research.unived.ac.id · analisis data menggunakan uji chi square dan prevalence odd ratio...

9

Upload: vantram

Post on 19-Aug-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: research.unived.ac.id · Analisis data menggunakan uji chi square dan Prevalence Odd Ratio bersamaan dengan Interval Keyakinan. Hasil: Hasil statistik menunjukkan bahwa kebiasaan
Page 2: research.unived.ac.id · Analisis data menggunakan uji chi square dan Prevalence Odd Ratio bersamaan dengan Interval Keyakinan. Hasil: Hasil statistik menunjukkan bahwa kebiasaan
Page 3: research.unived.ac.id · Analisis data menggunakan uji chi square dan Prevalence Odd Ratio bersamaan dengan Interval Keyakinan. Hasil: Hasil statistik menunjukkan bahwa kebiasaan
Page 4: research.unived.ac.id · Analisis data menggunakan uji chi square dan Prevalence Odd Ratio bersamaan dengan Interval Keyakinan. Hasil: Hasil statistik menunjukkan bahwa kebiasaan
Page 5: research.unived.ac.id · Analisis data menggunakan uji chi square dan Prevalence Odd Ratio bersamaan dengan Interval Keyakinan. Hasil: Hasil statistik menunjukkan bahwa kebiasaan

JNPHVolume 5 No. 2 (Desember 2017)

© The Author(s) 2017

APAKAH KEBIASAAN MINUM TEH BERISIKO MENDERITA ANEMIA PADAIBU HAMIL (STUDI DI WILAYAH PUSKESMAS NUSA INDAH KOTA BENGKULU)

WHETHER THE HABIT OF DRINKING TEA AT RISK OF ANEMIAON PREGNANT WOMEN

(STUDY AT NUSA INDAH PUBLIC HEALTH CENTER BENGKULU CITY)

DARMAWANSYAH, EPINA FELIZITA, KARTIKA MURYANINGRUMSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DEHASEN BENGKULU

Email : [email protected]

ABSTRAK

Latar belakang: Anemia pada ibu hamil sangat terkait dengan kematian ibu dan bayi danmorbiditas, termasuk risiko keguguran, kematian, prematuritas dan berat lahir rendah. Kasusanemia pada ibu hamil di Kota Bengkulu selalu meningkat sejak 2013 sebanyak 168 kasushingga 2016 sebanyak 1.162 kasus. Puskesmas Nusa Indah adalah jumlah kasus Anemiatertinggi dalam tiga tahun terakhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwakebiasaan minum teh berisiko anemia pada wanita hamil di Puskesmas Kerja Nusa Indah KotaBengkulu. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Sampelpenelitian ini adalah 84 responden. Variabel bebas dari penelitian ini adalah kebiasaan minumteh dan variabel terikatnya adalah kejadian anemia. Analisis data menggunakan uji chi squaredan Prevalence Odd Ratio bersamaan dengan Interval Keyakinan. Hasil: Hasil statistikmenunjukkan bahwa kebiasaan minum teh merupakan faktor risiko terjadinya Anemia padaWanita hamil, dengan nilai P = 0,001, POR = 13,9, 95% CI = 4,8-40,2. Ini berarti bahwa wanitahamil yang memiliki kebiasaan minum teh ≥ 2 kali sehari memiliki risiko 13,9 kali menderitaanemia dibandingkan dengan kebiasaan minum teh <2 kali sehari. Kebiasaan minum teh berisikoanemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu.Kata Kunci: anemia, kebiasaan minum teh, faktor resiko

ABSTRACT

Background: Anemia in pregnant women is strongly associated with maternal and infantmortality and morbidity, including the risk of miscarriage, stillbirth, prematurity and low birthweight. Cases of iron nutritional anemia in pregnant women in the city of Bengkulu alwaysincreased since 2013 as many as 168 cases until 2016 as many as 1,162 cases. Nusa Indah PublicHealth Center is the highest number of Anemia cases in the last three years. The objective of thestudy was to prove that tea drinking habits are at risk for Anemia in Pregnant Women in workingarea of Nusa Indah public health center Bengkulu City. Methods: This research use crosssectional study design. The sample of this research is 84 respondents. The independent variablesof this study are tea drinking habits and the dependent variable is the incidence of anemia. Data

