08-kdjk-tugas5-subnetting
TRANSCRIPT
KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER
Tugas V
Subnetting
Oleh :
Kelompok 08
Adnin Rais 1108605017
Indra Maulana Bachtifar 1108605031
Joy Salomo S 1108605033
Km Ressa Caprytenta T 1108605060
Ps.Teknik Informatika
Jurusan Ilmu Komputer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Udayana
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan ridhonya kepada kami , sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Komunikasi Data dan Jaringan komputer tentang “Subnetting”.
Laporan ini berisikan tentang penjelasan tentang perangakat keras jaringan komputer dan topologi jaringan. Diharapkan laporan in dapat berguna dalam proses belajar mengajar dalam mata kuliah Komunikasi Data dan Jaringan Komputer.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Denpasar, April 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 4
1.4 Batasan Masalah ...................................................................................... 4
1.5 Manfaat .................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 ISP (Internet Service Protocol) ................................................................ 6
2.2 IP Public dan IP Private ........................................................................... 7
2.1.1 IP Public ........................................................................................ 7
2.1.2 IP Private ..................................................................................... 8
2.3 Subnetting ................................................................................................ 9
2.4 Fungsi Subnetting ................................................................................... 10
2.5 Melakukan Subnetting ........................................................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 18
CONTOH SOAL .............................................................................................. 19
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Subnetting adalah proses untuk memecah atau membagi sebuah network
menjadi beberapa network yang lebih kecil. Atau Subnetting merupakan sebuah
teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit
IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala
jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C
yang sudah diatur. Dengan subnetting, maka kita bisa membuat network dengan
batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan. Pada makaah ini akan dibahas
lebih dalam mengenai subnetting.
1.2 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud ISP ?
Apa yang dimaksud IP private dan IP public ?
Apa Yang dimaksud dengan Subnetting ?
Apa Fungsi dari Subnetting ?
Bagaimana Cara melakukan subnetting ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini dibuat untuk membantu memahami tentang
subnetting.
1.4 Batasan Masalah
Pada laporan ini hanya membahas tentang Subnetting dan bagaiman cara
melakukan subnetting.
1.5 Manfaat
Pada laporan tentang keamanan media transmisi dan standar perangkat
wireless kami berharap laporan ini dapat memudahkan dalam proses belajar dan
mengajar pada kuliah Komunikasi Data dan Jaringan komputer.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ISP (Internet Service Protocol)
ISP (Internet Service Provider) adalah perusahaan atau badan usaha yang
menjual koneksi internet atau sejenisnya kepada pelanggan. ISP awalnya sangat
identik dengan jaringan telepon, karena dulu ISP menjual koneksi atau access
internet melalui jaringan telepon. Seperti salah satunya adalah telkomnet instant
dari Telkom. Sekarang, dengan perkembangan teknologi ISP itu berkembang
tidak hanya dengan menggunakan jaringan telepon tapi juga menggunakan
teknologi seperti fiber optic dan wireless. Di Bali, denpasar pada khususnya ISP
dengan teknologi wireless paling banyaktumbuh.
Karena teknologi ini “paling murah”. Tidak perlu membangun jaringan
kabel, mudah dipindahkan, tidak ada biaya ijin dan lain-lain.
Lalu gimana sebenarnya kerja internet dengan adanya ISP ini?
ISP terkoneksi satu sama lain dalam Internet Exchange, interkoneksi. Sebagian
besar ISP memerlukan upstream. ISP yang tidak memiliki upstream disebut Tier1,
tier1 hanya memiliki pelanggan dan interkoneksi.
Pada ISP mempunyai 2 kategori yaitu :
1. Dial on demand Internet
Dial on demand ini adalah layanan internet dimana pelanggan tidak
terkoneksi secara terus menerus ke internet. Pelanggan akan dibebani biaya
berdasarkan lamanya mereka terkoneksi ke internet.
2. Dedicated Internet
Pelanggan yang menggunakan dedicated internet akan terhubung terus
dengan internet 24/7. Sistem pembayaran dari layanan ini juga biasanya dilakukan
per bulan dimana pelanggan akan membayar sesuai dengan paket yang
ditawarkan, baik selama sebulan tersebut pengguna memang benar menggunakan
internet 24 jam penuh atau tidak.
Sistem dedicated ini biasanya mahal, dan biasanya untuk menekan biaya
langganan, ISP memberikan beberapa metode untuk menekan harga misalnya
dengan membatasi jumlah data yang boleh didownload dan diupload oleh
pelanggan selama 1 bulan. Jumlah batasan data ini biasanya disebut dengan quota.
