09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki
TRANSCRIPT
STUDI PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK PENGISIAN AKI
Reza Alfauzi1, Bambang Sugiyantoro2, Avrin Nur Widiastuti2
1Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 2Dosen Jurusan Teknik Elektrodan Teknologi Informasi, FT UGM
Abstrak
Pembangkitan energi listrik saat ini menghadapi sebuah problematika yaitu menipisnya ketersediaan energi primer dari fosil . Penelitian akan pembangkit dengan menggunakan energi terbarukan menjadi salah satu solusinya. Generator magnet permanen adalah teknologi pendukung pembangkit dengan menggunakan energi terbarukan. Permasalahan yang sering muncul pada generator jenis ini adalah nilai tegangan keluaran yang rendah. Pemanfaatan aki dapat dijadikan pemecahan untuk masalah tersebut. Pada penelitian ini akan diuji generator magnet permanen yang merupakan generator yang digunakan dalam pembangkit mikrohidro maupun pembangkit angin. Masalah utama dari generator jenis ini adalah tegangan keluaran yang rendah. Pemanfaatan aki merupakan salah satu cara mengatasi hal tersebut. Beberapa variasi pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian tanpa beban, pengujian berbeban aki dengan daya penggerak mula konstan, pengujian berbeban aki dengan arus pengisian konstan, dan pengujian aki dengan arus pengosongan konstan. Dari pengujian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa generator ini telah mampu menghasilkan tegangan keluaran 27,98 V pada frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran rotor 330 rpm. Generator jenis ini ternyata dapat digunakan untuk mengisi aki. Efisiensi yang didapatkan dari penggunaaan aki adalah sebesar 70% - 85% untuk Efisiensi Wh dan 80 – 95% untuk efisiensi Ah.
Kata Kunci : Aki, Generator , Magnet Permanen, Efisiensi Ah, Efisiensi Wh
1. Pendahuluan
Seiring dengan semakin langkanya sumber energi fosil, penggunaan renewable energy sebagai sumber energi alternatif pengganti sumber energi dari fosil semakin marak. Salah satu yang sedang populaer adalah pemanfaatan energi angin dan air (berskala mikro). Kebanyakan generator yang digunakan dalam kedua pembangkit renewable energi tersebut berjenis mesin induksi yang memiliki karakteristik putaran tinggi. Sedangkan kecepatan angin di Indonesia tergolong rendah. Untuk pembangkit tenaga mikrohidropun juga sebenarnya membutuhkan putaran yang rendah pula.
Untuk itu kini mulai dikembangkannya generator magnet permanen. Adanya magnet permanen dalam generator jenis ini tidak memerlukan eksitasi awal. Akan tetapi, penelitian sebelumnya menyatakan bahwa generator jenis ini hanya menghasilkan tegangan 27,96 V pada frekuensi 50 Hz. Oleh karena itu, pemanfaatan yang paling cocok adalah untuk pengisian aki.
Aki yang digunakan pada pengujian ini adalah aki yang berkapasitas 5 Ah denga
tegangan nominal 12 V. Karakterisitik dari pembebanan aki pada generator magnet permanen akan diuji dengan daya penggerak mula konstan, arus pengisian konstan. Dengan pengujian tersebut akan didapatkan efisiensi dari pembebanan aki sehingga dapat diketahui karaterisitik generator jenis ini jika dibebani aki.
2. Dasar Teori
Generator listrik merupakan mesin berputar yang dapat mengubah energi mekanis menjadi energi listrik.
Frekuensi listrik yang dihasilkan generator:
120
n.pf ………………….......................(1)
dengan f : frekuensi listrik yang dihasilkan, Hz. p : jumlah kutub generator. n : putaran generator, rpm.[1]
2.1. Rangkaian Ekivalen Tegangan induksi Ea (kadang ditulis Eo)
dibangkitkan pada fasa generator sinkron. Tegangan ini biasanya tidak sama dengan
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________17Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011
Bidang Sistem Tenaga Listrik
tegaTegtermyang
H
termE
XdeEaV=RaXmXa
Sdan
2.2.
