aguswuryanto.files.wordpress.com · web viewdengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat...

25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 2X40 menit (1 pertemuan) A. Standar Kompetensi 3. Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara membaca. B. Kompetensi Dasar 3.1 Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca memindai. C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan membaca kamus, peserta didik dapat menemukan tempat lema pada kamus dengan memperhatikan penanda abjad sampul dan kata petunjuk pada bagian kiri dan kanan atas tiap halaman kamus tanpa terpengaruh orang lain. (NK: kemandirian) 2. Dengan membaca kamus, peserta didk dapat menggunakan kata yang maknanya sudah ditemukan dalam kamus ke dalam kalimat dengan tepat sesuai konteks (NK: keingintahuan) 3. Dengan membaca kamus, peserta menggunakan kata yang bermakna hampir sama (bersinonim) ke dalam kalimat dengan tepat sesuai konteks (NK: keingintahuan) D. Materi Ajar Penemuan makna kata dalam kamus melalui membaca memindai 1. Penemuan kata dalam kamus secara tepat. 1

Upload: ngothuy

Post on 07-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP/MTs

Kelas/Semester : VII (Tujuh)

Semester : 1 (Satu)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Alokasi Waktu : 2X40 menit (1 pertemuan)

A. Standar Kompetensi 3. Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara membaca.

B. Kompetensi Dasar 3.1 Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat dengan

konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca memindai.

C. Tujuan Pembelajaran1. Dengan membaca kamus, peserta didik dapat menemukan tempat lema pada

kamus dengan memperhatikan penanda abjad sampul dan kata petunjuk pada bagian kiri dan kanan atas tiap halaman kamus tanpa terpengaruh orang lain. (NK: kemandirian)

2. Dengan membaca kamus, peserta didk dapat menggunakan kata yang maknanya

sudah ditemukan dalam kamus ke dalam kalimat dengan tepat sesuai konteks

(NK: keingintahuan)

3. Dengan membaca kamus, peserta menggunakan kata yang bermakna hampir

sama (bersinonim) ke dalam kalimat dengan tepat sesuai konteks (NK:

keingintahuan)

D. Materi AjarPenemuan makna kata dalam kamus melalui membaca memindai1. Penemuan kata dalam kamus secara tepat.

2. Penemuan makna kata dalam kamus secara cepat dan tepat.

3. Penggunaan kata sesuai konteks kalimat.

Materi lengkap ada pada lampiran 01.01 dan 01.02

1

Page 2: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

E.Metode Pembelajaran

Model Literasi

F. Kegiatan Pembelajaran1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

a. Pendidik mengecek kesiapan belajar peserta didik secara fisik dan

psikhis, ruang belajar siswa, dan media yang akan digunakan dalam proses

belajar mengajar.

b. Pendidik memandu peserta didik berdoa sebagai pengembangan

karakter "religius".

c. Pendidik menyampaikan sebuah kalimat pancingan tentang

membaca menindai. Caranya: Siswa membaca teks tentang seni dan pohon

seni (batang pohon ini dibuat dari stereofoam dan daunnya dibuat dari kertas

berwarna, pada permukaan daun terdapat tulisan istilah-istilah bidang seni).

d. Peserta didik diajak untuk menemukan istilah bidang seni (NK:

keingintahuan)

e. Peserta didik menebak topik pembelajaran yang akan dikutinya

(NK: kemandirian).

f. Peserta didik bertanya jawab dengan pendidik tentang membaca

memindai dan tentang tema seni budaya untuk memperluas dan memperdalam

pengetahuannya (NK: keingintahuan).

g. Peserta didik mendengarkan penjelasan pendidik tentang kegiatan

yang akan dilakukan hari ini, yaitu menemukan kata tentang seni budaya,

menemukan maknanya dalam kamus, dan menggunakan kata tersebut dengan

tepat (NK: keingintahuan).

h. Peserta didik dan pendidik bertanya jawab tentang pentingnya

kompetensi ini dalam kehidupan sehari-hari sebagai panduan mengenalkan nilai

karakter "kemandirian" dan "keingintahuan" (NK: keingintahuan).

