repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3986/1/fauzi... · i i...
TRANSCRIPT
i
RANCANG BANGUN SISTEM REPOSITORY SURAT KEPUTUSAN (SK) DENGAN MEMANFAATKAN
ZKOSS FRAMEWORK (Studi Kasus : Sub Bagian Organisasi Tata Laksana dan Perundang-
undangan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)
Skripsi
Disusun Oleh :
FAUZI RAHMAN 107091000614
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/ 1432 H
i
i
RANCANG BANGUN SISTEM REPOSITORY SURAT KEPUTUSAN (SK) DENGAN MEMANFAATKAN
ZKOSS FRAMEWORK (Studi Kasus : Sub Bagian Organisasi Tata Laksana dan Perundang-
undangan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
FAUZI RAHMAN
107091000614
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/ 1432 H
ii
ii
iii
iii
iv
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN. SUMBER INFORMASI YANG BERASAL ATAU DIKUTIP DARI KARYA ILMIAH YANG DITERBITKAN MAUPUN TIDAK DITERBITKAN DARI PENULIS LAIN TELAH DISEBUTKAN DALAM TEKS DAN DICANTUMKAN DALAM DAFTAR PUSTAKA DI BAGIAN AKHIR SKRIPSI INI.
Jakarta, 13 Desember 2011
Fauzi Rahman 107091000614
v
v
ABSTRAK
Fauzi Rahman, Rancang Bangun Sistem Repository Surat Keputusan (SK) dengan Memanfaatkan Zkozz Framework (Studi Kasus : Sub Bagian Organisasi Tata Laksana dan Perundang-undangan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta) dibawah bimbingan HUSNI TEJA SUKMANA, Ph.D dan MUHAMMAD FAUZI MURTADLO, S.Kom, M.IT.
Sistem Repository SK adalah sebuah sistem online berbasis Web yang dapat menangani penyimpanan berkas secara digital dan dapat menampung berkas SK untuk 14 Unit Kerja/Fakultas yang ada di UIN Jakarta dengan pembatasan masalah yaitu untuk 4 kategori SK. Dalam pembuatan aplikasi web ini penulis menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD) dan untuk pembuatan aplikasi menggunakan Zkoss Framewok. Pada akhirnya, sistem ini dapat memberikan keluaran kepada penggunanya berupa berkas digital yang dapat diakses secara real time, penyimpanan dan pencarian berkas menjadi lebih mudah dan cepat. Aplikasi ini dapat dikembangkan lagi dengan penambahan modul-modul kategori SK lainnya mengingat banyaknya kategori SK yang ada di Subbag Ortala. Kata Kunci : Repository, Surat Keputusan (SK), ZKoss, RAD
vi
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji kehadirat Allah AWT yang telah memberikan taufiq dan
hidayah-Nya, rahmat dan maghfirah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada
Rasulullah SAW yang telah menyampaikan ajaran Islam sehingga menyejukan
hati ini dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu izinkanlah penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, Selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi.
2. Bapak Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc dan Ibu Viva Arifin, M.Si selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknik Informatika yang dengan tulus
membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Husni Teja Sukmana, Ph. D selaku dosen pembimbing I yang
dengan ikhlas dan sabar dalam membimbing dan mengarahkan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Muhammad Fauzi Murtadlo, S.Kom, M.TI selaku dosen pembimbing
II yang telah banyak memberikan bimbingan, nasihat, ilmu dan dukungan
baik secaara moril maupun secara teknis kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen, staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya
Program Studi Teknik Informatika yang telah membimbing penulis selama
menuntut ilmu, berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
vii
vii
6. Ayahanda Suryono dan Ibunda Ilah Carmillah serta kakak tercinta (Beni
Aprijiani) dan kedua adik tersayang (Fajar Ramdhani dan Fikar Ardiansyah)
yang tidak henti-hentinya mendo’akan, memotivasi, dengan tulus ikhlas
serta curahan perhatian dalam lahir maupun batin sepanjang penulis
mengikuti masa proses kuliah hingga masa proses penyusunan skripsi ini.
7. Untuk kawan saya Hendra Kurniawan dan Sufyan Sidqy yang telah
memberikan dukungan serta ilmu yang dapat membantu saya dalam
penyusunan skripsi ini.
8. Sahabat seperjuangan Uyun, Siti maryam, Dwi Vollina, Miftah Haris,
Muhammad Affandy dan teman-teman CCNA Academy tercinta yang telah
memberikan motivasi bagi penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
9. Mery Andriyani Putri tercinta yang selalu memberi semangat serta motivasi
kepada penulis dari awal hingga selesainya skripsi ini.
Akhir kata Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, begitu juga dengan
skripsi ini dan penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari
pembaca untuk penulisan skripsi yang lebih baik lagi. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua pembaca. Amin
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 13 Desember 2011
Fauzi Rahman (107091000614)
viii
viii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................................................................................................. i
Persetujuan Pembimbing.................................................................................. ii
Halaman Pengesahan ........................................................................................ iii
Halaman Pernyataan......................................................................................... iv
Abstrak ............................................................................................................... v
Kata Pengantar ................................................................................................. vi
Daftar Isi ............................................................................................................ viii
Daftar Gambar .................................................................................................. xii
Daftar Tabel ....................................................................................................... xvii
Daftar Simbol.....................................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 4
1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
1.5.1 Bagi Pengguna Siste....................................................................... 6
1.5.2 Bagi Penulis ................................................................................... 6
1.5.3 Bagi Akademik ............................................................................... 7
1.6 Metodologi Penelitian ............................................................................. 7
1.6.1 Metodologi Pengumpulan Data ..................................................... 7
1.6.2 Metodologi Pengembangan Sistem................................................ 8
1.7 Sistematika Penulisan .............................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................... 10
2.1 Konsep Dasar Sistem............................................................................... 10
2.1.1 Pengertian Sistem........................................................................... 10
2.1.2 Karakteristik Sistem ....................................................................... 10
ix
ix
2.1.3 Klasifikasi Sistem .......................................................................... 12
2.2 Konsep Dasar Informasi .......................................................................... 14
2.2.1 Data Versus Informasi.................................................................... 14
2.2.2 Siklus Informasi.............................................................................. 15
2.2.3 Nilai Informasi ............................................................................... 16
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi .............................................................. 17
2.3.1 Pengertian Sistem Infromasi .......................................................... 17
2.3.2 Komponen Sistem Informasi.......................................................... 18
2.4 Repository................................................................................................ 19
2.5 Surat ........................................................................................................ 20
2.6 Konsep Basis Data dan DBMS (Database Management System) .......... 22
2.6.1 Definisi Basis Data (Database)....................................................... 23
2.6.2 DBMS (Database Management System)......................................... 26
2.7 Object Relational Mapping (ORM) ......................................................... 27
2.7.1 Alasan Memilih ORM.................................................................... 28
2.7.2 Keunggulan ORM .......................................................................... 28
2.8 SQL (Structured Query Language) ......................................................... 29
2.9 PostgreSQL ............................................................................................. 30
2.10 Web ........................................................................................................ 31
2.10.1 Arsitektur Web Tradisional .......................................................... 32
2.10.2 Aplikasi Web ................................................................................ 34
2.11 Unified Modeling Language (UML) ....................................................... 35
2.11.1 Use Case Diagram ........................................................................ 37
2.11.2 Activity Diagram .......................................................................... 38
2.11.3 Sequence Diagram ....................................................................... 38
2.11.4 Class Diagram .............................................................................. 39
2.11.5 Statechart Diagram ...................................................................... 41
2.12 Java ........................................................................................................ 41
2.12.1 Kelebihan Java ............................................................................. 42
2.12.2 Kekurangan Java .......................................................................... 44
2.13 Framework............................................................................................... 44
x
x
2.14 Zkoss Framework .................................................................................... 47
2.14.1 Alasan Memilih Teknologi Zkoss................................................ 48
2.14.2 Karakteristik Utama ZK............................................................... 49
2.15 Perbandingan Framework ZK dengan Struts........................................... 52
2.16 Pengujian Blackbox ................................................................................. 53
2.17 Studi Literatur ......................................................................................... 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 64
3.1. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 64
3.1.1. Studi Lapangan .............................................................................. 64
3.1.1.1 Observasi ............................................................................ 64
3.1.1.2 Wawancara ......................................................................... 65
3.1.2 Studi Pustaka .................................................................................. 67
3.2 Metode Pengembangan Sistem (RAD) .................................................. 68
3.2.1 Alasan Menggunakan RAD............................................................ 68
3.2.2 Fase-fase RAD ............................................................................... 70
3.2.3 Kelebihan RAD .............................................................................. 76
3.2.4 Kekurangan RAD............................................................................ 77
3.3 Kerangka Berpikir Penelitian .................................................................. 78
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................... 79
4.1 Perencanaan Persyaratan (Requirement Planning).................................. 79
4.1.1 Sekilas Tentang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ......................... 80
4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan UIN ............................................................. 80
4.1.3 Subbagian Ortala UIN.................................................................... 82
4.1.4 Struktur Organisasi ........................................................................ 83
4.1.5 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan........................................... 84
4.1.6 Identifikasi Masalah ....................................................................... 85
4.1.7 Analisa Kebutuhan Sistem ............................................................. 86
4.1.7.1 Identifikasi Strategi IT ..................................................... 87
4.1.7.2 Identifikasi Pola Solusi .................................................... 87
xi
xi
4.1.7.3 Kebutuhan Fungsional Sistem ......................................... 88
4.1.7.4 Kebutuhan Non Fungsional Sistem ................................. 88
4.1.8 Tujuan Pengembangan Sistem ....................................................... 89
4.1.9 Analisa Proses Bisnis Sistem yang Diusulkan ............................... 90
4.1.10 Membuat Use Case Diagram ....................................................... 91
4.1.10.1 Use Case Secenario.......................................................... 93
4.2 Workshop Design .................................................................................... 106
4.2.1 Design System ............................................................................... 106
4.2.1.1 Membuat Activity Diagram .............................................. 106
4.2.1.2 Membuat Sequence Diagram ........................................... 138
4.2.1.3 Desain Basis Data ............................................................ 157
4.2.1.4 Perancangan Desain Interface.......................................... 161
4.2.2 Build System .................................................................................. 172
4.2.2.1 Bahasa Pemrograman dan Komponen ............................. 172
4.3 Implmentasi ............................................................................................ 173
4.3.1 Perangkat Keras (Hardware) ......................................................... 173
4.3.2 Perangkat Lunak Sistem ................................................................ 174
4.3.3 Platform Arsitektur Teknologi ....................................................... 175
4.3.4 Topologi Infrastruktur .................................................................... 176
4.3.5 Pengujian Sistem............................................................................ 177
4.3.6 Acceptance Testing (Pengujian Penerimaan) ................................. 188
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 189
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 189
5.2 Saran .............................................................................................. 190
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 191
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Siklus Informasi ............................................................................ 16
Gambar 2.2. Komponen Sistem Informasi ........................................................ 19
Gambar 2.3 Jenjang dari data ........................................................................... 24
Gambar 2.4 Interaksi antara pengguna dan server Web .................................... 33
Gambar 2.5 Contoh Use Case Diagram ............................................................ 37
Gambar 2.6 Contoh Activity Diagram ............................................................... 38
Gambar 2.7 Contoh Sequence Diagram ............................................................ 39
Gambar 2.8 Contoh Class Diagram .................................................................. 41
Gambar 2.9 Contoh Statechart Diagram ........................................................... 41
Gambar 2.10 Struts Framework Bekerja Dalam Aplikasi Web......................... 46
Gambar 3.1 Fase RAD (Kendall & Kendall) .................................................... 70
Gambar 3.2 Kerangka Berfikir Penlitian .......................................................... 78
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Biro AUK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.. 83
Gambar 4.2. Rich Picture Sistem Berjalan ........................................................ 85
Gambar 4.3. Bisnis Sistem Usulan..................................................................... 90
Gambar 4.4. Use Case Diagram yang diusulkan............................................... 92
Gambar 4.5 Activity diagram use case login ..................................................... 107
Gambar 4.6 Activity diagram use case Lihat Struktur Organisasi..................... 108
Gambar 4.7 Activity diagram use case Lihat Kontak ........................................ 109
Gambar 4.8 Activity diagram tambah berkas SK............................................... 110
Gambar 4.9 Activity diagram fungsi Delete Berkas SK..................................... 111
xiii
xiii
Gambar 4.10 Activity diagram fungsi Cari Berkas SK Admin.......................... 112
Gambar 4.11 Activity diagram fungsi Cari Berkas SK User.............................. 113
Gambar 4.12 Activity diagram fungsi Validasi Berkas SK ............................... 114
Gambar 4.13 Activity diagram fungsi Detail Berkas SK................................... 116
Gambar 4.14 Activity diagram fungsi Download Berkas SK ............................ 117
Gambar 4.15 Activity diagram Tambah Kategori.............................................. 118
Gambar 4.16 Activity diagram Edit Kategori .................................................... 120
Gambar 4.17 Activity diagram Delete Kategori................................................. 121
Gambar 4.18 Activity diagram Tambah Indeks ................................................. 123
Gambar 4.19 Activity diagram Edit Indeks........................................................ 125
Gambar 4.20 Activity diagram Delete Kategori ................................................ 126
Gambar 4.21 Activity diagram Tambah User Account...................................... 128
Gambar 4.22 Activity diagram Edit User Account ............................................ 129
Gambar 4.23 Activity diagram Delete User....................................................... 131
Gambar 4.24 Activity diagram Tambah Role..................................................... 133
Gambar 4.25 Activity diagram Edit Role........................................................... 134
Gambar 4.26 Activity diagram Delete Role ....................................................... 136
Gambar 4.27 Activity diagram use case logout ................................................. 137
Gambar 4.28 Sequence diagram use case login User........................................ 138
Gambar 4.29 Sequence diagram use case login Admin .................................... 139
Gambar 4.30 Sequence diagram use case Validasi I Berkas............................. 140
Gambar 4.31 Sequence diagram use case Validasi II Berkas ........................... 141
Gambar 4.32 Sequence diagram use case Input/Upload berkas........................ 142
xiv
xiv
Gambar 4.33 Sequence diagram use case cari/detail/download Berkas ........... 144
Gambar 4.34 Sequence diagram use case cari/detail/download Berkas ........... 146
Gambar 4.35 Sequence diagram use case Input/Edit/Delete Kategori.............. 148
Gambar 4.36 Sequence diagram use case Input/Edit/Delete Indeks ................. 150
Gambar 4.37 Sequence diagram use case Input/Edit/Delete User Account...... 152
Gambar 4.38 Sequence diagram use case Input/Edit/Delete Role..................... 154
Gambar 4.39 Sequence diagram use case logout User...................................... 155
Gambar 4.40 Sequence diagram use case logout Admin .................................. 156
Gambar 4.41 Class Diagram ............................................................................. 157
Gambar 4.42 Desain Interface Login................................................................. 161
Gambar 4.43 Desain Interface Beranda (User) ................................................. 162
Gambar 4.44 Desain Interface Beranda Admin Ortala ..................................... 162
Gambar 4.45 Desain Interface Beranda (Admin TU Rektorat) ........................ 163
Gambar 4.46 Desain Interface Beranda (Super Admin).................................... 163
Gambar 4.47 Desain Interface Struktur Organisasi........................................... 164
Gambar 4.48 Desain Interface Kontak .............................................................. 164
Gambar 4.49 Desain Interface lihat berkas (user) ............................................. 165
Gambar 4.50 Desain Interface lihat berkas (Admin TU Rektorat).................... 165
Gambar 4.51 Desain Interface lihat/hapus berkas ............................................. 166
Gambar 4.52 Desain Interface validasi berkas (Admin Ortala) ........................ 166
Gambar 4.53 Desain Interface validasi berkas (Admin TU Rektorat) .............. 167
Gambar 4.54 Desain Interface Tambah Berkas/ Edit Berkas ............................ 167
Gambar 4.55 Desain Interface Detail Berkas/ Download Berkas (User) ......... 168
xv
xv
Gambar 4.56 Desain Interface Detail Berkas/ Download Berkas (Ortala) ...... 168
Gambar 4.57 Desain Interface Detail Berkas/ Download Berkas (Rektorat) ... 169
Gambar 4.58 Desain Interface Tambah/ Edit / Delete Indeks ........................... 169
Gambar 4.59 Desain Interface Tambah/ Edit / Delete Kategori........................ 170
Gambar 4.60 Desain Interface Tambah/Edit/Hapus User ................................. 170
Gambar 4.61 Desain Interface Pengaturan Hak Akses ..................................... 171
Gambar 4.62 Desain Interface Logout .............................................................. 171
Gambar 4.63 Platform Arsitektur Teknologi .................................................... 175
Gambar 4.64 Topologi Inftastruktur Sistem Repository SK ............................. 176
xvi
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Identifikasi Strategi IT........................................................................ 87
Tabel 4.2 Identifikasi Pola Solusi ....................................................................... 87
Tabel 4.3 Identifikasi Actor dengan Deskripsi ................................................... 91
Tabel 4.4 Use Case Secenario Login.................................................................. 93
Tabel 4.5 Use Case Scenario Telusur SK........................................................... 94
Tabel 4.6 Use Case Secenario Lihat Beranda .................................................... 94
Tabel 4.7 Use Case Secenario Lihat Struktur Organisasi................................... 95
Tabel 4.8 Use Case Secenario Lihat Kontak...................................................... 96
Tabel 4.9 Use Case Secenario Lihat koleksi SK (User)..................................... 96
Tabel 4.10 Use Case Secenario Lihat koleksi SK (Admin)................................. 97
Tabel 4.11 Use Case Secenario View Detail....................................................... 98
Tabel 4.12 Use Case Secenario Download SK................................................... 98
Tabel 4.13 Use Case Secenario Delete .............................................................. 99
Tabel 4.14 Use Case Secenario Tambah SK...................................................... 100
Tabel 4.15 Use Case Secenario Validasi SK ..................................................... 101
Tabel 4.16 Use Case Secenario Role ................................................................. 102
Tabel 4.17 Use Case Secenario Tambah / edit / delete Indeks/Unit kerja ......... 103
Tabel 4.18 Use Case Secenario Tambah / edit / delete Kategori ....................... 103
Tabel 4.19 Use Case Secenario Tambah / edit / delete user............................... 104
Tabel 4.20 Use Case Secenario Logout.............................................................. 105
Tabel 4.21 Tabel Kategori .................................................................................. 158
xvii
xvii
Tabel 4.22 Tabel indeks...................................................................................... 158
Tabel 4.23 Tabel berkas...................................................................................... 159
Tabel 4.24 Tabel tbmuser ................................................................................... 159
Tabel 4.25 Tabel tbmaccount.............................................................................. 160
Tabel 4.26 Tabel tbmrole.................................................................................... 160
Tabel 4.27 Tabel refpage .................................................................................... 161
Tabel 4.28 Testing role User .............................................................................. 177
Tabel 4.29 Testing role Admin Ortala ................................................................ 179
Tabel 4.30 Testing role Admin TU Rektorat...................................................... 182
Tabel 4.31 Testing role Super Admin................................................................. 184
Tabel 4.32 Pengujian Penerimaan Sistem.......................................................... 188
xviii
xviii
DAFTAR SIMBOL
(Sholiq:2006:59-77)
Simbol Arti
Actor
Use Case
Association
Extends
Includes
Inheritance
xix
xix
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
(Sholiq:2006:42:&161)
Simbol Arti
Activity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the Process
Synchronization Bar
Decision Activity
xx
xx
SIMBOL CLASS DIAGRAM
(Sholiq:2006:103-135)
Simbol Arti
Class Ket :
1. Class name 2. Attributes 3. Behaviors
Association
Agregation
Generalization
xxi
xxi
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
(Sholiq:2006:94-97)
Simbol Arti
Object
Lifeline
Message
Behaviors (operation)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan aplikasi web yang semakin pesat sejak munculnya
teknologi internet sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan
pengiriman, penyampaian dan penerimaan informasi. Mulai dari
perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga
atau organisasi lainnya telah banyak memanfaatkan aplikasi web dalam
kegiatan penjualan, promosi, belajar dan kegiatan lainnya dimana
dibutuhkan pengiriman, penyebaran dan penerimaan informasi sehingga
memberikan kemudahan bagi pengguna (user) yang membutuhkan.
Aplikasi web atau bisa disebut juga dengan perangkat lunak
berbasis web telah berkembang dengan pesat baik dari segi penggunaan,
ukuran, bahasa yang digunakan dan kompleksitasnya. Aplikasi web pada
mulanya hanya berupa situs web yang bersifat statis dan navigated
oriented, serta lebih banyak digunakan sebagai brosur produk atau profil
perusahaan online. Pada saat ini aplikasi web telah banyak yang bersifat
dinamis, interaktif dan task oriented untuk digunakan dalam sistem
informasi, telekomunikasi, perdagangan, perbankan dan lain-lain.
Penggunaan sistem Informasi untuk membantu kinerja organisasi
semakin dibutuhkan. Dengan didukung oleh kecanggihan teknologi
informasi, telah memungkinkan pengembangan sistem informasi yang
2
semakin handal. Informasi merupakan salah satu sumber daya penting
dalam menajemen moderen. Banyak keputusan strategis yang bergantung
kepada informasi.
Repository adalah suatu tempat dimana data disimpan dan
dipelihara. Sebuah Repository juga dapat berupa tempat dimana database
atau file disimpan untuk kemudian didistribusikan dengan menggunakan
jaringan komputer. Repository SK (Surat Keputusan) adalah sebuah
tempat Online untuk mengumpulkan dan menyebarkan suatu data dalam
bentuk digital, yang mana merupakan output dari proses pengajuan atau
usulan pembuatan sebuah SK yang telah terbit atau yang siap untuk
diterbitkan.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan institusi perguruan
tinggi yang memiliki jumlah pegawai yang cukup besar serta unit kerja
yang cukup banyak. Untuk memudahkan pengolahan kearsipan maka
selain melakukan kegiatan kearsipan secara manual, maka dibutuhkan
suatu aplikasi sistem yang dapat menangani penyimpanan arsip secara
digital, pencarian terhadap suatu arsip yang telah dibuat, dan lain
sebagainya yaitu dengan sebuah sistem yang dinamakan Sistem
Repository SK.
Subbagian Organisasi Tata laksana dan Perundang-undangan UIN
Jakarta mempunyai tugas melakukan administrasi organisasi, tata laksana
dan perundang-undangan sekaligus mengarsipkan berkas-berkas yang
dihasilkan disubbagian tersebut. Berdasarkan hasil observasi dan
3
wawancara penulis dengan Kasubbag Ortala dan staf-stafnya, proses
penyimpanan berkas SK yang sudah disahkan masih dilakukan secara
tradisional yaitu penyimpanan secara fisik pada lemari arsip. Belum
dilakukan penyimpanan secara digital dalam suatu database.
Mengingat pentingnya surat-surat yang diarsipkan tersebut
terutama arsip yang terkait dengan Surat Keputusan (SK) yang akan dan
telah diterbitkan, maka dibutuhkan suatu konsep pengolahan
penyimpanan arsip secara digital di lingkungan UIN Jakarta dalam
bentuk Repository berbasis website agar kelak dapat memudahkan dalam
pencarian kembali, dapat diakses oleh pimpinan dari masing-masing unit
kerja dan pimpinan direktorat pada saat dibutuhkan secara real time serta
mengurangi resiko terjadinya kehilangan file SK yang telah dibuat.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dalam rangka skripsi dengan tema “Rancang Bangun Sistem
Repository Surat Keputusan (SK) Dengan Memanfaatkan ZKOSS
Framework Studi Kasus: Subbagian Organisasi Tata Laksana dan
Perundang-undangan Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
Harapan dari penelitian ini adalah agar skripsi ini dapat
memberikan solusi sebagai pemecahan masalah pengolahan dan
penyimpanan serta publikasi Surat Keputusan dilingkungan dalam UIN
Jakarta pada Subbagian Ortala UIN Jakarta.
4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan
masalah yang akan dihadapi dalam penelitian dan pengembangan sistem
sebagai berikut :
1. Bagaimana kegiatan Penyimpanan/Kearsipan dari SK yang telah
diterbitkan ke dalam sebuah database agar dapat diakses kembali
jika sewaktu-waktu dibutuhkan?
2. Bagaimana menjadikan Sistem Repository SK menjadi sebuah
sumber informasi dan diakui legalitas serta keaslian datanya?
3. Bagaimana Sistem Repository SK dapat menampilkan berkas SK
secara utuh?
4. Bagaimana Sistem Repository SK dapat menjadi sebuah media
sentrasilisasi berkas (SK) dilingkungan UIN Jakarta?
1.3. Pembatasan Masalah
Dalam pengembangan Sistem Repository SK ini, penulis membatasi
masalah sebagai berikut :
1. Perancangan database yang akan menampung arsip digital berupa Surat
Keputusan (SK) yang akan dan telah diterbitkan didalam lingkungan UIN
Jakarta.
2. Perancangan dan pembangunan aplikasi berbasis web menggunakan
bahasa pemrograman JAVA dan Zkoss Framework.
5
3. Penelitian dibatasi hanya untuk penyimpanan SK Kelembagaan yang
terdiri dari 4 kategori Surat Keputusan (SK) pada 14 Unit Kerja yang ada
dilingkungan UIN Jakarta.
4. Usulan rancangan sistem tidak membahas sistem keamanan yang
digunakan.
5. Dalam melakukan perancangan aplikasi, penulis menggunakan bahasa
pemodelan UML.
6. Pengguna sistem ini nantinya adalah admin Tata Usaha rektorat, Admin
Ortala, pimpinan yang berwenang pada masing-masing unit kerja/fakultas,
pihak PUSKOM sebagai administrator sistem.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian ini adalah :
a. Menganalisis sistem yang ada (current system) pada Subbagian Ortala
Pusat UIN Jakarta.
b. Merancang dan membangun Aplikasi Sistem Repository SK yang dapat
menunjang aktivitas pada Subbag Ortala dan lingkungan dalam UIN
Jakarta yang berkaitan dengan penyimpanan surat keputusan (SK)
kedalam aplikasi Repository SK.
c. Tersedianya media publikasi SK secara online yang diterbitkan pada
lingkungan UIN Jakarta.
d. Terjadinya sentralisasi penyimpanan SK yang dapat menjaga keaslian dari
berkas yang disimpan tersebut.
