sherlynurman.files.wordpress.com … · web viewanalisis laporan keuangan pt sepatu bata...
TRANSCRIPT
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT SEPATU BATA Tbk
-Analisis ratio laporan keuangan tahunan
1.laporan keuangan tahun 2011
a.Ratio Likuiditas
1)ratio lancar
Ratio lancar = aset lancar
kewajiban jangka pendek
2011
Ratio lancar = Rp .316 .643 .577Rp .148 .822 .766
= 2,13
2010
Ratio lancar=Rp .295 .496 .348Rp .141 .748 .440
=2,08
Analisis : perbandingan ratio lancar di atas menunjukkan kenaikan.Pada tahun 2010 sebesar 2,08 dan tahun 2011 sebesar 2,13.dengan adanya kenaikan tersebut ratio lancar pada PT Bata Tbk semakin likuid. Hal ini disebabkan karena pada aset lancar adanya kenaikan yang paling menonjol pada kas dan setara kas, sementara pada kewajiban pendek kenaikan yang paling menonjol pada utang usaha pihak-pihak berelasi.
2)ratio cepat(quick ratio)
Ratio cepat = Aset lancar−persediaantotal kewajibanlancar
2011
ratio cepat = Rp .316 .643 .577−Rp .193 .997.433
Rp. 148 .822.766
= 0,82
2010
Ratio cepat = Rp .295 .496 .348−Rp .191.217 .901
Rp .141.748 .440
= 0,73
Analisis : kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan,untuk tahun 2011 sebesar 0,28.sedangkan pada tahun 2010 berkurang sebesar 0,20.hal ini disebabkan karena adanya kenaikan persediaan dan aset lancar.
3)perputaran piutang
Perputaran piutang = penjualan kredit bersihpiutangusaha
Periode perputaran piutang = 365perputaran piutang
2011
Perputaran piutang= Rp .678 .591.535Rp .29 .719.350
=22,8 kali
Periode perputaran piutang= 36522,8 = 16
2010
Perputaran piutang = Rp .644 .189 .190Rp .23 .075 .982
= 27,9 kali
Periode perputaran piutang= 36527,9 = 13 hari
Analisis : perputaran piutang menurun pada tahun 2011 sebesar 22,8 kali dengan rata-rata piutang tertagih selama 16 hari dibandingkan dengan perputaran piutang pada tahun 2010 sebesar 27,9 kali dengan rata-rata piutang tertagih 13 hari. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan pada penjualan kredit dan piutang usaha, sehingga semakin lama perputaran piutang maka periode perputaran semakin cepat dan sebaliknya.
4) Perputaran persediaan
Perputaran persediaan = Hpppersediaan
Rata-rata periode persediaan terjual = 365perputaran persediaan
2011
Perputaran persediaan= Rp .369.611.149Rp .193 .997 .433
= 1,9 kali
Periode perputaran persediaan = 3651,9
=192,105 hari
2010
Perputaran persediaan= Rp .337 .998 .532Rp .191 .217 .901
= 1,8 kali
Periode perputaran persediaan=3651,8
= 202,778 hari
Analisis perputaran persediaan mengalami kenaikan.Tahun 2010 sebesar 1,8 kali dengan periode perputaran 202,778 hari dan tahun 2011 sebesar 1,9 kali dengan periode perputaran 192,105 hari.Jadi,semakin besar nilai perputaran persediaan maka semakin cepat periode perputaran persediaan.
2.Ratio Profitabilitas
1) Margin laba bruto (gross profit margin)
Margin laba bruto = lababrutopenjualan bersih
2011
Margin laba bruto= Rp .308 .980 .386Rp .678 .591 .535
=0,455 x 100 % =45,5 %
2010
Margin laba bruto = Rp .306 .190 .658Rp .644 .189 .190
=0,475 x 100% =47,5 %
Analisis:margin laba mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011.Pada tahun 2010 margin laba kotor sebesar 47,5% sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 45,5 %. Hal ini disebabkan laba bruto lebih kecil dibandingakan dengan penjualan bersih.
2) Margin Laba ( profit Margin )
Margin laba = laba bersihpenjualan bersih
2011
Margin laba = Rp .56 .615 .123Rp .678 .591.535
= 0,083 x 100% = 8,3 %
2010
Margin laba = Rp .60 .975 .070Rp .644 .189 .190
= 0,095 x 100% =9,5 %
Analisis : margin laba mengalami penurunan. Pada tahun 2010 margin laba sebesar 9,5 % sedangkan pada tahun 2011 margin laba sebesar 8,3 %.Jadi,pada tahun 2011 PT Bata Tbk memiliki volume penjualan yang tinggi.
3)Perputaran Aset (Aset Turnover)
Perputaran aset = penjualan bersihtotal aset
Periode perputaran aset = 365perputaran aset
2011
Rp .678 .591.535Rp .516 .649 .305 = 1,31 kali
3651,31 = 278,623 hari
2010
Rp .644 .189 .190Rp .484 .252 .555 = 1,33 kali
3651,33 = 274,436 hari
Analisis : perputaran aset menunjukkan bahwa pada tahun 2011 PT Bata Tbk menghasilkan perputaran aset sebesar 1,31 kali dengan periode perputaran selama 273,623 hari untuk setiap dolar yang telah diinvestasikan.Jadi, perputaran aset mengalami penurunan dibandingkan dengan pada tahun 2010 sebesar 1,33 dengan periode perputaran selama 274,436 hari. Hal ini disebabkan karena volume penjualan lebih tinggi dibandingkan dengan total aset yang dimiliki seluruh perusahaan.
