darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 pilihantopikpilihan topik matematika...

63
1/31/2013 1 Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Topik Topik Topik Topik Matematika Matematika Matematika Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 Fungsi dan Grafik Fungsi Linier Gabungan Fungsi Linier Mononom dan Polinom Bangun Geometris Fungsi Trigonometri Gabungan Fungsi Sinus Fungsi Log Natural, Eksponensial, Hiperbolik Koordinat Polar 3 Turunan Fungsi Polinom Turunan Perkalian Fungsi, Pangkat dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit Turunan Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inversi, Logaritmik, Eksponensial Integral Integral Tak-Tentu Fungsi-Fungsi Persamaan Diferensial Orde-1 Persamaan Diferensial Orde-2 Matriks Bilangan dan Peubah Kompleks Permutasi dan Kombinasi Aritmatika Interval Fungsi dan Grafik 4 Fungsi 5 Apabila suatu besaran y memiliki nilai yang tergantung dari nilai besaran lain x maka dikatakan bahwa y merupakan fungsi x (Pembahasan Tentang Fungsi dan Grafik dibatasi pada fungsi dengan peubah bebas tunggal yang berupa bilangan nyata) panjang sebatang batang logam (= y) merupakan fungsi temperatur (= x) Secara umum pernyataan bahwa y merupakan fungsi x dituliskan ) ( x f y = y disebut peubah tak bebas nilainya tergantung x x disebut peubah bebas bisa bernilai sembarang Dalam pelajaran ini kita hanya akan melihat x yang berupa bilangan nyata. Selain bilangan nyata kita mengenal bilangan kompleks yang dibahas dalam pelajaran mengenai bilangan kompleks. Walaupun nilai x bisa berubah secara bebas, namun nilai x tetap harus ditentukan sebatas mana ia boleh bervariasi Contoh: 6

Upload: hoangthuy

Post on 08-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

1

PilihanPilihanPilihanPilihan TopikTopikTopikTopik

MatematikaMatematikaMatematikaMatematika

Sudaryatno Sudirham

1 2

• Fungsi dan Grafik

• Fungsi Linier

• Gabungan Fungsi Linier

• Mononom dan Polinom

• Bangun Geometris

• Fungsi Trigonometri

• Gabungan Fungsi Sinus

• Fungsi Log Natural, Eksponensial,

Hiperbolik

• Koordinat Polar

3

• Turunan Fungsi Polinom

• Turunan Perkalian Fungsi, Pangkat dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit

• Turunan Fungsi Trigonometri, TrigonometriInversi, Logaritmik, Eksponensial

• Integral

• Integral Tak-Tentu Fungsi-Fungsi

• Persamaan Diferensial Orde-1

• Persamaan Diferensial Orde-2

• Matriks

• Bilangan dan Peubah Kompleks

• Permutasi dan Kombinasi

• Aritmatika Interval

Fungsi dan Grafik

4

Fungsi

5

Apabila suatu besaran y

memiliki nilai yang tergantung dari nilai besaran lain x

maka dikatakan bahwa

y merupakan fungsi x

(Pembahasan Tentang Fungsi dan Grafikdibatasi pada fungsi dengan peubah bebas tunggal

yang berupa bilangan nyata)

panjang sebatang batang logam (= y)

merupakan fungsi temperatur (= x)

Secara umum pernyataan bahwa y merupakan fungsi x dituliskan

)(xfy =

y disebut peubah tak bebas

nilainya tergantung x

x disebut peubah bebas

bisa bernilai sembarang

Dalam pelajaran ini kita hanya akan melihat x yang berupabilangan nyata.

Selain bilangan nyata kita mengenal bilangan kompleks yang dibahas dalam pelajaran mengenai bilangan kompleks.

Walaupun nilai x bisa berubah secara bebas, namun nilai xtetap harus ditentukan sebatas mana ia boleh bervariasi

Contoh:

6

Page 2: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

2

Domain

Domain ialah rentang nilai (interval nilai) di mana peubah-bebas x bervariasi.

a brentang terbuka

a < x < b a dan b tidak termasuk dalam rentang

rentang setengah terbuka a b

a ≤≤≤≤ x < b a masuk dalam rentang, tetapi b tidak

rentang tertutup a b

a ≤≤≤≤ x ≤≤≤≤ b a dan b masuk dalam rentang

Ada tiga macam rentang nilai yaitu:

7

Sistem koordinat x-y atau koordinat sudut-siku

P[2,1]

Q[-2,2]

R[-3,-3]

S[3,-2]

-4

-3

-2

-1

1

2

3y

0-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

x

IV

III

III

sumbu-x

sumbu-y

Bidang dibatasi oleh dua sumbu, yaitu sumbu mendatar yang kita sebutsumbu-x dan sumbu tegak yang kita sebut sumbu-y.

Bidang terbagi dalam 4 kuadranyaitu Kuadran I, II, III, dan IV

(koordinat Cartesian, dikemukakan oleh des Cartes)

Posisi titik pada bidangdinyatakan dalam

koordinat [x, y]

8

Kurva dari Suatu Fungsi

xy 5,0=

Setiap nilai x akan menentukan satu nilai y

x -1 0 1 2 3 4 dst.

y -0,5 0 0,5 1 1,5 2 dst.

x

y

∆∆

9

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

-1

0 1 2 3 4 x

y

∆x∆y

P

RQ

xy 5,0=Kurva

Titik P, Q, R, terletak pada kurva

Kemiringan kurva:

Kita lihat fungsi:

(kita baca: “delta x per delta y”)

Kekontinyuan

Suatu fungsi yang kontinyu dalam suatu rentang nilai x tertentu, akan membentuk kurva yang tidak terputus dalam rentang tersebut.

Suatu fungsi y = f(x) yang terdefinisi di sekitar x = c dikatakan kontinyu di x = c jika dipenuhi dua syarat:

(1) fungsi tersebut memiliki nilai yang terdefinisi sebesar f(c) di x = c;

(2) nilai f(x) akan menuju f(c) jika x menuju c; pernyataan ini kita tuliskan sebagai

yang kita baca: limit f(x) untuk x menuju c sama dengan f(c).

)()(lim cfxfcx

=→

10

Contoh:

y = 1/x

y = 1/x

y

x

-1

0

1

-10 -5 0 5 10

Tak terdefinisikan di x = 0

y = u(x)1y

x00

Terdefinisikan di x = 0

yaitu y|x=0 = 1

(y untuk x = 0 adalah 1)

(y untuk x = 0 tidak dapatditentukan nilainya)

11

Simetri

1. Jika fungsi tidak berubah apabila x kita ganti dengan −x maka kurva fungsi tersebut simetris terhadap sumbu-y;

2. Jika fungsi tidak berubah apabila x dan y dipertukarkan, kurva fungsi tersebut simetris terhadap garis-bagi kuadran I dan III.

3. Jika fungsi tidak berubah apabila y diganti dengan −y, kurva fungsi tersebut simetris terhadap sumbu-x.

4. Jika fungsi tidak berubah jika x dan y diganti dengan −x dan −y, kurva fungsi tersebut simetris terhadap titik-asal [0,0].

12

Page 3: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

3

Contoh:

y = 0,3x2

y = 0,05x3

y2 + x2 = 9

x

-6

-3

0

3

6

-6 -3 0 3 6

y

tidak berubah jika x dan y diganti dengan −x dan −y

tidak berubah bila x diganti −x

tidak berubah jika:x diganti −xx dan y diganti dengan −x dan −yx dan y dipertukarkany diganti dengan −y

(simetris terhadap sumbu-y)

(simetris terhadap titik [0,0])

13

Pernyataan Fungsi Bentuk Implisit

8

1

1

22

2

22

=++

=

==+

yxyx

xy

xy

yx

)(xfy =Pernyataan fungsi

Pernyataan bentukimplisit

Walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit, setiap nilai peubah-bebas xakan memberikan satu atau lebih nilai

peubah-tak-bebas y

dapat diubah ke bentuk eksplisit

/1

1 2

xy

xy

xy

=

=−=

0)8( 22 =−++ xxyy

2

)8(4

2

22 −−±−=

xxxy

disebut bentuk eksplisit.

-8

-4

0

4

8

-4 -2 0 2 4

x

y

14

Fungsi Bernilai Tunggal

Fungsi bernilai tunggal adalah fungsi yang hanya memiliki satu nilai peubah-tak-bebas

untuk setiap nilai peubah-bebas

0

4

8

-1 0 1 2 3 4x

y25,0 xy =

0

0,8

1,6

0 1 2x

y

xy +=

-1,6

-0,8

00 1 2

x

y xy −=

-0,8

0

0,8

0 1 2 3 4x

y xy 10log=

0

2

4

-4 -2 0 2 4x

y

2xxy ==

Contoh:

15

Fungsi Bernilai Banyak

-2

-1

0

1

2

0 1 2 3

x

y

xy ±=

Fungsi bernilai banyak adalah fungsi yang memilikilebih dari satu nilai peubah-tak-bebas

untuk setiap nilai peubah-bebas

-10

-5

0

5

10

0 1 2 3x

y

xy /12 = xy /1±=

Contoh:

16

Fungsi Dengan Banyak Peubah Bebas

Secara umum kita menuliskan fungsi dengan banyak peubah-bebas:

),,,,( vuzyxfw =

Fungsi dengan banyak peubah bebas juga mungkin bernilai banyak, misalnya

2222 zyx ++=ρ

Fungsi ini akan bernilai tunggal jika dinyatakan sebagai

222 zyx +++=ρ

17

Sistem Koordinat Polar

Selain sistem koordinat sudut-siku di mana posisi titik dinyatakan dalam skala sumbu-x dan sumbu-y, kita mengenal pula sistem

koordinat polar.

Dalam sistem koordinat polar, posisi titik dinyatakan oleh jarak titik ke titik-asal [0,0] yang diberi simbol r, dan sudut yang terbentuk antara r dengan sumbu-x yang diberi simbol θ

Hubungan antara koordinat sudut siku dan koordinat polar adalah sebagai berikut

θ= sinry

θ= cosrx

22 yxr +=

)/(tan 1 xy−=θx

P

θ

r

y

rsinθ

rcosθ

18

Page 4: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

4

Contoh:

-3

-2

-1

0

1

2

3

-5 -3 -1 1

y

x

r

θ

P[r,θ]

Bentuk ini disebut cardioid

)cos1(2 θ−=r

19

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

-1 0 1 2 3x

y

r

θ

P[r,θ]y = 2

2=θrContoh:

20

Fungsi Tetapan

Fungsi tetapan bernilai tetap untuk rentang nilai x dari −∞ sampai +∞.

ky =

x

-4

0

5

-5 0 5

y y = 4

5.3−=y

Contoh:

21

Persamaan Garis Lurus yang melalui [0,0]

mxy =

kemiringan garis lurus

∆∆

==" delta"

" delta" :dibaca , kemiringan

x

y

x

ym

0

1

2

-1

0 1 2 3 4 x

y

∆x∆y

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

-1 0 1 2 3 4 x

y

y = 0,5x

y = x

y = 2x

y = -1,5x

m > 0

m < 0

Contoh:

garis lurus melalui [0,0]

22

Pergeseran Kurva dan Persamaan Garis Lurus

y = 2x

y − 2 = 2x

-4

-2

0

2

4

6

8

10

-1 0 1 2 3 4x

y

mxby =− )(

y = 2x

y =2(x–1)

-4

-2

2

4

6

8

-1 0 1 2 3 4x

y

0

)( axmy −=Secara umum, persamaan garis lurusyang tergeser sebesar

b ke arah sumbu-y positif adalah

menunjukkanpergeseran sebesar a

ke arah sumbu-x positif

titik potongdengan sumbu- y

titik potongdengan sumbu- x

bmxy +=amxy ′+=

Bentuk umum persamaan garis lurus

pergeseran kearah sumbu-y

pergeseran kearah sumbu-x

menunjukkanpergeseran sebesar b

ke arah sumbu-y positif 23

Contoh:

Persamaan garis: xy 24 −=−

202

40

12

12 −=−−=

−−=

∆∆=

xx

yy

x

ym

-4

-2

2

4

6

8

-1 0 1 2 3 4x

y

0

memotong sumbuy di 4

memotong sumbux di 2

atau )2(2 −−= xy42 +−= xy

dapat dilihat sebagai garismelalui (0,0) yaitu

y = -2xyang tergeser kearah sumbu-y atau tergeser kearah sumbu-x

24

Page 5: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

5

12

12

xx

yym

−−=

xxx

yymxy

11

12

−−==

Persamaan Garis Lurus yang melalui dua titik

[x1,y1]

[x2,y2]

-4

-2

0

2

4

6

8

-1 0 1 3x

y

2

-4

-2

2

4

6

8

-1 0 1 2 3 4x

y

0

[1,4]

[3,8] 213

48

12

12 =−−

=−−

=xx

yym

persamaan garis: xby 2=− atau )(2 axy −=

24 =− b )3(28 a−=

2=b 1−=a

xy 22=− )1(2 += xy

22 += xy

Contoh:

Persamaan garis lurusmelalui [0,0] yang sejajardengan garis yang melalui

P dan Q

P

Q

Garis ini harus digeserhingga melalui P dan Q

25

Perpotongan Garis Lurus

111 bxay += 222 bxay +=

2211 bxabxa +=+

2P2P1P1P

21

12P

atau

bxaybxay

aa

bbx

+=+=⇒

−−=⇒

Contoh:84dan 32 21 −=+= xyxy

5,5843221 =→−=+→= xxxyy

1435,5232 =+×=+= xy

Koordinat titik potong P harus memenuhi persamaan y1 maupuny2.

Dua garis:

Koordinat titik potong P harus memenuhi:

dan

-30

-20

-10

0

10

20

30

-10 -5 0 5 10

y

x

y2

y1

P

xP

yP

Titik potong: 14] P[(5,5),

26

Contoh-Contoh Fungsi Linier dalam Peristiwa Nyata

Suatu benda dengan massa m yang mendapat gaya F akan memperoleh percepatan a

maF = atvtv += 0)(

]]]]anoda katoda

l

Contoh:

Contoh:

e

e

m

Fa =

Beda tegangan antara anoda dan katoda dalamtabung katoda adalah V

Kuat medan listrik:l

VE =

Gaya pada elektron:l

eVeEFe ==

Percepatan pada elektron:

gaya fungsi linier dari V

percepatan fungsi linier dari Fe

Apakah percepatan elektron fungsi linier dari V ?

27

Suatu pegas, jika ditarik kemudian dilepaskan akan kembali pada posisi semula apabila tarikan yang dilakukan masih dalam batas elastisitas pegas. Gaya tarikan merupakan fungsi linier daripanjang tarikan.

Contoh:

kxF =

Contoh:Dalam sebatang konduktor sepanjang l, akan mengalir arus listrik sebesar i jika antara ujung-ujung konduktor diberi perbedaan tegangan sebesar V. Arus merupakan fungsi linier dari tegangan.

R

VGVi ==

RG

1=

A

lR ρ=

RA

V

A

ij ==

gaya panjang tarikankonstanta pegas

konduktansi resistansi

kerapatan arusresistivitas

G dan R adalah tetapan

Luas penampang konduktor

panjangkonduktor

28

Contoh:

materimasuk di xa

materikeluar di x

xa x

Ca

Cx

∆x

Peristiwa difusi mencapaikeadaan mantap,jika

konsentrasi materi Ca di xa dan Cx di x bernilai konstan

Inilah Hukum Fick Pertama yang secara formal menyatakan bahwa fluksi dari materi yang berdifusi sebanding dengan gradien konsentrasi.

Peristiwa difusi: materi menembus materi lain

dx

dCDJ x −=

gradienkonsentrasi

koefisien difusi

Fluksi materi yang berdifusi merupakan fungsi linier dari gradien konsentrasi

Fluksi materi yang berdifusi ke arah x

29

Fungsi Anak Tangga

0untuk 0

0untuk 1)(

<=≥=

x

xxu

)(xkuy =

muncul pada x = 0

amplitudo

Fungsi ini memiliki nilai yang terdefinisi

di x = 0

Fungsi anak tangga satuan

Secara umum

0

2

0 5x

y

1

1)(xuy =

)(xuy =

Contoh:

-4

0

5

0 5x

y)(5,3 xuy =

)(5,2 xuy −=30

Page 6: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

6

)( axkuy −=Fungsi anak tangga tergeser

-4

0

5

0 5x

y

1

)1(5,3 −= xuy

Pergeseran sebesar a ke arah sumbu-x positif

Contoh:

31

Fungsi Ramp )(xaxuy =

0

1

2

3

4

5

6

-1 0 1 2 3 4x

y y1 = xu(x)y2 = 2xu(x)

y3 = 1,5(x-2)u(x-2)

Fungsi ramp tergeser: )()( gxugxay −−=

Fungsi ramp satuan : )(xxuy =

Contoh:

kemiringan a = 1

kemiringan

Fungsi ini baru muncul pada x = 0karena ada faktor u(x) yang

didefinisikan muncul pada x = 0(fungsi anak tangga)

Pergeseransearah sumbu-x

32

Pulsa Pulsa merupakan fungsi yang muncul pada suatunilai x1 tertentu dan menghilang pada x2 > x1

)()( 21 xxauxxauy −−−= :persamaan

12 xx −:pulsalebar

{ })2()1(2 −−−= xuxu

y1=2u(x-1)

y2 = −2u(x−2)

y1 + y2 = 2 u(x-1) – 2 u(x-2)

lebar pulsa

-2

-1

0

1

2

-1 0 1 2 3 4x

perioda

x

y

Deretan Pulsa:

Contoh:

33

Perkalian Ramp dan Pulsa

{ } )()()( 21 xxuxxuAxmxuy −−−×=

{ })()( 21 xxuxxumAxy −−−=

ramp pulsahanya mempunyai nilaidalam selang lebarnya

y1=2xu(x)

y2=1,5{u(x-1)-u(x-3)}

y3 = y1 y2

0

2

4

6

8

10

-1 0 1 2 3 4 5x

y

Contoh:

maka y jugaakan bernilaidalam selang

lebar pulsa saja

34

y2 = {u(x)-u(x-b)}

y1 = mxu(x)

y3 = y1 y2

= mx{ u(x)-u(x-b)}

0

2

4

6

8

10

-1 0 1 2 3 4 5

yy

xb

Contoh:

35

Gabungan Fungsi Ramp

.......)()()()()( 2211 +−−+−−+= xxuxxcxxuxxbxaxuy

Contoh:

y1= 2xu(x)

y2= −2(x−2)u(x−2)

y3= 2xu(x)−2(x−2)u(x−2)y

-8

-4

0

4

8

12

0 1 2 3 4 5x

Kemiringan yang berlawananmembuat y3 bernilai konstanmulai dari x tertentu

36

Page 7: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

7

y1=2xu(x)

y2= −4(x−2)u(x−2)

y3= 2xu(x)−4(x−2)u(x−2)

-10

-5

0

5

10

15

0 1 2 3 4 5x

y

y2 lebih cepat menurun dari y1 makay3 menurun mulai dari x tertentu

Contoh:

37

y1= 2xu(x)

y2= −4(x-2)u(x-2)

y3= {2xu(x)−4(x-2)u(x-2)}{ u(x-1)-u(x-3)}

-10

-5

0

5

10

15

0 1 2 3 4 5x

y

Pulsa ini membuat y3 hanyabernilai dalam selang 1≤ x ≤ 3

Contoh:

38

4. Mononom dan Polinom

Mononom adalah pernyataan tunggal yang berbentuk kxn

Mononom Pangkat Dua: 2kxy =

y = x2

y = 3x2y = 5x2y

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

-3 -2 -1 0 1 2 3x-100

-80

-60

-40

-20

0-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

y

x

210xy −=

22xy −=

Contoh:

y memiliki nilai maksimum

Karena x2 ≥ 0,makajika k > 0 → y > 0

jika k < 0 → y < 0

y memiliki nilai minimum

39

y1 = 10x2

y2 = 10(x−2)2

y3 = 10(x−2)2 + 30

Pergeseran kurva mononom pangkat dua

-5 -3 3 5x0

50

100

-1 1

y

Pergeseran ke arahsumbu-x positif

Pergeseran ke arahsumbu-y positif

40

Mononom Pangkat Genap pada umumnya

y2 = 2x4

y3 = 2x6

y1 = 2x2

0

1

2

3y

-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5x

0

2

4

6

8

-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5

y = x6

y = 3x4

y = 6x2 y

x

Pada mononom berpangkat genap, makin besar pangkat makin melandai

kurva di sekitar titik puncak

Jika kurva-kurva ini memilikinilai k yang sama maka mereka

berpotongan di titik P[1,k]

Koordinat titik potong antara kurva( ) 1223dan 2

236

3dan 6 :Kurva

4

242

42

===→

=→=

==

yx

xxx

xyxy

41

( ) 813dan 3

33

3dan :Kurva

6

246

46

===→

=→=

==

yx

xxx

xyxy

Contoh:

Kurva mononom pangkat genap simetris terhadap sumbu-y

Mononom Pangkat Ganjil

-3

-2

-1

0

1

2

3

-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5

y = 2x y = 2x5

y = 2x3

y

x

Pangkat ganjil terendah: linier

Jika kurva-kurva ini memilikinilai k yang sama maka mereka

berpotongan di titik P[1,k]

Makin tinggi pangkat mononom, makin landai kurva di sekitar titik[0,0] yaitu titik yang merupakan

titik belok

Kurva mononom pangkat ganjil simetris terhadap titik [0,0]

42

Page 8: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

8

Mononom Pangkat Tiga

-500

-400

-300

-200

-100

0

100

200

300

400

500

-2 -1 0 1

y

-5 -4 -3 2 3 4 5x

33xy −=32xy =

Mononom pangkat tiga

Simetris terhadap [0,0]

y = 10(x−2)3

y = 10(x−2)3 + 100

y = 10x3

-5 -3 3 5x

-600

-400

-200

0

200

400

600

-1 1

y

Pergeseran mononom pangkat tiga ke arah

sumbu-x positif

Pergeseran ke arahsumbu-y positif

43

Polinom Pangkat Duacbxaxy ++= 2

y1=2x2

y3=13

y2=15x

x-10

y

-150

0

150

0 10

13152 2 ++= xxy

y1=2x2

y4 = 2x2+15x

y2=15xx = −15/2

y

-150

0

150

0 x-10 10

Kurva masing-masingkomponen (mononom)

dari polinom:

Penjumlahan mononompertama dan ke-dua: xxy 152 2 +=

Perpotongan dengan sumbu-x

2

151520 2 −=⇒+= xxx

44

Polinom

y4 = 2x2+15x

−15/2

x

y

-150

0

150

-10 0

sumbu simetri

−15/4

10

y4 = 2x2+15x

x

y

-150

0

150

-10 0

sumbu simetri y5 = 2x2+15x+13

10

Sumbu simetri dari xxy 152 2 +=

memotong sumbu-x di: 4

15−=x

Penambahan komponen y3 = 13 memberikan:

13152 2 ++= xxy

45

Koordinat titik puncak:

125,15134

1515

4

152

75,34/152

−=+

−+

−=

=−=

y

x

y = ax2 +bx +c

y = ax2

y

x0

0

Polinom Pangkat Dua secara umum

x2x1

Sumbu simetri:

a

bx

2−=

a

acb

a

bxa

ca

b

a

bxa

cxa

bxay

4

4

2

42

22

22

2

−−

+=

+−

+=

+

+=

Pergeseran ke arah kiri sumbu-x

Pergeseran ke arah negatif sumbu-y

−−a

acb

4

42

46

Penjumlahan: y3 = y1 + y2

-2000

0

2000

-10 0 10x

y

y1

y2

20080194 233 −−+= xxxy

Polinom Pangkat Tiga: mononom pangkat tiga + polinom pangkat dua

dcxbxaxy +++= 23

Mononom pangkat tiga (y1)Dan

Polinom pangkat dua (y2)

-2000

0

2000

-10 0 10

y

x

y1 = 4x3

2008019 22 −−= xxy

y3 memotong sumbu-x di 3 titik

Hal ini tidak selalu terjadiTergantung dari nilai koefisien y1

47

2000

-10 10

y2

y1

y3 = y1 + y2

-2000

Kasus:a kurang positifPenurunan kurva y1 di daerah x

negatif tidak terlalu tajamKurva terlihat hanya memotong

sumbu-x di 2 titikTitik potong ke-3 jauh di sumbu-x

negatif

-2000

2000

-10 15

y1

y2

y3 = y1+y2

Kasus:a terlalu positif Penurunan y1 di daerah negatif

sangat tajamTak ada titik potong dengan sumbu

di daerahx negatifHanya ada satu titik potong di x

positif

31 axy =

48

dcxbxaxy +++= 23

31 axy =

Page 9: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

9

y3 = y1 + y2

y1

y2

-2000

0-10 0 15

2000

dcxbxaxy +++= 23

49

y3 = y1 + y2

-2000

0

2000

-10 0 15

331 kxaxy −==

dcxbxy ++= 22

a < 0Kurva y3 berpotongan dengan sumbu-x di tiga tiga tempat. Akan tetapi perpotongan yang ke-tiga berada jauh di daerah x positif

Jika a terlalu negatif kurva berpotongan dengan sumbu-x di satu tempat

• jika fungsi tidak berubah apabila x kita ganti dengan −x maka kurva fungsi tersebut simetris terhadap sumbu-y;

• jika fungsi tidak berubah apabila x dan y dipertukarkan, kurva funsi tersebut simetris terhadap garis-bagi kuadran I dan III.

