03 kdjk tugas9 http dan proxy server
DESCRIPTION
03 KDJK Tugas9 HTTP Dan Proxy ServerTRANSCRIPT
TUGAS LAPORAN
HTTP DAN PROXY SERVER
KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER
OLEH :
1. DENI SUPRIAWAN (1108605001)2. I PUTU DHARMA ADE RAHARJA (1108605037)3. I. B. GEDE SARASVANANDA (1108605044)4. I PUTU AGUSTINA (1108605053)
JURUSAN ILMU KOMPUTERPROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2013
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat
menyusun dan menyelesaikan laporan dari mata kuliah Komunikasi Data dan
Jaringan Komputer berupa laporan tentang HTTP dan PROXY SERVER dengan
kriteria yang telah ditentukan ini sesuai dengan rencana dan tepat pada waktunya.
Tidak ketinggalan pula kami mengucapkan trima kasih atas bantuan dari
berbagai pihak antara lain :
1. Bapak Cokorda Rai Adi Pramartha,ST,MM dan Bapak I Dewa Made Bayu
Atmaja Darmawan,S.Kom,M.Cs, selaku dosen pengajar mata kuliah
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer yang telah meluangkan waktu
turut memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan laporan ini;
2. Teman – teman mahasiswa di Jurusan Ilmu Komputer angkatan 2011 yang
telah memberikan dukungan moral dalam penyelesaian laporan ini;
3. Pihak – pihak lainnya yang telah dengan tulus ikhlas memberikan saran
dan masukan yang bersifat konstruktif serta membangun dalam
penyelesaian laporan ini.
Sebagai pemula, dalam menyusun laporan ini, kami telah berusaha untuk
mencapai hasil yang semaksimal mungkin, walaupun masih terdapat kesalahan
dalam penulisan kata - kata. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kata “sempurna”. Maka dari itu, dengan kerendahan hati, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang sudah barang tentu yang
sifatnya membangun.
Oleh karena itu, besar harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya bagi kita semua. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Bukit Jimbaran, 28 Mei 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..…………………………………………….…….…. i
KATA PENGANTAR…………………………………………….…….…. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………..…… iii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………..……... iv
BAB I PENDAHULUAN….....………………………….…............. 1
1.1. Latar Belakang....................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................
1
1.3. Tujuan Penulisan................................................................
1
1.4. Manfaat Penulisan..............................................................
1
BAB II PEMBAHASAN..…………………........................................ 3
2.1. PROTKOL HTTP…..……………..……………………... 3
2.2. PROXY SERVER……………………………………….. 6
BAB III PENUTUP…………………………………………………… 11
3.1. Kesimpulan….……………………………………............ 11
3.2. Saran.…………………….................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 12
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema Proxy Server…………..………………………………….... 7
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring roda – roda kehidupan manusia terus berputar, perkembangan
teknologi semakin hari semakin berkembang, tidak menutup kemungkinan
setiap detik teknologi baru muncul dengan kelebihan dan keunggulan yang
berbeda satu sama lain atau mungkin saling melengkapi dan menutupi
kekurangan yang ada. Salah satunya adalah internet. Dengan adanya internet
merupakan salah satu bentuk teknologi yang seharusnya dapat memotivasi
sekaligus memberikan inspirasi untuk menghasilkan kreasi yang bermanfaat.
Untuk menggunakan internet diperlukan adanya HTTP (HyperText Transfer
Protocol) dan Proxy Server untuk mempermudah user dalam melakukan
kegiatan di internet, seperti browsing, download, upload, dan lain-lain.
Dalam laporan ini akan dibahas tentang HTTP dan Proxy Server.
Materi tersebut bisa memberikan konsep dasar tentang HTTP dan Proxy
Server pada jaringan komputer bagi penulis dan pembaca sehingga lebih
mudah dalam memahami topik ini. Diharapkan ilmu yang telah diperoleh di
saat perkuliahan tersebut dapat diaplikasikan dan diperdalam melalui
penulisan laporan ini.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penyusunan laporan ini adalah sebagai
berikut yaitu :
1.2.1. Bagaimanakah penjelasan mengenai Proxy Server?
1.2.2. Bagaimanakah penjelasan mengenai HTTP Server?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan pada penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut
yaitu :
1.3.1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai Proxy Server.