2. Kegiatan inti (60 menit)

a. Pendidik mengajak siswa bernyanyi Kalau Kau Suka Hati untuk membentuk

kelompok 4 orang tiap kelompok. Tiap-tiap kelompok harus mempunyai minimal

satu Kamus Besar Bahasa Indonesia (NK: keingintahuan)

kalau kau suka hati tepuk tangan (2X tepuk)

kalau kau suka hati, mari kita lakukan

kalau kau suka hati dua-dua

kalau kau suka hati tepuk tangan (2X tepuk)

kalau kau suka hati, mari kita lakukan2

Page 3: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

kalau kau suka hati tiga-tiga

kalau kau suka hati tepuk tangan (2X tepuk)

kalau kau suka hati, mari kita lakukan

kalau kau suka hati empat-empat

b. Peserta didik membaca wacana berjudul Budaya Antre, Mengapa Tidak?.

Setelah itu, siswa membaca cara membuka kamus untuk nemenukan halaman

tempat kata tertentu bidang seni berada. Untuk aktivitas ini siswa membaca BSE

Bahasa Indonesia CTL halaman yang sudah teradaptasi (lampiran 01.02) (NK:

keingintahuan).

c. Peserta didik membaca BSE Bahasa Indonesia CTL tentang cara menemukan

makna kata-kata tertentu dalam kamus. Dalam hal ini mencakup menemukan

kata bermakna tunggal, kata bermakna ganda, dan menemukan kata gabung

atau ungkapan (NK: ingin tahu).

d. Dengan bimbingan pendidik, peserta didik membaca BSE Bahasa Indonesia

CTL tentang contoh penyusunan kata menjadi kalimat dengan memperhatikan

makna leksikal dan makna gramatikal dengan tepat (NK: keingintahuan).

e. Dalam kelompok, peserta didik praktik menemukan halaman kamus tempat kata-

kata tertentu bidang seni budaya berada. Diupayakan terdapat beberapa variasi

kamus: Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Umum Bahasa Indonesia, dan

kamus lain (NK: kemandirian).

f. Dalam diskusi kelas dipimpin pendidik, peserta didik membahas hasil pekerjaan

menyusun kalimat. Pendidik memberi penguatan terhadap teknik menyususn

kalimat menggunakan kata-kata yang ditemukan dalam kamus (NK:

keingintahuan)

g. Dalam kelompok, peserta didik menemukan makna kata tertentu dalam kamus.

Diupayakan terdapat beberapa variasi kamus: Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Kamus Umum Bahasa Indonesia, dan kamus lain (NK: keingintahuan).

h. Dalam diskusi kelas dipimpin pendidik, peserta didik membahas hasil pekerjaan

menyusun kalimat. Pendidik memberi penguatan terhadap teknik menyususn

kalimat menggunakan kata-kata yang ditemukan dalam kamus (NK:

kemandirian).

i. Dalam diskusi kelompok, peserta didik menyusun kalimat dengan kata-kata yang

maknanya telah ditemukan dengan menggunakan Instrumen Penilaian Proses

(NK: keingintahuan)

j. Dalam diskusi kelas dipimpin pendidik, peserta didik membahas hasil pekerjaan

menyusun kalimat. Pendidik memberi penguatan terhadap teknik menyususn

3

Page 4: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

kalimat menggunakan kata-kata yang ditemukan dalam kamus (NK:

keingintahuan).

k. Peserta didik membacakan tugas di kelas. Caranya: Pendidik mengajak siswa

untuk bermain konsentrasi Simon Berkata. Pendidik memberikan instruksi

kepada siswa dengan sandi simon berekata, jika pendidik sebelumnya menyebut

simon berkata siswa harus mengikuti intruksi pendidik, jika pendidik

mengintruksikan sesuatu tanpa berkata simon berkata siswa tidak boleh

mengikutinya, siswa yang tidak konsentrasi/ melanggar akan mendapatkan

kehormatan untuk membaca hasil karyanya dan siswa dari kelompok lain

dipersilakan untuk memberikan komentar dan masukan. (NK: kemandirian).

l. Peserta didik menukarkan pekerjaan pada teman lain dan memberikan penilaian

terhadap pekerjaan kawan.

m. Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan materi pembelajaran hari itu (NK:

keingintahuan).

n. Untuk mengukur ketercapaian tujuan, peserta didik mengerjakan Instrumen

Penilaian Hasil (NK: kemandirian)

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

b. Peserta didik menyampaikan pendapat secara lisan tentang

pelaksanaan pembelajaran pada hari itu (NK: kemandirian dan keingintahuan).

c. Peserta didik mendapatkan tugas di rumah untuk membuat

karangan dengan menggunakan kata-kata tentang seni budaya (NK:

kemandirian dan keingintahuan).

d. Pembelajaran diakhiri dengan berdoa.

e. Pendidik menyampaikan rencana pertemuan berikutnya.