• jika fungsi tidak berubah apabila y diganti dengan −y, kurva funsi tersebut simetris terhadap sumbu-x.

• jika fungsi tidak berubah jika x dan y diganti dengan −x dan −y, kurva fungsi tersebut simetris terhadap titik-asal [0,0].

50

Simetri

Nilai Peubah

Dalam melihat bentuk-bentuk geometris hanya nilai-nyata dari ydan x yang kita perhatikan

Kita menganggap bahwa bilangan negatif tidak memiliki akar, karena kita belum membahas bilangan kompleks

Contoh:122 =+ xy

21 xy −±=

Apabila |x| > 1, maka (1 - x2) < 0

11 ≤≤− y

Karena kurva ini simetris terhadap garis y = x, maka ia memiliki nilai juga terbatas pada rentang

11 ≤≤− x

Dalam hal demikian ini kita membatasi x hanya pada rentang

51

Titik Potong Dengan Sumbu Koordinat

Koordinat titik potong dengan sumbu-x dapat diperoleh dengan memberi nilai y = 0, sedangkan koordinat titik potong dengan sumbu-ydiperoleh dengan memberi nilai x = 0. Apabila dengan cara demikiantidak diperoleh nilai y ataupun x maka kurva tidak memotong sumbu-xmaupun sumbu-y

Contoh:

122 =+ xy

Titik potong dengan sumbu-x adalah P[1,0] dan Q[−1,0]. Titik potong dengan sumbu-y adalah R[0,1] dan S[0,−1]

xy = 1

Kurva fungsi ini tidak memotong sumbu-x maupun sumbu-y

52

Asimptot

Suatu garis yang didekati oleh kurva namun tidak mungkinmenyentuhnya, disebut asimptot

Contoh:

10)( 222 +=− xxxy)1(

102

−+

±=xx

xy

tidak boleh < 0 agar x(x−1) > 0

haruslah x < 0 atau x > 1

Tidak ada bagian kurva yang berada antara x = 0 dan x = 1. Garis vertikal x = 0 dan x = 1 adalah asimptot dari kurva

-4

0

4

-4 0 4

y

x

53

Jarak Antara Dua Titik

Jika P[xp,yp) dan Q[xq,yq], maka

22 )()(PQ qpqp yyxx −+−=

Contoh:

-4

-2

2

4

6

8

-1 0 1 2 3 4x

y

0

[1,4]

[3,8]

20)48()13(PQ 22 =−+−=

54

Page 10: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

10

Parabola Bentuk kurva 2kxy = disebut parabola

[0,0]

y

x

y=kx2

P terletak pada kurva Q terletak di sumbu-yy = −p garis sejajar sumbu-xR terletak pada garis y

ada suatu nilai k sedemikian rupa sehingga PQ = PR

Q disebut titik fokus parabolaGaris y disebut direktrik

Titik puncak parabola berada di tengah antara titik fokus dan direktriknya

xppyy

xpy

xp

222

22

22

2

)(

)PR(PQ

++−=

+−=

+−= py )(PR +=

pyxppyy +=++− 222 2p

xy

4

2=

pk

4

1=k

p4

1=

2

4

1x

py =

P[x,y]

Q[0,p]

R[x,−p]

55

Contoh:

Parabola 25,0 xy =

dapat kita tuliskan

22

5,04

1

2

1xxy

×==

Direktrik: 5,0−=−= py

Titik fokus: Q[0,(0,5)]

56

LingkaranLingkaran merupakan tempat kedudukan titik-titik

yang berjarak sama terhadap satu titik tertentuyang disebut titik pusat lingkaran

Jika titik pusat lingkaran adalah [0,0] dan jari-jari lingkaran adalah r

22 yxr += 222 ryx =+

persamaan lingkaranberjari-jari r

berpusat di [0.0]

222 )()( rbyax =−+−Pergeseran titikpusat lingkaransejauh a kearah sumbu-xdan sejauh b ke arah sumbu-y

Persamaan umum lingkaranberjari-jari r berpusat di (a,b)

57

-1

1

-1 1

0,5

0,5

[0,0] x

y

r = 1

122 =+ yx

r

222 )5,0()5,0( ryx =−+−

Contoh:

58

Elips Elips adalah tempat kedudukan titik yang jumlah jar ak terhadap dua titik tertentu adalah konstan

Dua titik tertentu tersebut merupakan dua titik fok us dari elips

X[x,y]

P[-c, 0] Q[c, 0] x

y22)(XP ycx ++=

22)(XQ ycx +−=

( )aycxycx

a

2)()(

misalkan kita 2XQXP

2222 =+−+++⇒

=+

22)( ycxxa

ca +−=−

2222222 )()(44)( ycxycxaaycx +−++−−=++

2222 )(2)( ycxaycx +−−=++

22222

22 22 yccxxx

a

ccxa ++−=+− 1

22

2

2

2=

−+

ca

y

a

x

kwadratkan

kwadratkan

sederhanakan

22 2 2XQXP :PXQ segitiga di caca >→>=+

12

2

2

2=+

b

y

a

x

222 cab −=

59

12

2

2

2=+

b

y

a

x

60

X[x,y]

P[-c, 0] Q[c, 0] x

y[−a,0] [a,0]

[0,b]

[0,−b]

sumbu panjang = 2a

sumbu pendek = 2b

Elips tergeser

1)()(

2

2

2

2=

−+

−b

qy

a

px 122 =→= aa

5,012 =→= bb1

-1

0-1 0 1 2x

y

15,0

)25,0(

1

)5,0(2

2

2

2=−+− yx

5,0=p

25,0=q

Page 11: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

11

HiperbolaHiperbola merupakan tempat kedudukan titik-titik ya ng selisih jaraknya antara dua titik tertentu adalah k onstan

X(x,y)

P[-c,0] Q[c,0]

y

x

22)(XP ycx ++=22)(XQ ycx +−=

aycxycx

XQXP

2)()( 2222 =+−−++

=−2222 )(2)( ycxaycx +−+=++

22)()/( ycxaxac +−=−

122

2

2

2

=−

−ac

y

a

x

Dalam segitiga PXQ, selisih (XP−XQ) < PQ

→ 2c < 2a → c2 − a2 = b2

12

2

2

2

=−b

y

a

x

kwadratkan dan sederhanakankwadratkan

persamaan hiperbola61

12

2

2

2

=−b

y

a

x

+∞

−∞

X(x,y)

-c c

y

x

[-a,0] [a,0]

Kurva tidak memotong sumbu-y

Tidak ada bagian kurva yang terletak antara x = −a dan x = a

222 acb −=

62

Kurva Berderajat Dua

Parabola, lingkaran, elips, dan hiperbola adalah be ntuk-bentuk khusus kurva berderajat dua, atau kurva pangkat dua

Bentuk umum persamaan berderajat dua adalah

022 =+++++ FEyDxCyBxyAx

Persamaan parabola: pEAFDCB 4 ;1 ;0 −======

Lingkaran: ;1 ;1 ;0 ===== CAEDB F = −1

Bentuk Ax2 dan Cy2 adalah bentuk-bentuk berderajat dua yang telah sering kita temui pada persamaan kurva yang telah kita bahas.

Namun bentuk Bxy yang juga merupakan bentuk berderajat dua, belum kita temui dan akan kita lihat berikut ini

63

Perputaran Sumbu Koordinat

Hiperbola dengan titik fokus tidak pada sumbu-x

aayaxayax 2)()()()( 2222 =−+−−+++

22 )()( ayaxayx −+−=−+

22 axy =

Mempetukarkan x dengan y tidak mengubah persamaan ini. Kurva persamaan ini simetris terhadap garis y = x,

2222 )()(2)()( ayaxaayax −+−+=+++

Kurva hiperbola ini memiliki sumbu simetri yang terputar 45o berlawanan dengan arah perputaran jarum jam, dibandingkan dengan sumbu simetri hiperbola sebelumnya, yaitu sumbu-x. -5

0

5

-5 0 x

y

P[-a,-a]

Q[a,a]

y

x

X[x,y]

64

Untuk menjelaskan fungsi trigonometri, kitagambarkan lingkaran-satuan, r = 1

Fungsi sinus

PQPQ

sin ==θr

Fungsi Cosinus

OQOQ

cos ==θr

Fungsi Tangent

θθ==θ

cos

sin

OQ

PQtan

θ−=−=′

=θ− tanOQ

PQ

OQ

QP)tan(

Fungsi Cotangent

θθ==θ

sin

cos

PQ

OQcot

θ−=−

=′

=θ− cotPQ

OQ

QP

OQ)cot(

Fungsi Secan

Fungsi Cosecan

OQ

1

cos

1sec =

θ=θ

PQ

1

sin

1csc =

θ=θ

P

Q

θO[0,0]

-1

1

-1 1 x

y

r = 1

P’

θ+θ= 22 cossin1

65

Relasi-Relasi

sinα

α

-1

1

-1 [0,0] 1 x

y

β

cosα

cosα cosβ

cosα sinβ

βsinα sinβ

sinα cosβ

66

Page 12: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

12

Relasi-Relasi

sinα

α

-1

1

-1 [0,0] 1 x

y

β

cosα

cosα cosβ

cosα sinβ

βsinα sinβ

sinα cosβ

)sin( β+α βα+βα= sincoscossin

)cos( β+α βα−βα= sinsincoscos

βα+βα=β−αβα−βα=β−α

sinsincoscos)cos(

sincoscossin)sin(Karena

β−=β− sin)sin(

β=β− cos)cos(

67

Contoh:

αα=αα+αα=α+α=α cossin2sincoscossin)sin()2sin( a).

α−α=αα−αα=α+α=α 22 sincossinsincoscos)cos()2cos( b).

α+α= 22 sincos1

α=+α 2cos21)2cos(

1cos2)2cos( 2 −α=α

α−=−α 2sin21)2cos(α−=α 2sin21)2cos(

α−α=α 22 sincos)2cos(c).

68

βα+βα=β+α sincoscossin)sin(

2

)sin()sin(cossin

β−α+β+α=βα

2

)cos()cos(coscos

β−α+β+α=βα

βα+βα=β−α sinsincoscos)cos(

2

)cos()cos(sinsin

β+α−β−α=βα

βα−βα=β+α sinsincoscos)cos(

βα+βα=β−α sinsincoscos)cos(

Contoh:

βα−βα=β−α sincoscossin)sin(

d).

βα=β−α+β+α cossin2)sin()sin(

e). βα−βα=β+α sinsincoscos)cos(

βα=β−α+β+α coscos2)cos()cos(

f).

βα=β+α−β−α sinsin2)cos()cos(

69

Kurva Fungsi Trigonometri Dalam Koordinat x-y

perioda

-1

0

1

0 x

y

2ππ−πx

y

-1

0

1

0−π π 2π−2π

perioda

)2/cos()sin( π−== xxy

pergeseran fungsi cosinus sejauhπ/2 ke arah sumbu-x positif

Contoh:oooo 34cos)9056cos(56sin =−=

70

)sin(xy = )cos(xy =

Fungsi Sinus Fungsi Cosinus

Fungsi Trigonometri Normal

-3

-2

-1

0

1

2

3

-3π/4 0-π/2 π/4 π/2 3π/4-π/4

Fungsi Tangent

θ=

θθ=θ

cot

1

cos

sintan

71

asimptot

Rentang: -π/4 < tanθ < π/4π/4 < tanθ < 3π/4dst.

Lebar rentang: π/2

θθ

cos

sin -3

-2

-1

0

1

2

3

0-3π/4 -π/2 -π/4 π/4 π/2 3π/4

Fungsi Cotangent

θ=

θθ=θ

tan

1

sin

coscot

asimptot

Rentang: 0 < tanθ < π/2-π/2 < tanθ < 0dst.

Lebar rentang: π/2

θθ

cos

sin

72

Page 13: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

13

Fungsi Secan

Fungsi Cosecan

-3

-2

-1

0

1

2

3

-1,5π -π -0,5π 0 0,5π π 1,5π

-3

-2

-1

0

1

2

3

-1,5π -π -0,5π 0 0,5π π 1,5π

)cos(

1)sec(

xxy ==

)sin(

1)csc(

xxy ==

Rentang: -π/2 < tanθ < π/2π/2 < tanθ < 3π/2dst.

Lebar rentang: π

Rentang: 0 < tanθ < π-π< tanθ < 0dst.

Lebar rentang: π

asimptot

73

Sinus Inversi

x

xy1sin

atau arcsin−=

=

x

y

-10

10

−π

π

−2π

-0,5π

-0,25π

0

0,25π

0,5π

-1 -0,5 0 0,5 1x

y

Kurva lengkap

Kurva nilai utama

-π/2 < sin-1x <π/2

-1 < x < 1

yx

1

21 x−

xy 1sin−=

2

2

1tan

1cos

x

xy

xy

−=

−=

Sudut y yang sinusnya = x

xy =sin

74

Fungsi Trigonometri Inversi

Cosinus Inversi

x

y

-10

10

−π

π

0

0,25π

0,5π

0,75π

-1 -0,5 0 0,5 1x

y

Kurva lengkap

Kurva nilai utama

0 < cos-1x < π

-1 < x < 1

xy 1cos−=

y

x

121 x−

xy 1cos−=

x

xy

xy

2

2

1tan

1sin

−=

−=

yx cos=

75

Tangent Inversi xy 1tan−=

-3 -2 -1 0 1 2 3

-1,5π

-0,5π

0

0,5π

π

1,5πy

x

-0,5π

-0,25π

0

0,25π

0,5π

-10 -5 0 5 10x

y

2tan

21 π

<<π

− − xKurva lengkap

Kurva nilai utama

yx tan=

yx

1

21 x+

xy 1tan−=

2

2

1

1cos

1sin

xy

x

xy

+=

+=

76

Cotangent inversi

xy 1cot−=

dengan nilai utama

π<< − x1cot0

0

0,5π

-10 -5 0 5 10

y

x

π<< − x1cot0

Kurva nilai utama

yx cot=

y

x

121 x+

xy 1tan−=

2

2

1cos

1

1sin

x

xy

xy

+=

+=

77

Secan Inversi

xxy

1cossec 11 −− ==

dengan nilai utama

π≤≤ − x1sec0

0

0,25π

0,5π

0,75π

π

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4x

y

π<< − x1sec0

Kurva nilai utama

yx sec=

y

x

1

21 x+

xy 1sec−=

2

2

1tan

1cos

1sin

xy

xy

x

xy

+=

=

+=

78

Page 14: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

14

Cosecan Inversix

xy1

sincsc 11 −− ==

2csc

21 π≤≤π− − x

y

-0,5π

-0,25π

0

0,25π

0,5π

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4x

Kurva nilai utama

dengan nilai utama

2csc

21 π

≤≤π

− − x

yx csc=

y

x1

21 x+

xy 1csc−=

2

2

1

1tan

1cos

1sin

xy

x

xy

xy

+=

+=

=

79

Banyak peristiwa terjadi secara siklis sinusoidal yang merupakan fungsi waktu, seperti misalnya gelombang cahaya, gelombang radio

pembawa, gelombang tegangan listrik sistem tenaga, dsb

Oleh karena itu kita akan melihat fungsi sinus dengan menggunakan waktu, t, sebagai peubah bebas

Tiga besaran karakteristik fungsi sinus

)2sin(

)sin(

0 θ+π=θ+=tfA

xAy

sudut fasa

frekuensi siklusamplitudo

Selain frekuensi siklus, f0, kitamengenal juga frekuensi sudut, ω0, dengan hubungan

2 00 fπ=ω

80

Hubungan antara frekuensi siklus dan perioda adalah:

00

1

Tf =

Karena fungsi sinus adalah fungsi periodik makagabungan fungsi sinus juga merupakan fungsi

periodik walaupun tidak berbentuk sinus.

T0

-A

0

A

0 t

y

Ts

T0

-A

0

A

0 t

y

Fungsi sinus adalah fungsi periodik yaitu fungsi yang memenuhi hubungan

)()( 0 tfTtf =−

perioda

81

Contoh:

y

y = 3 cos 2f0t-4

0

4

-5 15 t

y

y = 1 + 3 cos 2f0t-4

0

4

-5 15 t

))2(2cos(22cos31 00 tftfy ππ −−−−++++====

y

t

-4

0

4

-5 15

)4/)2(2cos(22cos31 00 πππ ++++−−−−++++==== tftfy

-4

1

-5 15

Bentuk kurva gabungan fungsi sinus ditentukan olehbesaran karakteristik fungsi sinus penyusunnya

Perbedaan amplitudo, frekuensi, dan sudut fasamenentukan bentuk gelombang gabungan

82

Bentuk kurva gabungan fungsi sinus ditentukanjuga oleh jumlah komponen sinus yang terlibat

Komponen-komponen sinus yang terlibat dalampembentukan gelombang gabungan disebut harmonisa

Komponen sinus dengan f0 disebut komponen fundamental

Di atas komponen fundamental adalah

Harmonisa ke-2 dengan frekuensi 2f0Harmonisa ke-3 dengan frekuensi 3f0Harmonisa ke-4 dengan frekuensi 4f0 dst.

Gabungan fungsi sinus juga mungkin mengandung fungsitetapan yang disebut komponen searah

83

sinus dasar(fundamental).

Contoh:Gabungan fungsi sinus yang membentuk gelombang persegi

hasil penjumlahan sampai pada harmonisa ke-21.

harmonisa-3 dan

sinus dasar + harmonisa-3. harmonisa-5 dan

sinus dasar + harmonisa-3 + harmonisa-5.

harmonisa-7 dan

sinus dasar + harmonisa-3 + harmonisa-5 + harmonisa-7.

84

Page 15: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

15

SpektrumJika gabungan fungsi sinus membentuk gelombang periodik

yang tidak berbentuk sinus (non-sinus) maka bentuk gelombangnon-sinus dapat diuraikan menjadi komponen-komponen sinus

Komponen-komponen sinus itu membentuk suatu spektrum.

Ada dua spektrum yaituSpektrum Amplitudo dan Spektrum Sudut-fasa

Makin tinggi frekuensi harmonisa, makin rendah amplitudonya.

Frekuensi tertinggi, fmaks, adalah frekuensi harmonisa yang amplitudonya sudah dapat diabaikan.

Frekuensi terendah, fmin, adalah frekuensi komponen fundamental yaitu 1, atau 0 jika spektrum mengandung komponen searah

Lebar Pita

Lebar pita frekuensi suatu spektrum adalah selang frekuensiyang merupakan selisih fmaks dan fmin

85

Contoh:

)42cos(5,7)2/22cos(15)2cos(3010 000 π+π+π−π+π+= tftftfy

Frekuensi 0 f0 2 f0 4 f0

Amplitudo 10 30 15 7,5

Sudut fasa − 0 −π/2 π

86

0

10

20

30

40

0 1 2 3 4 5Frekuensi [×f0]

Am

plitu

do

0

π/2

0 1 2 3 4 5

Sud

ut F

asa

Frekuensi [×f0]

−π/2

−2π

Spektrum Sudut-fasaSpektrum Amplitudo

Suatu persamaan gelombang:

Deret Fourier

Penguraian suatu sinyal periodik menjadi suatu spektrum sinyal tidak lain adalah pernyataan fungsi periodik kedalam deret Fourier

[ ]∑ π+π+= )2sin()2cos()( 000 tnfbtnfaatf nn

fungsi periodik

Koefisien Fourier

Contoh:

1 0 ; 2/

ganjil 0 genap; 1

/2

/

1

2

0

≠==

=−

π=

π=

nbAb

nann

Aa

Aa

n

nn

T0

t

y

87

Contoh:

Contoh:

T0

A

t

y

nb

nann

Aa

Aa

n

nn

semuauntuk 0

ganjil 0 genap; 1

/4

/2

2

0

=

=−

π=

π=

nn

Ab

na

Aa

n

n

semuauntuk

semuauntuk 0

2/0

π−=

==

T0

A

t

y

88

Bilangan Natural

Logaritma natural adalah logaritma dengan menggunakan basis bilangan e

Bilangan e ini, seperti halnya bilangan π, adalah bilangan-nyatadengan desimal tak terbatas. Sampai dengan 10 angka di belakangkoma, nilainya adalah

e = 2,7182818284

1ln =e

aeaea == lnln

89

Kurva y = ln x

Fungsi Logaritma Natural

Definisi ln x

x

ln x

t0

1

2

3

4

5

6

0 1 2 3 4

y

1/tluas bidang antara fungsi 1/t dan sumbu-xyang dibatasi oleh t = 1 dan t = x

∫=x

dtt

x1

1ln

1 2 3 4x

-2

-1,5

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

0

yy = ln x

1ln =e

e = 2,7182818284…..

e

90

Page 16: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

16

Sifat-Sifat

1 untuk negatif bernilai ln

ln

1ln

lnln

;lnlnln

lnlnln

<=

==

−=

+=

xx

xe

e

xnx

axa

x

xaax

x

n

91

Fungsi Eksponensial

Antilogaritma Antilogaritma adalah inversi dari logaritma

yx ln=

Fungsi Eksponensialxey =

Fungsi eksponensial yang sering kita jumpai adalah fungsieksponensial dengan eksponen negatif

0 ; )( ≥= − xxuey ax

Faktor u(x) membuat fungsi ini muncul pada x = 0

Namun demikian faktor ini biasa tidak lagi dituliskandengan pengertian bahwa fungsi eksponensial tetapmuncul pada t = 0

92

Kurva Fungsi Eksponensial

x0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 40

0,2

0,4

0,6

0,8

1

0

ye− x

e−2x

Makin negatif eksponen fungsiini, makin cepat ia menurun

mendekati sumbu-x

axey −=

93

Penurunan kurva fungsi eksponensial ini sudah mencapai sekitar 36% dari nilai awalnya (yaitu nilai pada x = 0), pada saat x = 1/a

Pada saat x = 5/a, kurva sudah sangat menurun mendekati sumbu-x, nilai fungsi sudah di bawah 1% dari nilai awalnya

Oleh karena itu fungsi eksponensial biasa dianggap sudah bernilai nol pada x = 5/a

Persamaan umum fungsi eksponensial dengan amplitudo Adengan waktu sebagai peubah bebas adalah

