mojokertojdih.mojokertokota.go.id/backup/app/datapdf/247528... · 2019. 9. 7. · =r405 0 ;=5 m2s{...
TRANSCRIPT
WALIKOTA MOJOKERTO
PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO
NOMOR 3a TAHUN 2013
TENT ANG
PENDATAAN DAN PENERBITAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN BAGI PENDUDUK
RENTAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KOTA MOJOKERTO
WALIKOTA MOJOKERTO,
Menimbang
Mengingat
bahwa untuk melaksanakan kententuan Pasal 3 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 1 1 Tahun 2010 tentang Pedoman Pendataan dan
Penerbitan Dokumen Kependudukan bagi Penduduk Rentan
Administrasi Kependudukan, maka dipandang perlu menetapkan
Pendataan dan Penerbitan Dokumen Kependudukan bagi Penduduk
Rentan Administrasi Kependudukan di Kota Mojokerto, yang dituangkan
dalam suatu Peraturan Walikota Mojokerto.
1 . Undang-Undang Nomor 1 7 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kota Kecil Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/
Jawa Tengah I Jawa Barat sebagaimana telah d iubah dengan
Undang-Undang Nomor 1 3 Tahun 1954 tentang Pengubahan
Undang-Undang Nomor 1 6 dan 1 7 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa
(Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40,
Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 55 1 ) ;
2 . Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125 , Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 1 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4844) ;
Menetapkan
2
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia
Norn or 467 4) ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan
Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat I I Mojokerto (Lembaran
Negara Republ ik Indonesia Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242) ;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2007
Nomor 80, Tambahan l.embaran Negara Republ ik Indonesia
Norn or 4 736) ;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4 737) ;
7. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan
dan Tata Cara Pendaftaran penduduk dan Pencatatan Sip i l
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4829) ;
8. Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 2004 tentang Pengelolaan
lnformasi Administrasi Kependudukan ;
9. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Organisasi Dinas-dinas Kota Mojokerto sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2 0 1 1 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2008
tentang Organisasi Dinas-dinas Kota Mojokerto ;
1 0 . Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 1 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan ;
1 1 . Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipi l Kota Mojokerto.
MEMUTUSKAN :
PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG PENDATAAN DAN
PENERBITAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN BAGI PENDUDUK
RENTAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
3
B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
1 . Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang
bertempat t inggal di Kota Mojokerto.
2 . Penduduk Rentan Administrasi Kependudukan adalah penduduk
yang mengalami hambatan dalam memperoleh dokumen
kependudukan yang disebabkan oleh bencana alam dan korban
bencana sosial.
3 . Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan
dan penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui
pendaftaran penduduk, pencatatan sip i l , pengelolaan informasi
Administrasi Kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk
pelayanan publ ik dan pembangunan sektor lain.
4. Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata penduduk,
pencatatan atas pelaporan peristiwa kependudukan dan pendataan
penduduk rentan administrasi kependudukan serta penerbitan
Dokumen Kependudukan berupa Kartu ldentitas atau Surat
Keterangan Kependudukan.
5. Pengungsi adalah orang atau sekelompok orang yang terpaksa
atau dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang
belum pasti sebagai akibat dampak buruk bencana.
6 . Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor
non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan l ingkungan, kerugian
harta benda dan dampak psikologis.
7. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain
berupa gempa bumi , tsunami , gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan dan tanah longsor.
8. Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh manusia yang
meliputi konflik sosial , antar kelompok atau antar komunitas
masyarakat dan teror.
4
9. Orang Terlantar adalah penduduk yang karena suatu sebab
sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhannya secara wajar, baik
rohani , jasmani maupun sosial .
1 0 . Surat Keterangan Pengganti Tanda ldentitas selanjutnya disingkat
SKPTI adalah identitas sementara yang diberikan kepada
penduduk pengungsi , korban bencana alam dan korban bencana
sosial di daerah, sebagai salah satu syarat penerbitan Kartu
Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk yang hi lang atau rusak.