Gepepetammesemesefrekitdipmepekudiape 2.3
memabayamamede
angan yang mgangan induksminal hanya kg mengalir pa
Gbr.1. R
Hubungan yminal dengan tEa = V + I.RaXs = Xm + Xengan a=Tegangan k=Tegangan Tea=Resistansi jm=Reaksi maa=Reaktansi f
Sehingga saaEa=V. [1]
Generator menerator magembangkit listermanen sehmbahan eksitedan magnetderhana menentukan juhingga generekuensi tinggta merancangpakai. Genererupakan alt
embangkit listutub yang baplikasikan pa
engangkat, mik
3. Rotor Rotor adala
esin listrik, diagnet-magnet
ahan teflon yaang digunakanagnet permanemungkinkan
engan jumlah k
muncul pada tei sama denganketika tidak
ada mesin.
Rangk.ekivalen
ang terjadi tegangan Eo aa.jI.Xs………
Xa……………
keluaran tanpaerminal angkar
agnetisasi/reakfluks bocor
at tanpa beba
magnet Permagnet permantrik yang menhingga tidatasi dari luartnya. Desainnmemudahkan umlah kutub rator ini bisa gi maupun reg banyaknya rator Magneernatif menatrik skala mikranyak sangatada putaran rekrohidro, dan
ah bagian yaisini rotor terbt yang ditanang berbentukn untuk gennen.Dengan p
n untuk menkutub tertentu
erminal generan tegangan ouada arus jan
n gen.sinkron
antara teganadalah: …………….(………….....
a beban
ksi jangkar
an, besarnya
anen nen adalah jnggunakan maak memerlur untuk memnya yang cu
kita dayang diingindigunakan un
endah, tergantkutub yang a
et Permanen arik untuk sro dimana jumtlah ideal unendah, sepertiturbin angin.
ang berputar buat dari susunamkan kedak silinder. Maerator ini adposisi seperti ndesain generu.
ator. utput gkar
ngan
(2) (3)
I=0,
jenis agnet ukan
mbuat ukup alam nkan ntuk tung akan
ini suatu mlah ntuk i alat
dari unan alam agnet dalah
ini, rator
2.
“chdaripermkap12 Akitega340Sehpaliaki.
2.Dgeke
2.4. Stator
Stator memesin. Disikeluarnya tbeberapa kotembaga yanJumlah kumpbisa dikeluaKumparan-kuseri. Stator yaadalah stator
Gb
.5 Aki
Pada penelithampion” dimai energi yanmanen.Aki
pasitas 5 Ah dvolt. Hal inii digunakan angan keluara0 rpm hanya mhingga untuk ing mungkin d.
.6. KelebihanDibandingkan d
enerator magnelebihan:
Gbr 3. Ro
erupakan bagiini stator mtegangan. Stoil atau kumng dilapisi olparan menentuarkan oleh gumparan terseang digunakandari motor ind
br.4. Stator A
tian ini digana aki digun
ng dihasilkan yang digunan mempunyai dapat diliha
pada pengan pada kecemempunyai te
tegangan kedilakukan ada
Gbr5. Aki
n Generator Mdengan mesinnet permanen
otor
ian yang diammerupakan ttator terdiri
mparan dari leh bahan isukan tegangangenerator terbut digabung n pada generaduksi EMT 18
AFPM
gunakan aki nakan sebagai
generator mnakan mempai tegangan noat pada gambagujian ini kepatan rendahegangan 27,9eluaran sebesalah untuk pen
Magnet Permn konvensionamemiliki bebe
m dari tempat
dari kawat
solator. n yang rsebut. secara
ator ini 80.
merk beban
magnet punyai ominal ar 3.6. karena
h yaitu 3 volt. sar itu ngisian
manen l, erapa
Artikel Reguler_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________18 Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011
Mampu bekerja di putaran rendah tanpa gearbox.[2]
Biaya perawatan cenderung lebih rendah.[2]
Tidak memerlukan tegangan eksitasi dari luar. [3]
3. Metode Penelitian Pada penelitian ini, akan diuji generator
magnet permanen dalam berbagai jenis beban. Beban yang akan diuji berupa beban resistif dan induktif. Jenis pengujiannya pun berupa pengujian tanpa beban, pengujian berbeban frekuensi konstan dan pengujian berbeban dengan daya penggerak mula konstan. Sebelum dilakukan pengujian akan ditentukan dulu berbagai spesifikasi dari generator ini, yakni mesin bekerja pada putaran 333 rpm, 50 Hz. Jumlah kumparan/slot ada 12 kumparan/fasa, dengan rangkaian 1 fasa.
