web viewmetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data...

18
TUGAS KIMIA DASAR LOGAM ALUMUNIUM PERIODE SMESTER GANJIL 2011-2012 PROGRAM STUDI : S1 REGULER DISUSUN OLEH : NOR FATA YUNASHIRSON I0111078 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: hoangcong

Post on 02-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

TUGAS KIMIA DASAR

LOGAM ALUMUNIUMPERIODE SMESTER GANJIL 2011-2012

PROGRAM STUDI : S1 REGULER

DISUSUN OLEH :

NOR FATA YUNASHIRSON I0111078

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

TUGAS KIMIA DASAR

LOGAM ALUMUNIUMPERIODE SMESTER GANJIL 2011-2012

PROGRAM STUDI : S1 REGULER

DISUSUN OLEH :

NOR FATA YUNASHIRSON I0111078

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat dan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Kimia Dasar tentang Logam Aluminium

dengan baik.

Tugas Kimia Dasar tentang Logam Aluminium ini diberikan kepada mahasiswa Jurusan Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret dengan maksud agar mahasiswa mempunyai

pengetahuan tentang struktur logam, sifat struktur, pembuatan, penggunaan, paduan,

pemeliharaan, percobaan mekanik, percobaan kimia, serta sifat teknologi penggunaan dari logam

Aluminium.

Dalam penyusunan tugas ini penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, namun

berkat kesungguhan serta dukungan dari berbagai pihak akhirnya tugas ini dapat terselesaikan

dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu penyusunan tugas ini. Dengan terselesaikannya tugas ini

diharapkan pembaca dapat menamba pengetahuan yang efektif dan efisien tentang logam

Aluminium.

Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan, maka dalam penyusunan tugas ini masih

banyak kesalahan dan kekurangan sehingga jauh dari sempurna. Untuk itupenulis mengharap kritik

dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 24 September 2011

Penulis

iii

Page 4: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

DAFTAR ISI

A. Sampul........................................................................................................ i

B. Halaman Judul............................................................................................ ii

C. Kata Pengantar........................................................................................... ii

D. Daftar Isi...................................................................................................... v

E. Isi

1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah......................................... 1

2. Pendahuluan.................................................................................. 2

3. Sifat-Sifat Aluminium..................................................................... 3

4. Proses Pembuatan......................................................................... 4

5. Paduan Aluminium........................................................................ 7

6. Penggunaan Aluminium................................................................. 9

7. Sifat-Sifat Teknis............................................................................ 10

8. Penyimpanan dan Pemeliharaan.................................................. 12

F. Kesimpulan................................................................................................. 13

G. Penutup...................................................................................................... 14

Page 5: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

iv

1

Latar belakang

Pengunaan Aluminiumdan logam paduan Aluminium didunia industri terus berkembang dan

di era modernisasi yang terjadi saat ini, menuntut manusia untuk melaksanakan rekayasa guna

memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks, tak terkecuali dalam hal teknologi yang berperan

penting dalam kelangsungan hidup manusia seperti dalam hal rekayasa dan proses perlakuan pada

logam yang mempunyai pengaruh fital karena merupakan elemen dasar untuk membuat sesuatu

yang berguna dalam bidang kontruksi bangunan khususnya.

Proses perlakuan ini dapat di artikan sebagai suatu metode untuk membuat suatu material

menjadi suatu produk yang siap pakai yang didukung data-data empiris. Metode tersebut dapat

dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material

(kimia, fisika, mekanik, dan teknologi).

Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara untuk menghilangkan senyawa (unsur-unsu lain) untuk mendapatkan Aluminium murni?

2. Apa saja sifat-sifat yang dimiliki Aluminium sehingga layak diproduksi untuk digunakan dalam bidang kontruksi?

3. Apa saja paduan-paduan yang sering digunakan untuk membuat sesuatu sifat yang kita inginkan dalam Aluminium?

4. Prduksi apa saja yang menggunakan bahan dasar Aluminium?5. Bagaimana cara penyimpanan dan perawatan Aluminium?

Page 6: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

2

Pendahuluan

1.1 Logam Aluminium

1.1.1 Pengertian Aluminium

Auminium merupakan salah satu unsur kimia dari logam ringan dengan lambang Al dan

nomer atomnya 13. Aluminium termasuk unsur yang sangat melimpah dikerak bumi, berjumlah

sekitar 8% dari permukaan bumi. Dia menempati urutan terbanyak ke 3 setelah oksigen dan silikon.

