0 awal
DESCRIPTION
jTRANSCRIPT
No. 43/PA/D3-TKG/S/2015
TUGAS AKHIR
PERANCANGAN BEKISTING SEMI SISTEM PROYEK
PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN GEDUNG
WIJAYA KARYA KAV 9-10
Disusun untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan Program D-III
Politeknik Negeri Jakarta
Disusun Oleh :
Noviera RistianingrumNIM 3112110037
Pembimbing :
Badihi, S.T.NIP 19500808 198403 1 002
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KOSNTRUKSI GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2015
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Tugas Akhir berjudul :
PERANCANGAN BEKISTING SEMI SISTEM PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN GEDUNG WIJAYA KARYA KAV 9-10 yang
disusun oleh Noviera Ristianigrum (NIM 3112110037) telah disetujui dosen pembimbing untuk dipertahankan dalam Sidang Tugas Akhir Tahap II
ii
Pembimbing
Badihi, S.T.NIP 19500808 198403 1 002
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir berjudul :
PERANCANGAN BEKISTING SEMI SISTEM PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN GEDUNG WIJAYA KARYA KAV 9-10 yang
disusun oleh Noviera Ristianingrum (NIM 3112110037) telah dipertahankan dalam Sidang Tugas Akhir Tahap II di depan Tim Penguji pada hari Senin tanggal
10 Agustus 2015
Nama Tim Penguji Tanda Tangan
Ketua Andi Indianto, Drs, S.T., M.T.
NIP 19610928 198703 1 002
AnggotaAnis Rosyidah, S.Pd, S.S.T., M.T.
NIP 19730318 199802 2 004
AnggotaFauzri Fahimuddin, Ir., M.Sc., Dr.Eng.
NIP 19590206 198903 1 002
Mengetahui,Ketua Jurusan Teknik SipilPoliteknik Negeri Jakarta
Putra Agung Maha Agung, S.T.,M.T.,Ph.DNIP. 19660602 199003 1 002
KATA PENGANTAR
iii
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penyusunan Tugas Akhir ini dimaksudkan sebagai hasil perhitungan dan analisa penulis yang menjadikan gedung Wika Tower sebagai objek perhitungannya. Dengan adanya Tugas Akhir ini, membuat penulis sebagai mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap apa yang telah diperhitungkan dalam naskah Tugas Akhir. Tugas Akhir beksiting ini bertujuan agar penulis benar-benar memahami dan mengetahui perhitungan konstruksi bekisting struktur utama bangunan gedung.
Penulis menyadari tidak akan bisa menyelesaikan proposal ini tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberi rahmat dan hidayahnya.2. Bapak Sugeng Riyanto dan Ibu Erna Setyarini selaku orang tua tercinta
yang senantiasa memberikan dukungan dan doa kepada penulis.3. Bapak Badihi, S.T., selaku pembimbing Tugas Akhir penulis yang telah
membimbing dalam penyusunan naskah ini.4. Bapak Denny S. selaku Project Manager yang telah menerima penulis
Praktek Kerja Lapangan di Proyek Wika Tower.5. Teman-teman 3 Gedung 2 Sore 2012 yang telah memberikan dukungan
terhadap penulis.6. Dan pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Semoga pihak-pihak yang membantu baik pengalaman, ilmu, ataupun doa senantiasa diberikan kesehatan dan rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan menjadi sebuah pahala untuk setiap ilmu yang diserap oleh orang lain terhadap tugas akhir ini.Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan naskah ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu penulis mohon untuk dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Penulis juga mengharapakan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan naskah ini. Penulis juga berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Depok, 28 Juli 2015
