02_

16

Upload: andri-arianto

Post on 10-Mar-2016

238 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: 02_
Page 2: 02_

Penghuni 2Edisi X - Mei 2013

Setia MelayaniSalam Redaksi

Redaksi menerima karya tulis yang masuk ke meja kami.Tulisan dapat seputar apa saja, baik opini, surat pembaca,persepsi maupun usulan sosok. Kirimkan tulisan anda ke

email kami [email protected] [email protected]. Tulisan anda akan memberi

inspirasi bagi perwujudan bangsa yang cerdas, kritis,rasional dan kreatif.

SELAMAT datang di edisi

terbaru Tabloid Think. Tim

redaksi terus berupaya untuk

menghasilkan produk jurnal-

istik yang terbaik bagi ling-

kungan kampus Universitas

Riau Kepulauan Batam, ter-

masuk produk jurnalistik edi-

si ini.

Pekan ini kesibukan men-

dera tim redaksi. Tim Redak-

si Tabloid THINK! dan Unit

Kegiatan Pers Mahasiswa

(UKPM) Unrika memerlukan

konsentrasi penuh karena se-

jak peluncuran edisi April

2013,yang dalam laporan

utama mengangkat masalah

lingkungan, maka pada pen-

erbitan kali ini masalah pen-

didikan di tanah air.

Masalah pendidikan perlu

diangkat karena di tengah ke-

majuan teknologi, ternyata

masih ada daerah yang ter-

paksa menunda ujian nasion-

al akibat bahan ujian belum

tiba di daerah mereka. Terda-

pat sebelas provinsi menun-

da UN tingkat SLTA karena

belum menerima bahan ujian

tersebut.Ironis, ditengah sara-

na transportasi telah men-

dukung, tapi masih terjadi ke-

terlambatan bahan ujian. Apa

penyebabnya?.Pertanyaan

ini muncul karena yang ber-

tanggungjawab dalam hal ini

selalu saling lempar tang-

gungjawab, atau mereka lupa

bahwa NKRI ini dari Sabang

sampai Marauke, dan terdiri

dari 33 Provinsi serta lebih

dari 548 Kabupaten/kota.

Kemajuan sebuah negara

diukur dari tingkat pendidi-

kannya, sebab pendidikan me-

libatkan manusia. Sumber

Daya Manusia ( SDM ) ini men-

jadi tolok ukur apakah sebuah

negara dikatakan maju atau

mundur. Jepang misalnya, ter-

masuk negara maju ( devel-

oped country ) karena meng-

hasilkan manusia-manusia

cerdas dan mampu mencip-

takan berbagai alat-alat yang

dibutuhkan dunia. Kebodohan

identik dengan kemiskinan.

Oleh sebab itu, tak ada kata

lain adalah masalah pendidi-

kan, yang disebut mencerdas-

kan bangsa.Unrika membuka

peluang kepada generasi pe-

nerus bangsa yang ingin me-

lanjutkan pendidikan mere-

ka. Ini merupakan panggilan

jiwa dan rasa tanggungjawab

pemilik dan penyelanggara

Universitas, sebab disadari di

Batam banyak pekerja yang

tingkat intelektualitasnya ba-

ik, namun tidak bisa melan-

jutkan pendidikan di pagi hari

karena pekerjaan.Inilah ben-

tuk tanggungjawab nyata ter-

hadap anak bangsa untuk me-

wujudkan pemerataan pen-

didikan di tanah air.

Disadari pula masa pro-

duktif manusia terbatas, jadi

jangan sampai masa produk-

tif tersebut hanya berkutat di

tempat kerja yang monoton.

Kuliah tidak hanya menam-

bah ilmu sesuai kesukaan in-

dividu,tapi juga meningkat-

kan semangat untuk mengga-

pai masa depan penuh hara-

pan. Dalam hal tulis menulis,

kami menerima tulisan ben-

tuk apapun seperti cerpen,

human interest, perjalanan,

sejarah dan yang pada intin-

ya menambah wawasan pem-

baca khususnya mahasiswa

Unrika. Namun tulisan terse-

but akan dikoreksi dan diedit,

namun tidak menghilangkan

makna inti dari tulisan terse-

but.

Kritik dan saran sangat

kami harapkan dari para pem-

baca yang budiman, sebab ka-

mi menyadari tiap menusia

memiliki kekurangan dan ke-

lebihan. Kekurangan itu pasti

ada pada kami, jadi tanpa ko-

reksi dan kritik, maka kami

bagaikan kayu mati, tak berar-

ti karena kami tidak berbenah

diri. Tulisan dapat dikirim me-

lalui e-mail atau langsung

diberikan kepada tim Redaksi

Think! dalam bentuk soft copy,

karena mudah diedit.

Peran aktif civitas aka-

demika secara umum pun ka-

mi harapkan. Jangan ragu un-

tuk menulis, sebab ada pepa-

tah : " All beginning are diffi-

cult", namun kesulitan itu be-

rangsur mudah bila diimple-

mentasikan terus menerus.

Manusia hanya bisa menang-

is ketika lahir, kemudia me-

rangkak, berjalan, berlalri dan

terus menjadi manusia sebe-

narnya. Semuanya ada pros-

es. Don't give up !

Dalam penyajian tulisan,

kami tak luput dari kesalah-

an, jadi kami mohon maaf bila

dalam menulis nama kurang

huruf, atau salah dalam menu-

lis jabatan. Jadilah manusia

kritis, tapi kritik yang bersi-

fat membangun, atau kon-

struktif, bukan destruktif.

Bravo !!!

Selamat Membaca

Andri Arianto

No.ISSN 2089-9130

Page 3: 02_

Dari anda 3Edisi X - Mei 2013

Profesionalisme dan Moral GuruUntuk Mutu Pendidikan Bangsa

Oleh: Doni Pinayungan Nasution(Presiden Mahasiswa Universitas Riau Kepulauan)

PROFESI sebagai guru mem-butuhkan orang-orang terbaikdan professional secara in-telektual dan moral. Artinya,guru harus memiliki berbagaikompetensi yang dibutuhkanseperti kompetensi pedagogik,kompetensi kepribadian, ko-mpetensi sosial, dan kompe-tensi profesional yang diper-oleh melalui pendidikan pro-fesi. Dengan kata lain, tidaksembarang orang dapat men-jadi guru. Seorang guru yangprofesional diharapkan mam-pu berkontribusi positif dalammewujudkan pendidikan yangbermutu. Namun kenyataan-nya, cita-cita bangsa mewu-judkan pendidikan bermutumalah melenceng dengan ban-yaknya permasalahan-per-masalahan yang terjadi di du-nia pendidikan belakangan ini.Banyaknya guru yang asal jadi,bermodalkan ijazah namunkurang mendalami kopetensiprofessional dan bermoral se-bagai seorang pendidik mem-buat sedikit potret pendidikannegeri ini menjadi buram.

Beberapa ekses negatif ten-tunya ditimbulkan dari ku-rangnya kedisiplinan dan pema-haman etika sebagai seorangpengajar yang sering kali diabai-kan sebagian guru. Permasala-han yang begitu fatal adalah saatdimana kebanyakan orang yangmengambil pendidikan keguru-an bertujuan untuk mengejartarget menjadi Pegawai NegeriSipil (PNS). Bukan pada subtan-si yang diharapkan, menjadisepenuhnya sumber daya pen-gajar yang profesional yang be-nar-benar berorientasi padaprofesi yang sebenarnya se-bagai pendidik. Padahal, kon-sekuensi dari diakuinya gurusebagai profesi, tentunya bertu-juan agar guru mampu menjel-ma sebagai tenaga pendidik yangprofessional, memberikan pen-didikan yang bermutu dan ten-tunya sangat tergantung padakapasitas satuan-satuan pen-didikan dalam mentranformasi-kan peserta didik untuk mem-peroleh nilai tambah, baik yangterkait dengan aspek olah pikir,rasa, hati, dan raganya. Bukanhanya sekedar mengajar materipelajaran, guru juga harusmenjadi teladan bagi peser-ta didiknya.

Selain dari permasala-han kurangnya kedisipli-nan dan pemahaman etika,ekonomi juga menjadi per-soalan yang harus diperhati-kan. Kesejahteraan seorang gurutentunya sangat mempengaru-hi kinerja seorang pengajar.Kesejahteraan guru tentunyaharus terus ditingkatkan agarsemangat mengajar dengan se-benar-benarnya tidak tergang-gu dengan permasalahan ke-hidupan pribadi yang cendrungterbawa ke lingkungan pendid-ikan karena keterpaksaan aki-bat ekonomi yang kurang me-madai. Dengan adanya kese-jahteraan untuk guru tentumampu menciptakan guru yang

professional dalam mendidik.Moral Guru Untuk Harkat

dan Martabat BangsaUntuk mengangkat har-

kat dan martabat suatu bang-sa, pendidikan menempatiurutan utama dibandingkandengan sektor lain. Denganpendidikan sumber daya ma-nusia (SDM) dapat dibangun,kecerdasan bangsa dapat dit-ingkatkan dan kesejahteraandapat direntangkan ke selu-ruh lapisan masyarakat. De-ngan kata lain pendidikanadalah faktor utama dalammenguak kemajuan bangsa.Predikat guru menunjukankeprofesionalan seseorangpada bidangnya yang bukanhanya bertugas mengajartetapi juga mendidik denganmoral yang baik. Profesi initentu didapatkan secara in-stan tetapi melalui rangkaianproses penguasaan ilmu ataumelalui pendidikan khususseperti pendidikan keguruan.

Tugas pendidikan juga tu-gas kemanusiaan. Manusiayang berpotensi itu dapatberkembang ke arah yang leb-ih baik, tetapi dapat jugaberkembang ke arah yangtidak baik. Perlakuan dansikap guru kepada murid jugasangat berpengaruh pada ele-ktabilitas dunia pendidikan dinegeri ini. Etika seorang gurujuga menjadi dasar keberhasi-lan pendidikan negeri ini.

Seorang Guru harus Mendal-ami Makna Tut Wuri HandayaiSebagai Pedoman Pendidikan

Tut Wuri Handayani,Terdiri dari 3 kalimat ungka-pan atau slogan yang dibuatoleh bapak pendidikan kitaKi Hadjar Dewantara.Sebagai sebuah un-gkapan pentingdari sebuahketeladanan

bagi seorang pendidik ataupemimpin baik moral mau-pun semangat bagi anak did-iknya. Semboyan “Tut wurihandayani”, atau: ing ngarsasung tulada, ing madya man-gun karsa, tut wuri handayani.Yang berarti: tut wuri handay-ani (dari belakang seorangguru harus bisa memberikandorongan dan arahan), ingmadya mangun karsa (di ten-gah atau di antara murid, guruharus menciptakan prakarsadan ide), dan ing ngarsa sungtulada (di depan, seorang pen-didik harus memberi teladanatau contoh tindakan yangbaik).

Artinya seorang guru, pe-mimpin, atasan harus selalumengikuti setiap gerak anak-nya, Jika ada gejala anaknyacenderung melakukan kesa-lahan, ia harus memberikanmasukan atau arahan. Bukanjustru merusak dan membuatpendidikan di negeri ini jadilesu, tak berkembang dancenderung stagnan. Dengankata lain, kemunduran pen-didikan yang terjadi dewasaini sebetulnya pendidik be-lum siap menjadi pendidikyang sebenarnya. Jadi, kalaukita menginginkan pendidikanmaju dan tut wuri handayani,sediakanlah mental ‘seniman’,singkirkanlah mental ‘pe-gawai’ dan ‘buruh’.

“Di Depan, Seorang Pendid-ik harus memberi Teladan atauContoh Tindakan Yang Baik, Ditengah atau di antara Murid,Guru harus menciptakan pra-karsa dan ide, Dari belakangSeorang Guru harus Memberi-

kan dorongan dan Arah-an” – Ki Hadjar

Dewantara

OpiniTanggungjawab GuruTerhadap Anak Didik

(Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 mei 2013)Oleh : Santo Batara Lubis

BERBICARA pendidikan taklepas berbicara tenaga pendid-ik. Tenaga pendidik ini berag-am sebutannya. Di tingkatsekolah dasar, SLTP, dan SLTAdisebut guru. Untuk tingkatUniversitas pendidik disebutdosen, sedangkan ada pulayang menyebut trainer daninstruktur. Yang jelas semuan-ya memberikan dan/atai men-trasfer ilmu kepada orang lain.

Guru sering disebut ‘pahl-awan tanpa tanda jasa’ , kare-na dipundak guru dan dosenini terletak tanggungjawab ter-hadap kecerdasan anak bang-sa. Bahkan guru patut digugu

dan ditiru, karena ia merupakan sosok yang patut menjadi contohdalam kehidupan khususnya dalam hal moral, etika dan bidangkeilmuan. Namun sejalan dengan waktu, pergeseran terjadi. Adaguru yang tak patut ditiru, karena melakukan perbuatan amoral,ada pula guru yang terkesan pilih kasih. Bila orang tua anak did-iknya dari yang berpunya, maka segala kesalahannya tertutupi,sebaliknya yang kurang mampu selalu menjadi tempat mewujud-kan amarah.

Ada oknum guru yang dating mengajar sekadar memenuhi syar-at yang tertuang dalam rencana pokok pengajaran, tak lebih dariitu. Tak berkembang, dan terjadi distorsi bahan ajar. Padahal men-jadi pendidik bukan hanya sekadar mengajarkan hardskill, tapijuga soft skill. Softskil sangat penting, karena anak didik pun harusmemilikinya. Pendidikan tidak hanya terfokus pada bahan ajarsesuai kurikulum, tapi juga menempa anak didik menjadi orangyang bermoral, beretika, dan beradab.

Mungkin ada hal tak patut tak perlu dikemukakan kepada anakdidik, sebab anak didik bukan untuk mendapatkanal yang negativeditinjau dari moralitas. Sifat kegotong-royongan merupakan halpenting, sebab ini tertuang dalam sila ke-5 yaitu keadilan sosial.Keadilan sosial ini akan tercipta bila rasa kebersamaan tumbuhdan berkembang dengan baik sesuai amanat pendidikan.

