#1 bab i penentuan lokasi

28
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang: (1) Latar Belakang, (2) Tujuan Pembuatan Produk, (3) Manfaat Pembuatan Produk, (4) Analisa SWOT, (5) Segmentasi Pasar dan Pemasaran Produk, (6) Latar Belakang Pemilihan Lokasi Pabrik, (7) Tujuan Penentuan Lokasi, (8) Penentuan Lokasi, (9) Analisa Biaya, dan (10) Grafik BEP, (11) Keputusan Penetapan Lokasi. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang kini banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai gizi yang baik serta penampakan dan cita rasanya menarik, tetapi juga harus mempunyai fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh, seperti dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar gula darah serta meningkatkan penyerapan kalsium. Saat ini, dasar pertimbangan konsumen di negara-negara maju bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi serta kelezatannya tetapi juga pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh. Lidah buaya ( Aloe vera . L. ) merupakan tanaman yang telah lama dikenal di Indonesia karena kegunaannya sebagai tanaman obat untuk aneka penyakit. Belakangan tanaman ini menjadi semakin populer karena manfaatnya yang semakin luas diketahui yakni sebagai sumber penghasil bahan baku untuk aneka produk dari industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Pada saat ini,

Upload: sepadyawan-kavasivii

Post on 23-Jan-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MANPROD

TRANSCRIPT

Page 1: #1 Bab i Penentuan Lokasi

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang: (1) Latar Belakang, (2) Tujuan Pembuatan Produk, (3) Manfaat

Pembuatan Produk, (4) Analisa SWOT, (5) Segmentasi Pasar dan Pemasaran Produk, (6)

Latar Belakang Pemilihan Lokasi Pabrik, (7) Tujuan Penentuan Lokasi, (8) Penentuan

Lokasi, (9) Analisa Biaya, dan (10) Grafik BEP, (11) Keputusan Penetapan Lokasi.

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup

sehat, tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang kini

banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai gizi yang baik serta penampakan

dan cita rasanya menarik, tetapi juga harus mempunyai fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh,

seperti dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar gula darah serta

meningkatkan penyerapan kalsium. Saat ini, dasar pertimbangan konsumen di negara-negara

maju bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi serta kelezatannya tetapi juga

pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh.

Lidah buaya (Aloe vera. L.) merupakan tanaman yang telah lama dikenal di Indonesia

karena kegunaannya sebagai tanaman obat untuk aneka penyakit. Belakangan tanaman ini

menjadi semakin populer karena manfaatnya yang semakin luas diketahui yakni sebagai

sumber penghasil bahan baku untuk aneka produk dari industri makanan, farmasi, dan

kosmetik. Pada saat ini, berbagai produk lidah buaya dapat kita jumpai di beberapa kedai,

toko, apotek, restoran, pasar swalayan, dan internet yang kesemuanya mengisyaratkan

terbukanya peluang ekonomi dari komoditi tersebut bagi perbaikan ekonomi nasional yang

terpuruk dewasa ini.

Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian

daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia

sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan. Hal tersebut mengingat

potensi sumber daya alam Indonesia yang telah terbukti sangat sesuai untuk budidaya

tanaman lidah buaya, yaitu seperti yang telah ditunjukkan dari pengalaman budidaya

tanaman tersebut di berbagai daerah terutama di pulau Jawa dan Kalimantan.

Page 2: #1 Bab i Penentuan Lokasi

Gambar 1. Lidah buaya (Aloe vera)

Tanaman Lidah buaya (Aloe vera. L.) dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan

diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Ordo : Asparagales

Famili : Asphodelaceae

Genus : Aloe

Spesies : Aloe vera L.

Lidah buaya mempunyai kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup

lengkap, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol dan asam folat.

Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari kalsium (Ca), magnesium (Mg), potasium

(K), sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn) dan kromium (Cr). Beberapa unsur vitamin dan

mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti vitamin C,

vitamin E, vitamin A, magnesium dan Zinc. Antioksidan ini berguna untuk mencegah

penuaan dini, serangan jantung dan berbagai penyakit degeneratif. Daun lidah buaya segar

mengandung enzim amilase, catalase, cellulase, carboxypeptidase dan lain - lain. Selain itu,

lidah buaya juga mengandung sejumlah asam amino arginin, asparagin, asam aspatat, alanin,

serin, valin, glutamat, treonin, glisin, lisin, prolin, hisudin, leusin dan isoleusin.