1.3.2. Untuk mengetahui penjelasan mengenai HTTP Server.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut
yaitu :
1
1.4.1. Dapat mengetahui penjelasan mengenai Proxy Server.
1.4.2. Untuk mengetahui penjelasan mengenai HTTP Server.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PROTOKOL HTTP
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah sebuah protokol jaringan
lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi,
kolaboratif, dan menggunakan hipermedia. Penggunaannya banyak pada
pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang disebut
dengan dokumenhiperteks, yang kemudian membentuk World Wide Web
pada tahun 1990 oleh fisikawan Inggris, Tim Berners-Lee. Hingga kini, ada
dua versi mayor dari protokol HTTP, yakni HTTP/1.0 yang menggunakan
koneksi terpisah untuk setiap dokumen, dan HTTP/1.1 yang dapat
menggunakan koneksi yang sama untuk melakukan transaksi. Dengan
demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat karena memang tidak perlu membuang
waktu untuk pembuatan koneksi berulang-ulang.
Pengembangan standar HTTP telah dilaksanakan oleh Konsorsium
World Wide Web (World Wide Web Consortium/W3C) dan juga Internet
Engineering Task Force (IETF), yang berujung pada publikasi beberapa
dokumen Request for Comments (RFC), dan yang paling banyak dirujuk
adalah RFC 2616 (yang dipublikasikan pada bulan Juni 1999), yang
mendefinisikan HTTP/1.1.
Dukungan untuk HTTP/1.1 yang belum disahkan, yang pada waktu itu
RFC 2068, secara cepat diadopsi oleh banyak pengembang penjelajah Web
pada tahun 1996 awal. Hingga Maret 1996, HTTP/1.1 yang belum disahkan
itu didukung oleh Netscape 2.0, Netscape Navigator Gold 2.01, Mosaic 2.7,
Lynx 2.5, dan dalam Microsoft Internet Explorer 3.0. Adopsi yang dilakukan
oleh pengguna akhir penjelajah Web pun juga cepat. Pada bulan Maret 2006,
salah satu perusahaan Web hosting melaporkan bahwa lebih dari 40% dari
penjelajah Web yang digunakan di Internet adalah penjelajah Web yang
mendukung HTTP/1.1.[1]Perusahaan yang sama juga melaporkan bahwa
hingga Juni 1996, 65% dari semua penjelajah yang mengakses server-server
3
mereka merupakan penjelajah Web yang mendukung HTTP/1.1. Standar
HTTP/1.1 yang didefinisikan dalam RFC 2068 secara resmi dirilis pada bulan
Januari 1997. Peningkatan dan pembaruan terhadap standar HTTP/1.1 dirilis
dengan dokumen RFC 2616 pada bulan Juni 1999.
HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara klien dan
server. Sebuah klien HTTP (seperti web browser atau robot dan lain
sebagainya), biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan ke
port tertentu di sebuah server Webhosting tertentu (biasanya port 80). Klien
yang mengirimkan permintaan HTTP juga dikenal dengan user agent. Server
yang meresponsnya, yang menyimpan sumber daya seperti berkas HTML dan
gambar, dikenal juga sebagai origin server. Di antara user agent dan juga
origin server, bisa saja ada penghubung, seperti halnya proxy, gateway, dan
juga tunnel.
HTTP tidaklah terbatas untuk penggunaan dengan TCP/IP, meskipun
HTTP merupakan salah satu protokol aplikasi TCP/IP paling populer melalui
Internet. Memang HTTP dapat diimplementasikan di atas protokol yang lain
di atas Internet atau di atas jaringan lainnya. seperti disebutkan dalam
"implemented on top of any other protocol on the Internet, or on other
networks.", tapi HTTP membutuhkan sebuah protokol lapisan transport yang
dapat diandalkan. Protokol lainnya yang menyediakan layanan dan jaminan
seperti itu juga dapat digunakan.
Sumber daya yang hendak diakses dengan menggunakan HTTP
diidentifikasi dengan menggunakan Uniform Resource Identifier (URI), atau
lebih khusus melalui Uniform Resource Locator (URL), menggunakan skema
URI http: atau https:.
Berikut adalah cara kerja dari HTTP yaitu :
Bila kita mengklik link hypertext atau kita mengetikkan suatu alamat atau
URL pada internet browser, maka Anda sedang mentransfer URL ke browser,
dan Dari URL ini browser Anda tahu server mana yang akan dihubungi dan
file apa yang diminta, kemudian web browser akan mengirimkan perintah
HTTP ke web server. Web server selanjutnya akan menerima perintah ini dan
4
melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang diminta oleh web browser.
Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk
ditampilkan kepada kita. Contoh perintah pada HTTP yaitu :
1. HEAD adalah meminta tanggapan yang identik dengan tanggapan yang
sesuai dengan permintaan GET, namun tanpa badan tanggapan. Ini
berguna untuk mengakses informasi meta yang tertulis dalam kepala
tanggapan tanpa perlu mengangkut seluruh konten.
2. GET adalah meminta representasi sumber tertentu. Permintaan
menggunakan GET (dan beberapa metode HTTP lain) "tidak boleh
memiliki kepentingan melakukan tindakan selain pengaksesan".W3C
telah menerbitkan prinsip panduan mengenai perbedaan ini dengan
menyatakan, "desain aplikasi web harus mematuhi prinsip di atas, serta
batasan sejenis."[4]
3. POST adalah mengirimkan data untuk diproses (misalnya dari bentuk
HTML) ke sumber teridentifikasi. Data dimasukkan dalam badan
permintaan. Ini dapat menghasilkan pembentukan sumber baru atau
pemutakhiran sumber yang sudah ada atau keduanya.
4. PUT adalah mengunggah representasi sumber tertentu.
5. DELETE adalah menghapus sumber tertentu.
6. TRACE adalah menggaungkan kembali permintaan yang diterima,
sehingga klien dapat melihat perubahan atau tambahan yang dilakukan
oleh peladen perantara.
7. OPTIONS adalah mengembalikan metode HTTP yang didukung peladen
untuk URL tertentu. Ini dapat digunakan untuk memeriksa fungsionalitas
peladen web dengan meminta '*' daripada fungsionalitas sumber tertentu.
8. CONNECT adalah menukarkan koneksi permintaan dengan terowongan
TCP/IP transparan, biasanya untuk memfasilitasi komunikasi terenkripsi
SSL (HTTPS) melalui proksi HTTP tak terenkripsi.
9. PATCH adalah menerapkan modifikasi parsial terhadap sumber.
Berikut adalah proses transaksi data HTTP
Skema normal :
5
• Klien terhubung ke host,
• Server menerima koneksi,
• Klien permintaan file,
• Server mengirimkan respon (termasuk file atau tidak)
2.2. PROXY SERVER
Proxy dalam pengertiannya sebagai perantara, bekerja dalam berbagai
jenis protokol komunikasi jaringan dan dapat berada pada level-level yang
berbeda pada hirarki layer protokol komunikasi jaringan. Suatu perantara
dapat saja bekerja pada layer Data-Link, layer Network dan Transport,
maupun layer Aplikasi dalam hirarki layer komunikasi jaringan menurut OSI.
Namun pengertian proxy server sebagian besar adalah untuk menunjuk suatu
server yang bekerja sebagai proxy pada layer Aplikasi, meskipun juga akan
dibahas mengenai proxy pada level sirkuit.
Dalam suatu jaringan lokal yang terhubung ke jaringan lain atau
internet, pengguna tidak langsung berhubungan dengan jaringan luar atau
internet, tetapi harus melewati suatu gateway, yang bertindak sebagai batas
antara jaringan lokal dan jaringan luar. Gateway ini sangat penting, karena
jaringan lokal harus dapat dilindungi dengan baik dari bahaya yang mungkin
berasal dari internet, dan hal tersebut akan sulit dilakukan bial tidak ada garis
batas yang jelas jaringan lokal dan internet. Gateway juga bertindak sebagai
titik dimana sejumlah koneksi dari pengguna lokal akan terhubung
kepadanya, dan suatu koneksi ke jaringan luar juga terhubung kepadanya.
Dengan demikian, koneksi dari jaringan lokal ke internet akan menggunakan
sambungan yang dimiliki oleh gateway secara bersama-sama (connection
sharing). Dalam hal ini, gateway adalah juga sebagai proxy server, karena
menyediakan layanan sebagai perantara antara jaringan lokal dan jaringan
luar atau internet.
Diagram berikut menggambarkan posisi dan fungsi dari proxy server,
diantara pengguna dan penyedia layanan, yaitu :
6
Gambar 1. Skema Proxy Server
Tujuan Proxy Server adalah sebagai berikut yaitu :
Untuk menjaga mesin di balik itu anonim (terutama untuk keamanan ).
Untuk mempercepat akses ke sumber daya (menggunakan cache). Web
proxy biasanya digunakan untuk cache halaman web dari server web.
Untuk menerapkan kebijakan akses ke layanan jaringan atau konten,
misalnya untuk memblokir situs yang tidak diinginkan.