6
e. Memudahkan dalam proses pencarian kembali berkas SK.
f. Menguji Aplikasi Sistem Repository SK dengan metode blackbox testing.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Bagi Pengguna Sistem khususnya Subbagian Organisasi Tata
Laksana dan Perundang-undangan UIN Jakarta.
Manfaat yang dapat dipetik oleh Subbagian Ortala UIN
Jakarta dari penelitian ini antara lain :
a. Tersedianya aplikasi sistem Repository SK yang didukung
dengan database sebagai tempat penyimpanan berkas SK
secara digital yang dapat menampilkan konsep SK secara
utuh.
b. Membantu dalam proses penyimpanan berkas SK secara
digital dengan tetap menjaga keaslian dari SK.
c. Memudahkan dalam pencarian dan publikasi SK yang akan
dan telah diterbitkan.
1.5.2. Bagi Penulis
Banyak sekali menfaat yang bisa penulis petik dalam
penelitian skripsi ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Menambah wawasan penulis tentang teknologi informasi,
khususnya dalam membangun sistem informasi berbasis web.
b. Dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat di bangku
kuliah.
7
1.5.3. Bagi Akademik
a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi
dan penerapan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah.
b. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam
menghadapi dunia kerja dari hasil yang diperoleh selama
pembelajaran pada masa kuliah.
1.6. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dan diterapkan dalam penulisan
tugas akhir ini meliputi :
1.6.1. Metodologi Pengumpulan Data
Dalam proses penulisan skripsi ini, bentuk metodologi
pelaksanaan yang akan dilakukan antara lain :
a. Studi Lapangan, dalam studi lapangan terbagi menjadi dua
bagian diantaranya:
- Observasi, yakni proses pengambilan data dalam penelitian
dimana penelitian atau pengamat melihat langsung keadaan
permasalahan penelitian yaitu sistem yang berjalan saat ini.
- Wawancara, yakni mengumpulkan data melalui tanya jawab
dan diskusi dengan pihak-pihak bagian kepegawaian.
b. Studi Pustaka, yakni mengumpulkan data melalui buku
maupun artikel yang berhubungan dengan penulisan skripsi
ini.
8
1.6.2. Metodologi Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dalam penelitian ini penulis
menggunkan metode RAD(Rapid Application Development). RAD
adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap
pengembangan sistem yang mencakup metode pengembangan serta
perangkat-perangkat lunak Model RAD ini terdiri atas tiga tahapan
utama, antara lain: requirements planning(perencanaan syarat-
syarat), RAD design workshop (workshop desain RAD) dan
implementation(implementasi). (Kendall & Kendall, 2003:237)
1.7. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran umum secara menyeluruh dari
penulisan skripsi ini, maka dapat dijelaskan mengenai penulisan yang ada
pada sub bab ini. Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab
yang masing-masing memiliki kaitan yang jelas. Berikut ini adalah
ringkasan dari tiap-tiap bab tersebut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai masalah yang melatarbelakangi
penulisan skripsi ini. Selain itu bab ini juga membahas ruang
lingkup, pembahasan masalah, tujuan yang ingin dicapai dan
manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya sistem yang baru.
Bab ini juga membahas mengenai metodologi pengembangan
9
sistem yang digunakan serta sitematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar
dalam pengembangan aplikasi sistem ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penjelasan mengenai metode pengumpulan data dan metode
pengembangan sistem yang digunakan untuk sistem yang dibuat
pada skripsi ini.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang analisis terhadap kebutuhan sistem, serta
implementasi pengembangan secara nyata.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang dapat dibuat dari hasil
analisis, pengembangan, serta pengujian sistem yang telah
dilakukan. Selain itu juga terdapat saran-saran yang dapat
digunakan untuk pengembangan sistem lebih lanjut di masa
yang akan datang.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Sistem merupakan sekumpulan dari subsistem-subsistem yang saling
terintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk lebih mendalami suatu
konsep dasar dari sistem terdapat beberapa ahli yang berpendapat mengenai
apa itu sistem, karakteristik sistem dan klasifikasi sistem.
2.1.1. Pengertian Sistem
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu” (Jogiyanto, 2001). Sedangkan
menurut (Kadir, 2003). “Sistem adalah sekumpulan elemen yang
saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu
tujuan”.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,
(Jogiyanto, 2001), yaitu :
1. Komponen Sistem (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang
saling berinteraksi, artinya komponen atau elemen yang saling
bekerja sama dalam bentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen
sistem dapat berupa subsistem atau bagian dari sistem. Setiap
subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem. Untuk menjalankan
11
suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.
2. Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luar. Batas
suatu sistem menunjukan lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi dari sistem. Lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari
sistem dan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan
lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika
tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lain untuk dapat berinteraksi
membentuk suatu kesatuan.
5. Masukan Sistem (input)
Masukan sistem merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem
yang berupa masukan perawatan (maintenance input) dan keluaran
sinya (signal output). Maintenance input adalah energi yang
12
dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal output
adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan.
7. Pengolahan Sistem (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan
merubah masukan menjadi keluaran yang berguna.
8. Sasaran Sistem (objective) atau tujuan sistem (Goal)
Suatu sistem harus mempunyai sasaran, karena sasaran sangat
menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara suatu
komponen dengan komponen lain, karena sistem memiliki sasaran
yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi ada dalam sistem
tersebut. Suatu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut
pandang, diantaranya adalah sebagai berikut (Ladjmudin, 2005).
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tampak secara fisik. Misalnya sistem
13
teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan
antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik (physical system)
merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem
komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi
karena proses alam yang tidak dibuat oleh manusia (ditentukan
dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya
sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam.
Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan
interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-
machine system.
c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu (deterministic system) beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara
bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran
dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari
sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan
program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu (probabilistic
system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
14
d. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup (closed system) merupakan sistem yang
tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut
campur tangan dari pihak diluarnya.
Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang
berhubungan dan terpegaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem
ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem
sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka
suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang
baik.
2.2. Konsep Dasar Informasi
Untuk lebih mengenal apa itu data dan apa itu informasi, terlebih
dahulu harus mengenal definisi dari data dan informasi itu sendiri.
2.2.1. Data Versus Informasi
Data adalah deskripsi dari sesuatu atau kejadian yang kita
hadapi (the description of things and events that we face). Definisi data
yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah
berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-
betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen,
15
maka faktor-faktor tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi
suatu informasi. (Ladjamudin, 2005).
Informasi adalah data yang telah diproses sehingga lebih
bermakna. (McLeod, 2004:12). Definisi lain menyebutkan bahwa
informasi adalah data yang telah diproses atau disusun kedalam suatu
format lebih berarti untuk seseorang. Informasi dibentuk dari data yang
dengan penuh harapan dapat mempunyai arti bagi penerimanya.
(Whitten, 2004:27).
2.2.2. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat
bercerita banyak, sehingga harus diolah lebih lanjut. Data diolah
melalui suatu model untuk menghasilkan suatu informasi. Data dapat
berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-
angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar, dan
sebagainya (Jogiyanto, 1999). Jadi, pada intinya adalah bahwa hasil
dari pengolahan data adalah berupa informasi yang sangat diperlukan
oleh penerimanya. Ini dapat dilihat pada gambar 2.1 yang
dikemukakam oleh Ladjmudin, berpendapat bahwa untuk memperoleh
informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan
bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan
informasi (Ladjmudin, 2005). Siklus informasi atau siklus pengolahan
data adalah sebagai berikut :
16
Gambar 2.1. Siklus Informasi (Ladjamudin, 2005)
2.2.3. Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu : manfaat dan
biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk
mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi
yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan
untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit
untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah
tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar
informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan
(Jogiyanto, 2005). Tidak jauh beda dengan pendapat (Ladjamudin,
2005), yang berpendapat bahwa suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk
mendapatkannya dan sebagian informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai
efektivitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost
effectivennes atau cost benefit.
Masukan (Data)
Proses (Model)
Keluaran (Informasi)
17
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam
menunjang suatu pengambilan keputusan, maka sistem informasi sangat
diperlukan dalam hal mendapatkan informasi.
2.3.1. Pengertian Sistem Informasi
Menurut (Jogiyanto, 1999) sistem informasi didefinisikan
sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan
kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-
prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi
sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian
internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar
informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik (Jogiyanto, 1999).
Sedangkan, Ladjamudin menjelaskan suatu sistem informasi dapat
didefinisikan sebagai berikut (Ladjamudin, 2005).
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-
komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi.
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk
mengendalikan organisasi.
3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat
18
manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
2.3.2. Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen
yaitu hardware, software, prosedur, brainware, database, jaringan
komputer dan komunikasi data (Kadir, 2003).
a. Perangkat keras (hardware)
Mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer, printer, monitor.
b. Perangkat lunak (software)
Sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk
memproses data.
c. Prosedur
Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan
data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
d. Pengguna (brainware)
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem
informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
e. Basis data (database)
Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan
penyimpanan data.
f. Jaringan komputer komunikasi data
19
Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources)
dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
Menurut (Ladjamudin, 2005) keenam komponen diatas
diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut :
1. Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak) yang
berfungsi sebagai mesin.
2. People dan Prosedur merupakan manusia dan tatacara
menggunakan mesin.
3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin
agar terjadi suatu proses pengolahan data.
Gambar 2.2. Komponen Sistem Informasi (Ladjamudin, 2005)
2.4. Repository
Repository adalah tempat penyimpanan atau gudang (John M. Echols,
2006). Sebuah repository dapat berupa :
1. Tempat dimana data disimpan.
2. Tempat dimana secara khusus data dalam format digital disimpan.
Hardware (Perangkat
Keras)
Software (Perangkat
Lunak)
People
(Manusia)
Procedures
(Prosedur)
DATA
Mesin Manusia
20
3. Tempat dimana eprint diletakkan.
4. Tempat dimana beberapa database atau file diletakaan untuk
didistibusikan secara jaringan komputer.
5. Tempat dimana sesuatu disimpan yang kemungkinan untuk digunakan
lagi.
Sebuah repository SK adalah sebuah tempat online untuk
mengumpulkan dan menyebarkan berkas SK dalam bentuk digital, yang
mana merupakan output dari institusi khusunya hasil dari sebuah keputusan
pimpinan yang harus diakui bersama.
2.5. Surat
Surat adalah sesuatu yang ditulis, yang tertulis atau tulisan. Sedangkan
keputusan memiliki arti prihal yang berkaitan dengan putusan atau segala
putusan yang telah ditetapkan (sudah dipertimbangkan dan dipikirkan) (Dept.
Pendidikan Nasional, 2008).
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat bermacam jenis-jenis surat yang
berdar, baik antar organisasi, antar instansi maupun antar perusahaan. Dalam
hal-hal tertentu jelas ada perbedaan-perbedaan, baik asal surat, sifat surat,
tujuan, cara pembuatan ataupun cara pengirimannya.
Jenis-jenis surat dapat ditinjau dari beberapa segi sebagai mana yang
diuraikan berikut ini. Berdasarkan Sifatnya Surat dapat digolongkan menjadi
5 jenis :
21
a. Surat Pribadi
Adalah surat-surat yang bersifat kekeluargaan, surat-surat yang
berisi masalah keluarga, baik tentang kesehatan, keuangan keluarga dan
sebagainya.
Contoh:
- Surat dari orang tua kepada anaknya.
- Surat persahabatan.
- Surat perkenalan dan sebagainya.
b. Surat Dinas Pribadi
Disebut juga surat setengah resmi adalah surat-surat yang
dikirimkan dari seseorang kepada instansi-instansi, perusahaan-
perusahaan ataupun jawatan-jawatan.
Contoh:
- Surat lamaran kerja.
- Surat permohonan tidak masuk kerja dan sebagainya.
c. Surat Dinas Swasta
Disebut juga surat resmi adalah surat-surat yang dibuat oleh
instansi-instansi swasta, yang dikirimkan untuk para karyawannya
ataupun untuk para relasinya atau langganannya atau instansi-instansi
yang terkait.
Contoh:
22
- Surat undangan rapat untuk para karyawan.
- Surat undangan pertemuan untuk para relasi.
- Surat rapat tahunan para pemegang saham dan sebagainya.
d. Surat Niaga
Adalah surat yang berisi soal-soal perdagangan yang dibuat oleh
perusahaan yang dikirimkan kepada para pelanggan.
Contoh:
- Surat perkenalan barang.
- Surat penawaran barang.
- Surat pesanan barang dan sebagainya.
e. Surat Dinas Pemerintah
Adalah surat-surat yang berisi masalah-masalah administrasi
pemerintahan yang dibuat oleh instansi pemerintah.
Contoh:
- Surat keputusan.
- Surat instruksi.
- dll.
2.6. Konsep Basis Data dan DBMS (Database Management System)
Ada dua pendekatan untuk menyimpan data dalam sistem yang
berdasarkan komputer (Kendal dan Kendall, 2003). Metode yang pertama
adalah menyimpan data dengan file individu, masing-masing khusus untuk
aplikasi tertentu. Pendekatan kedua untuk penyimpanan data dalam sistem
23
berdasarkan komputer meliputi membangun basis data. Basis data
didefinisikan secara formal dan mengontrol penyimpanan data terpusat yang
dimaksud untuk penggunaan dalam banyak aplikasi berbeda.
2.6.1. Definisi Basis Data (Database)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat
keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya (Jogiyanto, 1999). Penjelasan lain dikemukakan
bahwa basis data tidak hanya kumpulan file, lebih dari itu, basis data
adalah pusat sumber data yang caranya dipakai oleh banyak pemakai
untuk berbagai aplikasi. Inti dari basis data adalah database
management system (DBMS), yang membolehkan pembuatan,
modifikasi, dan pembaharuan basis data (Kendall dan Kendall,
2003). Sedangkan Hariyanto menjelaskan dalam bukunya Sistem
Manajemen Basis data, basis data adalah kumpulan data (elementer)
yang secara logic berkaitan dalam mempresentasikan fenomena /
fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung
aplikasi dalam sistem tertentu (Hariyanto, 2004). Jadi, basis data
merupakan suatu komponen utama sistem informasi karena semua
informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data yang ada
pada basis data.
24
Gambar 2.3 Jenjang dari data (Jogiyanto, 1999)
Sampai dengan membentuk suatu database, data mempunyai
jenjang yang dapat dilihat pada gambar 2.3 (Jogiyanto, 1999)
a. Characters
Characters merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa
karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special
Characters) yang membentuk suatu item data atau Field.
b. Field
Field menggambarkan suatu atribut dari record yang
menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat,
dan lain sebagainya. Kumpulan dari Field membentuk suatu
record.
Database
File
Record
Data Item atau Field
Characters
25
1. Nama dari Field (Field name)
Field harus diberi nama unruk membedakan Field yang satu
dengan Field yang lainnya.
2. Representasi dari Field (Field representation)
Representasi dari Field menunjukan tipe dari Field (Field
type) dapat berupa tipe numeric, karakter atau huruf, tanggal,
dan memo. Serta lebar dari Field (Field width) menunjukan
ruang maksimum dari Field yang dapat diisi dengan karakter-
karakter data.
3. Nilai dari Field (Field value)
Nilai dari Field menunjukan isi dari Field untuk masing-
masing record.
c. Record
Record merupakan kumpulan dari Field yang membentuk suatu
record. Record menggambarkan suatu unit data individu tertentu.
Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya file
mahasiswa, tiap-tiap record dapat mewakili data tiap-tiap
mahasiswa.
d. File
File terdiri dari record-record yang menggambarkan suatu
kesatuan data yang sejenis. Misalnya file mata kuliah berisi data
tentang semua mata kuliah yang ada.
26
e. Database
Database merupakan kumpulan dari file yang membentuk suatu
database. Tujuan basis data yang efektif termuat di bawah ini
(Kendall dan Kendall, 2003).
1. Memastikan bahwa data dapat dipakai diantara pemakai
untuk berbagai aplikasi.
2. Memelihara data baik keakuratan maupun konsistensi.
3. Memastikan bahwa semua data yang diperlukan untuk
aplikasi sekarang dan yang akan datang akan disediakan
secara cepat.
4. Membolehkan basis data untuk berkembang dan kebutuhan
pemakai untuk berkembang.
5. Membolehkan pemakai untuk mengembangkan pandangan
personalnya tentang data tanpa memperhatikan cara data
disimpan secara fisik.
2.6.2. DBMS (Database Management System)
Database Management System (DBMS atau DMS) adalah
paket perangkat lunak yang kompleks digunakan untuk memanipulasi
database (Jogiyanto, 1999). Lebih detail lagi dijelaskan oleh
Hariyanto bahwa DBMS adalah perangkat lunak ntuk mendefinisikan,
menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data
(Hariyanto, 2004).
27
Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan
database harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses
database, DBMS menyediakan penghubung (interface) antara
pemakai dengan database (Jogiyanto, 1999).
Hubungan pemakai dengan database dapat dilakukan dengan
dua cara :
a. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query
language).
b. Dengan menggunakan program aplikasi.
2.7. Object Relational Mapping (ORM)
ORM (Object Relational Mapping) adalah sebuah teknik
pemrograman yang menghubungkan perbedaan tipe data pada konsep
pemrograman yang berorientasi obyek dengan konsep RDBMS. Dengan
mengimplementasikan ORM, developer bisa lebih berfikir secara obyek
dibanding dengan tabel dan kolom-kolom yang menjadi ciri dari model
relasional. ORM digunakan untuk menjaga kemurnian pola pikir developer
atas pemrograman berorientasi obyek. (Object Relational Mapping (ORM)
Object Oriented Programming, 2010).
Konsep ORM adalah konsep dimana dilakukan mapping dari tabel
menjadi obyek. Kolom-kolom yang ada pada tabel nantinya akan menjadi
attribute atau variabel-variabel dalam obyek. Satu obyek mewakili satu row.
28
Karena merupakan obyek, untuk mengakses beberapa row sekaligus, dapat
disamakan dengan mengakses array dari obyek.
2.7.1. Alasan Memilh ORM
Beberapa alasan mengapa penulis memilih konsep ORM
sebagai konsep dalam memodelkan basis data. Yang pertama karena,
ORM secara otomatis object-to-table dan table-to object conversion,
yang menyederhanakan pengembangan aplikasi. Perkembangan
pasar kini lebih disederhanakan menuju ke kecepatan waktu dan
mengurangi biaya pengembangan dan pemeliharaan. Selanjutnya,
ORM membutuhkan sedikit kode dibandingkan dengan
menggunakan perintah SQL. ORM menyediakan caching transparan
obyek pada klien dengan demikian meningkatkan kinerja sistem.
Sebuah ORM yang baik adalah solusi yang sangat optimal yang akan
membuat aplikasi lebih cepat dan lebih mudah.
2.7.2. Keunggulan ORM
ORM memiliki kemampuan untuk menciptakan
obyekdatabase virtual, yaitu suatu model database yang
direpresentasikan kedalam sebuah obyek pada bahasa pemrograman
OOP. Berikut ini adalah beberapa kelebihan yang dimiliki ORM,
antara lain:
1. Mempercepat pengembangan program. Contohnya, mengurangi
perulangan kode query, memudahkan pemakaian karena tabel-
tabel ter-representasikan dalam bentuk obyek.
29
2. Membuat akses data menjadi lebih abstrak dan portable. Hal ini
dikarenakan ORM menanganigenerate (pembangkitan) syntax
SQL berdasarkan vendor database-nya (contoh MySQL,
PostgreSQL, Oracle, DbDerby, dll).
3. Mendukung enkapsulasi business rule pada lapisan Data Access.
4. Dapat melakukan generateboilerplate code (unit kode yang
reusable) untuk fungsi dasar CRUD (create, retrieve, update,
delete).
2.8. SQL (Structured Query Language)
SQL (dibaca “es-que-el” atau “sequel”) singkatan dari Structured
Query Language. SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan database. Menurut ANSI (American National Standards Institute),
bahasa ini merupakan standar untuk relational database management system
(RDBMS) (Sidik, 2004). Menurut (Hariyanto,2004) SQL adalah bahasa yang
menghubungkan fitur-fitur bahasa query formal aljabar relasional dan bahasa
query formal kalkulus relasional. SQL tidak hanya bahasa untuk query
terhadap basis data. SQL juga berisi fasilitas untuk pendefinisian struktur
data, modifikasi struktur data dan data di basis data, serta juga digunakan
untuk menspesifikasi konstrain-konstrain integritas dan keamanan
(Hariyanto, 2004).
Beberapa software RDBMS dapat menggunakan SQL, seperti:
Oracle. Sybase, Microsoft SLQ Server, Microsoft Access, Ingres, MySQL,
30
PostgreSQL. Setiap software database mempunyai bahasa perintah/sintaks
yang berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama.
Perintah-perintah tersebut antara lain “Select”, “Insert”, “Update”, “Create”,
dan “Drop”, yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua
kebutuhan untuk memanipulasi sebuah database.
2.9. PostgreSQL
PostgreSQL merupakan sebuah Objek Relasional Data Base
Management System (ORDBMS) yang dikembangkan oleh Brekely
Computer Science Departement. Sistem yang ditawarkan PostgreSQL
diharapkan sanggup dan dapat mencukupi untuk kebutuhan proses aplikasi
data masa depan. PostgreSQL juga menawarkan tambahan-tambahan yang
cukup signifikan yaitu class, inheritance, type, dan function. Tambahan
keistimewaan lain yang tidak dimiliki database management system yang lain
berupa constraint, triggers, rule, dan transaction integrity, dengan adanya
feature (keistimewaan) tersebut maka para pemakai dapat dengan mudah
mengimplementasikan dan menyampaikan sistem ini. Sejak tahun 1996
PostgreSQL mengalami kemajuan yang sangat berarti, berbagai keistimewaan
dari PostgreSQL sanggup membuat database ini melebihi database lain dari
berbagai sudut pandang.
Pada awal pembuatannya di University of California Berkeley (1977-
1985) PostgreSQL masih mempunyai banyak kekurangan bila dibandingkan
dengan database lain, namun seiring dengan berjalannya waktu tepatnya pada
31
tahun 1996 PostgreSQL berubah menjadi sebuah database yang menawarkan
standar melebihi standar ANSI-SQL92 dan sanggup memenuhi permintaan
dunia open source akan server database SQL. Standar ANSI-SQL92
merupakan standar yang ditetapkan untuk sebuah database bersekala besar
seperti Oracle, Interbase, DB2 dan yang lainnya.
PostgreSQL adalah object-relational database management system
yang datang begitu banyak fitur, diantaranya multivision concurency control
(MVCC), mendukung hampir semua aturan SQL dan memiliki banyak
dukungan bahasa pemrograman lain seperti C/ C++, TCL, Java, Perl dan
Python. Dengan berbagai fitur tersebut, layaknya PostgreSQL mengklaim
dirinya sebagai most advanced database system. Proyek open source yang
hebat umumnya relatif sulit digunakan. Begitu pun dengan PostgreSQL.
Dibandingkan dengan MySQL, PostgreSQL relatif lebih sulit digunakan
karena kompleksitasnya yang begitu besar. Namu, bagi pengguna yang lebih
peduli untuk merancang database yang bagus dan hanya sekedar
menggunakannya, maka PostgreSQL tetap layak digunakan dan dapat
dipelajari dalam waktu yang singkat, dengan catatan pengguna tersebut telah
memahami konsep database dan SQL secara umum.
2.10. Web
Pada tahun 1991, Tim Berners-Lee mengembangkan visi untuk
Network Information Project pada le Centre Europeen de Recherche
Nucleaire (CERN) di Swiss. Misinya adalah untuk menciptakan sistem
32
informasi global yang mudah, namun kuat berdasarkan pada hiperteks. Dua
bagian utama yang muncul dari proyek ini adalah HyperText Markup
Language (HTML) dan HyperText Transfer Protocol (HTTP).
HTML adalah bahasa markup untuk menyebarkan informasi pada
Web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standard Generalized
Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari
pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau
sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat
dipahami kebanyakakn orang, ketika diterbitkan penggunanya menjadi jelas.
HTTP adalah protokol komunikasi stateless yang berbasiskan pada TCP
yang awalnya digunakan untuk mengambil kembali file-file HTML dari
server Web ketika dirancang pada tahun 1991.(Simarmata, 2010)
HTML dan HTTP telah dikembangkan lebih lanjut sejak keduanya
pertama kali diusulkan. World Wide Web Consortion (W3C) pada awal
Oktober 1994 dan temuan Tim Berners-Lee telah menyatu dan memimpin
evolusi teknis dari Web. Sekarang ini, W3C mempunyai lebih dari 500
anggota organisasi. Microsoft, IBM dan Ericsson adalah beberapa
diantaranya yang menjadi anggota W3C.
2.10.1. Arsitektur Web Tradisional
Ada dua komponen dasar di dalam arsitektur Web, yaitu
browser Web dan server Web. Browser Web menawarkan
antarmuka grafis untuk pengguna dan bertanggung jawab untuk
komunikasi dengan server Web. Protokol komunikai antara browser
33
dan server Web mengikuti protokol HTTP yang distandarisasi.
(Lindskog, 2003)
Gambar 2.4 Interaksi antara pengguna dan server Web (Lindskog, 2003)
1. Pengguna meminta suatu layanan dengan mengklik tautan (link)
atau dengan mengetikkan sebuah perintah melalui keyboard.
Browser Web menangkap perintah tersebut dan menerjemahkannya
ke dalam permintaan HTTP.
2. Browser kemudian meneruskan permintaan yang baru saja
diciptakan kepada server Web dari penyedia konten. Ketika server
menerima sebuah permintaan, permintaan tersebut akan diproses.
3. Ketika pemrosesan dilakukan, server Web kemudian mengirimkan
kembali respon tersebut ke browser.
4. Ketika browser menerima respon tersebut, browser
menerjemahkannya ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh
manusia.
Antar muka antara pengguna dan browser adalah bahasa
HTML yang terstandarisasi. Sedangkan komunikasi antara browser
dan server menggunakan protokol HTTP. Sebagai catatan, Gambar
34
2.4 hanya mengilustrasikan bentuk komunikasi yang paling sederhana
antara pengguna dan server Web.