Page 6: research.unived.ac.id · Analisis data menggunakan uji chi square dan Prevalence Odd Ratio bersamaan dengan Interval Keyakinan. Hasil: Hasil statistik menunjukkan bahwa kebiasaan

analysis using chi square test and Prevalence Odd Ratio along with Confidence Interval. Results:Statistical results show that tea drinking habits are a risk factor for the occurrence of Anemia inPregnant Women, with P value=0.001, POR=13.9, 95% CI=4.8-40.2. This means that PregnantWomen who have a tea drinking habit ≥ 2 times a day have a risk 13.9 times to suffer anemiacompared with the tea drinking habit <2 times a day.Tea drinking habit at risk for anemia inpregnant women in the work area of Nusa Indah Public Health Center Bengkulu City.Keywords: anemia, the habit of drinking tea, risk factor

PENDAHULUANAnemia adalah suatu keadaan tubuh

yang ditandai dengan defisiensi pada ukurandan jumlah sel darah merah atau konsentrasihemoglobin di bawah nilai batas normal (<11 gr %), akibatnya dapat mengganggukapasitas darah untuk mengangkut oksigenkesekitar tubuh. Anemia secara fungsionaldidefinisikan sebagai penurunan jumlahmassa sel darah merah sehingga tidak dapatmemenuhi fungsinya untuk membawaoksigen dalam jumlah yang cukup kejaringan perifer ditunjukkan oleh penurunankadar Hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht)atau hitungan sel darah merah. Anemiabukan penyakit melainkan gejala daribeberapa kondisi termasuk didalamnyakehilangan darah yang berlebih, kerusakansel darah atau penurunan produksi sel darah.(Dieny FF. 2014) (Marmi. 2013)

Anemia ibu hamil sangat terkaitdengan mortalitas dan morbiditas pada ibudan bayi, termasuk risiko keguguran, lahirmati, prematuritas dan berat bayi lahirrendah. World Health Organization (WHO)melaporkan bahwa prevalensi ibu hamil diseluruh dunia yang mengalami anemiasebesar 41,8 %.(WHO, 2014) (Marmi. 2013)Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun2013 menunjukkan bahwa kelompok ibuhamil merupakan salah satu kelompok yangberisiko tinggi mengalami anemia sebesar37,1%. Hal ini menunjukkan angka tersebutmendekati masalah kesehatan masyarakatberat (severe public health problem).

Data kesehatan propinsi bengkulutahun 2015 ditemukan anemia gizi besi padaibu hamil sebesar 45%. Kasus anemia gizi

besi pada ibu hamil di kota Bengkulu tahun2013 sebanyak 168 kasus, tahun 2014sebanyak 279 kasus, tahun 2015 sebanyak1.398 dan tahun 2016 di temukan anemiagizi besi pada ibu hamil sebanyak 1.162kasus, yang terdiri dari 20 puskesmas di kotaBengkulu, Puskesmas Nusa Indahmerupakan Puskesmas dengan kasusAnemia paling tinggi selama tiga tahunterakhir. Data Puskesmas Nusa Indah padatahun 2014 terdapat 64 kasus Anemia, tahun2015 terdapat 332 kasus dan tahun 2016 dari511 kasus dengan 150 anemia adalah ibuhamil. (Dinkes Propinsi Bengkulu. 2016)

Hasil survei awal yang dilakukanmenunjukan bahwa ibu hamil di wilayahkerja puskesmas nusa Indah memilikikebiasaan konsumsi minuman teh, dimanapagi hari menjadi rutinitas yang seringdilakukan. Kandungan yang terkandungdalam minuman teh adalah zat tanin. Zattannin dapat menyebabkan pengurangandaya serap zat besi (Fe) dalam tubuh,sehingga seseorang yang sering konsumsiminuman teh berisiko untuk menderitaAnemia. Kandungan tanin dalam teh hijaudiketahui adalah 12-25%. (Towaha J. 2013)Tujuan penelitian adalah untukmembuktikan bahwa kebiasaan minum theberisiko untuk menderita Anemia pada IbuHamil di Wilayah Kerja Puskemas NusaIndah Kota Bengkulu.

Page 7: research.unived.ac.id · Analisis data menggunakan uji chi square dan Prevalence Odd Ratio bersamaan dengan Interval Keyakinan. Hasil: Hasil statistik menunjukkan bahwa kebiasaan

METODE PENELITIANPenelitian ini menggunakan

pendekatan observasional analitik denganmenggunakan Cross-Sectional Study. Sesuaidengan tujuan penelitian yaitu untukmembuktikan kebiasaan minum teh berisikountuk menderita Anemia. Observasi danpengukuran terhadap faktor risiko dan efekdilakukan sekali dalam waktu yangbersamaan. Sampel pada penelitian iniadalah ibu hamil berjumlah 84 responden.Analisis yang digunakan yaitu analisisunivariat untuk mendeskripsikan variabelterikat (kejadian anemia) dan variabel bebas(anemia), tahap selanjutnya menggunakananalisis bivariat digunakan untuk melihathubungan antara variabel terikat terhadapvariabel bebas dengan uji chi-square (X2)dan mengetahui besar risiko (RatioPrevalence) paparan terhadap kasus padatingkat kepercayaan (CI = 95%) denganmenggunakan tabel 2 x 2. Perhitungan ujiChi Square, α = 0,05.

