- 15berkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/leg_1-20190801-092123-7341.p… · : panitia kerja...

21
BELUM DIKOREKSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA CAT AT Ai."i RAP A'r RAPAT PANITIA -KEHJA RUU TENTANG PROTOKOL Tahun Sidai.vig Masa Persidangan Rapat Ke - Jenis Rapat Deng an Sifat Rapat Hari, Tanggal Waktu Temp at Ketua Rapat Sekretaris '. Acara 1 : 1986-1987 Ke-IV : 14 Rapat FA.NJA ke- 5 Pemerintah Tert\,ltup Kami$, 16 Juli 1987 09.00 WIB : WACA.i."iASABH..A. II Gedung DPR-RI 'Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta : H. A. Purwosasmi : Noer Fata : Pernba..11asan Ru1J tentang Protokol : Panitia Kerja Pft.NSUS DPR-RI - 15 dari 17 orang Anggota Tetap; 7 dari 7 orang Anggota Pengganti. Pemerintah cq Ka BJ\K.N (A.E.Manihuruk ) beserta Staf. bt{GGOT A_MAE_: le. Warsi to Puspoyo, SH 2o Damciwar, SH 3. HoA• Furwosasmito 4Q Drs. H.B. Tamam Achda Ma.niur Pasaribu, SH 6(] Mos. Situmorang, SH 7 o Drs., Aloysius Aloy 8. Soedarwo PS 9. Drs. Yuwono Asparin 10. Pro!. Soehardjo SS,SH 11. Dra. Ny.Endang Dwiasmara fl.nggraheni 12. Soetomo HR, SH 13. H. Ridwan Saidi 14. H. H. Murtadho Makmur 15. Saleh P.NGGOTA PENGGANTI /;. e .._ I ! 1;

Upload: others

Post on 17-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BELUM DIKOREKSI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

CAT AT Ai."i RAP A'r RAPAT PANITIA -KEHJA PfiJ~SUS RUU TENTANG PROTOKOL

Tahun Sidai.vig Masa Persidangan Rapat Ke -

Jenis Rapat Deng an Sifat Rapat Hari, Tanggal Waktu Temp at

Ketua Rapat Sekretaris '.

Acara 1

: 1986-1987 Ke-IV

: 14 Rapat FA.NJA ke- 5 Pemerintah Tert\,ltup

Kami$, 16 Juli 1987 09.00 WIB

: WACA.i."iASABH..A. II Gedung DPR-RI 'Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta

: H. A. Purwosasmi to~

: ~s. Noer Fata : Pernba..11asan Ru1J tentang Protokol

: Panitia Kerja Pft.NSUS DPR-RI - 15 dari 17 orang Anggota Tetap;

7 dari 7 orang Anggota Pengganti.

Pemerintah cq Ka BJ\K.N (A.E.Manihuruk )

beserta Staf.

bt{GGOT A_MAE_:

le. Warsi to Puspoyo, SH

2o Damciwar, SH 3. HoA• Furwosasmito 4Q Drs. H.B. Tamam Achda

5~ Ma.niur Pasaribu, SH 6(] Mos. Situmorang, SH 7 o Drs., Aloysius Aloy

8. Drs~H.Ima.~ Soedarwo PS 9. Drs. Yuwono Asparin

10. Pro!. Soehardjo SS,SH 11. Dra. Ny.Endang Dwiasmara

fl.nggraheni Abiman)~l

12. Soetomo HR, SH 13. Drs~ H. Ridwan Saidi 14. H. H. Murtadho Makmur 15. Tg~. H~M. Saleh

P.NGGOTA PENGGANTI

/;.

• e .._ I

! 1;

- 2 -

ANGGOTA PEN(}GANTI :

1. Dra Ny. Roekmini K.A.S.

2. A. Latif, SH

3. Drs. I Wayan Dhana

4. Ir. Soeradji

5. Adipranoto

6. Abdul Hay Djajamenggala

7. Asri Tjikman

PEMERI1\1T AH :

1. A.E~ Manihuruk \

2. A. Hamid S"A \

3. Soebagyo

4. Alex Rumamby

s. Kuntoro

6. Rub bani R.

1. Is Rachmat

8. Muhammad Hatta

9. Su di rm an

10. Lam bock

11. Ny. Maria Farida Indrati

Ka BAKN

Waseska.b

Ses Menpan

Dirjen Prot.& Kons. Deplu

Staf .A.hli Menpan

Staf Menpan

Sesditjen Prot. Kons.Deplnu

Dirt As Prot. Deplu

Staf Set. Kab.

Staf Menpan

Staf Menpan

\

- 3 -

KETCA RAPAT; ·H;A~ 'POERWCEA§_iViI!O

Dengan mengucapkan Assalamu'alaikum warokbrnatullahi wabarokatuh maka ra-;.;..· - - .. -- .... ~-........ ... ...

pat dibuka pada pukul 09025 WIB dan dijelaskan bahwa rapat hari ini ada..;.

lab. rrerupakan rapat lanjutan Panitia Kerja untuk menyelesaikan materi...;.ma

teri berikutnya.

Sebelum melanjutkan pembab.asan materi, terlebih dahulu disampaikan bahwa

dalam rapat Panitia Khustis sudah ada kesepakatan yang didasarkan kepada

rencru;ia jadwal DPR, dimana dalam jadwal acara persidangan II diacarakan . j

tangg;al 20 wtuk ketiga te:npat, tetapi. sekarang muncul jadwal rencana a-. -

cara yangakan datan~ dimana didalamnyamasih di~tumkan acara-acara un

tuk Panitia ~usus RUU. Atas dasar pengertian ini maka dengan sendirinya

jadwal acara yan.g _direncanakan oleh .DPR tanggal 20 untuk Penbicaraan

Tingkat IV RUU mengalami. perubahan. \

Kalau melihati. rencana acara yang akan datang ~ sampai tanggal 1 Sep -

tanber 1987 melakukan rapat-rapat Panitia Kerja, kanudian.tanggal 2 Sep- . . -

• tanber 1987 laporan Panitia Kerja kepada Panitia Khusus, tanggal 8 Sep-

tanber 1987 Paripurna DPR untuk · melaksanakan pembicaraan tingkat IV yai-- I_ - ' -

tu Keputus~ RUU Protokol. \ .. .

Dikaitkan d~ngan jadwal acara rapat-rapat Panitia Kerja yang sudah dise-

pakati _dari pa.ii· sampai sore kecuali hari Sabtu, maka dengan adanya peru

baban tersebut climinta·kesepa.katan :

1. P..pakah akan tetap menggunakan ja~al yang dahulu, karena hari kerja

peinbahasan ROO ada 21 hari sedangkan materi tinggal l5 dari 21 materi

atau akan diadakan rapat pad.a pagi hari.saja meskipun tidak ditutup

kemungkinan diadakan rapat siang apabila nasalabnya manbutuhkan waktu

lama.

2. Masalah kerja Tim Kecil, dimana materi sudah siap yaitu Judul, Konsi~

deran IvEnirnbang, Mengingat dan Penj elasan Thrum apakah bisa disediakan ·

waktu selama 5 hari dan hasilnya akan d.itampung dalam Tim Perurnus da­

lain u:enyusµn RUU yang kongkri t.

Apakah ada tanggapan ? •

:FKP; PROF.· -SCEHARDJO 'SS," 'SH ..

Rupa-:rupanya penlikiran ·yang disampaikan · sangat bijaksana, dan meskipun

Tim Kecil ini pekerjaannya kecil tetapi biarkan saja untuk mengikuti Pa~ . i

ni tia Kerja dan untuk pimpinannya sudah ad.a. Nanti toh Tim Kecil dengan

Tim Perumus akan ketemu lagi guna mensinkronkan ma.salah.

Mengenai waktu rapat kalau bisa pada siang bari tidak usah rapat.

~l, - . ~· ~ .. • .... ~- ...

/1 1

\

- 4 -

Bukan karena waktu pembahasan bertainbah panjang,. tetapi UJ:?.tUk mencapai s~

sana yang segar maka rapat pada siang hari. kalau bisa tidak usah.

Mengenai tugas Tim Kecil, Tim Pe~ kiranya nanti saja diberi jatah wak­

tu 5 bari, karena hasil Tim Kecil pasti akan disampaikan kepada.Tim Peru -

mus, sehingga Tim Perumus merupakan keseluruhan dari_has~l Paniti~ Kerja yang akan dipertanukan.