Page 3: #1 Bab i Penentuan Lokasi

Tabel 1.1 Komponen Nutrisi Lidah Buaya per 100gr

Komponen Jumlah

Karbohidrat

Kalori

Lemak

Protein

Vitamin A

Vitamin C

Thiamin

Riboflavin

Niacin

Kalsium

Besi

0.300 gr

1.750 – 2.300 kal

0.050 – 0.090 gr

0.010 – 0.061 gr

2.000 – 4.600 IU

0.500 – 4.200 mg

0.003 – 0.004 mg

0.01 – 0.04 mg

0.038 – 0.040 mg

9.920 – 10.920 mg

0.060 – 0.320 mg

(Sumber : Furnawanthi, Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya si Tanaman Ajaib, 2002)

1.2 Tujuan Pembuatan Produk

Dari latar belakang diatas kami mempunyai tujuan sebagai berikut,

1. Menentukan lokasi pabrik minuman jelly Aloe vera dengan mempertimbangkan

berbagai aspek.

2. Mengetahui total biaya yang digunakan dalam proses produksi minuman jelly Aloe

vera

3. Mengetahui proses produksi minuman jelly Aloe vera

4. Mengetahui cara meminimalisasi pengeluaran dalam proses minuman jelly Aloe vera

1.3 Manfaat Pembuatan Produk

Usaha minuman jelly Aloe vera ini bisa menjadi pilihan alternatif lain bagi para

konsumen yang selalu menginginkan sensasi rasa baru, bahkan mungkin bisa membuka

peluang bisnis yang lebih besar lagi, atau mungkin minuman jelly Aloe vera akan menjadi

trendsetter baru sehingga dapat menginspirasi usaha kecil menengah lain untuk berinovasi.

1.4 Analisa SWOT

Komoditas lidah buaya adalah salah satu peluang investasi di sektor pertanian,

khususnya tanaman pangan hortikultura yang sangat prospek untuk dikembangkan karena

permintaan pasar terhadap komoditas tersebut semakin meningkat.

Page 4: #1 Bab i Penentuan Lokasi

Minuman jelly Aloe vera merupakan salah satu produk diversifikasi yang semula Aloe

vera hanya digunakan sebagai tanaman hias atau obat - obatan produk, sekarang Aloe vera

dapat diolah menjadi makanan/minuman yang berkhasiat dengan rasa yang beraneka ragam

guna mengikuti perkembangan pasar dan selera konsumen

1.4.1 Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weaknesses) Minuman Jelly Aloe vera.

Analisis kekuatan (streght) dan kelemahan (weakneses) suatu organisasi atau bisnis

bertujuan untuk mengidentifikasi factor internal (dalam) yang mempengaruhi

keberlangsungan dari bisnis yang dijalankan.

Analisis kekuatan (streght) dan kelemahan (weakneses) Jelly Aloe vera adalah sebagai

berikut:

1.    Strength (Kekuatan)

Strength adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau

program yang bersifat internal.

Kekuatan yang dimiliki produk Minuman Jelly Aloe vera. adalah sebagai berikut:

a.       Berkhasiat Tinggi

Minuman Jelly Aloe vera merupakan suplemen gizi yang baik karena dapat

menyehatkan, memperlancar pencernaan dan dapat melindungi kulit.

Tabel 1.2 Kandungan dan Manfaat Lidah Buaya

ZAT KEGUNAAN

Lignin Mempunyai kemampuan penyerapan yang tinggi,

sehingga memudahkan peresapan gel ke kulit

Saponin

Mempunyai kemampuan membersihkan dan bersifat antiseptik

Bahan pencuci yang sangat baik

Komplek Anthraquinone aloin, Barbaloin, Iso-barbaloin, Anthranol, Aloe emodin, Anthrancene, Aloetic acid, Ester Asam Sinamat, Asam Krisophanat, Eteral oil, Resistanol

Bahan laktasatif Penghilang rasa sakit, mengurangi racun, Senyawa antibakteri Mempunyai kandungan antibiotik

Vitamin B1, B2, Niacinamida, B6, Cholin, Asam Folat

Bahan penting untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal

Page 5: #1 Bab i Penentuan Lokasi

Enzim oksidase, amilase, katalase, lifase, protease

Mengatur proses-proses kimia dalam tubuh Menyembuhkan luka dalam dan luar

Monosakarida, polisakarida, selulosa, glukosa, mannose, aldopentosa, rhamnosa

Bahan laktasatif Penghilang rasa sakit, mengurangi racun, Senyawa antibakteri Mempunyai kandungan antibiotik

(Sumber : Furnawanthi, Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya si Tanaman Ajaib, 2002)

b.      Konsistensi dan Inovasi

Masyarakat dapat mengkonsumsi produk minuman dari lidah buaya yang belakangan

dianggap sebagai minuman khas Kalimantan Barat, yang dijual di kedai-kedai, toko-toko,

dan pasar-pasar swalayan. Selain itu, minuman Jelly Aloe vera merupakan salah satu produk

olahan yang dapat dilakukan inovasi seperti dalam hal rasa sehingga membuat konsumen

lebih tertarik untuk mencoba dan membeli.

c.      Rasa

Disamping konsumen akan mendapatkan manfaat dari lidah buaya, minuman Jelly Aloe

vera memiliki rasa yang enak dan menyegarkan

d. Zero Waste

Lidah buaya segar (setelah dikupas kulitnya) dapat digunakan sebagai obat, bahkan

kulitnya pun dapat digunakan sebagai substitusi teh

e.       Kemasan

Minuman Jelly Aloe vera dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menarik konsumen

dengan harga relative terjangkau.