Alasan itu pula maka Pemerintah mensyaratkan agar tenagapengajar harus memiliki kompetensi. Kompetensi ini untuk men-ciptakan tenaga pengajar baik guru maupun dosen benar-benardalam kapasitanya sebagai tanaga pengajar, dan jangan sampaimengajarkan anak didiknya menjadi kurang ajar. Tujuan pendidi-kan adalah agar anak bangsa menjadi cerdas, dan dapat mandiridalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, pemer-intah mengatur agar tenaga pendidik lebih banyak melakukan pene-litian, dan pengabdian kepada masyarakat serta ilmu mereka ber-tambah sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Mem-beli hasil penelitian, misalnya – mencerminkan ketidak-mampuanmahasiswa mengembangkan dirinya, dan ini akan sangat merugi-kan, tidak hanya merugikan mahasiswa bersangkutan, tapi keru-gian bagi bangsa Indonesia. Karena akan muncul sarjana-sarjanayang hanya papan nama, tak berkualitas.

Kegagalan mengajar pasti menghinggapi tiap tenaga pengajar,cara yang paling baik adalah menggali ilmu sesuai bidangnya terusmenerus ( continous learning ). Guru , dan/atau dosen dituntutsabar, tidak sok pintar, penuh kasih, dan tidak mudah menyerahdalam mengukit kepribadian siswa/mahasiswa dari yang tidakbaik menjadi baik, pemalas menjadi rajin, dan bodoh menjadi pin-tar. Sehingga tingkah lakunya layak ditiru oleh siswa/mahasiswa.Itu setidaknya kata Mchelangelo.

Solusi untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas den-gan cara meningkatkan kesejahteraan guru dengan cara menaik-kan gaji guru. Bila kondisi ekonomi guru memadai dan guru se-jahtera, maka guru tidak mencari tambahan dengan kegiatan lain,sehingga memiliki waktu cukup untuk membaca dan kegiatan ilm-iah agar kualitas mengajar meningkat. Dalam kaitan ini, ada duapendapat yaitu pendapat Drs Asmuni MTh yang dalam tulisan ber-tajuk “ Profesionalisme Guru” memaparkan bahwa gaji guru telahnaik beberapa kali sejak Pemerintahan Presiden Gusdur, Mega-wati, hingga sekarang SBY. ( Jawa Pos, 24 September 2012 ), tapisumber daya manusia ( SDM ) Indonesia, sebagai produk pendid-ikan nasional sesuai laporan UNDP belum ada perubahan.

Pendapat lain menyebutkan, untuk membuktikan bahwa, adakorelasi positif antara peningkatan kesejahteraan guru dan pen-ingkatan profesionalitas dan kualitas guru adalah gaji. Bila gajiguru rendah, maka orang-orang memiliki kemampuan tinggi me-milih lain seperti bidang hukum, ekonomi, kedokteran dan lain-lain. Mengingat posisi itu lebih prospektif disbanding profesi se-bagai guru/dosen. Maka tak salah bila gaji guru/dosen itu seban-din antara pendapatan dan pengeluarannya dalam kontek hiduplayak, maka dipastikan guru/dosen pun bersemangat. “ Bila gurukencing beridir, anak didik kencing berlari,” .

Page 4: 02_

Laporan utama 4Edisi X - Mei 2013

Pendidikan Diwajibkan, Biaya Menjadi KeluhanSETIAP usai ujian sekolahbaik tingkat sekolah dasar (SD ) , sekolah lanjutan tingkatpertama ( SLTP ) , sekolahmenengah tingkat atas ( SLTA) dan yang sederajat, sertatingkat perguruan tinggi atauuniversitas maka ada dua haldirasakan siswa dan maha-siswa.

Bagi lulusan SD akan me-lanjutkan ke SLTP, lulusanSLTP melanjutkan ke SLTA,dan dari SLTA melanjutkanpendidikan ke tingkat univer-sitas. Tentu ini dihadapkanpada dua hal yaitu rasa senangkarena lulus, dan bergembirakarena mendapat gelar sarja-na bagi mahasiswa. Namuntak sedikit pula orang tuayang uring-uringan terkaitpendidikan anak mereka, pa-salnya untuk melanjutkanpendidikan bukan perkaramudah terutama menyangkutbiaya. Tak sedikit yang ter-paksa tidak melanjutkan pen-didikan mereka akibat keuan-gan orang tuanya, tapi adapula anak usia sekolah yangbekerja untuk merealisasikanniatnya menjadi orang yangberpendidikan, berpikir ilmi-ah dan niat masa depan yanglebih baik dalam hidupnya.

Siswa jenis ini paham be-nar masalah pendidikan san-gat penting. Ini mengacu padaAl-Quran yang berbunyi : Se-sungguhnya Allah tidak me-rubah Keadaan sesuatu kaumsehingga mereka merubahkeadaan yang ada pada dirimereka sendiri. dan apabilaAllah menghendaki keburu-kan terhadap sesuatu kaum,Maka tak ada yang dapat me-nolaknya; dan sekali-kali takada pelindung bagi merekaselain Dia. Bila dicermati ma-ka untuk menciptakan pe-rubahan yang sosial yang adadalam masyarakat adalah de-ngan pendidikan.

Di Pasal 27 ayat ( 2 ) Un-dang-Undang Dasar 1945 dis-ebutkan : Tiap-tiap wargane-gara berhak atas pekerjaandan penghidupan yang layakbagi kemanusiaan. Untuk men-dapat penghidupan yang lay-ak tentu harus tiap individumemiliki pendidikan yang cuk-

up, artinya sumber daya ma-nusia yang dependable. Bah-kan dalam Pasal 31 ayat ( 1 )secara jelas disebutkan : Tiap-tiap Warganegara berhakmendapat pengajaran, dan diayat ( 2 ) berbunyi : Pemerin-tah mengusahakan dan me-nyelenggarakan suatu sistempengajaran nasional, yang dia-tur dengan Undang-undang.

Tapi kenyataannya banyakyang tak bisa melanjutkan pen-didikan akibat masih terba-tasanya gedung sekolah, danbelum sejahteranya kehidupanorang tua siswa. Bagi orang tuasiswa dihadapkan pada halyang sangat dilematis yaitutidak tersedianya ruangan ke-las. Meski wajib belajar dua be-las tahun dicanangkan, namunseolah ‘lip service’. Tak jarangorang tua siswa harus menge-luarkan biaya ekstra untukmembayar ‘joki’ pendidikanagar anaknya bisa sekolah. Inisemacam buah simalakama, di-makan mati bapak, tak dimakanmati ibu. Artinya bila tak sang-gup bayar joki anaknya tak bisasekolah, tapi disisi lain harusmencari uang agar anaknyabisa sekolah.

Kesulitan bagi orang tuauntuk melanjutkan pendidikantidak hanya dirasakan siswaSLTP dan SLTA, tapi untukmasuk perguruan tinggi pun

mengalami nasib serupa. Bagianak berprestasi semasa dibangku SLTA belum tentu bisamasuk perguruan tinggi akibatterganjal keuangan. Padahaldalam Undang-Undang No-mor 12 Tahun 2012 tentangPendidikan Tinggi di Ketentu-an Umum Pasal 1 ayat ( 1 ) dis-ebutkan : Pendidikan adalahusaha sadar dan terencana un-tuk mewujudkan suasana be-lajar dan proses pembelajaranagar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi di-rinya untuk memiliki kekua-

tan spiritual keagamaan, pen-gendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, ser-ta keterampilan yang diperlu-kan dirinya, masyarakat, bang-sa, dan negara.

Tapi ketika akan melanjut-kan pendidikan anaknya kejenjang perguruan tinggi, ter-paksa menjual harta berupasapi, kambing dan lain-lain.Mereka menyadari hanyapendidikanlah yang mampumerubah nasib anaknya hi-dup lebih baik. Ada empat halyang perlu diperhatikan da-

lam hidup ini untuk mencapaisukses dan hidup sejahterayaitu pendidikan, usaha, do’adan kemudian bersandarpada nasib. Artinya bila tigahal terdahulu dijalani dantidak berhasil, bisa diseut na-sib. Yang jelas perlu diingatayat Al-Quran seperti disebut-kan di awal tulisan ini.

Diharapkan hari Pendidi-kan Nasional tidak hanyaberupa seremonial, tapi lebihkepada melihat kondisi pen-didikan sebenarnya. Sebabbila rakyat Indonesia pintar ,maka akan membawa namabangsa Indonesia lebih ha-rum, dan menjadikan bangsaIndonesia lebih berwibawa.Sebaliknya bila pendidikanrendah, maka akan menjadibangsa yang kerdil, dan ,men-jadi ‘bulan-bulanan bangsalain. Yang dimaksud ‘bulan-bulanan ‘ itu adalah bangsaasing mengeruk kekayaanalam Indonesia, yang kemudi-an memakmurkan bangsa lain.

Surat Muhammad ayat 38menyebutkan : Allah mem-berikan jaminan bagi masya-rakat yang mempunyai pen-didikan baik dan mengamal-kannya akan diberikan nik-mat. Dalam ayat ini Allah men-jamin orang yang dermawanakan diberikan tambahan ni-kmat, dan bagi yang kikir Al-lah akan memberikan nikmatkepada kaum yang lain. Kitatahu secara konsep dasar bah-wa orang bisa menjadi der-mawan karena ia tahu bahwaapa yang ia miliki hanya titipandari Allah dan sebagian hartan-ya adalah milik orang fakir mis-kin. [Rumbadi Dalle]

Page 5: 02_

Perspektif 5Edisi X - Mei 2013

TULISAN ini adalah review sayadari beberapa artikel dan tulisantentang pengalaman Cina dalammereformasi sistem pendidikan.Dalam sepuluh tahun terakhir ini,Cina mengalami kemajuan yangsangat pesat di berbagai bidang,termasuk dalam bidang Pendidi-kan. Banyak warga asing menun-tut ilmu di Cina, termasuk wargaIndonesia. Hal ini dikarenakantidak hanya sistem pendidikan diCina yang sudah baik, tapi jugadari biaya yang cukup murahdibandingkan dengan negara lainseperti: Amerika, Inggris, Sin-gapur.

Dalam sebuah buku yang dit-ulis oleh Ling Langing (mantanWakil PM China), berjudul Edu-cation for 1.3 Biliion (PearsonEducation and China : ForeignLanguage Teaching & ResearchPress, 2005), China menjalankanreformasi pendidikan , reforma-si tersebut menyatakan bahayan-ya sistem pendidikan yang terla-lu menekankan hapalan, drilling,cara mengajar yang kaku dansistem pendidikan yang hanyaberorientasi untuk lulus ujian. Iajuga terinspirasi pemikiran Ho-ward Gardner tentang mulitipleintelligences dan antusias untukmenerapkannya dalam sistempendidikan di China. Inilahpenyebab uatama kemajuan pesatdunia pendidikan di cina.

Sikap orang Cina yang me-mentingkan pendidikan di dalamkehidupannya tela melahirkansebuah filofis orang Cina men-genai pendidikan dan pendidikanini telah lama menjaga kekuasaanCina berapa lama, sampai padamasuknya bangsa asing ke Cinayang akan merubah wajah sistempendidikan kuno di Cina.

Tradisi pemikiran falsafah diCina bermula sekitar abadke-6 SM pada masa pe-merintahan DinastiChou di Utara. Kon FuTze, Lao Tze, MengTze dan Chuang Tzedianggap sebagai pe-letak dasar dan pen-gasas falsafah Cina.Pemikiran merekasangat berpengaruhdan membentuk ciri-ciri khusus yangmembedakannya darifalsafah India dan Yu-nani.

Dalam upaya melihat bah-wa teori dan kehidupan prak-tis tidak dapat dipisah-

kan, kita perlu melihat bagaima-na orang Cina memahami hubun-gan antara teori dan praktekdalam suatu pemikiran yang ber-sifat falsafah. Kita juga perlumengetahui bagaimana teori di-hubungkan dengan kehidupannyata. Ada dua perkara yang harusdikaji dan ditelusuri secara men-dalam: Pertama, konsep umumtentang ‘kebenaran’ dalam fal-safah Cina; kedua, kemanusiaanyang dilaksanakan dalam kehidu-pan nyata dan kemanusiaan yangdiajarkan para filosof Cina dalamsistem falsafah mereka. Secaraumum pula pemahaman terhadapdua perkara tersebut ditafsirkandari Konfusianisme, yaitu ajaranfalsafah yang dikembangkan daripemikiran Konfusius. Konfusian-isme sendiri berkembang menja-di banyak aliran, di antaranyakemudian dikembangkan menja-di semacam agama, dengan ka-edah dasar dari ajaran etikanyayang dirujuk pada pandangan atauajaran Konfusius. Sebagai ajaranfalsafah pula, Konfusianisme te-lah berperan sebagai landasanfalsafah pendidikan di Cina sela-ma lebih kurang 2000 tahun la-manya. Karena itu ia benar-benardiresapi oleh bangsa Cina secaraturun temurun selama ratusangenerasi. Konfusisnismelah yangmengajarkan bahwa antara teoridan praktek tidak dapat dipisah-kan dalam kehidupan individuatau masyarakat. Dalam Konfusi-anisme, seperti dalam banyak fal-safah Cina yang lain, pemikirandiarahkan sebagai pemecahanmasalah-masalah praktis . Kare-na itu falsafah Cina cenderungmenolak kemutalakan atau pan-dangan hitam putih secara ber-lebihan. Kebenaran harus diuji

dalam peristiwa-peristiwaaktual dalam pang-

gung kehidupan,dan baru setelah

teruji ia dapatdiakui sebagaikebenaran.

A. Jen-jang Pen-didikan

Jenjangp e n d i d i -kan di Cinadengan di

Indonesiatidak jauhberbeda. Di-

m a n a

ada tingkat sekolah dasar, menen-gah, dan perguruan tinggi. Cinamengadakan pendidikan gratisselama 9 tahun inilah yang mem-buat jangkauan pendidikan di cinatidak hanya milik warga kelasatas melainkan seluruh wargacina karena dari kecil sudah di-tanamkan pendidikan dalam dirimereka.

