1-dan-6
DESCRIPTION
biokimiaTRANSCRIPT
Jawaban Nomer 1 dan 6
1. Jelaskan pengertian dari istilah-istilah berikut, jika perlu dengan contohnya:
a. Biomolekul
Biomolekul merupakan senyawa-senyawa organik sederhana pembentuk organisme hidup dan bersifat khas sebagai produk aktivitas biologis.
Senyawa-senyawa biomolekul biasanya dikenal dalam empat bentuk: protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid
b. Monomer
Monomer adalah suatu subunit molekul kecil yang dapat dikombinasikan dengan subunit yang sama untuk membentuk molekul yang lebih besar
Contoh : Monosakarida adalah monomer dari karbohidrat.
c. Polimer
polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer.
Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA.
d. Protein konjugasi
Protein konjugasi merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-asam amino.
Contoh : Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar.
e. Denaturasi protein
Denaturasi protein merupakan suatu proses dimana terjadi perubahan atau modifikasi terhadap konformasi protein, lebih tepatnya terjadi pada struktur tersier maupun kuartener dari protein.
f. enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik
g. enzim hidrolase
enzim Hidrolase, yaitu sejenis enzim yang menjadi katalis dalam suatu reaksi dengan cara membantu memutuskan ikatan kimia suatu senyawa. Contohnya enzim Protease, yaitu enzim yang membantu dalam reaksi pemecahan protein menjadi senyawa yang sederhana. Atau enzim Amilosa, yaitu enzim yang membantu memecah karbohidrat, dll.
h. ikatan peptida
Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon pada gugus karboksil suatu molekul berbagi elektron dengan atom nitrogen pada gugus amina molekul lainnya.
6. Sebutkan minimal 4 macam fungsi protein didalam tubuh dengan contoh jenis proteinnya!
Protein sebagai enzim
Enzim, merupakan protein yang dapat berfungsi sebagai katalisator. Hampir
seluruh reaksi kimia yang terjadi di tingkat sel dikatalisis oleh enzim. Protein yang
paling bervariasi dan mempunyai kekhususan tinggi adalah protein yang mempunyai
aktivitas katalisa, yakni, enzim. Enzim merupakan protein yang mempunyai fungsi
sebagai katalis yang mempercepat laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi dari
reaksi tersebut. Hampir semua reaksi kimia biomolekul organik di dalam sel dikatalisa
oleh enzim. Lebih dari 2000 jenis enzim, masing-masing dapat mengkatalisa reaksi
kimia yang berbeda, telah ditemukan di dalam berbagai bentuk kehidupan. Beberapa
contoh enzim yang banyak dimanfaatkan saat ini seperti, glukosa oksidase yang
mengkatalisis glukosa menjadi asam glukonat, urikase yaitu enzim yang dapat
membongkar asam urat menjadi alantoin.
Contoh protein yang berfungsi sebagai enzim adalah Ribonuklease dan
Tripsin. Ribonuklease adalah protein globular berukuran kecil lainnya, merupakan
enzim yang disekresikan oleh pankreas ke dalam usus kecil, tempat molekul ini
mengkatalisa hidrolisis ikatan tertentu pada asam ribonukleat yang terdapat pada
makanan yang masuk. Enzim ini sangat spesifik dalam aksi katalitiknya. Tripsin
adalah enzim yang hanya mengkatalisa hidrolisis ikatan peptida dengan gugus
karboksil yang ada pada residu lisin atau arginin, tanpa memandang panjang atau
derat asam amino pada rantai polipeptida.
Protein sebagai protein transport
Protein transport adalah protein yang dapat mengikat dan membawa molekul
atau ion yang khas dari satu organ ke organ lainnya. Protein transport di dalam plasma
darah mengikat dan membawa molekul atau ion spesifik dari satu organ ke organ lain.
Contoh protein transport adalah mioglobin. Mioglobin merupakan protein pengikat
oksigen yang relatif kecil (BM 16.700) yang ditemukan pada sel otot. Fungsinya
adalah untuk menyimpan oksigen yang terikat dan untuk meningkatkan transport
oksigen ke mitokondria, yang mempergunakan oksigen selama oksidasi nutrien sel.
