karyatulisilmiah.com · web viewkonsep dan prinsip dasar ptk (classroom action research) makalah...
TRANSCRIPT
KONSEP DAN PRINSIP DASAR PTK
(CLASSROOM ACTION RESEARCH)
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Penelitian Tindakan Kelas
Dosen: Abdur Rosyid, M.Pd.
Disusun oleh:
1. Berry Pratama 12.22.1.0072
2. Dikdik Somantri 12.22.1.0119
3. Rika Wijayanti 12.22.1.0379
VII IPA 3
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul
“Penelitian Tindakan Kelas: Konsep dan Prinsip Dasar Penelitian Tindakan
Kelas.” Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Penelitian Tindakan Kelas.
Kualitas pembelajaran di sekolah harus selalu ditingkatkan agar
pembelajaran yang dilaksanakan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Usaha peningkatan ini dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu cara
terpraktis dalam meningkatkan kualitas tersebut adalah melalui usaha guru
melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Usaha ini dapat dilakukan
melalui pelaksanaan tindakan kelas oleh guru. Apa sebenarnya PTK? Apa
pentingnya PTK? Apa saja prinsip dasar PTK? Pertanyaan inilah yang menjadi
fokus makalah yang penulis susun. Sejalan dengan itu, makalah ini secara jelas
membahas hal ihwal PTK dan aplikasinya dalam pembelajaran di sekolah dasar.
dengan uraian yang komprehensif ini, diharapkan pemahaman akan PTK bukan
hanya sekedar tataran teori melainkan lebih jauh pada tataran aplikasi.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Abdur Rosyid, M.Pd., selaku dosen mata kuliah yang telah membantu
penulisan selama menyusun makalah ini;
2. Rekan-rekan seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan
penyusunan makalah ini;
3. Semua pihak yang tida bisa penulis sebut satu per satu.
Semoga Allah swt. memberikan balasan yang berlipat ganda. Memiliki
banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik
penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritis yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
i
ii
Akhirnya, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan
bagi pembaca. Amin.
Majalengka, Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan Makalah............................................................................. 2
D. Kegunaan Makalah ....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas........................................... 3
B. Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas.......................................... 6
C. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas..................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara
lain: melalui peningkatan kualitas pendidik dan tegana kependidikan lainnya,
pelatihan dan pendidikan, atau dengan memberikan kesempatan untuk
menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan nonpembelajaran secara
professional lewat penelitian tindakan secara terkendali. Upaya meningkatkan
kualitas pendidik dan tenaga kependidikan lainnya untuk menyelesaikan masalah-
masalah yang dihadapi saat menjalankan tugasnya akan memberidampak positif
ganda. Pertama, peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah
pendidikan dan pembelajaran yang nyata. Kedua, peningkatan kualitas isi,
masukan, proses, dan hasil belajar. Ketiga, peningkatan keprofesionalan pendidik
dan tegana kependidikan lainnya. Keempat, penerapan prinsip pembelajaran
berbasis penelitian.
Untuk meningkatkan mutu kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa
yang baik maka guru hendaknya memiliki kemampuan melakukan penelitian
sederhana. Berbagai macam penelitian dapat dilakukan oleh guru, namun diantara
berbagai macam penelitian yang dapat dilakukan, penelitian yang diutamakan dan
sangat disarankan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini
lebih mengarah kepada tindakan guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM),
tindakan tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa yang
lebih baik dari sebelumnya. Sebelum malakukan penelitian sangatlah penting bagi
para pemula untuk mengetahui terlebih dahulu pengertian dan prinsip penelitian
tindakan kelas. Atas latar belakang di atas penulis mencoba menyusun makalah
dengan judul “Pengertian dan Prinsip Penelitian Tindakan Kelas”.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan PTK?