2.10.2. Aplikasi Web
Aplikasi Web adalah sebuah sistem informasi yang
mendukung interaksi pengguna melalui antarmuka berbasis Web.
Fitur-fitur aplikasi Web biasanya berupa data persistence,
mendukung transaksi dan komposisi halaman Web dinamis yang
dapat dipertimbangkan sebagai hibridisasi, antar hipermedia dan
sistem informasi. (Simarmata, 2010)
Aplikasi Web adalah bagian dari client-side yang dapat
dijalankan oleh browser Web. Client-side mempunyai tanggung
jawab untuk pengeksekusian proses bisnis. Interaksi Web dibagi
kedalam tiga langkah, yaitu permintaan, pemrosesan dan jawaban.
1. Permintaan
Penggunaan mengirimkan permintaan ke server Web, biasanya
via halaman Web yang ditampilkan pada browser Web.
2. Pemrosesan
Server Web menerima permintaan yang dikirimkan oleh
pengguna, kemudian memproses permintaan tersebut.
3. Jawaban
Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela
browser.
35
Halaman Web bisa terdiri dari beberapa jenis informasi grafis
(tekstual dan multimedia). Kebanyakan komponen grafis dihasilkan
dengan perkakas (tools) khusus, menggunakan manipulasi langsung
dan editor WYSIWIG.
Halaman Web juga dapat dibuat dengan menggunakan
berbagai program agar dapat menampilkan suatu informasi di dalam
browser (misalnya, Java atau PHP). Pembangunan aplikasi Web
membutuhkan beberapa kualifikasi yang berbeda. Biasanya, para
developer dalam pembangunan Web akan memegang peranan
berikut:
1. Pemasaran, untuk menetapkan target pengunjung Web dan
konten untuk diserahkan.
2. Perancangan grafis, untuk menetapkan tampilan visual
(meliputi tata letak halaman, huruf, warna, gambar dan film).
3. Integrator HTML, untuk mengembangkan halaman HTML.
4. Pemrogram, untuk menulis program (didalam Java, PHP atau
bahasa pemrograman lainnya, yang dapat dikombinasikan
dengan HTML).
2.11. Unified Modeling Language (UML)
UML (Unified Modeling Language) pertama kali dikenalkan pada
tahun 1990-an ketika Grady Booch dan Ivan Jacobson dan James
Rumbaugh mulai mengadopsi ide-ide serta kemampuan-kemampuan
36
tambahan dari masing-masing metodenya dan berusaha membuat
metodologi terpadu yang kemudian dinamakan UML (Unified Modeling
Language). UML merupakan metode pengembangan perangkat lunak
(sistem informasi) dengan metode grafis yang relatif mudah dipahami.
(Nugroho, 2005:20)
Menurut Fowler, UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung
oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem
perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan
pemrograman berorientasi objek (OO).
UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh
Object Management Group (OMG), sebuah konsorsium terbuka yang
terdiridari banyak perusahaan. OMG dibentuk untuk membuat standar-
standar yang mendukung interoperabilitas, khususnya interoperabilitas
sistem berorientasi objek.
UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukan
berbagai aspek dalam sistem. Beberapa diagram yang disediakan pada UML
standard version 2.0 OMG antara lain (Martin Fowler, 2004)
1. Use case diagram
2. Activity diagram
3. Sequence diagram
4. Class diagram
5. Statechart diagram
37
Dengan menggunakan UML maka dapat membuat model untuk
semua jenis aplikasi piranti lunak, selain itu UML memudahkan user untuk
melihat gambaran model konseptual piranti lunak dari suatu bahasa
pemrograman yang tekstual sehingga dapat dimengerti oleh user non-
programmer. Selain itu UML lebih cocok untuk penulisan piranti lunak
berorientasi objek karena pada konsep dasarnya UML menggunakan class
dan operation.
2.11.1. Use Case Diagram
Use case atau use case diagram adalah abstraksi dari interaksi
antar sistem dan aktor. Diagram use case menunjukan 3 aspek dari
sistem yaitu aktor, use case dan sistem/sub sistem boundary. Aktor
mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika
berkomunikasi dengan use case. Gambar 2.6 mengilustrasikan aktor,
use case dan boundary.
Gambar 2.5 Contoh Use Case Diagram (Sholiq, 2006:8)
38
2.11.2. Activity Diagram
Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan
logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak
kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart,
akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah diagram bisa
mendukung perilaku pararel sedangkan flowchart tidak
bisa.(Munawar, 2005).
Gambar 2.6 Contoh Activity Diagram (Sholiq, 2006:9)
2.11.3. Sequence Diagram
Sequence diagram atau Diagram Sikuensial digunakan
untuk menggambarkan perilaku pada sebuah secenario. Diagram
ini menunjukan sejumlah contoh objek dan message (pesan) yang
diletakan diantara objek-objek ini di dalam use case. Komponen
utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan
kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan
tanda panah dan waktu yang ditunjukan dengan progres vertical.
Contoh sequence diagram :
39
Gambar 2.7 Contoh Sequence Diagram (Sholiq, 2006:10)
2.11.4. Class Diagram
Class Diagram atau Diagram Kelas menggambarkan
struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta interaksi
antar kelas dalam sistem. Class memiliki tiga area pokok :
1. Nama (dan stereotype)
2. Atribut
3. Metoda
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang
bersangkutan.
40
Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang
bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya
Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
Adapun hubungan antar Class yaitu :
1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya
menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class
lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain.
Panah navigability menunjukkan arah query antar class.
2. Agregasi, yaitu relasi sebuah objek terhadap objek yang
lainnya dimana merupakan bagian dari objek tersebut.
3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat
diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan
metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru,
sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya.
Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di
passing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis
dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram
yang akan dijelaskan kemudian.
Contoh class diagram :
41
Gambar 2.8 Contoh Class Diagram (Sholiq, 2006:13)
2.11.5. Statechart Diagram
Statechart diagram menyediakan sebuah cara untuk
memodelkan bermacam-macam keadaan yang mungkin dialami
oleh sebuah objek. Diagram statechart digunakan untuk
memodelkan tingkah laku dinamik sistem.
Gambar 2.9 Contoh Statechart Diagram (Sholiq, 2006:15)
2.12. Java
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai
komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat oleh James
42
Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems yang saat ini
merupakan bagian dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak
mengadopsi sintaksis yang terdapat pada C dan C++ namun dengan
sintaksis model obyek yang lebih sederhana serta dukungan rutin-rutin atas
bawah yang minimal. Aplikasi-aplikasi berbasis java umumnya dikompilasi
kedalam p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada berbagai Mesin
Virtual Java (JVM). Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat
umum/non-spesifik (general purpose) dan secara khusus didisain untuk
memanfaatkan dependensi implementasi seminimal mungkin. Karena
fungsionalitasnya yang memungkinkan aplikasi Java mampu berjalan di
beberapa platform sistem operasi yang berbeda, Java dikenal pula dengan
slogannya WORA write ones run anywhere "Tulis sekali, jalankan di mana
pun". Saat ini Java merupakan bahasa pemrograman yang paling populer
digunakan dan secara luas dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai
jenis perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi berbasis web.
2.12.1. Kelebihan Java
Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat
dijalankan dibeberapa platform/ sistem operasi komputer.
Dengan kelebihan tersebut, pemrogram cukup menulis sebuah
program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang
dimengerti manusia menjadi bahasa mesin/ bytecode) sekali lalu
hasilnya dapat dijalankan di atas beberapa platform tanpa
perubahan. Kelebihan ini memungkinkan sebuah program
43
berbasis Java dikerjakan diatas sistem operasi Linux tetapi
dijalankan dengan baik diatas Microsoft Windows. Platform
yang didukung sampai saat ini adalah Microsoft Windows,
Linux, Mac OS dan Sun Solaris. Penyebanya adalah setiap
sistem operasi menggunakan programnya sendiri-sendiri (yang
dapat diunduh dari situs Java) untuk meninterpretasikan
bytecode tersebut.
OOP (Object Oriented Programming - Pemrogram
Berorientasi Objek) yang artinya semua aspek yang terdapat di
Java adalah Object. Java merupakan salah satu bahasa
pemrograman yang murni berbasis obyek. Semua tipe data
diturunkan dari kelas dasar yang disebut object. Hal ini sangat
memudahkan pemrogram untuk melakukan desain, membuat,
mengembangkan dan mengalokasi kesalahan sebuah program
dengan basis Java secara cepat, tepat, mudah dan terorganisir.
Kelebihan ini menjadikan Java sebagai salah satu bahasa
pemograman termudah, bahkan untuk fungsi-fungsi yang
advance seperti komunikasi antara komputer sekalipun.
Kepustakaan Kelas Yang Lengkap, Java terkenal dengan
kelengkapan library/ kepustakaan (kumpulan program program
yang disertakan dalam pemrograman Java) yang sangat
memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk
membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini
44
ditambah dengan keberadaan komunitas Java yang besar yang
terus menerus membuat berbagai kepustakaan baru untuk
melingkupi seluruh kebutuhan pembangunan aplikasi.
2.12.2. Kekurangan Java
Tulis sekali, jalankan di mana saja - Masih ada beberapa hal
yang tidak kompatibel antara platform satu dengan yang lain.
Untuk J2SE, misalnya SWT-AWT bridge yang sampai sekarang
tidak berfungsi pada Mac OS X.
Penggunaan memori yang banyak. Penggunaan memori untuk
program berbasis Java jauh lebih besar daripada bahasa tingkat
tinggi generasi sebelumnya seperti C/C++ dan Pascal (lebih
spesifik lagi, Delphi dan Object Pascal). Biasanya ini bukan
merupakan masalah bagi pihak yang menggunakan teknologi
terbaru (karena trend memori terpasang makin murah), tetapi
menjadi masalah bagi mereka yang masih harus berkutat dengan
mesin komputer berumur lebih dari 4 tahun.
2.13. Framework
Framework memiliki arti kerangka kerja, dalam pemrograman
framework dapat diartikan sebagai koleksi atau kumpulan potongan-
potongan program yang disusun atau diorganisasikan sedemikian rupa,
sehingga dapat digunakan untuk membantu membuat aplikasi utuh tanpa
harus membuat semua kodenya dari awal.(Basuki, 2010:3).
45
Berikut adalah beberapa jenis framework berbasis Java yang saat ini
masih terus dikembangkan:
1. Hibernate
Hibernate is an open source ORM service implementation. Hibernate is
an ambitious project that aims to be a complete solution to the problem
of managing persistent data in Java. It mediates the application’s
interaction with a relational database, leaving the developer free to
concentrate on the business problem at hand. Hibernate is a
nonintrusive solution. (Bauer & King, 2007)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa yang
dimaksud dengan Hibernate ORM adalah sebuah aplikasi yang
mendefinisikan kelas-kelas persistan yang dipetakan (mapping) ke
dalam tabel-tabel tertentu yang ada disistem basis data yang mendasari
aplikasi yang berkaitan.
2. Sruts Framework
Struts adalah web development framework yang berada di
bawah payung Apache Software Foundation. Struts menggunakan pola
kerja Model-View-Controller (MVC) dengan memanfaatkan Java Bean
(Model), Servlet (Controller) dan JSP (View).
46
Gambar 2.10 Struts Framework Bekerja Dalam Aplikasi Web (Arianto, 2008)
Pada saat web container mendeploy aplikasi, Action Servlet akan
membaca file struts-config.xml yang berisi semua konfigurasi yang
diperlukan untuk menjalankan sistem ini. Ketika ada request dari browser,
langkah-langkah berikut akan dijalankan:
a. Request data akan secara otomatis dibungkus ke dalam sebuah obyek
Action Form.
b. Action Servlet akan mencari controller (Action class) yang sesuai
dengan path yang di-request oleh browser.
c. Action class memiliki satu method utama dengan nama execute, yang
akan dijalankan untuk melayani request. Semua pemrosesan yang
dibutuhkan seperti akses database, perhitungan dan lain lain
dijalankan di dalam method ini. Disini objek model dimasukkan
kedalam variable HTTP request atau HTTP session, yang selanjutnya
akan dipanggil dari halaman JSP.
47
d. Setelah pemrosesan selesai, method execute tersebut akan
mengembalikan return value yang akan menunjukkan Status dari
processing.
e. Selanjutnya, status dari Action class tersebut akan digunakan untuk
menentukan halaman JSP mana yang akan ditampilkan.
f. JSP dievaluasi, obyek model di-render ke dalam halaman HTML dan
respon dikirimkan ke browser.
2.14. ZK Framework
ZK is an event-driven, component-based framework to enable rich
user interfaces for web applications. ZK includes an Ajax-based event
driven engine, a rich set of XML User Interface Language (XUL) and
XHTML components, and a markup language called ZK User Interface
Markup Language (ZUML). (Chen & Cheng, 2007)
Dari kutipan di atas, dapat diketahui bahwa ZK adalah framework
berbasis komponen (componen-based) yang menyediakan tampilan antar
muka (interfaces) yang kaya, dinamis dan interaktif bagi pengembangan
web aplikasi. ZK menyertakan sebuah engineevent-driven berbasis AJAX,
yaitu sekumpulan komponen-komponen beraneka ragam (rich) yang terdiri
dari XML User Interface Language (XUL), XHTML dan ZK User Interface
Markup Language disingkat ZUML (markup language milik ZK).
Engineevent-driven sendiri merupakan sebuah engine yang dapat
memungkinkan untuk melakukan model pemrograman desktop ke model
48
pemrograman web programming. Maksudnya, konsep-konsep pemrograman
pada aplikasi desktop yang dilakukan dengan cepat dan mudah atau istilah
tren-nya drag and drop, dapat dilakukan pada lingkungan web. Para
programmer dapat menampilkan aplikasinya dalam fitur komponen rich
XUL dan XHMTL.
2.14.1. Alasan Memilih Teknologi Zkoss
Ada beberapa alasan mengapa penulis memilih teknologi ZK
sebagai teknologi pemrograman untuk penelitian ini. Pertama, ZK
merupakan framework Ajax + Mobile enterprise yang terkemuka
dan merupakan cara termudah dalam membangun aplikasi web
modern berbasis Java yang hebat. (Chen & Cheng, 2007)
Selanjutnya, berikut alasan mengapa ZK dikatakan sebagai
framework enterprise yang terkemuka:
1. Enterprise. Trusted. Established.
ZK telah dipercaya dan diakui oleh berbagai industri sebagai
pilihan framework yang unggul. Hal ini dapat dilihat dari
sudah lebih dari 1.500.000 kali, ZK di-download dan
diberdayakan oleh berbagai macam perusahaan dan institusi
baik industri kecil dan maupun besar. (Potix Corporation,
2011)
2. Transparan Ajax with Java
ZK menyediakan bagi para pengembang suatu fasilitas yang
sederhana dan transparan dari penggunaan Rich Internet
49
Application (RIA) menggunakan Java. Model event-driven
merefleksikan keahlianpemrograman desktop tanpa
pengembang tersebut harus terfokus dengan pemrograman
Java Script, isu-isu penggunaan browser yang berbeda,
komunikasi Ajax yang terkesan kompleks dan faktor-faktor
lain yang dapat menyia-nyiakan waktu serta biaya dalam
pengembangan Aplikasi Web pada level enterprise.
3. Rich Modular UI
ZK menyediakan lebih dari 200 komponen yang unggul yang
dapat menyebarkan fungsi polimorfisme (plymorphic). Para
pengguna dapat dengan mudah melakukan penyusunan
komponen-komponen program seperti halnya permainan
LEGO yaitu dengan membangun blok-blok yg berkelanjutan
dalam membuat disain UI. ZK menyediakan dua metodologi
untuk mengimplementasikan aplikasi UI yaitu dengan
menggunakan kode Java atau XML markup.
Maka, berdasarkan ketiga alasan di ataslah, maka penulis
memilih framework ZK sebagai framework dalam mendukung
pembangunan sistem repository SK.
2.14.2. Karakteristik Utama ZK
ZK memiliki tiga karakteristik utama yang terdapat pada
dirinya. Karakteristik tersebut secara tidak langsung menunjukkan
keunggulan ZK dibanding framework yang mengatur layer view
50
yang lain. Karakteristik yang pertama menjelaskan tentang fokus
ZK dalam tier application. ZK dibangun memang benar-benar untuk
memperkaya tingkatan view dari konsep MVC (model view control).
Karakteristik kedua, menjelaskan tentang bagaimana ZK
dapat menjadi solusi dari permasalahan komunikasi antara
komponen AJAX dengan Server. ZK menampilkan teknologi
framework berbasis komponen yang mudah untuk dijalankan pada
Server apapun.
Dan karakteristik yang ketiga, menjelaskan tentang
bagaimana peranan ZK sebagai framework yang dapat membawa
konsep pemrograman desktop kepada model pemrograman web.
1. A Presentation Layer (Layer Presentasi)
ZK memang dirancang seringan mungkin dan hanya
berfokus pada layer presentation. Lebih jauh, ZK tidak
bergantung pada teknologi back-end dibelakangnya, atau semua
aplikasi middleware yang mungkin banyak disukai seperti Java
Database Connectivity (JDBC), Hibernate, Java Mail,
Enterprise Java Beans (EJBs) dan Java Message Service (JMS).
Pekerjaan middleware tersebut dapat dikerjakan secara tepat
oleh ZK.
2. A Server-Centric Event-Driven Framework (Framework Dengan
Server Terpusat)
51
Diketahui, bahwa sebagian besar framework berbasis
AJAX menyebabkan peran sebuah server menjadi pasif. Hal ini
dikarenakan sebuah server hanya bertanggung jawab sebagai
penyedia respon ketika ada request datang dari sisi klien.
Komunikasi yang terbangun antar komponen-komponennya pun
cukup kompleks dan membutuhkan banyak kode JavaScript,
belum lagi masalah ketidaksesuaian antara JavaScript dan
browser.
Sebaliknya, ZK menjadi solusi dalam menangani
masalah tersebut. Semua komponen ZK dibuat pada sisi Server,
hal ini mengakibatkan komunikasi yang terbangun antar
komponen lebih mudah karena komponen-komponen itu dapat
diakses dengan segera pada Server. Selain itu, cara komunikasi
antar komponen yang satu dengan lainnya juga dilakukan
dengan event-driven. Artinya, interaksi dapat digerakkan oleh
aktifitas user pada sisi klien atau dengan lemparan event dari
komponen lain. Sederhananya, ZK mencerminkan
kesederhanaan untuk membuat aplikasi desktop dalam
pengembangan aplikasi web dan komunikasi yang lebih
interaktif serta responsif bagi para pengguna.
3. A Component-Based GUI Toolkit
ZK merupakan toolkit GUI (graphical user interface)
berbasis komponen. ZK menyediakan lebih dari 70 komponen
52
berbasis XUL dan 80 XHTML dan keduanya menyediakan
ZUML markup language untuk desain antarmuka. Pemrogram
membuat program dengan memanipulasi event striggered
dengan aktivias penggunanya secara langsung.
2.15. Perbandingan Framework ZK dengan Struts
Setelah penulis memberikan alasan mengapa dipilihnya ZK sebagai
framework pembangung sistem ini, maka kemudian penulis juga ingin
membandingkan ZK dengan framework sejenis lainnya. Tujuan
perbandingan tersebut adalah untuk lebih menyakinkan bahwa ZK
memberikan kontribusi yang lebih untuk mendukung pembangunan aplikasi
web enterprise dewasa ini.
Adapun framework sejenis yang ingin penulis bandingkan adalah
framework Struts dari Apache Software Foundation. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya tentang Framework Strut, Struts menggunakan pola
kerja Model-View-Controller (MVC) dengan memanfaatkan Java Bean
(Model), Servlet (Controller) dan JSP (View). Yang perlu digarisbawahi
disini adalah pada bagian controller dan view, Struts menggunakan Servlet
dan Java Server Page (JSP). Sedangkan pada ZK, bagian controller
menggunakan Java dan view menggunakan komponen ZK.
Selain itu, pada JSP tidak mendukung konsep RIA yang dapat
membuat aplikasi menjadi kaya dan memiliki UI serta interaksi yang cantik
dengan pengguna. Jadi apabila disimpulkan, Struts masih memiliki
53
kekurangan untuk mendukung aplikasi web enterprise yang saat ini sedang
hangat, karena dari sisi visual Struts tidak mendukung komponen RIA.
2.16. Pengujian Black box
Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat
lunak. Dengan mengetahui fungsi yang ditentukan dimana produk dirancang
untuk melakukannya, pengujian dapat dilakukan untuk memperlihatkan
bahwa masing-masing fungsi beroperasi sepenuhnya, pada waktu yang sama
mencari kesalahan pada setiap fungsi. Pengujian black-box berkaitan dengan
pengujian yang dilakukan pada interface perangkat lunak. Pengujian black-
box digunakan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi perangakt lunak
adalah operasional yang memiliki arti bahwa input diterima dengan baik dan
output dihasilkan dengan tepat dan integritas informasi external (seperti file
data) dipelihara. Pengujian black-box menguji beberapa aspek dasar suatu
sistem dengan sedikit memperhatikan struktur logika internal perangkat
lunak tersebut. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan
perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang
sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu
program.
Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori
sebagai berikut:
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2. Kesalahan interface.
54
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database ekternal.
4. Kesalahan kinerja.
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir
pengujian. (Roger S. Pressman,2002).
2.17. Studi Literatur Sejenis
Literatur yang digunakan didalam penulisan skripsi ini adalah
literatur hasil penulisan karya ilmiah yang bertujuan untuk menekankan
kelebihan dan kekurangan yang dilihat dari sisi sistem yang telah dirancang
sebagai sumber referensi dan bahan acuan terhadap sistem yang akan dibuat.
Dari berbagai referensi, terdapat studi literatur yakni sebagai berikut :
Alianto (2011), mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam
penelitiannya berjudul “Analisa dan Perancangan Mobile Repository
Network System di BPPT”. Penulis membangun sebuah sistem dengan
menggunakan metode penyimpanan sementara yang praktis sehingga dapat
mempermudah user dalam mengakses dan mengorganisasi data ketika rapat.
Aplikasi dibangun berbasis web, menggunakan bahasa pemrograman PHP.
Hasil penelitiannya yakni dapat mempercepat proses download data dalam
rapat dan memudahkan user dalam mengorganisir data.
Benny (2009) mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam
penelitiannya berjudul “Pembangunan Knowledge Repository System
Untuk Mengelola dan Mengoptimalkan Knowledge pada PT. Ismaya
55
Group”. Tujuan pembuatan aplikasi adalah sebagai sarana pendukung
penangkapan knowledge dan sharing knowledge antar karyawan pada outlet
Blowfish subdivisi Operasional. Aplikasi dibangun menggunakan bahasa
pemrograman PHP. Kesimpulan yang dapat diambil adalah dengan adanya
knowledge repository system pada outlet Blowfish subdivisi Operasional
PT. Ismaya Group maka akan mengurangi tingkat kesalahan yang dilakukan
karyawan, mengefektifkan sistem pendokumentasian, menghemat waktu
pembelajaran karyawan dan juga agar knowledge perusahaan tidak hilang
begitu saja.
Lie, Chendawan (2008), mahasiswa Universitas Bina Nusantara
dalam penelitiannya berjudul “Analisa dan Perancangan Knowledge
Repository System pada PT.Bimasakti Usindo Persada”. Tujuannya adalah
perancangan suatu aplikasi yang dapat mengelola dan mendokumentasikan
knowledge perusahaan sehingga aplikasi ini dapat membantu pihak
perusahaan dalam menangkap knowledge yang dimiliki oleh karyawannya.
Aplikasi dibangun berbasis web, menggunakan bahasa pemrograman PHP.
Hasil penelitian dan penulisan dari penelitian ini yakni menyadarkan kepada
karyawan akan pentingnya budaya knowledge sharing dan juga
pendistribusian knowledge pada prusahaan yang lebih baik. Kelemahan dari
studi ini ialah tampilan sistem yang tidak user friendly, sehingga membuat
karyawan kesulitan untuk berinteraksi didalam sistem.
Ricky Wilsen, dkk.(2007) mahasiswa Universitas Bina Nusantara
dalam penelitiannya berjudul “Analisis dan Perancangan Knowledge
56
Repository System pada Divisi Operasional PT. Bayu Buana tbk”. Tujuan
penulisannya adalah untuk membuat suatu sistem yang mampu
memfasilitasi pertukaran pengetahuan antar karyawan. Sistem yang
dirancang merupakan sistem berbasis WEB. Sistem dibuat dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Kelebihan sistem ini
adalah adanya discussion forum untuk memfasilitasi pertukaran
pengetahuan antar karyawan, sehingga terdapat wadah untuk menampung
aspirasi karyawan.
Suryani (2007), mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam
penelitiannya berjudul “Pembangunan Knowledge Repoository pada PT.
Medco E&P Indonesia Divisi Petroleum Engineering”. Tujuan penulisannya
adalah membangun knowledge repository dan bagaimana mengelola
knowledge agar tidak terbuang sia-sia. Sistem yang dirancang adalah sistem
berbasis WEB. Sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan MySQL. Hasil dari penelitian ini adalah tersedianya knowledge
repository yang diisi dengan knowledge dan informasi yang akan membantu
para pekerja dalam menyelesaikan setiap tugas mereka dan secara perlahan
membawa mereka menjadi learning organization.
Sutrisno (2007), mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam
penelitiannya berjudul “Pembangunan Knowledge Repository pada PT.
Trikomsel Multimedia”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menghasilkan sebuah Knowledge Repository System yang dapat
mempermudah dan memperlancar proses pendokumentasian sehinga
57
membantu mencegah terjadinya hilangnya informasi dan pengetahuan.
Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP. Hasil yang diperoleh
dari pembangunan sistem knowledge repository ini adalah memudahkan
pihak perusahaan dalam membantu proses pembelajaran karyawan dan
membantu proses berbagi pengetahuan yang berdasar pada doumentation,
sharing and distribution knowledge.