Contoh lainnya adalah Hemoglobin, yang merupakan protein transport yang terdapat
dalam sel darah merah. Hemoglobin dapat mengikat oksigen ketika darah melalui
paru-paru. Oksigen dibawa dan dilepaskan pada jaringan periferi yang dapat
dipergunakan untuk mengoksidasi nutrient (makanan) menjadi energi. Pada plasma
darah terdapat lipoprotein yang berfungsi mengangkut lipida dari hati ke organ.
Protein transport lain yang terdapat dalam membran sel berperan untuk membawa
beberapa molekul seperti glukosa, asam amino dan nutrient lainnya melalui membran
menuju sel.
Molekul hemoglobin adalah suatu tetramer a2b2 yang terdiri dari 2 rantai a
yang identik dan 2 rantai b yang identik. Subunit a dan b-nya terhubung secara
struktur dan evolusi terhadap satu sama lain dan terhadap mioglobin, suatu
monomerik yang mengikat oksigen pada otot. Struktur dari hemoglobin (hemoglobin
tetramer) adalah molekul spheroidal dengan dimensi 64x55x50 Amstrong. Dua
protomer ab-nya terhubung secara simetris dengan rotasi lipatan dua. Hemoglobin
menyusun 33% dari berat tubuh manusia. Hemoglobin adalah salah satu protein
pertama yang dapat ditentukan massa molekulnya secara akurat, protein pertama yang
dikarakterisasikan dengan ultra sentrifugasi dan dihubungkan dengan fungsi fisiologis
spesifik (dari transpor oksigen), dan dalam sel sabit anemia merupakan yang pertama
dalam menunjukkan mutasi yang menyebabkan perubahan asam amino tunggal.
Hemoglobin bukanlah hanya sebuah tangki oksigen sederhana, akan tetapi merupakan
sistem pembawa oksigen modern yang menyediakan jumlah oksigen secara akurat
menuju jarngan-jaringan di bawah kondisi apapun. Hemoglobin membawa oksigen
dari paru-paru, insang, atau kulit hewan menuju kapiler-kapiler yang berfungsi dalam
respirasi. Organisme yang sangat kecil tidak membutuhkan protein ini karena
kebutuhan respirasinya dicukupkan dengan difusi pasif yang sederhana dari oksigen
sepanjang tubuh. Akan tetapi, karena laju transpor dari difusi zat bervariasi secara
terbalik dengan pangkat dari jarak yang harus ditempuh, laju difusi oksigen sepanjang
jaringan lebih tebal dari 1mm adalah terlalu lamban untuk menopang kehidupan. Oleh
karena itu, evolusi organisme yang besar dan kompleks, seperti Annelida (contoh
cacing tanah), membutuhkan perkembangan sistem sirkulasi secara aktif membawa
oksigen dan nutrisi ke jaringan darah untuk organisme ini harus mempunyai pembawa
oksigen seperti hemoglobin karena kelarutan oksigen dalam plasma darah terlalu
rendah untuk membawa oksigen yang cukup untuk kebutuhan metabolisme.
Protein sebagai protein penyimpan
Protein nutrient sering disebut juga protein penyimpanan, protein ini
merupakan cadangan makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Beberapa contoh protein ini, sering kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari seperti ovalbumin merupakan protein utama putih telur, kasein sebagai
protein utama dalam susu. Contoh lainnya adalah protein yang menyimpan zat besi
yaitu ferritin yang terdapat di dalam jaringan hewan.
Biji berbagai tumbuhan menyimpan protein nutrien yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan embrio tanaman. Terutama, contoh yang telah dikenal adalah protein biji
dari gandum, jagung, dan beras. Ovalbumin protein utama putih telur, dan kasein,
protein utama susu merupakan contoh lain dari protein nutrien. Ferritin jaringan
hewan merupakan protein penyimpan besi.
Kasein adalah protein yang terdapat dalam susu dan digunakan sebagai agen
pengikat pada berbagai macam makanan. Secara teknis, kasein merupakan golongan
fosfoprotein, yang merupakan kumpulan ikatan protein yang mengandung asam
fosfat. Ketika berkoagulasi dengan renin, kasein disebut parakasein. Kasein
merupakan garam, artinya kasein tidak memiliki muatan ion bersih. Kasein tidak
tergumpalkan oleh panas. Hal ini dipicu oleh asam dan enzim rennet yang merupakan
enzim proteolitik. Kasein terdiri dari jumlah yang cukup tinggi dari prolin peptida,
namun tidak berinteraksi dimana tidak membentuk jembatan disulfida sehingga relatif
tidak memiliki struktur tersier. Oleh karena itu, protein tidak dapat terdenaturasi.
