KATA PENGANTAR

Bismillahirohmannirrohim

Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat, karunia serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga

karya tulis ilmiah remaja yang berjudul “ Sistem Membran Abu Sekam Sebagai

Pengikat Polutan Air” dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk di ikutsertakan dalam Lomba

Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Tingkat SLTA se-Gerbang Kertasusila tahun 2011

yang telah diselenggarakan oleh FBS UNESA. Karya tulis ini berisi tentang

Inovasi Pengolahan Air Bersih yang berkaitan dengan Pencemaran Lingkungan

dan Kesehatan Masyarakat .

Dalam karya tulis ini, penulis mendapat bantuan dari beberapa pihak,

untuk itu patutlah kiranya penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebasar –

besarnya kepada :

1. Bapak Ketua YIIM Surabaya Bapak Prof Dr. H. Saleh Soegiyanto, M.Sc,

B.Sd. atas segala sarana dan fasilitas yang diberikan kepada kami sehingga

kami dapat menyelesaikan karya tulis ini sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

2. Bapak Drs. Sugeng Santosa, MSi. selaku Kepala Sekolah SMA Wijaya

Putra, yang telah memberikan dukungan penulis dan memberikan izin

untuk melakukan penelitian dan observasi di sekitar wilayah Benowo.

3. Bapak Khoirul Anam, SSi selaku Pembina Karya Ilmiah Remaja yang

telah bersedia membimbing kami dalam penelitian, pengambilan data dan

penulisan karya ilmiah ini.

4. Ibu Atik, S.Pd., selaku guru Biologi dan Bapak Ahmad Syaifuddin, SP.d

selaku guru Kimia yang telah memberikan ide gagasan kepada kami,

sehingga karya tulis ini dapat terlaksana dengan baik.

I

5. Segenap teman – teman kelas X dan XI yang tergabung dalam kelompok

KIR SMA Wijaya Putra Surabaya yang telah membantu penulis dalam

pengambilan data.

Akhir kata kami pihak penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini

masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami masih mengharapkan adanya saran dan

kritik dari pihak pembaca. Harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak dan bukan menjadi amalan yang sia – sia.

Amin

Surabaya, Maret 2012

Penulis

II

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR .......................................................................................... I

DAFTAR ISI ........................................................................................................ III

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ IVABSTRAK .......................................................................................................... VI

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... VIIII

LAMPIRAN .........................................................................................................IX BAB 1 PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG................................................................................. 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 2

1.3 TUJUAN PENELITIAN............................................................................. 3

1.4 MANFAAT PENELITIAN.......................................................................... 3

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN.................................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENCEMARAN AIR................................................................................. 5

2.2 PARAMETER PENCEMARAN................................................................ 8

2.3 PENJERNIHAN AIR POLA SISTEM BERTINGKAT................................ 9

2.4 ABU SEKAM............................................................................................ 11

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TEMPAT PENELITIAN............................................................................. 12

3.2 WAKTU PENELITIAN.............................................................................. 12

3.3 ALAT DAN BAHAN.................................................................................. 12

3.4 RANCANGAN PENELITIAN.................................................................... 12

3.5 DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA....................................... 14

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN4.1 ANALISA PROSEDUR..............................................................................18

4.2 ANALISA HASIL........................................................................................20

BAB 5 PENUTUP5.1 SIMPULAN................................................................................................23

5.2 SARAN......................................................................................................24

III

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1

Proses pembakaran batu bata dan abu gosok hasil pembakaran ………….. 2

Gambar 2.1.

Cara Kerja Penyaring Air Pola Sistem Bertingkat …………..……………..…. 10

Gambar 3.1.

a. Proses pembuatan penjernih air system bertingkat

b. Hasil penjernih air yang di buat ……………………………………. 12

Gambar 3.2

Pipa Penyaring pada penyaring air pola bertingkat .........…………………….. 13

Gambar 3.3.