1 1 . Surat Keterangan Pencatatan Sipi l , selanjutnya disingkat SKPS
adalah surat keterangan yang diberikan kepada penduduk
pengungsi , korban bencana alam dan korban bencana sosial d i
daerah, d igunakan sebagai tanda bukti dir i sementara dan sebagai
salah satu syarat penerbitan Kutipan Kedua Akta Pencatatan Sipi l
yang hi lang atau rusak.
1 2 . Surat Keterangan Orang Terlantar, selanjutnya dis ingkat SKOT
adalah identitas yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipi l yang diberikan kepada orang terlantar setelah
didata.
1 3 . Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan
oleh lnstansi Pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai
alat bukti autentik yang dihasi lkan dari pelayanan Pendaftaran
Penduduk dan Pencatatan Sipi l .
14 . lnstansi Pelaksana adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sip i l Kota Mojokerto yang berwenang melaksanakan pelayanan
administrasi kependudukan dan menerbitkan dokumen
kependudukan.
1 5 . Pendataan adalah upaya mengumpulkan data penduduk
pengungsi , korban bencana alam, korban bencana sosial dan
orang terlantar.
1 6 . Tim Pendataan adalah Tim Pendataan Penduduk Rentan
Administrasi Kependudukan yang dibentuk oleh Pemerintah Kota
Mojokerto untuk melakukan Pendataan Penduduk Rentan
Administrasi Kependudukan dalam rangka penertiban dan
penerbitan dokumen kependudukan.
BABI I
RUANG LINGKUP
Pasa l2
Ruang l ingkup pendataan dan penerbitan dokumen kependudukan bagi
penduduk rentan administrasi kependudukan meliputi pendataan dan
penerbitan dokumen kependudukan bagi penduduk korban bencana
alam, bencana sosial dan orang terlantar.
5
Pasa l3
Pendataan dan penerbitan dakumen kependudukan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 menjadi kewenangan dan tanggungjawab
Pemerintah Kata Majakerta.
BAB I l l
PENDATAAN DAN PENERBITAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN
BAGI PENDUDUK KORBAN BENCANA
Bagian Pertama
Tim Pendataan
Pasa l4
( 1 ) Pendataan terhadap penduduk karban bencana di lakukan aleh Tim.
(2) Tim Pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )
berkedudukan di Kata Majakerta.
Pasa l5
( 1 ) Tim Pendataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat ( 1 )
mempunyai susunan keanggataan sebagai berikut :
a . Ketua;
b . Sekretaris; dan
c. Anggata.
(2) Ketua sebagaimana dimaksud pad a ayat ( 1 ) huruf a dijabat aleh
Sekretaris Daerah Kata Mojokerto.
(3) Sekretaris sebaqairnana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf b dijabat
aleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipi l Kata
Mojokerto.
(4) Anggata Tim sebagaimana dimaksud pad a ayat ( 1 ) huruf c terdiri
a tas :
a. Pejabat pada Badan Pusat Statistik;
b. Pejabat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sip i l ;
c. Pejabat pada Badan Kesatuan Bangsa, Palitik dan
Perlindungan Masyarakat;
d . Pejabat pada Dinas Sasial ;
e. Pejabat pada Dinas Kesehatan;
f. Pejabat pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
6
g. Pejabat pada Sadan Pemberdayaan Masyarakat;
h . Camat.
(5) Tim Pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ditetapkan
dengan Keputusan Walikota.
Pasa l6
Tim Pendataan Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 mempunyai
tugas :
a. menetapkan lokasi pendataan;
b. menyiapkan print out data keluarga dan data agregat penduduk;
c. menyiapkan formulir pendataan;
d . melakukan bimbingan teknis bagi petugas pendata;
e. melakukan pendataan;
f. melakukan verifikasi dan validasi data hasi l isian formulir pendataan
(FR- 1 . 0 1 ) dan atau formulir biodata penduduk WNI (F-1 .01 );
g . melaksanakan pemotretan terhadap penduduk yang telah mengisi
formulir;
h . mengkoordinasikan penerbitan SKPTI dan SKPS;
1 . mengolah dan menyajikan data hasi l pendataan; dan
j . membuat laporan secara berkala berdasarkan hasi l pendataan
kepada Walikota.
