09.xii.03. kuliah asma - dr. yusuf subagio, spp(k).ppt
TRANSCRIPT
-
ASMAEDDY SURJANTOYUSUP SUBAGIO SUTANTO
-
DEFINISI ASMA Inflamasi kronik saluran napas Hipereaktiviti bronkus terhadap berbagai rangsangan Penyempitan saluran napas difus Derajat penyempitan bervariasi Membaik spontan atau dengan pengobatan
-
DIAGNOSIS Anamnesis ~ batuk, mengi, sesak napas episodik ~ bronkitis / pneumonia berulang ~ Riwayat atopi ~ Riwayat faktor pencetus
-
ANAMNESIS (beberapa pertanyaan) Apakah penderita mendapat serangan atau serangan mengi yang merulang Apakah penderita mengalami gangguan batuk pada malam hari Apakah batuk atau mengi timbul sesudah aktiviti
-
Apakah batuk atau mengi atau rasa berat di dada timbul sesudah terpajan terhadap alergen atau polutan ? Apakah flu yang diderita berlanjut menjadi sesak, atau berlangsung lebih dari 10 hari ?
ANAMNESIS (beberapa pertanyaan)
-
PEMERIKSAAN FISIS Tanpa serangan ~ dapat normal Penyakit penyerta Saat serangan ~ sesak ~ mengi ~ otot bantu napas ~ pulsus paradoksus
-
LABORATORIUM Darah rutin Eosinofilia Sputum eosinofil, spiral Curschmann dan kristal Charcot-leyden Serum IgE spesifik Uji kulit
-
UJI KULIT Prick test Scratch test Menentukan faktor atopi Tidak berkorelasi dengan pencetus asma
-
RADIOLOGI Umumnya normal Hiperinflasi paru
-
PEMERIKSAAN FAAL PARU Penunjang diagnosis Arus puncak ekspirasi
-
PEMERIKSAAN FAAL PARU Pemeriksaan spirometri ~ VEP1 ~ VEP1/KVP
-
Contoh Peak Flow Meter
-
Contoh Kartu Pelangi Asma
-
VARIABILITI HARIAN
Variabiliti harian = APE malam APE pagi
(APE malam + APE pagi)
X 100
-
UJI BRONKODILATOR VEP1 post BD - VEP1 pre BD 100% VEP1 pre BD
-
UJI PROVOKASI BRONKUS Riwayat asma (+) Pemeriksaan fisis (-) Uji faal paru (-)
-
UJI PROVOKASI BRONKUS Provokasi beban kerja Provokasi inhalasi ~ antigen ~ non spesifik : - histamin - metakolin
-
KLASIFIKASI ASMA Ditentukan oleh Frekuensi serangan Serangan asma malam Gangguan aktiviti Nilai faal paru (VEP1 atau APE) Variabiliti harian
-
Eksaserbasi/serangan asmaEpisode peningkatan sesak napas, batuk, mengi (wheezing),dada terasa berat, atau kombinasi gejala-gejala tersebut secara cepat dan progresifDitandai dengan penurunan aliran udara ekspirasi, dinilai dari arus puncak ekspirasi (APE) atau volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP-1)
-
FAKTOR RISIKO UNTUK EKSASERBASI ASMA Alergen Infeksi saluran napas Exercise dan hiperventilasi Cuaca Sulfur dioksida Makanan, bumbu, obat-obatanSudah disampaikan
-
TUJUAN PENATALAKSANAAN PADA EKSASERBASI AKUTMenghilangkan obstruksi secepat mungkinMenghilangkan hipoksemiMengembalikan faal paru ke normal secepat mungkinMencegah kekambuhan
-
FAKTOR YANG MENINGKATKAN RISIKO KEMATIAN KARENA ASMARiwayat gagal napas dan pemasangan intubasiPemakaian steroid sistemikKunjungan ke unit gawat darurat / perawatan karena asmaPenatalaksanaan asma yang tidak adekuatDepresi berat dan atau masalah psikososial
-
