undang -undang nomor 69 tahun 1958 tentang pembentukan...
TRANSCRIPT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG
NOMOR 12 TAHUN 1997
TENTANG
PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN DAERAH
TINGKAT II BADUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG
Menimbang : a. bahwa untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pembangunan dan
meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di tingkat
Kecamatan dan Desa/Kelurahan sejalan dengan titik berat Otonomi Daerah
Tingkat II dipandang perlu mengadakan penataan Organisasi dan Tata Kerja
Pusat Kesehatan Masyarakat;
b. bahwa berhubungan dengan hal tersebut huruf a maka perlu ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung tentang Organisasi dan
Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Daerah Tingkat II Badung;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang pokok –pokok
Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1974 Nomor 38; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3037);
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2125 );
4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan
Sebagian Urusan Pemerintah dalam Bidang Kesehatan kepada Daerah
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3347 );
5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan
Instansi Vertikal di Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3373 );
6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan
Otonomi Daerah dengan titik berat kepada Daerah Tingkat II ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 77, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3487 );
7. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 48/MENKES/SKB/II/1988 dan Nomor 10 Tahun 1988 tentang
Petunjuk pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987
tentang Penyerahan sebagian Urusan Pemerintah bidang Kesehatan
kepada Daerah;
8. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992
tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah;
9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang
Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan;
10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang
Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah;
11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1994 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan
Masyarakat;
12. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Tingkat I dan Daerah Tingkat II;
13. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor 10
Tahun 1990 tentang Penyerahan Sebagian Urusan
Pemerintahan Propinsi Daerah Tingkat I Bali di Bidang
Kesehatan kepada Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II
( Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali Tahun 1991
Nomor 225 Seri D Nomor 252 )
14. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor 208
Tahun 1995 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pusat
Kesehatan Masyarakat Kabupaten / Kotamadya Daerah Tingkat
II se Bali;
Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat
II Badung.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG
TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA
KERJA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN DAERAH
TINGKAT II BADUNG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung;
b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Daerah
Tingkat II Badung ;
c. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II
Badung;
d. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah
Tingkat II Badung;
e. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Daerah Tingkat II Badung;
f. Pusat Kesehatan Masyaraakat adalah Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan Daerah yang melaksanakan pelayanan upaya
kesehatan secara paripurna kepada masyarakat diwilayah kerja
tertentu yang selanjutnya disebut PUSKESMAS;
g. Unit Fungsional adalah Unit Pelaksana Pelayanan pada
PUSKESMAS;
h. PUSKESMAS Pembantu adalah Unit yang melaksanakan upaya
kesehatan kepada masyarakat dalam Wilayah kerja
PUSKESMAS;
i. PUSKESMAS Keliling merupakan Tim pelayanan Kesehatan
Keliling terdiri dari Tenaga PUSKESMAS yang dilengkapi
dengan kendaraan roda empat/perahu bermotor dan peralatan
kesehatan sarana penyuluhan ;
j. Puskesmas dengan tempat perawatan merupakan PUSKESMAS
yang mempunyai fasilitas Perawatan nginap dengan jumlah
tempat tidur 10 s/d 20 buah atau lebih;
k. Bidan di Desa adalah Bidan yang ditempatkan dan ditugaskan
di Desa mempunyai wilayah kerja 1 s/d 2 baik didalam
maupun diluar jam kerjanya bertanggung jawab langsung
kepada Kepala PUSKESMAS;
l. POSYANDU adalah suatu wadah kesehatan dari oleh dan untuk
masyarakat yang bertujuan tercapainya keluarga kecil yang
sehat, bahagia dan sejahtera pada suatu wilayah tertentu
dengan dukungan kegiatan Sektoral;
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Daerah Tingkat II Badung.
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pasal 3
(1) PUSKESMAS adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
yang merupakan perangkat Pemerintah Daerah.
(2) PUSKESMAS dipimpin oleh seorang Kepala yang berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas
Kesehatan.
Pasal 4
PUSKESMAS mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan
pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan secara paripurna
kepada masyarakat di wilayan kerjanya.