Bagian Kedua
Perangkat Pendataan
Pasa l7
Perangkat Pendataan terdiri dari :
a. Database Kependudukan Kota Mojokerto sebagai bahan I alat
verifikasi dan validasi data kependudukan;
b. Formulir Pendataan Penduduk Karban Bencana (FR-1 .01 );
c. Formulir Surat Pernyataan Kehilangan Dokumen (FR-1 .02) ;
d . Blanko Surat Keterangan Pengganti Tanda ldentitas (BR-1 .0 1 ) ;
e. Formulir Surat Keterangan Pencatatan Sipi l (FR-2.01 ) ;
f. Formulir Biodata Penduduk WNI (F1-01 );
g . Formulir Surat Pernyataan Perubahan Data Kependudukan WNI (F-
1 .05) ;
h . Formul ir Perubahan Data Kependudukan (F-1 .06) ;
7
i . Perangkat komputer, printer d a n l a i n - l a i n ;
j . Foto d i g i t a l .
Pasal 8
T i m Pendataan m e n y i a p k a n Perangkat P e n d a t a a n s e b a g a i m a n a
d i m a k s u d d a l a m Pasal 7 .
Bagian Ketiga
Mekanisme I Prosedur Pendataan dan Penerbitan Dokumen
Kependudukan Bagi Penduduk Korban Bencana
P a s a l 9
P e r s i a p a n p e l a k s a n a a n Pendataan m e l i p u t i kegiatan :
a . m e l a k u k a n rapat-rapat k o o r d i n a s i ;
b . menetapkan lokasi p e n d a t a a n ;
c. m e n y u s u n peta k o n d i s i lokasi bencana d a n p e n g u n g s i a n ;
d . m e n y i a p k a n print out data k e l u a r g a d a n data agregat;
e. m e n y i a p k a n b l a n k o dan f o r m u l i r pendataan korban bencana a l a m
d a n b e n c a n a s o c i a l ;
f. m e l a k u k a n bintek kepada p e t u g a s ;
g . m e n y u s u n j a d w a l p e l a k s a n a a n p e n d a t a a n .
P a s a l 1 0
P e l a k s a n a a n Pendataan
( 1 ) P e l a y a n a n P e n d a t a a n P e n d u d u k korban b e n c a n a d i l a k u k a n setelah
s e l e s a i tahap tanggap darurat d a n d i m u l a i pada awal t a h a p
r e h a b i l i t a s i d e n g a n situasi d a n k o n d i s i d i l a p a n g a n .
(2) P e l a y a n a n Pendataan P e n d u d u k korban bencana s e b a g a i m a n a
ayat ( 1 ) d i l a k u k a n sebagai berikut :
a . Tim Pendataan m e m b e r i k a n p e n j e l a s a n / s o s i a l i s a s i kepada
p e n d u d u k korban b e n c a n a a l a m / b e n c a n a s o s i a l , p e r i h a l akan
d i l a k u k a n pendataan d a l a m rangka penerbitan d o k u m e n
k e p e n d u d u k a n yang h i l a n g / r u s a k ;
b . Tim Pendataan menetapkan tempat I lokasi u n t u k m e l a k u k a n
pendataan d a n p e l a y a n a n a d m i n i s t r a s i k e p e n d u d u k a n ;
c. Tim Pendataan I Petugas P e l a y a n a n d e n g a n membawa print
out data per k e l u a r g a m e n d a t a n g i p e n d u d u k korban b e n c a n a
a l a m / b e n c a n a s o s i a l ditempat-tempat p e n g u n g s i a n u n t u k
mendata j u m l a h p e n d u d u k yang k e h i l a n g a n d o k u m e n
k e p e n d u d u k a n n y a ;
8
d . Tim Pendataan I petugas Pelayanan administrasi
kependudukan melakukan pendataan dengan memper
gunakan formulir yang telah ditentukan;
e. Apabila penduduk korban bencana adalah penduduk setempat
dan telah memil ik i N IK maka yang harus di lakukan adalah :
Penduduk mengisi Formulir Pendataan Penduduk Korban
Bencana (FR- 1 . 0 1 ) dan mengisi Surat Pernyataan Kehi langan
Dokumen Kependudukan (FR-1 .02) dengan 2 (dua) orang
saksi.
