#01. surat pengantar & penjelasan

10
Nomor : B.1148 /KMK/D.VII/VI/2010 Jakarta, 14 Juni 2010 Perihal : Penyampaian Daftar Indikasi Lokasi dan Alokasi BLM PNPM Mandiri T.A. 2011 Lampiran : (1) satu berkas Kepada Yth.: 1. Gubernur 2. Bupati/Walikota 3. Kepala Bappeda Propinsi 4. Kepala Bappeda Kabupaten/Kota di- Seluruh Indonesia Sehubungan dengan penetapan Lokasi dan Alokasi BLM PNPM Mandiri T.A. 2011 yang akan menjadi acuan bagi seluruh program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang akan dilaksanakan tahun 2011, maka dengan ini kami sampaikan daftar Indikasi Lokasi dan Alokasi PNPM Mandiri T.A. 2011 sebagai bahan konfirmasi bagi setiap kabupaten/kota selaku penerima bantuan PNPM Mandiri. Konfirmasi dari daerah diharapkan dapat segera disampaikan kepada Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan/Kemenko Kesra selaku Ketua Kelompok Kerja Pengendali PNPM Mandiri, dengan tembusan kepada Deputi Seswapres Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan UKM/Bappenas, Direktur Penanggulangan Kemiskinan/Bappenas serta Kementerian pengelola masing-masing program, selambat-lambatnya tanggal 31 Juli 2010. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Upload: pnpmmpjateng

Post on 06-Jul-2015

2.080 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: #01. surat pengantar & penjelasan

Nomor : B.1148 /KMK/D.VII/VI/2010 Jakarta, 14 Juni 2010 Perihal : Penyampaian Daftar Indikasi Lokasi dan Alokasi BLM PNPM Mandiri

T.A. 2011

Lampiran : (1) satu berkas Kepada Yth.:

1. Gubernur 2. Bupati/Walikota 3. Kepala Bappeda Propinsi 4. Kepala Bappeda Kabupaten/Kota

di- Seluruh Indonesia

Sehubungan dengan penetapan Lokasi dan Alokasi BLM PNPM Mandiri T.A. 2011 yang akan menjadi acuan bagi seluruh program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang akan dilaksanakan tahun 2011, maka dengan ini kami sampaikan daftar Indikasi Lokasi dan Alokasi PNPM Mandiri T.A. 2011 sebagai bahan konfirmasi bagi setiap kabupaten/kota selaku penerima bantuan PNPM Mandiri.

Konfirmasi dari daerah diharapkan dapat segera disampaikan kepada Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan/Kemenko Kesra selaku Ketua Kelompok Kerja Pengendali PNPM Mandiri, dengan tembusan kepada Deputi Seswapres Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan UKM/Bappenas, Direktur Penanggulangan Kemiskinan/Bappenas serta Kementerian pengelola masing-masing program, selambat-lambatnya tanggal 31 Juli 2010.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Page 2: #01. surat pengantar & penjelasan

Demikian kami sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

Selaku Ketua Kelompok Kerja Pengendali Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat/PNPM Mandiri

S U J A N A R O Y A T Tembusan Yth.: 1. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (sebagai laporan) 2. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat 3. Deputi Seswapres Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku Sekretaris Eksekutif TNP2K 4. Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Kementerian Dalam Negeri selaku penanggung jawab PNPM Perdesaan 5. Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum selaku penanggung jawab PNPM Perkotaan, PNPM Infrastruktur Sosial Ekonomi

Wilayah, PNPM Infrastruktur Perdesaan 6. Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM, Bappenas 7. Deputi Pengembangan Daerah Khusus, Kementerian PDT selaku penanggung jawab PNPM Daerah Tertinggal dan Khusus 8. Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah, Bappenas 9. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan

Page 3: #01. surat pengantar & penjelasan

1 of 8  

Penjelasan Penetapan Lokasi dan Alokasi BLM PNPM Mandiri T.A. 2011

1. Penetapan Lokasi dan Alokasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM Mandiri Tahun Anggaran (T.A.) 2011

dilakukan melalui proses konsultasi dan koordinasi yang intensif diantara Kementerian/Lembaga, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten,Kota) dibawah koordinasi Pokja Pengendali PNPM Mandiri.