2.    Weaknesses (Kelemahan)

Weaknesses adalah kegiatan-kegiatan perusahaan yang tidak berjalan dengan baik atau

sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan.

Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada

beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat karena tidak

memaksimalkan kekuatan yang sudah ada.

Page 6: #1 Bab i Penentuan Lokasi

Kelemahan yang dimiliki minuman jelly Aloe vera adalah sebagai berikut:

a.       Produk hanya satu jenis

Produk yang ditawarkan hanya satu jenis, hal ini dapat menjadi kekuatan dari bisnis ini,

namun juga dapat menjadikan kelemahan, jika selera konsumen terus berubah, bukan tidak

mungkin produk ini akan di tinggalkan dan beralih ke produk lain yang lebih inovasi.

b. Demand Aloe vera

Hingga saat ini hasil budidaya lidah buaya dianggap belum mampu memenuhi

permintaan pasar secara kontinu;

Pengembangan agribisnis lidah buaya di Indonesia terpusat di Pontianak Propinsi

Kalimantan Barat. Lidah buaya juga banyak diusahakan di Pulau Jawa, tetapi skala

usahanya relatif sempit dan lokasinya terpencar.

Pengembangan lidah buaya di Jawa Barat berada di daerah Bogor, Depok dan

Sumedang. Lidah buaya di daerah tersebut dibudidayakan secara organik. Hasil produksinya

digunakan sebagai bahan baku pembuatan minuman kesehatan lidah buaya.

c. Expired

Aloe vera tidak boleh disimpan terlalu lama karena dapat menyebabkan Aloe vera

menjadi tidak segar lagi dan menurunkan nutrisi terkandung didalamnya.

1.4.2 Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat) Minuman Jelly Aloe vera

Analisis peluang (opportunity) dan ancaman (threat) suatu organisasi atau bisnis

bertujuan untuk mengidentifikasi factor eksternal/lingkungan yang mempengaruhi

keberlangsungan dari bisnis yang dijalankan.

1.    Opportunities (Peluang)

Opportunity adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan

kesempatan bagi perusahaan untuk memanfaatkan. Opportunity tidak hanya berupa

kebijakan atau peluang dalam hal ini mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga

berupa respon masyarakat atau isu yang diangkat.

Peluang yang dimiliki minuman jelly Aloe vera adalah sebagai berikut:

a.      Selera

Minuman jelly Aloe vera ini dapat diproduksi dengan rasa beraneka ragam, Selain itu

inovasi rasa ini juga dimaksudkan untuk membidik/menarik semua segmen pasar Sehingga

minuman jelly Aloe vera ini menjadikan selera masyarakat sebagai peluang untuk

mendapatakan lebih banyak profit.

Page 7: #1 Bab i Penentuan Lokasi

b.    Persaingan

Melihat dari persaingan peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan sekali, hal ini karena

produk sejenis dipasaran sedikit dan semakin cerdasnya konsumen dalam memilih produk

pangan, tidak hanya enak dimulut tetapi memiliki manfaat atau khasiat bagi tubuh.

2.    Threats (Ancaman)

Threats adalah factor negatif dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi

berkembangnya atau berjalannya sebuah perusahaan.

Ancaman utama yang dihadapi minuman jelly Aloe vera berasal dari competitor (pesaing)

produk yang sejenis.

Beberapa ancaman tersebut adalah:

a.    Keadaan Tempat

Budidaya lidah buaya terbesar berada di Kalimantan Barat, sehingga perusahaan harus

memiliki strategi dalam lokasi pabrik dan pemasarannya untuk menekan ongkos operasional

serta mendapatkan profit besar tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan

b. Aneka Olahan Lidah Buaya

Selain dapat di olah menjadi minuman jelly, lidah buaya juga dapat diproses menjadi

aneka produk berupa gel, konsentrat/ekstrak, produk-produk makanan dan minuman (nata

de aloe, dawer, dodol, dll), atau bubuk yang selanjutnya menjadi bahan baku dalam industri

farmasi, kosmetik, dan pupuk daun;

c.      Plagiat

Akan banyak pihak lain yang akan meniru usaha kita ini, hal ini tentu akan membuat

saingan yang baru bagi kita

1.5 Segmentasi Pasar dan Pemasaran Produk

Pasar Minuman Jelly Aloe vera ini diperuntukan untuk semua kalangan baik anak – anak

maupun orang dewasa yang menyukai cita rasa baru dan sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Mengingat dewasa ini masyarakat dari semua golongan lebih cermat dalam memilih asupan

makanan dan minuman dengan manfaat terhadap kesehatan, maka minuman jelly Aloe vera

menjadi salah satu pilihan minuman yang menyegarkan dan kaya manfaat bagi tubuh. Harga

yang terjangkau dengan manfaat yang banyak dapat menjadi nilai tambah bagi produk kami

ini.