Apabila data penduduk ada perubahan atau
penambahan/pengurangan anggota keluarga maka penduduk
wajib menqrsi Surat Pernyataan Perubahan Data
kependudukan WNI (F-1 .05) .
Penduduk wajib mengisi formulir Biodata Penduduk untuk
Perubahan Data WNI (F-1 .06) kemudian difoto untuk
penerbitan SKPTI dan SKPS di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sip i l .
f. Apabila penduduk korban bencana adalah penduduk setempat
tetapi belum memil iki NIK, maka yang harus di lakukan adalah :
Penduduk harus mengisi Formulir Pendataan Penduduk
Korban Bencana (FR-1 .0 1 ) , rnenqrsi Formulir Biodata
Penduduk WNI (F - 1 . 0 1 ) dan mengisi Surat Pernyataan
Kehilangan Dokumen Kependudukan (FR-1 .02) dengan 2
(dua) orang saksi, kemudian penduduk difoto untuk penerbitan
SKPTI dan SKPS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipi l .
g . Apabila penduduk korban bencana bukan penduduk setempat
tetapi telah memil ik i N IK , maka yang di lakukan adalah :
Penduduk tetap didata dengan mengisi Formulir Pendataan
Penduduk Korban Bencana (FR- 1 . 0 1 ) , rnenqrsi Surat
Pernyataan Kehilangan Dokumen Kependudukan (FR-1 .02)
dengan 2 (dua) orang saksi, kemudian difoto untuk diterbitkan
SKPTI dan SKPS di Dinas Kependudukan dan pencatatan
Sipi l .
Apabila data penduduk ada perubahan atau
penambahan/pengurangan Anggota keluarga maka penduduk
wajib rnenqrs i Surat Pernyataan Perubahan Data
kependudukan WNI (F-1 .05) . Penduduk juga wajib mengisi
Formulir Biodata Penduduk untuk perubahan data WNI (F-
1 .06) .
9
h. Apabila penduduk korban bencana bukan penduduk setempat
dan belum memil iki N IK , maka yang di lakukan adalah :
Penduduk mengisi Formulir Pendataan Penduduk Korban
Bencana (FR- 1 . 0 1 ) dan mengisi Surat Pernyataan Kehilangan
Dokumen Kependudukan (FR-1 .02) dengan 2 (dua) orang
saksi, mengisi Formul ir Biodata Penduduk WNI (F - 1 . 0 1 ) untuk
diproses di tempat domisi l i , selanjutnya penduduk difoto untuk
diterbitkan SKPTI dan SKPS di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipi l .
i . Hasil pendataan oleh Tim Pendataan di laporkan ke Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipi l untuk diverifikasi dan
diterbitkan SKPTI dan SKPS.
Pasal 1 1
( 1 ) Bagi penduduk korban bencana alam dan bencana sosial diberikan
SKPTI dan/atau SKPS.
(2) SKPTI sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) diberikan sebagai
identitas sementara pengganti KK dan /atau KTP yang hi lang atau
rusak.
(3) SKPS sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) diberikan sebagai
pengganti sementara Kutipan Akta Pencatatan Sipi l yang hi lang
atau rusak.
(4) SKPTI dan SKPS berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat
diperpanjang selama KTP dan KK serta Akta Pencatatan Sipi l
belum dapat diterbitkan.
(5) SKPTI dan SKPS ditandatangani oleh Kepala Dinas Kependu
dukan dan Pencatatan Sipi l Kata Mojokerto.