G. Sumber Belajar

1. Buku teks : Penulis. Tahun. Judul buku. Kota terbit: Penerbit, hlm.2. Artikel : Penulis. Tahun. ’’Judul artikel” dalam nama media, hlm. …

s.d. …3. Koran (berita) : Nama koran. Tanggal, bulan, tahun, hlm. … s.d. … 4. Internet (artikel) : Alamat web. Judul tulisan. Tanggal diunduh5. Peraturan : Undang-undang Nomor …. Tahun …. tentang …6. Narasumber : Nama tokoh tentang ….7. Ligkungan : Nama dan lokasi8. dll.

4

Page 5: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

H. Penilaian Hasil BelajarPenilaian dilakukan dengan penilaian proses dan penilaian hasil. Instrumen penilaian

proses (IPP) (lampiran 02.01) dan instrumen penilaian hasil (IPH) ada pada lampiran

02.02. Berikut disampaikan indikator, teknik, dan bentuk instrumen penilaian.

Indikator Pencapaian Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Instrumen

3.1.1 Menemukan kata tentang seni budaya secara cepat dan tepat.

Observasi Lembar Observasi

IPP nomor 1 (lampiran 02.01)

Tes Tertulis Isian singkat IPH nomor 1, 2, 3, 4, dan 5 (lampiran 02.02)

3.1.2 Menemukan makna kata dalam kamus secara cepat

Observasi Lembar Observasi

IPP nomor 2 dan 3 (lampiran 02.01)

Tes tulis Menjodohkan IPH nomor 6, 7, dan 8.(lampiran 02.02)

3.1.3 Menggunakan kata yang ditemukan dalam kamus dalam kalimat sesuai konteks.

Observasi Lembar Observasi

IPP nomor 4. (lampiran 02.01)

Tes Tertulis Menjodohkan. IPH nomor 9 dan 10.(lampiran 02.02)

Indikator kemandirian dan keingintahuan

Penilaian Diri Memberikan tanggapan tertulis

IPP nomor 5, 6, 7, dan 8 (lampiran 02.01)

MengetahuiKepala Sekolah, Solo, 5 Desember 2010

Pendidik,

...................................... ..........................

5

Page 6: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

Lampiran 01.01 BSE yang Belum Teradaptasi

6

Page 7: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

Lampiran 01.02 BSE yang Telah Teradaptasi

MATERI MEMBACA MEMINDAI KAMUS(Adaptasi dari BSE)

Judul BSE : Bahasa Indonesia: Contextual Teaching and Learning Kelas/Semester : VII/1 (Edisi IV)Penulis : Endah Tri Priyatni, Yuni Pratiwi, Syamsul Sodiq, SumiyadiBab : 5 Menjaga Warisan BudayaSubbab : Menemukan Makna Kata Tertentu dalam Kamus melalui Kegiatan Membaca MemindaiHalaman : 97—100

Menemukan Makna Kata Tertentu dalam Kamus melalui Kegiatan Membaca Memindai

Ke manakah tempat kita bertanya tentang makna kata-kata sulit, kata-kata asing yang belum kita kenal, kata-kata yang belum kita ketahui maknanya? Kamuslah tempat yang paling tepat.

Dalam pembelajaran berikut kamu diajak menemukan makna kata-kata sulit dengan menggunakan kamus secara efektif dan efisien. Ketika sedang belajar membaca kamus secara efektif dan efisian, kamu juga diajak untuk belajar mandiri dan mengembangkan rasa ingin tahu. Keterampilanmu menggunkan beragam kamus akan menjadikan kamu lebih mandiri dalam belajar materi apa pun. Demikian juga, kemahiranmu membaca kamus akan mengembangkan rasa ingin tahu yang merupakan syarat bagi seorang pebelajar yang hebat.

Kegiatan yang akan kamu lakukan meliputi (1) membaca teks, (2) mencatat kata-kata sulit dalam teks yang kamu baca, (3) menemukan letak kata-kata sulit dalam kamus secara cepat dan tepat, (4) menemukan makna kata dasar dan kata bentukan, dan (5) untuk mempertajam pemahamanmu terhadap kata-kata yang sudah kamu temukan tersebut, kamu diajak berlatih menggunakan kata sulit dalam kalimat.

Untuk menajamkan karakter kemandirian pada dirimu, sebaiknya di kelas terdapat kamus dalam jumlah yang cukup, misalnya dua siswa satu kamus. Lebih baik lagi jika ada satu kamus untuk setiap siswa. Agar pendidikan keingintahuan berjalan dengan baik, sebagainya digunakan kamus yang berbeda-beda, misalnya Kamus Umum Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Populer, Kamus Praktis dan sebagainya. Nah, selamat belajar.

