web viewkelemahan dari bisnis hot popeye ini adalah minimnya pengalaman berwirausaha. selain itu,...
TRANSCRIPT
BAB 1
LATAR BELAKANG
Nama Perusahaan : PT. Hot Popeye
Bidang Usaha : Kuliner (makanan ringan)
Nama Produk : Hot Popeye
Jenis Produk : Keripik bayam dengan level kepedasan
Alamat Perusahaan : Jalan Pacar Keling III No.100 A
Nomor Telepon : 08 383 08 11011
1.1 Identifikasi Peluang Bisnis
Bisnis yang akan kami jalankan adalah bisnis makanan ringan atau
camilan yang nikmat dan bergizi. Produk yang akan kami tawarkan adalah
makanan ringan dengan bahan baku bayam yang diberi bumbu dengan level
kepedasan. Bisnis makanan ringan dengan level kepedasan ini mungkin sudah
banyak, perbedaan bisnis ini dengan yang sudah ada adalah terletak pada
bahan bakunya yang terbuat dari bayam, namun tetap memiliki kualitas rasa
yang tidak kalah lezat dengan yang dijual pada umumnya.
Selain itu, bisnis ini cukup menjanjikan sebab terbukti bisnis ini tidak
pernah surut dan semakin menjamur dengan cara pemasaran yang beragam.
Masyarakat Indonesia merupakan pecinta makanan pedas. Saat ini pecinta
makanan pedas semakin meningkat dan tidak pandang usia, mulai dari anak
kecil, remaja, sampai dewasa sekalipun, dan pangsa pasar di usia remaja atau
mahasiswa masih mendominasi.
1
1.2 Penjelasan produk
Hot Popeye merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan
ringan yang menjual keripik pedas dengan bahan dasar bayam. Keripik ini
dijual dengan variasi level kepedasan beragam. Kemasan yang digunakan
terbuat dari plastik dengan print gambar tokoh popeye yang sudah pasti
dikenal oleh para konsumen.
1.3 Latar Belakang Bisnis
Minat dari masyarakat terutama kalangan remaja terhadap makanan ringan
dengan level kepedasan tertentu bisa dibilang stabil, hal ini terlihat dari
menjamurnya bisnis keripik pedas yang dijual secara mobile yang dipasarkan
melalui jejaring sosial seperti twitter dan blackberry messenger.
Keripik dengan level kepedasan yang selama ini banyak beredar di pasaran
berbahan baku singkong. Untuk itu, kami membuat terobosan baru dengan
membuat keripik dengan level kepedasan berbahan baku bayam. Selain karena
tingginya kandungan gizi pada bayam, harga dari bayam juga terjangkau.
Sehingga harga jualnya pun masih bisa disetarakan dengan keripik berbahan
baku singkong. Berdasarkan alasan-alasan itulah, rencana bisnis ini muncul
dan dibuat.
1.4 Tujuan
a. Tujuan Umum
Menjual keripik dengan level kepedasan yang kaya akan serat dan zat gizi
di dalamnya.
2
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan minat masyarakat terhadap jenis makanan ringan yang
kaya akan gizi
2) Mempromosikan produk keripik bayam dengan berbagai cara seperti
melalui jejaring sosial dan lain sebagainya
3) Menambah pengetahuan, pengalaman dan keterampilan anggota
Perusahaan Hot Popeye dalam menjalankan sebuah wirausaha
4) Menumbuhkan minat wirausaha di kalangan mahasiswa dengan bisnis
yang inovatif dan kreatif
1.5 Potensi Bisnis
Berdasarkan analisis peluang pasar sementara ini, bisnis jual keripik
bayam pedas ini dapat berkembang dan dapat diterima masyarakat luas.
Banyaknya permintaan konsumen terhadap keripik dengan level kepedasan
selama ini dapat menjadi peluang bagi perusahaan Hot Popeye. Keunggulan
dari bisnis ini adalah bahan bakunya yang terbuat dari bayam namun memiliki
kualitas rasa yang tidak kalah lezat dengan keripik pedas yang dijual pada
umumnya. Keripik Hot Popeye ini dapat menjadi pilihan alternatif bagi
konsumen dalam memilih makanan ringan yang kaya akan gizi.