Anggota Tim Kecil dan·Tim PerlnnuS diberi kebebasan untuk hadir dalam rapat

Panitia Kerja sebingga hasi~nya bisa manpercepat pertanuan-pertemuan dalam

rumusan.

· "FPPP; ·oos; H; ~RIDWAN -SAIDI

Tidak berbeda.dengan fraksi yang terdrululu, sebaiknya sidang pada siang ha

ri tidak usah diadakan. Sedang, mengen~i Tim Kecil clan Tim Perumus bekerja

pada 5 hari _terakhir.

· "FABRI ,· ·M:S .- \,SITUMCRANG-; 'SH I f

Apa yang telah dijelaskan oleh Pimpinan sidang sebetulnya sud.ah termasuk

pani ki ran Fraksi ABRI.

Mengenai pengguiraan v;aktu rasanya seper~i apa. yang telah diuraikan oleh Ke

tua sidang, sedang mengenai · Tim Perumus dan Tim Kecil naka sebaiknya ki ta

sama-sarra saja, tetapi· satu minggu sebelum tanggal .1 sudah manisahkan diri

agar ~reka bisa mermruskan rencana final draftnya dan tentrmya sebelum · / 11

tanggal 1 Septaiiber 1987 kita aban rapat Panitia Kerja, sekalian penyele -

saian secara ttmtas.

Kelibatannya yang menentukan adalah Panitia Kerja yang telah diberikan we-

wen.ang penuh_oleh Panitia Khusus, o~eh karena itu maka hendaknya berhati...:.

hati dalam pembahasan.

Dalam jadwal dikatakan bahwa sanpai tanggal 2 adalah ·rapat Panitia Khusus,

maka sebelmn tanggal tersebu:t diha.rap sudah ada rapat Panitia Kerja (tang­

gal 30 Agustus) clan tanggal 1 Septa:nber pengetikan hasil Panitia Kerja~ ·

. "KETUA "BA.PAT

Pada prinsipnya semua fraksi sudab. setuju, d.an selanjutnya dipersilahkan

kepada Wakil Pemerintah.

· ·wAKIL "PEMERINTAH; ·A;E,: "MANIHURUK

Panerintah sudah siap untuk rapat pagi dan siang hari, tetapi karena selu

ruh fraksi telah.sependapat bahwa waktunya tetap tetapi dalam prakteknya

rapat sampai jam .13.00, maka rmtuk Panerintah setuju saja .dengan catatan

kalau dalam keadaan mendesak sekali ba:ru diadakan sore hari.

· ·:w1ellgenai ........... ..

/1 1

\.

- 5 -

Mengenai Tim Kecil dan Tim Perumus bagi Pemerintah sependapat saja dengan

fraksi-fraksi.

KETUA RAPAT

Kita mulai saat ini melaksanakan rapat-rapat pad.a pagi hari sampai pukul

13.00 atau 14.00, tetapi kalau sangat penting maka baru sore hari diadakan

sidang. . .

Mengenai Tim Kecil dan. Tim Perumus ki ta beri waktu yang longgar, tetapi da

lam sidang ini masih diikutkan dengan Panitia Kerja, sedang pada masa si -

dang yang akan.datang baru diadakan panisahan. Dengari demikian kita telah

rrenyepakati perubahan waktu rapat-rapat maupun pelaksanaan Tim Kecil •

. \ ( palu sidang diketok )

Kalau tidak salah dalam inventarisasi singka:t hasil pemb~an Panitia'Khu

sus sudah sampai butir 6 dan sekarang· kita akan manbahas butir 7 yal.tu Pa:...

sal 2 ayat (1) yang oleh Panitia Khusus dise~ kepada Panitia Kerja de

ngan marperhatikan usul dari Fraksi Karya dan Fraksi ABRI agir ayat terse­

but dihapus\ tetapi Pemerintah dengan Fraksi Persatu.an dan Fraksi PDI me -' I : . .

nya.rankan ~yanpurnaan rumusan saja, sehingga rnasih ada dua pendapa t.

Apakah sekarang dibuka kesanpatan dahulu kemudian dilanjutkan lobby ?.

Kare~a yang mengusulkan· adalah· Fraksi Karya dan Fraksi ABRI maka kepada ·ke

dua fraksi dipersilahkan dahulu untuk menganuka.kan pendapatnya kemudian·ba

ru di tanggapi •.

Dipersilahkan kepada Fraksi Karya untuk menyampaikan pendapatnya atas usul I 1i

Pasal 2 ayat (1).

FKP, DRS. XUWCNO . ASP ARIN

Mengenai Pasal 2, Fraksi Karya manpunyai beberapa usul

Ayat (1) usulannya adalah sebaiknya dihapus, sebab kalau kita simak maka It ruang lingkup undang-undang ini meliputi kedudukan protokol bagi pejabat

negara clan pejabat pemerintah tertentu baik dalarn acara kenega.raan mauptm

acara resni lainnya~

Dalam ayat (1) ini F;r-aksi Karya menjumpai kata-kata kedudukan protokoL

Dalarn maii:>eri a1:ti pada istilah kedudukan protokol, maka Fraksi Karya · mE!!!_

baca kanbali keterangan Pemerintah tanggal 8 Juni 1987 y~g ~enerangkan

antara lain kedudukan protokol lebih mengacu · kepada masalah pengaturan t~·~

ta tempat, sedang lingkup pengaturan masalab protokol mencakup ruang lin,&

kup yang lebih luas.

Padahal yang telah kita setujui dalam·Panitia Kerja up.tuk pengertian pro­

tokol adalah sangat luas tidak hanya mengacu pada tata tanpat, akan teta­

pilebih dari itu antara lain tata upacara, tata pengho:rnatan dan sebaginya.

Oleh • • • • • • • • • a •

\

- 6 -

Oleh karena itu maka· ayat (1) sebetulnya mengandung pertentangan.dengan apa

yang dikemukakan dalam Pengertian Unum tentang protokol dan bertentangan·de

ngan apa yang dikemukakan oleh Pemerintah sendiri pad.a tahggal 8 Juni 1987.

Dalam pendapat Fraksi Karya manang dikemukakan bahwa Fraksi Karya menghen -

daki protokol dalam.arti luas, bukan sekedar meliputi kedudukan protokbl,

oleh karena itu ma.ka ayat (1) perlu dihapus.

Ayat (2), ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan bentuk acara kenegaraan

dan acara re~_lainnya serta pedanan penyusunan acara tata cara dan tata

upacara, penyelenggaraannya diatur dengan PeraturanPanerintah.

Kalan diteliti rnaka terdapat 2 bagian mengenai acara kenegaraan dan acara

resmi yai tu ten tang j enis. dan bentuk acara i tu dan kanudian pedoman penyu­

S1ID.an- acara •. Hal ini sesuai· dengan yang dikanukakan Fraksi Karya dalam Pe­

mandangan Un~ya yang mengatakan protokol adalah rangkaian peraturan yang

ketat mengenai_etik.et yang menggarnbarkan berituk dan·prosedur untuk pelba -

gai upacara serta fungsi sosial dalarn lingkllllgan Pemerintah, militer dan

diplcmatik.

~ngan derriikian maka Fraksi Karya menbedakan antara bentuk acara, jenis a-. I . .

cara dan pr?8edur un~uk melaksanakan acara-acara kenegaraan rnaupun a_cara resmi lainnya·.

\

Fraksi Karya_berpendapat bahwa karena Undang.:..Undang Protokol yang diidam -

kan Fraksi Ka:rya adalah Undang-Undang Protokol yang merupakan suatu induk

dari sanua jenis protoko].. di negara kita ini, dan oleh karena itu maka se-

bagai induk peraturan dipandang penting bahwa tentang jenis dan bentuk itu

ditetapkan dalam Batang 'Iubuh .. Unditng-Undang ini, baru nanti. tata cara penye · / '1

lenggaraan acara kenegaraan dan acara resni lainnya diserahkan kepada fi--

hak Pemerintah, apakahakan diatur ~am Peraturan Pemerintah atau perun -

dangan lain.