2. Apa pentingnya PTK?
3. Apa prinsip dasar PTK?
C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Pengertian konsep PTK;
2. Pentingnya PTK; dan
3. Prinsip dasar PTK.
D. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai
pengembangan konsep penelitian tindakan kelas. Secara praktis makalah ini
diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan
khususnya tentang konsep penelitian tindakan kelas;
2. Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep penelitian tindakan kelas
baik secara teoritis maupun secara praktis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam istilah bahasa Inggris adalah
Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang
dilakukan di kelas. 3 kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga
pengertian yang dapat diterangkan.
1. Penelitian, merunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik
minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan, merunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu.
3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada penelitian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik, yang dimaksud istilah kelas adalah sekelompok
siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru
yang sama.
Dengan menggabungkan batasan pengertian 3 kata inti yaitu penelitian,
tindakan, kelas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh
siswa. Kesalahan umum yang terdapat dalam penelitian tindakan guru adalah
penonjolan tindakan yang dilakukan sendiri, misalnya guru memberikan tugas
kelompok pada siswa. Pengutaraan kalimat seperti itu kurang pas. Seharusnya
guru menonjolkan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa
mengamati proses mencairnya es yang ditempatkan panci tertutup dan panci
terbuka atau didalam gelas. Siswa juga diminta membandingkan dan mencatat
hasilnya. Dengan kata lain, guru melaporkan berlangsungnya proses belajar yang
dialami oleh siswa, perilakunya perhatian mereka pada proses yang terjadi,
3
4
mengamati hasil dari proses, mengadakan pencatatan hasil mendiskusikan dengan
teman kelompoknya, melaporkan didepan kelas dan sebagainya. Sekali lagi yang
dikemukakan oleh guru dalam menuliskan laporan penelitian tindakan adalah hal-
hal yang dilakukan oleh siswa, bukan yang dilaukan oleh guru.
Terkait dengan pengertian PTK ini, ada beberapa rumusan definisi PTK yang
perlu disiasati dan dipahami.
1. Hopkins (1993): PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang
dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam
pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.
2. Kemmis dan Mc. Taggart (1998): PTK adalah studi yang dilakukan untuk
memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara
sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.
3. Rochman Natawijaya (1997): PTK adalah pengakajian terhadap permasalahan
praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang ditujukan untuk
menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang
dihadapi atau memperbaiki sesuatu.
4. Suyanto (1997): PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif
dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau
meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional.
5. Tim PGSM (1999): PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat
reflektif oleh pelaku tindakan yag dilakukan untuk meningkatkan kemantapan
rasional dan tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam
pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki
kondisi di mana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.
Dari kelima rumusan di atas dapat ditemukan kata-kata kunci yang terkait
dengan PTK.
a. PTK bersifat reflektif. Maksudnya adalah PTK diawali proses perenungan atas
dampak tindakan yang selama ini dilakukan guru terkait dengan tugas-tugas
pembelajaran di kelas. Dari perenungan ini aka diketahui apakah tindakan yang
5
selama ini dilakukan telah berdampak positif dalam pencapaian tujuan
pembelajaran atau tidak.
b. PTK dilakukan oleh pelaku tindakan. Maksudnya adalah PTK dirancang,
dilaksanakan, dan dianalisis oleh guru yang bersangkutan dalam rangka ingin
memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapinya di kelas. Kalaupun
dilakukan secara kolaboratif, pelaku utama PTK tetap oleh guru yang
bersangkutan.
c. PTK dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Maksudnya adalah
dengan PTK ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas berbagai aspek
pembelajaran sehingga kompetensi yang menjadi target pembelajaran dapat
tercapai secara maksimal (efektif dan efisien).
d. PTK dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mengawas
diri. Maksudnya adalah setiap langkah yang dilakukan dalam PTK harus
dilakukan dengan terprogram dan penuh kesadaran sehingga dapat diketahui
aspek-aspek mana yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki demi ketercapaian
kompetensi yang ditargetkan.
e. PTK bersifat situasional dan kontekstual. Maksudnya adalah PTK selalu
dilakukan dalam situasi dan kondisi tertentu, untuk kelas dan topik mata
pelajaran tertentu sehingga simpulan atau hasilnya pun hanya diarahkan pada
konteks yang bersangkutan, bukan untuk konteks yang lain.