Pemasangan Pipa Penyaring .................................................................................13

Gambar 3. 4.

Pengambilan Sampel Air di Sungai Depan SMA Wijaya Putra Surabaya ….15

Gambar 3. 5.

Pengujian dan Pengamatan Hasil Penyaringan Air Tanpa Abu Sekam dan

Menggunakan Abu Sekam ………………………………………………….. 15

Gambar 3. 6.

Pengamatan Hasil Penyaringan Air Menggunakan Mikroskop Untuk Air Yang

Keruh (sebelum disaring), Setelah Disaring Tanpa Abu Sekam dan Setelah

Disaring Menggunakan Abu Sekam ……………………………………………15

Gambar 3. 7.

Uji Difusi Osmosis dengan abu sekam sebagai membran semi permeable …16

Gambar 3. 8.

Uji Kesadahan Air ……………………………………………………………16

Gambar 3. 9.

Uji Elektrolisis dari air yang tersaring melalui media pasir dan media abu sekam …………………………………………………………………………………. 17Gambar 3. 10.

Pencarian Kajian melalui Media Internet ……………………….…………..17

Gambar 4.1.

Penyaring ukuran gallon yang sudah dibuat …………………………………18

IV

Gambar 4.2.

Model penyaringan menggunakan abu sekam dan pasir untuk uji laboratorium

…………………………………………………………………………………..19

Gambar 4.3.

Hasil penyaringan air tanpa abu sekam dan dengan abu sekam setelah diendapkan

selama 3 hari ………………………………………………………………….20

Gambar 4.4.

Hasil penyaringan air tanpa abu sekam dan dengan abu sekam setelah diendapkan

selama 3 hari secara mikroskopis …………………………………………… 21

V

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian terhadap kualitas air tanah dari daerah Benowo Surabaya Barat, yang air tanahnya terkontaminasi limbah pabrik, dan rumah tangga karena lokasinya dekat dengan pabrik cat dan padat pemukiman. Disamping itu kualitas dari air PDAM yang mengalir kedaerah Benowo terkadang berwarna agak keruh yang disebabkan dari sistem aliran pendistribusian dari PDAM Karang Pilang terkadang tercemar lumpur, khususnya dimusim penghujan. Dengan melihat kondisi tersebut, sehingga sangat diperlukan metode khusus untuk mengolah air tersebut untuk bisa dikonsumsi. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah menyaring air yang ada tersebut dengan metode yang sangat sederhana, yakni Sistem Penyaringan Pola Bertingkat yang sudah umum digunakan oleh banyak masyarakat.

Umumnya sistem penyaringan ini mengalami kelemahan dari segi kemampuan untuk menyaringnya hanya bertahan beberapa hari setelah itu hasil saringan air terkadang tidak sesuai dengan harapan. Berawal dari banyaknya limbah hasil pembakaran yang terdapat di Kota Mojoagung tepatnya di Dusun Bendorangkang Desa Tanggalrejo dan berdasarkan studi literatur dari kemampuan abu hasil pembakaran dari sekam atau abu gosok memiliki daya serap tinggi karena banyak mengandung karbon, maka kami memanfaatkannya sebagai bahan dari pembuatan sistem penyaringan air pola bertingkat. Sekaligus penelitian ini sebagai langkah yang diambil dengan memanfaatkan pola Reuse dan Reduce ( memanfaatkan kembali dan mengurangi keberadaan limbah ) dari abu gosok yang merupakan bahan limbah dari hasil pembakaran. Berdasarkan hasil uji coba yang kami lakukan, didapat bahwa abu gosok yang biasanya digunakan sebagai pembersih peralatan rumah tangga bisa dimanfaatkan sebagai pengikat polutan air. Dengan judul penelitian Sistem Membran Abu Sekam sebagai Pengikat Polutan Air, membuktikan bahwa abu sekam bisa dimanfaatkan sebagai penjernih air yang saat ini banyak dibutuhkan oleh masyarakat karena kondisi air PDAM terkadang mengalami kemacetan dan keruh.

Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan dengan dengan membandingkan kualitas penjernih air tanpa abu sekam dan dengan menggunakan abu sekam membuktikan bahwa air yang disaring dengan abu sekam hasil penyaringannya lebih jernih dan tidak berbau karena banyak mengandung unsure karbon aktif dan sifat karbon sendiri bisa menyerap bau. Data yang dikumpulkan disini berupa kondisi air tanah sesungguhnya sebelum di saring dan setelah melalui proses penyaringan pola bertingkat tanpa abu gosok dan menggunakan abu gosok. Dengan mengamati secara manual langsung menggunakan mata dan dengan menggunakan Mikroskop Digital dan Binokuler Tipe XSZ 107 BN, Uji Sistem Difusi Osmosis, Uji Tingkat Kesadahan, Uji Elektolisis membuktikan bahwa hasil saringan air yang menggunakan abu sekam jauh lebih jernih dari yang tidak menggunakan abu sekam karena tidak disertai endapan lumut jika air hasil saringan dibiarkan selama kurang lebih 3 hari dan ion logamnya jauh lebih sedikit. Sehingga pola sistem penyaringan air ini bisa disosialisasikan kemasyarakat sebagai alternatif pengolahan air bersih secara sederhana.

VI

ABSTRACT

Has done research on ground water quality of West Surabaya Benowo area, the land is contaminated waste water plant, and the household because of its location close to the factory paint and dense settlements. Besides, the quality of the water taps flowing stricken Benowo sometimes slightly turbid color due to the flow distribution system from the taps Coral Pilang sometimes contaminated mud, especially the rainy season. By looking at the condition, so indispensable a special method to treat water to be consumed. One of the things you can do is filter the water that there is a very simple method, namely the Multi Pattern Filtering System that is commonly used by many people.

Generally, these screening systems have weaknesses in terms of the ability to filter it only lasted a few days after that filtered water is sometimes not in line with expectations. Starting from the number of waste combustion products contained in the City in Dusun Bendorangkang Mojoagung precisely Tanggalrejo Village and based on literature studies of the ability of the combustion of rice husk ash or ash scrub has a high absorption because many contain carbon, then we use it as material from the manufacture of water filtration systems stratified pattern. This study as well as steps taken by utilizing pattern and Reduce Reuse (reuse and reduce the presence of waste) of which is the rub ashes from the burning of waste materials. Based on the results of testing we did, found that the ash is commonly used as a brush cleaning household appliances can be used as a binder of water pollutants. Under the heading of research Sistem Membran Abu Sekam sebagai Pengikat Polutan Air, proving that the ash can be used as a purifying scrub water which is currently in great demand by the public because the PDAM water conditions sometimes experience bottlenecks and turbid.

Based on the results of research that we do with comparing the quality of water purification without the use of ash and ash scrub brush to prove that the water is filtered by rubbing ashes filtering results more clear and odorless carbon due to the nature itself can absorb odors. The data collected here in the form of actual groundwater conditions in the filter before and after filtration through a process of multilevel pattern without using a gray ash and scrub brush. By directly observing manually using the eye and by using a digital microscope and binocular microscope Type XSZ 107 BN, Observing by Diffusi – Osmosis, Level of Betel Lime and observing by Elektrolisis to prove that the results of a water filter that uses a much more clear scrub ash from the ash did not use scrub because it is not accompanied by moss sediment filtered water if left for about 3 days. Thus the pattern of water filtration systems can be socialized civic water treatment as an alternative in simple.