)()( / tuAetuAey tat τ−− ==

yang dituliskan dengan singkat τ−− == /tat AeAey

τ = 1/a disebut konstanta waktu

makin kecil τ, makin cepat fungsi eksponensial menurun

Pada saat t = 5τ, nilai fungsi sudah di bawah 1% dari A

fungsi eksponensial dianggap sudah bernilai nol pada t = 5τ

94

Gabungan Fungsi Eksponensial

1/1

τtAey −−−−====2/

2τtAey −−−−====

(((( ))))21 // ττ tt eeAy −−−−−−−− −−−−====

t/τ

A

0 1 2 3 4 5

95

DefinisiKombinasi tertentu dari fungsi eksponensial membentuk

fungsi hiperbolik, seperti

cosinus hiperbolik (cosh) dan sinus hiperbolik (sinh)

2sinh ;

2cosh

xxxx eex

eex

−− −=+=

Fungsi hiperbolik yang lain

xx

xx

xx

xx

ee

ee

x

xx

ee

ee

x

xx −

−+==

+−==

sinh

coshcoth ;

cosh

sinhtanh

xxxx eexx

eexx −− −

==+

== 2

sinh

1csch ;

2

cosh

1sech

96

Page 17: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

17

Kurva-Kurva Fungsi Hiperbolik

xey2

11 =

xey −−=2

12

x

y

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

-2 -1 0 1 2

2sinh

xx eexy

−−==

97

xy sinh=

y

x

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

-2 -1 0 1 2

2cosh

xx eex

−+=

xey2

11 =

98

xy cosh=

-1

0

1

2

3

4

-2 -1 0 1 2

y

x

xxy

cosh

1sech ==

99

xy sinh=

x

y

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

-2 -1 0 1 2

xy csch =

xxy

sinh

1csch ==

100

xy coth=

x

y

0

0

-4

-3

-2

-1

1

2

3

4

-2 -1 1 2

x

xxy

cosh

sinhtanh ==

x

xxy

sinh

coshcoth ==

101

untuk sinhx dan coshx terdapat hubungan

14

4

4

2

4

2 sinhcosh

222222 ==+−−++=−

−− xxxx eeeexx

1sincos 22 =+ xx

Jika untuk sin x dan cosx kita kenal hubungan:

Identitas

Beberapa Identitas: 1sinhcosh 22 =− vv

vv 22 sechtanh1 =−

vv 22 csch1coth =−

vevv =+ sinhcosh

vevv −=− sinhcosh

102

Page 18: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

18

Relasi Koordinat Polar dan Koordinat Sudut-siku

θ= sinP ry

θ= cosP rx

P[r,θ]

[0,0] x

y

θ

r

xP

yPP(xP ,yP)•

103

Persamaan Kurva Dalam Koordinat Polar

Persamaan lingkaran berjari-jari c berpusat di O[0,0] dalam koordinat sudut-siku adalah

222 cyx =+

[0,0] x

y

Dalam koordinat polar persamaan ini menjadi

222 )sin()cos( crr =θ+θ

θr

104

a

[0,0] x

y

Persamaan lingkaran berjari-jari c berpusat di O[a,0] dalam koordinat sudut-siku adalah

222)( cyax =+−

θr

Dalam koordinat polar perswamaan ini menjadi

222 )sin()cos( crar =θ+−θ

105

Persamaan lingkaran berjari-jari c berpusat di O[a,b] dalam koordinat sudut-siku adalah

222 )()( cbyax =−+−

Dalam koordinat polar perswamaan ini menjadi

222 )sin()cos( cbrar =−θ+−θ

b

a

[0,0] x

y

θ

r

106

Contoh:

-3

-2

-1

0

1

2

3

-5 -3 -1 1

y

x

r

θ

P[r,θ]

Bentuk ini disebut cardioid

)cos1(2 θ−=r

107

Contoh:

θ

y

x

-3

-2

-1

0

1

2

3

-5 -3 -1 1 3 5

r

P[r,θ]

θ= cos162r

108

Page 19: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

19

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

-1 0 1 2 3x

y

θ = π θ = 2πθ = 3π θ = 4π

r

θ

P[r,θ]y = 2

2=θr

Contoh:

109

Persamaan Garis Lurus

O

y

x

l1

a

r

θ

P[r,θ]

arl =θcos :1

110

O

y

x

b

l2

brl =θsin :2

r

θ

P[r,θ]

111

α

l3

O

y

x

β

a

A

r

θ

P[r,θ]

arl =θ−β )cos( :3

112

l4

O

y

x

β

a

r

θ

P[r,θ] arl =β−θ )cos( :4

113

Parabola, Elips, Hiperbola

θ−=

cos1

krParabola:

Eksentrisitas

θ+==

cosPD

PF

rk

resEksentrisitas:

D

B

θr

P[r,θ]

F

titik fokusDengan pengertian eksentrisitas ini

kita dapat membahas sekaligus parabola, elips, dan hiperbola.

Elips:

1=se

θ−=

cos1 s

s

e

ker

θ+=θ+= cos)cos( rekerker sss

1<seθ−

=θ−

×=cos2cos5,01

5,0 kkr (misal es = 0,5)

Hiperbola: 1>seθ−

×=cos21

2 kr (misal es = 2)

x

y

A

direktriks

k

114

Page 20: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

20

Lemniskat dan Oval Cassini

F1[a,π] F2[a,0]

P[r,θ]

rθ θ = 0θ = π

θ = π/2

Kurva-kurva ini adalah kurva pada kondisi khusus, yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang hasil kali jaraknya terhadap dua titik tertentu bernilai konstan

( ) ( ) ( )θ++=

θ++θ=

cos2

cossinPF22

2221

arar

rar ( ) ( ) ( )θ−+=

θ−+θ=

cos2

cossinPF22

2222

arar

rar

221 PFPF b=×Misalkan

( ) ( ))cos21(2

cos2cos222244

22224

θ−++=

θ−+×θ++=

raar

ararararb

θ−+= 2cos2 2244 raar

)1(2cos2cos 42222 kaar −−θ±θ=

Buatb dana berrelasib = ka θ−+= 2cos2 224444 raarak )1(2cos20 44224 karar −+θ−=

115

Lemniskat )1(2cos2cos 42222 kaar −−θ±θ=

116

Kondisi khusus: k = 1

θ= 2cos2 22 ar

θ = 0θ = π

θ = π/2

-0,6

-0,2

0

0,2

0,6

-1,5 -1 -0,5 0 0,5 1 1,5

Kondisi khusus: k > 1, misal k = 1,1

θ = 0θ = π

θ = π/2

-1

-0,5

0

0,5

1

-2 -1 0 1 2

Kurva dengan a = 1

Oval Cassini

Kondisi khusus: k < 1, misalkan k = 0,8

θ = 0θ = π

θ = π/2

-1,5

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

-2 -1 0 1 2

)1(2cos2cos 42222 kaar −−θ±θ=

117

DiferensiasiDiferensiasiDiferensiasiDiferensiasi

118

Kita telah melihat bahwakemiringan garis lurus adalah

)(

)(

12

12

xx

yy

x

ym

−−=

∆∆=

Bagaimanakah dengan garis lengkung?

∆x∆y

0

1

2

-1

0 1 2 3 4 x

y

119

Pengertian-Pengertian

P1

∆y

∆x

x

yP2

y = f(x)

Jarak kedua titik potong semakin keciljika ∆x di perkecil menjadi ∆x*

Pada kondisi ∆x mendekati nol, kita peroleh

)()()(

limlim00

xfx

xfxxf

x

y

xx′=

∆−∆+=

∆∆

→∆→∆

Ini merupakan fungsi turunan dari

)(xf di titik P

Ekivalen dengan kemiringan garis singgung di titik P

P1∆y*

∆x*

x

y y = f(x)

∗2P

Garis Lengkung

Garis lurus dengan kemiringan ∆y/∆xmemotong garis lengkung di dua titik

120

Page 21: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

21

(x1,y1)

(x2,y2)

x

y

f ′(x) di titik (x1,y1) adalah turunan y di titik (x1,y1),

f ′(x) di titik (x2,y2) adalah turunan y di titik (x2,y2)

),(xfy =Pada suatu garis lengkungkita dapat memperoleh turunannya di berbagaititik pada garis lengkung tersebut

121

maka dikatakan bahwa fungsi f(x) “dapat didiferensiasi di titik tersebut”

x

y

x ∆∆

→∆ 0limJika pada suatu titik x1 di mana benar ada

Penurunan ini dapat dilakukan jika y memang merupakan fungsi x. Jika tidak, tentulah penurunan itu tidak dapat dilakukan.

x

yy

dx

d

dx

dy

x ∆∆==

→∆ 0lim)(

Jika dalam suatu domain suatu fungsi f(x) dapat di-diferensiasidi semua x dalam dalam domain tersebut

kita katakan bahwa fungsi f(x) dapat di-diferensiasi dalam domain.

kita baca “turunan fungsi y terhadap x”

122

kxfy == )(0

00)()(

lim0

0 =∆

=∆

−∆+=′→∆ xx

xfxxfy

x

Contoh:

xxfy 2)(11 ==

222)(2

lim)(0

1 =∆∆=

∆−∆+=′

→∆ x

x

x

xxxxf

x

Contoh:

0

2

4

6

8

10

0 1 2 3 4 5x

yxy 21 =

2)(1 =′ xf

Fungsi ramp

Fungsi tetapan

123

Mononom2

22 2)( xxfy ==

xxxx

xxxxx

x

xxxxf

x

xx

4)222(lim

2)2(2lim

2)(2lim)(

0

222

0

22

02

=∆+×=∆

−∆+∆+=∆

−∆+=′

→∆

→∆→∆

Turunan fungsi mononom pangkat 2 berbentuk mononompangkat 1 (kurva garis lurus)

Contoh:

333 2)( xxfy ==

2222

0

33323

0

33

03

623232lim

2)33(2lim

2)(2lim)(

xxxxx

x

xxxxxxx

x

xxxxf

x

x

x

=∆+∆×+×=∆

−∆+∆+∆+=

∆−∆+=′

→∆

→∆

→∆

Turunan fungsi mononom pangkat 3 berbentuk mononompangkat 2 (kurva parabola)

Contoh:

124

nmxxfy == )(

)1()( −×=′ nxnmy

Secara umum, turunan fungsi mononom

adalah

kxfy =′=′ )(

Jika n = 1 maka kurva fungsi berbentuk garis lurus

dan turunannya berupa nilai konstan,

nmxy =

)(xfy ′=′Jika n > 1, maka turunan fungsi akan merupakan fungsi x,

nmxy =

Fungsi turunan ini dapat diturunkan lagi dan kita mendapatkan fungsi turunan berikutnya, yang mungkin masih dapat diturunkan lagi

)(xfy ′′=′′ turunan dari )(xfy ′=′

)(xfy ′′′=′′′ turunan dari )(xfy ′′=′′*) Untuk n berupa

bilangan tak bulat akandibahas kemudian

*)

125

dx

dyxfy =′=′ )( disebut turunan pertama,

2

2)(

dx

ydxfy =′′=′′ turunan kedua,

3

3)(

dx

ydxfy =′′′=′′′ turunan ke-tiga, dst.

344 2)( xxfy ==

12

;12)2(6

;6)3(2

4

)12(4

2)13(4

=′′′==′′

==′−

y

xxy

xxy

Contoh:

126

Page 22: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

22

nmxxfy == )(Kurva fungsi mononom yang memiliki beberapa turunan

akan berpotongan dengan kurva fungsi-fungsi turunannya.

-100

0

100

200

-3 -2 -1 0 1 2 3 4

4xy =

34xy =′

212xy =′′ xy 24=′′′

24=′′′′y

212xy =′′34xy =′

Contoh:34xy =′ 212xy =′′ xy 24=′′′ 24=′′′′y

4xy = dan turunan-turunannya Fungsi

127

Contoh: 24)(11 +== xxfy

{ } { }4

242)(4lim)(1 =

∆+−+∆+=′

→∆ x

xxxxf

xx

f1(x) = 4x + 2

-4

-2

0

2

4

6

8

10

-1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2x

y

4)('1 =xf Turunan fungsi inisama dengan

turunan f(x)=4x karena turunan daritetapan 2 adalah 0.

Secara Umum: Jika F(x) = f(x) + K maka Fʹ(x) = f′ (x)

128

Polinom

)2(4)(22 −== xxfy 84)(2 −= xxf

4)(2 =′ xf

)2(4)(2 −−−−==== xxf

4)(2 ====′′′′ xf

-15

-10

-5

0

5

10

-1 0 1 2 3 4x

y

Contoh:

129

Contoh: 524)( 233 −+== xxxfy

{ } { }28224

5245)(2)(4lim

22

03

+=+×=∆

−+−−∆++∆+=′

→∆xx

x

xxxxxxy

x

5245)( 2344 −++== xxxxfy

{ } { }281522435

5245 5)(2)(4)(5lim

22

2323

04

++=+×+×=∆

−++−−∆++∆++∆+=′

→∆

xxxx

x

xxxxxxxxxy

x

Contoh:

Secara Umum:

Turunan fungsi polinom, yang merupakan jumlah beberapa mononom, adalah jumlah turunan masing-masing mononom dengan syarat setiap mononom yang membentuk polinom itu

memang memiliki turunan.

130

dx

dvw

dx

dwv

dx

vwd

dx

dy +== )(

)(

))(()(

vwvwwvvw

wwvvyy

∆∆+∆+∆+=∆+∆+=∆+

x

wv

x

vw

x

wv

x

vwvwvwwvwv

x

yyy

x

y

∆∆∆+

∆∆+

∆∆=

∆−∆∆+∆+∆+

=∆

−∆+=

∆∆

)()(

vwy =Jika

maka

131

Fungsi Yang Merupakan Perkalian Dua Fungsi

Contoh:

44422323

3018126362)32(

xxxxxxxdx

xxdy =+=×+×=

×=′

56xy = 430xy =′Turunan adalah

Jika dipandang sebagai perkalian dua fungsi

dx

duvw

dx

dvuw

dx

dwuv

dx

duv

dx

dvuw

dx

dwuv

dx

uvdw

dx

dwuv

dx

wuvd

dx

uvwd

)()()(

)( )(

)())(()(

++=

++=+==

Jika uvwy =

56xy =

44442

222

3012126)4)((3x

)6)(2()1)(32()(

xxxxxx

xxxxxdx

uvwd

dx

dy

=++=×+

×+×==

Contoh:Jika dipandang sebagai perkalian tiga fungsi

132

Page 23: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

23

vvvvy ××== 2361Contoh:

dx

dvv

dx

dvv

dx

dvvv

dx

dvv

dx

dvv

dx

dvv

dx

dvv

dx

dvvv

dx

dvv

dx

dvvv

dx

dvv

dx

dvvv

dx

dvvv

dx

dvvv

dx

dy

5

4555

22345

32

23231

6

2

)()()(

=

++++=

++

++=

++=

dx

dvv

dx

dv

dv

dv

dx

dv 566

6==

dx

dvnv

dx

dv nn

1−=

Contoh ini menunjukkan bahwa

Secara Umum:

133

Fungsi Yang Merupakan Pangkatdari suatu Fungsi

Contoh: 2332 )1()1( −+= xxy

)12()1)(1(6

)1()1(6)1()1(6

2)1(3)1()3)(1(2)1(

)1()1(

)1()1(

3223

22233322

22232332

3223

2332

−++−=

+−+−+=

+−+−+=

+−+−+=

xxxxx

xxxxxx

xxxxxx

dx

xdx

dx

xdx

dx

dy

Kita gabungkan relasi turunan untuk perkalian dua fungsi dan pangkat suatu fungsi

134

Fungsi rasional merupakan rasio dari dua fungsi

w

vy = 1−= vwy

−=

+−=+−=

+==

=

−−

−−−

dx

dwv

dx

dvw

w

dx

dv

wdx

dv

w

v

dx

dvw

dx

dvvw

dx

dvw

dx

dwv

dx

vwd

w

v

dx

d

dx

dy

2

212

111

1

1

)(

2w

dx

dwv

dx

dvw

w

v

dx

d

−=

atau

Jadi:

135

Fungsi Rasional 3

2 3

x

xy

−=

4

2

6

244

6

223

9)93(2

)3)(3()2(

x

x

x

xxx

x

xxxx

dx

dy

+−=−−=

−−=

Contoh:

22 1

xxy +=

3

2 22

4

2102

xx

xxx

dx

dy −=×−×+=

Contoh:

1dengan ;1

1 22

2≠

−+= x

x

xy

2222

33

22

22

)1(

4

)1(

2222

)1(

2)1(2)1(

−−=

−−−−=

−+−−=

x

x

x

xxxx

x

xxxx

dx

dy

(agar penyebut tidak nol)Contoh:

136

(v adalah fungsi yang bisa diturunkan)

q

pn = dengan p dan q adalah bilangan bulat dan q ≠ 0Bilangan tidak bulat

dx

dvpv

dx

dyqy pq 11 −− =

Jika y ≠ 0, kita dapatkandx

dv

qy

pv

dx

vd

dx

dyq

pqp

1

1/ )(−

−==

( ) )/(1/1 qppqqpq vvy −−− ==

dx

dvv

q

p

dx

dvv

q

p

dx

dv

qv

pv

dx

vd

dx

dy

qp

qpppqpp

pqp

1)/(

)/()1()/(

1/

)(

+−−−

=

===

sehingga

qpn vvy /== pq vy =

Formulasi ini mirip dengan keadaan jika n bulat,hanya perlu persyaratan bahwa v ≠ 0 untuk p/q < 1.

137

Fungsi Berpangkat Tidak Bulat

Kaidah rantai

)(tfx = dapat diturunkan terhadap t,

)(xFy = dapat diturunkan terhadap x dan Jika

( ) )()( tgtfFy == dapat diturunkan terhadap t menjadimaka

dt

dx

dx

dy

dt

dy =

Apabila kita mempunyai persamaan

maka relasi antara x dan y dapat dinyatakan dalam t. Persamaan demikian disebut persamaan parametrik, dan t disebut parameter. Jika kita eliminasi t dari kedua persamaan di atas, kita dapatkan persamaan yang berbentuk

)(dan )( tfytfx ==

)(xFy =

138

Fungsi Parametrik danKaidah Rantai

Page 24: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

24

Sebagian fungsi implisit dapat diubah ke dalam bentuk explisitnamun sebagian yang lain tidak.

Untuk fungsi yang dapat diubah dalam bentuk eksplisit, turunanfungsi dapat dicari dengan cara seperti yang sudah kita pelajari di

atas.

Untuk mencari turunan fungsi yang tak dapat diubah ke dalambentuk eksplisit perlu cara khusus, yang disebut diferensiasi

implisit. Dalam cara ini kita menganggap bahwa fungsi y dapatdidiferensiasi terhadap x.

139

Fungsi ImplisitFungsi implisit ini merupakan sebuah persamaan. Jika kita melakukan operasi matematis di ruas kiri, maka operasi yang sama harus dilakukan pula di ruas kanan agar kesamaan tetap terjaga. Kita lakukan diferensiasi (cari turunan) di kedua ruas, dan kita akan peroleh

822 =++ yxyxContoh:

yxdx

dyyx

dx

dyy

dx

dxy

dx

dyxx

−−=+

=+++

2)2(

022

yx

yx

dx

dy

2

2

++−=

0)2( ≠+ yx kita peroleh turunanJika

140

434 434 =−+ yxyx

0124)3(44

0)3()4(

44

3323

43

33

=−++

=−++

dx

dyyy

dx

dyyxx

dx

yd

dx

xdy

dx

dyxx

Fungsi implisit ini juga merupakan sebuah persamaan. Kita lakukan diferensiasi pada kedua ruas, dan kita akan memperoleh

Contoh:

)(3

)(32

33

yxy

yx

dx

dy

−+−=

0)( 32 ≠− yxy kita dapat memperoleh turunanUntuk

141

x

xxxxxx

xxx

dx

xd

dx

dy

∆−∆+∆=

∆−∆+==

sinsincoscossin

sin)sin(sin

xy sin= maka Jika

Untuk nilai yang kecil, Δx menuju nol, cos∆x = 1 dan sin∆x = ∆x. Oleh karena itu

xdx

xdcos

sin =

142

Turunan Fungsi Trigonometri

x

xxxxxx

xxx

dx

xd

dx

dy

∆−∆−∆=

∆−∆+==

cossinsincoscos

cos)cos(cos

xy cos= maka Jika

Untuk nilai yang kecil, Δx menuju nol, cos∆x = 1 dan sin∆x = ∆x. Oleh karena itu

xdx

xdsin

cos −=

143

Turunan fungsi trigonometri yang lain tidak terlalu sulit untuk dicari.

xxx

xxx

x

x

dx

d

dx

xd 222

2sec

cos

1

cos

)sin(sincos

cos

sintan ==−−=

=

xxx

xxx

x

x

dx

d

dx

xd 222

2csc

sin

1

sin

)(coscossin

sin

coscot −=−=−−=

=

xxx

x

x

x

xdx

d

dx

xdtansec

cos

sin

cos

)sin(0

cos

1sec22

==−−=

=

xxx

x

x

x

xdx

d

dx

xdcotcsc

sin

cos

sin

)(cos0

sin

1csc22

−=−=−=

=

144

Page 25: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

25

Contoh:

Tegangan pada suatu kapasitor dengan kapasitansi C = 2×10-6 farad merupakan fungsi sinus vC = 200sin400t volt. Arus yang mengalir pada kapasitor ini adalah

Hubungan antara tegangan kapasitor vC dan arus kapasitor iC adalah

dt

dvCi C

C =

( ) ampere 400cos160,0400sin200102 6 ttdt

d

dt

dvCi C

C =××==

-200

-100

0

100

200

0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05

vC iC

vC

iC

t [detik]

145

Contoh:

Arus pada suatu inductor L = 2,5 henry merupakan fungsi sinus iL = −0,2cos400t ampere.