Hutama, Singgih (2007) mahasiswa Universitas Bina Nusantara
dalam penelitiannya berjudul “Pembangunan Knowledge Repository
System Untuk Mengelola dan Mengoptimalkan Knowledge Pada PT. Zero
Celcius Indonesia”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencegah terjadinya
hilangnya knowledge yang dimiliki oleh karyawan yang telah meninggalkan
perusahaan dan sebagai sarana pendukung penangkapan knowledge dan
sharing knowledge antar karyawan didalam perusahaan. Perancangan
menggunakan UML, Pembangunan aplikasi menggunakan bahasa
pemrograman PHP. Hasil yang diperoleh dari pembangunan sistem
knowledge repository ini adalah PT.Zero Celcius Indonesia akan
mengurangi tingkat kesalahan yang dilakukan karyawan, dengan
mengefektifkan sistem pendokumentasian, serta mempersingkat waktu
pembelajaran karyawan.
Fredy, Darsena. dkk (2006), mahasiswa Universitas Bina Nusantara
dalam penelitiannya berjudul “Analisa dan Perancangan Knowledge
Repository Untuk Mendukung Organisasi Pembelajar (Studi Kasus
Programming Division PT.Rajawali Citra Televisi Indonesia)”. Tujuan
58
penulisannya adalah menghasilkan sebuah bagian dari sistem manajemen
pengetahuan yang dapat memfasilitasi kelancaran proses penyimpanan
pengetahuan dalam satu devisi. Sistem yang dirancang adalah sistem
berbasis web yang dijalankan dijaringan (LAN) perusahaan. Hasil yang
dicapai adalah Knowledge yang tersimpan pada knowledge repository
menjadi pembelajaran bagi knowledge worker lain yang ada pada
Programming Devision. Jadi sistem berbasis web ini sangat membantu
Prusahaan terutama Programming Devision dalam mendokumentasikan
hasil pemikiran mereka. Kelemahan dari studi ini yaitu sistem tidak memuat
fungsi schedulling dan status inventory karena tidak terhubung dengan
aplikasi schedulling yang telah dimiliki oleh perusahaan.
Sujono (2006) mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam
penelitiannya berjudul “Pembangunan Knowledge Repository Pada PT.
Sinar Sosro KPW Banten Bagian Distribusi dan Marketing Dalam
Peningkatan Kualitas Kinerja SDM”. Tujuan penelitian yang dilakukan
adalah untuk membangun fasilitas knowledge repository, dan bagaimana
cara me-maintenance knowledge-knowledge yang ada, agar tidak terbuang
sia-sia. Pembangunan aplikasi menggunakan pemrograman PHP dan Mysql.
Hasil yang diperoleh dari pembangunan sistem knowledge repository ini
adalah membantu perusahaan dalam menjaga informasi perusahaan dan
knowledge perusahaan, seperti penyimpanan knowlede promosi, knowledge
outlet, dan kondisi pasar sehingga informasi dan knowledge tersebut dapat
membantu SDM dalam meningkatkan kualitas kerjanya.
59
Andrian Satrianto, dkk (2011) mahasiswa Universitas Bina
Nusantara dalam penelitiannya berjudul “Analisa dan Perancangan Data
Warehouse pada Rumah Sakit Sumber Waras”. Tujuan penelitiannya adalah
mengusulkan alternatif pemecahan masalah dengan menganalisa database
yang ada pada instansi tersebut sehingga memperoleh informasi yang
dibutuhkan, merancang data warehouse dengan mengintegrasikan data yang
ada. Pembangunan aplikasi menggunakan pemrograman PHP dan Mysql
Sebagai databasenya. Hasil yang dicapai adalah sebuah aplikasi data
warehouse yang dapat merangkum, mengintegrasikan dan menyajikan data
historis secara multi dimensi sehingga dapat membantu pihak eksekutif
dirumah sakit dalam pengambilan keputusan.
Rony Wijaya, dkk (2011) mahasiswa Universitas Bina Nusantara
dalam penelitiannya berjudul “Analisa dan Perancangan Data Warehouse
pada PT. Indometal Jayapratama”. Tujuan penelitian ini adalah merancang
aplikasi data warehouse untuk memenuhi kebutuhan pihak eksekutif
perusahaan dalam hal informasi. Pembangunan aplikasi menggunakan
pemrograman PHP. Hasil yang dicapai setelah menggunakan aplikasi data
warehouse adalah pihak eksekutif dapat membaca laporan yang
multidimensional dari berbagai sudut pandang yang sangat berguna sebagai
bahan analisa dalam pengambilan keputusan.
Nurlaelah (2011) mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam
penelitiannya berjudul “Analisa dan Perancangan Data Warehouse pada PT.
HD Finance”. Tujuan penelitian ini ialah merancang sebuah data
60
warehouse beserta aplikasinya untuk PT. HD Finance agar dapat
menampilkan laporan yang diinginkan dalam bentuk yang dinamis
khususnya pada bagian penjualan angsuran, penagihan dan penarikan.
Pembangunan aplikasi menggunakan pemrograman PHP. Hasil yang
dicapai adalah rancangan data warehouse beserta aplikasinya untuk bagian
penjualan angsuran, penagihan dan penarikan yang diharapkan dapat
membantu pihak PT. HD Finance dalam menghasilkan laporan yang dapat
dilihat dari berbagai dimensi.
Apriliyanti, dkk (2011) mahasiswa Universitas Bina Nusantara
dalam penelitiannya berjudul “Analisa dan Perancangan Data Warehouse
pada PT. Saga Machine”. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
kebutuhan data pada perusahaan guna merancang data warehouse
penjualan, pembelian dan persediaan pada PT. Saga Machie serta
merancang aplikasi yang mempermudah dalam menampilkan laporan untuk
analisis bisnis. Pembangunan aplikasi menggunakan pemrograman PHP dan
Mysql. Hasil penelitian yaitu suatu aplikasi data warehouse yang dapat
mengintegrasikan data dan menyajikan informasi secara multidimensi yang
memudahkan pengguna dengan menampilkan laporan yang dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang.
Novita Hanafiah, dkk (2011) mahasiswa Universitas Bina Nusantara
dalam penelitiannya berjudul “Analisis dan Perancangan Data Warehouse
Produksi, Penjualan, dan Pembayaran Berbasis Web pada PT. Mulia
Knitting Factory, Ltd”. Pembangunan Aplikasi ini berbasis web dengan
61
bahasa pemrograman PHP. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan
merancang sebuah sistem data warehouse yang dapat ditampilkan dengan
aplikasi web pada PT. Mulia Knitting Factory, Ltd. yang bergerak di bidang
garmen. Hasil yang dicapai adalah sebuah sistem data warehouse berbasis
web yang mempermudah pengolahan data dan laporan-laporan yang
diperlukan oleh pihak eksekutif.
Wildy Wijaya, dkk (2011) mahasiswa Universitas Bina Nusantara
dalam penelitiannya berjudul “Analisis dan Perancangan Data Warehouse
pada PT. Duta Cendana Adimandiri”. Pembangunan Aplikasi menggunakan
bahasa pemrograman PHP dan database mysql. Tujuan penelitian ini untuk
menghasilkan informasi data warehouse terutama pada bagian sales, service
dan sparepart dengan cepat dan akurat bagi pihak level manager tertinggi
pada PT. Duta Cendana Adimandiri. Hasil yang dicapai adalah dengan
sistem yang baru, diharapkan dapat mengatasi masalah yang dihadapi dan
menghasilkan informasi yang cepat dan akurat dalam pengambilan
keputusan perusahaan.
Hardyman, dkk (2010) mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam
penelitiannya berjudul “Analisis dan Perancangan Data Warehouse pada PT.
Era Grahareality”. Pembangunan Aplikasi menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan database mysql. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisa dan menyimpan informasi knowledge perusahaan. Hasil yang
dicapai data warehouse dapat menyediakan informasi yang lengkap dan
sesuai sehingga pengambilan keputusan akan lebih cepat.
62
Ageng Kurniawan, (2011) mahasiswa Universitas Bina Nusantara
dalam penelitiannya berjudul “Data Warehouse pada Rumah Sakit Umum
Daerah Koja”. Pembangunan Aplikasi menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan database mysql. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
dan merancang sistem data warehouse yang membantu dan mempermudah
penyimpanan data. Hasil yang dicapai adalah sistem berhasil
mengintegrasikan dua database yang terpisah.
Andreas (2010) mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam
penelitiannya berjudul “Analisis dan Perancangan Data Warehouse Kredit
Kendaraan Bermotor pada PT. Mandala Multifinance”. Pembangunan
Aplikasi menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database mysql.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengusulkan alternatif pemecahan
masalah dengan menganalisa database yang ada pada perusahaan sehingga
memperoleh informasi yang dibutuhkan. Hasil yang dicapai adalah sebuah
rancangan data warehouse dan aplikasi pendukung data warehouse yang
dapat menampilkan informasi mengenai pola perubahan pemesanan kredit,
penagihan kredit dll.
Lisiana, dkk (2010) mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam
penelitiannya berjudul “Analisis dan Perancangan Data Warehouse pada PT.
Antar Mitra Prakarsa”. Pembangunan Aplikasi menggunakan bahasa
pemrograman PHP. Tujuan penelitian ini adalah ialah menganalisis dan
merancang data warehouse untuk mendukung proses pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen PT. Antar Mitra Prakarsa berdasarkan
63
data historis yang ada khususnya dalam bidang penjualan dan pembelian.
Hasil yang dicapai adalah rancangan data warehouse dan prototype aplikasi
yang dapat menyajikan data historis secara multidimensi sesuai dengan
keinginan pihak manajemen.
Berdasarkan literatur-literatur diatas maka penulis membandingkan
dengan materi penelitian yang penulis angkat dalam skripsi ini. Adapun
judul dari skripsi penulis adalah “Rancang Bangun Sistem Repository Surat
Keputusan (SK) dengan Memanfaatkan Zkoss Framework studi kasus pada
Subbagian Organisasi Tata Laksana dan Perundang-undangan UIN syarif
Hidayatullah jakarta” Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan
membangun Aplikasi Sistem Repository SK yang dapae menunjang
aktivitas pada Subbagian Ortala dan lingkungan dalam UIN Jakarta yang
berkaitan dengan penyimpanan surat keputusan (SK) kedalam aplikasi
Repository SK, Tersedianya media publikasi SK secara online yang
diterbitkan pada lingkungan UIN Jakarta serta Terjadinya sentralisasi
penyimpanan SK yang dapat menjaga keaslian dari berkas yang disimpan
tersebut. Adapun kelebihan dari aplikasi yang penulis buat adalah
pembangunan aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan
pemanfaatan Zkoss framework yang sudah tidak diragukan lagi
kemampuannya serta menggunakan database PostgreSql yang merupakan
freeware dan dapat menampung banyak data dengan tingkat kestabilan yang
tinggi.
64
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan beberapa kerangka
metodologi. Dalam tahap pengumpulan data, penulis menggunakan metode: studi
lapangan dan studi pustaka. Sedangkan dalam pengembanga sistem, penulis
mengguakan metode rapid application development (RAD) dengan tiga tahapan
utama yaitu: requirements planning, RAD design workshop dan implementation.
Berikut akan dijelaskan masing-masing tahapan dalam pengembangan aplikasi
tersebut.
3.1. Metode Pengumpulan Data
3.1.1. Studi Lapangan
Pada studi lapangan ini penulis membagi kedalam dua bagian
yaitu studi lapangan berupa Observasi dan Wawancara.
3.1.1.1. Observasi
Penulis mengamati langsung proses penyimpanan arsip
SK dan pendistribusian yang sedang berjalan saat ini. Hal ini
perlu dilakukan agar penulis dapat melakukan analisis terhadap
sistem yang berjalan serta menentukan rancangan sistem yang
akan dibangun agar sesuai dengan prosedur penyimpanan
berkas SK saat ini.
65
a. Tempat
Tempat yang menjadi objek penelitian adalah :
Nama Instansi : Subbag ORTALA UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Alamat : Gedung Rektorat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Jl. Ir. H. Juanda Lt.3
b. Waktu
Waktu pelaksanaan adalah :
Hari Kerja : Senin s/d Jum’at
Pukul : 08.00 s/d 15.00
Penelitian : Juni s/d Juli 2011 (2 bulan)
3.1.1.2. Wawancara
Penulis melakukan wawancara kepada pihak-pihak
yang nantinya akan berhubungan dengan sistem yang akan
dibangun. Tujuannya untuk mendapatkan informasi struktur
organisasi, sejarah singkat, dan mengetahui prosedur sistem
yang berjalan pada instansi tersebut. Penulis melakukan
wawancara kepada Bapak Bambang, SH selaku Kasubbag
Organisasi Tata Laksana dan Perundang-undangan, Admin-
admin Ortala. Adapun contoh dari pertanyaan yang diajukan
pada saat dilakukan wawancara adalah sebagai berikut:
66
1. Penulis : Seberapa pentingkah penyimpanan arsip
dari suatu berkas SK?
Kasubbag : Penyimpanan arsip berkas SK sangatlah
penting. Sebuah arsip sangat dibutuhkan
ketika terjadi suatu kegiatan atau wewenang
yang menyimpang serta dapat menjadi
sebagai bukti yang memiliki kekuatan
hukum. Sehingga harus dijaga dan
dilestarikan keberadaannya.
2. Penulis : Siapa saja yang boleh melihat SK
Kelembagaan?
Kasubbag : Pihak yang dibolehkan melihat berkas SK
secara utuh adalah pimpinan dari masing-
masing unit kerja / fakultas.
3. Penulis : Bagaimana Proses penyimpanan SK yang
sudah dibuat?
Kasubbag : Saat ini proses penyimpanan terhadap
berkas SK yang telah matang/jadi yaitu
disimpan dengan cara di kelompokan pada
lemari-lemari arsip berupa arsip fisik.
67
3.1.2. Studi Pustaka
Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka,
penulis mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang
akan diteliti. Referensi-referensi tersebut berasal dari buku-buku
pegangan, artikel, situs internet dan studi sejenis serta sumber
informasi lain yang berkaitan dengan penelitian ini seperti
kepustakaan di beberapa tempat antara lain di perpustakaan dan toko
buku. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan tersebut,
penulis lalu mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian ini dari referensi-referensi tersebut. Informasi yang didapat
digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi penelitian
serta pengembangan aplikasinya secara langsung. Adapun Pustaka
yang menjadi acuan dari penulis adalah Systems Analysis and Design,
Pengenalan Sistem Informasi, Rekayasa Perangakat Lunak
Pendekatan Praktis (Buku I). Selengkapnya ada pada daftar pustaka.
Pada studi sejenis, penulis mengamati hasil penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya, mempelajari bagaimana cara
mengerjakannya, dan melakukan perbandingan seberapa berbedakah
penelitian yang akan penulis lakukan dengan penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya.
68
3.2. Metode Pengembangan Sistem Rapid Application Development (RAD)
Menurut (Kendal & Kendal, 2010:237), RAD adalah suatu
pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang
mencangkup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak.
Menurut (Pressman,2002:42), RAD adalah sebuah model proses
perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus
perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah
adaptasi ”kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana
perkembangan cepat didapat dengan menggunakan pendekatan konstruksi
berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD
memungkinkan tim pengembangan menciptakan ”sistem fungsional yang
utuh” dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90
hari).
Sedangkan menurut James Martin, RAD adalah strategi
penembangan sistem yang menekankan kepada kecepatan pengembangan
melalui lingkungan user didalam kontruksi yang cepat (rapid), iteratif, dan
inkremental dari suatu urutan fungsi prototipe dari sistem yang berangsur-
angsur berubah menjadi sistem final.
3.2.1. Alasan Menggunakan RAD
Dari beberapa macam model-model metode perangkat lunak
yang dikemukakan oleh (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2005),
penulis memilih metode RAD sebagai metode pengembangan sistem
untuk kasus yang diteliti dengan alasan sebagai berikut:
69
1. Aplikasi yang dirancang dan dikembangkan merupakan aplikasi
yang sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama. Hal ini
sesuai dengan tujuan dari model RAD yang dikemukakan oleh
Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall yaitu RAD digunakan
untuk mempersingkat waktu antara perancangan dan penerapan
sistem informasi (Kendall dan Kendall, 2010:237).
2. Dengan menggunakan metode RAD, akan dicapai suatu sistem
fungsional yang utuh dalam periode waktu yang relatif pendek
dengan catatan, investigasi kebutuhan sistem telah diperoleh dan
difahami dengan baik (Pressman, Software Engineering: A
Practitioner's Approach Sixth Edition, 2010).
3. RAD dapat mendukung untuk penggunaan teknik dan
kemampuan tools komputer yang spesial untuk mempercepat
fase analisis, desain dan implementasi. Kemampuan spesial itu
antara lain seperti fourth generation/ visual programming
language yang membuat proses pemrograman menjadi mudah
dan sederhana, penggunaan code generators yang mengotomasi
pembuatan program berdasarkan spesifikasi disain dan RAD
mendukung pengembangan sistem yang membutuhkan
lingkungan pustaka (library) yang cukup besar, yaitu
menggunakan teknologi Java Enterprise Edition (JEE). Hal ini
sesuai dengan penjelasan tujuan dan spesifikasi RAD oleh
(Dennis, Wixom, & Tegarden, 2005, p. 9).
70
4. RAD dapat mengatasi permasalahan ketidakjelasan tentang
kebutuhan pengguna (user requirement), terhadap apa yang
harus sistem lakukan nantinya. Ketidakjelasan ini biasanya
disebabkan karena sulitnya bagi pengguna untuk
mengemukakan apa yang diinginkan kepada pengembangdan
lebih mudah jikalangsung berinteraksi dengan teknologi. Hal ini
sesuai dengan penjelasan maksud dan tujuan RAD yang
dikemukakan oleh (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2005, p. 15),
bahwa RAD menyediakan konsep prototyping, dimana seorang
pengguna dapat langsung berinteraksi dengan sistem di awal.
3.2.2. Fase-fase RAD
Menurut (Kendall & Kendall, 2010), fase-fase RAD terdiri
dari tigabagian utama yaitu: fase perencanaan kebutuhan
(requirement planning), pemodelan (workshop design) dan
implementasi (implementation).Gambar 2.3 menunjukkan siklus
metodologi RAD dengan model (Kendall & Kendall, 2010).
Gambar 3.1 Fase RAD (Kendall & Kendall, 2010:237)
71
1. Perencanaan Kebutuhan (requirement planning)
Pada fase ini para pengguna dan penganalis bertemu
untuk mengidentifikasi tujuan dari aplikasi atau sistem yang
ingin dibangun. Fase ini memerlukan keterlibatan yang intens
dari kedua belah pihak, tidak hanya melakukan tanda-tangan
proposal atau dokumen saja, sebagaimana diutarakan oleh
(Kendall & Kendall, 2010),
“In the requirements planning phase, users and
analysts meet to identify objectives of the application or system
and to identify information requirements arising from those
objectives. This phase requires intense involvement from both
groups; it is not just signing off on a proposal or document.”
Dalam tahap ini dilakukan beberapa tahap identifikasi
diantaranya adalah
Input :
a. Penjabaran sekilas tentang objek studi kasus, Visi Misi
dan tujuan, Struktur Organisasi.
b. Wawancara dan observasi pada pihak-pihak yang
terkait alur dokumen. (Terlampir)
Proses :
a. Menganalisa sistem berjalan yang ada di Subbag Ortala
terkait alur dokumen SK (Rich Picture).
b. Melakukan identifikasi masalah.
72
c. Menganalisa kebutuhan sistem.
d. Melakukan identifikasi kebutuhan sistem.
Output :
a. Menentukan tujuan pengembangan sistem.
b. Membuat use case diagram sistem usulan.
2. Workshop Desain RAD (RAD design workshop)
Faseworkshop desain RAD adalah fase mendesain dan
memperbaiki aplikasi atau sistem, Kendall & Kendall
mencirikan fase ini seperti workshop. Mengapa fase ini
dicirikan dengan workshop, karena layaknya sebuah workshop
yang terdapat para partisipan yang berpartisipasi kuat dalam
kelompok dan tidak terdapat aktifitas yang pasif. Partisipan
tersebut dianalogikan sebagai kelompok-kelompok kecil
(group decision support systems) yang dibentuk untuk
membantu user dalam menyetujui desain. Selama workshop
desain RAD ini, pengguna merespon working prototype yang
ada, menganalisa dan memperbaiki modul-modul yang
dirancang menggunakan perangkat lunak berdasarkan respon
pengguna Hal ini sebagaimana yang diutarakan oleh (Kendall
& Kendall, 2010).
“The RAD design workshop phase is a design-and-
refine phase that can best be characterized as a workshop.
73
When you imagine a workshop, you know that participation is
intense, not passive, and that it is typically hands on. During
the RAD design workshop, users respond to actual working
prototypes and analysts refine designed modules (using some
of the software tools mentioned later) based on user re-
sponses.”
Sesuai dengan pernyataan Kendall & Kendall maka
Pada tahap ini akan dibagi menjadi dua bagian yaitu Design
System dan Build System. Untuk penjabaran masing-masing
bagian adalah sebagai berikut:
a. Design System
Pada Design System ini akan dilakukan antara lain
Perancangan proses-proses dan yang akan terjadi didalam
sistem akan direpresentasikan dengan Diagram UML agar user
dan developer dapat lebih memahami langkah awal
membangun sistem secara fisik.
Input :
- Use Case
Proses :
- Pembuatan Pemodelan Proses dengan Activity
Diagram dan Sequence Diagram.
- Perancangan basis data dilakukan dengan Class
Diagram yang menggambarkan hubungan antar
74
entitiy yang ada pada Use Case Diagram dan
spesifikasi Tabel.
- Perancangan User Interface atau perancangan layar
tampilan.
b. Build System
Pada Tahap Build System ini merupakan output dari
design system yaitu pengembangan aplikasi yang telah
dirancang sebelumnya menggunakan Eclipse Helios versi 1.8.1
yang sebelumnya telah dilakukan penginstalan plugin ZK
Studio sebagai framework yang dipakai untuk membuat user
interfece dan source code. Sedangkan pengembangan pada sisi
database penulis menggunakan PosgreSQL versi 1.12.2
sebagai toolnya.
3. Implementasi (implementation)
Berdasarkan fase sebelumnya, diketahui bahawa
selama workshop desain, seorang penganalisis dan penguna
bekerja bersama secara intensif untuk membuat desain bisnis
proses atau aspek-aspek non-teknis dari aplikasi. Segera
setelah aspek-aspek tersebut disepakati dan sistem telah
dibangun dan diperbaiki, aplikasi yang baru tersebut
diujicobakan (testing) dan ditampilkan kepada organisasi
untuk mendapatkan respon. Hal ini sebagaimana yang
diutarakan oleh (Kendall & Kendall, 2010).
75
“… analysts are working with users intensely during
the workshop to design the business or nontechnical aspects of
the system. As soon as these aspects are agreed on and the
systems are built and refined, the new systems or part of
systems are tested and then introduced to the organization.”
Pada fase ini dilakukan beberapa tahapan, anatara lain :
a. Spesifikasi Hardware yang digunakan
Menjelaskan spesifikasi minimal yang harus dimiliki oleh
hardware (PC) yang akan menerapkan aplikasi ini.
b. Perangakat lunak pendukung.
Menjelaskan perangkat lunak untuk mendukung
berjalannya sistem repository SK.
c. Platform Arsitektur Teknologi
d. Penentuan topologi jaringan sistem.
e. Pengujian Sistem
Menjelaskan proses pengujian sistem yang bertujuan
untuk melihat jalannya aplikasi. Pada tahap pengujian
sistem ini dilakukan dengan dua tahap pengujian, yaitu :
1. Pengujian dengan cara Black box Mandiri, yaitu
dengan melakukan pengujian langsung pada
beberapa hardware (PC/Laptop). Dalam pengujian
ini penulis menggunakan laptop/notebook Lenovo
Y430 guna mendapatkan validitas aplikasi ini.
76
2. Respon oleh user (pengguna) tentang aplikasi, berisi
pertanyaan yang meminta tanggapan user setelah
menggunakan aplikasi ini yang diberikan kepada
user yang diambil dari kantor tempat penulis
melakukan studi kasus. Pengujian ini bertujuan untuk
mendapatkan tingkat validitas apabila digunakan
langsung oleh pengguna. Angket berupa pertanyaan
yang berhubungan dengan aplikasi. Form dan hasil
angket dapat dilihat secara lengkap pada lampiran.
3.2.3. Kelebihan RAD
Menurut (Pressman, 2010) beberapa kelebihan yang dimiliki
metode RAD antara lain:
1. Siklus dan fase pengembangan sistem yang cepat.
2. Aplikasi dapat terlihat lebih cepat di awal, karena digunakan
prototyping dengan perancangannya menggunakan Graphic
User Interface (GUI).
3. Memiliki fleksibilitas tinggi karena karena dibangun atas
dasar modularisasi dimana pengembang dapat mendesain
ulang atau me-reuse modul dan bersifat life cycles.
4. Mengurangi biaya dan waktu pengembangan karena
didasarkan pada timeboxing.
77
3.2.4. Kekurangan RAD
Adapun kekurangan dari metode RAD menurut (Kendall &
Kendall 2010: 241) diantaranya:
1. Penganalisis biasanya selalu terburu-buru.
2. Detail analisis dan dokumentasi kurang sehingga menyebabkan
programmer sulit untuk memahami maksud dan arah
pemrograman modul yang dikerjakannya.
3. Terjadi beban tugas yang cukup berat karena para programmer
beserta system analyst dituntut untuk menguasai kemampuan-
kemampuan baru sementara pada saat yang bersamaan diminta
untuk mengembangkan sistem.
78
3.3. Kerangka Berfikir Penelitian
Gambar 3.2. Kerangka Berfikir Penlitian
79
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini, akan dibahas secara detail dan terperinci mengenai sistem
yang akan diimplementasikan dengan menerapkan metodologi penelitian yang
telah diuraikan pada bab sebelumnya. Bahwa model pengembangan sistem yang
akan digunakan penulis dalam pembuatan aplikasi ini adalah Rapid Application
Development (RAD) versi Kendal & kendal yang terdiri dari tiga fase yaitu Fase
Requirements Planning, Workshop Design dan Fase Implementation.