1. Pra Pendidikan DasarAnak-anak di China memulai

pendidikan formal pada usia 3tahun dengan masuk pra sekolahyang berlangsung selam 3 tahun.Sama halnya dengan Indonesiaterdapat PAUD, dan TK namunwaktunya tidak ditentukan.

2. Pendidikan DasarDilanjutkan masuk sekolah

dasar pada usia 6 tahun. SekolahDasar di Cina berlangsung selama6 tahun dengan mata pelajaran uta-ma Bahasa China, Matematika, Se-jarah, Geografi, Sains, dan se-bagainya. Selain itu ada juga pen-didikan moral dan politik dasar.Dukungan besar juga diberikanuntuk pendidikan jasmani.

Sekolah dasar di Cina hampirsama dengan di Indonesia yaituberlangsung 6 tahun, namun ter-letak perbedaan pada pelajaran-nya. Menurut saya pelajaran diCina lebih rumit untuk anak usia6-12 tahun, biasanya di Indone-sia mata kuliah seperti geografi,sejarah, dan politik dasar diajar-kan pada sekolah menengah.

3. Pendidikan MenengahPendidikan menengah dibagi

menjadi 2 bagian yaitu pendidi-kan menengah akademis dan pen-didikan menengah kejuruan/khusus/teknik. Sekolah menen-gah akademis dibagi menjadi dualevel, yaitu junior dan senior.Level junior dimulai pada usia 12tahun dan berlangsung selama 3tahun. Untuk masuk ke tingkatsenior, mereka harus lulus tesyang akan menentukan apakahmereka dapat lanjut ke tingkatsenior atau mengikuti kelas keju-ruan. Level Senior dimulai padausia 15 tahun berlangsung sela-ma 2 atau 3 tahun. Di SekolahMenengah Senior, murid-muridmemilih untuk mengikuti kelassains atau sosial. Lulusannya di-arahkan untuk lulus Ujian MasukPerguruan Tinggi Nasional.Olahraga dan politik juga dima-sukkan ke dalam kurikulum.

Sekolah kejuruan memilikiprogram antara 2 sampai 4 tahundan memberikan pelatihan keahl-ian di bidang pertanian, manaje-

rial, ketenagakerjaan dan tek-nik. Sekolah teknik me-

nawarkan program 4 ta-hun untuk melatih

siswanya. Sekolahjenis ini diorientasi-kan untuk meme-nuhi kebutuhantenaga kerja yangterlatih. Hal inijuga ada di Indo-nesia yaitu :SMP, SMA, danSMK.

4. Pendi-dikan Ting-gi

Apap-un jenisp e n d i d i -

kan ting-ginya siswa

di Cina ha-rus lulus Uji-

an Masuk Per-guruan Tinggi Nasion-

al seperti SNMPTN yang berlang-sung pada bulan Juli dan diada-kan pemisahan antara kelas sos-ial dan sains. Penempatan juru-san ditentukan oleh hasil tes.

Pendidikan tinggi menawarkanprogram akademik dan kejuruan.Sebenarnya ada banyak universi-tas dan college di China tetapitingkatan dan kualitasnya sangatbervariasi. Beberapa yang terkenalmisalnya Beijing University danShanghai’s University. Umumnyasiswa harus menjalankan 4-5 tahununtuk mendapatkan gelar sarjana.Untuk masuk tingkat master dandoktoral, mereka juga harus lulusujian. Selain universitas ada collegeyang menawarkan 2 atau 3 tahundengan jenis pendidikan kejuruanyang setera dengan diploma dandapat meningkatkan gelarnya men-jadi sarjana.

B. Sistem PembelajaranSeperti yang sudah dikatakan se-

belumnya, bahwa Cina tidak melaku-kan konsep belajar menghafal, caramengajar yang kaku yang hanya ber-tujuan untuk lulus ujian saja. Melain-kan sistem pendekatan atau sistempembelajaran di Cina menekankanpada penguasaan materi, konsep, danpenguasaan keterampilan bagi parasiswanya dengan cara siswa diajar-kan dan diarahkan untuk memaha-mi dan mengalami suatu hal yangsedang dipelajarinya. Dengan pende-katan pembelajaran seperti ini siswalebih dapat dengan mudah mencer-na pelajaran dan pemahaman yangtelah didapatnya dapat terinternal-isasi sepenuhnya dalam diri. Selainitu sarana dan pra sarana sekolah diCina sangat mendukung proses pem-belajaran. Sistem pembelajaran inisangat baik untuk diterapkan hanyasaja di Indonesia sendiri sarananyakurang mendukung, contohnyadalam laboratorium saja banyak ter-dapat mikroskop yang rusak, hal inisangat menganggu proses pembela-jaran di laboratorium.

C. Tenaga PengajarSistem pendidikan Cina lebih

terbuka. Guru dikelompokan ber-dasarkan kualitas. Siswa bebasmengevaluasi kualitas guru se-cara objektif, mulai dari guruberkompeten sampai guru yangtidak qualified.

Pada tahun 1990, Cina memi-liki 13,45 juta tenaga pengajar den-gan perincian 5,58 juta guru SD;3,63 juta guru-guru Sekolah Me-nengah; dan 394.500 adalah gurudi Perguruan Tinggi regular.Adapun standar untuk menjadiguru di Cina adalah melalui pen-didikan dalam jabatan (inservicetraining) yang diselenggarakanoleh Perguruan Tinggi dengan bi-aya pendidikan sepenuhnya di-tanggung oleh negara.

Cina sangat menempatkan gurusebagai prioritas dalam sistem pen-didikan mereka. Selama lebih dari100 tahun, pendidikan guru secarasistematis telah dilakukan di Cinadan telah berkontribusi pada ter-ciptanya korps guru di negeri itu.Pendidikan guru di Cina saat inimenekankan pada perubahanpemikiran tentang pendidikan,konsep, materi dan metode pem-belajaran, terutama moralitas guru.Semuanya dilakukan sebagai jawa-ban atas permintaan akan penting-nya mudernisasi pendidikan, ori-entasi global, dan masa depan.

Reformasi pendidikan dankebutuhan realitas global men-dorong pemerintah Cina untukmeningkatkan kuantitas dan kual-itas guru-guru baru. Pemerintah

Cina menyediakan pendidikanyang berkesinambungan untukmeningkatkan pelayanan guru-guru sekolah, melakukan pemer-ataan guru hingga ke daerah-daer-ah terpencil, dan mendorongberkembangnya institusi pelati-han guru. Semua dilakukan se-bagai salah satu bagian yang tidakterpisahkan dari upaya memaju-kan pendidikan di Cina.

Dengan kata lain, Cinasangat mementingkan dan mem-perhatikan profesi guru sehingganantinya akan menghasilkan guruyang berkompeten , berbeda seka-li dengan di Indonesia, nasib gurudi Indonesia, nasib guru di Indo-nesia terlebih-lebih di daerah ter-pencil sangat menyedihkan dia-baikan, bagaimana mungkin men-jadikan guru yang kompoten???Bahkan saat ini banyak orangyang tidak ingin menjadi guru.

D. KurikulumReformasi yang dilakukan Ci-

na di dunia pendidikan secara lang-sung menguah kurikulum sekolahdimana ditekankan pada pengem-bangan potensi yang dimilikisiswa, kurikulum diarahkan untukmemfasilitasi potensi yang dimil-iki siswa agar berkembang opti-mal. di Cina tidak terlalu menekan-kan kepada hapalan dan orientasiuntuk lulus ujian (kognitif) karenadianggap dapat membunuh karak-ter anak, misalnya PR yang terlalubanyak, pelajaran yang terlalu be-rat, orientasi hapalan dan drilling,yang kesemuanya dapat membe-bani siswa baik secara fisik, men-tal maupun kejiwaan. Sistemsekolah di Cina mewajibkan setiapmuridnya untuk berlatih olahragaselama paling tidak satu jam sebe-lum pelajaran dimulai. Kegiatanlain seperti memasak juga menjadisalah satu bagian penting yangharus dialamai oleh siswa disamp-ing menekuni bidang seni budaya.

Sistem penilaian di Cina jugaberkaitan dengan sistem ujian.Sekolah Dasar dan Menengahmelaksanakan empat macam uji-an, yaitu : ujian semester, ujiantahunan, ujian akhir sekolah, danujian masuk SMP/ SMA. Ujianmasuk SMP terbatas pada matapelajaran Bahasa Cina dan Ma-tematika, sedangkan ujian masukSMA pelaksanaannya digabung-kan dengan ujian akhir SMP. Un-tuk masuk Perguruan Tinggi, di-lakukakn Ujian Seleksi Nasionaldengan pemisahan antara pilihanilmu science dan ilmu sosial.

Pendidikan di china meng-gunakan system kredit dan dapatmelanjutkan ke jenjang selanjut-nya apabila telah memenuhi ang-ka kredit sedangkan di Indonesia,hal tersebut dilaksanakan padajenjang perguruan tinggi

Tingkatan Pendidikan di Chinaterdapat Pendidikan khusus. Se-dangkan di Indonesia tidak adatingkatan pendidikan khusus. Mua-tan dari materi kimia yang diajar-kan lebih menekankan pada ap-likasi dan lingkungan. Sedangkandi Indonesia aplikasi dan lingkun-gan tidak begitu diutamakan.

Perbedaan yang lain terletakpada pemahaman mata pelajarandan praktiknya, China lebih me-nekankan praktiknya. Sedangkankita ketahui bersama bahwa pen-didikan di Indonesia lebih mene-kankan konsep. Di China terdap-at beberapa lembaga atau sistempenjamin mutu program Cina,lembaga tersebut termasuk lem-baga-lembaga besar.

BELAJAR DARI SISTEM PENDIDIKAN DI CINAOleh : Ir. Riky Indrakari

(Anggota Komis IV DPRD Kota Batam)

Page 6: 02_

Perjalanan 6Edisi X - Mei 2013

KKL MAHASISWA FKIP SEJARAH ANGKATAN 2012 KE KAB.

LINGGA DAN PENGENALAN IDENTITAS KEBUDAYAAN MELAYUSunu Wijayengrono

KKL mahasiswa FKIP SejarahAngkatan 2012 ke KabupatenLingga pada 18-20 April men-inggalkan kisah pengalamandan rasa suka cita bagi maha-siswa sejarah yang terlibat.Bayangkan saja, dengan ‘han-ya’ menyandang status maha-siswa, justru memperolehsambutan hangat, ramah, danantusias dari masyarakatLingga, terutama Dinas Kebu-dayaan dan Pariwisata Kabu-paten Lingga.”Kami tak men-yangka sambutannya sepertiini, jujur saja kami merasa ter-sanjung dan terhormat” ujarAfan Machtar selaku ketuapanitia pelaksana KKL danorang yang paling bertang-gungjawab dalam sukses-nyaacara ini.”Kami juga men-gucapkan beribu-ribu teri-makasih kepada masyarakatLingga, khususnya seluruh ja-jaranDinas Kebudayaan danPariswisata”.Ucapan saudaraAfan spontan diamini olehmahasiswa lainnya.Bahkanbanyak di antaranya justrumenyesalkan mengapa acaraini hanya berlangsung 3 harisaja, “apa jumlah harinya tidakbisa lebih dari 3 hari?” tutursejumlah mahasiswa.

Antusias mahasiswa FKIPSejarah Angkatan 2012me-mang tidak berlebihan. Bay-angkan saja, sambutan ramahdan hangat Dinas Kebudayaandan Pariwisata memang san-gat menyentuh hati maha-siswa dan dosen yang terlibatdalam KKL.Sejak penyambu-tan pada saat kedatangan,hidangan juadah khas Melayudalam acara perkenalan DinasKebudayaan dan Pariwisatakabupaten Lingga, SekapurSirih dan sambutan KepalaDinas Kebudayaan dan Pari-wisata, Drs. Junaidi, KetuaLAM Kab. Lingga, H. Raja , danMUI Kab. Lingga, , di lobi ho-tel Lingga Pesona, hingga pe-nyediaan transportasi berupabis dan mobil dinas guna men-gantar seluruh kebutuhanKKL mahasiswa. Tak berlebi-han kiranya jika seluruh pe-serta KKL mengucapkan:“TERIMAKASIH DINAS KE-BUDAYAAN DAN PARIWISA-TA KABUPATEN LINGGA”.

MENGAPA KKL DINEGERIBUNDA TANAH MELAYU?

Di samping kisah suka citaselama KKL mahasiswa FKIPSejarah Angkatan 2012, pemi-

lihan Kabupaten Lingga se-bagai tujuan pemilihan KKLtentu tak lepas dari berbagaipertimbangan, khususnyapertimbangan akademis. Se-bagai satu-satunya lembagaresmi pendidikan tinggidiProvinsi Kepulauan Riauyang menempatkan sejarahsebagai bidang kajiannya, takdapat dipungkiri bahwa FKIPUnrika memiliki tanggungjawab guna mengkaji danmemperkenalkan sejarah dankebudayaan di dalam ruanglingkup Provinsi KepulauanRiau. Dengan kata lain, Pro-gram Studi FKIP Sejarah Un-rika selain berfungsi sebagailembaga tinggi pencetak gu-ru-guru sejarah professional,juga memiliki peran dan tang-gung jawab sebagai tempatpengkajian sejarah dan kebu-dayaan di dalam ruang lingk-up Provinsi Kepulauan Riau.Minimnya kajian kesejarahandan kebudayaan di ProvinsiKepulauan Riau, khususnyakebudayaan Melayu, menye-babkan kosongnya penge-tahuan kesejarahan dan kebu-dayaan itu sendiri.Kondisi initentu menimbulkan ketimpa-ngan dimana pengetahuanmahasiswa dan bahan ajarlebih didominasi oleh sejarahnasional yang menonjolkanperan masyarakat Jawa seh-ingga seolah-olah menempat-kan masyarakat di dalam ru-ang lingkup Provinsi Kepu-lauan Riau tak memiliki se-jarah dan budayanya sendiri.Melaluipengalaman KKL keKabupaten Lingga inilah just-ru menunjukkan bahwa begi-tu kayanya sejarah dan kebu-dayaan masyarakat Kepulau-an Riau, terutama masyarakat

Melayu sebagai peletak dasarfondasi sosio kultural di wila-yah ini atau setidaknya maha-siswa Prodi Pendidikan Se-jarah dapat berperan sebagaiduta dalam memperkenalkansejarah dan kebudayaan localkepada peserta didik di dalamera otonomi daerah saat kini.Hal ini berguna untuk mem-berikan sumbangsih ProdiPendidikan Sejarah Unrikadalam penelusuran identitassosial dan budaya Melayu.

