0216-3126-2005-2-076

6
7/24/2019 0216-3126-2005-2-076 http://slidepdf.com/reader/full/0216-3126-2005-2-076 1/6 ISSN 0216 – 3128  Isyuniarto, dkk. DEGRADASI FENOL DALAM LIMBAH PENGOLAHAN MINYAK BUMI DENGAN OZON  Isyuniarto, Widdi Usada, Agus Purwadi dan Suryadi  P3TM – BATAN Yogyakarta ABSTRAK  DEGRADASI FENOL DALAM LIMBAH PENGOLAHAN MINYAK BUMI DENGAN OZON. Telah dilakukan eneli!ian de"#ada$i %en&l dala' li'(ah en"&lahan 'in)ak (u'i den"an &*&n. O*&n 'e#uakan $e$ie$ ak!i% ka#ena 'e'(en!uk #adikal ada $aa! !e#dek&'&$i$i. Radikal ini akan 'en"&k$ida$i %en&l $ehin""a k&n$en!#a$i %en&l dala' li'(ah 'enu#un.. Sa'el li'(ah dala' eneli!ian ini adalah li'(ah +ai# da#i k&la' ena'un"an akhi# ,h&ldin" (a$e- PT  Pe#!a'ina ila+a. Se(elu' di#&$e$ li'(ah dianali$i$ k&n$en!#a$i %en&ln)a den"an 'e!&de  $!anda# addi$i 'en""unakan k#&'a!&"#a%i "a$/ ada k&ndi$i ke+ea!an ali# N 0  0/1 'L2'eni!/  $uhu in3ek$i 045 & / $uhu k&l&' 65 7 845 & / $uhu de!e+!&# 045 & / k&l&' kaile# 9'e!h)l  $)l&:ane; den"an an3an" <5 '. Ba#u ke'udian dilakukan &*&ni$a$i den"an =a#ia$i >ak!u 5/ 05/ ?5/ <5/ @5/ 855 dan 805 'eni!. Ha$il eneli!ian 'enun3ukkan (ah>a >ak!u &!i'u' un!uk 'ende"#ada$i %en&l adalah 855 'eni!/ den"an e%ek!i%i!a$ de"#ada$i $e(e$a# 44/64. ABTRACT  DEGRADATION OF PHENOL IN THE FUEL OIL ASTE ITH OZONE. De"#ada!i&n &%  hen&l in !he %uel &il >a$!e >i!h &*&ne >a$ d&ne. O*&ne >a$ an a+!i=e $e+ie$ (e+au$e i! +an (e a #adi+al a! de+&'&$i!i&n '&'en!. A #adi+al %#&' &*&ne >ill (e &:idi*ed !he hen&l d& !ha! +&n+en!#a!i&n in >a$!e >ill de+#ea$e. The >a$!e $a'le in !hi$ #e$ea#+h >a$ liCuid >a$!e %#&' !he h&ldin" (a$e PT Pe#!a'ina ila+a. Be%&#e (ein" #&+e$$ed/ !he >a$!e >ill (e anal)*ed !he  hen&l +&n+en!#a!i&n >i!h $!anda#d addi!i&n 'e!h&d and anal)*ed >i!h "a$ +h#&'a!&"#ah)/ >i!h  %l&> =el&+i!) &% N 0  0.1 'L2'inu!e/ !e'e#a!u#e &% in3e+!i&n a! 045 & / !e'e#a!u#e &% +&lu'n a! 65  7 845 & / de!e+!&# !e'e#a!u#e 045 & / 'e!h)l $)l&:ane +&lu'n <5 'e!e# len"!h. Then >ill (e d&ne >a$ &*&n)*ed >i!h !i'e >a$ 5/ 05/ ?5/ <5/ @5/ 855/ and 805 'inu!e. The #e$ul! $h&>ed !ha! !he &!i'u' !i'e needed !& de"#ade hen&l >a$ 855 'inu!e$/ >i!h !he e%%e+!i=ene$$ &% de"#ada!i&n >a$ 44/64. PENDAHULUAN ndustri pengolahan minyak bumi dalam  proses produksinya akan menghasilkan limbah, baik berupa padat, cair dan gas. Limbah cair dari pengolahan minyak bumi akan dibuang ke lingkungan, padahal limbah cair ini masih  banyak mengandung senyawa organik yang dapat mencemari lingkungan. Senyawa organik yang sering terdapat dalam limbah cair  pengolahan minyak bumi adalah fenol. I Penanganan fenol dengan oksidasi menggunakan ozon, H 2 2  dan secara elektrokimia telah banyak dilaporkan. !enol tergolong dalam alkohol sehingga dapat teroksidasi men"adi bentuk keton, aldehida dan asam karboksilat. #enurut $urol dan %atistas (1) fenol dapat dioksidasi men"adi hidrokuinon dengan menggunakan ozon. !enol merupakan senyawa organik yang mengandung gugus hidroksil &H' yang terikat  pada atom karbon pada cincin benzena. (2) (erbeda dengan alkohol biasa, fenol bersifat asam. )easaman fenol ini disebabkan adanya  pengaruh cincin aromatik dan adanya kemampuan fenol untuk melepaskan H * , sehingga kepolarannya cukup tinggi. !enol dalam limbah cair biasanya terdiri atas hidroksi benzena dan turunannya. !enol dan turunannya merupakan polutan yang umum dalam industri kimia, misalnya industri pulp, kertas, kayu lapis, migas, plastik, tekstil dan rumah sakit. )onsentrasi fenol rata+rata dalam limbah cair dari berbagai macam proses industri  berariasi antara - / 0111 mgL. #enurut #3H34536 &7887, dalam 3P4ILI93 dan :3H;<6I, 2111' (3) , konsentrasi fenol yang dapat ditoleransi untuk air minum adalah 1,2 mgL sedangkan untuk limbah migas adalah 2,1 mgL. Senyawa fenolik yang dihasilkan dari kegiatan industri migas akan terbawa ke P!"#$%$&' PPI – PDIPTN 200 P#*$+,-&' T./&"*"'$ M- – BATAN "'-/-!+- 12 *$ 200 76 

