inovasi.lan.go.idinovasi.lan.go.id/.../1480352046_gertak-jupe_klirong-i.docx · web viewisba...

4
“GERTAK JUPE” di Kebumen (Gerakan Serentak Jumantik dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk) di Kebumen Latar Belakang Berawal dengan selalu ditemukannya kasus Demam Berdarah (DB) di Desa Kedungwinangun (Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen) yang termasuk kedalam wilayah Puskesmas Klirong I, yaitu ditahun 2005, telah ditemukan 8 kasus dan 2 diantaranya meninggal dunia, dimana ke duanya berasal dari satu keluarga. Hingga pada saat itu Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen menyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Kasus tersebut, tampaknya hanya ditangani sesaat pada saat ditetapkannya KLB tersebut, hingga pada tahun 2013 di wilayah kerja Puskesmas Klirong I ditemukan kembali dengan kasus yang sama, yaitu demam berdarah sebanyak 12 kasus, dan ditahun 2014 ditemukan 13 kasus. Usulan penanganan dan pemecahan masalah dalam mengatasi kasus deman berdarah ini, memang sebaiknya tidak harus berhenti pada saat kasus yang terjadi mengalami penurunan. Melainkan harus dilakukan secara rutin dan terus menerus dilakukan. Usulan ini disampaikan oleh Kepala Puskesmas Klirong I (drg. Isba Yuwanto), mencoba memecahkan masalah penyebaran penyakit demam berdarah dengan melibatkan Kader Kesehatan serta segenap lapisan masyarakat, hingga anak-anak sekolah yang berada disekitar wilayah tersebut. Dimana usulan ini dinamakan sebagai “Gertak Jupe” atau Gerakan Serentak Jumantik dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk, yang dilakukan secara rutin dan serentak yaitu setiap hari Jum`at pagi dari jam 07.00 sampai dengan selesai. 1

Upload: vuanh

Post on 06-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: inovasi.lan.go.idinovasi.lan.go.id/.../1480352046_GERTAK-JUPE_klirong-I.docx · Web viewIsba Yuwanto), mencoba memecahkan masalah penyebaran penyakit demam berdarah dengan melibatkan

“GERTAK JUPE” di Kebumen(Gerakan Serentak Jumantik dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk) di

Kebumen

Latar BelakangBerawal dengan selalu ditemukannya kasus Demam Berdarah (DB) di Desa Kedungwinangun (Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen) yang termasuk kedalam wilayah Puskesmas Klirong I, yaitu ditahun 2005, telah ditemukan 8 kasus dan 2 diantaranya meninggal dunia, dimana ke duanya berasal dari satu keluarga. Hingga pada saat itu Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen menyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kasus tersebut, tampaknya hanya ditangani sesaat pada saat ditetapkannya KLB tersebut, hingga pada tahun 2013 di wilayah kerja Puskesmas Klirong I ditemukan kembali dengan kasus yang sama, yaitu demam berdarah sebanyak 12 kasus, dan ditahun 2014 ditemukan 13 kasus. Usulan penanganan dan pemecahan masalah dalam mengatasi kasus deman berdarah ini, memang sebaiknya tidak harus berhenti pada saat kasus yang terjadi mengalami penurunan. Melainkan harus dilakukan secara rutin dan terus menerus dilakukan.

Usulan ini disampaikan oleh Kepala Puskesmas Klirong I (drg. Isba Yuwanto), mencoba memecahkan masalah penyebaran penyakit demam berdarah dengan melibatkan Kader Kesehatan serta segenap lapisan masyarakat, hingga anak-anak sekolah yang berada disekitar wilayah tersebut. Dimana usulan ini dinamakan sebagai “Gertak Jupe” atau Gerakan Serentak Jumantik dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk, yang dilakukan secara rutin dan serentak yaitu setiap hari Jum`at pagi dari jam 07.00 sampai dengan selesai.