Selain alasan akademis,alasan lainnya yang patut di-pertimbangkan adalah kedu-dukan Kabupaten Lingga,khususnya Pulau Linggadalam struktur sejarah dankultural dalam ruang lingkupKepulauan Riau.Menurut TriTarwiyani, M.Phil., dosenFKIP Sejarah Unrika, “Linggamerupakan wilayah historispenting tidak hanya dalamruang lingkup Provinsi Kepu-lauan Riau, tetapi juga memil-iki kedudukan pentingdalamidentifikasi kultural Melayu,bahkan dalam relasi Indone-sia, dan juga Kawasan Asia

Tenggara”. Argumen tersebutbukanlah tak berdasar. Ber-dasarkan catatan sejarah, wi-layah Kepulauan Lingga me-mang telah dikenal sejak lamamelalui catatan pertamabangsa Eropa di Nusantaraoleh Tomi Pires di tahun 1512.Bahkan, studi antropologisdan kesustastraan folklor ma-syarakat Melayu baru-baruini menunjukkan keterkaitanerat wilayah Kepulauan Ling-ga jauh ke belakang ke masakejayaan Kerajaan Sriwijaya.Peran Lingga sebagai wilayahpenting diaspora kekuasaanSriwijaya di wilayah Seme-nanjung. Seiring perjalananhistoris, wilayah KepulauanLingga juga menjadi salah satupusat kekuasaan KesultananLingga-Riau dengan mening-galkan begitu banyak bukltidan peninggalan sejarah ter-kait dengan kejayaannya dimasa silam.Hal inilah yang ke-mudian menempatkan Kabu-paten Lingga sebagai wilayahKKL dalam pengenalan se-jarah dan kebudayaan lokal didalam ruang lingkup geopoli-

tik Provinsi Kepulauan Riau.KKL LINGGATamaddun atau keagun-

gan sejarah Kesultanan Ling-ga-Riau sendiri memang takdapat dibantah lagi ketika pe-serta KKL diperkenalkan ke-pada obyek-obyek dan kisahkesejarahan Negeri BundaTanah Melayu.Tidak ada wila-yah lain di Provinsi Kepu-lauan Riauyang memiliki be-gitu banyak situs-situs se-jarahseperti Pulau Lingga.Akan tetapi alangkah baiknyajika disampaikan pula kegia-tan KKL mahasiswa ProdiPendidikan Sejarah UnrikaAngkatan 2012 di Kab.Linggayang meninggalkan banyakkenangan suka cita.

Rombongan KKL berang-kat dari titik mula, KampusUnrika Batam dan pergi kepelabuhan Tanjung Punggur,Batam, pada pukul 08.30.Set-ibanya di pelabuhan TanjungPunggur, tanpa diduga rom-bongan disambut oleh jajaranDinas Perhubungan Kota Ba-tam berserta Kepala PolisiPelabuhan Tanjung Punggur.Beruntung bagi kami, rom-bongan mendapat arahan da-lam hal keberangkatan danjadwal kapal menuju PulauSingkep.Kesempatan inipuntak disa-siakan oleh rombon-gan KKL untuk berfoto bersa-ma jajaran Dinas Perhubun-gan dan Kepala Polisi Pelabu-han. Terimakasih kami sam-paikan kepada jajaran DinasPerhubungan Kota Batam,khususnya di Pelabuhan Tan-jung Punggur.Setelah melaku-kan perjalanan selama 4,5 jammenuju Pelabuhan TanjungJaloh di Pulau Singkep, tanpadiduga kapal angkutan kamidipepet oleh sebuah kapal di-nas dan rombongan KKL di-perkenalkan agar kami takperlu turun di pelabuhan, teta-pi langsung menuju kapalyang disiapkan oleh Pemerin-tah Daerah Kab. Lingga. Rom-bongan segera memasuki ka-pal tersebut dan beruntungbagi kami bahwa banyaknyajumlah kursi yang kosong da-pat dimanfaatkan oleh pen-duduk yang kebetulan berto-lak ke Pulau Lingga.

Setibanya kami di Pelabu-han Tanjung Buton, PulauLingga, tanpa diduga dan di-perhitungkan sebelumnyakami disambut oleh rombon-gan Kepala-Kepala Bidang danSekertaris Daerah DisbudparKab.Lingga dengan menggu-nakan pakaian Songket khasMelayu.Tentu saja, situasi inimembuat banyak peserta diantara rombongan merasakikuk karena sambutan luarbiasa ini.Rombongan pun takmenyia-nyiakan momen iniuntuk berfoto bersama den-gan latar Gunung Daik.Selainitu Disbudpar Kab. Linggajuga menyediakan transporta-si berupa satu unit bus, satuunit mobil pengangkut ba-rang, serta unit kendaraan di-nas guna dosen pembimbing.Kami segera dibawa ke Kan-tor Disbudpar Kab.Lingga dan

Page 7: 02_

Potret Perjalanan 7Edisi X - Mei 2013

disambut oleh Kepala DinasKebudayaan dan Pariwisata,Drs. Junaidi.Rombongan jugadisajikan makanan khas Mel-ayu yang sangat menggugahselera berupa Langsa, NasiLemang, dan Putu Mayang,beserta es sirup yang sangatmenyegarkan.Rombongandiberitahukan bahwa kamikami dianjurkan agar kami kepenginapan terlebih dahuluuntuk kemudian akan melan-jutkan sambutan sekapur sir-ih di lobi hotel Lingga Pesonapada pukul 19.30. Hal ini ten-tu saja membuat panitia pel-aksana KKL dan rombongankikuk atas sambutan tak ter-duga ini.Panitia KKL segeraberlatih guna mengadakanpersiapan dalam acara resmitersebut.Kekaguman kamiatas sambutan hangat dan ra-mah Disbudpar Kab. Linggasegera berlanjut dengan TariPersembahan diiringi denganalunan merdumusik tradis-ional Melayu yang dimainkanoleh 4 orang berupa 2 buahrebana, sebuah biola, dan se-buah akordion. Tari persem-bahan disajikan oleh 5 orangpenari wanita dengan seorangpenari pembawa kotak kapursirih. Dengan balutan pakaianSerampang Duabelas nanindah,keelokan para penarimemang tak dapat disangkallagi sebagaimana keanggunanwanita-wanita Melayu um-umnya. Dalam acara sambu-tan ini kami memperoleh doadari MUI Kab. Lingga, sambu-tan Ketua Lembaga Adat Mel-ayu (LAM) Kab.Lingga, Haji

Raja Husin, serta sambutanBupati Kab. Lingga, H. Dairi,yang diwakili oleh Kepala Di-nas Kebudayaan dan Pariwi-sata Kab. Lingga, Drs. Junaidi.

Keesokan harinya, rom-bongan KKL melakukan aktiv-itas kuliah tentang Kab.Linggasebagai Negeri Bunda TanahMelayu.Kami disambut olehjajaran Disbudpar Kab.Linggamelalui kehadiran Kepala Sek-si Sejarah Disbudpar, Bp. Sam-su, serta jajaran DisbudparKab.Lingga yang berperan se-bagaipemandu sekaligus‘Guru Sejarah’ Negeri BundaTanah Melayu, Bp. Lazuardi.Pengetahuan dan pemaha-man beliau, serta keramahandan kehangatannya memberipencerahan dan keakrabanrombongan KKL.Dinas Kebu-dayaan dan Pariwisata mem-beri fasilitas transportasi bagiseluruh anggota rombongan.Pertama-tama rombonganKKLmengunjungi Situs IstanaDamnah, beserta replika Is-tana beserta pendoponyayang dibangun oleh LAM. Ke-mudian dilanjutkan ke Bilik44 yang terletak di sebelah si-tus Istana Damnah hinggasiang hari. Rombongan kemu-dian mengunjungi Majid Sul-tan Lingga, dan Pasar Kam-pung Cina di sisi Sungai Daik.Selepas sholat Dzuhur, rom-bongan bersitirahat dipenginapan.Acara untuk kun-jungan kedua,kajian, dan tu-gas KKL di Situs Istana Dam-nah tertunda hingga jam14.30 karena hujan meng-guyur Kota Daik. Setelah itu

rombongan dibagi 3 kelom-pok guna mengkaji situs Ista-na Damnah berupa kajianatas drainase (saluran pengai-ran), tiang pondasi, dan sisa-sisa ubin.Ketiga tugas terse-but bertugas guna melengka-pi kekurangan atas kajianarkeologis Istana Damnah yangtelah ada.Setelah pengambilandokumentasi dan pencatatan,rombongan KKL diberi kebe-basan untuk berenang danmandi di pemandian LubukPapan yang kebetulan terle-tak di samping Istana Dam-nah. Tak ayal lagi, acara inidipenuhi oleh keceriaan rom-bongan KKL dalam melepas-kan penat mereka hingga pu-kul 17.00, dan kemudian

kembali ke penginapan gunapersiapan pulang keesokanharinya.

Ketika perjalanan kemba-li, banyak mahasiswa yangmerasa menyesal, mengapaKKL ini hanya terjadi selama3 hari.Tak hanya itu, banyakdi antara mahasiswa inginkembali mengunjungi PulauLingga yang indah, tenang,dan damai tersebut. Sambu-tan hangat tentu sangat ber-bekas di antara mahasiswadengan melihat-lihat kembalidokumentasi dan foto-fotokeceriaan mereka selama ak-tivitas KKL.Setibanya di Ba-tam, rombongan segera be-ranjak guna membubarkandiri di titik awal mereka be-rangkat, yaitu kampus Unri-ka Batam.

INPUT DAN OUTPUT KKLKKL Mahasiswa Prodi

Pendidikan Sejarah UnrikaBatam Angkatan 2012 tentudiharapkan memberi hasil danmanfaat akademis sebagaim-ana direncanakan.Pembagiantugas mahasiswa KKL kedalam tiga kelompok atas ka-jian dan komparasi saluranpengairan, tiang pondasi, danubin Istana Damnah denganistana-istana atau keraton laindi Indonesia tentu memberimanfaat besar bagi maha-siswa. Peserta KKL diharap-kan bahwa fenomena istanadan keraton kesultanan ataukerajaan tradisional tidakhanya memiliki kesamaan,tetapi juga mampu memberiide bagi mahasiswa atas pe-ngembangan tata ruang, letak,dan pembayangan Istana

Damnah. Di sisi lainKKL jugasangat berguna untuk men-guak perlahan-lahan dari tataruang ibukota KesultananLingga-Riau yang tertutupoleh masa lalu sehingga mem-beri sumbangsih bagi upayapenelusuran sejarah Kesul-tanan Lingga-Riau.Dalam up-aya memberi pertanggung-jawaban akademis kepadarancangan KKL tersebut, ma-ka rombongan KKL berupayauntuk membuat suatu semi-nar guna publikasi singkatmengenai sejarah dan kebu-dayaan Kesultanan Lingga-Riau.Kajiannya tentu diper-luas seiring dengan penemu-an-penemuan data-data ter-baru berkenaan dengan tataruang ibukota KesultananLingga-Riau lainnya, khusus-nya Ibukota Kesultanan Ling-ga-Riau lama di Kuala Daik.Rombongan berupaya jugaguna menghadirkan kehadi-ran pemakalah dari pihak Dis-budpar Kab.Lingga gunamemberi pencerahan atas se-jarah dan kebudayaan Lingga.Upaya ini tentunya sangatbermanfaat, khususnya jikadihadirkan di Kota Batam,karena inilah momen tepatguna memperkenalkan Kab.Lingga sebagai Negeri BundaTanah Melayu, agar pemaha-man dan pengetahuan ini da-pat dikenal secara luas tidakhanya kepada masyarakatMelayu di Kepulauan Riau,tetapi juga bagi seluruh pen-duduk Kepulauan Riau agarmenghargai dan menghormatiwarisan-warisan leluhur pen-duduk KepulauanRiau.

Page 8: 02_

Advertorial 8Edisi X - Mei 2013

Page 9: 02_

Advertorial 9Edisi X - Mei 2013

Page 10: 02_

Snapshot 10Edisi X - Mei 2013

BEM dan SEMA FKIP UNRIKAHarus Menjadi PenampungAspirasi MahasiswaLEMBAGA Kemahasiswaan tertinggi di Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau Kepulauanakhirnya dilantik setelah melewati proses yang panjang.

Pelantikan SEMA dan BEM Fkip UNRIKA periode2013-2014 yang diselenggarakan di Auditorium UNRI-KA tersebut, di hadiri oleh Dekan, para dosen sertamahasiswa Fkip Unrika dan segenap mahasiswa un-dangan dari berbagai fakultas dan UKM Se- UNRIKA.

Dekan FKIP UNRIKA Dalam sambutannya mengharap-kan Lembaga Kemahasiswaan FKIP UNRIKA kedepan da-pat menunjukkan eksistensinya sebagai mahasiswa,mampu berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan positif.

"BEM dan SEMA FKIP UNRIKA harus mampu men-jadi penampung aspirasi mahasiswa serta menjadiwadah untuk segala bentuk kegiatan kemahasiswaanyang positif di FKIP UNRIKA."

