1. catu daya bandara_2

Upload: basuki-rahardjo

Post on 03-Apr-2018

670 views

Category:

Documents


39 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    1/29

    IKATAN AHLI BANDAR UDARA (IABI)

    SISTEM ELEKTRIKAL BANDAR UDARA

    (AirportElectrical System)

    BAGIAN 1

    CATU DAYA

    (Power Supply)

    Disusun Oleh :

    Ir. Moh Kamal Hs

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    2/29

    DAFTAR ISI

    1. PENDAHULUAN

    1.1. Maksud1.2. Standar dan Persyaratan

    2. CATU DAYA LISTRIK(Electricity Supply)2.1. Sumber Daya Listrik (Sources Of Power) .2.2. Power Transfer Characteristics2.3. Perlengkapan Sumber Daya Cadangan (Secondary Power Equipment)2.4. Gedung Pusat Pembangkit (Main Power House)2.5. Vaults And Shelters Untuk Electrical Equipment2.6. Distribusi Tenaga Listrik (Distribution Of Power)

    3. JARINGAN LISTRIK UNTUKAIRPORT LIGHTING SYSTEM & PERALATANNAVIGASI

    3.1. Sirkuit Listrik Airport Lighting (Types Of Electricalcircuits)\3.2. Sirkuit Seri Pada Airport Lighting (Series Circuitry For Aerodrome

    Lighting)

    3.3. Sirkuit Paralel (Parallel circuitry)3.4. Meningkatkan Integritas Dan Keandalan System3.5. Jaringan Listrik Untuk Peralatan Radio Navigation Aids .

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    3/29

    1. PENDAHULUAN

    Di bandar udara harus tersedia Sumber Daya Listrik yang berkualitas dan

    stabil (integrity), dapat diandalkan (reliable) guna menunjang kebutuhan

    listrik bagi kegiatan seluruh fasilitas di bandar udara, fasilitas keselamatanpenerbangan, dan semua peralatan yang menunjang operasi bandar udara

    Konfigurasi Sistem Elektrikal Bandar udara mengintegrasikan Catu Daya

    Listrik untuk semua fasilits di bandar udara, terutama untuk menjadi

    sumber daya bagi Alat Bantu Pendaratan Visual (Visual Aids Airport

    Lighting System), peralatan Radio & Navigasi Penerbangan (Navigational

    Aids),dan kebutuhan daya cadangan (spare space) untuk pengembangan

    bandar udara di masa yang akan datang harus diperhitungkan.

    Untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan, diperlukan

    tersedianya fasilitas Alat Bantu Pendaratan Visual / Airport Lighting

    System dan peralatan Radio / Navigasi Penerbangan yang memiliki

    integritas dan kehandalan yang tinggi. Dengan demikian dianggap

    kemungkingan kegagalan dari perencanaan sistem Airport Lighting dan

    Peralatan Radio / Navigasi Penerbangan pada momen yang kritis, adalah

    sangat rendah,

    1. 1 Maksud

    Buku ini dimaksudkan sebagai panduan teknis untuk perencanaan /rekayasa sistem catu daya listrik dan distribusinya untuk menunjang

    Peralatan Bantu Pendaratan Visual (Airport Lighting System) dan Peralatan

    Radio dan Alat Bantu Navigasi Penerbangan (Navigational Aids), serta

    fasiltas pendukung operasi maupun penunjang kegiatan bandar udara.

    1. 2 Standar dan Persyaratano ICAO, ANNEX 14,Vol.I - Aerodrome Design and Operations, 2004.o ICAO, ANNEX 10, Communication.o ICAO, Airport Design Manual, Part 5 Electrical System.o ICAO, Airport Design Manual, Part 4 Visual Aids.o STANDAR MANUAL, Civil Aviation Safety Regulations (CASRs) Part 139

    Aerodromes.

    o Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)- PLN2. CATU DAYA LISTRIK(Electricity Power Supply)

    2.1. SUMBER DAYA LISTRIK (Sources of power) .

    Sistem Elektrikal Bandar udara merupakan sistem penyediaan daya listrik

    baik internal maupun eksternal untuk menunjang kegiatan operasi pada

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    4/29

    suatu bandar udara yang mencakup; Sumber Daya Utama , didukung

    dengan didukung dengan Sumber Daya Cadangan yang disediakan dari

    bandar udara, serta dilengkapi dengan suatu sistem pemindah otomatis

    apabila terjadi gangguan / pemutusan sambungan dari sumber daya utama

    guna menjamin kelangsungan penyediaan listrik di Bandar udara.

    2.1.1.SUMBER DAYA UTAMA (Primary power sources)

    Sumber Daya Utama diperoleh dari Sumber Daya Listrik Umum (PLN) terdiri

    atas :

    2 (dua) jaringan listrik PLN 20 KV dari gardu-gardu yang berlainan,dimaksudkan agar diperoleh catu daya listrik yang diandalkan dari PLN,

    bilamana salah satu saluran mengalami gnangguan akan ditunjang (back

    up) dari saluran yang lain dari gardu yang berbeda.

    Kedua saluran masuk 20 KV PLN langsung masuk ke Main Power Station(MPS) di Bandar udara melalui sistem proteksi Tegangan Menengah (MV

    protection). Jaringan ini menjadi bagian tanggung jawab pihak PLN.

    Jaringan 20 KV PLN masuk ke Transformer step down, yang akandisambungkan ke sistem Busbar T4egangan Rendah 230/400 V (Low

    Voltage 230/400 V main bus bars) yaitu sebagai incoming bus bar

    PLN.

    Gambar 2.1. Dobble Loop open ring Medium Voltage Distribution Network

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    5/29

    2.1.2.SUMBER DAYA CADANGAN (Secondary power sources)Sumber Daya Cadangan Bandar udara diperoleh dari Sistem Pembangkit

    (Generating Set) dengan tenaga diesel atau turbin di Pusat Pembangkit

    (Main Power Station) dan perlengkapannya berupa Panel Kontrol (GensetControl Panel) yang dilengkapi dengan Sistem Pemindah Otomatis

    (Automatic Change Over Switch), Panel Distribusi Utama Tegangan Rendah

    (Main LV Distribution Panel), dan Tangki bahan bakar.

    Sistem Pemindah Otomatis (Automatic Change Over Switch), akan

    mengambil alih beban apabila terjadi gangguan pada Sumber Daya Utama,

    untuk menjamin pelayanan tidak terputus bagi penggunaan daya litrik di

    Bandar udara. Hal ini diperlukan mengingat untuk mendukung pelayanan di

    Bandar udara maupun penunjang bagi fasilitas operasi dan keselamatan

    penerbangan memerlukan catu daya dengan tingkat kualitas (integrity,

    ketersediaan (availability), dan keandalan (reliabilty) yang tinggi.

