#1 bab i penentuan lokasi
DESCRIPTION
MANPRODTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang: (1) Latar Belakang, (2) Tujuan Pembuatan Produk, (3) Manfaat
Pembuatan Produk, (4) Analisa SWOT, (5) Segmentasi Pasar dan Pemasaran Produk, (6)
Latar Belakang Pemilihan Lokasi Pabrik, (7) Tujuan Penentuan Lokasi, (8) Penentuan
Lokasi, (9) Analisa Biaya, dan (10) Grafik BEP, (11) Keputusan Penetapan Lokasi.
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup
sehat, tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang kini
banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai gizi yang baik serta penampakan
dan cita rasanya menarik, tetapi juga harus mempunyai fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh,
seperti dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar gula darah serta
meningkatkan penyerapan kalsium. Saat ini, dasar pertimbangan konsumen di negara-negara
maju bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi serta kelezatannya tetapi juga
pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh.
Lidah buaya (Aloe vera. L.) merupakan tanaman yang telah lama dikenal di Indonesia
karena kegunaannya sebagai tanaman obat untuk aneka penyakit. Belakangan tanaman ini
menjadi semakin populer karena manfaatnya yang semakin luas diketahui yakni sebagai
sumber penghasil bahan baku untuk aneka produk dari industri makanan, farmasi, dan
kosmetik. Pada saat ini, berbagai produk lidah buaya dapat kita jumpai di beberapa kedai,
toko, apotek, restoran, pasar swalayan, dan internet yang kesemuanya mengisyaratkan
terbukanya peluang ekonomi dari komoditi tersebut bagi perbaikan ekonomi nasional yang
terpuruk dewasa ini.
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian
daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia
sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan. Hal tersebut mengingat
potensi sumber daya alam Indonesia yang telah terbukti sangat sesuai untuk budidaya
tanaman lidah buaya, yaitu seperti yang telah ditunjukkan dari pengalaman budidaya
tanaman tersebut di berbagai daerah terutama di pulau Jawa dan Kalimantan.
Gambar 1. Lidah buaya (Aloe vera)
Tanaman Lidah buaya (Aloe vera. L.) dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo : Asparagales
Famili : Asphodelaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera L.
Lidah buaya mempunyai kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup
lengkap, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol dan asam folat.
Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari kalsium (Ca), magnesium (Mg), potasium
(K), sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn) dan kromium (Cr). Beberapa unsur vitamin dan
mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti vitamin C,
vitamin E, vitamin A, magnesium dan Zinc. Antioksidan ini berguna untuk mencegah
penuaan dini, serangan jantung dan berbagai penyakit degeneratif. Daun lidah buaya segar
mengandung enzim amilase, catalase, cellulase, carboxypeptidase dan lain - lain. Selain itu,
lidah buaya juga mengandung sejumlah asam amino arginin, asparagin, asam aspatat, alanin,
serin, valin, glutamat, treonin, glisin, lisin, prolin, hisudin, leusin dan isoleusin.
Tabel 1.1 Komponen Nutrisi Lidah Buaya per 100gr
Komponen Jumlah
Karbohidrat
Kalori
Lemak
Protein
Vitamin A
Vitamin C
Thiamin
Riboflavin
Niacin
Kalsium
Besi
0.300 gr
1.750 – 2.300 kal
0.050 – 0.090 gr
0.010 – 0.061 gr
2.000 – 4.600 IU
0.500 – 4.200 mg
0.003 – 0.004 mg
0.01 – 0.04 mg
0.038 – 0.040 mg
9.920 – 10.920 mg
0.060 – 0.320 mg
(Sumber : Furnawanthi, Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya si Tanaman Ajaib, 2002)
1.2 Tujuan Pembuatan Produk
Dari latar belakang diatas kami mempunyai tujuan sebagai berikut,
1. Menentukan lokasi pabrik minuman jelly Aloe vera dengan mempertimbangkan
berbagai aspek.
2. Mengetahui total biaya yang digunakan dalam proses produksi minuman jelly Aloe
vera
3. Mengetahui proses produksi minuman jelly Aloe vera
4. Mengetahui cara meminimalisasi pengeluaran dalam proses minuman jelly Aloe vera
1.3 Manfaat Pembuatan Produk
Usaha minuman jelly Aloe vera ini bisa menjadi pilihan alternatif lain bagi para
konsumen yang selalu menginginkan sensasi rasa baru, bahkan mungkin bisa membuka
peluang bisnis yang lebih besar lagi, atau mungkin minuman jelly Aloe vera akan menjadi
trendsetter baru sehingga dapat menginspirasi usaha kecil menengah lain untuk berinovasi.