Berhubung.·dengan pendirian_ itU ~ Fraksi Karya sarr.q:Jai pad.a suatu kesim -

pulan Pasal 2 ayat (2) perlu dihapus akan tetapi sebagai gantinya Fraksi

Karya mengemukakan suatu Bab atau mungkin Pasal baru sebagaimana tertera

dalam materi yang disodorkan Fraksi Karya yaitu Bab II baru mengenai jenis

clan bentuk acara kenegaraan dan acara resmL

Oleh karena i tu rumusannya panj ang maka kiranya tidak usah dibaca, tetapi . .

intinya adalah bahwa didalam rumuSan yang diuSU;lkan diatur tentang jenis

dan bentuk acara kenegaraan·, acara resmi~ sedangkan mengenai prosedur pe-.

ngaturannya dan pelaksanaannya bisa dilaksanakan· dengan peraturan perun:...· . I

dan.g;an lain.

Dsmikian pendapat Fraksi Karya sehubungan dengan Pasal 2 ayat (1) dan (2).

KETUA.RAPAT

hleskipun panbahasan baru pada Pasal 2 ayat (1), tetapi Fraksi Karya telah

menganukakan usulannya Pasal 2 ayat (1) dan (2).

Selanjutnya dipersilahkan Fraksi ABRio

'FABRI,

It . 1

.... 7 -

FABRI; DRA.' 'NY~ 'ROEKMINI "KOESOEMO ASTIJTI "SOEDJrno

Fraksi ABRI tetap masih konsisten dengan paridangari~pandruigannya pad.a

Panitia Khusus yang lalu yaitu Pasal 2 ayat· (1) sudahtidak·diperltikan

lagi. Hal ini disebabkan kita sudab sepakat bersama·banwa pada Pasal ·~·

angka 1 cliterima sebagai satu pengertian yang digunakan dalam P.ancangan . -

lindang-Undang ini, oleh karena itu kalau dipersanpit_ seperti bµnyi Pasal

-~ ayat (1) maka akan mengaburka_n arti dari pada Pasal 1 angka 1.

~eh· karena itu Fraksi ABRI. sejak_ awal. melihat bahwa kebe~adaan Pasal ~

ayat (1) sudah tidak diperlukan lagi. . '

Jadi kesimpulannya Pasal 2 ayat. (1) sudah tidak diperlukari lagi dan di­

hapus. . I

KETUA'RAPAT ' '

Selanjutnya dipersilabkan kepada Fraksi Persatuan.

. ·wpp, e •• e ••••••

I

\

·'

·~

\

- s -

F-PPP ( DRS. H. RIDWAl~ SAIDI ) :

F-PPP berpendapat bahwa Pasal 2 Ayat (1) ini ·setelah kita mela­lui proses pembicaraan di Panja dan mencapai beberapa kesepakatan Pasal 2 Ayat (1) ini masih bisa kita selamatkan dengan membuat peru­musan. kembali yang mencerminkan unsur-unsur yang telah kita sepakati beberapa hari lalu. Namun tidak tertutup F-PPP wituk memahami usul F-KP dan F-ABRI sejauh telah kami mendengarkan tanggapan dari pihak Pemerintah.

'KETUA

Untuk selanjutnya kami lanjutkan saja F-PDI. F-PDI ( SOETOMO HR, SH ) : Dari Fraksi kami memang pada dasarnya tidak mencantumkan pengh~

. I

pusan Pasal ini butir 1', tetapi jelas perlu disempurnakan artinya k~ mi juga mema.hami apa yang dirasakan dan _dikehendaki.bail: oleh F-ABRI maupun F-KP jadi dalam hal menyelamatkan Pasal 2 bukan saja istilah·. menyelamatkan mrmang ini juga tepat untuk kami adanya yaitu ruang

lingkup UU ini meliputi Protokol tidak Kedudukan Protokol bagi Peja-1 •.

bat Negara d8:n ~ejabat Pemerintah dan Tokol Masyarakat baik dalam A-1 '

cara Kenegaraan maupun Acara Resmi lainnya. \

Inilah usul dari F-PDI supaya mendapat perhatian. KETUA : F-PDI Bl:1dah mengemukakan·pendapatnya atau dalam hal menanggapi

usul baik F-ABRI maupun F-KP bahkan dengan konsep rumusannya yaang nanti. tentu akan kita bahas· lebih lanjut, kami persilakan kepada Pe-

111

merintah • . PEMERINT.AH ( HAMID ATAMIMI, SH ) :

Sebagaimana dikemukakan didalam rapat-rapat Panja atau Pansus yang lalu, memang kedudukan Pasal ini dirasa masih panting oleh kar~ na memang sebagaimana dikatakan tempo hari ruang lingkup ini henda~1

menjelaskan sebetulnya Protokol ini hanya kita batasi kepada acara­acara tertentu saja. Sebab kalau batasan ini menjadi hilang.maka di khawatirkan menjadi terlalu luas sehingga acara-acara yang lain Aca­ra Kenegaraan dan Acara Resmi i tu akan mwigkin juga tercakup 'juga d_!. dalamnya. Dengan memahami redaksi yang mungkin telah terjadi h.al-hal yang tidak memuaskan na.mun kami mencoba bahwa ruang lingkup ini masih dirasakan pentingnya. Dengan mohon maaf kepada Bapak Pimpina.n kalau

I nan.ti kami akan menyinggung Ayat (2). semata-mata hanya ingin melihat bagaimana kaitan-kaitan permasalahan yang selama ini dibicarakan di­Panja ini dan di Lobby-lobby yang lalu hingga Pasal ini kami coba r_!!

muskan dengan tetap esensi yai.YJ.g tetap masih ada dan barang kali ~eka ligus akan bisa bermanfaat untuk hal-hal yang sela.ma ini belum bisa

tertampung. Bapak Pimpinan kami mohon diperkenanke.n untuk membacakan rumusan

sementara ini tentu harus disetujui oleh Ibu-ibu da..YJ. Bapak-bapak·se­mua, alangkah bailmya kalau memang rwnusan ini bisa rnencakup hal-hal

yang •• • • ••• • •

- ~ -

yang selnma ini masih haru.s dicarikan tempatnya umpamanya rumusan L~i akan berbunyi sebagai beriRnt : Pasal 2 .Ayat· (1) : Ruang lingkup Undang-undang ini meliputi (ini

tetap ki ta pertahankan) perkataan n Kedudukan •• kita hapuskan, maka bunyinya.

" Ruang lingkup Undang-u.n.dang ini meliputi Protokol bagi Peja­bat Negara (dannya kita coba kita tunda dibelakang), Pejaba~ Pemerintah dan (kami nierumuskannya tapi mohon maaf) Pemuka Masyarakat dala.m acara kenegaraan dan acara resmi "·

Jadi sebetulnya ruang lingk:up UU ini meliputi Protokol bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintah dan Pemuka Masyarakat i tu ·.didalam acara­acara kenegaraan dan acara. resmi ini. Dengan demikian sekaligu.s, ~·m.Q. hon maaf nenti,akan kita bicarakan lebih lanjut mana yang lebih baik Tokoh masyara~at atau Pemuka masyarakat itu saya kira bisa kita bi~ carakan lebih lanjut, dengan de~_kian~_ak_an kami coba ulangi membaca-····­nya : " Ruang. l.ingkup Undang-undang ini meliputi Protokol bagi Pej~

ba"t ~eg'ar~, Pejabat Pemerintah, dan ·Pemuka Masyarak:at dalam • I . . .

Acara K~negar~an dan Acara Resmi "• \ '

Sebe.tulnya kami mengusulkan lainnya tetapi kalau kata "Lainnya" .juga I

akan dihapuskan kami serahkan kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu. Dengan demikian maka Ruang lingkup UU ini menjadi jelas dia hanya terbatas pada Acara Kenegaraan dan Acara Resmi saja, kemudian ayat (2) ini akan banyak hal yang selama ini dibicarakan dan oleh F-KP di usulkan untuk dimasukan dala.m Pasal maka ayat ( 2) i tu sekali lagi mp_1 11

hon maaf meskipun ka~i belum sampai pada ayat (2) kami aka.n merum.us­kan.

Ayat (2) : " Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan bentuk Acara Kenegaraan dan Acara Resmi (Perkataan "lain­nya akan kami serahkan) serta pedoman tentang Ta~a Tempat, Tata Upacara, Tata Penghormatan dan-Penyu-sunan Acaranya diatur denga.n Peraturan Pemerintab.".