BEM dan SEMA FKIP UNRIKA juga diharapkan tidakhanya menaruh semangat pada saat pelantikan saja,namun kedepannya seluruh pengurus BEM dan SEMAunrika harus menjalankan program kerja dan bertann-gungjawab atas sumpah jabatan yang diemban.

Pelantikan tersebut diharapkan agar seluruh pen-gurus SEMA maupun BEM dapat bersinergis dalam ker-ja-kerja kelembagaan serta mampu menjadi pemersatubagi seluruh mahasiswa di FKIP maupun seluruh ma-hasiswa di lingkungan UNRIKA. kedepannya disamp-ing menjadi kiblat pergerakan sosial bagi mahasiswaFKIP UNRIKA juga diharapkan mampu berkontribusilebih untuk perbaikan citra institusi.

Pelantikan yang diakhiri dengan acara seminar aka-demik tersebut juga dihadiri oleh Presiden BEM UNRI-KA serta organisasi Internal dan Eksternal lainnya

Mendongkrak KembaliSemangat Olahraga ParaPelajarPENYERAHAN hadiah pemenang Turnamen Voli UN-RIKA Cup 2013 yang diikuti pelajar SLTA se-Kota Batam,berlangsung meriah pada malam anugerah yang dige-lar di Auditorium Universitas Riau Kepulauan, Batam.Sabtu (20/Maret/2013).

Junaidi,SH Ketua Panitia, dalam sambutannya men-yampaikan rasa terimakasihnya atas apresiasi sekolahse-Kota Batam yang mengikuti turnamen tersebut. Di-rinya berharap kegiatan ini dapat mendongkrak kemba-li semangat, bakat dan minat para pelajar di bidangolahraga agar lebih meningkat lagi.

"Terimakasih kepada seluruh peserta yang telahmengikuti turnamen voli Unrika Cup 2013, semogakegiatan ini dapat mendongkrak kembali semangatolahraga bagi para pelajar, kaum muda yang akan men-jadi generasi penerus nantinya".

Sementara dalam sambutan yang disampaiakan Ke-tua Yayasan Perguruan Tinggi Batam, DR.H.AmarullahNasution, beliau menyampaiakn rasa terimakasih yangsama atas partisifasi sekolah SLTA se-Kota Batam yangtelah mengikuti turnamen tersebut. Beliau mengatakanbahwa turnamen yang telah selesai diselnggarakantersebut merupakan simbol pengabdian kampus Uni-versitas Riau Kepulauan kepada masyarakat.

"turnamen ini adalah simbol pengabdian Unrikakepada masyarakat, kami sangat mendukung seman-gat anak-anak dalam bidang olahraga, dan ini harus ter-us ditingkatkan untuk mencetak generasi penerus yangberbakat dalam bidang akademik maupun olahraga.

Tidak hanya sebatas ucapan terimakasih, Ketua Ya-yasan Perguruan Tinggi Batam dengan dibantu panitiapelaksanapun membagikan hadiah bagi para pemenangturnamen pada malam anugerah tersebut.

Beragam piala dan hadiah lainnya yang dibagikandiharapkan mampu menumbuhkembangkan mentaldan semangat para pelajar untuk berkreatifitas dan ter-us berusaha menjadi yang terbaik. Acara yang dihadirihampir tiga ratusan mahasiswa Unrika dan peserta tur-namen yang didampingi guru-guru dari masing-mas-ing SLTA tersebut,berlangsung meriah dengan pem-bagian hadiah sambil diiringi beragam hiburan yangsediakan panitia hingga penghujung acara.

JOHANSYAH, Kepala DepartemenAdvokasi BEM Fakultas Hukum UN-RIKA sebut rencana kenaikan BBMmerupakan salah satu contoh mengi-kuti atau menuruti hawa nafsu dalamskala besar. Dirinya menilai rencanapemerintah untuk menaikan hargabahan bakar minyak jelas bertentan-gan dengan agama.

"Dengan adanya kebijakan kenai-kan harga BBM saya menyebutnyaterdapat prinsip yang bertentangandengan nilai-nilai keislaman, itumenandakan kita tidak mematuhi atu-ran islam atau mengikuti hawa naf-su." tutur mahasiswa semester IVFakultas Hukum Unrika tersebut ke-pada THINK.

Johansyah, dalam pandangannyamenilai rencana kenaikan bbm haramkarena air, padang rumput dan apiadalah milik umum. terlebih lagi di-rinya menilai hal tersebut sangatmenyalahi syareat islam dalam halkepemilikan sumber daya alam.

"air, padang rumput dan api ad-alah milik umum, bbm dari mana ?kalau dilihat kepemilikan dalam is-

lam itu di atur tidak boleh sesukan-ya." ujarnya

Laki-laki yang saat ini menjabatsebagai Kepala Departemen Advoka-si BEM Fakultas Hukum UNRIKAtersebut juga menyebutkan bebera-pa dalil yang menyinggung tentangrencana kenaikan BBM yang di-nilainya haram.

"Apa yang diberikan Rasul kepad-amu, maka terimalah Dan apa yangdilarangnya bagimu, maka tinggal-kanlah Dan bertakwalah kepada Al-lah, Sesungguhnya Allah amat kerashukumannya. [QS Al-Hasyr : 7],

"Manusia itu berserikat atau (pun-ya andil) dalam 3 perkara, yaitu air,padang rumput, dan api(BBM, gas, lis-trik dsb) [HR Ahmad dan Abu Dawud]."

Dirinya juga mengatakan penger-tian kepemilikan umum sumber dayaalam yang dikelola oleh Negara,sepenuhnya diserahkan untuk rakyattanpa boleh sepersenpun diambiloleh Negara.

Sementara tentang cara bagaima-na pengolahan bahan mentahnya, Jo-hansyah menilai seharusnya pemer-intah cukup hanya menyewa tenagaahli untuk mengolah BBM, bukanmenyerahkan sepenuhnya.

"kalau BBM itu bayar, ya hanyauntuk biaya produksi saja yang dibe-bankan untuk masyarakat, biayaproduksi itu saya jamin ndak sam-pai 4500 dan kelewatan kalau sam-pai di naikkan" tutupnya

Mahasiswa Fakultas Hukum UnrikaHaramkan Kenaikan BBM dengan Dalil

Johansyah

BADAN Eksekutif MahasiswaFakultas Hukum UNRIKA beker-jasama dengan LPMP (LembagaPeduli Masyarakat Pesisir)menggelar Seminar bertemakan“Sempena Wawasan KelautanAkhir Tahun Tingkat Mahasiswadi Provinsi Kepulauan Riau” diAuditorium UNRIKA.

Yohansyah Ketua Panitia, me-ngungkapkan bahwa seminaryang dihadiri oleh 130 maha-siswa-mahasiswi se-Kota Batamtersebut, bertujuan untuk me-nambah wawasan mengenai ke-lautan mahasiswa Kepri khusus-nya di Pulau Batam untuk terusdibahas dan di diskusikan seh-ingga kedepannya mahasiswaKepri yang diharapkan sebagaipenerus bangsa mampu menge-nali daerahnya dan mampu mem-berikan kontribusi positif darisegi kelautan demi kesejahteraandan kemakmuran masyarakatKepri.

"Hal ini harus terus di bahasmengingat Kepri yang luasnyalebih dari 2/3 (dua pertiga) ad-alah laut yang menyimpan ke-kayaan yang tidak terhingga,tinggal bagaimana bagaimana

peran pemanfaatan sumber dayakelautan mampu memberikanperan yang besar baik di bidangindustri, pangan, energi dan ban-yak lainnya”. Ujar YohansyahSelaku Ketua Panitia Seminar.

Hal senada juga disampaiakanGubernur BEMF Hukum UNRI-KA, Jurado Siburian. Jurado men-gatakan bahwa “BEMF Hukumakan selalu mengadakan kegia-tan-kegiatan yang bermuatanpositif dan edukatif karena Se-bagai calon pemimpin masa de-pan, mahasiswa haruslah memil-iki pengetahuan yang luas, skill,kemampuan managerial, dan ke-mampuan lainnya yang diperlu-kan seorang pemimpin masadepan.

"Karena permasalahan yangakan dihadapi untuk masa depanjauh lebih sulit dan kompleks, ter-utama di Provinsi Kepri inikhususnya Kota Batam". TuturJurado

AKP. Harris,Kepolisian Perai-ran Kepri yang menjadi pembic-ara dalam seminar tersebut,menjelaskan tentang bagaimanacara menjaga potensi keluatanKepri sesuai dengan peran maha-

siswa. Dalam materinya dirinyamengungkapkan betapa pent-ingnya peran mahasiswa dalammengontrol dan menjaga poten-si laut kepri dengan melakukanberbagai macam penelitian danriset.

Sementara Tomy Selaku Ket-ua LPMP menjelaskan dan me-motivasi mahasiswa agar men-jalankan peran mahasiswa se-bagai agent of contol dalam men-jaga potensi kelautan.

“Sudah banyak kegiatan yangkami lakukan dalam hal mewu-judkan rasa kecintaan serta ke-pedulian kami terhadap masya-rakat pesisir, karena sesungguh-nya apabila kita betul-betul me-manfaatkan potensi kelautankita secara maksimal maka bu-kan tidak mungkin kita akanmenjadi negara makmur sepertijepang yang sudah sangat baikdalam pemanfaatan potensi ke-lautannya dan sekarang kamijuga mengajak mahasiswa yangmerupakan agent of control un-tuk bersama-sama menggaliserta menjaga potensi keluatanKepri khususnya Batam”, UjarTomy Selaku Ketua LPMP.

BEM FH UNRIKA Gelar SeminarPeduli Masyarakat Pesisir

PARA pemenang volly berfoto bersama ketua yayasanPerguruan tinggi Batam,DR.H.Amarullah Nasution

Page 11: 02_

Agresif 11Edisi X - Mei 2013

Pemekaran Jangan Menjadi TrendOleh: Yustinus Farid Setyobudi, S.IP, MPA1

SEJAK orde reformasi, pelaksanaan ot-onomi daerah diharapkan mampu men-jadikan daerah lebih maju dan pelayan-an pemerintah kepada masyarakat leb-ih efektif dan efisien. Pemerintah daer-ah diberikan hak dan kewenangan un-tuk mengatur urusan rumah tangganyasendiri, sehingga dapat mengurangi sen-tralistik yang ada di pemerintah pusat.Dengan adanya Undang-Undang No. 32tahun 2004 tentang Pemerintahan Daer-ah, semakin menunjukkan bahwa pe-merintah pusat ingin menjadikan daer-ah sebagai ujung tombak sistem pemer-intahan.

Selain pelimpahan kewenangan uru-san pemerintahan dari pusat ke daerahyang diatur dalam UU 32/2004, UU terse-but juga membuka kran kepada daerahtentang pemekaran daerah, baik padatingkat propinsi, tingkat kabupaten/kota,maupun tingkat kecamatan. Dengan hara-

pan pelayanan kepada masyarakat lebihefisien dan efektif, karena administrasipemerintah lebih terjangkau jaraknya olehpemerintah dan tidak memakan waktuyang lama.

Berdasarkan data KementerianDalam Negeri, pemekaran daerah yangterjadi di Indonesia sejak orde reforma-si telah terbentuk 205 daerah otonombaru, yaitu 7 provinsi, 164 kabupaten,dan 34 kota. Ada 524 daerah otonomsaat ini terdiri atas 33 provinsi, 398kabupaten, dan 93 kota. Persyaratanpembentukan daerah telah diatur dalamPP N0.129 Tahun 2000 tentang Per-syaratan Pembentukan dan Kriteria Pe-mekaran, Penghapusan dan Pengga-bungan Daerah selanjutnya diganti den-gan PP 78 Tahun 2007 tentang hal yangsama. Persyaratan yang diatur dalamkedua PP ini sebetulnya cukup ketat,tetapi dalam satu dasawarsa terakhir

usulan pemekaran cenderung tidak terk-endali.

BATAM DITENGAH PEMEKARANWILAYAH

Dengan adanya rencana pemekaranwilayah di Batam, yaitu dengan pemeka-ran Kecamatan yang dulu hanya 12

akan menjadi 21 Kecamatan men-imbulkan berbagai reaksi di

masyarakat, khususnya di kalan-gan akademisi. Secara menyelu-

ruh ini merupakan kemajuanbagi Batam sebagai daerahyang baru berkembang, namundisisi lain akan menjadikantanda tanya besar bagi Pemer-intah Kota Batam. Tanda tan-ya itu adalah sanggup tidakdalam pemekaran ini baik se-cara finansial maupun admin-istrasi ditanggung oleh Pemer-intah Kota Batam denganAPBDnya. Jangan sampai den-gan pemekaran yang rencanaawalnya adalah untuk lebihmengefektifkan pelayanan kepa-

da masyarakat, bisa berubahmenjadi beban bagi Pemerintah

Kota Batam dibelakang besok.Melihat kondisi Batam saat ini me-

mang membutuhkan pelayanan yang ce-pat kepada masyarakat, belum lagipredikat yang disandang bahwa Batamsalah satu daerah dengan pembangun per-adaban manusia. Artinya Batam memil-iki daya tarik bagi masyarakat dari luarBatam untuk mengadu nasib di “PulauKalajengking” ini. Jika penduduk Batamsemakin bertambah maka secara tidaklangsung pelayanan yang akan dituntutmasyarakat akan bertambah dalam kuan-titasnya. Misalnya di kecamatan yang bi-asanya hanya melayani 100 orang dalampengurusan dokumen/perizinan dalamberbagai bentuk, maka bisa jadi akanbertambah 2 kali lipat jumlah orangdalam per harinya jika penduduk diBatam semakin bertambah.