Page 8: #1 Bab i Penentuan Lokasi

1.6 Latar Belakang Pemilihan Lokasi Pabrik

Lokasi merupakan hal penting bagi perusahaan, karena akan mempengaruhi

kedudukan perusahaan dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan

tersebut. Sebelum suatu perusahaan memulai suatu operasi produksinya, pimpinan atau

pemilik perusahaan itu harus menentukan lebih dahulu dimana letak gedung perusahaan

tersebut.

Pemilihan lokasi berarti menghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan

didapatkan lokasi dengan paling banyak faktor-faktor positif. Penentuan lokasi yang tepat

akan meminimumkan beban biaya (investasi dan operasional) jangka pendek maupun jangka

panjang, dan ini akan meningkatkan daya saing perusahaan.

Lokasi yang baik merupakan persoalan individual. Hal ini sering disebut pendekatan

situasional atau contringency untuk pembuatan keputusan. Faktor-Faktor yang

mempengaruhi lokasi pabrik dapat dilihat dari berbagai pertimbangan baik dari faktor utama

maupun dari faktor sekunder sebagai berikut.

Tabel 1.3. Faktor-faktor Penentu dalam Penentuan Lokasi Tempat Produksi

Faktor Utama Faktor Sekunder

‐ Lingkungan masyarakat.

‐ Kedekatan dengan pasar.

‐ Tenaga kerja.

‐ Kedekatan dengan bahan

mentah dari pemasok.

‐ Fasilitas dan biaya transportasi.

‐ Sumber daya alam lainnya

‐ Harga tanah.

‐ Dominasi masyarakat.

‐ Peraturan tenaga kerja.

‐ Rencana tata ruang

‐ Kedekatan dengan lokasi pabrik

pesaing.

‐ Tingkat pajak.

‐ Keamanan

‐ Peraturan lingkungan hidup

Alasan utama terjadinya perbedaan dan pemilihan lokasi adalah adanya perbedaan

kebutuhan masing-masing perusahaan. Lokasi yang baik adalah suatu persoalan individual.

Hal ini sering disebut pendekatan situsional atau kontingenci untuk pembuatan keputusan.

Secara umum faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahan :

Page 9: #1 Bab i Penentuan Lokasi

1. Lingkungan Masyarakat

Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekuensi baik konsekuensi

positif maupun konsekuensi negatif didirikannya suatu pabrik di daerah tersebut merupakan

suatu syarat penting. Perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi

dimana perusahaan akan berlokasi, karena pabrik-pabrik sering memproduksi limbah dalam

berbagai bentuk seperti air, udara, atau limbah zat padat yang telah tercemar dan sering

menimbulkan bising. Di lain pihak masyarakat membutuhkan industri atau perusahaan

karena menyediakan berbagai lapangan pekerjaan dan manfaat yang dibawa perusahaan

untuk masyarakat. Lingkungan masyarakat yang menyenangkan bagi kehidupan para

karyawan yang memungkinkan mereka melakukan pekerjaan dengan lebih baik.

Tersedianya fasilitas sekolah, rekreasi, kegiatan-kegiatan budaya dan olahraga adalah bagian

penting dari keputusan ini.

2. Kedekatan dengan Pasar

Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan pelayanan yang

lebih baik kepada para langganan, dan akan mengurangi biaya distribusi. Perlu

dipertimbangkan juga apakah pasar perusahan tersebut luas ataukah hanya melayani

sebagian kecil masyarakat, produk mudah rusak atau tidak, berat produk, dan proporsi biaya

distribusi barang jadi pada total biaya. Perusahaan besar dengan jangkauan pasar yang luas,

dapat mendirikan pabrik-pabriknya di banyak tempat yang tersebar untuk mendekati pasar.

Dalam banyak kasus, lokasi suatu fasilitas dapat juga lebih menentukan daerah pasarnya,

dibanding daerah pasar lokasi fasilitas.