Dengan demikian maka ya.~g kemarin dipersoalkan mengenai usulan F-KP beberap ha; yang akan dicarikan tempatnya maka dengan demiki'an kita sudah menemukan sekaligus tempatnya disini. Saya ulangi ayat (2) ini meskipun nanti dibicarakan tapi kami coba rumuskan saja dahulu. Ayat (2) : Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan bentuk Acara

Kenegaraan dan Acara Resmi serta pedoman tentang Tata Tem pat, Tata Upacara, Tata Pernghormatan, dan Penyusunan .ac~ \ ranya diatur dengan Peraturan Pemerintah ".

Dengan demikian kami melihat bahwa esensi Pasal 2 ini masih tetap di rasakan panting dan demikian pula akan mencakup seluruh permasalahan yang selama ini masih harus dicarikan tempatnya dan dengan demikian maka hal-hal yang menyangkut masalah pasal-pasal berikut-nya menjadi lebih mudah dirumuskan karena bagian-bagian yang harus

~

dicarikan tempatnya karni merasa sudah bisa dicarikan tempatnya dida-

larn Pasal 2 Ayat (1) maupun Ayat (2) ini. K3TUA : . . . . .

- 10 -

KETUA : Wakil Pemerintah telah memberikan tanggapannya dan usul perubah

an justru usul/saranny~ dari pada apa yang tercantlim didalam RUU ya:ng pada dasarnya tidak jauh·berbeda dari F-PDI tadi yang juga memberikan ulasan tentang.Ayat 2 ini sebagai kejelasan dari pada Ayat {1)' nya itu, na..h untuk ini saya kira karena ini masih ada 2 pendapat barang kali untuk .kita bahas lebih mendalam disini ini mengalami kesulitan tentunya, dengan prosdur yang sudah baik kita lakukan apakah ini bi­sa kita jadikan materi saja untuk di lobby kan dap~t disetujui ?.

( Rapat : Setuju ) Jadi Ayat (1) nanti menjadi materi lobby, disini kami memang se

ngaja membahas satu ayat demi satu ayat tapi tidak berarti setelah disetujui lobby terus lobby mak~~d saya supaya lobbynya itu nanti l~ bih efektif jadi bisa·membawa masalah sekallgus didalam lobby.

Saya lanjutkan dengan Ayat (2) kail.au didalam DIM ini berarti no: . . •. .. ' . -

mer 8 Pasal 2 Aya,t (2) diserahkan ke Panja oleh Pansus dengan mempe_£ hatikan usul.F-KP, F-ABRI dan F-PDI agar ayat ini dipindahkan tetapi Pemerintah b~rpendap~t· bahwa Pi3,_s-~-~ 2_Ai~t (2) ini adalah merupakan penegasan atau ketegasan dari Pasal 2 Ayat (1f yang tadi juga baru

\

diungkapkan. Olah karena itu berarti juga ini rapat belum ada kesep!! katan yang perlu kita bahas dalam Panja ini, karena itu tadi dari F­KP audah furskot jadi saya terima sebagai ulasan yang dalam pembica­raan ini serta sudah kita dengar semua karena usul ini juga ada dari F-ABRI dan F-PDI jadi ·saya berikan kesempatan kepada F-PDI dahulu un

-11, tuk menyampaikan pandangannya terhadap Pasa~ 2 Ayat {2) d'ipersilakan.

F-PDI ( SOETOMO HR, SH.) : Mengenai Ayat (2)·Pasal 2 memang F-PDI dalam DIMnya itu'minta

dipindahkan, semula dengan pemikiran memang ini kurang klop begitu. Namuh setelah kita j·uga masuk dala.m Pansus dan Panja mengadakan dis­kusi yang panjang kemudian ad.a DIM ataupun usulan dari F-KP yang a&:. 1.

dah menyusun Pasal-pasal dimana didalam hal ayat (2) ini menenai pe­nyusunan Tata Cara, Tata Upacara dan sebagainya itu sudahdiwujudJran dalam bentuk: Pasal-pasal yang usulan F-KP menurut F~PDI kami ang~ap hal-hal yang bisa k;.ta masukan secara esensi yai tu. saya pikir bisa

. I . .

dimasukan didalam Pasal saja lebih dahulu. Adapun hal~hal lain'. yang

agak membutuhkan sesuatu penyelesaian lebih lanjut nanti kita serah­kan kepada P~merintah untuk mengatur dengan Peraturan Pemerinte.h, Sf?. al tempatnya nanti terserah sebab Peraturan Pemerintah itukan bisa saja tidak perlu di nomer 2 ini harus sudah mulai dengan PP, kalau toh kita mampu menyusun Pasal-pasal yang dikehendaki secara ekspli -sit didalam apa yang di tunjuk terutama didalam hal tadi oleh Wakil Pemerintah misalnya mengenai Tata Te~pat, Tata Upacara dan lain-lain­nya yang dalB.L~ hal ini menurut hemat kami sudah tercermin didalam usulan rekan kami tadi dari F-KP, dengan demikian menurut hemat kami kalau toh didalam hal kita menyusun. UU Protokol ini mampu melahirkan

pasal-pasal secara jelas apakah salahnya untu1c diangkat didalam ~asal pasal •••••••••••

\

- 11 -

pasal. Sedangkan nanti hal-hal yang agak rwnit p'elaksanaannya nan­ti kita serahkan kepada Pemerintah dengan Peraturan Pemerintah.

KETUA : F-PDI menegaskan lagi usul perubahannya dengan menanggapi.baik

juga usul Fraksi F-KP yang juga sudah menyampaikan tadi sel~jutnya dari F-ABRI.

F-ABRI ( NY. DRA. ROEKMINI K.A.S. ~ : Ayat (2) ini tidak bisa ~ilepaskan dari Ayat (1) walaupun demi~

kian. tidak berarti bahwa ini tidakharus bertempat 1 disini (Ketentuan Umum ) ini, kami bisa mengerti penjelasan Pemerintah karena sifatnya sudah bersifat mengatur, karena sifat mengatur yang berupa pendeleg~ sian wewenang maka F-ABRI kurang sependapat apabila ini ·'ditempatkan pada Ketentuan.Umum, oleh karena itu F-ABRI mengusulkan agar supaya

I - . . . . . . .

Ayat (2) ini dipindah menjadi Pasal .5 dibawah Bab, karena judulnya Judulnya Bab 2 itu kami usulkan untulc diubah yaitu Bab 2 tentang "tl• rutan Tata Tempat, Tata Upacara dan Ta~a Penghormat~" atau kita sing, kat "Urutan Tata Tempat, Upacara danPenghormatan" karena dibawah­nya itu meng~tur mengenai masalah ini yang nantinya bis~ saja diaturv me.lalui Peraturan Pemerintah, da.il justru karena ini dipindah Eian · .Ayat (1) sudah kit~ usulkan untuk dihapus oleh.karena F-ABRI mengusulkan agar supaya seluruh Ayat (2) ini ditiadakan. Saya kira ini sebenarnya t~dak jauh dari pada apa yang telah dikemu­kakan oleh Pemerintah kalau kami tidak salah menangkap pada waktu P~ sus, dimana" Pemerintah mengatakan -"Kita garap dahulu atau kita tanya- ·

, - I 11

kan dahulu perlukah ruang lingkup itu kalau ya begitu kata Pak Hamid · maka Ayat (2) ·ini harus tetap begitu, kalau tidak ya hapus". Jadi se­benarnya kalau Pemerintah Ayat ( 1) ini sudah sependapat untu~ tidak: perlu ada jadi sebenarnya Ayat (2) ini kalau F-ABRI tidak dihapus me-lainkan dipindahkan kebelakang karena bersifat mengatur.

KETUA : Walaupun disini khusus untuk Ayat (2) tidak ada, tetapi karena

dari F-PPP ada usul perubahanperlu ada penjelasan dalam penjelasan Pasal demi pasal barangkali juga bisa diungkapkan karena itu menyang­kut ayat (2) ini menyangkut Pasal 2 kami persilakan.

. .

F-PPP ( DRS. H. RIDWAN SAIDI ) : Pada dasarnya jalan pemikiran F-PPP, kalau sesuatu itu dapat kita

bikin terang sedikit didalam RUU baik batang tubuh maupuh penj~lasan mengapa kita harus langsung kepada PP, jadi latar belakang usul kami dalam DIM adalah itu dan kebetulan dalam proses pembicaraan kita se­lama ini titik-titik terang tentang Tata Tempat, Tata Upacara dan Ta­ta Penghormatan, F-KP mempunyai usul-usul. Jadi Pada pand~gan kami ada baiknya kita sebelum berbicara tentang Pasal 2 Ayat (2) ini tetap atau d:lpindah .kebelakang atau dihapus atau bagaimana, ada baiknya ki-

. ta berbicara l.ebih dahulu tentang usul-usul yang diajukan oleh F-KP

mungkin saja uaul-usul itu nantinya bertemu dan dapat mampu kita ru­muskan atau memang karena begitu longgarnya batasan dan begitu luas

batasan •••••

\

- 12 -.. "

batasan mungkin juga akhirnya kita kembali kepada rumus baru Pemerintah. sipa tahu. Jadi oleh karena itu pada pandangan kami ini memerlukan lob­by yang cukup mendalam.