4.1. Perencanaan Persyaratan (Requirements Planning)
Sebelum membahas pembuatan sistem, akan dijelaskan terlebih
dahulu secara umum profil Subbagian Organisasi Tata Laksana dan
Perundang-undangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai tempat
penelitian yang mengolah data terkait dengan SK Kelembagaan. Dan dalam
rangka mengetahui proses kerja yang ada di Subbagian Ortala, yaitu dengan
menelaah dokumen-dokumen terkait untuk mendapatkan informasi mulai dari
proses pengajuan sampai dengan diterbitkannya SK. Akan tetapi dalam
penelitian ini secara khusus hanya membahas proses penyimpanan Surat
Keputusan (SK) serta proses publikasi terhadap penerima SK secara online
pada subbagian Ortala UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sesuai dengan yang
telah di bahas pada bab sebelumnya bahwa pada fase ini akan dilakukan
sejumlah kegiatan yaitu :
80
4.1.1. Sekilas Tentang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan institusi
pembelajaran dan transmisi ilmu pengetahuan, institusi riset yang
mendukung proses pembangunan bangsa, dan sebagai institusi
pengabdian masyarakat yang menyumbangkan program-program
peningkatan kesejahteraan sosial. Selama setengah abad UIN Syarif
Hidayatulla Jakarta telah melewati beberapa periode sejarah sehingga
sekarang ini telah menjadi salah satu universitas Islam terkemuka di
Indonesia.
4.1.2. Visi dan Misi serta Tujuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. Visi
Visi Universitas adalah menjadi lembaga pendidika tinggi
terkemuka dalam mengembangkan dan mengintegrasikan aspek
keislaman, keilmuan, kemanusiaan, dan keindonesiaan
(UIN,2003:4).
b. Misi
1. Melakukan reintegrasi keilmuan pada tingkat epistimologi,
ontologi, dan aksiologi, sehingga tidak ada lagi dikhotomi
antara ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu agama.
2. Memberikan landasan moral terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek) dan melakukan pencerahan
dalam pembinaan iman dan takwa (imtak) sehingga iptek dan
imtak dapat sejalan.
81
3. Mengartikulasikan ajaran Islam secara ilmiah-akademis ke
dalam kontek kehidupan masyarakat, sehingga tidak ada lagi
jarak antara nilai dan perspektif agama dan sofistifikasi
masyarakat.
4. Mempertahankan nilai-nilai lama yang positif dan mengambil
dan/atau mengembangkan nilai-nilai baru yang lebih positif.
5. Memberikan kontribusi kepada peningkatan kualitas hidup
masyarakat melalui pola pengabdian masyarakat yang lebih
profesional.
6. Memberikan landasan moral dan spiritual terhadap
pembangunan nasional, sehingga konsep pembangunan
manusia seutuhnya dapat tercapai.
7. Menjadi faktor yang menentukan dalam memelihara hubungan
harmonis antar agama, negara dan masyarakat.
8. Memberikan kontribusi dalam mewujudkan perdamaian dunia
dan kesejahteraan umat manusia. (UIN,2003:4).
c. Tujuan
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional
yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau
menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam, iptek dan seni
yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
82
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu agama Islam,
iptek dan seni yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta
mengupayakan penggunannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
(UIN, 2003:5).
4.1.3. Subbagian Organisasi Tata Laksana dan Perundang-undangan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Subbagian Ortala mempunyai tugas melakukan administrasi
organisasi, tata laksana dan perundang-undangan dilingkungan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam menjalankan fungsinya,
Subbagian Ortala berada dibawah Bagian Umum pada Biro
Administrasi Umum dan Kepegawaian UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
83
4.1.4. Struktur Organisasi
Adapun Struktur Organisasi Biro Administrasi Umum dan
Kepegawaian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai beriku:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Biro Administrasi Umum dan
Kepegawaian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (UIN, 2002)
BIRO ADMINISTRASI UMUM DAN
Bagian Umum
Bagian Ortala dan Kepegawaian
Subbagian Tata Usaha
Subbagian Rumah Tangga
Subbagian Administrasi Pusat
Bahasa
Subbagian Ortala dan
Perundang-undangan
Subbagian Administrasi Kepegawaian
Subbagian Kesejahteraan
Pegawai
84
4.1.5. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan
Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah dilakukan
oleh penulis, ditemukan bahwa untuk kegiatan penyimpanan berkas
SK masih dilakukan secara tradisional yaitu hanya dilakukan
penyimpanan dalam bentuk fisik pada lemari penyimpanan. Sebelum
dilakukan proses penyimpanan, dilakukan klasifikasi terlebih dahulu
untuk mempermudah proses penyimpanan oleh admin yang bertugas
menangani kegiatan penyimpanan tersebut.
Klasifikasi dilakukan sesuai dengan unit kerja masing-masing
dan kategori SK yang diterbitkan. Setelah diklasifikasikan kemudian
indeks dan isi ringkas dari SK tersebut dicatat pada komputer admin.
Namun pada pencatatan dikomputer admin tidak disertai lokasi
penyimpanan berkas yang tepat, sehingga hanya admin saja yang
mengetahui tempat dimana berkas tersebut disimpan. Setelah
dilakukan pencatatan, kemudian arsip tersebut disimpan sesuai folder
yang sudah diberi label. Apabila ingin mengakses kembali file arsip
yang telah disimpan, maka proses pencariannya akan memakan waktu
yang cukup lama dan hanya admin yang menyimpanlah yang
mengetahui keberadaan berkas tersebut. Karena tidak ada buku
petunjuk dimana file tersebut disimpan.
Saat ini, untuk penyimpanan berkas-berkas SK pun belum
dapat disentralisasikan, makan dikhawatirkan akan adanya SK liar
yang tidak terpantau dan tidak sah statusnya. Masih banyak berkas-
85
berkas SK lainnya yang terpencar pada unit-unit kerja lain yang
seharusnya terorganisir pada subbagian Ortala/Kepegawaian UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Gambar 4.2. Rich Picture Sistem Berjalan
4.1.6. Identifikasi Masalah
Dari hasil analisa diketahui bahwa sistem yang sedang berjalan
masih terdapat banyak kekurangan. Proses penyimpanan berkas SK
masih dilakukan dengan cara tradisonal, yaitu berkas SK yang sudah
disahkan disimpan dilemari penyimpanan dalam bentuk fisik serta
media penyimpanan yang kurang memadai seperti sempitnya ruangan,
lemari arsip yang sedikit dan lain sebagainya sehingga dikhawatirkan
akan terjadi hilangnya berkas yang mungkin dikemudian hari menjadi
86
berkas yang sangat penting. Penyimpanan seperti ini mengakibatkan
apabila dikemudian hari pimpinan masing-masing unit membutuhkan
SK-SK yang dibutuhkan, maka pimpinan harus mengutus stafnya
untuk mengcopy SK yang dibutuhkan di bagian tata usaha pusat,
sehingga akan memakan waktu yang cukup banyak untuk melihat
konsep SK secara utuh.
Dalam merumuskan solusi bagi permasalahan tersebut diatas,
peneliti mengusulkan sebuah sistem yang nantinya mampu
menyimpan berkas SK secara digital serta dapat menampilkan konsep
SK tersebut secara utuh agar dapat diakses sesuai dengan kebutuhan.
4.1.7. Analisa Kebutuhan Sistem
Sistem penyimpanan berkas SK yang terdapat di UIN masih
memiliki kelemahan. Sistem belum bisa menyimpan arsip SK secara
digital dan belum bisa menampilkan konsep SK secara utuh secara
realtime. Penyimpanan dan pencarian kembali berkas SK masih
dilakukan secara manual yaitu penyimpanan dan pencarian secara
fisik pada lemari penyimpanan.
Melihat permasalahan diatas, maka diperlukan strategi untuk
menentukan solusi-solusi dari permasalahan diatas dengan cara:
87
4.1.7.1. Identifikasi Strategi IT
Tabel 4.1 Identifikasi Strategi IT
No Judul Tolak Ukur Sasaran Perbaikan 1. Sulit untuk pengecekan
ulang. Pengecekan pada saat terjadi kekeliruan atau pengecekan apabila diperlukan.
Minimalisasi birokrasi.
2. Pencarian ulang berkas sulit.
Pencarian terhadap arsip SK yang akan dilihat ulang.
Penyederhanaan proses pencarian.
3. Penyimpanan berkas manual.
Kemungkinan Berkas Rusak, hilang.
Penyimpanan dalam bentuk digital dalam database.
4. Data terpencar Berkas berada dimana-mana dan tidak terorganisir.
Sentralisasi berkas SK.
5. Pengiriman lambat Birokrasi dan ekpedisi yang lambat.
Penyederhanaan proses pengiriman.
4.1.7.2. Identifikasi Pola Solusi
Tabel 4.2 Identifikasi Pola Solusi
No Sasaran Perbaikan Pola Solusi 1. Minimalisasi birokrasi. Pembuatan sebuah media online untuk
seua aktifitas yang berhubungan dengan birokrasi.
2. Penyederhanaan proses pencarian. Pencarian kedalam database melalui sistem.
3. Penyimpanan dalam bentuk digital dalam database.
Mengubah berkas fisik menjadi berkas digital kemudian menyimpannya kedalam database sistem.
4. Sentralisasi berkas SK. Mengumpulkan dan mengelompokan sesuai dengan indeks yang ada dalam database.
5. Penyederhanaan proses pengiriman.
Pengiriman / publikasi dapat dilakukan melalui media online.
88
Berdasarkan Identifikasi Strategi IT dan Identifikasi pola solusi
maka, sangat memungkinkan untuk pembuatan sistem berbasis web
yaitu aplikasi Repository SK yang dapat menyimpan berkas SK secara
digital serta dapat menampilkan konsep SK secara utuh dan realtime.
4.1.7.3. Kebutuhan Fungsional Sistem
Sistem yang dikembangkan harus mempunyai
functional requirements sebagai berikut:
1. Sistem repository SK dapat melakukan Penginputan
berkas SK kedaalm sistem.
2. Sistem Repository SK dapat melakukan Pengklasifikasian
berkas SK.
3. Dapat melakukan Validasi terhadap berkas SK.
4. Mempermudah dan mempercepat dalam proses
pengaksesan kembali.
5. Dapat melakukan download berkas SK.
6. Aplikasi dapat langsung digunakan.
4.1.7.4. Kebutuhan Non Fungsional Sistem
Selain kebutuhan fungsional sistem maka ada pula
kebutuhan non fungsional sistem diantaranya yaitu :
1. Sistem hanya dapat diakses oleh masing-masing user
yang telah ditentukan oleh seorang super admin.
2. Sistem repository SK akan dapat berjalan pada sistem
operasi Windows atau Linux Ubuntu.
89
3. Sistem akan bekerja maksimal jika diakses dengan
menggunakan browser Mozilla Firefox karena
membutuhkan linkungan AJAX yang memadai. Pada
Internet Explorer dan Google Chrome kurang
mendukung antarmuka sistem ini.
4. Terdapat pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam
memasukkan informasi data master untuk kebutuhan
pada repository.
4.1.8. Tujuan Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem bertujuan untuk membantu pihak ortala
dalam melakukan tugas pendokumentasian dan publikasi. Selain itu
dengan adanya sistem ini juga dapat mempermudah para pimpinan
tiap unit kerja untuk mengakses langsung kedalam repository SK
untuk mencari SK-SK yang telah diterbitkan secara realtime dan
proses pencarian dapat dilakukan dimanasaja jika suatu saat
dibutuhkan.
90
4.1.9. Analisa Proses Bisnis Sistem yang Diusulkan
Gambar 4.3. Bisnis Sistem Usulan
Keterangan Gambar: Dalam proses bisnis yang diusulkan, setelah
pihak admin Ortala membuat konsep SK, bila perlu kosep tersebut
diberi label watermark untuk menjaga keaslian hak cipta dan disimpan
dalam bentuk pdf file. Setelah file disimpan kemudian dilakukan
klasifikasi berkas SK sesuai dengan kategorinya untuk kemudian
dilakukan proses upload berkas ke dalam sistem repository SK
dengan status draft. Setelah file tersebut berhasil di upload kedalam
sistem repository SK maka berkas akan masuk pada list validasi
dimenu admin TU rektorat dan admin Ortala. Jika berkas fisik sudah
disahkan oleh rektor, maka selanjutnya pihak admin TU rektorat akan
melakukan validasi terhadap draft SK tersebut. Dengan adanya
validasi ini maka menandakan bahwa SK sudah di sahkan sehingga
91
selanjutnya berkas tersebut dapat diakses oleh pimpinan dari unit-unit
kerja. Kemudian dalam kondisi lain Apabila berkas SK yang sudah
disahkan oleh rektor telah sampai kepada pembuat yaitu pihak Ortala,
maka dapat dilakukan penggantian berkas dengan yang sudah
disahkan rektor. Untuk proses penggantian berkas dapat dilakukan
proses delete berkas yang lama kemudian melakukan scanning
terhadap berkas asli, kemudian disimpan dengan output file scanning
berupa file PDF dan diupload kembali.
Dari segi user, dapat mengakses sistem repository SK dan
mencari file SK sesuai dengan kategori dan ketersediaan didalam
database repository SK masing-masing. Apabila ditemukan maka
user dapat langsung melihat, mencetak ataupun mendownload hasil
copy dari SK tersebut. Sedangkan untuk manajemen hak akses akan
ditangani oleh super admin.
4.1.10. Membuat Use Case Diagram
Use Case mendeskripsikan interaksi antar actor di dalam
sistem informasi eksekutif pada Organisasi. Seperti dijelaskan pada
tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.3 Identifikasi Actor dengan Deskripsi
No. Actor Description
1. Pimpinan Unit
Kerja/ Fakultas
Actor yang melakukan pencarian informasi
SK ke sistem.
2. Admin Ortala Actor yang membuat konsep SK dan
melakukan scanning, input, update, validasi
92
dan delete serta menyimpan berkas SK yang
sudah jadi.
3. Admin TU
Rektorat
Actor yang melakukan pencarian dan
validasi berkas SK.
4. Super Admin Actor yang melakukan manajemen hak
akses dan mengurusi keseluruhan sistem.
Berikut adalah Use Case diagram usulan yang menggambarkan
kegiatan-kegiatan dalam sistem repository SK :
Gambar 4.4. Use Case Diagram yang diusulkan
93
4.1.10.1. Use Case Secenario
Tabel 4.4 Use Case Secenario Login
Use Case Name Login
Use Case ID 1
Actor Pimpinan unit, Admin Ortala, Admin TU
Rektorat, Super Admin.
Description Use case menggambarkan kegiatan
memasukan username dan password
untuk mengakses sistem.
Precondition Pimpinan unit, Admin Ortala, Admin TU
Rektorat, Super Admin membuka sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Input username
dan password.
2. Cek username dan
password.
3. Menampilkan
halaman sesuai
authentifikasi.
Alternate Courses Jika no.2 salah input atau tidak
ditemukan maka akan menampilkan
pesan kesalahan.
Conclusion Pimpinan unit, Admin Ortala, Admin TU
Rektorat, Super Admin login ke sistem.
Post Condition Pimpinan unit, Admin Ortala, Admin TU
Rektorat, Super Admin dapat mengakses
sistem.
94
Tabel 4.5 Use Case Scenario Telusur SK
Use Case Name Telusur SK
Use Case ID 2
Actor Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin
Ortala.
Description Use case menggambarkan kegiatan
pencarian SK.
Precondition Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin
Ortala login ke dalam sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu
koleksi SK.
2. Menampilkan list
SK.
3. Memilih untuk
penelusuran SK
3. Menampilkan
hasil penelusuran.
Alternate Courses Jika no.3 tidak ditemukan maka akan
menampilkan pesan data tidak
ditemukan.
Conclusion Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin
Ortala menemukan SK yang dicari.
Post Condition Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin
Ortala dapat melihat berkas SK secara
utuh.
Tabel 4.6 Use Case Secenario Lihat Beranda
Use Case Name Lihat Beranda
Use Case ID 3
Actor Pimpinan Unit kerja/fakultas, admin
Ortala.
Description Use case menggambarkan kegiatan untuk
95
melihat beranda.
Precondition Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin
Ortala login ke dalam sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu
beranda.
2.Menampilkan
menu beranda.
Alternate Courses -
Conclusion Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin
Ortala melihat menu beranda.
Post Condition Menu beranda berhasil ditampilkan.
Tabel 4.7 Use Case Secenario Lihat Struktur Organisasi
Use Case Name Lihat Struktur Organisasi
Use Case ID 4
Actor Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin
Ortala
Description Use case menggambarkan kegiatan untuk
melihat struktur organisasi.
Precondition Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin
Ortala login ke dalam sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1.Memilih menu
Struktur
organisasi.
2.Menampilkan
menu struktur
organisasi.
Alternate Courses -
Conclusion Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin
Ortala melihat menu struktur organisasi.
Post Condition Menu struktur organisasi berhasil
ditampilkan.
96
Tabel 4.8 Use Case Secenario Lihat Kontak
Use Case Name Lihat Kontak
Use Case ID 5
Actor Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin
Ortala
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk melihat kontak.
Precondition Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin
Ortala login ke dalam sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu
kontak.
2. Menampilkan
menu kontak
Alternate Courses -
Conclusion Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin
Ortala melihat menu kontak.
Post Condition Menu kontak berhasil ditampilkan
Tabel 4.9 Use Case Secenario Lihat koleksi SK (User)
Use Case Name Lihat koleksi SK
Use Case ID 6
Actor Pimpinan Unit kerja/fakultas
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk melihat koleksi SK
Precondition Pimpinan Unit kerja/fakultas login ke
dalam sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu
pada koleksi SK.
2. Menampilkan list
SK.
3. Memilih detail 4. Menampilkan
97
detail keterangan SK
Alternate Courses -
Conclusion Pimpinan Unit kerja/fakultas melihat
koleksi SK Sesuai dengan akunnya.
Post Condition Menu Koleksi SK berhasil ditampilkan.
Tabel 4.10 Use Case Secenario Lihat koleksi SK (Admin)
Use Case Name Lihat koleksi SK
Use Case ID 7
Actor Admin Ortala dan Admi TU Rektorat
Description Use case menggambarkan kegiatan untuk
melihat keseluruhan koleksi SK.
Precondition Admin Ortala dan Admi TU Rektorat
login ke dalam sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu
pada koleksi SK.
2. Menampilkan
menu koleksi SK
3. Memilih
Fakultas/ Unit
kerja.
4. Menampilkan SK
sesuai dengan
Fakultas/Unit Kerja
yang dipilih.
3. Memilih detail 4. Menampilkan
detail keterangan SK
Alternate Courses -
Conclusion Admin Ortala dan Admi TU Rektorat
melihat koleksi SK Sesuai dengan
Fakultas/unit kerja yang dipilih.
Post Condition Menu Koleksi SK berhasil ditampilkan.
98
Tabel 4.11 Use Case Secenario View Detail
Use Case Name View detail
Use Case ID 8
Actor Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin TU
Rektorat, Admin Ortala.
Description Use case menggambarkan kegiatan untuk
melihat detail rincian SK.
Precondition Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin TU
Rektorat, Admin Ortala masuk ke dalam
sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. mengklik
detail link
2. menampilkan
detail dari berkas SK
Alternate Courses -
Conclusion Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin TU
Rektorat, Admin Ortala melihat detail
dari berkas SK.
Post Condition Menu View detail berhasil ditampilkan.
Tabel 4.12 Use Case Secenario Download SK
Use Case Name Download SK
Use Case ID 9
Actor Pimpinan unit/fakultas, Admin Ortala,
Admin TU Rektorat.
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk download berkas SK secara utuh.
Precondition Pimpinan unit/fakultas, Admin Ortala,
Admin TU Rektorat masuk ke dalam
sistem.
99
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu
koleksi berkas
SK
2. Menampilkan
koleksi berkas SK
3. Memilih
berkas yang akan
di download.
4. Menghubungkan
dengan database dan
menampilkannya.
Alternate Courses -
Conclusion Pimpinan unit/fakultas, Admin Ortala,
Admin TU Rektorat Berhasil
mendownload berkas SK dari sistem.
Post Condition Sistem kembali melist berkas.
Tabel 4.13 Use Case Secenario Delete
Use Case Name Delete Berkas SK
Use Case ID 10
Actor Admin Ortala
Description Use case menggambarkan kegiatan untuk
menghapus berkas dari database.
Precondition Admin Ortala masuk ke dalam sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. mencari berkas
SK yang akan
dihapus.
2. menampilkan
berkas SK
3. mengklik
tombol delete
4. menampilkan
pesan bahawa berkas
berhasil dihapus.
Alternate Courses -
Conclusion Admin Ortala berhasil menghapus data
100
berkas SK dari sistem.
Post Condition Berkas tidak dapat diakses kembali.
Tabel 4.14 Use Case Secenario Tambah SK
Use Case Name Tambah/Upload SK
Use Case ID 11
Actor Admin Ortala
Description Use Case menggambarkan kegiatan
untuk menambah / mengupload berkas
SK.
Precondition Admin Ortala masuk ke dalam sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu
Tambah berkas
SK
2. Menampilkan
form tambah SK
3. Mengisi Form
tambah SK
4. Menghubungkan
dengan database.
5. memilih data
upload
6. Menghubungkan
dengan database.
7. klik “simpan”
sebagai tanda
informasi telah
disimpan.
8. Menyimpan hasil
input kedalam
database sistem.
Alternate Courses Jika data yang dimasukan tidak lengkap,
maka sistem akan menampilkan pesan
kesalahan.
Conclusion Admin Ortala Berhasil menambah berkas
SK kedalam sistem.
Post Condition Database SK telah bertambah.
101
Tabel 4.15 Use Case Secenario Validasi SK
Use Case Name Validasi SK
Use Case ID 12
Actor Admin TU Rektorat, Admin Ortala
Description Use Case menggambarkan kegiatan
untuk melakukan validasi berkas SK
yang di Upload oleh Admin ortala.
Precondition Admin TU Rektorat, Admin Ortala
masuk ke dalam sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. melihat detail
berkas pada menu
berkas masuk
2. menampilkan
detail berkas SK
3. validasi berkas
“YA”
4. menghubungkan
database dan
memberi status
validasi pada berkas.
5. Validasi berkas
“Tidak”
6. Berkas tidak jadi
di validasi dan status
validasi kosong.
7. Klik “simpan” 7. menghubungkan
dengan database
validasi.
Alternate Courses -
Conclusion Admin TU Rektorat, Admin Ortala
berhasil melakukan validasi berkas.
Post Condition Berkas SK telah divalidasi dan tidak
terdaftar lagi pada menu validasi
102
Tabel 4.16 Use Case Secenario Role
Use Case Name Tambah / edit / hapus Role
Use Case ID 13
Actor Super Admin
Description Use Case menggambarkan kegiatan
untuk menambah/ mengedit/ menghapus
role pengguna sistem.
Precondition Super Admin masuk ke dalam sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu
pengaturan
2. Menampilkan
menu pengaturan
role.
3. Mengisi Form
tambah SK
4. Menghubungkan
dengan database.
5. menentukan
hak akses
6. Menghubungkan
dengan database.
7. klik “simpan”
sebagai tanda
informasi telah
disimpan.
8. Menyimpan hasil
input kedalam
database sistem.
Alternate Courses -
Conclusion Super Admin Berhasil menambah/
mengedit/ menghapus role kedalam
sistem.
Post Condition Data role telah tersimpan dalam
database.
103
Tabel 4.17 Use Case Secenario Tambah / edit / delete Indeks/Unit
kerja
Use Case Name Tambah / edit / delete Indeks/Unit kerja
Use Case ID 14
Actor Admin Ortala
Description Use Case menggambarkan kegiatan
untuk menambah/ mengedit/ menghapus
indeks/unit kerja.
Precondition Admin Ortala masuk ke dalam sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu
indeks
2. Menampilkan
menu indeks.
3. Mengisi Form
indeks
4. Menghubungkan
dengan database.
5. klik “simpan”
sebagai tanda
informasi telah
disimpan.
6. Menyimpan hasil
input kedalam
database sistem.
Alternate Courses -
Conclusion Admin Ortala Berhasil menambah/
mengedit/ menghapus indeks kedalam
sistem.
Post Condition Data Indeks telah tersimpan dalam
database.
Tabel 4.18 Use Case Secenario Tambah / edit / delete Kategori
Use Case Name Tambah / edit / delete Kategori
Use Case ID 15
Actor Admin Ortala
104
Description Use Case menggambarkan kegiatan
untuk menambah/ mengedit/ menghapus
kategori SK.
Precondition Admin Ortala masuk ke dalam sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu
kategori
2. Menampilkan
menu kategori.
3. Mengisi Form
kategori
4. Menghubungkan
dengan database.
5. klik “simpan”
sebagai tanda
informasi telah
disimpan.
6. Menyimpan hasil
input kedalam
database sistem.
Alternate Courses -
Conclusion Admin Ortala Berhasil menambah/
mengedit/ menghapus kategori kedalam
sistem.
Post Condition Data Indeks telah tersimpan dalam
database.
Tabel 4.19 Use Case Secenario Tambah / edit / delete user
Use Case Name Tambah / edit / delete user
Use Case ID 16
Actor Super Admin
Description Use Case menggambarkan kegiatan
untuk menambah/ mengedit/ menghapus
user.
Precondition Super Admin masuk ke dalam sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
105
1. Memilih menu
User Account
2. Menampilkan
menu user.
3. Mengisi Form
user.
4. Menghubungkan
dengan database.
5. klik “simpan”
sebagai tanda
informasi telah
disimpan.
6. Menyimpan hasil
input kedalam
database sistem.
Alternate Courses -
Conclusion Super Admin Berhasil menambah/
mengedit/ menghapus kategori kedalam
sistem.
Post Condition Data User telah tersimpan dalam
database.
Tabel 4.20 Use Case Secenario Logout
Use Case Name Logout
Use Case ID 17
Actor Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin TU
Rektorat, Admin Ortala.
Description Use case menggambarkan kegiatan
keluar dari sistem.
Precondition Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin TU
Rektorat, Admin Ortala login ke dalam
sistem.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. memilih menu
logout
2. menghubungkan
dengan database
3. Menampilkan
halaman login
106
Alternate Courses
Conclusion Pimpinan Unit kerja/fakultas, Admin TU
Rektorat, Admin Ortala keluar dari
sistem.
