repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6....

16

Upload: lynguyet

Post on 20-Aug-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah
Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah
Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah
Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah

19 Kadir dan Artaqiem Daydy : Pengontrolan IQ Pada Implementasi Bentuk Tes Formatif Essai, Isian Singkat,.... (19-30)

PENGONTROLAN IQ PADA IMPELEMENTASI BENTUK TES FORMATIF ESSAI, ISIAN SINGKAT, DAN PILIHAN

GANDA DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA (IPA) SISWA DI SEKOLAH DASAR

Kadir 1 dan Artaqiem Daydy2

1Dosen pada Program Studi Pendidikan Matematika FITK UIN Jakarta 2 Guru pada SD Pembangunan Jaya Bintaro Tangeran Selatan

Abstract: The objectives of this research was to investigate: The Effec Of test forms formative to learning outcomes in Natural Science by controlling the Intelligence Quotient (IQ) students. The study was conducted at the elementary School of Pembangunan Jaya Tangerang Selatan at academic year 2012/2013. The sample of 86 carried out by cluster random sampling technique. The study uses experimental method with analysis method Covariance (ANCOVA). The collecting data of learning outcome in Natural Sciences and Intelligence Quotient (IQ)’ students by test. The results showed that after controlling Intelligence Quotient: 1) Natural Sciences learning outcomes of students were given a form of formative essay test question was not different from the Natural Sciences learning outcomes of students were given forms formative multiple-choice test questions, 2) Natural Sciences learning outcomes of students who are given the form of test formative short field higher than the Natural Sciences learning outcomes of students form a formative test multiple choice questions, and 3) Natural Sciences learning outcomes of students are given formative essay form of test is higher when compared to the learning outcomes of students form the Natural Sciences formative multiple-choice test questions.

Keywords: Natural Sciences learning outcomes, test forms formative, Intelligence Quotient

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh bentuk soal tes formatif terhadap hasil belajar IPA dengan mengontrol Intelligence Quotient (IQ) siswa. Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Pembangunan Jaya Tangerang Selatan pada tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan teknik Analisis Kovarian (ANCOVA). Sampel penelitian sebanyak 86 siswa kelas enam dipilih dengan teknik Cluster Random Sampling. Data hasil belajar IPA dan Intelegensi dikumpulkan dengan menggunakan tes. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa setelah mengontrol Intelligence Qoutient (IQ): 1) hasil belajar IPA siswa yang di berikan bentuk soal tes formatif essay ternyata tidak berbeda dengan hasil belajar IPA siswa yang di berikan bentuk soal tes formatif pilihan ganda; 2) hasil belajar IPA siswa yang diberikan bentuk soal tes formatif isian singkat lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil belajar IPA siswa yang siswa bentuk soal tes formatif pilihan ganda; 3) hasil belajar IPA siswa yang diberikan bentuk soal tes formatif essay lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil belajar IPA siswa bentuk soal tes formatif pilihan ganda.

Kata Kunci: hasil belajar IPA, bentuk tes formatif, Intelligence Quotient

PENDAHULUAN

IPA adalah kelompok mata pelajaran

yang dipelajari pada tingkat Sekolah Dasar

yang merupakan salah satu mata pelajaran

wajib bagi seluruh siswa Sekolah Dasar (SD)

di seluruh Indonesia dan dalam Peraturan

Menteri PendidikanDan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2011

juga menyatakan bahwa mata pelajaran

IPA termasuk kedalam mata pelajaran

yang diikutsertakan dalam Ujian Nasional di

tingkat SD/MI.1 IPA pada tingkat Sekolah

Dasar merupakan modal dasar bagi

pengembangan-pengembangan dari IPA di

1 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2011 Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik Dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah Dan Ujian Nasional Pasal 18 ayat (h)

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah

20 Jurnal Evaluasi Pendidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013

tingkat Sekolah Menengah Pertama (Fisika

dan Biologi), serta Sekolah Menengah Atas

(Fisika, Biologi, dan Kimia).

Namun demikian hasil belajar IPA di

SD pada umumnya masih tergolong rendah.

Demikian pula halnya di SD Pembangunan

Jaya, hasil belajar IPA belum

menggembirakan, hal ini terlihat dari

pencapaian hasil belajar untuk kelas IV dan

V masih berada di bawah nilai KKM. Pada

Tahun Pelajaran 2012/2013 rata-rata nilai

kelas IV dan V sebesar 74 masih di bawah

KKM sebesar 75 yang telah ditetapkan

sekolah.

Data faktual di atas mendorong

penulis ingin meneliti apa yang

menyebabkan siswa tidak dapat memenuhi

nilai KKM. Diduga bahwa Ilmu

Pegetahuan Alam adalah salah satu mata

pelajaran yang membosankan dan sukar,

yang disebabkan oleh berbagai hal seperti

metode mengajar, sarana pendukung, teknik

penyajian, atau bahkan dari kesiapan siswa

sendiri dalam mengikuti pembelajaran.

Selain itu IPA juga disertakan dalam Ujian

Nasional tingkat Sekolah Dasar, sehingga

dengan penelitian ini diharapkan siswa, guru,

dan pemangku sekolah dapat menentukan

bentuk evaluasi seperti apa yang dapat

memotivasi siswa agar mendapatkan hasil

belajar yang baik.