3. Tenaga Kerja

Dimanapun lokasi perusahaan harus mempunyai tenaga kerja karena itu cukup

tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar. Bagi banyak perusahaan sekarang

kebiasaan dan sikap calon tenaga kerja suatu daerah lebih penting dari keterampilan dan

pendidikan karena jarang perusahaan yang dapat menemukan tenaga kerja baru yang telah

siap pakai untuk pekerjaan yang sangat bervariasi dan tingkat spesialisasi yang sangat tinggi,

sehingga perusahaan harus menyelenggarakan program latihan khusus bagi tenaga kerja

baru. Orang-orang dari suatu daerah dapat menjadi tenaga kerja yang lebih baik dibanding

dari daerah lain seperti tercermin pada tingkat absensi yang berbeda dan semangat kerja

mereka. Disamping itu, penarikan tenaga kerja kuantitas dan jarak, tingkat upah yang

berlaku, serta persaingan antar perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja berkualitas

tinggi, perlu diperhatikan perusahaan.

Page 10: #1 Bab i Penentuan Lokasi

4. Kedekatan dengan Bahan Mentah dan Supplier

Apabila bahan mentah berat dan berkurang cukup besar dalam proses produksi maka

perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan sumber bahan mentah, misalnya pabrik semen,

kayu, kertas dan baja. Tetapi bila produk jadi lebih berat, besar dan bernilai rendah maka

lokasi dipilih sebaliknya. Begitu juga bila bahan mentah cepat rusak, seperti perusahaan

buah-buahan dalam kaleng lebih baik lokasi perusahaan dekat dengan sumber bahan

mentah. Lebih dekat dengan bahan mentah dan para penyedia (supplier) memungkinkan

suatu perusahaan mendapatkan pelayanan supplier yang lebih baik dan menghemat biaya

pengadaan.

5. Fasilitas dan Biaya Transportasi

Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat, udara dan air akan melancarkan

pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk perusahaan. Untuk banyak

perusahaan perbedaan biaya transportasi tidak sepenting perbedaan upah tenaga kerja.

Tetapi bagaimanapun juga biaya transportasi tidak dapat dihilangkan dimanapun perusahan

berlokasi, karena produk perusahaan haruss disalurkan dari produsen ke konsumen jadi

fasilitas seharusnya berlokasi diantara sumber bahan mentah dan pasar yang memininumkan

biaya transportasi dekat dengan bahan mentah akan mengurangi biaya pengangkutan bahan

mentah tetapi biaya pengangkutan pengiriman produk jadi meningkat. Sebaliknya, lokasi

dekat pasar akan menghemat biaya pengangkutan produk tetapi meningkatkan biaya

pengangkutan bahan mentah.

6. Sumber Daya Alam lainnya

Perusahaan-perusahaan seperti pabrik gula, kertas, karet dll sangat memerlukan air

dalam kualitas air selain itu hampir setiap industri memerlukan baik tenaga yang

dibangkitkan dari aliran listrik, diesel, air, angin dll. Oleh sebab itu perlu diperhatikan

tersedianya sumber daya yang murah dan mencukupi.

Selain faktor-faktor di atas berbagai faktor lainnya berikut ini perlu dipertimbangkan

dalam pemilihan lokasi : harga tanah, dominasi masyarakat, peraturan-peraturan tenaga

kerja (laborlaws) dan relokasi, kedekatan dengan pabrik-pabrik dan gudang-gudang lain

perusahaan maupun para pesaing, tingkat pajak, kebutuhan untuk ekspansi, cuaca atau iklim,

keamanan, serta konsekuensi pelaksanaan peraturan tentang peraturan hidup.

Page 11: #1 Bab i Penentuan Lokasi

1.7 Tujuan Penentuan Lokasi

Tujuan penentuan lokasi suatu perusahaan/pabrik dengan tepat ialah untuk dapat

membantu perusahaan/pabrik beroperasi atau berproduksi dengan lancar, efektif dan efisien.

Ini berarti bahwa dalam menentukan lokasi perusahaan/pabrik perlu diperhatikan faktor-

faktor yang mempengaruhi besarnya biaya produksi dan biaya distribusi dari barang-barang

atau jasa yang dihasilkan sehingga biaya-biaya ini dapat menyediakan dan menyerahkan

barang-barang tepat pada waktunya dengan jumlah, kualitas serta harga yang layak dan

masih dapat memperoleh keuntungan.

1. Mampu memberikan unit cost dari produksi dan distribusi yang rendah atau mampu

memberikan tingkat efisiensi maksimum

2. Kemudahan dalam melayani distributor dan konsumen

3. Mendapatkan bahan baku yang cukup dan kontinyu dengan harga yang sesuai.

4. Mendapatkan tenaga buruh yang cukup.

5. Memungkinkan diadakannya perluasan pabrik dikemudian hari.

1.8 Penentuan Lokasi Pabrik Minuman Jelly Aloe vera

Tabel 1.4 Budidaya Aloe vera di Indonesia

No. Tempat Volume Produksi (Ton)

1. Pontianak 6.359

2. Sambas 5.284

3. Purworejo 3.054

4. Bogor 1.587

5. Depok 1.043

6. Sumedang 0.5 – 0.6

(Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013)

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik penghasil Aloe vera terbanyak di

Indonesia ada tiga kota yaitu Pontianak, Sambas, dan Purworejo. Dengan perbedaan tempat

tersebut, kami memperhitungkan harga bahan baku dan ongkos pengiriman agar didapat

harga yang seminimal mungkin.