1.Membaca Teks 7

Page 8: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

Bacalah dalam hati teks berikut dan cermati kata-kata sulit yang ada di dalamnya!

Budaya Antre, Mengapa Tidak?

“On line, please!” “On line, please!” Demikian berkali-kali terdengar suara petugas di loket penpendidiksan visa.

Entah sampai kapan kita bisa menanamkan etos disiplin. Jalanan macet, birokrasi semrawut, loket-loket pembayaran berjubel berdesak-desakan, semua semakin parah hanya karena kita tidak mempunyai etos disiplin. Padahal kita telah mengimpor prasarana baru untuk menumbuhkan disiplin. Sering kita lihat dibangunnya jalan tol, dibukanya restoran-restoran Amerika, bank-bank asing, dan supermarket yang diharapkan di tempat-tempat itu kita dilatih antre, dilatih sabar, dan dilatih menghormati hak asasi orang lain. Ironisnya, kalangan elit yang notabene terpelajar dan tahu aturan malah menyumbangkan perannya sebagai agen ketidaktertiban antre. Untuk kelompok papan atas, uang tidak menjadi masalah, di kalangan akar rumput justru uang paslah persoalan urgen yang menyebabkan mereka tidak tertib. Pemandangan bergerombol, berdesak-desakan, dan sikut-sikutan masih sering kita lihat di tempat-tempat umum. Coba kita tengok bus kota kita. Sampai saat ini, kita belum bisa menemukan pemandangan tertib antre penumpang bus.

Yang tidak bisa diabaikan berkaitan dengan budaya antre ini adalah petugas pelaksana pelayanan publik, baik itu petugas jaga loket penjualan karcis, atau yang sejenisnya, termasuk petugas keamanan (security). Sering orang tidak mau antre karena sikap dan ulah para petugas yang berat sebelah hanya karena umur, status sosial, kemampuan ekonomi, dan tinggi rendahnya pendidikan. Tentu kebiasaan seperti itu akan mendorong masyarakat untuk tidak mematuhi budaya antre. Dan bisa jadi keadaan inilah yang menjadi pangkal tidak dimilikinya etos disiplin dalam masyarakat kita.

Dalam zaman modern, terlebih di era millenium ini, tidak berlaku lagi budaya harap maklum. Semua mempunyai tanggung jawab sendiri, tidak ada deferensiasi karena sebab apapun. Yang datang terlambat harus berdiri di belakang antrean. Memang ada perkecualian dalam setiap ketentuan. Akan tetapi kalau perkecualian itu lebih besar daripada yang semestinya, itu berarti preseden buruk.

Bukan polisi yang salah bila lalu lintas semrawut dan orang saling berebut. Bukan pemerintah yang keliru bila masyarakat tak bisa patuh, tetapi kita. Satu per satu dari diri kita harus berintrospeksi agar menjadi makhluk yamg disiplin. Satu per satu dari diri kita perlu mendapat penghormatan sambil tidak lupa menghormati sesama kita setinggi-tingginya.

Tidak tertutup kemungkinan disiplin nasional akan menjadi acuan penghormatan kita. Baik kepada undang-undang, kepada diri kita sendiri, maupun terhadap masyarakat secara nasional. Mengapa kita tidak bisa mengambil pelajaran atas budaya disiplin, dalam hal ini budaya antre, dari negara tetangga kita yang sudah maju, misalnya Jepang dan Singapura. Di sana masyarakat sudah terbiasa antre. Tidak umpel-umpelan, meskipun sudah membayar barang obralan, toh mereka tetap antre sampai berekor panjang.

Kalau sampai kapan pun kita tidak bisa tertib, alangkah malunya. Kedudukan kita dalam keluarga bangsa-bangsa ditentukan oleh kemampuan kita untuk disiplin menghormati orang lain. Kita tidak bisa terus-menerus liar berebutan.

Memang di sinilah tantangan yang sedang kita hadapi dan masih memerlukan norma-norma baru. Akan tetapi, cobalah kita berandai-andai membangun norma-norma baru yang lebih unggul, lebih relevan dengan zaman dan lebih memuliakan manusia sebagai mahkluk yang berbudaya. Dengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing tahu diri, akhirnya masyarakat juga tahu diri. Kalau kita satu per satu sadar akan pentingnya budaya tertib dan disiplin, bangsa kita pun akan sadar disiplin nasional.

