1 pendahuluanereport.ipb.ac.id/id/eprint/3058/4/j3f117154-04-lukmanul... · 2020. 9. 25. · 1 1...
TRANSCRIPT
1
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut sejarahnya, hospital atau rumah sakit adalah suatu lembaga yang
bersifat kedermawanan (charitable), untuk merawat pengungsi atau memberikan
pendidikan bagi orang-orang yang kurang mampu, berusia lanjut, cacat, atau para
pemuda (KEMENKES RI, 2012). Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
(PERMENKES RI No.4 tahun 2018). Salah satu bentuk pelayanan yang
disediakan oleh rumah sakit adalah pelayanan gizi.
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan
disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan
status metabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses
penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh
terhadap keadaan gizi pasien (KEMENKES RI 2013). Pelayanan gizi pasien rawat
inap dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi meliputi
perencanaan, penyediaan makanan, penyuluhan/edukasi dan konseling gizi serta
monitoring dan evaluasi gizi dengan tujuan agar pasien rawat inap memperoleh
asupan makaan yang sesuai kondisi kesehatan dalam upaya mempecepat proses
penyembuhan, mempertahankan, dan meningkatkan status gizi (KEMENKES RI
2013).
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan
mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada
konsumen, dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui
pemberian diet yang tepat dengan tujuan agar penderita yang dirawat dapat
memperoleh makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizinya sehingga
mempercepat penyembuhan penyakit. Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit
Angkatan Udara dr. M Hassan Toto Lanud Atang Sendjaja meliputi perencanaan
menu, pengadaan bahan, penerimaan dan penyimpanan bahan, pemesanan diet,
persiapan dan pengolahan, pemorsian makanan, penyajian makanan, distribusi
makanan, serta pelayanan makanan ke pasien.
Pemesanan diet pasien merupakan kegiatan sebelum kegiatan pengolahan
makanan yang bertujuan memudahkan dalam pelaksanaan pengolahan makanan
sampai distribusi makanan ke pasien sehingga tidak terjadi kesalahan. Kegiatan
yang dilakukan dalam proses pemesanan meliputi penulisan informasi pasien dari
tiap ruang perawatan meliputi nama, umur, ruangan, nomor rekam medik, tanggal
lahir, dan jenis diet yang harus diberikan pada pasien tersebut. Form yang sudah
diisi kemudian diambil oleh petugas instalasi gizi ke tiap ruang perawatan, dibawa
ke dapur utama untuk di rekap sehingga memudahkan dalam menyiapkan alat
hidang yang harus disiapkan, serta penulisan label makanan sebelum distribusi
makanan ke tiap ruang rawat inap pasien.
Ketidaksesuaian jenis diet pasien yang diterima oleh paisen rawat inap
menunjukkan adanya kesalahan pada salah satu tahap pemesanan makanan di
RSAU dr. M Hassan Toto, oleh karena itu pemesanan makanan pasien rawat inap
akan dibahas oleh penulis dalam laporan akhir yang berjudul Evaluasi pemesanan
makanan paisen rawat inap di RSAU dr. M Hassan Toto Lanud Atang Sendjaja.
2
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari Laporan Akhir ini adalah mengkaji pemesanan makanan
pasien rawat inap di RSAU dr. M Hassan Toto Lanud Atang Sendjaja. Tujuan
khusus laporan akhir ini adalah:
1. Mengetahui keadaan umum Rumah sakit dan Instalasi Gizi RSAU dr. M
Hassan Toto Lanud Atang Sendjaja
2. Mengkaji pemesanan makanan pasien meliputi jadwal makan dan waktu
pemesanan makanan, petugas pemesanan, jadwal pengambilan form
pemesanan makanan, serta alur pemesanan makanan
3. Mengkaji pencatatan dan pelaporan makanan pasien rawat inap
4. Mengevaluasi faktor yang mempengaruhi ketidaksesuaian diet pasien.
1.3 Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diindentifikasi sebagai hal yang
penting. Kerangka pikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-
pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi
pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari
pengamatan yang dilakukan (Sugiyono 2013). Kerangka pikir mengenai
pemesanan makanan dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 K erangka Pikir
: Variabel yang diamati
: Variabel yang tidak diamati
Penyelenggaraan makanan
Penyebab kesalahan
jenis diet
Produksi makanan
Distribusi Makanan
Evaluasi konsumsi
Makanan Konsumsi Makanan
Evaluasi ketepatan
Jenis
Penyakit
Pemesanan makanan
Rumah sakit
Instalasi gizi
3
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit merupakan sistem pendukung
dalam mempercepat kesembuhan pasien dari penyakit. Pemesanan makanan
pasien merupakan hal penting untuk ketepatan jenis diet pasien sesuai dengan
penyakit yang sedang pasien alami dan untuk mengetahui faktor yang
berpengaruh terhadap ketidaksesuaian jenis diet pasien.
Rumah sakit menyediakan Instalasi Gizi sebagai penanggung jawab
penyelenggara makanan dengan tujuan kebutuhan gizi terpenuhi dan seusai
dengan jenis diet pasien rawat inap. Hal ini diperlukan sebagai penunjang
kesembuhan pasien. Penyelenggaraan makanan diatur sedemikian rupa agar
tujuannya tercapai. Salah satu bagian dari penyelenggaraan makanan adalah
pemesanan makanan sesuai dengan jenis diet pasien. Pemesanan makanan
tersebut mempunyai beberapa aturan, salah satunya adalah ketepatan jenis diet
pasien. Tujuan dari pemesanan ini yaitu agar makanan sampai pada pasien sesuai
dengan jenis diet pasien. Pemesanan jenis diet pasien menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi tepat atau tidaknya jenis diet pasien, maka pemesanan jenis
diet perlu diperhatikan.