HASIL PENELITIANAnalisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untukmelihat deskripsi atau gamabaran variabeldependen dan independen. Variabeldependen adalah status anemia pada ibuhamil sedangkan variabel independen adalahkebiasaan minum teh.a. Status Anemia

Tabel 1 Distribusi frekuensiresponden berdasarkan status anemia padaIbu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas NusaIndah Kota Bengkulu Tahun 2017

Status Anemia Frekuensi %Anemia 36 42,9

Tidak anemia 48 57,1Jumlah 84 100,0

Tabel 1 menunjukkan bahwa hampirsebagian (42,9%) responden mengalamiAnemia.

b. Kebiasaan Minum TehTabel 2 Distribusi frekuensi

responden berdasarkan kebiasaan minum tehpada Ibu hamil di Wilayah Kerja PuskesmasNusa Indah Kota Bengkulu Tahun 2017

KebisaanMinum The

Frekuensi %

Sering (≥ 2kali sehari)

40 47,6

Tidak Sering(< 2 kalisehari)

44 52,4

Jumlah (n) 84 100,0

Tabel 2 menunjukkan bahwa hampirsebagian (47,6%) Responden dengankebiasaan sering minum teh.

Analisis BivariatAnalisis bivariat dilakukan untuk

mengetahui hubungan antara variabelindependen dengan variabel dependen yaituhubungan kebiasaan minum teh dengankejadian Anemia pada ibu hamil. Ujistatistik yang dipergunakan adalah chi-square (X2) dengan derajat kemaknaan (a)sebesar 5%. Hasil analisis bivariatselengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3 Hubungan kebiasaan minumteh dengan kejadian anemia pada Ibu hamildi Wilayah Kerja Puskesmas Nusa IndahKota Bengkulu Tahun 2017

No Kebiasaan

Minum Teh

Kejadian Anemia Total P POR CI

95%Anemia Tidak

Anemia

F % f % F %

1 Sering ) 29 72,5 11 27,5 40 100 0,001 13,9 4,8-

40,22 Tidak Sering 7 15,9 37 84,1 44 100

Total 36 42,9 48 57,1 84 100

Uji chi square didapatkan nilai p =0,001 artinya terdapat hubungan yang

Page 8: research.unived.ac.id · Analisis data menggunakan uji chi square dan Prevalence Odd Ratio bersamaan dengan Interval Keyakinan. Hasil: Hasil statistik menunjukkan bahwa kebiasaan

bermakna antara kebiasaan minum tehterhadap kejadian anemia di wilayah kerjaPuskesmas Nusa Indah Kota BengkuluTahun 2017, dengan nilai POR 13,9 yangberarti bahwa responden yang memilikikebiasaan minum teh ≥ 2 kali seharimempunyai risiko 13,9 kali untuk menderitaanemia dibandingkan dengan kebiasaanminum teh < 2 kali sehari.

PEMBAHASANPenelitian ini menunjukkan bahwa

kebiasaan minum teh berisiko 13,9 kaliuntuk menderita anemia pada Ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Nusa Indah KotaBengkulu 2017. Penelitian ini sejalandengan penelitian yang dilakukan olehBesral dkk dilaporkan bahwa ibu hamil yangsering minum teh mempunya risiko lebihtinggi untuk mengalami anemiadibandingkan yang jarang atau tidak minumteh. (Besrall dkk. 2007).

Hasil penelitian Yudi Septiawan(2015) mengatakan responden yangmemiliki kebiasaan minum teh berisiko untuk mengalami anemia 2,8 kali lebih besar jika dibandingkan dengan respondenyang tidak memiliki kebiasaan minum the,bahwa tanin merupakan polifenol yangterdapat di dalam teh, kopi dan beberapajenis sayuran serta buah, juga dapat menghambat absorbsi besi dengan caramengikat besi. Bila besi tubuh tidak telalutinggi, sebaiknya tidak minum the atau kopipada waktu makan.