Namun semua itu seharusnya men-jadi perhatian bagi Pemerintah Kota Ba-tam, khususnya Walikota, bahwa yang

dibutuhkan Batam saat ini bukan pe-mekaran wilayah. Sampai detik ini,dengan 12 Kecamatan saja secara kese-luruhan ternyata birokrasi pemerintahmasih bisa memberikan pelayananmasyarakat dengan baik. Seharusnyayang menjadi perhatian Pemerintah Kotaadalah pelayanan yang diberikan dalamdunia pendidikan. Sebagai contoh ma-sih banyak siswa yang tinggal di pulau-pulau yang berada diluar daratan Batamyang harus berangkat ke sekolah harusdengan melepas sepatunya, kemudiansetelah menyebrang dari pulau tempatdia tinggal dan sampai di daratan, barumereka memakai sepatunya karenatakut basah atau kotor, serta tak jarangdari mereka menggunakan sepatunya didepan sekolah. Hal ini menunjukkanbahwa pemerintah kota masih belumfokus terhadap apa yang menjadi prior-itas dalam pengembangan Batam kede-pannya. Untuk akses menuju sekolahsaja, para pelajar harus berjuang ekstraagar bisa sampai disekolah. Yang lebihmemprihatinkan lagi adalah sarana an-gkutan umum untuk para pelajar, diwilayah Barelang dan Punggur misaln-ya, masih banyak siswa yang harus ber-jalan kaki untuk menuju ke sekolah, tidakjarang mereka mencari tumpangan mo-bil pribadi untuk bisa sampai disekolahkarena minimnya angkutan umum. Halitu tidak akan terjadi apabila di daerahBarelang dan Punggur diberi fasilitasangkutan yang khusus untuk pelajar dantanpa memungut biaya (gratis).

Saat ini seharusnya PemerintahKota Batam sudah mulai memetakanmana yang menjadi prioritas dalampembangunan untuk Batam kedepan-nya. Batam mau menjadi Kota Pariwi-sata, atau Batam mau menjadi KotaPendidikan, maupun Batam mau men-jadi Kota Industri, dan atau Batam maumenjadi Kota Budaya Melayu, sehing-ga Batam akan memiliki kekhasan ataunilai lebih seperti daerah-daerah laindi Indonesia, misalnya Malang KotaApel, Jogja Kota Gudeg, PekalonganKota Batik, dan sebagainya.

Dora dan Novi Wakili UnrikaIkuti Lomba Olimpiade MIPA

Nasional di PekanbaruMAHASISWA dari Universitas Ri-au Kepulauan Batam masing-mas-ing Dora Detrina Hutagalung dariFKIP Matematika dan Nofi Safitridari FKIP Biologi berhasil mewak-ili Unrika dalam lomba OlimpiadeNasional antar Perguruan Tinggi(ON PT) yang diselenggarakan ko-pertis wilayah X, Senin dan Selasa (29 dan 30 April 2013 lalu) di HotelMutiara Merdeka Pekanbaru.

Babak penyisihan keduaOlimpiade tersebut diikuti olehratusan mahasiswa yang berasaldari kampus PTS maupun PTSdari Padang, Pekanbaru, Batam,Tanjung Pinang.

"kegiatan yang rutin diseleng-garakan setiap tahun ini diharap-kan mampu menjaring maha-siswa dari kopertis wilayah Xuntuk dapat mewakili hingga ke

tingkat nasional di babak ketiga"demikian disampaikan Rumenda,perwakilian dari kopertis disela-sela kegiatan tersebut.

Rumenda menambahkan ren-cana kegiatan penyisihan kopertiswilayah X ini akan digelar di Batamuntuk tahun 2014 mendatang.Dikesempatan berbeda, pendamp-ing yang sekaligus dosen Unrika,Tb Pamungkas, S.Si, M.Sc juga men-yampaikan harapan besarnya Un-rika mampu lolos hingga ke selek-si nasional yang akan di selenggar-akan di Jogjakarta bulan depan, na-mun yang jelas kegiatan yang barudiikuti pertama kalinya ini, dapatdigunakan sebagai wacana untukmelaksanakan pembinaan ter-hadap mahasiswa berpotensi agarmendapatkan kesempatan di olim-piade serupa.***

SILATURRAHMI Civitas Akademika Unrika Dengan Wakil Gubernur Kepri DR.H.Soerya Respationo, SH, MH

Page 12: 02_

Sosok 12Edisi X - Mei 2013

KI Hajar Dewantara Lahir di Yogy-akarta pada tanggal 2 Mei 1889.Ter-lahir dengan nama Raden MasSoewardi Soeryaningrat. Ia berasaldari lingkungan keluarga kratonYogyakarta. Raden Mas SoewardiSoeryaningrat, saat genap berusia40 tahun menurut hitungan TahunCaka, berganti nama menjadi Ki Had-jar Dewantara. Semenjak saat itu, iatidak lagi menggunakan gelar ke-bangsawanan di depan namanya.Hal ini dimaksudkan supaya ia dap-at bebas dekat dengan rakyat, baiksecara fisik maupun hatinya.

Perjalanan hidupnya benar-be-nar diwarnai perjuangan dan peng-abdian demi kepentingan bangsan-ya. Ia menamatkan Sekolah Dasar diELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemu-dian sempat melanjut ke STOVIA(Sekolah Dokter Bumiputera), tapitidak sampai tamat karena sakit. Ke-mudian ia bekerja sebagai war-tawan di beberapa surat kabar ant-ara lain Sedyotomo, Midden Java,De Express, Oetoesan Hindia, Ka-oem Moeda, Tjahaja Timoer danPoesara. Pada masanya, ia tergolongpenulis handal. Tulisan-tulisannyasangat komunikatif, tajam dan pa-triotik sehingga mampu membang-kitkan semangat antikolonial bagipembacanya.

Selain ulet sebagai seorang war-tawan muda, ia juga aktif dalam or-ganisasi sosial dan politik. Padatahun 1908, ia aktif di seksi propa-ganda Boedi Oetomo untuk menso-sialisasikan dan menggugah kesada-ran masyarakat Indonesia padawaktu itu mengenai pentingnyapersatuan dan kesatuan dalam ber-bangsa dan bernegara.

Kemudian, bersama Douwes De-kker (Dr. Danudirdja Setyabudhi)dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, iamendirikan Indische Partij (partaipolitik pertama yang beraliran na-sionalisme Indonesia) pada tanggal25 Desember 1912 yang bertujuanmencapai Indonesia merdeka.

Mereka berusaha mendaftarkanorganisasi ini untuk memperoleh sta-tus badan hukum pada pemerintahkolonial Belanda. Tetapi pemerintahkolonial Belanda melalui GubernurJendral Idenburg berusaha mengha-langi kehadiran partai ini denganmenolak pendaftaran itu pada tang-gal 11 Maret 1913. Alasan penola-kannya adalah karena organisasi inidianggap dapat membangkitkan rasanasionalisme rakyat dan menggera-kan kesatuan untuk menentang pe-merintah kolonial Belanda.

Kemudian setelah ditolaknyapendaftaran status badan hukumIndische Partij ia pun ikut memben-tuk Komite Bumipoetra pada No-vember 1913. Komite itu sekaligussebagai komite tandingan dari Ko-mite Perayaan Seratus Tahun Ke-merdekaan Bangsa Belanda. KomiteBoemipoetra itu melancarkan kri-tik terhadap Pemerintah Belandayang bermaksud merayakan seratustahun bebasnya negeri Belanda daripenjajahan Prancis dengan menarik

uang dari rakyat jajahannya untukmembiayai pesta perayaan tersebut.

Sehubungan dengan rencana per-ayaan itu, ia pun mengkritik lewattulisan berjudul Als Ik Eens Neder-lander Was (Seandainya Aku SeorangBelanda) dan Een voor Allen maarOok Allen voor Een (Satu untuk Se-mua, tetapi Semua untuk Satu Juga).Tulisan Seandainya Aku Seorang Be-landa yang dimuat dalam surat kabarde Expres milik dr. Douwes Dekkeritu antara lain berbunyi:

"Sekiranya aku seorang Belanda,aku tidak akan menyelenggarakanpesta-pesta kemerdekaan di negeriyang kita sendiri telah merampas ke-merdekaannya. Sejajar dengan jalanpikiran itu, bukan saja tidak adil, teta-pi juga tidak pantas untuk menyuruhsi inlander memberikan sumbanganuntuk dana perayaan itu.

Pikiran untuk menyelenggarakanperayaan itu saja sudah menghinamereka dan sekarang kita garuk pulakantongnya. Ayo teruskan penghi-naan lahir dan batin itu! Kalau akuseorang Belanda. Apa yang menying-gung perasaanku dan kawan-kawansebangsaku terutama ialah kenya-taan bahwa bangsa inlander diharus-kan ikut mengongkosi suatu peker-jaan yang ia sendiri tidak ada kepent-ingannya sedikitpun".

Akibat karangannya itu, pemer-intah kolonial Belanda melalui Gu-bernur Jendral Idenburg menjatuh-kan hukuman tanpa proses penga-dilan, berupa hukuman internering(hukum buang) yaitu sebuah huku-man dengan menunjuk

Sebuah tempat tinggal yang bo-leh bagi seseorang untuk bertempattinggal. Ia pun dihukum buang kePulau Bangka.

Douwes Dekker dan Cipto Man-goenkoesoemo merasakan rekanseperjuangan diperlakukan tidakadil. Mereka pun menerbitkan tu-lisan yang bernada membela Soe-wardi. Tetapi pihak Belanda menga-nggap tulisan itu menghasut rakyatuntuk memusuhi dan memberontakpada pemerinah kolonial. Akibatnyakeduanya juga terkena hukuman in-ternering. Douwes Dekker dibuangdi Kupang dan Cipto Mangoenkoe-soemo dibuang ke pulau Banda.

Namun mereka menghendakidibuang ke Negeri Belanda karenadi sana mereka bisa memperlajaribanyak hal dari pada didaerah ter-pencil. Akhirnya mereka diijinkanke Negeri Belanda sejak Agustus1913 sebagai bagian dari pelaksan-aan hukuman.

Kesempatan itu dipergunakanuntuk mendalami masalah pendidi-kan dan pengajaran, sehingga RadenMas Soewardi Soeryaningrat berha-sil memperoleh Europeesche Akte.Kemudian ia kembali ke tanah air ditahun 1918. Di tanah air ia men-curahkan perhatian di bidang pen-didikan sebagai bagian dari alat per-juangan meraih kemerdekaan.

Setelah pulang dari pengasingan,bersama rekan-rekan seperjuanga-nnya, ia pun mendirikan sebuah per-

guruan yang bercorak nasional, Na-tionaal Onderwijs Instituut Taman-siswa (Perguruan Nasional Taman-siswa) pada 3 Juli 1922. Perguruanini sangat menekankan pendidikanrasa kebangsaan kepada peserta did-ik agar mereka mencintai bangsadan tanah air dan berjuang untukmemperoleh kemerdekaan.

Tidak sedikit rintangan yang di-hadapi dalam membina Taman Sis-wa. Pemerintah kolonial Belandaberupaya merintanginya denganmengeluarkan Ordonansi SekolahLiar pada 1 Oktober 1932. Tetapidengan kegigihan memperjuangkanhaknya, sehingga ordonansi itu ke-mudian dicabut.

Di tengah keseriusannya men-curahkan perhatian dalam duniapendidikan di Tamansiswa, ia jugatetap rajin menulis. Namun tema tu-lisannya beralih dari nuansa politikke pendidikan dan kebudayaan ber-wawasan kebangsaan. Tulisannyaberjumlah ratusan buah. Melalui tu-lisan-tulisan itulah dia berhasil me-letakkan dasar-dasar pendidikannasional bagi bangsa Indonesia.

Sementara itu, pada zaman Pen-dudukan Jepang, kegiatan di bidangpolitik dan pendidikan tetap dilan-jutkan. Waktu Pemerintah Jepangmembentuk Pusat Tenaga Rakyat(Putera) dalam tahun 1943, Ki Hajarduduk sebagai salah seorang pimpi-nan di samping Ir. Soekarno, Drs. Mu-hammad Hatta dan K.H. Mas Mansur.

Setelah zaman kemedekaan, Kihajar Dewantara pernah menjabatsebagai Menteri Pendidikan, Penga-jaran dan Kebudayaan yang perta-ma. Nama Ki Hadjar Dewantarabukan saja diabadikan se-bagai seorang tokoh danpahlawan pendidikan (ba-pak Pendidikan Nasional)yang tanggal kelahirannya2 Mei dijadikan hari Pen-didikan Nasional, tetapijuga ditetapkan sebagaiPahlawan PergerakanNasional melalui suratkeputusan Presiden RINo.305 Tahun 1959,tanggal 28 November1959. Penghargaanlain yang diteriman-ya adalah gelar Doc-tor Honoris Causadari Universitas Ga-jah Mada pada tahun

1957.Dua tahun setelah mendapat ge-

lar Doctor Honoris Causa itu, iameninggal dunia pada tanggal 28April 1959 di Yogyakarta dan di-makamkan di sana.

Kemudian oleh pihak penerusperguruan Taman Siswa, didirikanMuseum Dewantara Kirti Griya, Yo-gyakarta, untuk melestarikan nilai-nilai semangat perjuangan Ki Had-jar Dewantara. Dalam museum initerdapat benda-benda atau karya-karya Ki Hadjar sebagai pendiriTamansiswa dan kiprahnya dalamkehidupan berbangsa. Koleksi mu-seum yang berupa karya tulis ataukonsep dan risalah-risalah pentingserta data surat-menyurat semasahidup Ki Hadjar sebagai jurnalis,pendidik, budayawan dan sebagaiseorang seniman telah direkamdalam mikrofilm dan dilaminasi atasbantuan Badan Arsip Nasional.

Bangsa ini perlu mewarisi buahpemikirannya tentang tujuan pen-didikan yaitu memajukan bangsasecara keseluruhan tanpa membe-da-bedakan agama, etnis, suku, bu-daya, adat, kebiasaan, status eko-nomi, status sosial, dan sebagainya,serta harus didasarkan kepada ni-lai-nilai kemerdekaan yang asasi.

Hari lahirnya, diperingati sebagaiHari Pendidikan Nasional. Ajaran-nya yang terkenal ialah tut wurihandayani (di belakang memberidorongan), ing madya mangun kar-sa (di tengah menciptakan peluanguntuk berprakarsa), ing ngarsasungtulada (di depan memberi te-

ladan).Tulisan ini hasil ola-

han tim redaksiyang meng-

g u n a k a nr e f e r e n s idari per-pustakaannasional.