Evaluasi pada mata pelajaran IPA

pada tingkat Sekolah Dasar menjadi sangat

penting untuk menunjang pembelajaran IPA

pada jenjang berikutnya. Peningkatan mutu

dan kualitas peserta didik sebagai Sumber

Daya Manusia (SDM) yang kelak akan

menjalani tingkatan/ level yang lebih tinggi

harus dipersiapkan dimulai dari Sekolah

Dasar. Dimana evaluasi pendidikan adalah

kegiatan pengendalian, penjaminan, dan

penetapan mutu pendidikan terhadap

berbagai komponen pendidikan pada setiap

jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai

bentuk pertanggung jawaban

penyelenggaraan pendidikan.2 Dilihat dari

bentuknya tes dapat dibedakan menjadi

tes objektif dan tes subektif.3 Pada

penelitian ini penulis menitik beratkan pada

tiga bentuk evaluasi tes formatif yaitu :

Essay, Isian Singkat, dan Pilihan Ganda.

Ketiga bentuk evaluasi tes formatif tersebut

mempunyai keunggulan dan kelemahan

masing-masing dan dapat diterapkan

mengevaluasi hasil belajar IPA. Di samping

sebagai umpan balik dari ketiga bentuk

evaluasi tes formatif tersebut akan diketahui

seberapa besar efeknya terhadap hasil belajar

IPA. Dalam penelitian ini dikaji pengaruh

faktor bentuk evaluasi tes formatif dikaitkan

hasil belajar IPA dengan mengontrol tingkat

Intelligence Quotient (IQ).

Dalam penelitian ini peneliti hanya

akan membatasi pada tingkat Sekolah Dasar,

dan peneliti akan membahas mengenai

pengaruh bentuk evaluasi tes formatif Essay,

Isian Singkat, dan Pilihan Ganda terhadap

hasil belajar IPA dengan mengontrol

Intelligence Quotient (IQ) siswa. Sehingga

penelitian bermaksud mengungkapkan

perbedaan: (1) hasil belajar IPA bagi siswa

yang diberikan bentuk evaluasi tes formatif

Essay dengan siswa yang diberikan bentuk

evaluasi tes formatif Isian Singkat, (2) hasil

belajar IPA bagi siswa yang diberikan bentuk

evaluasi tes formatif Essay dengan siswa

yang diberikan bentuk evaluasi tes formatif

Pilihan Ganda, dan (3) belajar IPA bagi

siswa yang diberikan bentuk evaluasi tes

formatif Isian Singkat dengan siswa yang

diberikan bentuk evaluasi tes formatif

Pilihan Ganda.

Berdasarkan pemetaan masalah yang

telah diuraikan di atas, rumusan masalah

adalah sebagai berikut.

2 Peraturan Pemerintah Nomor 19, op. cit., Bab I, Pasal 1,

Ayat (18). 3 Suryabrata, Sumadi, 2006, Psikologi Pendidikan, Jakarta :

PT. Raja Grafindo Persada, hal. 306.

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah

21 Kadir dan Artaqiem Daydy : Pengontrolan IQ Pada Implementasi Bentuk Tes Formatif Essai, Isian Singkat,.... (19-30)

1. Apakah terdapat pengaruh bentuk tes

formatif terhadap hasil belajar IPA

setelah mengontrol Intelligence Quotient

(IQ) siswa?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil

belajar IPA antara siswa yang diberi

bentuk tes formatif Essay dan tes

formatif Pilihan Ganda, setelah

mengontrol Intelligence Quotient (IQ)

siswa?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil

belajar IPA antara siswa yang diberi

bentuk tes formatif Essay dan bentuk

evaluasi tes formatif Pilihan Ganda,

setelah mengontrol Intelligence Quotient

(IQ) siswa?

4. Apakah terdapat perbedaan hasil

belajar IPA antara siswa yang diberi

bentuk tes formatif Isian Singkat dan

bentuk evaluasi tes formatif Pilihan

Ganda, setelah mengontrol Intelligence

Quotient (IQ) siswa?

METODE

Penelitian dilakukan di Kelas VI (enam)

Sekolah Dasar Pembangunan Jaya (RSBI) Jl.

Bintaro Utama Sektor 3A, Kelurahan Pondok

Karya, Kecamatan Pondok Aren, Kota

Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Dan

Penelitian ini dilaksanakan pada semester I

(Ganjil) bulan November 2012.

Penelitian ini menggunakan metode

penelitian eksperimen, karena pada penelitian

ini dilakukan perlakuan eksperimen. Dalam

hal ini kelompok eksperimen yaitu kelompok

yang mendapat perlakuan metode eksperimen

adalah kelompok siswa yang diberikan

perlakuan evaluasi tes formatif Essay dan

Isian Singkat, sedangkan yang menjadi

kelompok kontrol adalah kelompok siswa

yang mendapat perlakuan bentuk evaluasi tes

formatif Pilihan Ganda

Desain yang digunakan adalah desain Experimen dengan teknik Analisis Covarian (ANCOVA) satu jalan. Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel, 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat. 1. Variabel bebas yaitu bentuk evaluasi tes

formatif (Essay, Isian singkat, dan

Pilihan Ganda) yang diberikan kepada

siswa (A) .