    Gambar 2.2 Panel Kontrol di dalam Main Power House

    2.1.3.DISTRIBUSI DAYA ANTARA ( intermediate power) .Dengan pertimbangan terhadap efisiensi dan rugi-rugi daya (losses) dalam

    distribusi tenaga listrik di bandar udara yang mencakup area yang luas,

    penyebarannya menggunakan tegangan menengah (6KV) dari pusat sumber

    daya utama ke beberapa lokasi melalui gardu (substation) sebagai pusatdistribusi daya listrik bagi fasilitas di sekitarnya.

    2.1.4.SUMBER DAYA DARURAT (Emergency Power Supply) Guna menjamin standar keselamatan dan keamanan bandar udara dan

    memungkinkan pengoperasian terbatas selama adanya gangguan daya

    dari Sumber Daya Utama, maka sejumlah fasilitas membutuhkan

    pemasokan daya listrik darurat (emergency power supply) .

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    6/29

    Penyediaan daya darurat diperlukan, antara lain untuk menunjang;fasilitas utk keselamatan, penerangan minimum, dan ventilasi dan

    beban kritis lainnya yg harus diperhitungakan

    Pada lokasi fasililitas tertentu yang kritis (peralatan navigasi,keselamatan penerbangan), sumber daya darurat (emergency powersupply) akan disalurkan dari sistem standby generator set, yang

    diinstalasi di dalam power station melalui penataan sbb:

    - 1 (satu) set Diesel Generating set dengan kapasitas yang sesuai danuntuk menunjang Technical and Commercial essential Load,

    - 1 (satu) unit Diesel Generating sebagai standby backup darigenerating set di atas.

    Sistem Generating set dilengkapi dengan Sistem Pemindah Otomatis

    (Automatic Change Over Switch),

    2.1.5.FASILITAS YANG PERLU SAMBUNGAN DARI SUMBER DAYA DARURAT

    a. Fasilitas Penunjang Keselamatan Penerbangan- Penerangan di Ruang ATC- Peralatan Communication dan Control system- Alat Bantu Navigasi- Airfield lighting- Apron Flood Lighting- Peralatan Meteorologi- Pompa pemadam kebakaran (hanya Pompa Jockey)

    b. Fasilitas Bandar udara:- Penerangan di area umum (25 % - 30 %)- Penerangan di lokasi exit dan jalur penyelamatan darurat- Baggage conveyors- Safety and security systems- Refrigerating system (cold stores)- Computer systems

    c. Fasiltas Penunjang Bandar udara- Pelayanan utilitas yang kritis- HVAC (Pemanasan, Ventilasidan Air Conditioning) di areal operasi

    yang penting

    2.2. POWER TRANSFER CHARACTERISTICS

    2.2.1. Transfer (switch-over) time requirements

    Apabila catu daya utama untuk peralatan yang kritis, seperti Alat bantupendaratan visual , fasilitas radio / alat bantu navigasi [enerbangan

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    7/29

    mengalami gangguan / gagal, beban harus ditransfer ke sumber listrik

    sekunder. Sumber daya sekunder harus start sampai dengan frekuensi

    dan tegangan (voltage) yang stabil sebelum beban ditransfer.

    Transfer, atau switch-over, adalah waktu yang diizinkan tergantungpada the most critical instrument classification of the aerodromes

    operation. Annex 14, Chapter 8, and Annex 10, Volume I, Part I,

    Attachment C list the maximum permissible transfer times for the

    components of aerodrome lighting systems and radio aids associated

    with non-instrument, non-precision, and precision approach runway

    categories I, II, and III; (See Table 2-1.

    2.2.2. Sumber Daya Terus Menerus (Continuous Power Sources)

    Beberapa jenis lampu dari Airport Lighting System tidak dapat di restart

    untuk beberapa menit bilamana terjadi pemutusan arus ke sistem tersebut

    dalam selang waktu lebih dari beberapa perpuluh detik. Selain itu,

    beberapa jenis peralatan radio navigasi dan komputer tidak boleh terjadi

    pemutusan catu dayanya. Untuk keadaan ini di perlukan suatu sumber

    daya tak terputus atau hampir kontinyu bilamana terjadi kegagalan atau

    pemutusan dari catu daya utama pada peralatan tersnbut di atas. Untuk

    peralatan-peralatan tersebut diperlukan Uninterruptible Power Supply

    (UPS)

    2.2.3. Metode Transfer (Methods of transfer )

    Bila terjadi gangguan / pemutusan baik dari sumber daya utama maupun

    transformer, secara otomatis dilakukan pengamanan dan pemisahan

    terhadap beban-beban, dengan mengisolasi beban-beban non essential bus

    bar (technical or commercial non essential).

    Selanjutnya beban-beban technical & commercial essential akan diambil

    alih oleh catu daya dari generating set yang tersedia

    Waktu pemindahan (Taking over time)Pada waktu pengambil alihan beban oeh generating set yang

    berlangsung secara otomatis, waktu pemindahan yang diperlukan harus

    tidak melebihi waktu yang dipersyaratan dari ICAO untuk suatu non

    precision instrument approach airport, dalam mem back up fsilitas-

    fasilitas technical essential.

    Moda operasi (Operating modes)Sistem harus memenuhi sepenuhnya rekomendasi ICAO dalam halsecondary (stand by) power supply, tercantum dalam ICAO ANNEX 14

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    8/29

    chapter 8, dan Annex 10, Volume I, Part I, Attachment C.(Periksa

    Tabel di bawah ini).

    Tabel Persyaratan Waktu Transfer Sumber Daya Cadangan

    Visual Aids dan Radio Navigasi

    RUNWAYLighting Aids

    Requiring PowerMaximum

    Switch-Over TimeRadio Aids

    Requiring PowerMaximum

    Switch-Over Time

    Non-Instrument

    Non-Precision Approach

    Precision ApproachCategory I

    VASI / PAPIRunway edgeRunway thresholdRunway endObstacle

    Approach lighting systemVASI / PAPI,

    Runway edgeRunway thresholdRunway endObstacle

    Approach lighting systemRunway edgeVASI / PAPIRunway thresholdRunway endEssential taxiwayObstacle

    Sesingkatmungkin dapat

    dicapai(2 minutes)

    15 seconds15 seconds

    15 seconds15 seconds15 seconds15 seconds

    15 seconds15 seconds15 seconds15 seconds15 seconds15 seconds15 seconds

    DMEVOR

    NDBD/F

    ILS LocILS GPILS MMILS OM

    PAR

    15 seconds15 seconds

    15 seconds15 seconds

    10 seconds10 seconds10 seconds10 seconds10 seconds

    Precision ApproachCategory II/III

    Runway meant for take-off in runway visualrange conditions lessthan a value of 800 m

    Inner 300 m of the approachlighting systemOther parts of the approachlighting systemObstacleRunway edgeRunway thresholdRunway endRunway centre lineRunway touchdown zoneAll stop barsEssential taxiwayRunway edge

    Runway endRunway centre lineAll stop barsEssential taxiwayaObstacle

    1 second

    15 seconds15 seconds15 seconds1 second1 second1 second1 second1 second

    15 seconds15 secondsc

    1 second1 second1 second

    15 seconds15 seconds

    ILS LocILS GPILS IMILS MMILS OM

    0 seconds0 seconds1 seconds1 seconds10 seconds

    Sumber: ICAO, Annex 14 dan Annex 10

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    9/29

    2.3. PERLENGKAPAN SUMBER DAYA CADANGAN (Secondary Power Equipment)

    2.3.1. Komponen Sumber Daya Cadangan

    Sumber Daya cadangan harus berkualitas, memberikan keandalan(reliability), ketersediaan (availability), tegangan (voltage) dan frekuensi

    sesuai yang dibutuhkan oleh fasilitas.