Upload: sya-fitri-marsella

Post on 22-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 0216-3126-2005-2-076

7/24/2019 0216-3126-2005-2-076

http://slidepdf.com/reader/full/0216-3126-2005-2-076 1/6

ISSN 0216 – 3128  Isyuniarto, dkk.

DEGRADASI FENOL DALAM LIMBAH PENGOLAHAN

MINYAK BUMI DENGAN OZON

 Isyuniarto, Widdi Usada, Agus Purwadi dan Suryadi 

 P3TM – BATAN Yogyakarta

ABSTRAK 

 DEGRADASI FENOL DALAM LIMBAH PENGOLAHAN MINYAK BUMI DENGAN OZON.

Telah dilakukan eneli!ian de"#ada$i %en&l dala' li'(ah en"&lahan 'in)ak (u'i den"an &*&n.

O*&n 'e#uakan $e$ie$ ak!i% ka#ena 'e'(en!uk #adikal ada $aa! !e#dek&'&$i$i. Radikal iniakan 'en"&k$ida$i %en&l $ehin""a k&n$en!#a$i %en&l dala' li'(ah 'enu#un.. Sa'el li'(ah

dala' eneli!ian ini adalah li'(ah +ai# da#i k&la' ena'un"an akhi# ,h&ldin" (a$e- PT  Pe#!a'ina ila+a. Se(elu' di#&$e$ li'(ah dianali$i$ k&n$en!#a$i %en&ln)a den"an 'e!&de

 $!anda# addi$i 'en""unakan k#&'a!&"#a%i "a$/ ada k&ndi$i ke+ea!an ali# N 0  0/1 'L2'eni!/

 $uhu in3ek$i 045 &/ $uhu k&l&' 65 7 845 &/ $uhu de!e+!&# 045 &/ k&l&' kaile# 9'e!h)l 

 $)l&:ane; den"an an3an" <5 '. Ba#u ke'udian dilakukan &*&ni$a$i den"an =a#ia$i >ak!u 5/ 05/

?5/ <5/ @5/ 855 dan 805 'eni!. Ha$il eneli!ian 'enun3ukkan (ah>a >ak!u &!i'u' un!uk 

'ende"#ada$i %en&l adalah 855 'eni!/ den"an e%ek!i%i!a$ de"#ada$i $e(e$a# 44/64.

ABTRACT

 DEGRADATION OF PHENOL IN THE FUEL OIL ASTE ITH OZONE. De"#ada!i&n &% 

 hen&l in !he %uel &il >a$!e >i!h &*&ne >a$ d&ne. O*&ne >a$ an a+!i=e $e+ie$ (e+au$e i! +an (e a

#adi+al a! de+&'&$i!i&n '&'en!. A #adi+al %#&' &*&ne >ill (e &:idi*ed !he hen&l d& !ha! 