1.4 Analisa SWOT
Komoditas lidah buaya adalah salah satu peluang investasi di sektor pertanian,
khususnya tanaman pangan hortikultura yang sangat prospek untuk dikembangkan karena
permintaan pasar terhadap komoditas tersebut semakin meningkat.
Minuman jelly Aloe vera merupakan salah satu produk diversifikasi yang semula Aloe
vera hanya digunakan sebagai tanaman hias atau obat - obatan produk, sekarang Aloe vera
dapat diolah menjadi makanan/minuman yang berkhasiat dengan rasa yang beraneka ragam
guna mengikuti perkembangan pasar dan selera konsumen
1.4.1 Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weaknesses) Minuman Jelly Aloe vera.
Analisis kekuatan (streght) dan kelemahan (weakneses) suatu organisasi atau bisnis
bertujuan untuk mengidentifikasi factor internal (dalam) yang mempengaruhi
keberlangsungan dari bisnis yang dijalankan.
Analisis kekuatan (streght) dan kelemahan (weakneses) Jelly Aloe vera adalah sebagai
berikut:
1. Strength (Kekuatan)
Strength adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program yang bersifat internal.
Kekuatan yang dimiliki produk Minuman Jelly Aloe vera. adalah sebagai berikut:
a. Berkhasiat Tinggi
Minuman Jelly Aloe vera merupakan suplemen gizi yang baik karena dapat
menyehatkan, memperlancar pencernaan dan dapat melindungi kulit.
Tabel 1.2 Kandungan dan Manfaat Lidah Buaya
ZAT KEGUNAAN
Lignin Mempunyai kemampuan penyerapan yang tinggi,
sehingga memudahkan peresapan gel ke kulit
Saponin
Mempunyai kemampuan membersihkan dan bersifat antiseptik
Bahan pencuci yang sangat baik
Komplek Anthraquinone aloin, Barbaloin, Iso-barbaloin, Anthranol, Aloe emodin, Anthrancene, Aloetic acid, Ester Asam Sinamat, Asam Krisophanat, Eteral oil, Resistanol
Bahan laktasatif Penghilang rasa sakit, mengurangi racun, Senyawa antibakteri Mempunyai kandungan antibiotik
Vitamin B1, B2, Niacinamida, B6, Cholin, Asam Folat
Bahan penting untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal
Enzim oksidase, amilase, katalase, lifase, protease
Mengatur proses-proses kimia dalam tubuh Menyembuhkan luka dalam dan luar
Monosakarida, polisakarida, selulosa, glukosa, mannose, aldopentosa, rhamnosa
Bahan laktasatif Penghilang rasa sakit, mengurangi racun, Senyawa antibakteri Mempunyai kandungan antibiotik
(Sumber : Furnawanthi, Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya si Tanaman Ajaib, 2002)
b. Konsistensi dan Inovasi
Masyarakat dapat mengkonsumsi produk minuman dari lidah buaya yang belakangan
dianggap sebagai minuman khas Kalimantan Barat, yang dijual di kedai-kedai, toko-toko,
dan pasar-pasar swalayan. Selain itu, minuman Jelly Aloe vera merupakan salah satu produk
olahan yang dapat dilakukan inovasi seperti dalam hal rasa sehingga membuat konsumen
lebih tertarik untuk mencoba dan membeli.
c. Rasa
Disamping konsumen akan mendapatkan manfaat dari lidah buaya, minuman Jelly Aloe
vera memiliki rasa yang enak dan menyegarkan
d. Zero Waste
Lidah buaya segar (setelah dikupas kulitnya) dapat digunakan sebagai obat, bahkan
kulitnya pun dapat digunakan sebagai substitusi teh
e. Kemasan
Minuman Jelly Aloe vera dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menarik konsumen
dengan harga relative terjangkau.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Weaknesses adalah kegiatan-kegiatan perusahaan yang tidak berjalan dengan baik atau
sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan.
Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada
beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat karena tidak
memaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
Kelemahan yang dimiliki minuman jelly Aloe vera adalah sebagai berikut:
a. Produk hanya satu jenis
Produk yang ditawarkan hanya satu jenis, hal ini dapat menjadi kekuatan dari bisnis ini,
namun juga dapat menjadikan kelemahan, jika selera konsumen terus berubah, bukan tidak
mungkin produk ini akan di tinggalkan dan beralih ke produk lain yang lebih inovasi.
b. Demand Aloe vera
Hingga saat ini hasil budidaya lidah buaya dianggap belum mampu memenuhi
permintaan pasar secara kontinu;
Pengembangan agribisnis lidah buaya di Indonesia terpusat di Pontianak Propinsi
Kalimantan Barat. Lidah buaya juga banyak diusahakan di Pulau Jawa, tetapi skala
usahanya relatif sempit dan lokasinya terpencar.
Pengembangan lidah buaya di Jawa Barat berada di daerah Bogor, Depok dan
Sumedang. Lidah buaya di daerah tersebut dibudidayakan secara organik. Hasil produksinya
digunakan sebagai bahan baku pembuatan minuman kesehatan lidah buaya.
c. Expired
Aloe vera tidak boleh disimpan terlalu lama karena dapat menyebabkan Aloe vera
menjadi tidak segar lagi dan menurunkan nutrisi terkandung didalamnya.
1.4.2 Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat) Minuman Jelly Aloe vera
Analisis peluang (opportunity) dan ancaman (threat) suatu organisasi atau bisnis
bertujuan untuk mengidentifikasi factor eksternal/lingkungan yang mempengaruhi
keberlangsungan dari bisnis yang dijalankan.
1. Opportunities (Peluang)
Opportunity adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan
kesempatan bagi perusahaan untuk memanfaatkan. Opportunity tidak hanya berupa
kebijakan atau peluang dalam hal ini mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga
berupa respon masyarakat atau isu yang diangkat.
Peluang yang dimiliki minuman jelly Aloe vera adalah sebagai berikut:
a. Selera
Minuman jelly Aloe vera ini dapat diproduksi dengan rasa beraneka ragam, Selain itu
inovasi rasa ini juga dimaksudkan untuk membidik/menarik semua segmen pasar Sehingga
minuman jelly Aloe vera ini menjadikan selera masyarakat sebagai peluang untuk
mendapatakan lebih banyak profit.
b. Persaingan
Melihat dari persaingan peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan sekali, hal ini karena
produk sejenis dipasaran sedikit dan semakin cerdasnya konsumen dalam memilih produk
pangan, tidak hanya enak dimulut tetapi memiliki manfaat atau khasiat bagi tubuh.
2. Threats (Ancaman)
Threats adalah factor negatif dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi
berkembangnya atau berjalannya sebuah perusahaan.
Ancaman utama yang dihadapi minuman jelly Aloe vera berasal dari competitor (pesaing)
produk yang sejenis.
Beberapa ancaman tersebut adalah:
a. Keadaan Tempat
Budidaya lidah buaya terbesar berada di Kalimantan Barat, sehingga perusahaan harus
memiliki strategi dalam lokasi pabrik dan pemasarannya untuk menekan ongkos operasional
serta mendapatkan profit besar tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan
b. Aneka Olahan Lidah Buaya
Selain dapat di olah menjadi minuman jelly, lidah buaya juga dapat diproses menjadi
aneka produk berupa gel, konsentrat/ekstrak, produk-produk makanan dan minuman (nata
de aloe, dawer, dodol, dll), atau bubuk yang selanjutnya menjadi bahan baku dalam industri
farmasi, kosmetik, dan pupuk daun;
c. Plagiat
Akan banyak pihak lain yang akan meniru usaha kita ini, hal ini tentu akan membuat
saingan yang baru bagi kita
1.5 Segmentasi Pasar dan Pemasaran Produk
Pasar Minuman Jelly Aloe vera ini diperuntukan untuk semua kalangan baik anak – anak
maupun orang dewasa yang menyukai cita rasa baru dan sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Mengingat dewasa ini masyarakat dari semua golongan lebih cermat dalam memilih asupan
makanan dan minuman dengan manfaat terhadap kesehatan, maka minuman jelly Aloe vera
menjadi salah satu pilihan minuman yang menyegarkan dan kaya manfaat bagi tubuh. Harga
yang terjangkau dengan manfaat yang banyak dapat menjadi nilai tambah bagi produk kami
ini.
1.6 Latar Belakang Pemilihan Lokasi Pabrik
Lokasi merupakan hal penting bagi perusahaan, karena akan mempengaruhi
kedudukan perusahaan dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan
tersebut. Sebelum suatu perusahaan memulai suatu operasi produksinya, pimpinan atau
pemilik perusahaan itu harus menentukan lebih dahulu dimana letak gedung perusahaan
tersebut.