(6) Dalam hal Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sip i l Kata
Mojokerto berhalangan, maka :
a. SKPTI ditandatangani oleh Sekretaris atau Kepala Bidang
Pendaftaran Penduduk pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipi l yang mendapat kewenangan secara resmi
dari Walikota Mojokerto;
b . SKPS ditandatangani oleh Pejabat Pencatatan Sipi l atau
Pejabat yang ditunjuk dan mendapatkan kewenangan secara
resmi dari Walikota Mojokerto.
Pasal 12
Penerbitan Dokumen Kependudukan yang Hi lang
10
( 1 ) KK dan KTP diberikan kepada penduduk karban bencana alam dan
bencana sosial yang telah berdamisil i tetap, sesuai dengan syarat
dan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
(2) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kata Mojakerta menarik
SKPTI bersamaan dengan penyerahan KK dan KTP.
(3) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipi l Kata Mojakerta
berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipi l
Kabupaten/Kata damisi l i agar memverifikasi, memproses status
kependudukan serta menerbitkan KTP dan KK bagi penduduk
karban bencana alam/bencana sosial yang bukan penduduk Kata
Majakerta.
Pasal 1 3
Penerbitan Dakumen Pencatatan Sipi l yang Hi lang
( 1 ) Kutipan Kedua Akta Pencatatan Sipi l diberikan kepada penduduk
karban bencana alam dan bencana sosial aleh Kepala Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipi l Kata Mojokerto.
(2) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipi l Kata Majakerta
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) berkoordinasi dengan Kepala
Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipi l tempat diterbitkannya
Kutipan Pertama Akta Pencatatan Sipi l .
(3) Kaardinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di lakukan secara
tertul is dengan mengikutsertakan fotokapi Register Akta
Pencatatan Sip i l .
(4) Untuk mendapatkan Kutipan Kedua Akta Pencatatan Sipi l
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dengan menunjukkan Surat
Keterangan Pencatatan Sipi l (SKPS).
(5) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipi l Kata Mojakerto menarik
Surat Keterangan Pencatatan Sipi l bersamaan dengan penyerahan
Kutipan Kedua Akta Pencatatan Sip i l .
Bagian Keempat
Pelaporan Hasil Pendataan
Pasal 14
( 1 ) Tim Pendataan Penduduk Karban Bencana Kata Majokerto
melaparkan kepada Walikata Majakerta melalu i Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipi l Kata Mojokerto setiap minggu
dengan tembusan Tim Provinsi dan instansi terkait.
1 1
(2) Walikota Mojokerto melaporkan kepada Gubernur Provinsi Jawa
Timur dengan tembusan Menteri Dalam Negeri melalu i komponen
yang membidangi urusan kependudukan dan pencatatan sipil
setiap tanggal 7 dan tanggal 21 setiap bulan.
(3) Pelaporan Tim sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) berbentuk
rekapitulasi hasi l pendataan pengungsi , korban bencana alam dan
bencana sosial.
BABIV
PENDATAAN DAN PENERBITAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN
BAGIORANGTERLANTAR
Bagian Pertama
Pendataan Orang Terlantar
Pasal 1 5
( 1 ) Pendataan terhadap Orang Terlantar di lakukan secara periodik
satu tahun sekali oleh Tim Pendataan Orang Terlantar.
(2) Tim Pendataan Orang Terlantar sebagaimana dimaksud pada ayat
( 1 ) berkedudukan di Kota Mojokerto.
Pasal 1 6
( 1 ) Tim Pendataan Orang Terlantar sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 5 ayat ( 1 ) memil iki susunan keanggotaan sebagai ber ikut :
a. Ketua;
b. Sekretaris; dan
c. Anggota.
(2) Ketua Tim Pendataan Orang T erlantar Kota Mojokerto
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf a , dijabat oleh Kepala
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipi l Kota Mojokerto.
(3) Sekretaris Tim Pendataan Orang Terlantar Kota Mojokerto
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf b, dijabat oleh Kepala
Bidang pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Mojokerto yang membidangi Pendaftaran Penduduk.