Contoh layanan internet dedicated internet adalah layanan-layanan dari Channel
11, ERA AKSES, Speedy dari Telkom dan layanan-layanan dari ISP wireless
local.
2.2 IP Public dan IP Private
2.2.1 IP Public
IP Public adalah IP yang bisa diakses langsung oleh internet. Analoginya IP
Public itu seperti kamu punya nomer telepon rumah atau nomer HP yang bisa
ditelepon langsung oleh semua orang. alamat-alamat ini telah ditetapkan oleh
InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik
(artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika jaringan
tersebut telah terhubung ke Internet.
Sebuah alamat IP publik yang ditugaskan untuk setiap komputer yang
terhubung pada internet dimana setiap IP adalah unik. Maka akan tidak bisa ada
dua komputer dengan alamat IP publik yang sama dalam seluruh Internet. Skema
pengalamatan memungkinkan komputer untuk “menemukan satu sama lain” dan
melakukan pertukaraninformasi. Pengguna tidak memiliki kontrol atas alamat IP
(publik) yang diberikan ke komputer. Alamat IP publik ditugaskan untuk
komputer oleh Internet Service Provider secara langsung setelah komputer
terhubung ke gateway Internet.
Sebuah alamat IP publik dapat berupa statis atau dinamis. Sebuah alamat IP
public static tidak dapat berubah dan digunakan terutama untuk hosting halaman
Web atau layanan di Internet. Di sisi lain sebuah alamat IP publik yang dinamis
dipilih dari sebuah pool yang tersedia pada alamat dan perubahan masing-masing
terjadi satu kali untuk menghubungkan ke Internet. Sebagian besar pengguna
internet hanya akan memiliki IP dinamis yang bertugas untuk setiap komputer.
Ketika terjadi disconnetted atau jaringan terputus/padam apabila
menghubungkannya kembali maka otomatis akan mendapat IP baru.
2.2.2 IP Private
IP Private adalah IP yang biasanya digunakan dalam jaringan yang tidak
terhubung ke internet atau bisa juga terhubung ke internet tapi melalui NAT.
Sebuah alamat IP dianggap pribadi jika nomor IP termasuk dalam salah satu
rentang alamat IP untuk jaringan pribadi seperti Local Area Network (LAN).
Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah mereservd tiga blok berikut
ruang alamat IP untuk jaringan pribadi (jaringan lokal):
10.0.0.0 – 10.255.255.255 (Total Addresses: 16,777,216)
172.16.0.0 – 172.31.255.255 (Total Addresses: 1,048,576)
192.168.0.0 – 192.168.255.255 (Total Addresses: 65,536)
Alamat IP Private/Pribadi yang digunakan untuk penomoran komputer
dalam jaringan pribadi termasuk rumah, sekolah dan LAN bisnis di bandara dan
hotel yang memungkinkan komputer dalam jaringan untuk berkomunikasi satu
sama lain. Katakanlah misalnya, jika jaringan X terdiri dari 10 komputer masing-
masing dapat diberikan IP mulai dari 192.168.1.1 ke 192.168.1.10. Berbeda
dengan IP publik, administrator jaringan pribadi bebas untuk menetapkan alamat
IP dari pilihannya sendiri (disediakan nomor IP pada kisaran alamat IP pribadi
seperti yang disebutkan di atas).
Perangkat dengan alamat IP private tidak dapat terhubung langsung ke
Internet. Demikian juga, komputer di luar jaringan lokal tidak dapat terhubung
langsung ke perangkat dengan IP pribadi. Hal ini dimungkinkan untuk
menghubungkan dua jaringan pribadi dengan bantuan router atau perangkat
serupa yang mendukung Network Address Translation.
Jika jaringan pribadi yang terhubung ke Internet (melalui koneksi Internet
melalui ISP) maka setiap komputer akan memiliki IP swasta maupun IP publik.
Private IP dipakai untuk komunikasi dalam jaringan dimana IP publik digunakan
untuk komunikasi melalui Internet. Kebanyakan pengguna internet dengan
koneksi DSL / ADSL akan memiliki Ip seperti IP publik.
Anda dapat mengetahui IP pribadi Anda dengan mengetikkan perintah
ipconfig di command prompt. Jumlah yang Anda lihat terhadap “IPv4 Address:”
adalah IP pribadi Anda yang dalam banyak kasus akan 192.168.1.1 atau
192.168.1.2. Berbeda dengan IP publik, swasta alamat IP yang selalu statis dan
alami.