Post Condition Logout
4.2. Workshop Design
Sesuai dengan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, pada fase
ini akan dilakukan design system dan Build the system. Keduanya akan
dijabarkan sebagai berikut :
4.2.1. Design System
4.2.1.1. Membuat Activity Diagram
Activity Diagram memodelkan alur kerja (work
flow) sebuah urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini
sangat mirip dengan flow chart karena kita dapat
memodelkan proses logika, proses bisnis dan alur kerja.
Perbedaan utamanya adalah flow chart dibuat untuk
menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan
activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas
aktor.
Berikut ini adalah activity diagram yang
menggambarkan aktifitas-aktifitas yang dapat terjadi dalam
sistem repository SK.
107
1. Activity diagram fungsi login (Admin Ortala, Admin TU
Rektorat, User dan Super Admin)
Gambar 4.5 Activity diagram use case login Admin Ortala,
Admin TU Rektorat, User dan Super Admin
Keterangan Gambar : Yang harus dilakuakan Admin Ortala,
Admin TU Rektorat, Super Admin dan User dalam activity
diagram use case login adalah memasukan User Id dan
password, kemudian sistem akan menampilkan pesan kesalahan
dan kembali ke menu login untuk memasukan User Id dan
Password yang benar. Jika User Id dan Password yang
dimasukan benar, maka system akan menampilkan menu utama
system.
108
2. Activity Digram fungsi Lihat Struktur Organisasi (Admin
Ortala, Admin TU Rektorat, dan User)
Gambar 4.6 Activity diagram use case Lihat Struktur
Organisasi (Admin Ortala, Admin TU Rektorat dan User)
Keterangan Gambar : Pada activity diagram ini Admin Ortala,
Admin TU Rektorat dan User melakukan login, kemudian sistem
memvalidasi username dan password yang dimasukan. Jika
username dan password sesuai dengan data yang terdapat
didatabase, user mengklik menu Struktur Organisasi dan sistem
akan menampilkan struktur organisasi Subbagian Ortala UIN
Jakarta.
109
3. Activity Diagram fungsi Lihat Kontak (Admin Ortala, Admin
TU Rektorat, Super Admin dan User)
Gambar 4.7 Activity diagram use case Lihat Kontak
(Admin Ortala, Admin TU Rektorat, Super Admin dan
User)
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram use case lihat
kontak yang harus dilakukan oleh Admin Ortala, Admin TU
Rektorat, Super Admin dan User adalah membuka aplikasi
sistem, sistem akan menampilkan menu login. Admin Ortala,
Admin TU Rektorat, Super Admin dan User login ke dalam
system. Jika benar maka Admin Ortala, Admin TU Rektorat,
110
Super Admin dan User dapat mengakses system. Kemudian
memilih menu kontak, sistem akan menampilkan kontak.
4. Activity Berkas
a. Activity diagram fungsi Tambah Berkas (Admin Ortala)
Gambar 4.8 Activity diagram tambah berkas SK
Keterangan Gambar : Pada activity diagram ini Admin
Ortala melakukan login, kemudian sistem memvalidasi
username dan password yang dimasukan. Jika username dan
password sesuai dengan data yang terdapat didatabase, Admin
111
Ortala mengklik menu Tambah Berkas dan sistem akan
menampilkan Form Tambah Berkas serta Upload File.
b. Activity diagram fungsi Delete Berkas SK (Admin
Ortala)
Gambar 4.9 Activity diagram fungsi Delete Berkas SK
Keterangan Gambar : Pada activity diagram ini Admin
Ortala melakukan login, kemudian sistem memvalidasi
username dan password yang dimasukan. Jika username
dan password sesuai dengan data yang terdapat didatabase,
Admin Ortala mengklik menu Koleksi dan sistem akan
menampilkan List koleksi Berkas SK dan dapat langsung
melakukan delete terhadap berkas SK.
112
c. Activity diagram fungsi Cari Berkas SK (Admin Ortala
dan Admin TU Rektorat)
Gambar 4.10 Activity diagram fungsi Cari Berkas SK Admin
Ortala dan Admin TU Rektorat
Keterangan Gambar : Pada activity diagram ini Admin
Ortala dan Admin TU Rektorat melakukan login, kemudian
sistem memvalidasi username dan password yang
dimasukan. Jika username dan password sesuai dengan data
yang terdapat didatabase, Admin Ortala dan Admin TU
Rektorat mengklik menu Koleksi dan sistem akan
menampilkan List koleksi Berkas SK. Kemudian Admin
113
Ortala dan Admin TU Rektorat melakukan pencarian SK
dengan memasukan key pencarian atau kategori kemudian
mengklik button telusur pada koleksi ini. Kemudian sistem
akan menampilkan hasil pencarian.
d. Activity diagram fungsi Cari Berkas SK (User)
Gambar 4.11 Activity diagram fungsi Cari Berkas SK User
Keterangan Gambar : Pada activity diagram ini User
melakukan login, kemudian sistem memvalidasi username
dan password yang dimasukan. Jika username dan
password sesuai dengan data yang terdapat didatabase,
User mengklik menu Berkas SK dan sistem akan
114
menampilkan List koleksi Berkas SK. Kemudian User
melakukan pencarian SK dengan memasukan key pencarian
atau kategori kemudian mengklik button telusur pada
koleksi ini. Kemudian sistem akan menampilkan hasil
pencarian.
e. Activity diagram fungsi Validasi Berkas SK (Admin
Ortala dan Admin TU Rektorat)
Gambar 4.12 Activity diagram fungsi Validasi Berkas SK
Keterangan Gambar : Pada activity diagram ini Admin
Ortala dan Admin TU Rektorat melakukan login, kemudian
sistem memvalidasi username dan password yang
dimasukan. Jika username dan password sesuai dengan data
115
yang terdapat didatabase, Admin Ortala dan Admin TU
Rektorat mengklik menu Validasi dan sistem akan
menampilkan List koleksi Berkas SK yang belum
tervalidasi. Kemudian Admin Ortala dan Admin TU
Rektorat melakukan validasi berkas dengan cara mengklik
tombol validasi, kemudian sistem akan memberi masukan
pada berkas tersebut bahwa berkas telah divalidasi dan
berkas tersebut tidak masuk lagi dalam daftar berkas yang
belum tervalidasi.
f. Activity diagram fungsi Detail Berkas SK (Admin Ortala,
Admin TU Rektorat dan User)
116
Gambar 4.13 Activity diagram fungsi Detail Berkas SK
Keterangan Gambar : Pada activity diagram ini Admin
Ortala dan Admin TU Rektorat melakukan login, kemudian
sistem memvalidasi username dan password yang
dimasukan. Jika username dan password sesuai dengan data
yang terdapat didatabase, Admin Ortala, Admin TU
Rektorat dan User mengklik menu Koleksi dan sistem akan
menampilkan List Berkas SK . Admin Ortala, Admin TU
Rektorat dan User mengklik detail button dan sistem akan
memberi pop up berupa detail riwayat dari berkas SK.
g. Activity diagram fungsi Download Berkas SK (Admin
Ortala, Admin TU Rektorat dan User)
117
Gambar 4.14 Activity diagram fungsi Download Berkas SK
Keterangan Gambar : Pada activity diagram ini Admin
Ortala, Admin TU Rektorat dan User melakukan login,
kemudian sistem memvalidasi username dan password
yang dimasukan. Jika username dan password sesuai
dengan data yang terdapat didatabase, Admin Ortala,
Admin TU Rektorat dan User mengklik menu Koleksi dan
sistem akan menampilkan List Berkas SK. Admin Ortala,
Admin TU Rektorat dan User mengklik Download button
dan sistem akan mengeluarkan output yang didownload
dari database.
5. Activity diagram fungsi Kategori
118
a. Activity diagram fungsi Tambah Kategori (Super
Admin dan Admin Ortala)
Gambar 4.15 Activity diagram Tambah Kategori (Super
Admin dan Admin Ortala)
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram use
case Tambah Kategori yang harus dilakukan oleh Super
Admin dan Admin Ortala adalah membuka aplikasi
system, system akan menampilkan menu login. Super
Admin dan Admin Ortala login ke dalam sistem. Jika
119
benar maka Super Admin dan Admin Ortala dapat
mengakses sistem. Kemudian memilih menu Kategori,
sistem akan menampilkan List Kategori. Kemudian
Super Admin dan Admin Ortala mengklik button add
dan mengisi form tambah kategori kemudian Super
Admin dan Admin Ortala mengklik button submit.
Dengan demikian proses penambahan kategori telah
selesai dilakukkan dan sistem melakukan list kembali
daftar kategori.
b. Activity diagram fungsi Edit Kategori (Super Admin
dan Admin Ortala)
120
User Sistem
Membuka sistem repository SK
Input User ID & Password
Menampilkan Form Login
Validasi UsernameDan password
Menampilkan Pesan Kesalahan
Menampilkan Halaman UtamaMemilih Menu Kategori
Menampilkan Menu Kategori
Klik Edit Memanggil data dari database Dan Menampilkan Form Edit Kategori
Input Edit
Klik Update Simpan ke database
Mulai
Selesai
Gambar 4.16 Activity diagram Edit Kategori (Super Admin
dan Admin Ortala)
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram Edit
Kategori yang harus dilakukan oleh Super Admin dan
Admin Ortala adalah membuka aplikasi system, system
akan menampilkan menu login. Super Admin dan Admin
Ortala login ke dalam sistem. Jika benar maka Super
Admin dan Admin Ortala dapat mengakses sistem.
Kemudian memilih menu Kategori, sistem akan
menampilkan List Kategori. Kemudian Super Admin dan
Admin Ortala mengklik button Edit dan mengisi atau
121
memperbaiki form tambah kategori kemudian Super
Admin dan Admin Ortala mengklik button Update.
Dengan demikian proses edit kategori telah selesai
dilakukkan dan sistem melakukan list kembali daftar
kategori.
c. Activity diagram fungsi Delete Kategori (Super
Admin dan Admin Ortala)
Gambar 4.17 Activity diagram Delete Kategori
(Super Admin dan Admin Ortala)
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram Delete
Kategori yang harus dilakukan oleh Super Admin dan
Admin Ortala adalah membuka aplikasi system, system
akan menampilkan menu login. Super Admin dan Admin
122
Ortala login ke dalam sistem. Jika benar maka Super
Admin dan Admin Ortala dapat mengakses sistem.
Kemudian memilih menu Kategori, sistem akan
menampilkan List Kategori. Kemudian Super Admin dan
Admin Ortala mengklik button delete dan sistem akan
merespon dengan menampilkan pop up window yang
berisi pertanyaan. Kemudian Super Admin dan Admin
Ortala mengklik yes. Dengan demikian proses delete
kategori telah selesai dilakukkan dan sistem melakukan
list kembali daftar kategori.
6. Activity diagram fungsi Indeks
123
a. Activity diagram fungsi Tambah Indeks (Super
Admin dan Admin Ortala)
Gambar 4.18 Activity diagram Tambah Indeks (Super Admin
dan Admin Ortala)
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram use
case Tambah Indeks yang harus dilakukan oleh Super
Admin dan Admin Ortala adalah membuka aplikasi
system, system akan menampilkan menu login. Super
Admin dan Admin Ortala login ke dalam sistem. Jika
124
benar maka Super Admin dan Admin Ortala dapat
mengakses sistem. Kemudian memilih menu Indeks,
sistem akan menampilkan List Indeks. Kemudian Super
Admin dan Admin Ortala mengklik button add dan
mengisi form tambah indeks kemudian Super Admin dan
Admin Ortala mengklik button submit. Dengan demikian
proses penambahan indeks telah selesai dilakukkan dan
sistem melakukan list kembali daftar indeks.
125
b. Activity diagram fungsi Edit Indeks (Super Admin
dan Admin Ortala)
Gambar 4.19 Activity diagram Edit Indeks (Super Admin
dan Admin Ortala)
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram Edit
Indeks yang harus dilakukan oleh Super Admin dan
Admin Ortala adalah membuka aplikasi system, system
akan menampilkan menu login. Super Admin dan
Admin Ortala login ke dalam sistem. Jika benar maka
Super Admin dan Admin Ortala dapat mengakses
sistem. Kemudian memilih menu Indeks, sistem akan
126
menampilkan List Indeks. Kemudian Super Admin dan
Admin Ortala mengklik button Edit dan mengisi atau
memperbaiki form Indeks kemudian Super Admin dan
Admin Ortala mengklik button Update. Dengan
demikian proses edit kategori telah selesai dilakukkan
dan sistem melakukan list kembali daftar Indeks.
c. Activity diagram fungsi Delete Indeks (Super Admin
dan Admin Ortala)
Gambar 4.20 Activity diagram Delete Kategori (Super
Admin dan Admin Ortala)
127
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram
Delete Indeks yang harus dilakukan oleh Super Admin
dan Admin Ortala adalah membuka aplikasi system,
system akan menampilkan menu login. Super Admin
dan Admin Ortala login ke dalam sistem. Jika benar
maka Super Admin dan Admin Ortala dapat mengakses
sistem. Kemudian memilih menu Indeks, sistem akan
menampilkan List Indeks. Kemudian Super Admin dan
Admin Ortala mengklik button delete dan sistem akan
merespon dengan menampilkan pop up window yang
berisi pertanyaan. Kemudian Super Admin dan Admin
Ortala mengklik yes. Dengan demikian proses delete
Indeks telah selesai dilakukkan dan sistem melakukan
list kembali daftar Indeks.
128
7. Activity diagram fungsi User Account
a. Activity diagram fungsi Tambah User Account (Super
Admin)
Gambar 4.21 Activity diagram Tambah User Account (Super
Admin)
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram use
case Tambah Indeks yang harus dilakukan oleh Super
Admin adalah membuka aplikasi system, system akan
menampilkan menu login. Super Admin login ke dalam
129
sistem. Jika benar maka Super Admin dapat mengakses
sistem. Kemudian memilih menu User, sistem akan
menampilkan List User. Kemudian Super Admin
mengklik button tambah user dan mengisi form tambah
user, kemudian Super Admin mengklik button submit.
Dengan demikian proses penambahan indeks telah selesai
dilakukkan dan sistem melakukan list kembali daftar user.
b. Activity diagram fungsi Edit User Account (Super
Admin)
Gambar 4.22 Activity diagram Edit User Account (Super
Admin)
130
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram Edit
User yang harus dilakukan oleh Super Admin adalah
membuka aplikasi system, system akan menampilkan
menu login. Super Admin login ke dalam sistem. Jika
benar maka Super Admin dapat mengakses sistem.
Kemudian memilih menu User, sistem akan menampilkan
List User. Kemudian Super Admin dan Admin Ortala
mengklik button Edit dan mengisi atau memperbaiki form
User kemudian Super Admin mengklik button Update.
Dengan demikian proses edit user telah selesai dilakukkan
dan sistem melakukan list kembali daftar user.
131
c. Activity diagram fungsi Delete User (Super Admin)
Gambar 4.23 Activity diagram Delete User (Super
Admin)
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram Delete
User yang harus dilakukan oleh Super Admin adalah
membuka aplikasi system, system akan menampilkan
menu login. Super Admin login ke dalam sistem. Jika
benar maka Super Admin dapat mengakses sistem.
Kemudian memilih menu User, sistem akan menampilkan
List User. Kemudian Super Admin mengklik button delete
132
dan sistem akan merespon dengan menampilkan pop up
window yang berisi pertanyaan. Kemudian Super Admin
mengklik yes. Dengan demikian proses delete user telah
selesai dilakukkan dan sistem melakukan list kembali
daftar user.
133
8. Activity diagram fungsi Pengaturan
a. Activity diagram fungsi Tambah Role (Super Admin)
Gambar 4.24 Activity diagram Tambah Role (Super Admin)
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram use
case Tambah Role yang harus dilakukan oleh Super
Admin adalah membuka aplikasi sistem, sistem akan
menampilkan menu login. Super Admin login ke dalam
sistem. Jika benar maka Super Admin dapat mengakses
134
sistem. Kemudian memilih menu Pengaturan, sistem
akan menampilkan List Role yang ada. Kemudian Super
Admin mengklik button tambah Role dan mengisi form
tambah Role, kemudian Super Admin mengklik button
submit. Dengan demikian proses penambahan Role telah
selesai dilakukkan dan sistem melakukan list kembali
daftar Role.
b. Activity diagram fungsi Edit Role (Super Admin)
Gambar 4.25 Activity diagram Edit Role (Super Admin)
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram Edit
Role yang harus dilakukan oleh Super Admin adalah
135
membuka aplikasi sistem, sistem akan menampilkan
menu login. Super Admin login ke dalam sistem. Jika
benar maka Super Admin dapat mengakses sistem.
Kemudian memilih menu Pengaturan, sistem akan
menampilkan List Role. Kemudian Super Admin dan
Admin Ortala mengklik button Edit dan mengisi atau
memperbaiki form Role kemudian Super Admin
mengklik button Update. Dengan demikian proses edit
Role telah selesai dilakukkan dan sistem melakukan list
kembali daftar Role.
136
c. Activity diagram fungsi Delete Role (Super Admin)
Gambar 4.26 Activity diagram Delete Role (Super Admin)
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram Delete
Role yang harus dilakukan oleh Super Admin adalah
membuka aplikasi system, system akan menampilkan
menu login. Super Admin login ke dalam sistem. Jika
benar maka Super Admin dapat mengakses sistem.
Kemudian memilih menu pengaturan, sistem akan
menampilkan List Role. Kemudian Super Admin
137
mengklik button delete dan sistem akan merespon
dengan menampilkan pop up window yang berisi
pertanyaan. Kemudian Super Admin mengklik yes.
Dengan demikian proses delete Role telah selesai
dilakukkan dan sistem melakukan list kembali daftar
Role.
9. Activity diagram fungsi logout (Admin Ortala, Admin
TU Rektorat, Super Admin & User)
Gambar 4.27 Activity diagram use case logout
Keterangan Gambar : Didalam Activity diagram fungsi
logout yang pertama harus dilakukan oleh Admin Ortala,
Admin TU Rektorat, Super Admin dan User yaitu
membuka aplikasi serta login terlebih dahulu, jika benar
maka sistem akan menampilkan halaman beranda sistem
138
repository SK, namun jika login salah maka sistem akan
menampilkan pesan kesalanan dan kembali ke menu form
login. Kemudia Admin Ortala, Admin TU Rektorat, Super
Admin dan User memilih menu logout, maka Admin
Ortala, Admin TU Rektorat, Super Admin dan User keluar
dari sistem.
4.2.1.2. Membuat Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar
objek didalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna,
display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan
terhadap waktu. Dibawah ini adalah sequence diagram untuk
masing-masing modul.
1. Sequence Diagram Login
a. Sequence Diagram Login User
Gambar 4.28 Sequence diagram use case login User
139
Keteranga Gambar : pada saat user melakukan login,
sistem akan meminta username dan password terlebih
dahulu. Pada saat username dan password dibaca oleh sistem,
sistem akan memeriksa username dan password yang
diinputkan dengan username dan password yang sudah ada
didalam database (user). Jika sudah benar maka user akan
masuk ke tampilan menu utama sistem. Jika terdapat
kesalahan maka, sistem akan menampilkan pesan kesalahan
untuk memasukan username dan password kembali.
b. Sequence Diagram Login Admin
Gambar 4.29 Sequence diagram use case login Admin
Keteranga Gambar : pada saat Admin Ortala, Admin TU
Rektorat dan Super admin melakukan login, sistem akan
meminta username dan password terlebih dahulu. Pada saat
username dan password dibaca oleh sistem, sistem akan
memeriksa username dan password yang diinputkan dengan
140
username dan password yang sudah ada didalam database.
Jika sudah benar maka Admin Ortala/ Admin TU Rektorat/
Super admin akan masuk ke tampilan menu utama sistem.
Jika terdapat kesalahan maka, sistem akan menampilkan
pesan kesalahan untuk memasukan username dan password
kembali.
2. Sequence Diagram Berkas
a. Sequence Diagram fungsi Validasi I Berkas Admin
Ortala
Gambar 4.30 Sequence diagram use case Validasi I Berkas
141
Keterangan Gambar : Pada Saat Admin Ortala ingin
memvalidasi berkas maka Admin Ortala masuk kedalam
menu utama, kemudian memilih menu validasi. Di menu
validasi kemudian Admin Ortala melakukan validasi terhadap
berkas SK. Apabila berkas telah divalidasi maka data berkas
SK disimpan didatabase berkas kemudian sistem tidak akan
menampilkannya kembali pada menu validasi dan sistem
kembali menampilkan list berkas yang belum divalidasi.
b. Sequence Diagram fungsi Validasi II Berkas Admin TU
Rektorat
Gambar 4.31 Sequence diagram use case Validasi II Berkas
142
Keterangan Gambar : Pada Saat Admin TU Rektorat ingin
memvalidasi berkas maka Admin TU Rektorat masuk
kedalam menu utama, kemudian memilih menu validasi. Di
menu validasi kemudian Admin TU Rektorat melakukan
validasi terhadap berkas SK. Apabila berkas telah divalidasi
maka data berkas SK disimpan didatabase berkas kemudian
sistem tidak akan menampilkannya kembali pada menu
validasi dan sistem kembali menampilkan list berkas yang
belum divalidasi.
c. Sequence Diagram fungsi Input/Upload Berkas Admin
Ortala
Gambar 4.32 Sequence diagram use case Input/Upload berkas
Keterangan Gambar : Pada Saat Admin Ortala ingin
menginput berkas maka Admin Ortala masuk kedalam menu
143
utama, kemudian memilih menu Berkas. Di menu berkas
terdapat menu tambah berkas, kemudian Admin Ortala
memilih menu tersebut, setelah dipilih maka sistem akan
menampilkan menu tambah berkas. Apabila data berkas telah
dimasukan maka data Role disimpan didatabase Role
kemudian sistem akan menampilkan data berkas yang telah
dimasukan.
Apabila Super Admin ingin melakukan upload file
berkas, Admin Ortala dapat memilih menu browse, setelah
dipilih maka sistem akan menampilkan menu browse, bila
data telah dipilih maka file berkas akan disimpan ke dalam
database berkas file dan kemudian sistem akan menampilkan
pesan berhasil.
144
d. Sequence Diagram fungsi Cari/Detail/Download Berkas
User
Gambar 4.33 Sequence diagram use case cari/detail/download Berkas
Keterangan Gambar : Pada Saat user ingin mencari berkas
SK maka user masuk kedalam menu utama, kemudian
memilih menu koleksi berkas. Di menu koleksi berkas
terdapat menu pencarian berkas, kemudian user memilih
menu tersebut, setelah diinput key pencarian maka sistem
145
akan melakukan pencarian pada database berkas. Apabila
data pencarian telah ditemukan maka sistem akan
menampilkan berkas/list hasil pencarian.
Apabila user ingin melihat detail berkas file, user dapat
memilih menu koleksi berkas, setelah dipilih maka sistem
akan menampilkan list berkas, kemudian user memilih menu
detail. Selanjutnya sistem akan menampilkan detail
keterangan dari berkas. Dan apabila user ingin
mendownload file tersebut, user dapat memilih menu
download, setelah dipilih maka sistem akan memanggil data
dari database berkas sistem akan menampilkan file hasil
download.
146
e. Sequence Diagram fungsi Cari/Detail/Download/Delete Berkas Admin
Gambar 4.34 Sequence diagram use case cari/detail/download Berkas
Keterangan Gambar : Pada Saat Admin Ortala dan Admin
TU Rektorat ingin mencari berkas SK maka Admin Ortala
dan Admin TU Rektorat masuk kedalam menu utama,
kemudian memilih menu koleksi berkas. Di menu koleksi
berkas terdapat menu pencarian berkas, kemudian Admin
Ortala dan Admin TU Rektorat memilih menu tersebut,
setelah diinput key pencarian maka sistem akan melakukan
pencarian pada database berkas. Apabila data pencarian telah
147
ditemukan maka sistem akan menampilkan berkas/list hasil
pencarian.
Apabila Admin Ortala dan Admin TU Rektorat ingin
melihat detail berkas file, Admin Ortala dan Admin TU
Rektorat dapat memilih menu koleksi berkas, setelah dipilih
maka sistem akan menampilkan list berkas, kemudian Admin
Ortala memilih menu detail. Selanjutnya sistem akan
menampilkan detail keterangan dari berkas. Dan apabila
Admin Ortala dan Admin TU Rektorat ingin mendownload
file tersebut, Admin Ortala dan Admin TU Rektorat dapat
memilih menu download, setelah dipilih maka sistem akan
memanggil data dari database berkas sistem akan
menampilkan file hasil download. Dan apabila Admin Ortala
dan Admin TU Rektorat ingin menghapus data berkas,
Admin Ortala dan Admin TU Rektorat dapat memilih menu
delete, setelah dipilih maka sistem akan menghapus data
berkas dari database berkas, kemudian sistem akan
menampilkan kembali seluruh list data berkas.
148
3. Sequence Diagram fungsi Input/Edit/Delete Kategori
Admin Ortala
Gambar 4.35 Sequence diagram use case Input/Edit/Delete Kategori
Keterangan Gambar : Pada Saat Admin Ortala ingin
menginput kategori maka Admin Ortala masuk kedalam
menu utama, kemudian memilih menu kategori. Di menu
kategori terdapat menu tambah kategori, kemudian Admin
Ortala memilih menu tersebut, setelah dipilih maka sistem
akan menampilkan menu tambah kategori. Apabila data
kategori telah dimasukan maka data kategori disimpan di
149
database kategori kemudian sistem akan menampilkan
seluruh data kategori.
Apabila Admin Ortala ingin mengupdate data
kategori, Admin Ortala dapat memilih menu edit, setelah
dipilih maka sistem akan menampilkan menu edit, bila data
kategori telah diubah maka data kategori akan disimpan
kembali ke dalam database kategori dan kemudian sistem
akan menampilkan seluruh data kategori. Dan apabila Admin
Ortala ingin menghapus data kategori, Admin Ortala dapat
memilih menu delete, setelah dipilih maka sistem akan
menghapus data kategori dari database kategori, kemudian
sistem akan menampilkan list seluruh data kategori.