+&n+en!#a!i&n in >a$!e >ill de+#ea$e. The >a$!e $a'le in !hi$ #e$ea#+h >a$ liCuid >a$!e %#&' !he

h&ldin" (a$e PT Pe#!a'ina ila+a. Be%&#e (ein" #&+e$$ed/ !he >a$!e >ill (e anal)*ed !he

 hen&l +&n+en!#a!i&n >i!h $!anda#d addi!i&n 'e!h&d and anal)*ed >i!h "a$ +h#&'a!&"#ah)/ >i!h

 %l&> =el&+i!) &% N 0 0.1 'L2'inu!e/ !e'e#a!u#e &% in3e+!i&n a! 045 &/ !e'e#a!u#e &% +&lu'n a! 65

 7 845 &/ de!e+!&# !e'e#a!u#e 045 &/ 'e!h)l $)l&:ane +&lu'n <5 'e!e# len"!h. Then >ill (ed&ne >a$ &*&n)*ed >i!h !i'e >a$ 5/ 05/ ?5/ <5/ @5/ 855/ and 805 'inu!e. The #e$ul! $h&>ed !ha! 

!he &!i'u' !i'e needed !& de"#ade hen&l >a$ 855 'inu!e$/ >i!h !he e%%e+!i=ene$$ &% 

de"#ada!i&n >a$ 44/64.

PENDAHULUAN

ndustri pengolahan minyak bumi dalam

 proses produksinya akan menghasilkan

limbah, baik berupa padat, cair dan gas. Limbah

cair dari pengolahan minyak bumi akan dibuang

ke lingkungan, padahal limbah cair ini masih

 banyak mengandung senyawa organik yang

dapat mencemari lingkungan. Senyawa organik 

yang sering terdapat dalam limbah cair 

 pengolahan minyak bumi adalah fenol.

I

Penanganan fenol dengan oksidasi

menggunakan ozon, H22  dan secaraelektrokimia telah banyak dilaporkan. !enol

tergolong dalam alkohol sehingga dapat

teroksidasi men"adi bentuk keton, aldehida dan

asam karboksilat. #enurut $urol dan %atistas(1)

fenol dapat dioksidasi men"adi hidrokuinon

dengan menggunakan ozon.!enol merupakan senyawa organik yang

mengandung gugus hidroksil &H' yang terikat

 pada atom karbon pada cincin benzena.(2)

(erbeda dengan alkohol biasa, fenol bersifat

asam. )easaman fenol ini disebabkan adanya

 pengaruh cincin aromatik dan adanya

kemampuan fenol untuk melepaskan H*,

sehingga kepolarannya cukup tinggi.

!enol dalam limbah cair biasanya terdiri atashidroksi benzena dan turunannya. !enol dan

turunannya merupakan polutan yang umum

dalam industri kimia, misalnya industri pulp,

kertas, kayu lapis, migas, plastik, tekstil dan

rumah sakit. )onsentrasi fenol rata+rata dalam

limbah cair dari berbagai macam proses industri

 berariasi antara - / 0111 mgL. #enurut

#3H34536 &7887, dalam 3P4ILI93 dan:3H;<6I, 2111'(3), konsentrasi fenol yang

dapat ditoleransi untuk air minum adalah 1,2

mgL sedangkan untuk limbah migas adalah 2,1

mgL. Senyawa fenolik yang dihasilkan dari

kegiatan industri migas akan terbawa ke

P!"#$%$&' PPI – PDIPTN 200

P#*$+,-&' T./&"*"'$ M- – BATAN

"'-/-!+- 12 *$ 200

76 

Page 2: 0216-3126-2005-2-076

7/24/2019 0216-3126-2005-2-076

http://slidepdf.com/reader/full/0216-3126-2005-2-076 2/6

ISSN 0216 – 3128  Isyuniarto, dkk.

 permukaan bersama air, yang kemudian berada

dalam air limbah setelah proses pemisahan

minyak bumi. Senyawa+senyawa fenol dalam

minyak bumi terdapat sebagai komponen alam

 bersama+sama dengan senyawa organik lainnya,seperti senyawa sulfur dan nitrogen organik,

serta senyawa+senyawa organik heteroatomlainnya.()  )eberadaan senyawa fenolik dalam

limbah migas sering pula bersumber dari

 pemakaian bahan kimia tertentu pada saat

eksplorasi, produksi dan pengilangan. =ata dari

P-9#$( >L?#I$3S@ menun"ukkan

kandungan senyawa fenol dalam limbah cair industri migas dibeberapa lapangan kilang

minyak berkisar antara 1,1A hingga mencapai

ratusan mgL, seperti dalam 9abel 7 berikut ini.

T-,.* 1K"&#.&+!-#$ 4.&"* 5-%- ,.!,-'-$

*-5-&'-& /$*-&' $&7-/

L-5-&'-&K"&#.&+!-#$

('L)

Pantai Balifornia &<S3' 1,- / 2,71

Lepas Pantai 9eCas &<S3' -

=caratan Balofornia &<S3' 1,1D / 1,7

:yoming 1,1D / 1,--

Pensylania 1,1E / 1,-

Sumatra <tara 81 + A1

Limbah yang mengandung fenol "ika

dibuang ke lingkungan akan membahayakan

kehidupan makhluk hidup disekitarnya. Senyawa

fenol berbahaya karena bersifat karsinogenik dan

terdegradasi sangat lambat oleh cahaya matahari.