Inisiasi Inovasi

Inovasi “Gertak Jupe” ini merupakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk yang dimotori oleh Kader Kesehatan, dimana hal ini sebenarnya hampir semua daerah telah melakukan. Namun, dengan adanya pengembangan kegiatan

1

Page 2: inovasi.lan.go.idinovasi.lan.go.id/.../1480352046_GERTAK-JUPE_klirong-I.docx · Web viewIsba Yuwanto), mencoba memecahkan masalah penyebaran penyakit demam berdarah dengan melibatkan

posistif tersebut, maka kegiatan ini menjadikan sebauh inovasi yang agak berbeda dengan daerah lainnya yaitu adanya pelibatan unsur masyarakat dan anak-anak sekolah yang berada di wilayah tersebut (jumantik), selain Kader Kesehatan yang ada. Keterlibatan anak sekolah disini merupakan sebagai bentuk kerjasama antara sekolah dengan Puskesmas Klirong I dalam penerapan wilayah yang sehat dengan peran yang dimainkan sebagai Laskar Gertak Jupe, sehingga diharapkan kasus demam berdarah ini tidak akan terulang kembali.

Inovasi yang diinisiasi oleh Kepala Puskesmas Klirong I beranggapan bahwa dengan adanya ketrlibatan anak-anak sekolah sebagai Laskar Gertak Jupe ini telah memberikan keuntungan tersendiri, yaitu memberikan pendidikan baru kepada anak didik sejak dini tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sehingga pemberantasan sarang Nyamuk (PSN) menjadi lebih mudah dan efektif.

Strategi Pelaksanaan Inovasi

Pelaksanaan inovasi “Gertak Jupe” yang telah dinisiasi oleh Kepala Puseksmas Klirong I diawali dengan melakukan kerjasama dengan Camat Klirong untuk membentuk Tim Penanggulangan Demam Berdarah Tingkat Desa, yang sebelumnya diawali dengan Sosialisasi tentang Penyakit Demam Berdarah. Tim ini di ketuai oleh Kepala Desa dan beranggotakan semua unsur lapisan masyarakat yang diantaranya adalah Bidan Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Perangkat Desa, Pengurus RT/ RW dan Guru UKS.

Setelah Tim terbentuk memantau, mengawasi, dan mengevaluasi serta merencanakan tindak lanjut penanggulangan Demam Berdarah, maka “Gertak Jupe” mulai dilaksanaan secara rutin dan terjadwal, yaitu dilaksanakan setiap hari Jumat oleh para Jumantik dan Laskar Gertak Jupe (anak-anak sekolah), serta dengan Kader Kesehatan yang tetap berperan sebagai motor penggerak. Setelah kegiatan dilaksanakan Kader Kesehatan akan merekap hasilnya ke dalam sebuah “Form PSN” dan melaporkan kepada Bidan Desa dengan memanfaatkan Tehnologi Informasi (SMS / WA) dengan format yang telah ditentukan (formulir) , sebagai bentuk laporan terkini. Dari laporan tersebutlah, maka akan dibuat kedalam rekap hasil laporan yang akan disampaikan secara berkala kepada Kepala Puskesmas Klirong I dan Camat Klirong setempat.

2

Page 3: inovasi.lan.go.idinovasi.lan.go.id/.../1480352046_GERTAK-JUPE_klirong-I.docx · Web viewIsba Yuwanto), mencoba memecahkan masalah penyebaran penyakit demam berdarah dengan melibatkan

Hasil Implementasi InovasiBerdasarkan implementasi inovasi “Gertak Jupe” ini, di Tahun 2016 ini telah dilaporkan bahwa kasus Demam Berdarah di wilayah Kecamatan Klirong sudah tidak lagi ditemukan. Disamping itu ABJ (Angka Bebas Jentik) masuk kedalam kategori semakin baik. Hal ini memberikan mafaat posistif yang cukup besar, dimana masyarakat tampak menjadi terbiasa untuk selalu menguras dan membersihkan tempat-tempat penampungan air sebelum hari Jumat pagi (menguras tempat-tempat penampungan air secara rutin yaitu seminggu sekali). Bahkan dampak sosial pun cukup dirasakan, dimana masyarakat akan merasa malu bila ada Jumantik yang menemukan Jentik nyamuk berada dirumahnya. Karena besaran angka bebas jentik ini menjadi salah satu indicator keberhasilan kegiatan “Gertak Jupe”. (by: dw_intan).

3

Page 4: inovasi.lan.go.idinovasi.lan.go.id/.../1480352046_GERTAK-JUPE_klirong-I.docx · Web viewIsba Yuwanto), mencoba memecahkan masalah penyebaran penyakit demam berdarah dengan melibatkan

4