang ahli dalam

ceramah dan nasihat. Nampaknya Allah mengabulkan doanya. Imam al-Ghazali

menjadi seorang yang faqih dan saudaranya “Ahmad” menjadi seorang yang ahli

dalam memberi ceramah nasihat.

Setelah ayahnya meninggal, maka al-Ghazali dan Ahmad dirawat dan dididik

oleh teman ayahnya, seorang sufi yang diberi wasiat oleh ayahnya tersebut. Beliau

berdua belajar dengan tekun hingga sampai suatu saat harta peninggalan orang

tuanya sudah habis. Ketika harta peninggalan ayahnya habis, sang sufi itu

menganjurkan keduanya untuk belajar di sebuah madrasah di Tūs yang menyediakan

biaya hidup bagi para santrinya. Nasihat sufi tersebut mereka turuti. Di sini al-

Ghazali mulai mempelajari fikih dari Syaikh Ahmad bin Muhammad ar- Radzkāni

tentang fikih Syafi’i, kalam Asy’ari, sejarah para wali, dan syair-syair. Ketika berusia

20 tahun berangkat ke Jurjan untuk belajar kepada Imam Abu Nashr al-Isma’ili dan

menulis buku at- Ta’liqat. Setelah itu kembali lagi ke Tūs. Dalam perjalanannya ke

UJI PUBLIK

Page 213: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 199

Tūs dia dihadang oleh perampok yang menyita buku catatannya. Namun akhirnya

catatan itu dikembalikannya.

Pengalaman dirampok tersebut sangat membekas dalam benak al-Ghazali

sesampainya di Tūs. Beliau khawatir ilmunya akan hilang. Untuk itu selama tiga

tahun, al-Ghazali merenung, berfikir, dan menghafal seluruh pelajaran yang diterima

dari gurunya. Setelah itu, al-Ghazali melanjutkan pengembaraan studinya ke kota

Nisabur. Di sini berguru kepada Imam Haramain al- Juwaini, seorang ulama besar

aliran Asy’ariyah, hingga berhasil menguasai berbagai disiplin ilmu dengan sangat

baik fikih mazhab Syafi’i, ilmu perdebatan, ushul, manthiq, hikmah dan filsafat.

Di Nisabur ini, al-ghazali mulai mengembangkan bakat menulisnya sehingga

membuat kagum gurunya, sehingga diberinya gelar “Bahr al-Mughriq” (laut yang

dalam dan meneggelamkan). Setelah Imam Haramain meninggal, berangkatlah Imam

Ghazali pergi ke Mu’askar untuk bergabung dengan majelis seminar yang digelar

oleh Wazir Nidzam al-Muluk. Kemudian Nidzam al-Muluk mengangkatnya menjadi

pengajar di madrasahnya, dan memerintahkannya untuk pindah ke sana. Pada tahun

484 H pada usia tiga puluhan tahun, al-Ghazali diangkat sebagai guru besar dan

Rektor Universitas Nizamiyah di Baghdad. Di Universitas ini, al-Ghazali mempunyai

kesempatan yang luas untuk mengembangkan pemikirannya pada bidang fikih, ilmu

kalan, maupun filsafat.

Pengaruh filsafat dalam diri beliau begitu kentalnya. Beliau menyusun buku

yang berisi kritik terhadap filsafat, seperti kitab at-Tahafu al-Falasifah yang berisi

kritikan tajam terhadap filsafat. Walaupun demikian, beliau tetap mengambil sisi

positif filsafat yang dinilainya ada sisi kebenaranya juga. Beliau juga gemar meneliti

kitab Ikhwan as-ṣafa dan kitab-kitab karangan Ibnu Sina. Dengan kejeniusan dan

kepakarannya dalam fikih, tasawuf dan ushul maka beliau menyelami semua bidang

keilmuan tersebut dengan mendalam.

Imam al-Ghazali adalah penulis yang sangat produktif, bahkan sampai

sekarang sulit mencari tandingan penulis yang seproduktif beliau. Tidak kurang dari

457 kitab telah ditulisnya. Diantara karya Imam al-Ghazali yang monumental adalah

Kitab Ihya’ Ulumuddin (menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama). Berikut ini

adalah sebagian kitab yang ditulis oleh Hujjatul Islam Imam al-Ghazali:

a. Ihya’ Ulumu ad-Din (menghidupkan ilmu-ilmu agama).

b. Mukasyafah al-Qulub (terbukanya hati)

c. Mizan al-‘Amal (timbangan amal)

d. Kimiya as-Sa’adah (kimia kebahagiaan)

e. Misykat al-Anwar (relung-relung cahaya)

f. Minhaj al-‘Abidin (metode orang-orang beribadah)

g. Bidayah al-Hidayah (pembukaan untuk mendapatkan hidayah)

h. Al-Ulum al-Laduniyyah (ilmu-ilmu laduni)

i. Risalah al-Qudsiyyah (surat-surat suci)

j. Jawahir al-Qur’an (rahasia-rahasia al-Qur’an)

k. Tahafutul Falasifah (kerancuan filsafat)

l. alMunqidzu min adz-Dzolal (pembebas kesesatan)

UJI PUBLIK

Page 214: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

200 Akidah Akhlak Kelas XI

Kedudukan dan ketinggian jabatannya tidak membuat congkak dan cinta dunia.

Dalam jiwanya bergejolak yang membuatnya senang menekuni ilmu-ilmu

kezuhudan, bahkan dalam proses kehidupanya di kemudian hari, Al-Ghazali

meninggalkan Baghdad dan kembali ke Thus untuk mendirikan Zawiyyah Sufiyyah,

Di tempat ini, al-Ghazali membimbing para salik untuk belajar memahami dan

mengamalkan tasawuf. Pada bulan Dzul Qai’dah tahun 488 H beliau berhaji dan

mengangkat saudaranya yang bernama Ahmad sebagai penggantinya.

Pada tahun 489 H beliau masuk kota Damaskus dan tinggal beberapa hari.

Kemudian menziarahi Bait al-Maqdis beberapa lama, dan kembali ke Damaskus

beri’tikaf di menara barat masjid Jami’ Damaskus selama 10 tahun. Beliau banyak

duduk di pojok tempat Syaikh Nashr bin Ibrahim al-Maqdisi di masjid Jami’ Umawi

(yang sekarang bernama al-Ghazaliyah). Tinggal di sana dan menulis kitab Ihya

Ulumuddin sambil melatih jiwa.

Akhir kehidupannya dihabiskan untuk mempelajari hadiś dan berkumpul

dengan ahlinya. Berkata Imam adz-Dzahabi, “Pada akhir kehidupannya, beliau

tekun menuntut ilmu hadiś dan berkumpul dengan ahlinya serta menelaah shahihain

(Shahih Bukhari dan Muslim). Seandainya beliau berumur panjang, niscaya dapat

menguasai semuanya dalam waktu singkat. Beliau belum sempat meriwayatkan

hadiś dan tidak memiliki keturunan kecuali beberapa orang putri.”

Abul Faraj Ibnul Jauzi menyampaikan kisah meninggalnya beliau dalam kitab

ats-Tsabat Inda al-Mamat, menukil cerita Ahmad (saudaranya); Pada subuh hari

Senin, saudaraku Abu Hamid berwudhu dan ṣalat, lalu berkata, “Bawa kemari kain

kafan saya.” Lalu beliau mengambil dan menciumnya serta meletakkannya di kedua

matanya, dan berkata, “Saya patuh dan taat untuk menemui Malaikat

Maut.” Kemudian beliau meluruskan kakinya dan menghadap kiblat. Beliau

meninggal sebelum langit menguning (menjelang pagi hari). Beliau wafat di kota

Thus, pada hari Senin tanggal 14 Jumada Akhir tahun 505 H dan dikuburkan di

pekuburan ath-Thabaran.

2. Inti ajaran tasawuf

Sebelum menempuh jalur sufí, al-Ghazali telah melewati pengembarannya di

berbagai bidang keilmuan, mulai dari ilmu fikih, filsafat, ilmu kalam, dan yang

terakhir adalah tasawuf. Bagi al-Ghazali, para sufilah yang menempuh jalur yang

benar karena mereka memadukan antara ilmu dan amal, memiliki ketulusan tujuan,

dan betul-betul mengalami ketenteraman dan kepuasan karena mendapat pencerahan

dari Allah Swt.

Al-Ghazali mengatakan, ilmu yang dicapai para sufí bisa mematahkan

hambatan-hambatan jiwa serta membersihkan moral atau sifatnya yang buruk dan

tercela, sehingga mengantarkannya pada keterbatasan kalbu dari segala sesuatu

selain Allah serta menghiasinya dengan ingat kepada Allah. Seorang murid yang

menempuh jalan sufí harus konsisten menjalani hidup, menyendiri, diam, menahan

UJI PUBLIK

Page 215: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 201

lapar, dan tidak tidur pada malam hari untuk membina kalbunya. Manfaat hidup

menyendiri adalah mengosongkan kalbu dari pesona duniawi. Diam adalah untuk

menyuburkan akal-budi, membangkitkan rendah hati, dan mendekatkan ketakwaan.

Rasa lapar dapat mencerahkan kalbu, sementara terjaga pada malam hari adalah

untuk menjernihkan dan mencemerlangkannya. Oleh para ahli, corak tasawuf yang

diamalkan oleh al-Ghazali termasuk pada kategori tasawuf akhlaki, yaitu tasawuf

yang mengedepankan kepada perbaikan budi pekerti atau moral.

Al-Ghazali membedakan tasawuf sebagai ilmu mu’amalat dan tasawuf sebagai

ilmu mukasyafah. Ilmu Mu’amalah membicarakan tentang keadaan-keadaan hati

(ahwal qalb). Keadaan hati itu menurut al-Ghazali terbagi menjadi dua. Pertama,

keadaan hati yang terpuji seperti sabar, syukur, rasa takut, penuh harap, rida, dll.

Kedua, keadaan hati yang tercela, seperti sombong, dengki, iri hati, ghadhab, dll.

Adapun ilmu mukasyafah tidak dapat diungkapkan kecuali secara simbolis dan tidak

diperkenankan untuk diungkapkan kepada sembarang orang. Dalam beberapa

ungkapannya, al-Ghazali tidak sepakat dengan paham ittihad, hulul, dan syathahat

para sufí yang menurutnya begitu bahaya bagi kaum awam. Sebagian besar karya

tasawufnya memang ditujukan untuk kaum awam atau kalangan sufí pemula.

Puncak tujuan tasawuf bagi al-Ghazali adalah al-qurb (kedekatan dengan

Allah) atau di bagian lain tulisannya al-fana’ bi al-kulliyat fi Allah (fana’ secara total

di hadapan Allah). Dalam hal ini, ia menjelaskan suatu tingkatan tauhid tertinggi,

“bahwa dia tidak melihat dalam yang wujud kecuali Yang Esa, yaitu syuhud

(kesaksian batin), orang-orang siddiq, para sufí menamakannya dengan fana’ dalam

tauhid karena dia tidak melihat kecuali Yang Esa, dia juga tidak melihat dirinya.