Untuk log / penggunaan audit, yaitu untuk menyediakan pegawai
perusahaan pelapor penggunaan internet.
Untuk bypass keamanan / kontrol orangtua.
Untuk memindai konten menular malware sebelum pengiriman.
Untuk memindai konten outbound, misalnya untuk perlindungan data
kebocoran.
Untuk menghindari pembatasan regional.
Jenis – Jenis Proxy Server adalah sebagai berikut :
a. Proxy Forward
Forward proxy adalah proxy mana nama klien server server target
untuk terhubung ke. Forward proxy dapat mengambil dari berbagai
sumber (dalam banyak kasus di mana saja di Internet). Istilah "maju
proxy" dan "proxy forwarding" adalah gambaran umum perilaku (lalu
lintas forwarding) dan dengan demikian ambigu. Kecuali untuk Reverse
proxy, jenis proxy yang dijelaskan dalam artikel ini adalah lebih khusus
sub-jenis konsep proxy depan umum.
b. Proxy Terbuka
Proxy terbuka adalah proxy server ke depan yang dapat diakses
oleh pengguna Internet. Gordon Lyon memperkirakan ada "ratusan
7
ribu" dari proxy terbuka di Internet. Sebuah proxy terbuka anonim
memungkinkan pengguna untuk menyembunyikan mereka alamat IP
saat browsing web atau menggunakan layanan Internet lainnya.
c. Proxy Server Layer Network
Salah satu contoh proxy yang bekerja pada layer jaringan adalah
aplikasi firewall yang menjalankan Network Address Translation
(NAT). NAT selalu digunakan pada router atau gateway yang
menjalankan aplikasi firewall. NAT digunakan untuk mengubah alamat
IP paket TCP/IP, biasanya dari alamat IP jaringan lokal ke alamat IP
publik, yang dapat dikenali di internet.
Pada suatu jaringan lokal (local Area Network), setiap komputer
didalamnya menggunakan alamat IP lokal, yaitu alamat IP yang sudah
disediakan untuk keperluan jaringan lokal, dan tidak akan dikenali atau
diterima oleh router-router di Internet. Ketika komputer-komputer pada
jaringan lokal tersebut memerlukan untuk mengakses layanan di
internet, paket-paket IP yang berasal dari jaringan lokal harus diganti
alamat sumbernya dengan satu alamat IP publik yang bisa diterima di
internet. Disinilah proses NAT dilakukan oleh aplikasi firewall di
Gateway, sehingga suatu server di internet yang menerima permintaan
dari jaringan lokal akan mengenali paket datang menggunakan alamat
IP gateway, yang biasanya mempunyai satu atau lebih alamat IP publik.
Pada proses NAT ini, aplikasi firewall di gateway menyimpan
satu daftar atau tabel translasi alamat berikut catatan sesi koneksi
TCP/IP dari komputer-komputer lokal yang menggunakannya, sehingga
proses pembaliknya bisa dilakukan, yaitu ketika paket jawaban dari
internet datang, gateway dapat mengetahui tujuan sebenarnya dari paket
ini, melakukan proses pembaliknya (de-NAT) dan kemudian
menyampaikan paket tersebut ke komputer lokal tujuan yang
sebenarnya.
d. Proxy Server pada Level Sirkuit
Proxy server yang bekerja pada level sirkuit dibuat untuk
menyederhanakan keadaan. Proxy ini tidak bekerja pada layer aplikasi,
akan tetapi bekerja sebagai “sambungan” antara layer aplikasi dan layer
transport, melakukan pemantauan terhadap sesi-sesi TCP antara
pengguna dan penyedia layanan atau sebaliknya. Proxy ini juga masih
8
bertindak sebagai perantara, namun juga membangun suatu sirkuit
virtual diantara layer aplikasi dan layer transport.
Dengan proxy level sirkuit, aplikasi klien pada pengguna tidak
perlu dikonfigurasi untuk setiap jenis aplikasi. Sebagai contoh, dengan
menggunakan Microsoft Proxy Server, sekali saja diperlukan untuk
menginstall WinSock Proxy pada komputer pengguna, setelah itu
aplikasi-apliakasi seperrti Windows Media Player, IRC atau telnet dapat
langsung menggunakannya seperti bila terhubung langsung lke internet.
Kelemahan dari proxy level sirkuit adalah tidak bisa memeriksa
isi dari paket yang dikirimkan atau diterima oleh aplikasi-aplikasi yang
menggunakannya.