Penulis
iv
PERANCANGAN BEKISTING SEMI SISTEM PROYEK PEMBANGUNAN
DAN PENGEMBANGAN GEDUNG WIJAYA KARYA KAV 9-10
Oleh : Noviera Ristianingrum
Pembimbing : Badihi
Bekisting adalah konstruksi yang bersifat sementara dan merupakan mal atau cetakan pada suatu banguanan yang fungsinya untuk mendapatkan bentuk penampang maupun permukaan dari konstruksi beton yang direncanakan. Bekisting terdiri dari acuan dan perancah. Pekerjaan bekisting pada suatu bangunan menjadi salah satu critical condition dalam perencanaan suatu bangunan karena termasuk pada pekerjaan struktur sementara disarankan tidak menyerap air semen. Pekerjaan bekisting perlu direncanakan dengan kuat, ekonomis, efisien, dan aman. Beton segar dalam beskisting mempunyai sifat tekanan horizontal beton segar, impact, serta pembusuran yang semua tergantung dari waktu, supply beton, dan temperatur. Bekisting semi sistem adalah bekisting yang dibuat dan direncanakan untuk sebuah proyek tertentu dengan siklus pemakaian yang lebih besar. Penulisan ini bertujuan untuk merencanakan bentuk dan kekuatan bekisting sesuai dengan gambar kerja, menghitung, dan memilih material bekisting. Bahan atau material yang digunakan dalam perhitungan bekisting ini terdiri dari material kayu, beton, dan baja. Plywood pada material bekisting dipilih dengan memperhatikan arah serat. Penggunaan baja hollow dengan posisi melintang atau memanjang akan berpengaruh pada kekuatan yang dihasilkan material tersebut. Semua bahan-bahan yang dipilih melalui standar yang berlaku. Dari perhitungan yang telah dilakukan bekisting semi sistem pada Proyek Wika Tower menggunakan material baja BJ-37, kayu kelas II, dan multiplek 15 mm kuat dan aman digunakan. Bekisting dikatakan kuat jika tegangan yang terjadi lebih kecil dari tegangan izin dan lendutan yang terjadi lebih kecil dari lendutan izin selanjutnya diaplikasikan dalam bentuk gambar kerja.
Kata kunci : bekisting, sifat beton segar, semi sistem
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUANii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
ABSTRAK v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Penjelasan Judul 3
1.5 Tujuan Penelitian 3
1.6 Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Acuan dan Perancah 5
2.2 Jenis-jenis Beksiting 9
2.2.1 Bekisting Klasik 9
2.2.2 Bekisting Semi Sistem 10
2.2.3 Bekisting Sistem 10
2.3 Bahan-Bahan Konstruksi Acuan Perancah 10
2.3.1 Kayu 11
2.3.2 Baja 22
2.3.3 Beton 26
2.4 Jenis Beban yang Ditanggung Bekisting 33
2.5 Perhitungan Beban Bekisting Plywood 34
2.6 Dasar Teori Perilaku Lentur pada Beton Bertulang 40
vi
2.7 Metode Pelaksanaan Bekisting 42
2.7.1 Pekerjaan Bekisting Kolom 42
2.7.2 Pekerjaan Bekisting Balok dan Plat Lantai50
BAB III METODOLOGI PERHITUNGAN
3.1 Metodologi Pehitungan Balok dan Plat 60
3.2 Metodologi Pehitungan Kolom 63
3.3 Pembongkaran Bekisting Balok, Plat, dan Kolom 65
BAB IV DATA PROYEK
4.1 Data Umum Proyek 68
4.2 Identifikasi Struktur Bekisting 71
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
5.1 Bekisting Balok 79
5.2 Bekisting Pelat 93
5.3 Bekisting Kolom 101
5.4 Pembongkaran Bekisting Balok 111
5.5 Pembongkaran Bekisting Plat 119
5.6 Curing (Perawatan Bekisting) 145
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 146
5.2 Saran 146