Kasein relatif hidrofobik sehingga kurang larut dalam air. Titik isoelektrik kasein
adalah 4,6. Karena pH susu 6,6, kasein memiliki muatan negatif dalam susu. Protein
yang dimurnikan tidak dapat larut dalam air. Sementara protein tidak larut dalam
larutan garam netral, mudah didispersikan dalam larutan basa encer dan larutan garam
seperti natrium oksalat dan natrium asetat. Dalam kondisi asam (pH rendah) kasein
akan mengendap karena kasein memiliki kelarutan (solubility) yang rendah pada
kondisi asam.
Protein sebagai protein struktural
Protein struktural, jenis protein ini berperan untuk menyangga atau
membangun struktur biologi makhluk hidup. Misalnya kolagen adalah protein utama
dalam urat dan tulang rawan yang memiliki kekuatan dan liat. Persendian
mengandung protein elastin yang dapat meregang dalam dua arah. Jenis lain adalah
kuku, rambut dan bulu-buluan merupakan protein keratin yang liat dan tidak larut
dalam air. Komponen utama dari serat sutra dan jaring labah-labah adalah protein
fibroin. Fibroin merupakan protein serabut yang tidak larut, tetapi protein ini bersifat
fleksibel dan lentur; dan tidak dapat meregang.
Salah satu contoh protein struktural adalah keratin. Keratin adalah protein
yang tidak reaktif secara kimiawai dan tahan lama secara mekanik, terdapat dalam
semua vertebrata tingkat tinggi. Protein ini adalah komponen dasar dari lapisan luar
epidermal dan anggota badan yang berkaitan seperti rambut, tanduk, kuku dan bulu.
Keratin diklasifikasikan sebagai a-keratin yang terdapat dalam mamalia, dan b-
keratin yang terdapat dalam burung dan reptil. Studi mikroskopik elektron
menunjukkan bahwa rambut, yang tersusun utamanya dari a-keratin, terdiri dari
struktur hierarki. Rambut biasanya mempunyai diameter 20mm dan terdiri dari sel
mati, dimana tiap-tiapnya mengandung mikrofibril (2000 Amstrong dalam diameter)
yang terorientasi secara paralel terhadap serabut rambut. Makrofibril tersusun dari
mikrofibril (80 Amstrong dalam diameter) yang tertumpuk bersama oleh matriks
protein amorfus yang kaya akan kandungan sulfur. a-keratin kaya akan residu Cys,
yang cross-link secara sejajar dengan ikatan peptida. Hal ini berguna untuk kelarutan
dan ketahannya terhadap regangan, dua dari sifat biologis utama suatu a-keratin. a-
keratin diklasifikasikan sebagai “keras” atau “lunak” berdasarkan pada apakah
kandungan sulfurnya tinggi atau rendah. Keratin keras, seperti rambut, tanduk, dan
kuku adalah lebih lembut dari keratin lunak, seperti kulit dan belulang, karena ikatan
disulfidanya dapat melawan gaya yang cenderung akan mendeformasikannya. Ikatan
disulfidanya dipotong, serabut a-keratin dapat diregangkan dua kali panjang dari
panjang awalnya dengan memberikan panas lembab. Dalam proses ini, analisis X-
ray mengindikasikan bahwa struktur heliks a memanjang dengan pengaturan
kembali yang seiring dari ikatan hidrogen untuk membentuk lembaran plat-b. b-
keratin, seperti bulu, mempunyai pola X-ray dalam keadaan normalnya.