!enol merupakan senyawa organik yang sangattoksis, mempunyai rasa dan bau yang sangatta"am serta dapat menyebabkan iritasi kulit.

3pabila fenol berada di perairan maka dapat

mempengaruhi "aringan pada ikan dan hewan

yang hidup dalam air lainnya. #elalui berbagai

aktiitas manusia, fenol dapat terakumulasi

dalam tubuh, sehingga dapat mengganggu

metabolisme tubuh. ?fek toksis fenol ialah

menyerang otak, paru+paru, gin"al, lier,

 pankreas dan limpa.()

(anyak literatur memberi informasi tentangoksidasi senyawa organik dengan proses oksidasi

ma"u. #4)I6I et al &7880'(6) menyatakan fenol

dapat teroksidasi melalui beberapa proses,

misalnya dengan sinar ultraiolet, ozonisasi dan

reaksi dengan hidrogen peroksida. 3liran gas

ozon dapat mengoksidasi fenol, sehingga fenol

dapat terdegradasi men"adi senyawa organik lain.

4eaksi oksidasi fenol karena adanya ozonmanurut (3IL?; et al &78D2, dalam #4)I6I

et al, 788D'(1) dapat ditulis sebagai berikut F

a!"ar #. M$kanis!$ r$aksi o%ono&isis 'ada ($no&.

)arbon pada posisi &#!h&  dan  a#a  pada

senyawa fenol merupakan pendonor elektron

karena adanya pergeseran elektron dari padasubtituen H, sehingga pada posisi tersebut

mempunyai densitas elektron yang tinggi, maka

radikal dari dekomposisi - mempunyai

kecenderungan menyerang pada posisi itu,membentuk katekol atau hidrokuinon yang dapat

teroksidasi lebih lan"ut memebntuk 7,2+

 benzokuinon. !enol "uga dapat mengalami reaksi

ozonolisis membentuk mukonaldehida.(9)  Hasil

 penelitian #4)I6I et. al.(6)  menyebutkan

 bahwa degradasi fenol akan menghasilkansenyawa intermediet berupa katekol, hidrokuinon

dan benzokuinon.

zon mempunyai kemampuan untuk 

 pengolahan limbah cair industri, yaitu sebagaioksidator yang akan menguraikan senyawa+

senyawa organik yang ada dalam limbah cair,

seperti benzena, atrazin dan dioksin.()  Seperti

P!"#$%$&' PPI – PDIPTN 200

P#*$+,-&' T./&"*"'$ M- – BATAN

"'-/-!+- 12 *$ 200

77 

Page 3: 0216-3126-2005-2-076

7/24/2019 0216-3126-2005-2-076

http://slidepdf.com/reader/full/0216-3126-2005-2-076 3/6

 Isyuniarto, dkk. ISSN 0216 – 3128

halnya oksigen -, "uga dapat mempercepat

 pembakaran dan zat oksidan yang sangat kuat,

dibanding oksidan yang lain seperti khlor dan

 peroksida. Prinsip dekomposisi oleh ozon adalah

terbentuknya radikal H, dan H. zonmampu menguraikan komponen organik men"adi

senyawa yang lebih sederhana dan bersifat>(i&de"#ada(le;. zon "uag biasa digunakan

sebagai desinfektan dalam air minum,

 pengawetan makanan dan mengurangi bau akibat

adanya bakteri dalam limbah. zon mampu

merusak dinding sel bakteri, sehingga dapat

membunuh bakteri dalam air minum, makananatau dalam limbah.(8)

)ereaktifan ozon yang cukup tinggi dapat

menyebabkan pemutusan ikatan pada senyawa

tertentu. zonolisis yaitu pemisahan ikatan pada

senyawa oleh ozon, yang banyak digunakan

untuk mengubah struktur senyawa tak "enuh

karena reaksi ini dapat menyebabkan degradasi

molekul besar men"adi molekul yang lebih kecil.(2)  zonolisis terdiri atas dua reaksi yang

terpisah, yaitu F7. ksidasi ikatan+ikatan karbon oleh ozon

men"adi ozonida.

2. ksidasi atau reduksi ozonida men"adi

 produk akhir.

zon akan menyerang ikatan   untuk menghasilkan suatu zat antara tak stabil yang

kemudian mengalami sederetan transformasi

dimana ikatan karbon+karbon terpatahkan. Hasil

dari reaksi ini adalah ozonida yang kemudian

diteruskan ke reaksi tahap dua. 4eaksi tahap duadalam ozonolisis adalah oksidasi dan reduksi

ozonida. 5ika ozonida mengalami reaksi reduksi

maka hasil reaksi berupa aldehida dan keton.