2. Pokja Pengendali PNPM Mandiri selanjutnya menyampaikan Ancar-ancar/Indikatif Lokasi dan Alokasi BLM PNPM

Mandiri T.A. 2011 untuk mendapatkan masukan, tanggapan dan klarifikasi dari Pemerintah Daerah terkait dengan lokasi dan alokasi BLM PNPM Mandiri. Melalui konsultasi tersebut diharapkan Ketetapan Daftar Lokasi dan Alokasi BLM PNPM Mandiri T.A. 2011 dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik oleh berbagai pihak.

3. Terdapat 5 (lima) program utama yang termasuk dalam Daftar Lokasi dan Alokasi BLM PNPM Mandiri T.A. 2011

tersebut, yaitu: PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, PNPM Mandiri Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)), PNPM Mandiri Pengembangan Infrastruktur Sosial dan Ekonomi Wilayah (PISEW), dan PNPM Infrastruktur Perdesaan (RIS-PNPM).

Program PPIP akan menjadi salah satu program pendukung bersifat sektoral di lokasi-lokasi PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan (RIS-PNPM) dan juga di lokasi program utama PNPM Mandiri lainnya.

4. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 168/PMK.07/2009 tentang Pedoman Pendanaan Urusan

Bersama Pusat dan Daerah Untuk Penanggulangan Kemiskinan, maka terdapat dua program utama PNPM Mandiri yang memerlukan DDUB (Dana Daerah untuk Urusan Bersama) yang bersumber dari APBD Kabupaten/Kota, yaitu: PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM Mandiri Perkotaan.

Page 4: #01. surat pengantar & penjelasan

2 of 8  

Daerah diperkenankan menambah alokasi DDUB untuk kedua program tersebut ataupun untuk program-program lainnya sesuai kemampuan dan kemauan daerah.

5. Data jumlah dan nama-nama kecamatan penerima BLM PNPM Mandiri mengacu kepada hasil pendataan dari

Departemen Dalam Negeri. Data tersebut telah disinkronisasikan pula dengan data Potensi Desa (Podes) tahun 2008 sehingga jumlah dan nama-nama kecamatan menjadi lebih sesuai dan lengkap.

6. BLM untuk masing-masing kecamatan ditetapkan besarannya berdasarkan: tingkat kemiskinan dan jumlah

penduduk di masing-masing kecamatan dan desa/kelurahan, serta kemampuan keuangan daerah. Data yang dipergunakan untuk menilai proporsi BLM untuk setiap kecamatan secara nasional adalah:

a. Hasil Pendataan Program Layanan Sosial (PPLS) tahun 2008 yang menjadi dasar penentuan tingkat kemiskinan

setiap kecamatan/desa/kelurahan b. Data Potensi Desa (Podes) tahun 2008 sebagai dasar penilaian kepadatan penduduk suatu wilayah. c. Peraturan Menteri Keuangan No. 61/PMK.07/2010 tentang Indeks Fiskal dan Kemiskinan Daerah Dalam Rangka

Perencanaan Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah untuk Penanggulangan Kemiskinan Tahun Anggaran 2011 (atau PMK IFKD 2011).

Komposisi BLM APBN dan DDUB (BLM APBD) untuk kabupaten/kota dengan kategori IFKD rendah dan sedang adalah 80% dari sumber APBN dan 20% dari DDUB (APBD). Sedangkan kabupaten/kota dengan kategori IFKD tinggi dan sangat tinggi adalah 70% dari sumber APBN dan 30% dari sumber DDUB (APBD).

7. Penyelenggaraan PNPM Mandiri T.A. 2011 melibatkan program-program sektoral yang secara bertahap akan

tergabung di dalam wadah PNPM Mandiri.

Page 5: #01. surat pengantar & penjelasan

3 of 8  

Kecamatan dengan tingkat kemandirian cukup baik akan menjadi sasaran wilayah dari program-program sektoral tersebut. Diantara program tersebut adalah: PPIP, PNPM Generasi, PNPM Kelautan dan Perikanan, PNPM Pariwisata, PNPM Perumahan dan Permukiman, Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat), Sanimas (Sanitasi Oleh Masyarakat), Neighborhood Development (ND), dan program-program pada Kluster ke-3 (pemberdayaan usaha mikro dan kecil).

8. Cakupan lokasi yang menerima alokasi BLM PNPM Mandiri T.A. 2011 bertambah jumlahnya dibandingkan dengan

cakupan lokasi yang menerima alokasi BLM PNPM Mandiri T.A. 2010.

