, akhirnya - rbkunwas.menpan.go.id · memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan...

128
i KATA PENGANTAR Alhamdulillaahirobbil ‘alamiin Segala Puja dan Puji hanya kepada Allah SWT, karena atas berkat limpahan dan rahmatnya, akhirnya Pemerintah Kota Sukabumi dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2015, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Pemerintah, Peraturan Presiden nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Shalawat & Salam semoga senantiasa selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, Keluarga, sahabat dan seluruh umatnya. Secara substantif Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Sukabumi merupakan sarana pelaporan kinerja dalam rangka mengimplementasikan sistem akuntabilitas instansi pemerintah yang menginformasikan tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Kota Sukabumi. Laporan Kinerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2015 merupakan media pertanggungjawaban kinerja yang didasarkan pada Penetapan Kinerja tahun 2015 dan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Sukabumi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota Nomor 23 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Sukabumi, hal ini sebagai perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, guna mewujudkan Clean Government dan Good Governance. Hasil pencapaian

Upload: dangbao

Post on 28-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillaahirobbil ‘alamiin Segala Puja dan Puji hanya kepada Allah SWT, karena

    atas berkat limpahan dan rahmatnya, akhirnya Pemerintah Kota Sukabumi dapat

    menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Sukabumi Tahun

    2015, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

    Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,

    Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

    Pemerintah, Peraturan Presiden nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi. Shalawat & Salam semoga senantiasa selalu tercurah kepada Nabi Muhammad

    SAW, Keluarga, sahabat dan seluruh umatnya.

    Secara substantif Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Sukabumi merupakan

    sarana pelaporan kinerja dalam rangka mengimplementasikan sistem akuntabilitas instansi

    pemerintah yang menginformasikan tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

    kebijakan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah

    Kota Sukabumi.

    Laporan Kinerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2015 merupakan media

    pertanggungjawaban kinerja yang didasarkan pada Penetapan Kinerja tahun 2015 dan

    Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Sukabumi sebagaimana tertuang dalam Peraturan

    Walikota Nomor 23 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota

    Sukabumi, hal ini sebagai perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan

    akuntabel, guna mewujudkan Clean Government dan Good Governance. Hasil pencapaian

  • ii

    kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kota Sukabumi tidak terlepas

    dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat

    pemerintah daerah baik dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun

    pengawasannya.

    Akhir kata, semoga Laporan Kinerja ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai

    masukan bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan

    pemerintahan, pembangunan dan pelayanan prima kepada masyarakat.

    Sukabumi, Maret 2016

    WALIKOTA SUKABUMI

    H. MOHAMAD MURAZ, S.H,.MM

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    Ikhtisar Eksekutif iii

    IKHTISAR EKSEKUTIF

    Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah Kota Sukabumi berupaya

    menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada tata kelola kepemerintahan yang

    baik dan berorientasi kepada hasil (result oriented government) sesuai dengan

    kewenangannya. Manajemen pemerintahan memiliki aspek penting yang perlu

    diimplementasikan yaitu akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas kinerja setidaknya harus

    memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas

    rumusan perencanaan strategis organisasi sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai

    dalam bentuk sasaran dapat terukur, dapat diuji dan diandalkan.

    Tahun 2015 merupakan tahun kedua dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran

    RPJMD 2013-2018, secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-indikator sasaran

    menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana yang tertuang

    dalam Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kota

    Sukabumi Tahun 2013-2018 dan Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 20 Tahun 2013

    tentang Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Menengah Daerah Tahun 2013-2018 serta Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 23

    Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Sukabumi.

    Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 23 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja

    Utama Pemerintah Kota Sukabumi menetapkan 22 sasaran dengan 33 indikator kinerja dan

    mengacu kepada 5 tujuan dengan rincian sebagai berikut :

    Misi pertama terdiri 1 sasaran dan 2 indikator kinerja;

    Misi kedua terdiri 2 sasaran dan 2 indikator kinerja;

    Misi ketiga terdiri 10 sasaran dan 16 indikator kinerja;

    Misi keempat terdiri 6 sasaran dan 9 indikator kinerja;

    Misi kelima terdiri 3 sasaran dan 4 indikator kinerja.

    Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 33 indikator sasaran, disimpulkan

    bahwa :

    Pertama, Indikator sasaran pada Misi I, terdiri atas 2 indikator sasaran dengan

    realisasi 2 indikator sasaran telah mencapai target yang ditetapkan. Kedua, indikator sasaran

    pada Misi II berjumlah 2 indikator sasaran dengan realisasi ketercapaian sebanyak 2

    indikator sasaran. Ketiga, indikator sasaran pada Misi III yang berjumlah 16 indikator

    sasaran dengan realisasi pencapaian sasaran sebanyak 14 indikator dan indikator yang

    belum/tidak tercapai adalah 2 indikator sasaran. Keempat sasaran pada misi IV yang

    berjumlah indikator 9 sasaran dengan realisasi ketercapaian sebanyak 7 sasaran dan

    indikator yang belum/tidak tercapai sebanyak 2 sasaran. Kelima, indikator sasaran pada

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    Ikhtisar Eksekutif iv

    misi V yang berjumlah 4 indikator sasaran dengan realisasi ketercapaian sebanyak 4

    indikator sasaran.

    Pemerintah Kota Sukabumi akan melakukan segala upaya yang diperlukan sesuai

    dengan kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada tata

    kelola kepemerintahan yang baik dan berorientasi kepada hasil (result oriented government).

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    Daftar Isi v

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

    IKHTISAR EKSEKUTIF ..................................................................................... iii

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

    BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

    1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

    1.2 Urusan Pemerintahan ............................................................ 4

    1.3 Pertumbuhan Ekonomi/PDRB ............................................. 5

    1.4 Aspek Strategis Kota Sukabumi........................................... 6

    1.5 Struktur Organisasi ................................................................ 8

    BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 10

    2.1 Rencana Strategis ................................................................... 10

    2.2 Visi dan Misi Kota Sukabumi ............................................... 10

    2.3 Arah Kebijakan Umum dan Strategi ................................... 12

    2.4 Tujuan dan Sasaran................................................................ 18

    2.4.1 Tujuan ............................................................................. 18

    2.4.2 Sasaran ............................................................................ 19

    2.5 Prioritas Pembangunan Tahun 2015 ................................... 21

    2.6 Target Indikator Makro ......................................................... 22

    2.7 Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja ............................. 23

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 27

    3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja ............................................. 27

    3.2 Capaian Indikator Makro ..................................................... 28

    3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja ... 32

    3.4 Akuntabilitas Keuangan ....................................................... 110

    BAB IV PENUTUP ...................................................................................................... 117

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    Lampiran vi

    Lampiran

    Perjanjian Kinerja Tahun 2015

    Pengukuran Kinerja Pencapaian Sasaran Kota Sukabumi Tahun 2015

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    Bab I Pendahuluan 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

    Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 ayat (2) dan ayat (5) menyatakan bahwa Pemerintah Daerah

    berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan menurut Asas

    Otonomi dan Tugas Pembantuan dan diberikan otonomi yang seluas-luasnya. Pemberian

    otonomi yang seluas-luasnya kepada Daerah tersebut diarahkan untuk mempercepat

    terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan

    peran serta masyarakat. Kota Sukabumi sebagai salah satu daerah otonom berkewajiban

    menyelenggarakan pemerintahan daerah sesuai dengan asas otonomi dan tugas

    pembantuan. Konsekuensi logis menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

    Pemerintahan Daerah, mewajibkan Pemerintah Kota Sukabumi menyelenggarakan urusan

    wajib yang terkait dengan pelayanan dasar maupun yang tidak terkait dengan pelayanan

    dasar, sehingga terjamin hak konstitusional masyarakat. Dengan demikian, terwujud

    penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif, efisien dan berorientasi pada hasil di

    lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi dalam kerangka negara kesatuan, dimana

    keberhasilan pencapaian kinerja pemerintahan daerah akan berdampak pada keberhasilan

    pembangunan regional maupun nasional.

    Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan akan dapat dikatakan berhasil

    jika mampu mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam mencapai tujuan serta

    cita-cita yang diharapkan dengan menerapkan penyelenggaraan good governance. Di samping

    itu diperlukan suatu sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate.

    Good governance yang dimaksud adalah merupakan proses penyelenggaraan

    kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public good and services, istilah

    governance adalah pemerintahan atau kepemerintahan, sedangkan praktek terbaiknya

    disebut “good governance“(kepemerintahan yang baik). Agar “good governance” dapat menjadi

    kenyataan dan berjalan dengan baik, maka dibutuhkan komitmen dan keterlibatan semua

    pihak yaitu pemerintah, private sector dan masyarakat. Good governance yang efektif

    menuntut adanya “alignment” (koordinasi) yang baik dan integritas, profesional serta etos

    kerja dan moral yang tinggi, dengan demikian penerapan konsep tersebut merupakan

    tantangan tersendiri dan peluang dalam pembangunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah.

    Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan

    aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan Negara, dan

    diperlukan pengembangan serta penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,

    dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    2 Bab I Pendahuluan

    secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas KKN. Perlu

    diperhatikan pula adanya mekanisme untuk meregulasi akuntabilitas pada setiap instansi

    pemerintah dan memperkuat peran dan kapasitas legislatif, serta tersedianya akses yang

    sama bagi masyarakat luas akan ketersediaan informasi tentang penyelenggaraan

    pemerintahan maupun pembangunan.

    Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial

    pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

    tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas

    kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya

    kegiatan yang terkendali (controllable activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali

    (uncontrollable activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata

    dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan tersebut benar-

    benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berwenang.

    Akuntabilitas didefinisikan sebagai perwujudan kewajiban untuk

    mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai

    tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang

    dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah

    merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

    keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan, sebagaimana

    amanat TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan

    Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

    Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta

    Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah (SAKIP).

    Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang

    Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap Pemerintah Daerah

    menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) atau Laporan Akuntabilitas

    Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Presiden melalui Menteri Negara

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sebagai perwujudan kewajiban

    suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan

    pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah

    ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir tahun anggaran.

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) dibuat dalam rangka perwujudan

    pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya

    dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah,

    berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Laporan Kinerja juga berperan

    sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance.

    Dalam perspektif yang lebih luas, maka Laporan Kinerja berfungsi sebagai media

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    Bab I Pendahuluan 3

    pertanggungjawaban kepada publik yang memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh

    lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat.

    Bertitik tolak dari Indikator Kinerja Utama (IKU) dan RPJMD Kota Sukabumi Tahun

    2013 – 2018, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Sukabumi Tahun 2015 dan

    Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah serta memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

    Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

    Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,

    penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana

    yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian

    sasaran merupakan informasi mengenai pencapaian sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU),

    realisasi pencapaian indikator kinerja disertai dengan penjelasan yang memadai atas

    pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja dengan kinerja tahun

    sebelumnya. Dengan demikian, Laporan Kinerja Kota Sukabumi Tahun 2015 merupakan

    bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan oleh

    Walikota selama Tahun 2015 telah disusun dan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

    Realisasi yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja ini merupakan hasil pencapaian sasaran

    pada tahun 2015.

    Pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2015

    dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi

    pelaksanaan akuntabilitas kinerja, yaitu :

    1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

    dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

    2. Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

    dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

    3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

    Pemerintah Pusat dan Daerah;

    4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

    5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

    Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

    6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

    7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

    Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

    8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

    Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

    13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    4 Bab I Pendahuluan

    9. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang

    Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

    10. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Kota

    Sukabumi;

    11. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 16 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat

    Daerah Kota Sukabumi;

    12. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sukabumi Tahun 2013 - 2018;

    13. Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 23 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama

    (IKU) Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2013 – 2018.

    1.2 Urusan Pemerintahan

    Sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintahan Daerah Pasal 12 bahwa urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar

    Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, yaitu:

    a. pendidikan;

    b. kesehatan;

    c. pekerjaan umum dan penataan ruang;

    d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;

    e. ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat; dan

    f. sosial.

    Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi :

    a. tenaga kerja;

    b. pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

    c. pangan;

    d. pertanahan;

    e. lingkungan hidup;

    f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;

    g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;

    h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana;

    i. perhubungan;

    j. komunikasi dan informatika;

    k. koperasi, usaha kecil, dan menengah;

    l. penanaman modal;

    m. kepemudaan dan olah raga;

    n. statistik;

    o. persandian;

    p. kebudayaan;

    q. perpustakaan; dan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    Bab I Pendahuluan 5

    r. kearsipan.

    1.3 Pertumbuhan Ekonomi / PDRB

    Salah satu variabel penting dari PDRB adalah Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

    yang diperoleh dengan membandingkan PDRB atas dasar harga konstan tiap tahun dengan

    tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan perkembangan atau pertumbuhan

    riil perekonomian, atau dapat menggambarkan kinerja pembangunan dari suatu periode ke

    periode sebelumnya.

    PDRB juga dapat menginformasikan struktur perekonomian daerah, yang

    menggambarkan kontribusi sektor-sektor ekonomi terhadap perekonomian secara makro.

    Prioritas pembangunan melalui kerangka kebijakan pembangunan daerah dapat dengan

    mudah dilaksanakan dengan mempertimbangkan struktur perekonomian. Manfaat lain dari

    informasi struktur perekonomian ini adalah keterbandingan kekuatan ekonomi baik antar

    sektor ekonomi maupun antar wilayah kecamatan di Kota Sukabumi.

    Pertumbuhan yang cukup tinggi belum menjamin meningkatnya kesejahteraan

    masyarakat karena pertumbuhan penduduk melebihi tingkat pertumbuhan ekonomi maka

    kesejahteraan masyarakat akan menurun. Namun demikian, dengan mengamati

    pertumbuhan PDRB per kapita dapat dipakai untuk menunjukkan perkembangan

    kemakmuran dan kesejahteraan suatu daerah. Meningkatnya PDRB per kapita yang

    diterima penduduk, maka daya beli (purchasing power) masyarakat akan bertambah,

    sehingga kebutuhan rumah tangganya (demand) terhadap barang dan jasa akan terpenuhi.

    Demand yang diikuti purchasing power, akan mengakibatkan kesejahteraan masyarakat

    meningkat.

    Perekonomian akan mengalami pertumbuhan apabila total output produksi barang

    dan jasa tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Oleh karena demikian,

    pertumbuhan ekonomi ini menggambarkan perkembangan aktivitas ekonomi dalam kurun

    waktu tertentu. Adapun peningkatan output produksi barang dan jasa tersebut terjadi

    apabila terdapat peningkatan permintaan baik oleh masyarakat daerah tersebut atau luar

    daerah.

    Laju pertumbuhan PDRB Kota Sukabumi menunjukan perkembangan yang positif

    yang ditunjukan oleh Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). LPE Kota Sukabumi pada Tahun

    2015 terhadap Tahun 2014 sebesar 4,88 persen, sementara di tahun sebelumnya tercatat 5,29

    persen. Hal ini menunjukan bahwa kinerja perekonomian di Kota Sukabumi di Tahun 2015

    bergerak positif, hanya saja terindikasi mengalami perlambatan dibanding tahun

    sebelumnya. Berdasarkan kontribusi terhadap perekonomian di Wilayah Kota Sukabumi,

    sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB adalah dari sektor

    perdagangan, hotel dan restoran sebesar 47,80 persen, yang disusul oleh sektor

    pengangkutan dan komunikasi sebesar 16,43 persen, serta sektor jasa-jasa lainnya sebesar

    12,53 persen.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    6 Bab I Pendahuluan

    1.4 Aspek Strategis Kota Sukabumi

    Wilayah Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada titik

    koordinat 106°52'12,23" BT–106°57'36,32" BT, dan 6°53'32,69" LS-6°58'44,32" LS, terletak di

    kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang ketinggiannya 344 – 657 Mdpl, dengan

    kemiringan 0º – 3º dan 3º – 8º di bagian utara.

    Secara geografis Kota Sukabumi terletak di antara pusat pertumbuhan mega urban

    Jabodetabek dan Bandung Raya. Jarak dari Ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung) ± 92 km

    dan jarak dari Ibukota Negara (Jakarta) ± 120 km. Cukup dekatnya jarak membuat tingginya

    pergerakan orang dan barang dari kota-kota tersebut. Luas Wilayah Kota Sukabumi adalah

    ±48 km² dengan jarak terjauh dari Utara ke Selatan ± 7,5 km dan dari Barat ke Timur ± 6 km

    yang terdiri dari 7 Kecamatan, 33 Kelurahan, 355 Rukun Warga (RW) dan 1.550 Rukun

    Tetangga (RT).

    Secara topografi Kota Sukabumi merupakan dataran tinggi, yang menurut

    penggunaannya yaitu untuk lahan pertanian sebesar 1.751 Ha (36,48%) dari seluruh wilayah

    dan sisanya seluas 3.049 Ha (63,52%) adalah lahan kering. Fenomena yang terjadi di daerah

    perkotaan adalah adanya perubahan fungsi lahan pertanian ke penggunaan lain sebagai

    akibat banyaknya pembangunan di bidang perumahan, perdagangan dan industri sehingga

    berdampak pada menyempitnya luas tanah pertanian, khususnya sawah.

    Letak Kota Sukabumi yang strategis yaitu berada pada jalur lintasan Ibukota Provinsi

    Jawa Barat (Bandung) dengan Ibukota Negara (Jakarta) serta didukung oleh infrastruktur

    yang cukup memadai, menjadikan Kota Sukabumi sebagai salah satu tujuan para migran

    dari berbagai daerah untuk datang dan tinggal baik sebagai penanam modal maupun

    sebagai pencari kerja. Secara ekonomis hal tersebut menguntungkan Kota Sukabumi karena

    dapat menciptakan lapangan kerja baru serta dapat meningkatkan pendapatan baik dari

    sektor jasa, perdagangan dan sektor lainnya, namun demikian masuknya para migran juga

    harus diimbangi oleh penyediaan sarana perumahan, penyediaan air bersih, dan

    infrastruktur pendukung lainnya. Selain itu dari aspek kesehatan, dengan adanya para

    migran tersebut berpotensi membawa penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

    Jumlah Penduduk Kota Sukabumi pada Tahun 2015 berdasarkan data dari Dinas

    Kependudukan dan Catatan Sipil tercatat sebanyak 321.328 jiwa. Untuk lebih jelasnya

    terlihat pada tabel berikut ini :

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    Bab I Pendahuluan 7

    Tabel 1.1

    Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kota Sukabumi Tahun 2015

    No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

    1 Gunungpuyuh 23.152 22.493 45.645

    2 Cikole 30.139 30.345 60.484

    3 Citamiang 25.548 25.182 50.730

    4 Warudoyong 28.206 26.935 55.141

    5 Baros 16.968 16.542 33.510

    6 Lembursitu 18.609 18.525 37.134

    7 Cibeureum 19.689 18.995 38.684

    Kota Sukabumi 162.311 159.017 321.328

    Potensi penduduk tersebut diharapkan mampu memiliki daya dukung untuk

    pelaksanaan program dalam pembangunan yang ditujukan untuk upaya pencapaian visi

    dan misi Kota Sukabumi, program dan kegiatan prioritas pada setiap bidang atau sektor

    pembangunan, diharapkan mampu mencerminkan adanya kesatuan pembangunan antara

    aspek pemerintahan dan agama, aspek ekonomi, aspek sosial budaya, aspek tata ruang dan

    infrastruktur Kota Sukabumi.