Pemilihan lokasi berarti menghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan
didapatkan lokasi dengan paling banyak faktor-faktor positif. Penentuan lokasi yang tepat
akan meminimumkan beban biaya (investasi dan operasional) jangka pendek maupun jangka
panjang, dan ini akan meningkatkan daya saing perusahaan.
Lokasi yang baik merupakan persoalan individual. Hal ini sering disebut pendekatan
situasional atau contringency untuk pembuatan keputusan. Faktor-Faktor yang
mempengaruhi lokasi pabrik dapat dilihat dari berbagai pertimbangan baik dari faktor utama
maupun dari faktor sekunder sebagai berikut.
Tabel 1.3. Faktor-faktor Penentu dalam Penentuan Lokasi Tempat Produksi
Faktor Utama Faktor Sekunder
‐ Lingkungan masyarakat.
‐ Kedekatan dengan pasar.
‐ Tenaga kerja.
‐ Kedekatan dengan bahan
mentah dari pemasok.
‐ Fasilitas dan biaya transportasi.
‐ Sumber daya alam lainnya
‐ Harga tanah.
‐ Dominasi masyarakat.
‐ Peraturan tenaga kerja.
‐ Rencana tata ruang
‐ Kedekatan dengan lokasi pabrik
pesaing.
‐ Tingkat pajak.
‐ Keamanan
‐ Peraturan lingkungan hidup
Alasan utama terjadinya perbedaan dan pemilihan lokasi adalah adanya perbedaan
kebutuhan masing-masing perusahaan. Lokasi yang baik adalah suatu persoalan individual.
Hal ini sering disebut pendekatan situsional atau kontingenci untuk pembuatan keputusan.
Secara umum faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahan :
1. Lingkungan Masyarakat
Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekuensi baik konsekuensi
positif maupun konsekuensi negatif didirikannya suatu pabrik di daerah tersebut merupakan
suatu syarat penting. Perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi
dimana perusahaan akan berlokasi, karena pabrik-pabrik sering memproduksi limbah dalam
berbagai bentuk seperti air, udara, atau limbah zat padat yang telah tercemar dan sering
menimbulkan bising. Di lain pihak masyarakat membutuhkan industri atau perusahaan
karena menyediakan berbagai lapangan pekerjaan dan manfaat yang dibawa perusahaan
untuk masyarakat. Lingkungan masyarakat yang menyenangkan bagi kehidupan para
karyawan yang memungkinkan mereka melakukan pekerjaan dengan lebih baik.
Tersedianya fasilitas sekolah, rekreasi, kegiatan-kegiatan budaya dan olahraga adalah bagian
penting dari keputusan ini.
2. Kedekatan dengan Pasar
Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan pelayanan yang
lebih baik kepada para langganan, dan akan mengurangi biaya distribusi. Perlu
dipertimbangkan juga apakah pasar perusahan tersebut luas ataukah hanya melayani
sebagian kecil masyarakat, produk mudah rusak atau tidak, berat produk, dan proporsi biaya
distribusi barang jadi pada total biaya. Perusahaan besar dengan jangkauan pasar yang luas,
dapat mendirikan pabrik-pabriknya di banyak tempat yang tersebar untuk mendekati pasar.
Dalam banyak kasus, lokasi suatu fasilitas dapat juga lebih menentukan daerah pasarnya,
dibanding daerah pasar lokasi fasilitas.
3. Tenaga Kerja
Dimanapun lokasi perusahaan harus mempunyai tenaga kerja karena itu cukup
tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar. Bagi banyak perusahaan sekarang
kebiasaan dan sikap calon tenaga kerja suatu daerah lebih penting dari keterampilan dan
pendidikan karena jarang perusahaan yang dapat menemukan tenaga kerja baru yang telah
siap pakai untuk pekerjaan yang sangat bervariasi dan tingkat spesialisasi yang sangat tinggi,
sehingga perusahaan harus menyelenggarakan program latihan khusus bagi tenaga kerja
baru. Orang-orang dari suatu daerah dapat menjadi tenaga kerja yang lebih baik dibanding
dari daerah lain seperti tercermin pada tingkat absensi yang berbeda dan semangat kerja
mereka. Disamping itu, penarikan tenaga kerja kuantitas dan jarak, tingkat upah yang
berlaku, serta persaingan antar perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja berkualitas
tinggi, perlu diperhatikan perusahaan.
