repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/nur... ·...

94
PEN GAR UH ORGANISASI SISWA INTRA SEI(OLAH (OSIS) TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA STUDIKASUSDIMA.MANARATULISLAM CILANDAK- JAKARTA SELATAN SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk memenuhi syarat Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) . ··- .. 111 Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH Disusun Oleh : NUR PAULA NISA ., ' io4011000029 ''."' . "'"· DL0. ,,. Q '2.:::-:. l,G G..i' 1..hit;iflkri:;;i : ''••H>0><«••••-Hu.,, •• ,, •• , .............. . JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Upload: lytruc

Post on 08-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

PEN GAR UH ORGANISASI SISW A INTRA SEI(OLAH (OSIS)

TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA

STUDIKASUSDIMA.MANARATULISLAM

CILANDAK- JAKARTA SELATAN

SKRIP SI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk memenuhi syarat

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

. ··-.. 111 Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH

Disusun Oleh :

f'ti'~i' ;--~,-;,. NUR PAULA NISA ., ' .~,,,1

io4011000029 ''."' . iic.:::o~ ,'ciij~·::·::::: "'"· DL0. ,,. Q '2.:::-:. l,G G..i' 1..hit;iflkri:;;i : ''••H>0><«••••-Hu.,, •• ,, •• , .............. .

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

r--~,~! . · -,-----i L_ __ ~~-- -·-···-- -- -~-'~~'___J

PENGARUH ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK SISW A

SKRIP SI

Diajukan kepada Fakultas limn Tarbiyah clan Keguruan

untuk memenuhi syarat

Gelar Sarjana Penclidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh

NUR PAULA NISA

(104011000029)

Pembimbing

Rusycly Zakaria, .Ed, M.Phill

NIP : 150223032

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul "Pengaruh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Terhadap

Pembentukan Akhlak Siswa Studi Kasus di MA. Manaratul Islam Cilandak­

Jakarta Selatan" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegmuan (FITK)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan

lulus dalam ujian munaqasah pada tanggal 2 Febmari 2009 dihadapan dewan

penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sa1jana S 1 (S.Pd.I) dalam

bidang Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 2 Februari 2009

Panitia Ujian Munaqasa

Ketua Panitia (Ketua Jurusan PAI) Dr. H. A. F. Wibisono, M.A. NIP. 150 236 009

Sekretaris (Sekretaris Jurnsan P Al) Ors. Sapiudin Sidiq, M.Ag. NIP. 150 299 477

Penguji I Ors. Masan AF. M.Pd. NIP. 150 203 347

Penguji II Drs. Sapiudin Sidig, M.Ag. NIP. 150 299 477

Mengetahui:

Tanggal Tanda tangan

0 - .?.. - .:J..cKJq . .............. ~.v

-f- ) - ,:wo7 ft-111."° ·························~-

-J - 2. . '2f>67 ..................... . .................... ..

Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan keguruan,

M.A

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

ABSTRAK

Skripsi ini be1judul "Pengaruh Organisasi siswa Intra Sekolah (OSIS) Terhadap Pembentukan Perilaku Akhlak Siswa". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kegitan-kegiatan OSIS menberikan kontribusi bagi pembentukan perilaku akhlak pada siswa, serta untuk mengetahui sejauh mana kegiatan-kegiatan OSIS dapat berkontribusi mencegah penyimpangan akhlak terhadap siswa.

Penelitian ini dilakukan di MA. Manaratul Islam Cilandak-Jakarta Selatan, menggunakan metode kuantitatif, dengan populasi penelitian yaitu 166 siswa dan sampel penelitian sebesar 20% dari populasi yakni 35 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposif sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kelas yang akan dij adikan responden dalam penelitian ini dengan alasan karena yang dibahas dalam penelitian ini tentang OSIS maka yang akan menjadi respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA. Manaratul Islam.

Dalam penelitian ini OSIS yang dimaksud oleh penulis adalah suatu lembaga kesiswaan di sekolah berikut dengan kegiatan-kegiatam1ya. Sedangkan yang dimaksud dengan perilaku akhlak di sini adalahsuatu sikap yang bisa dilihat oleh orang lain baik itu terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir maka dapat dirumuskan bahwa lembaga OSIS ini mempunyai pengaruh yang cukup positif terhadap pembentukan perilaku akhlak pada siswa di MA. Manaratul Islam ini.

Dari basil perhitungan dengan menggunakan angket dan didukung dengan observasi dan wawancara maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dalam melakukan perannya sebagai pengurus OSIS dapat merasakan manfaat yang positif yaitu perubahan perilaku yang cukup signifikan. Hal ini terbukti dari

· jawaban-jawaban para responden yang muncul dari angket dan wawancara yang berhubungan dengan pembentukan perilaku akhlak. Sebagian besar jawaban responden menj aw ab dengan nada positif, dan melalui data terse but menunjukkan bahwa lembaga OSIS di sekolah ini memberikan kontribusi yang cukup baik/positif sehingga kesadaran siswa untuk berperilaku baik dengan orang lain dapat dibentuk melalui seringnya berinteraksi dengan teman-tema1111ya dan juga para guru tentunya.

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

KATA PENGANTAR

Sembah dan sujud syukur kepada Allah SWT Yang Maha Kuasa yang

telah menciptakan bumi beserta isinya. Dialah yang telah menciptakan manusia

sebagai makhluk yang sempurna dan memposisikan sebagai khalifah dimuka bumi

ini.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad

SAW, Yang telah menyampaikan risalahnya dan mengajarkan kepada umat

manusia tentang kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa

yang telah diajarkan kepada umat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman.

Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya. Skripsi ini

denganjudul "PENGARUH ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)

TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU AKHLAK SISWA DI MA.

MANARATUL ISLAM CILANDAK-JAKARTA SELATAN" dapat diselesaikan

dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan islam di

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Usaha penulis dalam rangka penulisan skripsi ini sudah sangat maksimal,

namun penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada ;

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta

yang telah mengizinkan serta memberikan restu kepada penulis guna

menyusun skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar saijana. jaja

2. Ketua dan Sekretaris jurusan Pendidikan Agama Islam beserta para staf

jurusan PAI.

3. Bapak. Rusydy Zakaria, M.Ed, M.Phil. selaku pembimbing yang telah dengan

sabar, ikhlas, dan tulus dalam memberikan bimbingan, dan telah

mengorbar1kan waktunya sehingga skripsi ini dapat terwujud.

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

4. Kepada kedua orang tua, Ayah tercinta (H. Natsir Hafidz) dan Mama

tersayang (Jamilah Rodani) yang telah memberikan do'a dan dorongan

semangat baik moril maupun materil.

5. Kakak dan Adik-adikku tercinta (Muhammad Bunyanum Marsus, Fitri Nuria,

Ahmad Fuad, dan Si Kecil Mahdi) terimakasih atas motivasi dan juga

pengertiannya selama ini.

6. Kepada sahabat -sahabat terbaikku (Ade, Luthvi, May, Aisah, V3, Ayu, Yus,

Ubay,Yoni,Subhan, Basri, Asrofi, Era, Jami, Arif, Bejo, Hasan, Rizal

khususnya sepupuku Efi 1-Iafidzoh) Serta seluruh kelas A PAI angkatan 2004,

terima kasih atas bantuan kalian selam ini, canda tawa yang selalu menghiasi

hari-hari penulis sehingga rasa lelah dan penal terasa hilang dengan adanya

kehadiran kalian.

7. Kepada keluarga besar MA. Manaratul Islam dan Pompres Miftahul

UlumTerutama K.H.Syafe'i Hamzah L.c yang telah mengizinkan penulis

untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut beserta seluruh jajaran

dewan guru yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun

tidak mengurangi rasa honnatku terhadap beliau semua.

8. Untuk seseorang yang berada jauh disana, "Rachmat Fariz Amrulloh", terima

kasih atas perhatian dan kasih sayang yang tidak henti-hentinya selalu ia

berikan kepada penulis. Dan juga Om Roy, Tante Susan yang sudah baik

sekali dan menyangi penulis sebagaimana anaknya sendiri.

Akhimya skripsi ini dapat terselesaikan, semoga skripsi ini be1manfaat

bagi teman-teman mahasiswa umumnya dan bagi penulis khususnya. Penulis

menyatakan sebagai manusia yang tidak sempuma, maka dengan senang hati

penulis akan menerima kritik dan saran yag bersifat membangun demi

sempumanya skripsi ini.

Alhamdulillahin-abil alamin

Jakarta, 5 Januari 2009

Wur Paufa Wua

Vl

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

DAFTARISI

LEMBAR SAMPUL ....................................................................................... .

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. 11

LEMBAR PERNY ATAAN l(A.RY A SENDIRI ........................................... m

ABSTRAKSI ..................................................................... ............... ... ............. iv

l(A.TA PENGANTAR ..................................................................................... v

DAFT AR ISI .................................................................................................... v1

DAFT ART ABEL ........................................................................................... ix

DAFT AR LAMPIRAN .................................................................................... xn

BABI PENDAHULUAN

A. La tar Belakang Masalah .......................................................... .

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 6

BAB II l(A.JIAN TEORI

A. Organisasi Siswa Intra Sekolab ............................................... 7

1. Pengertian Organisasi ........................................................ 7

2. Fungsi Organisasi .......... ...... .. .... .. ... ...... ..... .. . . . ... .... ... . .. .... ... 10

3. Sejarah Terbentuknya OSIS .............................................. 11

4. Tujuan OSIS ...................................................................... 14

B. Perilaku .......................................................... .......................... 16

1. Pengertian Perilaku ... ..... .. . ... .. .... .. .. .... .. ... .. .. ... ... .. .. .. . ... .. . .. .. 15

2. J enis-jenis Perilaku ............................................ ......... ....... 18

C. Akhlak Siswa ........................................................................... 19

1. Pengertian Akhlak .. .... .... .. ... .... ........ ... . ... . .. .. .. .. . ... .... . .. .. ... .. 19

2. Sumber Akhlak .................................................................. 20

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak Siswa ............................................................................... 23

5. Cara-cara Pembinaan Akhlak ... . .. .. . .. . . .. . . ... . . . . . . . . . .. . . .. . . . .. . . . 25

D. Kerangka Berpikir ..................................... ........... ..... .... ..... ... 28

E. Hipotesis Penelitian ................................. .... ............ .... ..... ..... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 31

B. Variabel Penelitian ................................................................ 31

C. Pendekatan dan Metode Penelitian . . ... . . .. . . .. . . ... . . . . . . . . . .. . . .. . . . . ... . 31

D. Populasi dan Sampel .............................................................. 32

E. Teknik Pengumpulan Data ......................... ............................ 33

F. Teknik Pengolahan Data ........................................................ 35

G. Teknik Analisis Data . . . ....... ....... .. . . . .. . . .. . . . .. . . . . . .. . . .. . . . .. . . .. . . . . .. . . 3 6

BAB 1 V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MA. Manaratul Islam ................................ 37

I. Sejarah Berdirinya MA. Manaratul Islam ......................... 37

2. Visi, Misi dan Tujuan MA. Manaratul Islam .................... 38

3. ldentitas MA. Manaratul Islam ........................................ 39

4. Keadaan Siswa dan Guru ................................................. 39

5. Sarana dan Prasarana Pembelajaran ................................. 42

B. Analisis dan Interpretasi Data ........................... .... ................. 43

BABY KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan . ... . . . . ... . . . . .. .. . .. .. . . . .. .. . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . .. . . .. . . .. . . . .. . . . .. . . . 62

B. Saran ..................................................................................... 63

DAFT AR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

Tabel 1

Tabel 2

Tabel 3

Tabel4

Tabel 5

Tabel 6

Tabel 7

Tabel8

Tabel 9

Tabel 10

Tabel 11

Tabel 12

DAFTAR TABEL

Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...................................................... 34

Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2008-2009 ....................................... 39

Jumlah Siswa 6 tahun terakhir ..................................................... 40

Data tentang tenaga Guru MA. Manaratul Islam tahun 2008-

2009... .. . . .. . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . .. . .. .. . .. . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . .. 41

Keadaan Guru dan Karyawan tahun 2008-2009 ........................... 42

Sarana dan Prasarana Pembelajaran I........................................... 42

Sarana dan Prasarana Pembelajaran II.......................................... 43

Jawaban Responden tentang Bijaksana dalam

menghadapimasalah .. . .. .. . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . . .. .. . .. .. .. . .. .. . . . .. .. . . . .. . . . . . . . . .. . . . . 44

Jawaban Responden tentang Bersikap baik dan kemampuan

berkomunikasi dengan orang lain ................................................ .

Jawaban Responden tentang Malas belajar karena OSIS banyak

menyita waktu dan pikiran .......................................................... .

Jaw ab an Responden ten tang Hadir dalam rap at OSIS ................ .

Jawaban Responden tentang Menjadi bagian dalam pelaksanaan

44

45

46

kegiatan-kegiatan OSIS................................................................. 46

Tabel 13 Jawaban Responden tentang Jarang mengikuti kegiatan-kegiatan

OSIS.............................................................................................. 47

Tabel 14 Jawaban Responden tentang Tersalumya bakat dengan baik dan

benar ............................................................................................. 48

Tabel 15 Jawaban Responden tentang Memahami karakteristik orang lain 48

Tabel 16 Jawaban Responden tentang Tidak ada perubahan kepribadian

yang baik ...................................... ........... ..... ................... .............. 49

Tabel 17 Jawaban Responden tentang Mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS

atas kemauan sendiri ... ... . .. . .. ... . .. ..... ... ... .. ... .. ... .. .. . . . .. . . . .. .. ... .. . .. ... . . 49

Tabel 18 J awaban Respondn tentang Be1janji akan melaksanakan tugas

dengan baik ................................................................................... 50

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

Tabel 19 J awaban Responden tentang Menerima tanggung jawab sebagai

pengurus OSIS atas perintah sekolah ........................................... 50

Tabel 20 Jawaban Responden tentang Keaktifan dan keseriusan dalam

menjalankan tugas......................................................................... 51

Tabel 21 Jawaban Responden tentang Bertanggung jawab dalam setiap

program yang dilaksanakan . . . . . . . . . . .. . .. .. . .. . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . .. . . . . . 51

Tabel 22 Jawaban Responden tentang yang Bertanggung jawab dari

kegiatan-kegiatan OSIS adalah ketua OSIS ................................. 52

Tabel 23 Jawaban Responden tentang Memperhatikan guru menerangkan

pelajaran ....................................................................................... 52

. Tabel 24 Jawaban Responden tentang Mengucap salam bila bertemu

dengan guru .................................................................................. 53

Tabel 25 Jawaban Responden tentang Mematuhi tata tertib yang diberikan

oleh guru ...................................................................................... 53

Tabel 26 Jawaban Responden tentang Berbicara kasar jika berhadapan

dengan guru ................................................................................ .. 54

Tabel 27 Jawaban Responden tentang Memperhatikan kerapiha dalam

berpakaian ................................................................................ .... 54

Tabel 28 Jawaban Responden tentang Bersikap Acuh dengan teman yang

mengalami kesulitan .................................................................... 55

Tabel 29 Jawaban Responden tentang Memaafkan teman yang berbuat

kesalahan .. . . . .. . . . .. .. . . . . . .. . .. ... . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . .. ... .. .. . .. . . . .. .. .. . .. .. . .. . .. . . . . .. 5 5

Tabel 30 Jawaban Responden tentang Berbicara kasar terhadap teman...... 56

Tabel 31 Jawaban Responden tentang Membantu teman yang sedang

dalam kesulitan ............................................................................ 56

Tabel 32 Jawaban Responden tentang Menghadapi pe1iengkaran dengan

teman ............................................................................................ 57

Tabel 33 Jawaban Responden tentang Menyontek ketika ujian ................. 57

Tabel 34 Jawaban Responden tentang Bersalah dan menyesali setelah

melakukan perbuatan yang tidak baik........................................... 58

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

Tabel 35 Jawaban Responden tentang Bersyukur dan puas dengan prestasi

yang telah dicapai ......................................................................... 58

Tabel 36 Jawaban Responden tentang Merasa paling pintar di antara

teman-teman yang lain ................................................................. 59

Tabel 37 Jawaban Responden tentang Berkatajujur kepada setiap orang . 59

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

DAFT AR LAMPIRAN

Lampiran I Kisi-kisi Instmmen Angket .................................................... 66

Lampi ran 2 Angket/Kuisioner . . . . . .. . . . . .. . . . .. ... . . . .. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . 68

Lampiran 3 Pedoman Wawancara ............................................................. 73

Lampiran 4 Transkip Basil Wawancara .................................................... 76

Lampiran 5 Surat Pengesahan Proposal Skripsi ..................................... ... 85

Lampiran 6 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi .... ............................... 86

Lampiran 7 Surat Pem10honan Observasi ... .. . .. . ......... .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. . . . . .. . .. 87

Lampiran 8 Surat Pennohonan Wawancara .............................................. 88

Lampiran 9 Surat Pennohonan Izin Penelitian .......................................... 89

Lampiran I 0 Surat Keterangan Penelitian . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . .. . .. . 90

Lampiran 11 Biodata Penulis ...................................................................... 91

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

A. Latar Belakang Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Masalah moral, adalah suatu masalah yang menjadi perhatian orang

dimana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat

yang masih terbelakang. Karena kemsakan moral seseorang mengganggu

ketentraman yang lain. Jika dalam suatu masyarakat banyak orang yang msak

moralnya, maka akan goncanglah keadaan masyarakat itu. Jika kita ambil ajaran­

ajaran agama, misalnya agama Islam, maka yang terpenting adalah akhlak

(moral), sehingga ajarannya yang terpokok adalah untuk memberikan bimbingan

moral dimana nabi Muhammad saw. Bersabda:

Sesungguhnya saya diutus o/eh Tuhan adalah untuk menyempurnakan

akhlak. 1

Dan beliau sendiri memberikan contoh dari akhlak yang mulia itu diantara

sifat beliau yang terpenting adalah: benar, jujur, adil,dan dipercaya. 2

Dalam konteks Indonesia pada masa kini, dari sudut akhlak mulia kita

mengamati fenomena yang memprihatinkan. Dihadapan mata kita terpampang

realitas yang sering tidak masuk akal. Akhlak mulia dan budi pekerti luhur baik

pada tingkat individual maupun sosial, seolah-olah tenggelam. Kemerosotan

1 Imam Malik bin Anas, Al-Mmvattajuz I, (Libanon-Beirut: Darul Fikr, 1987), h.754. 2 '7_L:-t. T"'\---:-~ AA~ .•. l.:M,.. l\f;J,..; llf;f,.,; A,f..-..,,.,1 f)j TttAn»n<'in fTnlnlrt!J· 'R11l!ln Rlnt!lno 1Q6R)

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

2

akhlak dipertontonlcan oleh banyak kalangan masyarakat akhir-akhir ini. Berbagai

gejala kemerosotan itu misalnya; semakin mudahnya masyarakat, terutama

generasi muda mengkonsumsi minuman keras, narkoba dan obat terlarang

lainnya, banyaknya kasus bentrokan dan tawuran antar siswa baik dilingkungan

sekolah maupun di luar, sehingga proses belajar mengajar terganggu.