Dalam praktiknya penelitian tindakan menggabungkan tindakan bermakna
dengan prosedur penelitian. Ini adalah suatu upaya untuk memecahkan masalah
sekalaigus mencari dukungan ilmiahya. Pihak yang terlibat (guru, widyaiswara,
instruktur, kepala sekolah, dan warga masyarakat) mencoba dengan sadar
merumuskan suatu tindakan atau intervensi yang diperhitungkan dapat
memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat
mengamati pelaksaaannya untuk memahami tingkat keberhasilannya (Departemen
Pendidikan Nasional,1999:1)
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat
masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru dilapangan (wibawa, 2004:3).
Arikunto (2007:3) mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu
6
pencermatan terhadap kegitan belajar berupa sebuah tindkan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut
dberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
Dalam buku prosedur penelitian dlaam pendekatan praktik, Arikunto(2006:91)
mendefinisikan penelitian tindakan kelas yang cukup sederhana, yakni merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatn yangg sengaja dimunculkan, dan terjadi
dalam sebuah kelas.
B. Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Beberapa alasan tentang pentingnya PTK sebagai suatu jenis penelitian
yaitu:
1. PTK menawarkan suatu cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan atau profesionalisme guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas
(Suyanto, 1996).
2. PTK membuat guru dapat meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan praktik
pengajaran sehari-hari yang dilakukan di kelas, sehingga permasalahan yang
dihadapi benar-benar permasalahan yang sebenarnya atau aktual.
3. PTK tidak membuat guru meninggalkan tugasnya, sehari-hari yaitu terutama
mengajar di kelas.
4. PTK mampu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik.
5. PTK dapat dilakukan oleh guru bersama-sama dengan pihak lain yang dirasa
penting, misalnya dengan teman guru mata pelajaran sejenis, dengan guru mata
pelajaran lain, dengan kepala sekolah, dan bahkan dengan orang-orang di luar
sekolahnya.
Dari alasan di atas, jelas bahwa PTK memang penting dan perlu dipahami
serta dilaksanakan oleh guru. Guru sendiri yang akan melakukan, melihat,
merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang selama ini
dilakukan telah memiliki keefektifan yang tinggi.
7
C. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Menurut Hopkins (1993:57-61) ada enam prinsip penelitian tindakan
kelas, sebagai berikut.
1. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apapun kegiatan penelitian yang
diterapkan melalui tindakan kelas ini, seyogianya tidak berdampak
mengganggu komitmennya sebagai pengajar. Ada tiga catatan yang dapat
dikemukakan berkenaan dengan prinsip yang pertama ini. Pertama, dalam
mencobakan suatu tindakan pembelajaran yang baru, selalu ada kemungkinan
bahwa setidak-tidaknya pada awalnya-hasilnya kurang dari yang dikehendaki,
bahkan mungkin kurang dari yang telah diperoleh saat melakukan cara lama
karena bagaimanapun tindakan perbaikan ini masih pada taraf percobaan. Guru
harus menggunakan pertimbangan serta rasa-tanggung jawab profesionalnya
dalam menimbang-nimbang jalan ke luar yang akan ditempuhnya dalam upaya
memberikan yang terbaik bagi siswanya. Kedua, iterasi dari siklus tindakan
juga dilakukan dengan mempertimbangkan keterlaksanaan kurikulum secara
keseluruhan, khususnya dari segi pembentukan pemahaman yang mendalam
dengan ditandai oleh adanya kemampuan menerapkan pengetahuan yang
dipelajari melalui analitis, sintetis dan evaluasi informasi, bukan terbatas dari
segi terkabarkannya GBPP kepada siswa dalam kurun waktu yang telah
dipatok (deep understanding versusu comment coverage) Dan Ketiga,
penetapan siklus tindakan dalam PTK mengacu kepada penguasaan yang
ditargetkan pada tahap perencanaan, dan sama sekali tidak mengacu kepada
kejenuhan informasi (saturation of information) sebagaimana yang lazim
dipedomani dalam proses iteratif pengumpulan data penelitian kualitatif.