Apabila dia tidak melihat dirinya karena tenggelam dalam pandangan tauhid, maka

dia fana’ dari dirinya sendiri dalam pandangan tauhidnya, dengan pengertian bahwa

dia fana’ dari melihat dirinya dan segala makhluk”.

Perjalanan menuju puncak itu dinamakan suluk. Salik (orang yang menempuh

suluk) akan sukses bila sempurna substansi hatinya dan mempunyai iradah (kemauan

atau ketetapan hati) sebelum melaksanakan suluk yang ditandai dengan usaha

menyingkapkan tabir yang melintang antara dirinya dan Allah (yakni harta,

kehormatan, taqlid atau fanatisme aliran, dan maksiat). Ketika tabir-tabir itu

tersingkap, seorang salik membutuhkan seorang guru yang menuntunnya, dan butuh

tempat untuk mengasah ketazaman batinnya, yaitu zawiyah sebagai tempat khalwat

dan mengkonsentrasikan hati.

Dalam perjalanan itu, si salik akan melewati tanjakan demi tanjakan yang

mengantarnya pada status-status spiritual tertentu (manazil). Bila suatu status belum

mantap, ia disebut hal (keadaan); bila sudah mantap disebut maqām (posisi).

Dalam Ihya’, al-Ghazali menyebut delapan maqam sufí, yakni: taubat, sabar,

syukur, berharap (raja’), takut (khauf), zuhud, tawakkal, dan cinta (mahabbah).

UJI PUBLIK

Page 216: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

202 Akidah Akhlak Kelas XI

Cinta adalah maqam yang tertinggi yang membuahkan rindu (syauq), intim, uns, dan

ridha.

Untuk melewati setiap tanjakan, seorang salik harus melakukan riyāḍah dan

mujāhadah. Adapun yang dinamakan riyāḍah (latihan kerohanian) adalah pembinaan

diri dengan suatu perbuatan yang pada awalnya menjadi beban dan pada akhirnya

menjadi tabi’at atau karakter. Adapun mujāhadah adalah perjuangan melawan

tarikan hawa nafsu.

E. Ajaran Tasawuf Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani

1. Biografi

Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dilahirkan pada pertengahan bulan Ramadán,

tahun 471 H di kampung Jilan. Ibunya adalah Umu al-Khair (induk kebaikan), amat

al-Jabbar (khadam Tuhan yang Maha Perkasa) Fatimah binti Abu ‘Abdillah as-

Suma’i, seorang ibu yang banyak memiliki karamah dan ahwāl. Beliau menetap di

Jilan sampai berusia 18 tahun, pada tahun 488 H pindah ke Baghdad hingga akhir

hayatnya.

Mulai belajar sejak usia dini dengan mempelajari al-Qur’an di bawah

bimbingan Abu al-Wafa Ali bin Uqail al-Hanbali, Abu Khattab Mahfuz al-

Khalwazani al-Hanbali. Belajar hadiś kepada Abu Galib Muhammad bin Hasan al-

Balaqalani. Belajar fikih kepada Abu Sa’ad al-Muhrimi. Belajar bahasa dan sastra

kepada Abu Zakaria Yahya bin Ali at-Thibrizi, Sahib Hammad ad-Dabbas dan dari

yang terakhir ini ia juga mengambil tarekat.

Latar belakang pendidikannya yang sistematis mengantarkannya ke posisi

yang tinggi, ia mumpuni dalam ilmu akidah, syari’ah, tarekat, lughah dan sastra. Ia

menjadi tokoh utama dalam madzhab Hanbali, sehingga menjadi rujukan dalam

madzhab ini.

Syaikh Abdul Qadir al-Jailani termasuk penulis yang produktif, diantara kitab

karangannya adalah: Aurad al-Jilani, Tuhfat al-Muttaqin wa Sabil al-‘Arifin, Adab

Suluk wa Tawasul ila Manazul Muluk, al-Hizib al-Kabir, Futuh al-Ghaib, dll.

Muridnya sangat banyak, diantaranya adalah: Abu Ali Hasan bin Muslim bin Abi al-

Jud al-Farisi al-Iraqi (404-594 H) mengambil ilmu fikih dan al-Qur’an. Al-Qudwah

al-Arif Abu Abdillah Muhammad bin Ali al-Ma’ali bin Qayid al-Awani (w. 854 H).

Qadi ad-Dayyar al-Misriyyah al-Imam az-Zahid Abu al-Qasim Abdul Malik (516-605

H) dan masih banyak lagi.

Selama 40 tahun, ia menyampaikan nasihat-nasihatnya di madrasah miliknya,

yakni sejak tahun 521 H hingga 561 H. Beliau tidak menyisakan waktu kecuali

diwakafkan untuk ilmu dan bersungguh-sungguh dalam mengajar, memberi fatwa,

arahan, nasihat, petunjuk kepada murid-muridnya.

UJI PUBLIK

Page 217: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 203

2. Inti Ajaran Tasawuf

Di kalangan dunia tasawuf, Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dijuluki Sultan al-

Auliya’ (rajanya para wali). Kedudukan yang mulia ini dicapainya karena akhlak

yang terpuji, ahwāl dan karamah yang dimilikinya. Syaikh Izzuddin bin Abdussalam

menyatakan: “Tidaklah diceritakan keramat seseorang secara mutawatir kecuali

Syaikh Abdul Qadir al-Jailani”, pujian yang serupa juga diungkapkan oleh Ibnu

Taimiyah.

Tasawuf yang dikembangkan oleh Syaikh Abdul Qadir termasuk tasawuf

akhlaki, yaitu tasawuf yang berorientasi kepada perbaikan akhlak, mencari hakikat

kebenaran dan mewujudkan manusia yang dapat mencapai maqam ma’rifat kepada

Allah. Beliau adalah seorang sufi besar yang berhasil memadukan syari’at dan hakikat

secara sinergis, serta berpedoman kepada al-Qur’an dan al-Hadiś secara konsisten.

Beliau menyatakan: Setiap hakikat yang tidak berpijak kepada syari’at adalah

kezindikan. Terbanglah kepada Tuhanmu dengan dua sayapmu, yaitu al-Kitab dan as-

Sunnah, masuklah kepada-Nya sedangkan kedua tanganmu ada dalam genggaman

Rasulullah, jadikanlah Rasulullah Saw.sebagai temanmu dan pengajarmu, biarkan

tangannya menghiasimu dan membawamu kepada-Nya”.

Diceritakan oleh Syaikh Ibnu Abi al-Fattah, bahwa pada suatu saat, Syaikh

Abdul Qadir melihat seberkas cahaya berkilau menerangi ufuk langit, dalam cahaya

itu ada yang menampakkan diri seraya berkata “wahai Abdul Qadir, aku adalah

Tuhanmu, sungguh telah aku halalkan bagimu segala yang diharamkan”, lalu Syaikh

Abdul Qadir berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk dan menyeru kepada

suara tadi dengan ucapan “enyahlah dariku wahai makhluk terkutuk”. Seketika itu

cahaya tadi berubah menjadi gelap menyerupai asap lalu bersuara keras, “wahai

Abdul Qadir, engkau selamat dari tipu dayaku, sebab ilmumu tentang hukum-hukum

Tuhanmu dan sebab pemahamanmu tentang kedudukanmu, sungguh aku telah

menyesatkan dengan kejadian serupa ini kepada 70 ahli tarekat.”

Setelah selamat dari tipu daya tersebut, beliau memuji Allah Swt. dengan

mengucapkan: ”anugerah dan keselamatan hanya karena Tuhanku”. Syaikh Abdul

Qadir ditanya: bagaimana anda bisa tahu bahwa cahaya itu adalah setan? Beliaupun

menjawab: “dari ucapannya, yaitu telah aku halalkan bagimu segala yang

diharamkan”. Karena Allah tidak akan memerintahkan berbuat jahat.

Syaikh Abdul Qadir melihat ajaran Islam dari dua aspek, yaitu lahir dan batin.

Dalam setiap ayat al-Qur’an, juga mengandung makna lahir dan batin, misalnya

tentang ṭaharah yang berarti bersuci. Bagi Syaikh Abdul Qadir, bersuci terbagi

menjadi dua. Pertama, penyucian diri secara lahiriah dengan wudhu atau mandi.

Kedua, penyucian diri secara batiniah diawali dengan kesadaran akan adanya kotoran

pada diri manusia tersebut, yaitu dosa. Kemudia dilanjutkan dengan menyesali

perbuatan dosa tersebut. Cara penyucian batiniah harus mengambil jalan spiritual

UJI PUBLIK

Page 218: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

204 Akidah Akhlak Kelas XI

yang diajarkan dan dibimbing oleh guru/mursyid spiritual yang otoritatif (mempunyai

sanad keilmuan yang jelas) melalui taubat, talqin, ẓikir, tasfiah, dan suluk.

Kesucian batin dapat hilang oleh karakter buruk manusia, tingkah laku yang

rendah, tindakan-tindakan tidak sah (haram), dan sikap-sikap seperti kebanggaan diri,

keangkuhan, berdusta, bergunjing, fitnah, iri hati, amarah, mengkonsumsi makanan

haram. Aktifitas fisik juga dapat menghilangkan kesucian batin, misalnya: mata

melihat hal-hal yang haram, telinga digunakan untuk mendengarkan pergunjingan dan

sejenisnya, tangan digunakan untuk memukul orang yang tidak bersalah, mulut

digunakan untuk berkata kotor dan memaki, serta yang lainnya.

Ketika kesucian batin menjadi kotor, maka wudhu spiritual juga menjadi batal.

Pembaharuan wudhunya dengan penyesalan (taubat) yang sungguh-sungguh, istighfar

(memohon ampun kepada Allah atau kepada orang yang diẓalimi), dan berdo’a agar

Allah melindunginya dari perbuatan yang serupa di lain waktu.

Syaikh Abdul Qadir melihat ajaran Islam dari dua sisi, yaitu lahir dan batin.

Lahir artinya aspek formal ajaran fikih, sementara yang dimaksud ajaran batin

(substansi) adalah tasawuf. Beliau mengamalkan ajaran Islam dari dua aspek

tersebut. Mengamalkan ajaran agama tidak hanya dari sisi fikih saja, sebab fikih baru

mengandung aspek pengamalan formal ajaran Islam yang seringkali tidak menyentuh

aras dasar ajaran Islam yang sangat mendalam, sehingga dibutuhkan pengamalan

agama secara mendalam/substantif yaitu dengan pengamalan tasawuf. Beliau juga

tidak hanya mementingkan ibadah farḍu saja, tetapi amalan sunnah juga menjadi

perhatian penting dalam pengamalan ibadahnya.

1. Tasawuf ialah kesadaran murni yang mengarahkan jiwa pada kesungguhan amal untuk

menjauhkan keduniaan/ zuhud untuk melakukan pendekatan dari pada Allah Swt.

2. Konsep pemikiran tasawuf yang dikembangkan oleh al-Junaid belum tersusun secara

sistematis, hanya disampaikan lewat ungkapan-ungkapan verbalnya, sehingga pemikiran

tasawufnya baru banyak ditemukan dari tulisan-tulisan murid-muridnya yang mengutip

pendapatnya.