3pabila penyelesaian reaksi secara oksidasi

maka produk reaksi berupa asam karboksilat danketon.

zon yang digunakan dalam penelitian inidibuat dengan cara melewatkan udara ke dalam

ruangan sempit &2 mm' diantara dua elektroda

yang mempunyai beda tegangan yang relatif 

tinggi &G -1 k%', yang dikenal sebagai tabung

reaktor lucutan senyap.(:)

  Lucutan senyap ter"adi pada plasma tak seimbang dengan elektron+

elektron dalam plasma mempunyai tenaga atau

suhu yang "auh lebih tinggi dari pada partikel+ partikel berat, misalnya gas netral. 3pabila

tegangan bolak+balik atau 3B dengan frekuensi

sedang yaitu sekitar 7 kHz diberikan pada celah

lucutan diantara dua elektroda yang berisi

oksigen, maka dapat diahsilkan ozon. $as ozon

tidak stabil yang diperoleh dari masukan gas

oksigen dapat terbentuk menurut persamaan F

- 2 &g'   2 - &g'

Pembuatan ozon dengan gas masukan gas

oksigen murni lebih menguntungkan dari padamenggunakan masukan udara biasa, karena pada

kondisi operasi yang sama kunatitas ozon dankonsentrasinya naik 2 sampai - kali lebih besar.(:)

TATA KERA

B-;-&

(ahan kimia yang diperlukan 6a2HPA. )I,)H2PA, BEHH, H2SA, &yang semuanya

 buatan ?+#erck', akuades dan sampel limbah

minyak bumi dari P9. P?493#I63 Bilacap.

A*-+

Seperangkat alat ozonizer buatan

Laboratorium !isika Plasma P-9# (3936,

Spektrofotometer <%+%is, )romatografi $as HPE081, timbangan, dan alat+alat gelas.

C-!- K.!-

- P.,-+-& /!<- #+-&%-! 4.&"*

Sebanyak 1,7117 gram fenol dilarutkan

dalam 7,1 L akuades, sehingga diperoleh

larutan fenol 711 mgL. Larutan ini dibuat

deret larutan standar men"adi 71, 21, -1, A1

dan 1 mgL, kemudian dianalisis dengankromatografi gas dan dibuat kura standar.

, O5+$-#$ =-/+ ">"&$#-#$ 4.&"*

)e dalam D &tu"uh' botol yang berwarnacoklat &gelap' dimasukkan masing+masing

1 mL larutan fenol 711 mgL, kemudian

diozonisasi dengan ariasi waktu 1, 21, A1,

E1, 01, 711 dan 721 menit. Larutan setelah

 perlakuan dianalisis dengan kromatografigas.

? P.,-+-& #+-&%-! -%%$#$

&lima' buah labu ukur 71 mL yang diisi

dengan mL larutan sampel limbah. )e

dalam masing+masing labu ukur 

ditambahkan larutan fenol sebanyak mL

dengan konsentrasi masing+masing 21, A1,

E1, 01 dan 711 mgL. Penambahan larutanstandar ini akan menambah konsentrasi

fenol dalam sampel masing+masing sebesar 71, 21, -1, A1, dan 1 mgL, kemudian

larutan dianalisis dengan kromatografi gas.% O>"&$#-#$ #-5.* *$,-;

Sebanyak 1 mL sampel limbah dimasukkan

ke dalam botol yang berwarna coklat

&gelap', kemudian diozonisasi pada waktu

P!"#$%$&' PPI – PDIPTN 200

P#*$+,-&' T./&"*"'$ M- – BATAN

"'-/-!+- 12 *$ 200

7)

Page 4: 0216-3126-2005-2-076

7/24/2019 0216-3126-2005-2-076

http://slidepdf.com/reader/full/0216-3126-2005-2-076 4/6

ISSN 0216 – 3128  Isyuniarto, dkk.