Aluminium termasuk logam golongan utama (IIIA) yang bersifat amfoter dan ringan bersama

magnesium dan platina.

Pada lapisan luar, aluminium selalu terutup oleh lapisan tipis oksida yang memang

merupakan sifat dari aluminium

4 AL + 3 O2 weqq2 AL2O3

Oksida inilah yang mempunyai sifat melindungi aluminium dari pengaruh-pengaruh asam

atau garam yang menyebabkan logam-logam berkarat sekaligus membuat aluminium sukar di las.

Namun awalnya Aluminium merupakan logam yang mahal karena untuk menghilangkan

unsur-unsur kimia lain yang tidak kita kehendaki merupakan pekerjaan yang sukar dan memerlukan

biaya yang tinggi. Orang pertama yang berhasil memisahkan aluminium dari senyawanya adalah

Orsted pada tahun 1825 dengan cara mereduksi aluminium klorida, namun belum dalam keadaan

murni. Aluminium murni ditemukan oleh Wohler dalam bentuk serbuk berwarna abu-abu pada

tahun 1827 dengan memodifikasi proses Orsted.

Kini, proses yang digunakan untuk memperoleh aluminum secara besar-besaran

menggunakan proses Hall-Heroult. Cara ini ditemukan oleh dua orang yang umurnya sama (23 tahun)

namun ditempat yang berbeda, yakni Charles Martin Hall di Amerika dan Heroult di Paris pada tahun

1886. Proses ini menjadikan keduanya kaya dalam waktu singkat dan meninggal dunia pada tahun

yang sama pula (1914). Setelah ditemukan cara ini harga aluminium yang awalnya sangat mahal

menjadi turun secara drastis.

Aluminium murni sangat lunak dan kekuatannya tidak begitu tinggi, tetapi dengan pemaduan

dan heat treatment dapat ditingkatkan kekerasan dan kekuatannya. Misalnya dicampur dengan besi,

Page 7: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

tembaga, magnesium, silikon, mangan, dan unsur-unsur lainnya untuk membentuk sifat-sifat yang

menguntungkan.

3

Ringan, kuat, mengkilat (abu-abu perak metalik), tidak beracun, tahan panas, penghantar

panas yang baik, konduktor listrik yang baik, tidak korosi (karat) dan mudah di-ekstrusi (dicetak

dalam bentuk penampang yang tetap) menjadikan aluminium banyak digunakan untuk berbagai

keperluan. Dari pengganti kayu sebagai bahan bangunan yang waktu lalu mendominasi untuk

bangunan, perabotan rumah tangga, kemasan makanan, otomotif, elektronik ,kabel listrik tegangan

tinggi, rangka sepeda, hingga untuk keperluan industri pesawat terbang, menggunakan aluminium.

Tabel 1.1 Tabel periodik unsur Aluminium Gambar 1.1 Penampilan logam Aluminium

1.2

Sifat-sifat Umum Aluminium

a. Di udara aluminium langsung memiliki lapisan tipis oksida aluminium pada seluruh

permukaanya. Tebal lapisan tersebut adalah 1,3 x 10-5 mm. Lapisan tersebut

langsung terdapat pada permukaan profil yang baru dipotong.

b. Tahan terhadap korosi dan mempunyai warna yang setabil

c. Penghantar listrik dan panas yang baik

d. Aluminium tidak menyerap panas matahari sehingga tepat digunakan bahan penutup

atap.

Reflektifitas panas matahari : 70-90 %

e. Berat Jenis : 2,7 gr/cm3

f. Konfigurasi elektron : 26.9815386(13) g.mol−1

g. Elektron perkulit : 2, 8, 3

h. Titik lebur : 660o C

13 magnesium ← aluminium → silikon

B↑Al↓G

250px

Tabel periodik

Page 8: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

i. Titik didih : 2519o C

j. Kalor peleburan : 10.71 kJ.mol−1

k. Jari-jari atom : 43 pm

4

l. Kalor peleburan : 10.71 kJ.mol−1

m. Jari-jari atom : 43 pm

n. Modulus Young : 70 Gpa

o. Mampu didaur ulang tanpa mengalami sedikitpun kehilangan kualitas dan dapat

dilakukan berkali-kali

1.3 Proses Pembuatan

Aluminium terbentuk atau diolah dari bahan-bahan dasar sebagai berikut:

• Bauksit (Al2O3)nH2O

• Batu Manikam (AL2O3)

• Kriolit (Na3AlF6)

• Kaolin (tanah liat)

Karena Alumunium tidak ditemukan dalam bentuk-bentuk murni, melainkan berupa senyawa

kima dengan unsur-unsur lain, maka Aluminium harus diproses dahulu. Salah satu proses pemurnian

Aluminium adalah dengan Proses Hall-Heroult secara singkat diuraikan sebagai berikut:

Gambar 1.2 Bauksit

Bijih Aluminium yang penting sebagain sumber Aluminium adalah Bauksit. Bauksit yang

dihasilkan dari tambang dihancurkan kemudian dihaluskan menjadi serbuk menggunakan alat-alat

Page 9: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

tertentu, biasanya Ballmil. Setelah halus ditambahkan larutan NaOH pekat untuk melarutkan Al2O3

yang ada dalam bauksit sedangkan zat lain tidak larut.

Al2O3(s) + 2NaOH(aq) ―→ 2NaAlO2(aq) + H2O(l)

5

Setelah dilakukan pemisahan larutan, NaAlO2 diasamkan sehingga terbentuk endapan

Al(OH)3.

NaAlO2(aq) + H2O(l) + HCl(aq) ―→ Al(OH)3(s) + NaCl(aq)

Endapan Al(OH)3 disaring kemudian dipanaskan pada suhu sekitar 1150°C sehingga terurai

menjadi Al2O3 dan uap air.

Al(OH)3(s) ―→ Al2O3(s) + 3H2O(g)

Al2O3 inilah yang akan direduksi menjadi aluminium secara elektrolisis dalam suatu bejana

yang disebut sel Hall-Heroult. Sebelum proses elektrolisis dilangsungkan alumina dilelehkan terlebih

dahulu dalam kriolit. Fungsi kriolit disini untuk menurunkan titik leleh alumina yang awalnya sekita

2000°C menjadi 900°C.

Lelehan alumina yang diperoleh kemudian dimasukan ke dalam suatu bejana untuk proses

elektrolisis yang disebut sel Hall-Heroult. Bejana yang digunakan terbuat dari besi dilapisi grafit yang

sekaligus bertindak sebagai katoda. Sedangkan anoda digunakan batang-batang grafit yang

dicelupkan ke dalam larutan.

Ketika arus listrik dijalankan ion-ion Al3+ yang ada dalam larutan akan bergerak menuju

katoda, yang kemudian direduksi menjadi aluminium cair sedangkan ion-ion O2ˉ akan bergerak

menuju anoda kemudian dioksidasi menjadi gas oksigen. Berikut reaksi yang terjadi dalam sel

elektrolisis.

Al2O3(l) ―→ 2Al3+(aq) + 3O2‾(aq)

Katoda : Al3+(l) + 3e ―→Al(l) × 4

Anoda : 2O2‾(l) ―→ O2(g) + 4e × 3

4Al3+(aq) + 6O2‾(aq) ―→ 4Al(l) + 3O2(g)

Page 10: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

6

Gambar 1.3 Sel Hall-Heroult untuk pembuatan aluminium dari elektrolisis lelehan Al2O3 dalam kriolit

Aluminium yang diperoleh dalam reaksi ini berbentuk cair karena suhu di dalam sel

elektrolisis melebihi titik leleh aluminium yang hanya 660°C. Kemudian Aluminium cair yang

diperoleh dialirkan keluar dari sel kemudian suhu diturunkan agar diperoleh aluminium padat dan

diproses menjadi bentuk-bentuk yang diinginkan.

Perlakuan termal yang umum dilakukan adalah:

• Pengerjaan logam dengan menggunakan panas (misal: hot extrusion)

• Memanaskan logam hingga mendekati titik leburnya, lalu didinginkan secara perlahan.

Proses ini disebut annealing, dan menghasilkan logam yang lunak.

• Pendinginan dengan cepat, baik dengan menggunakan es, air dingin, ataupun air

mendidih sesuai kebutuhan. Proses ini dinamakan quenching.