3. Ajaran tasawuf al-Junaid berpusat pada konsep khauf, dan raja’. Takut (khauf) membuat

qabid (rasa kecut/susah/sempit). Harap (raja’) kepada-Nya membuat menjadi basit

(lapang/luas).

4. Rabi’ah al-Adawiyah memiliki corak tasawuf yang unik dan berbeda dengan para sufi

pendahulunya. Corak tasawuf Rabi’ah al-Adawiyah terfokus pada konsepnya tentang

Mahabbatullah (cinta Allah). Ia mengungkapkan perasaannya tentang cinta Ilahi dengan

dua corak cinta, yaitu cinta karena diriku dan cinta karena dirimu. Cinta pertama berpijak

kepada diri seorang hamba yang jatuh cinta dan senantiasa terpaut dengan Tuhannya. Pada

RANGKUMAN

UJI PUBLIK

Page 219: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 205

maqām ini seorang hamba berusaha untuk dekat kepada Allah dengan menunjukkan

kepatuhannya dan membenci sikap melawan kepada-Nya. Dengan ketaatan dan kepatuhan

yang luar bisaa, seorang hamba seperti Rabi’ah al-Adawiyah berhasil menjadi kekasih-

Nya.

5. Puncak tujuan tasawuf bagi al-Ghazali adalah al-qurb (kedekatan dengan Allah) atau di

bagian lain tulisannya al-fana’ bi al-kulliyat fi Allah (fana’ secara total di hadapan Allah).

Dalam hal ini, ia menjelaskan suatu tingkatan tauhid tertinggi, “bahwa dia tidak melihat

dalam yang wujud kecuali Yang Esa, yaitu syuhud (kesaksian batin), orang-orang siddiq,

para sufí menamakannya dengan fana’ dalam tauhid karena dia tidak melihat kecuali

Yang Esa, dia juga tidak melihat dirinya. Apabila dia tidak melihat dirinya karena

tenggelam dalam pandangan tauhid, maka dia fana’ dari dirinya sendiri dalam pandangan

tauhidnya, dengan pengertian bahwa dia fana’ dari melihat dirinya dan segala makhluk”.

6. Tasawuf yang dikembangkan oleh Syaikh Abdul Qadir adalah tasawuf akhlaki, yaitu

tasawuf yang berorientasi kepada perbaikan akhlak, mencari hakikat kebenaran dan

mewujudkan manusia yang dapat mencapai maqam ma’rifat kepada Allah. Beliau adalah

seorang sufi besar yang berhasil memadukan syari’at dan hakikat secara sinergis, serta

berpedoman kepada al-Qur’an dan al-Hadiś secara konsisten. Beliau menyatakan: Setiap

hakikat yang tidak berpijak kepada syari’at adalah kezindikan.

1. Guru menyampaikan kepada siswa tentang jenis dan metode pembelajaran diskusi yang

akan dipakai (misalnya: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi

panel) dengan menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam diskusi tersebut.

2. Guru menyampaikan tema diskusi.

3. Tema diskusi sebagaimana di bawah ini:

a. Inti ajaran tasawuf Imam Junaid al-Baghdadi.

b. Inti ajaran tasawuf Rabi’ah al-Adawiyah.

c. Inti ajaran tasawuf Imam al-Ghazali.

d. Inti ajaran tasawuf Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

4. Siswa menyampaikan presentasi di depan kelas

Setelah mempelajari definisi, tokoh utama, dan inti ajaran tasawuf (Imam Junaid al-

Baghdadi, Rabi’ah al-Adawiyah, al-Ghazali, dan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani) maka

seharusnya dapat bersikap sebagai berikut:

1. Rajin menjalankan ibadah sesuai dengan syari’at yang ada.

PENDALAMAN KARAKTER

AYO PRESENTASI UJI PUBLIK

Page 220: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

206 Akidah Akhlak Kelas XI

2. Membersihkan batin dengan mengindari akhlak buruk dan menggantinya dengan akhlak

yang baik.

3. Selalu meningkatkan kualitas keberagamaan melalui pengamalan ajaran agama.

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1. Imam Junaid al-Baghdadi adalah salah satu sufi besar yeng mempunyai teori khauf

dan raja’ dalam inti ajaran tasawufnya. Hal itu merupakan sikap mental yang penting

untuk dimiliki oleh seorang sufi. Mengapa demikian ! Jelaskan dengan menganalisis

teori tersebut!

2. Menurut Imam Junaid al-Baghdadi, zuhud adalah salah satu maqām penting dalam

laku spiritual seorang sufi. Jelaskan dengan menguraikan konsep zuhud yang

dimaksud!

3. Bandingkanlah konsep pemikiran tasawuf yang dikembangkan oleh Rabi’ah al-

Adawiyah dengan konsep tasawuf para sufi sebelumnya!

4. Lakukanlah analisis terhadap konsep al-qurb menurut Imam al-Ghazali!

5. Inti ajaran tasawuf Syaikh Abdul Qadir al-Jailani adalah tentang perbaikan akhlak,

sehingga ajaran tasawufnya dikenal dengan tasawuf akhlaki. Jelaskan langkah-

langkah yang ditepuh oleh seorang sufi agar dapat sampai kepada maqam ma’rifah.

B. Tugas terstruktur

Tulislah syair Rabi’ah al-Adawiyah yang berkaitan dengan ajaran tasawuf mahabbah!

C. Tugas mandiri tidak terstruktur

Carilah syair mahabbah Rabi’ah al-Adawiyah yang berbahasa arab lengkap dengan

terjemahannya!

AYO BERLATIH

Mutiara Hikmah

Syaikh Ibnu Athoillah menyampaikan: “ Janganlah karena keterlambatan waktu pemberian karunia dari Tuhan kepadamu, membuat kamu berputus asa dalam bersungguh-sungguh ketika berdoa, sebab Allah Swt. telah menjamin menerima semua doa. Dia menentukan pilihannya bagimu, bukan menurut kehendakmu. Dia menentukan waktu pemberiannya kepadamu, bukan pada waktu yang kamu inginkan.

UJI PUBLIK

Page 221: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 207

UJI PUBLIK

Page 222: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

208 Akidah Akhlak Kelas XI

BAB 11

KISAH TELADAN

Abdurrahman Bin Auf Dan Abu Dzar Al-Ghifari

https://ekonomi.bisnis.com/read/20180112/99/725793/kementerian-pupr-bakal-

bangun-irigasi-hingga-sawah-petani

Gaya hidup materialis dan hedonis dapat mengikis nilai-nilai sosial dalam

kehidupan dan mendorong kepada pola kehidupan yang individualis. Kepedulian sosial

semakin hilang. Masing-masing mementingkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan

orang di sekelilingnya.

Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai sosial. Untuk itu,

menjadi keharusan bagi umas Islam untuk memiliki jiwa sosial. Nabi Muhammad Saw.

dan para sahabat merupakan rujukan penting dalam menata kehidupan sosial ini.

Diantara sahabat Nabi yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan dicatat dalam

sejarah Islam adalah Abdurrahman bin Auf dan Abu Dzar al-Ghifari.

UJI PUBLIK

Page 223: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 209

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

1.11. Menghayati keutamaan sifat shahabat: Abdurrahman bin Auf dan Abu Dzar al-

Ghifari

2.11. Mengamalkan sikap jujur dan bertanggung jawab yang mencerminkan sifat

keteladanan sahabat Abdurrahman bin Auf dan Abu Dzar al-Ghifari

3.11. Menganalisis kisah keteladanan sahabat Abdurrahman bin Auf dan Abu Dzar al-

Ghifari

4.11. Mengkomunikasikan contoh implementasi keteladanan sahabat Abdurrahman bin

Auf dan Abu Dzar al-Ghifari dalam kehidupan sehari-hari

UJI PUBLIK

Page 224: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

210 Akidah Akhlak Kelas XI

Idikator

1.11.1. Memperjelas keutamaan sifat shahabat: Abdurrahman bin Auf dan Abu

Dzar al-Ghifari.

2.11.1. Membisaakan sikap jujur dan bertanggung jawab yang mencerminkan sifat

keteladanan sahabat Abdurrahman bin Auf dan Abu Dzar al-Ghifari.

3.11.1. Mengidentifikasi keteladanan sahabat Abdurrahman bin auf dan Abu Dzar

al-Ghifari.

3.11.2. Menyimpulkan keteladanan sahabat Abdurrahman bin auf dan Abu Dzar al-

Ghifari.

4.11.1. Menentukan cara implementasi keteladanan sahabat Abdurrahman bin Auf

dan Abu Dzar al-Ghifari dalam kehidupan sehari-hari

PETA KONSEP

Amatilah gambar berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan!

https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-

barat/2018/04/04/petani-ciamis-ini-tetap-bertahan-

dengan-bajak-tradisional-422340

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ….…………………………………

……………………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

AYO MENGAMATI

UJI PUBLIK

Page 225: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 211

https://lintaskebumen.wordpress.com/2015/11/10/ir

mas-karangpule-beri-santunan-anak-yatim/

A. Abdurrahman bin Auf

1. Riwayat Hidup singkat

Salah seorang sahabat besar Nabi Saw. dan termasuk salah satu dari sepuluh

sahabat yang dijanjikan masuk surga (al-‘Asyrah al-mubasyarah/sepuluh yang

digembirakan). Pada masa Jahiliyah, ia dikenal dengan nama Abd Amr. Setelah

masuk Islam, Rasulullah memanggilnya Abdurrahman bin Auf. Ia memeluk Islam

sebelum Rasulullah menjadikan rumah al-Arqam sebagai pusat dakwah. Ia

mendapatkan hidayah dua hari setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq memeluk Islam .

Semenjak masuk Islam sampai wafatnya dalam umur 75 tahun, ia menjadi

teladan yang utama bagi kaum muslimin. Ketika Nabi saw. memerintahkan para

sahabatnya hijrah ke Habasyah (Ethiopia), Abdurrahman bin Auf ikut hijrah untuk

kedua kalinya ke Habasyah dan kemudian ke Madinah. Ia ikut bertempur dalam

perang Badar, Uhud, dan peperangan-peperangan yang lainnya. Abdurrahman bin

Auf termasuk kelompok delapan orang yang mula-mula masuk Islam. Ia juga

tergolong sepuluh sahabat yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah akan masuk

surga dan termasuk enam orang sahabat yang bermusyawarah dalam pemilihan

khalifah setelah Umar bin Al-Khathab. Di samping itu, ia adalah seorang mufti yang

dipercaya Rasulullah berfatwa di Madinah selama beliau masih hidup.

2. Beberapa keutamaan Abdurrahman bin Auf

a. Abdurrahman bin Auf termasuk sahabat yang masuk Islam sangat awal, yaitu

yang kedelapan. Beliau bersyahadah 2 hari setelah Abu Bakar.

Setelah kalian mengamati gambar di

samping, buatlah daftar komentar atau

pertanyaan yang relevan!