KETUA : F-PPP sekaligus mengusulkan masalah ini nanti di Lobbyikan karena

memang banyak kait mengkait dengan usul-usul khususnya dari F-KP yang tisul-usul berikutnya itu, saya persilakan Wakil Pemerintah.

PEMERINTAH ( A.E. MANIHURUK ) : . / I

Mengenai Pasal 2 ini kalau menurut Pemerintah sebagaimana dinyata-kan tad!" saya·kalau ruang lingkup ini penting sekali tentang pengatura!! nya Ayat (2) ini nanti saya kira dapat kita bicarakan tempatnya itu di­mana. Tetapi kalau mengenai Ayat (1) itu saya kira sangat penting sehin! ga dengan demikian kalau sudah ditentukan umpamanya ruang lingkupnya itu adalah Acara Kenegaraan dan Acara Resmi di luar itu bukan Protokol ini kira-kira latar.belakangnya. jadi kurangya menurut UU ini sehingga baraJi&. kali nanti kalau ada making-making umpamanya ukurannya··adalah memakai A­cara Kenegaraaa apakah ini Acara Resmi, apa yang dimaksud oleh UU Acara Kenegaraaµ·kan\disini_sudah kita sepakati, apa yang dimaksud dengan Aca­ra Resmi sudah kita sepakati.

\

Kalau didalam rangka itu tentu Protokol tadi, kalau diluar !tu walaupun mirip~mirip begitu kegiatannya, mirip-mirip bisa saja bukan Protokol nah ini latar belakangnya dari Pemerintah.

KETUA : Wakil Pemerintah lebih memberikan arah nanti untuk materi lobby-ka-~

_ . I 11 r~n~ Ayat (2) ini sebetulnya juga ·kalau penegasan dari Pemerintah bahwa itu merupakan penegasan dari Ayat (1) berarti sumber utamanya adalah A­yat (1) dengan keterangan Pak Manihuruk yang dinyatakan bahwa ini memang sangat penting berarti membatasi yang tidak termasuk Acara Kenegaraan dan Acara Resmi berarti bukan Protokolpengertiannya demikian dan menu-

/, rut UU inL.. Jadi 1 tu Protokolnya orang lain bukan berdasarkan UU ini, 'ka 1 rena itu'saya ·kira justru dengan penjelasan Pak Manihuruk in! kalau kita bahas di sini akan ramai sekali, oleh karena itu kami sarankan juga ses~ ai dengan usul dari F-PPP ataukah barangkali mungkin lain masih ~da pen­dapat dahulu apakah ini di lobbykan saja mengenai pendapat Wakil Pemeri~·

tah in!. PEMERINTAH ( A.E. fliANIHURUK ). :

Pendapat dari Pemerintah karena bfasanya kalau kita bisa be~erja secara berdaya guna dan berhasil guna kan lebih bagus jadi saya kira s~ belum kita putuskan di lobby lebih efektif barang kali kalau kita bica- \ rakan dahulu Pasal 3 ini nanti kita sekali lobby.

KETUA : Usul dari Pemerintah kalau bisa dibahas lag! judul Pasal 3 dimana

Pasal 3 itu' dan masih ada judul dan sebagainya, tetapi ini ada usul saya persilakan Fraksi yang lain mungkin bisa menanggapi usul Pak Manihuruk ini atau kita lanjutkan dahulu membahas Bab 2 berarti masalah judul ke­mudian nanti menjadl mater! juga didalam lobby ini demikian maksudnya

in! dan •••••

- 13 -

"

ini dan maksudnya baik dan saya persilakan F-ABRI. F-ABRI ( M~S. SITUMORANG, SH ) : Untuk lebih berdaya guna dan berhasil guna dan mempunyai waktu Se£

ta jangan wira wiri nanti sebaiknya kita berikan lebih banyak bahan ke­pada lobby ini dan kaml setuju untuk dibicarakan lebih dahulu sebelum lobby mengenai Pasal 3 ini dalam arti termasuk Bab 2-nya serta Pasal 3 nya, 1, 2 dan 3 Ayat (3).

KETUA : F-ABRI telah menanggapi usul dari Pemerintah, silakan F-KP. F-KP ( DRS. YUWONO ASPARIN ) : F-KP sedikit menanggapi Pasal 2 Ayat (1) rumusan Pemerintah yang

terbaru itu sedikit saja, memang didalam rumusan Pemerintah yang terba­ru Pasal 2 Ayat (1) perkataan "Kedudukan" sudah dihapus kemudian ada unsur yang baru yang ditambahkan "Tokoh Masyarakat", setelah membaca 1 tu (Pasal2 Ayat · 1) fersi baru dari Pemerintah F-KP mengganggap bahwa . semua itu sudah dicakup dalam Pasal 1 butir 1, kalau Pasal 2 Ayat (1)

yang baru itu ~dalah penting karena menunjukkan ruang lingkup saya ki­ra ~sal 1 butlr-1 itu sudan menunjukkari ruang lirigkup artinya kalau kita baca DIM Protokol sebagai berikut :

"Protokol1adalah serangkaian aturan dalam Acara Kenegaraan atau

Acara Resmi yang· •••• dan sebagainya ". Jadi tidak ada Protokol .piluar Acara Kenegaraan atau Acara Resmi

menurut UU ini tidak ada, jadi Protokol adalah serangkaian aturan aa­lam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi jadi diluar itu bukan Protokol. ,.,

1

Jadi kalau ruanglingkup seperti rumusari Pemerintah yang baru itu ma-\ .

sih ov~r surplus (Kelebihan). Kemudian ada pengikat baru dari Pemerin tah "Tokoh Masyarakat" kita sudah sepakat didalam lobby dan Panja "To­koh masyarakat " itu diatur didalam Pasal 6 Versi F-ABRI itu nanti a­kan muncul disitu "Tokoh Masyarakat "sudah.kita setujui jadi kalau /; disini ada unsur baru mungkin untuk mengikat supaya disetujui ini me­nurut F-KP ini juga tidak perlu karena "Tokoh Masyara1tat" sudah dise­tujui untuk dirumuskan dan·nanti dimunculkan.dalam Pasal 6 versi F - . ABRI. Demikian mengenai tanggapan dari usul Pemerintah jadi tetap F­KP Pasal 2 Ayat (1) itu tidak ada gunanya, sudah dijangkau mengenai Protokol sudah jelas dalam Pasal 1 butir 1. Kemudian tadi ada usul mengenai kita membahas Pasal 3 saya hanya ingin mendapat penegasan dari Pimpinan F-KP itu sebagai ganti Pasal 2 Ayat (2) menginginkan adanya setelah Pasal 2 itu seluruhnya dihapus adanya pasal baru mengenai jenis dan bentuk Protokol dalam acara kenegaraan dan acara resmi, apakah lalu kita bicara Pasal 3 usui dari F-KP ini lalu hilang Pa.K ? Mohon penjelasan.

KETUA : Jadi Kalau tadi Pak Manihuruk sudah istilahnya mencolot mengusul­

kan Pasal 3 lalu yang satu itu, sedangkan karena ini DIMnya,ini terpa~ sa 2 ini dibaca yang satu yang satunya tidak dibaca. Ini rupanya yang punya tidak bisa lupa karena itu lalu ada usul Be.b baru yaitu bab 2

yang -------

\

I •

- 14 -·

yang usul F-KP jenis dan bentuk Acara Kenegaraan dan Acara Resmi, k:are• .,

na ini mengkait sebetulnya dengan Pasal 2 yang dalam usulnya itu diha­puskan kemudian dari F-KP mengusulkan adanya Bab 2 Jenis dan bentuk Acara Kenegaraan ~an Acara Resmi dimana disini diusulkan juga ada 3, 4 Pasal yang satu meliputi 4 butir, Pasal berikutnya meliputi 4 butir da ri Bab 2 ini mencakup 2 Pasal baik mengenai Acara Kenegaraan maupun satunya Acara Resmi, Jadi Pasal acara resmi.

