-ire.digilib.batan.go.id/e-prosiding/file prosiding/energi/prosiding... · pada makalah ini telah...
TRANSCRIPT
Prosiding Pertemuan dan Presentasi I1miah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir 1
Jakarta, 12 Desember 2007 ISSN: 1978-9971
EFISIENSI PENANDAAN ETIL, PROPIL dan DUTIL IODIDA DENGAN tiCSECARA OTOMA TIS*)
Sri WahyuniPusat Teknologi Kese\amatan dan Metrologi Radiasi - BATAN
ABSTRAKEFISIENSI PENANDAAN ETIL, PROPIL DAN BUTIL IODIDA DENGAN IIC SECARAOTOMATIS. Sebelum radioisotop lIe digunakan untuk diagnosa di PET center, umumnyadireaksikan dahulu dengan senyawa alkil iodida. Karena waktu paro lIe hanya 20,4 meDit makadiperlukan metode penandaan senyawa alkil iodida dengan lIe yang cepat. Pada makalah ini telahdipelajari efisiensi penandaan alkil iodida dengan lie secara otomatis. Radioisotop lIe diperolehdengan cara menembak gas nitrogen dengan proton, dengan energi 14 - 16,5 Me V di siklotron.Reaksi intinya.adalah: 14N + P -7 lie + a. Radioisotop lIe yang diperoleh dipanaskan sampaisuhu 120°e. Ke:mudian tambahkan 0,5 M metilmagnesium bromida 0,15 ml, atau etilmagnesiumbromida atau propilmagnesium bromide, lalu didinginkan sampai suhu -12°e atau -17'e. Setelahterjadi proses karboksilasi, ditambahkan 0,] M lithium aluminium hirida 0,35 mlla]u dipanaskansampai suhu 120oe. Sete]ah itu ditambahkan asam iodida 0,5 m!. Proses pemanasan pada suhu120°C. ~elama 2 - 3,5 memt. Diperoleh senyawa (IIC)Etl dengan yield sebesar 27,4% dan yielduntuk (IIC)PrI sebesar 2],8% serta yield untuk (IIC)Bul sebesar 12,]%. Kemumian radiokimiauntuk ("C) etil iodida diperoleh sebesar 97,8% dan untuk (llC)PrI sebesar 92,1% serta untuk("C)BuI sebesar 74,6%. Waktu yang diperlukan untuk membuat senyawa CIC) alkil iodida secaraotomatis 19 meDit. Metoda ini sangat baik untuk digunakan pada PET center karena waktu paro IIehanya 20,4 menit.
Kata kunci: PET center, radioisotop Ile, radiokimia (IlC)EtJ, (IIC)PrI, (IlC)BuI
ABSTRACKEFFICIENCY THE SYSNTHESIS OF ETHYL, PROPYL and BUTHYL WITH HC BYAUTOMATED SYSTEM. Before lIe radioisotope used for imaging in PET center it's usuallyreacted with alkyl iodide. Because the lifetime of lie is 2004 minute, therefore, we need a methodto label alkyl iodide with lie in a short time. In this paper we studied the efficiency the synthesis ofalkyl iodide with lie by automated system. Radioisotope lIe was produced in cyclotron, wherenitrogen used as a target and bombarded with proton with energy of ]4 - ]6.5 MeV. The nuclearreaction is: 14N + P -7 lIe + a. The product of lie radioisotope was heated until 120°C and addedwith 0.5 M of methyl magnesium bromide 0.15 ml, or ethyl magnesium bromide or propylmagnesium bromide, and then was cooled in - 12°C to -Ire. After carboxylated, it was added0.35 ml 0.1 M of lithium aluminum hydride, then heated until ]20°e. Then added with 0,5 ml ofHI, the heating'time was 2 - 3.5 minutes. We got the yield of ("C)EtI was 27.4%, and yield ofCIC)PrI was 2],8% and yield for (11C)Bul was 12,]%. Radiochemical purity for (11C)EtI was97.8%, for C 'C)PrI was 92.1 % and for C IC)BuI was 74.6%. The preparation time of C IC) alkyliodide with automated system was 19 minute. This method is very good to be used in PET centerbecause the life time of lIe is only 2004 minute.