12
(4) Anggota Tim Pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )
huruf c, terdiri atas :
a. Pejabat pada Kepolisian Resort Mojokerto Kota;
b. Pejabat pada Dinas Sosial Kota Mojokerto;
c. Pejabat pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum
Sekretariat Daerah;
d . Pejabat pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perl indungan Masyarakat;
e. Pejabat pada Satuan Palisi Pamong Praja;
f. Camat;
g . Lurah.
(5) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ditetapkan oleh
Walikota.
Pasal 1 7
Tim Pendataan Orang Terlantar Kota Mojokerto sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 5 mempunyai tugas :
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendataan orang terlantar dengan
Camat I Lurah, tokoh masyarakat dan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kemasyarakatan
setempat;
b. Menetapkan lokasi dan membuat jadwal pelaksanaan pendataan;
c. Menyiapkan formulir pendataan;
d . Melaksanakan bimbingan teknis pengisian formulir dan surat
pernyataan;
e. Melaksanakan pendataan orang terlantar;
f. Melakukan verifikasi dan validasi data hasi l isian formulir pendataan
dan atau formulir biodata penduduk;
g . Melakukan pemotretan terhadap penduduk yang telah mengisi
formulir ;
h . Mengkoordinasikan penerbitan SKOT ke Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipi l Kota Mojokerto;
i . Membuat laporan secara periodik berdasarkan hasil pendataan
kepada Walikota.
Bagian Kedua
Perangkat Pendataan
1 3
Pasal 1 8
Perangkat Pendataan untuk Orang Terlantar terdiri dari :
a. Database kependudukan Kata Mojokerto setempat sebagai
bahan/alat verifikasi dan val idasi data kependudukan;
b . Data awal orang terlantar dari Dinas Sosial/Dinas terkait lainnya;
c. Lokasi tempat singgah orang terlantar;
d . Jadwal pelaksanaan pendataan;
e. Formulir Biodata penduduk WNI (F1 .01 ) ;
f. Formulir Pendataan Orang Terlantar (FR-1 .03) ;
g . Formul ir Surat Pernyataan Tidak Memil iki Dokumen Kependudukan
(FR-1 .05) ;
h . Blanko Surat Keterangan Orang Terlantar (BR-1 .02) ;
i . Formul ir Surat Keterangan Kelahiran bagi peristiwa kelahiran yang
terjadi d i luar domisi l i ibunya (F-2.02);
J . Perangkat computer, printer dan lain- lain;
k. Photo digital.
Bagian Ketiga
Mekanisme I Prosedur Pendataan dan Penerbitan Dokumen
Kependudukan bagi Orang Terlantar
Pasal 1 9
Mekanisme/prosedur pendataan orang terlantar adalah sebagai berikut :
a. Tim Pendataan berkoordinasi dengan Camat/Lurah, Tokoh
Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat;
b. Memberikan sosialisasi penyelenggaraan pendataan bagi orang
terlantar;
c. Tim Pendataan membagikan Formulir Surat Pernyataan tidak
memil iki dokumen kependudukan dan formulir isian pendataan;
d . Orang terlantar mengisi (atau di isikan oleh Petugas) Surat
Pernyataan Tidak Memil ik i Dokumen Kependudukan dengan 2
(dua) orang saksi;
e. Orang Terlantar mengisi (atau di isikan oleh Petugas) Formul ir
Pendataan Orang Terlantar dan menandatanganinya I cap jempol ;
f. Tim Pendataan Pendataan menghimpun isian formulir Surat
Pernyataan Tidak Memil iki Dokumen Kependudukan serta lsian
Formulir Pendataan;
14
g. Tim Pendataan melakukan verifikasi dan validasi data dengan
menggunakan database kependudukan yang ada serta data
pendukung lainnya;
h . Tim Pendataan melakukan perekaman foto Orang Terlantar untuk
penerbitan SKOT;
i . Tim Pendataan melakukan entry data hasil isian formulir pendataan
orang terlantar;
j . Tim Pendataan membuat rekapitulasi hasil pendataan sesuai
dengan wilayahnya;
k. Tim Pendataan membantu proses penerbitan Surat Keterangan
Orang Terlantar (SKOT) oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipi l Kota Mojokerto;
I . Melaporkan hasil pendataan orang terlantar kepada Walikota
Mojokerto melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sip i l .