Dikutip dengan beberapa perubahan Suara Hidayatullah, 12/VIII/April, 2006

2.Mencatat Kata-kata Sulit Dalam teks yang berjudul Budaya Antre, Mengapa Tidak? terdapat kata-kata yang mungkin belum kamu pahami maknanya. Secara berkelompok catatlah

8

Page 9: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

semua kata yang belum kamu pahami maknanya dalam teks tersebut dan urutkan secara alfabetis!

Contoh:

3. Menemukan Letak Kata dalam Kamus

Untuk mengetahui letak kata dalam kamus secara baik, ikuti petunjuk berikut!

a. Carilah kata berdasarkan lema-nya. Kata-kata birokrasi, etos, visa, milenium, preseden, dan relevan merupakan lema.

b. Kata-kata berimbuhan dan kata majemuk harus ditemukan dulu bentuk asalnya. Untuk menemukan kata berbudaya, carilah pada lema budaya. Demikian juga kata-kata gabung norma baru, misalnya, harus dicari pada lema norma dan lema baru.

Untuk mencari letak kata dalam kamus, kamu tidak perlu membuka setiap halaman

kamus. Hal itu membuang-buang waktu. Cara kerja yang demikian menjadi kurang efisien.

Cara yang lebih baik adalah memperhatikan huruf pertama kata asal yang sedang kamu cari

tempatnya di dalam kamus.

Pada setiap kamus yang standar, misalnya Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat

penanda letak abjad pada bagian samping kanan (depan) kamus. Untuk mencari tempat kata

birokrasi, kamu harus membuka pada kata-kata yang dimulai dengan b. Jika yang kamu

temukan adalah kata baku, misalnya, kamu teruskan membuka halaman berikutnya, karena

kata birokrasi yang suku pertamanya bi akan ditulis setelah kata baku yang suku kata

pertamanya adalah ba. Akan tetapi, jika kamu menemukan kata biru, kamu harus kembali ke

halaman sebelumnya, karena kata biru berhuruf ketiga u disusun setelah birokrasi yang

berhuruf ketiga o. Dalam urutan alfabet, u berada pada urutan setelah o.

Nah, berikutnya. Catatlah nomor halaman letak kata-kata berada dalam kamus.

c. Menemukan Makna Kata dalam Kamus

9

Kata-kata sulit1. birokrasi 6. relevan2. etos 7. berbudaya3. visa 8. norma baru4. milennium 9. pikiran jernih5. preseden 10. preseden buruk

Page 10: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

Salah satu kata sulit yang kamu temukan dalam teks di atas adalah kata urgen. Kata urgen dalam kamus memiliki banyak makna. Pilihlah makna yang paling sesuai dengan maksud kalimat yang terdapat dalam teks!

Contoh: urgen /urgen/ a (gawat, mendesak, sangat penting, tindakan segera);

krisis pangan sekarang ini jauh lebih —————untuk ditanggapi dp krisis

Kamu tentunya akan memilih mendesak untuk makna kata urgen pada kalimat "Untuk

kalangan terpelajar atau kalangan sosial tinggi, uang tidak menjadi masalah, di kalangan

akar rumput justru uang adalah persoalan urgen yang menyebabkan mereka tidak tertib."

Nah, berikutnya untuk menemukan makna yang tepat sesuai konteks, langkah yang harus kamu lakukan adalah mencermati makna yang tertulis di kamus. Ada beberapa kata yang hanya memiliki makna tunggal, tetapi yang paling banyak adalah kata-kata dalam kamus memiliki makna lebih dari satu, sebgaimnana makna kata urgen tersebut. Untuk menemukan makna kata yang tepat terhadap kata yang memiliki makna lebih dari satu itu dapat disikapi dengan cara berikut!

a. Jika menemukan kata yang memiliki makna lebih dari satu, pilih makna yang paling dekat

dengan teks. Dalam KBBI tertulis bahwa kata festival memiliki dua arti, yaitu (a) “hari

atau pekan gembira dalam rangka peringatan penting atau bersejarah” dan (b)

“perlombaan”. Istilah festival dalam konteks tari festival tari lebih tepat pada makna

kedua, sedangkan kata festival dalam konteks drama festival drama lebih tepat pada

makna yang pertama.

b. Jika di dalam kamus hanya kamu temukan persamaannya (sinonim), carilah makna

persamaan kata tersebut. Sebagai contoh, dalam KBBI terdapat penyajian lema jidor n

rebana. Ini berarti bahwa makna jidor sama dengan rebana yang terdapat pada halaman

lain, yaitu “gendang yang dibuat dari tabung kayu pendek dan agak lebar ujungnya dan

pada salah satu bagiannya diberi kulit”. Huruf n dibelakang jidor singkatan dari nomina

(kata benda). Maksudnya adalah bahwa jidor merupakan kata benda.