Key words: PET center, radioisotope llC, radiochemical of (IC)EtI, (IC)Prl, and(IC)Bul
.) Percobaan ini dilakukan di eYRIC - Universitas Tohoku., Jepang, dalam program industrial training.
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional 80
Prosiding Pertemuan dan Presentasi J/miah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir 1
Jakarta. /2 Desember 2007 ISSN; 1978-9971
I. PENDAHULUAN
Dewasa ini kedokteran nuklir
C!:.!:! (positron Emition Tomography)center banyak menggunakan radioisotop
pemancar positron yang mempunyai
waktu paro singkat. Karena waktu
paronya sangat singkat (orde menit) maka
dosis radiasi yang diterima oleh pasien
dapat ditekan seminimal mungkin dan
juga bila pemeriksaan ingin di~lang
kembali dapat dilakukan pada han yang
sarna. Radioisotop Carbon-ll e IC)
memancarkan positron, -. mempunyai
waktu paro 20,4 menit, dan energi yang
dipancarkan sebesar 0,96 MeV [I].
Karena waktu paronya yang sangat
singkat dan energi yang dipancarkan
cukup besar, maka pemakaian radioisotop
IIC di PET center untuk mendiagnosa
fungsi organ tubuh berkembang dengan
pesat dewasa ini.
Permasalahan yang ada pada,proses pencitraan di bidang kedokteran
nuklir dewasa ini adalah bagaimana
. meiIdeteksi proses biokimia dan fisiologi
dalarn tubuh manusia dan kemudian
melakukan pengukuran untuk mengetahui
gangguan fungsi tubuh manusia secara
kualitatif dan kuantitatif. PET adalah
suatu teknik pencitraan yang
menghasilkan garnbar irisan tubuh
manusia dalarn bentuk tiga (3) dimensi.
Alat pencitraan ini dapat mengetahui
fungsi (fisiologi) serta proses biokimia
dalam tubuh. Radioisotop yang
digunakan untuk PET adalah radioisotop
pemancar positron seperti C-ll, 0-15, N
13 dan F-I8 yang dibuat di siklotron.
Seperti diketahui sebagian besar zat
biokimia dalam tubuh manusla
mengandung unsur karbon (C), atau
hydrogen (H), atau oksigen (0) atau
nitrogen (N). Bila suatu senyawa dapat
ditandai dengan radioisotop dari unsur
yang sarna dengan yang ada di dalarn
tubuh manusia, maka proses biokimia~
dapat diukur dengan tepat dan teliti tanpa
mengganggu proses itu sendiri [2].
Radiosiotop IIC diproduksi
menggunakan sikiotron kecil dengan
menggunakan gas nitrogen sebagai target
yang ditembak oleh proton dengan energi
sebesar 14 - 16,5 MeV. Reaksi intinya
sebagai berikut l~ + P -7 IIC + a. [lJ.
Untuk dapat digunakan peru nut di PET
senter , radioisotop IIC umumnya
ditandai dengan ~IkiLiodida, misalnya etil
iodida (EtI), propil iodida (PrI) dan butil\
iodida (BuI) [3,4].
Pada makalah ini telah dipelajari
efisiensi penandaan alkil iodida dengan"-
menggunakan IIC. Diharapkan hasil
percobaan ini dapat digunakan bila nanti
di Indonesia mempunyai PET center
yang dilengkapi dengan siklotron kecil
yang kompak.
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - Balian Tenaga Nuklir Nasional 81
Prosiding Pertemuan don Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir 1Jakarta. 12 Desember 2007 ISSN : 1978-9971
II. TAT A KERJA
0,1 M
- Larutan Litium aluminium hidrida
Bahan
- Tetra hidrofuran (THF)
- Larutan Etil magnesium bromide
Alat
Siklotron AVF (Azymutally Varrying
Field) kecil kompak.