VII

DAFTAR PUSTAKA

1. PPLH Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang - BLH Propinsi

Jawa Timur, Pendidikan Lingkungan Hidup, 2009, Jawa Timur

2. Gambiro, Henny,Ir. M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar, UMB,

2009, Gresik Jawa Timur

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_gosok

4. http://lowoijo2.blogspot.com/2009/06/manfaat-dan-kegunaan-abu- gosok.html

5. http://id.wikipedia.org/wiki/Kesadahan_air

VIII

LAMPIRAN – LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Ketua KelompokNama : Baitsah RahmahKelas : XI-IPANIS : 3264Tempat Tanggal Lahir : Surabaya , 10 Juni 1994Alamat : Jl.Manukan Sari II Blok 3E/16 SurabayaAlamat Email : baitsahrahmah@yahoo.comNo. Telepon : 08993813038Nama Ayah : Sunaryo (Alm)Tempat Tanggal Lahir : Jombang, 10 Mei 1956Nama Ibu : Insihani,S.pdTempat Tanggal Lahir : Surabaya , 14 Juni 1959No. Telp : (031) 77300910Pekerjaan : PNS

Anggota :Nama : Arga Saputra NavyantoKelas : XI-IPANIS : 3259Tempat Tanggal Lahir : Surabaya , 14 Juni 1995Alamat : Jl.Pancawarna 8.15/9 Kotabaru Driyorejo , GresikAlamat Email : argachaph@live.comNo. Telepon : 085733125269Nama Ayah : Su’ebPekerjaan : TNI ALNama Ibu : Armanniyah PrillasaktiNo. Telp : 085853190700Pekerjaan : Pegawai Swasta

Nama : Evie Suyanto PutriKelas : XI-IPANIS : 3275Tempat Tanggal Lahir : Madiun , 26 Juni 1995Alamat : Perum BPH L8/27 ,Benjeng - GresikAlamat Email : girlevie@rocketmail.com No. Telepon : 087753219594Nama Ayah :SuwitoPekerjaan : WiraswastaNama Ibu : SumarniNo. Telp : (031) 7922353Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

IX

FOTO-FOTO PENGAMBILAN DAN PERANCANGAN ALAT

X

MANFAAT ABU SEKAM SEBAGAI PEMBERSIH YANG DICAMPUR DENGAN DETERJEN

Deterjen merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pencucian alat makan yang memenuhi standar, sedangkan campuran deterjen dan abu gosok, telah umum digunakan untuk mencuci alat makan dan perabot makan oleh masyarakat termasuk di dapur dan kantin rumah sakit. Permanfaatan deterjen dan abu gosok dimaksudkan agar hasil cucian benar-benar bersih. Berdasarkan sifat-sifat fisik dan kimiawi deterjen maupun abu gosok diharapkan menghasilka cucian alat makan yang benar-benar bersih baik secara fisik, maupun bakteriologis, dimana salah satu standar kebersihan yang dipersyaratkan adalah besarnya angka kuman. Campuran deterjen dan abu gosok dengan berbagai variasi (bermacam-macam dosisnya) berdasarkan sifat fisik maupun kimianya, kemungkinan dapat menurunkan angka kuman pada proses pencucian alat makan piring, dimana kemampuan masing-masing variasi campuran tersebut berbeda, untuk itu perlu diteliti. Hasil didapat: - Variasi campuran deterjen dan abu gosok dapat menurunkan angka kuman baik dilihat dari angka kuman per cm2, angka prosentase maupun uji statistik dimana hasilnya benar-baenar bermakna. - Setelah dibandingkan antar variasi campuran secara umum ada perbedaaan yang bermakna antara variasi campuran dalam menurunkan angka kuman, sedangkan sebagian kecil yaitu 6 perbandingan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Berdasarkan hasil penelitian tersebut yang perlu diperhatikan bahwa yang mempunyai daya kerja paling efektif adalah varisi campuran 9 (2 gr deterjen : 2 gr abu gosok) walaupun sampai dosis tersebut belum diperoleh hasil yang optimum dalam menurunkan angka kuman jika dibandingkan dengan standar kebersihan alat makan dalam Permenkes No. 712/Menkes/Per/X/1986.

XI

XII