4. Kedekatan dengan Bahan Mentah dan Supplier
Apabila bahan mentah berat dan berkurang cukup besar dalam proses produksi maka
perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan sumber bahan mentah, misalnya pabrik semen,
kayu, kertas dan baja. Tetapi bila produk jadi lebih berat, besar dan bernilai rendah maka
lokasi dipilih sebaliknya. Begitu juga bila bahan mentah cepat rusak, seperti perusahaan
buah-buahan dalam kaleng lebih baik lokasi perusahaan dekat dengan sumber bahan
mentah. Lebih dekat dengan bahan mentah dan para penyedia (supplier) memungkinkan
suatu perusahaan mendapatkan pelayanan supplier yang lebih baik dan menghemat biaya
pengadaan.
5. Fasilitas dan Biaya Transportasi
Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat, udara dan air akan melancarkan
pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk perusahaan. Untuk banyak
perusahaan perbedaan biaya transportasi tidak sepenting perbedaan upah tenaga kerja.
Tetapi bagaimanapun juga biaya transportasi tidak dapat dihilangkan dimanapun perusahan
berlokasi, karena produk perusahaan haruss disalurkan dari produsen ke konsumen jadi
fasilitas seharusnya berlokasi diantara sumber bahan mentah dan pasar yang memininumkan
biaya transportasi dekat dengan bahan mentah akan mengurangi biaya pengangkutan bahan
mentah tetapi biaya pengangkutan pengiriman produk jadi meningkat. Sebaliknya, lokasi
dekat pasar akan menghemat biaya pengangkutan produk tetapi meningkatkan biaya
pengangkutan bahan mentah.
6. Sumber Daya Alam lainnya
Perusahaan-perusahaan seperti pabrik gula, kertas, karet dll sangat memerlukan air
dalam kualitas air selain itu hampir setiap industri memerlukan baik tenaga yang
dibangkitkan dari aliran listrik, diesel, air, angin dll. Oleh sebab itu perlu diperhatikan
tersedianya sumber daya yang murah dan mencukupi.
Selain faktor-faktor di atas berbagai faktor lainnya berikut ini perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan lokasi : harga tanah, dominasi masyarakat, peraturan-peraturan tenaga
kerja (laborlaws) dan relokasi, kedekatan dengan pabrik-pabrik dan gudang-gudang lain
perusahaan maupun para pesaing, tingkat pajak, kebutuhan untuk ekspansi, cuaca atau iklim,
keamanan, serta konsekuensi pelaksanaan peraturan tentang peraturan hidup.
1.7 Tujuan Penentuan Lokasi
Tujuan penentuan lokasi suatu perusahaan/pabrik dengan tepat ialah untuk dapat
membantu perusahaan/pabrik beroperasi atau berproduksi dengan lancar, efektif dan efisien.
Ini berarti bahwa dalam menentukan lokasi perusahaan/pabrik perlu diperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi besarnya biaya produksi dan biaya distribusi dari barang-barang
atau jasa yang dihasilkan sehingga biaya-biaya ini dapat menyediakan dan menyerahkan
barang-barang tepat pada waktunya dengan jumlah, kualitas serta harga yang layak dan
masih dapat memperoleh keuntungan.
1. Mampu memberikan unit cost dari produksi dan distribusi yang rendah atau mampu
memberikan tingkat efisiensi maksimum
2. Kemudahan dalam melayani distributor dan konsumen
3. Mendapatkan bahan baku yang cukup dan kontinyu dengan harga yang sesuai.
4. Mendapatkan tenaga buruh yang cukup.
5. Memungkinkan diadakannya perluasan pabrik dikemudian hari.
1.8 Penentuan Lokasi Pabrik Minuman Jelly Aloe vera
Tabel 1.4 Budidaya Aloe vera di Indonesia
No. Tempat Volume Produksi (Ton)
1. Pontianak 6.359
2. Sambas 5.284
3. Purworejo 3.054
4. Bogor 1.587
5. Depok 1.043
6. Sumedang 0.5 – 0.6
(Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013)
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik penghasil Aloe vera terbanyak di
Indonesia ada tiga kota yaitu Pontianak, Sambas, dan Purworejo. Dengan perbedaan tempat
tersebut, kami memperhitungkan harga bahan baku dan ongkos pengiriman agar didapat
harga yang seminimal mungkin.