150
4. Sequence Diagram fungsi Input/Edit/Delete Indeks Admin
Ortala
Gambar 4.36 Sequence diagram use case Input/Edit/Delete Indeks
Keterangan Gambar : Pada Saat Admin Ortala ingin
menginput indeks maka Admin Ortala masuk kedalam menu
utama, kemudian memilih menu indeks. Di menu indeks
terdapat menu tambah indeks, kemudian Admin Ortala
memilih menu tersebut, setelah dipilih maka sistem akan
menampilkan menu tambah indeks. Apabila data indeks telah
dimasukan maka data indeks disimpan di database indeks
kemudian sistem akan menampilkan list seluruh data indeks.
151
Apabila Admin Ortala ingin mengupdate data indeks,
Admin Ortala dapat memilih menu edit, setelah dipilih maka
sistem akan menampilkan menu edit, bila data indeks telah
diubah maka data indeks akan disimpan kembali ke dalam
database indeks dan kemudian sistem akan menampilkan
seluruh data indeks. Dan apabila Admin Ortala ingin
menghapus data indeks, Admin Ortala dapat memilih menu
delete, setelah dipilih maka sistem akan menghapus data
indeks dari database indeks, kemudian sistem akan
menampilkan list seluruh data indeks.
152
5. Sequence Diagram fungsi Input/Edit/Delete User Account
Super Admin
Gambar 4.37 Sequence diagram use case Input/Edit/Delete User Account
Keterangan Gambar : Pada Saat Super Admin ingin
menginput User Account maka Super Admin masuk kedalam
menu utama, kemudian memilih menu User Account. Di
menu User Account terdapat menu tambah Account,
kemudian Super Admin memilih menu tersebut, setelah
dipilih maka sistem akan menampilkan menu tambah User
Account. Apabila data Account telah dimasukan maka data
153
User Account disimpan didatabase tbmuser kemudian sistem
akan menampilkan list seluruh data User Account.
Apabila Super Admin ingin mengupdate data User
Account, Super Admin dapat memilih menu edit, setelah
dipilih maka sistem akan menampilkan menu edit, bila data
User Account telah diubah maka data User Account akan
disimpan kembali ke dalam database User Account dan
kemudian sistem akan menampilkan seluruh data User
Account. Dan apabila Super Admin ingin menghapus data
User Account, Super Admin dapat memilih menu delete,
setelah dipilih maka sistem akan menghapus data User
Account dari database tbmuser, kemudian sistem akan
menampilkan list seluruh data User Account.
154
6. Sequence Diagram fungsi Input/Edit/Delete Pengaturan
Role Super Admin
Gambar 4.38 Sequence diagram use case Input/Edit/Delete Role
Keterangan Gambar : Pada Saat Super Admin ingin
menginput Role maka Super Admin masuk kedalam menu
utama, kemudian memilih menu pengaturan. Di menu
pengaturan terdapat menu tambah Role, kemudian Super
Admin memilih menu tersebut, setelah dipilih maka sistem
akan menampilkan menu tambah Role. Apabila data Role
telah dimasukan maka data Role disimpan didatabase Role
kemudian sistem akan menampilkan list seluruh data Role.
155
Apabila Super Admin ingin mengupdate data Role,
Super Admin dapat memilih menu edit, setelah dipilih maka
sistem akan menampilkan menu edit, bila data Role telah
diubah maka data Role akan disimpan kembali ke dalam
database Role dan kemudian sistem akan menampilkan
seluruh data Role. Dan apabila Super Admin ingin
menghapus data Role, Super Admin dapat memilih menu
delete, setelah dipilih maka sistem akan menghapus data Role
dari database Role, kemudian sistem akan menampilkan list
seluruh data Role.
7. Sequence Diagram fungsi Logout
a. Sequence Diagram fungsi logout User
Gambar 4.39 Sequence diagram use case logout User
156
Keterangan gambar : Pada saat user ingin logout (keluar
dari sistem) maka user memilih menu logout. User keluar
dari sistem.
b. Sequence Diagram fungsi logout Admin
Gambar 4.40 Sequence diagram use case logout Admin
Keterangan gambar : Pada saat Admin Ortala/ admin TU Rektorat/
Super admin ingin logout (keluar dari sistem) maka admin memilih
menu logout. Kemudian keluar dari sistem.
157
4.2.1.3 Desain Basis Data
a. Perancangan Class Diagram
Pada class diagram dibawah ini, dapat kita lihat bahwa
class dibawah ini adalah class yang digunakan pada aplikasi
Sistem Repository SK UIN Jakarta.
Gambar 4.41 Class Diagram
b. Penerjemahan Entity ke dalam Basis Data
Pada class diagram terdapat entity yang dapat
diterjemahkan ke dalam bentuk tabel-tabel beserta field-
field dan relation nya ke dalam basis data.
158
1. Kategori
Nama Tabel : ketegori
Primary Key : id
Foreign Key : -
Tabel 4.21 Tabel Kategori
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
id Integer Id kategori
nama varchar 20 Nama kategori
deskripsi varchar 65535 Deskripsi kategori
2. Indeks
Nama Tabel : indeks
Primary Key : id
Foreign Key : -
Tabel 4.22 Tabel indeks
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
id Integer Id indeks
kode varchar 20 Kode indeks
deskripsi varchar 65535 Deskripsi indeks
3. Berkas
Nama Tabel : berkas
Primary Key : id
Foreign Key : id_index, id_kategori.
159
Tabel 4.23 Tabel berkas
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
id Integer Id berkas
Id_index Integer Id indeks
Id_kategori Integer Id kategori
keyPencarian varchar 50 Key pencarian
ringkasan varchar Isi ringkas sk
asal varchar 50 Asal surat
kepada varchar 50 Alamat tertuju
thnTerbit date Tahun terbit sk
status varchar 20 Status sk
berkasSk varchar 255 Keterangan berkas
Validasi1 varchar 255 Validasi Ortala
Validasi2 varchar 255 Validasi TU Rektorat
filecontent Blob Penyimpanan file
filename varchar 255 Nama file
mimetype varchar 255 Tipe file simpanan
uploaddate date Waktu upload
4. User
Nama Tabel : tbmuser
160
Primary Key : id
Foreign Key : id_index, id_tbmaccount
Tabel 4.24 Tabel tbmuser
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
id Integer Id tbmuser
Alamat varchar 65535 Alamat user
email varchar 50 Alamat email
jabatan varchar 50 jabatan
nama varchar 50 Nama user
Nip varchar 50 NIP
telp varchar 50 telepon
Id_index Integer Id indeks
Id_tbmaccount integer Id tabel account
5. Account
Nama Tabel : tbmaccount
Primary Key : id
Foreign Key : id_tbmrole
Tabel 4.25 Tabel tbmaccount
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
id Integer Id tbmaccount
username varchar 50 Username login
password varchar 50 Password login
Session_id integer Session login
161
lastLogin date Waktu login
Id_tbmrole Integer Id tbmrole
6. Role
Nama Tabel : tbmrole
Primary Key : id
Foreign Key : -
Tabel 4.26 Tabel tbmrole
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
id Integer Id role
nama varchar 20 Nama role
7. Referensi page
Nama Tabel : refpage
Primary Key : id
Foreign Key : id_tbmrole, id_parent
Tabel 4.27 Tabel refpage
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
id Integer Id refpage
depth Integer depth
Hak_akses Integer 50 Hak akses
kategori varchar 30 kategori
162
nama varchar 255 Nama label
No_order Integer Nomor order
Urlpage varchar 255 Nama url
Id_parent Integer Id parent
Id_tbmrole Integer Id tbmrole
4.2.1.4 Perancangan Desain Interface
1. Desain Interface Login
Gambar 4.42 Desain Interface Login (user, admin ortala, admin
TU rektorat, super admin)
2. Desain Interface Beranda
163
Gambar 4.43 Desain Interface Beranda (User)
Logo UINRepository SKDokumentasi Repository Surat Keputusan UIN
Beranda LogoutKontakValidasiStruktur Organisasi
Selamat datang di Sistem Repository SK Syarif Hidayatullah Jakatra
Kategori IndeksTambah Berkas Koleksi SK
Gambar 4.44 Desain Interface Beranda (Admin Ortala)
164
Gambar 4.45 Desain Interface Beranda (Admin TU Rektorat)
Gambar 4.46 Desain Interface Beranda (Super Admin)
165
3. Desain Interface Struktur Organisasi
Gambar 4.47 Desain Interface Struktur Organisasi (user, admin
ortala, admin TU rektorat, super admin)
4. Desain Interface Kontak
Gambar 4.48 Desain Interface Kontak (user, admin ortala, admin
TU rektorat, super admin)
166
5. Desain interface berkas
a. Desain interface lihat berkas
Gambar 4.49 Desain Interface lihat berkas (user)
Gambar 4.50 Desain Interface lihat berkas (Admin TU Rektorat)
167
Gambar 4.51 Desain Interface lihat/hapus berkas (Admin Ortala,
Super Admin)
b. Validasi berkas
Gambar 4.52 Desain Interface validasi berkas (Admin
Ortala)
168
Gambar 4.53 Desain Interface validasi berkas (Admin TU
Rektorat)
c. Tambah Berkas
Gambar 4.54 Desain Interface Tambah Berkas/ Edit Berkas
(Admin Ortala)
169
d. Detail Berkas
Gambar 4.55 Desain Interface Detail Berkas/ Download
Berkas (User)
Gambar 4.56 Desain Interface Detail Berkas/ Download
Berkas (Admin Ortala)
170
Gambar 4.57 Desain Interface Detail Berkas/ Download
Berkas (Admin TU Rektorat)
6. Indeks
Gambar 4.58 Desain Interface Tambah/ Edit / Delete Indeks
(Admin Ortala)
171
7. Kategori
Gambar 4.59 Desain Interface Tambah/ Edit / Delete
Kategori (Admin Ortala)
8. User
Gambar 4.60 Desain Interface Tambah/Edit/Hapus User (Super
Admin)
172
9. Pengaturan
Gambar 4.61 Desain Interface Pengaturan Hak Akses (Super
Admin)
Gambar 4.62 Desain Interface Logout
173
4.2.2. Build System
Pada tahap ini dilaksanakan implementasi dari rancangan-
rancangan, baik rancangan basis data, rancangan aplikasi, maupun
rancangan tampilan.
4.2.2.1 Bahasa Pemrograman dan Komponen
Bahasa pemrograman yang digunakan pada
pengembangan aplikasi ini adalah menggunakan java 1.6, yang
diantaranya terdiri dari java development kit dan java runtime
environment. PostgreSQL 8.2 digunakan sebagai database
untuk menyimpan data dengan menggunakan tool pgAdmin III.
Framework yang digunakan adalah ZK framework. Untuk
menjalankan codingan diperlukan application server, pada
pengembangan sistem ini digunakan apache tomcat. Untuk
editor dan unit test digunakan eclipse editor.
Pada proses pembangunan sistem terdapat beberapa
package yang dibuat diantaranya adalah:
a. Package Action
Package action ini digunakan untuk menerima request dari
user. Package action ini juga berfungsi sebagai pengontrol
proses logic, kecuali pada package action helper yang
berfungsi sebagai pembantu dari master. Untuk source code
lengkap pada package action terdapat di lampiran.
174
b. Package Common
Package ini digunakan untuk method–method cara
pehitungan misalnya pada perhitungan tanggal, hari dan
lainnya. Untuk source code lengkap pada package common
terdapat di lampiran.
c. Package Model
Package model adalah package yang digunakan
sebagai representasi dari database. Untuk source code
lengkap pada package model terdapat di lampiran.
d. Package UI
Package UI adalah package yang digunakan sebagai
tampilan dari aplikasi. Untuk source code lengkap pada
package UI terdapat di lampiran.
4.3. Implementasi
Setelah tahap desain dan codding selesai, maka untuk tahap
berikutnya adalah mengimplementasikan hasil rancangan tersebut kedalam
sebuah sistem serta melakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat.
4.3.1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras minimum yang mendukung sistem ini adalah
sebuah unit komputer dengan spesifikasi minimal sebagai berikut:
1. Server
a. Processor : Intel Core2Duo keatas.
b. Memory : 1GB atau lebih.
175
c. Hardisk : 250 GB atau lebih.
d. VGA Card : 32 MB.
2. Client
a. Processor : Setara dengan pentium III keatas.
b. Memory : 256 MB atau lebih.
c. Hardisk : 40 GB.
d. VGA Card : 32 MB.
4.3.2. Perangkat Lunak Sistem
Spesifikasi minimum perangkat lunak yang mendukung adalah
sebagai berikut:
1. Server
a. Microsoft Windows XP Profesional Service Pack 2 atau
windows server 2003.
b. Apache Tomcat.
c. PostgreSql.
d. Browser (Mozilla Firefox versi 3.0.6).
2. Client
a. Microsoft Windows XP Profesional Service Pack 1.
b. Browser (Mozilla Firefox versi 3.0.6)
176
4.3.3. Platform Arsitektur Teknologi
Untuk dapat mendukung aplikasi / sistem yang dihasilkan, maka
diperlukan arsitektur teknologi seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 4.63 Platform Arsitektur Teknologi Sistem Repository SK
Pada gambar 4.63 diatas dapat dilihat bahwa untuk interface yang akan
digunakan klient adalah web, mengingat selluruh aplikasi / sistem yang
dirancang menggunakan konsep web-based. Kemudian infrastruktur
jaringan yang digunakan adalah Internet, dimana detail gambarnya akan
digambarkan pada subbab selanjutnya. Pada layer aplikasi, akan
digunakan Zkoss framework dan Java sebagai bahasa pemrograman
untuk mengembangkan aplikasi / sistem yang dirancang serta apache
Client Interface
Network
Application
Presentation
Application Integration
Database
Mozilla Firefox
Internet
Apache, Java, Zkoss
PostgreSql
Database SK
Hibernate
177
sebagai web server. Sebagai media penyimpanan data, dirancang satu
buah database dengan menggunakan PostgreSql.
4.3.4. Topologi Infrastruktur
Pemenuhan Topologi Infrastruktur dari sistem ini nantinya akan
seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.64 Topologi Inftastruktur Sistem Repository SK
Pada gambar 4.64 diatas dapat dilihat bahwa arsitektur jaringan
komputer dan komunikasi yang dirancang menggunakan internet.
Web Server Sistem Repository SK
178
Slanjutnya paket data yang masuk akan dikirim melalui internet
gateway dan langsung menuju web server Sistem Repository SK.
4.3.5. Pengujian Sistem
Pada tahap pengujian dilakukan dengancara Blackbox Testing.
Cara pengujian dilakukan dengan menjalankan sistem repository SK
kemudian melihat output-nya apakah telah sesuai dengan hasil
yang diharapkan. Hasil pengujian blackbox testing disajikan dalam
beberapa tabel berikut ini:
1. Role User
Tabel 4.28 Testing role User
No Test Case Prasyarat Hasil yang diharapkan Hasil uji coba
1 Login User mengakses
sistem
Masuk ke dalam sistem
repository SK.
OK
2 Melihat menu
beranda
Login sebagai
sebagai User.
User dapat melihat menu
beranda.
OK
3 Melihat
Struktur
Organisasi
Login sebagai
sebagai User
kemudian
memilih menu
Struktur
Organisasi.
User dapat melihat menu
Struktur Organisasi.
OK
4 Melihat
Koleksi SK
Login sebagai
sebagai User
User dapat melihat
Koleksi SK sesuai
OK
179
kemudian
memilih menu
Koleksi SK.
dengan unit kerja
masing-masing.
5 Download
Berkas SK.
Login sebagai
sebagai User
kemudian
memilih menu
Koleksi SK.
User dapat melakukan
download terhadap SK
yang telah di pilih.
OK
6 Pencarian SK Login sebagai
sebagai User
kemudian
memilih menu
Koleksi SK.
User dapat melakukan
pencarian terhadap SK
yang diinginkan dan
sistem dapat
menampilkan hasil
pencarian.
OK
7 Melihat
Kontak
Login sebagai
sebagai User
kemudian
memilih menu
kontak.
User dapat melihat
menu kontak.
OK
8 Logout Login sebagai
sebagai User.
User dapat keluar dari
sistem repository SK.
OK
2. Role Admin Ortala
Tabel 4.29 Testing role Admin Ortala
180
No Test Case Prasyarat Hasil yang diharapkan Hasil uji
coba
1 Login Admin Ortala
mengakses
sistem
Masuk ke dalam sistem
repository SK.
OK
2 Melihat menu
beranda
Login sebagai
sebagai Admin
Ortala.
Admin Ortala dapat
melihat menu beranda.
OK
3 Melihat
Struktur
Organisasi
Login sebagai
sebagai Admin
Ortala dan
memilih menu
Struktur
organisasi.
Admin Ortala dapat
melihat menu Struktur
Organisasi.
OK
4 Melihat
Koleksi SK
Login sebagai
sebagai Admin
Ortala kemudian
memilih menu
koleksi SK.
Admin Ortala dapat
melihat semua Koleksi
SK yang ada pada sistem
repository SK.
OK
5 Download
Berkas SK
Login sebagai
sebagai Admin
Ortala kemudian
memilih menu
Admin Ortala dapat
melakukan download
terhadap semua SK yang
ada pada sistem
OK
181
koleksi SK. repository sk.
6 Pencarian SK Login sebagai
sebagai Admin
Ortala kemudian
memilih menu
koleksi SK.
Admin Ortala dapat
melakukan pencarian
terhadap SK yang
diinginkan dan sistem
dapat menampilkan hasil
pencarian.
OK
7 Validasi Login sebagai
sebagai Admin
Ortala kemudian
memilih menu
validasi.
Berkas SK yang telah di
input dapat di validasi
oleh Admin Ortala.
OK
8 Tambah
Berkas SK
Login sebagai
sebagai Admin
Ortala kemudian
memilih menu
Tambah Berkas
SK.
Berkas SK dalam
database akan bertambah
sesuai dengan jumlah
penambahan.
OK
9 Delete
Berkas SK
Login sebagai
sebagai Admin
Ortala kemudian
memilih menu
koleksi SK.
Berkas SK akan Dihapus
dari database dan tidak
akan muncul kembali
pada layar.
OK
10 Tambah
Indeks
Login sebagai
sebagai Admin
Indeks SK dalam
database akan bertambah
OK
182
Ortala kemudian
memilih menu
Indeks.
sesuai dengan jumlah
penambahan.
11 Edit Indeks Login sebagai
sebagai Admin
Ortala kemudian
memilih menu
Indeks.
Menampilkan halaman
edit indeks.
OK
12 Delete indeks Login sebagai
sebagai Admin
Ortala kemudian
memilih menu
Indeks.
Indeks akan Dihapus dari
database dan tidak akan
muncul kembali pada
layar.
OK
13 Tambah
Kategori
Login sebagai
sebagai Admin
Ortala kemudian
memilih menu
Kategori.
Menampilkan Form
tambah Kategori dan
Kategori SK dalam
database akan bertambah
sesuai dengan jumlah
penambahan.
OK
14 Edit Kategori Login sebagai
sebagai Admin
Ortala kemudian
memilih menu
Kategori.
Menampilkan halaman
edit kategori.
OK
15 Delete Login sebagai Kategori akan Dihapus OK
183
3. Role Admin TU Rektorat
Tabel 4.30 Testing role Admin TU Rektorat
Kategori sebagai Admin
Ortala kemudian
memilih menu
Kategori.
dari database dan tidak
akan muncul kembali
pada layar.
16 Melihat
Kontak
Login sebagai
sebagai Admin
Ortala dan
memilih menu
kontak.
Admin Ortala dapat
melihat menu kontak.
OK
17 Logout Login sebagai
sebagai Admin
Ortala.
Admin Ortala dapat
keluar dari sistem
repository SK.
OK
No Test Case Prasyarat Hasil yang diharapkan Hasil uji
coba
1 Login Admin TU
Rektorat
mengakses
sistem.
Masuk ke dalam sistem
repository SK.
OK
2 Melihat menu
beranda.
Login sebagai
sebagai Admin
TU Rektorat.
Admin TU Rektorat
dapat melihat menu
beranda.
OK
184
3 Melihat
Struktur
Organisasi.
Login sebagai
sebagai Admin
TU Rektorat dan
memilih menu
Struktur
organisasi.
Admin TU Rektorat
dapat melihat menu
Struktur Organisasi.
OK
4 Melihat
Koleksi SK.
Login sebagai
sebagai Admin
TU Rektorat
kemudian
memilih menu
koleksi SK.
Admin TU Rektorat
dapat melihat semua
Koleksi SK yang ada
pada sistem repository
SK.
OK
5 Download
Berkas SK.
Login sebagai
sebagai Admin
TU Rektorat
kemudian
memilih menu
koleksi SK.
Admin TU Rektorat
dapat melakukan
download terhadap
semua SK yang ada pada
sistem repository sk.
OK
6. Pencarian SK Login sebagai
sebagai Admin
TU Rektorat
kemudian
memilih menu
koleksi SK.
Admin TU Rektorat
dapat melakukan
pencarian terhadap SK
yang diinginkan dan
sistem dapat
menampilkan hasil
pencarian.
OK
185
4. Role Super Admin
Tabel 4.31 Testing role Super Admin
7. Validasi Login sebagai
sebagai Admin
TU Rektorat
kemudian
memilih menu
validasi.
Berkas SK yang telah di
input dapat divalidasi
oleh Admin TU
Rektorat.
OK
8. Melihat
Kontak
Login sebagai
sebagai Admin
TU Rektorat dan
memilih menu
kontak.
Admin TU Rektorat
dapat melihat menu
kontak.
OK
9. Logout Login sebagai
sebagai Admin
TU Rektorat.
Admin TU Rektorat
dapat keluar dari sistem
repository SK.
OK
No Test Case Prasyarat Hasil yang diharapkan Hasil uji
coba
1 Login Super Admin
mengakses
sistem.
Super Admin Masuk ke
dalam sistem repository
SK.
OK
2 Tambah User Login sebagai
sebagai Super
Sistem menampilkan
form tambah user dan
OK
186
Admin
kemudian
memilih menu
User.
jika dilakukan input pada
form maka user dalam
database akan bertambah
sesuai dengan jumlah
penambahan.
3 Edit User Login sebagai
sebagai Super
Admin
kemudian
memilih menu
User.
Menampilkan halaman
edit User.
OK
4 Delete User Login sebagai
sebagai Super
Admin
kemudian
memilih menu
User.
User akan Dihapus dari
database dan tidak akan
muncul kembali pada
tampilan list user.
OK
5 Tambah Role Login sebagai
sebagai Super
Admin
kemudian
memilih menu
Pengaturan.
Super Admin dapat
melakukan tambah role
sebagai hak akses.
OK
6. Edit Role Login sebagai
sebagai Super
Admin
Menampilkan halaman
edit Role.
OK
187
kemudian
memilih menu
Pengaturan.
7. Delete Role Login sebagai
sebagai Super
Admin
kemudian
memilih menu
Pengaturan.
Role akan Dihapus dari
database dan tidak akan
muncul kembali pada
tampilan list role.
OK
8. Tambah Page
Role
Login sebagai
sebagai Super
Admin
kemudian
memilih menu
Pengaturan.
Super Admin dapat
melakukan penambahan
page role sebagai menu
yang nantinya dapat
diakses oleh masing-
masing role yang telah
dibuat.
OK
9. Edit Page
Role
Login sebagai
sebagai Super
Admin
kemudian
memilih menu
Pengaturan.
Menampilkan halaman
edit Page Role dan dapat
melakukan perubahan
terhadap page yang
sebelumnya sudah ada.
OK
10. Delete Role Login sebagai
sebagai Super
Admin
kemudian
Page Role dapat Dihapus
dari database dan tidak
akan muncul kembali
pada tampilan list page
OK
188
memilih menu
Pengaturan.
role.
11. Logout Login sebagai
sebagai Super
Admin.
Super Admin dapat
keluar dari sistem
repository SK.
OK
189
4.3.6. Acceptance Testing (Pengujian Penerimaan)
Pengujian penerimaan sistem dilakukan oleh Kepala Subbag
Ortala yaitu Bapak Bambang Prihono S.H yang diwakili oleh Bapak
Eddyarsya Alan Alfiqri selaku Adminstrasi Pegawai. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan motode blackbox testing. Bukti
terlampir uji coba yang dilakukan dapat dilihat pada bagian lampiran.
Secara ringkas, hasil pengujian yang dapat penulis simpulkan adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.32 Pengujian Penerimaan Sistem
No Pengujian Penilaian
1. Fitur aplikasi secara keseluruhan Baik
2. Fitur untuk Admin Ortala Baik
3. Fitur untuk Admin TU Rektorat Baik
4. Fitur untuk User Baik
5. Tampilan Aplikasi Baik
6. Kestabilan Aplikasi Baik
7. Kesesuaian dengan Kebutuhan Baik
190
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Perancangan dan pembangunan sistem repository SK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ini setidaknya dapat mengurangi permasalahan-
permasalahan yang berhubungan dengan birokrasi, penyimpanan dan pengaksesan
data kembali.
Setelah melakukan serangkaian penelitian, maka pada bab ini penulis
akan menguraikan kesimpulan yang dapat ditarik dari rangkaian penelitian
tersebut. Selain kesimpulan, penulis juga memberikan saran yang akan
bermanfaat bagi pihak-pihak yang akan melanjutkan pengembangan penelitian
ini.
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian dan tulisan yang telah penulis uraikan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Dengan tersimpannya Berkas SK pada Sistem Repositori SK, maka dapat
memudahkan para pimpinan unit bagian dalam mengakses kembali
berkas SK apabila suatu saat dibutuhkan.
2. Sistem Repository SK dapat membantu sebagai wadah untuk
mendokumentasikan hasil Keputusan Pimpinan yang ada dilingkungan
UIN Jakarta yang dapat diakses langsung dan diakui legalitas serta
keaslian datanya.
191
3. Sistem Repository SK dapat menampilkan berkas SK secara utuh sesuai
dengan berkas fisik/aslinya.
4. Tersedianya media sentralisasi berkas SK di lingkungan UIN Jakarta.
5.2 Saran
Sistem Repository ini masih dapat dikembangkan lebih jauh. Ada
beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan untuk pengembangan
selanjutnya yaitu sebagai berikut:
1. Fitur dari aplikasi yang dirancang harus terus disesuaikan dengan
perkembangan terbaru di Subbagian ORTALA UIN Jakarta, agar dapat
terus up to date.
2. Penggunaan security sistem untuk keamanan dari berkas SK yang
diupload.