2. Prinsip Kedua, Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut
waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses
pembelajaran. Dengan kata lain, sejauh mungkin harus digunakan prosedur
pengumpulan data yang dapat ditangani sendiri oleh guru sementara ia tetap
aktif berfungsi sebagai guru yang bertugas mengajar secara penuh. Sebagai
contoh, penggunaan tape recorder memang akan menghasilkan rekaman yang
lengkap dibandingkan dengan perekaman manual, namun peningkatan waktu
8
yang diperlukan untuk mencermati data melalui pemutaran-ulang mungkin
akan terasa berlebihan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan teknik-teknik
perekaman data yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan informasi
yang cukup signifikan serta dapat dipercaya.
3. Prinsip yang ketiga, sebagai prinsip yang mungkin paling terbuka untuk
diperdebatkan. Prinsip ketiga adalah bahwa metologi yang dipergunakan harus
cukup fleksibel sehingga memungkinkan guru dapat mengidentifikasikan serta
merumuskan hipotesis secara cukup meyakinkan, dapat mengembangkan
strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta dapat memperoleh
data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakannya.
Oleh karena itu, meskipun pada dasarnya terpaksa memperbolehkan
kelonggaran-kelonggaran, namun penerapan asas-asas dasar telah taat kaidah
tetap harus dipertahankan.
4. Prinsip keempat, masalah penelitian yang diusahakan guru seharusnya
merupakan masalah yang cukup merisaukannya, dan bertolak dari
tanggungjawab profesionalnya, sebagai Guru yang juga memiliki komitmen
terhadap atasannya. Selain itu, komitmen ini juga diperlukan sebagai motivator
intrinsik bagi guru untuk bertahan dalam pelaksanaan kegiatan yang secara
nyata menuntut lebih dari yang sebelumnya diperlukan dalam rangka
pelaksanaan tugas-tugas mengajarnya secara rutin. Dengan kata lain,
pendorong utama pelaksanaan PTK dalah komitmen profesional untuk
memberikan layanan yang terbaik terhadap siswanya. Dilihat dari sudut
pendang ini, desakan untuk sekedar mengabarkan pokok bahasan sesuai
dengan GBPP dapat dan perlu ditolak karena alasan profesional yang
dimaksud.
5. Prinsip kelima, dalam menyelenggarakan PTK guru harus selalu bersikap
konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkaitan
dengan pekerjaannya. Hal ini penting ditekankan karena selain melibatkan
anak-anak manusia, PTK juga hadir dalam suatu konteks organisasional
sehingga penyelenggaraannya harus mengindahkan tata-krama kehidupan
berorganisasi. Artinya, prakarsa PTK harus diketahui oleh pimpinn lembaga,
9
disosialisasikan kepada rekan-rekan dalam lembaga kancah, dilakukan sesuai
dengan kaidah-kaidah kajian ilmiah serta dilaporkan hasilnya sesuai dengan
tata krama penyusunan karya tulis akademik, di samping tetap mengedepankan
kemasalahan subyek didik.
6. Prinsip keenam, Meskipun mata pelajaran dan kelas merupakan cakupan
tanggung jawab guru, namun dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus
digunakan classroom exceeding perspective dari arti bahwa permasalahan tidak
dilihat terbatas dalam konteks kelas dan/ atau mata pelajaran tertentu,
melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan. Perspektif yang
lebih luas ini akan lebih terasa urgensinya bila PTK dilakukan lebih dari
seorang pelaku tindakan (dua atau lebih guru).