Hubungan antara tegangan induktor vL dan arus induktor iL adalah

dt

diLv L

L =

( ) tttdt

d

dt

diLv L

L 400sin200 400400sin2,05,2400cos2,05,2 =×××=−×==

vL

iL

vL iL

-200

-100

0

100

200

0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 t[detik]

146

xy 1sin−= yx sin= ydydx cos=

ydx

dy

cos

1=21

1

xdx

dy

−=x

1

21 x−

y

ydx

dy

sin

1−= 21

1

xdx

dy

−=

x

1 21 x−y

xy 1cos−= yx cos= ydydx sin−=

147

Turunan Fungsi Trigonometri Inversixy 1tan−= yx tan= dy

ydx

2cos

1=

ydx

dy 2cos=21

1

xdx

dy

+=x

1

21 x+y

xy 1cot−= yx cot= dyy

dx2sin

1−=

ydx

dy 2sin−= 21

1

xdx

dy

+−=

x

1

21 x+y

148

xy 1sec−=y

yxcos

1sec == dy

y

xdx

2cos

)sin(0 −−=

1

1

1

1

sin

cos

2

22

2

−=

−×==

xx

x

x

xy

y

dx

dy

1

x12 −xy

xy 1csc−=y

yxsin

1csc == dy

y

xdx

2sin

)(cos0−=

1

1

1

1

cos

sin

2

22

2

−=

−×−=

−=

xx

x

x

xy

y

dx

dy1

x

12 −x

y

149

dx

dvv

dx

dv

dv

vd

dx

vdcos

)(sin)(sin ==

dx

dvv

dx

dv

dv

vd

dx

vdsin

)(cos)(cos −==

Jika v = f(x), maka

dx

dvv

dx

dv

x

xx

v

v

dx

d

dx

vd 22

22sec

cos

sincos

cos

sin)(tan =+=

=

dx

dvv

v

v

dx

d

dx

vd 2cscsin

cos)(cot −=

=

dx

dvvv

dx

dv

v

v

vdx

d

dx

vdtansec

cos

sin0

cos

1)(sec2

=+=

=

dx

dvvv

vdx

d

dx

vdcotcsc

sin

1)(csc −=

=

150

Fungsi Trigonometri dari Suatu Fungsi

Page 26: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

26

dx

dw

wdx

wd

2

1

1

1)(sin

−=

dx

dw

wdx

wd

2

1

1

1)(cos

−−=

dx

dw

wdx

wd2

1

1

1)(tan

+=

dx

dw

wdx

wd2

1

1

1)(cot

+−=

dx

dw

wwdx

wd

1

1)(sec

2

1

−=

dx

dw

wwdx

wd

1

1)(csc

2

1

−−=

Jika w = f(x), maka

151

Turunan Fungsi Logaritmik

)0( 1

ln)(1

>== ∫ xdtt

xxfx

xxf ln)( = didefinisikan melalui suatu integralFungsi logaritmik

luas bidang yang dibatasi oleh kurva (1/t) dan

sumbu-t, dalam selang antara t = 1 dan t = x

x t

1/x

1/t

x +∆x 1/(x+∆x)

0

1

2

3

4

5

6

0 1 2 3 4

y

∫=x

dtt

x1

1

ln

∆=

∆−∆+= ∫

∆+ xx

xdt

txx

xxx

dx

xd 11)ln()ln(ln

Luas bidang ini lebih kecil dari luas persegi panjang (Δx × 1/x). Namun jika Δx

makin kecil, luas bidang tersebut akan makin mendekati (Δx × 1/x); dan jika Δx

mendekati nol luas tersebut sama dengan (Δx × 1/x).

xdx

xd 1ln =

ln(x+∆x)−lnx

Tentang integral akan dipelajari lebih lanjut

152

Turunan Fungsi Eksponensial

xey = xexy == lnln

penurunan secara implisit di kedua sisi

11ln ==

dx

dy

ydx

yd

xeydx

dy ==atau

Jadi turunan dari ex adalah ex itu sendiri

xey =′ xey =′′ xey =′′′ dst.

.

dx

dve

dx

dv

dv

de

dx

de vvv

==)(xvv =Jika

xey1tan−

=2

tan1tan

1

tan1

1

x

e

dx

xde

dx

dy xx

+==

−− −

153

dx dan dy didefinisikan sebagai berikut:

Turunan fungsi y(x) terhadap x dinyatakan dengan formulasi

)(lim0

xfx

y

dx

dy

x′=

∆∆

=→∆

Sekarang kita akan melihat dx dan dy yang didefinisikan sedemikian rupa sehingga rasio dy/dx , jika dx≠ 0, sama dengan turunan fungsi yterhadap x. Hal ini mudah dilakukan jika x adalah peubah bebas dan y merupakan fungsi dari x: )(xFy =

dxxFdy )('=2). dy, yang disebut sebagai diferensial y, adalah fungsi dari x dan dxyang dinyatakan dengan

1). dx, yang disebut sebagai diferensial x, adalah bilangan nyata dan merupakan peubah bebas lain selain x;

154

Diferensial dx dan dy

Penjelasan secara grafis

Pdx

dy

θ

y

x

Ini adalahpeubah bebas

Ini adalah fungsi(peubah tak bebas)

dxxFdy )('= Pdx

dy

θ

y

x

Jika dx berubah, maka dyberubah sedemikian rupasehingga dy/dx samadengan kemiringan garissinggung pada kurva

θ= tandx

dy dxdy )(tanθ= adalah besar perubahan nilai ysepanjang garis singgung di

titik P pada kurva, jika nilai x berubah sebesar dx

adalah laju perubahan yterhadap perubahan x.

155

Pdx

dyθ

x

y

Pdx

dy

θ

x

y

Pdx

dy

θ

x

y

Diferensial dx dianggap bernilai positif jika ia “mengarah ke kanan” dan negatif jika “mengarah ke kiri”.

Diferensial dy dianggap bernilai positif jika ia “mengarah ke atas” dan negatif jika “mengarah ke bawah”.

Dengan pengertian diferensial seperti di atas, kita kumpulkan formula turunan fungsi dan formula diferensial fungsi dalam tabel berikut.

Dalam tabel ini v adalah fungsi x.

konstan ;0 == cdx

dc

dx

dvc

dx

dcv =

dx

dw

dx

dv

dx

wvd +=+ )(

cdvdcv =

konstan ;0 == cdc

dwdvwvd +=+ )(

dx

dvw

dx

dwv

dx

dvw += wdvvdwvwd +=)(

2w

dx

dwv

dx

dvw

dx

w

vd −

=

2w

vdwwdv

w

vd

−=

dx

dvnv

dx

dv nn

1−= dvnvdv nn 1−=

1−= nn

cnxdx

dcx dxcnxcxd nn 1)( −=

DiferensialTurunan Fungsi

156

Page 27: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

27

Ada dua cara untuk mencari diferensial suatu fungsi.

1).Mencari turunannya lebih dulu (kolom kiri tabel), kemudian dikalikan dengan dx.

2). Menggunakan langsung formula diferensial (kolom kanan tabel)

Contoh: 653 23 −+−= xxxy

563 2 +−=′ xxy

dxxxdy )563( 2 +−=sehingga

Kita dapat pula mencari langsung dengan menggunakan formula dalam tabel di atas

dxxx

dxxdxdxxdxdxdxddy

)563(

563 )6()5()3()(2

223

+−=

+−=−++−+=

157

Integral danPersamaan Diferensial

158

Bahasan akan mencakup

1. Integral Tak Tentu2. Integral Tentu3. Persamaan Diferensial

159

Misalkan dari suatu fungsi f(x) yang diketahui, kita diminta untuk mencari suatu fungsi y sedemikian rupa sehingga dalam rentang nilai x

tertentu, misalnya a< x < b, dipenuhi persamaan

)(xfdx

dy =

Persamaan yang menyatakan turunan fungsi sebagai fungsi x seperti inidisebut persamaan diferensial.

036

652

222

2

2

=++

++=

yxdx

dyxy

dx

yd

xxdx

dy

Contoh persamaan diferensial

Pengertian-Pengertian

160

1. Integral Tak Tentu

)(xFy =Suatu fungsi dikatakan merupakan solusi dari persamaan diferensial jika dalam rentang tertentu ia dapat diturunkan dan dapat

memenuhi

)()(

xfdx

xdF =

)(xfdx

dy =Tinjau persamaan diferensial

[ ]0

)()()(+=+=

+dx

xdF

dx

dK

dx

xdF

dx

KxFdKarena maka

KxFy += )(fungsi juga merupakan solusi

161

Integrasi ruas kiri dan ruas kanan memberikan secara umum

KxFdxxf +=∫ )()(

dxxfxdF )()( =

Jadi integral dari diferensial suatu fungsi adalah fungsi itu sendiri ditambah suatu nilai tetapan. Integral semacam ini disebut integral tak

tentu di mana masih ada nilai tetapan K yang harus dicari

)()(

xfdx

xdF =

162

dapat dituliskan

Page 28: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

28

45xdx

dy=

dxxdy 45=

dxxxd 45 5)( =

Kxxddxxy +=== ∫∫ 554 )(5

Cari solusi persamaan diferensial

ubah ke dalam bentuk diferensial

Kita tahu bahwa

Contoh:

oleh karena itu

163

Carilah solusi persamaan

yxdx

dy 2=

Contoh:

dxyxdy 2= kelompokkan peubah sehinggaruas kiri dan kanan mengandung

peubah berbedadxxdyy 22/1 =−

( ) dyyyd 2/12/12 −= dxxxd 23

3

1 =

( )

= 32/1

3

12 xdyd

Jika kedua ruas diintegrasi

23

12/1

3

12 KxKy +=+

KxKKxy +=−+= 312

32/1

3

1

3

12

164

Dalam proses integrasi seperti di atas terasa adanya keharusan untuk memiliki kemampuan menduga jawaban. Beberapa hal tersebut di bawah ini

dapat memperingan upaya pendugaan tersebut.

Kydy +=∫

1. Integral dari suatu diferensial dy adalah y ditambah konstanta K.

∫∫ = dyaady

2. Suatu konstanta yang berada di dalam tanda integral dapat dikeluarkan

1 jika ,1

1−≠+

+=

+

∫ nKn

ydyy

nn

3. Jika bilangan n ≠ −1, maka integral dari yndy diperoleh dengan menambah pangkat n dengan 1 menjadi (n + 1) dan membaginya dengan (n + 1).

165

Penggunaan Integral Tak Tentu

Dalam integral tak tentu, terdapat suatu nilai K yang merupakan bilangan nyata sembarang.

Ini berarti bahwa integral tak tentu memberikan hasil yang tidak tunggal melainkan banyak hasil yang tergantung dari berapa nilai yang

dimiliki oleh K.

kurva 210xy =adalah kurva bernilai tunggal

50

100

-5 -3 -1 1 3 5x

y = 10x2

y

50

100

-5 -3 -1 1 3 5

K1

K2

K3

yi = 10x2+Ki

y

x

Kxdxx +=∫ 2

310

3

10kurva

adalah kurva bernilai banyak

166

Dalam pemanfaatan integral tak tentu, nilai K diperoleh dengan menerapkan apa yang disebut sebagai syarat awal atau kondisi awal.

Kecepatan sebuah benda bergerak dinyatakan sebagai

30 =sPosisi benda pada waktu t = 0 adalah ; tentukanlah posisi benda pada t = 4.

Contoh:

tatv 3==kecepatan percepatan waktu

dt

dsv =Kecepatan adalah laju perubahan jarak,

dt

dva =Percepatan adalah laju perubahan kecepatan,

.

vdtds =

∫ +=+== KtKt

atdts 22

5,12

3

274 =ssehingga pada t = 4 posisi benda adalah

K+= 03 3=KKondisi awal: pada t = 0, s0 = 3 35,1 2 += ts

167

Luas Sebagai Suatu Integral

)(xfy =Kita akan mencari luas bidang yang dibatasi oleh suatu kurvasumbu-x, garis vertikal x = p, dan x = q.

Contoh:y = f(x) =2

y

x0

2

p x x+∆x q

Apx ∆Apx

)(2 xfx

Apx ==∆

∆atau

2)(lim0

===∆

∆→∆

xfdx

dA

x

A pxpx

xKxdxdAA pxpx +=== ∫∫ 22

Kondisi awal (kondisi batas) adalah Apx = 0 untuk x = p

Kp += 20 pK 2−=atau

xApx ∆=∆ 2

pxApx 22 −= )(222 pqpqApq −=−=

168

Page 29: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

29

Kasus fungsi sembarang dengan syarat kontinyu dalam rentang qxp ≤≤

p x x+∆x q

y

x

y = f(x)

0

f(x)f(x+∆x )

Apx ∆Apx

∆Apx bisa memiliki dua nilai tergantung dari pilihan

∆Apx = f(x)∆x atau ∆Apx = f(x+∆x)∆x

xxxfxxfxxfApx ∆∆+≤∆≤∆=∆ )()()( 0

x0 adalah suatu nilai x yang terletak antara x dan x+∆x

Jika ∆x → 0: )(lim0

xfdx

dA

x

A pxpx

x==

→∆KxFdxxfdAA pxpx +=== ∫∫ )()(

] qppq xFpFqFA )()()( =−=

169

Integral tentu merupakan integral yang batas-batas integrasinya jelas. Konsep

dasar integral tentu adalah luas bidang yang dipandang sebagai suatu limit.

p x2 xk xk+1 xn q

y

x

y = f(x)

0

Bidang dibagi dalam segmen-segmen

Luas bidang dihitung sebagai jumlah luas

segmen

p x2 xk xk+1 xn q

y

x

y = f(x)

0 p x2 xk xk+1 xn q

y

x

y = f(x)

0

Luas tiap segmen dihitung

sebagai f(xk)×∆xk

Luas tiap segmen dihitung

sebagai f(xk+∆x)×∆xk

Ada dua pendekatan dalam menghitung luas segmen

170

2. Integral Tentu

kkkkkk xxxfxxfxxf ∆∆+≤∆≤∆ )()()( 0

k

n

kk

n

kkk

n

kkk xxxfxxfxxf ∆∆+≤∆≤∆ ∑∑∑

=== 110

1

)()()(

Jika ∆xk → 0 ketiga jumlah ini mendekatisuatu nilai limit yang sama

p x2 xk xk+1 xn q

y

x

y = f(x)

0 p x2 xk xk+1 xn q

y

x

y = f(x)

0

Luas tiap segmen dihitungsebagai f(xk)×∆xk

Luas tiap segmen dihitungsebagai f(xk+∆x)×∆xk

Jika x0k adalah nilai x di antara xk dan xk+1 maka

Nilai limit itu merupakan integral tentu

171

∫=q

ppq dxxfA )(

] )()()()( pFqFxFdxxfA qp

q

ppq −=== ∫

p x2 xk xk+1 xn q

y

x

y = f(x)

0

Luas bidang menjadi

172

Apx adalah luas bidang yang dibatasi oleh y=f(x) dan sumbu-x dari p sampaix, yang merupakan jumlah luas bagian yang berada di atas sumbu-x dikurangi

dengan luas bagian yang di bawah sumbu-x.

Definisi

xxy 123 −=Luas antara dan sumbu-x dari x = −3 sampai x = +3.

Contoh:

xxy 123 −=

-20

-10

0

10

20

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4x

75,33)5425,20(0

64

)12(

0

3

240

3

3

=−−−=

−=−=

−−∫ x

xdxxxAa

75,33)0(5425,20

64

)12(

3

0

243

0

3

−=−−=

−=−= ∫ x

xdxxxAb

5,67)755,33(75,33 =−−=−= bapq AAA

173

Luas BidangContoh di atas menunjukkan bahwa dengan definisi

mengenai Apx, formulasi

( )))()( pFqFdxxfAq

p−== ∫

tetap berlaku untuk kurva yang memiliki bagian baik di atas maupun di bawah sumbu-x

p

q

y

xA4

A1

A2

A3

y = f(x)

( )))()( pFqFdxxfAq

ppq −== ∫

4321 AAAAApq +−+−=

174

Page 30: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

30

Luas Bidang Di Antara Dua Kurva

)(11 xfy = )(22 xfy =berada di atas

p q

y

x0

y1

y2

x x+∆x

∆Apx

{ } xxfxfAA pxsegmen ∆−=∆= )()( 21

Rentang qxp ≤≤dibagi dalam n segmen

{ }∑∑∆−=

=∆−=

xqx

px

n

segmen xxfxfA )()( 211

jumlah semua segmen:

{ }∫∑ −==∞→ q

p

n

segmenpq dxxfxfAA )()(lim 211

Dengan membuat n menuju tak hingga sehingga ∆x menuju nol kita sampai pada suatu limit

175

{ } ] 30)12(186)2(4( 32

3

2=−−==−−= +

−+

−∫ xdxApq

41 =y 22 −=yJika dan

berapakah luas bidang antara y1 dan y2

dari x1 = p = −2 sampai x2 = q = +3.

Contoh:

21 xy = 42 =yJika dan

berapakah luas bidang yang dibatasi oleh y1 dan y2.

Contoh:

Terlebih dulu kita cari batas-batas integrasi yaitu nilai x pada perpotongan antara y1 dan y2.

2 ,24 212

21 ==−==⇒=→= qxpxxyy

3

32

3

16

3

16

3

88

3

88

34)4(

2

2-

32

2

2

=−−=

−−−−

−=−= ∫−

xxdxxApq

0

2

4

-2 -1 0 1 2

y2

y1y2

di atas y1

y

x

176

221 +−= xy xy −=2Jika dan

berpakah luas bidang yang dibatasi oleh y1 dan y2.

Contoh:

Batas integrasi adalah nilai x pada perpotongan kedua kurva

22

811 ;1

2

811

02atau 2

2

2

2

1

2221

=−

+−−==−=−

++−==

=++−−=+−→=

qxpx

xxxxyy

5,4 22

1

3

142

3

8

223

)2(

2

1

232

1

2

=

−+−

−−

++−=

++−=++−=

−−∫ x

xxdxxxApq

-4

-2

0

2

4

-2 -1 0 1 2

y1 di atasy2

y1

y2

y

x

177

Sebuah piranti menyerap daya 100 W pada tegangan konstan 200V. Berapakah energi yang diserap oleh piranti ini selama 8 jam ?

Daya adalah laju perubahan energi. Jika daya diberi simbol p dan energi diberi simbol w, maka

yang memberikan dt

dwp = ∫= pdtw

[kWh]hour Watt kilo 8,0

[Wh]r Watt.hou800100 10080

8

0

8

0

=

==== ∫∫ tdtpdtw

Penerapan Integral

Contoh:

Perhatikan bahwa peubah bebas di sini adalah waktu, t. Kalau batas bawah dari waktu kita buat 0, maka batas atasnya adalah 8, dengan satuan jam. Dengan demikian maka energi yang diserap selama 8 jam adalah

178

dt

dqi = ∫= idtq

coulomb 625,02

25,1

2

05,005,0

5

0

5

0

25

0===== ∫∫ ttdtidtq

Arus yang melalui suatu piranti berubah terhadap waktu sebagai i(t) = 0,05t ampere. Berapakah jumlah muatan yang dipindahkan melalui piranti ini antara t = 0 sampai t = 5detik ?

sehingga

Jumlah muatan yang dipindahkan dalam 5 detik adalah

Contoh:

Arus i adalah laju perubahan transfer muatan, q.

179

Berikut ini kita akan melihat penggunaan integral untuk menghitung volume.

Balok

∆x

Jika A(x) adalah luas irisan di sebelah kiri dan A(x+∆x) adalah luas irisan di sebelah kanan

maka volume irisan ∆V adalah

xxxAVxxA ∆∆+≤∆≤∆ )()(

Volume balok V adalah ∑ ∆=q

p

xxAV )(

luas rata-rata irisan antara A(x) dan A(x+∆x).

Apabila ∆x cukup tipis dan kita mengambil A(x) sebagai pengganti maka kita memperoleh pendekatan dari nilai V, yaitu: ∑ ∆≈

q

p

xxAV )(

Jika ∆x menuju nol dan A(x) kontinyu antara p dan q maka : ∫∑ =∆=

→∆

q

p

q

pox

dxxAxxAV )()(lim

180

Volume Sebagai Suatu Integral

Page 31: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

31

Rotasi Bidang Segitiga Pada Sumbu-x

y

x

∆x

O Q

P

A(x) adalah luas lingkaran dengan jari-jari r(x); sedangkan r(x) memiliki persamaan garis OP.

[ ] ∫∫∫ π=π==hhh

dxxmdxxrdxxAV0

22

0

2

0)()(

m : kemiringan garis OP h : jarak O-Q.

3

3

PQ/OQ)(

32

3232

kerucuth

rhhm

V π=π=π=

Jika garis OP memotong sumbu-y makadiperoleh kerucut terpotong

181

Rotasi Bidang Sembarang

y

x

∆x

0 a b

f(x)

( ) ( )22 )()()( xfxrxA π=π=

( )∫ π=b

adxxfV 2)(

Rotasi Gabungan Fungsi Linier

Fungsi f(x) kontinyu bagian demi bagian. Pada gambar di samping initerdapat tiga rentang x dimana fungsi linier kontinyu. Kita dapat menghitung volume total sebagai jumlah volume dari tiga bagian.

y

x

∆x

0 a b

f2(x)f1(x)

f3(x)

182

Pengertian

Persamaan diferensial diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Menurut jenis atau tipe: ada persamaan diferensial biasa dan persamaan diferensial parsial. Jenis yang kedua tidak termasuk pembahasan di sini, karena kita hanya meninjau fungsi dengan satu peubah bebas.

2. Menurut orde: orde persamaan diferensial adalah orde tertinggi turunan fungsi yang ada dalam persamaan.

3. Menurut derajat: derajat suatu persamaan diferensial adalah pangkat tertinggi dari turunan fungsi orde tertinggi.

xex

y

dx

yd

dx

yd =+

+

+

12

5

2

22

3

3

Contoh:

adalah persamaan diferensial biasa, orde tiga, derajat dua.

Persamaan diferensial adalah suatu persamaan di mana terdapat satu atau lebih turunan fungsi.

183

3. Persamaan Diferensial Orde-1Solusi

Suatu fungsi y = f(x) dikatakan merupakan solusi dari suatu persamaan diferensial jika persamaan tersebut tetap terpenuhi dengan digantikannya y dan turunannya dalam persamaan tersebut oleh f(x) dan turunannya.

0=+− −− xx keke

xkey −= 0=+ ydt

dyadalah solusi dari persamaan

xkey −=xke

dt

dy −−=karena turunan adalah

dan jika ini kita masukkan dalam persamaan akan kita peroleh

Contoh:

Persamaan terpenuhi.

Pada umumnya suatu persamaan orde n akan memiliki solusi yang mengandung n tetapan sembarang.

184

Pemisahan Peubah

Jika pemisahan peubah ini bisa dilakukan maka persamaandiferensial dapat kita tuliskan dalam bentuk

0)()( =+ dxxgdyyf

Apabila kita lakukan integrasi, kita akan mendapatkan solusi umum dengan satu tetapan sembarang K, yaitu

∫∫ =+ Kdxxgdyyf ))()(

Suku-suku terbentuk dari peubah yang berbeda

185

Persamaan Diferensial Orde-1 Dengan Peubah Yang Dapat Dipisahkan

yxedx

dy −=

0=− dxedye xy

y

x

e

e

dx

dy =Persamaan ini dapat kita tuliskan

yang kemudian dapat kita tuliskan sebagaipersamaan dengan peubah terpisah

Kee xy =− Kee xy +=sehingga atau

Contoh:

Kdxedye xy =− ∫∫Integrasi kedua ruas memberikan:

186

Page 32: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

32

Contoh:xydx

dy 1=

0=−x

dxydy

Kx

dxydy =− ∫∫

Pemisahan peubah akan memberikan bentuk

Kxy =− ln2

2

Kxy ′+= 2ln

atau

x

dxydy = atau

Integrasi kedua ruas:

187

Persamaan Diferensial Homogen Orde Satu

Suatu persamaan disebut homogen jika ia dapat dituliskan dalam bentuk

=x

yF

dx

dy

Ini dapat dijadikan sebagai peubah bebas baru

x

yv =

vxy =

dx

dvxv

dx

dy +=)(vFdx

dvxv =+

0)(

=−

+vFv

dv

x

dx

Pemisahan peubah:

yang akan memberikan

dan

vvFdx

dvx −= )(

x

dx

vvF

dv=

−)(

atau:

188

Contoh: 02)( 22 =++ xydydxyx

02)1(2

22 =++ xydydx

x

yxUsahakan menjadi homogen

dyx

ydx

x

y2)1(

2

2−=+

)/()/(2

)/(1 2xyF

xy

xy

dx

dy =+−=

Peubah baru v = y/x

vxy =

dx

dvxv

dx

dy += v

v

dx

dvxv

2

1 2+−=+

v

v

v

vv

dx

dvx

2

31

2

1 22 +−=+−−=

x

dx

v

vdv −=+ 231

2 031

22

=+

+v

vdv

x

dxPeubah terpisah atau

)(2

1 2vF

v

v

dx

dy =+−=

189

Kita harus mencari solusi persamaan ini untuk mendapatkanv sebagai fungsi x.