optimum. Larutan hasil perlakuan diukur 

kadar fenolnya dengan metode standar 

addisi seperti pada analisis fenol dalam

sampel tanpa ozonisasi, kemudian dianalisis

dengan kromatografi gas.3nalisis kromatografi gas menggunakan

kolom kapiler 9'e!h)l $)l&:ane;  dengan pan"ang E1 m, gas pembawa 62, kecepatan

alir 2,8 mLmenit, suhu in"eksi 21 oB, suhu

kolom D1 / 71 oB, suhu detector 21 oB dan

olume sampel yang diin"eksikan 7 L.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampel limbah pengolahan minyak bumi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sampel limbah cair yang diambil dari kolam

 penampungan limbah akhir &h&ldin" (a$e' di P9

Pertamina Bilacap. Sampel limbah ini diduga

mengandung fenol sebagai hasil samping dari

 proses pengolahan minyak bumi. !enol

merupakan senyawa yang tidak stabil, sehinggasampel yang telah diambil harus diasamkan

sampai pH 2 menggunakan asam sulfat pekat

dengan perbandingan 7 F 8, agar fenol tidak 

terdisosiasi men"adi bentuk ionnya, melainkan

tetap dalam bentuk molekul fenol.(10)  Sampel

disimpan pada suhu /A oB untuk menghindari

 penguapan dan oksidasi fenol karena pengaruh

suhu lingkungan. Sampel yang telah diasamkandan disimpan pada suhu /A oB hanya bisa

digunakan selama penyimpanan kurang dari 7

 bulan. Sampel ditempatkan dalam botol gelap,

karena fenol dapat terdegradasi lambat oleh

cahaya.)ura kalibrasi larutan standar fenol dibuat

dengan mengin"eksikan 7 L larutan standar 

fenol dengan ariasi konsentrasi. )ura yangdiperoleh merupakan hubungan antara

konsentrasi fenol dengan luas area yang

terbentuk pada kromatogram dan dapat dilihat

 pada $ambar 2. Persamaan regresi linier yang

diperoleh adalah ; 1,7128 / -.71 @, dengan

harga koefisien korelasi &4 2' 1,88A7.

:aktu ozonisasi optimum yang diperlukan

untuk mendegradasi fenol ditentukan denganmelakukan ozonisasi larutan fenol 711 mgL

 pada ariasi waktu 1, 21, A1, E1, 01, 711 dan 721menit. Hasil yang diperoleh adalah larutan fenol

dengan waktu ozonisasi 1 menit mempunyai

konsentrasi sebesar 8A,88 mgL. :aktu ozonisasi

optimum untuk mendegradasi fenol adalah 711

menit, dengan konsentrasi fenol yang tersisa

adalah 2,2 mgL ?fektifitas penurunan fenol

setelah proses ozonisasi sebesar AA,88J. Hal ini

sesuai dengan hasil penelitian #orkini &7880' (6),

yang menun"ukkan bahwa efektifitas ozonisasi

fenol sekitar A1 / J. Setelah 711 menit

 penambahan waktu ozonisasi relatif tidak 

mempengaruhi fenol sisa yang tidak terdegradasi.

0 10 20 30 0 0 60

K"&#.&+!-#$ 4.&"* ('L)

0

1

2

3

6

   L    -  #  -  !  .  -   (  6  6   2   )

a!"ar *. +ura ka&i"rasi &arutan standar 

 ($no&.

0 20 0 60 80 100 120 10

A-/+ ">"&$#-#$ (.&$+)

0

60

90

80

:0

100

   K  "  &  #  .  &   +  !  -  #   $   4  .  &  "   *   (  6  '   8   L   )

a!"ar 3. -u"ungan waktu o%onisasi 

d$ngan kons$ntrasi ($no&.

Penentuan konsentrasi fenol dalam sampel

limbah minyak bumi dilakukan dengan metoda

standar addisi agar dapat terdeteksi oleh alat

)romatografi gas, karena konsentrasi fenol

dalam limbah relatif rendah. Bara pemekatan

limbah kurang efektif karena dikhawatirkanfenol akan terurai atau menguap pada suhu

tinggi.

(atas deteksi atau Li'i! &% De!e+!i&n &L='

adalah konsentrasi terkecil larutan suatu unsur yang dapat dideteksi dengan kepastian 8J.(11)

 6ilai L= yang diperoleh dari perhitungan

adalah A,21 mgL. 3kan tetapi pada alat

kromatografi yang digunakan telah diatur  besarnya a#ea #e3e+! , yaitu batasan luas area

yang diperbolehkan untuk dideteksi alat adalah

sebesar 7.

P!"#$%$&' PPI – PDIPTN 200

P#*$+,-&' T./&"*"'$ M- – BATAN

"'-/-!+- 12 *$ 200

7

Page 5: 0216-3126-2005-2-076

7/24/2019 0216-3126-2005-2-076

http://slidepdf.com/reader/full/0216-3126-2005-2-076 5/6

 Isyuniarto, dkk. ISSN 0216 – 3128

0 10 20 30 0 0 60

K"&#.&+!-#$ 4.&"* ('L)

0

1

2

3

6

9

   L    -  #  -  !  .  -   (  6  6   2   )

@CB

7 010:6 B D 091::

R 0:899

a!"ar /. +ura standar addisi sa!'$& 

&i!"a0 tan'a o%onisasi 

Sampel limbah cair yang telah ditambah

dengan satu deret konsentrasi standar, dalam

kura standar addisi diperoleh persamaan linier ; 1,718E * 1,D788 dengan koefisien korelasi

&4 2' sebesar 1,88, seperti pada $ambar A diatas.)onsentrasi fenol dalam sampel limbah

diperoleh dari perhitungan yaitu sebesar E,DmgL.