10

Page 11: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

c. Ada gabungan kata yang dapat kamu temukan secara langsung, tetapi beberapa gabungan

kata tertentu harus kamu temukan dengan cara mencari makna tiap unsur pembentuknya.

Pada KBBI gabungan seperti tata panggung, dapat langsung ditemukan maknanya pada

lema tata. Akan tetapi, gabungan rancak harmoni, dicari pada lema setiap unsur kata

pembentuknya. Kata rancak dapat ditemukan pada suatu halaman, dan harmoni pada

halaman lain.

5. Menggunakan Kata dalam Paragraf Kamu sudah menemukan kata-kata sulit beserta makna yang tepat.

Sekarang, buatlah satu paragraf dengan menggunakan minimal satu kata sulit yang telah kamu temukan. Tukarkan hasil tulisanmu dengan teman sebangku! Lakukan saling koreksi untuk menentukan ketepatan penggunaan kata tersebut dalam kalimat/paragraf.

Contoh: penggunaan kata etos Etos kerja para pegawai negeri sipil memang perlu ditingkatkan. Peningkatan etos kerja tersebut

dapat dimulai dari penegakan disiplin. Disiplin ketika masuk dan pulang kerja, juga disiplin dalam

penyelesaian tugas, khususnya terkait dengan layanan masyarakat.

Aktivitas Pembelajarana. Bentuklah kelompok dengan beranggotakan empat orang! b. Tiap kelompok membaca teks dan menentukan sepuluh kata yang

dianggap sulit!c. Tiap-tiap kelompok menyepakati sepuluh kata yang dianggap sulit!d. Dengan adu cepat, carilah makna kata tersebut secara tepat dalam

kamus! (setiap kelompok harus memegang kamus). e. Kelompok yang menggunakan waktu terpendek dan jawabannya

benar adalah pemenangnya.

11

Page 12: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

Lampiran 02.01 Instrumen Penilaian Proses (IPP)

INSTRUEN PENILAIAN PROSES

Bentuklah kelompok secara campuran. Satu kelompok terdiri atas 3—5 orang. Setiap kelompok menggunakan sedikitnya satu kamus.

A. Daftar pertanyaan dan instruksi yang harus dikerjakan siswa.

Indikator 1

1. Cari kata-kata bidang kesenian berikut dalam kamus dengan waktu 7 menit! Jika sudah kamu temukan, tulis halaman berapa kata-kata tersebut berada, nomor, dan tempat. Jika waktu terbatas, temukan 5 kata dari 10 kata tersebut!

1No Kata/Istilah Halaman KUBI Halaman KBBI Halaman

Kamus laina festivalb gamelan c dramad pementasan e penarif pemusikg tata panggungh tokoh utamai gerakan dinamisj gelada bersih

Indikator 2

2. Setelah kamu berhasil menemukan nomor halaman tempat kata-kata tersebut, kini berlombalah lagi dengan kelompok lain untuk menemukan makna kata tersebut dalam kamus. Ingat, sering terjadi makna sebuah kata memiliki makna lebih dari satu. Tulislah semua makna tersebut .

No Kata/Istilah Maknaa. festifval 1

2b gamelan 1c drama 1

23

12

Page 13: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

d pementasan 1e penari 1f pemusik 1

g tata panggung 1h tokoh utama 1i gerakan dinamis 1j gelada bersih 1

3. Jika kamu temukan lebih dari satu makna, pilihlah makna yang sesuai dengan makna kalimat secara keseluruhan. Sebagai contoh adalah kata festival yang memiliki dua makna dan kata drama yang memiliki tiga makna dalam KBBI.

No Kata/Istilah Makna yang sesuai dengan makna kalimat secara keseluruhan

1 festival 12

2 drama 123

Indikator 3

4. Setelah mengetahui makna yang sesuai dengan makna keseluruhan kalimat, kini berlatihlah untuk menyusun kalimat dengan menggunakan kata-kata tersebut. Gunakanlah kata-kata berikut dalam kalimat!