031

22

=+

+v

vdv

x

dx

dx

xd

x

)(ln1 =

)6(31

1

)31(

)31(

)31ln()31ln(2

2

2

22v

vdv

vd

vd

vd

dv

vd

+=+

++=+Kita coba hitung

KKvx ′==++ ln3

1)31ln(

3

1ln 2

0)31ln(

3

1 2=++ dv

dv

vd

x

dx

KKvx ′==++ ln)31ln(ln3 2

Kvx ′=+ )31( 23

( ) Kxyx ′=+ 23 )/(31 ( ) Kyxx ′=+ 22 3

Suku ke-dua ini berbentuk 1/x dan kita tahu bahwa

Hasil hitungan ini dapat digunakan untuk mengubahbentuk persamaan menjadi

Integrasi ke-dua ruas:

190

Dalam persamaan diferensial linier, semua suku berderajat satu atau nol

P dan Q merupakan fungsi x atau tetapan

Pembahasan akan dibatasi pada situasi dimana P adalah suatu tetapan. Hal ini kita lakukan karena pembahasan akan langsung dikaitkan dengan

pemanfaatan praktis dalam analisis rangkaian listrik.

Persamaan diferensial yang akan ditinjau dituliskan secara umum sebagai

)(tfbydt

dya =+

Dalam aplikasi pada analisis rangkaian listrik, f(t) tidak terlalu bervariasi. Mungkin ia bernilai 0, atau mempunyai bentuk sinyal utama yang hanya ada tiga, yaitu anak tangga, eksponensial, dan sinus. Kemungkinan lain adalah bahwa ia

merupakan bentuk komposit yang merupakan gabungan dari bentuk utama.

QPydx

dy=+Oleh karena itu persamaan diferensial orde satu yang

juga linier dapat kita tuliskan dalam bentuk:

191

Persamaan Diferensial Linier Orde Satu Persamaan diferensial linier orde satu seperti ini biasa kita temui pada peristiwa transien (atau peristiwa peralihan) dalam rangkaian listrik.

Cara yang akan kita gunakan untuk mencari solusi adalah cara pendugaan

Persamaan diferensial linier mempunyai solusi total yang merupakan jumlah dari solusi khusus dan solusi homogen. Solusi khusus adalah

fungsi yang dapat memenuhi persamaan yang diberikan, sedangkan solusi homogen adalah fungsi yang dapat memenuhi persamaan

homogen

0=+ bydt

dya

Peubah y adalah keluaran rangkaian (atau biasa disebut tanggapan rangkaian) yang dapat berupa tegangan ataupun arus sedangkan nilai

a dan b ditentukan oleh nilai-nilai elemen yang membentuk rangkaian.

Fungsi f(t) adalah masukan pada rangkaian yang dapat berupa tegangan ataupun arus dan disebut fungsi pemaksa atau fungsi

penggerak.

192

Page 33: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

33

Hal ini dapat difahami karena jika f1(t) memenuhi persamaanyang diberikan dan fungsi f2(t) memenuhi persamaan homogen,

maka y = (f1+f2) akan juga memenuhi persamaan yang diberikan,sebab

( )

0

)(

11

22

11

2121

++=+++=

+++

=+

bfdt

dfabf

dt

dfabf

dt

dfa

ffbdt

ffdaby

dt

dya

Jadi y = (f1+f2) adalah solusi dari persamaan yang diberikan, dan kita sebut solusi total. Dengan kata lain solusi total adalah jumlah

dari solusi khusus dan solusi homogen.

193

Solusi Homogen

Persamaan homogen 0=+ bydt

dya

Jika ya adalah solusinya maka

0=+ dta

b

y

dy

a

a

Integrasi kedua ruas memberikan

Kta

bya =+ln

sehingga

Kta

bya +−=ln

taba

Kta

b

a eKey )/(−+−==

Inilah solusi homogen

194

)(tfbydt

dya p

p =+

Bentuk f(t) ini menentukan bagaimana bentuk yp.

tKtKytAtftAtf

KeyAetf

KyAtf

ytf

scp

tp

t

p

p

ω+ω=→ω=ω=

==→==

==→==

=→=

αα

sincos cos)(atau , sin)( Jika

aleksponensi al,eksponensi)( Jika

konstan konstan,)( Jika

00)( Jika

Jika solusi khusus adalah yp , maka

Dugaan bentuk-bentuk solusi yp yang tergantung dari f(t) inidapat diperoleh karena hanya dengan bentuk-bentuk sepertiitulah persamaan diferensial dapat dipenuhi

Jika dugaan solusi total adalahThis image cannot currently be displayed.

Masih harus ditentukan melalui kondisi awal.

195

Dari suatu analisis rangkaian diperoleh persamaan

01000 =+ vdt

dv

Carilah solusi total jika kondisi awal adalah v = 12 V.

Contoh:

Persamaan ini merupakan persamaan homogen, f(t) = 0. Solusi khusus bernilai nol.

01000 =+ dtv

dv

Ktv +−= 1000ln

ta

Kt eKev 10001000 −+− ==

Penerapan kondisi awal: aK=12

Solusi total: V 12 1000tev −=

196

Contoh: Suatu analisis rangkaian memberikan persamaan

1210 3 =+− vdt

dv

Dengan kondisi awal v(0+) = 0 V , carilah tanggapan lengkap.

Solusi homogen: 010 3 =+−a

a vdt

dv0103 =+ dt

v

dv

a

a

taa eKv 1000−=

Solusi khusus: 12=pv karena f(t) = 12

Solusi total (dugaan):t

atotal eKv 100012 −+=

Penerapan kondisi awal: aK+= 120 12−=aK

Solusi total: V 1212 1000ttotal ev −−=

197

Contoh:

tvdt

dv10cos1005 =+

Pada kondisi awal v = 0 V, suatu analisis transien

menghasilkan persamaan

Carilah solusi total.

Solusi homogen: 05 =+ aa v

dt

dv05 =+ dt

v

dv

a

a

Ktva =+ 5ln taa eKv 5−=

Solusi khusus: tAtAv scp 10sin10cos +=

ttAtAtAtA scsc 10cos10010sin510cos510cos1010sin10 =+++−

ttAtA cs 10cos10010cos510cos10 =+ 100510 =+ cs AA

010sin510sin10 =+− tAtA sc 0510 =+− sc AA

8=sA 4=cA

Solusi total (dugaan): taeKttv 510sin810cos4 −++=

Penerapan kondisi awal: aK+= 40 4−=aK

Solusi total : tettv 5410sin810cos4 −−+=198

Page 34: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

34

Mengenai Persamaan Diferensial Orde-2

Silahkan Lihat di Buku

Analisis Rangkaian Listrik Jilid-2

199

Di buku yang sama dapat dibaca juga

Transformasi Laplacedan

Transformasi Fourier

MatriksDan

Sistem Persamaan Linier

200

Matrik adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang membentuk suatu susunan persegi panjang yang kita perlakukan sebagai suatu kesatuan.

Contoh:

123

421

302

baris

kolomNama matriks: huruf besar cetak tebal,

=123

421

302

A

=

203

142B

Contoh:

Notasi:

Bilangan ini bisa berupabilangan nyata atau kompleks.

Kita akan melihat matriksberisi bilangan nyata.

201

Elemen Matriks

Isi suatu matriks disebut elemen matriks

Contoh:

=

203

142B

2, 4, 1 dan 3, 0, 2 adalah elemen-emenenmatriks yang membentuk baris

2, 3 dan 4, 0, dan 1, 2 adalah elemen-elemenmatriks yang membentuk kolom

Ukuran Matriks

Secara umum suatu matrik terdiri dari b baris dan k kolom, sehingga suatu matrik akan terdiri dari b×k elemen-elemen

Ukuran matriks dinyatakan sebagai b×k

Contoh:

=

203

142B adalah matriks berukuran 2×3

202

=123

421

302

A

b = k = 3 matriks bujur sangkar 3×3

Nama Khusus

Matriks dengan b = k disebut matriks bujur sangkar .

Matriks dengan k = 1 disebut matriks kolom atau vektor kolom .

Matriks dengan b = 1 disebut matriks baris atau vektor baris .

Matriks dengan b ≠ k disebut matrik segi panjang

Contoh:

=

203

142B

b = 2, k = 3 matriks segi panjang 2×3

=

4

2p k = 1

vektor kolom [ ]423=q b = 1 vektor baris

Notasi nama vektor: huruf kecil cetak tebal

203

Secara umum, matriks A dapat kita tuliskan sebagai

[ ]bk

mnmm

n

n

a

aaa

aaa

aaa

=

=

L

LLLL

L

L

21

22221

11211

A

elemen-elemen a11 …amn disebut diagonal utama

Diagonal Utama

204

Page 35: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

35

Matriks Segitiga

Contoh:

Matriks segitiga bawah :

−=343

011

002

1T

Matriks segitiga atas :

−=

300

310

122

2T

Ada dua macam matriks segitiga yaitu

matriks segitiga bawah dan matriks segitiga atas

Matriks segitiga bawah adalah matriks yang elemen-elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol.

Matriks segitiga atas adalah matriks yang elemen-elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol.

205

Matriks Diagonal

Matriks diagonal adalah matriks yang elemen-elemen di atas maupun di bawah diagonal utamanya bernilai nol.

Contoh:

=000

010

002

D

206

Matriks Satuan

Jika semua elemen pada diagonal utama adalah 1, sedang elemenyang lain adalah 0, matriks itu disebut matriks satuan.

Contoh:

IA =

=100

010

001

Matriks NolMatriks nol, 0, yang berukuran m×n adalah matriks yang berukuran m×n dengan semua elemennya bernilai nol.

207

Anak matriks atau sub-matriks

=

203

142B

[ ]142 [ ]203- Dua anak matriks 1× 3 , yaitu:

3

2

0

4

2

1- Tiga anak matriks 2× 1, yaitu:

- Enam anak matriks 1× 1 yaitu: [2] , [4] , [1] , [3] , [0] , [2];

- Enam anak matriks 1× 2 yaitu: [ ]42 [ ]12 [ ]14

[ ]03 [ ]23 [ ]20

03

42

23

12

20

14- Tiga anak matriks 2×2 yaitu:

Contoh:

Matriks B memiliki:

208

Matriks dapat dipandang sebagai tersusun dari anak-anak matriks yang berupa vektor-vektor

=123

421

302

A

=

3

2

1

a

a

a

Adapat kita pandang sebagai matriks

dengan anak-anak matriks berupa vektor baris

[ ]3021 =a [ ]4212 =a [ ]1233 =a

dapat kita pandang sebagai matriks [ ]321 aaaA =

=3

1

2

1a

=2

2

0

2a

=1

4

3

3a

dengan anak-anak matriks yang berupa vektor kolom

Contoh:

Contoh yang lain:

=123

421

302

A

209

Kesamaan Matriks

Dua matriks A dan B dikatakan sama jika dan hanya jika berukuran sama dan elemen-elemen pada posisi yang sama juga sama.

A = B

=

03

42AJika

=

03

42Bmaka haruslah .

Contoh:

210

Page 36: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

36

Matriks Negatif

Negatif dari matriks berukuran m×n adalah matriks berukuran m×n yang diperoleh dengan mengalikan seluruh elemennya dengan faktor (−1). .

Contoh:

=

03

42A

−−−

=−03

42A

211

PenjumlahanPenjumlahan dua matriks hanya didefinisikan

untuk matriks yang berukuran sama

Jumlah dari dua matriks A dan B yang masing-masing berukuran m×n adalah sebuah matriks C berukuran m×n yang elemen-

elemennya merupakan jumlah dari elemen-elemen matriks A dan B yang posisinya sama

ABBA +=+

( ) ( )CBACBA ++=++

=

03

42 A

=

22

31B

Jika

=+

25

73BAmaka

Sifat-sifat penjumlahan matriks:

Contoh:

212

Pengurangan Matriks

Pengurangan matriks dapat dipandang sebagaipenjumlahan dengan matriks negatif

A0A =+

0AAAA =−+=− )(

=

03

42 A

=

22

31B

−=

−−−−

+

=−

21

11

22

31

03

42BA

Contoh:

213

Perkalian Matriks

=

mnmm

n

n

aaa

aaa

aaa

L

LLLL

L

L

21

22221

11211

A

BAAB ≠

214

=

pqmp

q

q

aaa

aaa

aaa

L

LLLL

L

L

21

22221

11211

B

Jadi jika matriks A berukuran m×n dan B berukuran p×q

maka perkalian AB hanya dapat dilakukan jika n = p.

Hasil kali matriks AB berupa matriks berukuran m×q dengan nilai elemen pada baris ke b kolom ke k merupakan hasil kali internal (dot product) vektor

baris ke b dari matriks A dan vektor kolom ke k dari matriks B

Perkalian antara dua matriks A dan B yaitu C = AB hanya terdefinisikan jika banyak kolom matriks A sama dengan banyak baris matriks B.

Dalam perkalian matriks, urutan hatus diperhatikan.

Perkalian matriks tidak komutatif .

Perkalian Matriks dengan Bilangan Skalar

Hasil kali suatu bilangan skalar a dengan matriks b erukuran m××××nadalah matriks berukuran m××××n yang seluruh elemennya bernilai a kali.

aA = Aa

=

×646

462

244

2

323

231

122

323

231

122

2

Perkalian matriks dengan bilangan skalar ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut

( ) BABA aaa +=+

( ) AAA baba +=+

[ ] ( )AA abba =

Contoh:

215

Perkalian Internal Vektor (dot product)

[ ]32=a

=

3

4bvektor baris: vektor kolom:

.

Contoh:

2 kolom

2 baris

Perkalian internal antara dua vektor a dan b yaitu c = ab hanya terdefinisikan jika banyak kolom vektor a sama dengan banyak baris

vektor b.

Dalam perkalian internal vektor, urutan perkalian harus diperhatikan .

[ ] [ ] [ ]1733423

4 32 =×+×=

=•= bac

Jika urutan dibalik, b : 1 kolom, a : 1 baris, perkalian juga dapat dilakukantetapi memberikan hasil yang berbeda

[ ]

=

××××

=

=•=

96

128

3323

342432

3

4abd

perkalian internal dapat dilakukan

Perkalian matriks tidak komutatif.216

Page 37: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

37

Perkalian Matriks Dengan Vektor

=

43

12A

=

3

2bMisalkan dan

dapat dikalikan2 kolom

2 baris

=

×+××+×

=

••

=

==

18

7

3423

3122

2

1

2

1

ba

bab

a

aAbC

Jika urutan perkalian dibalik, perkalian tidak dapat dilakukankarena b terdiri dari satu kolom sedangkan A terdiri dari dua baris.

Contoh:

217

Perkalian Dua Matriks Bujur Sangkar

=

43

12A

=

35

24Bdan

Contoh:

dapat dikalikankolom = 2

baris = 2

Matriks A kita pandang sebagai

=

2

1

a

aA

Matriks B kita pandang sebagai [ ]21 bbB =

[ ]

=

×+××+××+××+×

=

••••

=

==

1832

713

34235443

31225142

2212

211121

2

1

baba

bababb

a

aABC

218

Perkalian dua matriks persegi panjang

=

231

342A

=32

34

21

Bdan

dapat dikalikankolom = 3

baris = 3

=

×+×+××+×+××+×+××+×+×

=

==

1717

2525

323321224311

333422234412

32

34

21

231

342ABC

Contoh:

219

=

2

1

a

aA [ ]21 bbB =

[ ]

••••

=

==

2212

211121

2

1 baba

bababb

a

aABC

Pernyataan matriks dengan anak matriks pada contoh di atas adalah

,

sehingga

.

Dalam operasi perkalian matriks:

matriks yang pertama kita susun dari anak matriks yang berupa vektor baris

matriks yang kedua kita susun dari anak matriks yang berupa vektor kolom

Jadi perkalian matriks adalah perkalian dari baris ke kolom

220

( ) ( ) ( )BAABBA aaa ==

( ) ( )CABBCA =

( ) BCACCBA +=+

( ) CBCABAC +=+

Sifat-sifat perkalian matriks

b. Tidak komutatif. Jika perkalian AB maupun BA terdefinisikan, maka pada umumnya AB ≠ BA

a. Asosiatif dan distributif terhadap penjumlahan

Jika AB = 0 tidak selalu berakibat A = 0 atau B = 0.

c. Hukum pembatalan tidak selalu berlaku.

221

Putaran matriks atau transposisi dari matriks A berukuran m×nadalah suatu matriks AT yang berukuran n×m dengan kolom-

kolom matriks A sebagai baris-barisnya yang berarti pula bahwa baris-baris matriks A menjadi kolom-kolom matriks AT

[ ]bk

mnmm

n

n

a

aaa

aaa

aaa

=

=

L

LLLL

L

L

21

22221

11211

A

[ ]pq

mnnn

m

m

a

aaa

aaa

aaa

=

=

L

LLLL

L

L

21

22212

12111

TA

Jika

maka

222

Page 38: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

38

Putaran Vektor Baris Dan Vektor Kolom

Putaran vektor baris akan menjadi vektor kolom.

Sebaliknya putaran vektor kolom akan menjadi vektor baris.

[ ]

=⇒=3

4

2

342 Taa

[ ]345

3

4

5T =⇒

= bb

Contoh:

223

Putaran Jumlah Dua Vektor Baris

Putaran jumlah dua vektor baris sama dengan jumlah putaran masing-masing vektor

[ ] [ ]231dan 342 == ba

[ ]573=+ ba

( ) TTT

2

3

1

3

4

2

5

7

3

baba +=

+

=

=+

( ) TTT baba +=+

Jika

maka

Secara umum :

Contoh:

224

Putaran Hasil Kali Vektor Baris Dan Vektor Kolom

Putaran hasil kali vektor baris dengan vektor kolom atau vektor kolom dengan vektor baris, sama dengan hasil kali p utaran

masing-masing dengan urutan dibalik

[ ]

==2

3

1

dan 342 ba

[ ]233412 ×+×+×=ab

Jika

maka

Contoh:

[ ] [ ] TTT

3

4

2

231233412 abab =

=×+×+×=

225

Contoh:

Jika [ ]231dan

3

4

2

=

= ba

maka

×××××××××

=233313

243414

223212

ab

( ) [ ] TTT 342

2

3

1

232422

333432

131412

abab =

=

×××××××××

=

Secara umum : ( ) TTT abab =

226

Contoh:

Putaran Matriks Persegi Panjang

=

231

342A

=23

34

12TAJika maka

=

ma

a

A L

1

[ ]TT1

TmaaA L=

Jika matriks A dinyatakan sebagai susunan dari vektor baris

maka

[ ]maaaA L21=Jika matriks Adinyatakan dengan vektor kolom

=

ma

a

A L

1Tmaka

227

Putaran Jumlah Matriks

Putaran jumlah dua matriks sama dengan jumlah putar an masing-masing matriks.

Hal ini telah kita lihat pada putaran jumlah vektor baris.

( ) TTT BABA +=+

[ ]maaA L1= [ ]mbbB L1=

[ ]mm babaBA ++=+ L11

Jika

Dengan demikian

dan

maka

( )( )

( )TT

T

T1

T

T1

TT

T1

T1

T

T11

T BA

b

b

a

a

ba

ba

ba

ba

BA +=

+

=

+

+=

+

+=+

mmmmmm

LLLL

228

Page 39: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

39

Putaran Hasil Kali Matriks

Putaran hasilkali dua matriks sama dengan hasil kal i putaran masing-masing dengan urutan yang dibalik. Hal ini t elah kita lihat

pada putaran hasil kali vektor baris dan vektor kol om.

( ) TTT ABAB =

=

ma

a

A L

1

[ ]nbbB L1=

••

••=

nmnm

n

baba

baba

AB

L

LLL

L 111

Jika dan

maka

[ ] TT1

1111T ABaa

b

b

baba

baba

AB =

=

••

••= m

nnmnm

n

LL

L

LLL

L

Dengan demikian maka

229

Matriks Simetris

Jika

dikatakan bahwa matriks B adalah simetris miring.

BB −=T

Matriks simetris adalah matriks yang putarannya sama dengan matriksnya sendiri. Jadi matriks A dikatakan simetris apabila

AA =T

Karena dalam setiap putaran matriks nilaielemen-elemen diagonal utama tidak berubah, maka matriks simetris miring dapat terjadi jika

elemen diagonal utamanya bernilai nol.

Berkaitan dengan putaran matriks, kita mengenal kesimetrisan pada matriks nyata.

230

Suatu sistem persamaan linier (atau himpunan persaman linier simultan) adalah satu set persamaan dari sejumlah unsur yang tak diketahui.

Bentuk umum:

mnmnm

nn

nn

bxaxa

bxaxa

bxaxa

=++

=++=++

L

L

L

11

22121

11111

. . . . . . . . . . .

Sistem ini mengandung m persamaan dengan n unsur yang tak diketahui yaitu x1 ….xn.

Bilangan a11 …..amn disebut koefisien dari sistem itu, yang biasanya merupakan bilangan-bilangan yang diketahui.

Bilangan-bilangan b1 ….bm juga merupakan bilangan-bilangan yang diketahui, bisa bernilai tidak nol maupun bernilai nol

Jika seluruh b bernilai nol maka sistem persamaan tersebut disebut sistem persamaan homogen

231

Dari sistem persamaan linier diharapkan adanya solusi yaitu satu set nilai dari x1 …xn yang memenuhi sistem persamaan tersebut.

Jika sistem ini homogen, ia mengandung solusi trivial (solusi tak penting) yaitu x1 = 0, …., xn = 0.

Pertanyaan-pertanyaan yang timbul tentang solusi dari sistem persamaan ini adalah:

a). Benar adakah solusi dari sistem ini ?

b). Bagaimanakah cara untuk memperoleh solusi?

c). Kalau sistem ini mempunyai lebih dari satu solusi, bagaimanakah himpunan solusi tersebut?

d). Dalam keadaan bagaimanakah sistem ini tepat mempunyai satu solusi?

232

Operasi Baris

mnmnm

nn

nn

bxaxa

bxaxa

bxaxa

=++

=++=++

L

L

L

11

22121

11111

. . . . . . . . . . .

Pada sistem ini kita dapat melakukan operasi-operasi yang disebut operasi baris sebagai berikut:

a). Ruas kiri dan ruas kanan dari setiap persamaan dapat dikalikan dengan faktor bukan nol yang sama, tanpa mempengaruhi himpunan sistem persamaan tersebut.

c). Mempertukarkan tempat (urutan) persamaan tidaklah mengganggu himpunan sistem persamaan.

b). Ruas kiri dari setiap persamaan dapat dijumlahkan ke ruas kiri persamaan yang lain asal ruas kanannya juga dijumlahkan. Operasi ini tidak mengganggu keseluruhan sistem persamaan tersebut.

233

Sistem persamaan linier dapat dituliskan dalam bentuk matriks dengan memanfaatkan pengertian perkalian matriks. Bentuk itu adalah

=

mnmnmm

n

n

b

b

b

x

x

x

aaa

aaa

aaa

LL

L

LLLL

L

L

2

1

2

1

21

22221

11211

Penulisan Persamaan Linier Dalam Bentuk Matriks

atau secara singkat bAx =

=

=

=

mnmnmm

n

n

b

b

b

x

x

x

aaa

aaa

aaa

LL

L

LLLL

L

L

2

1

2

1

21

22221

11211

; ; bxA

dengan

234

Page 40: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

40

Dari cara penulisan tersebut di atas, kita dapat membangun suatu matriks baru yang kita sebut matriks gandengan, yaitu dengan menggandengkan matriks A dengan b menjadi

=

mmnmm

n

n

baaa

baaa

baaa

|

|

|

|

~

21

222221

111211

L

LLLLL

L

L

A

Matriks gandengan ini menyatakan sistem persamaan linier secara lengkap. Operasi-operasi baris pada sistem persamaan linier kita terjemahkan ke dalam matriks gandengan menjadi sebagai berikut

a). Setiap elemen dari baris yang sama dapat dikalikan dengan faktor bukan nol yang sama.

b). Satu baris boleh dijumlahkan ke baris yang lain.

c). Tempat baris (urutan baris) dapat dipertukarkan.

235

Setiap operasi baris akan menghasilkan matriks gandengan baru.