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.a Ilustrasi Gambar Acuan Perancah
Gambar 2.1.b Sket Konstruksi Acuan Beton Precast Box Girder
Gambar 2.3.1.a POT. A-B Plywood Sejajar Face Graind
Gambar 2.3.1.b Plywood Sejajar Face Graind
Gambar 2.3.1.c POT. C-D Plywood Tegak Lurus Face Graind
Gambar 2.3.1.d Plywood Tegak Lurus Face Graind
Gambar2.3.1.e Pengkodean Kayu Lapis APA 17 -13 – 7
Gambar 2.3.1.f Formwork Plywood/ Multipleks
Gambar 2.3.1.g Contoh Pemasangan Plywood yang Lemah
Gambar 2.3.1.h Contoh Pemasangan Plywood yang Kuat
Gambar 2.3.2.a Kurva Hubungan Tegangan (f) vs regangan (ε)
Gambar 2.3.2.b Profil Baja Sebagai Balok Pembagi
Gambar 2.3.3.a Pembebana Bekisting Pelat
Gambar 2.3.3.b Diagram Tekanan Sebagai Proses Pengecoran
Gambar 2.4.a Simulasi Proses Kerja Pengeoran
Gambar 2.4.b Beban Peralatan dan Pekerja
Gambar 2.4.c Simulasi Penggetaran Beton dengan Vibrator
Gambar 2.5.a Jenis-Jenis Keruntuhan Lentur
Gambar2.7.1.a Denah Marking
Gambar 2.7.1.b Potongan A-A
Gambar 2.7.1.c Marking As Kolom
Gambar 2.7.1.c Panjang Bengkokan Sengkang yang Dibutuhkan
Gambar 2.7.1.d Pemasangan Tulangan Pada Kolom
Gambar 2.7.1.e Bekisting Kolom
Gambar 2.7.1.f Pengecoran menggunakan concrete bucket
Gambar 2.7.1.g Diagram Tekanan untuk Rencana Bekisting Kolom
Gambar 2.7.2.a Kontrol Kemiringan Plat Lantai
Gambar 2.7.2.b Pemasangan Jack Base
Gambar 2.7.2.c bidang momen yang direncanakan untuk bekisting tidak melebihi
tegangan dan lendutan yang diizinkan
Gambar 2.7.2.d Bekisting Balok dan Pelat
viii
Gambar 2.7.2.e Penulangan Balok Beton
Gambar 2.7.2.f Bekisting Plat Lantai
Gambar 2.7.2.g Pengecoran Beton Plat
Gambar 2.7.2.h Momen yang direncanakan ketika bekisting dibongkar
Gambar 2.4.d Simulasi Penuangan Beton di Atas Bekisting
Gambar 3.1.a Letak Sisi Vertikal Dan Horizontal Pada Balok
Gambar 3.1.b Gambar Acuan dan Perancah pada Pelat
Gambar 3.1.c Diagram Alir Perhitunagn Bekisting Alas Balok
Gambar 3.4 Diagram Alir Perhitunagn Bekisting Kolom
Gambar 3.4 Grafik Perkiraan Perkembangan Kekuatan Beton
Gambar 3.4 Gambar Simulasi Cor Lantai
Gambar 3.3 Diagram Alir Perhitungan Pembongkaran Bekisting Balok, Pelat Lantai,
dan Kolom
Gambar 4.1.a Papan Nama Proyek Wika Tower
Gambar.4.1.b Papan Nama Proyek Untuk Pembangunan Genset Wika Tower
Gambar 4.2.a Gambar Denah Lantai Ground
Gambar 4.2.b Bekisting Balok
Gambar 4.2.c Denah Bekisting Plat
Gambar 4.2.d Bekisting Plat
Gambar 4.2.e Bekisting Kolom
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3.1.a Klasifikasi kayu di Indonesia
Tabel 2.3.1.b Tegangan Kayu
Tabel 2.3.1.c Momen Inersia (I) dan Momen Tahanan (W) untuk Satndar Plywood Konstruksi Formwork per 1 mm lebar
Tabel 2.3.2.a Klasifikasi Mutu Baja
Tabel 2.3.3.a : Faktor koreksi untuk menentukan batas tekanan akibat kekakuan beton.
Tabel 4.2.a Rencana Bekisting Balok
Tabel 4.2.b Rencana Bekisting Kolom
Tabel 5.1 Perhitungan Bekisting Balok
Tabel 5.2 Perhitungan Bekisting Plat
Tabel 5.3 Perhitungan Bekisting Kolom
Tabel 5.4 Identifikasi Kolom per Tipe
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 . Tabel Baja Profil Hollow Square
Lampiran 2. Tabel Baja Profil Hollow Rectangular
Lampiran 3. Spesifikasi Perancah yang Digunakan di Proyek Wika Tower
Lampiran 4. Tabel koefisien momen plat dua arah
Lampiran 5. Gambar Dokumentasi
Lampiran 6. Lembar Pengesahan
Lampiran 7. Lembar Assistensi
xi