Kemerosotan moral itu, tidak saja terjadi pada orang yang telah dewasa,

akan tetapi telah menjalar sampai kepada tunas-tunas muda yang kita harapkan

untuk melanjutkan perjuangan membela nama baik bangsa dan negara kita. Akhir­

akhir ini kita banyak mendengar keluhan-keluhan orang tua, ahli pendidik dan

orang-orang yang berkecimpung dalam bidang agama dan sosial, anak-anak

terutama yang sedang berumur belasan tahun dan mulai remaja, banyak yang

sukar dikendalikan, nakal, keras kepala, berbuat keonaran, maksiat dan hal-hal

yang mengganggu ketenteraman umum.3

Sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat mencari ilmu, tetapi juga

menjadi tempat menumbuhkan kepribadian, di mana dalam lingkungan ini terjadi

suatu pergaulan antar siswa dengan siswa, siswa dengan g1U"u, siswa dengan

pegawai sekolah dan dengan lingkungan sekitar sekolah. Guru sebagai pengajar

juga berperan tidak kalah penting dalam pembentukan sikap dan akhlak siswa,

karena selain memberikan pengetahuan guru juga merupakan sosok yang setiap

gerak geriknya diteladani oleh anak muridnya.4

Pembinaan generasi muda adalah tanggung jawab orang tua, masyarakat,

pemerintah dan pemuda itu sendiri. Instansi-instansi pemerintah maupun non

pemerintah, baik dipusat maupun di daerah dituntut bertanggung jawab dalam

pembinaan generasi muda dalam satu kesatuan gerak yang terkoordinasi dan

terintegrasikan. Kita menyadari bahwa siswa yang merupakan bagian dari

generasi muda yang akan menjadi pelaku-pelaku pembangunan bangsa dimasa

3 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf: Nilai-Nilai Akhlak!Budi Pekerti dalam Jbadat dan Tasawuf, (Jakarta: CV. Karya Mulia, 2005) Cet. Ke-II. h.1.

J.' • • ·~ ~ • • ....,. • • ....,.,, • rn ,i_. ___ fT-1 ••. _._ •.

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

3

yang akan datang. Kualitas siswa pada masa kini akan memberikan corak

perkembangan masa depan bangsa Indonesia. 5

Dengan demikian nampak dengan j elas betapa pentingnya arti pembinaan

pemuda melalui organisasi siswa intra sekolah (OSIS) yang merupakan satu­

satunya wadah organisasi siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun di

Sekolah Menengah Akhir (SMA).6

Alinia N pembukaan undang-undang dasar (UUD) 1945 berbunyi:

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesej ahteraan um um, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan kete1iiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan .... 7

Pada alinia IV pembukaan ini, terdapat 4 tujuan dalam satu kesatuan

integral Indonesia, yang salah satu tujuan nasional tersebut ialah usaha untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sekolah tidak hanya merupakan sebuah bangunan yang berisi berbagai

perlengkapan untuk belajar, akan tetapi peranannya jauh lebih luas yaitu sebagai

sebuah institusi yang didukung oleh kebudayaan tertentu. Dalam ha! ini sudah

barang tentu, kebudayaan di sekolah tersebut merupakan kebudayaan yang

memiliki norma-norma yang akan memberikan ciri-ciri khusus dan yang berbeda

dari lembaga-lembaga lain. Oleh karena itu, maka dapat dikatakan bahwa fungsi

sekolah adalah meneruskan, mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan

suatu masyarakat, melalui kegiatan ikut membentuk kepribadian anak-anak agar

menjadi manusia dewasa yang mampu berdiri sendiri di alam kebudayaan dan

masyarakat sekitamya. 8

Dalam ha! ini, sekolah sebagai lembaga sosial memiliki tugas-tugas

sebagai berikut:

5 Endang Sumantri, Suatu Terjemeh dari GL. Freeman dan E.K. Taylor, 1954,Pembinaan Generasi Muda, (Jakarta: CV. Karunika, 1986), h. 32.

6 Endang Sumantri, Penzbinaan Generasi Muda ..... h. 40. 7_Undang-Undang Dasm· 1945, (Jakarta: Simplex), h. 4. 8 T-T::trfr1ri N~nv::twi nranni~nsi SP.knlnh dan Peng-o/ahan Ke/as. (Jakarta: CV. Haii

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

4

a. Membantu anak-anak memperoleh pengetahuan keterampilan dan bahkan

keahlian yang diperlukan untuk mencari nafkah hidup masing-masing

kelak setelah dewasa.

b. Mernbantu anak-anak rnernpelajari cara rnenyelesaikan masalah-masalah

kehidupan, baik sebagai masalah individu maupun masalah masyarakat

yang dinamis dan sebagai negara suatu bangsa.

c. Membantu anak-anak mengernbangkan sosialitas masing-rnasing agar

mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan bersama dalarn bentuk

rnasyarakat yang dinamis dan sebagai negara suatu bangs a. 9

Untuk menggali dan mengembangkan selurnh potensi siswa menuJU

kedewasaan, maka ditiap sekolah menengah dibentuklah OSIS sebagai organisasi

resmi yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, memiliki azas kekeluargaan

dan gotong royong.

OSIS mernpakan cikal bakal dari wadah organisasi s1swa, yang secara

· berkelanjutan menuju pada organisasi tingkat perguruan tinggi dan pada akhimya

ke organisasi pemuda juga masyarakat.

Dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor 39 tahun 2008

tentang pembinaan kesiswaan disebutkan:

Bahwa untuk mengembangkan potensi siswa sesuai dengan fungsi dan

tujuan pendidikan nasional, yaitu siswa yang beriman dan bertakwa

kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menj adi warganegara yang demokratis serta

bertanggung jawab, diperlukan pembinaan kesiswaan secara sistematis

dan berkelanjutan. 10

Dij elaskan dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor 3 9 tahun

2008 tentang pembinaan kesiswaan di tingkat Sekolah Menengah Akhir (SMA)

yaitu:

9 Hadari Nawawi, Organisao·i Sekolah dan ... , h. 34. '° Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Alas, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,. ,...,..,,.,..., '- 1 n

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

5

a. Bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal dan

terpadu yang meliputi bakat, minat dan kreatifitas, menyiapkan siswa

menj adi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis,

menghormati hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat

madani (civil society). Selanjutnya mengenai ruang lingkup yaitu melalui

kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler dan dengan materi pembinaan

meliputi:

• •

Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

Budi peke1ii luhur/ald1lak mulia,

Prestasi akademik, seni atau olahraga sesuai minat dan bakat,

Teknologi informasi dan komunikasi,

Demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan

hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat

plural,

• Kreatifitas se1ia keterampilan, dan lain sebagainya.

b. Mengenai bentuk organisasi, yaitu organisasi kesiswaan di sekolah

berbentuk organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dan tidak ada hubungan

organisatoris dengan organisasi kesiswaan di sekolah lain. 11

Alas dasar latar belakang di atas maka penulis memilih tema skripsi ini

tentang "Pengaruh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) terhadap Pembentukan

Akhlak Siswa di Madrasah Aliyah Manaratul Islam Cilandak-Jakarta Selatan".

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Ada beberapa masalah yang dapat timbul berkenaan dengan masalah

kesiswaan di sekolah, masalah tersebut diantaranya ialah:

I. Banyaknya penyimpangan-penyimpangan moral yang te1jadi dikalangan

siswa.

2. Kurangnya pembinaan akhlak yang seharusnya diberikan kepada s1swa

untuk menaggulangi masalah-masalah almlak.

3. Belum terbedayakannya secara optimal kegiatan-kegiatan OSIS.

4. Kurangnya minat siswa terhadap kegiatan keagamaan.

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Organisasi Siswa Intra Sekolah

1. Pengertian Organisasi

Banyak pengertian yang dikemukakan para ahli tentang organisasi,

diantaranya: Stephen P. Robbins mendefinisikan "organisasi sebagai suatu

kesatuan (unity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan

yang relatif dapat didefinisikan, yang bekerja keras atas dasar yang relatif terus

menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan". 1

Ernest Dale mendefinisikan "organisasi sebagai suatu proses perencanaan

yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau

pola-pola hubungan kerja dari orang dalam suatu kelompok kerja".2

Organisasi merupakan kumpulan dari peranan, hubungan dan tanggung

jawab yang jelas dan tetap, paling tidak dalam jangka waktu pendek. Organisasi

disusun tidak hanya mengatur orang-orangnya, tetapi juga membentuk dan

memodifikasi struktur yang di dalamnya tersusun tugas dan pembagian kerja.

Menurut Cyril Soffer,"Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang

masing-masing diberi peranan tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian

kerja yang mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan di antara

1 Stephen P. Robbins, Teori Organisasi: Struktur, Desain dan Aplikatif, (Jakarta: Arcan, 1994), Cet. Ke-I, Edisi 3, h. 4.

2 Sokanto R, T. I-Iani Handoko, Organisasi Perusahaan; Teori, Strukrur, dan Perilaku,

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

8

pemegang peranan dan kemudian digabung ke dalam beberapa bentuk hasil,

dengan kata lain organisasi sebagai sesuatu sistem peranan. 3

The Liang Gie berpendapat bahwa pandangan para penyusun definisi

tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu;

a. Sebagian penyusun berpandangan bahwa organisasi adalah kumpulan

orang.

b. Sebagian penyusun bependapat bahwa organisasi adalah suatu proses

pembagian kerja.

c. Sebagian penyusun berpandangan bahwa organisasi adalah sisitem kerja

sama, sis tern hubungan, atau sis tern sosial. 4:

Dari hasil penge1tian-penge1tian di atas tentang pengertian organisasi,

dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah kumpulan orang-orang yang

bersepakat untuk berkumpul dalam satu wadah untuk melakukan proses

mengkoordinasikan aktivitas organisasional untuk mencapai tujuan bersama yang

telah ditetapkan oleh organisasi itu sendiri.

Di dalam Islam terdapat dalil yang menerangkan tentang organisasi yaitu

Q.S Ali-Imran ayat I 03 Allah berfinnan:

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nilanat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Te/ah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dart padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. 5

3 Sokanto R, T. Hani Handoko, Organisasi Perusahaan ... , h. 7. 4 The liang Gie, Administrasi Perkantoran Moderen, (Yogyakarta: PD. Percetakan Radya

Indria, 1970), Cet. Ke-5, Jilid I.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

9

Dalam upaya mengenal, dan memahami organisasi siswa intra sekolah

(OSIS) perlu kejelasan mengenai pengertian dan fungsi organisasi siswa intra

sekolah (OSIS). Dengan mengetahui pengertian, fungsi dan tujuan se1ia strnktur

OSIS yang jelas, maka akan membantu para pembina, pengurus, dan perwakilan

kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsi dan tujuannya.

Di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah nomor 226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di

sekolah adalah OSIS. OSIS adalah organisasi siswa intra sekolah. Masing-masing

kata mempunyai pengertian:

I) Secara semantis

a. Organisasi, secara umum adalah kelompok ke1jasama antara pribadi yang

diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini

dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerja sama para siswa yang

dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung

terwujudnya pembinaan kesiswaan.

b. Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.

c. Intra, berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga suatu organisasi

siswa yang ada di dalam dan dilingkungan sekolah yang bersangkutan.

d. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan

belajar mengajar, yang dalam ha! ini sekolah dasar dan sekolah menengah

atau sekolah/madrasah yang sederajat.

2) Secara organis

OSIS adalah satu-satunya wadah yang sah disekolah. Oieh karena itu

setiap sekolah wajib membentuk organisasi siswa intra sekolah (OSIS), yang tidak

mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS disekolah lain dan tidak

menjadi bagian/alat dari organisasi lain yang ada diluar sekolah.

3) Secara fungsional

Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, khususnya dibidang

pembinaan kesiswaan, arti yang terkandung lebih j auh dalam pengertian OSIS

adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaan, di samping

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

10

ketiga jalur yang lain yaitu: latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan

wiyatamandala.

4) Secara sistematis

OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat

kehidupan berkelompok siswa yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama,

dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan

suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan.

Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok yaitu:

a. Berorientasi pada tujuan,

b. Memiliki susunan kehidupan kelompok,

c. Memiliki sejumlah peranan,

d. Terkoordinasi,

e. Berkelanjutan dalam waktu tertentu. 6

2. Fungsi OSIS

Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam

fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pula beberapa

fungsi dalam mencapai tujuan.

Sebagai salal1 satu jalur dari pembinaan kesiswaan, fuugsi OSIS adalah:

a. Sebagai Wadal1

Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan

para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk

mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan.

b. Sebagai Motivator

Motivator adalal1 perangsang yang menyebabkan lahimya keinginan dan

semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam

mencapai tujuan. OSIS sebagai motivator berperan untuk menggali minat dan

balcat siswa serta mengembangkannya melalui kegiatan-kegiatan OSIS dan

ekstrakurikuler.

c. Sebagai Preventif

6 Muclish Calio, "Petunjuk Pelaksanaan Org,anisasi Siswa Intra Seka/ah" . dari

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

11

Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat

menggerakkan sumber daya yang ada dan secara ekstemal OSIS mampu

mengadaptasi dengan lingkungan, seperti menyelesaikan persoalan perilaku

menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS

ikut mengamankan sekolah dari segala macam ancaman yang datang dari

dalam maupun dari luar. Fungsi preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi

OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.7

d. Sebagai Pembinaan Akhlak

Karena OSIS merupakan wadah sJSwa dalam mengakomodir segala

kegiatan-kegiatan siswa di sekolah, maka tidak jarang bentuk kegiatan OSIS

merupakan penyuluhan-penyuluhan keagamaan.Untuk itulah kepala sekolah

mempunyai wewenang dan bertanggung jawab penuh untuk turut mendukung

proses kegiatan OSIS yang harus berdasarkan Pancasila yang salah satu

tujuarmya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

mempertinggi budi pekerti.

3. Sejarah terbentuknya OSIS

Sebelum lahirnya OSIS, di sekolah-sekolah tingkat SL TP dan SL TA

terdapat organisasi siswa yang bermacam ragam corak bentuknya. Ada organisasi

siswa yang hanya dibentuk oleh organisasi siswa diluar sekolah. Organisasi siswa

yang dibentuk dan punya hubungan dengan organisasi siswa dari luar sekolah.

Organisasi siswa yang dibentuk dan punya hubungan dengan organisasi siswa dari

luar sekolah, sebagian ada yang mengarah kepada hal-hal bersifat politis, sehingga

kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar sekolah sebagai tempat

diselenggarakarmya proses belajar mengajar.

Akibat lanjut dari keadaan yang demikian itu, maka timbullah loyalitas

ganda, disatu pihak harus melakukan peraturan yang dibuat kepala sekolah,

sedangkan dipihak lain harus tunduk pada organisasi siswa yang dikendalikan dari

luar.

6 Muclish Catio, " Petunjuk Pe/aksanaan Organisasi Siswa Intra Seka/ab" , dari www.dikmenum.~. 6 Oktober 2008.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

12

Dalam keadaan yang demikian itu dapatlah dibayangkan, berapa macam

banyak ragam organisasi siswa yang tumbuh dan berkembang pada saat itu, dan

bukan tidak mungkin organisasi siswa tersebut dapat dimanfaatkan untuk

kepentingan organisasi di luar sekolah.

Itulah sebabnya pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, beberapa

pimpinan organisasi siswa di Jakarta yang sadar akan rnaksud dan tujuan belajar

di sekolah, ingin menghindari bahaya perpecahan di antara para siswa intra

sekolah di sekolah masing-masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk

mempersiapkan leader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional

dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya

kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.

Oleh karena itu pembangunan wadah pembinaan generasi muda di

lingkungan sekolah yang diterapkan melalui organisasi siswa intra sekolah (OSIS)

perlu ditata secara terarah dan teratur.

Betapa besaT perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan

para siswa, maka ditetapkan "OSIS" sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan

secara nasional. Jalur tersebut terkenal dengan nama "Empat Jalur Pembinaan

Kesiswaan", yaitu:

1. Organisasi kesiswaan;

2. Latihan kepemimpinan;

3. Kegiatan ekstrakurikuler;

4. Kegiatan wawasan wiyatamandala.8

Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

nomor: 1390/CI.84 tanggal 1 Oktober 1994 perihal wawasan wiyatamandala

sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan

pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan

Direktoral Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan

Kebudayaan, menetapkan wawasan wiyatamandala yang merupakan konsepsi

8 Muclish Calio, "Petunjuk Pe/aksanaan Organisasi Siswa Intra Seka/ah", dari www.dikmenum.eo.id. 6 Oktober 2008.

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

13

yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut: Sekolah merupakan

wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh digunakan untuk

tujuan-tujuan di luar bidang pendidikan.

• Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk

menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya,

yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:

1. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

2. Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,

3. Mempertinggi budi pekerti,

4. Memperkuat kepribadian,

5. Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

• Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerja

sama yang baik untuk mengemban tugas dan pendidikan.

• Para guru, di dalam maupu di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa

menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat

dipercaya dan ditiru, betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya.

• Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus

mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat

menimbulkan pertentangan. 9

Upaya untuk mewujudkan wawasan wiyatamandala antara lain dengan

menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan organisasi siswa

intra sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta

menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat

keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap. 10

Dengan dilandasi latar belakang sej arah lahirnya OSIS dan berbagai

situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok:

1. Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreatifitas, serta minat para siswa

kedalam salal1 satu wadah yang bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar

sekolah.

9 Muhammad Junaedi "OSIS". dari htto://id.wikinedia.org/wiki/OSJS. 24 .Tnli ?.008

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

14

2. Mendorong sikap, jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan di antara para

siswa, sehingga timbul suatu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah

sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar.

3. Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi, menyampaikan pikiran dan

gagasan dalam usaha untuk lebih mematangkan kemampuan berpikir,

wawasan, dan pengambilan keputusan.

Dasar hukum terbentuknya organisasi siswa intra sekolah (OSIS) adalah

sebagai berikut:

1. Undang-Undang no. 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional.

2. Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005, tentang standar nasional pendidikan.

3. Peraturan Presiden RI No. 7 tahun 2005, tentang rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional.

4. Keputusan Mendikbud No. 0461/U/0/1984, tentang pembinaan kesiswaan.

5. Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 226/C/011992, tentang pedoman Pembinaan

kesiswaan. 11

3. Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi

yang tidak terdapat sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai diwaktu yang akan

datang melalui kegiatan-kegiatan organisasi. Dua unsur penting tujuan organisasi

adalah: Hasil-hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dan Usaha-usaha

atau pengarahan kegiatan-kegiatan sekarang yang diarahkan. 12

Tujuan yang ingin dicapai oleh OSIS, antara lain:

1. Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai dalam mengambil

keputusan yang tepat.

2. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam

konteks kemajuan budaya bangsa.

3. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air

dalam era globalisasi.

11 Muclish Catio, "Petunjuk Pelaksanaan Organisasi Siswa Intra Seka/ah,, , dari www.dikmenum.go.id, 6 Oktober 2008.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

15

4. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bettanggung jawab, dan kerjasama

secara mandiri, berfikir logis dan demokratis.

5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistik,

budaya, dan intelektual.

6. Meningkatkan kesehatan rohani memantapkan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. 13

Kepemimpinan OSIS pada hakikatnya tercermin pada tugas dan fungsi

pimpinan OSIS itu sendiri, termasuk kualifikasi yang meliputi aspek-aspek

kepribadian, perilaku yang berorientasi kepada kepentingan bawahan dan

organisasi, kewibawaan, pemahaman terhadap kebijaksanaan teknis serta

dukungan kemampuan teknis, kemampuan kerjasama dan kemampuan

konsepsional dimiliki oleh setiap unsur pimpinan OSIS, berarti akan terpenuhinya

kepemimpinan OSIS yang profesional.

Secarn umum siswa yang menduduki jabatan sebagai pemimpin siswa

harus memenuhi syarat:

a. Kondisi fisik,

b. Nilai-nilai kepribadian,

c. Memiliki berbagai macam kemampuan,

d. Berwibawa.

Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa secara khusus pengurus OSIS harus

memahami persyaratan yang telah ditetapkan, yaitu:

a. Berbudi pekerti yang baik, sopan santun terhadap orang tua, guru dan

teman-teman siswa.

b. Memiliki bakat sebagai pemimpin, berkemampuan dan pengetahuan yang

memadai.

c. Dapat mengatur waktu, serta dicalonkan oleh kelas.

OSIS sebagai wadah dalam usaha melakukan pembinaan siswa melalui

kegiatan ekstrakurikuler mempunyai peranan:

13 Muclish Catio, "Petunjuk Pelaksanaan Organisasi Siswa Intra Seka/ah" , dari www.dikmenum.go.id, 6 Oktober 2008.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

16

a. Mengembangkan kemampuan berpikir secara rasional, mantap dan

konsisten.

b. Mendorong lahirnya keberanian untuk mengemukakan pendapat,

menghargai pendapat orang lain.

c. Menumbuhkan dan membina bakat, serta mengembangkan kepribadian

s1swa.

d. Tempat untuk saling mengadakan tukar pengalaman dan pengetahuan.

e. Membina dan mengembangkan bakat dan kemampuan manajerial.

f. Wadah dan alat untuk mendukung terwujudnya tujuan pendidikan

nasional. 14

B. Perilaku

1. Pengertian Perilaku

Kamus istilah Psikologi tentang perilaku (behavior) mengartikan "setiap

tindakan manusia yang dapat dilihat". 15 Karena perilaku merupakan basil dari

stimulus atau berupa respon yang pada diri manusia respon hanya dapat dikenali

dalam bentuk tindakan yang dapat diamati. Kemndian ada teori lain yang

mengemukakan tentang perilaku yaitu "suatu fungsi dari interaksi antara person

atau individu dengan lingkungannya". 16 Teori yang didapat dari kamus istilah

Psikologi ini pada dasamya lebih merinci proses dan wujud tindakan yang ada.

Nana Syaodih mengatakan bahwahanya sebagian kecil dari perilaku manusia yang nampak/dapat diamati dari luar, sebagian besar merupakan kegiatan yang tidak nampak/bersembunyi. Perilaku/kegiatan individual seringkali dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu kegiatan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kegiatan kognitif berkenaan dengan penggunaan pikiran/rasio di dalam mengenal, memahami dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Kegiatan afektif berkenaan dengan penghayatan perasaan, sikap moral dan nilai­nilai. Sedang kegiatan psikomotorik menyangkut aktivitas-aktivitas yang mendukung gerakan-gerakan motorik. 17

14 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Penataran Guru Pembina OSIS, h. 122. 15 Yoga Abdullah Rafy, Kamus Ungkapan Psikologi, (Jakarta: Restu Agung Press, 2004),

h. 25. 16 Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Rajawali Press, 2000), h. 29. 17 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psiko/of!:i Proses Pendidikan. (Bandung: PT.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

17

Winardi dalam bukunya tentang Manajemen Perilaku Organisasi

merumuskan bahwa perilaku juga fungsi dari variabel-variabel psikologikal".

Berdasarkan pengertian tersebut, lebih lanjut Winardi merumuskan bahwa:

a. Perilaku adalah sesuatu yang disebabkan karena sesuatu ha!. b. Perilaku ditujukan kearah sasaran tertentu. c. Perilaku dapat diukur dan diobservasi. d. Perilaku yang tidak langsung diobservasi (berpikir, melakukan

persepsi) yang penting dalam rangka mencapai tujuan-tujuan. e. Perilaku dapat dimotivasi.

J adi dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah sesuatu yang disebabkan

karena sesuatu ha! yang mengarah pada sasaran tertentu sehingga dapat

dirangsang dalam rangka mencapai tujuan.

Miftah Thoha dalam bukunya menuliskan bahwa dasar dari perilaku

berupa sistem yang dinamis bisa disebut kepribadian, dan kepribadian itu terdiri

dari tiga subtansi yaitu:

I. Id yaitu, bersatunya semua kekuatan JIWa yang menyebabkan

berfungsinya semua sistem. Id berisikan pengharapan dan keinginan­

keinginan yang memerlukan pemuasan, ha! tersebut timbul dari sumber

ketidaksadaran manusia sebagai kekuatan yang mendorong daya pikir dan

upaya bertindak. Untuk itulah sangat diperlukan peran agama untuk

mengendalikannya.

2. Ego, yang merupakan subsistem yang menjadi sumber kesadaran, ia

mewakili logika yang berfungsi ganda yakni melayani dan sekaligus

mengendalaikan 2 sistem lainnya . (Id dan Superego) dengan cara

berinteraksi dengan dunia luar. Ego berusaha menekan, menolak atau

menunda dengan mencarikan waktu dan tempat yang lebih sesuai untuk

memenuhi Id. Ego pada diri manusia lebih kepada control perilaku dari

sisi logika, pertimbangan baik buruknya dilandasi pada kekuatan aka! dan

pengolahan informasi yang didapat sebelum mengambil keputusan atas

dasar pertimbangan keuntungan secara rasional.

3. Superego, sebenarnya adalah kekuatan moral dari personalitas. Ia adalah

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

18

Superegolah menetapkan sesuatu norma yang memungkinkan ego

memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah ia juga bertindak sebagai

mediator terhadap hukuman dan penyimpangan-penyimpangan norma.

Kekuatan moral/akhlak adalah kekuatan yang paling tinggi, karena tidak

setiap penimbangan aka! (ego) itu baik, namun ada masalah-masalah yang apabila

dipandang dari superego tidak akan sama hasilnya jika mempertimbangkannya

dengan logika komponen manusia antara lain intuisi, nurani, dan emosi dan ha!

tersebut hanya dapat diolah oleh superego. 18

2. Jenis-jenis Perilaku

Dalam buku organisasi behavior perilaku terbagi menjadi dua yaitu:

a. Perilaku Individual

b. Perilaku kelompok

Perilaku manusia mengandung dua dimensi yang disebut faktor individu

dan faktor lingkungan, kednanya memiliki karakteristik tersendiri dan sifat-sifat

khusus dan bila keduanya berinteraksi, maka akan menimbulkan perilaku

induvidu. Disebutkan dalam buku yang sama bahwa prinsip dasar individu yaitu:

a. Bahwa manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak sama satu dengan yang lain. Perbedaan ini ada sejak manusia dilahirkan.

b. Bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. c. Bahwa manusia berpikir tentang masa depan dan membuat pilihan

tentang bagaimana bertindak. d. Manusia memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan

pengalaman masa lalu dari kebutuhannya. e. Seseorang itu memiliki reaksi-reaksi senang dan tidak senang. f. Bahwa banyak faktor yang menentukan sikap dan tingkah laku

seseorang.

Dalam sebuah kelompok tujuan bersama sebagai landasan bertindak

seperti individu yang tergabung di dalam kelompok tersebut. Yang lebih

dikedepankan adalah tujuan bersama sebagai identitas kelompok sehingga tiap­

tiap anggota dapat mengidentifikasi dirinya sebagai anggota kelompok.

Menurut Stephen kelompok memiliki beberapa bentuk antara lain:

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

19

a. Kelompok primer yaitu kelompok yang disifati adanya keakraban, kerja sama, loyalitas, mempunyai tanggapan yang sama atas nilai­nilai dari para anggotanya dan hubungan tatap muka dalam sebuah kelompok kecil.

b. Kelompok formal dan infom1al. Kelompok fomrnl adalah suatu kelompok yang sengaja dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu. Sedangkan kelompok informal adalah suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik dan kebutuhan­kebutuhan seseorang.

c. Kelompok terbuka dan tertutup. Kelompok terbuka merupakan suatu kelompok yang secara terns menerus mempunyai rasa tanggap akan perubahan dan pembaharuan sedangkan kelompok tertutup adalah sebaliknya.

d. Kelompok referensi yaitu kelompok yang dijadikan sebagai ukuran untuk evaluasi dirinya/sebagai sumber dari nilai dan sikap pribadinya.

Beberapa jenis kelompok di atas adalah yaug lazim terdapat disekitar kita

dan latar belakang pembentukannya pun bermacam-macam, namun pada dasamya

jenis interaksi sangat menentukan nama/wujud kelompok yang akan terbentuk. 19

B. Akhlak Siswa

1. Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari kata

khuluk. Khuluk di dalam kamus Al-munjid berarti budi pekerti, perangai, tingkah

lalrn, tabiat".20 Sedangkan dalam Da 'iratul Ma 'arif sebagaimana yang dikutip

oleh Asmaran dikatakan:

"Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik".21

Ada beberapa pengertian tentang akhlak yang dikemukakan oleh para

pakar, diantaran ya:

a. Ibnu Miskawaih mengatakan bahwa akhlak adalah: "sikap yang tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan (lagi)".22

19 Miftah Thoha, Perilaku Organisasi ... , h. 76-81. 20 Luis Ma'luf, Kamus Al-Munjid, (Beirut: al-Katulikiyah, t.t.), h. 194. 21 Asmaran As., Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), Cet.

IL h. I.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

20

Dalam konsepnya akhlak adalah suatu sikap mental (halun Jin nafs) yang mendorong untuk berbuat tanpa pikir dan pertimbangan. Keadaan atau sikap jiwa ini terbagi dua : ada yang berasal dari watak (temperamen) dan ada yang berasal dari kebiasaan dan latihan.

b Imam al-Ghazali mendefinisikan akhlak sebagai berikut: "Akhlak adalah suatu sikap (hay'ah) yang mengakar dalam jiwa yang darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa perlu kepada pikiran dan pertimbangan. Jika sikap itu yang darinya lahir perbuatan yang baik dan terpuji, baik dari segi aka! dan syara', maka ia disebut akhlak yang baik. Dan jika yang lahir darinya perbuatan tercela, maka sikap tersebut akhlak yang buruk''.23

c Menurut Khalil al-Musawi, kata akhlak berasal dari akar kata khaluqa yang bera1ii "lembut, halus, dan lurus"; dari kata khaluqa berarti "bergaul dengan akhlak yang baik", juga dari kata tatkhallaqa yang berarti "be1watak''. Akhlak ialah "kesatria, kebiasaan, perangai, dan watak''. 24

d Dr. Ahmad Amin dalam bukunya "Al-Akhlak" mengatakan bahwa akhlak ialah ilmu untuk menetapkan ukuran segala perbuatan manusia, yang baik atau yang buruk, yang benar atau yang salah, yang hale atau yang batil''. 25

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akhlak

adalah suatu sifat yang tertanam kuat dalam jiwa yang nampak dalam perbuatan

lahiriah yang dilakukan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran lagi dan

sud ah menj adi kebiasaan''. 26

2. Sumber Akhlak

Yang dimaksud dengan sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik

dan buruk atau mulia atau tercela suatu perbuatan. Dalam tuntunan Islam telah

dijelaskan kriteria baik dan buruknya suatu perbuatan adalah al-quran dan Sunnah

Rasul. Apa yang baik menurut al-Quran dan sunnah maka baik pula perbuatan

tersebut, dan sebaliknya apa yang menurut al-Quran dan Sunah buruk, maka

buruk pula perbuatan tersebut dan harus ditinggalkan.

Akhlak yang bersumber dari al-Quran dan sunnah ini memberikan

bimbingan kepada manusia dalam hubungannya dengan Tuhan maupun

23 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf' Nilai-Nilai Akhlak .. ., h. 28-29. 24 Khalil al-Musawi, Bagaimana Me11J'adi Orang B!faksana, Terjemah Ahmad Subandi,

(Jakarta: Lentera, 1999), Cet. IX, h. 91. 25 Dr. Ahmad Amin, Al-Akhlak, terjemahan Y. Bahtiar Affandy, (Jakarta: Pen. Jembatan,

1oi;;;7, h 1

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

21

hubungannya dengan sesarna rnanusia dan alarn sekitar. Oleh karena itu rnanusia

dapat rnenjadikan kedua surnber dasar tersebut sebagai pedornan dalarn berakhlak.

Adapun di antara ayat-ayat al Quran yang mengandung nilai akhlak adalah

Q.S. An-Nahl ayat 90, yang berbunyi:

j.-::,,,,,. J -:: _, J J 1:.. .,. "'"" ,, J "'-"

,~ ----- -<.:u· 4::,1'1.,_<:i;,.~ ~-w 4=:.· w ~ --._:_)J.f I' • r ~ '-?"" -' ~ • -'

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.21

Berdasarkan ayat di atas, dapat dipahami bahwa Allah mernerintahkan

kepada rnanusia agar berlaku adil dan berbuat kebaikan kepada sesama manusia,

dan Allah melarang rnanusia untuk berbuat kernungkaran serta permusuhan.

Bahkan dalarn al Quran Allah mengatakan bahwa Rasulullah saw adalah

sebagai suri tauladan yang baik. Sebagairnana firman-Nya dalam Q.S. Al­

Ahzab:2 l, yang berbunyi:

Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat clan clia banyak menyebut Allah.

Akhlak rnenurnt pengertian Islam rnernpakan salah satu basil dari

keirnanan dan ibadah, karena irnan dan ibadah manusia tidak sernua kecuali jika

dari situ rnuncul akhlak rnulia. Akhlak dalam Islam bersumber pada irnan dan

takwa serta rnernpunyai tujuan langsung, yaitu harga diri dan ridha Allah swt.

Akhlak bukan hanya rnernpakan aturan atau norma yang rnengatur

hubungan antar sesarna rnanusia, tetapi juga norma yang rnengatur hubungan

antara rnanusia dengan Allah swt dan alarn sernesta. Urgensi akhlak tidak saja

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

22

dirasakan oleh mannsia dalam kenidupan perseorangan sebagai individu, tetapi

juga di dalam hidup berkeluarga dan masyarakat. Akhlak merupakan pembeda

yang sangat jelas antara manusia dengan hewan. Tanpa modal akhlak, manusia

akan kehilangan derajat kemanusiaan sebagai makhluk yang paling mulia. Tanpa

akhlak manusia dalam kehidupan bernJasyarakat tidak akan harmonis. Allah

berfirman dalam Q.S. Luqman ayat 18, yang berbunyi:

"" ;J~ :t 0-0 ~I 0J G._; l/'5\fl J ~ -03 l,18! _,.,,~:; ,:.,~ -03

®u;J ;:

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. 28

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah melarang manusia untuk bersikap

sombong dan angkuh, karena Allah sangat membenci orang-orang yang sombong

dan membanggakan diri. Akhlak merupakan nilai pribadi dan harga diri

seseorang, maka orang yang tidak berakhlak akan hilang harga dirinya dihadapan

Allah dan masyarakat.