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud pasal 4 PUSKESMAS
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Pelayanan usaha kesehatan, kesejahteraan Ibu dan Anak, KB,
Perbaikan Gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegahan,
pemberantasan penyakit, imunisasi, pembinaan kesehatan
lingkungan, PKM, Usaha Kesehatan Sekolah, Olah Raga,
Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan,
kesehatan gigi dan mulut laboratarium sederhana , upaya
kesehatan kerja serta usia lanjut, upaya kesehatan jiwa, mata,
khusus pencatatan serta pelaporan;
b. pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat,
koordinasi semua upaya kesehatan sarana pelayanan
kesehatan, pelaksanaan rujukan medik, pembantuan sarana
dan pembinaan teknis kepada PUSKESMAS Pembantu, Bidan di
Desa, Unit Pelayanan Kesehatan Swasta serta kader
pembangunan kesehatan;
c. pengembangan upaya kesehatan dalam hal mengembangkan
Kader Pembangunan Bidang Kesehatan di Wilayah dan
pengembangan kegiatan swadaya masyarakat;
d. koordinasi yang merupakan segala usaha untuk mengadakan
hubungan dan kerjasama atas dasar hubungan fungsional
dengan Instansi/Unit Kerja terkait guna kelancaran
pelaksanaan tugas;
e. pengawasan yang merupakan segala usaha dan kegiatan untuk
melaksanakan pengamanan dan pengendalian atas
pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan perencanaan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 6
Susunan Organisai PUSKESMAS terdiri dari :
a. Kepala PUSKESMAS;
b. Urusan Tata Usaha;
c. Unit-unit;
d. Kelompok Jabatan Fungsional;
e. PUSKESMAS Pembantu/Bidan di Desa.
Pasal 7
Unit-unit dimaksud pasal 6 huruf c adalah:
a. Unit pencegahan dan pemberantasan penyakit;
b. Unit peningkatan Kesehatan dan Kesehatan Keluarga;
c. Unit Pemulihan Kesehatan dan Rujukan;
d. Unit Kesehatan Lingkungan, Penyuluhan dan Peran Serta
Masyarakat;
e. Unit Perawatan;
f. Unit Penunjang;
g. Unit Pelaksana Khusus.
Pasal 8
Bagan Susunan Organisasi PUSKESMAS sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Peraturan Daerah ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB V
URAIAN TUGAS
Bagian Pertama
Kepala Puskesmas
Pasal 9
(1) Kepala PUKESMAS mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan dibidang pelayanan kesehatan
masyarakat berdasarkan data dan program Dinas Kesehatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang
berlaku;
b. merumuskan kebijaksanaan operasional dalam bidang
pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
c. memberikan tugas kepada para bawahan dan unit-unitnya
serta PUSKESMAS Pembantu sesuai bidangnya agar tugas-
tugasnya berjalan lancar;
d. memimpin Kepala Urusan, Unit-unit Pelayanan, PUSKESMAS
Pembantu/Bidan dan para bawahan masyarakat agar
pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana kerja yang
telah ditetapkan;
e. mengkoordinir para bawahan dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan secara paripurna kepada masyarakat dalam wilayah
kerjanya;
f. memberi petunjuk dan bimbingan teknis kepada para bawahan
agar melaksanakan tugas berjalan sesuai dengan yang
diharapkan;
g. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan
dalam peningkatan perkembangan karier;
h. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan PUSKESMAS berdasarkan
realisasi program kerja dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sebagai bahan dalam menyusun
program berikutnya;
i. membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya
sebagai informasi dan pertanggung jawaban kepada Kepala
Dinas Kesehatan;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
(2) Kepala PUSKESMAS dalam melaksanakan tugasnya berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas
Kesehatan.
Bagian Kedua
Urusan Tata Usaha
Pasal 10
(1) Urusan Tata Usaha mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Urusan Tata Usaha berdasarkan
data program PUSKESMAS dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku;
c. mengkoordinasikan para bawahan dalam menyusun program
kerja PUSKESMAS;
d. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan
dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian
dan kebenaran kerja;
e. menilai prestasi bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar
sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan
karier;
f. melaksanakan pengelolaan urusan kepegawainan, keuangan,
perlengkapan, surat menyurat, humas dan urusan-urusan
umum, perencanaan serta pencatatan dan pelaporan;
g. mengevaluasi hasil kegiatan Urusan Tata Usaha secara
keseluruhan;
h. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawan kepada atasan;
i. melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(2) Urusan Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
PUSKESMAS.