1. ……………………………………

………....…………………………

2. ……………………………………

……………………………………

3. ……………………………………

……………………………………

AYO MENDALAMI

UJI PUBLIK

Page 226: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

212 Akidah Akhlak Kelas XI

b. Abdurrahman bin Auf termasuk salah satu dari enam orang yang ditunjuk oleh

Umar bin Khattab untuk memilih khalifah sesudahnya.

c. Abdurrahman bin Auf seorang mufti yang dipercaya oleh Rasulullah Saw.untuk

berfatwa di Madinah padahal Rasulullah Saw.masih hidup.

d. Abdurrahman bin Auf terlibat dalam perang Badar bersama Rasulullah Saw.dan

menewaskan musuh-musuh Allah. Beliau juga terlibat dalam perang Uhud dan

bahkan termasuk yang bertahan di sisi Rasulullah Saw.ketika tentara kaum

muslimin banyak yang meninggalkan medan peperangan. Dari peperangan ini ada

sembilan luka parah ditubuhnya dan dua puluh luka kecil yang diantaranya ada

yang sedalam anak jari. Perang ini juga menyebabkan luka dikakinya sehingga

Abdurahman bin Auf harus berjalan dengan pincang, dan juga merontokkan

sebagian giginya sehingga beliau berbicara dengan cedal.

e. Suatu saat ketika Rasullullah SAW berpidato menyemangati kaum muslimin

untuk berinfaq di jalan Allah, Abdurrahman bin Auf menyumbang separuh

hartanya yang senilai 2000 Dinar. Atas sedeqah ini beliau didoakan khusus oleh

Rasulullah Saw. yang berbunyi, “Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya

kepadamu, terhadap harta yang kamu berikan. Dan Semoga Allah memberkati

juga harta yang kamu tinggalkan untuk keluarga kamu.” Do’a ini kemudian benar-

benar terbukti dengan kesuksesan demi kesuksesan Abdurrahman bin Auf

berikutnya.

f. Ketika Rasullullah membutuhkan dana untuk perang Tabuk yang mahal dan sulit

karena medannya jauh, ditambah situasi Madinah yang lagi dilanda musim panas,

Abdurrahman bin Auf mempeloporinya dengan menyumbang dua ratus uqiyah

emas sampai-sampai Umar bin Khattab berbisik kepada Rasulullah Saw. ,

“Sepertinya Abdurrahman berdosa terhadap keluarganya karena tidak meninggali

uang belanja sedikitpun untuk keluarganya.”

Mendengar ini, Rasulullah Saw. bertanya pada Abdurrahman bin Auf, “Apakah

kamu meninggalkan uang belanja untuk istrimu?”

“Ya!” jawab Abdurrahman, “Mereka saya tinggali lebih banyak dan lebih baik

dari yang saya sumbangkan.”

“Berapa?” Tanya Rasulullah

“Sebanyak rizki, kebaikan, dan pahala yang dijanjikan Allah.” Jawabnya.

Setelah Rasulullah Saw. wafat, Abdurrahman bin Auf bertugas menjaga

kesejahteraan dan keselamatan Ummahatul Mukminin (para istri Rasulullah Saw).

g. Abdurrahman bin Auf pernah menyumbangkan seluruh barang yang dibawa oleh

kafilah dagangnya kepada penduduk Madinah, padahal seluruh kafilah ini

membawa barang dagangan yang diangkut oleh 700 ekor onta yang memenuhi

jalan-jalan kota Madinah.

h. Abdurrahman bin Auf juga menyantuni para pejuang perang badar.

UJI PUBLIK

Page 227: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 213

3. Teladan yang bisa diambil

Abdurrahman bin Auf memiliki watak yang dinamis, dan ini dampak

menonjol ketika kaum muslimin hijrah ke Madinah. Telah menjadi kebisaaan

Rasulullah pada waktu itu untuk mempersaudarakan dua orang sahabat, antara salah

seorang Muhajirin warga Mekah dan yang lain dari Ansar penduduk Madinah. Orang-

orang Ansar penduduk Madinah membagi dua seluruh kekayaan miliknya dengan

saudaranya orang-orang Muhajirin.

Kehidupan Abdur Rahman bin Auf di Madinah, baik semasa Rasulullah Saw.

maupun sesudah wafatnya, terus meningkat. Barang apa saja yang ia pegang dan ia

jadikan modal perdagangan pasti menguntungkannya. Seluruh usahanya itu ditujukan

untuk mencapai rida Allah Swt semata sebagai bekal di akherat kelak.

Suatu hari ia menjual tanah seharga 40 ribu dinar, kemudian uang itu dibagi-

bagikannya kepada kelurganya Bani Zuhrah, istri Nabi saw dan kaum fakir miskin.

Pada hari lain, ia menyerahkan 500 ekor kuda untuk perlengkapan bala tentara Islam .

Menjelang wafatnya ia mewasiatkan 50 ribu dinar untuk jalan Allah Swt dan 400

dinar untuk setiap orang yang ikut Perang Badr dan masih hidup.

Selain pemurah dan dermawan, ia dikenal pula sebagai sahabat Nabi Saw yang

banyak meriwayatkan hadis. Aburrahman bin Auf juga termasuk yang zuhud terhadap

jabatan dan pangkat.

Demikian profil singkat sahabat Nabi yang bernama Abdurrahman bin Auf.

Dari sejarah singkat tersebut banyak hal yang perlu kita teladani, di antaranya sikap

tolong menolong, dinamis dalam berusaha, dermawan, serta zuhud atau tidak gila

dunia. Sebagai generasi muda Islam sanggupkah kita meneladaninya ?

B. Abu Dzar al-Ghifari

1. Sebelum Masuk Islam

Tidak diketahui pasti kapan Abu Dzar lahir. Sejarah hanya mencatat, ia lahir

dan tinggal dekat jalur kafilah Makkah, Syria. Riwayat hitam masa lalu Abu Dzar tak

lepas dari keberadaan keluarganya. Nama lengkapnya Jundab (Jundub) bin Junādah

bin Qais bin Amr.

Abu Dzar yang dibesarkan di tengah-tengah keluarga perampok besar Al

Ghifar saat itu, tetapi ia dan pengikutnya hanya merampok orang-orang kaya dan

hasil rampokannya dibagi-bagikan kepada fakir miskin. Kerusakan dan derita korban

yang disebabkan oleh aksinya kemudian menjadi titik balik dalam perjalanan

hidupnya, insaf dan berhenti dari aksi jahatnya tersebut. Bahkan tak saja ia menyesali

segala perbuatan jahatnya itu, tapi juga mengajak rekan-rekannya mengikuti jejaknya.

Tindakannya itu menimbulkan amarah besar sukunya, yang memaksa Jundab

meninggalkan tanah kelahirannya. Bersama ibu dan saudara lelakinya, Anis al-Ghifar,

Abu Dzar hijrah ke Nejed. Ini merupakan hijrah pertama Abu Dzar dalam mencari

kebenaran.

UJI PUBLIK

Page 228: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

214 Akidah Akhlak Kelas XI

2. Masuk Islam

Keislaman Abu Dzar bermula dari saudaranya yang bernama Anīs al-Ghiffārī.

Ketika itu, saudaranya baru pulang dari Makkah. Kepada Abu Dzar, Anīs

menceriterakan bahwa ia bertemu dengan seorang Nabi (Muhammad Saw.) yang

menyebarkan agama sama seperti yang diamalkan Abu Dzar, yaitu mewajibkan orang

kaya memberikan sebagian hartanya kepada fakir miskin. Seperti Abu Dzar, Nabi

pembawa agama baru itu sangat mengecam orang yang tidak memperhatikan orang

lemah, seperti anak yatim dan fakir miskin. Berita ini memberikan daya tarik yang

luar bisaa kepada Abu Dzar.

Abu Dzar kemudian menuju Makkah. Secara terang-terangan, ia mengucapkan

kalimat syahadat di dekat Ka’bah. Suasananya saat itu sangat mencekam dan

menakutkan, yang menyebabkan para sahabat takut menyatakan keisalannya secara

terang-terangan. Hal itu disebabkan oleh adanya ancaman dan penganiayaan kaum

musyrik Makkah terhadap penganut agama Islam.

Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, Abu Dzar disiksa kaum musyrik

Makkah sampai tubuhnya berlumuran darah. Setelah menyatakan keislamannya ia

kembali ke kampung halamannya dan mengajak sanak keluarganya dan kerabat

dekatnya masuk Islam.

Beberapa bulan setelah Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah, Abu Dzar

membawa rombongannya dari kabilah Ghiffār dan Aslam ke Madinah. Mereka

menyatakan sumpah setia kepada Nabi. Ia termasuk ahl al-suffah, ayitu sekelompok

sahabat yang tinggal di serambi Masjid Nabawi yang senantiasa beribadah, zuhud dari

dunia dan miskin.

Di kalangan sufí, Abu Dzar dipandang sebagai perintis gaya hidup sufí.

Sepanjang hidupnya dia memilih hidup dalam kefakiran, meskipun punya peluang

untuk hidup kaya. Bagi sufí, kefakiran menduduki derajat tinggi di jalan kebenaran

dan orang faquir sangat mereka hargai. Mereka merujuk kepada firman Allah Swt.

QS. Al-Baqarah (2): 273.

من لجاهل أغنيا ء ٱبهم لرض يحس ٱا في رب ض لل ل يستطيعون ٱلذين أحصروا في سبيل ٱللفقرا ء

لتعف ف ٱ

Artinya: (Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan

Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu

menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. (QS. Al-Baqarah [2]: 273)

Di kalangan ahli hadiś, Abu Dzar dikenal sebagai perawi hadiś, ia

meriwayatkan 281 hadiś Nabi Saw. 31 hadiś diantaranya diriwayatkan oleh al-

Bukhari (194-256 H/810-870 M) dan Muslim (202/206-261 H/817/821-875 M) dalam

kitab sahihnya.

UJI PUBLIK

Page 229: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 215

Kematian Abu Dzar persis seperti yang diprediksi oleh Rasulullah Saw.di

Rabazah: “Engkau datang sendirian, engkau hidup sendirian, dan engkau akan mati

dalam kesendirian, tetapi serombongan orang yang saleh dari Irak kelak akan

mengurus pemakamanmu.” Sebelum Abu Dzar wafat, istrinya terlebih dahulu

meninggal dunia. Ketika hendak menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia berpesan

kepada anaknya, “Pergilah ke atas bukit, di sana ada orang Irak yang akan mengurus

penguburanku. Sampaikan kepada mereka, jangan kafani aku dengan kain yang dibeli

dari upah pegawai pemerintah.”

3. Pelayan Dhuafa dan Pelurus Penguasa

Semasa hidupnya, Abu Dzar al-Ghifari sangat dikenal sebagai penyayang kaum

mustadh’afun. Kepedulian terhadap golongan fakir ini bahkan menjadi sikap hidup

dan kepribadian Abu Dzar. Sudah menjadi kebisaaan penduduk Ghiffar pada masa

jahiliyah merampok kafilah yang lewat. Abu Dzar sendiri, ketika belum masuk Islam,

kerap kali merampok orang-rang kaya. Namun hasilnya dibagi-bagikan kepada kaum

dhuafa. Kebisaaan menyayangi kaum lemah ini, tidak berhenti ketika sudah memeluk

Islam.

Ada suatu riwayat, ketika pasukan Muslim berhasil menaklukkan Mesir, Abu

Dzar menjadi salah satu sahabat yang berperan. Untuk itu, atas jasanya tersebut Abu

Dzar dan sahabat-sahabat yang lain mendapatkan bagian sebidang tanah di Fusthath.