Operasi baris dapat kita lakukan lagi pada matriks gandengan baru dan menghasilkan matriks gandengan yang lebih baru lagi dan yang terakhir

inipun setara baris dengan matriks gandengan yang lama.

Matriks gandengan baru ini disebut sebagai setara baris dengan matriks gandengan yang lama.

Dengan singkat kita katakan bahwa operasi baris menghasilkan matriks gandengan yang setara baris dengan matriks gandengan

asalnya.

Hal ini berarti bahwa matriks gandengan baru menyatakan sistem persamaan linier yang sama dengan matriks gandengan asalnya.

236

Eliminasi Gauss

Eliminasi Gauss merupakan langkah-langkah sistematis untuk memecahkan sistem persamaan linier. Karena matriks gandengan merupakan pernyataan lengkap dari suatu sistem persamaan linier, maka eliminasi Gauss cukup dilakukan pada matriks gandengan ini.

Suatu sistem persamaan linier:

Contoh:

0234

8253

024

8

=+−+−=−+−

=−+−=−

DCBA

DCBA

CBA

BA

xxxx

xxxx

xxx

xx

Kita tuliskan persamaan ini dalam bentuk matriks:

=

−−−−

−−−

0

8

0

8

2341

2531

0241

0011

D

C

B

A

x

x

x

x

237

Matriks gandengnyaadalah:

−−−−

−−−

0|2341

8|2531

0|0241

8|0011

Langkah-1: Langkah pertama pada eliminasi Gauss pada matriks gandengan adalah mempertahankan baris ke-1 (disebut mengambil baris ke-1 sebagai pivot) dan membuat suku pertama baris-baris berikutnya menjadi bernilai nol.

1) baris (

1) baris (

baris1) (

pivot

8|2330

0|2520

8|0230

8|0011

+−+

−−−

−−

Pada matriks yang diberikan ini, langkah pertama ini dilaksanakan dengan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-2, mengurangkan baris ke-1 dari baris ke-3 dan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-4. Hasil operasi ini adalah

238

Langkah-2: Langkah kedua adalah mengambil baris ke-2 dari matriks gandeng yang baru saja kita peroleh sebagai pivot, dan membuat suku kedua baris-baris berikutnya menjadi nol. Ini kita lakukan dengan mengalikan baris ke-2 dengan 2/3 kemudian menambahkannya ke baris ke-3, dan mengurangkan baris ke-2 dari baris ke-4. Hasil operasi ini adalah

8|2330

0|2520

8|0230

8|0011

−−−

−−

2) (-baris

2) baris 2/3(

(pivot)

0|2100

3/16|23/4500

8|0230

8|0011

+

−−−

−−

239

Kalikan baris ke 3 dengan 3 agar diperolehbilangan bulat

0|2100

3/16|23/4500

8|0230

8|0011

−−−

−−

0|2100

16|61100

8|0230

8|0011

−−

−−

240

Page 41: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

41

0|2100

16|61100

8|0230

8|0011

−−

−−

Langkah-3: Langkah ketiga adalah mengambil baris ke-3 sebagai pivot dan membuat suku ke-3 dari baris ke-4 menjadi nol. Ini dapat kita lakukan dengan mengalikan baris ke-4 dengan 11 kemudian menambahkan kepadanya baris ke-3. Hasilnya adalah:

3 baris 11

pivot

16|16000

16|61100

8|0230

8|0011

−−

241

Matriks gandeng terakhir ini menyatakan bentuk matriks:

1616

16611

823

8

==−

=−=−

D

DC

CB

BA

x

xx

xx

xxyang dengan substitusi mundur akan memberikan:

12 ; 4 ; 2 ; 1 ==== ABCD xxxx

Hasil terakhirlangkah ketigaadalah:

16|16000

16|61100

8|0230

8|0011

−−

Matriks terakhir ini menyatakan sistem persamaan linier:

=

−−

16

16

8

8

16000

61100

0230

0011

D

C

B

A

x

x

x

x

242

Sistem-sistem Tertentu Dan Tidak Tertentu

Sistem tertentu adalah sistem yang memberikan tepat satu solusi.

Sistem tertentu terjadi jika unsur yang tak diketahui sama banyakdengan persamaannya, dan persamaan-persamaan ini tidak saling bergantungan.

Jika persamaan lebih banyak dari unsur yang tak diketahui, sistem menjadi tertentu berlebihan.

Jika unsur yang tak diketahui lebih banyak dari persamaannya, maka sistem itu menjadi kurang tertentu. Sistem yang kurang tertentu memberikan tidak hanya satu solusi akan tetapi banyak solusi.

Sistem yang kurang tertentu selalu mempunyai solusi (dan banyak) sedangkan sistem tertentu dan tertentu berlebihan bisa memberikan solusi bisa juga tidak memberikan solusi.

243

Contoh Sistem Persamaan Yang Memberikan Banyak Solusi

823

024

8

−=+−=−+−

=−

CB

CBA

BA

xx

xxx

xx

Matriks gandeng:

−−−−

8|230

0|241

8|011

Eliminasi Gauss:

−−−

8|230

8|230

8|011

−−

0|000

8|230

8|011

Contoh:

244

Matriks gandengan ini menyatakan sistem persamaan :

00

823

8

==−

=−

CB

BA

xx

xx

3/)28( CB xx +=Dari persamaan ke-2 kita mendapatkan

3/)28(8 CA xx ++=yang kemudian memberikan

Karena xC tetap sembarang maka kita mendapatkan banyak solusi. Kita hanya akan memperoleh nilai xA dan xB jika kita menentukan nilai xC lebih dulu

245

Contoh Sistem Yang Tidak Memberikan Solusi

1023

024

8

−=+−=−+−

=−

CB

CBA

BA

xx

xxx

xx

Matriks gandeng dan eliminasi Gauss memberikan

−−−−

10|230

0|241

8|011

−−−

10|230

8|230

8|011

−−

2|000

8|230

8|011

Contoh:

246

Page 42: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

42

Sistem persamaan dari matriks gandeng terakhir ini adalah

20

823

8

−==−

=−

CB

BA

xx

xx

Kita lihat di sini bahwa penerapan eliminasi Gauss pada akhirnya menghasilkan suatu kontradiksi yang dapat kita lihat pada baris

terakhir.

Hal Ini menunjukkan bahwa sistem persamaan yang sedang kita tinjau tidak memberikan solusi.

247

Bentuk Eselon

Bentuk matriks pada langkah terakhir eliminasi Gauss, disebut bentuk eselon.

−−

000

230

011

−−

2|000

8|230

8|011

dan

Secara umum bentuk eselon matriks gandengan adalah

′′

+

m

r

rrnrr

n

n

b

b

bkk

bcc

baaa

|0

|

|0

|

|

|0

|

1

2222

111211

M

L

M

LLL

LLL

Dari contoh di atas, bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya adalah

248

dan sistem yang telah tereduksi pada langkah akhir eliminasi Gauss akan berbentuk

m

r

rnrnrrr

nn

nn

b

b

bxkxk

bxaxc

bxaxaxa

′=

′=′=++

′=++=+++

+

0

0

1

22222

11212111

M

L

M

LLLL

LLLL

dengan 0 , 0 ,0 2211 ≠≠≠ rrkaa , dan r ≤ n

a). Jika dan sama dengan nol atau tidak ada, maka sistem persamaan ini akan memberikan tepat satu solusi.

b). Jika dan sama dengan nol atau tidak ada, maka sistem persamaan ini akan memberikan banyak solusi.

c). Jika ataupun dan tidak sama dengan nol atau mempunyai nilai, maka sistem persamaan ini tidak memberikan solusi.

nr = mr bb ′′+ ,,1 K

nr < mr bb ′′+ ,,1 K

nr = nr < mr bb ′′+ ,,1 K

Perhatikan bentuk ini:

249

Jadi suatu sistem persamaan akan memberikan solusi jika

sama dengan nol atau tidak ada.

mr bb ′′+ ,,1 K

Pada suatu sistem persamaan yang memberikan solusi, ketunggalan solusi terjadi jika .nr =

Nilai r yang dimiliki oleh matriks gandengan ditentukan oleh banyaknya vektor baris yang bebas linier dalam matriks gandeng.

Pengertian tentang kebebasan linier vektor-vektor kita bahas berikut ini.

nr <Jika persamaan akan memberikan banyak solusi.

250

Bebas Linier Dan Tak-bebas Linier Vektor-vektor

Misalkan maaa , , 21 L

adalah vektor-vektor baris dari suatu matriks A =[abk].

Kita tinjau suatu persamaan vektor

02211 =+++ mmccc aaa L

Apabila persamaan vektor ini terpenuhi hanya jika semua koefisien (c1 … cm) bernilai nol, maka vektor-vektor baris tersebut adalah

bebas linier.

Jika persamaan vektor tersebut dapat dipenuhi dengan koefisien yang tidak semuanya bernilai nol (artinya setidak-tidaknya ada satu koefisien yang tidak bernilai nol) maka vektor-vektor itu

tidak bebas linier.

251

Jika satu himpunan vektor terdiri dari vektor-vektor yang bebas linier, maka tak satupun dari vektor-vektor itu dapat dinyatakan dalam

kombinasi linier dari vektor yang lain. Hal ini dapat dimengerti karena dalam persamaan tersebut di atas semua koefisien bernilai nol untuk

dapat dipenuhi.

Vektor a1 misalnya, dapat dinyatakan sebagai

01

21

21 =−−−= m

m

c

c

c

caaa L

karena koefisien-koefisien ini tidak seluruhnya bernilai nol

Jika vektor-vektor tidak bebas linier maka nilai koefisien pada persamaan tersebut di atas (atau setidak-tidaknya sebagian tidak

bernilai nol) maka satu vektor dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari vektor yang lain.

252

Page 43: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

43

Contoh: Dua vektor baris [ ]21321 =a [ ]26242 =adan

Vektor a1 dan a2 adalah bebas linier karena

[ ] [ ] 026242132 212211 =+=+ cccc aa

hanya akan terjadi jika 021 == cc

Ambil vektor ketiga [ ]42643 =a

Vektor a3 dan a1 tidak bebas linier karena kita dapat menyatakan a3

sebagai [ ] [ ]4264213222 13 === aa

Vektor a1, a2 dan a3 juga tidak bebas linier karena kita dapat menyatakan a3 sebagai

[ ] [ ] [ ]42642624 02132 202 213 =+=+= aaa

Akan tetapi jika kita hanya melihat a3 dan a2 saja, mereka adalah bebas linier.

253

Rank MatriksDengan pengertian tentang vektor yang bebas linier, didefinisikan rank matriks.

Banyaknya vektor baris yang bebas linier dalam suatu matriks A = [abk] disebut rank matriks A disingkat rank A.

Jika matrik B = 0 maka rank B adalah nol.

Operasi baris pada suatu matriks menghasilkan matriks yang setara baris dengan matriks asalnya. Hal ini berarti pula bahwa rank matriks

baru sama dengan rank matriks asalnya.

Dengan perkataan lain operasi baris tidak mengubah rank matriks. Jadi rank suatu matriks dapat diperoleh melalui operasi baris, yaitu sama dengan rank matriks yang dihasilkan pada langkah terakhir

eliminasi Gauss.

Bentuk eselon matriks yang diperoleh pada langkah terakhir eliminasi Gauss, mengandung vektor-vektor baris yang bebas

linier karena vektor yang tak bebas linier telah tereliminasi.

Bagaimana menentukan rank suatu matriks?

254

Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari sistem persamaan yang memberikan solusi tunggal dalam contoh, adalah

−−

16000

61100

0230

0011

−−

16|16000

16|61100

8|0230

8|0011

dan

Dalam kasus ini rank matriks koefisien sama dengan rank matriks gandengan, yaitu 4. Selain dari pada itu rank matriks sama dengan

banyaknya unsur yang tak diketahui yaitu 4

Contoh:

255

Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari sistem persamaan yang memberikan banyak solusi, adalah

Contoh:

−−

000

230

011

−−

0|000

8|230

8|011dan

Dalam kasus ini rank matriks koefisien sama dengan rankmatriks gandengan, yaitu 2. Akan tetapi rank matriks ini lebih

kecil dari banyaknya unsur yang tak diketahui.

256

Contoh:

Bentuk eselon matriks koefisien dan matriks gandengannya dari sistem persamaan yang tidak memberikan solusi, adalah

−−

000

230

011

−−

2|000

8|230

8|011dan

Dalam kasus ini rank matriks koefisien tidak sama dengan rank matriks gandengan. Rank matriks koefisien adalah 2 sedangkan rank matriks gandengannya adalah 3. Ketidak samaan rank dari kedua matriks ini menunjukkan tidak

adanya solusi.

257

Apa yang kita amati dalam contoh-contoh di atas ternyata berlaku umum.

c). jika rank matriks koefisien lebih kecil dari banyaknya unsur yang tak diketahui maka akan diperoleh banyak solusi.

a). agar suatu sistem persamaan memberikan solusi maka rankmatriks koefisien harus sama dengan rank matriks gandengannya;

b). agar sistem persamaan memberikan solusi tunggal maka rankmatriks koefisien harus sama dengan banyaknya unsur yang tak diketahui;

258

Page 44: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

44

Sistem Persamaan Homogen

Sistem persamaan disebut homogen apabila nilai b di ruas kanan dari persamaan sistem bernilai nol. Jika tidak demikian maka sistem itu disebut tak homogen. Sistem persamaan homogen berbentuk

0

. . . . . . . . . . .

0

0

2211

2222121

1212111

=+++

=+++=+++

nmnmm

nn

nn

xaxaxa

xaxaxa

xaxaxa

L

L

L

Bentuk matriks gandengan sistem ini adalah

=

0|

|

0|

0|

~

21

22221

11211

mnmm

n

n

aaa

aaa

aaa

L

LLLLL

L

L

A

259

Eliminasi Gauss pada sistem demikian ini akan menghasilkan

′′′′′

=′

0|000

|

0|0

0|

~ 222

11211

mn

n

n

a

aa

aaa

LLLLL

L

L

A

Jika rank matriks gandengan terakhir ini sama dengan banyaknya unsur yang tak diketahui, r = n, sistem persamaan akhirnya akan

berbentuk

0

0

0

2222

1212111

=′

=′++′=′++′+′

nmn

nn

nn

xa

xaxa

xaxaxa

M

L

L

Dari sini terlihat bahwa dan substitusi mundur akhirnya memberikan semua x bernilai nol. Ini merupakan solusi trivial dan solusi trivial ini diakibatkan oleh kenyataan bahwa r = n. Solusi tak trivial hanya akan diperoleh jika .

0=nx

nr <

260

Sistem Persamaan Homogen Yang Hanya Memberikan Solusi Trivial

0234

0253

024

0

=+−+−=−+−

=−+−=−

DCBA

DCBA

CBA

BA

xxxx

xxxx

xxx

xx

Matriks gandengan sistem ini dan hasil eliminasi Gauss-nya adalah

−−−−

−−−

0|2341

0|2531

0|0241

0|0011

−−

0|16000

0|61100

0|0230

0|0011

Rank matrik koefisien adalah 4; banyaknya unsur yang tak diketahui juga 4. Sistem persamaan liniernya menjadi

016

0611

023

0

==−

=−=−

D

DC

CB

BA

x

xx

xx

xx0==== ABCD xxxxyang akhirnya memberikan

Inilah solusi trivial yang dihasilkan jika terjadi keadaan nr =

Contoh:

261

Sistem Persamaan Yang Memberikan Solusi Tak Trivial

06134

0253

024

0

=+−+−=−+−

=−+−=−

DCBA

DCBA

CBA

BA

xxxx

xxxx

xxx

xx

Matriks gandengan dan hasil eliminasinya adalah

Contoh:

−−−−

−−−

0|61341

0|2531

0|0241

0|0011

−−

0|0000

0|61100

0|0230

0|0011

eliminasi Gauss:

Sistem persamaan menjadi

00

0611

023

0

==−

=−=−

DC

CB

BA

xx

xx

xx

262

1=Dx

33

12 ;

33

12 ;

11

6 === ABC xxx

Jika kita mengambil nilai maka akan diperoleh

.

Solusi ini membentuk vektor solusi

=

1

11/6

33/12

3312

1

/

x

yang jika matriks koefisiennya digandaawalkan akan menghasilkan vektor nol b = 0

=

−−

=

0

0

0

0

1

6/11

12/33

12/33

0000

61100

0230

0011

1Ax

263

Jika kita menetapkan nilai xD yang lain, misalnya akan diperoleh vektor solusi yang lain, yaitu

33=Dx

12 33

33

18

12

12

xx =

=

Penggandaawalan matriks koefisiennya juga akan menghasilkan vektor nol

Vektor solusi x2 ini merupakan perkalian solusi sebelumnya dengan bilangan skalar (dalam hal ini 33), yang sesungguhnya bisa bernilai sembarang. Secara umum vektor solusi berbentuk

1xx cc =

dengan c adalah skalar sembarang

264

Page 45: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

45

Vektor solusi yang lain lagi dapat kita peroleh dengan menjumlahkan vektor-vektor solusi, misalnya x1 dan x2.

111213 3433

33

18

12

12

1

11/6

33/12

33/12

xxxxxx =+=

+

=+=

Jelas bahwa x3 juga merupakan solusi karena jika digandaawalkan akan memberikan hasil vektor nol. Jadi secara umum vektor solusi dapat juga diperoleh dengan menjumlahkan vektor solusi yang kita nyatakan sebagai

∑= cj xx

265

Jika kita perhatikan lebih lanjut ruang vektor yang terbentuk oleh vektor solusi akan berdimensi (n − r), yaitu selisih antara

banyaknya unsur yang tak diketahui dengan rank matriks koefisien. Dalam kasus yang sedang kita tinjau ini, banyaknya

unsur yang tak diketahui adalah 3 sedangkan rank matriks koefisien adalah 2.

Contoh di atas memperlihatkan bahwa solusi dari sistem persamaan homogen membentuk vektor-vektor yang seluruhnya dapat

diperoleh melalui perkalian salah satu vektor solusi dengan skalar serta penjumlahan vektor-vektor solusi. Kita katakan bahwa solusi dari sistem persamaan homogen membentuk suatu ruang vektor.

Dalam sistem persamaan homogen yang sedang kita tinjau ini, ruang vektor yang terbentuk adalah ber-dimensi satu.

Perhatikan bahwa setiap vektor solusi merupakan hasilkali skalar dengan vektor x1 .

266

Sistem Persamaan Dengan Vektor Solusi Berdimensi 2

04107

0254

0254

0

=+−+−=−+−

=+−+−=−

DCBA

DCBA

DCBA

BA

xxxx

xxxx

xxxx

xxContoh:

Matriks gandengan dan hasil eliminasi Gauss adalah

−−−−

−−−

0|41071

0|2541

0|2541

0|0011

−−

0|0000

0|0000

0|2530

0|0011

Rank matriks ini adalah 2 sedangkan banyaknya unsur tak diketahui 4. Sistem persamaan menjadi

00

00

0253

0

==

=+−=−

DCB

BA

xxx

xx

267

0dan 1 == DC xx

5/3 ; 3/5 == AB xx

Jika kita memberi nilai

kita akan mendapatkan

.

=

0

1

3/5

3/5

1x adalah salah satu vektor solusi

Ganda-awal matriks koefisien dengan vektor ini akan memberikan vektor 0b =

=

+−+−

=

−−

=

0

0

0

0

0

0

0550

3/53/5

0

1

3/5

3/5

0000

0000

2530

0011

1Ax

268

Jika Ax1 = 0, maka perkalian dengan skalar k akan memberikan

0xA =11k 0xA =12k

,

dan 0)( 111211211 ==+=+ xAxAxAxA ckkkk

Dengan kata lain, jika x1 adalah vektor solusi, maka

)( , , 12111211 xxxx kkkk +

adalah juga vektor-vektor solusi dan sebagaimana kita tahu vektor-vektor ini kita peroleh dengan memberi nilai .0dan 1 == DC xx

269

1dan 0 == DC xx 3/2−=Bx

3/2−=Ax

Jika akan kita peroleh

dan yang membentuk vektor solusi

−−

=

1

0

3/2

3/2

2x

Dengan skalar l sembarang kita akan memperoleh vektor-vektor solusi yang lain seperti

)( , , 22212221 xxxx llll +

Secara keseluruhan maka vektor-vektor solusi kita adalah

21 xxx lk +=

Inilah vektor-vektor solusi yang membentuk ruang vektor berdimensi 2.

270

Page 46: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

46

Dari dua contoh terakhir ini terbukti teorema yang menyatakan bahwa solusi sistem persamaan linier homogen dengan n unsur tak diketahui dan rank matriks koefisien r

akan membentuk ruang vektor berdimensi (n − r).

271

Kebalikan Matriks Dan Metoda Eliminasi Gauss-Jordan

Pengertin tentang kebalikan matriks (inversi matriks) erat kaitannya dengan pemecahan sistem persamaan linier. Namun demikian

pengertian ini khusus ditujukan untuk matriks bujur sangkar n × n.

Kebalikan matriks A (inversi matriks A) didefinisikan sebagai matriks yang jika digandaawalkan ke matriks A akan menghasilkan

matriks identitas. Kebalikan matriks A dituliskan sebagai A−1

sehingga definisi ini memberikan relasi

11 −− == AAIAA

Jika A berukuran n × n maka A−1 juga berukuran n × n dan demikian pula matriks identitasnya.

272

Jika A adalah matriks tak singular maka hanya ada satu kebalikan A; dengan kata lain kebalikan matriks

adalah unik atau bersifat tunggal.

Hal ini mudah dimengerti sebab jika A mempunyai dua kebalikan, misalnya P dan Q, maka AP = I =PAdan juga AQ = I =QA, dan hal ini hanya mungkin

terjadi jika P = Q.

QQIAPQQAPPAQIPP ====== )()(

Tidak semua matriks bujur sangkar memiliki kebalikan; jika A memiliki kebalikan maka A disebut matriks tak singulardan jika tak memiliki kebalikan disebut matriks singular.

273

Persamaan ini menunjukkan bahwa kita dapat memperoleh vektor solusi x dari sistem persamaan linier jika kebalikan matriks koefisien

A ada, atau jika matriks A tak singular.

Jadi persoalan kita sekarang adalah bagaimana mengetahui apakah matriks A singular atau tak singular dan bagaimana mencari

kebalikan matriks A jika ia tak singular.

Berbekal pengertian kebalikan matriks, kita akan meninjau persamaan matriks dari suatu sistem persamaan linier tak

homogen, yaitu

bAx =

Jika kita menggandaawalkan kebalikan matriks A ke ruas kiri dan kanan persamaan ini, akan kita peroleh

bAxIxbAAxA 111 −−− ==→=

274

Dari pembahasan sebelumnya kita mengetahui bahwa jika matriks koefisien A adalah matriks bujur sangkar n × n, maka solusi tunggal akan kita peroleh jika rank A sama dengan n. Hal ini berarti bahwa

vektor x pada persamaan di atas dapat kita peroleh jika rank A−1 sama dengan n. Dengan perkataan lain

matriks A yang berukuran n × n tak singular jika rank A = n

dan akan singular jika rank A < n.

Mencari kebalikan matriks A dapat kita lakukan dengan cara eliminasi Gauss-Jordan. Metoda ini didasari oleh persamaan Ax = b.

IAX =

Jika X adalah kebalikan matriks A maka

275

[ ]IAA =~

[ ]HU

[ ]HU

[ ]XI

Untuk mencari X kita bentuk matriks gandengan

A~

Jika kita lakukan eliminasi Gauss pada

matriks gandengan ini berubah menjadi

dengan U berbentuk matriks segitiga atas.

yaitu dengan mengeliminasi unsur-unsur segitiga atas pada Usehingga U berbentuk matriks identitas I.