Bapak Pendidikan NasionalKi Hajar Dewantara, Penulis dengan tutur komunikatif, tajam dan patriotik

Page 13: 02_

Regional 13Edisi X - Mei 2013

PosbakumaadinPeradin Hadir di Batam

BATAM-Pos Bantuan HukumAdvokat Indonesia ( Posbakuma-din ) dibawah payung hukum Per-satuan Advokat Indonesia ( Pera-din ) hadir di Batam.KeberadaanPosbakumadin ini untuk mem-bantu masyarakat tidak mampuyang berurusan dengan hukum.

Ketua Umum Peradin, RopaunRambe, S.H.,M.H. menjelaskan,keberadaan Posbakumadin ini se-suai dengan Keputusan MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia (HAM ) Republik Indonesia nomor: AHU-09853.AH.01.01.Tahun2008 tentang Pengesahan BadanHukum Perseroan. Oleh sebab itu,bagi warga masyarakat yang beru-rusan dengan hukum, dan tidakmampu membayar pengacara ,dan/atau penasehat hukum, makadapat menghubungi posbakuma-din di Pengadilan Negeri Batam. "Ini bantuan hukum gratis," tegasRopaun Rambe.

Pihaknya akan menindak tegasadvokat yang tergabung dalamPeradin bila menolak warga mis-

kin minta bantuan hukum. Namunwarga masyarakat yang ter-golong miskin ada kreterianya.Bagi advokat yang mendampingiwarga miskin dibayar oleh pemer-intah senilai Rp.5 juta per kasus.Jadi tidak ada alasan bagi advokatPeradin untuk menolak memban-tu warga tidak mampu tersebut.

Ropaun Rambe melantik 23advokat Peradin di Batam 20 April2013. Advokat tersebut berasalahdari berbagai daerah sepertiMakassar, Bandung, Bogor, NTT,NTB, Papua, dan KepulauanRiau.Advokat Peradin otomatismenjadi anggota Posbakumadin.

Sekretaris PosbakumadinBatam, Rumbadi Dalle menjelas-kan, keberadaan posbakumadin diBatam untuk mewujudkan perin-tah undang-undang dalam halbantuan hukum bagi wargakurang mampu." Bawa aja ke sini( Posbakumadin ) bila ada kasusmenyangkut warga tak mampu,"katanya kepada THINK! di Peng-adilan Negeri Batam.

Kerjasama ULB dan KPK Bangun Zona Integritas Guru� Mewujudkan Jiwa Generasi Muda Bangsa Anti Korupsi Melalui PendidikanKOTAPINANG, Yayasan Uni-

versitas Labuhan Batu (ULB)

Sumatarera Utara, mengelar

seminar Nasional dengan

menghadirkan pembicara

tunggal dari Komisi Pember-

antasan Korupsi Republik In-

donesia (KPK RI), di kampus

ULB pada Rabu 24 April lalu.

Peserta pada seminar sekitar

dua ratus orang yang tersebut

terdiri dari guru, Kepala se-

kolah dan juga mahasiswa.

Dengan tema Mewujudkan

Jiwa Generasi Muda Bangsa

Anti Korupsi Melalui Pendid-

ikan membangun Zona Integ-

ritas Guru, Sekolah dan Kam-

pus.

Ketua Yayasan Universi-

tas Labuhan Batu, DR. H. Am-

arullah Nasution dalam

sambutannya mengatakan

bahwa kegiatan yang dilaku-

kan ini merupakan kegiatan

rutin, dan ULB sudah 4 kali

mendatangkan fungsionaris

dari KPK langsung dari

Jakarta.

“ Kegiatan ini kali kedua

diadakan di Aula ULB kampus

Kotapinang, seminar ini han-

ya untuk memberikan pema-

hanan mengenai pencegahan

korupsi,” ujar Doktor lulusan

Amerika ini.

Amarullah menambahkan

bahwa dirinya sangat konsen

dengan pemberantasan ko-

rupsi, sehingga acara serupa

akan sering diadakan.

“ kedekatan dengan KPK

ini dimulai dari kampus Uni-

versitas Riau kepulauan yang

merupakan abang dari Uni-

versitas labuhan Batu ini” ujar

Amarullah yang juga Ketua

yayasan di Universitas Riau

Kepulauan – Batam.

Pada kesempatan itu juga

Kepada dinas pendidikan ka-

bupaten Labuhan Batu Utara

(Labura) NP Lubis mewakili

Bupati Labura menyampai-

kan ucapan terimakasih kepa-

da Ketua Yayasan Universitas

Labuhan Batu yang telah me-

ngadakan acara seminar.

“ Ini merupaka pencerah-

an bagi kami, dan kami juga

mengetahui batasan – batasan

korupsi tersebut,” ujar lubis

kepala dinas pendidikan labu-

ra.

Ryan Herdiansyah Utama,

SE., M.Si, dari Fungsionaris

KPK RI menyampaikan bah-

wa pencegahan korupsi ini

menjadi tanggung jawab kita

bersama, pada penyampaian

materi tersebut dirinya juga

mencontohkan beberapa hal

diantaranya kebiasan orang

korea kenapa bisa berhasil

dan menjadi Negara maju.

“ Orang Tua di negara Ko-

rea selalu memotivasi anakn-

ya dengan kata-kata, kamu

jangan malas seperti orang

Jepang,” ujar Ryan yang sudah

hampir keliling Indonesia

memberikan pencerahan ten-

tang Korupsi.

Ia menambahkan, orang

jepang itu saja sudah rajin, tapi

di korea anak – anaknya di

motivasi agar lebih maju dari

Negara Jepang. Dalam hal ini

menunjukan proses untuk

menciptakan atau menjadi-

kan kondisi lebih baik butuh

waktu dan dilakukan terus

menerus, begitu juga dengan

korupsi. Kita harus menanam-

kan tentang rusaknya kondi-

si suatu Negara oleh korupsi

tersebut kepada generasi di-

bawah kita.

Page 14: 02_

Cerpen 14Edisi X - Mei 2013

Oleh :Ayu Awalia Apritasari

(Mahasiswa Program Studi IlmuPemerintahan Unrika Batam)

“LOVE AND SACRIFICE”

tujuan…ke arah yang lebih indahdari saat ini.”ia memang bukanyang pertama bersama ku. Tapibersama nya, perjalanan ini akanmencapai akhir bersama ku “EndFlashback…Keesokan harinya,aku tidak tahan dan memutuskanmengganggu Minho untuk menga-ntarkan ku ke gedung tempat Keyunnie kuliah, karena memang tem-patnya yang memisah dari tempatkuliah ku walau kami berada dikampus yang sama.Berbekal smsdari teman satu kelasnya, aku me-nemukan Key unnie di salah satusudut kampus dengan laptop putihkesayangannya.”Onew oppa tidakapa-apa?”, aku duduk di depannyamensejajarkan posisi. Mungkinbisa dibilang lupa apa itu basa-basi, karena untuk urusan sepertiini, aku hanya mau berbicara ten-tang pokok persoalan.Mengangkat

pandangannya dari layar, Key un-nie hanya tersenyum manis padaku seperti biasa. Hanya sorot ma-tanya terlihat lelah…dan entahlah,ada suatu hal yang lebih dari seke-dar lelah yang coba ia sembunyi-kan.”annyeong, Tae. Hai, Min-ho”Aku hanya memutar bola mata,kesal. Aku butuh jawaban, bukansapaan!”jadi jawabannya?””kaubertanya apa?”Okey aku lupa diamemang sering mengesalkan,“keadaan Lee Jinki, kekasih KimKibum!”. Well, aku hanya ingin diatau, AKU TIDAK MOOD UNTUKBERCANDA!”tidak apa-apa, jangankhawatir”, ia kembali menatap la-yar laptopnya. Aku menoleh kearah Minho. Ini pasti ada yangtidak beres. Key unnie orang yangcerewet dan ekspresif. Tapi sejakkapan ia hanya menjawab seadan-ya begini? Sepertinya pertanyaan

ku salah. Yang seharusnya kutan-yakan, apakah kau tidak apa-apa?^^”appa, mereka siapa?”-HAH…Aku tau ada yang salah.Tapi ini bahkan melewati imajinasiterliar ku sekalipun. Aku tau adayang janggal pada perkataan Keyunnie ketika aku dan Minho inginmenjenguk Onew oppa, “janganbersikap aneh. Anggaplah semuan-ya berjalan……normal-normal sa-ja”.Normal? Sepertinya bukan pil-ihan kata yang pas untuk meng-gambarkan orang yang sedang sa-kit. Tapi detik ini…aku mengertiapa maksud kata ‘normal’ disi-ni.”mereka Minho dan Taemin, te-man-teman mu juga. Kau ingat?”-Aku dan Minho menatap orangyang baru saja mengatakan kalimatitu seolah tanpa ekspresi berarti.Ia bahkan tersenyum? Apa yangterjadi disini sebenarnya?!”-

kau….””Kibum…panggil saja Key.Kemarin kita sudah berkenalankan?”Kami terus memperhatikan-nya. Tetap tersenyum ramah den-gan ekspresi memaklumi. Akumasih belum mampu bicara apap-un karena seketika langsung ke-hilangan kata-kata jujur saja. Tapisungguh aku memang benar-benarsangat bingung dengan keadaansaat ini.”ya Tuhan maaf aku lupa.Kau adik kelas ku di fakultas kan?Dan…emmm…kau…bukan pacarku kan?”DEG…”Onew!””aku ingindengar langsung dari nya Appa!Demi Tuhan, seingat ku, aku ma-sih berpacaran dengan Jiyeon.Hubungan ku dan Kibum hanyasekedar kakak dan adik kelas. Iyakan?””hyung…kau…lupa siapapacar mu?”, Minho akhirnya sem-buh dari kebisuannya beberapamenit ini. Lalu aku? Entahlah aku

yang memang bodoh atau kecepa-tan berpikir otakku yang men-dadak terjun bebas tanpa parasut,tapi sampai detik ini belum adasatu pun pesan yang mampu dire-kam oleh telinga ku untuk dikirimsekaligus dianalisis di otak apayang sedang terjadi di depan kusaat ini.”aku….aku ingat aku pun-ya pacar, tapi bukan dia. Seingat-ku pacarku bernama Jiyeon, danKibum hanya adik kelas ku difakultas. Benar kan?”, sekali lagiorang yang entah siapa di depanku bertanya pada Key unnie untukmembenarkan analisis tololnya.Aku pelan-pelan mulai sadar. Ya,aku tau Jiyeon adalah mantan pac-ar Onew oppa. Key unnie pernahcerita padaku soal itu. Seseorangyang tega begitu saja mencampak-kan orang disampingnya demi or-ang lain yang [menurutnya] lebihbaik…tanpa penjelasan. Dan orangyang sedang duduk di ranjang ru-mah sakit ini masih mengingat or-ang seperti itu…terlebih lagi…-sebagai pacarnya? Aku mulai ran-cu ini benar-benar rumah sakitatau rumah orang-orang menderi-ta kelainan mental?”kau benar…-oppa. Aku…hanya adik kelas mudi fakultas”Aku bersumpah itukalimat yang paling aku tidakmengerti yang pernah keluar darimulutnya…bertahun-tahun akumengenalnya.Suasana saat itu hen-ing. Aku…Minho…bahkan AppaOnew sedang mencerna pelan-pelanomongan aneh dari wanita di sebelahku.Aku pernah merelakan Minhountuk wanita lain. Aku tau sakitnya.

Bagian 2

PAGI ini udara segar di KotaBatam, sinar matahari tanpa rasamalu bak gadis yang habis ber-solek muncul diufuk timur men-gusir embun pagi untuk pergi tan-pa permisi, namun udara terasadingin menusuk tulang membuatperasaan syahdu mendayu pele-pas bulu rindu untuk melepasmimpi yang tersisa dimalam taditanpa henti, maklum tadi malamhujan cukup lebat yang membuattidur nyenyak bagi sebagianmakluk Tuhan.

Rasa dingin ini membuat or-ang-orang biasa bekerja dengantergesa-gesa enggan untuk me-lepaskan selimut tebalnya, bah-wa udara pagi membuat malasbangun jadi tidak salah kalau nilaipahala sholat dua rakaat sebelumsholat shubuh itu lebih baik daridunia seisinya (Sholatul fajri khai-ru dunya mamma fiha). Sayup-sayup kudengar suara Adzan sub-uh berkumandang dari pengerassuara masjid dekat rumahku.

“Vava Subuh sholat dulu nak”

suara ibuku membuyarkan kega-laun hatiku atas mimpiku berhari-hari tentang orang yang sama,apakah dia juga seperti itu bah-kan mimpi nikah ini benar me-nyiksa bathin. “Vava bangun” akudirumah dipanggil Vava sebe-narnya namaku Maiva Kessa Ris-ti, aku gadis malayu kelahiranDabo karena mengikuti ayahkusebagai kepala sekolah di Batam.

Dalam resah dan gelisah tan-pa arah memikirkan mimpi yangsering terjadi akhir-akhir ini apakarena bapak itu padahal hanyabercanda karena di depan bany-ak teman temanku dengan me-manggilku Diajeng, dan saya tan-ya temanku yang orang jawa apaarti diajeng, dia menjelaskan pang-gilan diajeng untuk memanggilpada seorang wanita yang terhor-mat dan jarang sekali orang di-panggil diajeng sekarang ini, mu-ngin terjadi hanya segelintir or-ang yang masih mengikuti fahamfeodalistik atau dalam pewayan-gan.