3.1 Pengujian Beban nol (0)
Pada pengujian beban nol (0) dalam pengujiannya tidak ada beban terpasang, sehingga pengujian ini akan membandingkan perubahan kecepatan putar rotor dengan perubahan frekuensi serta perubahan keluaran generator.Data yang ada kemudian dicatat dan ditampilkan dalam bentuk grafik.
3.2 Pengujian Berbeban Aki
Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat karakteristik dari generator ini saat digunakan untuk mengisi aki. .Dengan variasi jenis pengisian, yakni daya penggerak mula konstan dan arus pengisian konstan diharapkan didapat karakteristik yang mendekati empiris. Selain itu, juga akan diuji aki hasil pengisian dengan beban resistif pada arus konstan agar efisiensi dari penggunaan aki dapat dihitung.
3.2.1. Beban Aki Saat Daya Penggerak Mula Konstan
Digunakan beban aki pada keluaran generator magnet permanen yang sudah disearahkan. Pada pengujian ini akan dilihat perubahan waktu pengisian terhadap tegangan aki, arus pengisian aki, daya aktif generator, dan frekuensi generator.
3.2.2. Beban Aki Saat Arus Pengisian Konstan
Pada pembebanan aki saat arus pengisian konstan ini akan dilihat pengaruh perubahan waktu terhadap tegangan aki, daya aktif generator , frekuensi generator. Arus pengisian dapat diatur konstan dengan menambah daya penggerak mulanya.
Gbr.6. flowchart pengujian secara umum.
4. Hasil dan Pembahasan Dari pengujian yang dilakukan didapatkan
data-data hasil percobaan.Data-data itu kemudian diolah dalam bentuk grafik.Grafik itu merupakan grafik karakteristik generator.
4.1. Pengujian Tanpa Beban
Pada pengujian ini akan ditampilkan dalam bentuk grafik hasil dari pengujian generator saat generator tanpa beban.
Dari pengujian tanpa beban tersebut didapatkan grafik sebagai berikut:
Gbr.7. Hubungan Frekuensi dan tegangan
pada pengujian tanpa beban.
Dari gambar 7 tersebut terjadi linearitas antara besarnya frekuensi dengan tegangan keluaran sebagaimana yang telah ditampilkan pada
0
50
100
150
200
250
0 500 1000 1500
tegangan(volt)
Kecepatan putar rotor (rpm)
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________19Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011
Bidang Sistem Tenaga Listrik
teori bahwa besarnya tegangan adalah sebanding dengan frekuensi.
4.2. Pengujian berbeban aki daya penggerak mula konstan
Pada pengujian daya penggerak mula generator diatur konstan.Dari hasil pengujian didapatkan grafik dibawah ini:
:
Gbr 8. Waktu pengisian-tegangan balik aki
saat daya penggerak mula konstan
Gbr 9. Waktu pengisian-arus pengisian aki saat daya penggerak mula konstan
Dari gambar 8 dan 9 diatas didapatkan
perbandingan antara waktu pengisian dan tegangan aki dimana saat diiisi maka tegangan aki akan meningkat seiring bertambahnya waktu pengisian. Dipihak lain, saat tegangan aki naik arus pengisian akan berkurang. Hal ini akibat dari daya penggerak mula yang diatur konstan sehingga tegangan yang dihasilkan generator tetap sama. Di pihak lain, tegangan aki meningkat dan menyebabkan arus pengisian turun. Persamaan yang digunakan adalah persamaan dibawah ini :
R
Vb)-(Vdc=Ipengisian
4.3.Pengujian berbeban aki arus pengisian konstan. Pada pengujian ini hampir sama dengan pengujian sebelumnya hanya saja pada pengujian ini arus pengisian diatur konstan. Hasil pengujian yang didapat dapat dilihat pada grafik dbawah ini :
Gbr 10. Waktu pengisian-tegangan aki saat
arus pengisian konstan Dari gambar 10 diatas terlihat bahwa
tegangan aki akan naik seiring dengan bertambahnya waktu pengisian aki.