No Kata/Istilah Kalimat Tersusuna festival

b gamelan

c drama

d pementasan

e penari

13

Page 14: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

f pemusik

g tata panggung

h tokoh utamai gerakan dinamis

j gelada bersih

Indikator kemandirian dan keingintahuan

5. Dari pengalamanmu menemukan makna kata dalam kamus, apakah kamu merasa bahwa membiasakan diri mengacukan makna kata ke dalam kamus itu penting? Mengapa demikian?------------------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

6. Dari pengalamanmu membuka beberapa kamus, apakah membandingkan informasi dalam satu kamus dengan kamus lain itu penting? Mengapa demikian?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

7. Ketika kamu menemukan ternyata makna sebuah kata itu lebih dari satu, apa yang kamu lakukan? Jelaskan alasanmu.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

8. Jumlah kamus banyak ; di samping Kamus Besar Bahasa Indonesia, masih ada Kamus Umum Bahasa Indonesia, juga ada kamus-kamus populer dan kamus istilah bidang ilmu. Untuk alat belajarmu kamu harus memiliki satu atau dua kamus sedikitnya. Untuk itu kamu memilih kamus apa? Jelaskan alasanmu.

14

Page 15: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

B. Lembar Observasi Sikap Siswa

LEMBAR OBSERVASIKARAKTER "KEMANDIRIAN" DAN "KEINGINTAHUAN"PADA PEMBELAJARAN MEMBACA MEMINDAI KAMUS

Sekolah : SMP/MTsKelas : VII (Tujuh)Semester : 1 (Satu)Pendidik : ................

No

Nama Siswa

Indikator

Keterangan

Menemukan kata dalam kamus

Menemukan makna kata dalam kamus

Menggunakan kata dalam kamus

Mandiri (bantuan abjad)

Ingin Tahu(analogi cara untuk tugas lain)

Mandiri(pilih makna sesui konteks tanpa ter- pengaruh)

Ingin Tahu(pilih makna dari dua kamus berbeda)

Mandiri(gunakan kata dalam kalimat tanpa ter-pengaruh)

Ingin Tahu(tebel perbedaan penggunaankata yang taksa)

12345678910dst.

C. Rubrik Penilaian Sikap Siswa1. Menemukan kata dalam kamus dengan penajaman nilai

karakter "kemandirian"

(1) Skor 1 jika dalam proses penemuan kata dalam kamus siswa lebih dua kali

bertanya kepada teman.

(2) Skor 2 jika dalam proses penemuan kata dalam kamus hanya 1—2 kali

siswa bertanya kepada teman.

(3) Skor 3 jika dalam proses penemuan kata dalam kamus siswa tidak

bertanya sama sekali kepada teman.

2. Menemukan kata dalam kamus dengan penajaman nilai karakter "kemandirian"

(1) Skor 1 jika dalam proses penemuan makna kata dalam kamus siswa lebih dua

kali bertanya kepada teman.

(2) Skor 2 jika dalam proses penemuan makna kata dalam kamus hanya 1—2 kali

siswa bertanya kepada teman.

15

Page 16: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

(3) Skor 3 jika dalam proses penemuan makna kata dalam kamus siswa tidak

bertanya sama sekali kepada teman.

3. Menemukan kata dalam kamus dengan penajaman nilai karakter "kemandirian"

(1) Skor 1 jika dalam proses penggunaan kata dalam kalimat siswa lebih dua kali

bertanya kepada teman.

(2) Skor 2 jika dalam proses penggunaan kata dalam kalimat hanya 1—2 kali siswa

bertanya kepada teman.

(3) Skor 3 jika dalam proses penggunaan kata dalam kalimat siswa tidak bertanya

sama sekali kepada teman.

4. Menemukan kata dalam kamus dengan penajaman nilai karakter "keingintahuan"

(1) Skor 1 jika dapat mengembangkan cara menemukan kata dalam kamus untuk

mencari kata yang telah ditugaskan guru.

(2) Skor 2 jika dapat mengembangkan cara menemukan kata dalam kamus untuk

menemukan 2—3 kata di luar yang ditugaskan guru.

(3) Skor 3 jika dapat mengembangkan cara menemukan kata dalam kamus untuk

mencari lebih dari tiga kata di luar yang ditugaskan guru.

5. Menemukan kata dalam kamus dengan penajaman nilai karakter "keingintahuan"

(1) Skor 1 jika siswa hanya menggunakan satu kamus dalam upaya memahami

makna kata.

(2) Skor 2 jika dalam memahami makna kata siswa berusaha menggunakan dua

kamus tetapi mengalami kesulitan untuk menentukan makna yang tepat.

(3) Skorr 3 jika dapat mengambil simpulan dari makna yang terdapat pada dua

kamus yang berbeda dengan rumusan tidak sama.

6. Menemukan kata dalam kamus dengan penajaman nilai karakter "keingintahuan"

(1) Skor 1 jika siswa hanya berusaha menyusun kata-kata yang sudah ditugaskan

guru ke dalam kalimat.