Dilihat dari prospek pemasaran dan jarak distribusi dari produsen ke konsumen kami
memilih antara daerah Sumedang, Bogor dan Depok sebagai termpat produksi Aloe vera
meskipun dari data diatas ketiga daerah tersebut memiliki hasil produksi yang rendah.
Karena kedua daerah tersebut dekat dengan pemasaran yang potensial serta biaya
transportasi yang dapat diminimalisir.
1.9 Analisa Biaya
Perolehan data
Dalam pemilihan dan pembuatan lokasi pabrik produksi pembuatan minuman jelly
Aloe vera yang akan dibangun, dipertimbangkan dua lokasi dengan luas lahan yang
ditentukan adalah 550 m2 dan tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 8 orang karyawan yang
terdiri dari 1 orang direktur, 2 orang staf ahli, dan 5 orang tenaga kerja.
Harga Tanah
Lokasi Depok diperlukan luas lahan 550 m2 dengan harga per m2 adalah
Rp.720.000,- maka biaya yang harus disediakan adalah Rp. 720.000,- x 550 m2 = Rp.
396.000.000,- dengan biaya bangunan Rp. 185.000.000,-
Lokasi Bogor diperlukan luas lahan 550 m2 dengan harga per m2 adalah
Rp.600.000,- maka biaya yang harus disediakan adalah Rp. 600.000,- x 550 m2 = Rp.
330.000.000,- dengan biaya bangunan Rp. 160.000.000,-
Lokasi Sumedang diperlukan luas lahan 550 m2 dengan harga per m2 adalah
Rp.450.000,- maka biaya yang harus disediakan adalah Rp. 450.000,- x 550 m2 = Rp.
247.500.000,- dengan biaya bangunan Rp. 110.000.000,-
Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang diperlukan untuk produksi minuman jelly Aloe vera ini sebanyak 8
orang karyawan yang terdiri dari 1 orang direktur, 2 orang staf ahli, dan 5 orang tenaga
kerja.
Lokasi Depok : 1 orang direktur dibayar sebesar Rp. 8.500.000,-/bulan, 2 orang staf ahli
dibayar sebesar Rp. 5.350.000,-/bulan, dan 5 orang tenaga kerja dibayar sebesar Rp.
2.500.000,-/bulan.
Maka total biaya tenaga kerja pada lokasi Depok per bulan adalah :
a. Direktur, 1 orang = Rp. 8.500.000,-
b. Staf ahli, 2 orang = Rp. 10.700.000,-
c. Tenaga kerja, 5 orang = Rp. 12.500.000,-
Total Rp. 31.700..000,-
Lokasi Bogor : 1 orang direktur dibayar sebesar Rp. 7.000.000,-/bulan, 2 orang staf ahli
dibayar sebesar Rp. 4.950.000,-/bulan, dan 5 orang tenaga kerja dibayar sebesar Rp.
2.300.000,-/bulan.
Maka total biaya tenaga kerja pada lokasi Bogor per bulan adalah :
a. Direktur, 1 orang = Rp. 7.000.000,-
b. Staf ahli, 2 orang = Rp. 9.900.000,-
c. Tenaga kerja, 5 orang = Rp. 11.500.000,-
Total Rp. 27.400.000,-
Lokasi Sumedang : 1 orang direktur dibayar sebesar Rp. 6.500.000,-/bulan, 2 orang staf
ahli dibayar sebesar Rp. 4.550.000,-/bulan, dan 5 orang tenaga kerja dibayar sebesar Rp.
2.100.000,-/bulan.
Maka total biaya tenaga kerja pada lokasi Bogor per bulan adalah :
a. Direktur, 1 orang = Rp. 6.500.000,-
b. Staf ahli, 2 orang = Rp. 9.100.000,-
c. Tenaga kerja, 5 orang = Rp. 10.500.000,-
Total Rp. 26.100.000,-
Bahan Baku
A. Lidah Buaya
Rencana penjualan adalah 1 unit seberat 250 g. Target penjualan adalah 7000 unit
per produksi (reject 10%) dengan perbandingan kulit dan daging 1 : 9, mengacu pada
target tersebut maka diperlukan bahan baku sebanyak 423,5 kg lidah buaya (50gr/unit)
a. Harga bahan baku jika lokasi pabrik di Depok Rp. 7.000,-/kg
Total Rp. 2.964.500,-
b. Harga bahan baku jika lokasi pabrik di Bogor Rp. 6.300,-/kg
Total Rp. 2.668.050,-
c. Harga bahan baku jika lokasi pabrik di Sumedang Rp. 8.000,-/kg
Total Rp. 3.388.000,-
B. Biji Selasih
Diperlukan bahan baku sebanyak 8 kg biji selasih (1gr/unit). Harga bahan baku Rp.