Contoh lain adalah Elastin. Elastin adalah protein dengan sifat elastis seperti
penghapus, dimana seratnya dapat memanjang beberapa kali dari panjang
normalnya. Merupakan komponen dasar dari jaringan konektif elastis kuning yang
terdapat pada paru-paru, dinding pembuluh darah yang besar seperti aorta, dan
persendian elastis seperti yang ada pada leher. Jaringan konektif putih yang tidak
elastis dari tendon hanya mengandung jumlah elastin yang sedikit. Elastin memiliki
komposisi asam amino yang berbeda dan sebagian besar mengandung residu non
polar yang kecil. Elastin mengandung sepertiga Gly, lebih dari sepertiga Ala+Val,
dan kaya akan Pro. Akan tetapi, elastin hanya mengandung sedikit Hydroxyproline
dan residu polar, bukan Hydroxylysine. Elastin membentuk jaringan tiga dimensi
serat yang menempati kecenderungan waktu tertentu yang tak tampak dalam
mikroskop elektron. Rantai silang kovalen dalam elastin terbentuk dari allysine
aldol, yang juga terdapat dalam kolagen, dan senyawa Lysinonorleucine,
Desmosine, dan Isodesmosine. Lysinonorleucine adalah hasil dari reduksi basa
Schiff (ikatan imine) yang terbentuk oleh kondensasi dari rantai samping sebuah Lys
dengan allysine. Desmosine dan Isedesmosine mempunyai bentuk unik terhadap
elastin dan berperan untuk warna kuning, dan merupakan hasil dari kondensasi 3
allysine dan 1 lysine rantai samping. Rantai silang initernyata juga berperan dalam
sifat elastik dari elastin dan ketidaklarutannya.
Protein sebagai protein regulator
Beberapa protein membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologi. Di
antara jenis ini terdapat sejumlah hormon, seperti insulin, yang mengatur
metabolisme gula, dan kekurangannya, menyebabkan penyakit diabetes. Hormon
pertumbuhan dari pituitary dan hormon paratiroid, yang mengatur transport Ca2+ dan
fosfat. Protein pengatur lain, yang disebut represor mengatur biosintesa enzim oleh
sel bakteri. Kortikotropin merupakan protein struktural yaitu suatu hormon dari
kelenjar pituitary anterior yang merangsang korteks adrenal.
Contohnya adalah insulin. Insulin adalah sebuah hormon polipeptida yang
mengatur metabolisme karbohidrat. Selain merupakan efektor utama dalam
homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak
(trigliserida) dan protein – hormon ini memiliki properti anabolik. Hormon tersebut
juga mempengaruhi jaringan tubuh lainnya. Hormon insulin dihasilkan oleh sel B
pada pankreas yang merupakan pembawa pesan kimia yang diangkut oleh darah
menuju organ lain, terutama hati dan otot. Di sini insulin berikatan dengan reseptor
pada permukaan sel dan merangsang kapasitas sel untuk menggunakan glukosa
sebagai bahan bakar metabolik. Insulin mengandung 2 rantai polipeptida, yang satu
mempunyai 30 residu asam amino, yang lainnya mempunyai dua residu asam amino.
Insulin yang mengatur metabolisme gula dan kekurangannya menyebabkan penyakit
diabetes. Insulin merupakan protein pertama yang ditentukan deretnya. Insulin sapi
mempunyai berat molekul kira-kira 5700. Molekul ini memiliki 2 rantai polipeptida,
rantai A dengan 21 residu asam amino dan rantai B dengan 30 residu asam amino.
Kedua rantai disambung oleh dua jembatan disulfida (S-S) dan salah satu rantai
mempunyai ikatan disulfida internal. Kedua rantai polipeptida pertama-tama
dipisahkan dengan pemotongan jembatan disulfida. Untuk tujuan ini, Sanger
mempergunakan pengoksidasi asam performat, yang memotong tiap residu sistin
menjadi 2 residu asam sistat, satu pada masing-masing rantai. Rantai ini kemudian
dipisahkan dan deret masing-masing ditentukan. Pengamatan deret asam amino
kedua rantai tidak memperlihatkan pola yang nyata atau suatu pengulangan adanya
asam amino tertentu, tambahan pula deret kedua rantai cukup berbeda. Penentuan
deret asam amino rantai insulin yang berhasil baik ini telah mendorong penelitian
intensif mengenai hubungan diantara struktur insulin yang diisolasi dari berbagai
spesies, dan aktivitas biologinya dalam menjalankan metabolisme gula. Kedua rantai
A dan B insulin diperlukan bagi aktivitas biologi, lebih jauh lagi jembatan disulfida
harus utuh. Penggantian sebagian atau kedua rantai oleh pemotongan selektif
menyebabkan hilangnya beberapa atau semua aktivitas molekul. Walaupun insulin
yang diisolasi dari pankreas beberapa spesies, sebagai contoh sapi, babi, kambing,
dan ikan paus, merupakan hormon aktif di dalam manusia dan dipergunakan dalam
pengobatan pasien penyakit diabetes, senyawa ini tidak identik dengan insulin
manusia. Yang nyata adalah bahwa pada posisi tertentu pada masing-masing insulin,
asam amino yang ditemukan selalu sama walaupun spesies sumber insulin berbeda.