• Disimpan pada temperatur tertentu (umumnya mendekati titik leburnya) selama

beberapa lama (antara 1 jam hingga 40 hari). Proses ini disebut artificial age hardening.

Perlakuan termal dapat berupa kombinasi nomor dua, tiga, dan empat, namun ada juga yang

melakukan penyimpanan selama beberapa lama pada suhu kamar setelah quenching sebelum siap

digunakan. Ada juga yang ditempa pada suhu kamar sebelum disimpan pada suhu tinggi.

Penyimpanan pada suhu tinggi bermanfaat untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan

tensil. Nilai peningkatan kekuatan tensil dapat mencapai tiga kalinya jika dibandingkan dengan

aluminium paduan tanpa perlakuan termal.

Page 11: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

7

1.4 Paduan Aluminium

Dalam keadaan murni aluminium terlalu lunak untuk dapat dipakai pada berbagai keperluan

teknik, hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 90n MPa.

Dengan pemaduan teknik (alloying), sifat ini dapat diperbaiki, tetapi seringkali sifat tahan

korosinya berkurang demikian pula keuletannya.

Sedikit mangan, silikon dan magnesium, tidak banyak mengurangi sifat tahan korosinya,

tetapi seng, besi, timah putih, dan tembaga cukup drastis menurunkan sifat tahan korosinya.

Paduan aluminium dapat dibagi menjadi 2 kelompok:

1. Aluminium wronglt alloy (lembaran)

2. Aluminium costing alloy (batang cor)

1.4.1 Jenis-Jenis Paduan Aluminium

a. Duralumin :

Unsur yang terkandung adalah tembaga 4,4%, 1,5% magnesium, mangan 0,6% dan

93,5% aluminium berat. Kekuatan luluh Khas adalah 450 MPa, dengan variasi tergantung

pada komposisi.

Gambar 1.4.1 Duralumin

b. Aluminium-Silikon :

Paduan aluminium dengan silikon hingga 15% akan memberikan kekerasan dan

kekuatan tensil yang cukup besar, hingga mencapai 525 MPa pada aluminium paduan

yang dihasilkan pada perlakuan panas. Jika konsentrasi silikon lebih tinggi dari 15%,

tingkat kerapuhan logam akan meningkat secara drastis akibat terbentuknya kristal

Page 12: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

granula silika. Diantara keuntungan dari silumin adalah resistensi tinggi terhadap korosi,

sehingga bermanfaat dalam lingkungan lembab. Penambahan silikon untuk aluminium

8

Gambar 1.4.2 Paduan Aluminium-Silikon

c. Aluminium-Magnesium :

Paduan Al-Mg, merupakan paduan dengan tingkat ketahanan korosi yang paling baik

dibandingkan dengan paduan alumunium lainnya, Keberadaan magnesium hingga

15,35% dapat menurunkan titik lebur logam paduan yang cukup drastis, dari 660oC

hingga 450oC. Selain itu paduan Al-Mg 5 % merupakan no heat-treatable alloy. Sehingga

dengan dilakukannya proses solution treatment 300o C menurunkan kekerasan hingga

18.06 %, kekuatan tarik 6.14 % dan regangan 41.04 %. Sebaliknya grain refiner

memperbaiki sifat mekanisnya, dimana pada kondisi as-cast meningkatkan kekerasan

hingga 6.68 %, kekuatan tarik 2.06 % dan regangan 38.34 %. Keberadaan magnesium

juga menjadikan logam paduan dapat bekerja dengan baik pada temperatur yang sangat

rendah, di mana kebanyakan logam akan mengalami failure pada temperatur tersebut.

Gambar 1.4.3 Paduan Aluminium-Magnesium

Page 13: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

9

d. Aluminium-Tembaga :

Paduan aluminium-tembaga juga menghasilkan sifat yang keras dan kuat, namun rapuh.