2. Variabel bebas yang menjadi variabel

kontrolnya yaitu IQ siswa (X).

3. Variabel tidak bebas, yakni hasil belajar

IPA siswa (Y).

Bentuk evaluasi tes formatif (A) yang

diberikan pada kelompok eksperimen yaitu

kelompok siswa yang diberikan bentuk

evaluasi tes formatif Essay (A1), dan

kelompok kelompok siswa yang diberikan

bentuk evaluasi tes formatif Isian Singkat

(A2). Sedangkan yang menjadi kelompok

kontrol adalah kelompok siswa yang

diberikan bentuk evaluasi tes formatif Pilihan

Ganda. Desain pada penelitian ini dapata

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Desain Penelitian

Sampel Kelompok Perlakuan Observasi

R E1 XE1 O

R E2 XE2 O

R E3 XE3 O

Keterangan:

R = Pengacakan sampel penelitian. E1 = Kelompok yang diberikan bentuk tes

formatif Essay E2 = Kelompok eksperimen diberikan bentuk

tes formatif Isian Singkat E3 = Kelompok yang diberikan bentuk tes

Pilihan Ganda

XE1 = Kelompok yang diberikan perlakuan

bentuk evaluasi tes formatif Essay.

XE2 = Kelompok yang diberikan perlakuan

bentuk evaluasi tes formatif Isian Singkat.

XE3 = Kelompok yang diberikan perlakuan

bentuk evaluasi tes formatif Pilihan Ganda.

O = Hasil belajar IPA

Sedangkan desian penelitian untuk sampel data penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah

22 Jurnal Evaluasi Pendidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013

Tabel 2. Desain Penelitian untuk Sampel Data Penelitian

Bentuk evaluasi tes formatif (A)

Essay(A1) Isian Singkat (A2) PG (A3)

X Y X Y X Y

X11 Y11 X12 Y12 X13 Y13

X21 Y21 X22 Y22 X23 Y23

X31 Y31 X32 Y32 X33 Y33

… … … … … …

Xn1 Yn1 Xn2 Yn2 Xn3 Yn3

A1 = Kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran IPA dengan bentuk evaluasi tes formatif Isian Singkat.

A2 = Kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran IPA dengan bentuk evaluasi tes formatif Pilihan Ganda.

X = nilai intelegensi Quotient (IQ) siswa. Y = nilai hasil belajar IPA siswa. n = banyaknya sampel

Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI di SD Pembangunan Jaya pada tahun ajaran 2012-2013, yang berjumlah 4 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 114 siswa. Sampel pada penelitian ini diambil dari siswa kelas VI SD Pembangunan Jaya sebanyak 86 orang siswa dari populasi kelas VI SD Pembangunan Jaya. Penentuan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling dengan cara memilih/mengundi 3 (tiga) kelas dari 4 kelas VI di SD sebagai populasi. Langkah selanjutnya menentukan 3 (tiga) kelompok eksperimen yang akan diberikan perlakuan bentuk tes evaluasi formatif (Essay, Isian Singkat, dan Pilihan Ganda) dengan teknik pengundian/pemilihan penugasan (Random Assignment), sehingga diperoleh Kelas VI-A sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan bentuk tes i formatif Essay, Kelas VIB sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan bentuk tes formatif Isian Singkat, dan Kelas VI-C sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan bentuk tes formatif Pilihan Ganda.

Penelitian dilakukan dengan cara memberikan perlakuan yang berbeda

terhadap kelompok yang sudah diketahui skor IQ, dimana skor IQ sebagai pengontrol. Kemudian dilakukan penelitian dengan memberikan perlakuan kepada kelas A (kelompok eksperimen) yaitu kelas yang diberikan bentuk evaluasi tes formatif Essay, dan kelas B (kelompok eksperimen) yaitu kelas yang diberikan bentuk evaluasi tes formatif Isian Singkat. Sementara terhadap kelas C (kelompok kontrol) yaitu kelas yang diberikan bentuk evaluasi tes formatif Pilihan Ganda.

Terdapat 3 variabel dalam penelitian ini, yaitu: (satu) variabel bebas (independent variable) yaitu bentuk evaluasi tes formatif Essay, Isian Singkat, dan Pilihan Ganda, 1 (satu) variabel kontrol (Covariate Variable) yaitu Intelligence Quotient, dan 1 (satu) variabel terikat (dependent variable) yaitu hasil belajar IPA. Dari hasil dari hasil penghitungan validitas instrumen hasil belajar IPA dengan menggunakan program iteman, diperoleh reliabilitas instrumen hasil belajar IPA dengan nilai Alpha Cronbac sebesar 0,916 atau sebesar 92 %. Karena nilai reliabilitas diatas 0,8 maka instrumen hasil belajar IPA reliabilitasnya baik.4

4 Priyatno, Dwi, 2010, Paham Analisa Statistika

Data dengan SPSS, Yogyakarta : Media Kom, hal. 98.

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah

23 Kadir dan Artaqiem Daydy : Pengontrolan IQ Pada Implementasi Bentuk Tes Formatif Essai, Isian Singkat,.... (19-30)

Teknik Analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis rata-rata, simpangan baku, modus, dan median serta penyajian data melalui distribusi frekuensi dan histogram. Sementara itu, teknik analisis inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teknik analisis covarians (ANCOVA) satu jalan. Sebelum data dari hasil penelitian dianalisis secara statistik, dengan analisis covarians (ANCOVA) satu jalan, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yang meliputi uji normalitas, uji

homogenitas populasi, dan uji kesejajaran garis regresi.

Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Analisis Covarians (ANCOVA) satu jalan pada taraf signifikasi α = 0,05. Apabila dari hasil F hitung terdapat perbedaan rata-rata variabel terikat dari ketiga kelompok sampel sebagai akibat variabel bebas, maka dilanjutkan dengan Uji lanjut (pos hoc test). Selanjutnya Uji lanjut (pos hoc test) dilakukan untuk menguji perbedaan kelompok mana yang paling unggul atau lebih baik dari kelompok yang lain.

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Data

Rangkuman skor hasil belajar IPA siswa dan skor Intelligence Quotient (IQ) siswa kelas VI SD

Pembangunan Jaya untuk masing-masing kelompok dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Statistik

Bentuk evaluasi tes formatif Total

Essay (A1) Isian Singkat (A2) Pilihan Ganda(A3)

X11 Y11 X21 Y21 X31 Y31 X.1 Y.1

N 29 29 28 28 29 29 86 86

�̅� 109,07 78,86 109,61 73,46 107,93 55,83 108,86 69,34

Median 107 83 107 77 107 55 107 75

Modus 103 88 98 61 93 68 93 80

SD 11,24 11,92 13,62 13,61 12,70 21,63 12,42 18,94

Minimum 90 43 90 49 90 19 90 19

Maximum 132 96 136 96 136 91 136 96

Ket :

A1: Kelompok siswa yang berikan perlakuan bentuk evaluasi tes formatif essay

A2: Kelompok siswa yang berikan perlakuan bentuk evaluasi tes formatif isian singkat

A3: Kelompok siswa yang berikan perlakuan bentuk evaluasi tes formatif pilihan ganda

n: Banyaknya sampel

X: Skor Intelligence Quotient (IQ) siswa kelas VI

Y: Skor Hasil Belajar IPA siswa

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah

24 Jurnal Evaluasi Pendidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013

Pengujian Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas terhadap data penelitian

menggunakan software SPSS 15.0 dengan

membandingkan nilai signifikansi dengan

nilai = 0,05. Hasil perhitungan uji

normalitas data disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok Signifikansi Simpulan

Essay (A1) Hasil belajar IPA 0,785 Normal

IQ 0,933 Normal

Isian Singkat (A2) Hasil belajar IPA 0,578 Normal

IQ 0,727 Normal

Pilihan Ganda (A3) Hasil belajar IPA 0,805 Normal

IQ 0,096 Normal

Berdasarkan data hasil hitung software

SPSS 19.0 pada tabel 7. diketahui bahwa

pada kelas eksperimen yang diberikan

perlakuan bentuk tes formatif essay, Isian

Singkat, dan Pilihan Ganda memiliki nilai

signifikansi skor hasil belajar IPA dan

Intelligence Quotient essay > = 0,05. Dengan

demikian H0 diterima artinya semua data

berdistribusi normal.

2. Uji Kesejajaran (Homogenitas)

Koefisien Korelasi

Uji homogenitas koefisien korelasi

terhadap data penelitian menggunakan rasio

perbandingan antara jumlah kuadrat residu

masing-masing perlakuan dan rata-rata

jumlah kuadrat residu masing-masing

perlakuan diperoleh nilai signifikansi sebesar

0,507. Karena Fhit = 0,507 < Ftab = 3,11,

maka H0 diterima, hal ini berarti koefisien

regresi sejajar atau homogen. Jadi asumsi

kehomogenan koefisien regresi untuk setiap

perlakuan dengan bentuk evaluasi tes

formatif terpenuhi. Seperti yang disajikan

pada Tabel 5.

Tabel 5.Uji Kesejajaran (Homogen) Koefisien Korelasi

Persamaan Regresi Fhit Ftab ( = 0,05) Simpulan

�̂� = 50,81 + 0,257 X1

�̂� = 23,85 + 0,453 X2

�̂� = 42,62 + 0,122 X3

0,507 3,11

koefisien regresi

homogen

(sejajar)

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah

25 Kadir dan Artaqiem Daydy : Pengontrolan IQ Pada Implementasi Bentuk Tes Formatif Essai, Isian Singkat,.... (19-30)

3. Uji Ketepatan Model

Dari hasil perhitungan pengujian

ketepatan penggunaan kovariabel Intelligence

Qoutient (IQ) model idapatkan bahwa pada

data ini penggunaan ANCOVA lebih efisien

daripada menggunakan analisis varians

sebesar 70 %. Dari hasi perhitungan

diperoleh nilai Fhit = 4,15 > dari Ftab = 3,96

(=0,05), maka H0 ditolak, hal ini berarti

terdapat pengaruh Intelligence Quotient (IQ)

terhadap hasil belajar IPA. Dengan demikian

pelibatan Intelligence Quotient (IQ) dalam

model ANCOVA adalah tepat. Dan dari

hasil perhitungan pengujian diperoleh nilai

Fhit = 0,133 < Ftab = 3,11, maka H0 diterima,

hal ini berarti tidak ada hubungan antara

perlakuan metode pembelajaran dengan

Intelligence Quotient (IQ) yang dilibatkan

dalam model.