Tidak seperti apa yang kebanyakan orang anggap, IP pribadi bukan suatu
yang mustahil untuk melacak (seperti nomor telepon swasta) atau yang
dicadangkan untuk penggunaan stealth Internet. Pada kenyataannya tidak ada
alamat IP publik yang tidak mungkin untuk dilacak karena protokol itu sendiri
dirancang untuk area transparansi.
2.3 Subnetting
Subnetting adalah proses untuk memecah atau membagi sebuah network
menjadi beberapa network yang lebih kecil. Atau Subnetting merupakan sebuah
teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit
IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala
jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C
yang sudah diatur. Dengan subnetting, maka kita bisa membuat network dengan
batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.
Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian
mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili network ID dan bagian mana
yang mewakili hostID.
Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID
yang tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C.
2.4 Fungsi Subnetting
2.4.1 Penghematan Alamat IP
Mengalokasikan IP address yang terbatas agar lebih efisien. Jika internet
terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254,
65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak
network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau
tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan
network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B
dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
2.4.2 Mengoptimalisasi Unjuk Kerja Jaringan
walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan
semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat
network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID
yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network
memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network
harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network
biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan
lebih kecil – dari Class C address.
2.5 Melakukan Subnetting
• Subnetting Alamat IP kelas C
Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas C.
Jumlah subnet (segmen
jaringan)
Jumlah subnet bit
Subnet mas1265132185131813k (notasi desimal bertitik/ notasi panjang prefiks)
Jumlah host tiap subnet
1-2 1 255.255.255.128 atau /25 126 3-4 2 255.255.255.192 atau /26 62 5-8 3 255.255.255.224 atau /27 30 9-16 4 255.255.255.240 atau /28 14 17-32 5 255.255.255.248 atau /29 6 33-64 6 255.255.255.252 atau /30 2
Perhitungan Subnet Kelas C
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ? Analisa : 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnetmask /26 berarti :
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Perhitungan :
1. Jumlah Subnet = 2x , dimana x adalah banyaknya binary 1 pada octet
terkhir subnetmask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir
untuk kelas A). Jadi jumlah subnet adalah 22 = 4 subnet.
2. Jumlah Host per Subnet = 2y -2 , dimana y adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binary 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet
adalah 26 – 2 = 62 host.
3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnetmask) = 64. Subnet
berikutnya adalah 64+64=128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya
adalah 0,64,128,192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid ? Buatlah tabel
untuk lebih jelas! Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka subnet, dan
broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet 192.168.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah.
• Subnetting Alamat IP kelas B
Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas B.
Jumlah subnet/ segmen jaringan
Jumlah subnet bit
Subnet mask (notasi desimal
bertitik/ notasi panjang
prefiks)
Jumlah host tiap subnet
1-2 1 255.255.128.0 atau /17 32766 3-4 2 255.255.192.0 atau /18 16382 5-8 3 255.255.224.0 atau /19 8190 9-16 4 255.255.240.0 atau /20 4094 17-32 5 255.255.248.0 atau /21 2046 33-64 6 255.255.252.0 atau /22 1022 65-128 7 255.255.254.0 atau /23 510
129-256 8 255.255.255.0 atau /24 254
257-512 9 255.255.255.128 atau /25 126
513-1024 10 255.255.255.192 atau /26 62
1025-2048 11 255.255.255.224 atau /27 30
2049-4096 12 255.255.255.240 atau /28 14
4097-8192 13 255.255.255.248 atau /29 6
8193-16384 14 255.255.255.252 atau /30 2
Perhitungan Subnet Kelas B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address
class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B
adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan
kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang
“dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama
persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung
ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat.
Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet
keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (counter) dari 0, 1, 2, 3,
dan seterusnya.
Kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18
Analisa : 172.16.0.0 berarti kelas B , dengan Subnetmask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0)
Perhitungan :
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binary 1 pada 2 oktet.
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binary 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet
adalah 214 – 2 = 16.382 host.
3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64+64=128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0,64,128,192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid :
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti :
11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Perhitungan :
1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
4. Alamat host dan broadcast yang valid :
• Subnetting Alamat IP kelas A
Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas A.