SERANGAN ASMA RINGAN Sesak napas : Waktu berjalan Bisa berbaring Berbicara : Kalimat Kesadaran : Mungkin agitasi Frekuensi napas : Meningkat
-
SERANGAN ASMA RINGAN Pemakaian otot bantu napas: Biasanya tidak Mengi : sedang, pada akhir espirasi Nadi : < 100 kali/menit Pulsus : tidak ada paradoksus
-
SERANGAN ASMA RINGAN APE sesudah terapi Awal : > 80 % Pa O2 : Normal Pa CO2 : < 45 mmHg Saturasi O2 : > 95 % (udara biasa)
-
SERANGAN ASMA SEDANG Sesak napas : Waktu berbicara lebih suka duduk Berbicara : Kata-kata Kesadaran : Biasanya agitasi Frekuensi napas : Meningkat
-
SERANGAN ASMA SEDANG Pemakaian otot Bantu napas: Biasanya ada Mengi: Keras Nadi: 100 - 120 kali/menit Pulsus : mungkin ada paradoksus 10 - 25 mmHg
-
APE sesudah terapi awal : 60 - 80 % Pa O2 : > 60 mmHg Pa CO2 : < 45 mmHg Saturasi O2 : 91 - 95 % (udara biasa) SERANGAN ASMA SEDANG
-
SERANGAN ASMA BERATSesak napas : saat istirahat duduk membungkukBerbicara : kata demi kataKesadaran : biasanya agitasiFrekuensi napas : > 30 x / menitPemakaian otot bantu napas : biasanya adaNadi : > 120 kali/menit
-
SERANGAN ASMA BERAT Pulsus paradoksus: sering ada > 25 mmHg APE sesudah terapi awal : < 60 % < 100 L/menit Pa O2: < 60 mmHg Pa CO2 : > 45 mmHg Saturasi O2 : < 90 % (udara biasa)
-
SERANGAN ASMA MENGANCAM JIWAKesadaran : Tidak begitu sadarPemakaian otot bantu napas : Pergerakan torako abdominal yang paradoksalMengi : Tidak adaNadi : BradikardiPulsus paradoksus : Tidak ada karena kelelahan otot napas
-
Penatalaksanaan Pencegahan lebih baik daripada pengobatan Pengobatan serangan asma sedini mungkinDi rumahDi rumah sakit :- Ruang gawat darurat (IGD)- Ruang rawat inap- Ruang perawatan intensif (ICU)
-
Penatalaksanaan eksaserbasi di Rumah (1)Penilaian beratnya serangan asmaUkur APE : nilai 50% prediksi/nilai terbaik menunjukkan asma akut berat. Catat tanda & gejala. Derajat batuk, sesak, mengi, & rasa tertekan di dada tidak akurat untuk menilai derajat beratnya serangan asma. Penggunaan otot bantu napas & retraksi suprasternal menunjukkan serangan asma beratPengobatan awalHirup agonis beta 2 aksi pendek 2-4 semprot, sampai 3 x setiap 20 menit atau nebulizer sekali
-
Penatalaksanaan eksaserbasi di Rumah (2)Respons baikEksaserbasi ringanAPE >80% prediksi/nilai terbaikTidak ada mengi/sesakRespons terhadap agonis 2 bertahan > 4 jamAgonis 2 dapat dilanjutkan setiap 3-4 jam selama 24-48 jamPenderita yang sedang menggunakan kortikosteroid hirup, dosis didobel untuk 7-10 hariRespons tidak lengkapEksaserbasi sedangAPE 50-80% prediksi/nilai terbaikMengi dan sesak napas menetapTambahkan kortikosteroid oralLanjutkan agonis 2
Respons burukObstruksi beratAPE < 50% prediksi/nilai terbaikMengi dan sesak napas sangat menonjolTambahkan kortikosteroid oralUlangi agonis 2 segeraJika serangan sangat berat / tidak responsif, hubungi dokter & segera pergi ke gawat darurat
Hubungi dokter untuk instruksi lebih lanjutHubungi dokter segera (hari ini) untuk instruksi lebih lanjutRujuk ke ruang gawat darurat