    Komponen sumber daya cadangan meliputi; mesin-generator set,

    perangkat transfer switching, baterai dan pengisi daya baterai untuk start

    generator-set, dan bangunan yang disiapkan sebagai tempat peralatan

    tersebut, berupa power house atau shelter.

    Untuk fasilitas yang specifik, dilengkapi uninterruptible power system

    (UPS) dengan sistem baterai-daya cadangan, pembangkit tenaga surya

    (solar cell), perangkat pembangkit independen seperti thermoelectrlc,

    atau lainnya tenaga terbarukan. Sumber daya listrik sekunder harus

    terletak sedekat mungkin yang praktis untuk input dari fasilitas dilayani.

    2.3.2. Mesin Pembangkit (Generating Set)

    Jenis : Synchronous generator

    Kapasitas : KVA (sesuai kebutuhan operasional)

    Penggerak utama : mesin diesel

    Voltage : 3-phase, neutral, 400 V/230 V

    Faktor daya : 0.9Kecepatan : 1500 rpm

    Frekuensi : 50 Hz

    Pengaturan Tegangan : 2 % utk tanpa beban sampai beban penuh

    Pengaturan Frekuensi : 0.25 % utk tanpa beban - beban penuh

    Sistem Pendingin : radiator (angin sampai dengan air)

    Gambar 2.3. Genset di dalam Main Power House

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    10/29

    2.3.2. Power transfer switching .

    Sistem Pemindah Otomatis (Automatic Change Over Switch), merupakan

    panel yang dilengkapi dengan sistem kontrol yang akan mengambil alih

    beban apabila terjadi gangguan pada Sumber Daya Utama, untuk menjamin

    pelayanan tidak terputus bagi penggunaan daya litrik di Bandar udara.

    Sistem operasi untuk ini harus direncanakan meliputi;fault reporting,

    automatic starting genset, transfer switching dengan menggunakan sistem

    interlock secara electris dengan mekanisme motorized circuit breakers dan

    sistm kontrol yang direncanakan untuk keperluan itu (general schematic

    diagram).

    2.3.3. Uninterruptible Power Supplies

    Sesuai rekomendasi ICAO, kebutuhan penyediaan daya darurat yang dapat

    menjamin pemasokannya mampu mengambil alih dalam waktu max 15

    detik, namun beberapa keadaan mengharuskan sama sekali tidak ada

    pemutusan (no break), dalam hal ini diperlukan Uninterupted Power

    Supply(UPS).

    UPS dipasang untuk menunjang sistem fasilitasi tertentu guna

    menjembatani waktu yang dibutuhkan untuk start sampai dengan

    pengambil alihan dayadari genset cadangan.

    UPS dipasang secara khusus sebagai sarana tersendiri, dalam beberapakasus UPS merupakan bagian dari peralatan guna melindungi adanya

    interupsi daya maupun fluktuasi pasokan daya.

    Gambar 2.4. Tipe Non redundant Uninterruptible Power System

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    11/29

    Gambar 2.5. Type standby redundant UPS

    2.3.4. Special secondary power devices .

    2.4. GEDUNG PUSAT PEMBANGKIT (Main Power House)

    Main Power House (MPH), gedung pusat penyediaan daya listrik &

    distribusinya ke seluruh beban-beban di Bandar Udara. Termasuk

    perlengkapan dalam gedung MPH ini adalah instalasi generator-set sebagai

    sumber daya cadangan dan pelengkapan pendukungnya.

    Di dalam Power House terdapat :

    a. Ruang PLN, meliputi MV Switchgear (20 KV), Transformer, dan MVDistribution Panel.PLN;

    b. Pusat Distribusi Tegangan Menengah (6 KV)lc. Pusat Distribusi Tegangan Rendah (230/400 V);d. Ruang Genset, termasuk Panel Automatic Change Over Switch, dan

    perlengkapannya;

    e. Ruangan Kontrol & Monitor;f. Ruang Teknisi dan Admin / Kantor;g. Gudang penyimpanan suku cadang;h. Tangki bahan bakar harian & mingguan.

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    12/29

    2.5. VAULTS AND SHELTERS UNTUK ELECTRICAL EQUIPMENT

    2.5.1. Gardu khusus dan Shelters

    Sebagian besar peralatan listrik untuk aerodrome lighting dan fasilitas

    bandara lainnya terletak pada bangunan khusus (vault) yang terlindung daricuaca dan untuk alasan keamanan. Gardu tegangan tinggi / menengah

    biasanya di luar (outdoor), dan trafo distribusi tegangan menngah

    terpasang pada tiang (pole mounted) atau ditempatkan pada bantalan

    transformator berpagar.

    2.5.2. Lokasi bangunan elektrikal

    Gardu khusus (vault) tidak boleh ditempatkan di lokasi yang melanggar

    batas permukaan obstacle (OSL) . Jarak dari gardu ke fasilitas yang

    disupply (tower atau fasilitas navigasi lainnya) harus demikian hingga cukup

    untuk menghindari drop tegangan yang diperkenankan dari kabel (panjang

    kabel bervariasi sesuai dengan ukuran tegangan kabel, dan untuk kabel

    kontrol sekitar 2 250 meter). Vaults harus diisolasi dari bangunan dan

    fasilitas lainnya untuk mencegah penyebaran kebakaran atau ledakan,

    kecuali shelters mesin-generator set, mungkin dekat dengan gardu listrik

    untuk mengurangi panjang kabel dan menyederhanakan sistem transfer

    daya.

    Gambar 2.6. Shelter Tegangan Menengah

    Untuk Aerodrome Lighting System, supply dipusatkan dari ruang Constant

    Current Regulator, di mana semua jaringan lampu-lampu Airport di supply

    melalui Trafo Arus Tetap (Constant Current Regulator). Gedung CCR

    berlokasi di tengah-tengah area bandara (dekat gedung opersi atau Gedung

    Pusat Pembangkit (MPH).

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    13/29

    Untuk bandara skala besar biasanya dilengkapi dengan Gardu Tegangan

    Menengah (Substation) pada 2 (dua) lokasi yaitu masing-masing berdekatan

    dengan ujung Threshold dan satu buah di dekat gedung operasi untuk

    pertimbangan efisiensi jaringan kabel power/ kontrol mapun meningkatkan

    integritas sistem.