Eliminasi Gauss-Jordan selanjutnya beroperasi pada

Langkah akhir ini akan menghasilkan

276

Page 47: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

47

Contoh: Kita akan mencari kebalikan dari matriks

−−=

142

223

221

A

Kita bentuk matriks gandengan [ ]IA

[ ]

−−=

100|142

010|223

001|221

IA

Kita lakukan eliminasi Gauss pada matriks gandengan ini

1 baris 2

1 baris3

pivot

102|580

013|480

001|221

×+×−

−−−

277

2 baris

pivot

111|100

013|480

001|221

+

−−−−

Kemudian kita lakukan eliminasi Gauss-Jordan

)8/1(

111|100

08/18/3|2/110

001|221

−×

−−

baris35.0

3 baris2

111|100

2/18/58/7|010

223|021

×−×−

−−−−−

2 baris2

111|100

2/18/58/7|010

18/68/10|001 ×−

−−−

−−

278

Hasil terakhir ini memberikan kebalikan matriks A, yaitu

−−−

−−=−

111

2/18/58/7

18/68/101A

Dengan demikian untuk suatu sistem persamaan linier tak homogen yang persamaan matriksnya

=

−−

0

0

8

142

223

221

3

2

1

x

x

x

vektor solusinya adalah

−=

−−−

−−=

−−=

8

7

10

0

0

8

111

2/18/58/7

18/68/10

0

0

8

142

223

221

1

3

2

1

x

x

x

279

Kebalikan Matriks Diagonal

Kebalikan matriks diagonal dapat dengan mudah kita peroleh.

=

nnnn a

a

a

a

/100

00

00/1

00

00

00 111

11

LL

Kebalikan Dari Kebalikan Matriks

Kebalikan dari kebalikan matriks adalah matriks itu sendiri.

( ) AA =−− 11

280

Kebalikan Dari Perkalian Matriks

Kebalikan dari perkalian dua matriks adalah perkalian dari kebalikan masing-masing matriks dengan urutan dibalik.

( ) 111 −−− = ABAB

Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut

( )( ) 1−= ABABI

( )( ) ( ) ( ) ( )( )

( ) ( ) ( ) 111111

11

111111

−−−−−−

−−

−−−−−−

===

=

===

ABABIABBBAB

ABBA

ABIBABBAAABABAIA

281

BILANGAN KOMPLEKS

282

Page 48: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

48

Definisi

283

Dalam buku Erwin Kreyszig kita baca definisi bilangan bilangan komplekssebagai berikut

Bilangan kompleks z ialah suatu pasangan terurut (x,y) dari bilangan nyata x, y, yang kita tuliskan

),( yxz =

yzxz == Im Re

Kita akan mencoba memahami definisi ini secara grafis, mulai dari pengertian tentang bilangan nyata.

kita tuliskan

bagian nyata (real part) dari z

bagian khayal (imaginary part) dari z

Bilangan Nyata

284

Kita mengenal bilangan nyata bulat seperti 1, 2, 3 dan seterusnya; bilangan nyata pecahan ¼, ½, ¾ dan seterusnya, serta bilangan nyata

yang hanya dapat di angankan seperti π. Walaupun hanya dapatdiangankan, bilangan ini tetap nyata, nilainya adalah 3,14……., dengan

angka desimal yang tak diketahui ujungnya.

Secara grafis, bilangan nyata dapat digambarkan posisinya di suatusumbu yang disebut sumbu nyata,

| | | | | | | |

-2 -1 0 1 2 3 4 5

m

Tinjaulah suatu fungsi xy =

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

y

x

tidak ada nilai y yang nyata untuk x negatif

namun untuk x yang negatif dapat didefinisikan suatubilangan imajiner (khayal)

j=−1

285 286

Jika bilangan nyata 1 menjadi satuan dari bilangan nyata, misalnya

seterusnya dan 11010

155

×=×=

maka bilangan imajiner j = √−1 menjadi satuan daribilangan imajiner, misalnya

seterusnya dan 99 imajiner

3 3 imajiner

2 2 imajiner

j

j

j

===

Pernyataan Bilangan Kompleks

287

Satu bilangan kompleks z merupakan jumlah dari komponen nyatadan komponen imajiner dan dituliskan

jbaz +=

bagian nyata

bagian imajinerbilangan kompleks

Bilangan kompleks dapat digambarkan di bidang kompleks

yang dibatasi olehsumbu nyata (diberi tanda Re) dansumbu imajiner (diberi tanda Im)

yang saling tegaklurus satu sama lain

setiap titik di bidang kompleks menunjukkan posisi bilangan-kompleks(x,,y)

dengan x adalah komponen nyata dan y adalah komponen imajiner-nya

288

Page 49: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

49

289

ρ

a Re

Im

jb

θ

cosθρ=a

θρ= sinb

)sin(cos θ+θρ= jz

disebut argumen

disebut modulus

=θ= −a

bz 1tan arg

22 modulus baz +=ρ=

)sin(cos22 θ+θ+= jbaz

• jbaz +=

Diagram Argand

CONTOH

290

Suatu bilangan kompleks dinyatakan sebagai

431 jz +=

Sudut dengan sumbu nyata adalah

o11 1,53)3/4(tan ≈=θ −

Pernyataan z1 dapat kita tuliskan

( )( )oo

oo221

1,53sin1,53cos5

1,53sin1,53cos43

j

jz

+=

++=

CONTOH

291

Suatu bilangan kompleks dinyatakan sebagai

( )oo2 20sin20cos10 jz +=

Pernyataan ini dapat kita tuliskan

( ))4,34,9)34,094,0(10

20sin20cos10 oo2

jj

jz

+=+≈+=

Kesamaan Bilangan Kompleks

292

22 ba +=ρ merupakan nilai mutlakModulus

Dua atau lebih bilangan kompleks bisa saja memiliki nilai ρ yang sama akan tetapi dengan sudut θ yang berbeda; atau sebaliknyamempunyai nilai θ sama akan tetapi memiliki ρ yang berbeda.

Dua bilangan kompleks dikatakan sama besar jika merekamempunyai baik ρ maupun θ yang sama besar.

Dengan kata lain, mereka memiliki bagian nyata dan bagianimajiner yang sama besar..

Negatif dari Bilangan Kompleks

293

Nilai negatif dari suatu bilangan kompleks adalahnilai negative dari kedua komponennya

jbaz += jbaz −−=−Jika maka

jbaz +=•

Re

Im

a

jb

jbaz −−=−

θo180+θ

ρ

ρ

CONTOH

294

o11 3,56)4/6(tan ==θ −

ooo2 3,2361803,56 =+=θ

Sudut dengan sumbu nyata

z1 dapat dinyatakan sebagai

( )( )oo

oo221

3,56sin3,56cos2,7

3,56sin3,56cos64

j

jz

+=

++=

( )( ) 696,383,055,02,7

)1803,56sin()1803,56cos(2,7 oooo1

jj

jz

−−=−−=+++=−

641 jz +=Jika 6412 jzz −−=−=maka

Page 50: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

50

Konjugat Bilangan Kompleks

295

Konjugat dari suatu bilangan kompleks z adalah bilangan kompleks z*

yang memiliki komponen nyata sama dengan z tetapi komponenimajinernya adalah negatif dari komponen imajiner z.

jbazjbaz −=+= ∗ maka Jika

jbaz +=•

Re

Im

ρ

θ

θ−

jb

jb−

a

jbaz −=• ∗

CONTOH:

296

65 jz +=Jika 65 jz −=∗maka

Sudut dengan sumbu nyata

o1 2,50)5/6(tan ==θ −

o2,50−=θ∗

z dapat dinyatakan sebagai

( )( )oo

oo22

2,50sin2,50cos8,7

2,50sin2,50cos65

j

jz

+=

++=

( )oo 2,50sin2,50cos8,7 jz −=∗

65* jz −=•

Re

Im

65 jz +=•

CONTOH:

297

65 jz −−=Jika 65 jz +−=∗maka

•−−= 65 jz

Re

Im

•+−=∗ 65 jz

65 jz −=Jika 65 jz +=∗maka

65 jz −=•

Re

Im

65 jz +=• ∗

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Kompleks

298

Hasil penjumlahan dua bilangan kompleks merupakan bilangankompleks yang komponen nyatanya merupakan jumlah komponen nyatadan komponen imajinernya juga merupakan jumlah komponen imajiner.

Hasil selisih dua bilangan kompleks adalah bilangan kompleks yang komponen nyatanya merupakan selisih komponen nyata dan

komponen imajinernya juga merupakan selisih komponen imajiner.

)()(

)()(

2121

221121

bbjaa

jbajbazz

+++=+++=+

)()(

)()(

2121

221121

bbjaa

jbajbazz

−+−=+−+=−

1. Operasi-Operasi Aljabar

CONTOH:

299

43dan 32 21 jsjs +=+=

75

)43()32(21

j

jjss

+=+++=+

11

)43()32(21

j

jjss

−−=+−+=−

Diketahui

Perkalian Bilangan Kompleks

300

212121

21212121

221121

2

))(())((

bbajbaa

bbajbajbaa

jbajbazz

−+=−++=

++=

Perkalian dua bilangan kompleks dilaksanakan seperti halnya kitamelakukan perkalian jumlah dua bilangan, yaitu dengan malakukanperkalian komponen per komponen

22

2211

))((

ba

bjbajbaa

jbajbazz

+=

++−=

−+=× ∗

∗= 12 zzJika

Perhatikan:

( ) 222

22

22111

baba

jbazzz

+=+=

+==× ∗

Page 51: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

51

CONTOH:

301

43dan 32 21 jzjz +=+=

176

12986

)43)(32())(( 21

j

jj

jjzz

+−=−++=

++=

CONTOH: 32dan 32 121 jzzjz −==+= ∗

1394

9664

)32)(32())(( 11

=+=++−=

−+=∗

jj

jjzz

( ) 1394322

222111 =+=+==∗ zzz

Pembagian Bilangan Kompleks

302

Hasil bagi suatu pembagian tidak akan berubah jikapembagian itu dikalikan dengan 1

122

22 =−−

jba

jba

CONTOH: 43dan 32 21 jzjz +=+=

25

1

25

18

43

)98()126(

43

43

43

3222

2

1 jj

j

j

j

j

z

z+=

+

+−++=−−×

++=

22

22

12212121

22

22

22

11

2

1

)()(

ba

ababjbbaa

jba

jba

jba

jba

z

z

+−++=

−−×

++=

Fungsi Eksponensial Kompleks

303

Jika x adalah bilangan nyata maka fungsi ekponensialxey =

merupakan fungsi ekponensial nyata; y memiliki nilai nyata

Jika z adalah bilangan kompleks θ+σ= jz

fungsi eksponensial kompleks didefinisikan

riil aleksponensi fungsi adalah dengan

; )sin(cos)(

σ

σθ+σ θ+θ==

e

jeeejz

Melalui identitas Euler θ+θ=θ sincos je j

fungsi exponensial kompleks dapat kita tuliskan

θσ= jz eee

Pernyataan Bilangan Kompleks Bentuk Polar Bentuk Polar

304

Representasi bilangan kompleks dalam bentuk polar adalah

θρ= jez

θ=∠= zzarg

Re

Im

θ

ρθρ= jez

CONTOH: Misalkan suatu bilangan kompleks z = 10 e j0,5

Modulus bilangan kompleks ini adalah |z| = 10 dan argumennya ∠z = 0,5 rad

Bentuk sudut sikunya adalah:

8,48,8)48,088,0( 10

)5,0sin5,0(cos 10

jj

jz

+=+=+=

Re

Im

5,05 jez =•

rad 5,010

CONTOH:

305

Misalkan suatu bilangan kompleks z = 3+ j4

543 || 22 =+=ρ=zModulus

Argumen rad 93,03

4tan 1 ==θ=∠ −z

Representasi polar z = 5e j0,93Re

Im

93,05 jez =•

rad 93,0

5

CONTOH: Misalkan 02 jz +−=

Modulus 204 || =+=ρ=z

Argumen ( ) π±=−=θ − 2/0tan 1 tidak bernilai tunggal

Di sini kita harus memilih θ = πrad karena komponen imajiner 0 sedangkan komponen nyata −2

Re

Im

π= jez 2

2−•

CONTOH:

306

Misalkan 20 jz −=

Modulus 240 || =+=ρ=z

Argumen ( ) 2/0/2tan 1 π−=−=θ −

komponen imajiner: −2komponen nyata: 0

Representasi polar adalah

2/2 π−= jez

.

Re

Im

2/2 π−= jez2j− •

Page 52: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

52

Perkalian dan Pembagian Bilangan Kompleks

307

Representasi polar dari bilangan kompleks mempermudah operasi perkalian dan pembagian.

)(21

2121

21

21

))((θ+θ

θθ

ρρ=

ρρ=j

jj

e

eezz )(

2

1

2

1

2

1 21

2

1θ−θ

θ

θ

ρρ=

ρρ= j

j

j

ee

e

z

z

CONTOH:

Misalkan z1 = 10 e j0,5 dan z2 = 5 e j0,4

9,04,05,021 50510 jjj eeezz =×=

1,04,0

5,0

2

1 25

10 jj

je

e

e

z

z==

Manfaat Bentuk PolarKonjugat Kompleks

308

argumen konjugat berlawanan denganargumen bilangan kompleks asalnya

Re

Im θρ=• jez

θ−∗ ρ=• jez

θθ−

[ ] ( )( )

*

**

*

* atau ||*))((

2

1

2

1

2121

2

**

z

z

z

z

zzzz

ss|z|zzz

=

=

==

Relasi-relasi antara suatu bilangan kompleks dengan konjugat bilangan kompleks lainnya adalah sebagai berikut

CONTOH:

309

4,02

5,01 5dan 10 jj ezez ==

25

100 10 10

22

5,05,011

=

=×=∗

−∗

zz

eezz jj

[ ] [ ] [ ]9,04,05,0

9,09,04,05,021

505 10

0505 5 10jjj

jjjj

eee

eeeezz−−−

−∗∗∗

=×=

==×=

[ ]1,0

4,0

5,0

1,01,04,0

5,0

2

1

2 5

10

052 5

10

jj

j

jjj

j

ee

e

eee

e

z

z

−−

−∗∗∗

==

==

=

Misalkan

Permutasi dan Kombinasi

310

Permutasi adalah banyaknya pengelompokan sejumlah tertentu komponenyang diambil dari sejumlah komponen yang tersedia; dalam setiap kelompok

urutan komponen diperhatikan

Misalkan tersedia 2 huruf yaitu A dan Bdan kita diminta untuk membuat kelompok yang setiap kelompoknya

terdiri dari 2 huruf

Kelompok yang yang bisa kita bentuk adalah

BA

AB

dan diperoleh 2 kelompok

Ada dua kemungkinan huruf yang bisa menempatiposisi pertama yaitu A atau B

Jika A sudah menempati posisi pertama, maka hanya satukemungkinan yang bisa menempati posisi kedua yaitu B

Jika B sudah menempati posisi pertama, maka hanya satukemungkinan yang bisa menempati posisi kedua yaitu A

311

1. PermutasiMisalkan tersedia 3 huruf yaitu A, B, dan C

Kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 3 huruf ada lah:

ACB

ABC B

CA

BAC C

BA

CAB

diperoleh 6 kelompok

Jika salah satu komponen sudah menempati posisi pertamatinggal 2 kemungkinan komponen yang dapat menempati posisi kedua

Jika salah satu komponen sudah menempati posisi pertamadan salah satu dari 2 yang tersisa sudah menempati posisi kedua

maka hanya tinggal 1 kemungkinan komponen yang dapat menempatiposisi terakhir yaitu posisi ketiga

Jadi jumlah kelompok yang bisa diperoleh adalah

6123 =××

312

Jumlah kemungkinankomponen yang

menempati posisi pertama Jumlah kemungkinankomponen yang

menempati posisi kedua

Jumlah kemungkinankomponen yang

menempati posisi ketiga

Page 53: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

53

Dari 4 huruf yaitu A, B, C dan D kita dapat membuat kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 4 huruf

ada24 kelompok

Kemungkinan penempatan posisi pertama : 4Kemungkinan penempatan posisi kedua : 3Kemungkinan penempatan posisi ketiga : 2Kemungkinan penempatan posisi keempat : 1

313

ABCD BACD CDAB DABCABDC BADC CDBA DACBACBD BCAD CABD DBCAACDB BCDA CADB DBACADCB BDAC CBAD DCABADBC BDCA CBDA DCBA

jumlah kelompok yang mungkin dibentuk

4×3×2×1=24 kelompokyaitu:

Secara umum jumlah kelompok yang dapat kita bangundari n komponen

yang setiap kelompok terdiri dari n komponen adalah

!1.........)2()1( nnnn =××−×−×

314

Kita katakan bahwa permutasi dari n komponen adalah n!dan kita tuliskan

!nPnn =Kita baca : n fakultet

Namun dari n komponen tidak hanya dapat dikelompokkandengan setiap kelompok terdiri dari n komponen,

tetapi juga dapat dikelompokkan dalam kelompok yang masin g-masing kelompok terdiri dari k komponen dimana k < n

kn P

Kita sebut permutasi k dari n komponen dan kita tuliskan

Contoh: Permutasi dua-dua dari empat komponen adalah

123424 =×=P

315

Di sini kita hanya mengalikan kemungkinan penempatanpada posisi pertama dan ketiga saja yaitu 4 dan 3.

Tidak ada komponen yang menempati posisi berikutnya.

Penghitungan 4P2 dalam contoh di atas dapat kita tuliskan

1212

123424 =

××××=P

Secara Umum:

)!(

!

kn

nPkn −

=

Contoh:

30561234

123456

)!26(

!626 =×=

××××××××=

−=P

Contoh:

360345612

123456

)!46(

!646 =×××=

××××××=

−=P

316

Kombinasi merupakan pengelompokan sejumlah komponenyang mungkin dilakukan tanpa mempedulikan urutannya

317

Jika dari tiga huruf A, B, dan C, dapat 6 hasil permutasi yaitu

ABC, ACB, BCA, BAC, CAB, dan CBA

namun hanya ada satu kombinasi dari tiga huruf tersebut yaitu

ABC

karena dalam kombinasi urutan posisi ketiga huruf itu tidak diperhatikan

ABC = ACB = BCA = BAC = CAB = CBA

2. KombinasiOleh karena itu kombinasi k dari sejumlah n

komponen haruslah sama denganjumlah permutasi nPk

dibagi dengan permutasi k

Kombinasi k dari sejumlah n komponendituliskan sebagai nCk

Jadi

! )!(

!

! kkn

n

k

PC kn

kn ×−==

318

Page 54: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

54

Contoh:

Berapakah kombinasi dua-dua dari empat hurufA, B, C, dan D

61212

1234

!2)!24(

!4

!224

24 =××××××=

×−== P

C

319

yaitu:

Jawab:

AB

AC

AD

BC

BD

CD

Distribusi Maxwell-Boltzman

Setiap tingkat energi dapat ditempati olehelektron mana saja

dan setiap elektron memiliki probabilitas yang sama untuk menempati suatu tingkat energi

Energi elektron dalam padatan terdistribusi pada tingkat-tingkatenergi yang diskrit; kita sebut

dst. 321 EEE

320

Contoh Aplikasi

Jika N adalah jumlah keseluruhan elektron yang harusterdistribusi dalam tingkat-tingkat energi yang ada

dan kita misalkan bahwa distribusi yang terbentuk adalah

dst.

elektron terdapat di

elektron terdapat di

elektron terdapat di

33

22

11

nE

nE

nE

maka jumlah cara penempatan elektron di E1

merupakan permutasi n1 dari N yaitu

)!(

!

11 1 nN

NPP Nn −

==

321

Jumlah cara penempatan elektron di E2 merupakan permutasi n2 dari(N−n1) karena sejumlah n1 sudah menempati E1

)!(

)!(

21

1)(2 12 nnN

nNPP nNn −−

−== −

)!(

)!(

321

21)(3 213 nnnN

nnNPP nnNn −−−

−−== −− dst.

Jumlah cara penempatan elektron di E3 merupakan permutasi n3 dari(N−n1−n2) karena sejumlah (n1+n2) sudah menempati E1 dan E2

322

Setelah n1 menempati E1 maka urutan penempatan elektron di E1 inisudah tidak berarti lagi karena kita tidak dapat membedakan antara

satu elektron dengan elektron yang lain

Jadi jumlah cara penempatan elektron di E1 adalah kombinasi n1 dari Nyaitu

!)!(

!

!n

1111

1

nnN

NPC

Nn

−==

Demikian pula penempatan elektron di E2, E3, dst.

!)!(

)!(

!)!(

221

1

21

)(2

12

nnnN

nN

nN-n

PC

nNn

−−−== −

!)!(

)!(

!)!(

3321

21

3331

)(3

213

nnnnN

nnN

nnnnN

PC

nnNn

−−−−−=

−−−= −−

dst.

323

Namun setiap tingkat energi juga memiliki probabilitas untuk ditempati, yang disebut intrinksic probability

Misalkan intrinksic probability tingkat E1 adalah g1, E2 adalah g2, dst.maka probabilitas tingkat-tingkat energi

dst.

elektron ditempati

elektron ditempati

elektron ditempati

33

22

11

nE

nE

nE

adalah

dst.

333

222

111

3

2

1

CgF

CgF

CgF

n

n

n

=

=

=

Dengan demikian maka probabilitas untuk terjadinya distribusi elektronseperti di atas adalah:

!.....!!

............... ....

321

321321321321

321

321

nnn

gggCCCgggFFFF

nnnnnn ===

Inilah probabilitas distribusi dalam statistik Maxwell-B oltzmann

324

Page 55: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

55

Upaya selanjutnya adalah mencari bentuk distribusi yang paling mungkin terjadi

Namun hal ini tidak kita bahas di sini, karena contohini hanya ingin menunjukkan aplikasi dari pengertian

permutasi dan kombinasi

Pembaca dapat melihat proses perhitungan lanjutan inidi buku-e

“Mengenal Sifat Material”

325

TkEii

BiegZ

Nn /−=

Sebagai informasi, probabilitas F ini mengantarkan kitapada formulasi distribusi Maxwell-Boltzmann

Jumlah elektron padatingkat energi Ei

temperatur

konstanta Boltzmann

tingkat energi ke-i

probabilitas intrinksiktingkat energi ke-i

fungsi partisi

∑ β−=i

Ei

iegZ

326

Distribusi Fermi-Dirac

Energi elektron dalam terdistribusi pada tingkat-tingkat energiyang diskrit, misalnya kita sebut

dst. 321 EEE

Setiap tingkat energi mengandungsejumlah tertentu status kuantum

dan tidak lebih dari dua elektron beradapada status yang sama.

Oleh karena itu jumlah status di tiap tingkatenergi menjadi probabilitas intrinksik tingkat

energi yang bersangkutan

Yang berarti menunjukkan jumlahelektron yang mungkin berada di suatu

tingkat energi

327

Jika N adalah jumlah keseluruhan elektron yang harusterdistribusi dalam tingkat-tingkat energi yang ada,

yaitu

dst.

elektron terdapat di

elektron terdapat di

elektron terdapat di

33

22

11

nE

nE

nE

328

Sehingga probabilitas untuk terjadinya distribusi elektr on adalah:

Inilah probabilitas distribusi dalam statistik Fermi-Dir ac namun kita tidakmembicarakan lebih lanjut karena proses selanjutnya tida k menyangkut

permutasi dan kombinasi

Maka banyaknya cara penempatan elektron di tingkatE1, E2, E3 dst. merupakan kombinasi C1, C2, C3 dst

!)!(

!

111 nnN

NC

−=

!)!(

)!(

221

12 nnnN

nNC

−−−=

!)!(

)!(

3321

213 nnnnN

nnNC

−−−−−= dst.