3. Sistem aplikasi ini belum memiliki sistem report dari data-data yang telah
disimpan. Kiranya kedepannya dapat dibuat sebuah fitur yang dapat
menghsilkan output berupa report yang dapat dijadikan sebagai bahan
laporan kepada atasan/pimpinan.
192
DAFTAR PUSTAKA
Arianto, S. (2008, Oktober 5). Pengenalan Web Framework: Apache Struts.
Retrieved November 3, 2011, from Suhe arie's Pages: Programer Juga
Manusia: http://suhearie.wordpress.com/2008/10/05/pengenalan-web-
framework-apache-struts/
Basuki, Awan Pribadi. 2010. Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework
Codeigniter. Penerbit Lokomedia : Yogyakarta.
Bauer, C., & King, G. (2007). Java Persistance with Hibernate (Vol. Revised
Edition of Hibernate in Action). Greenwich: Manning.
Chen, H., & Cheng, R. (2007). ZK Ajax Without Javascript Framework. (S. Anglin, Ed.) United State of America: Apress.
Chendawan, Lie. 2008. Analisa dan Perancangan Knowledge Repository System
pada PT. Bimasakti Usindo Persada ( Studi Kasus: SubDivisi Korwil
Departemen Penjualan). Skripsi Tidak Diterbitkan.
Darsena, Fredy. Ariasari, Fany dan Kurniawati, Dian. 2005. Analisis dan
Perancangan Knowledge Repository Untuk Mendukung Organisasi
Pembelajaran (Studi Kasus: Programming Division PT. Rajawali Citra
Televisi indonesia). Skripsi Tidak Diterbitkan.
Dept. Pendidikan Nasional, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa
Edisi Keempat. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
193
Dennis, A., Wixom, B. H., & Tegarden, D. (2005). System Analysis and Design
with UML: An Object Oriented Approach (2nd ed., Vol. version 2.0).
United States of America: John Wiley and Sons, Inc.
Echols, M.John and Shadily, Hassan. 2006. Kamus Inggris Indonesia. Penerbit
PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Fikri Rijalul, Adam Ipam Fuadin dan Prakoso Imam. 2004. Pemrograman Java.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Fowler, M. 2005. UML Distilled edisi 3 Panduan Singkat Bahasa Pemodelan
Objek Standar. Andi : Jogjakarta.
Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data. Penerbit Informatika:
Bandung.
Jogiyanto, H.M. 1999. Pengenalan Komputer: Dasar Ilmu Komputer
Pemrograman Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan Edisi 3. Penerbit
Andi: Jogjakarta.
Jogiyanto, H.M. 2001. Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Penerbit Andi: Yogyakarta.
Jogiyanto, H.M. 2005. Sistem Teknologi Informasi : Pendekatan Terintegrasi
Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan
Edisi 2. Penerbit Andi: Yogyakarta.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit Andi: Yogyakarta.
194
Kendal, Kenneth E. Dan Kendal, Julie E. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem
Edisi Kelima. Penerbit PT INDEKS: Jakarta.
Kendal, Kenneth E. Dan Kendal, Julie E. 2003. System Analysis and Design Edisi
5. Penerbit PRENHALLINDO: Jakarta.
Ladjmudin, Al-Bahra, Bin. 2005. Analisa dan Desain Sistem Informasi, Penerbit
Graha Ilmu: Yogyakarta.
Mcleod, Raymond dan Schell, George. 2004, Sistem Informasi Manajemen.
Penerbit PT INDEKS: Jakarta.
Munawar, 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Penerbit Graha Ilmu:
Yogyakarta.
Nugroho, Adi. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan
Metodologi Berorientasi Objek. Penerbit Informatika: Bandung.
Nurbaity, Siti. 2010. Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG)
Berbasis Web Studi Kasus Subbag Administrasi Kepegawaian Pusat UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Object Relational Mapping (ORM) Object Oriented Programming. (2010, Desember 11).
Potix Corporation. (2007). Simply Rich ZK The Developer's Guide (Revisiton 158 ed., Vol. 2.4.0). Potix Corporation.
Pressman, Roger, S. 2002. Rekayasa Perangakat Lunak Pendekatan Praktis
(Buku I). Penerbit Andi, Yogyakarta.
195
Raymond mcLeod, Jr dan Deorce Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta : PT Index
Sidik, Ir, Betha. 2004. MYSQL untuk Pengguna, Administrator, dan
Pengembangan Aplikasi Web. Penerbit Informatika: Bandung.
Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML.
Penerbit Graha Ilmu: Jogjakarta.
Simarmata, J. (2010). Rekayasa Web: Analisis dan Desain Sistem, Rekayasa
Informasi, Rekayasa Hypermedia, Interaksi Manusia dan Komputer,
Rekayasa Kebutuhan, Data Mining, Manajemen Proyek. Penerbit Andi :
Yogyakarta.
UIN Jakarta. 2002. STATUTA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Whitten, Jeffery L., Lonnie D. Bentley, Kevin C.Dittman.2004. Metode Desain
dan Analisis Sistem. Edisi 6. Alih bahasa. Penerbit Andi: Yogyakarta.
Wilsen, Ricky.Yenata, Ricky dan Wahyuni. 2007. Analisis dan Perancangan
Knowledge Repository pada Divisi Operasional P. Bayu Buana Tbk.
Skripsi Tidak Diterbitkan.
Yuliardi, Rafiq. Panduan Administrasi Database PostgreSQL Versi 1.4. Yuliardi
192
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran I. Wawancara
Lampiran II. User Interface
Lampiran III. Testing
Lampiran IV. Codding
193
Lampiran I. Wawancara
Dalam pengumpulan data, penulis melakukan wawancara dengan Bapak
Bambang Prihono, SH pada Subbag Ortala dibawah naungan Bagian Ortala dan
Kepegawaian Biro AUK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Berikut beberapa petikan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis.
1. Apa saja tugas dan fungsi pada subbag Ortala?
Subbag Organisasi Tata Laksana dan perundang-undangan memiliki tugas
dan fungsi menangani masalah perundang-undangan, menghasilkan
peraturan-peraturan dan hukum yang ada di UIN juga mengurusi
pengelolaan tenaga honorer.
2. Kategori Sk apa saja yang ditangani di subbag Ortala?
SK yang ditangani Oleh subbag ortala adalah Sk-SK yang terkait dengan
kelembagaan diantaranya adalah SK kerjasama, SK Kepanitiaan, SK
Kegiatan, dan SK Pendirian Lembaga, Dll.
3. Seberapa pentingkah penyimpanan arsip dari suatu berkas SK?
Penyimpanan arsip berkas SK sangatlah penting. Sebuah arsip sangat
dibutuhkan ketika terjadi suatu kegiatan atau wewenang yang
menyimpang serta dapat menjadi sebagai bukti yang memiliki kekuatan
hukum. Sehingga harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya.
4. Siapa saja yang boleh melihat SK Kelembagaan?
Pihak yang dibolehkan melihat berkas SK secara utuh adalah pimpinan
dari masing-masing unit kerja / fakultas.
194
5. Bagaimana Proses penyimpanan SK yang sudah dibuat?
Saat ini proses penyimpanan terhadap berkas SK yang telah matang/jadi
yaitu disimpan dengan cara di kelompokan pada lemari-lemari arsip
berupa arsip fisik.
6. Siapa yang mengatur proses penyimpanan berkas SK?
Petugas yang menyimpan berkas arsip SK ke dalam lemari arsip adalah
semua petugas admin yang ada di subbag ortala.
7. Siapa yang mendistribusikan Prodak SK yang sudah jadi?
Apabila berkas SK sudah jadi atau siap dipublikasikan kepada yang tertuju
dalam sk tersebut, maka akan diserahkan kepada pihak expedisi pengantar
surat yang ada dilingkungan UIN jakarta untuk kemudian disampaikan
kepada alamat tertuju/ pimpinan unit.
8. Bagaimanakah penyimpanan secara digital? Apakah sudah dilakukan?
Penyimpanan berkas secara digital belum dilakukan, yang ada ialah
penyimpanan berkas master dari masing-masing SK.
9. Kendala apa saja yang timbul dalam proses pengaksesan kembali terhadap
berkas SK yang sudah jadi?
Kendala yang terjadi pada proses pengaksesan kembali adalah pencarian
data yang lambat karena belum dilakukan secara sistemik. Kemudian dari
masing-masing pimpinan unit apabila SK yang dipegangnya sudah hilang
atau rusak. Maka akan memakan waktu yang cukup lama apabila ingin
melihatnya/ jika diperlukan sebagai bukti. Lama disini karena lama dalam
birokrasi. Karena harus sesuai dengan etika birokrasi.
195
Lampiran II. (User Interface)
Halaman Login (User, Admin TU Rektorat, Admin Ortala dan Super Admin)
Halaman Beranda (User, Admin TU Rektorat, Admin Ortala dan Super Admin)
196
Halaman Struktur Organisasi (User, Admin TU Rektorat, dan Admin Ortala)
Halaman Koleksi SK (User)
197
Halaman Koleksi SK (Admin TU Rektorat, dan Admin Ortala)
Halaman Detail SK (User, Admin TU Rektorat, dan Admin Ortala)
198
Halaman Kontak (User, Admin TU Rektorat, dan Admin Ortala)
Halaman Tambah Berkas SK (Admin Ortala)
199
Halaman Validasi (Admin Ortala dan Admin TU Rektorat)
Halaman Kategori SK (Admin Ortala)
200
Halaman Indeks SK (Admin Ortala)
Halaman Pengaturan User (Super Admin)
201
Halaman Pengaturan Role User (Super Admin)
Halaman Logout (User, Admin TU Rektorat, Admin Ortala dan Super Admin)
202
Lampiran III (Testing)
203
204
Lampiran IV. Codding)
Modul Berkas
View
<?page title="All Berkas" contentType="text/html;charset=UTF-8"?> <zk> <?init class="org.zkoss.zkplus.databind.AnnotateDataBinderInit"?> <window id="window" title="" border="none" closable="false" sizable="false" position="left,top" apply="sk.action.BerkasAllAction"> <div align="center"> <label value="Koleksi Surat Keputusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta" style="font-size: 14px; color:#008BB6; font-weight:bold; font-family: Verdana;" /> <separator /> </div> <grid> <rows> <row> <groupbox mold="3d" id="gbxForm"> <label value="Indeks" /> <combobox id="cbxIndeks" width="300px"/> <label value="Key Pencarian" /> <textbox id="txbPencarian" /> <label value="Kategori" /> <combobox id="cbxKategori"/> <button label="Telusur Pada Koleksi Ini" onClick="" id="btnSearch" /> </groupbox> </row> </rows> </grid> <listbox id="listboxMain" visible="true" style="z" mold="paging" pageSize="10"> <listhead visible="true"> <listheader label="Key Pencarian" sort="auto" align="center" width="200px" /> <listheader label="Kategori" align="center" width="150px" /> <listheader label="Isi Ringkas" align="center" />
205
<listheader label="Unit Keja" align="center" width="250px" /> <listheader label="Action" align="center" width="120px" /> </listhead> <listitem label="" /> </listbox> <window id="showWindow" width="50%" height="33%" visible="false" mode="popup"> </window> <zscript><![CDATA[ showWindow.setVisible(false); ]]></zscript> </window> </zk>
Control
package sk.action;
import java.io.File;
import java.io.FileInputStream;
import java.io.FileOutputStream;
import java.io.InputStream;
import java.sql.Blob;
import java.util.Date;
import java.util.List;
import org.hibernate.Session;
import org.hibernate.criterion.MatchMode;
import org.hibernate.criterion.Order;
import org.hibernate.criterion.Projections;
import org.hibernate.criterion.Restrictions;
import org.zkoss.zk.ui.Component;
import org.zkoss.zk.ui.event.Event;
import org.zkoss.zk.ui.event.EventListener;
206
import org.zkoss.zk.ui.util.GenericAutowireComposer;
import org.zkoss.zkplus.databind.AnnotateDataBinder;
import org.zkoss.zkplus.hibernate.HibernateUtil;
import org.zkoss.zul.Borderlayout;
import org.zkoss.zul.Button;
import org.zkoss.zul.Center;
import org.zkoss.zul.Combobox;
import org.zkoss.zul.Filedownload;
import org.zkoss.zul.Grid;
import org.zkoss.zul.Hbox;
import org.zkoss.zul.Label;
import org.zkoss.zul.Listbox;
import org.zkoss.zul.Listcell;
import org.zkoss.zul.Listitem;
import org.zkoss.zul.ListitemRenderer;
import org.zkoss.zul.Messagebox;
import org.zkoss.zul.Row;
import org.zkoss.zul.Rows;
import org.zkoss.zul.SimpleListModel;
import org.zkoss.zul.South;
import org.zkoss.zul.Textbox;
import org.zkoss.zul.Toolbarbutton;
import org.zkoss.zul.Window;
import common.Common;
import sk.database.model.Berkas;
import sk.database.model.BerkasFile;
import sk.database.model.Index;
import sk.database.model.Kategori;
import sk.database.model.Tbmaccount;
import sk.database.model.Tbmuser;
207
public class BerkasAllAction extends GenericAutowireComposer {
private static int increments;
Berkas selectedBerkas;
Berkas selectedFormBerkas;
BerkasFile berkasFile;
Textbox txbPencarian;
public Combobox cbxKategori, cbxIndeks;
Listbox listboxMain;
AnnotateDataBinder binder;
Button btnSearch;
Object kode;
public Label lblKodeIndeks, lblIsi, lblFakultas, lblAsal, lblKepada,
lblThnTerbit, lbladmUpload, lbladmValidasi, lblStatusBerkas;
private Textbox kodeindex;
public Window showWindow;
@Override
public void doAfterCompose(Component comp) throws Exception {
// TODO Auto-generated method stub
super.doAfterCompose(comp);
binder = new AnnotateDataBinder(comp);
//System.out.print("masuk action");
Common.insertCombo(cbxKategori, "deskripsi", Kategori.class);
Common.insertCombo(cbxIndeks, "deskripsi", Index.class);
onSearch();
btnSearch.addEventListener("onClick", new EventListener() {
208
public void onEvent(Event arg0) throws Exception {
// TODO Auto-generated method stub
onSearch();
}
});
}
public void onSearch() {
Session em = HibernateUtil.currentSession();
Tbmaccount acc = Common.getAccountSession();
List<Tbmuser> user = em.createCriteria(Tbmuser.class)
.createAlias("tbmaccount", "a")
.add(Restrictions.eq("a.id", acc.getId()))
.list();
System.out.println("user : " + user);
@SuppressWarnings("unchecked")
List<Berkas> berkas = em.createCriteria(Berkas.class)
.createAlias("index", "i")
.createAlias("kategori", "k")
.add(Restrictions.eq("i.deskripsi", cbxIndeks.getSelectedItem()==null?"0":((Index)cbxIndeks.getSelectedItem().getValue()).getDeskripsi()))
.addOrder(Order.asc("keyPencarian"))
.add(Restrictions.ilike("keyPencarian",
txbPencarian.getValue(), MatchMode.ANYWHERE))
.add(cbxKategori.getSelectedItem() == null ?
Restrictions.sqlRestriction("1=1") :
Restrictions.eq("kategori",cbxKategori.getSelectedItem().getValue())).list();
209
//System.out.println("berkas onSearch: " + berkas);
SimpleListModel model = new SimpleListModel(berkas);
renderListMain(model);
}
private void renderListMain(SimpleListModel model) {
// TODO Auto-generated method stub
listboxMain.setModel(model);
listboxMain.setItemRenderer(new ListitemRenderer() {
public void render(final Listitem item, Object data)
throws Exception {
// TODO Auto-generated method stub
final Berkas dataBerkas = (Berkas) data;
System.out.println("Id berkas di akhir: " +dataBerkas.getId());
new Listcell("" + dataBerkas.getKeyPencarian()).setParent(item);
new Listcell("" + dataBerkas.getKategori().getDeskripsi())
.setParent(item);
new Listcell("" + dataBerkas.getRingkasan()).setParent(item);
new Listcell("" + dataBerkas.getIndex().getDeskripsi())
.setParent(item);
// System.out.println(dataBerkas.getKategori());
Listcell cellAction = new Listcell();
Button tombol = new Button();
tombol.setLabel("Detail");
tombol.addEventListener("onClick", new EventListener() {
public void onEvent(Event event) throws Exception {
210
TODO Auto-generated method stub
selectedBerkas = dataBerkas;
showWindow.setVisible(true);
showWindow.setTitle("Detail Berkas SK");
showWindow.onModal();
Borderlayout borderlayout = new Borderlayout();
borderlayout.setParent(showWindow);
Center center = new Center();
center.setParent(borderlayout);
Grid grid = new Grid();
grid.setParent(center);
Rows rows = new Rows();
rows.setParent(grid);
Row row = new Row();
row.setParent(rows);
row.appendChild(new Label("Kode Indeks"));
row.appendChild(new Label(selectedBerkas.getIndex()
.getKode())); row = new Row();
row.setParent(rows);
row.appendChild(new Label("Isi Ringkas"));
row.appendChild(new Label(selectedBerkas.getRingkasan()));
row = new Row();
row.setParent(rows);
row.appendChild(new Label("Asal"));
row.appendChild(new Label(selectedBerkas.getAsal()));
row = new Row();
211
row.setParent(rows);
row.appendChild(new Label("Kepada"));
row.appendChild(new Label(selectedBerkas.getKepada()));
row = new Row();
row.setParent(rows);
row.appendChild(new Label("Tahun Terbit"));
row.appendChild(new Label(selectedBerkas.getThnTerbit().toString()));
row = new Row();
row.setParent(rows);
row.appendChild(new Label("Validasi 1"));
row.appendChild(new Label(selectedBerkas.getValidasi1()));
row = new Row();
row.setParent(rows);
row.appendChild(new Label("Validasi 2"));
row.appendChild(new Label(selectedBerkas.getValidasi2())); row = new Row(); row.setParent(rows);
row.appendChild(new Label("Status Berkas")); row.appendChild(new Label(selectedBerkas.getStatus()));
South south = new South();
south.setParent(borderlayout);
Hbox hbox = new Hbox();
hbox.setParent(south);
Toolbarbutton back = new Toolbarbutton("back");
back.setParent(hbox);
back.addEventListener("onClick", new EventListener() {
public void onEvent(Event arg0) throws Exception {
212
// TODO Auto-generated method stub
showWindow.setVisible(false);
}
});
Toolbarbutton download = new Toolbarbutton("download");
download.setParent(hbox);
download.addEventListener("onClick",
new EventListener() {
public void onEvent(Event arg0)
throws Exception {
// TODO Auto-generated method stub
// Berkas berkasFile = (Berkas) HibernateUtil
// .currentSession()
// .createCriteria(
// Berkas.class)
// .add(Restrictions.eq("id",
// selectedBerkas.getId()))
// .setMaxResults(1)
// .uniqueResult();
Blob content = (Blob) HibernateUtil
.currentSession()
.createCriteria( Berkas.class)
.setProjection(
Projections
.property("fileContent"))
.add(Restrictions.eq("id",
213
selectedBerkas.getId()))
.setMaxResults(1)
.uniqueResult();
Filedownload
.save(createInputStreamFromFile(content),
selectedBerkas.getMimeType(),
selectedBerkas.getFileName());
}
});
}
});
tombol.setParent(cellAction);
cellAction.setParent(item);
tombol = new Button();
tombol.setLabel("Delete");
tombol.addEventListener("onClick", new EventListener() {
public void onEvent(Event e) throws Exception {
// TODO Auto-generated method stub
Messagebox.show("Apakah anda yakin menghapus data ini?",
"Question", Messagebox.OK | Messagebox.CANCEL,
Messagebox.QUESTION, new EventListener() {
public void onEvent(Event e)
throws Exception {
// TODO Auto-generated method stub
214
Integer i = new Integer(e.getData()
.toString());
if (i == Messagebox.CANCEL)
return;
else {
Session em = HibernateUtil.currentSession();
//selectedBerkas = dataBerkas;
System.out.println("Id berkas di Delete: " +dataBerkas.getId());
em.delete(dataBerkas); Messagebox.show("Data berhasil dihapus");
onSearch();
clearForm();
}
}
});
}
});
tombol.setParent(cellAction);
cellAction.setParent(item);
}
});
}
public List<BerkasFile> getBerkas(){
Session em = HibernateUtil.currentSession();
List<BerkasFile> berkas = em.createCriteria(BerkasFile.class)
.add(Restrictions.eq("berkas", selectedBerkas)).list();
return berkas;
215
}
public static FileInputStream createInputStreamFromFile(Blob blob) {
InputStream inputStream = null;
FileInputStream fileInputStream = null;
try {
inputStream = blob.getBinaryStream();
File file = getCreateRandomFile();
FileOutputStream outputStream = new FileOutputStream(file);
int c;
while ((c = inputStream.read()) != -1) {
outputStream.write(c);
}
outputStream.close();
inputStream.close();
fileInputStream = new FileInputStream(file);
} catch (Exception e) {
e.printStackTrace();
}
return fileInputStream;
}
public static File getCreateRandomFile() {
File myFile = new File(("/opt/file_siri/" + (new Date().getTime())
+ "_" + (++increments)));
myFile.getParentFile().mkdirs();
return myFile;
}
public void clearForm(){
binder.loadAll();
216
}
}
Model
package sk.database.model;
// Generated 19 Agu 11 15:20:12 by Hibernate Tools 3.2.2.GA
import java.sql.Blob;
import java.util.Date;
import javax.persistence.CascadeType;
import javax.persistence.Column;
import javax.persistence.Entity;
import javax.persistence.FetchType;
import javax.persistence.GeneratedValue;
import javax.persistence.OneToOne;
import javax.persistence.Temporal;
import javax.persistence.TemporalType;
import static javax.persistence.GenerationType.IDENTITY;
import javax.persistence.Id;
import javax.persistence.JoinColumn;
import javax.persistence.ManyToOne;
import javax.persistence.Table;
/**
* Berkas generated by hbm2java
*/
@Entity
@Table(name = "berkas")
217
public class Berkas implements java.io.Serializable {
private Integer id;
private Index index;
private Kategori kategori;
private String keyPencarian;
private String ringkasan;
private String asal;
private String kepada;
private Date thnTerbit;
private String status;
//private String berkasSk;
private String validasi1;
private String validasi2;
private Blob fileContent;
private String mimeType;
private String fileName;
//public static final String tarbiyah = "F1";
public Berkas() {
}
public Berkas(String keyPencarian, String ringkasan, String asal,
String kepada, Date thnTerbit, String status, String berkasSk,String validasi1, String validasi2) {
this.keyPencarian = keyPencarian;
this.ringkasan = ringkasan;
this.asal = asal;
this.kepada = kepada;
this.thnTerbit = thnTerbit;
218
this.status = status;
//this.berkasSk = berkasSk;
this.validasi1 = validasi1;
this.validasi2 = validasi2;
}
public Berkas(Index index, Kategori kategori, String keyPencarian,
String ringkasan, String asal, String kepada, Date thnTerbit,
String status, String berkasSk, String validasi1, String validasi2) {
this.index = index;
this.kategori = kategori;
this.keyPencarian = keyPencarian;
this.ringkasan = ringkasan;
this.asal = asal;
this.kepada = kepada;
this.thnTerbit = thnTerbit;
this.status = status;
//this.berkasSk = berkasSk;
this.validasi1 = validasi1;
this.validasi2 = validasi2;
}
@Id
@GeneratedValue(strategy = IDENTITY)
@Column(name = "id", unique = true, nullable = false)
public Integer getId() {
return this.id;
}
public void setId(Integer id) {
219
this.id = id;
}
@ManyToOne(cascade = CascadeType.REMOVE)
@JoinColumn(name = "id_index", nullable=true)
public Index getIndex() {
return this.index;
}
public void setIndex(Index index) {
this.index = index;
}
@ManyToOne(cascade=CascadeType.REMOVE)
@JoinColumn(name = "id_kategori", nullable=true)
public Kategori getKategori() {
return this.kategori;
}
public void setKategori(Kategori kategori) {
this.kategori = kategori;
}
@Column(name = "key_pencarian", nullable = false, length = 50)
public String getKeyPencarian() {
return this.keyPencarian;
}
public void setKeyPencarian(String keyPencarian) {
this.keyPencarian = keyPencarian;
}
220
@Column(name = "ringkasan", nullable = false, length = 65535)
public String getRingkasan() {
return this.ringkasan;
}
public void setRingkasan(String ringkasan) {
this.ringkasan = ringkasan;
}
@Column(name = "asal", nullable = false, length = 50)
public String getAsal() {
return this.asal;
}
public void setAsal(String asal) {
this.asal = asal;
}
@Column(name = "kepada", nullable = false, length = 50)
public String getKepada() {
return this.kepada;
}
public void setKepada(String kepada) {
this.kepada = kepada;
}
@Column(name = "thnTerbit", nullable = true)
221
@Temporal (TemporalType.DATE)
public Date getThnTerbit() {
return thnTerbit;
}
public void setThnTerbit(Date thnTerbit) {
this.thnTerbit = thnTerbit;
}
@Column(name = "status", nullable = true, length = 20)
public String getStatus() {
return this.status;
}
public void setStatus(String status) {
this.status = status;
}
/*@Column(name = "berkas_sk", nullable = true)
public String getBerkasSk() {
return this.berkasSk;
}
public void setBerkasSk(String berkasSk) {
this.berkasSk = berkasSk;
}*/
@Column(name = "validasi1", nullable = true)
public String getValidasi1() {
return validasi1;
222
}
public void setValidasi1(String validasi1) {
this.validasi1 = validasi1;
}
@Column(name = "validasi2", nullable = true)
public String getValidasi2() {
return validasi2;
}
public void setValidasi2(String validasi2) {
this.validasi2 = validasi2;
}
@Column(name = "filecontent", nullable = true)
public Blob getFileContent() {
return fileContent;
}
public void setFileContent(Blob fileContent) {
this.fileContent = fileContent;
}
@Column(name = "mimetype", nullable = true)
public String getMimeType() {
return mimeType;
}
public void setMimeType(String mimeType) {
223
this.mimeType = mimeType;
}
@Column(name = "filename", nullable = true)
public String getFileName() {
return fileName;
}
public void setFileName(String fileName) {
this.fileName = fileName;
}
}