    Untuk mendukung arah kebijakan yang jelas dan terarah perlu dirumuskan strategi

    pencapaian sasaran melalui pelaksanaan program dan kegiatan dalam tataran operasional

    dan strategi pembangunan kota yang mengacu pada Master Plan (Rencana Induk

    Pembangunan Kota), kondisi eksisting (potensi) dan Grand Planning Strategic (program

    strategi pelayanan yang mendasar) yang dimiliki Kota Sukabumi, sehingga kebijakan

    pembangunan kota selain bersifat normatif dan komprehensif juga tanggap terhadap

    aspirasi dan tuntutan masyarakat sesuai dengan kondisi dan potensi kota. Oleh karena itu,

    pembangunan Kota Sukabumi dirumuskan ke dalam 4 (empat) strategi, yaitu sebagai

    berikut:

    1. Aspek Pemerintahan dan Agama

    Strategi pembangunan Aspek Pemerintahan dan Agama mencakup upaya

    pembangunan kelembagaan Pemerintahan Daerah yang dinamis dan demokratis disertai

    dengan pengembangan profesionalisme aparatur, berdasarkan kompetensi sesuai

    dengan prinsip Civil Servant dan Civil Mission, dan kebijakan pokok pelayanan

    masyarakat, manajemen pemerintahan diselenggarakan secara kreatif dan tanggap

    terhadap kehendak masyarakat dan taat kepada asas pertanggungjawaban publik.

    Upaya menumbuhkembangkan keyakinan, pelayanan, dan toleransi umat beragama

    dengan pemanfaatan fungsi, peran, dan kedudukan agama sebagai landasan moral

    spiritual dan etika dalam kehidupan masyarakat.

    2. Aspek Ekonomi

    Strategi pembangunan aspek ekonomi mencakup upaya membuka peluang investasi

    untuk mengembangkan dan mengoptimalkan pendayagunaan potensi ekonomi. Adanya

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    8 Bab I Pendahuluan

    investasi serta pemanfaatan potensi ekonomi secara optimal diharapkan memberikan

    kontribusi terhadap indikator ekonomi makro yaitu PDRB, Inflasi, Laju Pertumbuhan

    Ekonomi, Laju Investasi, konsumsi pemerintah dan indikator sosial makro yaitu jumlah

    pengangguran terbuka.

    3. Aspek Sosial Budaya

    Strategi pembangunan aspek sosial budaya mencakup upaya meningkatkan derajat dan

    kondisi sosial masyarakat yang bertumpu pada peningkatan derajat kesehatan,

    pendidikan, ketenagakerjaan, dan menurunkan keluarga miskin serta memelihara

    harmonisasi sosial dan nilai-nilai budaya daerah yang dapat merespon dinamika

    kehidupan yang humanistis.

    4. Aspek Tata Ruang dan Infrastruktur Kota

    Strategi pembangunan tata ruang dan infrastruktur kota merupakan upaya untuk

    mendukung keselarasan pemanfaaatan ruang yang mampu mengembangkan fungsi

    setiap kawasan. Menciptakan hubungan sinergis antara wilayah Kota Sukabumi dengan

    wilayah/daerah sekitar. Mendukung kota agar dapat berfungsi optimal sesuai peran dan

    beban yang diemban sebagai Pusat Pelayanan Jasa Terpadu di Bidang Perdagangan,

    Pendidikan, dan Kesehatan.

    1.5 Struktur Organisasi

    Organisasi Perangkat Daerah sebagai wadah penyelenggaraan pemerintahan,

    pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan menjadi penentu keberhasilan pencapaian

    tujuan pemerintah daerah dalam mewujudkan reformasi birokrasi haruslah kokoh.Struktur

    organisasi Pemerintah Kota Sukabumi mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41

    Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang ditindaklanjuti melalui Peraturan

    Daerah Kota Sukabumi Nomor 16 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota

    Sukabumi. Susunan Organisasi Pemerintah Kota Sukabumi terdiri dari:

    1. Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi;

    2. Sekretaris Daerah;

    3. Tiga Asisten, yaitu Asisten Pemerintahan yang membawahkan 3 bagian yaitu Bagian

    Tata Pemerintahan, Bagian Hukum dan Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Asisten

    Perekonomian dan Pembangunan yang membawahkan 3 bagian yaitu Bagian

    Administrasi Perekonomian, Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Bagian

    Administrasi Pembangunan dan Kerjasama Daerah, dan Asisten Administrasi yang

    membawahkan 3 bagian yaitu Bagian Umum dan Protokol, Bagian Keuangan dan

    Kepegawaian, dan Bagian Perlengkapan Setda dan Rumah Jabatan;

    4. Tiga Staf Ahli yaitu Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Staf Ahli Bidang

    Perekonomian dan Pembangunan dan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber

    Daya Manusia.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    Bab I Pendahuluan 9

    5. Sepuluh Lembaga Teknis terdiri dari Bappeda, Inspektorat, Badan Kepegawaian

    Pendidikan dan Pelatihan, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga

    Berencana, Kantor Komunikasi dan informatika, Badan Penanaman Modal dan

    Pelayanan Terpadu, Kantor Lingkungan Hidup, Kantor Perpustakan Umum dan Arsip

    Daerah, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Satuan Polisi Pamong Praja dan

    Perlindungan Masyarakat, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

    6. Sebelas Dinas terdiri dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas

    Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

    dan Aset Daerah, Dinas Perhubungan, Dinas Pengelolaan Sampah, Pertamanan dan

    Pemakaman, Dinas Tata ruang, Perumahan dan Pemukiman, Dinas Pertanian, Perikanan

    dan Ketahanan Pangan, Dinas Pemuda, Olahraga,Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif,

    Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

    Transmigrasi;

    7. Lima puluh sembilan UPT terdiri dari 15 UPT Puskesmas, 25 UPT sekolah-sekolah, 7

    UPT TK/SD, 1 UPT PPNFI, 1 UPT Pemadam Kebakaran, 1 UPT Laboratorium Kesehatan,

    1 UPT Terminal, 1 UPT Parkir , 3 UPT pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, 2

    UPT Pasar, 1 UPT Unit Layanan Pengadaan, dan 1 unit UPT Pelayanan Pajak.

    8. RSUD R. Syamsudin, SH;

    9. Tiga BUMD terdiri dari PDAM Tirta Bumi Wibawa, PD. BPR Pasar, PD Waluya;

    10. Tujuh Kecamatan yaitu Kecamatan Gunungpuyuh, Cikole, Citamiang, Warudoyong,

    Baros, Cibeureum, Lembursitu dan 33 Kelurahan; dan Sekretariat DPRD

    Secara fungsional landasan pemikiran pembentukan perangkat daerah diawali

    dengan kegiatan pengkajian dan analisis terhadap:

    a. Kewenangan pemerintahan yang dimiliki atau yang telah ditetapkan menjadi

    kewenangan daerah;

    b. Karakteristik, potensi, dan kebutuhan daerah;

    c. Kemampuan keuangan daerah;

    d. Ketersediaan sumber daya aparatur;

    e. Mampu membangun pola pengembangan kerja sama antar daerah dan atau dengan

    pihak ketiga.

    Sebagai upaya pemberdayaan perangkat daerah dalam penyelenggaraan tugas

    pokok dan fungsinya, telah dibentuk Tim Evaluasi Kelembagaan dan secara

    berkesinambungan diadakan evaluasi, baik dari aspek kelembagaan, kepegawaian,

    ketatalaksanaan, dan pembangunan kesisteman, melalui evaluasi diharapkan dapat

    terbentuk kelembagaan yang mempunyai visi dan misi organisasi yang pada akhirnya

    mampu memenuhi tuntutan kebutuhan serta dapat dipahami dan diaplikasikan oleh

    seluruh aparatur yang menjalankan organisasi.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    10 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

    BAB II

    PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

    Pada penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada

    Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

    Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, juga masih mengacu

    pada Peraturan Kepala LAN Nomor 239/1X/6/8/2003 Tahun 2003 tentang Perbaikan

    Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan

    penambahan outline pada Bab II yaitu penyampaian dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2015.

    2.1 Rencana Strategis

    Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan strategis

    merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

    menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam

    tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena demikian,

    pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat

    menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam

    upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.

    Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2015 ini,

    mengacu pada Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 23 Tahun 2015 tentang Indikator

    Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kota Sukabumi, berpedoman pada Peraturan Walikota

    Sukabumi Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2015,

    Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 22 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama

    RPJMD 2013 – 2018, dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015.

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sukabumi Tahun

    2013 – 2018 merupakan Dokumen Perencanaan Strategis yang disusun dan dirumuskan

    setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan,

    Sasaran, Program dan kegiatan daerah. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu-isu

    lokal, yang diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan

    yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara

    bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.