Dengan probabilitas intrinksik g1, g2, g3 maka jumlah cara untukmenempatkan elektron di tingkat E1, E2, E3 dst. menjadi

)!(!

!

111

11 ngn

gF

−=

!)!(

!

222

22 nng

gF

−=

!)!(

!

333

33 nng

gF

−= dst.

∏ −==

i iii

ii ngn

gFFFFF

)!(!

!...321

329

Upaya selanjutnya adalah mencari bentuk distribusi yang paling mungkin terjadi

Namun hal ini tidak kita bahas di sini, karena contohini hanya ingin menunjukkan aplikasi dari pengertian

permutasi dan kombinasi

Pembaca dapat melihat proses perhitungang lanjutanini di buku-e

“Mengenal Sifat Material”, Bab-9 yang dapat diunduh di situs ini juga

330

Page 56: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

56

Sebagai informasi, probabilitas F ini mengantarkan kitapada formulasi distribusi Fermi Dirac

1/)( +=

− TkEEi

iBFie

gn

Jika kita perhatikan persamaan ini untuk T →→→→ 0

0)(untuk

0)(untuk 0lim /)(

0

>−∞=

<−=−→

Fi

FiTkEE

T

EE

EEe BFi

Jadi jika T = 0 maka ni = gi yang berarti semua tingkatenergi sampai EF terisi penuh dan tidak terdapat

elektron di atas EF

EF inilah yang disebut tingkat energi Fermi.

331

Aritmatika Interval

332

Pengantar

Dalam praktik rekayasa dijumpai operasi matematika yang melibatkan bilangan-bilangan dalam interval.

Dalam keadaan demikian kita dihadapkan pada operasi-operasiinterval.

333

Cakupan Bahasan

� Pengertian-Pengertian Interval

� Operasi-Operasi Aritmatika Interval

� Sifat-Sifat Aritmatika Interval

Bilangan nyata yang biasa kita kita operasikan adalah bernilai tunggal, baik bilangan bulat maupun pecahan

Dalam analisis interval, bilangan yang kita operasikan memiliki nilai yang berada dalam suatu interval tertutup *)

*) Lihat pula “Fungsi dan Grafik”

Dengan demikian bilangan yang kita hadapi sesungguhnya merupakan kumpulan bilangan

Contoh:

Bilangan dalam interval 90 dan 110 adalah kumpulan bilangan yang bernilai antara 90 dan 110 termasuk 90 dan 110 itu sendiri

(interval tertutup).

334

1. Pengertian-Pengertian Interval

Suatu kumpulan dinyatakan dengan tanda kurung { }. Secara umum, suatu kumpulan kita nyatakan sebagai

)}(:{ xpxS =

menunjukkan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk

menentukan apakah x benar merupakan elemen dari S

atau tidak

menunjukkan kumpulan yang kita tinjau

menunjukkan sembarang elemen

dari S

335

Contoh

}11090 ,:{ ≤≤∈= xRxxS

R adalah kumpulan dari semua bilangan nyata

11090 ,)( ≤≥∈= xRxxp

336

Page 57: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

57

Secara umum, kumpulan bilangan nyata X dalam interval antara a dan b dengan a < b dan a maupun b terletak antara −∞ dan + ∞

kita tuliskan

} ,, , ,:{ +∞<<<∞−∈≤≤∈= baRbabxaRxxX

Penulisan ini tentu agak merepotkan dalam melakukan operasi-operasi interval

Kita memerlukan cara penulisan yang lebih sederhana agar mudah melakukan operasi interval.

Dalam operasi interval, sesungguhnya kita akan berhubungan hanya dengan batas-batas interval.

Oleh karena itu kita akan menggunakan cara penulisan bilangan interval yang lebih sederhana, dengan hanya menyatakan batas-

batas intervalnya.

337

],[ xxX =

Dalam penjelasan selanjutnya kita akan menggambarkan interval pada garis sumbu nyata sebagai berikut

kita gunakan tanda kurung [ ] untuk mengakomodasi batas-batas interval.

Suatu interval X yang memiliki batas bawah (nilai minimum) x dan batas atas (nilai maksimum) kita tuliskanx

0(x )

interval Xbatas bawah batas atas

x

338

Degenerasi

Suatu interval mengalami degenerasi jika

dan disebut degenerate interval; interval yang tidak mengalami degenerasi disebut nondegenerate.

Dengan pengertian ini maka suatu bilangan nyata bernilai tunggal dapat dikatakan merupakan keadaan khusus dari suatu interval. Atau sebaliknya suatu interval merupakan pernyataan umum (generalisasi)

suatu bilangan nyata.

xx =

339

Lebar Interval

Lebar suatu interval X adalah bilangan nyata

xxXw −=)(

]15 ,6[=X 9615)( =−=Xw

Contoh:

(0

)x

w(X)

x

340

Titik Tengah

Titik tengah atau mid point suatu interval X adalah

2/)()( xxXm +=

Contoh:

}10 ,4{=X 72/)104()( =+=Xm→ titik tengah

Radius

Setengah dari lebar interval disebut sebagai radius interval

Contoh:

}10 ,4{=X

→ radius interval X adalah w(X)/2 = (10−4)/2 = 3.

2/)(Xw

341

Kesamaan

Dua interval dikatakan sama jika dan hanya jika mempunyai batas-batas yang sama.

Kesamaan

Dua interval dikatakan sama jika dan hanya jika mempunyai batas-batas yang sama.

],[ xxX = ],[ yyY =Jika dan

YX = yxyx == dan maka jika dan hanya jika

Urutan

Interval X dikatakan lebih kecil dari Y jika dan hanya jika batas maksimum X lebih kecil dari batas minimum Y, yx <

Contoh

X = {6, 10} dan Y = {13, 18}

→ X < Y.

0(x

) ( )X Yx y y

Dalam contoh ini juga w(X) < w(Y)

342

Page 58: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

58

Nilai Absolut

Nilai absolut suatu interval X didefinisikan sebagai maksimum dari absolut batas-batasnya

} , max{ xxX =

Contoh

X = {−8, 4}

8} 4 , 8 max{ =−=X

343

Jarak

Jarak antara dua interval didefinisikan sebagai maksimum dari selisih batas-batas keduanya

|}| , |max{|),( yxyxYX −−=ρ

Contoh

X = {2,6}, Y = {8,18}

12|}186||,82max{| ),( =−−=ρ YX

0( )x

( )

X Y

xy − xy −

x yy

Di sini

|||| yxyx −>−

344

Simetri

Suatu interval X disebut simetris jika xx =−

Contoh: X = {−5, 5}

0(x )

X

x

Interval simetris mengandung elemen bernilai 0.

Tetapi tidak berarti mempunyai lebar 0.

Ia bukan degenerate interval.

345

Irisan

Karena interval dapat dipandang sebagai kumpulan maka kita mengenal irisan interval.

Irisan antara interval X dan interval Y adalah

}],min{ },,[max{ yxyxYX =∩

Contoh: X = {2, 9} dan Y = {6, 18} 9] ,6[=∩YX

0(x )( )

X Y

y x y

YX ∩

Irisan dua interval juga merupakan sebuah interval

Irisan X dan Y kosong atau = Ø jika X < Y atau Y < X.

346

Gabungan

Gabungan antara interval X dan Y adalah

}]maks{ },,[min{ y,xyxYX =∪

Contoh: X = [2, 9], Y = [6, 18] 18] ,2[=∪YX

0(x )( )

X Y

y x y

YX ∪

Jika irisan dari X dan Y tidak kosong maka gabungan keduanya juga merupakan sebuah interval.

Akan tetapi jika irisan antara keduanya kosong maka gabungan dua interval itu tidak merupakan sebuah interval karena sesungguhnya

gabungan itu akan terdiri dari dua interval yang berbeda.

347

Inklusi

Interval X berada di dalam interval Y jika dan hanya jika

)()(dan YwXwYX ≤≤atau

YX ⊆ yxxy ≤≤ dan jika dan hanya jika

Contoh: a). X = {5, 12} dan Y = {4, 16} → YX ⊆

0(x )( )

X

Y

xy y

b). X ={−5, 2} dan Y = {−7, 7}

0(x )( )

X

Y

y x y

348

Page 59: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

59

Kita dapat membedakan interval dalam tiga katagori, yaitu:

Interval yang seluruh elemennya bernilai positif, yang kita sebut interval positif.

Interval yang seluruh elemennya bernilai negatif, yang kita sebut interval negatif.

Interval yang mengandung elemen bernilai negatif maupun positif termasuk nol.

Degenerasi interval positif membentuk bilangan positif, degenerasi interval negatif membentuk bilangan negatif, sedangkan degenerasi interval yang mengandung nol

bisa membentuk bilangan negatif, atau positif, atau nol.

349

2. Operasi-Operasi Aritmatika Penjumlahan

Misalkan X dan Y adalah dua interval. Jumlah dari X dan Y didefinisikan sebagai

} , :{ YyXxyxYX ∈∈+=+

Elemen dari jumlah interval adalah jumlah elemen masing-masing interval

Oleh karena itu maka batas bawah dari hasil penjumlahan adalah jumlah dari batas bawah, dan batas atas dari hasil penjumlahan

adalah jumlah dari batas atas

Dengan demikian maka penjumlahan dua interval hanya melibatkan batas-batas interval saja.

] ,[ yxyxYX ++=+

350

0(x ) ( )

X Y

( )

X+Y

x y y

yx + yx +

] ,[ yxyxYX ++=+

Jumlah interval juga merupakan interval.

],[ yyY =Jika dan , maka],[ xxX =

tidak merupakan sebuah interval karena X < Y.

X dan Y adalah duainterval yang terpisah.

YX ∪Penjumlahan berbeda dengan

penggabungan. Penggabungan dua interval tidak selalu

menghasilkan suatu interval.

351

Contoh: X = {2, 6} dan Y = {9, 14}

→ X + Y = [2+9, 6+14]=[11, 20]

Penjumlahan dua interval selalu dapat dilakukan .

Jika kedua interval yang dijumlahkan itu degenerate maka kita mendapatkan penjumlahan yang biasa kita lakukan dengan bilangan

biasa.

Perbedaan penjumlahan dan gabungan

Contoh: X = [2, 4], Y = [3, 6] 6] ,2[=∪YX

10] ,5[=+YX

0(x

)( )

X Y

y x y

YX ∪

(z )z

YX +352

Negatif Suatu Interval. Negatif dari suatu interval didefinisikan sebagai

} ,{ XxxX ∈−=−

yang dapat kita tuliskan

] ,[] ,[ xxxxX −−=−=−

0(x )

X

)− x

(

− X

x− x

Batas atas −X adalah x−

Batas bawah −X adalah x

353

Contoh: a). X = [2, 6] → −X = [−6, −2]

0(x )

X

)− x

(

− X

x− x

b). X = [−2, 6] → −X = [−6, 2]

0(x

)

X

)− x

(

− X

x− x

354

Page 60: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

60

Pengurangan

Dengan pengertian negatif interval tersebut di atas maka pengurangan interval X oleh interval Y menjadi penjumlahan interval X

dengan negatif interval Y

] ,[],[],[ yxyxyyxxYX −−=−=−

Contoh: X = [2, 6] dan Y = [7, 12]

→ X − Y = [2, 6] − [7, 12] = [2− 12, 6 − 7] = [−10, −1]

0(x ) ( )

X Y( )

X−Y

( )y− y− x y y

yx − yx −

Dalam contoh ini X < Y dan hasil pengurangan X − Y merupakan interval negatif.

355

Perkalian Interval

Perkalian dua interval X dan Y didefinisikan sebagai

} , :{ YyXxxyYX ∈∈=⋅

yang dapat dituliskan

} , , , { maks }, , , , [min{ yxyxyxyxyxyxyxyxYX =⋅

Dalam formulasi ini diperlukan empat kali perkalian batas masing-masing interval untuk menentukan batas bawah

maupaun batas atas dari interval hasil kali.

Namun pekerjaan akan sedikit sedikit menjadi ringan jika kita memperhatikan posisi elemen masing-masing interval pada

sumbu bilangan nyata

356

Pada interval X selalu dipenuhi relasi xx ≤maka dengan memperhatikan posisi kita akan mengetahui posisix x

0≥x 0≥xjika maka

0≤x 0atau 0 ≤≥ xxjika maka

Demikian juga pada interval Y

0≥y 0≥yjika maka

0≤y 0atau 0 ≤≥ yyjika maka

357

Karena ada tiga katagori interval, maka ada sembilan kemungkinanperkalian interval, yaitu:

interval positif kali interval positif

interval mengandung nol kali interval positif dan sebaliknya

interval negatif kali interval positif dan sebaliknya

interval negatif kali interval mengandung nol dan sebaliknya

interval negatif kali interval negatif

perkalian dua interval yang keduanya mengandung nol

358

Sembilan situasi yang mungkin terjadi adalah:

] ,[

0dan 0

yx yxYXZ

yx

=⋅=

≥≥x y y0

( )x

( )X Y

1).

] ,[

0dan 0

yxyxYXZ

yx

=⋅=

≥≤3).x y y0

( )x

( )X Y

] , [

0dan 0

yxyxYXZ

yxx

=⋅=

≥<<2). x y y0

( )x

( )X Y

] ,[

0dan 0

yxyxYXZ

yyx

=⋅=

<<≤4).

x y y0( )x

( )X Y

359

6). ] , [

0dan 0

yxyxYXZ

yx

=⋅=

≤≥yy x x0

( ) ( )Y X

] , [

0dan 0

yxyxYXZ

yyx

=⋅=

<<≥7).yy x x0

( ) ( )Y X

] ,[

0dan 0

yxyxYXZ

yxx

=⋅=

≤<<y y x x0( ) ( )

Y X8).

}] ,maks{ }, ,min{[

0dan 0

yxyxyxyx

YXZ

yyxx

=⋅=

<<<<

9). y yx x0( )( )

Y X

5). ] , [

0dan 0

yxyxYXZ

yx

=⋅=

≤≤x y y 0

( )x

( )X Y

360

Page 61: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

61

Contoh dan Penjelasan

]6 ,4[ ]3 ,1[ == YX

361

]18 ,4[=⋅YX

Perkalian dua interval positif akan menghasilkan interval positif. Batas atas interval hasilkali adalah hasilkali kedua batas atassedang batas bawahnya adalah hasil kali kedua batas bawah.

Jika kedua interval degenerate, maka kita mempunyai perkalianbilangan biasa: perkalian dua bilangan positif yang memberikan hasil

bilangan positif.

] ,[

0dan 0

yx yxYXZ

yx

=⋅=

≥≥x y y0

( )x

( )X Y

1).

} , , , { maks }, , , , [min{ yxyxyxyxyxyxyxyxYX =⋅Formula umum:

Nilai terkecil yang bisa dicapai

Nilai terbesar yang bisa dicapai

]8 ,4[ ]2 ,1[ =+−= YX

]16 ,8[ +−=⋅YX

] , [

0 dan 0

yxyxYXZ

yxx

=⋅=

≥<<2). x y y0

( )x

( )X Y

Salah satu interval mengandung nol dan memiliki batas bawahnegatif. Oleh karena itu batas bawah interval hasilkali adalah batasbawah interval yang mengandung nol dan batas atas interval yang

lain (yang positif).

Batas atas interval hasilkali adalah hasil kali dari kedua batas ataskarena kedua batas atas tersebut positif.

Contoh dan Penjelasan

} , , , { maks }, , , , [min{ yxyxyxyxyxyxyxyxYX =⋅Formula umum:

Nilai terkecilyang bisa dicapai

Nilai terbesar yang bisa dicapai

362

]4 ,1[ ]1 ,3[ =−−= YX

]1 ,12[ −−=⋅YX

Karena salah satu interval adalah interval negatif dan yang lain interval positif, maka batas bawah interval hasilkali adalah hasilkali

batas bawah interval negatif dan batas atas interval positif.

Batas atasnya adalah kasilkali batas atas interval negatif dan batasbawah interval positif

] ,[

0dan 0

yxyxYXZ

yx

=⋅=

≥≤3).x y y0

( )x

( )X Y

Contoh dan Penjelasan

} , , , { maks }, , , , [min{ yxyxyxyxyxyxyxyxYX =⋅Formula umum:

Nilai terkecil yang bisa dicapai

Nilai terbesar yang bisa dicapai

363

]3 ,1[ ]2 ,4[ −=−−= YX

]4 ,12[ +−=⋅YX

] ,[

0dan 0

yxyxYXZ

yyx

=⋅=

<<≤4).

x y y0( )x

( )X Y

Salah satu interval adalah interval negatif sedangkan interval yang lain mengandung nol. Batas bawah interval hasilkali adalah hasil kali batas

bawah interval negatif dan batas atas (positif) interval yang mengandung nol.

Batas atasnya adalah hasilkali batas bawah interval negatif dan batasbawah (yang bernilai negatif) dari interval yang mengandung nol.

Contoh dan Penjelasan

} , , , { maks }, , , , [min{ yxyxyxyxyxyxyxyxYX =⋅Formula umum:

Nilai terkecil yang bisa dicapai

Nilai terbesar yang bisa dicapai

364

]1 ,4[ ]5 ,7[ −−=−−= YX

]82 ,5[=⋅YX

Kedua interval adalah interval negatif. Batas bawah interval hasilkaliadalah hasilkali kedua batas atas.

Batas bawah interval hasilkali adalah hasilkali kedua batas bawah.

5). ] , [

0dan 0

yxyxYXZ

yx

=⋅=

≤≤x y y 0

( )x

( )X Y

Contoh dan Penjelasan

} , , , { maks }, , , , [min{ yxyxyxyxyxyxyxyxYX =⋅Formula umum:

Nilai terkecil yang bisa dicapai Nilai terbesar

yang bisa dicapai

365

]1 ,3[ ]4 ,1[ −−== YX

]1 ,12[ −−=⋅YX

6). ] , [

0dan 0

yxyxYXZ

yx

=⋅=

≤≥yy x x0

( ) ( )Y X

Karena salah satu interval adalah interval negatif dan yang lain interval positif, maka batas bawah interval hasilkali adalah hasilkali batas

bawah interval negatif dan batas atas interval positif.

Batas atasnya adalah kasilkali batas atas interval negatif dan batasbawah interval positif

Contoh dan Penjelasan

} , , , { maks }, , , , [min{ yxyxyxyxyxyxyxyxYX =⋅Formula umum:

Nilai terkecil yang bisa dicapai

Nilai terbesar yang bisa dicapai

366

Page 62: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

62

]1 ,3[ ]5 ,2[ −== YX

]5 ,15[−=⋅YX

] , [

0dan 0

yxyxYXZ

yyx

=⋅=

<<≥7).yy x x0

( ) ( )Y X

Salah satu interval mengandung nol dan memiliki batas bawahnegatif. Oleh karena itu batas bawah interval hasilkali adalah batasbawah interval yang mengandung nol dan batas atas interval yang

lain (yang positif).

Batas atas interval hasilkali adalah hasil kali dari kedua batas ataskarena kedua batas atas tersebut positif.

Contoh dan Penjelasan

} , , , { maks }, , , , [min{ yxyxyxyxyxyxyxyxYX =⋅Formula umum:

Nilai terkecilyang bisa dicapai

Nilai terbesar yang bisa dicapai

367

] ,[

0dan 0

yxyxYXZ

yxx

=⋅=

≤<<y y x x0( ) ( )

Y X8).

]2 ,5[ ]3 ,1[ −−=−= YX

]5 ,15[−=⋅YX

Salah satu interval adalah interval negatif sedangkan interval yang lain mengandung nol. Batas bawah interval hasilkali adalah hasil kali batas

bawah interval negatif dan batas atas (positif) interval yang mengandung nol.

Batas atasnya adalah hasilkali batas bawah interval negatif dan batasbawah (yang bernilai negatif) dari interval yang mengandung nol.

} , , , { maks }, , , , [min{ yxyxyxyxyxyxyxyxYX =⋅Formula umum:

Nilai terkecil yang bisa dicapai

Nilai terbesaryang bisa dicapai

Contoh dan Penjelasan

368

]1 ,4[ ]5 ,2[ −=−= YX

]8 ,20[8}] ,5{maks },20,2[min{ −=−−=⋅YX

}] ,maks{ }, ,min{[

0dan 0

yxyxyxyx

YXZ

yyxx

=⋅=

<<<<

9). y yx x0( )( )

Y X

Kedua interval mengandung nol. Pada formulasi umum

} , , , { maks }, , , , [min{ yxyxyxyxyxyxyxyxYX =⋅

369

Akan bernilai negatif sehinggatak mungkin menjadi

batas maksimum

Akan bernilai positif sehingga tak mungkin menjadi

batas minimum

Contoh dan Penjelasan Kebalikan Interval

Apabila X adalah satu interval yang tidak mengandung 0, kebalikan dari X didefinisikan sebagai

} :/1{1

XxxX

∈=

Dengan memperhatikan batas atas dan batas bawahnya, maka

]/1 ,/1[1

xxX

=

Contoh: X = [2, 10] → 1/X = [0.1, 0.5]

Jika ditinjau keadaan umum dimana interval X mengandung 0, kebalikan dari X akan terdiri dari dua interval terpisah satu sama lain.

Keadaan demikian ini belum akan kita lihat.

370

Pembagian Interval

Pembagian interval X oleh interval Y adalah perkalian antara Xdengan kebalikan Y.

]/1 ,/1[] ,[1

xxxxY

XY

X ⋅=⋅=

Contoh: X = [4, 10], Y = [2, 10]

→ X/Y = [4, 10] [0.1, 0.5] = [0.4, 5]

371

Jika interval-interval mengalami degenerasi, maka operasi-operasi aritmatika interval berubah menjadi aritmatika bilangan

biasa yang sudah kita kenal.

Kita boleh mengharap bahwa sifat-sifat aritmatika bilanganbiasa yang kita kenal, muncul juga dalam aritmatika

interval. Ternyata memang demikian.

Akan tetapi muncul juga perbedaan-perbedaan yang sangat menyolok.

372

3. Sifat-Sifat Aritmatika Interval

Page 63: darpublic.files.wordpress.com · 2013-01-31 · 1/31/2013 1 PilihanTopikPilihan Topik Matematika Sudaryatno Sudirham 1 2 • FungsidanGrafik • FungsiLinier • GabunganFungsiLinier

1/31/2013

63

} , :{ YyXxyxYX ∈∈+=+

} , :{ YyXxxyYX ∈∈=⋅

373

Operasi penjumlahan dan perkalian interval telah didefinisikan sebagai

Penjumlahan bersifat asosiatif dan perkalian bersifat komutatif.

XYYXZYXZYX +=+++=++ ;)()(

YXXYZXYYZX == ;)()(

Nol dan Satu adalah interval yang mengalami degenerasi:

[0, 0] dan [1, 1]

yang dituliskan sebagai 0 dan 1

Jadi X + 0 = 0 + X dan 1·X = X·1

Perbedaan menyolok dengan aritmatika biasa adalah bahwa dalamaritmatika interval:

X − X ≠ 0 dan X / X ≠ 1 jika w(X) > 0

]1 ,1)[(] ,[ −=−−=− XwxxxxXX

0 jika ]/ ,/[/

0 jika ]/ ,/[/

<=>=

XxxxxXX

XxxxxXX

374

Sifat distributif dalam aritmatika interval adalah:

X (Y + Z) = XY + XZ

Sifat distributif ini tetap berlaku dalam kasus-kasus khusus berikut:

1) Jika Y dan Z adalah interval simetris;

2) Jika YZ > 0

Namun sifat distributif tidak senantiasa berlaku:

[0, 1] (1-1) = 0

tetapi

[0, 1] − [0, 1] = [−1, 1]

375

Kuliah Terbuka

PilihanPilihanPilihanPilihan TopikTopikTopikTopik MatematikaMatematikaMatematikaMatematika

Sudaryatno Sudirham

376