GBq pada akhir iradiasi (EOE) [5].
Radioisotop IIC digunakan untuk
menanda alkil iodida dengan menggu
nakan metoda Suzuki, dkk (1985) yang
telah dikembangkan oleh Langstrom,
dkk.[6] dan Ishiikawa, dkk. [7]. Bagan alir
sistem penandaan menggunakan IIC
dengan alkil iodida ditampilkan pada
Gambar 1.
Radioidotop gas [11C]C02
dipindahkan dari ruang target ke tabung
stainless-stell kemudian dialirkan gas N2
dengan kecepatan maksimal 1100
mUmenit. Tabung stainless-steel terlebih
dahulu didinginkan dengan menggunakan
argon cairo Setelah radioisotop [11C]C02
berada di dalam tabung stinless-stell,
tabung tersebut dipanaskan sampai suhu
120°C. Gas [11C]C02 yang telah
dipanaskan tadi kemudian dipindahkan
dengan rnengalirkan gas N2 dengan laju
alir sebesar 13-18 rnUrnenit ke dalam
larutan 0,5 M metilmagnesium bromide
yang volumenya 0,15 ml, etilmagnesium
bromida atau propilmagnesium bromida
di dalarn THF yang telah didinginkan
pada suhu -12°C s.d -17°C dengan
mengalirkan udara yang dikompresi
melalui pengubah panas (thermal
converter).
Magnesium
Magnesium
Metil
0,1 M
- Larutan
Bromida 0,1 M
- Larutan Propil
Bromida 2,0 M
Metoda
Untuk menghasilkan radioisotop
[IIC] CO2 digunakan target gas N2 yang
diiradiasi dengan proton. Energi proton
yang digunakan sebesar 14,1 MeV dan
berkas proton sebesar 30 !lA. Target
diiradiasi dalam wadah yang berbentuk
truncated cone (kerucut yang dipotong
bagian atasnya) dengan diameter bagian
dalam sebesar 20 mm dan diameter
bagian luamya sebesar 30 mm, panjang
150 mm. Setelah diiradiasi selama 20
men it, umumnya diperoleh radioisotop
[IIC] C02 dengan aktifitas sebesar 29-33
- .
Pusat Teknologi Keselamatan don Metrologi Radiasi - Badon Tenaga Nuklir Nasional 82
Prosiding Pertemuon dan Presentasi J/miah Fungsional Pengembangan Te/mologi Nuklir 1
Jakarta, 12 Desember 2007
FC
I target
He:
d
ISSN: 1978-9971
waslc
Gambar 1. Skema sistim pembuatan radioisotop otomatis untuk [11C] etil iodida, [IIC]propil iodida dan [lIq butil iodida. FC pengatur huu alir (gas He, target gasNz); H pemanas; P pengatur tekanan; PC, katup silinder pneumatic untukmengalirkan gas argon yang terperangkap; RD detector radioaktif; TCpengubah panas untuk suplai air dingin. (a) Tabung stainless-steel untukkonsentrasi [1lC]COz; (b) tabung reaksi pengurangan karbon reagent Grignarddengan [llC]COz; (c) tempat penampungan litium aluminium hidrida; (d)tempat penampungan asam hidroidik; (e) kolom pengering mengandung PZ05dan NaOH; (F) tabung tembaga untuk mengumpulkan fraksi [IIC] alkil iodidadan (g) tabung untuk mengumpulkan [IIC] alkil iodida yang telah dimurnikan[5]
Setelah teljadi proses karboksilasi
kemudian ditambahkan larutan 0, I M
aluminium hidrida dengan volume 0,35
mt. Kemudian, eampuran terse but
dipanaskan sampai suhu 120°C di bawah
aliran gas Nz dengan laju alir 35 - 40
ml/menit. Setelah THF dipindahkan,
kemudian ditambahkan larutan HI (asam
iodida) sebanyak 0,5 m!. Campuran
tersebut dipanaskan pada suhu 120°C
selama 2 - 3,5 menit sambil dialirkan gas
Nz dengan laju alir 25 - 30 ml/menit.