4.4.Pengujian aki sebagai sumber tegangan saat arus pengosongan konstan
Pada pengujian ini aki yang tadinya diisi
oleh generator magnet permanen di beri beban reosthat. Dari hasil pengujian didapatkan grafik sebagai berikut :
Gbr 11 Waktu pengosongan-tegangan aki saat arus pengosongan konstan
Dari gambar 11 terlihat bahwa dengan semakin bertambahnya waktu pengosongan aki maka tegangan aki nilainya semakin turun.
4.4.Perhitungan Efisiensi Aki
11.50
12.00
12.50
13.00
13.50
0 500 1000
tegangan aki (vo
lt)
waktu (menit)
0.440
0.445
0.450
0.455
0.460
0.465
0 200 400 600waktu ( menit )
aruspengisian
(ampere)
11.5
12
12.5
13
13.5
0 500 1000 1500
teganganbalik aki (volt)
waktu (menit)
10.50
11.00
11.50
12.00
12.50
0 1000 2000
tegangan aki (volt)
waktu (menit)
Artikel Reguler_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________20 Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011
Data hasil pengujian kemudian dihitung efisiensi yang didapat dari penggunaan aki. Efisiensi merupakan perbandingan antara pengisian dan pengosongan. Pada aki terdapat dua jenis efisiensi yang dapat digunakan yaitu : Ah efisiensi dan Wh efisiensi. Dari hasil pengujian didapatkan grafik sebagai berikut :
Gbr 12 Ah efisiensi – 4 variasi Arus konstan
Gbr 13 Wh efisiensi – 4 variasi Arus konstan
Dari gambar 12 dan 13 dapat kita ketahui bahwa nilai efisiensi akan berbanding terbalik dengan arus pengisian konstan aki. Saat nilai arus pengisian konstan lebih besar maka efisiensi yang didapat akan lebih kecil. 5.Kesimpulan
1. Generator magnet permanen 1 fase
putaran rendah dapat digunakan untuk mengisi aki.
2. Pada pengujian tanpa beban, kecepatan putar rotor berbanding lurus dengan frekuensi generator dan tegangan keluaran generator baik tegangan AC maupun tegangan DC.
3. Pada pengujian berbeban aki dengan daya penggerak mula konstan, tegangan balik aki berbanding terbalik dengan arus pengisian dan frekuensi generator sedangkan daya aktif generator relatif konstan.
4. Pada pengujian berbeban aki dengan arus pengisian konstan maka tegangan balik aki akan berbanding lurus dengan daya aktif generator sedangkan frekuensi generator akan relatif konstan.
5. Pada pengujian berbeban aki dengan arus pengisian konstan, lamanya tegangan balik aki mencapai kondisi penuh akan berbanding terbalik dengan besar arus pengisian konstannya.
6. Efisiensi yang didapat pada pengujian dengan daya penggerak mula konstan terhadap arus pengosongan konstan 0,46 A adalah 81,7 % untuk efisiensi Ah dan 73,9 % untuk efisiensi Wh.
7. Pada pengujian arus pengisian dan pengosongan konstan efisiensi berbanding terbalik dengan arusnya.
6. Daftar Pustaka 1) Anih, L.U. dan L.U. Agu, 2006. A Novel
Configuration of Feedback’s Electric Machine Tutor (EMT) Model 180 as an Asynchronous Multiphase Reluctance Machine Without Rotor Conductors. University of Nigeria. Nsukka
2) Berahim, Hamzah., 1991. Pengantar Teknik Tenaga Listrik Teori Ringkas dan Penyelesaian Soal. Yogyakarta. Indonesia.
3) B.L Theraja, 1980. E Text Book Of Electrical Technology. Ram Nagar. NewDelhi.
4) Chalmers, B.J., W.Wu., 2009, An Axial-Flux Permanent-Magnet Generator for A Gearless Wind Energy System. University of Manchester Institute Of Science and Technology. Manchester.
5) Harry W. Morse and Ledyard W. Sargent, 1911, The Internal Resistance of The Lead Accumulator.www.jstor.org
89.5
90
90.5
91
91.5
92
0.175 0.31 0.4 0.46
Ah efisiensi( % )
Arus konstan (Ampere)
81.5
82
82.5
83
83.5
84
0 0.5
Wh efisiensi( % )
Arus konstan (Ampere)
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________21Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011
Bidang Sistem Tenaga Listrik