Pengujian Hipotesis

Dari Hasil analisis penyajian/

rangkuman data dengan menggunakan

ANCOVA 1 jalan, di sajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. ANCOVA 1 Jalan

Sumber Varians Total Dalam Antar

JP 4237,047 3729,038 508,008

JKX 13104,326 13062,403 41,923

JKY 30477,221 22076,550 8400,670

bxy 0,323 0,285 12,118

JKregresi 1369,972 1064,561 305,411

JKresidu 29107,249 21011,989 8095,259

db 84 82 2

RJKresidu 346,5149 256,2438 4047,6296

Fhitung RJKres(A) RJKres(D)

4047,6296 256,2438

15,796

Dari hasil analisis ANCOVA seperti

pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai Fhitung

= 15,796 > Ftabel = 3,11 (=0,05); maka H0

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar

IPA yang signifikan antara siswa yang

diberikan bentuk evaluasi tes formatif Essay,

Isian SIngkat dan Pilihan Ganda setelah

mengontrol Intelligence Quotient (IQ) siswa.

Dengan demikian bentuk tes formatif

berpengaruh nyata terhadap hasil belajar

IPA siswa.

Selanjutnya akan dilakukan uji lanjut

(pos hoc tes) untuk melihat efektifitas antara

bentuk evaluasi tes formatif seperti pada

Tabel 7 seperti berikut.

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah

26 Jurnal Evaluasi Pendidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013

Tabel 7. Tabel Uji lanjut (pos hoc test) ANCOVA

Kelompok thitung ttabel ( = 0,05) Kesimpulan

A1 & A2 1,31 1,66 Tidak Signifikan

A2 & A3 4,05 1,66 Signifikan

A1 & A3 5,40 1,66 Signifikan

Dari Tabel 7 diatas dapat di jelaskan

sebagai berikut:

1. Perbedaan Hasil Belajar IPA Antara

Bentuk evaluasi tes formatif Essay

dengan Bentuk evaluasi tes formatif

Isian Singkat Setelah Mengontrol

Intelligence Quotient (IQ) Siswa

Dari hasil perhitungan uji lanjut (pos hoc

test) ANCOVA terlihat bahwa

perbandingan rata-rata nilai hasil belajar

IPA pada siswa yang diberikan perlakuan

bentuk evaluasi tes formatif essay dengan

siswa yang diberikan perlakuan bentuk

evaluasi tes formatif isian singkat

memperoleh hasil uji t sebesar 1,31.

Karena nilai thit = 1,31 < ttab = 1,66 ( =

0,05), maka H0 diterima. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar

IPA siswa yang diberi bentuk evaluasi tes

formatif essay relatif sama dengan hasil

belajar siswa IPA yang diberi bentuk tes

isian singkat setelah mengontrol

Intelligence Quotient (IQ) siswa.

2. Perbedaan hasil belajar IPA Antara

Bentuk evaluasi tes formatif Isian

Singkat dengan Bentuk evaluasi tes

formatif Pilihan Ganda Setelah

Mengontrol Intellegence Quotient

siswa Setelah Mengontrol

Intelligence Quotient (IQ) Siswa

Dari hasil perhitungan uji lanjut (pos hoc

test) ANCOVA terlihat bahwa

perbandingan rata-rata nilai hasil belajar

IPA pada siswa yang diberikan perlakuan

bentuk evaluasi tes formatif isian singkat

dengan siswa yang diberikan perlakuan

bentuk evaluasi tes formatif isian singkat

memperoleh hasil uji t sebesar 4,05.

Karena nilai thit = 4,05 > ttab = 1,66 ( =

0,05), maka H0 ditolak. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar

IPA siswa yang diberi bentuk evaluasi tes

formatif isian singkat lebih tinggi

daripada rata-rata hasil belajar siswa IPA

yang diberi bentuk tes pilihan ganda

setelah mengontrol Intelligence Quotient

(IQ) siswa.

3. Perbedaan hasil belajar IPA antara

Bentuk evaluasi tes formatif Essay

dengan Bentuk evaluasi tes formatif

Pilihan Ganda Setelah mengontrol

Intellegence Quotient siswa Setelah

Mengontrol Intelligence Quotient

(IQ) Siswa

Dari hasil perhitungan uji lanjut (pos hoc

test) ANCOVA terlihat bahwa

perbandingan rata-rata nilai hasil belajar

IPA pada siswa yang diberikan perlakuan

bentuk evaluasi tes formatif isian singkat

dengan siswa yang diberikan perlakuan

bentuk evaluasi tes formatif isian singkat

memperoleh hasil uji t sebesar 5,40.

Karena nilai thit = 5,40> ttab = 1,66 ( =

0,05), maka H0 diterima. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar

IPA siswa yang diberi bentuk evaluasi tes

formatif essay lebih tinggi dari pada hasil

belajar siswa IPA yang diberi bentuk tes

pilihan ganda setelah mengontrol

Intelligence Quotient (IQ) siswa.