Akan tetapi, tanah bagiannya tersebut ditinggalkannya dan ia lebih memilih tinggal di

Hijaz.

Keteguhannya dalam membela kaum lemah, menjadi ciri khas corak perjuangan

Abu Dzar al-Ghifari. Hingga suatu saat ia tidak sepakat kepada kebijakan Khalifah

Utsman bin Affan yang akan mendirikan bait al-māl (perbendaharaan negara) guna

mengurus harta umat Islam (māl al-muslimin) karena dikhawatirkan akan terjadi

perampasan harta umat Islam dengan dalih untuk harta Allah Swt. Begitu juga saat

berkunjung ke Damaskus pada tahun 32 H/652 M, Abu Dzar menyaksikan Gubernur

Mu’awiyah bin Abu Shufyan sedang membangun istana hijaunya, al-Khizra yang

megah. Abu Dzar berkata kepada Mu’awiyah, “….kalau engkau membangun istana

dengan hartamu, itu berlebih-lebihan. Kalau engkau membangun dengan harta rakyat,

engkau berkhianat.” Keberanian dan ketegasan sikap Abu Dzar ini mengilhami

tokoh-tokoh besar selanjutnya, seperti al-Hasan Basri, Ahmad bin Hanbal, Ibnu

Taimiyah, dan lainnya.

Diriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw. berpesan kepada Abu Dzar al-Ghifari

dengan tujuh wasiat, yaitu: (1) mencintai orang miskin, (2) lihatlah orang yang lebih

rendah dalam hal materi dan penghidupan, (3) menyambung silaturrahim, (4)

perbanyaklah ucapan lā haula walā quwwata illā billāh, (5) berani berkata benar

meskipun pahit, (6) tidak takut celaan ketika berdakwah di jalan Allah, dan (7) tidak

meminta-minta.

RANGKUMAN

UJI PUBLIK

Page 230: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

216 Akidah Akhlak Kelas XI

1. Abdurrahman bin Auf memiliki watak yang dinamis, dan ini dampak menonjol ketika

kaum muslimin hijrah ke Madinah. Kehidupan Abdur Rahman bin Auf di Madinah, baik

semasa Rasulullah Saw. maupun sesudah wafatnya, terus meningkat. Barang apa saja

yang ia pegang dan ia jadikan modal perdagangan pasti menguntungkannya. Seluruh

usahanya itu ditujukan untuk mencapai rida Allah Swt. semata sebagai bekal di akherat

kelak. Walaupun begitu, sama sekali tidak meninggalkan kesederhanaan, suka memberi,

dan rendah hati.

2. Abu Dzar al-Ghifari sangat dikenal sebagai figur yang mempunyai kasih-sayang kepada

kaum dhuafa. Kepedulian terhadap golongan fakir ini bahkan menjadi sikap hidup dan

kepribadian Abu Dzar . Sudah menjadi kebisaaan penduduk Ghiffar pada masa jahiliyah

merampok kafilah yang lewat. Abu Dzar sendiri, ketika belum masuk Islam, kerap kali

merampok orang-rang kaya. Namun hasilnya dibagi-bagikan kepada kaum dhuafa.

Kebisaaan itu berhenti begitu menyatakan diri masuk agama terakhir ini. Prinsip hidup

sederhana dan peduli terhadap kaum miskin itu tetap ia pegang di tempat barunya, di

Syria. Namun di tempat baru ini, ia menyaksikan gubernur Mu’awiyah hidup bermewah-

mewah. Ia malahan memusatkan kekuasaannya dengan bantuan kelas yang mendapat hak

istimewa, dan dengan itu mereka telah menumpuk harta secara besar-besaran. Ajaran

egaliter Abu Dzar membangkitkan massa melawan penguasa dan kaum borjuis itu.

Keteguhan prinsipnya itu membuat Abu Dzar sebagai 'duri dalam daging' bagi penguasa

setempat.

1. Guru menyampaikan kepada siswa tentang jenis dan metode pembelajaran diskusi yang

akan dipakai (misalnya: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi

panel) dengan menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam diskusi tersebut.

2. Guru menyampaikan tema diskusi.

3. Tema diskusi adalah:

a. Keteladanan Abdurrahman bin Auf,

b. Keteladanan Abu Dzar al-Ghifari,

4. Siswa menyampaikan presentasi di depan kelas.

AYO PRESENTASI

UJI PUBLIK

Page 231: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 217

Setelah mempelajari keteladanan Sahabat Abdurrahman bin Auf dan Abu Dzar al-

ghifari, diharapkan mempunyai karakter sebagai berikut:

1. Pemberani dalam menegakkan kebenaran.

2. Dermawan dan suka menolong kepada siapapun.

3. Hidup sederhana dan bersahaja dalam situasi apapun.

4. Pantang menyerah dan tidak putus asa dalam mencapai cita-cita.

5. Berani menyampaikan kritik yang membangun dengan memperhatikan etika.

1. Di dalam harta yang dimiliki oleh seseorang maka sesungguhnya di dalamnya ada yang

harus diberikan kepada orang lain, baik melalui zakat, infak, ataupun sedekah. Dalam

realitanya ada sebagian orang yang enggan mengeluarkan hartanya untuk orang lain.

Bagaimana hal tersebut bisa terjadi dan hubungkanlah dengan kisah Aburrahman bin

Auf!

2. Setiap manusia pasti mempunyai kesalahan dan kekurangan. Namun demikian manusia

harus berusaha maksimal untuk selalu berusaha memperbaikinya. Saran apa yang dapat

Saudara sampaikan kepada orang yang pernah melakukan kesalahan dengan merujuk

kepada kisah hidup Abu Dzar al-Ghifari?

3. Keberanian Abu Dzar al-Ghifari dalam mengritik kebijakan Khalifah Utsman dan

Gubernur Mu’awiyah patut diteladani. Namun demikian dalam menyampaikan kritik dan

saran, haruslah menggunakan etika yang baik. Bagaimana cara yang tepat dalam

menyampaikan kritik apabila dikaitkan dengan sikap meneladani Abu Dzar al-Ghifari?

AYO BERLATIH

PENDALAMAN KARAKTER

UJI PUBLIK

Page 232: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

218 Akidah Akhlak Kelas XI

SOAL LATIHAN PENILAIAN AKHIR TAHUN/PAT

A. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Anik adalah remaja putri yang selalu berusaha meningkatkan kualitas akhlaknya.

Diantaranya adalah selalu menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang

lebih muda. Ketika ada waktu yang luang digunakan untuk kegiatan positif, misalnya

belajar tentang kewirausahaan dll. Apabila ada temannya yang berakhlak kurang

baik, diapun tidak mau berdiam diri sehingga dia… .

A. Bersikap santun dan tidak sombong.

B. Menasihati dan mengajak untuk berbuat baik.

C. Menghormatinya.

D. Melaporkan ke polisi.

E. Menceriterakan ke guru-guru.

2. Raihan adalah salah satu siswa yang sedang menginjak remaja. Dia sering membaca

buku-buku untuk menambah wawasan keilmuannya. Diantara buku kegemarannya

adalah yang berkaitan dengan problematika remaja, sehingga dia mempunyai referensi

yang cukup untuk mengatasi gejolak yang dihadapi anak ketika berusia remaja.

Dengan kegemarannya ini, dia menjadi remaja yang berwawasan luas dan berprestasi,

sehingga menjadi inspirasi teman-teamanya untuk lebih berhasil. Hal tersebut

merupakan hasil dari kebisaaan Raihan dalam menjaga akhlak pergaulan remaja,

yaitu… .

A. Mengajak untuk berbuat kebaikan.

B. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat.

C. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.

D. Bersikap santun dan tidak sombong.

E. Mematuhi nasihat orang tua.

3. Nabiel adalah contoh remaja putri yang patut ditiru. Dia berparas cantik dan

berkepribadian baik. Dengan kepribadian yang demikian maka banyak remaja putra

yang menaruh hati kepadanya. Hingga pada suatu saat, dia dijebak temannya dengan

cara diajak jalan-jalan oleh teman-temannya ke suatu tempat yang belum pernah

dikunjunginga. Melihat ada yang ganjil maka Nabiel memutar akal untuk bisa

meninggalkan tempat tersebut. Perilaku Nabiel tersebut mencerminkan perilaku remaja

yang… .

A. Menjaga aurat.

B. Mengajak untuk berbuat kebaikan.

C. Bersikap santun dan tidak sombong.

D. Mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.

E. Menghindari pergaulan bebas (free sex).

4. Islam melarang dengan tegas setiap remaja muslim berduaan dengan lawan jenis

yang bukan mukhrim, tujuan dari pelarangan ini adalah… .

A. Tindakan peringatan supaya tidak terjatuh ke lembah dosa.

B. Tindakan penyadaran supaya tidak terjatuh ke lembah dosa.

UJI PUBLIK

Page 233: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 219

C. Tindakan penegasan supaya tidak terjatuh ke lembah dosa.

D. Tindakan pencegahan supaya tidak terjatuh ke lembah dosa.

E. Tindakan pembinaan supaya tidak terjatuh ke lembah dosa.

5. Azka adalah remaja yang mempunyai banyak teman. Namun dia mempunyai skala

prioritas orang yang akan dijadikannya sebagai teman bergaul. Hal ini dilakukan

bukan untuk membeda-bedakan teman atau memilih-milih teman, tetapi untuk

menghindarkan diri dari pengaruh negatif dalam pergaulan remaja. Profile teman

Azka yang paling utama adalah… .

A. Shaleh. D. Mudah beradaptasi.

B. Mempunyai pergaulan luas. E. Suka menghargai orang.

C. Yang enak diajak bicara.

6. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia akan hidup dengan baik apabila

lingkungan masyarakatnya tidak terkontaminasi perilaku-perilaku yang tercela.

Lingkungan masyarakat yang rukun dan damai akan membuat orang menjadi tenang

dan betah hidup di tempat tersebut. Lingkungan yang damai dan rukun akan terwujud

apabila anggota masyarakatnya membangun persaudaraan (ukhuwah). Rasa

persaudaraan yang dilandasi dengan semangat kebangsaan dinamakan… .

A. Ukhuwah insaniyah. D. Ukhuwah basyariyah.

B. Ukhuwah islamiyah. E. Ukhuwah wathaniyah.

C. Ukhuwah diniyah.

7. Sikap yang tepat untuk dilakukan orang tua dalam membimbing anak yang sudah

memasuki usia remaja adalah… .

A. Membimbing dengan penuh kasih sayang dan niat yang benar.

B. Memenuhi semua keinginannya dengan maksud untuk membahagiakannya.

C. Menjaga kerukunan rumah tangga dengan cara tidak mengontrol kegiatan anaknya

D. Menjaga kenyamanan rumah tangga dengan cara membiarkan apapun yang

menjadi pilihan anaknya.

E. Bersikap tegas tanpa kompromi.

8. Islam mengajarkan kepada sesama muslim untuk saling bertukar salam apabila

bertemu atau bertamu, di antara tujuan dari salam adalah… .