Jumlah subnet (segmen jaringan)
Jumlah subnet bit
Subnet mask (notasi desimal
bertitik/ notasi panjang prefiks)
Jumlah host tiap subnet
1-2 1 255.128.0.0 atau /9 8388606 3-4 2 255.192.0.0 atau /10 4194302 5-8 3 255.224.0.0 atau /11 2097150 9-16 4 255.240.0.0 atau /12 1048574 17-32 5 255.248.0.0 atau /13 524286 33-64 6 255.252.0.0 atau /14 262142 65-128 7 255.254.0.0 atau /15 131070 129-256 8 255.255.0.0 atau /16 65534 257-512 9 255.255.128.0 atau /17 32766 513-1024 10 255.255.192.0 atau /18 16382 1025-2048 11 255.255.224.0 atau /19 8190 2049-4096 12 255.255.240.0 atau /20 4094 4097-8192 13 255.255.248.0 atau /21 2046 8193-16384 14 255.255.252.0 atau /22 1022 16385-32768 15 255.255.254.0 atau /23 510 32769-65536 16 255.255.255.0 atau /24 254
65537-131072 17 255.255.255.128 atau /25 126
131073-262144 18 255.255.255.192 atau /26 62
262145-524288 19 255.255.255.224 atau /27 30
524289-1048576 20 255.255.255.240 atau /28 14
1048577-2097152 21 255.255.255.248 atau
/29 6
2097153-4194304 22 255.255.255.252 atau
/30 2
Perhitungan Subnet Kelas A
Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan
blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2
oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian
subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet
mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid :
BAB III
PENUNTUP
3.1 Kesimpulan
ISP (Internet Service Provider) adalah perusahaan atau badan usaha yang menjual koneksi internet atau sejenisnya kepada pelanggan.
IP Private adalah IP yang biasanya digunakan dalam jaringan yang tidak
terhubung ke internet atau bisa juga terhubung ke internet tapi melalui NAT. IP
Public adalah IP yang bisa diakses langsung oleh internet. Analoginya IP Public
itu seperti kamu punya nomer telepon rumah atau nomer HP yang bisa ditelepon
langsung oleh semua orang.
Subnetting adalah proses untuk memecah atau membagi sebuah network
menjadi beberapa network yang lebih kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Anna Silvanita Yuliani 2012 “SUBNETTING”
Terdapat sebuah IP Address 172.16.162.0/18
a) TentukanJumlah host dari IP tersebut! b) Tentukan IP Address Host Minimum dan IP Address Host Maksimum! c) TentukanNilaiBinerNetmaskdari IP tersebut! d) TentukanNilaiWilcard Mask dari IP tersebut!
Jawab :
a. Menentukanjumlah host dari IP tersebutadalah Jumlah host = 232-y – 2, dimana y = 18
= 232-18 – 2
= 214 – 2
= 16384 -2
= 16382
Jadijumlah host dari IP tersebutadalah 16382
b. Menentukan IP address Host minimum danIp address Host Maksimum ‐ IP address Host Minimum
Untukmenentukan IP address Host Minimum adalahIP network + 1
IP network = (biner IP address) AND (binernetmask)
IP address =172.16.162.0 : 10101100.00010000.10100010.00000000
Netmask = 255.255.192.0 : 11111111.11111111.11000000.00000000
AND
IP Network = 172.16 .128.0 10101100.00010000.10000000.00000000
Jadi IP address Host Minimum = 172.16 . 128.1
‐ IP address Host Maksimum Untukmenentukan IP address Host Maksimumadalah IP broadcast -1
IP broadcast = (binerIP network) XOR (biner wildcard)
IP network = 172.16.128.0 : 10101100.00010000.10000000.00000000
Wildcard = 0 .0 . 63 .255: 00000000.00000000.00111111.11111111
XOR
IP Broadcast = 172.16 .191.255 10101100.00010000.10111111.11111111
Jadi IP address Host Maksimum = 172.16 .191.254
c. Tentukannilaibinernetmaskdari IP tersebut. UntukmenentukannilaibinerdariNetmasktersebutcukupkitaperhatikan /18
(prefik) nyasaja
JadiNetmaskdariIptersebutadalah
/18 = membuatangka 1 sebanyak 18 dari 32 dansisanyaadalah 0
Netmask = 11111111.11111111.11000000.00000000
Desimal = 255 . 255 . 192 . 0
d. Menentukannilai wildcard mask dari IP Untukmenentukannilai wildcard mask dari IP
tersebutadalahkebalikandarimenentukannetmask (invert netmask),
dimanakalaumenentukannetmask (/18 = membuatangka 1 sebanyak 18
dari 32dansisanyaadalah 0) sedangkanuntukmenentukan wildcard mask
adalah (/ 18 = membuatangka 0 sebanyak18 dari 32dansisanyaadalah 1)
Jadi Wildcard Mask dariIptersebutadalah
Biner = 00000000.00000000.00111111.11111111
Desimal = 0 . 0 . 63 . 255