3. Macam-macan Akhlak

Akhlakul karimah atau akhlak yang mulia sangat banyak jumlahnya,

namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan

manusia, akhlak yang mulia itu dapat dibagi kedalam tiga bagian. Pertama, akhlak

mulia kepada Allah, kedua akhlak mulia terhadap diri sendiri, dan ketiga akhlak

mulia terhadap sesama manusia.

a. Akhlak terhadap Allah Titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji yang mana manusia tidak mampu menjangkau hakikat­Nya. Banyak alasan mengapa manusia hams berakhlak baik terhadap Allah, diantaranya adalah: karena Allah telah menciptakan manusia dengan segala keistimewaan dan kesempurnaan, Allah telah memberikan perlengkapan panca

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

23

indera, hati nurani dan naluri kepada manusia, dan Allah menyediakan berbagai bahan dan sarana kehidupan yang terdapat di bumi.

b Akhlak terhadap diri sendiri Selaku, makhluk individu, manusia diciptakan oleh Allah swt dengan segala kelengkapan jasmaniah dan rohaninya. Ia diciptakan dengan dilengkapi rohani sepeti aka! pikiran, hati nurani, naluri, perasaan dan kecakapan batiniah atau bakat.

c. Akhlak sesama manusia Manusia adalah makhluk sosial yang berkelanjutan eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada orang lain. Untuk itu, manusia perlu bekerja sama dan saling to long menolong dengan orang lain. Oleh karena itu, ia perlu menciptakan suasana yang baik, antara yang satu dengan yang lainnya dan berakhlak yang baik. 29

Diantara akhlak yang baik adalah mempunyai rasa malu, tenang, sabar,

dermawan, integritas, puas, loyal, disiplin diri, optimis, lemah lembut,

berwibawa, wara', berjiwa besar, ulet dalam bekerja, tegar, tabah, menguasai

diri, murah hati, mementingkan orang lain, ikhlas, berbakti, bersahabat,

bersemangat sosial, bersilaturrohim, bersikap baik dalam ke1j a sama, j eli dalam

memutuskan masalah, cinta kasih, rajin beribadah, dan berkatajujur. 30

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentnkan Akhlak

Abuddin Nata dalam bukunya"Akhlak Tasawuf' mengatakan bahwa

untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak pada

khususnya dan pendidikan pada umumnya, ada tiga aliran yang amat populer,

yaitu: Nativisme, aliran Empirisme, dan aliran Konvergensi.

a) Aliran Nativisme berpendapat bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor pembawa dari dalam yang bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, aka!, dan lain-lain. Jika seseorang sudah memiliki pembawaan atau kecenderungan kepada yang baik, maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik.

b) Aliran Empirisme berpendapat bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan

29 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf: Nilai .. . , h.49. 30 Ahn All Akhma<l Al-Miskawaih. Menuiu Kesernvurnaan Akhlak. Terieniah Tahdzib Al-

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

24

pendidikan yang diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak itu baik, maka baiklah anak itu. Demikian juga sebaliknya.

c) Aliran Konvergensi berpendapat bahwa pembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak, dan faktor dari luar yaitu pendidikan dan pembinaan, atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial.31

Ali ran Konvergensi ini tampak sesuai dengan aj aran Islam. Hal ini dapat

dipahami dari ayat di bawah ini, Q.S An- Nahl ayat 78 yang berbunyi:

~T ~ ~j 1~ ~. __ --: >_,_~1:~ ~ ~f SJ~ ~ t"'~;J ~Tj

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Ayat di atas memberi petunjuk bahwa manusia memiliki potensi untuk

dididik, yaitu penglihatan, pendengaran dan hati sanubari. Potensi tersebut harus

disyukuri dengan cara mengisinya dengan ajaran agama dan pendidikan.

cr-1-11 olJJ) ~s '_,\ ~1~:a:; :/ ~1~~ ~1;.~ ~~L~l1 Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: "Tidak seorang anakpun yang baru dilahirkan kecuali telah membawa fltrah (kecenderungan untuk percaya kepada Allah), maim kedua orang tuanyalah yang me1yadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi. " (HR. Muslim). 32

Dengan demikian, jelas bahwa faktor yang mempengaruhi pembinaan

akhlak pada anak ada dua, yaitu faktor dari dalam seperti potensi fisik, intelektual,

hati (rohani) yang dibawa oleh anak dari semenjak lahir, dan faktor dari luar yang

dalam ha! ini adalah kedua orang tua, guru, dan tokoh serta pemimpin

dimasyarakat. Melalui kerja sama yang baik antara tiga lembaga pendidikan

31 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), Cet. I, h. 165.

32 M~'m11r n~nrl TPriP1nnh 1-/nr/i<;:f Shnhih M11.<.:lin1_ (M::il::iv~i::i· Kh1n0" Rnnk l'.P.ntrf': 199'i)

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

25

tersebut, maka aspek kognitif (pengetahuan), afektif (penghayatan) dan

psikomotorik (pengalaman) ajaran agama yang diajarkan akan terbentuk pada diri

anak.

5. Cara-cara Pembinaan Akhlak

Pembinaan akhlak mempakan tumpuan perhatian pertama dalam Islam.

Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad saw. Yang

utama yaitu untuk menyempumakan akhlak manusia.

Perhatian Islam yang demikian besamya terhadap pembinaan akhlak ini,

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang baik akan

lahir perbuatan-perbuatan yang baik, yang pada tahap selanjutnya akan

mempermudah menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan pada selumh kehidupan

manusia, lahir dan batin. 33

Ajaran Islam tentang keimanan sangat berkaitan erat dengan menge1jakan

serangkaian amal shalih dan perbuatan terpuji. Iman yang tidak disertai dengan

amal shalih dinilai sebagai iman yang palsu, bahkan dianggap sebagai

kemunafikan. Dalam Q.S. Al-Hujurat ayat 15 Allah berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka ltulah orang-orang yang benar.

Ayat di atas menunjukkan bahwa iman yang dikehendaki Islam bukan

iman yang hanya sampai pada ucapan dan keyakinan, tetapi irnan yang disertai

dengan perbuatan dan akhlak yang mulia.

Cara lain yang dapat ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah:

a. Pembiasaan

Inti dari pembiasaan adalah pengulangan. Dalarn pernbinaan akhlak,

metode pembiasaan sebenamya cukup efektif. Pernbiasaan dapat dijadikan

33 1ur .. i.,., ....... .....,.,,A ti. l_nh<>'7<>1i Alrhlnk SPnrnnCJ Muslinz. (teri_) Wawan Diunaedi S. dari Judul

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

26

sebagai salah satu upaya pendidikan yang baik dalam pembentukan akhlak

manusia.

Pembiasaan ini hams dilakukan sejak kecil dan langsung secara terns

menerus. Apabila seorang anak dibiasakan untuk mengamalkan perbuatan yang

baik, diberi pendidikan kearah itu, maka ia akan tumbuh di atas kebaikan.

Berkenaan dengan ha! ini Imam al-Ghazali sebagaiman yang dikutip

oleh Abuddin Nata mengatakan bahwa: "kepribadian manusia itu pada dasamya

dapat menerima segala usaha pembentukkan melalui pembiasaan. Jika manusia

membiasakan berbuatjahat, maka ia akan menjadi orangjahat".34

Menanamkan kebiasaan itu sulit dan terkadang memerlukan waktu

yang lama. Oleh sebab itu, dalam menanamkan kebiasaan diperlukan pengawasan.

Pengawasan hendaknya dilakukan secara terns menerus, artinya pendidik

hendaknya konsekuen, bersikap tegas, dan tetap teguh pada pendirian yang telah

diambilnya. Segala aturan, baik perintah atau !arangan hendaknya dijaga agar

sela!u dilaksanakan dan tidak dilanggar. 35

Pembiasaan hendaknya disertai dengan usaha membangkitkan

kesadaran atau pengertian terns menerus akan maksud tingkah laku yang

dibiasakan. Sebab, pembiasaan digunakan bukan untuk memaksa peserta didik

agar melakukan sesuatu secara otomatis, melainkan agar ia dapat melaksanakan

segala kebaikan dengan mudah tanpa merasa susah atau berat hati. Di samping itu,

tingkah laku muslim yang benar adalah yang sejalan dengan kata hatinya.

b. Keteladanan

Secara psikologis, temyata manusia memang memerlukan tokoh

teladan dalam hidupnya, ini adalah sifat pembawaan. Sejak fase-fase awal

kehidupan manusia banmyak sekali belajar lewat peniruan terhadap kebiasaan dan

tingkah laku orang-orang disekitamya, khususnya dari orang tuanya.

Kecenderungan manusia untuk belajar lewat peniruan, menyebabkan keteladanan

menjadi sangat penting dalam proses belajar mengajar.

34 Abuddi Nata, Akhlak Tasawuf. .. , h. 162. 35 'f..tpr" NnPr Alu lhn11 PPndirliknn fi;fn1n_ (Jakarta: PT. LOi!OS Wacana Ilmu. 1999). Cet. 1.

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

27

Keteladanan dalam pendidikan adalah metode yang paling meyakinkan

keberhasilannya dalam mempersiapkan dan membentuk akhlak pada diri anak

didik. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan contoh terbaik dalam

pandangan anak, yang akan ditiru dalam tindakannya, bahkan akan terpatri dalam

jiwa dan perasaannya.

Pendidikan dengan keteladanan berarti pendidikan dengan memberi

contoh, baik berupa tingkah laku, sifat, cara berpikir, dan sebagainya. Pendidik

mungkin akan merasa mudah mengkomunikasikan pesannya secara lisan. Namun,

anak didik akan merasa kesulitan dalam memahami pesan itu apabila ia melihat

pendidiknya tidak memberi contoh tentang pesan yang disampaikan itu.

Akhlak yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan pelaj aran,

instruksi dan larangan, sebab tabi'at jiwa untuk menerima keutamaan itu tidak

cukup hanya dengan perintah atau larangan seorang guru. Pendidikan itu tidak

akan sukses, melainkan jika disertai dengan pemberian contoh teladan yang baik

dan nyata.

c. Memberi Nasehat

Yang dimaksud dengan nasehat ad al ah penj elasan ten tang kebenaran

dan kemaslahatan dengan tujuan menghindarkan orang yang dinasehati dari

bahaya serta menunjukkam1ya kejalan yang mendatangkan kebahagiaan dan

manfaat. Memberi nasehat merupakan metode yang dapat digunakan untuk

seorang pendidik dalam menanamkan pengaruh yang baik ke dalam jiwa apabila

digunakan dengan cara yang dapat mengetuk relung jiwa melalui pintunya yang

tepat. Bahkan, dengan metode ini pendidik mempunyai kesempatan yang luas

untuk mengarahkan peserta didik kepada berbagai kebaikan dan kemaslahatan

serta kemajuan masyarakat dan umat.

Hendaknya nasehat yang diberikan harus lahir dari hati yang tulus.

Artinya, pendidik berusaha menimbulkan kesan bagi pesrta didiknya bahwa ia

adalah orang yang mempunyai niat baik dan sangat peduli terhadap kebaikan

peserta didik. Hal inilah yang membuat nasehat mendapat penerimaan yang baik

dari orang yang diberi nasehat.

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

28

Menurut hasil penelitia para psikologi bahwa kejiwaan manusia

berbeda-beda menurut tingkat usia. Pada usia anak-anak biasanya lebih menyukai

kepada hal-hal yang bersifat rekreatif dan pe1mainan. Hal ini pernah dilakukan

oleh para ulama dimasa lalu. Mereka menyajikan ajaran akhlak melalui syair yang

berisi sifat-sifat Allah dan Rasul, anjuran beribadah dan berakhlak mulia. Syair

tersebut dibaca pada saat menjelang dilangsungkannya menjelang pengajian hari

besar islam.

Perlu disadari bahwa pendidikan akhlak itu terjadi melalui seg1

pengalaman hidup, baik melalui penglihatan, pendengaran, dan pengalaman atau

perlakuan yang diterima atau melalui pendidikan dalam artio luas. Pembentukan

akhlak harus dilakukan setahap demi setahap sesuai dengan pe1iumbuhan dan

perkembangan, dengan mengikuti proses yang alami. 36

D. Kerangka Berpikir

Masa remaja adalah suatu masa perubahan dari masa .anak-anak menuju

kemasa dewasa. Pada masa ini terjadilah berbagai macam perubahan kejiwaan

yang mengguncang jiwa mereka. Oleh sebab itu terkadang dimasa ini sering

sekali kita melihat perilaku remaja yang suka membantah jika diperintah oleh

oarang tua, suka marah-marah terhadap temannya, mulai membangkang jika

dinasehati oleh guru/orang tua, dan banyak pula dari mereka yang terjebak dalam

penyimpangan moral seperti terlibat dalam tawuran/tindak kekerasan antar siswa,

mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba), terlibat dalam pergaulan bebas

antara laki-laki dengan perempuan dan lain sebagainya. Hal yang telah disebutkan

di alas sangatlah memungkinkan terjadi disebabkan karena mereka memiliki ego

yang tinggi sehingga apabila orang dewasa melarang tindakannya, mereka tidak

suka dan bahkan membangkang.

Salah satu penyebab ha! tersebut terjadi karena kurangnya pembinaan

keagamaan yang seharusnya diberikan sejak mereka masih anak-anak sampai

menginjak usia rernaja. Selain itu juga di era globalisasi ini sangat memungkinkan

bagi para remaja mengikuti dan mengambil budaya-budaya dari barat misalnya;

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

29

cara berpakaian yang memperlihatkan lekuk tubuh, pergaulan bebas antara laki­

lald dan perempuan dan lain sebagainya.

Untuk menghadapi masalah-masalah tersebut perlu diadakan sebuah

strategi penanggulangan khususnya di lingkungan sekolah karena di sekolah

mereka lebih banyak bergaul dengan teman-teman seusianya dan juga sekolah

sebagai tempat mereka menerima dan mengambil ilmu-ilmu pengetahuan baik

ilmu eksak, ilmu sosial, dan ilmu akhlak/ibadah (keagamaan). Di antara strategi­

strategi untuk menanggulangi penyimpangan-penyimpangan moral di lingkungan

sekolah antara lain:

a. Perlu optimalisasi fungsi lembaga OSIS sebagai lembaga s1swa yang

berada di dalam sekolah.

b. Pengembangan kegiatan-kegiatan OSIS yang menarik minat siswa.

c. Mensinergikan kegiatan-kegiatan OSIS di lingkungan rumah tangga,

sekolah dan masyarakat.

Dengan dilaksanakannya strategi-strategi sebagaimana yang telah penulis

sebutkan di atas semoga dapat memberikan hasil yang baik untuk siswa/siswi

tersebut, dan diharapkan pula siswa/siswi dapat memiliki adab yang baik, perilaku

sopan dan santun, berakhlak mulia serta rajin dan bertanggungjawab.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka pertanyaan yang akan muncul

dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh positif antara organisasi

siswa intra sekolah (OSIS) terhadap pembentukan akhlak siswa.

Dengan demikian, bahwa hipotesis yang akan diajnkan dalam penelitian ini

adalah:

Ha: Ada pengaruh positif antara organisasi siswa intra sekolah (OSIS) terhadap

pembentukan akhlak siswa.

Ho: Tidak ada pengaruh positif antara organisasi siswa intra sekolah (OSIS)

terhadap pembentukan perilaku akhlak siswa.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

:angka Berpikir

I INPUT]

Kondisi umum remaJa

i Jiwa/moral masih lab ii Suka membantah Suka marah-marah Mulai membangkang Memiliki ego yang tinggi Terjebak dalam penyimpangan moral

Kurangnya pembinaan - keagamaan pada lembaga OSIS

• I PROSES I

~ I Strategi . -j

i • Perlu optimalisasi fungsi

lembaga OSIS • Pengembangan kegiatan-

kegiatan OSIS yang menarik - minat siswa ,_ • Mensinergikan kegiatan-

kegiatan OSIS di lingkungan rum ah tangga, sekolah, dan masyarakat.

j Fee~back

I OUT PUT I

Remaja yang diidealkan

• Berperilaku santun • Memiliki adab yang baik • Berakhlak mulia • Rajin dan bertanggung

jawab

<..» 0

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di M.A Manaratul Islam yang beralamat di

Jl.Madrasah No.12 Cilandak-Jakarta Selatan. Adapun waktu peiaksanaan

penelitian terhitung dari bulan Oktober hingga Desember 2008.

B. Variabel Penelitian

Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dijadikan sebagai acuan

dalam pengamatan, guna memperoleh data dan kesimpulan empiris mengenai

pengarnh organisasi siswa intra sekolah (OSIS) terhadap pembentukan perilaku

akhlak siswa, yaitu:

1. Variabel bebas (Variabel Jndependen), yaitu variabel yang dapat

memberikan pengarnh terhadap variabel lain, yaitu kegiatan-kegiatan

OSIS (variabel X).

2. Variabel terikat (Variabel Dependen), yaitu variabel yang dipengarnhi

oleh variabel bebas, yaitu pembentukan perilaku akhlak sisiwa (variabel Y).

C. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan ini dipilih karena sesuai dengan sifat dan karakteristik

masalah yang akan diangkat, yakni mengenai pengarnh organisasi siswa intra

•e1<olah ferhadap pembentukan perilaku akhlak siswa. Selain itu juga akan

digunakan metode kualitatif untuk melengkapi penggalian data yang tidak

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

33

E. Teknik Pengnmpulan Data

Untuk memperoleh data yang obyektifberdasarkan kebenaran yang terjadi

dilapangan maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya:

1. Angket

~

~

Angket disusun dan disebarkan kepada responden (sampel penelitian) untuk

memperoleh infotmasi mengenai pengarnh organisasi siswa intra sekolah

(OSIS) terhadap pembentukan perilaku akhlak siswa. Setiap angket terdi1i

dari 15 pemyataan untuk variabel X yaitu tentang pengarnh organisasi siswa

intra sekolah (OSIS) dan 15 pertanyaan untuk variabel Y yaitu tentang

perilaku akhlak siswa. Jadi dalam angket ini terdapat 30 pertanyaan. Setiap

variabel mempunyai 10 petianyaan positif dan 5 pemyataan negatif. Bentuk

angket yang penulis gunakan adalah model skala Liketi, yaitu bentuk

kuisioner yang mengungkapkan sikap dari responden dalam bentukjawaban

: sangat setuju (SS), setuju (S),kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), dan

sangat tidak setuju (STS). 3 Sebagai acuan berikut ini disampaikan

ketentuan penskoran item tersebut:

Skor untuk pernyataan positif:

Sangat setuju 5

Setuju 4

Kurang setuju :3

Tidak setuj u : 2

Sangat tidak setuju I

Skor untuk pemyataan negatif:

Sangat tidak setuju : 5

Tidak setuju :4

Kurang setuju : 3

Setuju 2 / Sangat setuju I •·

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

34

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Tabel 1

Variabel Dimensi Indikator No Soal Jml + -

I. Variabel (x) Tujuan Pengembangan 1,2 3 3 pengarnh kognisi, afektif dan

. . . psikomotorik siswa orgamsas1 s1swa

I intra sekolah

Intensitas Keaktifan 4,5 6 3 berorganisasi

Manfaat Pengembangan diri 7,8 9 3 Motivasi intrinsik Kemauan dan 10, 12 3 dan ekstrinsik komitmen 11 Sikap Kesadaran 13, 15 3

(kepekaan) dan 14 tanggung jaw ab

Jumlah 15 2. Variabel (x) Akhlak terhadap - Memperhatikan 16, 19 5

pembentukan guru dengan baik pada 17, pe1ilaku akhlak saat guru 18, s1swa menerangkan 20

- Mengucap salam bila bertemu dengan gum

- Mematuhi setiap tata tertib yang diberikan oleh guru

- Berbicara kasar terhadap guru

- Berpakaian sesuai dengan tata tertib sekolah

Akhlak terhadap - Bersikap acuh 22, 21, 5 teman terhadap teman 24, 23

yang mengalami 25 kesulitan

- Memaafkan teman yang berbuat kesalahan

- Berbicara kasar dengan teman

- Membantu teman

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

35

kesulitan - Menghindari

pertengkaran Akhlak terhadap - Menyontek pada 27, 26, diri sendiri saat ujian 28, 29

- Menyesali setelah 30 melakukan kesalahan

- Bersyukur atas prestasi yang dimiliki

- Merasa paling pintar di sekolah

- Berkata jujur kepada setiap orang

Jumlah

2. Observasi

Observasi merupakan alat pengumpulan data dengan cara mendatangi dan

mengamati secara langsung bentuk perilaku akhlak pada siswa di sekolah.