3
BAB 2
ANALISIS SWOT
Setelah kami mengidentifikasi produk yang akan kami pasarkan, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan analisis SWOT terhadap produk kami. misi
Berikut penjelasannya:
2.1 Visi Perusahaan
a. Menjadikan Hot Popeye sebagai camilan yang diminati masyarakat
yang memiliki value dan mutu yang tetap terjaga.
b. Menjadikan Hot Popeye sebagai perusahaan makanan yang sukses
dan dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik internal dan eksternal.
c. Menumbuhkan, melatih, serta mengembangkan jiwa entrepreneur
dari mahasiswa, karena karyawan dalam Perusahaan Hot Popeye
adalah mahasiswa.
d. Mampu bersaing dengan perusahaan makanan lainnya
2.2 Lingkungan Eksternal
2.2.1 Opportunities
a. Target pasar yang sangat luas.
Orang Indonesia merupakan peminat krupuk atau kripik yang cukup
besar, baik untuk teman santap makan maupun sebagai camilan.
Target pasar dari perusahaan Hot Popeye ini ditujukan untuk semua
lapisan masyarakat, namun untuk tahap awal ialah di kalangan
mahasiswa.
4
b. Tren makanan pedas dengan berbagai level
Jaman sekarang setiap orang selalu mengikuti trend yang ada dan
menyukai hal-hal baru. Trend ini bisa muncul dari segi fashion,
kuliner, dan lifestyle. Ditambah lagi dengan tren makanan ringan
pedas dengan level bertingkat di jaman sekarang. Lidah orang
Indonesia yang menyukai citarasa pedas juga menjadi kesempatan
emas bagi perusahaan kami ini. Hot popeye dijamin juga akan
diterima oleh masyarakat.
c. Bisnis makanan yang terus berkembang
Kebutuhan manusia akan makanan juga tidak ada habisnya.
Manusia selalu membutuhkan makanan, baik sebagai pemenuhan
kebutuhan mendasar maupun hanya sebagai rekreasi atau camilan.
Banyak laporan menunjukkan bahwa banyak makanan ringan yang
mengandung bahan berbahaya. Melihat hal ini, kami yakin bahwa
peluang bisnis di bidang makanan juga bisa dibilang cukup
menjanjikan. Dengan bahan yang tidak mengandung bahan
berbahaya, bergizi, dan mutu yang tetap dijaga, sehingga camilan
ini aman untuk dikonsumsi.
2.2.2 Threats
a. Pesaing atau kompetitor yang ada dan sama
Dengan adanya kompetitor lain yang ada dengan produk yang
menawarkan camilan ringan dengan citarasa pedas menjadi ancaman
tersendiri bagi perusahaan kami. Sehingga nantinya ancaman ini dapat
menghambat proses pemasaran dan penjualan yang dilakukan.
5
b. Tren yang selalu berubah-ubah
Manusia pasti mempunyai titik jenuh. Terkadang kita mengikuti
tren yang ada, tidak terkecuali makanan. Masyarakat selalu tertarik
dengan hal-hal baru. Kadang tren itu booming, lalu surut lagi, naik
lagi, dan sebgainya. Tren cemilan yang terakhir adalah kripik
dengan berbagai level kepedasan. Diharapkan Hot Popeye tetap
bisa bersaing dengan produk lainnya dengan kelebihan dan value
yang dimiliki Hot Popeye.
2.3 Lingkungan Internal
2.3.1 Strengths
a. Harga jual yang relatif lebih murah
Kekuatan dari perusahaan Hot Popeye ini terletak pada harganya
yang terjangkau bagi semua kalangan yaitu Rp 5.000,00. Sedangkan
produk lain rata-rata berharga di atas Rp 10.000,00
b. Inovasi dari tampilan kemasan
Tampilan kemasan dari Hot Popeye (Kripik Bayam Pedas) yang
cukup unik yaitu rencana akan dibungkus dengan plastik dengan
print gambar tokoh kartun Popeye yang tokoh ini pasti juga dikenal
oleh konsumen. Sehingga akan menarik perhatian konsumen. Kami
telah mempunyai logo tersendiri untuk produk ini.