Saya tidak sperti biasanyamaka saya dengan nekadnya tan-ya ke teman sekelasku yang akrabdengan pak Beni,padahal ini san-gat mengurangi gengsiku selamaini yang terkenal sebagai gadistertutup. “Kak kenapa bapak itumenggilku diajeng”. kak Debi bi-lang bapak itu mengkin capekmikir kerja dan mikir banyakmengurus mahasiswa skripisbukankah jurusan kita yang pal-ing banyak mahasiswanya. “Dari-pada stress dan bikin sakit mend-ing lihat gadis yang wajahnya

adem laksana minum es ditengahgurun sahara hitung-hitung ngi-langin stress dikit”imbuh kakDebi. Bahkan Pak Beni bilang ke-cantikanku seperti gadis-gadisdizaman Yunani kuno bahkanCleopatra pun bias luntur kalobersanding denganku”tambah pakBeni, dan dengan wajah yang san-gat berkarakter Tapi kenapa sayakalau dekat bapak itu kog merasanyaman dan ingin selalu dekatdenganya padahal bapak itu sela-lu bercanda dan suka ngombaldan saya juga sering bilang bap-anya suka ngombal Bapaknyamalah tertwa nyengir saja diliha-tin banyak kawan aku malah sep-erti badut dalam lelucon sepertidi panggung opera van java versiUnrika. Bahkan Pak Beni berceri-ta kampungnya, Diajeng lihatlahlereng gunung Lawu yang meng-hijau dengan kebun teh dilereng-nya sangat enak untuk menikmatisecangkir teh diudara nan sejukdengan semerbak bunga mawaryang sedang mekar dengan war-na merah menyala. Teman-teman-ku pada tersenyum menyaksikanrona wajahku memerah sepertimake up nya bu Tri Suyarti yangterkenal sangat fashionable den-gan pipi dimerahi bahkan sepertiapel New Zeland, merahnya ham-pir menutupi seluruh mukanyayang bulat, hidungnya yang mu-ngil seperti kelereng hampir takkelihatan namun ibu Tri dikenalsangat baik dalam memberi nilaimaka banyak mahasiswa yangsenang dan dikenal dekat denganpak Beni juga.

Hati tak karuan memikirkanmimpi dan guncingan teman te-man sehingga hatiku resah mu-ngkin ini juga dulu sama yangdirasakan oleh Kapten RaymondWesterling ketika harus men-gakui kedauatan RI setelah KMB(Rounde Tafel Konfentie) padahaldia sangat optimis dengan pasu-kanya yang disebut dengan Ko-mando Tropen nya bisa mengata-si semuanya, dia bingung bagaim-ana nasib anak buahnya setelahIndonesia Merdeka sambil ge-lisah menanti amunisi datang dariBatavia walau dia yakin anakbuahnya bias bertahan dengankemampuan tempur yang luarbiasa menghadapi tentara Repub-lik. Dilain sisi saya juga adaperasaan senang seperti KaptenRaymond ketika dinaikan pang-katnya dari Letnan jadi Kapten.Apakah ini cinta, ahh nggak mu-ngkin tapi kog mikir terus. Kataorang barat love is sweet torment(siksaan yang menyenangkan)bagi orang yang lagi bercinta san-gat tersiksa namun sangat meny-enangkan seperti langunya EdiSilitonga “jatuh cinta berjuta ra-sanya, dia aktif aku pura-pura jualmahal, dia diam aku cari per-hatian”. Dan ini juga seperti yangaku rasakan kuhanya sms “apabapak ke kampus?” dan sebenarn-ya saya juga tahu kalau bapak ituke kampus, tapi ke kenapa akutanya lagi. Kata teman kalau or-ang yang sedang jatuh cinta seor-ang professor pun sering menan-yakan hal yang sama berulangulang yang pada dasarnya dia

sudah tahu jawawbanya.“Vava Turun” ayahku menyu-

ruhku cepat naik ke Pompong,dalam hentakan gelombang lautdibawah jembatan Barelang yangsangat prestisius dan symbol KotaBatam yang gagah bak kesatriamenantang lawan, pompong me-laju dengan kecepatan sedangmengarungi desir ombak melma-bai menuju pulau Rotan tempat-ku mengajar sebagai guru honorSD.

Aku masuki ruang kelas den-gan berjuta tanya dalam jiwa,murid-muridku hanya kuberi tu-gas dan waktu istirahat pun sayaenggan untuk ke kantor, sayatidak mau teman-temanku meli-hat rona muka pucatku sepertibuah mentimun layu. Kenapa bay-angan bapak itu selalu membay-ang dalam benakku, aku sungguhtersiksa, aku dikenal anak yangsangat tertutup bahkan sama te-man terdekat sekalipun seperti siCempe maupun bang Singa sayatidak pernah cerita, apalagi samapacarku. Kutunggu hari menjadigelap sepertinya hari waktu tiadamau berjalan, betapa berat hatikukuingin berteriak sekencang-ken-canganya.

Bahkan suatu malam, aku ber-teriak membangunkan bapak danibuku, aku mimpi yang sama ter-us, apa aku kena guna-guna atauapa, kulangkahkan kakiku ke ka-mar mandi kuambil wudlu dankulengkupan badan ku bersujudkepada Tuhanku atas apa yang

DIAJENG

Bersambung

Bersambung

OLEH: YAYUK S. MARYAMMAHASISWA PRODI PEND. BHS.

INGGRIS, UNRIKA

Page 15: 02_

Suara mahasiswa 15Edisi X - Mei 2013

RyansahMahasiswa Program Studi Sejarah FKIP

ALASAN saya mengikuti UKPMkarena merupakan suatu kegia-tan yang berkaitan dengan mi-nat dan bakat dalam menulis,menyampaikan sebuah gagasanpemikiran yang kreatif, selainmenyalurkan ide2 kreatif, kitajuga menambah wawasan kitamengenai dunia jurnalistik, caraberbicara yang baik dan benarserta menimbulkan rasa per-caya diri yang cukup tinggi.

Disini saya memiliki keluarga baru, teman baru, sua-sana baru, pemikiran yang baru pula. Seperti tabloidThink! yang baru keluar dan baru dipegang ma-hasiswa_maju terus UKPM!

Novi AriyaniMahasiswi Program Studi Sejarah FKIP

SAYA novi ariyani suka dengandunia jurnalistik si uda lumay-an lama dari sd mah uda sukabaca dan bela belain masuk osiswaktu smp khusus dibagianmading dan majalah sekola tapimajalah nya gak perna kesam-paian buat terbit di sma juga gitumakanya tau di kampus adaukm jurnalistik masuk dehhehe dan alhamdulillah uda ter-bit hehe semoga kedepan nyaukm pers di unrika ini semakin lancar dan maju denganberita yang seru dan update sehingga minat baca maha-siswa nya makin bertambah walaupun ya sekedar ngeba-ca majalah unrika hehe

Kristina FebrianiMahasiswi Program Studi

Bahasa Inggris FKIP

BANYAK hal yang kudapat dariberorganisasi, sama dengan ke-tika aku melakukan hal positiflainnya. Berorganisasi bagikutentu saja kita apat belajar un-tuk bersosialisasi dan me-ngetahui banyak hal. Contohnyabagaimana itu arti kepimpinan

secara hakiki, belajar bertanggung jawab serta dapat

Komentar Mahasiswa

Terhadap UKPMDesy Kristinawati :

Mahasiswi Program Studi Sejarah FKIP

MENGIKUTI UKPM dapat me-nambah wawasan, penge-tahuan, dan juga bisa mendap-atkan lebih banyak teman.UKPM selain bisa mengembang-kan dan melatih keterampilantidak lain bisa menjadikan tem-pat yang tepat untuk meluang-kan dan mengekspresikan diri.Dengan kemampuan yang ber-beda-beda bisa menjadi satukesatuian yg unik. Sebenarnyaalasan khusus itu yaaa.... me-

mang minat atau berminat ikut didalam UKPM ini..Disini juga saya mendapatkan keluarga baru, memi-

liki saudara yang bisa membantu sesama. Harapannyabergabung di UKPM ini bisa lebih aktif dan terbiasa ber-bicara dengan rasa percaya diri yang penuh. Dan jugatidak lupa harapan untuk Tabloid Think yang notabeneadalah produk dari UKPM itu sendiri yaitu semakinsmart, eksis dimata pembaca sekalian. GBU Think!

*:) happy

Luci Anastasia PakpahanMahasiswi Program Studi Akuntansi FE

BANYAK sekali pelajaran danpendidikan yang didapatkandalam UKPM. Didalam UKPMkita bisa belajar disiplin, meng-hargai waktu, menulis denganbenar, menghargai orang lain,kita dapat mempelajari teknikberkomunikasi dan bersosial-isasi dengan berbagai macamtipe manusia dan budaya yangkelak akan berguna bagi dirikita, kita juga dapat mengap-likasikan segala ilmu yang te-lah kita dapatkan, implementasi ilmu dalam bentukkonkrit bukan sekedar teori dan masih banyak lagi man-faat UKPM.

Positifnya bisa saling bertukar pikiran antar sesamamahasiswa, melatih kepercayaan diri, meningkatkan sol-idaritas, memupuk rasa tanggung jawab dan denganUKPM,maka para mahasiswa akan mampu dan lebih siapuntuk menghadapi kehidupan yang sebenarnya, kehidu-pan setelah lulus dan berhadapan dengan masyarakat.So, UKPM is the best..

*:x lovestruck

mengetahui karakter rekan-rekan sejawat yang baik mau-pun yang buruknya.

Berorganisasi itu dapat saya sebut sebagai miniaturkehidupan kita. Baik buruknya kehidupan realita secaratidak langsung bisa kita ambil hikmahnya meski harusdiakui dampak negatifnya pun cukup besar. Terkadangorang bisa terlalu terobsesi, hingga menghalalkan sega-la cara agar keinginannya tercapai, tidak sedikit jugaorang memanfaatkan organisasi untuk hal-hal yang tidakbaik. Kalo urusan salah paham antar sesama anggotaorganisasi itu sudah tentu. Saya pribadi menjadikan or-ganisasi sebagai tempat belajar, menambah wawasanyang berguna untuk kehidupan ku di masa depan.

Anna KomalasariMahasiswi Program Studi Sejarah FKIP

SAAT ini saya tengah aktif dilembaga kampus yang berger-ak dibidang Jurnalistik. UnitKegiatan Pers Mahasiswa Un-rika dinamakan. Begitu lamasaya menunggu keberadaanlembaga ini dan akhirnya dipertengahan bulan Maret2013, baru dapat dibentuk. Diorganisasi tersebut, sayahendak belajar mengembang-kan kemampuan saya di dun-ia jurnalistik. Menurut saya jurnalistik merupakan pe-nopang segala bentuk kreatifitas diri baik yang masihmenjadi wacana maupun yang telah berbentuk penu-gasan.

Dengan memahai jurnalistik, bagi saya tentu dapatmerubah alur berfikir kita tidak menjadi sempit dan jikademikian tentu saja hal itu bisa membuat saya semakindewasa. Maju terus UKPM UNRIKA. Keringat saya un-tukmu. wass

Aufa Depriani GusnelviaMahasiswi Program Studi Sejarah FKIP

IKUT serta dalam UKPM Unri-ka merupakan kesempatan ba-gus untuk dapat mengembang-kan diri. UKPM melatih dirikita untuk terus mencobamengeksploitasi keterampilandan kemampuan yang selamaini tersimpan dan mungkintidak disadari oleh kita. Tidakhanya itu, Kita juga bisa mem-perluas dan menambah wa-wasan untuk selanjutnya menu-

angkan gagasan dalam berbagai ekspresi diri dan opini.Saya sendiri merasa memperoleh keluarga baru se-

jak bergabung di UKPM, yang saling membantu dan men-dukung sekaligus mendorong semangat untuk terusmencoba hal-hal yang baru sehingga muncul keberani-an dan rasa percaya diri. Sukses buat UKPM

Tim redaksi Tabloid THINK pose bersama sesaat sebelum melakukan pendistribusian tabloid ke seluruh kelas lingkunganKampus Universitas Riau Kepulauan dengan sistem door to door.

UKPM Galakkan Minat Baca di KampusTHINK- Menyikapi minat baca di kampusUniversitas Riau Kepulauan (UNRIKA)Batam, Unit Kegiatan Pers Mahasiswa(UKPM) Unrika mulai menyusun strategiperbandingan antara pembaca aktif danpembaca pasif. Langkah yang akanditempuh seperti dikemukakan SekretarisUKPM Unrika, Roni Sirait yakni mengge-lar workshop Jurnalistik dan Lomba KaryaTulis pada bulan Juni mendatang.

Dengan intensitas gelaran WorkshopJurnalistik, Roni mengatakan setidaknyaakan didapati peningkatan minat bacadikalangan mahasiswa minimal 10 pers-en dalam setiap gelaran. Tentu saja, kataRoni kegiatan tersebut akan melibatkanseluruh fakultas dan seluruh organisasi in-tra kampus, sehingga pada saatnya nantimasing-masing organisasi tersebut mam-pu membuat rilis resmi atas kegiatan mas-ing-masing.

"Aktifitas keterangan pers yang dirilisitu cukup menentukan kreatifitas organisas-inya masing-masing, sehingga tidak ket-ergantungan dengan pihak lain kalau un-tuk membuat rilis kegiatan yang bersifatresmi. Ya malu dong, masak dikalangankampus belum bisa membuat keteranganpers," kata Roni.

Sebagai pendamping kegiatan terse-but, UKPM juga tengah melakukan kon-sultasi dengan pihak-pihak eksternal ka-mpus seperti Forum Bahasa Media Massa(FBMM), Dewan Pers serta organisasi war-

tawan seperti Aliansi Jurnalistik Inde-penden (AJI) atau Persatuan WartawanIndonesia (PWI) untuk menggelar lombakarya tulis sebagai perangsang bagi mi-nat baca di kalangan civitas akademika.

Masih menurut Roni, pihaknya akanterus berupaya mendorong peningka-tan minat baca dikampus hingga 50persen sampai dengan akhir tahun 2013ini. Ditambahkannya, gagasan terhadap

kedua kegiatan tersebut telah melaluirangkaian diskusi internal yang dilaku-kan secara maraton dengan para pem-bina UKPM termasuk Forum Dosen Unri-ka. ***

Page 16: 02_

Advertorial 16Edisi X - Mei 2013