115.000,-/kg sehingga total Rp. 920.000,-
C. Gula Pasir
Diperlukan bahan baku sebanyak 192,5 kg gula pasir (25gr/unit).
a. Harga bahan baku jika lokasi pabrik di Depok Rp. 11.000,-/kg
Total Rp. 2.117.500,-
b. Harga bahan baku jika lokasi pabrik di Bogor Rp. 11.500,-/kg
Total Rp. 2.213.750,-
c. Harga bahan baku jika lokasi pabrik di Sumedang Rp. 11.500,-/kg
Total Rp. 2.213.750,-
D. Asam Sitrat
Diperlukan bahan baku sebanyak 31 kg Asam Sitrat (4gr/unit). Lokasi pabrik asam
sitrat terdapat di Jakarta Rp. 36.000,-/kg.
Total Rp. 1.116.000,-
E. Garam
Diperlukan bahan baku sebanyak 8 kg Garam (1gr/unit). Lokasi pabrik garam
terdapat di Sukabumi Rp. 32.000,-/Kg
Total Rp. 256.000,-
F. Perisa
Diperlukan bahan baku sebanyak 38.500 mL Perisa (5 mL/unit)
Lokasi pabrik perisa terdapat di Jakarta Rp.17.000,-/600mL
Total Rp. 1.091.000,-
G. Air
Di perlukan bahan baku air 1078 liter untuk setiap produksi 7700 unit minuman jelly
Aloe vera
Biaya - Biaya (Cost)
Tabel 1.5 Fixed Cost (FC)
No UraianLokasi Pabrik
Depok Bogor Sumedang
1. Tanah Rp. 396.000.000 Rp. 330.000.000,- Rp. 247.500.000,-
2. Bangunan Rp. 185.000.000,- Rp. 160.000.000,- Rp. 110.000.000,-
3. Mesin Cutting Dadu Rp. 16.000.000,- Rp. 16.000.000,- Rp. 17.000.000,-
4. Mesin Steamer Rp. 25.200.000,- Rp. 25.200.000,- Rp. 26.200.000,-
5. Mesin Cup Sealer Rp. 4.250.000,- Rp. 4.250.000,- Rp. 5.250.000,-
6. Conveyor Rp. 11.500.000,- Rp. 11.500.000,- Rp. 11.500.000,-
7.Softgel Lampu Meja
(3) @ Rp. 5.000.000,-Rp. 15.000.000,- Rp. 15.000.000,- Rp. 15.000.000,-
8. Mesin Pasteurisasi Rp. 35.000.000,- Rp. 35.000.000,- Rp. 35.000.000,-
9. Mesin Pompa Air Rp. 800.000,- Rp. 800.000,- Rp. 800.000,-
10. Mixing Rp. 7.000.000,- Rp. 7.000.000,- Rp. 7.000.000,-
11. Timbangan Rp. 360.000,- Rp. 360.000,- Rp. 360.000,-
12.Pisau Kupas
(3) @ Rp. 65.000,-Rp. 195.000,- Rp. 195.000,- Rp. 195.000,-
13.Pisau Dapur
(3) @ Rp. 44.000,-Rp. 132.000,- Rp. 132.000,- Rp. 132.000,-
14.Bak Cuci (3) @ Rp.
650.000,-Rp. 1.950.000,- Rp. 1.950.000,- Rp. 1.950.000,-
15.Baskom
(5) @ Rp. 50.000,-Rp. 250.000,- Rp. 250.000,- Rp. 250.000,-
16
..
Bak Saringan
(3) @ Rp. 130.000,-Rp. 390.000,- Rp. 390.000,- Rp. 390.000,-
17.Pemeliharaan Mesin
dan PeralatanRp. 1.200.000,- Rp. 1.200.000,- Rp. 2.200.000,-
18.Pajak 10%
(PBB + PPh)Rp. 5.105.830,- Rp. 4.311.600 Rp. 3.196.000,-
19.