Pada TA 2010 PNPM Mandiri menyediakan BLM untuk 6.321 kecamatan, sedangkan pada T.A. 2011 PNPM Mandiri melayani 6.623 kecamatan. Penambahan jumlah kecamatan penerima BLM PNPM Mandiri sebanyak 302 kecamatan tersebut berasal dari akumulasi (total) dari kenaikan jumlah kecamatan dan penurunan jumlah kecamatan dari seluruh program dengan rincian sebagai berikut:

a. Kenaikan jumlah kecamatan PNPM Mandiri Perdesaan dari 4.805 kecamatan pada T.A. 2010 menjadi 5.018

kecamatan pada T.A. 2011 atau kenaikan sejumlah 213 kecamatan yang terjadi akibat menampung kecamatan pemekaran, dan juga menampung sebagian besar kecamatan (178) wilayah PNPM Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) yang tidak lagi akan mendapat BLM dari P2DTK. Selain itu sebanyak 1.574 kecamatan PNPM Mandiri Perdesaan akan menjadi lokasi penguatan karena sudah pernah mendapat BLM tiga tahun berturut-turut dan tingkat kemandiriannya dianggap sudah cukup baik. Kecamatan yang menjadi lokasi penguatan tersebut akan menerima pendampingan (TA=Technical Assistance) dari PNPM Mandiri Perdesaan.

b. Penambahan jumlah kecamatan yang mendapat BLM dari PNPM Mandiri Perkotaan dari semula 885 kecamatan

pada tahun 2010 menjadi 1.153 kecamatan pada tahun 2011 sehingga terjadi kenaikan 268 kecamatan. Selain menampung sebagian kecamatan (8) wilayah PNPM Daerah tertinggal dan Khusus (P2DTK) yang tidak lagi akan mendapat BLM di tingkat kecamatan dari P2DTK, sebanyak 707 kecamatan yang mendapat BLM T.A 2010, tidak akan lagi menerima BLM reguler dari PNPM Mandiri Perkotaan T.A 2011 karena telah menerima 3 (tiga) kali BLM PNPM Mandiri Perkotaan, namun akan diberikan BLM Koordinasi dan pendampingan

Page 6: #01. surat pengantar & penjelasan

4 of 8  

(TA=Technical Assistance) dari PNPM Mandiri Perkotaan dan nantinya akan menerima program-program non reguler/sektoral.

c. Sedangkan jumlah lokasi kecamatan PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan (RIS-PNPM) dan PNPM Mandiri

Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) pada tahun 2011 tetap sama dengan tahun sebelumnya yaitu: RIS-PNPM dengan cakupan 215 kecamatan, PISEW dengan cakupan 237 kecamatan.

d. Khusus PNPM Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) yang pada tahun 2010 mencakup 186 kecamatan, maka

seluruh kecamatan tersebut pada tahun 2011 tidak lagi mendapat BLM dari P2DTK namun tetap menyediakan BLM Kabupaten. Mengingat sisa dana P2DTK pada tahun 2011 tidak cukup untuk menyediakan BLM Kabupaten untuk seluruh lokasi P2DTK 2010, maka alokasi BLM Kabupaten hanya disediakan untuk 7 (tujuh) kabupaten saja yang diseleksi menurut kriteria:

i) Merupakan kabupaten perbatasan ii) Kabupaten yang proses perencanaan, pelaksanaan, penyerapan dan dukungan pemerintah daerahnya

dinilai baik, dan iii) Kabupaten yang sinergi perencanaan P2DTK dan Musrenbang telah berjalan dengan baik.

Mengingat seluruh kecamatan P2DTK merupakan kecamatan miskin dan tertinggal maka 186 kecamatan yang sebelumnya ditangani P2DTK akan ditangani oleh PNPM Perdesaan (178 kecamatan) dan PNPM Perkotaan (8 kecamatan).