Oleh karena itu •••••••

\

- 15 -

Oleh karena itu ini belum bisa menampung usul yang sementara

disepakati oleh Frci.ksi ABRI, karena FABRI juga sama dengan saya

karena tidak da.lam satu DIM jadi tidak terbaca, untuk ini sebelum

ki ta meningkat kepada yang la.in ki ta menyelesa.ikan ta.nggapan dari

FPDI maupun FPP yang belum nehanggapi usul Pak Manihuruk, kemudian ada.keterangan dari FKP.

Sa.ya persi1c.kan.

FRAKSI PDI ( SOETOMO HR, SH )

Menanggapi usul Pak Manihuruk sekaligus membe~ .. ikan koment2r terhadap apa yc.ng dikemukakan N\:P.

Pe:iima mengenai pasal 2 butir (1) sebagaimana FPDI juga mengatckan

itu masih cukup pantas dan relefan untuk dijadikan pasal. Da.n menu­

rut Sftya apa· kami kemukakan yang kemudia.n hampir samg denga..n rumus­

a.n Pemerintah. Itu sesungguhnya tida.k menut:J.p kemu.n2kinc:.n untuk mem-­

bica.rakan lebih lanjut a.pa yang diusulkan rekan FKF yang pada da.f­

tar yang bartl. YaI?-g memang atas permintaan FPDI disusun dengan susah

payah, karena i tu dB..12.m hal? ini PDI mendukung, k1lau toh nan ti 1-1 .

kan melompq.t pasal masalah yang diajukan oleh rekan FKP kita b?has

lebih dulu.· INI kami dulnmg, ini yang k:1 ta bic2rakan, b~ru urutan

ta.ta tempat itu nanti.

KETUA :

Jadi pada dasarnya. P?_k tomo menanggapi usul P?k M~nihuruk tidP~'·

menolak, tetapi prio-ritasnya, karena rnasa.la.h baru usu1 d;:i_T•i FKP hen-·'

daknya ini dahulu dibic2_rakan, a .. pa.kah itu nanti menje,di materi lo -

bby baru sesudah itu membicarakan lagi kire-kir:::· lobbyny?.. ini ?k2n

masih kelebih2n w2.ktu ya ditamba.hi lagi.

Kami persilakan FPP. /t

F::bLl..KSI P~"i.§ATU~~N ~E1{l~Al.JGUN.~N ( RIDWAN SAIDI ) :

FPP bisa men3.mpung usul Pak Manihurul~ mengenai pe:qomor2_n pasal

nanti bisa kita pikirkan dengan memikirkan hal-hal yang terkait

yang diajukan oleh FKP, tetapi di dalam runtun pembicara:::-n kita

p-egangan ki ta aialah RUU yang dia jukan P emerin tah ini. J" ~di n~m ti

penomoran pasal tid~k ha:.""us 3 mungkin jadi pasal bera.pa i tu tergan­

tung pembicaraan d2.lam lobby, Kedua sedikit komentar yang dir:juke.n

oleh Pak Yuwono b?..hwa meng:enai pemuka masyarc.kat ata.u tokoh m~svqra.-• M \

kat kita telah- sepak2.t tela.h dicukupka.n denga.n usul FABJ.I, s?ya ki-

r::i tidal~ begitu duduknya. Usul F.ABRI tetap, n2Jnvn keduduk2.n usul itu

pengatur~m mengenB_i tokoh masyarakat akan diatur lebih l~mjut itn

duduknya berbeda posisi term tokoh me.syarak~ t disi tu berbeda. dengP-n

posisi terL'.l toko?i fil?._sys.ra.ka.t didP..lam ruang lingkup •

. Jv.stru ...

- 16 -

J"ustru adanya istilahterm di dalam tokoh masyar2.kat dalam

ruang lingl~up menjadi ca..ntelan pasal-pasal be: ... ikutnya terma.suk

pasal dalam rumus baru yang akan ki ta bRhas n~nti denvm b~yang­

bayang dari FABRI.

KE'.Il.UA :

Terima kasih FPE yang menerima usul P2,k Manihuruk, k?'-l2u

mau memindahkan pasal ya nanti dibicarakan di de,lam lobby pasalnya

dimana tempa tnya , tapi juga mengenai tokoh rn.asyaraka t dalam -r~Hmg lingkup disini dinyatskan perlu walaupun sud21i ada. usul d8ri

FABRI yang nanti akan mengkhususkan masalah tokoh masya.r~knt ter­

tentu di dalam pasal tersendiri, tapi. §~Ya be.lum mendsmgPr d2ri FPP

mengenai Bab baru dari FKP, walaupnn belieu menyatakan berdasarkan

RUU, tapi karena RUU itu sudah di DIM kan jadi harus te1~paksa. ber­

d2sarkan DIM. Untu.k ini saya minta tanggapannya dulu.

PEM8EUNTAH ( MANIHURTTlC ) :

P.eme;r-intah ii-igin memberikan penj elasan sediki t lagi terh2dap - I

kawan saya dari FKP •

. Memang dari,selama j_ni pengala!l12n kita berbicara di IlPR ini

nampaknya · ada kadang..;.kadang perbedaan 2~kademis dengan pandf1ngan

politis. Kalau pandangan akademis itu biasanya mema.ng sangat baik

teratur, jadi kita lihat, karena memang akademis sa.n.zat tepat, ti­dak bis a 1 ebih, tidak bisa kure_ng. 01 eh karen i tu a.da orp,ng me r .. u -

muskan begimi karena term i tu kan- ilmu, il!Ilt!- ini ade.lah h?.sil pe -11

1

nelitian atau renungka.n, bersesuatu masale.h yang diteliti atau y~mg

d~renungkan, yang menerangkan fakta sebab dan akibat, sehingga. de­mikian merupakai1 rangkuman yang bulat tid~k bisa salah~

Kalau ditinjau dari sudut itu meme.ng apa yang dikemukaka.n oleh

FKP itu betul, karena ~udah rnasuk di atas. Tetapi di d-=-18.m p1~2ktek .r

a.d::l kalanya pe::'lu penegasan, walaupun kurang pe-clu barengk2,li di­

tinjau dari ilmu pengetahuan. Contohnya, S8,ya k5ra kam'.:·rnya. di sini

di Komisi II dulu pada tahun 1974, kita di sini bergelim2ng membi­

carakan UU Pokok Kepegavraian, saya membantu P8 .k Marlin. K~12.u di -

tinjau dari ilmu pengetahuan ada faktor omong kosong di situ di -

dalam UU lfo 8 tahun 1974, karena di sebut begini; p.embinaR.n Kepega­

waian tidak boleh bertentangan dengan pasa1 27 da.n 28 UUD45 apa ar-- !

tinya itu? Tanpa disebutkan itu, karena UUD itu adalah.~auh lebih

tinggi, karena UU ini adalah UU organisasi (?) suda.h t~n~ti7berten \

tangan, kale.u bertentangan batal saja dia.

Tetapi ka~ena ada y:::mg lliCTl dic2.pFli i tu disetujui, nrh ki-r-a-ki­ra begini, jadi m.ungkin ini diur2-ik2.n jel2.S tetapi d.irasak2,n lebih

jel::ts lagi, k2clau menu.rut kita..

J"e_di nanti dit:~myakan apa perl-J.DY<. ini, karena lobby s8yr-i r2s~ le­

bih le1 uas2 berbieri,ra be.ik n::inti say2, j eJ_ 2 sk2.Tl di lobby i t1.

• • •

- 17 -i

Dari kalau pendapat Pemerintah sampai seka.r2ng justru da1a.m

rangka usaha kita untuk menata, sesua.i y::ing diusuJk2n oleh FKP

diharapka.n ini adalah menjadi segala induk, menff~ut kita. penegas­

an itu perlu supaya menjadi belle-ver YRng tida.k perlu.

KETUA. :

J"adi mengenai Be,b II baru bagaimana P~k Ma.nihuruk? Bpb II

baru ini ki ta bekalkan tmtuk materi lobby artinya S8k2':·~ng dhida­

kan pembahasan ?

PE:t-mRINTAH ( ~-NIHlL1UK )

Kalau usul kita begitu, tetapi ka.lau dira.sak:::in berat ya •••

Saya sebenarnya ::!ondong seperti ya_ng dikernukake.kan FPP ta.di, ini

ki ta bicarakan, kalau ada nan ti usul-usul di DIM y~n~: meny2.ngkut

di situ ya sekaligus kita bicarakan.