Umumnya, untuk kepentingan penempaan, paduan tidak boleh memiliki konsentrasi

tembaga di atas 5,6% karena akan membentuk senyawa CuAl2 dalam logam yang

menjadikan logam rapuh.

e. Aluminium-Seng :

Paduan aluminium dengan seng merupakan paduan yang paling terkenal karena

merupakan bahan pembuat badan dan sayap pesawat terbang. Paduan ini memiliki

kekuatan tertinggi dibandingkan paduan lainnya, aluminium dengan 5,5% seng dapat

memiliki kekuatan tensil sebesar 580 MPa dengan elongasi sebesar 11% dalam setiap 50

mm bahan. Bandingkan dengan aluminium dengan 1% magnesium yang memiliki

kekuatan tensil sebesar 410 MPa namun memiliki elongasi sebesar 6% setiap 50 mm

bahan.

1.5 Penggunaan Aluminium

Dapat dikatakan bahwa Aluminium digunakan disegala bidang pembangunan, baik untuk

kontruksi maupun untuk penggunaan lain.

Propil-propil Aluminium yang digunakan pada umumnya sudah siap pasang. Disamping tidak

membutuhkan finishing, penggunaan propil Aluminium dapat mempercepat proses pelaksanaan. Hal

ini disebabkan karena propil-propil yang digunakan telah siap dan tinggal memotong selanjutnya

dipasang. Pemasangannya pun tidak membutuhkan peralatan yang besar dan rumit.

1.5.1 Bentuk-bentuk Aluminium

a. Aluminium tuang atau cetak (diperdagangkan dalam bentuk alat-alat rumah tangga).

b. Aluminium giling, berbentuk plat.

Plat rata : Untuk atap

Plat gelombang : Untuk atap

Plat berusuk : Untuk tangga, plafond, dinding

Plat berpetak : Untuk tangga, plafond, dinding

Page 14: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

Plat beralur : Untuk tangga, plafond, dinding

10

c. Aluminium batang (berdiameter besar berupa pipa-pipa dan berdiameter kecil berupa

kawat)

d. Aluminium propil

Aluminium propil siku

Aluminium propil Tee

Aluminium propil Zet

Aluminium propil U atau parit

Aluminium propil I

Aluminium propil khusus (kosen-kosen jendela atau pintu)

Aluminium awning

e. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida,

digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api.

Gambar 1.5.1 lembaran Aluminium Gambar 1.5.2 atap Aluminium Gambar 1.5.3 usuk Aluminium

1.6 Sifat-Sifat Teknis

1.6.1 Sifat Fisik Aluminium

a. Wujud : Padat (solid)

b. Massa jenis : 2,70 gram/cm3

c. Massa jenis pada wujud cair : 2,375 gram/cm3

d. Titik lebur : 933,47 K, 660,32oC, 1220,58oF

e. Titik didih : 2792 K, 2519oC, 4566oF

f. Kalor jenis (25 oC) : 24,2 J/mol K

Page 15: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

11

g. Resistansi listrik : (20 oC)28.2 nΩ m

h. Konduktivitas termal (300 K) : 237 W/m K

i. Pemuaian termal (25 oC) : 23.1 µm/m K

j. Modulus Young : 70 Gpa

k. Modulus geser : 26 Gpa

l. Poisson ratio : 0,35

m. Kekerasan skala Mohs : 2,75

n. Kekerasan skala Vickers : 167 Mpa

o. Kekerasan skala Brinnel : 245 Mpa

1.6.2 Sifat Mekanik Aluminium

Percobaan mekanik ialah percobaan dengan gaya-gaya yang tinggal atau gaya-gaya yang

bertambah/berkurang secara perlahan-lahan. Sebuah batang Aluminium ditarik dengan

mesin sampai putus sehingga diketahui renggangannya.

Aluminium yang baik mempunyai:

• Renggangan maksimum 2%

• Modulus elastisitas ± 10 x 106 psi

• Batas minimum kekuatan tarik 27.000 psi

Percobaan tekan, pada percoaan ini juga didapat elastisitas dan batas proporsionalitasnya.

1.6.3 Percobaan Teknologi

Percobaan kekerasan. Kekerasan adalah perlawanaan yang diberikan oleh suatu benda

terhadap tekanan atau benturan benda lain.metode yang sering digunakan yaitu Brinel atau Shore.

Pada percobaan Brinell, sebuah perulu ditekankan dengan bobot P ke dalam bidang Aluminium.

Hasilnya untuk Aluminium HB (10-3000-20) = 30-40

1.6.3 Percobaan Kimia

Dilakukan dilabotorium terutama untuk mengetahui korosi galvanis serta komposisi yang

terkandung dalam bahan.