    Gambar 2.7. Ruang CCR

    2.5.3. Special provisions

    2.6. DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK (Distribution Of Power)

    2.6.1.Kebutuhan Daya listrik di Bandar udaraBeban-beban yang membutuhkan daya listrik di bandar udara dibagi dalam

    2 (dua) kelompok jaringan :

    a.Jaringan Essensial (Priority load) terdiri atas: Technical Essential untuk mensupply beban-beban; Navigational

    aids, Airport Lighting Systems, Operation building, Control Tower

    dan fasllitas operasi lainnya.

    Commercial/General Essential, untuk menunjang keperluan umum /komerrsial (Terminal Building, Specific equipment, Apron flood

    lighting dsb.).

    Jaringan beban-beban Technical dan Commercial essential akan secara

    otomatis diambil alih Sumber daya darurat (emergency power supply)

    dalam keadaan terjadi gangguan / pemutusan sambungan dari PLN.

    b.Jaringan Non Essensial (non priority load)Beban-beban Technical dan commercial Non essential dipisahsambungannya dari busbar essential .

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    14/29

    Beban-beban Technical dan commercial Non essential yang dipisah

    sambungannya dari busbar essential tidak dipasok oleh emergency

    power supply

    2.6.2.Jaringan Distribusi terdiri dari JaringanTegangan Menengah dan JaringanTegangan Rendah.

    a. Jaringan Tegangan Menengah (MV)Untuk distribusi tenaga listrik ke semua fasilitas dan bangunan di

    bandar udara, dibanguna beberapa Sub Station (SST) pada lokasi-lokasi

    sesuai kebutuhan agar dapat menjangkau beban-beban dengan efisien.

    Jaringan dari MPS ke SST menggunakan kabel Tegangan Menegah 6 KV,

    selanjutnya dari Sub Station ini tegangan diturunkan menjadi 230/400 Vmelalu step down transformer untuk pendistribusian ke Main Panel

    Distribusi pada gedung-gedung dan fasilitas bandar udara yang

    bersangkutan. Satu SST dibanguna di area dekat gedung Terminal, satu

    SST di dekat salah satu ujung RW, dan satu lagi SST (rencana) di dekat

    ujung RW yang lain.

    b. Jaringan Tegangan Rendah (LV)Terdiri dari Jaringan listrik menggunakan tegangan 230/400 V dari

    Substation Tegangan Menengah menuju beban-beban dan fasilitasbandar udara.

    2.6.3.Jaringan Tegangan Menengah (Medium Voltage Network):

    Dari PLN disalurkan 2 (dua) jaringan terpisah 20 KV sebagai incominglines menuju ke Power Station di Bandar udaa (jaringan ini di

    persiapkan dan menjadi tanggung jawab PLN).

    Gambar 2.8. Gardu Tegangan Menengah

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    15/29

    Jaringan Technical essential :o Medium Voltage 6KV connection cable, dari Main Power Station ke

    Substation SST1 , Substation SST2, dan ke substation di gedung

    Operasi

    Jaringan Tegangan menengah 6 KV membentuk lingkaran (loop)

    kemudian akan mensupply gardu-gardu SST1, SST2 dan Gardu di

    Gedung Operasi. Loop akan terbentuk sebagai berikut:

    Sebuah outgoing KV 6, mulai dari bus bar distribusi teknisessensial dari Pusat pembangkit listrik MPS (melalui step down

    transformator 6 KV) ke SST1, dan kemudian dari SST1 ke gardu

    SST2 kembali ke bar bus distribusi teknis essnsial (melalui step

    down transformator 6 KV).Konfigurasi jaringan ini memungkinkan beban-beban essensial

    didukung dari gardu satu sama kualitasnya dengan gardu yang

    lain dari dua jaringan 6 KV.

    o Jaringan Airport lighting System, merupakan jaringan khususmenggunakan kabel series 6 sqmm/ 6 KV yang di pasok dari

    Constant Current Reguator pada Substation di gedung CCR, dibahas

    tersendiri dalam ParagrafAirfield Lighting System pada Bab ini.

    2.6.4.Jaringan Tegangan Rendah (Low Voltage Network)Jaringan Tegangan Rendah terdiri dari sambungan power cable dengan

    tegangan 230 / 400 V antara Power Station atau dari Substation SST

    menuju fasilitas-fasilitas berikut ini :

    a. Commercial Non Essential

    - Water treatment- Sewage plant-

    Terminal Building- Apron floodlighting- VIP- Administration Building- Car parks and roads lighting- Staff housing

    b. Commercial essential

    - Terminal Building- Apron floodlighting- VIP- Administration Building

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    16/29

    - Apron service building- Staff housing

    c. Techncal Essential

    - Power station-

    OPS building- Tower- RX / TX station- Fire fighting- Gedung CCR, catu daya untukAirport Lighting System

    d. Technical Non Essential

    - Airport maintenancee. Sumber Daya Listrik Untuk Fasilitas Radio & Navigasi(Navigation Aids

    Network)

    Meliputi sambungan-sambungan kabel (power supply & RC/RS) pada:

    - Area DVOR/DME dan Peralatan pada Gedung operasi (OperationsBuilding Equipment Room).

    - Gedung NDB dan substation SST.2.6.5. Perlengkapan Sistem Distribusi Tenaga Listrik

    Perlengkapan dalam sistem distribusi tenaga listrik yang mengenai

    instalasi secara umum tetap mengacu pada persyaratan teknis maupun

    operasi tentang instalasi listrik sebagaimana diatur dalam Peraturan

    Umum Instalasi Listrik (PUIL) PLN dan ketentuan standar yang berlaku,

    meliputi:

    - Primary power feeder circuits;- Above-ground (overhead) primary distribution systems;- Line-voltage regulators;- Power lines;- Conductors;- Insulators- Lacknuts ;- Transformers;- Capacitors;- Circuit interruption devices.

    2.6.6. Penerangan Jalan lingkungan di Bandar udara

    1. Level penerangan (Ilumination level)

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    17/29

    Penerangan rata-rata yang dibutuhkan :

    Kurang dari 20 lux untuk jalan utama dan taman terminalpenumpang mobil.

    Sekitar 10/15 lux untuk jalan lainnya dan taman pembantu mobil,dengan rasio keseragaman (rata-rata minimum) tidak lebih dari 6ke 1.

    2. Perlengkapan (Equipment)Pencahayaan diperoleh dengan peralatan berikut:

    tiang dengan satu atau dua 150 w high-pressure sodium lamps,untuk penerangan tambahan (VIP, Administrasi ...) dan jalan

    sekunder.

    Tiang dengan tinggi 9 m, masing-masing dengan satu atau dua 150W high-pressure sodium lamps, sesuai dengan konfigurasi dari

    jalan, untuk penerangan jalan utama.

    Tiang dengan tinggi 18 untuk empat atau lebih 400 W high-pressure sodium lamps, untuk menerangi gedung terminal parkir

    mobil dan kedatangan.

    Tingginya tiang hanya proposal, dan harus didefinisikan pada Desain

    Detil dengan perencana arsitek.