Kemudian eampuran gas yang telah
dipanaskan dipindahkan ke dalam tabung
tembaga yang mempunyai diameter
bagian dalam sebesar 12 mm dan panjang
63 em. Setelah tabung tembaga tersebut
dipanaskan dengan dan fraksi IIC-alkil
iodida yang terjebak dipindahkan ke
kolom kromatografi yang menggunakan
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional 83
Prosiding Perlemuan don Presentasi 1/miah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuk/ir IJakarta, 12 Desember 2007 ISSN : 1978-9971
"
kolom cromosorb WHP dengan 10%
OVIOI pada fase cair pada temperature
ruang. Gas yang telah dielusi dan telah
melewati kolom gas kromatografi
kemudian dicacah aktifitasnya dan
fraksinya dikumpulkan pada larutan yang
tepat pada suhu -12°C s.d -17°C. Fraksi
yang terbentuk yaitu [JlC] EtI, [llC] PrI
atau [IIC] Bul.
Kemumian radiokimia dianalisa
dengan menggunakan HPLC dengan
kolom TSK gel super ODS (diameter
rongga 4,6 mm, panjang kolom 50 mm)
digunakan CH3CN/HzO (3/7, v/v) sebagai
fase penggerak dengan laju alir 1,0
ml/menit. Waktu ftksasi untuk [1IC]MeI
adalah 1,5 men it dan untuk [11C]EtI
waktu fiksasinya adalah 3,2 menit serta
untuk [llC]PrI waktu fiksasinya adalah
4,4 menit. Sedangkan waktu fiksasi
[11C]BuI adalah 3,4 menit jika kecepatan
fase penggerak CH3CN/HzO sebesar (5/5,
v/v).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk membuat [11C]EtI atau
[llC]PrI dengan menggunakan metoda
standar yaitu menggunakan reaksi
senyawa Grignard dengan radioisotop
[IIC]COZ kemudian diikuti dengan
reduksi oleh Iitium aluminium hidrida
dan kemudian reaksi dengan asarn iodida
(HI). Pada basil reaksi biasanya diperoleh
sejumlah kecil radioaktivitas yang
umumnya ditemukan sebagai senyawa
[11C]Mel. Hasil kemumian radiokimia
dan yield radiokimia yang diperoleh pada
proses pemumian ditarnpilkan pada
Gambar 2 - 5.
Garnbar 2 dan 4 menunjukkan
basil setelab 30 detik waktu pemumian
untuk e IC]EtI atau e IC]PrI, diperoleh
25% radioaktivitas yang dikenal sebagai
senyawa C lC]Mei. Sebagian besar
senyawa [1IC]MeI didistilasi pada detik
ke 90. Setelah 90 detik, kemumian
radiokimia e IC] EtI atau [1IC] PrI
menjadi lebih dari 90%. Jadi sekitar 2/3
bagian dari jumlah [IIC] EtI atau ~
bagian dari [1IC] PrI juga dimurnikan
dalarn waktu 90 detik. Hasil illl
menyatakan bahwa senyawa [11C]EtI atau
[11C]PrI tidak dapat dipisahkan dari
C IC]MeI dengan menggunakan cara
biasa tanpa kebilangan yang berarti.