A. Agar rasa kebersamaan sesama dapat selalu terjaga dengan baik.

B. Agar rasa kasih sayang sesama dapat selalu terpupuk dengan baik.

C. Agar rasa kekompakan sesama dapat selalu terbina dengan baik.

D. Agar rasa kepemilikan sesama dapat selalu terkontrol dengan baik.

E. Agar rasa persaudaraan sesama dapat selalu terpelihara dengan baik.

9. Berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya di tempat yang

sepi adalah dilarang agama sebab yang ketiga adalah … .

A. Setan. D. Malaikat.

B. Hasrat seks. E. Ingin berbuat keji.

C. Bisikan jahat.

UJI PUBLIK

Page 234: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

220 Akidah Akhlak Kelas XI

10. Potongan QS. al-Isra’ (17): 27 berikut menjelaskan tentang… .

ن ٱإن ا إخو رين كانو ط ٱلمبذ ن ٱين وكان لشي ٢٧را ۦ كفورب ه ل لشيط

A. Boros itu pekerjaan setan. D. Fitnah bagi orang boros.

B. Hati-hati jangan boros. E. Orang boros teman setan.

C. Orang boros diuji setan.

11. Perhatikan QS. Al-Isra’ (17): 26 berikut… .

ر ت لسبيل ول تب ٱبن ٱلمسكين و ٱى حقهۥ و لقرب ٱوءات ذا ٢٦ا بذير ذ

Ayat tersebut merupakan dasar larangan berbuat… .

A. Ghibah. D. Isrāf.

B. Takabur. E. Namimah.

C. Tabẓīr.

12. Orang-orang yang mempunyai perilaku tabżīr akan mendapatkan akibat dari

perbuatannya tersebut, yaitu… .

A. Mengalami kesusahan di dunia dan mendapat pahala allah di akhirat.

B. Mengalami kesenangan di dunia dan mendapat siksa allah di akhirat.

C. Mengalami kegoncangan di dunia dan kesengsaraan dahsat di akhirat.

D. Mengalami kesuksesan di dunia dan mendapat pahala allah di akhirat.

E. Mengalami kesusahan di dunia dan mendapat murka Allah di akhirat.

13. Indonesia adalah negara kepulauan, mempunyai banyak gunung berapi, dan

mempunyai potensi bencana alam yang tinggi. Umat Islam adalah komponen penting

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, kepedulian sosial adalah suatu

keharusan yang harus dimiliki oleh setiap warga negara. Adapun caranya adalah… .

A. Memberi bantuan kepada orang yang sangat memerlukan bantuan.

B. Memberi perhatian kepada orang yang sangat memerlukan bantuan.

C. Memberi pembinaan kepada orang yang sangat memerlukan bantuan.

D. Memberi bimbingan kepara orang yang sangat memerlukan bantuan.

E. Memberi nasihat kepada orang yang sangat memerlukan bantuan.

14. Setan memiliki tabiat selalu ingkar kepada Tuhan, bahkan telah bertekat akan

menyesatkan umat manusia, yaitu dengan cara… .

A. Mengawal manusia untuk melakukan perbuatan yang keji dan mungkar.

B. Menggoda manusia untuk melakukan perbuatan yang keji dan mungkar.

C. Mengancam manusia untuk tidak melakukan perbuatan keji dan mungkar.

D. Mengincar manusia untuk melakukan perbuatan keji dan mungkar.

E. Mengekang manusia untuk melakukan perbuatan keji dan mungkar.

15. Dalam lingkungan kehidupan sekitar kita, sering dijumpai orang yang berperilaku

tidak menghargai kesempatan yang diberikan oleh Allah Swt. Sebagian dari mereka,

ada pelajar yang mempunyai kebiasaan kongkow-kongkow sampai larut malam,

sehingga waktu yang semestinya digunakan untuk belajar dan istirahat tidak digunakan

sebagaimana mestinya. Hal tersebut menggambarkan perilaku… .

A. Ghibah. D. Isrāf.

B. Takabur. E. Bakhil.

UJI PUBLIK

Page 235: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 221

C. Tabẓīr.

16. Tidak mematikan lampu atau kipas angin setelah selesai dipakai adalah salah satu

bentuk perilaku akhlak tercela. Namun demikian, dalam kehidupan sehari-hari

dianggap sebagai masalah sepele/kecil. Perilaku tersebut merupakan perwujudan

dari… .

A. Ghibah D. Isrāf.

B. Takabur. E. Bakhil.

C. Tabẓīr.

17. Ada beberapa anak yang mempunyai kebiasaan bermain game dengan tidak

memperhatikan waktu. Bahkan ketika diingatkan orang tua untuk belajar dan

menyelesaikan tugas-tugas yang harus diselesaikan, mereka tidak memperhatikannya.

Perilaku yang demikian itu termasuk… .

A. Ghibah. D. Isrāf.

B. Takabur. E. Bakhil.

C. Tabẓīr.

18. Tidak semua orang yang mempunyai kecukupan rizki memiliki sikap peduli terhadap

lingkungan. Bahkan ada yang merasa keberatan ketika diminta iuran untuk kegiatan di

lingkungan tempat tinggalnya. Dia merasa harta yang dimiliknya adalah hasil jerih

payahnya sendiri. Kesuksesan hidupnya merupakan hasil dari ketekunannya dan orang

di sekitarnya tidak mempunyai kontribusi dalam hidupnya. Sikap tersebut merupakan

cermin dari perilaku… .

A. Ghibah. D. Isrāf.

B. ‘Ujub. E. Bakhil.

C. Tabẓīr.

19. Bagi orang beriman dan beramal saleh, kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan,

karena sesungguhnya kematian itu hanyalah sebuah tahapan yang akan dialami oleh

setiap orang. Bahkan menjelang kematian, Allah Swt. mengutus malaikat untuk

memberikan kabar gembira yang akan didapatkannya. Hal tersebut sesuai dengan

firman Allah... .

A. ذه وما ة ٱه لحيوان ٱرة لهي ل خ ٱ لدار ٱلد نيا إل لهو ولعب وإن ٱلحيو

B. سلمون لل حق تقاتهۦ و ٱتقوا ٱلذين ءامنوا ٱي أي ها ل تموتن إل وأنتم م

C. إل وقاه للا فتنة القبر وم الجمعة أو ليلة الجمعة ما من مسلم يموت ي

D. موا تتنز ٱلل ثم ٱلذين قالوا رب نا ٱإن ئكة ٱيهم ل عل ستقحزنوا وأبشروا أل تخافوا ول ت لمل

تي كنتم توعدون ل ٱلجنة ٱب

E. ها و لدها بسرره إلى الجـنة والمـرأة يقتلها ولدها جمعاء شهادة، يجر .

20. Islam menempatkan wanita pada posisi yang mulia. Sesuai dengan kodratnya,

wanitalah yang melahirkan umat manusia. Pengorbanan wanita dalam melahirkan

bukanlah dianggap sebagai sesuatu hal yang biasa, melainkan sangat mulia. Dalam hal

ini, apabila ada wanita yang meninggal pada saat melahirkan maka dipandang sebagai

UJI PUBLIK

Page 236: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

222 Akidah Akhlak Kelas XI

suatu isyarat bahwa dia meninggal dalam keadaan husnul khatimah, dasarnya adalah

sabda Nabi Muhammad berikut... .

A. ــنهلالجـ

هللادخـ

هإل

إل

مـه:ل

انآخركـال

منك

ة .

B. ؤمنبعرقالجبين.رواهأحـمدوالترمذي موتال

C. ةيلول

جمعةأ

جمعةإمامنمسلميموتيومال

برال

قال

فتنة

هاهللا

وق

هل

D. وصاح ـرقوالغ ون،

ـبط

ال عون،

ـطال :

مسة

خ ـهداء االش هـيدلهـدمب فيوالشه

.سبيلهللاE.

هاول هادة،يجر

دهاجمعاءش

هاول

يقتل

ةـرأةدهابوال ىالجـنه

سررهإل .

21. Alam barzakh adalah terminal awal manusia untuk menuju alam akhirat. Keadaan ruh

di alam ini adalah... .

A. Mendapatkan nikmat kubur atau siksa kubur sampai datangnya hari kebangkitan.

B. Mendapatkan siksa kubur kemudian hancur.

C. Mendapatkan nikmat kubur kemudian hancur.

D. Tidak mendapatkan nikmat kubur atau siksa kubur karena sudah hancur.

E. Langsung ke surga atau neraka.

22. Perhatikan QS. Al-Waqi’ah (56): 58-60 berikut!

لقون ٱن ءأنتم تخلقونهۥ أم نح أفرءيتم ما تمنون وما نحن لموت ٱقدرنا بينكم نحن لخ

بمسبوقين

Terjemahan potongan ayat yang bergaris bawah adalah... .

A. Maka Terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.

B. Kamukah yang menciptakannya, atau kamikah yang menciptakannya?

C. Kami telah menentukan kematian di antara kamu .

D. Dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan.

E. Maka kematian itu pasti akan mendatangimu.

23. Kematian adalah sesuatu yang pasti terjadi. Allah Swt. memberikan isyarat bahwa

kematian itu sudah diprogram oleh Allah Swt. bersamaan dengan sel pertama yang

menjadi bahan dasar manusia. Program ini mendampingi manusia hingga ia menemui

ajalnya. Hal tersebut merujuk kepada bunyi ayat berikut... .

A. لموت ٱحتى إذا جا ء أحدهم رجعون ٱقال رب

B. ا ٱلذين قتلوا في سبيل ٱول تحسبن ت هم يرزقون عند رب حيا ء ل أ ب لل أمو

C. ة ليبلوكم أي كم أحسن ٱلموت و ٱلذي خلق ٱ لغفورٱز لعزيٱهو ل و عم لحيو

D. سلمون إل وأن وتن ل تم لل حق تقاتهۦ و ٱتقوا ٱلذين ءامنوا ٱأي ها ي تم م

E. تنة القبر ف اه للا وق إل ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة

24. Perhatikan QS. Al-An’am (6): 93 berikut:

UJI PUBLIK

Page 237: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 223

ت ٱولو ترى إذ لمون في غمرئكة باس ٱلموت و ٱلظ

ا لمل ا يديه أ طو أنفسكم م أخرجو

Ayat tersebut menginformasikan keadaan orang yang menghadapi kematian, yaitu... .

A. Kematian orang kafir yang didatangi malaikat dengan dibentak-bentak dan

dipukul.

B. Kematian orang mukmin yang di datangi malaikat tetapi dibentak-bentak dan

dipukul.

C. Kematian orng ẓalim yang didatangi malaikat seraya dipukul dengan tangannya.

D. Kematian orang ẓalim yang diampuni dosanya dan akan masuk surga.

E. Kematian orang mukmin yang didatangi malaikat dan dihibur dengan kabar

gembira tentang surga yang dijanjikan.

25. Ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. mengandung tiga dimensi, yaitu:

iman, islam, dan ihsan. Dimensi ihsan kemudian melahirkan ilmu... .