    Fiting lampu:

    Fiting lampu Jalan dan parkir mobil harus dari jenis cut off

    menggunakan 150 dan 400 watt high-pressure sodium lamps

    3. Power Distribution System

    Pasokan untuk jalan dan parkir mobil pencahayaan harus disediakan

    dari outgoing yang berasal dari jaringan general non-esensial.

    Sumber daya dioperasikan dalam tegangan rendah. Setiap rangkaian

    akan mengambil berturut fiting lampu melalui terminal (terletak di

    tiang masing-masing). Sirkuit pasokan listrik dioperasikan melaluisaklar beban dan swirtch box dipasang dalam kelompok jaringan

    general non-esensial.

    4. Remote Control

    Peralatan penerangan dioperaikan secara remote kontrol atau secara

    otomatis dikendalikan dari panel yang terletak di ruang kontrol di

    gedung terminal, dan dekat dengan pusat remote conbtrol

    penerangan untuk bangunan.

    Kontrol otomatis akan beroperasi melalui timer atau sel foto sensitif.

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    18/29

    Daylight switch foto-sel terdiri dari sel sensitif foto yang disusun

    untuk menggerakkan relay foto sel memiliki kontak beban normal

    ditutup pada sekitar 50 lux penurunan intensitas cahaya (matahari

    terbenam) dan energi relay di sekitar. 100 lux meningkatkan

    intensitas cahaya (matahari terbit). Sistem ini memungkinkan tingkatotomatis satu atau dua atau lebih, tingkat pencahayaan pada malam

    hari, minggu, hujan deras, kabut dll dan terutama untuk menghemat

    biaya energi.

    5. Installasi

    Lampu harus berada di tiang tetap dipasang pada sebuah pondasi

    beton dengan baut khusus "J".

    Jumlah dan posisi yang tepat dari fiting lampu dipasang harusdidefinisikan pada fase Detil Desain.

    Kabel Tegangan Rendah harus dikubur setidaknya 600 mm di bawah

    tanah.

    Setiap kabel tanah harus menanggung penanda beton kabel non-

    corrodible tag materi menunjukkan angka kabel.

    2.6.7.Perlindungan terhadap petir(Lightning protection)Sistem perlindungan terhadap petir pada bangunan harus mencakup atap

    dan struktur apron di bandar udara, grounding konduktor, konveyor, klem,

    saluran dan peralatan bantu yang diperlukan untuk operasionl dan sistem

    perlindungan petir lengkap.

    Setiap Arrester petir bawah konduktor termasuk mengatur sendiri 3 kutub

    pembumian (minimal) untuk memastikan koneksi langsung ke bumi dari

    setiap arus stroke sebelum interkoneksi dengan sistem pembumian umum.

    Nilai resistansi grounding dari sistem proteksi petir setiap bangunan haruskurang dari 5 (ohm) dalam segala situasi.

    Sistem tersebut harus menghindari lonjakan tegangan berbahaya ke

    jaringan pembumian umum setelah stroke langsung.

    Sistem ini harus dirancang, dipasang dan diuji sedemikian rupa untuk

    memastikan minimal 20 tahun bebas perawatan.

    Sistem Perlindungan Petir harus dibuat secara ketat sesuai dengan desain

    untuk memastikan keselamatan operasi sistem.

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    19/29

    2.6.8.Pentanahan (Grounding) .

    Instalasi sistem proteksi pentanahan lengkap ditentukan dan seperti yang

    dipersyaratkan untuk menjamin keamanan baik dari orang dan Equipment.

    Nilai dari sistem pentanahan secara umum dari setiap bangunan harus < 3 (ohm) dalam segala situasi.

    Kawat tembaga 25 mm2 minimum , harus dipasang, untuk proteksi petir

    dari kabel bawah tanah. Kawat tembaga terbuka harus dipasang dalam

    parit yang sama untuk seluruh panjang kabel, harus ditempatkan di atas

    kabel.

    Batang grounding harus ditempatkan tidak lebih dari 300 m terpisah sekitar

    panjang kabel keseluruhan. Setiap konduktor tanah akan terhubung ke

    terminal tanah secara terpadu dari peralatan.

    2.6.9.Underground distribution systems

    2.6.10.Perhitungan sederhana menentukan Kebutuhan Daya Listrik Bandar

    Udara

    1.Kebutuhan daya listrik untuk bandar udara disesuaikan dengankebutuhan prasarana masing-masing fasilitas dan peralatan bandara

    tersebut antara lain:

    - Gedung Terminal Penumpang- Parkir kendaraan gedung Terminal- Gedung Terminal Kargo- Bangunan-bangunan pada Sisi Darat Bandar udara.- Kebutuhan daya listrik untuk Peralatan Navigasi dan Airport

    Lighting System.

    - Bangunan dan fasilitas penunjang bandar udara lainnya.2.Perhitungan perkiraan kebutuhan daya listrik dalam bangunan :

    Kebutuhan untuk penerangan lampu dan stop kontak : 20 VA/m2- Kebutuhan Air Conditioning :

    Estimasi maks 400 s/d 700 Btu/m2(1 PK = 9000 Btu / m2)

    Kebutuhan daya :700/9000 PK = 0,0777 PK = 0,0777 x 746 : 58 VA / m2

    - Kebutuhan untuk komputer / Elektronika : 20 VA / m2Jadi estimasi kebutuhan daya listrik bangunan : 98 VA / m2

    3.Estimasi kebutuhan daya listrik Bandar Udara :

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    20/29

    DesignationTechnical Req

    (KVA)

    General Req

    (KVA)General

    Ess Req

    (KVA)

    PLN Total

    Req

    (KVA)Non

    EssEss (1)

    Non

    EssEss (2)

    Gen /Commercial needs4. Pax Terminal Building

    -Specific equipment 40-Lighting and sockets 120 60-PABX 5-Air conditionning 100 20

    5. Apron Floodlighting 28 126. V.VIP Building: 10 57. Admin Building: 30 158. Car park 159. Road lighting 3510. Staff Housing 10 1011. Cargo terminal12. Sewage treatment plan 5013. Canteen14. Water treatment plant 3515. Solid waste treatment16. Commercial dev area17. Apron service building 2018. Lain-lainSub total General 0 0 433 187 187 620

    Technical needs

    1. Power Station 102. Operation building 503. Control tower 204.Airport maintc building 255. Fire fighting station 206. Meteo station7. Workshop and garage8. NDB station9. TX station, RX station 2010.Visual aids 100

    Sub total Technical 25 220 0 0 220 245

    GRAND TOTAL 25 220 433 187 407 865

    Kebutuhan daya listrik dari sumber daya utama saat ini sebesar 865 KVA.

    Maka deperlukan sambungan daya PLN dengan kapsitas terpasang 1000

    KVA.