Pasa l20
Penerbitan KK dan KTP untuk Orang Terlantar
( 1 ) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipi l Kota Mojokerto dapat
menerbitkan KK dan KTP bagi Orang Terlantar yang telah
berdomisi l i tetap dan memil ik i SKOT.
(2) Syarat penerbitan KK dan KTP sebagaimana dimaksud pada ayat
( 1 ) adalah :
a . mengisi formulir Biodata Penduduk WNI (F - 1 .0 1 ) ;
b. mengisi Formulir Permohonan Kartu Tanda penduduk (KTP)
WNI (F - 1 . 2 1 ) ;
c. memil ik i SKOT.
(3) KK dan KTP diberikan kepada Orang Terlantar dengan menarik
SKOT.
Pasa l2 1
Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran Anak Orang Terlantar
( 1 ) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipi l Kota Mojokerto dapat
menerbitkan Kutipan Akte Kelahiran bagi anak Orang Terlantar.
(2) Syarat penerbitan Kutipan Akte Kelahiran sebagaimana dimaksud
pada ayat ( 1 ) adalah :
a . Mengisi Formulir Surat Keterangan Kelahiran (F-2.01 ) ; dan
b. Memil iki SKOT.
1 5
Bagian Keempat
Pelaporan Hasil Pendataan
Pasal22
( 1 ) Tim Pendataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 5 menyusun
laporan dan rekapitulasi hasil pendataan.
(2) Tim Pendataan melaporkan kepada Walikota Mojokerto melalui
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipi l Kota Mojokerto setiap
tanggal 1 November dengan tembusan instansi terkait.
(3) Walikota Mojokerto melaporkan hasil pendataan setiap tanggal 1
Desember kepada Gubernur Provinsi Jawa Timur.
BABV
PEMBIAYAAN
Pasal23
( 1 ) Biaya Pendataan Penduduk Korban Bencana pada tahap
rehabilitasi pada daerah terjadinya bencana dibiayai dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Mojokerto.
(2) Biaya penerbitan KK, KTP maupun SKPTI dan untuk pengadaan
blanko KTP, blanko SKPTI, Formulir Pendataan, Formulir Biodata
Penduduk WNI (F - 1 . 0 1 ) , Surat Pernyataan, Surat Keterangan
Pencatatan Sipi l (SKPS) serta biaya operasional pelaksanaan
pendataan dibiayai oleh APBD Kota Mojokerto.
Pasal24
Biaya Pendataan dan Penerbitan KK, KTP, maupun SKOT serta biaya
untuk pengadaan blanko SKOT, blanko Biodata Penduduk WNI (F- 1 .0 1 ),
blanko Permohonan Penerbitan KTP WNI ( F . 1 . 2 1 ) , blanko Surat
Pernyataan maupun Formulir Pendataan Orang Terlantar dibiayai dari
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Mojokerto.
16
BABVI KETENTUAN PENUTUP
Pasa l25
Peraturan Walikota ini mula i berlaku pada tanggal d iundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Serita Daerah
Kota Mojokerto.
Ditetapkan di Mojokerto
pada tanggal 2 Janua.ri 2 0 1 3
WALIKOTA MOJOKERTO
ABDUL GANl;SOEHARTONO
Diundangkan di Mojokerto pada tanggal 2 Januari 2013 SEKRETARIS DAERAH KOTA MOJOKERTO
Ir. SUYliNO, M.Si Pembina Utama Madya
N IP . 19580101 198503 1 031
SERITA DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 20 13 NOMOR 3a
sannan sesuai dengan as!inya KEPALA BAGIAN HUKUM,
ttd
PUDJI HARDJONO SH NIP. 19600729198503 1 007