    2.2. Visi – Misi Kota Sukabumi

    VISI

    Visi pembangunan daerah di dalam RPJMD adalah merupakan visi Kepala Daerah

    dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah.

    Visi Walikota dan Wakil Walikota terpilih Kota Sukabumi menggambarkan arah

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 11

    pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam

    masa jabatan selama 5 ( lima) tahun sesuai misi yang diemban.

    Berdasarkan kondisi masyarakat Kota Sukabumi saat ini, permasalahan dan tantangan

    yang dihadapi di masa depan, serta dengan memperhitungkan faktor strategis dan potensi

    yang dimiliki oleh masyarakat, pemangku kepentingan, serta Pemerintah Daerah, maka

    dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan untuk periode 2013-2018, ditetapkan

    Visi Pembangunan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi adalah sebagai berikut :

    “Dengan Iman Dan Taqwa Mewujudkan Pemerintahan Rahmatan Lil ‘Alamin”

    Bahasa visi ini mengandung nilai-nilai dan harapan yang luhur, dalam menjalankan

    pemerintahan sampai dengan kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, sebagai kerangka

    amanat pencapaian Visi Pembangunan Kota Sukabumi Tahun 2005-2025, yaitu

    ”Terwujudnya Kota Sukabumi Sebagai Pusat Pelayanan Berkualitas Bidang Pendidikan,

    Kesehatan dan Perdagangan di Jawa Barat Berlandaskan Iman dan Takwa.”

    Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung makna terjalinnya sinergi

    yang dinamis antar masyarakat, pemerintah dan seluruh stakeholder dalam merealisasikan

    pembangunan Kota Sukabumi secara terpadu, yang dijalankan melalui sistem pemerintahan

    yang baik dan adil dalam melayani masyarakat, serta berpijak pada pola berpikir dan pola

    berbuat berdasarkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    Konsep Rahmatan Lil ‘Alamin merupakan penjabaran atas pemahaman konsep

    pemerintahan Nabi Muhammad SAW dalam sejarah kemanusiaan membangun masyarakat

    yang bercorak majemuk, dengan mengedepankan prinsip persamaan, kebebasan, keadilan,

    pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia, serta kesejahteraan rakyat. Hal ini sejalan

    sebagaimana yang dikemukakan oleh Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, M. Hum (di dalam

    bukunya : Gagasan Konstitusi Modern Dalam Konstitusi Madinah), dijelaskan bahwa

    eksistensi dari pemerintahan Nabi Muhammad SAW, sebagai contoh tauladan dalam sejarah

    kemanusiaan membangun masyarakat yang bercorak majemuk dan mengakui hak-hak,

    serta meletakkan dasar hukum bagi kemerdekaan politik, kebebasan berbicara dan

    menyatakan pendapat, serta didukung gagasan pemerintahan yang mengandung prinsip

    mendasar, yaitu : (1) prinsip keumatan, (2) prinsip persatuan dan persaudaraan, (3) prinsip

    persamaan, (4) prinsip kebebasan, (5) prinsip hubungan antar pemeluk agama, (6) prinsip

    pertahanan, (7) prinsip hidup bertetangga, (8) prinsip tolong menolong dan membela yang

    lemah dan teraniaya, (9) prinsip perdamaian, (10) prinsip musyawarah, (11) prinsip

    keadilan, (12) prinsip pelaksanaan hukum, (13) prinsip kepemimpinan, dan (14) prinsip

    ketaqwaan, amar ma’ruf dan nahi munkar.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    12 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

    MISI

    Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk

    mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi

    segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang

    diberikannya. Adapun misi Pemerintah Kota Sukabumi periode 2013-2018, adalah :

    1. Mewujudkan reformasi birokrasi menuju sumber daya manusia yang beriman,

    bertaqwa dan berilmu.

    2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, jujur, adil,

    profesional, mendengar dan melayani masyarakat dengan ikhlas.

    3. Mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas.

    4. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah.

    5. Meningkatkan keamanan, ketertiban, keindahan, dan kebersihan kota.

    Kelima misi tersebut akan dijabarkan dalam tujuan dan sasaran pembangunan, yang

    akan dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan. Untuk

    mengimplementasikan keutuhan tujuan dan sasaran tersebut diperlukan strategi

    pembangunan yang tepat, berdasarkan pada kondisi lingkungan internal dan eksternal pada

    tahun awal perencanaan.

    2.3. Arah Kebijakan Umum dan Strategi Tujuan Pembangunan

    Untuk merealisasikan pelaksanaan misi pemerintah Kota Sukabumi, perlu

    ditetapkan tujuan pembangunan daerah yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima)

    tahun ke depan. Tujuan pembangunan daerah ini ditetapkan untuk memberikan arah

    terhadap pembangunan kota secara umum, dan dalam rangka memberikan kepastian

    operasional dan keterkaitan terhadap isu strategis yang telah ditetapkan.

    Guna menindaklanjuti isu strategis, visi, dan misi tersebut pemerintah Kota

    Sukabumi menetapkan tujuan yang akan dicapai dalam 5 tahun ke depan sebagai berikut :

    1. Misi 1

    Mewujudkan Reformasi Birokrasi menuju sumber daya manusia yang beriman,

    bertaqwa dan berilmu.

    Tujuan :

    a. Mewujudkan reformasi birokrasi melalui peningkatan kualitas keimanan dan

    ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan kehidupan sosial bermasyarakat.

    b. Menumbuhkan wawasan keilmuan yang dapat meningkatkan kualitas hidup.

    2. Misi 2

    Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, jujur, adil,

    profesional, mendengar dan melayani masyarakat dengan ikhlas.

    Tujuan :

    a. Menciptakan organisasi pemerintah yang efektif dan efisien dan memenuhi azas

    good governance, clean dan strong government.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 13

    b. Mengembangkan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, terukur dan sesuai

    dengan kaidah-kaidah tata kelola pemerintahan yang baik.

    c. Mewujudkan pemerintahan yang mampu berjalan pada aturan hukum dan

    Perundang-undangan yang berlaku.

    3. Misi 3

    Mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas.

    Tujuan :

    a. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.

    b. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

    c. Meningkatkan kesejahteraan, kualitas dan kelangsungan hidup masyarakat

    d. Mewujudkan penataan ruang dan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan.

    e. Mengembangkan sarana dan prasarana perkotaan yang lebih berkualitas.

    4. Misi 4

    Mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah.

    Tujuan :

    a. Menumbuhkembangkan kegiatan perekonomian perkotaan yang didasarkan pada

    pengembangan investasi.

    b. Membuka peluang penyerapan tenaga kerja serta pendayagunaan tenaga kerja yang

    luas bagi masyarakat.

    c. Mewujudkan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK).

    d. Meningkatkan ketahanan pangan daerah dan mengembangkan agribisnis perkotaan

    berbasis sumber daya lokal.

    e. Mengembangkan potensi keragaman budaya, pariwisata dan mendorong

    pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis keunggulan daerah.

    f. Mengembangkan potensi kepemudaan dan olahraga.

    5. Misi 5

    Meningkatkan keamanan, ketertiban, keindahan, dan kebersihan kota.

    Tujuan :

    a. Mewujudkan rasa aman dan ketentraman di masyarakat.

    b. Menciptakan lingkungan perkotaan yang sehat dan indah.

    D. SASARAN PEMBANGUNAN

    Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis dan menjadi

    dasar pengendalian dan pemantauan pencapaian kinerja Kota Sukabumi. Sasaran-sasaran

    yang ditetapkan akan mendukung pencapaian tujuan karena sasaran menggambarkan hasil

    yang akan dicapai secara nyata dari pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan dan

    diharapkan bahwa tujuan terkait juga telah dapat dicapai dan diharapkan berdampak pada

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    14 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

    seluruh aspek kehidupan masyarakat. Sasaran-sasaran tersebut disajikan dalam keterkaitan

    Misi, Tujuan dan Sasaran sebagaimana diuraikan pada tabel-tabel berikut :

    1. Misi 1

    Mewujudkan reformasi birokrasi menuju sumber daya manusia yang beriman,

    bertaqwa dan berilmu.

    Tabel 2.1 . Keterkaitan Misi 1 dengan Tujuan dan Sasaran

    No. Tujuan Sasaran

    a. Mewujudkan reformasi

    birokrasi melalui

    peningkatan kualitas

    keimanan dan ketaqwaan

    kepada Tuhan Yang Maha

    Esa, dan kehidupan sosial

    bermasyarakat.

    1) Meningkatnya pelaksanaan reformasi

    birokrasi pemerintah daerah.

    2) Meningkatnya aktifitas masyarakat

    dalam kehidupan beragama dan

    kesetiakawanan sosial.

    3) Meningkatnya sarana dan prasarana

    peribadatan.

    b.

    Menumbuhkan wawasan

    keilmuan yang dapat

    meningkatkan kualitas

    hidup.

    1) Terwujudnya sumber daya aparatur

    pemerintah yang berkualitas.

    2) Terwujudnya pendidikan budi pekerti,

    wawasan kebangsaan dan kearifan lokal

    bagi masyarakat.

    3) Meningkatnya apresiasi masyarakat

    terhadap budaya baca.

    2. Misi 2

    Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, jujur, adil,

    profesional, mendengar dan melayani masyarakat dengan ikhlas.