Berikut adalah implementasi proxy yaitu :
a. Proxy Web
Sebuah proxy yang berfokus pada World Wide Web traffic
disebut "web proxy". Yang umum menggunakan sebagian besar web
proxy adalah untuk melayani sebagai web cache. Sebagian besar
program proxy menyediakan sarana untuk menolak akses ke URL
tertentu dalam daftar hitam, sehingga memberikan penyaringan
konten. Ini sering digunakan dalam lingkungan perusahaan,
pendidikan, atau perpustakaan, dan di mana saja penyaringan konten
yang diinginkan. Beberapa web proxy memformat ulang halaman web
untuk tujuan tertentu atau penonton, seperti untuk ponsel dan PDA.
b. Proxy Suffix
Sebuah server proxy akhiran memungkinkan pengguna untuk
mengakses konten web dengan menambahkan nama dari server proxy
ke URL dari konten yang diminta (misalnya "en.wikipedia.org
example.com."). Proxy server Sufiks lebih mudah digunakan daripada
server proxy biasa.
c. Transparent Proxy
Salah satu kompleksitas dari proxy pada level aplikasi adalah
bahwa pada sisi pengguna harus dilakukan konfigurasi yang spesifik
untuk suatu proxy tertentu agar bisa menggunakan layanan dari suatu
proxy server. Bila diinginkan agar pengguna tidak harus melakukan
konfigurasi khusus, kita bisa mengkonfigurasi proxy/cache server agar
berjalan secara benar-benar transparan terhadap pengguna (transparent
9
proxy). Biasanya cara ini memerlukan bantuan dan konfigurasi
aplikasi firewall (yang bekerja pada layer network) untuk bisa
membuat transparent proxy yang bekerja pada layer aplikasi.
Transparent proxy dapat berguna untuk “memaksa pengguna”
menggunakan proxy/cache server, karena pengguna benar-benar tidak
mengetahui tentang keberadaan proxy ini, dan apapun konfigurasi
pada sisi pengguna, selama proxy server ini berada pada jalur jaringan
yang pasti dilalui oleh pengguna untuk menuju ke internet, maka
pengguna pasti dengan sendirinya akan “menggunakan” proxy/cache
ini. Jadi secara umum keuntungan dari metode transparent proxy itu
sendiri adalah kemudahan administrasi jaringan, dengan artian
browser yang digunakan klien tidak harus dikonfigurasi secara khusus
yang menyatakan bahwa mereka menggunakan fasilitas proxy yang
bersangkutan. Serta sentralisasi kontrol, dengan artian, pergantian
metode bypass proxy maupun penggunaan proxy oleh klien dapat
dilakukan secara terpusat.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan dan
penjelasan mengenai HTTP dan Proxy Server dalam tugas ini adalah sebagai
berikut :
HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah sebuah protokol untuk
meminta dan menjawab antara client dan server. Sebuah client HTTP
seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat
hubungan TCP/IP ke port tertentu di tempat yang jauh (biasanya port
80). Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut
menunggu client mengirim kode permintaan (request) yang akan
meminta halaman yang sudah ditentukan, diikuti dengan pesan MIME
yang memiliki beberapa informasi kode kepala yang menjelaskan aspek
dari permintaan tersebut, diikut dengan badan dari data tertentu.
Proxy adalah sebuah komputer server atau program komputer yang
dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request
terhadap content dari Internet atau intranet. Proxy dapat dianalogikan
sebagai perantara untuk dua pihak yang saling berhubungan dalam
sebuah jaringan yaitu sebagai pihak ketiga yang berdiri ditengah-tengah
antara kedua pihak yang saling berhubungan dan berfungsi sebagai
perantara, sehingga pihak pertama dan pihak kedua tidak secara
langsung berhubungan, akan tetapi masing-masing berhubungan dengan
perantara, yaitu proxy.
3.2. Saran
Kami menyarankan agar laporan ini dapat bermanfaat dan dipergunakan
sebagaimana mestinya bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer pada
khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya. Kami juga sangat
mengharapkan adanya saran dan kritik dari semua pihak yang sudah barang
tentu yang sifatnya membangun guna lebih menyempurnakan laporan ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Proxy Server,
http://images.cotepattan.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/
TSwpFwooCygAAEIZpRI1/Proxy%20server.pdf?
key=cotepattan:journal:15&nmid=404476058 diakses pada tanggal 28 Mei 2013 pukul
17.21 WITA
Konsep Dasar Proxy,
http://www.te.ugm.ac.id/~risanuri/jarkom/proxy.doc, diakses pada tanggal 28 Mei 2013 pukul 17.28 WITA
12