Dilihat dari prospek pemasaran dan jarak distribusi dari produsen ke konsumen kami

memilih antara daerah Sumedang, Bogor dan Depok sebagai termpat produksi Aloe vera

meskipun dari data diatas ketiga daerah tersebut memiliki hasil produksi yang rendah.

Karena kedua daerah tersebut dekat dengan pemasaran yang potensial serta biaya

transportasi yang dapat diminimalisir.

Page 12: #1 Bab i Penentuan Lokasi

1.9 Analisa Biaya

Perolehan data

Dalam pemilihan dan pembuatan lokasi pabrik produksi pembuatan minuman jelly

Aloe vera yang akan dibangun, dipertimbangkan dua lokasi dengan luas lahan yang

ditentukan adalah 550 m2 dan tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 8 orang karyawan yang

terdiri dari 1 orang direktur, 2 orang staf ahli, dan 5 orang tenaga kerja.

Harga Tanah

Lokasi Depok diperlukan luas lahan 550 m2 dengan harga per m2 adalah

Rp.720.000,- maka biaya yang harus disediakan adalah Rp. 720.000,- x 550 m2 = Rp.

396.000.000,- dengan biaya bangunan Rp. 185.000.000,-

Lokasi Bogor diperlukan luas lahan 550 m2 dengan harga per m2 adalah

Rp.600.000,- maka biaya yang harus disediakan adalah Rp. 600.000,- x 550 m2 = Rp.

330.000.000,- dengan biaya bangunan Rp. 160.000.000,-

Lokasi Sumedang diperlukan luas lahan 550 m2 dengan harga per m2 adalah

Rp.450.000,- maka biaya yang harus disediakan adalah Rp. 450.000,- x 550 m2 = Rp.

247.500.000,- dengan biaya bangunan Rp. 110.000.000,-

Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang diperlukan untuk produksi minuman jelly Aloe vera ini sebanyak 8

orang karyawan yang terdiri dari 1 orang direktur, 2 orang staf ahli, dan 5 orang tenaga

kerja.

Lokasi Depok : 1 orang direktur dibayar sebesar Rp. 8.500.000,-/bulan, 2 orang staf ahli

dibayar sebesar Rp. 5.350.000,-/bulan, dan 5 orang tenaga kerja dibayar sebesar Rp.

2.500.000,-/bulan.

Maka total biaya tenaga kerja pada lokasi Depok per bulan adalah :

a. Direktur, 1 orang = Rp. 8.500.000,-

b. Staf ahli, 2 orang = Rp. 10.700.000,-

c. Tenaga kerja, 5 orang = Rp. 12.500.000,-

Total Rp. 31.700..000,-

Lokasi Bogor : 1 orang direktur dibayar sebesar Rp. 7.000.000,-/bulan, 2 orang staf ahli

dibayar sebesar Rp. 4.950.000,-/bulan, dan 5 orang tenaga kerja dibayar sebesar Rp.

2.300.000,-/bulan.

Page 13: #1 Bab i Penentuan Lokasi

Maka total biaya tenaga kerja pada lokasi Bogor per bulan adalah :

a. Direktur, 1 orang = Rp. 7.000.000,-

b. Staf ahli, 2 orang = Rp. 9.900.000,-

c. Tenaga kerja, 5 orang = Rp. 11.500.000,-

Total Rp. 27.400.000,-

Lokasi Sumedang : 1 orang direktur dibayar sebesar Rp. 6.500.000,-/bulan, 2 orang staf

ahli dibayar sebesar Rp. 4.550.000,-/bulan, dan 5 orang tenaga kerja dibayar sebesar Rp.

2.100.000,-/bulan.