Akan tetapi, pada posisi lain asam amino mungkin berbeda dari satu spesies ke
spesies lain. Pengamatan ini secara kuat menunjukkan bahwa aktivitas insulin
tergantung kepada deret asam amino pada rantai polipeptidanya, di samping kepada
ikatan antar rantai pada titik-titik tertentu.
Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus.
Pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan
ke bawah kulit atau subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut
hormon tersebut. Pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat produksi
insulin rendah atau kebal insulin, dan terkadang membutuhkan pengaturan insulin
bila pengobatan lain tidak cukup untuk mengatur kadar glukosa darah.
Protein sebagai protein pertahanan
Banyak protein mempertahankan organisme dalam melawan serangan oleh
spesies lain atau melindungi organisme tersebut dari luka. Imunoglobulin atau
antibodi pada vertebrata adalah protein khusus yang dibuat oleh limfosit yang dapat
mengenali dan mengendapkan atau menetralkan serangan bakteri, virus, atau protein
asing dari spesies lain. Fibrinogen dan trombin merupakan protein penggumpal
darah yang menjaga kehilangan darah jika sistem pembuluh terluka. Bisa ular,
toksin bakteri, dan protein tumbuhan beracun, seperti risin, juga tampaknya
berfungsi di dalam pertahanan tubuh.
Contohnya adalah antibodi. Molekul antibodi muncul di dalam serum darah
dan jaringan tertentu spesies vertebrata sebagai reaksi terhadap injeksi suatu antigen,
protein, atau makromolekul asing lain. Antibodi merupakan molekul protein
berbentuk-Y yang mengandung empat rantai polipeptida. Molekul ini mempunyai
sisi pengikat yang bersifat komplementer terhadap bentuk struktur spesifik molekul
antigen. Molekul antibodi mempunyai dua sisi pengikat yang membuatnya mampu
membentuk kisi-kisi tiga dimensi molekul antibodi dan antigen secara berganti-
ganti. Antibodi bersifat sangat spesifik tehadap protein asing yang menimbulkan
pembentukannya. Tiap antigen dapat menimbulkan jenis antibodi spesifik masing-
masing yang akan mengenali dan bergabung hanya dengan antigen yang
menimbulkan pembentukannya atau molekul lain yang berdekatan. Ribuan atau
jutaan jenis antigen yang masuk akan merangsang dibentuknya ribuan atau jutaan
jenis antibodi pula. Setiap detik, sekitar 2000 molekul antibodi diproduksi oleh sel
limfosit B. Salah satu contoh yang melibatkan antibodi adalah ketika kulit terkena
infeksi karena luka maka akan timbul nanah. Nanah ini merupakan sel darah putih
penghasil antibodi yang mati setelah berperang melawan antigen.
Protein Lain
Terdapat banyak protein lain yang fungsinya agak eksotik dan tidak mudah
diklasifikasikan. Merupakan hal yang luar biasa bahwa semua protein ini dengan
sifat dan fungsi yang amat berbeda terbuat dari 20 asam amino yang sama. Monelin,
suatu protein tanaman dari Afrika yang mempunyai rasa yang amat manis. Protein
ini sedang dipelajari sebagai pemanis makanan yang tidak menggemukkan dan tidak
beracun untuk manusia. Plasma darah beberapa ikan Antartika mengandung protein
antibeku yang melindungi darah ikan dari pembekuan. Persendian sayap beberapa
insekta dibuat dari protein resilin, yang bersifat hampir sempurna elastis.
DAFTAR PUSTAKA
Lehninger, A. L., 1988, Dasar-Dasar Biokimia Jilid I, Erlangga, Jakarta
Shiddieqy, I., 2009, Kuat Berpuasa dengan Susu, diakses dari http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/09/pikiranrakyat-20090903-kuatberpuasadengansusu.pdf, diakses pada
3 Oktober 2009
Voet, D., and Voet, J. G., 1990, Biochemistry, John Willey & Sons, Inc., New York
Zulfikar, 2008, Kimia Kesehatan, diakses dari www.ilmuku.com/file.php/1/kimia-
kesehatan_3_zulfikar.pdf, diakses pada 3 Oktober 2009