Pusal Teknologi Keselamatan don Metrologi Radiasi - Badon Tenaga Nuk/ir Nasional 84
Prosiding Perlemuan dan Presenlasi /lmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir J
Jakarta, 12 Desember 2007 ISSN : 1978-9971
100----~
90 I80
!!I • C-11Em iodida i
70 .-----------ji~
i0
60 iI_C-11 Metillodida- ,
1-- Tidak diketahui~ 50
I:J "00 40 i•.... a.. I30 jII... 20
1000
306090120150180210
,Waktu distilasi (detik)
Gambar 2. Kemumian radiokimia (C-11)Etl, (C-11)Mel serta
produk yang tidak diketahui berdasarkan waktu distilasinya [8]
50
40
I--+-C-11 Etillodida
I---C-11 Metillodida
1-- Tidak diketahui
10
••o
o 30 60 90 120 150 180 210
Waktu distilasi (detik)
Gambar 3. Aktivitas prod uk yang diperoleh dengan waktudistilasinya [8]
Pusat Teknologi Keselamalan don Metrologi Radiasi - Badan Tenaga NukJir Nasional 85
Prosiding Pertemuan don Presentasi llmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir 1
Jakarta, 12 Desember 2007 rSSN : 1978-9971
100
80~
60~
~::3" 400
•....a..
2000
30 60 90
_ G-11 propil OOida
_ G-11 elil OOida
-a--- G-11 rrelil iodida
-a- lidak dikelahui
120 150 180 210 Waktu (detik)
Gambar 4. Kemumian radiokimia (C-11 )prl, (C-11 )Etl, (C-11 )Mel
serta produk yang tidak diketahui berdasarkan waktu distilasinya [8]
100
001
~I
r - G-11 propil iodida I•....... i - G-11 elil OOida I0- mQ. /I-a--- G-11 rrelil iod ida60
I~ tidak dikelahuiII) OJ
-.::; 40:p ~«
20
o i
o 30 60 90 120 150 180210 Waktu (detik)
Gambar 5. Aktivitas produk yang diperoleh berdasarkan waktu
distilasinya [8]
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - Badon Tenaga Nuklir Nasional 86
Prosiding Pertemuan don Presentasi J/miah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir 1
Jakarta, J2 Desember 2007 ISSN: 1978-9971
Hasil dari sistim penandaan
disajikan pada Tabel I. Tabel I,
menunjukkan yield radiokimia dan
proses karboksilasi (pengurangan atom
karbon) pada propilmagnesium
bromida dengan [11C]C02 sedikit
lebih rendah daripada reaksi dengan
menggunakan senyawa Grignard,
Pemumian fraksi e lC]aIkil iodida
terkumpul pada tabung tembaga yang
direndamJdicelupkan pada argon cairo
Efisiensi penangkapan pada
pemumian elC]EtI sebesar 97,8% dan
untuk e IC]PrI diperoleh 92%, serta
pemumian untuk [IIC]BuI diperoleh
76%. Perbedaan ini mungkin
disebabkan karena perbedaan waktu
pemurman (distilasi), yaitu 2-2,5
menit untuk [11C]EtI dan 2,5 - 3 menit
untuk [11C]PrI serta 3-3,5 men it untuk
e IC]BuI. Penyebab lainnya adalah
karena terjadi konduksi panas pada
permukaan tabung bagian dalam. Bila
digunakan tabung baja dengan
diameter bagian dalam sebesar I mm
dan panjangnya 110 cm, maka
efisiensi penangkapan untuk [11C]PrI
menjadi 77, I% Proses IllI
menggunakan kolom WHP dengan
Iaju alir He sebesar 30 ml/menit pada
temperatur mango
Tabel I. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan system on-line untuk penandaan[II C]etil iodida, [II C]propil iodida dan [II C]butil iodida [4).
C lC]Etil[1IC]Propil[11C]Butiliodida
iodidaiodida
Proses karboksilasi (%)89,6 ± 1,889,6 ± 5,881,7 ± 2,]
Efisiensi
penangkapanpadaproses97,8 ± 1,692,1 ± 7,574,6 ± 2,6pemumian (%) Yield
radiokirniasetelahmelewati27,4 ± 4,321,8 ± 2,512,1 ± 4,4kolom kromatografi gas (%) Rasio perbandingan antara [1IC]metio
0,36 ± 0,030,54 ± 0,09] ,45 ± 0,62iodida dengan r IIClalkil iodida Waktu preparasi
12 menit14 menit]9 men it
Gambar 6 menyatakan profil
elusi dari pemurnian radioaktifitas pada
senyawa [11C]etil iodida, [11C]propil
iodida atau [IIC]butil iodida setelah
melewati kolom WHP. Senyawa
e lC]metil iodida yang pertama dielusi.