Maka total biaya tenaga kerja pada lokasi Bogor per bulan adalah :

a. Direktur, 1 orang = Rp. 6.500.000,-

b. Staf ahli, 2 orang = Rp. 9.100.000,-

c. Tenaga kerja, 5 orang = Rp. 10.500.000,-

Total Rp. 26.100.000,-

Bahan Baku

A. Lidah Buaya

Rencana penjualan adalah 1 unit seberat 250 g. Target penjualan adalah 7000 unit

per produksi (reject 10%) dengan perbandingan kulit dan daging 1 : 9, mengacu pada

target tersebut maka diperlukan bahan baku sebanyak 423,5 kg lidah buaya (50gr/unit)

a. Harga bahan baku jika lokasi pabrik di Depok Rp. 7.000,-/kg

Total Rp. 2.964.500,-

b. Harga bahan baku jika lokasi pabrik di Bogor Rp. 6.300,-/kg

Total Rp. 2.668.050,-

c. Harga bahan baku jika lokasi pabrik di Sumedang Rp. 8.000,-/kg

Total Rp. 3.388.000,-

B. Biji Selasih

Diperlukan bahan baku sebanyak 8 kg biji selasih (1gr/unit). Harga bahan baku Rp.

115.000,-/kg sehingga total Rp. 920.000,-

C. Gula Pasir

Diperlukan bahan baku sebanyak 192,5 kg gula pasir (25gr/unit).

a. Harga bahan baku jika lokasi pabrik di Depok Rp. 11.000,-/kg

Page 14: #1 Bab i Penentuan Lokasi

Total Rp. 2.117.500,-

b. Harga bahan baku jika lokasi pabrik di Bogor Rp. 11.500,-/kg

Total Rp. 2.213.750,-

c. Harga bahan baku jika lokasi pabrik di Sumedang Rp. 11.500,-/kg

Total Rp. 2.213.750,-

D. Asam Sitrat

Diperlukan bahan baku sebanyak 31 kg Asam Sitrat (4gr/unit). Lokasi pabrik asam

sitrat terdapat di Jakarta Rp. 36.000,-/kg.

Total Rp. 1.116.000,-

E. Garam

Diperlukan bahan baku sebanyak 8 kg Garam (1gr/unit). Lokasi pabrik garam

terdapat di Sukabumi Rp. 32.000,-/Kg

Total Rp. 256.000,-

F. Perisa

Diperlukan bahan baku sebanyak 38.500 mL Perisa (5 mL/unit)

Lokasi pabrik perisa terdapat di Jakarta Rp.17.000,-/600mL

Total Rp. 1.091.000,-

G. Air

Di perlukan bahan baku air 1078 liter untuk setiap produksi 7700 unit minuman jelly

Aloe vera

Biaya - Biaya (Cost)

Tabel 1.5 Fixed Cost (FC)

No UraianLokasi Pabrik

Depok Bogor Sumedang

1. Tanah Rp. 396.000.000 Rp. 330.000.000,- Rp. 247.500.000,-

2. Bangunan Rp. 185.000.000,- Rp. 160.000.000,- Rp. 110.000.000,-

3. Mesin Cutting Dadu Rp. 16.000.000,- Rp. 16.000.000,- Rp. 17.000.000,-

4. Mesin Steamer Rp. 25.200.000,- Rp. 25.200.000,- Rp. 26.200.000,-

5. Mesin Cup Sealer Rp. 4.250.000,- Rp. 4.250.000,- Rp. 5.250.000,-

6. Conveyor Rp. 11.500.000,- Rp. 11.500.000,- Rp. 11.500.000,-

7.Softgel Lampu Meja

(3) @ Rp. 5.000.000,-Rp. 15.000.000,- Rp. 15.000.000,- Rp. 15.000.000,-

8. Mesin Pasteurisasi Rp. 35.000.000,- Rp. 35.000.000,- Rp. 35.000.000,-

Page 15: #1 Bab i Penentuan Lokasi

9. Mesin Pompa Air Rp. 800.000,- Rp. 800.000,- Rp. 800.000,-

10. Mixing Rp. 7.000.000,- Rp. 7.000.000,- Rp. 7.000.000,-

11. Timbangan Rp. 360.000,- Rp. 360.000,- Rp. 360.000,-

12.Pisau Kupas

(3) @ Rp. 65.000,-Rp. 195.000,- Rp. 195.000,- Rp. 195.000,-

13.Pisau Dapur

(3) @ Rp. 44.000,-Rp. 132.000,- Rp. 132.000,- Rp. 132.000,-

14.Bak Cuci (3) @ Rp.

650.000,-Rp. 1.950.000,- Rp. 1.950.000,- Rp. 1.950.000,-

15.Baskom

(5) @ Rp. 50.000,-Rp. 250.000,- Rp. 250.000,- Rp. 250.000,-

16

..

Bak Saringan

(3) @ Rp. 130.000,-Rp. 390.000,- Rp. 390.000,- Rp. 390.000,-

17.Pemeliharaan Mesin

dan PeralatanRp. 1.200.000,- Rp. 1.200.000,- Rp. 2.200.000,-

18.Pajak 10%

(PBB + PPh)Rp. 5.105.830,- Rp. 4.311.600 Rp. 3.196.000,-

19.