3. Wawancara

Wawancara m1 dilakukan untuk mengumpulkan data tentang

pandangan/persepsi perilaku ald1lak siswa tentang pengaruh lembaga OSIS

terhadap pembentukan akhlak siswa.

F. Teknik Pengolahan Data

Adapaun teknik pengolahan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Editing, dalam pengolahan data yang pertama kali dilakukan adalah

editing. Ini berarti bahwa semua angket harus diteliti satu persatu tentang

kelangkapan dan kebenaran pengisian angket sehingga terhindar dari

kekeliruan dan kesalahan.

2. Skoring, setelah melalui tahap editing, maka selanjutnya penulis

memberikan skor terhadap pemyataan yang ada pada angket. Pemyataan

positif diccri skor 5, 4,3,2, 1, sedangkan pemyataan negatif sebaliknya.

5

15

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

36

3. Tabulating, selanjutnya adalah penghitungan terhadap hasi skor yang

telah ada. Penulis memindahkan jawaban responden ke dalam blanko yang

telah tersusun rapi dan rinci dalam bentuk tabel.

Sedangkan data observasi dan wawancara akan diolah melalui proses

klasifikasi masalah kemudian dilakukan intepretasi data dengan menggunakan

kerangka konseptual yang telah dibuat.

G. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian dimasukkan kedalam tabulasi dan

dicari prosentasenya dengan rumus prosentase sederhana yaitu dengan ketentuan

simbol sebagai berikut:

F P=--X 100%

N

Keterangan:

p

F

N

100%

Presentase untuk setiap jawaban.

Frekuensi jaw ab an responden.

Jumlah responden.

Bilangan Tetap (konstan).

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MA. Manaratul Islam

I. Sejarah Berdirinya

Madrasah lahir seiring dengan berkembangnya agama Islam di Nusantara,

sehingga bentuk madrasah telah mengalami perubahan yang cukup panjang, yaitu

dari bentuk yang sangat sederhana seperti pengajian-pengajian sampai dengan

bentuk madrasah yang sekarang ini. Disamping itu madrasah selalu muncul dari

masyarakat, artinya lahimya madrasah karena masyarakat di suatu tempat

memerlukan pendidikan agama, yang kemudian berkembang dengan tujuan untuk

meningkatkan kecerdasan masyarakat.

Kondisi di atas menunjukkan bahwa madrasah sebenamya milik

masyarakat, besar dan berkembang ditengah masyarakat. Kita tahu bahwa yang

mendirikan madrasah adalah masyarakat, baik melalui bentuk yayasan maupun

pribadi-pribadi dengan melalui cara hibbah dan wakaf. Dengan demikian dana

yang terhimpun juga berasal masyarakat yang jumlahnya relatif sangat sederhana.

Dengan dipelopori oleh para ulama, tokoh masyarakat di wilayah

Gandaria dan sekitamya maka didirikanlah suatu yayasan yang beroreintasi

kepada pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Y ayasan tersebut diberi nama

"Yayasan Pendidikan Manaratul Islam" pada tahun 1949, yang memiliki arti dari

"Manaratul" adalah tempat yang dibuat untuk menyiarkan atau menyebarkan

suatu berita, dalam bahasa Indonesia berarti menara. Jadi arti Manaratul Islam

' ' '

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

38

Lembaga pendidikan yang mula-mula diselenggarakan adalah Madrasah

lbtidaiyah (MI) yang didirikan pada tahun 1949, Madrasah Tsanawiyah (MTs)

talrnn 1967, dan SPIAIN (Sekolah Persaiapan IAIN tahun 1970. Namun selama

beroperasi selama dua tahun SPIAIN ditutup pada tahun 1972, dan dilanjutkan

dengan Madras ah Aliyah yang mulai beroperasi pada 1973.

Selain lembaga pendidikan formal, Yayasan Pendidikan Manaratul Islam

JUga mendirikan Pondok Pesantren Miftahul Ulum pada tahun 1980 sebagai

pendukung dalam pengembangan kemampuan siswa dalam pengetahuan agama,

khususnya.

2. Visi, Misi dan Tujuan MA. Manaratul Islam

a. Visi

Cerdas, Kreatif, Inovatif, Mandiri, Berprestasi, dan Berwawasan IPTEK

dengan Berlandaskan IMT AQ.

b. Misi

1) Mencetak lulusan yang berkualitas dalam akademik, memiliki life

skill yang mapan, dan be1prilaku akhlak al-karimah.

2) Peningkatan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan.

3) Terciptanya suasana pembelajaran yang kondusif, aktif, dan

kolaboratif dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai.

4) Memberikan pelayanan dan bimbingan yang bennutu, cepat, tepat dan

akurat.

c. Tujuan Madrasah

l) Akademik

Mencapai rata-rata SKBM 7.20 .

Nilai Ujian Nasional 6.75 dan nilai Ujian Madrasah 7.75.

Penerimaan lnlusan di PTN dan UIN 60%.

2) Non Akademik

Pengembangan agrobisinis tanaman hias dan buah-buahan.

Pengembangan metode dakwah kontektual kepada remaja.

Menjuarai perlombaan olahraga cabang bola. voli, basket, sepak

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

3.

39

Menjuarai perlombaan kesenian cabang marawis, pidato bahasa

Arab dan Ingg1is, Kaligrafi, dan MTQ tingkat DKI Jakarta.

Identitas MA. Manaratul Islam

a. Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Manaratul Islam

b. Alamat Madrasah : JI. Madrasah No.12 Rt.001/01

c. Kelurahan : Gandaria Selatan

d. Kecamatan : Cilandak

e. Ko tam ad ya : Jakarta Selatan

f. Provinsi : DKI Jakarta

g. Nama Kepala Sekolah : H. Syafi'i Hamzah, Le

h. Standar Madrasah : Pennanen

I. Nomor Statistik Madrasah (NSM) : 312317120013

J. Tahun Didirikan/Dibangun : 1949

k. Tahun Beroperasi : 1973

I. Akreditasi : Terakreditasi dengan Nilai B

Nomor : KW.094/4/KP.08.8/4353/2005

Tahun : 2005

m. Status Tanah : Milik Yayasan I Wakaf

n. Luas tanah : 3000 m2

4. Keadaan Siswa dan Guru

a. Jumlah siswa tahun pelajaran 2008/2009

Tabel 2

KE LAS LAKI-LAKI PEREMPUAN

x 35 42

XI IPA 17 24

XIIPS 22 21

XII IPA 13 27

XIIIPS 22 17

JUMLAH 109 131

JUMLAH

77

41

43

40

39

239

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

40

Siswa yang tercatat tahun ajaran 2008-2009 yaitu 239 siswa yang terdiri

dari kelas X sebanyak 2 kelas, kelas XI sebanyak 2 kelas, dan kelas XII sebanyak

2 kelas. Para siswa ini berasal dari Sekolah Tingkat Pertama/Madrasah

Tsanawiyah yang berbeda, namun berdasarkan hasil observasi menggambarkan

hampir 70% dari siswa-siswi berasal dari Madrasah Tsanawiyah swasta maupun

negeri, sedangkan selebihnya berasal dari SMP swasta dan negeri. Jika ditinjau

lebih dalam latar belakang para siswa maka penulis menemukan banyak

perbedaan yang cukup beragam. Dari data siswa yang diberikan oleh pihak

sekolah, jenis pekerjaan orang tua diantaranya: buruh, wiraswata, karyawan

swasta, PNS, guru, pensiunan PNS, pedagang, dan ada pula dari siswa yang sudah

tidak memiliki orang tua (yatim piatu) atau yatim. Mengenai domisili siswa yang

tercatat dari data siswa yaitu sebagian besar siswa domisilinya berdekatan dengan

sekolah MA. Manaratul Islam yaitu di jl. Madrasah No. 12 Cilandak-Jakarta

Selatan dan sebagian lainya yang rumalmya jauh dari sekolah tersebut mereka

bermukim di Pondok Pesantren Miftahul Ulum yang memang satu yayasan

dengan sekolah tersebut.

b. Jumlah siswa 6 (enam) tahun terakhir

Tabel 3

Tahun 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007

KelasX 50 43 64 80

Kelas XI 34 41 50 63

Kelas XII 56 34 41 53

Jumlah 140 118 155 196

2007/2008 2008/2009

83 77 .

80 84

61 79

224 239

Kelas yang ada pada MA Manaratul Islam terdiri dari 3 kelas yaitu kelas

X yang memiliki 2 rombongan belajar yaitu kelas Adan B, kelas XI IPA dan IPS

dan kelas XII IPA dan IPS. Jika dilihat dari jumlah siswa dari tahun ajaran 2003-

2004 sampai dengan 2008·2009 pada permulanya jumlah siswa yang masuk pada

tahun ajaran 2003-2004 yaitu sebanyak 140 siswa terhitung dari kelas X sampai

dengan kelas XI, kemudian pada tahun setelalmya yaitu tahun ajaran 2004-2005

men!!alami nenurunan iumlah siswa meniadi 118 ha! ini disebabkan pada tahun

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

41

ini jumlah siswa yang masuk di sekolah ini berkurang. Tetapi setelah tahun ajaran

2004-2005 sekolah ini mengalami peningkatan jumlah siswa yang masuk ke

sekolah ini dari tahub lee tahun sampai dengan sekarang yaitu tahun ajaran 2008-

2009.

No

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

c. Data keadaan Guru Tahun 2008/2009

Tabel 4

Nama Jenis Pendidikan

Kelamin Terakhir

Drs. Nurdin, MM L S-2

Drs. H. Syamsudin L S-1

II.Abdul Aziz L.c L S-1

Hj. Husnawati S. Pd p S-1

Dra. Maesaroh p S-1

Drs. Endang Sofyan L S-1

Dra. Nurlela Abdilah p S-1

Sri Wahnuritin S. Pd p S-1

Fitriah S. Pd p S-1

Drs. Rusdy Djuwaid L S-1

Hj. Zumi Annida, BA p DIII

Nurjannah, S. Pd p S-1

Drs. Abdul Mutholib L S-1

Drs. Mawardi, M.Pd L S-2

Ida Farida, S. Pd p S-1

Ahmad Sobari, S. Pd L S-1

Drs. Muslim L S-1

Aziz Mukri, S.Ag L S-1

Nabila Syafi 'i S. Pd p S-1

Dra. Siti Azizah p S-1

Jab a tan Status

Guru BK PNS

GuruAgama Honorer

Guru B.Arab Honorer

Guru B.Inggris PNS

GuruPPKN Honorer

Guru Fisika Honorer

Guru Sosiologi Honorer

Guru Biologi PNS

Guru Geo grafi PNS dan Ekonomi

Guru Ekonomi PNS dan Antropologi

Guru Akuntansi Honorer

Guru B.Indonesia Honorer

Guru Penj ask es Honorer

Guru B.Indonesia PNS

Guru Fisika Honorer

Guru TIK Honorer

Guru Matematika Honorer

Guru Agama dan Honorer SKI

Guru Kimia Guru Bantu

Guru B. Inggris Honorer

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

42

d. Keadaan Guru dan Karyawan Tahun 2008/2009

MA. Manaratul Islam di pimpin oleh seorang Kepala Madrasah dan Wakil

Kepala Madrasah yang dibantu oleh 20 tenaga pengajar, 2 pegawai tata usaha, dan

l pegawai kebersihan. Data tentang karyawan dan guru di MA. Manaratul Islam

dapat dilihat pada label berikut:

Tabel 5

Tu gas J enis Kelamin

Jumlah L p

Ka.Mad 1 - I Wakamad 1 - 1 Guru MP 10 10 20 Guru BK 1 - 1

TU 2 - 2 Pesuruh 1 - 1 Jumlah 15 10 26

5. Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Tabel6

No Sarana I Ruang Jumlah Keadaan 1 Kantor Ka. Madrasah 1 Baik 2 Kantor Tata Usaha 1 Baik 3 Kantor Guru 1 Baik 4 Kantor Adm BK 1 Baik 5 Ruang Konseling 1 Baik 6 RuangKelas 6 Baik 7 Perpustakaan I UKS 1 Baik 8 Lab IPA 1 Baik 9 Lab Komputer 1 Baik 10 Lab Bahasa 1 Baik 11 Kantor OSIS 1 Baik 12 Aula Serbaguna 1 Baik 13 Musholla 1 Baik 14 Toilet Guru 1 Baik 15 Toilet Siswa (bersama) 8 Baik 16 Gudang 1 Baik

Jumlah 30 -

Sarana dan prasarana pembelajaran yang tersedia sudah cukup memadai

dengan keadaan yang baik dan cukup layak untuk digunakan dalam proses

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

43

kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, dan prasara11a umum yang ada di

sekolah juga sudah cukup memadai untuk ikut menunjang kebutuhan para siswa

dan para gum di sekolah tersebut.

Tabel 7

No Sarana dan Prasarana Ket Pembelaiaran

I Laptop I Notebook I unit 2 LCD Projector I unit 3 OHP 2 unit 4 Slide 2 unit 5 Televisi 2 unit 6 VCD Player I unit 7 Amp lier 2 unit 8 Tape Recorder 2 unit 9 VCD Pembelajaran 2 set 10 CD Bahasa Inggris I set 11 Komputer 20 unit 12 Media Praktik IP A 10 set 13 Media Pral(tik Bahasa 20 set 14 Koleksi Buku Perpustakaan 250 judul

B. Analisis dan Interpretasi Data

Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 35 orang. Angket

memiliki 30 item pertanyaan. Pertanyaan nntuk variabel X sebanyak 15 item dan

pertanyaan nntnk variabel Y sebanyak 15 item. Data kuantitatif di olah ke dalam

tabel deskripsi frekuensi untuk dianalisis dan di interpretasikan sesuai dengan

kecenderungan data dan fakta yang ada.

Untuk mengetahui pengarnh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

terhadap pembentukan perilaku akhla]( siswa, data kuantitatif diolah dengan

menggunakan teldmik prosentase yaitu dengan rnmus prosentase sederhana

\\p = _:::__ x 100 %, sebagaimana dikemukakan pada bagian B di atas. \<. N

Keterangan :

P = Prosentse

F Frekuensi

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

44

Di bawah ini penulis sampaikan data kuantitatif dari jwaban angket para

siswa MA. Manaratul Islam. Sebagaimana terdapat dalam tabel sampai dengan

tabel berikut ini :

1. Angket tentang Pengarnh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

Tabel 8

Bijaksana dalam menghadapi masalah

Alternatif Jawaban F %

a. Sangat Setuju 7 20

b. Setuju 17 48,5

c. ):<.urang Setuju 10 28,5

d. Tidak Setuju - -

e. Sangat Tidak Setuju 1 3

Jumlah 35 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban mereka ketika menjadi

pengurus OSIS adalah mereka merasa lebih bijaksana dalam menghadapi

masalah, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 20%, setuju 48,5%, kurang

setuju 28,5%, tidak setuju tidak ada, sangat tidak setuju 3%. Data ini

menunjuldcan bahwa ketika menjadi pengurus OSIS mereka merasa lebih

bijaksana dalam menghadapi masalah. Kenyataan ini terbukti dari pernyataan

responden yang menjawab dengan nada setuju sebanyak 68,5%.

Tabel 9

Bersikap baik dan kemampuan berkomnnikasi dengan orang lain

Alternatif Jawaban F %

a. Sangat Setuju 26 74

b. Setuju 9 26

c. Kurang Setuju - -

d. Tidak Setuju - -

e. Sangat Tidak Setuju - --

Jumlah 35 100

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

45

Dari label di alas dapal dikelahui bahwa jawaban mereka unluk menjadi

pengurus OSIS yang dibuluhkan bukan hanya pinlar saja tetapi sikap yang baik

dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, yang menyalakan sangat

setuju 74%, setuju 26%, yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju, dan tidak

sangal setuju tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menjadi pengurus

osrs bukan hanya pintar tapi juga harus memiliki sikap yang baik dan

kemampuan berkomunikasi yang baik pula dengan orang lain. Kenyataan ini

terbukti dari jawaban responden yang menjawab dengan nada setuju sebanyak

100%.

Tabel IO

Malas belajar karena OSIS banyak menyita waktu dan pikiran

Altematif Jawaban F %

a. Sangat Tidak setuju 5 14

b. Tidal< Setuju 13 37,5

c. Kurang Setuju 17 48,5

d. Setuju - -

e. Sangat setuju - -

Jumlah 35 100

Dari tabel di alas dapat diketahui mereka yang menjadi malas belajar

karena osrs tela11 banyak menyita waktu dan pikiran, yang menyalakan sangal

tidak setuju 14%, tidak setuju 37,5%, kurang setuju 48,5%, setuju dan sangat

setuju tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden

ketika menjadi pengurus OSIS mereka tidak menjadi malas belajar karena bagi

mereka soal pelajaran tetap menjadi prioritas ulama. Kenyalaan ini lerbukti dari

jawaban responden yang menjawab lidak seluju sebanyak 51,5%.

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

46

Tabel 11

Hadir dalam rapat OSIS

Altematif Jawaban F %

a. Selalu IO 28,5

b. Sering I5 43

c. Kadang-Kadang IO 28,5

d. Jarang - -

e. Tidak Pemah - -

Jumlah 35 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban mereka selalu hadir

dalam rapat-rapat OSIS, yang menyatakan selalu 28,5%, sering 43%, kadang­

kadang 28,5%, jarang dan tidak pemah tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa

sebagian besar dari mereka sering menghadiri setiap rapat-rapat OSIS. Namun

disamping terdapat jawaban yang bemada positif yaitu jawaban selalu dan sering

temyata banyak pula dari siswa yang menjawab kadang-kadang sebesar 28,5%

kenyataan ini mence1minkan bahwa forum rapat ini kurang diminati oleh sebagian

pengurus OSIS keadaan tersebut disebabkan kurangnya kesadaran oleh sebagian

pengurus OSIS tentang kewajiban mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung

jawab keorganisasian.