Bagian Ketiga
Unit-Unit
Pasal 11
(1) Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas:
a. menyusun rencana kegiatan Unit Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit berdasarkan data-data Program
PUSKESMAS dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit termasuk imunisasi;
d. mengevaluasi hasil kegiatan unit pencegahan dan
pemberantasan penyakit secara keseluruhan;
e. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.
(2) Unit Peningkatan Kesehatan dan Kesehatan Keluarga mempunyai
tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Unit Peningkatan Kesehatan dan
Kesehatan Keluarga berdasarkan data-data program
PUSKESMAS dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. melaksanakan kegiatan kesejahteraan Ibu dan Anak,
KB,Perbaikan Gizi, Usaha Kesehatan Kerja serta usia lanjut;
d. mengevaluasi hasil kegiatan unit peningkatan kesehatan dan
kesehatan keluarga secara keseluruhan;
e. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(3) Unit Pemulihan Kesehatan dan Rujukan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Unit Pemulihan Kesehatan dan
Rujukan berdasarkan data-data program PUSKESMAS dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. melaksanakan kegiatan pengobatan termasuk pelayanan
darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut;
d. mengevaluasi hasil kegiatan unit pemulihan kesehatan dan
rujukan keseluruhan;
e. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(4) Unit Kesehatan Lingkungan, Penyuluhan dan Peran Serta
Masyarakat mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan Unit Kesehatan Lingkungan,
Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat berdasarkan data-data
program PUSKESMAS dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan usaha kesehatan
sekolah dan olah raga, penyuluhan kesehatan masyarakat serta
usaha kesehatan kerja;
d. Mengevaluasi hasil kegiatan unit kesehatan lingkungan,
penyuluhan dan peran serta masyarakat secara keseluruhan;
e. Membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(5) Unit Perawatan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Unit Perawatan berdasarkan data-
data program PUSKESMAS dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. melaksanakan kegiatan Perawatan Rawat Inap dan Perawatan
Kesehatan Masyarakat;
d. mengevaluasi hasil kegiatan Unit Perawatan secara
keseluruhan;
e. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(6) Unit Penunjang mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Unit Penunjang berdasarkan data-
data program PUSKESMAS dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanakan tugas dapat
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. melaksanakan kegiatan Laboratorium sederhana dan
pengolahan obat-obatan;
d. mengevaluasi hasil kegiatan unit Penunjang secara
keseluruhan;
e. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(7) Unit Pelaksana Khusus mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Unit Pelaksanaan Khusus
berdasarkan data-data program PUSKESMAS dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman
kerja;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. melaksanakan kegiatan usaha kesehatan mata, usaha
kesehatan jiwa dan usaha kesehatan lainnya;
d. mengevaluasi hasil kegiatan unit Pelaksana Khusus secara
keseluruhan;
e. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(8) Masing-masing Unit dipimpin oleh seorang Tenaga Unit Senior yang
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala
PUSKESMAS.
Bagian Keempat
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 12
(1) Kelompok Jabatan fungsioanal dilingkungan PUSKESMAS
mempunyai tugas melaksanakan tugas khusus sesuai bidang
keahlian dan kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1)
diatas, dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior selaku
Ketua Kelompok yang berada dibawah dan betanggung jawab
langsung kepada Kepala Puskesmas dan atau Kepala Unit
Pelaksana Teknis Dinas yang bersangkutan.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal 17
(1) Dalam melaksanakan tugasnya PUSKESMAS dan unit-unit
Organisasi Perangkat Daerah maupun Instansi vertikal yang
urusannya sejenis wajib menyelenggarakan hubungan kerjasama
dengan cara sebaik-baiknya.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya PUSKESMAS menyelenggarakan
koordinasi dan kerjasama fungsional dengan cara yang sebaik-
baiknya.
(3) Bilamana Kepala PUSKESMAS perlu untuk mengadakan
perubahan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan terlebih dahulu diajukan kepada Kepala Dinas
Kesehatan untuk mendapat persetujuan.
Pasal 18
(1) Kepala PUSKESMAS melaksanakan tugasnya berdasarkan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah.