Gaji

- Gaji Direktur

- Gaji Staff Ahli

(2 orang)

- Gaji Karyawan

(5 Orang)

Rp. 8.500.000,-

Rp.10.700.000,-

Rp. 12.500.000,-

Rp. 7.000.000,-

Rp. 9.900.000,-

Rp.11.500.000,-

Rp. 6.500.000,-

Rp. 9.100.000,-

Rp. 10.500.000,-

20. Kendaraan (1 buah) Rp. 80.000.000,- Rp. 80.000.000,- Rp. 80.000.000,-

21. Biaya Perizinan Rp. 10.700.000,- Rp. 9.900.000,- Rp. 8.500.000,-

TOTAL Rp.827.740.830,- Rp. 731.912.600,- Rp.599.531.000,-

Tabel 1.6 Variable Cost (VC)

No UraianLokasi Pabrik

Depok Bogor Sumedang

Page 16: #1 Bab i Penentuan Lokasi

1. Lidah Buaya (423,5 kg) Rp. 2.964.500,- Rp. 2.668.050,- Rp. 3.388.000,-

2. Biji Selasih (8 kg) Rp. 920.000,- Rp. 920.000,- Rp. 920.000,-

3. Gula Pasir (192,5 kg) Rp. 2.117.500,- Rp. 2.213.750,- Rp. 2.213.750,-

4. Asam Sitrat (31 kg) Rp. 1.116.000,- Rp. 1.116.000,- Rp. 1.116.000,-

5. Garam (8 kg) Rp. 256.000,- Rp. 256.000,- Rp. 256.000,-

6. Perisa (35 Lt) Rp. 1.091.000,- Rp. 1.091.000,- Rp. 1.091.000,-

7. Kemasan (7700 pcs) Rp. 4.620.000,- Rp. 4.620.000,- Rp. 5.390.000,-

8. Transportasi Rp. 400.000,- Rp. 750.000,- Rp. 1.550.000,-

9. Listrik Rp. 1.200.000,- Rp. 1.400.000,- Rp. 1.300.000,-

10

.Air Rp. 800.000,- Rp. 700.000,- Rp. 600.000,-

11

.Gas Rp. 1.200.000,- Rp. 1.200.000,- Rp. 1.300.000,-

TOTAL Rp.16.685.000,- Rp.16.934.800,- Rp.19.724.750,-

Persamaan umum (FC + VC.X)

a. Depok = Rp. 827.740.830 + (Rp.16.685.000) X………… (A)

b. Bogor = Rp. 731.912.600 + (Rp.16.934.800) X………… (B)

c. Sumedang = Rp.599.531.000 + (Rp.19.724.750) X………… (C)

Total Cost (TC)

TCA = TCB

Page 17: #1 Bab i Penentuan Lokasi

Jika TCA = TCB

FCA + VCA = FCB + VCB

827.740.830 + (16.685.000) X = 731.912.600 + (16.934.800) X

249.800 X = 95.828.230

X = 383,620

Jika TCA = TCC

FCA + VCA = FCC + VCC

827.740.830 + (16.685.000) X = 599.531.000+ (19.724.750) X

3.039.750 X = 228.209.830

X = 75,075

Jika TCB = TCC

FCB + VCB = FCC + VCC

731.912.600 + (16.934.800) X = 599.531.000+ (19.724.750) X

2.789.950 X = 132.381.600

X = 47,449

TC = FC + VC.X

Untuk 7700 Unit

TCA=Rp . 827.740 .830+(Rp .16 .685 . 0 00)X

¿ Rp .827.740 .830+ (Rp .1 6 .6 85 . 000 )7700

¿ Rp .129.302 .240 .800

TCB=Rp .731 .912 . 600+( Rp .16 .734 .800 ) X

¿ Rp .731 . 912 .600+ (Rp .1 6 .7 34 .800 ) 7700

¿ Rp .131.129 .872 .600

TCC=Rp . 599.531.000+(Rp .19 .724 . 750) X

¿ Rp .599.531 .000+( Rp .19 .724 . 75 0 ) 7700

¿ Rp .152.480 .106 .000

1.10 Grafik Break Even Point

Page 18: #1 Bab i Penentuan Lokasi

1.11 Keputusan Penetapan Lokasi

Page 19: #1 Bab i Penentuan Lokasi

Dilihat dari provit yang akan dihasilkan dengan kapasitas produksi yang

direncanakan sebanyak 7000 unit ditambah estimasi produk reject 10% dari jumlah

produksi, kami memilih kawasan Depok sebagai tempat produksi minuman jelly Aloe vera

karena memiliki biaya total paling minimum jika dibandingkan dengan kawasan Bogor

maupun Sumedang. Pengambilan keputusan ini dapat diperjelas dari grafik Break Even

Point (Titik Pulang Pokok) diatas.