Tabel 12

Menjadi bagian dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan OSIS

Altematif Jawaban F %

a. Selalu 7 20

b.Sering 9 26

c. Kadang-Kadang I2 34

d. Jarang 3 8,5

e. Tidak Pemah 4 11,5

Jumlah 35 IOO

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

47

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pemyataan mereka hampir dari

program OSIS selalu mengan1bil bagian dari pelaksanaan kegiatannya, yang

menyatakan selalu 20%, sering 26%, kadang-kadang 34%, jarang 8,5%, dan tidak

pemah 11,5%. Data ini menunjukkan bahwa alasan mereka mengambil bagian

dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan OSIS cukup beragam. Namun ada sebagian

kecil dari responden yang menjawab jarang sebesar 20%, kenyataan ini

membuktikan bahwa tidak semua dari pengurus OSIS selalu aktif pada setiap

kegiatan yang dibuat oleh OSIS itu sendiri keadaan ini dikarenakan bagi pengurus

OSIS yang berdomisili di pondok pesantren tidak mudah dalam membagi waktu

karena mereka terikat dengan peraturan pesantren yang tidak membolehkan

santrinya untuk keluar masuk pesantren semaunya.

Tabel 13

Jarang mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS

Alternatif Jaw ab an F %

a. Sangat Tidak setuju 6 17

b. Tidak Setuju 14 40

c. Kurang Setuju 12 34

d. Setuju 1 3

e. Sangat setuju 2 6

Jumlah 35 100

Dari tabel di atas dapat diketahui jawaban mereka walaupun telah menjadi

pengurus OSIS tetapi jarang sekali mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS, yang

menyatakan sangat tidak setuju 17%, tidak setuju 40%, kurang setuju 34%, setuju

3%, dan sangat setuju 6%. Data ini menunjukkan bahwa mereka tidak setuju

ketika menjadi pengurus OSIS jarang sekali mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS.

Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang menyatakan dengan nada

tidak setuju sebanyak 57%, data ini mempakan jawaban pendukung dari

pernyataan angket sebelumnya label nomor 11.

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

48

Tabet 14

Tersalurnya bakat dengan baik dan benar

Alternatif J awaban F %

a. Sangat Setuju 1 3

b. Setuju 24 68

c. Kurang Setuju 9 26

d. Tidak Setuju 1 3

e. Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 35 100

Dari label di atas dapat dilcetahui jawaban responden setelah mengikuti

kegiatan OSIS merasa bakatnya tersalnrkan dengan baik dan benar, yang

menyatakan sangat setuju 3%, setuju 68%, lcurang setuju 26%, tidak setuju 3%

dan sangat tidak setuju tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa mereka setuju

bahwa dengan megikuti kegiatan OSIS bakat yang ada pada diri mereka

tersalurlcan dengan baik dan benar. Kenyataan ini terbukti dari pernyataan

responden yang bemada setuju sebanyak 71 %.

Tabel 15

Memahami karakteristik orang lain

Altematif Jawaban F %

a. Sangat Setuju 4 11

b. Setuju 23 66

c. Kurang Setuju 7 20

d. Tidak Setuju 1 " .)

e. Sangat Tidak Setuju - -Jumlah 35 100

Dari tabel di atas dapat diketalmi jawaban lcarena seringnya mengikuti

rapat dan kegiatan OSIS mereka merasa dapat memahami karakteristik teman­

temannya, yang menyatakan sangat setuju 11 %, setuju 66%, kurang setuju 20%,

tidalc setuju 3%, dan sangat tidalc setuju tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa

mereka setuju dapat memahan1i lcaralcteristik teman-temannya dikarenakan

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

49

seringnya bersosialisasi dalam mengikuti rapat dan kegiatan OSIS. Kenyataan ini

terbukti dari pemyataan responden yang menjawab dengan nada setuju sebanyak

77%.

Tabel 16

Tidak ada perubahan kepribadian yang baik

Altematif Jawaban F %

a. Sangat Tidak setuju 4 11

b. Tidak Setttju 9 26

c. Kurang Setuju 19 54

d. Setuju 2 6

e. Sangat setuju 1 3

Jumlah 35 100

Dari tabel di atas dapat diketahui jawaban responden merasa tidak ada

perubahan kepribadian yang baik untuk dirinya dan teman-teman walaupun telah

mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS yang menyatakan sangat tidak setuju 11 %,

tidak setuju 26% kurang setuju 54%, setuju 6%, sangat setuju 3%. Data ini

menunjukkan bahwa temyata selama mereka mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS

terjadi perubahan yang cukup positif pada diri mereka terutama yang berkaitan

dengan perubahantingkah laku terhadap orang lain dan diri sendiri. Kenyataan ini

terbukti dari jawaban mereka dengan nada kurang setuju jika tidak ada perubahan

yang baik bagi dirinya dan teman-teman sebanyak 91 %.

Tabel 17

Mengiknti kegiatan-kegiatan OSIS atas kemanan sendiri

Alternatif Jawaban F %

a. Sangat Setuju 5 14,5

b. Setuju 20 57

c. Kurang Setuju 10 28,5

d. Tidak Setuju - -

e. Sangat Tidak Setuju - -Jumlah 35 100

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

50

Dari tabel di atas dapat diketahui pemyataan bahwa mereka mengikuti

kegiatan-kegiatan OSIS atas kemauan diri sendiri, yang menyatakan sangat setuju

14,5%, setuju 57%, kurang setuju 28,5%, tidak setuju dan sangat tidak setuju

tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju keikutsertaannya dalam

kegiatan-kegiatan OSIS atas kemauan diri sendiri. Kenyataan ini terbukti dari

jawaban responden yang menjawab setuju sebanyak 57%.

Tabel 18

Berjanji akan melaksanakan tugas dengau baik

Altematif Jawaban F %

a. Sangat Setuju 10 28,5

b. Setuju 20 57

c. Kurang Setuju 5 14,5

d. Tidak Setuju - -e. Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 35 100

Dari tabel di atas dapat diketahui jawaban bahwa saat mereka menjadi

pengurus OSIS berjanji akan melaksanakan tugas dengan baik, yang menyatakan

sangat setuju 28,5%, setuju 57%, kurang setuju 14,5%, tidak setuju dan sangat

tidak setuju tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa mereka setuju ketika terpilih

menjadi pengurus OSIS akan be1janji melaksanakan tugas dengan baik.

Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab dengan nada

setuju sebanyak 85,5%.

Tabel 19

Menerima tanggung jawab sebagai pengurus OSIS atas perintah sekolah

Altematif Jawaban F %

a. Sangat Tidak setuju 1 3

b. Tidak Setuju I 3

c. Kurang Setuju 9 26

d. Setuju 21 60

e. Sangat setuju 3 8

Jumlah 35 100

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

51

Dari label di atas dapat diketahui pemyataan babwa mereka menerima

tanggung jawab sebagai pengurus OSIS untuk memenuhi perintah dari pihak

sekolah. ·Yang menyatakan sangat tidak setuju 3%, tidak setuju3%, kurang setuju

26%, setuju 60%, sangat setuju 8%. Data ini menunjukkan bahwa mereka setuju

menerima tanggung jawab sebagai pengurus OSIS alas perintah sekolah bukan

atas kemauan sendiri akan tetapi walaupun alas perintah sekolah tidak mengurangi

kesadaran dan komitmen mereka terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai

pengurus OSIS terpilih, Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang

menjawab dengan nada setuju sebanyak 68%.

Tabel 20

Keaktifan dan keseriusan dalam menjalankan tugas

Altematif Jawaban F % a. Sangat Setuju 14 40 b. Setuju 20 57 c. Kurang Setuju 1 3 d. Tidak Setuju - -e. Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 35 100

Dari label di atas dapat diketahui jawaban bahwa unluk menjadi pengurus

OSIS yang baik dibutuhkan keaklifan serta keseriusan dalam menjalankan tugas,

yang menyatakan sangat setuju 40%, setuju 57%, kurang setuju 3%, tidak setuju

dan sangat tidak setuju tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa mereka setuju

dalam menjalankan kepengurusan OSIS dibutuhkan keseriusan dan keaktifan.

Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab dengan nada

setuju sebanyak 97%.

Tabel 21

Bertanggung jawab dalam setiap program yang dilaksanakan

Altemalif J awaban F % a. Sangat Setuju 14 40

b. Setuju 20 57 c. Kurang Setuju 1 3 d. Tidak Setuju - -e. Sangat Tidak Setuju - -

T11ml~h '<; 1 {){)

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

52

Dari label di atas dapat diketahui jawaban bahwa menjadi pengurus OSIS

harus selalu bertanggung jawab dalam setiap program kegiatan yang telah

dilaksanakan, yang menyatakan sangat setuju 40%, setuju 57%, kurang setuju

3%, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa

mereka setuju jika menjadi pengurus OSIS harus selalu bertanggung jawab dalam

setiap program kegiatan yang telah dilaksanakan. Kenyataan ini terbukti dari

jawaban responden yang rnenjawab dengan nada setuju sebanyak 97%.

Tabel 22

Yang bertanggung jawab dari kegiatan-kegiatan OSIS adalah ketua OSIS

Altematif Jawaban F % a. Sangat Tidak setuju 12 34 b. Tidak Setuju 15 43 c. Kurang Setuju 6 17 d. Setuju 1 3 e. Sangat setuju 1 3

Jurnlah 35 100

Dari tabel di atas dapat diketahui jawaban bahwa mereka tidak harus

bertanggung jawab dengan kegiatan OSIS yang telah dilsanakan karena semua itu

adalah tanggung jawab ketua OSIS, yang rnenyatakan sangat tidak setuju 34%,

tidak setuju 43%, kurang setuju 17%, setuju 3%, sangat setuju 3%. Data ini

menunjukkan bahwa rnereka tidak setuju jika semua beban tanggung jawab OSIS

hanya dilirnpahkan pada ketua OSIS saja. Kenyataan ini terbukti dari jawaban

responden yang rnenjawab dengan nada setuju sebanyak 77%.

2. Angket pembentnkan perilaku akhlak siswa

Tabel 23

Memperhatikan gnru menerangkan pelajaran

Altematif Jawaban F % a. Selalu 12 34 b. Sering 18 51,5 c. Kadang-Kadang 5 14,5

d. Jarang - -e. Tidak Pemah - -

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

53

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban mereka memperhatikan

guru ketika menerangkan pelajaran, yang menyatakan selalu 34%, sering 51,5%,

kadang-kadang 14,5%, jarang dan tidak pemah tidak ada. Data ini menunjukkan

bahwa mereka sering memperhatikan guru ketika menerangkan pelajaran sebesar

51,5%. Kenyataan ini membuktikan bahwa tidak semua sISwa selalu

memperhatikan guru ketika sedang menerangkan pelajaran, ini berarti masih

kurangnya kesadaran siswa tentang pentingnya memperhatikan pelajaran, tetapi

bukan berarti dengan keadaan tersebut para siswa menj adi tidak menghonnati

guru-gurunya.

Tabel 24

Mengucap salam bila bertemn dengan guru

Altematif Jawaban F %

a. Selalu 12 34

b. Sering 15 43

c. Kadang-Kadang 8 23

d. Jarang - -e. Tidak Pemah - -

Jumlah 35 100

Dari label di atas dapat diketahui bahwa jawaban mereka bila bertemu

dengan gnru mengucapkan salam, yang menjawab selalu 34%, sering 43%,

kadang-kadang 23%, jarang dan tidak pemah tidak ada. Data ini menunjukkan

bahwa mereka sering mengucapkan salam bila be1iemu dengan guru. Kenyataan

ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab dengan nada positif sebanyak

77%.

Tabel 25

Mematuhi tata tertib yang diberikan oleh guru

Altematif J awaban F %

a. Selalu 6 17

b. Sering 15 43

c. Kadang-Kadang 14 40

d. Jarang - -e. Tidak Pemah - -

- . . - -

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

54

Dari label di alas dapal dikelalmi bahwa jawaban mereka mematuhi setiap

tata tertib yang diberikan oleh guru, yang menyatakan selalu 17%, sering 43%,

kadang-kadang 23%, jarang dan tidak pernah tidak ada. Data ini menunjukkan

bahwa hanya 17% yang selalu mematuhi tata tertib yang diberikan oleh guru.

Keadaan ini mencenninkan bahwa siswa masih perlu bimbingan yang intensif

agar mereka menyadari akan tata tertib yang berlaku di sekolah dan perlu tindakan

yang tegas untuk menanganinya.

Tabel 26

Berbicara kasar jika berhadapan dengan guru

Alternatif Jawaban F %

a. Tidak Pernah 29 82,5

b. Jarang 5 14,5

c. Kadang-Kadang I 3

d. Sering - -

e. Selalu - -

Jurnlah 35 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban mereka suka berbicara

kasar jika berhadapan dengan guru, yang menyatakan tidak pernah 82,5%, jarang

14,5%, sering dan selalu tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa mereka tidak

pernah berbicara kasar jika berhadapan dengan guru. Kenyataan ini terbukli dari

jawaban responden yang menjawab dengan nada positif sebanyak 82,5%.

Tabel 27

Memperhatikan kerapihan dalam berpakaian

Alternatif J awaban F %

a. Selalu 13 37

b. Sering 9 26

c. Kadang-Kadang 10 28,5

d. Jarang 3 8,5

e. Tidak Pernah - -Tnml~h v; rnn

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

55

Dari tabel di atas dapat diketabui babwa jawaban rnereka yang selalu

rnernperhatikan kerapihan dalarn berpakaian sesuai dengan tata tertib yang

berlaku, yang rnenyatakan selalu 37%, sering 26%, kadang-kadang 28,5%, jarang

8,5% dan tidak pernah tidak ada. Data ini rnenunjukkan bahwa hanya 37% yang

selalu rnernperhatikan kerapihan dalarn berpakaian jika di sekolah keadaan ini

disebabkan kurangnya kesadaran siswa terhadap tata tertib yang berlaku di

sekolah karena rnereka masih menyepelekan ha! itu.

Tabel 28

Bersikap acuh dengan teman yang rnengalami kesulitan

Alternatif J awaban F %

a. Tidak Pernah 17 48,5

b. Jarang 11 31,5

c. Kadang-Kadang 6 17

d. Sering 1 3

e. Selalu - -

Jumlah 35 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban mereka akan bersikap

acuh dengan teman yang mengalami kesulitan, yang menyatakan tidak pernah

48,5%, jarang 31,5%, kadang-kadang 17%, sering 3%, dan selalu tidak ada. Data

ini menunjukkan bahwa mereka tidak pemah selalu bersikap acuh terhadap teman

yang mengalami kesulitan. Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang

menjawab dengan nada positif sebanyak 79,5%.

Tabel 29

Memaaflrnn teman yang berbuat kesalahan

Alternatif Jawaban F %

a. Selalu 19 54

b. Sering 6 17

c. Kadang-Kadang 9 26

d. Jarang - -e. Tidak Pernah 1 3

T-----1- L oc 1 ""

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

56

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwajawaban mereka akan memaafkan

teman yang berbuat kesalahan, yang menyatakan selalu 54%, sering 17%, kadang­

kadang 26%, jarang tidak ada, dan tidak pernah 3%. Data ini menunjukkan bahwa

mereka selalu memaafkan temannya yang berbuat kesalahan. Kenyataan ini

terbukti dari pemyataan responden yang menjawab dengan nada positif

sebanyak 71 %.

Tabel 30

Berbicara kasar terhadap teman

Alternatif J awaban F %

a. Tidak Pernah 9 26

b. Jarang 14 40

c. Kadang-Kadang 11 31

d. Se1ing 1 3

e. Selalu - -Jumlah 35 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pernyataan mereka yang suka

berbicara kasar terhadap temannya, yang menyatakan tidak pernah 26%, jarang

40%, kadang-kadang 31 %, sering 3%, dan selalu tidak ada. Data ini menunjukkan

bahwa 31 % responden yang terkadang masih berbicara kasar dengan temannya.

Keadaan ini menunjukkan dalam pergaulan remaja berbicara dengan nada kasar

adalah ha! yang sudah biasa dan dapat dimaklumi selama lawan bicaranya itu

adalah teman sebaya, karena berbicara dengan nada kasar bukan berarti menghina

atau ingin menyakiti perasaan teman.

Tabel 31

Membantu teman yang sedang mengalami kesulitan

Alternatif Jaw ab an F %

a. Selalu 11 31

b. Sering 16 46

c. Kadang-Kadang 8 23

d. Jarang - -e. Tidak Pernah - -

T111"'Y'll'-lh ~ <; 1 ()()

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

57

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jaw ab an mereka yang

menyatakan suka membantu teman yang sedang dalam kesulitan, yang

menyatakan selalu 31 %, sering 46%, kadang-kadang 23%, jarang dan tidak

pemah tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa mereka sering membantu teman

yang sedang dalam kesulitan. Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang

menjawab dengan nada positif sebanyak 77%.

Tabel 32

Menghadapi pertengkaran dengan teman.

Altematif Jawaban F %

a. Selalu 11 31

b. Seling 16 46

c. Kadang-Kadang 8 23

d. Jarang - -

e. Tidal( Pemal1 - -

Jumlah 35 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pemyataan jawaban yang selalu

menghindari pertengkaran dengan teman, yang menyatakan selalu 46%, sering

26%, kadang-kadang 28%, jarang dan tidak pemah tidal< ada. Data ini

menunjukkan bahwa mereka selalu menghindari pertengkaran dengan temannya.

Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab dengan nada

positif sebanyak 77%.

Tabel 33

Menyontek ketika njian

Altematif Jawaban F

a. Tidak Pemal1 3

b. Jarang 7

c. Kadang-Kadang 23

d. Sering 2

e. Selalu -T ........... 1 .... 1 .. oc

%

8

20

66

6

-1(\(\

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

58

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pemyataan mereka tentang sering

menyontek saat ujian, yang menyatakan tidak pemah 8%, jarang 20%, kadang­

kadang 66%, sering 6%, selalu tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa sebagian

dari responden sebanyak 66% memang menyontek saat ujian. Alasan mereka

menyontek saat ujian beragam diantaranya karena kurang percaya diri dengan

jawaban sendiri, baru belajar sedikit, soal-soalnya susah dan lain-lain, ini berarti

masih kurangnya intensitas mereka dalam belajar oleh karena itu sangat

diperlukan tindakan yang tegas bagi pelaku penyontekan.