)onsentrasi fenol dalam sampel limbah

 proses pengolahan minyak bumi ini masih berada

diatas ambang batas yang ditentukan oleh

#enteri 6egara Lingkungan Hidup dengan Surat

keputusannya 6o. A2#?6LH71788E tanggal28 ktober 788E, tentang batasan baku mutu

limbah cair dari kegiatan eksplorasi dan produksi

migas untuk kandungan fenol sebesar 2,1 mgL.

Sampel limbah yang telah diozonisasi pada

waktu optimum yaitu selama 711 menit,

kemudian dianalisis menggunakan metode

standar addisi, yaitu dengan penambahan standar dengan ariasi konsentrasi seperti pada sampeltanpa perlakuan. Sampel ini kemudian dianalisis

dengan kromatografi gas. )ura standar addisi

yang diperoleh untuk sampel yang telah

diozonisasi pada waktu optimum adalah seperti

 pada $ambar berikut ini.

0 10 20 30 0 0 60

K"&#.&+!-#$ 4.&"* ('L)

0

1

2

3

6

9

   L    -  #  -  !  .  -   (  6  6   2   )

@CB

7 00: B D 02:

R 0::32

a!"ar 1. +ura standar addisi sa!'$& 

&i!"a0 s$t$&a0 o%onisasi 

Persamaan regresi linier yang diperoleh pada

kura standar addisi pada sampel limbah setelah

 perlakuan adalah F ; 1,188- * 1,200E,

dengan koefisien korelasi &4 2' 1,88-. )ura

regresi yang diperoleh diekstrapolasi pada sumbuy. Perpotongan antara kura standar addisi

dengan sumbu C merupakan titik /BC, dimananilai konsentrasi fenol dalam sampel merupakan

harga mutlak dari /BC.(12)  )onsentrasi fenol

dalam sampel limbah setelah terdegradasi oleh

ozon 2,87 mgL. )onsentrasi fenol setelah

 perlakuan ini merupakan harga rata+rata dari

 perlakuan terhadap sampel limbah yangdilakukan secara duplo. )onsentrasi fenol ini

masih belum memenuhi stadar baku mutu limbah

migas, akan tetapi sudah terbukti bahwa ozon

dapat mendegradasi fenol, sehingga

konsentrasinya dalam limbah menurun.

?fektifitas degradasi fenol dalam limbah

menggunakan ozon adalah sebesar ,DJ.

=egradasi dengan ozon ini masih menyisakanfenol sekitar AA,2J. Hal ini disebabkan limbah

yang ada masih dalam suasana asam &pH A,',sehingga ozon tidak efektif beker"a. zon akan

efektif beker"a dalam suasana basa &pH G D'. (:)

Hasil penelitian #4)I6I &788D'(6)

menyebutkan bahwa degradasi fenol akan

menghasilkan senyawa intermediet berupa

katekol, hidrokuinon dan benzokuinon.

KESIMPULAN

(erdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa fenol dalam limbah pengolahan minyak bumi dari P9

P?493#I63 Bilacap dapat

terdegradasi dengan proses ozonisasi,

dengan waktu ozonisasi optimum

sebesar 711 menit. )adar fenol dalamlimbah awal adalah E,D mgL dan

terdegradasi melalui ozonisasi pada

waktu optimum men"adi 2,87 mgL

dengan efektifitas degradasi sebesar 

,DJ.

SARAN

#ohon penelitian ini dilan"utkan denganmemperhatikan pH limbah awal harus tinggi

&GD,1', karena ozon lebih efektif pada kondisi basa. =emikian "uga perlu data analisis gas+gas

hasil degradasi fenol.

UCAPAN TERIMA KASIH

=engan selesainya penelitian ini

disampaikan ucapan terima kasih yang sebesar+

P!"#$%$&' PPI – PDIPTN 200

P#*$+,-&' T./&"*"'$ M- – BATAN

"'-/-!+- 12 *$ 200

)2

Page 6: 0216-3126-2005-2-076

7/24/2019 0216-3126-2005-2-076

http://slidepdf.com/reader/full/0216-3126-2005-2-076 6/6

ISSN 0216 – 3128  Isyuniarto, dkk.

 besarnya kepada Sdr. Sri Sukma"aya, Sdr.

#intolo dan Sdr. <"iatmi =wi #arlupi

mahasiswi tugas akhir !#IP3 )imia <niersitas

5enderal Soedirman Purwokerto, atas bantuan

 penyediaan alat ozoniser dan semua fasilitasnyaserta penyelesaian penelitian di laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

7. #4)I6I, 3., <SSI, =. and ?SPL<$3S,

S., Cidation of 3romatic Bompounds with

<% 4adiationzoneHydrogen PeroCide,

http Fwww.photon. Kulub.es

research#orkini+cutec+8D.doc., 7880.2. !?S?6=?6 !?S?6=?6, rganic

Bhemistry, :adsworth Inc. (elmont,

Balifornia, 780E.

-. 3P4ILI93, 6.H dan :3H;<6I, ?.9,

Penangan !enol =alam Limbah =engan

Meolit 3lam sebagai 3dsorben, <niersitas

$ad"ah #ada, ;ogyakarta, 2111.

A. #<L;6, #., =?S4I63, L?$:dan S<H34=6, ?., 5enis Senyawa

!enol dan Bara Penanggulangannya di=alam 3ir 9erproduksi, Lembaran Publikasi

L?#I$3S 5akarta, %ol. -- 6o. 2 &2111',

hal 77+72.

. S<$I349, 3.9., 3tasi Polusi =engan

Plasma, http Fwww.istec.orgpublication

3rtkel3nto9S+kompas7A6o.2112.htm.

&2112'.

E. #4)I6I, 3., <SSI, =., BH3#344,?., ?SPL<$3S, S., PhotoCidation of Phenol

<% 4adiation 3Kueous Solution, http

Fwww.photobiology.comI<P3B80esplugasphenol.html.

&7880'.

D. #%<L3, ?. and S6693$, B.,

zonolysis of Phenols in 3Kueous Solution,

httpFwww.ncbi.nlm.nih.goentrezKuery.fegiN

cmd4etriedbPub#edlistOuids

7282E-Edopt3bstract.

0. IS;<6I349, :I==I <S3=3,

S<4;3=I, 3$<S P<4:3=I, #I69L,

94I 4<S#369, Identifikasi zon =an

3plikasinya Sebagai =esinfektan, Proses

#a"alah $36?6=43, P-9# (3936;ogyakarta &211-'.

8. 3$<S P<4:3=I, :I==I <S3=3,

S<4;3=I, IS;<6I349, >Studi dan

Pembuatan $enerator zon #enggunakan

Lucutan Listrik@, Prosiding Pertemuan dan

Presentasi Ilmiah LI9=3S 9eknologi 6uklir, P-9# (3936 ;ogyakarta &2117'.

71. 3S9#, 3nnual (ooks of 3S9# Standards,water and ?nironmental 9echnology, %ol.

77.12 water &II', ?aston #=, <S3 &788D'.

77. (3SS?99, 5., =?66?;, 4.B., 5?!!?4;,

$.H., #?6=H3#, 5., %ogels 9eCtbook of 

Quantitatie Inorganic 3nalysis Including

?lementary Instrumental 3nalysis, Longman$roup <) Limited, London &7887'.

72. S)6$, =.3, :?S9, =.#., HLL?4,

!.5., 3nalytical Bhemistry, D nd  edition

Saunders Bollege Publishing, <S3 &7887'.

TANYA AAB Basuki AP.

 Da#i Ga'(a# / !a'akn)a ada

ke+ende#un"an linie#/ 'akin la'a >ak!u

&*&ni$a$i 'akin (e$a# e%ek!i%i!a$ de"#ada$i/

&leh ka#ena i!u/ $a#an a)a/ (a#an"kali

>ak!u &*&ni$a$i e#lu die#an3an" la"i ,

0 3a'-/ $ehin""a daa! die#&leh e%ek!i%i!a$

de"#ada$i )an" le(ih (aik. Te#i'a ka$ih.

I#7&$-!+"

9erima kasih atas sarannya.

 Sukirno

Tadi $)a#a! hen&l dala' li'(ah 0 '/

akan !e!ai 'a$ih dia!a$ 0/8 ' da#i </4

'en3adi 0/18/ kenaa !idak di(ua! 

(e#!in"ka! $a3a

 Be#aa ki#aki#a (ia)an)a un!uk de"#ada$i

ini e# li!e#n)a

I#7&$-!+"

(ila dilakukan secara bertingkat

memungkinkan dapat menurunkan kadar 

fenol dalam limbah.

(elum dilakukan perhitungan ekonominya,karena prosesnya masih catu &(a!+h'.

P!"#$%$&' PPI – PDIPTN 200

P#*$+,-&' T./&"*"'$ M- – BATAN

"'-/-!+- 12 *$ 200

)#