Pusat Teknologi Keselamatan don Metrologi Radias; - Badon Tenaga Nuk/ir Nasional 87
Prosiding Pertemuan don Presentasi I1miah Fungsiono/ Pengembangan Tekn%gi Nuklir I
Jakarta. /2 Desember 2007 ISSN : 1978-9971
AI' 'C)Ethyl iodide B. ("CjPropyl iodide C. l'IC]Butyl iodide
1~
ri::- 1\
:~u
II:"3
I0
I~
••
~r" iL Il
'----
0246024602468Retention time (min)
Gambar 6. Profil elusi dari e IC) etil iodida, e IC) propil iodida, dan e IC) butil iodida. SumbuX menyatakan waktu retensi dalam menit dan sumbu Y menyatakan besarnyaaktivitas [SJ.
pengurangan atom karbon terjadi. Pada
saat pengurangan atom karbon pada etil
magnesium bromide yang dipanaskan
sampai suhu 120°C serta dialiri gas N2
untuk memindahkan senyawa THF, maka
diperoleh yield radiokimia [11C]PrI atau
perbandingan antara [IIC]MeI/eIC]PrI
menjadi berkurang sedikit, yaitu menjadi
0,31 ± 0,06.
Waktu pembuatan senyawa
[11C]EtI, [11C]PrJ atau [IIC]Bul sekitar 19
menit setelah target gas diiradiasi di
siklotron. Waktu pembuatan senyawa
[11C]BuJ dapat dipercepat menjadi 14
men it dengan cara menambahkan laju alir
Pada pemisahan fTaksi [IIC]alkil
iodida pada kolom penyerap WHP, semua
elusi yang berada di dalam gas He tidak
mengandung senyawa [11C]etil iodida,
e IC]propii iodida atau [IIC]butil iodida,
kerena telah melewati karbon aktif, dan
senyawa radioaktif yang terserap
diidentifikasi sebagai [11C]metii iodida.
Secara keseluruhan yield radiokimia dari
[11C]etii iodida berkurang 27% dan ftaksi
[11C]PrI berkurang 22% serta ftaksi
[11C]EtI berkurang 12%, tetapi ftaksi
[11C]MeJ bertambah dengan bertambah
panjangnya rantai karbon. Pengurangan
rantai karbon pada senyawa Grignard
dengan litium aluminium hidrida
diperoleh segera setelah proses
Pusat Teknologi Keselamatan don Metrologi Radiasi - Badon Tenaga Nuk/ir NasionaJ 88
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir I
Jakarta, J 2 Desember 2007 ISSN: 1978-9971
gas He pada kolom WHP dari 30 mUmenit
menjadi 100 mllmenit. Kemurnian
radiokimia C IC]alkil iodida yang
terkumpul diperoleh sebesar > 97%. [2,3]
IV. KESIMPULAN
Penandaan senyawa eti!, propil
dan butil iodida secara otomatis dengan
menggunakan radioisotop llC diperoleh
yield radiokimia sebesar 27,4% untuk
e lC)EtI, dan 21,8% untuk radiokimia
elC)PrI serta 12,1% untuk (IlC)BuI.
Kemumian radiokimia diperoleh sebesar
97,8% untuk (11C)EtI dan untuk (llC)Prl
sebesar 92,1% serta untuk (I lC)Bul
sebesar 74,6%. Lamanya waktu
pembuatan senyawa bertanda e JC) alkil,iodida adalah 19 men it setelah target
diiradiasi di siklotron, proses ini sangat
potensial untuk digunakan pada PET
center karena waktu paruh radioisotop IIC
20,4 menit.
DAFT AR PUST AKA
1. JERRY I, HIRSCH., For theproduction of Position-EmittingRadioisotopes,HTTP://WWW.INFOMED
SEARCH.COM/LINKS, Jul~ 2007.