4) pengembalian atas aset ( Return On Asset/ROA )
ROA/Return on asset= lababersihtotalaset
2011
Rp .56 .165 .123Rp .516 .649 .305 = 0,1087 x 100%
=10,9%
2010
Rp .60 .975 .070Rp .484 .252 .555 = 0,126 x 100%
=12,6 %
Analisis : pengembalian aset menurundari tahun 2010 ke tahun 2011.pengembalian pada tahun 2011 sebesar 10,9 % sangatlah rendah dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 12,6 %. Hal disebabkan karena laba bersih mengalami penurunan, faktornya adalah karena penjualan mengalami penurunan sedangkan biaya yang dikeluarkan semakin besar.
5) Pengembalian atas ekuitas / ROE(return on equity )
ROE / Return On Equity = lababersihtotalekuitas
2011
ROE = Rp .56 .615 .123Rp .354 .480 .088 = 0,16 x 100%
= 16%
2010
ROE = Rp .60 .975.070Rp .331 .508.965 = 0,18x 100%
= 18 %
Analisis : tingkat pengembalian atas ekuitas pemegang saham mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2010.Pengembalian pada tahun 2011 sebesar 16 % sangatlah rendah dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 18 %.hal ini disebabkan karena laba bersih dan total ekuitas mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan karena laba bersih mengalami kenaikan yang disebabkan faktor peningkatan pada penjualan.Total ekuitas juga mengalami kenaikan karena modal sendiri yang dimiliki perusahaan meningkat.
6) Margin Laba Operasi
Margin laba operasi = laba operasipenjualan bersih
2011
Rp .81.127 .717Rp .678 .591.535 = 0,12 x 100 % =12%
2010
Rp .87 .130 .850Rp .644 .189 .190 = 0,13 x 100%=13%
Analisis : margin laba operasi mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011. Pada tahun 2011 margin laba operasi sebesar 12 % lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 13 %.Hal ini disebabkan oleh tingginya penjualan pada tahun 2011. Hal ini disebabkan karena laba operasi mengalami penurunan, sedangkan volume penjualan semakin tinggi.
7) Margin sebelum pajak ( Pretax Margin )
Margin sebelum pajak = labasebelum pajakpenjualan bersih
2011
Rp .78 .630.877Rp .678 .591.535 =0,116x100%=11,6%
2010
Rp .84 .567 .363Rp .644 .189 .190 = 0,13x100%=13%
Analisis : margin sebelum pajak mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011. Pada tahun 2011 margin laba sebesar 11,6 % lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 2010. hal ini disebabkan karena laba sebelum pajak mengalami kenaikan sedangkan volume penjualan semakin meningkat.
3.Ratio aktivitas ( Activity Ratio )
1) Ratio Hutang
a) total hutang modal (Debt total capital)
total hutang modal = totalhutangtotalhutang danmodal
2011 2010
Rp .162 .169.217Rp .516 .649 .305 = 0,314 Rp .152 .743.590
Rp .484 .252 .555 = 0,315
Analisis : total hutang modal mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011.pada tahun 2011 total hutang modal sebesar 0,314 dan pada tahun 2010 sebesar 0,315. hal ini disebabkan karena total hutang yang semakin meningkat karena adanya pinjaman jangka pendek.
b) Hutang Modal ( Debt Equity)
hutang modal = totalhutangtotalmodal
2011
Rp .162 .169.217354.480.088 = 0,457
2010
Rp .152 .743.590Rp .331 .508.965 = 0,461
Analisis : hutang modal mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2010.pada tahun 2011 hutang modal sebesar 0.457 sedikit lebih kecil dibandingkan dengan pada tahun 2010 sebesar 0,461. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya total hutang yang dimiliki oleh perusahaan.
4) Ratio Solvabilitas
1) Ratio utang terhadap total aset
Ratio utang terhadap total aset = TotalUtangTotal aset
2011
Rp .162 .169.217Rp .516 .649 .305 = 0,314x100%=31,4%
2010
Rp .152 .743.590Rp .484 .252 .555 =0,315x100%=31,5%
Analisis : ratio utang terhadap total aset mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011.pada tahun 2011 ratio utang terhadap total aset sebesar 31,4 % lebih kecil dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 31,5 %. Hal ini disebabkan karena total hutang dan total aset yang semakin meningkat.
2) Kelipatan bunga yang dapat dibayarkan ( times interest earned )
Kelipatan bunga yang dapat dibayarkan
= labasebelum pajak penghasilandan bebanbungabeban bunga
2011
Rp .78 .630 .877+Rp .2 .301 .253Rp .2.301 .253 = 35 kali
2010
Rp .84 .567 .363+2.095 .767Rp .2.095 .767 = 41 kali
Analisis : kelipatan bunga yang dapat dibayarkan mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011. Beban bunga dengan 41 kali pembayaran di tahun 2010 dapat terpenuhi dengan baik,dibandingkan dengan beban bunga dengan pembayaran 35 kali di tahun 2011. Hal ini disebabkan karena laba yang yag dihasilkan sebelum pajak semakin turun dan beban bunga mengalami kenaikan.
ratio lan
car
ratio cep
at
perputara
n piutang
perputara
n persediaan
margin lab
a bruto
margin lab
a
perputara
n aset ROA ROE
margin lab
a opera
si
margin seb
elum pajak
total hutan
g modal
hutang m
odal
ratio utan
g terhadap total
aset
kelipata
n bunga yg d
apat dibaya
rkan
05
101520253035404550
Series 1Series 2Column1
Keterangan dari analisis
1.Ratio likuiditas
a) aset lancar pada tahun 2011 mengalami kenaikan, hal ini disebabkan karena adanya faktor
dari naiknya kas dan setara kas, piutang – piutang, persediaan, pajak pertambahan nilai
dibayar di muka, dan aset lancar lainnya, sehingga di dapat pada tahun 2011 total aset lancar
sebesar Rp. 316.643.577 dan pada tahun 2010 sebesar Rp.295.496.348.
b) Kewajiban jangka pendek.
Pada tahun 2011 kewajiban janggka pendek mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena
adanya yang signifikan pada utang usaha, utang pajak, beban masih harus dibayar, dan uang
jaminan dari penyalur, sehingga pada tahun 2011 didapat total kewajiban jangka pendek
sebesar Rp.148.822.766 dan pada tahun 2010 sebesar Rp.141.748.440 tapi pada tahun 2010
terdapat pinjaman jangka pendek sebesar Rp.17.500.000.
c) Penjualan kredit bersih
penjualan pada tahun 2011 mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp.149.219.413.faktor yang
menyebabkan naiknya penjualan kredit bersih adalah karena banyaknya penjualan kredit
yang dilakukan oleh perusahaan.
d) piutang usaha
piutang usaha pada tahun 2011 mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp .29.719 .350.hal ini
disebabkan karena meningkatnya penjualan kredit yang dilakukan perusahaannya.
2. Ratio Profitabilitas
Dikarenakan beberapa faktor seperti: kenaikan bahan produksi, dan kenaikan upah
minimum.
3.Ratio aktivitas
Dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena
meningkatnya total hutang dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 terdapat provisi
penghargaan masa kerja yang menambah hutang ditahun 2011. Sedangkan modal pada tahun
2011 mengalami kenaikan karena adanya kenaikan yang signifikan pada saldo laba yang
belum ditentukan penggunaannya.
4.Ratio solvabilitas
Dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan pada kelipatan bunga yang dapat
dibayarkan. Hal ini disebabkan karena tingginya pendapatan bunga yang diperoleh
perusahan.
2.laporan keuangan tahun 2012
a.Ratio Likuiditas
1)ratio lancar
Ratio lancar = aset lancar
kewajiban jangka pendek
2012
Ratio lancar = Rp .357 .373 .694Rp .168 .267 .966
= 2,12
2011
Ratio lancar=Rp .316 .643 .577Rp .148 .822 .766
=2,13
Analisis : perbandingan ratio lancar di atas menunjukkan penurunan.Pada tahun 2011sebesar 2,13 dan tahun 2011 sebesar 2,12.dengan adanya penurunan tersebut, ratio lancar pada PT Bata Tbk kurang liquid. Hal ini disebabkan pada aset lancar terjadi penurunan pada kas dan setara kas sedangkan pada kewajiban jangka pendek ditahun 2012 adanya pinjaman jangka pendek.
2)ratio cepat(quick ratio)
Ratio cepat = Aset lancar−persediaantotal kewajibanlancar
2012
ratio cepat = Rp .357 .373 .694−Rp .221 .854 .075
Rp . 168.267 .966
= 0,80
2011
Ratio cepat = Rp .316 .643 .577−Rp .193 .997.433
Rp .148 .822.766
= 0,82
Analisis : kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan,untuk tahun 2011 sebesar 0,82.sedangkan pada tahun 2012 berkurang sebesar 0,80.
3)perputaran piutang
Perputaran piutang = penjualan kredit bersihpiutangusaha
Periode perputaran piutang = 365perputaran piutang
2012
Perputaran piutang= Rp .751 .449.338Rp .33 .773 .117
=22 kali
Periode perputaran piutang=36522 = 16,7 hari
2011
Perputaran piutang = Rp .678 .591.353Rp .29 .719.350
= 23 kali
Periode perputaran piutang= 36523 = 16
hari
Analisis : perputaran piutang mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 22 kali dengan rata-rata piutang tertagih selama 16,7 hari dibandingkan dengan perputaran piutang pada tahun 2011 sebesar 23 kali dengan rata-rata piutang tertagih 16 hari.
4) Perputaran persediaan
Perputaran persediaan = Hpppersediaan
Rata-rata periode persediaan terjual = 365perputaran persediaan
2012
Perputaran persediaan= Rp .400 .963 .064Rp .221 .854 .075
= 1,8 kali
Periode perputaran persediaan = 3651,8
=202,778 hari
2011
Perputaran persediaan= Rp .369.611.149Rp .193 .997 .433
= 1,9 kali
Periode perputaran persediaan=3651,9
= 192,105 hari
Analisis perputaran persediaan mengalami kenaikan.Tahun 2012 sebesar 1,8 kali dengan periode perputaran 202,778 hari dan tahun 2011 sebesar 1,9 kali dengan periode perputaran 192,105 hari.Jadi,semakin besar nilai perputaran persediaan maka semakin cepat periode perputaran persediaan.
2.Ratio Profitabilitas
1) Margin laba bruto (gross profit margin)
Margin laba bruto = lababrutopenjualan bersih
2012 2011
Margin laba bruto= Rp .350 .486 .274Rp .751 .449 .338
=0,466 x 100 % =46,6 %
Margin laba bruto = Rp .308 .980 .386Rp .678 .591 .535
=0,455 x 100% =45,5 %
Analisis:margin laba mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012.Pada tahun 2011 margin laba kotor sebesar 45,5% sedangkan untuk tahun 2012 sebesar 46,6 %. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan yang signifikan pada laba bruto dan prnurunan pada penjualan bersih.
2) Margin Laba ( profit Margin )
Margin laba = laba bersihpenjualan bersih
2012
Margin laba = Rp .69 .343.398Rp .751 .449.338
= 0,092x 100% = 9,2 %
2011
Margin laba = Rp .56 .615 .123Rp .678 .591.535
= 0,083 x 100% =8,3 %
Analisis : margin laba mengalami kenaikan. Pada tahun 2011 margin laba sebesar 8,3 % sedangkan pada tahun 2012 margin laba sebesar 9,2 %.Jadi,pada tahun 2012 PT Bata Tbk memiliki volume penjualan yang tinggi.
3)Perputaran Aset (Aset Turnover)
Perputaran aset = penjualan bersihtotal aset
Periode perputaran aset = 365perputaran aset
2012 2011
Rp .751.449 .338Rp .574 .107 .994 = 1,308 kali
3651,308 = 279,052 hari
Rp .678 .591.535Rp .516 .649 .305 = 1,313 kali
3651,313 = 277,989 hari
Analisis : perputaran aset menunjukkan bahwa pada tahun 2012 PT Bata Tbk menghasilkan perputaran aset sebesar 1,308 kali dengan periode perputaran aset selama 279,052 hari untuk setiap dolar yang telah diinvestasikan.Jadi, perputaran aset mengalami penurunan dibandingkan dengan pada tahun 2011 sebesar 1,313 kali dengan periode perputaran aset selama 277,989 hari.
4) pengembalian atas aset ( Return On Asset/ROA )
ROA/Return on asset= lababersihtotalaset
2012
Rp .69 .343 .398Rp .574 .107 .998 = 0,12 x 100%
=12 %
2011
Rp .56 .165 .123Rp .516 .649 .305 = 0,109 x 100%
=10,9 %
Analisis : pengembalian aset mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012.pengembalian pada tahun 2012 sebesar 12 % sangatlah tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 10,9 %. Hal ini disebabkan karena naiknya laba bersih karena meningkatnya penjualan dan naiknya total aset yang dimiliki noleh perusahaan.
5) Pengembalian atas ekuitas / ROE( return on equity )
ROE / Return On Equity = lababersihtotalekuitas
2012
ROE = Rp .69 .343 .398Rp .387 .488 .486 = 0,18 x 100%
2011
ROE = Rp .56 .615 .123Rp .354 .480 .088 = 0,16x 100%
= 18% = 16 %
Analisis : tingkat pengembalian atas ekuitas pemegang saham mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012.Pengembalian pada tahun 2012 sebesar 18% sangatlah tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 16 %. Hal ini disebabkan karena naiknya laba bersih dan total kuitas perusahaan.
6) Margin Laba Operasi
Margin laba operasi = laba operasipenjualan bersih
2012
Rp .100 .163 .879Rp .751 .449.338 = 0,13 x 100 % =13%
2011
Rp .82 .058.166Rp .678 .591.535 = 0,12 x 100%=12%
Analisis : margin laba operasi mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012. Pada tahun 2012 margin laba operasi sebesar 13 % lebih besar dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 12 %.Hal ini disebabkan oleh tingginya penjualan pada tahun 2012.
7) Margin sebelum pajak ( Pretax Margin )
Margin sebelum pajak = labasebelum pajakpenjualan bersih
2012
Rp .99 .147 .385Rp .751 .449.338 =0,13x100%=13 %
2011
Rp .79 .656.237Rp .678 .591.535 = 0,12x100%=12%
Analisis : margin sebelum pajak mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012. Pada tahun 2012 margin laba sebesar 13 % lebih besar jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 12%. Hal ini disebabkan karena naiknya secara signifikan laba sebelum pajak dan penjualan penjualan bersih.
3.Ratio aktivitas ( Activity Ratio )
1) Ratio Hutang
a) total hutang modal (Debt total capital)
total hutang modal = totalhutangtotalhutang danmodal
2012
Rp .186 .619 .508Rp .574 .107 .994 = 0,32
2011
Rp .162 .169.217Rp .516 .649 .305 = 0,31
Analisis : total hutang modal mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012.pada tahun 2012 total hutang modal sebesar 0,32 dan pada tahun 2011 sebesar 0,31. Hal ini disebabakan karena naiknya total hutang perusahaan.
b) Hutang Modal ( Debt Equity)
hutang modal = totalhutangtotalmodal
2012
Rp .186 .619 .508Rp .387 .488 .486 = 0,48
2011
Rp .162 .169 .217Rp .354 .480 .088 = 0,46
Analisis : hutang modal mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012.pada tahun 2012 hutang modal sebesar 0.48 lebih besar dibandingkan dengan pada tahun 2011 sebesar 0,46. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan iyang signifikan pada total hutang dan total modal.
4) Ratio Solvabilitas
1) Ratio utang terhadap total aset
Ratio utang terhadap total aset = TotalUtangTotal aset
2012 2011
Rp .186 .619 .508Rp .574 .107 .994 = 0,325x100%=32,5% Rp .162 .169.217
Rp .516 .649 .305 =0,314x100%=31,4%
Analisis : ratio utang terhadap total aset mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012.pada tahun 2012 ratio utang terhadap total aset sebesar 32,5 % lebih besar dibandingkan pada tahun 2011 sebesar 31,4 %. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan pada total utang dan total aset.
2) Kelipatan bunga yang dapat dibayarkan ( times interest earned )
Kelipatan bunga yang dapat dibayarkan
= labasebelum pajak penghasilandan bebanbungabeban bunga
2012
Rp .99 .147 .385+Rp .1 .140 .594Rp .1.140 .594 = 88 kali
2011
Rp .79 .656 .237+Rp .2 .301 .253Rp .2.301 .253 = 36 kali
Analisis : kelipatan bunga yang dapat dibayarkan mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012. Beban bunga dengan 88 kali pembayaran di tahun 2012 dapat terpenuhi dengan baik,dibandingkan dengan beban bunga dengan pembayaran 36 kali di tahun 2012.\
ratio la
ncar
ratio ce
pat
perputar
an piutan
g
perputar
an pers
ediaa
n
margin la
ba bru
to
margin la
ba
perputar
an as
etROA
ROE
margin la
ba opera
si
margin se
belum paja
k
total hutan
g modal
hutang m
odal
ratio m
odal ter
hadap
total
...
kelip
atan bunga
yang d
apat
d...0
102030405060708090
100
20112012Column1
Grafik trend analisis ratio tahun 2012
Berikut ini merupakan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi naik turunnya analisis:
Tahun 2012
1.Penjualan
Pada tahun 2012 penjualan pada PT Bata Tbk meningkat. Hal ini didorong oleh bauran manajemen serta volume yang meningkat pada ritel serta usaha ekspor.
2.Beban pokok penjualan
Beban ini mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan biaya pembelian barang,tetapi adanya penurunan pada item-item lain dari beban pokok penjualan.
3.Beban Usaha
Beban usaha mengalami kenaikan sebesar yang sebagian besar disebabkan oleh kombinasi dari faktor yang terutama karena kombinasi kenaikan biaya sewa toko. kenaikan gaji dan upah dan biaya karyawan lainnya dan Technical Service Agreement. dan kenaikan beban penjualan dan pemasaran sebagai usaha perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Semua kenaikan tersebut diatas diperlukan untuk mempertahankan kinerja perusahaan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Beban Finansial
Beban ini terdiri dari pendapatan bunga dan beban bunga, laba dan rugi dari transaksi uang asing dan laba dan rugi atas penjualan aktiva berupa peralatan. Beban financial ini mengalami penurunan dan perbaikan karena perusahaan dapat melunasi hutang sehingga beban bunga bisa ditekan
3. Laba Bersih
Laba bersih naik diakibatkan peningkatan penjualan bersih dan keberhasilan Perseroan dalam menekan beban harga pokok penjualan sehingga mengalami kenaikan . Disamping itu juga, adanya pengurangan beban financial.
4.Aset
Perusahaan terus menjaga rasio lancar yang baik di 2,12 pada akhir 2012 Total aset naik sebesar 11,11% dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini disebabkan oleh kombinasi dari hal-hal berikut ini:
• Kenaikan piutang dagang terutama karena kenaikan tagihan ke Depot .
•Kenaikan persediaan menggambarkan pengaruh dari kenaikan penjualan 2012
•Kenaikan dalam aset lancar lain-lain umumnya merupakan bagian dari kenaikan dari sewa yang dibayar di muka.
5. Liabilitas dan Ekuitas
Kenaikan dari utang jangka pendek disebabkan oleh karena :
•Kenaikan dalam utang lain-lain sehubungan dengan pinjaman perusahaan sebesar Rp17 Miliar .
6.Dividen
Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham telah membagikan dividen final sebesar Rp1.230 per lembar saham untuk tahun 2011 sebesar Rp15,9 miliar telah dibayarkan pada tanggal 27 Juli 2012. Dividen Interim 2012 sebesar Rp20,3 Miliar atau Rp1.565 per saham dibayarkan pada tanggal 14 Desember 2012.
7.Tingkat Persediaan Barang
Kenaikan persediaan merupakan pengaruh dan peningkatan penjualan ditahun 2012 dan usaha perusahaan untuk menurunkan persediaan barang.
8.Produksi
Pabrik dan Pusat Distribusi kami yang terletak di satu tempat. Hal ini memudahkan Perseroan dalam mengoptimalkan proses produksi untuk mencapai target yang telah ditentukan dan distribusi produk yang baik. Proses produksi didukung oleh beberapa bagian terkait seperti:
bagian pembelian material/bahan baku, bagian produksi dan bagian Quality Control yang sangat berperan dalam menjaga kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pabrik kami cukup memiliki kapasitas lebih dari 6 juta pasang per tahun. Sampai saat ini Perseroan berhasil mengoptimalkan kapasitas ini untuk memenuhi kebutuhan distribusi baik lokal maupun ekspor.
3.laporan keuangan tahun 2013
a.Ratio Likuiditas
1)ratio lancar
Ratio lancar = aset lancar
kewajiban jangka pendek
2013
Ratio lancar = Rp .435 .578 .754Rp .257 .337 .714
= 1,69
2012
Ratio lancar=Rp .357 .373 .694Rp .168 .267 .966
=2,12
Analisis : perbandingan ratio lancar di atas menunjukkan penurunan.Pada tahun 2013 sebesar 1,69 dan tahun 2012 sebesar 2,12.dengan adanya penurunan tersebut, ratio lancar pada PT Bata Tbk kurang liquid.
2)ratio cepat(quick ratio)
Ratio cepat = Aset lancar−persediaantotal kewajibanlancar
2013
ratio cepat = Rp .435 .578 .754−Rp .281.405 .718
Rp .257.337 .714
= 0,60
2012
Ratio cepat = Rp .357 .373 .694−Rp .221 .854 .075
Rp .168 .267 .966
= 0,80
Analisis : kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan,untuk tahun 2012 sebesar 0,80.sedangkan pada tahun 2012 berkurang menjadi 0,60.
3)perputaran piutang
Perputaran piutang = penjualan kredit bersihpiutangusaha
Periode perputaran piutang = 365perputaran piutang
2013
Perputaran piutang= Rp .902 .459.209Rp .43 .299.158
=21 kali
Periode perputaran piutang=36521 = 17,4 hari
2012
Perputaran piutang = Rp .751 .449.338Rp .33 .773 .117
= 22 kali
Periode perputaran piutang= 36522 =
16,7hari
Analisis : perputaran piutang mengalami penurunan pada tahun 2013 sebesar 21 kali dengan rata-rata piutang tertagih selama 17,4 hari dibandingkan dengan perputaran piutang pada tahun 2012 sebesar 22 kali dengan rata-rata piutang tertagih 16,7 hari.
4) Perputaran persediaan
Perputaran persediaan = Hpppersediaan
Rata-rata periode persediaan terjual = 365perputaran persediaan
2013
Perputaran persediaan= Rp .539 .446 .848Rp .281 .405.718
= 1,9 kali
Periode perputaran persediaan = 3651,9
=192,105 hari
2012
Perputaran persediaan= Rp .400 .963 .064Rp .221 .854 .075
= 1,8 kali
Periode perputaran persediaan=3651,8
= 202,778 hari
Analisis perputaran persediaan mengalami kenaikan.Tahun 2013 sebesar 1,9 kali dengan periode perputaran 192,105 hari dan tahun 2012 sebesar 1,8 kali dengan periode perputaran 202,778 hari.Jadi,semakin besar nilai perputaran persediaan maka semakin cepat periode perputaran persediaan.
2.Ratio Profitabilitas
1) Margin laba bruto (gross profit margin)
Margin laba bruto = lababrutopenjualan bersih
2013
Margin laba bruto= Rp .363 .012.361Rp .902 .459.209
=0,402 x 100 % =40,2 %
2012
Margin laba bruto = Rp .350 .486 .274Rp .751 .449 .338
=0,466 x 100% =46,6 %
Analisis:margin laba mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013.Pada tahun 2012 margin laba kotor sebesar 46,6% sedangkan untuk tahun 2013 sebesar 40,2 %.hal ini disebabkan karena laba bruto mengalami kenaikan.
2) Margin Laba ( profit Margin )
Margin laba = laba bersihpenjualan bersih
2013
Margin laba = Rp .44 .373 .679Rp .902 .459.209
= 0,049x 100% = 4,9%
2012
Margin laba = Rp .69 .343.398Rp .751 .449.338
= 0,092 x 100% =9,2 %Analisis : margin laba mengalami penurunan. Pada tahun 2012 margin laba sebesar 9,2 % sedangkan pada tahun 2013 margin laba sebesar 4,9 %.Jadi,pada tahun 2013 PT Bata Tbk memiliki volume penjualan yang tinggi.
3)Perputaran Aset (Aset Turnover)
Perputaran aset = penjualan bersihtotal aset
Periode rata-rata perputaran aset = 365perputaran aset
2013
Rp .902 .459.209Rp .680 .685 .060 = 1,326kali
3651,326 = 275,264 hari
2012
Rp .751.449 .338Rp .574 .107 .994 = 1,308 kali
3651,313 = 279,052 hari
Analisis : perputaran aset menunjukkan bahwa pada tahun 2013 PT Bata Tbk menghasilkan perputaran aset sebesar 1,326 kali dengan periode perputaran 275,264 hari untuk setiap dolar yang telah diinvestasikan.Jadi, perputaran aset mengalami kenaikan dibandingkan dengan pada tahun 2012 sebesar 1,308 kali dengan periode perputaran 279,052 hari.
4) pengembalian atas aset ( Return On Asset/ROA )
ROA/Return on asset= lababersihtotalaset
2013
Rp .44 .373 .679Rp .680 .685 .060 = 0,065x 100%
=6,5 %
2012
Rp .69 .343 .398Rp .574 .107 .998 = 0,12x 100%
=12 %
Analisis : pengembalian aset mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013.pengembalian pada tahun 2013 sebesar 6,5 % sangatlah rendah dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 12 %.
5) Pengembalian atas ekuitas / ROE( return on equity )
ROE / Return On Equity = lababersihtotalekuitas
2013
ROE = Rp .44 .373 .679Rp .396 .853 .165 = 0,11 x 100%
= 11%
2012
ROE = Rp .69 .343 .398Rp .387 .488 .486 = 0,18x 100%
= 18 %
Analisis : tingkat pengembalian atas ekuitas pemegang saham mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013.Pengembalian pada tahun 2013 sebesar 11% sangatlah rendah dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 18%.
6) Margin Laba Operasi
Margin laba operasi = laba operasipenjualan bersih
2013
Rp .65 .391.843Rp .902 .459.209 = 0,07 x 100 % =7%
2012
Rp .100 .163 .879Rp .751 .449.338 = 0,13 x 100%=13%
Analisis : margin laba operasi mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Pada tahun 2013 margin laba operasi sebesar 7 % lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 7 %.Hal ini disebabkan oleh tingginya penjualan pada tahun 2013.
7) Margin sebelum pajak ( Pretax Margin )
Margin sebelum pajak = labasebelum pajakpenjualan bersih
2013
Rp .63 .758.495Rp .902 .459.209 =0,071x100%=7,1 %
2012
Rp .99 .147 .385Rp .751 .449.338 = 0,13x100%=13%
Analisis : margin sebelum pajak mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Pada tahun 2013 margin laba sebesar 7,1 % lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 13%.
3.Ratio aktivitas ( Activity Ratio )
1) Ratio Hutang
a) total hutang modal (Debt total capital)
total hutang modal = totalhutangtotalhutang danmodal
2013
Rp .283 .831.895Rp .680 .685 .060 = 0,42
2012
Rp .186 .619 .508Rp .574 .107 .994 = 0,32
Analisis : total hutang modal mengalami kenaikan dari tahun 2012 ke tahun 2013.pada tahun 2013 total hutang modal sebesar 0,42 dan pada tahun 2012 sebesar 0,32.
b) Hutang Modal ( Debt Equity)
hutang modal = totalhutangtotalmodal
2013
Rp .283 .831 .895Rp .396 .853 .165 = 0,71
2012
Rp .186 .619 .508Rp .387 .488 .486 = 0,48
Analisis : hutang modal mengalami kenaikan dari tahun 2012 ke tahun 2013.pada tahun 2013 hutang modal sebesar 0.71 lebih besar dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 0,48.
4) Ratio Solvabilitas
1) Ratio utang terhadap total aset
Ratio utang terhadap total aset = TotalUtangTotal aset
2013
Rp .283 .831.895Rp .680 .685 .060 = 0,42x100%=42%
2012
Rp .186 .619 .508Rp .574 .107 .994 =0,325x100%=32,5%
Analisis : ratio utang terhadap total aset mengalami kenaikan dari tahun 2012 ke tahun 2013.pada tahun 2013 ratio utang terhadap total aset sebesar 42 % lebih besar dibandingkan pada tahun 2012 sebesar 32,5 %.
2) Kelipatan bunga yang dapat dibayarkan ( times interest earned )
Kelipatan bunga yang dapat dibayarkan
= labasebelum pajak penghasilandan bebanbungabeban bunga
2013
Rp .63 .758 .495+Rp .1 .676 .037Rp .1.676 .037 = 39 kali
2012
Rp .99 .147 .385+Rp .1 .140 .594Rp .1.140 .594 = 88 kali
Analisis : kelipatan bunga yang dapat dibayarkan mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Beban bunga dengan 88 kali pembayaran di tahun 2012 dapat terpenuhi dengan
baik,dibandingkan dengan beban bunga dengan pembayaran 39 kali di tahun 2013.
ratio la
ncar
ratio ce
pat
perputar
an piutan
g
perputar
an pers
ediaa
n
margin lab
a bruto
margin lab
a
perputar
an as
etROA
ROE
margin lab
a opera
si
margin se
belum paja
k
total hutan
g modal
hutang m
odal
ratio hutan
g terh
adap
total
aset
kelipata
n bunga ya
ng dap
at dibay
a...0
102030405060708090
100
20122013Column1
Grafik trend analisis tahun 2013
Berikut ini merupakan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi naik turunnya analisis:
Tahun 2013
1.Struktur Permodalan
Struktur Modal Perusahaan terdiri dari Modal sendiri dan Laba dari operasional perusahaan.
Pada akhir periode 2013, modal sendiri Rp13 miliar dan laba bersih Perusahaan sebesar
Rp44,3 miliar. Disisi lain,terdapat pembayaran dividen sebesar Rp35 miliar, sehingga pada
akhir periode terdapat penambahan laba yang ditahan sebesar Rp8,9 miliar. Manajemen
secara berkala mereview stuktur permodalan ini dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi
yang terjadi. Hal ini dilakukan agar manajemen dapat mengelola resiko dengan baik.
2.Informasi dan Fakta material
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan yang
akan berpengaruh secara material terhadap kondisi keuangan maupun kinerja Perusahaan.
3. Prospek Usaha Perusahaan
Dengan semakin cepatnya perkembangan mode, maka perkembangan permintaan produk alas
kaki juga akan tinggi. Pertumbuhan kelas menengah merupakan kondisi yang membuat
Perusahan semakin yakin akan semakin banyaknya permintaan terhadap berbagai kebutuhan
termasuk alas kaki. Kami yakin prospek di industri alas kaki masih sangat bagus pada tahun-
tahun mendatang.
Perbandingan antara target dengan pencapaian
1.pendapatan
Pada tahun 2013, pendapatan Perusahaan berhasil mencapai target yang telah ditentukan.
Sedangkan untuk laba usaha dan laba bersih 40% dan 55% kurang dari proyeksi masing-
masing. Hal ini membuat Perusahaan semakin terpacu untuk mencapai target untuk satu
tahun ke depan yaitu pertumbuhan untuk penjualan sebesar kurang lebih 15%, laba usaha
sebesar 75% serta laba bersih sebesar kurang lebih 100%, mengingat pada tahun 2013 laba
usaha dan laba bersih mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, maka Perusahaan akan
mengembalikan ke tren yang positif.
2.Aspek Pemasaran
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan retail. Salah satu yang terus
dilakukaan oleh Perusahaan adalah terus menciptakan gerai yang menarik, nyaman untuk
berbelanja dan memiliki koleksi yang lengkap. Selain itu, promosi dengan memberikan
diskon untuk waktu-waktu tertentu juga tetap menjadi strategi pemasaran Perusahaan yang
terus dilaksanakan.
3.Ekuitas
Ekuitas Perusahaan mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun lalu, yakni 2% dari
Rp387 miliar menjadi Rp396 miliar. Kenaikan ini didapatkan dari laba yang masih belum
ditentukan penggunaanya. Sementara itu, untuk Modal saham masih sama dikarenakan
Perusahaan tidak mengeluarkan saham
4.Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain dan total laba(rugi)
komprehensif
Pendapatan Perusahaan mengalami kenaikan sebesar 20%, dari Rp751 miliar di tahun 2012
menjadi Rp902 miliar di tahun 2013. Untuk beban, kontribusi terbesar terhadap kenaikan
dibanding tahun lalu adalah pada biaya penjualan. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan
pembelian barang produksi dan barang jadi. Pada beban usaha, terjadi kenaikan biaya sewa
toko dan biaya pengangkutan dimana jumlah toko juga bertambah 11 lebih banyak dibanding
tahun lalu. Sebagai hasilnya, terjadi penurunan pada laba usaha Perusahaan dari Rp100 miliar
menjadi Rp65 miliar, dan juga penurunan pada Laba bersih Perusahaan dari Rp69 miliar
menjadi Rp44 Milayar masing-masing dari tahun 2012 dibanding tahun 2013.
5.Arus Kas
Dari aktivitas Operasi, terdapat penerimaan kas yang merupakan hasil penjualan sebesar
Rp948 miliar. Hasil tersebut digunakan untuk membayar kepada pemasok sebesar Rp607
miliar, Jasa Konsultasi sebesar Rp14 miliar, Pembayaran lisensi Rp18 miliar, Pembayaran
pajak total 172 miliar, pembayaran sewa Rp90 miliar dll. Sehingga pada akhir periode, kas
neto dari aktivitas operasi sebesar Rp44 miliar. Dari aktivitas investasi, terdapat pembayaran
untukpembelian aset tetap sebanyak Rp34 miliar. Di lainsisi terdapat penjualan aset tetap
sebesar Rp475 juta. Total kas neto dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp(33) miliar. Dari
aktivitas pendanaan, sejumlah dana sebesar Rp117,5 miliar digunakan untuk membayar
pinjaman jangka pendek sebesar Rp103,5 miliar dan dividen sebesar Rp30,8 miliar. Total kas
neto dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp (16,8) miliar. Pada akhir periode, nilai kas
dan setara kas adalah Rp3,2 miliar.
6.Analisis Tentang kemampuan membayar
utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang UsahaRasio lancar Perusahaan pada akhir periode
2013 adalah 1,69 kali mengalami penurunan dari tahun
7.Tinjauan Operational
a) Produksi
Pencapaian Produksi PT Sepatu Bata Tbk pada tahun 2013 mencapai 4,8 juta pasang
mengalami kenaikan 8% dibandingkan tahun lalu yang memproduksi 4,4 juta pasang. Dari
pencapaian tersebut, Perusahaan masih bisa terus untuk meningkatkan jumlah produksi
dikarenakan kapasitas produksi yang bisa mencapai 8 juta pasang.
b) Pendapatan
Penjualan PT Sepatu Bata Tbk meningkat 20% pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012.
Pada tahun 2013 Perusahaan berhasil membukukan Penjualan sebesar Rp902 miliar,
dibandingkan pada tahun 2012 sebesar Rp751 miliar. Penjualan di pasar domestik meningkat
19% dari Rp715 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp857 miliar pada tahun 2012. Untuk
penjualan ekspor meningkat sebesar 24%, dari Rp35 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp44
miliar pada tahun 2013.
c) Profitabilitas
Dikarenakan beberapa faktor seperti: kenaikan bahan produksi, kenaikan upah minimum,
penurunan nilai rupiah yang signifikan terhadap Dollar Amerika menyebabkan kenaikan pada
biaya penjualan sebesar 35%. Hal ini menyebabkan penurunan pada laba bersih Perusahaan,
dari Rp69 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp44 miliar pada tahun 2013.
8) Analisis Kinerja Keuangan dalam 2 Tahun
a) Aset
Jumlah Aset mengalami kenaikan kenaikan sebesar 11%, dari Rp574 miliar pada tahun 2012
menjadi Rp680 miliar pada tahun 2013. Aset lancar mengalami kenaikan sebesar 21%,
sedangkan aset tidak lancar mengalami kenaikan sebesar 13%. Kenaikan aset lancar berasal
dari kenaikan pada persediaan, piutang usaha dan biaya dibayar di muka. Sedangkan untuk
aset tidak lancar kenaikan berasal dari penambahan aset tetap.
b)Liabilitas
Liabilitas jangka pendek meningkat dari Rp168 miliar menjadi Rp257 miliar, kenaikan
sebesar 52%. Sedangkan untuk Liabilitas jangka panjang mengalami kenaikan sebesar 44%
dari Rp18 miliar menjadi Rp26 miliar. Secara total, liabilitas mengalami kenaikan sebesar
52%. Adanya kenaikan ini dikarenakan kenaikan yang cukup sginifikan yang terjadi pada
utang usaha Perusahaan.