    Tabel 2.2 . Keterkaitan Misi 2 dengan Tujuan dan Sasaran

    No. Tujuan Sasaran

    a. Menciptakan organisasi

    pemerintah yang efektif dan

    efisien dan memenuhi azas

    good governance, clean dan

    strong government.

    1) Meningkatnya mutu pengawasan dan

    pelaksanaan pengendalian intern

    dalam penyelenggaraan pemerintahan

    daerah.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 15

    No. Tujuan Sasaran

    b. Mengembangkan

    sistem, proses dan

    prosedur kerja yang

    jelas, terukur dan sesuai

    dengan kaidah-kaidah

    tata kelola

    pemerintahan yang

    baik.

    1) Meningkatnya kualitas dokumen

    perencanaan dan pengendalian

    pembangunan daerah yang terpadu.

    2) Meningkatnya efisiensi dan efektifitas

    penggunaan anggaran yang seimbang

    dan terkelolanya aset daerah

    berorientasi pada kepentingan publik.

    3) Meningkatnya pemanfaatan teknologi

    informasi.

    4) Meningkatnya kualitas pelayanan

    kepada masyarakat.

    c. Mewujudkan

    pemerintahan yang

    mampu berjalan pada

    aturan hukum dan

    Perundang-undangan

    yang berlaku.

    1) Terwujudnya harmonisasi dan

    sinkronisasi rancangan produk hukum

    untuk kepastian hukum.

    2) Meningkatnya kualitas layanan

    administrasi kependudukan.

    3) Meningkatnya pengelolaan dan

    pelayanan kearsipan daerah.

    3. Misi 3

    Mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas.

    Tabel 2.3 . Keterkaitan Misi 3 dengan Tujuan dan Sasaran

    No. Tujuan Sasaran

    a. Meningkatkan kualitas

    pelayanan pendidikan.

    1) Meningkatnya mutu, relevansi dan daya

    saing pelayanan pendidikan.

    2) Meningkatnya kinerja pendidik dan

    tenaga kependidikan.

    b. Meningkatkan kualitas

    layanan kesehatan.

    1) Meningkatnya kesehatan ibu, anak, dan

    gizi masyarakat.

    2) Terkendalinya kasus penyakit menular.

    3) Terwujudnya jaminan pemeliharaan

    kesehatan Masyarakat.

    4) Meningkatnya Kualitas Kesehatan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    16 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

    No. Tujuan Sasaran

    Lingkungan.

    5) Meningkatnya jaminan keamanan obat

    dan makanan bagi kesehatan masyarakat..

    6) Meningkatnya Kemandirian Masyarakat

    Dalam Promotif dan Prefentif Bidang

    Kesehatan

    7) Meningkatnya kualitas pelayanan

    kesehatan sesuai standar.

    c. Meningkatkan

    kesejahteraan, kualitas dan

    kelangsungan hidup

    masyarakat

    1) Terkendalinya pertumbuhan penduduk

    serta meningkatnya keluarga yang

    berkualitas dan sejahtera

    2) Meningkatnya peran perempuan dalam

    pembangunan.

    3) Meningkatnya kualitas dan kuantitas

    potensi pemberdayaan masyarakat.

    4) Menurunnya penyandang masalah

    Kesejahteraan Sosial

    d. Mewujudkan penataan

    ruang dan Lingkungan

    Hidup yang berkelanjutan.

    1) Terwujudnya kota yang teratur sesuai

    penataan ruang.

    2) Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

    kota.

    e. Mengembangkan sarana

    dan prasarana perkotaan

    yang lebih berkualitas.

    1) Meningkatnya kualitas dan keterse-diaan

    infrastruktur pendukung kota.

    2) Meningkatnya kualitas pelayanan jasa

    transportasi jalan.

    4. Misi 4

    Mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah.

    Tabel 2.4 . Keterkaitan Misi 4 dengan Tujuan dan Sasaran

    No. Tujuan Sasaran

    a. Menumbuhkembangkan kegiatan perekonomian perkotaan yang didasarkan pada pengembangan investasi.

    1) Terwujudnya prosedur di bidang perizinan dan investasi yang lebih mudah, cepat,dan transparan sesuai peraturan yang berlaku.

    2) Meningkatnya nilai investasi PMA dan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 17

    No. Tujuan Sasaran

    PMDN

    b. Membuka peluang penyerapan tenaga kerja serta pendayagunaan tenaga kerja yang luas bagi masyarakat.

    1) Meningkatnya kualitas tenaga kerja sehingga mampu bersaing di pasar kerja.

    2) Meningkatnya partisipasi angkatan kerja

    3) Meningkatnya penyerapan tenaga kerja

    c. Mewujudkan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK).

    1) Meningkatnya produktifitas UMKM melalui pemanfaatan teknologi dan pemenuhan sarana prasarana usaha.

    2) Meningkatnya kapasitas kelembagaan koperasi sesuai dengan jati diri koperasi.

    3) Meningkatnya akses permodalan bagi pelaku koperasi dan UKM.

    4) Meningkatnya iklim usaha Perdagangan yang kondusif.

    d. Meningkatkan ketahanan pangan daerah dan mengembangkan agribisnis perkotaan berbasis sumber daya lokal.

    1) Meningkatnya kondisi ketahanan pangan daerah.

    2) Meningkatnya kemandirian dan produktivitas lembaga usaha bidang agribisnis.

    3) Meningkatnya produksi, produktivitas, dan mutu produk agribisnis.

    4) Meningkatnya kesejahteraan pelaku agribisnis

    5) Meningkatnya kualitas keamanan pangan dan diversifikasi pangan

    e. Mengembangkan potensi keragaman budaya, pariwisata dan mendorong pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis keunggulan daerah.

    1) Tercapainya peningkatan daya saing dan daya jual destinasi pariwisata.

    2) Terwujudnya gedung kesenian untuk melestarikan dan mengembangkan budaya.

    3) Meningkatnya pembinaan lembaga/ kelompok seni dan budaya.

    f. Mengembangkan potensi kepemudaan dan olahraga.

    1) Meningkatnya pembinaan olahraga yang berorientasi pada prestasi.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    18 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

    5. Misi 5

    Meningkatkan keamanan, ketertiban, keindahan, dan kebersihan kota.

    Tabel 2.5 . Keterkaitan Misi 5 dengan Tujuan dan Sasaran

    No. Tujuan Sasaran

    a. Mewujudkan rasa aman dan ketentraman di masyarakat.

    1) Meningkatnya ketertiban, disiplin dan perlindungan masyarakat.

    2) Meningkatnya pemahaman dan kemampuan aparatur dan masyarakat dalam penanganan resiko bencana.

    2. 4. Tujuan dan Sasaran

    2.4.1 Tujuan

    Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1

    (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkannya dengan mengacu kepada

    pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa stratejik. Tujuan tidak

    harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi

    yang ingin dicapai di masa mendatang.

    Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu

    ditetapkan tujuan Pemerintah Kota Sukabumi, yang ditempuh melalui penetapan beberapa

    sasaran yang satu dengan lainnya saling terkait, tujuan yang ditetapkan adalah sebagai

    berikut :

    1. Mewujudkan reformasi birokrasi melalui peningkatan kualitas keimanan dan

    ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan kehidupan sosial bermasyarakat.

    2. Menumbuhkan wawasan keilmuan yang dapat meningkatkan kualitas hidup.

    3. Menciptakan organisasi pemerintah yang efektif dan efisien dan memenuhi azas good

    governance, clean dan strong government.

    4. Mengembangkan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, terukur dan sesuai

    dengan kaidah-kaidah tata kelola pemerintahan yang baik

    5. Mewujudkan pemerintahan yang mampu berjalan pada aturan hukum dan Perundang-

    undangan yang berlaku

    6. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan

    7. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan

    8. Meningkatkan kesejahteraan, kualitas dan kelangsungan hidup masyarakat

    9. Mewujudkan penataan ruang dan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan

    10. Mengembangkan sarana dan prasarana perkotaan yang lebih berkualitas

    11. Menumbuhkembangkan kegiatan perekonomian perkotaan yang didasarkan pada

    pengembangan investasi

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 19

    12. Membuka peluang penyerapan tenaga kerja serta pendayagunaan tenaga kerja yang

    luas bagi masyarakat

    13. Mewujudkan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK)

    14. Meningkatkan ketahanan pangan daerah dan mengembangkan agribisnis perkotaan

    berbasis sumber daya local

    15. Mengembangkan potensi keragaman budaya, pariwisata dan mendorong

    pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis keunggulan daerah

    16. Mengembangkan potensi kepemudaan dan olahraga

    17. Mewujudkan rasa aman dan ketentraman di masyarakat

    18. Menciptakan lingkungan perkotaan yang sehat dan indah

    2.4.2 Sasaran

    Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintahan

    dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari

    tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan

    secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan

    adalah sebagai berikut:

    1. Meningkatnya pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.

    2. Meningkatnya aktifitas masyarakat dalam kehidupan beragama dan kesetiakawanan

    sosial.

    3. Meningkatnya sarana dan prasarana peribadatan.

    4. Terwujudnya sumber daya aparatur pemerintah yang berkualitas.

    5. Terwujudnya pendidikan budi pekerti, wawasan kebangsaan dan kearifan lokal bagi

    masyarakat.

    6. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya baca.

    7. Meningkatnya mutu pengawasan dan pelaksanaan pengendalian intern dalam

    penyelenggaraan pemerintahan daerah

    8. Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan dan pengendalian pembangunan

    daerah yang terpadu.