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah

27 Kadir dan Artaqiem Daydy : Pengontrolan IQ Pada Implementasi Bentuk Tes Formatif Essai, Isian Singkat,.... (19-30)

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Hipotesis pertama, rerata kelas

eksperimen yang diberikan bentuk evaluasi

tes formatif essay tidak berbeda dengan

kelas eksperimen yang diberikan bentuk

evaluasi tes formatif isian singkat setelah

mengontrol Intelligence Qoutient (IQ) siswa.

Temuan penelitian mengungkapkan bahwa

skor rerata siswa yang diberikan perlakuan

bentuk evaluasi tes formatif essay relatif

sama dengan skor rerata siswa yang

diberikan perlakuan bentuk evaluasi tes

formatif isian singkat setelah mengontrol

Intelligence Qoutient (IQ) siswa. Hal ini sesuai

dengan pendapat Sumadi5 bahwa bentuk

evaluasi tes formatif essay dan bentuk

evaluasi tes formatif isian singkat memiliki

hampir karakter yang sama yaitu kurang

dapat mengukur aspek pengetahuan secara

keseluruhan, sehingga memungkinkan siswa

untuk berspekulasi dalam belajar. Pada

dasarnya bentuk evaluasi tes formatif essay

dan isian singkat relltif sama yaitu

mendorong siswa untuk menjawab

pertanyaan dengan menganalisa soal terlebih

dahulu. Hanya pada soal dengan bentuk esay

sisswa diharapkan menjawab dengan

menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,

membandingkan, memberikan alasan pada

satu masalah yang dihadapi dengan kalimat

dan bahasa sendiri. Sedangkan pada bentuk

evaluasi tes formatif isian singkat siswa

diharapkan untuk menjawaban sebuah soal

dalam bentuk kata, frasa, bilangan, kalimat,

atau simbol dengan kalimat yang singkat dan

jelas.Kedua bentuk tes ini memerlukan

analisis terhadap soal dan menjelaskan hasil

pemikirannya lewat kata atau kalimat.

Bentuk evaluasi essay tidak terlalu

membutuhkan konstruksi yang sulit apabila

dibandingkan dengan tes isian singkat

5 Suryabrata, Sumadi, op. cit., hal. 306 - 323.

meskipun materi yang di ujikan pada bentuk

tes essay terbatas tidak seluas isian singkat.

Hipotesis kedua, rerata kelas eksperimen

yang diberikan bentuk evaluasi tes formatif

isian singkat lebih tinggi dari pada kelas

eksperimen yang diberikan bentuk evaluasi

tes formatif pilihan ganda setelah

mengontrol Intelligence Qoutient (IQ) siswa.

Temuan penelitian mengungkapkan

bahwa skor rerata siswa yang diberikan

perlakuan bentuk evaluasi tes formatif isian

singkat lebih tinggi apabila dibandingkan

dengan skor rerata siswa yang diberikan

perlakuan bentuk evaluasi tes formatif

pilihan ganda setelah mengontrol Intelligence

Qoutient (IQ) siswa. Hal ini sesuai dengan

pendapat Sumadi6 yang menyatakan bahwa

bentuk evaluasi tes formatif isian singkat

dapat mengetahui/menyelidiki kemampuan

siswa mengenai suatu bidang, dan

kemungkinan siswa menjawab dengan cara

menebak (guessing) kecil sedangkan pada

bentuk evaluasi tes formatif pilihan ganda

menurut Nana7 bentuk evaluasi tes formatif

pilihan ganda yang dilihat hanya ingatan

siswa saja sedangkan proses berfikir siswa

tidak dapat dilihat melalui bentuk evaluasi

tes formatif ini, selain itu kemungkinan

siswa menjawab dengan cara menebak

(guessing) besar. Hal ini bisa disebabkan

bentuk evaluasi tes formatif isian singkat

dan pilihan ganda pada dasarnya relatif sama

memerlukan deskripsi dan analisis terhadap

sebuah soal dan memberikan jawaban

dengan memilih atau mengisi singkat, dalam

hal materi yang dicakup bentuk evaluasi tes

formatif pilihan ganda dan isian singkat

lebih luas. Hanya pada bentuk formatif isian

singkat siswa diminta untuk memberikan

analisis pikirannya dalam jawaban yang

6 Suryabrata, Sumadi, op. cit., hal. 323. 7 Sudjana, Nana, op. cit., hal. 48-49.

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah

28 Jurnal Evaluasi Pendidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013

berbentuk kata, bilangan, kalimat, atau

simbol dengan kalimat yang singkat dan jelas

sedangkan bentuk tes fomatif pilihan ganda

mengarahkan siswa untuk menjawab salah

satu dari pilihan jawaban yang telah

disediakan. Sehingga penggunaan bentuk

evaluasi tes formatif isian singkat dapat

dikatakan lebih baik dari pada bentuk

evaluasi tes formatif pilihan ganda untuk

mengembangkan kemampuan siswa dalam

menganalisis suatu permasalahan (soal).