Kegiatan pemesanan juga melibatkan tenaga kerja yang bertugas sesuai
tugasnya masing-masing mengikuti alur distribusi yang berlaku, selanjutnya form
pemesanan makanan akan langsung langsung dibawa keinstalasi gizi dan
dilakukan rekap data dan pencatatan. Langkah selanjutnya dilakukan
pengumpulan data dan pencatatan, alat hidang akan disiapkan terlebih dahulu
sesuai dengan kelas masing-masing pasien.
1.4 Batasan Istilah
CPPT adalah sarana semua profesi kesehatan menuangkan data dan rencana
perawatan bagi pasien.
Diet adalah pengaturan pola dan konsumsi makanan dan minuman yang dilarang,
dibatasi jumlahnya, dimodiikasi dan diperbolehkan dengan jumlah tertentu
Form pemesanan diet lembar daftar permintaan makanan pasien.
Instalasi Gizi adalah satu unit yang bertanggung jawab penuh terhadap semua
proses kegiatan mulai dari pengadaan bahan, penyimpanan, persiapan,
pengolahan, pemorsian sampai pendistribusian makanan ke pasien.
MNA (Mini nutritional assement) adalah salah satu alat ukur untuk skrining
satatus gizi lansia usia 50 tahun keatas.
MST(Malnutrition Screening Tool) adalah salah satu alat ukur untuk skrining
satatus gizi untuk dewasa usia 19-49 tahun.
Penyelenggaraan Makanan adalah rangkaian mulai dari perencanaan menu,
perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja,
pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemsakkan bahan
makanan, distribusi dan pencatatan, pelaporan serta evaluasi.
Pramusaji adalah seseorang yang bekerja dalam bidang penyajian makanan dan
minuman kepada konsumen atau pasien rumah sakit.
Strong Kids adalah salah satu alat ukur untuk skrining satatus gizi untuk usia 1-18
tahun.
Skrinning Gizi adalah porses yang cepat dan sederhana untuk mendeteksi pasien
yang berisiko malnutrisi.
4
Wrapping proses pembungkusan makanan menggunakan plastic wrap agar
makanan tidak terkontaminasi.
2 METODE PENGAMATAN
2.1 Tempat dan Waktu Pengamatan
Pengamatan dan pengumpulan data dilakukan di RSAU dr. M Hassan Toto
Lanud Aang Sendjaja. Pengamatan dan pengumpulan data dilakukan pada tanggal
2 Desember 2019 – 27 Desember 2019. Survey pemesanan makan siang pasien
rawat inap dilakukan pada pukul 07.00 WIB. Survey pemesanan makan malam
pasien rawat inap dilakukan pada pukul 13.00 WIB. Pengamatan dilakukan pada
setiap tahap pemesanan makanan pasien rawt inap.
2.2 Jenis dan Cara Pengamatan
Jenis dan cara pengambilan data dapat dilihat di Tabel 1 Tabel 1 Jenis dan Cara Pengambilan Data
Data Cara Pengambilan Data Keterangan
Keadaan Umum RS Pencatatan dari bagian data RS dan
pengamatan langsung
- Tipe rumah sakit
- Pelayanan kesehatan
- Kapasitas tempat tidur
Keadaan Umum
Instalasi Gizi
Pencatatan dari bagian data RS dan
pengamatan langsung
- Sumber Daya Manusia
- Fasilitas fisik dan peralatan
Jadwal Pengambilan
form pemesanan
makanan
Pencatatan dari SOP Instalasi Gizi
dan pengamatan langsung
- Jadwal pengambilan form
makan pagi, makan siang,
dan makan sore
Alur Pemesanan
Makanan
Partisipasi dan pengamatan secara
langsung
- Alur pemesanan diet pasien
RSAU dr. M Hassan Toto
Pencatatan diet pasien Pengamatan secara langsung dan
berpartisipasi
- Pencatatan diet pasien ke
dalam buku besar
Pengumpulan data diet
pasien
Pengamatan secara langsung dan
berpartisipasi
- Rekap data diet pasien
berdasarkan form pemesanan
makanan pasien
Penulisan label diet
pasien
Pengamatan secara langsung dan
berpartisipasi
- Penulisan label diet pasien
dari makan pagi,makan siang,
dan makan sore
Pelaporan Pengamatan secara langsung dan
berpartisipasi
- Pelaporan ketidaksesuaian
diet pasien
Angka kesalahan diet
pasien
Pengamatan secara langsung ,
mencatat kejadian kesalahan diet
pasien, menghitung angka kejadian
ketidaksesuaian jenis diet, dan
konsultasi kepada pembimbing lapang
- Pelaporan ketidaksesuaian
diet pasien
Presentasi kesalahan
diet pasien
Angka kesalahan diet pasien - Pelaporan ketidaksesuaian
jenis diet pasien
Jenis data yang diperoleh yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data asli yang diambil berdasarkan partisipasi aktif, pengamatan
secara langsung serta wawancara. Data sekunder merupakan data yang didapatkan
mengacu pada sumber yang sudah ada dan pencatatan arsip.
Pengamatan dilakukan dengan berkontribusi langsung dalam setiap tahap
pemesanan makanan pasien rawat inap di RSAU dr. M Hassan Toto meliputi,