Tabel 34

Bersalah dan menyesali setelah melakukan perbuatan yang tidak baik

Altematif Jawaban F %

a. Selalu 21 60

b. Sering 9 26

c. Kadang-Kadang 5 14

d. Jarang - -e. Tidak Pemah - -

Jumlah 35 100

Dari tab el di atas dapat diketahui bahwa jaw ab an mereka merasa bersalah

dan menyesali setelah melakukan perbuatan yang tidak baik, yang menyatakan

selalu 60%, sering 26%, kadang-kadang 14%, jarang dan tidak pemah tidak ada.

Data ini menunjuk:kan bahwa merek:a selalu merasa bersalah dan menyesali

setelah melakukan perbuatan yang tidak baik:. Kenyataan ini terbukti dari jaw ab an

responden yang menjawab dengan nada positif sebanyak 86%.

Tabel 35

Bersyukur dan puas dengan prestasi yang telah dicapai

Altematif Jawaban F %

a. Selalu 14 40

b. Se1ing 9 26

c. Kadang-Kadang 7 20

d. Jarang I 3

e. Tidak Pemah 4 11 Tn....,...1,...1 .. ~- "'"

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban mereka merasa

bersyukur dan puas dengan prestasi yang telah dicapai, yang menyatakan selalu

40%, sering 26%, kadang-kadang 20%, jarang 3%, tidak pernah 11 %. Data ini

menunjukkan bahwa mereka selalu bersyukur dan puas dengan prestasi yang telah

dicapai. Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab dengan

nada positif sebanyak 66%.

Tabel 36

Merasa paling pintar di antara teman-teman yang Iain

Alternatif Jawaban F %

a. Sangat Tidak setuju 12 34

b. Tidak Setuju 16 46

c. Kurang Setuju 7 20

d. Setuju - -

e. Sangat setuju - -

Jumlah 35 100

Dari tabel di alas dapat diketahui bahwa jawaban mereka ketika nilai

pelajarannya bagus-bagus mereka meras bahwa dirinya adalah orang paling pintar

diantara teman-temannya, yang menyatakan tidak sangat setuju 34%, setuju 46%,

kurang setuju 20%, setuju dan sangat setuju tidak ada. Data ini menunjukkan

bahwa mereka tidak setuju jika mereka merasa paling pintar di antara teman­

temannya. Kenyataan ini terbukti dari jawaban responden yang menyatakan

dengan nada positif sebanyak 80%.

Tabel 37

Berka ta jujur kepada setiap oarang

Alternatif Jawaban F %

a. Selalu 5 14,5

b. Sering 17 48,5

c. Kadang-Kadang 13 37

d. Jarang - -e. Tidak Pernah - -

T~H...-.1,..1 ... oc ""'

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

60

Dari tabel di atas dapat diketabui babwa jawaban mereka selalu berkata

jujur kepada setiap orang, yang menyatakan selalu 14,5%, sering 48,5%, kadang­

kadang 37%, jarang dan tidak pernab tidak ada. Hal ini menunjukkan babwa nilai

kejujuran masib menduduki tempat yang tinggi. Kenyataan ini terbukti dari

jawaban responden yang menyatakan dengan nada positifsebanyak 63%.

3. Ulasan

Berdasarkan basil observasi, wawancara dan didukung pula dengan basil

angket yang diberikan kepada siswa yang notabennya adalab pengurus-pengurus

OSIS sebanyak 35 responden dengan perincian sebagai berikut 15 pernyataan

untuk variabel X yaitu tentang Pengarub Organisasi Siswa Intra Sekolab dan 15

pernyataan untuk variabel Y yaitu Pembentukan Perilaku Akhlak Siswa. Dapat

ditarik benang merabnya babwa dalam mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS para

pengurus OSIS sadar akan tugas dan tanggung jawabnya, yaitu mentaati (Garis

Besar Haluan Kerja OSIS) akan tetapi dalam menjalankan tugas-tugasnya

pengurus OSIS banyak mendapatkan kendala, seperti masalab waktu yang kurang

mendukung apalagi bagi pengurus OSIS yang berdomisili di Pondok Pesantren

karena bagi mereka setelab jam pulang sekolab mereka dibaruskan mengikuti

aktifitas pesantren. Selain itu kendala yang cukup berarti pada pendanaan karena

untuk membuat acara/kegiatan dibutubkan dana yang tidak kecil sementara

sumber pendapatan OSIS banya terbatas dan berasal dari kas OSIS saja. Akan

tetapi dengan banyaknya kegiatan-kegiatan OSIS, para pengurus-pengurusnya

dapat merasakan ha! yang positif yaitu perubahan perilaku yang cukup signifikan,

terbukti dari jawaban-jawaban responden tentang angket dan wawancara yang

berhubungan dengan pembentukan perilaku akhlak sebagian besar jawaban

responden menjawab dengan nada positif, contohnya jawaban mereka yang

sering membantu teman yang mengalami kesulitan sebanyak 77%, menghindari

pertengkaran dengan temannya sebanyak 63%, selalu mengucapkan salam bila

bertemu dengan guru sebanyak 77%, merasa bersalah apabila melakukan

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

61

perbuatan yang tidak baik dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi sebanyak

86%, berkata jujur kepada setiap orang sebanyak 63% dan lain sebagainya. Dari

data ini menunjukkan bahwa lembaga osrs memberikan kontribusi yang cukup

positif bagi siswa sehingga kesadaran siswa untuk berperilaku baik dengan orang

lain dan dirinya dapat dibenh1k melalui seringnya berinteraksi dengan teman­

teman dan juga para guru melalui lembaga kesiswaan ini yaitu OSIS. Dengan

demikian hipotesis Ha: yaitu terdapat pengaruh yang positif antara organisasi

siswa intra sekolah (OSIS) terdapat pembentukan akhlak siswa akhlak siswa

diterima, sedangkan Ho: yaitu tidak terdapat pengaruh yang positif antara

organisasi siswa intra sekolah (OSIS) terhadap pembentukan akhlak siswa ditolak.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

A. Kesimpulan

BABY

KESIMPULAN DAN SARAN

62

Berdasarkan basil Penelitian yang telah penulis kemukakan pada bab

sebelumnya dan dengan didukung pula data basil angket, wawancara dan

observasi, maka dapat ditarik kesimpulan antara lain:

I. Di dalam pelaksanaan program kerja OSIS, para pengurus OSIS banyak

mendapatkan kendala seperti masalah keterbatasan waktu, pendanaan dan

juga ruang gerak yaug cukup terbatas.

2. Pengurus OSIS merasa setelah keterlibatkan mereka dalam organisasi

kesiswaan di sekolah sangat tnemberikan dampak yang positif yaitu

perubahan akhlak yang cukup baik yang jika sebelumnya mereka kurang

peka terhadap bakat/potensi yang dimiliki sekarang mereka lebih bisa

mengeksplorasi potensi itu dengan cara menuangkan ide/pemikiran menjadi

sebuah kegiatan yang bermanfaat untuk para siswa di sekolah ini.

3. Relasi yang cukup baik terjalin dengan seringnya bersosialisasi dengan parta

siswa yang bukan pengurus OSIS, guru, dan juga pegawai sekolah.

4. Para pengurus OSIS, merasa sangat bertanggung jawab terhadap

kelangsungan kinerja OSIS untuk menjadikan organisasi kesiswaan ini

menjadi sebuah wadah yang mampu menampung aspirasi siswa demu

kemajuan bersama.

5. Namun, penulis menyadari pembentukan akhlak yang baik tidak semerta­

merta OSIS !ah yang sangat mempengaruhi karena faktor orang tua

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

63

(keluarga ), teman sebaya, masyarakat merupakan pihak pendukung bagi

terbentuknya akhlak yang baik tetapi paling tidak karena keikutsertaan

siswa dalam kegiatan-kegiatan OSIS dapat menghindari mereka dari hal-hal

yang kurang bermaufaat yang akan merugikan mereka nantinya.

B. Saran- saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di alas maka dapat

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Dewan Guru, diharapkan selalu memberikan bimbingan yang intensif pada

siswa-siswinya agar bakat dan kemampuan yang sudah ada dapat terarah

dengan baik dan benar.

2. Para Siswa, diharapkan agar selalu mendukung dan ikut serta pada setiap

kegiata-kegiatan OSIS karena kegiatan tersebut sangat bermanfaat yang

nantinya akan dapat memunculkan potensi yang sebenamya dimiliki yang

mungkin sebelunnya tidak diketahui, selain itu juga untuk ikut serta

mengaktifan kegiatan siswa di MA.Manaratul Islam ini.

3. Lembaga OSIS, agar lebih meningkatkan keberadaannya melalui kegiatan­

kegiatan yang produktif sehingga kegiatan-kegiatan yang telah berhasil

dilaksanakan dengan baik tetap dipertahankan bahkan harus lebih

ditingkatkan sehingga keberadaan OSIS itu sendiri menjadi organisasi yang

solid dan kompak.

4. Bagi Para Peneliti, diharapkan dapat melakukan penelitian lainnya yang

nantinya dapat bermanfaat serta memberikan kontribusi yang baik untuk

lembaga pendidikan sehingga menjadi penyemangat untuk melakukan

pembaman menuju arah yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

DAFTARPUSTAKA

Aly, Hery Noer, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu. 1999, Cet. 1.

Amin Ahmad, Dr., Al-Akhlak, terjemahan Y. Bahtiar Affandy, Jakarta: Pen. Jembatan, 1957.

Anas, Imam Malik bin, Al-Muwatta Juz 1, Libanon-Beirut: Darul Filer, 1987.

Ardani, Mohammad. Akhlak Tasawuf Nilai-Nilai Akhlak/Budi Pekerti dalam Ibadat dan Tasawuf, Jakaiia: CV. Karya Mulia, 2005, Cet. Ke-IL

Arifin, M., Pokok-Pokak Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakaiia: Bulan Bintang, 1976.

As, Asmaran., Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994, Cet. IL

Darajat, Zakiah, Membina Nilai-Nilai Moral Di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1968.

Daud, Ma'mur, Terjemah Hadis Shahih Muslim, Malaysia: Klang Book Centre, 1995.

Departemen Agama RI: Al-Hikmah, Al-Quran dan Te1jemah, Jakarta: 2002.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Penataran Guru Pembina OSIS.

Ghazali, Muhammad, Akhlak Seorang Muslim, (terj.) Wawan Djunaedi S, dari Judul asli Khuluqul Muslim, Jakarta: Mustaqim, 2004, Cet. 1.

Gie, The Liang, Administrasi Perkantoran Moderen, Yogyakaiia: PD. Percetakan Radya Indria, 1970, Cet. Ke-5, Jilid 1.

Ibnu Miskawaih, Abu Ali Akhmad, Menuju Kesempurnaan Akhlak, Terjemah Tahdzib Al-Akhlak, Bandung: Mizan, 1998, Cet. IV, h. 46-50.

Ma'luf, Luis, Al-Munjid, Beirut: al-Katulikiyah, t.t.

Muclish Catio, "Petunjuk Pelaksanaan Organisasi Siswa Intra Sekolah" , dari www.dikmenum.go.id, 6 Oktober 2008.

Muhammad Junaedi "OSIS", dari http://id.wikipedia.org/wiki/OSIS, 24 Juli 2008.

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

65

Musawi, Khalil, Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana, Terjemah Ahmad Subandi, Jakarta: Lentera, 1999, Cet. IX.

Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996, Cet. l.

Nawawi, Hadari, Organisasi Sekolah dan Pengolahan Ke/as, Jakarta: CV. Haji Masagung, 1989.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depertemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Tahun 2008.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Repub/ik Indonesia.

Rafy, Yoga Abdullah, Kamus Ungkapan Psikologi, Jakarta: Restu Agung Press, 2004.

Robbins, Stephen P., Teori Organisasi; Struktur, Desain dan Aplikat/f, Jakarta: Arcan, 1994, Cet. Ke-1, Edisi 3.

Subana, Muhammad, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001.

Sokanto R., T. Rani Handoko, Organisasi Perusahaan; Teori, Struktur, dan Perilaku, Yogyakarta: BPFE, 2000, Cet. Ke-12, Edisi 2.

Sudjiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakaita: Grafindo Persada, 2003, Cet. 15.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. 4.

Sumantri, Endang, Suatu Terjemah dari GL. Freeman dan E.K. Taylor, 1954, Pembinaan Generasi Muda, Jakarta: CV. Karunika, 1986.

Thoha, Miftah, Perilaku Organisasi, Jakarta: Rajawali Press, 2000.

Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta: Simplex.

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

73

Lamp iran 3

Pertanyaan wawancara untuk guru pembina OSIS

1. Apa latar belakang dibentulmya OSIS di sekolah ini?

2. Bagairnana sistern pernilihan ketua OSIS beserta pengurus-pengurusnya di

sekolah ini?

3. Adakah kriteria khusus untuk rnenjadi pengurus OSJS?

4. Sejauh rnanakah peranan guru pembina OSIS dalam membimbing lembaga

OSIS ini?

5. Adakah kendala-kendala dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan OSIS di dalam

dan di luar sekolah?

6. Apa saja manfaat yang diperoleh siswa dengan mengikuti program-program

atau kegiatan OSIS?

7. Menurut Bapak, Apakah lembaga OSIS ini memberikan kontribusi terhadap

pernbentukan perilaku akhlak siswa?

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

74

Pertanyaan wawancara untuk kepala sekolah

I. Bagaimanakah gambaran tentang akhlak siswa-siswi di sekolah ini?

2. Adakah siswa-siswi yang melakukan kenakalan ketika di sekolah seperti pergi

dari kelas ketika jam pelajaran masih berlangsung, penyalahgunaan obat­

obatan terlarang, merokok di dalam kelas dll?

3. Sejauh manakah pihak sekolah berusaha mengarahkan s1swa untuk

berperilaku baik?

4. Apakah fi.mgsi dan tujuan dibentuknya lembaga OSIS di sekolah ini?

5. Menurut Bapak, Apakah lembaga OSIS di sekolah ini sudah terbedayakan

dengan baik?

6. Apakah dengan diberdayakannya OSIS disekolah m1 dapat memberikan

kontribusi bagi pembentukan perilaku akhlak siswa?

7. Siapakah saja yang bertanggung jawab menangani pembinaan sikap bagi

siswa terutama pada aspek akhlak?

8. Apakah sekolah ini menyediakan sarana/fasilitas yang cukup kepada OSIS

untuk melaksanakan program-program OSIS?

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

75

Pertanyaan wawancara untuk mantan ketua/pengurus OSIS

1. Bagaimana pandangan anda tentang keberadaan lembaga OSIS di sekolah ini?

2. Ketika menjabat sebagai pengurus OSIS program kerja apa saja yang telah

berjalan?

3. Apakah setiap kegiatan-kegiatan OSIS mendapat dukungan dari pihak

sekolah?

4. Apakah pihak sekolah menyediakan fasilitas/sarana yang memadai kepada

lembaga OSIS ini?

5. Saat anda menjadi pengurus OSIS adakah perubahan perilaku pada diri anda?

6. Apakah anda merasa terbebani ketika anda harus menjalani dua peran

sekaligus yaitu sebagai pengurus OSIS dan sebagai murid biasa di sekolah

ini?

7. Apakah manfaat yang anda rasakan dari keikutsertaan anda dalam

melaksanakan tugas-tugas dan kegiatan OSIS?

8. Apakah harapan anda untuk kedepannya pada lembaga OSIS di sekolah ini

( saran/kri tile)?

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

Lampiran 4·

BERITA WA W ANCARA

Hasil Wawancara dengan Kepala MA. Manaratul Islam

Nama Interviwee

Jabatan

Tempat/Tanggal

Waktu

H. Syafi'i Hamzah L.C

Kepala MA. Manaratul Islam

Kantor Guru MA. Manaratul Islam/ 10-12-2008

09.10-09.30 WIB

I. Bagaimanakah gambaran tentang akhlak siswa-siswi di sekolah ini ?

76

Jawaban : Baik, kalau dilihat secara umum mereka patuh terhadap tata tertib

yang berlaku di sekolah ini, selain itu penghormatan mereka terhadap orang

yang lebih tua (guru-guru) juga baik.

2. Adakah siswa-siswi yang melakukan kenakalan ketika di sekolah seperti

keluar dari kelas ketika jam pelajaran masih berlangsung, penyalahgunaan

obat-obatan terlarang, merokok didalam kelas dan lain-lain?

Jawaban : Ketika murid-murid berada didalam sekolah kami selaku dewan

guru sangat berkomitmen untuk tidak mencontohkan perilaku yang tidak haik

ketika di dalam kelas contohnya disini guru dilarang merokok ketika sedang

mengajar. Apalagi siswa (Iyakan). Jadi selama ini hal-hal yang tadi kamu

sehutkan hampir tidak ada. Karena kalau ada yang sampai melakukan ha! yang

tidak baik seperti yang tadi kamu sebutkan maka pihak sekolah akan bertindak

secara tegas dan memberikan sangsi yang pantas.

3. Sejauh manakah pihak sekolah berusaha mengarahkan siswa-siswi untuk

berperilakau baik ?

Jawaban : Menerapkan sekaligus mendisiplinkan siswa agar mematuhi tata

tertib dan kode etik berpakaian serta memberikan sangsi yang tegas bagi

siapapun yang melanggarnya.

4. Apakah fungsi dan tujuan dihentulmya OSIS di sekolah ini ?

Jawaban : Untuk memherdayakrn1 siswa-siswi di sekolah ini agar menjadi

orang yang aktif, kreatif, inofatif se1ia mempunyai j iwa kepemimpinan dan

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

77

5. Menurut bapak, Apakah lembaga OSIS di sekolah ini sudah terbedayakan dengan

baik?

Jawaban : Sudah, terbukti dengan telah terlaksananya program-program OSIS

dengan baik.

6. Apakah dengan diberdayakannya OSIS di sekolah ini dapat memberikan kontribusi

bagi pembentukan perilaku akhlak siswa 1

Jawaban : Tentu saja, mereka jadi terlatih berperilaku santun dan baik kepada ternen­

temannya, guru-guru dan juga kepada diri mereka sendiri.

7. Siapa sajakah yang bertanggung jawab menangani pembinaan sikap bagi s1swa

terutama pada aspek akhlak ?

Jawaban : I) Guru bidang studi akhlak, 2) Semua dewan guru di sekolah ini, 3)

Orang tua mereka.

8. Apakah sekolah ini menyediakan sarana/fasilitas yang cukup kepada OSIS untuk

melaksanakan program-programnya ?

Jawaban : !ya, menyediakan.

Jakarta, 1 0-12-2008

Interviwee Interviewer

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

BERITA WAWANCARA

Hasil Wawancara dengan mantan ketua OSIS MA. Manaratul Islam

Nama Interviwee

Jabatan

Tempat/Tanggal

Waktu

Muhammad Ishak

Ketua OSIS Periode 2006-2007

Rumah Kediaman sdr. Muhammad Ishak/ 10-12-2008

08.00-08-20 WIB

78

1. Bagaimana pandangan anda tentang keberadaan lembaga OSIS di sekolah

ini?

Jawaban : OSIS merupakan wadah para siswa untuk mengembangkan potensi

yang ada pada siswa di sekolah ini, jadi OSIS itu sangat penting.

2. Ketika menjabat sebagai pengurus OSIS program kerja apa saja yang telah

be1jalan?

Jawaban : Tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya seperti

muhadoroh, sparing olah raga, peringatan maulid nabi, isra'mi'raj, lomba

pidato antar kelas, mengisi majalah dinding seminggu sekali dan lain-lain.

3. Apakah setiap kegiatan-kegiatan OSIS mendapat dukungan dari pihak

sekolah?

J awaban : Kebanyakan iya, tapi ada juga yang kurang mendapat persetujuan

dari sekolah.

4. Apakah pihak sekolah menyediakan sarana/fasilitas yang memadai kepada

lembaga OSIS di sekolah ini ?

J awaban : Menyediakan, tapi tidak selalu apa yang kami inginkan diberikan

terutama dalam ha! pendanaan untuk acara-acara besar.

5. Saat anda menjadi pengurus OSIS adakah perubahan perilaku pada diri anda?

Jawaban : Ada, banyak sekali karena saya sadar ketika dipercaya menjadi

ketua OSIS saya hams selalu mencontohkan ha! yang baik kepada teman­

teman.

6. Apakah anda merasa terbebani ketika anda harus menjalani dua peran

sekaligus yaitu sebagai pe:ngurus OSIS dan sebagai murid biasa di sekolah

ini ?

Jawaban : Kadang-kadang sih, karena tidak bisa dipungkiri untuk menjadi

ketua itu sangat besar sekali tanggung jawabnya terutama dalam ha!

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

79

7. Apakah manfaat yang anda rasakan dari keikutsertaan anda dalam melaksanakan

tugas-tugas dan kegiatan OSIS ?

Jawaban : Salah satunya itu dapat mengembangkan leadership (jiwa kepemimpinan).

8. Apakah harapan anda untuk kedepannya pada lembaga OSIS di sekolah ini

(saran/kritik)?

Jawaban : Untuk segenap dewan gum lebih memperhatikan potensi-potensi yang ada

pada siswa-siswinya.

Jakaiia, I 0-12-2008

lnterviwee Interviewer

Muhammad Ishak

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

80

BERITA WAWANCARA

Hasil Wawancara dengan Mantan Wald! Ketua OSIS MA. Manaratul Islam

Nama Interviwee

Jab a tan

Tempat/Tanggal

Waktu

Fahad Asy'ari

Wakil Ketua OSIS Periode 2004-2005

Kampus UIN, FDI-lantai 2 / 11-12-2008

6.00-16.20 WIB

1. Bagaimana pandangan anda tentang keberadaan lembaga OSIS di sekolah

ini?

Jawaban : Sangat bagus guna untuk mengefektifkan segala potensi yang ada

pada murid-murid di sekolah ini dan organisasi ini hams selalu mendapatkan

banyak perhatian oleh para gum.

2. Ketika menjabat sebagai pengums OSIS program kerja apa saja yang telah

berjalan?

Jabatan : Banyak sekali seperti peringatan hari-hari besar Islam dan nasional,

kegiatan-kegiatan kesenian contohnya marawis, nasyid dan lain sebagainya,

seminar-seminar, dan juga pertandingan olahraga.

3. Apakah setiap kegiatan-kegiatan OSIS mendapat dukungan dari pihak

sekolah?

Jawaban : Iya tentu pihak sekolah sangat mendukung setiap kegiatan yang

kami programkan.

4. Apakah pihak sekolah menyediakan sarana/fasilitas yang memadai kepada

lembaga OSIS di sekolah ini ?

Jawaban : Iya tapi masih ada beberapa kekurangan temtama dalam hal

pendanaan tapi kami tidak kehabisan menyerah begitu saj a karena sumber

dana itu tidak mutlak dmi keuangan OSIS dan keuangan sekolah saja

melainkan kami bisa mengusahakannya melalui sponsor-sponsor.

5. Saat anda menjadi pengums OSIS adakah perubahan perilaku pada diri anda?

Jawaban : Ada, terutama rasa tanggnng jawab dan penghargaan terhadap

waktu.

6. Apakah anda merasa terbebani ketika anda hams menjalani dua peran

sekaligus yaitu sebagai pengums OSIS dan sebagai murid biasa di sekolah

ini?

Jawaban : Saya merasa tidak ada beban karena dalam OSIS mempakan suatu

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

81

7. Apakah manfaat yang and a rasakan dari keikutsertaan and a dalam melaksanakan

tugas-tugas dan kegiatan OSIS ?

Jawaban : Banyak manfaat yang saya peroleh sepe1ii pengalaman berorganisasi,

menyelesaikan masalah dengan segala tantangam1ya terutama kedisiplinan dan

tanggungjawab bersama.

8. Apakah harapan anda untuk kedepannya pada lembaga OSIS di sekolah 1111

(saran/kritik)?

Jawaban : Harns lebih maJU lagi dari kepengurusan OSIS sebelumnya, dan untuk

adik-adik kelasku tetap pertahankan prestasi akademiknya.

Fahad Asy'ari

Jakarta, 11-12-2008

Interviewer

Nur Paula Nisa

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

BERITA WAWANCARA

Hasil Wawancara dengan Guru Pembina OSIS MA. Manaratul Islam

Nama Interviwee

Jabatan

Tempat/Tanggal

Waktu

Ahmad Sobari

Guru Pembina OSIS MA. Manaratul Islam

Kantor Guru MA Manaratul Islam/ 12-12-2008

10.00-10-30 WIB

1. Apakah latar belakang dibentuknya OSIS di sekolah ini ?

82

Jawaban : Untuk menampung aspirasi siswa, serta sebagai wadah

pengembang bakat dan potensi yang sudah dimiliki oleh siswa, juga

membentuk kemampuan berorganisasi dan bersosialisasi baik dengan sesama

teman maupun dengan guru/karyawan madrasah.

2. Bagaimana sistem pemilihan ketua OSIS beserta pengurus-pengurusnya di

sekolah ini ?

J awaban : Pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS berdasarkan ;

• Pengajuan/pendaftaran yang dilakukan pada tiap kelas X dan XI.

• Rekomendasi dari wali kelas, gum, dan pengurus OSIS.

• Baka! calon ketua dan wakil ketua OSIS di sekolah menjadi 3 pasang

kandidat.

• Setelah balon ketua dan wakil ditetapkan, barn dilaksanakan pemilihan

melalui pemungutan suara oleh semua siswa.

• Calon yang mendapat suara terbanyak menjadi ketua dan wakil ketua OSIS

periode selanjutnya.

• Setelah ketua dan wakil ketua terpilih, maka dibentuk susunan pengurus

yang diajukan oleh ketua dan wakil ketua terpilih dan selanjutnya

ditetapkan oleh kepala madrasah.

3. Adakah kriteria khusus untuk menjadi pengurus OSIS ?

Jawaban : Kriteria khusus menjadi pengurus OSIS antara lain;

• Siswa anak MA Manaratul Islam kelas X atau XI.

• Bersedia bekerja dengan penuh tanggung jawab dan loyalitas terhadap

organisasi sesuai dengan jabatannya.

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

83

4. Sejauh manakah peranan guru pembina OSIS dalam membimbing Iembaga

OSIS ini?

Jawaban Guru pembina bertanggung jaw ab terhadap pembinaan

keorganisasian meliputi ;

• Memberikan arahan dan pandangan umum tentang tngas dan tanggung

jawab.

• Memberikan arahan dan pandangan umum tentang garis besar haluan kerja

(GBHK OSIS) dalam penyusunan program kerja.

• Membina dan memonitoring kegiatan organisasi, pada program kerja yang

telah dibuat.

5. Adakah kendala dalam pelaksanaan pelaksanakan kegiatan-kegiatan OSIS di

dalam dan di luar sekolah ?

J awaban : Kendala yang dihadapi dalam kegiatan OSIS ;

• Didalam sekolah tidak terlalu banyak, hanya sekedar koordinasi antar

sesama pengurus dan anggota (siswa).

• Kendala di luar sekolah yaitu : karena setelah jam pelajaran di sekolah

selesai, siswa/pengurus adalah santri di Pondok Pesantren Miftalrnl ulum,

sehingga untuk kegiatan di luar sekolah harus di seleksi secara ketat, agar

santri tidak terganggu.

6. Apa saja manfaat yang diperoleh siswa dengan mengikuti program-program

atau kegiatan OSIS ?

Jawaban : Manfaat yang akan diperoleh siswa antara lain;

• Siswa mempunyai kemampuan dalam berorganisasi/beke1ja sama dalam

mencapai tujuan.

• Potensi dan bakat yang ada dapat Iebih terarah.

• Siswa mempunyai life skill dasar untuk kehidupan bermasyarakat.

7. Menurut bapak, Apakah lembaga OSIS ini memberikaJ1 kontribusi terhadap

pembentukan perilaku akhlak siswa ?

Jawaban : Jelas, OSIS memberikan pengaruh terhadap perilaku ald1lak siswa,

karena;

• Pengurus OSIS adalah teladan bagi s1swa yang Iain, sehingga jika

pen gurus OSIS melakukan pelanggaran atau berperilaku tidak terpuj i

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

84 • Jika pengurus OSIS melakukan perilaku tidak terpuji, ia akan merasa malu oleh

teman-temannya dan guru-guru tentunya.

Jakarta, 12-12-2008

Interviewer

~ fi/ :a/{J u j[,_ vrL Nur Paula Nisa

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

Hal. Pengajuan Judul Skripsi

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kepada Yth, Ketua Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta Di Tempat

Salam sejahtera kami sampaikan semoga Bapak senantiasa dalam lindungan Allah SWT, dan selalu sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Amin

Selanju1nya saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama NIM

Nur Paula Nisa 104011 000029

Fakultas Ilmu Tarbiyah dar Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam

Bermaksud mengajukan skripsi dengan judul "PENGARUH ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU AKHLAK SISW A DI MADRASAH ALIYAH MANARA TUL ISLAM CILANDAK-JAKARTA SELATAN". Sebagai pertimbangan, berikut saya lampirkan:

1. Abstraksi Out Line 2. Bab I sampai dengan Bab Ill 3. Daftar Pustaka

Demikian pengajuanjudul ini saya buat, semoga dapat disetujui, atas saran dan kritik, saya ucapkan Teri ma Kasih.

Wassalamu'alaikurn Wr. Wb

Jakarta, l 8 februari 2008 Hormat Saya,

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

DEPARTEMEN.~AGAMA

UIN JAKARTA FITK JI. Ir. H. JiJanda No 95 Cipufat 15412 lndbnesia

FORM (FR) No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi:

Hal

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

1 September 2008 00 1/1

Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/ ....... 12008 Jakarta, 24 Oktober 2008 Lamp. Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth. 1. Rusydi ?-akaria, M.Ed, M.Pbil

Pembilnbing.Skripsi Fakultas.I!mu'!arbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Assalamu 'alaikum wr. wb,

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing l/!I (materi/teknis) pennlisan skripsi mahasiswa:

Nama

NIM

Jurusan

Semester

: Nur Paula Nisa

: 104011000029

: Pendidikan Agama Islam

: 1X (sembilan)

Judul Skripsi : "Pengaruh Organisasi Siswa Intra Sekolah Terhadap Pembentukan

Perilaku Akhlak Siswa di _MA. Manaratul Islam"

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 20 Februari 2008 abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan pernt:>ahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selan1a 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian clan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum wr. wb. a.n. Dekan

Ka{ur Pendidikan Agarna Islam

D~~MA NIP. 150 236 009

Tembusan: I. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

DEPARTEMEN A.GAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

•lomor 95, Ciputat 15412, Indonesia Telp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328

Email : uinjl'[email protected] -imor: Un.01/F1/TL.02.2/ /)._)-/2008 imp.·

Jakarta, 1 Juni 2008

a 1 : Observasi

Kepada Yth.

Kepala MA Manaratul Islam Di

Tempat

Assalamu'a/aikum wr. wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa :

Nam a : Nur Paula Nisa

adalah benar mah<isiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta :

Jurusan

NIM

Semester

: Pendidikan Agama Islam

: 104011000029

:VIII

Sehubungan dengan · penyelesaian tug as mata kuliah "Skripsi" tersebut memerlukan observasi dengan pihak terl(ait, oleh karena itu, kami mohon kesediaan Sa11dara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya.

Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.

Wassa/amu'a/aikum wr. wb. a.n .. Dekan,

· : '}<'. bag Tata Usaha,

>'_::~~#>,($> nas Darwis '.. L'L,NIP. 150236356

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

OEPARTEMEN AGAMA UINJAKARTA FITK Jf. Ir. H, Juanda No 95Ciputat 15412/ndanesis

FORM (FR) Tgl. Terbit

No. Revisi: -~Jal

SURAT PERMOHONAN !ZIN PENELITIAN

F11'K-FR-AKD-OB2-

1 September 2008

00

1/1

Nomor : Un.OllF.l/KM.01.3/ ..... 12008 Lamp. : Outline/Instrumen

Jakarta, 26 November 2008

Hal : Risetll'Vawancara

Kepada Yth. Kepala MAManaratul Islam

di Tempat

Assalamu 'alaiJ..."llm wr. wb.

Deugan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : Nur Paula Nisa

NIM : 1040 ll 000029

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Semester : IX ( sembilan)

Judul Skripsi : "Pengaruh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Terhadap Pernbentukan Perilaku Akhlak Siswa di MA Manarat1il Islam"

adalah benar mahasiswa/i Fakultas l!mu Tarbiyah dan Kegurnan UTN Jakarta yang sedang

rnenyusw1 skripsi, clan akan rnengadakan penelitian (riset) di instansi yang saudara pimpin.

Untuk itu karni mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian di tempat dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara., kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu' alaikum wr. wb.

Tembusan: l. DekanFITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mabasiswa yang bersangkutan

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

- ---DEPARTEMEN AGAMA No. Dokurnen FITK-FR-AKD-082

D UINJAKARTA FORM {FR) Tgl. Terbit 1 September 2008

FITK No. Revisi: '' 00 JI. Ir. H. Juanda No 95 Cipulat 15412 lndone:sia Hal 1 /1

SURAT PERMOHONAN IZlN PENELITIAN

Nomor : Un.01/F.1/KM.Ol.3/$3}12008 Lamp. : Outline/Proposal

Jakarta, 26 November 2008

Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth. Kepala MA Manaratul Islam di

Tempat

Assalanm 'alaikum wr. wb.

Dengan homrnt kami sampaikan babwa,

Nama : Nur Paula Nisa

NIM : 104011000029

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Semester : IX ( sembilan )

Judul Skripsi : "Pengaruh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Terhadap Pembentukan Perilaku Akhlak Siswa di MA Manaratul lslam"

adalah benar mahasiswa/i Fakultas !Imu Tarbiyah dan Keguruan \JIN Jakarta yang sedang

menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi yang saudara pimpin.

Untuk itu karni mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tcrscbut melaksanakan penelitian di tempat dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

W assa/amu 'alai/,,-um wr. wb.

Tembusa11: l. Dekan FJTK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mabasiswa yang bersangkutan

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

MAD1RASJlH ALIYAH MANAl~ATUL ISLAM TERAKREDITA.SI

Alamat : JI. Madrasah No.12 Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan 12425 Telp/Fax. (021) 75900278 Email. [email protected]

SURAT KETERANGAN PENELITIAN No.078/73E/MA/XIl/08

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama JAh21_ta!1

Alamat Sckolah

Menerangknn bahwa :

NIM Fakultas/J t1rusa11 Universitas

: 1-l. Syafi·i 1-Iamzah, Le : Kepala Madrasah Aliyah Manaratul Islam : JI. Jvfadrasah No.12 Gandaria Sclatan, Cilandak, Jakarta Sclatan

: Nur Paula Nisa : I 04011000029 : FITK .' Pcndidikan Agama Islam : Univer;itas !slam Negeri Syarifl-lidayatullah Jakar1a

Telah 111claksanaka11 pcnclili< 1 pada Mac1.rasah Aliyah Manaratul !slam. mcngcnai Pe111:aml1 Or1:1111isasi Si.1wa fotra Seko!a!t (OSIS) Ter!wdap Pe111/Je11tulw11 Peri!aku Ak!tlali Si.1wa di MA ft-fa11amt11/ Islam, scjak 03 Nopcmbcr 2008 sa111pai c.kngan 13 Deseml:ier 2008.

De111ikia11lah sural kctcrangan 1111 kami buat. agar dapat dipergunakan sebagairnana rnestinya.

. - -·

Jakarta, 13 Descmber 2008 Kepala Madrasah

----··

H/Syafi'i Hamzah, Le .NIP. -

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28802/1/NUR... · respondennya adalah siswa-siswi yang menjadi pengurus atau mantan pengurus OSIS di MA

Lampiran 11

Nama

NIM

Jurusan/Prodi

Tempat/tgl.lahir

Agama

Kewarganegaraan

Alamat

No. Telpon/ Hp

SDN Bambu Apus II

MTS Manaratul Islam

MA. Manaratul Islam

BIODATA PENULIS

: Nur Paula Nisa

: !04011000029

: Pendidikan Agama Islam

: Jakarta, 30 Juni 1986

: Islam

: Indonesia

: JI. Oscar No.5 RT 002 R W 02 Bambu A pus - Pamulang

: 021-74700721I021-92276976

Riwayat Pendidikan

: Lulusan 1998

: Lulusan 200 I

: Lulusan 2004

UIN SyarifHidayatullah Jakarta : Lulusan 2009

Pengalaman Mengajar

PPKT Di SMPN 3 Pamulang (4 bulan)

Guru Infal Di SMPN 3 Pamulang (2 bulan)

91