    9. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran yang seimbang dan

    terkelolanya aset daerah berorientasi pada kepentingan publik.

    10. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi.

    11. Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat.

    12. Terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi rancangan produk hukum untuk kepastian

    hukum.

    13. Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan.

    14. Meningkatnya pengelolaan dan pelayanan kearsipan daerah.

    15. Meningkatnya mutu, relevansi dan daya saing pelayanan pendidikan.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    20 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

    16. Meningkatnya kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.

    17. Meningkatnya kesehatan ibu, anak, dan gizi masyarakat.

    18. Terkendalinya kasus penyakit menular.

    19. Terwujudnya jaminan pemeliharaan kesehatan Masyarakat.

    20. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan.

    21. Meningkatnya jaminan keamanan obat dan makanan bagi kesehatan masyarakat.

    22. Meningkatnya Kemandirian Masyarakat Dalam Promotif dan Prefentif Bidang

    Kesehatan

    23. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan sesuai standar.

    24. Terkendalinya pertumbuhan penduduk serta meningkatnya keluarga yang berkualitas

    dan sejahtera

    25. Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan.

    26. Meningkatnya kualitas dan kuantitas potensi pemberdayaan masyarakat.

    27. Menurunnya penyandang masalah Kesejahteraan Sosial

    28. Terwujudnya kota yang teratur sesuai penataan ruang.

    29. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup kota.

    30. Meningkatnya kualitas dan keterse-diaan infrastruktur pendukung kota.

    31. Meningkatnya kualitas pelayanan jasa transportasi jalan.

    32. Terwujudnya prosedur di bidang perizinan dan investasi yang lebih mudah, cepat,dan

    transparan sesuai peraturan yang berlaku.

    33. Meningkatnya nilai investasi PMA dan PMDN

    34. Meningkatnya kualitas tenaga kerja sehingga mampu bersaing di pasar kerja.

    35. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja

    36. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja

    37. Meningkatnya produktifitas UMKM melalui pemanfaatan teknologi dan pemenuhan

    sarana prasarana usaha.

    38. Meningkatnya kapasitas kelembagaan koperasi sesuai dengan jati diri koperasi.

    39. Meningkatnya akses permodalan bagi pelaku koperasi dan UKM.

    40. Meningkatnya iklim usaha Perdagangan yang kondusif.

    41. Meningkatnya kondisi ketahanan pangan daerah.

    42. Meningkatnya kemandirian dan produktivitas lembaga usaha bidang agribisnis.

    43. Meningkatnya produksi, produktivitas, dan mutu produk agribisnis.

    44. Meningkatnya kesejahteraan pelaku agribisnis

    45. Meningkatnya kualitas keamanan pangan dan diversifikasi pangan

    46. Tercapainya peningkatan daya saing dan daya jual destinasi pariwisata.

    47. Terwujudnya gedung kesenian untuk melestarikan dan mengembangkan budaya.

    48. Meningkatnya pembinaan lembaga/ kelompok seni dan budaya.

    49. Meningkatnya pembinaan olahraga yang berorientasi pada prestasi.

    50. Meningkatnya ketertiban, disiplin dan perlindungan masyarakat.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 21

    51. Meningkatnya pemahaman dan kemampuan aparatur dan masyarakat dalam

    penanganan resiko bencana.

    52. Meningkatnya pembinaan politik daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan

    organisasi kemasyarakatan.

    53. Terwujudnya kerukunan antar dan inter umat beragama sebagai perwujudan nilai-

    nilai agama.

    54. Meningkatnya penanganan persampahan perkotaan.

    55. Meningkatnya kebersihan dan keindahan kota.

    2.5 Prioritas Pembangunan Tahun 2015

    Dalam melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan, maka SESUAI Peraturan

    Daerah Kota Sukabumi Nomor 7 tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Daerah Kota Sukabumi tahun 2005-2015 digariskan bahwa kebijakan umum tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Sukabumi Tahun 2013-2018 adalah :

    1. Mewujudkan sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa dan berbudaya;

    2. Mewujudkan pelayanan pendidikan yang berkualitas;

    3. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas;

    4. Mewujudkan pengembangan perdagangan dan sektor lapangan usaha lainnya yang

    berdaya saing tinggi;

    5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dengan aparatur pemerintah daerah

    yang professional dan amanah;

    6. Mewujudkan kota suabumi yang nyaman dan indah.

    Dalam upaya pencapaian visi dan misi, maka disusun prioritas pembangunan yang

    menjadi indikator terhadap pencapaian target-target pembangunan. Program pembangunan

    yang menjadi indikator pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota tersebut

    dikaitkan dengan pencapaian terhadap 7 (tujuh) aspek prioritas pembangunan, yaitu :

    1. Aspek Agama dan sosial Budaya;

    2. Aspek Reformasi Birokrasi;

    3. Aspek Pemeliharaan dan Pembangunan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup;

    4. Aspek Pendidikan;

    5. Aspek Kesehatan;

    6. Aspek Daya Saing Daerah Ekonomi, Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, serta

    Penanggulangan Kemiskinan;

    7. Aspek Peningkatan Pelayanan Dasar Adminsitrasi Kependudukan.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    22 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

    2.6 Target Indikator Makro Tahun 2015

    Seluruh kebijakan pembangunan yang tertuang dalam sasaran misi dan prioritas

    pembangunan Tahun 2015 diarahkan untuk mencapai sasaran indikator makro Kota

    Sukabumi Tahun 2015 sebagai berikut:

    Tabel 2.6

    Target Indikator Makro Kota Sukabumi Tahun 2015

    No Indikator Target Tahun 2015

    1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

    a. Jumlah Penduduk (jiwa) 314,845

    b. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP/%) 1.03

    c. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE/%) 5.02

    d. Laju Inflasi (%) 8.38

    e. Ketimpangan Kemakmuran (Gini Ratio) 0.36

    f. PDRB Perkapita (Rp/Tahun) 33.509.468.47

    g. Daya Beli (000Rp/kapita/tahun) 645.25

    2 Kesejahteraan Sosial dan Pendidikan

    a. Angka Melek Huruf (AMH/%) 99.97

    b. Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS/Tahun) 9.42

    c. Angka Partisipasi Murni Sekolah (APM/Tahun)

    SD 94.00

    SMP 73.25

    SMU 52.48

    d. Angka Partisipasi Kasar (APK/Tahun)

    SD 107.40

    SMP 98.80

    SMU 61.25

    3 Kesehatan

    a. Angka Usia Harapan Hidup (AHH/Tahun) 70.38

    b. Jumlah Kematian Bayi (Orang) 26.35

    4. Kemiskinan

    a. Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) 25.30

    b. Persentase Penduduk Miskin (%) 8.03

    5 Ketenagakerjaan

    Angka Partisipasi Angkatan Kerja (%) 88.36

    TPT (%) 9

    6 Keuangan Daerah

    a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 212.581.474.000,00

    b. Dana Perimbangan 596.858.177.000,00

    c. Lain-lain Pendapatan yang sah 145.037.681.200,00

    d. APBD 1.279.

    7 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 76.33

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 23

    2.7 Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja

    Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai

    penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, yang

    akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan

    Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran

    serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Di

    dalam Rencana Kinerja ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh

    indikator kinerja yang terukur secara kualitatif dan kuantitatif pada tingkat sasaran dan

    program/kegiatan melalui Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2015.

    Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai

    pada tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan rencana capaiannya melalui

    pelaksanaan Program, Kegiatan, serta Kelompok Indikator Kinerja dan Rencana Capaiannya.

    Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat

    pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan Indikator Kinerja harus didasarkan

    pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

    Berikut kami sampaikan Perjanjian Kinerja yang akan dicapai pada tahun 2015 dengan

    Jumlah Anggaran APBD pada Tahun 2015 sebesar Rp. 1.279.648.405.321,00 adalah:

    1. Misi 1:

    Mewujudkan Reformasi Birokrasi Menuju Sumber Daya Manusia Yang Beriman,

    Bertaqwa Dan Berilmu

    Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

    Tahun 2015

    Meningkatnya Pelaksanaan

    Reformasi Birokrasi Pemerintah

    Daerah

    1. Indeks Reformasi Birokrasi

    2. Kategori Akuntabilitas

    Kinerja

    indeks

    10.29

    nilai 71.01

    2. Misi 2:

    Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Bersih, Berwibawa, Jujur, Adil,

    Profesional, Mendengar dan Melayani Mayarakat Dengan Ikhlas

    Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

    Tahun 2015

    Meningkatnya kualitas

    Pemerintahan yang bersih dan

    bebas KKN

    1. Opini BPK RI atas Laporan

    Keuangan Pemerintah

    Daerah

    Opini WTP

    Meningkatnya kualitas pelayanan

    kepada masyarakat

    2. Nilai Rata-rata Indeks

    Kepuasan Masyarakat

    (IKM)

    % 45

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    24 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

    3. Misi 3:

    Mewujudkan Pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas

    Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

    Tahun 2015

    Meningkatnya mutu,

    relevansi dan daya saing

    pelayanan pendidikan

    1. Angka melanjutkan SMA/SMK ke

    Perguruan Tinggi

    2. Rata-rata lama sekolah penduduk

    usia diatas 15 tahun

    % 100

    % 99,80

    Meningkatnya Kesehatan

    ibu, anak dan gizi

    masyarakat

    1. Angka Kematian Ibu (AKI)

    2. Angka Kematian Bayi

    3 Prevalensi Kekurangan Gizi

    ( underweight ) pada anak dan

    balita

    Per 1000

    kelahiran

    hidup

    135

    Per 1000

    kelahiran

    hidup

    10

    % 11

    Terkendalinya kasus

    penyakit menular

    1. Persentase populasi risiko tinggi (

    risti) yang melakukan

    pemeriksaan / test HIV

    % 100

    2. Persentase tingkat kesembuhan

    TB ( cure rate TB > 85%)