Tanin adalah kelompok zat utamadalam minuman teh. Kandungan tanin dalamteh hijau diketahui adalah 12-25%.Minuman teh juga memberikan manfaatuntuk tubuh salah satunya adalah sebagaiantioksidan yang dipercaya dapat mengusirradikal bebas sehingga dapat menurunkanrisiko serangan jantung dan stroke. Namuntanin yang terkandung di dalam tehmemberikan efek yang kurang baik bagikesehatan. Tanin dapat menyebabkan

pengurangan daya serap zat besi (Fe).(Towaha J. 2013) (Cao G etc. 2006)(Hegarty V etc. 2000). Selain itu, tanindiketahui dapat berikatan dengan proteindan mineral sehingga protein dan mineralmenjadi tidak dapat digunakan oleh tubuh.Minum teh dapat mengurangi daya serap seldarah terhadap zat besi sebanyak 64%.Padahal zat besi ini berguna untukpembentukan sel darah merah, akibatnyadapat menyebabkan terjadinya anemia.(Hindmarch I. Etc 2003).

Penyerapan zat besi sangat dipengaruhi oleh kombinasi makanan yang diserap pada waktu makan makanan tertentu, terutama teh kental yang akan menimbulkan pengaruh penghambatan yang nyata pada penyerapan zat besiSenyawa tanin dari teh yang berlebihandalam darah akan mengganggu penyerapan zat besi. Tubuh kekurangan zat besi makapembentukan butir darah merah(hemoglobin) berkurang sehinggamengakibatkan anemia. Pengaruh penghambatan tannin dapat dihindarkandengan cara tidak minum teh setelah selesai makan agar tidak men gganggupenyerapan zat besi Tanin yang terdapat dalam teh dapat menurunkan absorbsi zatbesi sampai dengan 80%. Minum teh satu jam sesudah makan dapat menurunkanabsorbsi hingga 85%. (Bangun, 2012)

KESIMPULANKebiasaan minum teh berisiko untuk

menderita anemia pada ibu hamil di wilayahkerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu2017.

SARAN1. Praktisi

Petugas kesehatan diharapkan dapatmeningkatkan kegiatan penyuluhan untukmengedukasi ibu hamil bahwa kebiasaanminum teh dapat membuat anemia. 2. Peneliti Selanjutnya

Page 9: research.unived.ac.id · Analisis data menggunakan uji chi square dan Prevalence Odd Ratio bersamaan dengan Interval Keyakinan. Hasil: Hasil statistik menunjukkan bahwa kebiasaan

Penelitian ini tidak dilakukanpemeriksaan secara morfologi pada seldarah merah sehingga disarankan padapenelitian selanjutnya dilakukanpemeriksaan sel darah merah secaramorfologi.

DAFTAR PUSTAKABangun. 2012. Perilaku Minum Teh Dan

Kadar Haemoglobin (Hb) Pada Siswa-Siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Jorlang Hataran Desa Dolok Marlawan Kecamatan JorlangKabupaten Simalungun.

Besrall, Meilianingsih L, Sahar J. 2007.Pengaruh Minum Teh terhadapKejadian Anemia pada Usila di KotaBandung. Kesehatan, Vol 11, No 1: 38-43.

Cao G, Sofic E, Prior R. 2006. AntioxidantCapacity of Tea and CommonVegetables Journal of Agree FoodChem. (44):3426-31.

Dieny FF. 2014. Permasalahan Gizi.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Dinkes Propinsi Bengkulu. 2016. LaporanPenemuan Anemia Ibu Hamil diWilayah Kerja Dinas Kesehatan KotaBengkulu.

Hegarty V, May H, Khaw K. 2000. TeaDrinking and Bone Mineral Density inOlder Women. American Journal ofClinical Nutrition.(71):1003-7.

Hindmarch I, Rigney U, Stenley N, QuinlanP, Rycroft J, Lane J. 2003. ANaturalistic Investigation of the Effectsof Day Long Consumption of Tea,Coffee and Water on Alertness, Sleeponset and Sleep Quality.Psychopharmacology.(149):216.

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar.Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Marmi. 2013. Patofisiologi Penyakit.Erlangga. Jakarta.

Towaha J. 2013. Kandungan SenyawaKimia Pada daun Teh (Camellia

sinensis). Warta Penelitian danPengembangan TanamanIndustri.Volume 19 Nomor 3.

World Health Organization. 2014. TheTraetment of Diarrhea. WHO Press.Geneva.

Yudi Septiawan, Erta Sugerta. 2015.Hubungan Kebiasaan Minum TehDengan Kejadian Anemia Pada IbuHamil Trimester II Di PuskesmasKotabumi II Kabupaten LampungUtara. Program studi Ilmu KeperawatanMitra Lampung.