2. SYAMSA ARDISASMIT A, YANlSMUSDJA, SILAKHUDIN, M. IYOSR. SUBKI, "Sistem PencitraanPositron Emission Tomography(pEn dan Instalasi Pendukung",Prosiding Seminar PendayagunaanPET, 5, Jakarta, 27 Juli 19%.
3. SUZUKI, K., INOUE, 0.,HASHIMOTO, K., YAMASAKI, T.,KUCHIKI, M., TAMATE, K.,"Computer-controlled large scaleproduction of high specific activityC IC]RO 15-1788 for PET studies ofbenzodiazepine receptors. lnt. 1.
Appl. Radiat. Isotope 36, 971, 1985.
4. ISHII, S., ISHIW ATA, K.,SHINODA, M., MAEKA WA, S.,YAMAMOTO, H., SENDA, M.,"Preparation of radio chemically purellC_propyl iodide and 11C-ethyliodide using a gas chromatographycolumn for labeling PET tracers. In:Proceeding of 12th InternationalSymposium on RadiopharmaceuticalChemistry, June 15-19, 1997.Uppsara, pp. 252-253.
5. BJURLING, P., REINECK, R.,WESTERBERG, G., SCHULTZ, J.,GEE, A.D., SUTCLIFFE, J.,LANGSTROM, B., "SYNTIIIA, acompact radiochemistry system forautomated production ofradiopharmaceuticals. In: Proceedingof the 6th Workshop on targetry andtarget Chestry. Vancouver, 1995.
6. ISHIIW ATA, K., ISHII,S., SENDA,M., "Successive preparation of 11Clabeled sodium acetate and/or sodium
hexanoate. App. Radiat. Isotope 46,1035, 1995.
7. ISHIIW ATA, K., KASAHARA, c.,HA TANO,K., ISHII,S., SENDA, M.,carbon-II labeled ethionine andpropionine as tumor detecting agents.Ann. Nucl. Med.ll, 115, 1997.
8. CROUZEL, C., LANG STROM, B.,PIKE, V.W., COENEN, H.H.,"R~ommendations for a practical
Pusal Teknologi Kese/amalan dan Metr%gi Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nqsiona/ 89
Prosiding Pertemuan don Presentasi Jlmiah Fungsional Pengembangan Te/rnologi Nuk/ir J
Jakarta. 12 Desember 2007
production of IIC-methyl iodide. Int.J. Api!. Radiat. Isot.38, 601-603,1987.
9. SLEGERS, G., SAMBRE, J.,GOETHALS, P., VANDECAS-TEELE, C., VAN HAVER, D.,'Synsthesis of [1- llC]iodoethane forthe preparation of [1 - llC]ethyllabeled radiopharmaceuticals. App!.Radiat. Isotopes 37, 279,1986.
Tanya Jawab :
1. Penanya: Hotman Lubis(pRR-BATAN)
Pertanyaan:
1. Kenapa judul makalahnya dibuatPengkajian, apakah tidak lebih tepatjudulnya "Pembuatan" karenaberdasarkan yang ibu sarnpaikanadalah merupakan hasil pembuatanmetil, butil dan propil lodida yangditanda dengan IIC secara otomatis.
Jawaban: Sri Wabyuni(PTKMR-BA TAN)
I. Terimakasih atas sarannya,memang percobaan ini dilakukandi Cyrie Univerity Tohoku,Jepang, tetapi pengarnbilandatanya hanya 3 kali. Karenauntuk sistem otomatis ini bukan
penelitian utarna saya, tetapi hanyatarnbahan pengetahuan saja. Sesuaidengan saran dari narasumberyaitu Bp. DR. M. Syaifudin makajudul makalah ini menjadiEfisiensi penandaan etil, propildan butil iodida dengan lIe seearaotomatis.
Pusat Telcnologi Keselamatan don Metrologi &dias; - Badon Tenaga Nuklir Nasiona/
ISSN: 1978-9971
90