c. Tidak membutuhkan modal awal yang cukup besar
6
Dalam mendirikan perusahaan Hot Popeye ini, kami hanya
mengeluarkan biaya untuk alat dan bahan yang mudah didapat dan
dengan harga terjangkau.
d. Adanya sistem delivery untuk wilayah tertentu di Surabaya
Untuk memudahkan sampainya produk yang kami tawarkan kepada
konsumen, maka kami juga menyediakan delivery. Wilayah yang
kami tawarkan adalah Surabaya dengan tingkat biaya ongkos kirim
yang berbeda. Untuk wilayah kampus UNAIR ABC, ITS, Pacar
Keling dan sekitarnya kami sediakan free ongkos kirim karena
dekat dengan tempat produksi Hot Popeye.
2.3.2 Weaknesses
a. Minimnya pengalaman untuk berwirausaha
Kelemahan dari bisnis Hot Popeye ini adalah minimnya
pengalaman berwirausaha. Selain itu, pengetahuan pribadi tentang
bagaimana cara memasarkan produk yang baik dan benar masih
kurang, sehingga antisipasi kerugian juga masih menjadi kendala
tersendiri bagi kami.
b. Manajemen waktu
Pembagian waktu antara pemasaran bisnis ini dengan jadwal
kuliah, dikarenakan penjualan produk kami ini akan secara
langsung dan kebentur dengan jadwal kuliah. Ditambah lagi
dengan kegiatan ekstra kampus yang dapat menghambat pemasaran
7
kami. Karena kami juga memiliki Sehingga pembagian waktu
untuk penjualan kegiatan perkuliahan kurang optimal.
8
2.4 Tabel dan Grafik SWOT
a. Peluang
No. Unsur Peluang Skor Bobot Nilai
1 Target pasar yang sangat luas. 5 45% 2.252 Tren makanan pedas dengan berbagai level 4 20% 0.83 Bisnis makanan yang terus berkembang 3 35% 1.05
Jumlah 12 100% 4.1
b. Ancaman
No. Unsur Ancaman Skor Bobot Nilai1 Pesaing atau kompetitor yang ada dan sama -2 50% -12 Tren yang cenderung berubah -3 50% -1.5
Jumlah -5 100% -2.5
c. Kelemahan
No Unsur Kelemahan Skor Bobot Nilai
1 Manajemen waktu -4 35% - 1.42 Minimnya Pengalaman berwirausaha -2 65% -1.3
Jumlah -6 100% -2.7
d. Kekuatan
No. Unsur Kekuatan Skor Bobot Nilai1 Harga jual yang relatif lebih murah 5 40% 22 Tampilan kemasan 3 20% 0.63 Tidak membutuhkan modal awal yang cukup besar 4 25% 1
4 Adanya sistem delivery yang memudahkan pelayanan untuk wilayah tertentu di Surabaya 3 15% 0.45
Jumlah 14 100% 4.05
9
1. Penentuan Titik Koordinat (X,Y)
X= S-W = 4,05 - |-2.7| = 1.35
Y= O-T = 4,1 - |-2.5| = 1.6
2. Penentuan Titik Koordinat ke dalam Kuadran
O
W S
T
10
W-O S-O
W-T S-T
(1.35 , 1.6)
BAB 3
PERENCANAAN BISNIS
3.1 Sasaran dan target pasar
a. Deskripsi pasar
Masyarakat Indonesia cenderung mempunyai cita rasa kuliner yang
tinggi. Mulai dari makanan khas daerah sampai makanan ringan, salah
satunya keripik. Memakan keripik tidak akan terasa bosan, keripik
menjadi teman yang baik disaat suasana santai maupun dalam suasana
formal sekalipun. Hot Popeye akan diminati banyak kalangan meninjau
realita di pasaran yang ada keripik pedas kini menjadi makanan favorit
masyarakat.
b. Deskripsi konsumen
Sasaran dari Hot Popeye ini adalah semua kalangan, dewasa, remaja,
dan tidak menutup kemungkinan anak-anak pun akan gemar
menikmatinya. Orangtua tidak perlu khawatir jika anak-anak
mengonsumsinya, Karena keripik bayam ini tersedia dengan berbagai
level kepedasan. Justru mengonsumsi keripik bayam ini baik untuk
kesehatan karena kandungannya yang kaya akan serat.
Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan mempromosikan
secara melalui berbagai media seperti: brosur, pamflet, dan leaflet. Selain
itu, Hot Popeye juga ditujukan kepada pengguna dunia maya. Yaitu
dengan melalui melalui jejaring sosial seperti: facebook, twitter, dsb.
11
3.2 Pembiayaan
a. Biaya Tetap
Biaya tetap dibedakan menjadi dua yaitu biaya untuk pembelian barang-
barang yang dibebankan selama satu tahun (investasi) dan biaya untuk
pembelian barang-barang yang dibebankan selama enam bulan. Adapun
rinciannya adalah sebagai berikut:
Jenis Barang Jumlah Harga Satuan Total
Kompor 1 Rp 300.000 Rp 300.000
Tabung Gas 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Wajan 2 Rp 100.000 Rp 200.000
Spatula 2 Rp 17.500 Rp 35.000
Solet 2 Rp 10.000 Rp 20.000
Baskom 3 Rp 15.000 Rp 45.000
Alat pengepres
plastic
1 Rp 150.000 Rp 150.000
Spinner (dryer
keripik)
1 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
JUMLAH Rp 3.000.000
Catatan : Biaya dibebankan selama 12 bulan
Biaya per bulan = Rp 3.000.000 : 12 bulan = Rp 250.000
12
b. Biaya Variabel
Biaya variabel dihitung selama 1 bulan dengan rincian sebagai berikut:
Jenis Barang Jumlah Harga Satuan Total
Bayam 30 kg Rp 10,000.00 Rp 300,000.00
Tepung beras 20 kg Rp 6,000.00 Rp 120,000.00
Tepung bumbu 10 kg Rp 10,000.00 Rp 100,000.00
Cabe Kering 15 kg Rp 25,000.00 Rp 375,000.00
Bumbu dapur Paket/bulan Rp 50,000.00 Rp 50,000.00
Minyak goring 30 liter Rp 13,000.00 Rp 390,000.00
Gas LPG Tabung 15 kg Rp 75,000.00 Rp 75,000.00
Pemasaran/Promosi Rp 100,000.00 Rp 100,000.00
Plastik Kemasan 10 bks Rp 10,000.00 Rp 100,000.00
Label Kemasan 600 lembar Rp 500.00 Rp 300,000.00
Air Bulan Rp 30,000.00 Rp 30,000.00
Listrik Bulan Rp 100,000.00 Rp 100,000.00
JUMLAH Rp 2,040,000.00
Jadi, biaya per hari Rp 2.040.000 / 12 bulan = Rp 145.000,00
c. Biaya Total
Biaya Total (Total Cost) = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 3.000.000 + Rp 2.040.000
= Rp 5.040.000,00
d. Biaya dan Harga per Unit
13
Biaya per Unit
Catatan: target penjualan satu bulan 600 bungkus
Total biaya produksi dalam 1 bulan
= Biaya Tetap per Bulan + Biaya Variabel per Bulan
= Rp 250.000 + Rp 2.040.000
= Rp 2.290.000,00
Jadi, Biaya per Unit dapat dihitung dengan cara:
= Biaya Variabel : jumlah produk yang dihasilkan per bulan
= Rp 2.040.000 : 600
= Rp 3.400,00
Harga per Unit
Harga per unit yang ditetapkan untuk setiap bungkus Hot Popeye adalah
Rp 5.000,00
e. Modal Awal
Modal awal yang diperlukan dihitung dalam satuan 1 bulan untuk biaya
variabel sedangkan untuk biaya tetap dihitung secara keseluruhan.
Biaya Total (Total Cost) = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 3.000.000 + Rp 2.040.000
= Rp 5.040.000,00
f. Analisis Titik Impas (Break Event Point)
14
Analisis Titik Impas atau Break Event Point (BEP) dibedakan menjadi
BEP Harga dan BEP produksi, dengan perhitungan sebagai berikut:
1) BEP Unit
BEP Unit = Total BiayaTetap perbulan
Harga jual – ( HargavariabelJumlah target produksi
)
= 3.000 .000,00
5.000 – ( 2.040 .000600
)
= 3.000.000,005.000 – 3400
= 1.875 unit
Jadi, untuk mencapai titik impas, maka dalam 1 bulan Hot Popeye yang
harus terjual adalah 1875 unit dengan harga Rp 5000,00 per bungkus.
2) BEP Penjualan
BEP Unit =
Total BiayaTetap pertahun
Harga jual – ( HargavariabelJumlah target produksi )
x Harga jual per unit
= 3.000 .000,00
5.000 – ( 2.040 .000600
)x5.000
= 3.000.000,005.000 – 3400
x5.000
= Rp 9.375.000
g. Analisis Keuntungan
Analisis Keuntungan diasumsikan untuk per bulan
Keuntungan = (Harga jual per unit x Jumlah produksi) – Biaya Variabel
15
= (5000 x 600) – 2.040.000\
= Rp 960.000,00
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 600 bungkus Hot
Popeye dengan harga Rp 5.000,00 dalam 1 bulan adalah Rp 960.000,00
h. Pengembalian Modal
Catatan : Dalam 1 bulan diproduksi 600 bungkus Hot Popeye
Hot Popeye yang harus dijual per bulan = 600 bungkus
Maka, Pay Back Period = BEP Unit : Penjualan per hari
= 1875 : 20 = 93,75
Jadi, modal akan kembali dalam jangka waktu 3-4 bulan dengan
penjualan per hari sebanyak 20 bungkus
16
Bab 4
Studi Kelayakan
4.1 Lokasi
Lokasi usaha perusahaan Hot Popeye ini terletak di Jalan Pacar Keling III
No.100 A Surabaya. Di tempat inilah, pembuatan keripik bayam, dari proses
pengolahan sampai pada pengemasan produk. Lokasi pemasaran produk
kami dimulai dari wilayah disekitar Pacar Keling. Pada tahap awal kami
memulai dengan menjualnya di dekat pabrik kami dengan menitipkan ke
toko-toko dengan harga eceran Rp 5.000,00
4.2 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang menunjang dalam keberhasilan usaha ini adalah
alat dalam pengolahan seperti alat penggorengan. Sedangkan bahan yang
digunakan dalam pembuatan kripik ini mudah untuk dijangkau baik harga
dan tempat pembelian bahan.
4.3 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan Hot Popeye berjumlah 17
(tujuh belas orang) masing-masing berperan dalam bidang pemasaran,
produksi, keuangan, dan sumberdaya. Pemilihan peran SDM dalam usaha ini
disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian masing-masing
individu/anggota. Selanjutnya semua anggota ini juga bekerjasama saling
membangun dan memajukan perusahaan Hot Popeye ini bersama-sama.
17
BAB 5
OPERASI RENCANA BISNIS
5.1 Rencana Manajemen
a. Strategi Pemasaran
Tahap pemasaran merupakan faktor yang paling penting dalam proses
penjualan produk suatu usaha. Strategi pemasaran yang akan kami lakukan,
antara lain:
1) Pengembangan Produk
Fokus pemasaran kami pertama kali adalah melakukan promosi dan
penjualan Hot Popeye. Hot Popeye atau kripik bayam pedas yang
akan dipasarkan bukan sekedar kripik bayam biasa, kripik ini memiliki
tingkat kepedasan yang bervariasi. Selain lezat kripik ini juga
tergolong makanan sehat karena berbahan utama bayam, mengandung
banyak serat.
Kami akan selalu melakukan analisa dan peninjauan perkembangan
produk ini. Apabila sudah dapat diterima dan diminati oleh
masyarakat, kami akan melakukan inovasi produk agar konsumen
tidak jenuh. Kami akan membuat inovasi kripik yang masih berbahan
dasar bayam dengan cita rasa berbeda dengan tingkat kepedasan dan
kemasan yang berbeda. Namun, mutu dan kualitas produk akan tetap
kami perhatikan.
2) Pengembangan Wilayah Pemasaran
18
Kegiatan promosi dan pemasaran ini dilakukan setiap saat dan seluas-
luasnya. Untuk rencana awal, kegiatan pemasaran akan dilakukan di
took-toko terdekat dan teman-teman/kerabat terdekat. Selain itu
kegiatan pemasaran juga akan dilakukan dengan mengikuti bazaar baik
yang tersedia di kampus maupun luar kampus. Kemudian kami akan
memperluas pemasaran dengan mengirimkan produk Hot Popeye ke
daerah-daerah tertentu yang memiliki lokasi strategis dan mudah dalam
akses maupun pemantauannya.
3) Kegiatan Promosi dan Pemasaran
Laku atau tidaknya barang yang dijual, tergantung dari keberhasilan
promosi dan pemasaran yang telah dilakukan pada konsumen. Kegiatan
promosi dan pemasaran yang tim kami lakukan antara lain:
a) Penitipan produk Hot Popeye ke beberapa toko makanan.
b) Pemasaran melalui media online dan jejaring sosial, seperti
facebook, twitter, blog, google dan lain-lain.
c) Melakukan personal selling (melakukan promosi secara langsung
kepada konsumen yang dituju atau bisa juga dibilang menyebarkan
info penjualan dari satu mulut ke mulut yang lain).
d) Melakukan promosi melalui selebaran (leaflet dan pamflet).
Pamflet ini ditempel di tempat-tempat yang strategis, seperti
mading. Sedangkan leaflet banyak disebar di tempat-tempat
keramaian yang sangat memungkinkan sebagai pasar potensial.
e) Mendirikan stand di bazaar yang biasanya diadakan di kampus dan
kegiatan lainnya.
19
5.2 Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Daya
a. Pengelolaan SDM yang Tersedia
Dalam pengelolaan SDM ini, akan dilakukan pembagian tugas dari 17
(tujuh belas) anggota perusahaan. Ada yang bertindak sebagai direktur atau
general manager, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dan
bagian produksi. Sistem pengambilan keuntungan ini adalah dengan sistem
bagi hasil.
Gambar 1. Struktur Organisasi Perusahaan Hot Popeye
b. Perekrutan Tenaga Baru
Saat bisnis Hot Popeye ini semakin sukses, kami akan merekrut beberapa
karyawan untuk membantu proses pemasaran, promosi, dan produksi,
terutama di bidang produksi.
5.3 Strategi Penetapan Harga
20
General Manager
Bagian
Produksi
Bagian
Keuangan
Bagian
Pemasaran
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan
Upaya yang dapat dilakukan untuk menarik minat dan menjaga kestabilan
permintaan konsumen pada produk Hot Popeye ini adalah dengan penetapan
harga yang seimbang, dimana kedua belah pihak baik produsen maupun
konsumen saling diuntungkan/ tidak ada yang dirugikan. Strategi ini meliputi
penyesuaian harga pada pembelian banyak dan eceran dan lain sebagainya
5.4 Rencana Pengembangan Produksi
a. Pengembangan variasi produk
Variasi produk yang akan dijual adalah terletak pada rasa dari hot popeye
ini. Pada awalnya kami mebuat rasa pedas dengan berbagai variasi tingkat
rasa pedasnya. Nantinya bisa di kembangkan menjadi berbagai rasa dengan
tingkat kepedasan pula. Misalnya saja rasa barbeqiu, keju, dan balado.
b. Pengembangan outlet dan promosi
Akan lebih baik lagi, apabila perusahaan Hot Popeye sudah memiliki stand/
shop sendiri. Stand atau toko besar yang menjual Hot Popeye dengan aneka
rasa yang terlengkap. Harapannya, outlet/ shop yang dibangun nantinya
berada di pusat kota Surabaya, karena mobilitas masyarakat umumnya
berada di pusat kota Surabaya. Dan diharapkan nantinya bisa merambah ke
kota tetangga bahkan seluruh Indonesia.
Selain itu, untuk kedepannya diharapkan Hot Popeye mempunyai layanan
delivery untuk pembelian dengan jumlah banyak ke seluruh kota di
Indonesia.
5.5 Analisis Risiko dan Antisipasinya
21
Bisnis kuliner tentu juga tidak dapat terlepas dari adanya resiko yang dapat
menghambat keberadaannya bahkan perkembangan bisnis ini. Beberapa hal
yang berpotensi menjadi risiko perusahaan antara lain:
a. Pesaing
Tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis kripik dengan rasa pedas sudah
banyak dijumpai. Hal ini yang mungkin dapat menghambat proses
penjualan dan memperpanjang waktu balik modal dari hot popeye ini.
Pesaing terbesar untuk saat ini adalah kripik singkong dengan level
kepedasan yang bergam dan label yang beragam pula.
b. Pemasaran
Strategi pemasaran produk Hot Popeye yang belum maksimal dapat
menjadi salah satu risiko perusahaan. Konsep pemasaran belum dapat
diakomodasi/ dijalankan dengan baik dan maksimal, meskipun telah
direncanakan dengan matang.
c. Modal
Modal awal yang dikeluarkan oleh Perusahaan Hot Popeye berasal dari
uang pribadi dari anggotanya. Modal ini digunakan untuk membeli bahan
pembuatan Hot Popeye dan mebuat kemasannya.
Dengan teridentifikasinya risiko-risiko tersebut, maka dapat dilakukan
antisipasi yang menyeluruh sehingga sistem dalam perusahaan dapat
berjalan dengan baik. Adapun antisipasi yang dapat dilakukan meliputi:
1) Pesaing
Bila kita sudah punya “value” dimata konsumen/ pelanggan,
sebenarnya kita tidak perlu resah. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan
22
oleh Hot Popeye adalah menjaga agar “value” tersebut masih dapat
dilihat, dirasakan, dan diminati oleh para pelanggan.
2) Pemasaran Produk
Pemasaran yang dilakukan secara menyeluruh dan terus menerus dapat
mendukung jumlah penjualan Hot Popeye, sehingga diperlukan
beberapa strategi terkait untuk mengantisipasi terhambatnya sistem
pemasaran, diantaranya dengan mengoptimalkan semua SDM yang
ada untuk melakukan tindakan marketing dan menambah jumlah
produk. Selain itu, penyusunan rencana pemasaran selama minimal
satu tahun juga diperlukan agar pemasaran yang akan dilakukan
menjadi terarah dan terintegrasi dengan baik.
3) Modal
Apabila modal yang terkumpul masih kurang untuk menjalankan bisnis
ini, maka dapat melakukan pinjaman kepada pihak lain. Sebagai
antisipasi waktu tenggang pinjaman, maka perlu dikelompokkan
tersendiri laba yang diperoleh dengan uang yang digunakan untuk
perkembangan perusahaan selanjutnya. Cara pembagian remunerasi
yang proporsional dilakukan sesuai dengan modal yang telah diberikan
oleh masing-masing anggota .
23
Bab 6
Penutup
6.1 Kesimpulan
a. Hot Popeye merupakan salah satu ide kreatif camilan berupa keripik bayam
dengan level kepedasan tertentu yang semakin melengkapi kuliner di
Indonesia.
b. Melihat produk makanan yang ada di pasaran Hot Popeye memiliki potensi
bisnis baru karena belum ditemukan keripik bayam dengan level kepedasan
tertentu.
c. Hot Popeye akan mampu bersaing di pasar, dengan level kepedasan
tertentu melengkapi kebutuhan camilan untuk semua kalangan baik itu
dewasa, remaja, dan anak-anak sekalipun.
6.2 Saran
a. Hot Popeye adalah produk baru, sehingga diperlukan promosi yang ekstra
untuk memperkenalkan di pasar.
b. Diperlukan komunikasi dan komitmen antar Sumber daya manusia yang
berperan di dalam Perusahaan, mengingat jumlah Sumber daya cukup
banyak.
24
LAMPIRAN
Gambar 2 Produk Hot Popeye yang sudah dikemas
25