9. Penghitungan jumlah alokasi BLM PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM Mandiri Perkotaan mengikuti formula berikut:

Page 7: #01. surat pengantar & penjelasan

5 of 8  

PNPM Mandiri Perdesaan

Wilayah Jumlah Penduduk (jiwa) Kategori Kemiskinan Alokasi BLM (Rp)

JAWA BALI

< 40.000 tidak miskin 1.000.000.000

sedang 1.500.000.000 miskin 3.000.000.000

40.000 - 60.000 tidak miskin 1.250.000.000

sedang 2.000.000.000 miskin 3.000.000.000

> 60.000 tidak miskin 1.500.000.000

sedang 2.500.000.000 miskin 3.000.000.000

LUAR JAWA BALI

< 7.500 tidak miskin 750.000.000

sedang 1.000.000.000 miskin 1.750.000.000

7.500 - 15.000 tidak miskin 1.000.000.000

sedang 1.250.000.000 miskin 3.000.000.000

15.000 - 25.000 tidak miskin 1.250.000.000

sedang 2.000.000.000 miskin 3.000.000.000

> 25.000 tidak miskin 1.500.000.000

sedang 2.250.000.000 miskin 3.000.000.000

Page 8: #01. surat pengantar & penjelasan

6 of 8  

PNPM Mandiri Perkotaan

Lokasi PNPM Mandiri Perkotaan terbagi dalam dua kategori, yakni lokasi lama dan lokasi baru. Untuk lokasi lama akan memperoleh BLM yang lebih rendah dibandingkan lokasi baru, dengan tetap mempertimbangkan presentase kemiskinan.

A. Wilayah Jawa-Bali

Kategori Jumlah Penduduk

Kategori Lokasi Kelurahan/Desa (Jiwa) < 3000 3000-10000 > 10000 Lokasi yang belum menyelesaikan 3 kali putaran BLM dengan KK miskin >10% dan Lokasi yang telah melaksanakan 3 kali putaran BLM dengan %-tase miskin masih >25%

125jt 200jt 300jt

Lokasi yang belum menyelesaikan 3 kali putaran BLM dengan %-tase KK miskin <10%

Jumlah KK miskin < 50 KK, BLM = 50jt Jumlah KK miskin > 50 KK, BLM = 100jt

Lokasi yang telah menyelesaikan 3 kali putaran BLM dengan %-tase miskin < 25% (BLM Koordinasi)

50 juta/kelurahan

Page 9: #01. surat pengantar & penjelasan

7 of 8  

B. Wilayah Luar Jawa-Bali

Kategori Jumlah Penduduk Kategori Lokasi Kelurahan/Desa

(Jiwa) < 1500 1500-7500 > 7500 Lokasi yang belum menyelesaikan 3 kali putaran BLM dengan KK miskin >10% dan Lokasi yang telah melaksanakan 3 kali putaran BLM dengan %-tase miskin masih >25%

125jt 200jt 300jt

Lokasi yang belum menyelesaikan 3 kali putaran BLM dengan %-tase KK miskin <10%

Jumlah KK miskin < 50 KK, BLM = 50jt Jumlah KK miskin > 50 KK, BLM = 100jt

Lokasi yang telah menyelesaikan 3 kali putaran BLM dengan %-tase miskin < 25% (BLM Koordinasi)

50 juta/kelurahan

10. Perhitungan DDUB PNPM Perkotaan dari sumber APBD adalah berdasarkan alokasi BLM murni dan tidak

termasuk BLM koordinasi. 11. Untuk kabupaten/kota yang masih belum menyediakan kebutuhan DDUB selama 3 tahun anggaran di dalam APBD

masing-masing, akan dipertimbangkan untuk tidak lagi mendapat PNPM Mandiri tahun 2011. Sehubungan dengan hal tersebut diharapkan kabupaten/kota dapat menyelesaikan/menyediakan DDUB di dalam APBD sesuai

Page 10: #01. surat pengantar & penjelasan

8 of 8  

kebutuhan tahun anggaran 2007 s/d 2010 agar PNPM Mandiri dapat dilanjutkan di daerah masing-masing tahun 2011 dengan menyampaikan surat komitmen untuk melunasi DDUB kepada TNP2K paling lambat 31 Agustus 2010.

12. Dalam rangka percepatan penurunan angka kemiskinan di daerah, sudah saatnya Pemerintah Kabupaten/Kota

mensinergikan program-program penanggulangan kemiskinan inisiatif masing-masing dengan PNPM Mandiri sehingga bisa saling mendukung agar upaya penanggulangan kemiskinan di suatu lokasi dapat diturunkan lebih cepat secara bersama-sama oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Daerah juga dianjurkan untuk mulai mereplikasi PNPM Mandiri di wilayahnya masing-masing sebagai langkah awal upaya Pemerintah Daerah melanjutkan PNPM Mandiri.