    % 100

    Terwujudnya kota yang

    teratur sesuai penataan

    ruang

    1. Persentase kesesuaian fungsi

    lahan dengan dokumen tata ruang

    hasil pengendalian pemanfaatan

    ruang

    % 100

    Meningkatnya kualitas

    lingkungan hidup kota

    1. Luas ( Ruang Terbuka Hijau )

    2. Persentase kawasan Kumuh

    Ha 34.40

    % 22.63

    Meningkatnya Kualitas

    dan ketersediaan

    infrastruktur pendukung

    kota

    1. Persentase kondisi jalan baik

    2. Persentase kondisi jalan

    lingkungan baik

    %

    %

    69

    68.93

    Meningkatnya pemenuhan

    dan perlindungan hak –

    hak perempuan dan anak

    korban tindak kekerasan

    1. Persentase realisasi penyelesaian

    pengaduan perlindungan

    perempuan dan anak dari

    tindakan kekerasan

    % 65

    Meningkatnya kuantitas

    potensi/pemberdayaan

    masyarakat dan kualitas

    kelembagaan masyarakat

    1. Persentase Posyandu Strata

    Mandiri

    % 30

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 25

    Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

    Tahun 2015

    Terkendalinya

    pertumbuhan penduduk

    serta meningkatnya

    keluarga yang berkualitas

    dan sejahtera

    1. Cakupan sasaran pasangan usia

    subur (PUS) menjadi peserta KB

    aktif

    % 67.45

    Menurunnya Penyandang

    Masalah Kesejahteraan

    Sosial ( PMKS )

    1. Persentase Penurunan PMKS % 0.5

    4. Misi 4:

    Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Dan Daya Saing Daerah

    Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

    Tahun 2015

    Meningkatnya nilai investasi PMA

    dan PMDN

    1. Nilai Investasi PMA

    2. Nilai Investasi PMDN

    Rp (ribu) 6.000.000

    Rp (ribu) 133.474.000

    Meningkatnya Partisipasi angkatan

    Kerja

    1. Jumlah penyerapan tenaga

    kerja % 5000

    Meningkatnya iklim usaha

    perdagangan yang kondusif

    1. Jumlah kawasan Penataan

    PKL

    % 2

    Meningkatnya produktifitas

    UMKM melalui pemanfaatan

    teknologi dan pemenuhan sarana

    prasarana usaha.

    1. Persentase peningkatan

    IKM Produktif

    2. Jumlah pengembangan

    Pasar Tardisional % 1.7

    unit 1

    Meningkatnya kondisi ketahanan

    pangan daerah

    1. Tingkat ketersediaan

    pangan pokok (beras)

    2. Skor Pola Pangan Harapan

    (PPH)

    % 125

    % 75

    Tercapainya peningkatan daya

    saing dan daya jual destinasi

    pariwisata

    Jumlah Wisatawan

    orang 110.000

    5. Misi 5:

    Meningkatkan Keamanan, Ketertiban, Keindahan, dan Kebersihan Kota

    Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

    Tahun 2015

    Meningkatnya ketertiban, disiplin

    dan perlindungan masyarakat.

    Persentase gangguan

    keamanan, ketentraman,dan

    ketertiban masyarakat yang

    % 90

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    26 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

    Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

    Tahun 2015

    tertangani

    Meningkatnya kebersihan dan

    keindahan kota.

    1. Persentase Penanganan

    Sampah

    2. Persentase Ruang Terbuka

    Hijau (RTH) Taman Kota

    dan Jalur Hijau dalam

    kondisi baik

    % 83.63

    % 73

    Terwujudnya kerukunan antar dan

    inter umat beragama

    Persentase unjuk rasa yang

    disebabkan konflik intern dan

    antar umat beragama

    % 10

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 27

    BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah

    untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan

    kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi

    organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui

    laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Untuk mencapai hal

    tersebut maka diperlukan suatu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang

    merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang

    untuk tujuan penetapandan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian,

    pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka

    pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

    Pemerintah Kota Sukabumi selaku pengemban amanah masyarakat Kota Sukabumi

    melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Pemerintah

    Kota Sukabumi yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Perpres Nomor 29

    Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri

    Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

    Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

    Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Keputusan Kepala LAN

    Nomor 239/IX/618/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan

    Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

    Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target

    kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat

    pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan

    dalam dokumen Indikator Kinerja Utama maupun RKPD Tahun 2015. Sesuai ketentuan

    tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

    pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka

    mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja Pemerintah Kota

    Sukabumi ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dan Indikator Kinerja Utama

    Pemerintah Kota Sukabumi. Perubahan tersebut dituangkan dalam Peraturan Walikota

    Sukabumi Nomor 23 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota

    Sukabumi.

    3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja

    Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2014,

    Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

    Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan

    Keputusan Kepala LAN Nomor 239 IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    28 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

    Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja

    Pemerintah Kota Sukabumi diukur realisasinya berdasarkan tingkat pencapaian sasaran dari

    sasaran dan indikator kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja.

    Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan

    Realisasi Indikator Kinerja melalui media formulir Pengukuran Kinerja. Kemudian atas hasil

    pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan

    kegagalan pencapaian sasaran strategis yang terkait dengan Core Area Kota Sukabumi

    sebagai pusat pelayanan jasa terpadu di bidang perdagangan, pendidikan, dan kesehatan.

    Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan

    serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu :

    - 85 s.d. 100 = Baik Sekali

    - 70 s.d.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 29

    ketercapaian setiap indikator makro tersebut merupakan akumulasi dari peran serta seluruh

    stakeholder pembangunan yang meliputi: Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. Oleh karena

    itu dalam menyikapi kinerja kebijakan pemerintah dalam konstelasi pencapaian indikator

    makro, perlu diterjemahkan terlebih dahulu kerangka pikir kontribusi kebijakan dan pelaku

    terhadap capaian indikator makro tersebut. Sehingga gambaran pencapaian indikator makro

    merupakan hasil kinerja dari seluruh pelaku pembangunan.

    Sebagai gambaran bahwa perbandingan indikator makro Kota Sukabumi pada

    Tahun 2013 – 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

    Tabel 3.1.

    Indikator Makro Kota Sukabumi

    No Indikator Realisasi

    Tahun 2013

    Realisasi

    Tahun 2014

    1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

    a. Jumlah Penduduk (**) 312.782* 315.001*

    b. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP/%) 1,38 1,03*

    c. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE/%) 4,88 5,02

    d. Laju Inflasi (%) 8,08 8,38

    e. Ketimpangan Kemakmuran (Gini Ratio) 0,34 0,36

    f. PDRB Perkapita (Rp/Tahun)

    Atas Dasar Harga Berlaku 24,097,315.50 33,509,468.47

    Atas Dasar Harga Konstan 7,231,839.20 7,594,877.53

    g. Daya Beli (Rp/kapita/tahun) 643,75 645,25

    2 Kesejahteraan Sosial dan Pendidikan

    a. Angka Melek Huruf (AMH/%) 99,74 99,76

    b. Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS/Tahun) 9,37 9,42

    c. Angka Partisipasi Murni (APM/Tahun)

    SD 93,79 94,00

    SMP 72,18 73,25

    SMU 51,47 52,48

    d. Angka Partisipasi Kasar (APK/Tahun)

    SD 106,50 107,40

    SMP 98,78 98,80

    SMU 60,98 61,25

    3 Kesehatan

    a. Angka Harapan Hidup 70,36 70,38

    b. Jumlah Kematian Bayi (Orang)

    4. Kemiskinan

    a. Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) 25,20 25,30

    b. Persentase Penduduk Miskin (%) 8,05 8,03

    c. Persentase Keluarga Prasejahtera dan Sejahtera I (%) 22,77

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    30 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

    No Indikator Realisasi

    Tahun 2013

    Realisasi

    Tahun 2014

    5 Ketenagakerjaan

    Angka Partisipasi Angkatan Kerja (%) 88,76 88,36

    6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 76,16 76,33

    Keterangan : * = Hasil proyeksi

    ** = Angka Sementara

    Dari tabel terlihat bahwa tingkat pencapaian aspek penanggulangan kemiskinan

    secara jumlah masih belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan, walaupun secara

    persentase menunjukan ketercapaian pada target. Dengan demikian, pada tahun-tahun

    berikutnya program dan kegiatan yang dilaksanakan harus difokuskan pada upaya

    pencapaian indikator makro aspek penanggulangan kemiskinan dan Penyandang Masalah

    Kesejahteraan Sosial karena akan berdampak pada pencapaian Indeks Pembangunan

    Manusia (IPM), angka sementara pada tahun 2014 berdasarkan data rilis BPS mencapai

    76,33. Data penduduk miskin masih menunjukkan perbedaan angka kemiskinan yang

    disebabkan perbedaan kriteria kemiskinan dari masing-masing instansi sehingga

    diharapkan terdapat kriteria kemiskinan yang seragam sehingga memudahkan untuk

    melakukan pendataan penduduk miskin.