A. Fikih. D. Ushuluddin.

B. Ilmu Kalam . E. Tauhid.

C. Tasawuf.

26. Amir adalah salah satu contoh orang yang rajin melaksanakan ibadah. Namun

demikian, ibadah yang dilakukannya belum mempunyai dampak kepada peningkatan

sikap spiritualnya sehingga dia masih gampang galau/cemas apabila menghadapi suatu

permasalahan. Dalam dunia tasawuf, ibadah yang dilakukan oleh Amir tersebut masih

berada pada wilayah eksoteris, yaitu pada tataran... .

A. Syari’at. D. Ma’rifat.

B. Tarekat. E. Tauhid.

C. Hakikat.

27. Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa manusia itu mempunyai tiga potensi yaitu panca

indera (anggota tubuh), akal pikiran, dan hati sanubari. Potensi hati sanubari akan

berkembang dengan pendekatan ilmu… .

A. Fikih. D. Ushuluddin.

B. Ilmu Kalam. E. Tasawuf.

C. Filsafat.

28. Pondasi ilmu tasawuf yang harus dibangun dengan kokoh oleh seorang sufí adalah… .

A. Syari’at. D. Ma’rifat.

B. Tarekat. E. Tauhid.

C. Hakikat.

29. Dalam perjalanan tasawuf, seorang sufi memerlukan bimbingan seorang guru/mursyid

yaitu untuk membimbing agar tidak tersesat dalam perjalanan spiritual yang tidak ada

rambu jalan keluarnya. Hal tersebut mengacu kepada pengertian... .

A. Syari’at. D. Ma’rifat.

B. Tarekat. E. Tauhid.

C. Hakikat.

30. Pada awalnya, tarekat adalah cara/jalan yang ditempuh oleh seorang sufi secara

individual untuk mendapatkan pengetahuan yang hakiki/ma’rifat hakiki. Namun dalam

UJI PUBLIK

Page 238: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

224 Akidah Akhlak Kelas XI

perkembangan selanjutnya, tarekat juga bermakna organisasi para sufi yang didirikan

oleh Syaikh/guru sufi untuk membimbing para salik. Perkembangan yang demikian itu

terjadi sejak... .

A. Abad ke-6 H. D. Abad ke-9 H.

B. Abad ke-7 H. E. Abad ke-10 H.

C. Abad ke-8 H.

31. Metode yang digunakan para sufí untuk mendekatkan diri kepada Allah berbeda-beda,

misalnya melalui cara mulāzamah al-dzikr, riyādah, mujāhadah, murāqabah, dan

muhāsabah. Umar selalu berusaha untuk mendekatkan diri dengan cara mulāzamah

al-dzikr, maksudnya adalah... .

A. Selalu dalam keadaan ẓikir kepada Allah.

B. Selalu melatih diri.

C. Selalu bersungguh-sungguh untuk membersihkan hati.

D. Mengawasi diri.

E. Introspeksi diri.

32. Metode yang digunakan para sufí untuk mendekatkan diri kepada Allah berbeda-beda,

misalnya melalui cara mulāzamah al-dzikr, riyādah, mujāhadah, murāqabah, dan

muhāsabah. Elsa berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan jalan mujāhadah,

maksudnya adalah... .

A. Selalu dalam keadaan ẓikir kepada Allah.

B. Selalu melatih diri untuk selalu dalam keadaan suci.

C. Selalu bersungguh-sungguh untuk membersihkan hati dan sifat-sifat tercela dan

hara nafsu.

D. Mengawasi diri agar tidak berbuat kemungkaran.

E. Introspeksi diri atas kesalahan yang telah diperbuat.

33. Pada tahap tertentu, seorang sufí akan mendapatkan pengetahuan yang berupa makna

terdalam dari praktik dan petunjuk yang ada pada syari’at dan tarekat yang

dinamakan... .

A. Ma’rifat. D. Mukasyafah.

B. Hakikat. E. Riyādah.

C. Murāqabah.

34. Pada tahap tertentu, seorang sufi akan sampai pada pengetahuan hakiki yang datang

melalui “penyingkapan” (kasyf), “penyaksian” (musyahadah), dan “cita rasa” (dzauq),

yaitu pada tahap... .

A. Ma’rifat. D. Mukasyafah.

B. Hakikat. E. Riyādah.,

C. Murāqabah.

35. Perhatikan QS. An-Nur [24]: 35 berikut... .

لل لنورهۦ من يشا ء ٱن ور على نور يهدي

Ayat tersebut mengisyaratkan, bahwa manusia mempunyai kemungkinan untuk

mencapai... .

A. Ma’rifat. D. Mukasyafah.

UJI PUBLIK

Page 239: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 225

B. Hakikat. E. Riyādah.,

C. Murāqabah.

36. Corak tasawuf itu benareka ragam, ada yang bercorak akhlaki, falsafi, dan amali.

Rabi’ah al-Adawiyah mempunyai corak yang unik, berbeda dengan yang dilakukan

oleh sufi sebelumnya, yaitu… .

A. Zuhud. D. Ma’rifat.

B. Al-Hulul. E. Mahabbah.

C. Wahdatul Wujud

37. Kalau ada orang yang mengekspresikan rasa syukur dengan jalan tidak berbuat

maksiat dengan nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. maka sesungguhnya

orang tersebut mempunyai sikap yang sama dengan… .

A. Al-Junail al-Baghdadi. D. Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

B. Rabi’ah al-Adawiyah. E. Al-Busthami.

C. Imam al-Ghazali.

38. Apabila saya mengetahui ada ilmu yang ternyata lebih besar dari pada tasawuf,

tentulah saya telah pergi untuk mencarinya, sekalipun harus dengan merangkak. Hal

tersebut merupakan pendapat… .

A. Al-Junail al-Baghdadi. D. Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

B. Rabi’ah al-Adawiyah. E. Al-Busthami.

C. Imam al-Ghazali.

39. Corak tasawuf itu benareka ragam, ada menekankan kepada penanaman rasa takut

kepada Allah, tetapi juga sikap penuh pengharapan atas pertolongan Allah. Corak

ajaran tasawuf yang demikian itu sesuai dengan yang dikembangkan oleh… .

A. Al-Junail al-Baghdadi. D. Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

B. Rabi’ah al-Adawiyah. E. Al-Busthami.

C. Imam al-Ghazali.

40. Al-Ghazali berpendapat bahwa kemampuan ma’rifat kepada Allah bersifat fitrah,

dengan pengertian setiap manusia mempunyai potensi bawaan yaitu terletak pada hati.

Setiap hati secara fitrah memiliki potensi mengetahui hakikat-hakikat dari segala yang

ada karena hati memiliki… .

A. Ruh. D. Substansi ilahi rabby.

B. Sirr. E. Substansi rabbani yang mulia.

C. Substansi ma’rifat.

41. Apabila ada orang yang mengatakan, bahwa untuk menjadi ‘arif itu harus siap menjadi

seperti bumi yang siap diinjak oleh siapapun, harus bisa menjadi awan yang

mengayomi seluruh umat manusia, dan harus bisa menjadi air hujan yang menyirami

tetumbuhan tanpa pilih kasih, maka sesungguhnya orang tersebut mengamalkan

ajaran… .

A. Al-Junail al-Baghdadi. D. Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

B. Rabi’ah al-Adawiyah. E. Al-Busthami.

UJI PUBLIK

Page 240: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

226 Akidah Akhlak Kelas XI

C. Imam al-Ghazali.

42. Syaikh/guru tarekat tidak menyampaikan ilmu tasawufnya kepada sembarang orang

karena dihawatirkan akan terjadi kesalahpahaman, terutama ilmu… .

A. Mukasyafah. D. Syari’at.

B. Kalam. E. Ushuluddin.

C. Mu’amalah.

43. Tingkatan tauhid tertinggi adalah: “Bahwa dia tidak melihat dalam yang wujud

kecuali Yang Esa, yaitu syuhud (kesaksian batin), orang-orang siddiq, para sufí

menamakannya dengan fana’ dalam tauhid karena dia tidak melihat kecuali Yang

Esa, dia juga tidak melihat dirinya, adalah ajaran tasawuf yang disampaikan oleh… .

A. Al-Junail al-Baghdadi. D. Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

B. Rabi’ah al-Adawiyah. E. Al-Busthami

C. Imam al-Ghazali.

44. Rasa lapar yang dialami oleh sufí dapat mengantarkannya kepada pencerahan kalbu,

adalah salah satu ajaran tasawuf yang disampaikan oleh… .

A. Al-Junail al-Baghdadi. D. Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

B. Rabi’ah al-Adawiyah. E. Al-Busthami.

C. Imam al-Ghazali.

45. Apabila ada orang yang menjaga kesucian batin dengan cara menghindari karakter

buruk seperti: tingkah laku yang rendah, tindakan-tindakan tidak sah (haram), dan

sikap-sikap seperti kebanggaan diri, keangkuhan, berdusta, bergunjing, fitnah, iri hati,

amarah, mengkonsumsi makanan haram, maka sesungguhnya dia telah mengamalkan

salah satu ajaran tasawuf yang diajarkan oleh… .

A. Al-Junail al-Baghdadi. D. Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

B. Rabi’ah al-Adawiyah. E. Al-Busthami.

C. Imam al-Ghazali.

46. Keadaan hati manusia itu dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu keadaan hati yang

terpuji dan keadaan hati yang tercela. Untuk mengetahui keadaan hati tersebut, oleh

Imam al-Ghazli dibahas dalam… .

A. Ilmu Mu’amalah. D. Ilmu Mujahadah.

B. Ilmu Mukasyafah. E. IlmuMusyahadah.

C. Ilmu Fikih.

47. Ajaran agama yang hanya diamalkan dengan mengutamakan aspek fikih dan bersifat

formal maka tidak akan menyentuh aras dasar ajaran Islam yang sesungguhnya,

sehingga dibutuhkan pengamalan agama secara mendalam/substantif yaitu dengan

pengamalan tasawuf, adalah pendapat… .

A. Al-Junail al-Baghdadi. D. Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

B. Rabi’ah al-Adawiyah. E. Al-Busthami.

C. Imam al-Ghazali.

48. Perhatikan table maqamat berikut!

UJI PUBLIK

Page 241: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 227

No Maqamat

1 Taubat

2 Mahabbah

3 Ma’rifat

4 Sabar

5 Ridlo

6 Fakir

7 Zuhud

8 Tawakal

Urutan maqamat menurut al-Ghazali adalah... .

A. 1- 2- 3- 4- 5- 6-7- 8 D. 1- 4- 6- 7- 8- 2- 3-5

B. 2- 3- 4- 5- 6- 7-8- 1 E. 4- 6- 7- 8- 2- 3-5- 1

C. 3- 4- 5- 6- 7- 8-1- 2

49. Hidup sebagai orang yang mempunyai latar belakang sebagai perampok, tidaklah

membuat putus asa untuk menebusnya dengan kebaikan. Bahkan sahabat ini,

menjadikan keberaniannya di masa lalu itu tetap berjuang di jalan Allah. Sifat

pemberaninya telah mendarah daging, sehingga dia mempunyai karakter yang tangguh

dan pantang menyerah. Salah satu bukti keteguhannya dalam menegakkan kebenaran

adalah keberaniannya untuk menjadi… .

A. Khalifah pertama dalam Khulafa ar-Rasyidin.

B. Khalifah kedua dalam Khulafa ar-Rasyidin.

C. Khalifah ketiga dalam Khulafa ar-Rasyidin.

D. Penggugat Khalifah Ali atas kasus pembunuhan Utsman bin Affan.

E. Pembela dan kaum dhuafa.

50. Ajaran agama yang hanya diamalkan dengan mengutamakan aspek fikih dan bersifat

formal maka tidak akan menyentuh aras dasar ajaran Islam yang sesungguhnya,

sehingga dibutuhkan pengamalan agama secara mendalam/substantif yaitu dengan

pengamalan tasawuf, adalah pendapat… .

A. Al-Junail al-Baghdadi. D. Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

B. Rabi’ah al-Adawiyah. E. Al-Busthami.

C. Imam al-Ghazali.

UJI PUBLIK

Page 242: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

228 Akidah Akhlak Kelas XI

‘Asyarah al-

Mubasyarah

: Sepuluh sahabat Nabi Saw. yang dijamin masuk surga, yaitu: Abu

Bakar Aṣ-Ṣiddiq, Umar, Uśman, Ali bin Abi Ṭalib, Ṭalhah bin

Zubair, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqaṣ, Sa’id, Abu

Ubaidah bin Jarrah.

Ahwal : Keadaan; keadaan jiwa dalam proses pendekatan diri kepada Allah

Swt. dimana keadaan tersebut masih bersifat temporer belum

menetap dalam jiwa.

Bai’at : Suatu ikrar atau sumpah yang dilakukan untuk menunjukkan sikap

selaltu patuh dan tetap pada sumpah yang telah diikrarkan;

pernyataan sehidup-semati dalam membela kebenaran. Bai’at yang

terkenal pada masa Nabi Muhammad adalah Bai’at al-Riḍwan

yang dilaksanakan di bawah pohon pada tahun ke-6 H.

Barzakh : Batas; alam kubur; masa penantian dari kehidupan di dunia sampai

dengan datangnya hari Kiamat. Di alam barzakh, manusia akan

mendapatkan balasan sesuai dengan amal perbuatannya di dunia.

Firqah : Golongan-golongan kepercayaan dalam Islam.

Himmah : Kemauan keras

Istiṭa’ah : Kemampuan diri seseorang untuk bertindak atau mengerjakan

sesuatu.

Karamah : Suatu keistimewaan yang luar biasa yang diberikan kepada orang

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt. (wali atau kekasih

Allah). Misalnya karamah Umar bin Khatab yang dapat melihat

tentaranya yang sedang berperang di medan perang padahal pada

saat itu beliau sedang menyampaikan khutbah.

Khalwat : Menyepi atau menyendiri dengan tujuan untuk menghusyukkan

diri dengan jalan menghindari khalayak ramai atau masyarakat;

laki-laki dan perempuan bukan mahram diharamkan berduaan

diharamkan berduaan di tempat tersendiri atau sepi.

Khuntsa : Orang yang secara genetik memang memiliki kelamin yang tidak

jelas apakah laki-laki atau perempuan. Istilah yang mendekati

untuk menerjemahkan khuntsa adalah interseks.

Maqamat : Tempat berdiri; kedudukan; kuburan. Dalam istilah tasawuf berarti

tingkatan yang dilalui atau ditempuh oleh seorang salik/sufi untuk

mencapai ma’rifah.

Mukhannats : Laki-laki yang mengimitasi wanita dari sisi sifat-sifat, gerak-gerik,

akhlak, ucapan dan cara jalan yang khas bagi wanita. Kata yang

paling dekat dalam bahasa Indonesia untuk menerjemahkan

mukhannats adalah banci atau wadam atau waria

Mursyid : Guru pembimbing dalam ṭarekat yang diakui kewenangannya.

UJI PUBLIK

Page 243: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 229

Mutarajjilah : Wanita yang mengimitasi pria dari sisi sifat-sifat, gerak-gerik,

akhlak, ucapan dan cara jalan yang khas bagi laki-laki. Kata yang

paling dekat dalam bahasa Indonesia untuk menerjemahkan

mutarajjilah adalah tomboy.

Salik : Penempuh jalan keruhanian.

Tahkim : Suatu keputusan yang diambil oleh hakim secara adil.

Taqlid : Menerima pendapat seseorang dengan tidak mengetahui dari mana

sumber pendapat itu.

Zindik : Atheisme; paham yang tidak mengakui adaya Tuhan dan

mengingkari adanya hari kiamat; orang yang tidak mengakui

adanya Tuhan tetapi dalam kesehariannya menampakkan

keimanan.

Zuhud : Meninggalkan kesenangan dunia padahal mampu melakukannya

karena mementingkan urusan akhirat

UJI PUBLIK

Page 244: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

230 Akidah Akhlak Kelas XI

Abbas, Siradjuddin KH, I'tiqad Ahlusal-Sunnah Wal-Jama'ah, (Jakarta : Pustaka tarbiyah,

1985).

Abdullah, Amin, Falsafah Kalam Di Era Postmodernisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1995).

Abdullah, M. Yatimin, Drs., MA, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta:

Amzah, 2008).

Alba, Cecep H., Dr.,MA., Tasawuf dan Tarekat, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014).

Al-Ghazali, Muhammad, Khuluk Al-Muslim, (Kuwait: Dal Al-Bayan, 1970).

Ali, Moh. Daud, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo, 1998).

Al-Mishri, Badruttamam Basya, Tasawuf Anak Muda, (Jakarta: Pustaka Group, 2009).

Al-Mishri, Muhammad Abdul Hadi, Manhaj dan Aqidah Ahlussunah Wakl-Jama’ah,

(Jakarta: Gema Insani Press, 1994).

Amin, K.H. Mustaghfirin, Tasawuf dan Etos Kerja, (Malang: PT. Latif Kitto Mahesa, 2016).

Amin, Husayn Ahmad, Seratus Tokoh Dalam Sejarah Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001).

Ash-Shiddieqy, T.M. Hasbi, Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1983).

Asmaran AS, Pengantar Study Akhlak, (Jakarta: Rajawali, 1994).

Azzahra, Mukrima, Terj. Ensikoledia Dosa-Dosa Besar, (Jakarta: Zaman, 2016)

Bajuri, Moh. Karnawi, Kamus Aliran Dan Faham, (Surabaya: Indah, 1989).

Barmawi, Bakir Yusuf, Konsep Iman Dan Kufur Dalam Teologi Islam, (Surabaya: Bina

Ilmu, 1987).

Bishri, M.Fil.I, Akhlak, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama

RI, 2009).

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam-Cet.4, Ensiklopedi Islam , (Jakarta: Ichtiar Baru Van

Houve, 2002).

Faruq, Umar, Risalah Qusyairiyah Sumber Kajian Ilmu Tasawuf, (Jakarta: Pustaka Amani,

2013).

Ghozi, Ali, Akhlak Pergaulan Remaja, (Jakarta Timur: Rizky Grafis, 2010).

Halim, Samir Abdul,... (et al.) Ensiklopedia Sains Islami, (Tangerang: PT. Kamil Pustaka,

2015)

Hanafi,A., Pengantar Theology Islam, (Jakarta : Pustaka al-Husna, 1980).

Hasyim, Umar, Apakah Anda Termasuk Golongan Ahlus Al-Sunnah Wal Jama'ah ?,

(Surabaya : Bina Ilmu, 1986).

Khan, Wahiduddin, Kritik terhadap Ilmu fikih, tasawuf dan Ilmu Kalam, Penerjemah

Nurhakim, (Jakarta: Gema Insani Press, 1994).

Kurniawan, Iwan, Mutiara Ikhya’ ‘Ulumuddin, Ringkasan Yang Ditulis Sendiri Oleh Sang

Hujjatul Islam, (Bandung: Mizan, 2016).

Kusumawati, Zaidan, dkk, Moslem Lifestyle Community, Ensiklopedia Nabi Muhammad

Saw. Di antara Para Shahabiyah Jilid 4, (Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi, 2011)

UJI PUBLIK

Page 245: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

Akidah Akhlak Kelas XI 231

Madjid, Nur Cholish et.al.,Kehampaan Spiritual Masyarakat Modern Respond an

transformasi Islam Menuju Masyarakat Madani, (Jakarta: Mediacitra, 2000).

Mahzumi, Qadariyah dan jabariyah, Studi Tokoh dan Penafsirannya, (Salatiga, STAIN

Salatiga Press, 2003).

Miskaweh, Ibnu, Menuju Kesempurnaan Akhlak, (Bandung: Mizan, 1998).

Muhammad, Abu, FH, dan Siraj, Zainuri, tt, Kamus Istilah Agama Islam (KIAI), Cikupa,

Tangerang, PT. Albama Aliansi Belajar Mandiri

Nasution, Harun, Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan, (Jakarta:

Universitas Indonesia (UI-Press) , 1985).

Nata, M. Ali Hasan dan Abu Naim, Agama Islam, (Jakarta: Dirjen Binbaga Islam, 1998).

Nata, Abudin, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, (Depok: PT Rajagrafindo Persada,

2017).

Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Keagamaan RI,

Kamus Istilah Keagamaan, 2014

Roziqin, LGBT Dalam Tinjauan Fikih, (Malang: UB Press, 2017).

Sabiq, Sayid, Aqidah Islam (Ilmu Tauhid), Penerjemah Moh. Abdul Rathomi, (Bandung:

Diponegoro, 1982).

Shiddiqi, Nourouzzaman, Syi’ah dan Khawārīj dalam Perspektif Sejarah, (Yogyakarta:

PLP2M, 1985)

Sjukur, Asjwadie HM., Lc., Ilmu Tasawuf II, (Surabaya: Bina Ilmu, 1979).

Solihin dan Anwar, Rosihon, Ilmu tasawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2014)

Supiana dan M. Karman, Materi Pendidikan Agama Islam, (Remaja Rosdakarya: Bandung,

2001)

Syahratsani, Al-Milal Wan Nihal, (Mesir : Babil/ Halabi, 1974).

Syihab, M. Qurais, Wawasan Al-Qur’an (Tafsir Maudhu’i atas Berbagai Persoalan Umat),

(Bandung: Mizan, 2003).

Thalbah, Hisyam (et.al), Ensiklopedi Mukjizat al-Qur’an dan Hadiś, (Jakarta: Sapta Sentosa,

2009).

Tim Penulis UIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Tasawuf, (Bandung: Angkasa, 2018)

Watt, W. Montgomery, Pemikiran Teologi dan Filsafat Islam, (Jakarta: Perhimpunan

Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) , 1987).

Yahya, Syarif, Kamus Pintar Agama Islam, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2014).

Zahrah, Muhammad Abu, Hakikat Akidah Qur'ani Kembali Kepada Akidah Yang Benar di

Dalam Qur'an dan Hadiś, (Surabaya : Pustaka Progresif, 1991).

https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/01/24/p2v7f8313-bahaya-

lgbt-dari-sisi-kesehatan-dan-psikologi

UJI PUBLIK

Page 246: abdulghofur91.files.wordpress.com · 1 day ago · ii. Akidah Akhlak Kelas XI . Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang . MILIK NEGARA

232 Akidah Akhlak Kelas XI

UJI PUBLIK