Gaji
- Gaji Direktur
- Gaji Staff Ahli
(2 orang)
- Gaji Karyawan
(5 Orang)
Rp. 8.500.000,-
Rp.10.700.000,-
Rp. 12.500.000,-
Rp. 7.000.000,-
Rp. 9.900.000,-
Rp.11.500.000,-
Rp. 6.500.000,-
Rp. 9.100.000,-
Rp. 10.500.000,-
20. Kendaraan (1 buah) Rp. 80.000.000,- Rp. 80.000.000,- Rp. 80.000.000,-
21. Biaya Perizinan Rp. 10.700.000,- Rp. 9.900.000,- Rp. 8.500.000,-
TOTAL Rp.827.740.830,- Rp. 731.912.600,- Rp.599.531.000,-
Tabel 1.6 Variable Cost (VC)
No UraianLokasi Pabrik
Depok Bogor Sumedang
1. Lidah Buaya (423,5 kg) Rp. 2.964.500,- Rp. 2.668.050,- Rp. 3.388.000,-
2. Biji Selasih (8 kg) Rp. 920.000,- Rp. 920.000,- Rp. 920.000,-
3. Gula Pasir (192,5 kg) Rp. 2.117.500,- Rp. 2.213.750,- Rp. 2.213.750,-
4. Asam Sitrat (31 kg) Rp. 1.116.000,- Rp. 1.116.000,- Rp. 1.116.000,-
5. Garam (8 kg) Rp. 256.000,- Rp. 256.000,- Rp. 256.000,-
6. Perisa (35 Lt) Rp. 1.091.000,- Rp. 1.091.000,- Rp. 1.091.000,-
7. Kemasan (7700 pcs) Rp. 4.620.000,- Rp. 4.620.000,- Rp. 5.390.000,-
8. Transportasi Rp. 400.000,- Rp. 750.000,- Rp. 1.550.000,-
9. Listrik Rp. 1.200.000,- Rp. 1.400.000,- Rp. 1.300.000,-
10
.Air Rp. 800.000,- Rp. 700.000,- Rp. 600.000,-
11
.Gas Rp. 1.200.000,- Rp. 1.200.000,- Rp. 1.300.000,-
TOTAL Rp.16.685.000,- Rp.16.934.800,- Rp.19.724.750,-
Persamaan umum (FC + VC.X)
a. Depok = Rp. 827.740.830 + (Rp.16.685.000) X………… (A)
b. Bogor = Rp. 731.912.600 + (Rp.16.934.800) X………… (B)
c. Sumedang = Rp.599.531.000 + (Rp.19.724.750) X………… (C)
Total Cost (TC)
TCA = TCB
Jika TCA = TCB
FCA + VCA = FCB + VCB
827.740.830 + (16.685.000) X = 731.912.600 + (16.934.800) X
249.800 X = 95.828.230
X = 383,620
Jika TCA = TCC
FCA + VCA = FCC + VCC
827.740.830 + (16.685.000) X = 599.531.000+ (19.724.750) X
3.039.750 X = 228.209.830
X = 75,075
Jika TCB = TCC
FCB + VCB = FCC + VCC
731.912.600 + (16.934.800) X = 599.531.000+ (19.724.750) X
2.789.950 X = 132.381.600
X = 47,449
TC = FC + VC.X
Untuk 7700 Unit
TCA=Rp . 827.740 .830+(Rp .16 .685 . 0 00)X
¿ Rp .827.740 .830+ (Rp .1 6 .6 85 . 000 )7700
¿ Rp .129.302 .240 .800
TCB=Rp .731 .912 . 600+( Rp .16 .734 .800 ) X
¿ Rp .731 . 912 .600+ (Rp .1 6 .7 34 .800 ) 7700
¿ Rp .131.129 .872 .600
TCC=Rp . 599.531.000+(Rp .19 .724 . 750) X
¿ Rp .599.531 .000+( Rp .19 .724 . 75 0 ) 7700
¿ Rp .152.480 .106 .000
1.10 Grafik Break Even Point
1.11 Keputusan Penetapan Lokasi
Dilihat dari provit yang akan dihasilkan dengan kapasitas produksi yang
direncanakan sebanyak 7000 unit ditambah estimasi produk reject 10% dari jumlah
produksi, kami memilih kawasan Depok sebagai tempat produksi minuman jelly Aloe vera
karena memiliki biaya total paling minimum jika dibandingkan dengan kawasan Bogor
maupun Sumedang. Pengambilan keputusan ini dapat diperjelas dari grafik Break Even
Point (Titik Pulang Pokok) diatas.