Page 16: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

12

1.7 Penyimpanan dan Pemeliharaan

1.7.1 Penyimpanan

Bahan Aluminium kebanyakan dikirim dalam bentuk tinggal pasang. Oleh sebab itu

pencegahan untuk mengurangi kemungkinan rusak harus dilakukan pada waktu pengangkutan dan

dilapangan proyek. Sebaiknya bahan-bahan dari Aluminium ini dikirim pada tahapan akhir dari suatu

pembangunan.

Bahan Aluminium dibungkus dengan pembungkus yang dapat menyerap uap air. Aluminium

harus disimpan jauh dari kegiatan pembangunan dan diletakkan ditempat terlindungi serta tidak

menyentuh tanah. Bila sulit mendapatkan tempat penyimpanan yang baik, sebaiknya jumlah bahan

ini dibatasi seperlunya mengikuti kecepatan pembangunan. Jika terpaksan disimpan dalam keadaan

berdiri harus diperhatikan sudut kemiringannya, sehingga tidak terjadi lenturan yang terlalu besar.

Diletakakn berdiri dimaksudkan agar terhindar dari genangan air terutama pada Aluminium plat

karena jika tergenang akan menimbulkan noda-noda pada bahan Aluminium yang dapat mengurangi

atau merusak keindahan Aluminium. Lebih lanjut lagi debu, semen, tanah, bila mengenai aluminium

yang basah dapat memungkinkan terjadinya korosi setempat.

Hindari juga dari logam tembaga, karena dapat menyebabkan terjadinya korosi Galvanis

(terjadi bila dua macam logam berbeda potensi listrik saling bersentuhan). Selain itu, korosi pada

Aluminium disebabkan dari unsur-unsur kimia yang bersifat asam, contohnya asam sulfat, asam

amonium chlorida, asam amonium bromida, asam nitrat, ferri chlorida, dan lain-lain.

1.7.2 Pemeliharaan

Dengan perencanaan dan pemasangan yang baik, Aluminium hanya membutuhkan sedikit

atau bahkan tidak membutuhkan pemeliharaan sama sekali. Tetapi jika ingin dibersihkan dapat

dipilih cara untuk tingkat kebersihan yang dikehendaki.

Bersihkan dengan air hangat dan ditergent

Cuci dengan larutan pembersih seperti kerosene, terpentin, wasbenzine

Gunakan bahan pembersih kimia non-etch

Gunakan penggosok yang kasar, misalnya steel wool

Page 17: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

13

Kesimpulan

Dilihat dari sifat-sifatnya (ringan, kuat, tahan terhadap korosi, memiliki warna yang

menarik/setabil, perefleksi sinar matahari yang baik, mudah dibentuk untuk bahan-bahan kontruksi

bangunan khususnya, dll), harga yang terjangkau, dapat disimpulkan bahwa, logam Aluminium

mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan logam lain sehingga sangat cocok untuk

dipergunakan dalam berbagai bidang, khususnya dibidang konstruksi bangunan.

Page 18: Web viewMetode tersebut dapat dijabarkan melalui proses pembuatan untuk mendapatkan data-data seperti sifat-sifat material (kimia, fisika, mekanik, dan teknologi)

14

Daftar Pustaka

http://berkomentarlah.blogspot.com/2011/02/praktikum-kimia-aluminium.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium

http://wanibesak.wordpress.com/2010/11/14/pengolahan-bijih-sifat-manfaat-dan-kelebihan-

aluminium/

http://history-apri.blogspot.com/2010/04/kegunaan-unsur-dan-unsur-senyawa.html

http://unsurlogamipadwa.wordpress.com/tag/manfaat-aluminium/

http://gabunganteknik.wordpress.com/2008/04/13/aluminium/

http://wanibesak.files.wordpress.com/2010/10/image.png

http://www.google.co.id/search?um=1&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aid

%3Aofficial&biw=1152&bih=674&tbm=isch&sa=1&q=rusuk+bangunan+terbuat+dari+alumini

um&btnG=Telusuri

http://www.akujagoan.com/2011/01/pembuatan-sifat-dan-paduan-aluminium.html

http://ae45ipb.files.wordpress.com/2010/01/makalah-aluminium.doc

http://eprints.ums.ac.id/1676/