    Dengan memperhatikan kemungkinan pengembangan kebutuhan daya listrik

    di bandar udara sebesar 20 %, maka diperlukan kapasitas terpasang sumber

    daya utama dari PLN sebesar 1,20 x 1000 KVA = 1200 KVA

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    21/29

    3. JARINGAN LISTRIK UNTUKAIRPORT LIGHTING SYSTEM & PERALATAN

    NAVIGASI

    Penyediaan sistem tenaga listrik untuk alat bantu pendaratan visual dan radio

    navigasi di bandar udara harus sedemikian rupa sehingga kegagalan peralatan tidak

    akan menyebabkan pilot kehilangan panduan visual dan non-visual yang memadai

    atau mengakibatkan informasi yang menyesatkan..

    Power supply utama yang memadai harus tersedia pada bandar udara untuk

    menjamin pasokan listrik yang aman bagi fasilitas airport lighting system atau alat

    bantu pendaratana visual dan radio navigasi udara.

    Sambungan power supply listrik ke fasilitas-fasilitas yang memerlukan terhubung

    dengan catu daya sekunder harus diatur sedemikian rupa bahwa fasilitas tersebut

    secara otomatis akan terhubung ke power supply sekunder apabila terjadi

    kegagalan sumber daya utama.

    Interval waktu antara. kegagalan sumber daya utama dan tersambungnya kembali

    fasilitas yang dibutuhkan harus sesingkat mungkin, kecuali untuk alat bantu visual

    yang berhubungan dengan pendekatan non-presisi, pendekatan presisi atau take

    off runway, maka persyaratan Tabel untuk waktu peralihan maksimum harus

    diterapkan.

    3.1. SIRKUIT LISTRIK AIRPORT LIGHTING (Types Of Electricalcircuits)

    Kebutuhan daya untuk Airfield Lighting System secara unum disediakan

    melalui gardu / shelter yang terletak berdekatan dengan kedua Threshold

    (SST1 dan SST2) dan di gedung CCR.

    Jaringan untuk lampu-lampu dalam Airfield lighting System, merupakan

    jaringan khusus dengan sistem sirkuit seri, menggunakan kabel khusus

    (series cable) 1 x 6 sqmm/ 6 KV yang di pasok dari Constant Current

    Reguatorpada Substation di gedung CCR.

    Gardu (SST) di dekat Threshold untuk memasok Approach lighting system,

    sedang gedung CCR di lokasi Gedung OPS digunakan untuk memasok apron

    lighting dan CCR untuk runway lighting dan taxiway lighting, secara rinci

    dibahas tersendiri dalam Paragraf Airfield Lighting System

    3.1.1.Electrical characteristicsCatu daya untuk peralatan menggunakan listrik arus bolak balik (ac) 50 Hz,

    untuk control circuits menggunakan direct current (dc), termasuk untuk

    starting generator cadangan atau pengisian batery untuk UPS.

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    22/29

    Pada instalasi penerangan bandar udara digunakan dua jenis sirkuit, yaitu

    sirkuit seri dan sirkuit paralel. Lampu-lampu airport lighting yang

    menggunakan series circuits seperti RW light, Taxiway light, Apron light,

    Approach light, Threshold & RW End light, PAPI, namun daya yang masuk

    didistribusikan oleh sirkuit paralel.Beberapa jenis unit lampu disupply dari parallel circuits, seperti;

    Sequenced Flasher Lighting (SQFL), lampu sorot (Flood Light), Rotating

    Beacon, dan lampu-lampu obstacle.

    3.1.2.Rangkaian seri (Series circuits) .Rangkaian seri merupakan satu loop yang kontinyu dari awal ujung input

    dan berakhir kembali pada ujung input. Jika suatu input dengan tegangan

    tetap dihubungkan ke beban, arus dalam sirkuit akan bervariasi sesuai

    dengan beban terhubung, namun dengan menggunakan constant

    currentregulators (CCR) akan menjaga arus tetap konstan yang independen

    dari beban pada sirkuit tersebut.

    Dengan demikian arus sirkuit tetap sama dalam sirkuit itu dan akan tetap

    sama bahkan jika beberapa lampu gagal (fail).

    Constant current, berarti bila terjadi short - sirkuit di output dari kondisi

    konstan adalah tanpa beban, dan rangkaian terbuka berarti kelebihan

    beban. Dalam suatu rangkaian langsung sambungan seri sederhana,

    kegagalan lampu menyebabkan sirkuit terbuka, oleh karena itu perlu untuk

    disediakan perangkat by-pass, sebagai fuse yang menyatu yaitu berupa

    transformator isolasi, sebagai bagian dari lightingfixture masing-masing.

    Isoolating transformer menjadi bagian kelengkapan dari lampu-lampu

    dalam sistem Penerangan bandar udara (Airport Lighting System).

    Keuntungan dari sistem seri dalam jaringanAirport Lighting System :

    a. Seluruh lampu-lampu beroperasi pada besar arus yang sama, sehinggamenghasilkan intensitas cahaya yang sama pula. Intensitas cahayaayang sama ini sangat membantu fungsi dan pelayanan lampu-lampu ini;

    b. Konduktor tunggal ddengaan satu ukuran penampang kabel yang samadan tingkat isolasi tegangan yang sama digunakan dalam seluruh

    sirkuit;

    c. Intensitas chaya lampu dapat diatur dalam range yang cukup besar;d. Sirkuit mungkin mengalami single ground fault pada satu tempat tanpa

    mengganggu operasi lampu-lampu; dan

    e. Bila terjadi gangguan /ground faults mudah dideteksi dan dilokalisir. .Kerugian sistem seri dalam jaringanAirport Lighting System:

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    23/29

    a. Biaya instalasi lebih mahal karena menggunakan satu Constant CurrentRegulator untuk setiap sirkuit lampu dan menggunakan satu isolating

    transformer untuk setiap unit lampu;

    b. Effisiensi rendah dalam penggunaan daya listrik, karena adanya movingcoil pada CCR; seluruh komponen - cable, isolating transformers dansockets harus diisolasi penuh bila isolating trafo tidak difungsikan;

    c. Bila terjadi open--circuit dala sirkuit akan menyebbkan seluruh sirkkuittidak dapat beroperasi kemungkinan dapat merusak insulasi kabel

    datau CCR; dan

    d. Pencarian letak gangguan open circuit megalami kesulitan.3.1.3.Rangkaian paralel (Parallel circuits) .

    Elemen-elemen dari rangkaian paralel dihubungkan secara paralel pada

    konduktor di mana tegangan input dimasukkan. Teoritis tegangan akantetap sama pada setiap lampu yang dihubungkan seccara paralel dengan

    tegangan tersebut, namun demikian arus yang melalui konduktor

    mengalami drop tegangan dengan semakin panjang kabel yang dialirinya,

    menyebabkan menurunnya tegangan dengan semakin panjang kabel. Hal ini

    akan menyebabkan penurunan intensitas lampu dengan semakin jauhnya

    dari input voltage. Hal ini mengakibatkan sistem jaringan menjadi tidak

    efisien dan untuk mengatasinya mengakibatkan cost yang mahal.