Ten tang urnpamanya pasal-pasal Pemerinta.h juga tid2:k meny2 ta.kan

bahwa ini harus pasal 3, tidak. Bergantung nanti pads materi,

mungkln barangkali ada pergeseran pasal-pasal itu kit8 sera.hka.n

na.nti pada Timus. Supaya sistimatik pei--und2ng-und~ngRn d~pa.t le­

bih dip~rtq.nggung j a'»vabl(an.

KETUA :

Saya persila.kan FABRI.

FR.AKSI AB]I ( MS. SITUMORANG, SH ) :

Sebena:-nya sudah, ta.pi denga.n pe:::. .. kemba.ng~n ter2.khir ini

kura.ng mcrntap kiranya kalau AKlI tid8k bicara. K~rena. pc:u3r:l 2 yang

dibicarakan ta.di ayat (2) di sena itu tid8k hanya jenis tgta ~e.rP .

. semua .tata ini, usul ABRI mengensi Tata.-tPta ini u..ritu}: dibikin

pas2l-pas2.l tertentu ds.n di de..lam bab tertentu ini jug8 2d.?. kait

an_nya dengan pasal 2 ini, kalau memang begitu.

Karena tat2..-tata itu kita usulk2.n pasBl-pa.sel te2sendiri, l, jadi tidBJ;i hanya jenis-jenis saja, 2.pakah ini bisa ditPnggapi, di­

terima apa tidak, a tau hanya FKP punya bisa di terima. a tau FAHqr

tidak.

Memang apa yang dikemuk2.kan Fraksi ABRI ini walaupun dalam

urutan DII..,inya memang kenru.dian. menjadi urutan yang ters::mgkut

a tau y~ng beriku tnyc.., sed2.ngkan apa y~ng dikemu_kpka.n FABqI 1

ini

permasal::thannya memang ssma dengan pasal 2 aya t ( 2) , h2nys urut- \

annya dicrintu:mkan di belp_kang. Mpka dari itu s~y2. mint~ pend2p2.t

untuk apakah ha.l ini ki ta bicarakan sekar2ng di s_ini untuk ill? teri

lobby ataukah nFtnti biar dibic2.rakan tersendiri apa y;--ng diusuJ­

kan FKBRI ber2da di bel::1kang walaupun m_g_sal ?.hnyg di 8.Y~t ( ::>)

Nah ini makin ruwet l~gi, unt11k bisa ki ta meng2mbil kesimpul2,n

apa ma. ter·i ini.

- 18 -

Karena i tu tadi terus terang 1sa~'1"::. meliha t akan hcnya keru­

wetpn ini. Saya memang mengup2_yakan pasal 2 saja ki ta sudc.h te.ng-.

gapi, sesudah itu k:"ta lobbykc_n, karena inipun_juga b~rangkali

masih makan ·waktu, sehingga usul pasal 3 n2.nti ki ta bertahBp, ka­

rena waktunya juga masih panjanglah, jadi tidek perlu tergesa.

Ini bagaimana begitu saja dulu?

Dapat disepakati b2rangkali pasal 2 ay8t (1) dan (2) sekgrang

dija,dikan rnateri untuk kelobbykali ini?

FRAKSI ABB.I :

Sebelum di ketok, dengan s egala akib2"t-akiba t daripada p2.s2"l 2 ini apa perlu itu kita biear2.kan ?

KETUA :

Saya k:: ra. nan ti ka.lau kesempc.. tan i tu ada ••••••

(Rekaman terputus )

( Ra.pat di tunda untulc lobby pukul 10. ~5 - 12lf-5 ) •

Rupany~ lobby sudah mengakhiri tugasnya dan sudah si~p semua

olel'.i.kare.na i tu Rapat Panja kami teruskan. Sed2ng acara ut2ma ten­

tunya kita ·mendengarkan hasil daripada lobby. Untuk ini ke.mi per­sile~kan kepada pelapor dari Panja yang di tugaskan. \ ~---Kami persilakan.

FRft.KSI AB~lI ( M.S. SITlJTIOl.AHG, SH) :

Saudara Pimpinan, sesuai deng2n penegas2n &ri p?cla. tugas Y<mg

diberikan oleh P2 nja tadi kepada lobby, maka. yc..ng diJ obbykpn i tu

pasa.1 2 ayat (1) dan pasal 2 ay2.t (2), memc:mg secPr2. p2.nj~ng le -

bar tadi dibicarakan, tapi bany2k kerna.juan-kem2juan y2ng dic~pai

terlebih2 toleransi daripada Fraksi Karya ya-n.0a sa.nga t menonjol ,

'.' mengenai usul2 FKP yang b2nycJ~ disini dcipat disimpulk2_n untuk da-

pat dirumuskan bersama, tanpa ~enbicare.kan bab· den pasal.

Demikian juga Fraksi AK=tI disamping i tu FPP dan PDI tanpa mengure.ngi

toleransi daripada pihak Pemerintah.

Maka seb2.gai kesimpulan2 yang dipe1:-.oleh yc::.ng d2.pat kc:mi lapor­

kan adala.h b2.hwa }lasal 2 ayat (1) .telah kita bic2r2kan sec?r~. men­

d2.1am da.n . kesimpula.nily_a dalah dienda.pk2n d eng2.n bah~n-b2.hPn y2ng sudah rna.suk dari tiap-tia~p Fr::i.ksi.

Sed2~ngkan pasal 2 e..yat (2) jadi kesimpulan ay2.t 2 pas212 ini. \

dapa t dibentuk sua tu perumus a tc_u team per1_rnms y2.ng terdiri 1 de.-

ri FKP yaitu Pak Yuwono, P?k Imam, P2.k Aloy d~m 1 dc:.ri Fraksi ABRI

y2.i tu Pak R. Pasc:ribu dc_n kemudian dari Pemerint2_h sc. tu or2.ng.

deng2_n sendirinya nci~nti tem2.n-ten12n yc:mg 1:: in 2k2n jug2 tnrut ser­

ta d~Ti jauh.rmember ika.n restu.

B':ip2k •••.•

I I~

- 19 -

B2.pak Pimpin2.n ad2_pun nanti 'y2.ng dibic2r2.kan nf:nti <.>dalah

mase.lah-masa.lah j enis d2n bentuk acara kenegar~an d~m a.~arr.i_ res­

mi, kemudian tata-te..ta yang tiga itu akan dirumuskan sesu2.i de­

ngan apa yang telah dibic?r~ken kemB.rin juga sebP.gr:d keJ Bnjut;::m

d 9 ripada yang sekarang d2.n y?ng 2k0n dibentuk discina 2.dslcih di­

dala.m pasal-pasal, satu kebijaksanaan pokok yang mengarabka.n Pe­

merintah tente.ng pengertian-pengertian at2u tent":lng isi d2ri p2.­

da jenis dan bentuk d<:m tata-tata yc.ng lain.

Kemudian n?.nti ak2.n dli~a.itk2.n pula eyat be: .. ikutnya y~itu

tentang pendeleg~sian wewena.ng kepada pemerint2_h untuk meng~tff: ..

lebih lanjut dalam Pera tur2.n Pemerinta.h. Pasa.1-pa.s?J ini nenti

akan tid8k diberikan pasplnya dan tidc:.k disebut b~·bnya, 2ken te­

tapi akan d_iatu::. ... kemudian deng?_n permusyawaratan muf,..,kat bersa.ma ·

dimana letaknya dan di pasa.l berapa dia berada.

J"acU ada satu hal yang lain yang disarankan Team Jobby P2nja

karena masalah-masalah ini ki ta lihat nampaknya sepele p2d2. hal

setelah mendalam kita pikirkan ini memang sangat mend2_lam dan

meluas. "OJeh sebeb itu kepada Team lobby ya.ng ak2_n me~umusk2n

ini supaya. diberikan waktu 2 hari yai tu ha.ri Jum' at den h2-ri

Sabtu tanpa mengurangj_ dar-ipada y::mg lPin-J ?in t.u~:-'ut serta, t2-

pi yang dit\.mjuk t-:-di yang intinya mei--unmsk2rn~ya. J"ika ini dinnmgkinkan akhirnya kami serahke.n kep2d2 Pimpi­

nan untuk menentukan Panja ini.