    Pembangunan kapasitas sumberdaya manusia Kota Sukabumi yang berkualitas

    memiliki peran yang paling besar dalam menjawab tuntutan dan perkembangan dunia

    global yang semakin kompetitif, SDM yang handal akan mampu menghasilkan sesuatu yang

    berkualitas dan mampu bersaing. Oleh karena demikian, pendidikan yang bermutu sangat

    penting karena akan menghasilkan SDM yang bermutu pula. Menyikapi hal tersebut Kota

    Sukabumi melalui Dinas Pendidikan dengan bantuan Pemerintah Pusat melaksanakan

    program Kota Vokasi yang menitikberatkan pada penambahan kemampuan dan

    keterampilan siswa-siswa SMK dalam teknologi yang mempunyai nilai jual di pasar.

    Produk-produk yang telah dihasilkan oleh siswa-siswa SMK melalui program Kota

    Vokasi ini diantaranya adalah merakit Komputer PC dan Laptop dengan merk Forsa SMK

    yang memiliki peluang pasar yang cukup baik, di bidang otomotif sepeda motor dengan

    merk Kanzen SMK telah mampu menjual beberapa unit sepeda motor ke pasaran, serta

    produk alat mesin pertanian yang berupa mesin perontok gabah juga telah dapat diproduksi

    oleh siswa-siswa SMK melalui Kota Vokasi ini. Pemerintah Kota Sukabumi dalam

    mendukung perkembangan program ini sedang membangun teaching factory sebagai tempat

    produksi dan inovasinya.

    Pertumbuhan Ekonomi

    Pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan

    positif, dengan kata lain terjadi peningkatan output produksi barang dan jasa setiap

    tahunnya. Pada tahun 2013 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) sebesar 4,88 %, lebih rendah

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 31

    dibanding pertumbuhan pada periode 2011-2012 yang sebesar 5,29 %, walaupun demikian

    secara umum roda perekonomian Kota Sukabumi pada tahun 2013 tetap mengalami

    pertumbuhan yang posiif, hanya saja mengalami perlambatan dibanding tahun sebelumnya.

    Jika ditelaah lebih jauh lagi kedalam kelompok sektor, dalam empat tahun terakhir, kecuali

    tahun 2011 kelompok sektor primer mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif). Seperti

    yang telah kita pahami bahwa kondisi sosiogeografis wilayah Kota Sukabumi tidak memiliki

    potensi untuk mengembangkan kelompok sektor primer ini. Keterbatasan sumber daya

    alam dan alih fungsi lahan seiiring dengan pengembangan daerah perkotaan akan

    cenderung menekan LPE sektor dikelompok primer. Sebaliknya perubahan gaya hidup

    masyarakat di daerah perkotaan akan mendorong pesatnya pertumbuhan di sektor

    sekunder dan tersier. Terbukti kelompok sekunder dan tersier mengalami LPE yang

    signifikan selama empat tahun tersebut.

    Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi ke daerah perkotaan, seperti Kota Sukabumi,

    akan memacu kebutuhan akan pembangunan hunian secara massal dan peningkatan

    kebutuhan daya dukung kehidupan seperti listrik dan air. Fenomena pembangunan hunian

    di Kota Sukabumi cenderung bergerak ke jenis bangunan yang bisa sebagai tempat tinggal

    sekaligus tempat usaha mengingat keterbatasan lahan, seperti ruko (rumah toko) dan rukan

    (rumah kantor).

    Laju Pertumbuhan Ekonomi sektor sekunder, khususnya bangunan membuktikan

    pola tersebut. Pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya juga terjadi pada sektor tersier,

    dimana semua sektor yang termasuk didalamnya menunjukan pertumbuhan yang positif.

    Hal ini menunjukan pentingnya peran kedua sektor tersebut dalam menggerakan roda

    perekonomian di Kota Sukabumi dalam kurun waktu 2010-2013.

    PDRB Kota Sukabumi Tahun 2010-2013 untuk setiap sektornya dapat dilihat pada

    tabel berikut :

    Tabel 3.2

    PDRB Kota Sukabumi

    Menurut Kelompok Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2013 (%)

    PDRB ( Milyar Rupiah )

    No. KELOMPOK SEKTOR 2010 2011 2012*) 2013**)

    Atas Dasar Harga Konstan

    1 Sektor Primer -6,80 1,80 -6,37 -6,24

    a. Pertanian 1,87 1,80 -6,38 -6,25

    b. Pertambangan -3,89 1,86 3,28 -0,74

    2 Sektor Sekunder 11,40 5,44 8,31 9,65

    a. Industri Pengolahan 8,62 4,73 4,25 7,93

    b. Listrik, Gas & Air Bersih 7,19 7,22 11,98 5,07

    c. Bangunan 6,05 5,70 11,08 12,00

    3 Sektor Tersier 13,85 6,65 5,30 4,54

    a. Perdagangan, Hotel & Restoran 6,18 6,18 7,40 5,96

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    32 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

    No. KELOMPOK SEKTOR 2010 2011 2012*) 2013**)

    b. Pengangkutan & Komunikasi 6,83 8,32 2,79 2,02

    c. Keuangan, Jasa Perusahaan & Persewaan 8,06 10,43 9,32 5,55

    d. Jasa-jasa 3,92 3,63 (1,01) 2,17

    PDRB KOTA SUKABUMI 5.175,32 5.921,02 6.658,05 7.513,54

    Sumber : Indikator Ekonomi Kota Sukabumi 2013

    Catatan : *) Angka sementara

    **) Angka sangat sementara

    Laju Pertumbuhan Ekonomi sektor sekunder, khususnya bangunan membuktikan

    pola tersebut. Pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya juga terjadi pada sektor tersier,

    dimana semua sektor yang termasuk di dalamnya menunjukkan pertumbuhan yang positif.

    Hal ini menunjukan pentingnya peran kedua sektor tersebut dalam menggerakkan roda

    perekonomian di Kota Sukabumi selama kurun waktu 2010-2013.

    3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja

    Secara umum Pemerintah Kota Sukabumi telah dapat melaksanakan tugas dalam

    rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen IKU Kota

    Sukabumi. 22 (Dua Puluh Dua) sasaran yang telah ditetapkan pada Tahun Anggaran 2015

    sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 23 Tahun 2015

    tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Sukabumi, memiliki indikator sasaran

    atau indikator kinerja utama sebanyak 33 (tiga puluh tiga), indikator kinerja tersebut terdiri

    dari 2 indikator untuk Misi 1, 2 indikator untuk Misi 2, 16 indikator untuk Misi 3, 9 indikator

    untuk Misi 4, dan 4 indikator untuk Misi 5.

    Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam matrik sebagai berikut :

    Tabel 3.3

    Ketercapaian Indikator Kinerja Terhadap Target Tahun 2015

    No Sasaran Jumlah

    Indikator

    Ketercapaian

    Target

    Misi 1 : Mewujudkan Reformasi Birokrasi Menuju Sumber Daya Manusia yang Beriman,

    Bertaqwa dan Berilmu

    1 Meningkatnya Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemerintah

    Daerah 2 2

    Misi 2 : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih, Berwibawa, Jujur, Adil,

    Profesional, Mendengar dan Melayani Masyarakat dengan Ikhlas

    1 Meningkatnya Kualitas Pemerintahan yang bersih dan bebas

    KKN 1 1

    2 Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat 1 1

    Misi 3 : Mewujudkan Pelayanan Dasar yang Lebih Baik dan Berkualitas

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kota Sukabumi Tahun 2015

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 33

    No Sasaran Jumlah

    Indikator

    Ketercapaian

    Target

    1 Meningkatnya mutu, relevansi dan daya saing pelayanan

    pendidikan 2 2

    2 Meningkatnya Kesehatan ibu, anak dan gizi masyarakat 3 3

    3 Terkendalinya Kasus Penyakit Menular 2 2

    4 Terwujudnya kota yang teratur sesuai penataan ruang 1 1

    5 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup kota 2 2

    6 Meningkatnya kualitas dan ketersediaan infrastruktur

    pendukung kota 2 2

    7 Meningkatnya pemenuhan dan perlindungan hak-hak

    perempuan dan anak korban tindak kekerasan 1 1

    8 Meningkatnya kuantitas potensi/pemberdayaan masyarakat dan

    kualitas kelembagaan masyarakat 1 -

    9 Terkendalinya pertumbuhan penduduk serta meningkatnya

    keluarga yang berkualitas dan sejahtera 1 1

    10 Menurunnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) 1 -

    Misi 4 : Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah

    1 Meningkatnya nilai investasi PMA dan PMDN 2 1

    2 Meningkatnya Partisipasi Angkatan Kerja 1 1

    3 Meningkatnya iklim usaha perdagangan yang kondusif 1 1

    4 Meningkatnya produktifitas UMKM melalui pemanfaatan

    teknologi dan pemenuhan sarana prasarana usaha 2 1

    5 Meningkatnya kondisi ketahanan pangan daerah 2 2

    6 Tercapainya peningkatan daya saing dan daya jual destinasi

    pariwisata 1 1

    Misi 5 : Meningkatkan Keamanan, Ketertiban, Keindahan, dan Kebersihan Kota

    1 Meningkatnya ketertiban, disiplin dan perlindungan masyarakat `1 1

    2 Meningkatnya kebersihan dan keindahan kota 2 2

    3 Terwujudnya kerukunan antar dan intern umat beragama 1 1

    Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada

    tahun 2015 yang membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran adalah

    sebagai berikut :

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeri