studi confortiani 01: pengantar

9
Karisma St. Guido Conforti Misionaris Xaverian P. Alfons, SX

Upload: misionaris-xaverian

Post on 26-Jun-2015

163 views

Category:

Spiritual


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Confortiani 01: Pengantar

Karisma St. Guido ConfortiMisionaris Xaverian

P. Alfons, SX

Page 2: Studi Confortiani 01: Pengantar

Hidup Religius dan Karisma Apostolikdalam pemikiran St. Guido Conforti

Uskup Agung Ravenna, Uskup Parma

dan Pendiri Serikat Misionaris Xaverian

SX

Page 3: Studi Confortiani 01: Pengantar

China adalah negara pertama dan satu-satunya yang dipercayakan oleh Tahta Suci, untuk menjadi tujuan para Misionaris Xaverian

hingga tahun 50an. Adalah Penyelenggaraan Ilahi yang membuka cakrawala totalitas perutusan ini ke seluruh dunia, melalui krisis

Boxer di negara ini, sehingga mereka diusir dari sana.

SX

Page 4: Studi Confortiani 01: Pengantar

• Melihat bahwa perutusan ke luar negeri adalah karakter esensial karisma St. Guido Conforti, apakah bisa dikatakan bahwa keluarnya para misionaris dari Cina dan sikap tertutup negara ini merupakan kehancuran karisma misioner para Misionaris Xaverian? Apakah para misionaris itu merasa menjadi super hero ketika pergi jauh berkarya di luar negaranya? Apakah para misionaris yang berkarya di negara asalnya sendiri, tidak bisa disebut sebagai seorang misionaris?

• Tantangan misi membutuhkan suatu redefinisi baru.

• Presentasi ini tidak bermaksud menjawab segala problematika dalam bermisi, melainkan memberi pusat perhatian pada inti sari karisma misioner St. Guido Conforti , agar bisa menemukan implementasi yang tepat dalam menjalankan misi di milenium ketiga ini.

SX

Page 5: Studi Confortiani 01: Pengantar

• Realitas misi pada masa St. Guido Conforti, masih diwarnai dengan ide sangat kuat bahwa identitas misi adalah pergi jauh dan untuk waktu tidak terbatas. Maka, kepergian seorang misionaris adalah sebuah perpisahan yang sungguh-sungguh berpisah. Mereka yang pergi, tidak tahu kapan akan cuti dan kembali. Sekali pergi… pergi untuk mewartakan Injil sampai akhir hayat. Dia akan memberikan dirinya secara penuh dan total bagi pewartaan.

• Tak bisa disangkal bahwa tindakan heroik atas nama pelayanan dan cinta kepada Allah ini kerap menimbulkan sebuah antitesis burn-out pastoral. Begitu memberi diri, hingga menjadi lupa akan keterbatasan diri sendiri.

SX

Page 6: Studi Confortiani 01: Pengantar

• Beberapa situasi menjadi sebuah pertimbangan untuk memberikan definisi tentang misi, seperti kesinambungan intisari karisma dengan ungkapan karisma tersebut dalam konteks aktual, antara tatanan struktural hirarkis dan kondisi kehidupan aktual.

• Jebakan terbuka ketika konsep ini mereduksi misi hanya sebagai sebuah tindak pergi keluar negeri saja, atau ketika jati diri seorang misionaris diidentikkan dengan kehadiran fisik di luar negeri. Konkritnya, ketika misionaris itu pulang kampung karena usia uzur atau sakit, dia merasa tidak lagi menjadi misionaris!

SX

Page 7: Studi Confortiani 01: Pengantar

• Pola pikir yang tidak seimbang ini bisa mengancam kekosongan interioritas dalam diri misionaris.

• Bahasa pesimistik ini tidak bermaksud mencari pembenaran dibalik krisis misi atau krisis panggilan misioner saat ini, tetapi berupaya menggagas pengalaman mistik St. Guido Conforti dengan Yesus Kristus tersalib yang tetap mendesak kita untuk mewartakan cinta kasih-Nya (bdk. 2Kor 5,:14)

SX

Page 8: Studi Confortiani 01: Pengantar

In omnibus Christus

Page 9: Studi Confortiani 01: Pengantar

BILA ANDA TERPANGGILHUBUNGI:

Wisma Xaverian Yogyakarta

Jl. Pandega Asih I/8

Yogyakarta 55281

0274 – 883798

Fb Misionaris Xaverian - @sx_xaverian

www.xaverindo.org

Misionaris Xaverian