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang memerlukan
tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan
dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan
atau meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK memang penting dan perlu
dipahami serta dilaksanakan oleh guru. Guru sendiri yang akan melakukan,
melihat, merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang
selama ini dilakukan telah memiliki keefektifan yang tinggi.
Dalam pelaksanaan PTK, peneliti perlu memahami karakteristik dan
prinsip yang ada dalam PTK agar kegiatan dapat dipertanggungjawabkan. Ada
beberapa tujuan dari pelaksanaan PTK antara lain kualitas praktik pembelajaran di
sekolah, relevansi pendidikan, mutu hasil pendidikan, dan efisiensi pengelolaan
pendidikan. Sedangkan manfaatnya secara umum dapat dilihat dari dua segi yaitu
segi akademik dan segi praktis.
B. Saran
Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran dan
kualitas guru, oleh karena itu dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini guru
harus memperhatikan prinsip-prinsip PTK agar penelitian yang dilakukan dapat
menghasilkan hasil yang maksimal dan bermanfaat baik untuk pembelajaran,
siswa, guru, sekolah maupun teori pendidikan.
Dari pembahan diatas tentang Penelitian Tindakan Kelas diharapkan
pembaca yaitu Guru atau calon guru dapat mengimplementasikannya dikelas,
diharapkan dari adanya penuliasan ini untuk menambah wawasan guru atau calon
guru untuk bisa menjadi guru yang berkompeten dalam menangani masalah
dikelas ataupun disekolah.
10
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Peneilitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina Aksara.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Delphie, Bandi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: UPI PRESS.
11
LAMPIRAN KEGIATAN DISKUSI
1. Seperti apa kriteria keberhasilan dari PTK ? (Erna Karina)
Di dalam melaksanakan PTK pasti ada tujuan yang akan dicapai untuk
memperbaiki kwalitas pembelajaran di kelas. Penelitian dikatakan berhasil jika
tujuan tersebut sudah dicapai dan meningkatkan kwalitas dari pembelajaran
sebelumnya.
2. Apa kelebihan PTK dari penelitian yang lainnya? (Aan Andarwati)
Perbandingan antara penelitian Formal dengan PTK
NO
.DIMENSI PTK PENEL. FORMAL
1. Tujuan
Meningkatkan praktik
pembelajaran dalam
konteks
Menguji dan menemu-kan
pengetahuan baru yang
dapat digenera-lisasikan
2. MotivasiTindakan penanggulangan
masalah
Memperoleh kebenaran
ilmiah
3.Sumber
masalah
Diagnosis status (dalam
situasi spesifik)Deduksi-induksi
4. PenelitiPelaku langsung (dari
dalam konteks)Dari luar konteks
5.Subjek
penelitianSpesifik (kasus) Sampel yang represent-tatif
6.Metode
penelitian“longgar’ ‘ketat’
7.Interpretasi
hasil
Pemahaman melalui
refleksi kritis dan refleksi
diri
Menjelaskan fenomena
untuk membangun teori
8. Hasil akhir
Peningkatan kualitas
pembelajaran (proses dan
produk)
Pengetahuan, prosedur,
maupun materi yang teruji
(produk)
12
13
3. Menurut ari kunto ada prinsip PTK yang dinamakan SWOT, jelaskan? (Muh.
Aleja Yusuf)
Penelitian tindakan harus dimulai dengan melakukan analisis SWOT,
terdiri atas unsur-unsur Strenght( Kekuatan) Weaknesses (kelemahan) yang ada
pada diri peneliti dan subjek tindakan diidentifikasi secara scermat sebelum
mengidentifikasi yang lain. Opportunity (kesempatan) Threat (ancaman)
diidentifikasi yang ada diluar diri guru atau peneliti dan juga diluar diri siswa
atau subjek yang dikenai tindakan.