    3.2. SIRKUIT SERI PADA AIRPORT LIGHTING (Series Circuitry For AerodromeLighting) .

    3.2.1.Faktor-faktor yang perlu diperhatikanHal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan sirkuit seri pada runway

    lighting, approach light , taxiway laight, threshold, stop bar light, dan PAPI

    dijelaskan seperti dibawah ini:

    a) Dari Annex 14, par 8.2, menyebutkan bahwa untuk suatu PrecisionApproach Runway electrical circuits di design demikian hingga bilaterjadi gangguan salah satu sirkuit tidak akan mengakibatkan pilot

    kehilangan panduan visual dan tidak berakibat pada kesalahan jalur.

    b) Approach Lighting dan Runway Lighting System, setiap jaringan lampu-lampu Approach dan Runway Lighting system harus dipasang secara

    selang seling (interleaved) sedikitnya dalam 2 (ua) sirkuit. Contoh

    intrleaved circuit terlihat pada Gambar dan Gambar.

    Setiap sirkuit dengan interleave harus direncanakan secara menyeluruh

    sedemikian hingga tetap diperoleh keseimbangan beban, lampu-lamputetap dalam keadaan seimbang bila terjadi gangguan pada salah satu

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    24/29

    sirkuit tersebut. Rangkaian threshold lighting biasanya dalam sirkuit

    yang terpisah.

    c) Precision Approach Path Indicator (PAPI) System.PAPI systems harus mempunyai 2 (dua) sirkuit per ujung runway. Sistemini akan menjamin bilaman salah satu sirkuit mengalami gangguan,

    sirkuit yang lain akan masih memberikan pola yang lengkap yang akan

    terlihat juga pada sisi runway yang lainnya.

    d) Taxiway lighting direncanakan juga menggunakan rangkaian seri dan dipasang secara interleave. Demikian juga untuk sirkuit taxiway

    centerline lighting dipasang secara interleave.

    e) Stop bars. Stop bars harus dikontrol secara independen satu sama laindan terhadap taxiway lighting. Sirkuit dibuat sedemikian hingga

    seluruh lampu-lampu stop bar tidak akan mati (fail) pada waktu

    bersamaan, karena itu sirkuit stop bar light harus juga dipasang

    interleave.

    Untuk penghematan sirkuit stop bar light dapat disambung bersama

    dengan sirkuit runway light atau taxiway light, namun dikontrol melalui

    relay yang berbeda

    f) Grounding, Semua peralatan di dalam the control / distribution centreharus dihubungkan ke tanah. Suatu ground wire (counterpoise) harusjuga disambung dari pusat distribusi dengan jaringan series Cable. Sisi

    sekunder dari isolating trafo harus di sambungkan ke kabel ini. dan

    penyangga lampu-lampu elevated harus tersambung ke kabel ini.

    Ground wire harus ditempatkan di atas jalur kabel seri di dalam trench

    yang sama pada jarak tidak kurang dari 10 cm di atas kabel.

    3.3. RANGKAIAN PARALEL (Parallel circuitry)3.3.1 Penggunaan parallel (multiple) circuitry dalam aerodrome lighting.

    Penggunaan parallel (multiple) circuits untuk airport lighting tidak

    direkomendasikan untuk bandar udara yang besar, dan / atau sistem

    penerangan bandara yang rumit/ complicated karena :

    a. Sirkuit paralel biasanya membutuhkan instalasi perkabelan yang relatifmahal dari pada menggunakan sistem seri denegan tgangan yang lebih

    tinggi;

    b. Kecerahan yang tepat dan seimbang dari rangkaian lampu-lampu dalamsusunannya tidak dapat diperoleh dengan; dan

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    25/29

    c. Kecenderungan rusaknya lampu-lampu secara bersamaan banyakdisebabkan oleh tidak dapatnya kebanyakan voltage regulator

    mengendalikan fluktuasi tegangan input yang cepat dari power supply.

    Dengan memperhatikan kondisi di atas, Sirkuit paralel hanya digunakan bila

    hanya diperlukan sedikit fiting lampu dalam suatu sirkuit dan kesembangan

    intensitas yang akurat bukan merupakan yang kritis, misalnya untuk

    taxiway laighting yang hanya memerlukan sedikit lampu dapat

    menggunakan sirkuit paralel.

    3.4.MENINGKATKAN INTEGRITAS DAN KEANDALAN SYSTEM3.4.1.Definisi

    Keandalan (Reliability) adalah suatu kondisi yang menyangkut waktu antara

    kerusakan dari komponen, sedang integrity adalah suatu kondisi yangmencakup kerusakan dan kelangsungan dari seluruh sistem peralatan.

    Factor-faktor yang mempengaruhi integrity dan reliability dapat

    diklasifikasikan sebagai berikut:

    a. Kegagalan sirkuit;b. Kegagalan catu daya (power supply failure); andc. Kegagalan sirkuit kontrol.

    3.4.2.Cara untuk meningkatkan electrical integrity dan reliability..a. Langkah untk mengurangi kemungkinan kegagalan sirkuit (reducing

    failure ofthe circuit) .

    b. Langkah untuk mengurangi kemungkinan kegagalan catu daya (reducingfailure of the power supply).

    c. Langkah untuk mengurangi kemungkinan kegagalan sirkuit kontrol(reducing of the control circuit)

    d. Merencanakan sistem untuk mempertimbangkan kebutuhan integritasdan keandalan (designing for integrity and reliability .

    3.5. JARINGAN LISTRIK UNTUK PERALATAN RADIO & NAVIGATION AIDS .

    Sumber daya utama yang memadai harus tersedia pada bandar udara untuk

    menjamin pasokan listrik yang aman bagi fasilitas radio & navigasi udara.

    Perencanaan dan penyediaan sistem tenaga listrik untuk alat bantu

    pendaratan visual dan radio navigasi di bandar udara harus sedemikian rupa

    sehingga kegagalan peralatan tidak akan menyebabkan pilot kehilangan

    panduan visual dan non-visual yang memadai atau mengakibatkan informasi

    yang menyesatkan..

    3.5.1.Jenis-jenis peralatan Radio Navigasi Penerbangan (Radio Navigation Aids)

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    26/29

    Peralatan-peralatan radio navigasi yang lokasinya berdekatan dengan

    bandar udara memerlukan catu daya listrik baik yang berasal dari jaringan

    listrik bandar udara maupun sebagai suatu sistem yang terpisah

    tergantung dengan situasi bandar udara.

    Peralatan-peralatan radio navigasi ini antara lain

    - Instrument Landing System (ILS),- Very High Frequency Omnidirectional Radio Range (VOR),- Distance Measuring Equipment (DME),- Non-Directional Beacon (NDB),- Direction Finding (DF) facilities ,- Precision Approach Radar Systems,- Air Surveillance Radar (ASR), dan peralatan sejenis lainnya.Bandar udara dilengkapi dengan peralatan tersebut di atas, untuk catudayanya masing-masing memerlukan pertimbangan khusus. Sebagai

    catatan untuk ILS category II and III memerlukan peralatan yang lebih

    presisi dari pada peralatan serupa untuk operasi Cat I..