Hipotesis ketiga, rerata kelas eksperimen

yang diberikan bentuk evaluasi tes formatif

essay lebih tinggi daripada kelas eksperimen

yang diberikan bentuk evaluasi tes formatif

pilihan ganda setelah mengontrol Intelligence

Qoutient (IQ) siswa. Temuan penelitian

mengungkapkan bahwa skor rerata siswa

yang diberikan perlakuan bentuk evaluasi tes

formatif essay lebih tinggi dari pada skor

rerata siswa yang diberikan perlakuan

bentuk evaluasi tes formatif pilihan ganda

setelah mengontrol Intelligence Qoutient (IQ)

siswa. Oleh sebab itu dapat diinterpretasikan

bahwa Intelligence Quotient (IQ) siswa dan

bentuk evaluasi tes formatif berpengaruh

terhadap hasil belajar IPA siswa. Hal ini

sesuai dengan pendapat Ratu Ilma8 yang

menyatakan bahwa Hasil belajar matematika

siswa dalam kelompok siswa yang diberikan

bentuk evaluasi tes formatif uraian lebih

tinggi dari pada kelompok siswa yang

diberikan bentuk evaluasi tes formatif

pilihan ganda, setelah mengontrol

intelegensi siswa. Hal ini disebabkan bentuk

evaluasi tes formatif essay lebih memerlukan

analisis sebelum menjawab sebuah soal atau

masalah yang diberikan. Apabila

dibandingkan dengan tes formatif pilihan

ganda yang membuka kesempatan siswa

untuk menebak jawaban. Hal ini mendorong

siswa untuk tidak leluasa menebak jawaban

seperti pada pilihan ganda dan memberikan

8 Putri, Ratu I.I., Op.cit.

tekanan pada siswa untuk benar-benar

melakukan analsis yangmendalam sebelum

menyelesaikan sebuah soal atau masalah.

Meskipun hasilnya lebih baik dibandingkan

pilihan ganda, tes essay lebih cenderung

mudah di rangkai bentuk evaluasinya dan

kisi-kisinya apabila dibandingkan dengan

pilihan ganda yang memerlukan analisis

mendalam dalam konstruksi soalnya.

Sehingga penggunaan bentuk evaluasi tes

formatif essay dapat dikatakan lebih baik

dari pada bentuk evaluasi tes formatif

pilihan ganda untuk mengembangkan

kemampuan siswa dalam menganalisis suatu

permasalahan (soal).

KESIMPULAN, IMPLIKASI,

DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan

hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar IPA siswa yang diberikan

tes formatif essay tidak berbeda dengan

hasil belajar IPA siswa yang diberikan

bentuk evaluasi tes formatif pilihan

ganda setelah mengontrol Intelligence

Qoutient (IQ) siswa (thit = 1,31 < ttab =

1,66). Hal ini berarti bahwa setelah

mengontrol Intelligence Qoutient (IQ) hasil

belajar IPA siswa yang di berikan bentuk

evaluasi tes formatif essay ternyata tidak

berbeda dengan hasil belajar IPA siswa

yang di berikan bentuk evaluasi tes

formatif pilihan ganda.

2. Hasil belajar IPA siswa yang diberikan

tes formatif isian singkat lebih tinggi

daripada hasil belajar IPA siswa yang

diberikan bentuk evaluasi tes formatif

pilihan ganda setelah mengontrol

Intelligence Qoutient (IQ) siswa ( nilai thit =

4,05 > ttab = 1,66). Hal ini berarti bahwa

setelah mengontrol Intelligence Qoutient

(IQ) hasil belajar IPA siswa yang

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah

29 Kadir dan Artaqiem Daydy : Pengontrolan IQ Pada Implementasi Bentuk Tes Formatif Essai, Isian Singkat,.... (19-30)

diberikan bentuk evaluasi tes formatif

isian singkat lebih tinggi jika

dibandingkan dengan hasil belajar IPA

siswa bentuk evaluasi tes formatif

pilihan ganda.

3. Hasil belajar IPA siswa yang diberikan

tes formatif essay lebih tinggi daripada

daripada hasil belajar IPA siswa yang

diberikan bentuk evaluasi tes formatif

pilihan ganda setelah mengontrol

Intelligence Qoutient (IQ) siswa (thit = 5,40

> ttab = 1,66). Hal ini berarti bahwa

setelah mengontrol Intelligence Qoutient

(IQ) hasil belajar IPA siswa yang

diberikan bentuk evaluasi tes formatif

essay lebih tinggi jika dibandingkan

dengan hasil belajar IPA siswa bentuk

evaluasi tes formatif pilihan ganda.

Implikasi

Kesimpulan penelitian ini

memberikan implikasi secara teoretis bahwa

Bentuk evaluasi tes formatif Essay membuat

siswa lebih mengembangkan nalar dan

kemampuannya dalam menjelaskan jawaban.

Sedangkan pada soal tes formatif bentuk

pilihan ganda dan isian singkat memberikan

peluang kepada siswa untuk hanya

menjawab dari pilihan jawaban yang ada

atau menebak dalam menjawab sebuah soal.

Meskipun tidak berarti bahwa tes

formatif essay tidak membuka peluang siswa

untuk menebak jawaban, tetapi lebih kecil

hal itu terjadi. Ksimpulan ini juga

memberikan satu konsep bahwa pada

dasarnya bentuk tes pilihan ganda dan isian

juga dapat mengembangkan analisis dan

sintesis mskipun secara sederhana.

Bentuk evaluasi tes formatif isian

singkat dan pilihan ganda memiliki karakter

yang sama dalam hal luasnya cakupan

materi yang ingin dicapai, sedangkan dalam

tes essay materinya cendrung sempit.