(2) Kepala PUSKESMAS berkewajiban memberi petunjuk, membina,
membimbing dan mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu,
dan pelaksana yang berada dalam lingkungan kerjanya.
BAB VII
KEPEGAWAIAN
Pasal 19
(1) Kepala PUSKESMAS diangkat dan diberhentikan oleh Bupati
Kepala Daerah.
(2) Kepala Urusan Tata Usaha diangkat dan diberhentikan oleh Bupati
Kepala Daerah atas usul, saran dan pertimbangan Kepala Dinas.
(3) Kepala Unit-unit dan Kepala PUSKESMAS Pembantu/Bidan di Desa
diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Dinas Kesehatan atas usul
saran dan pertimbangan Kepala PUSKESMAS.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional dilingkungan Puskesmas
diangkat dan diberhentikan menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 20
Jenjang Kepangkatan dan Susunan kepegawaian Puskesmas diatur
berdasarkan ke tentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 21
Segala pembiayaan untuk kegiatan PUSKESMAS disediakan dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat
II Badung serta subsidi atau bantuan dari Pemerintah Atasan dan
lembaga lain yang sah.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya
memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Badung.
Di tetapkan di : Denpasar
Pada Tanggal : 15 Nopember 1997
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH
KABUPATEN DAERAH TINGKAT II TINGKAT II BADUNG
BADUNG
K E T U A, ttd.
ttd. I G.B. ALIT PUTRA
I KETUT GARGA
Disahkan Oleh
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali
Dengan Keputusan
Tanggal 25 – 2 – 1998 Nomor 56 Tahun 1998
Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Baerah Tingkat II Badung
Nomor : 23 Tanggal : 29 – 4 – 1998
Seri : D Nomor : 21
Sekretaris Wilayah / Daerah Tingkat II Badung
ttd
Drs. Ida Bagus Yudara Pidada
Pembina Utama Muda
NIP. 010045843
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG
NOMOR 12 TAHUN 1997
TENTANG
PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG
I. UMUM
Bahwa dalam rangka Peningkatan dan kelancaran penyelenggaraan
Pemerintah dan pembangunan di bidang pelayanan kesehatan di Desa/Kelurahan
secara berdaya guna dan berhasil guna maka dipandang perlu membentuk
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Kabupaten
Daerah Tingkat II Badung.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas dengan berpedoman pada
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali tentang Pedoman Organisasi
dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Kabupaten /Kotamadya Daerah
Tingkat II , maka dipandang perlu menetapkan dengan Peraturan Daerah Tingkat II
Badung tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat
Kesehatan Masyarakat Kabupaten Daerah Tingkat II Badung.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 : Cukup Jelas
Pasal 2 : Cukup Jelas
Pasal 3 : Cukup Jelas
Pasal 4 : Cukup Jelas
Pasal 5 : Cukup Jelas
Pasal 6 : Cukup Jelas
Pasal 7 : Cukup Jelas
Pasal 8 : Cukup Jelas
Pasal 9 : Cukup Jelas
Pasal 10 : Cukup Jelas
Pasal 11 : Cukup Jelas
Pasal 12 : Cukup Jelas
Pasal 13 : Cukup Jelas
Pasal 14 : Cukup Jelas
Pasal 15 : Cukup Jelas
Pasal 16 : Cukup Jelas
Pasal 17 : Cukup Jelas
Pasal 18 : Cukup Jelas
Pasal 19 : Cukup Jelas
Pasal 20 : Cukup Jelas
Pasal 21 : Cukup Jelas
Pasal 22 : Cukup Jelas
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG
TANGGAL 19 MARET 1997 NOMOR 2 TAHUN 1997 TENTANG
PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II
BADUNG.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN UMUM
KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH
KABUPATEN DAERAH TINGKAT II TINGKAT II BADUNG
BADUNG
K E T U A, ttd.
ttd.
I KETUT GARGA I G.B. ALIT PUTRA
K E P A L A P E R P U S T A K A A N
KELOMPOK
PUSTAKAWAN DAN
JABATAN FUNGSIONAL
SEKSI AKUISISI DAN
PENGOLAHAN
SUB BAGIAN TATA USAHA