    3.5.2.Electrical characteristicsSumber daya listrik untuk peralatan radio navigation aids menggunakan

    alternating current (ac), fekuensui 50 atau 60 Hertz. Sumber baterai

    (direct current dc) digunakan untuk daya bagi starting sistem catu daya

    cadangan dan untuk memasok daya bagi beberapa uninterruptibe power

    systems (UPS).

    a. Sumber daya utama (Primary power).Untuk peralatan radio navigation aids yang berlokasi pada atau

    berdekatan dengan bandar udara, sumber daya utama biasanya

    bersama sama dengan sumber daya utama dari bandara (periksa

    paragraf ).

    Sesuai kebutuhan kilowatts yang dibutuhkan bagi peralatan radio

    navigation aids, daya input ke instalasi peralatan ini disalurkan melaluijaringan tegangan menengah (6KV) dan dipasok ke trafo distribusi (step

    down) ke tegangan yang diperlukan untuk peralatan tersebut.

    b. Catu daya cadangan (Secondary power)Fasilitas radio navigasi memancarkan signal pemandu pesawat dan

    esensial untuk operasi dalam kondisi-kondisi tertentu, diperlukan

    sumber daya cadangan (secondary power sources) untuk mendukung

    peralatan tsb . (Annex 10, Voiurne I, Part i , C'napter 2), Persyaratan

    waktu switch-over untuk beberapa peralatan navigasi terlihat padaTabel . .

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    27/29

    Bagi peralatan radio navigasi yang berlokasi terpisah atau dipisahkana

    oleh bangunan memerlukan sumber daya sendiri. Catu daya cadangan

    disiapkan dari generator-set dengan kapasitas yang dibutuhkan, dengan

    catu daya cadangan ini dianggap lebih ekonomis dari dipasang jaringan

    khusus menuju lokasi ini.Bila sumber daya terpisah yang digunakan, jaringan catu daya cadangan

    harus melalui jalur terpisah atau route yang berbeda dengan jaringan

    sumber daya utamanya.

    Beberapa peralatan radio navigasi membutuhkan uninterruptible

    power supplies. Konfigurasi sistem redundant pada Gambar

    diperlukan bagi bebrapa jenis peralatan radio navigasi termasuk

    peralatan komputer yang menunjangnya.

    c. Pentanahan (Groundin)r Radio navigasi memerlukan tahanan tanah

    yang rendah (lower resistance), lebih rendah dari pentanahan sistem

    aerodrome lighting. Persyaratan pentanahan baik untuk sistem

    elktrikal pada bangunan, dan pada antenna harus diperhatikan secara

    teliti. Beberapa jenis antenna memerlukan lempeng pentanahan khusus

    di beberapa lokasi. Perlindungan terhadap grounding systems dari

    korosi sangat diperlukan bagi peralatan radio navigation.

    d. Penangkal petir (Lightning arresters).

    Perlindungan terhadap petir dan surja bagi peralatan radio navigasi

    adalah sangat penting bagi jaringan listrik karena signal radio sangatmudah terpengaruh, dan antenna merupakan target sambaran petir

    (periksa paragraph tentang perlindungan petir). Disamping itu

    peralatan radio kebanayakan menggunakan peralatan solid-state yang

    rawan terhadap lonjakan tegangan maupun daya. Baterai atau

    converters digunakan untuk menghasilkan dc power bagi peralatan

    solid-state untuk mengurangi masalah petir dan lonjakan daya.

    e. Catu daya ke antenna (Feeds to antenna arrays).

    Sambungan kebel-kabel antara peralatan radio dengan antennamemerlukan penanganan khusus, biasanya menggunakan koaksial kabel

    untuk melangsungkan signal-signal ini. Kabel ini digunakan untuk

    memberikan impedansi yang sesuai diantara output dari signal

    generator dengan input ke antenna, namun memerlukan ukuran

    panjang tepat untuk frequency phasing. Beberapa peralatan radio

    tertentu biasanya menetapkan secara khusus persyaratan kabel ini.

    Catu daya ke antenna arrays harus secara hati-hati dikoordinasikan

    dengan supplier dari equipment dan instalatur antenna maupun

    peralatan radio

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    28/29

    3.5.3.Rangkaian kontrol peralatan radio navigation aidsRangkaian kontrol untuk peralatan radio navigasi terutama digunakan untuk

    menggerakkan dan memutuskan sistem, mentransfer dari sistem utama ke

    standby atau pemancar aternatif, dan untuk mentransfer dari catu dayautama ke catu daya cadangan.

    3.5.4. Reliability and integrity of radio navigation aids .

    Sebagaimana telah dibahas dalam paragraf airport lighting system,

    reliability and integrity dari peralatan radio navigation aids dapat

    dibandingkan dengan dari visual aids. Faktor elektrikal yang mempengaruhi

    aerodrome lighting terdiri dari; kegagalan sirkuit, kegagalan catu daya

    (power supply failure), dan kegagalan sistem kontrol (failure of the control

    circuit). Peralatan radio navigation aids harus memancarkan suatu sinyal

    dengan beberapa kualitas dalam lingkup toleransi yang diperkenankan.

    Kualitas sinyal dan toleransi untuk ini dibahas dalam Annex 10, Volume I,

    Part 1, Chapter 3. Tidak hanya peralatan harus beroperasi dan

    memancarkan sinyal, tapi harus dimonitor untuk memastikan suatu sinyal

    yang diperkenankan. Biasanya tidak adanya sinyal dinyatakan sebagai

    sinyal buruk.

    Untuk meningkatkan keandalan banyak peralatan radio navigasi memiliki

    suatu pemancar alternatif, dienergize dan siap untuk switch dan

    memancarkan sinyal pada saat kegagalan dari pemancar utama atauterjadi kerusakan sinyal. Peralatan radio navigasi biasanya memiliki catu

    daya cadangan sendiri untuk secara otomatis memberikan catu daya bila

    sumber daya utama mengalami kegagalan.

    Sistem kontrol harus direncanakan sedemikian bila sistem kontrol harus

    mengalami kegagalan pada waktu peralatan sedang beroperasi dengan

    remote manual control, peralatan radio akan tetap beroperasi dan switch

    ke kontrol otomatis. Petunjuk mengenai reliability dan availability dari

    peralatan radio navigasi mengikuti ketentuan dari Annex 10, Part 1,Attachment F.

    3.5.5. Monitoring of radio navigation aids .

    Monitoring peralatan radio navigasi meliputi monitor atas sinyal dan

    monitor atas fungsi-fungsi kelengkapannya (auxiliary function)

    Monitoring dari kualitas sinyal dari peralatan radio navigasi dibahas secara

    lengkap dalam Annex 10, Volume I, Part 1, Chapter 3.

  • 7/29/2019 1. Catu Daya Bandara_2

    29/29