Konstruksi soal pilihan ganda dan

isian singkat mempunyai tingkat kesulitan

yang tinggi dan nilai objektifitas yang tinggi

pula apabila dibandingkan dengan tes

formatif essay yang cendrung lebih mudah

tetapi lebih besar unsur subyektifitasnya.

Pada tataran praktis dari kesimpulan

penelitian ini memberikan implikasi bahwa

tes formatif essay mempunyai pengaruh

yang signifikan dalam mempengaruhi hasil

belajar tanpa memperdulikan tingkat

intelektual yang dimiliki siswa apabila

dibandingkan dengan tes isian singkat dan

pilihan ganda. Sehingga guru sebaiknya lebih

sering mempergunakan tes essay dalam

formatif dan latihan kepada siswa dalam

menyelesaikan soal. Dengan tetap melihat

aspek keluasan materi dan tingkat kesulitan

materi ang diinginkan, sehingga kualitas tes

formatif essay, pilihan ganda dan isian

singkat dapat mengukur secara valid

kemampuan yang dicapai oleh seorang

siswa. Selain itu tes dari hasil penelitian

karena bentuk evaluasi tes formatif essay

lebih baik daripada bentuk evaluasi tes

formatif lain, sehingga dalam penerapannya

bentuk evaluasi tes formatif essay harus

diberikan kepada siswa untuk meningkatkan

kemampuannya menarasikan sebuah

permasalahan (soal) dan bagi guru diberikan

melalui pelatihan guru dan MGMP

dibiasakan untuk membuat bentuk evaluasi

tes formatif essay dengan beragam, sehingga

memperkaya guru dalam membuat dan

memodifikasi soal bagi siswanya.

Saran

Guru dapat lebih memperhatikan tes

formatif essay dalam tes yang dilakukan utuk

memberikan peluang kepada siswa dalam

berpikir kritis dan berpikir kreatif yang

menjadi unsur pemikiran tingkat tinggi

sehingga siswa tidak disuguhkan pada

masalah-masalah aau soal yang sifatnya

pengetahuan dan pemahaman saja tetapi

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46258/1/6. Pengontrolan...20 Jurnal Evaluasi Pe ndidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013 tingkat Sekolah Menengah

30 Jurnal Evaluasi Pendidikan, Tahun 4, No. 1, Maret 2013

lebih kearah anlisis, dan sintesis. Tetapi tetap

memperhatikan unsur objektifitas dalam

konstruksinya dan tetap memperhatikan

cakupan materi yang ingin diujikan. Karena

tes formatif bentuk pilihan ganda dan isian

singkat tetap dibutuhkan sebagai sebuah tes

terutma dalam segi keluasan materi dan

objektifitas soal.

Sekolah dapat memberikan kebijakan

untuk memperbanyak kesempatan

memberikan variasi tes, sehingga sebuah tes

tidak hanya pilihan ganda dan isian singkat,

tetapi juga tes bentuk essay. Dengan tetap

memperhatikan cakupan materi yang

diampuh dan yang akan diujikan dan

memperhatikan konstruksi soal dan kualitas

soal pada sisi validitas dan realbilitasnya.

Lembaga pendidikan dan pemegang

kebijakan harus memperhatikan pada proses

sebuah hasil belajar dan tidak hanya pada

hasil yang ingin dicapai. Dan dalam sebuah

proses pendidikan itu melibatkan tes yang

ingin mengkontrol tujuan-tujuan pendidikan

yang direncanakan sesuai dengan jalurnya.

Sehinga pembuatan tes itu harus dilakukan

dengan hati-hati dan bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA

Elliot, Stephen N. et.all, 2000, Educational Psychology : Effective Teaching, Effective Learning 3rd edition, Boston : Mc Graw-Hill Companies.

Fraenkel, Jack R and Norman E. Wallen, 1993, How to Design and Evaluate Research in Education, New York : Mc Graw Hill Inc.

Gage, N.L, et all, 1992, Educational Psichology (5th edition), Toronto : Houghtoun Mifflin Company.

Kadir, 2010, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (Dilengkapi dengan output program SPSS), Jakarta : Rosemata Sampurna.

Novrida, Lizza, 2010, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Bentuk Tes Formatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Dengan Mengpntrol Intelegensi Siswa, Jakarta : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 16, Edisi Khusus III, Oktober 2010.

Ormrod, Jeabbe Ellis, 2008, Educational Psychology Eveloping Learn, terjemah : Wahyu Idianti, dkk, Jakarta : Erlangga.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2011 Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik Dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah Dan Ujian Nasional Pasal 18 ayat (h)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 6 ayat (1).

Priyatno, Dwi, 2010, Paham Analisa Statistika Data dengan SPSS, Yogyakarta : MediaKom.

Putri, Ratu I.I., 2010, Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Bentuk Tes Formatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Dengan Mengpntrol Intelegensi Siswa SD di Palembang, Disertasi, Jakarta : Program Pascasarjana UNJ Jurusan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan.

Sudjana, Nana, 2005, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sujana, 2005, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito.

Supardi, 2008, Pengaruh Bentuk Tes Formatif dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Matematika, Jakarta : Jurnal Ilmiah Faktor Exacta, Vol. 1 No. 2 September 2008.

Suryabrata, Sumadi, 2006, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Yusuf, Syamsu, 2005, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, Bandung.