-
Penatalaksanaan eksaserbasi di rumah sakitEksaserbasi berat asma merupakan kegawatdaruratan medis yang mengancam jiwaPenanganan harus cekatan dan paling aman jika dilakukan di rumah sakit
-
Penatalaksanaan Eksaserbasi di Rumah Sakit (1)Penilaian awal (sesuai derajat berat/ringannya serangan asma)Riw. penyakit, pemeriksaan fisik, penggunaan otot bantu napas, frek. nadi, frek. napas, APE atau VEP1, saturasi O2, AGD pada pasien berat & pemeriksaan lain jika ada indikasi.Terapi awalInhalasi agonis 2 aksi singkat, dg nebulisasi, 1 dosis setiap 20 menit selama 1 jamOksigen untuk mencapai saturasi O2 90% (95% pada anak-anak)Kortikosteroid sistemik jika tidak ada respons segera/jika akhir-akhir ini mendapat steroid peroral atau jika serangan asmanya beratSedasi merupakan kontraindikasi pada penanganan serangan akut/eksaserbasiPenilaian ulang : tanda-tanda fisik, APE, saturasi O2, & pemeriksaan lain yang diperlukanTingkat SedangAPE 60-80% dari nilai prediksi/terbaikPem.fisik : gejala asma sedang, penggunaan otot bantu napasInhalasi agonis 2 setiap 60 menitPertimbangkan kortikosteroidLanjutkan pengobatan 1-3 jam, sepanjang ada perbaikanTingkat BeratAPE < 60% dari nilai prediksi/terbaikPF: Gej. asma berat, istirahat ada retraksi dadaRiw. risiko tinggi, tak ada perbaikan stl t/ awalInhalasi agonis 2 tiap 60 menit atau kontinyu inhalasi antikolinergikOksigen, Kortikosteroid sistemikPertimbangkan agonis 2 SK, IM, atau IV
- Penatalaksanaan Eksaserbasi di Rumah Sakit (2)Respons baikRespons menetap 60 menit sesudah t/ terakhirPem. fisik normalAPE > 70%Tidak ada distresSaturasi O2 >90% (anak 95%)Respons tidak lengkap 1-2 jamRiw. risiko tinggi Pem. fisik gejala asma ringan/sedangAPE >50% tetapi
-
Tabel . Obat-obat asma pada eksaserbasi akut
-
Kriteria rawat jalan dari IGDPasien dengan APE atau VEP-1 > 60%Pasien dengan APE atau VEP-1 40-60%, mempunyai kemungkinan rawat jalan jika dapat difollow-up secara memadai dan pasien dijamin patuh dengan anjuran yang diberikan
-
Kriteria rawat inap (bangsal) Respons tidak adekuat setelah 1-2 jam pengobatanObstruksi berat menetap (APE < 40% nilai prediksi/nilai terbaik)Riwayat serangan asma berat, terutama yang memerlukan perawatanAdanya faktor-faktor risiko tinggiGejala tetap berlangsung lama sebelum mengunjungi gawat daruratTidak tersedianya fasilitas yang memadai dari rumah untuk mencapai rumah sakit / mendapat obatKesulitan transportasi mencapai rumah sakit bila gejala asma memburuk
-
Kriteria rawat di ICUAsma berat dengan respons kurang baik terhadap pengobatan di IGDTerdapat gejala penurunan kesadaran atau gagal napas
-
KORTIKOSTEROID Mekanisme kerja : Hambat metabolisme asam arakidonat Cegah migrasi sel inflamasi Mengurangi kebocoran mikro vaskuler Meningkatkan kepekaan reseptor beta
-
KORTIKOSTEROID SISTEMIK Oral, intravena Dianjurkan yang short acting Mengurangi angka perawatan Mencegah kekambuhan Mencegah kematian