laporan praktikum installasi perangkat jaringan lokal 1107008 - lukmanul hakim.docx
DESCRIPTION
JOBSHEET 2TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALLASI JARINGAN DAN KOMPUTER
“Installasi Perangkat Jaringan Lokal”
JOBSHEET 2
OLEH :
LUKMANUL HAKIM
1107008/2011
2F3,4
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
A. TUJUAN
o Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menginstallasi
hardware jaringan LAN dengan baik dan benar.
o Mahasiswa diharapkan memahami fungsi dan peranan protokolpada jaringan
komputer.
o Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengalamatan (IP Address) pada
komputer jaringan.
o Mahasiswa dapat membangun dan mengkonfigurasi jaringan peer to peer.
o Mahasiswa dapat membangun dan mengkonfigurasi jaringan LAN sederhana.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Personal Computer
2. LAN Card / NIC
3. Switch / Hub
4. Kabel Cross - Over
5. Kabel Straight / Trough
C. TEORI PENDUKUNG
1. Instalasi Perangkat Keras
Instalasi Perangkat Keras LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang
meliputi komponen hardware dan software. Komponen software meliputi: Personal
Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan komponen
software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol
Jaringan.
a. Personal Computer
Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat
menentukan unjuk kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk kerja tinggi
akan mampu mengirim dan mengakses data dalam jaringan dengan cepat. Di dalam
jaringan tipe Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai server mutlak harus
memiliki unjuk kerja lebih tinggi dibandingkan komputer-komputer lain sebagai
workstation-nya, karena server akan bertugas menyediakan fasilitas dan mengelola
operasional jaringan tersebut.
b. Network Interface Card (NIC) / LAN Card
Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe Network Interface Card (NIC) atau
network card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis network card yang banyak
digunakan, yaitu PCI. Kartu jaringan (NIC/LAN Card) adalah seperangkat papan
circuit yang ditancapkan pada motherboard sebuah PC yang berfungsi untuk
menghubungkan komputer dengan media jaringan.
c. Pengkabelan
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu
sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva
terbuka dengan terminator diujungnya. Seiring dengan perkembangan teknologi,
penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologi
telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser
menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer.
Tabel : Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan
Topologi Jaringan Gambar
Jenis kabel
umum yang
sering digunakan
Topologi Bus
- Topologi ini menggunakan
satu segment (panjang
kabel) backbone, yaitu yang
menyambungkan semua host
Coaxial
secara langsung.
Topologi Ring
- Topologi ini menghubungkan
satu host ke host setelah dan
sebelumnya.
- Secara fisik jaringan ini
berbentuk ring (lingkaran).
Twisted pair
Topologi Star
- Menghubungkan semua kabel
pada host ke satu titik utama.
- Titik ini biasanya
menggunakan Hub atau Switch.
Twisted pair
2. Protokol Jaringan / IP Address
IP Address merupakan pengenal yang digunakan umtuk memberi alamat pada tiap-
tiap komputer dalam jaringan. Format IP address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8
bitnya dipisahkan oleh tanda titik.Adapun format IP Address dapat berupa bentuk ‘biner’
(xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx dengan x merupakan bilangan biner). Atau
dengan bentuk empat bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik
bentuk ini dikenal dengan ‘dotted decimal’ (xxx.xxx.xxx.xxx adapun xxx merupakan
nilai dari satu oktet/delapan bit).
Sebelumnya dikenal cara-cara pembagian IP Address, dimana IP address (yang
berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas yakni:
Kelas A
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama : 0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 bit
Byte pertama : 0-127
Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada setiap Kelas A
Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar
Kelas B
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama : 10
Panjang NetID : 16 bit
Panjang HostID : 16 bit
Byte pertama : 128-191
Jumlah : 16.384 Kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Address pada setiap Kelas B
Deskripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang
Kelas C
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Bit pertama : 110
Panjang NetID : 24 bit
Panjang HostID : 8 bit
Byte pertama : 192-223
Jumlah : 2.097.152 Kelas C
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address pada setiap Kelas C
Deskripsi : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil
Kelas D
Format : 1110mmmm.mmmmmmm. mmmmmmm. mmmmmmm
Bit pertama : 1110
Bit multicast : 28 bit
Byte inisial : 224-247
Deskripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting (RFC
1112)
Kelas E
Format : 1111rrrr.rrrrrrrr. rrrrrrrr. rrrrrrrr
Bit pertama : 1111
Bit cadangan : 28 bit
Byte inisial : 248-255
Deskripsi : Kelas E dicadangkan untuk keperluan eksperimental.
Saat ini dikenal juga cara pengalokasian IP Address dalam notasi Classless
Inter Domain Routing (CIDR) (network/mask). Istilah lain yang digunakan untuk
menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik yakni:
Network Prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address
digunakan tanda garis miring (Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang
network prefix ini dalam bit.
Misalnya, ketika menuliskan network kelas A dengan alokasi IP
12.xxx.xxx.xxx, network prefixnya dituliskan sebagai 12/8. Angka 8 menunjukan
notasi CIDR yang merupakan jumlah bit yang digunakan oleh network prefix, yang
berarti netmask-nya 255.0.0.0 dengan jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak
16.777.214 node. Contohlain untuk menunjukan suatu network kelas B
167.205.xxx.xxx digunakan: 167.205/18. Angka 18 merupakan notasi CIDR, yang
berarti netmask yang digunakan pada jaringan ini adalah 255.255.192.0 dengan jumlah
maksimum host pada jaringan sebanyak 16.382 node.
a. Pengalokasian IP address
IP Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network ID
menunjukkan nomor network, sedangkan host ID mengidentifkasikan host dalam
satu network. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network
ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi
ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address se-
efisien mungkin.
Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID
yang hendak digunakan. Aturan tersebut adalah :
Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default
digunakan dalam keperluan ‘loop-back’. (‘Loop-Back’ adalah IP address
yang digunakan komputer untuk menunjukan dirinya sendiri).
Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A:
126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID
broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan.
Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan
oleh seluruh anggota network tersebut.
Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti
0.0.0.0), Karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network.
Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan,
dan tidak menunjukan suatuhost.
Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh
ada dua host dengan host ID yang sama).
b. Alokasi IP Address di Jaringan
Teknik subnet merupakan cara yang biasa digunakan untuk mengalokasikan
sejumlah alamat IP di sebuah jaringan (LAN atau WAN). Teknik subnet menjadi penting
bila kita mempunyai alokasi IP yang terbatas misalnya hanya ada 200 IP yang akan di
distribusikan ke beberapa LAN. Untuk memberikan gambaran, misalkan kita mempunyai
alokasi alamat IP dari 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255 untuk 254 host, maka parameter
yang digunakan untuk alokasi tersebut adalah:
192.168.1.255 - broadcast address LAN
255.255.255.0 - subnet mask LAN
192.168.1.0 - netwok address LAN.
192.168.1.25 - contoh IP salah satu workstation diLAN.
D. PROSES/ LANGKAH KERJA
1. Mengkonfigurasi TCP/IP
a. Pada Control Panel -> Network Connections akan muncul gambar seperti di
bawah ini.
b. Klik kanan gambar di atas, kemudian pilih disable. Kemudian klik kanan lagi
gambar di atas dan pilih properties, maka akanmuncul gambar seperti di bawah
ini. Klik ganda Internet Protocolseperti pada gambar.
c. Langkah selanjutnya adalah isi IP Address dan subnet mask. Sebagai contoh,
komputer yang terhubung pada jaringan komputer anda adalah Range IP
address 192.168.0.1 – 192.168.0.200 dan menggunakan subnet mask
255.255.255.0.
d. Klik OK. Kemudian klik 2x gambar no.1 di atas, makaLAN akan enable.
e. Langkah berikutnya adalah memeriksa apakah komputer anda telah terhubung
dengan komputer lain. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menggunakan perintah
ping. Buka command prompt: RUN -> ketikkan cmd dan tekan enter. Misal anda
ingin memeriksa apakah komputer dengan IP Address 192.168.0.2 terhubung
dengan komputer yang memiliki IP Address 192.168.0.1. Yang harus anda
lakukan hanyalah mengetikkan ping 192.168.0.2 pada command prompt. Jika
tidak berhasil maka akan muncul pesan Request Timed Out. Jika berhasil maka
akan muncul pesan reply.
E. EVALUASI
1. Menghubungkan 2 buah komputer secara peer to peer menggunakan kabel Cross
Over, seperti gambar dibawah ini.
Hasil ketika ping kedua PC :
- PC 2 ke PC 3
- PC 3 ke PC 2
Analisa : Kedua PC tersebut sudah saling terkoneksi hal ini ditunjukkan oleh pesan
Reply dari masing-masing PC. Baik itu dari PC2 ke PC3 maupun dari PC3 ke PC2.
2. Hubungkankanlah beberapa komputer dengan menggunakan topologi Star,
menggunakan kabel Staright Trought, sebuah Hub atau Switch sebagai
konsentrator, seperti gambar berikut :
- Test koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan
command Ping berhasil.
- Ipconfig /all
- net view
Ketika perintah ini dieksekusi maka tampil seluruh PC yang saling terkoneksi
dalam satu jaringan yang telah dibuat. Pada percobaan yang dilakukan secara
berkelompok di lab kami berhasil mengkoneksikan seluruh PC tersebut. Hal ini
dapat dilihat ketika seluruh PC kami bentuk menjadi sebuah homegroup maka
antar PC tersebut dapat saling berbagi (share) data baik berupa file, gambar dan
lain-lain.
- Jaringan komputer sangat bermanfaat dalam setiap aktivitas kehidupan manusia.
Dengan adanya jaringan komputer kita dapat dengan mudah berkomunikasi dan
bertukar data dengan jarak yang sangat jauh sekalipun dan dalam waktu yang
singkat. Karena pada dasarnya jaringan komputer merupakan sekelompok
komputer yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan
protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi
informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras dengan tujuan
membawa informasi secara cepat dan tepat dari sisi pengirim (Transmitter)
menuju ke sisi penerima (Receiver).
- IP Address merupakan pengenal yang digunakan umtuk memberi alamat pada
tiap-tiap komputer dalam jaringan. Dengan IP Address inilah masing-masing
komputer dalam jaringan dapat saling mengenal. IP Address ini ibaratnya alamat
rumah-rumah dalam satu komplek, misalnya terdapat paket untuk sebuah rumah
pada komplek A maka harus dibutuhkan alamat spesifik rumah tersebut. Nah
alamat spesifik itulah yang disebut dengan IP Address.
F. KESIMPULAN
Syarat-syarat berhasilnya membangun jaringan komputer :
LAN Card yang digunakan dalam kondisi baik (siap pakai).
Pemasangan LAN Card baik dan mantap.
Penggunaan driver LAN Card yang sesuai
Menggunakan kabel yang layak pakai.
Menggunakan tipe kabel yang sesuai misalnya untuk jaringan peer to peer
menggunakan kabel cross over.
Pengaturan alamat IP sesuai dengan kelasnya, dan harus diperhatikan masing-
masing host harus memiliki IP yang berbeda (uniq).
Sedangkan untuk membuat sebuah homegroup dalam sebuah jaringan harus
memenuhi syarat antar host-host dalam jaringan sudah terkoneksi dengan baik. Hal
ini dapat dilihat dengan perintah “net view” pada command prompt.