(2) Skor 2 jika siswa berusaha menyusun kata-kata di luar yang ditugaskan ke

dalam kalimat dengan memperhatikan perbedaan makna yang sangat tipis

(3) Skor 3 jika siswa dapat menyusun tabel perbedaan penggunaan berbagai

makna kata yang mirip dalam kamus.

16

Page 17: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

Lampiran 02.02 Instrumen Penilaian Hasil

INSTRUMEN PENILAIAN HASILMATERI MEMBACA MEMINDAI KAMUS

Nama Siswa: .................................... Kelas: ......................

Indikator 1

A. Untuk mengerjakan soal nomor 1,2,3,4, dan 5, siapkanlah kamus. Kamu bisa menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, atau Kamus Umum Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh pebebit Balai Pustaka, atau kamus lain yang kamu punyai.

Temukan dan tulis pada halaman berapa kata-kata berikut berada dalam kamus.

1. Kata sopran berada pada halaman....

2. Kata komposisi berada pada halaman....

3. Kata apresiasi berada pada halaman...

4. Kata soneta berada pada halaman....

5. Kata sutradara berada pada halaman....

B. Jawablah soal nomor 6—10 dengan memilih jawaban yang tersedia pada kotak

Indikator 2

Alternatif jawabana. anak masb. pada waktu kinic. kesadaran terhadap nilai seni dan budayad. ahli mencipta dan menggubah gerak tarie. dari semak ke belukarf. tak kuasa menahan gejolak hatinyag. bagai mendapat durian riuntuhh. pada waktu terbarui. tulang punggungj. berat sepikul, ringan sejinjing

17

Page 18: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

k. hangat-hangat tahi ayam6.Kata koreografer pada wacana berikut berarti ….

Selama dua hari, Dewan Kesenian Jawa Timur menyelenggarakan Pekan Koreografer Jawa Timur di Gedung Cak Durasim Surabaya. Pada forum tersebut, para koreografer dapat saling belajar, berdialog, berinteraksi, dan berbagi pengalaman sesama penata tari dan penari. Dengan forum tersebut, diharapkan apresiasi tari bagi para koreografer menjadi meningkat.

7. Kata apresiasi pada wacana berikut berarti ….

Selama dua hari, Dewan Kesenian Jawa Timur menyelenggarakan Pekan Koreografer Jawa Timur di Gedung Cak Durasim Surabaya. Pada acara tersebut, para koreografer dapat saling belajar, berdialog, berinteraksi, dan berbagi pengalaman sesama penata tari dan penari. Dengan acara tersebut, diharapkan apresiasi tari bagi para koreografer menjadi meningkat.

8. Kata kontemporer pada wacana berikut berarti ....

Warna musik kontemporer sebagaimana pada konsep tari Yasoki tidak harus diwujudkan melalui alat musik modern. Perpaduan komposisi tangga nada yang dihasilkan oleh gamelan juga bisa menghasilkan alunan musik kontemporer.

Indikator 3 9. Lengkapi bagian yang rumpang pada wacana berikut dengan memilih

jawaban yang ada pada kotak!

Banyak pilihan ektra kurikuler yang bisa diikuti oleh siswa, seperti pecinta alam, basket, voli, KIR, marching band, teater, tari kreasi baru, atau fotografi. Sebagian ektra kurikuler dapat dukungan maksimal dari sekolah karena ektra kerikuler tersebut berhasil menunjukkan eksistensinya, sehingga ektra ini sering dijuluki sebagai ekstra kurikuler (a) .... Di sisi lain ada sebagian ektra kurikuler yang keberadaannya (b) ..., hanya tampak aktivitasnya pada saat tertentu, pada saat yang lain tenggelam, tanpa kegiatan.

10. Lengkapi bagian yang rumpang pada wacana berikut dengan memilih jawaban yang ada pada kotak!

Agar ekstra kurikuler yang kita ikuti berjalan maksimal, semua angotanya harus kompak, (a) Semua tugas dan tanggung jawab harus dibagi bersama secara adil dan proporsional. Agar berprestasi sebagaimana ekstra kurikuler Teater SMP Al-Azar dan SMP Tarakanita yang berhasil ke luar negeri, setiap anggota ekstra kurikuler tidak boleh

18

Page 19: aguswuryanto.files.wordpress.com · Web viewDengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing

(b) … Jangan sampai anggota ekstra kurikuler bekerja secara sembarangan, tidak terprogram, dan tidak terencana.

oo0sy0oo

19