Dus tegasnya hari J"uma t dan hari Sabtu akan dipergurn~kan Te~m 11;

Perumus untuk merunmskan. Kenrudian ha:ri Senin 2J{2.n dil~po:::--k?n

kepada lobby dan setela.h di lobbykan sebagai fin2_1 lobby d:=m ke­

mudian akan dilaporkan kepada Panja,.

Demikian secara singk2t kami laporken aspirasi y~ng timbu.,

dan saran-2 yang timbul di dalam J obby tadi akhirny2. k~mi se-:."~h.J'

kan kepada r'impinan untuk keputuss.n sele.njutnya.

KE TUA

Terima kasih Pak Si tumorang yang telah meJ aporkan hes'i1 d;ri

lobby ys;ng pa_da dasarnya yang dib2.has._~- pasal 2 ayat ( .. ) dc:~n pasaJ

2 ayat (2) pada intinya itu kemudian berkemb2ng terh2dap hPJ -h~_1

yang ada kai te.n a tau -terpau t denge~n pasal 2 aya t ( -1 ) maupun e.ye t

(2) antara lain termasuk usul FKP mengenai jenis d2n bentuklde.ri

pada acara kenegaraan devn a.c2.re. resmi sert~ rnas':)J c.h t~ t?-'""t~ t~ y~ng \

lain.

Kci~l9_u ~as2.l 2 ayat ( t) tadi ka.ta.nya diendrpk2n, kerm_di~n 2.y"'.' t

(2)nya juga masih akan terrnasuk n2vnti materi yan.~ ak2n dib~hPs le­

bih l?._njut di da12m su2.tu te2_m dime.na lobby tel 2.h men3upc-y2k~n

untuk dibentuk su·1 tu team perur~ms J.obby chm ncinti 2k~n bc~ .. t~n~;~;ung

j8.\vC-'.b kepcdEt lobby sehin ~ga akhi::--r;ya m~teri itu ~k::in dib-:-:h!"s 1~gi

di de,12.m 1obby.

Dan set(~:tci_h ••.•

- 20_-

Dan setelah selesai b:i.ru akan di1apork?n kep2.d2 P~njFJ dim2na

W-::iktU untuk keperluan ini dih2.rapka_n diberi kesc:mp?t<.:>n Y8itu hsr·i

.j"um1 at dan S2btu dan hari Sen.in dil2unjutk2n memb?hes rumusan-2 itu

oleh lobby yang akhirnya setelah selesai baru diJapork2n kepada Ppn­ja. Oleij. karena itu saya mohon apaka.h dari Fraksi-fr2ksi ad~ hal­

hal koreksi, perubahan a tau penambahan terhada.p J apor2.n de-~ ... i Te2 m lo­

bby ini. Saya persilakan.

FPDI ( SOETOMO, Fm, SH):

S2~udara Ketua, apa y2ng dilaporkan ol eh F.ABiI sud2h ~ukup d:::m

itula.h keputusannya, memang kami mem2ndci.ng perlu untuk ?dFnye pe---u­

musan baru. Sebab tanpa perunmsan bc.ru y~ng hc:.kekatny~ meng?d2kan

sinkronisasi macam-m:·cam usul je_di lebih urut di d?._l~m kitq memb---has

di lobby. Oleh karena: itu memr.ng berkemb2ng pemikiran untuk segera

diad2.kan tec..m perumus masalah aya t ( 2) pasal 1, mp upun pengemb2cngan­

nya dari ayat (2) dans.ebagai akibat juga usul-usul dari rekan FKP

maupunFAB1I, sehingga nanti lebih menggampangkan di dalam kita memba­

has di lobby berikutnya.

Dengan, demikian FPDI menyetujui ad2nya hal ru_mussn tadi pertama.,

kedua memang memberi kesempa.tan 2 hari untuk bekerja b2gi te2m peru­

mus de.TI kebetulan hari Jumat dan Sabtu memang hari Fr8ksi. dim2'nB Frek

si-fraksi melapor, team yang di sini melapor pada F·--2ksinyr-:- m~ sing­

masing.

KE TUA

FPDI menya takan bahwa pad2, prinsipnya. menyetujui, saya. persi- / ,1

lahkan FPP.

FPP ( RIDWAN SAIDI ) :

FPP menerima. apa yang dilaporkan oleh F.A.BRI.

KETUA : Silakan FAB3.I

FAB::-n ( MANitJR PASA-::tIBU )

Menyetujui apa yang diusulkan FABRI dan penentuan ja.dw2.l ·wp,ktuny.

KETUA : Silakan FrCP.

_ FKP (YUWONO ASPArtIN ) ;·

FKP menyetujui apa yang dilaporkan FAB1I

KETUA : Kami persilakan Pemerintah. PEME":1INTAH_l MANIHU.1UK ) :

Pemerintah setuju laporan dari FABRI deng2m satu pe:'timb~mgcin,

setel2.h melihat demikian rumitnya ycrng dirumusk~n itu, m:".lke, s:-.y? min

ta P erumus i tu 2 hari-2 mal8.m penuh.

KETUA ••••

• \

- 21 -

KETUA :

Dengan ungke~pan te~---akhir dari Pemerintah sudcih menga.manken

s emua j a.dwal yang ki ta bua t. Dengan demiki2.n maka kesimpula.n daripada Panja k2l au bot eh sr-iya

ungkapkan bahwa karena hari ini lobby ternya ta tel2.h men[;h~ si 1 k2n

pemikiran-pemikiran baik Fraksi2maupun Pemenintah y~ng demikian Ju­

asnya, didasarkan usul-usul dacipada Fraksi-fraksi akan tetapi be­

lum dicapai kesepakatan rumusan, maka dari lobby mengusulkan untuk

dibentuknya team perumus dari para pelobby ini untuk memb2.has !118-SP­

lah-rnasalah yang tadi dilobbykan, sehingga dengan demikien dibutuh­

kan waktu selama 2 hari lmtuk meJa.ksanakan tugas darip2.d2 te~m pe­

rumus lobby. itu.

Namun demikian ini tidak bere,rti bahwa P2nj? kenro.dici.n tidek ~·8-

pat. Justru rapatnya Pa.nja L.-rii dilaksan~an oleh T~ Perumus.

J adi selama 2 hari ini R~pat Panja melaksa.na.kan tugasnya dil2kuk::tn: ,'

oleh tea.m perunrus lobby, jadi bukan team perumus P~nja. Untuk _i:nemu­

dahkan penyelesaiannya dirnana pada hari Senin juga akan langsung

Team lobby untllic mengadakan perumusa~nya dari hasil rumusan-rumus~n

itu mencari kemufakatan, yang kahirnya setelah dapat dica.ppi b~ru

akan dilaporkan kepe,da PcJnja.

Oleh karena itu tentunya ada satu hal yang nanti saya mohonkan ke­

sepakatan kalau mungkin dari team lobby sudah bisa memperkirakan

untuk hari Senin i tu jam berapa melapork;:m ke P".')nj2 sehingga .. A.ng­

gota-anggota Panjc. yang lain yang tidck de.12.m rumus2.n i tu mungkin

masih bisa memanfatkan waktunya untuk kepentingc:in F~pksi dsbny~.

Ataukah tetap jam 09.00 semua hadir di sini; kemudian te~m 1obby .

walaupun tidak di buka tapi sudah menunggu, sa.mpai denge.n nanti adR

laporan baru di buka•

Jadi diperki~a.kan

lum selesai ya ditunggu.

· _ jam 11.00 nc.nti a.kan 12"po~, kalau be-- /1

Jadi dengan demikian bahwa pad~ hari ini tid.a.k lagi membchr-is IDBte~i

lanjutan ja.di kita menyerabkan kepada Lobby dengAn membentuk te~m

perumus lobby yang sudah dibentuk untuk bis2. beke:--jB_ rnuJ cii besuk

sampc.i denge.n lusa 2.tau Sabtu, ~n adct se-:-·ep h2.ri Minggu kernudir-n

hari Senin lobby mengadakan pemb2hasan sampai :--umusan d::-n je.m lJ 00

melaporkan kepada Pa.nja.

Dengan demikian rapat hari ini kami akhiri dan dil~njutkan

hari Senin.

{ R~pat ditunda pada pukul 13.10 )

Jakarta, 16 Juli 1987 A.n. KE'l'UA RAPAT

p~7r.~ Drs. NOER FATA 1"IP. 210000.598