zonasi usulan konstruksi pelebaran jalan
DESCRIPTION
Zonasi Usulan Konstruksi Pelebaran JalanTRANSCRIPT
-
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Nazib Faizal 179
Zonasi Usulan Tipe Konstruksi Pelebaran Jalan
pada ruas Ruteng-KM 210, Nusa Tenggara Timur
Nazib Faizal
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Jl. A.H. Nasution No. 264 Kotak Pos 2 Ujung Berung
Abstrak
Ruas Jalan Ruteng-KM 210,Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu ruas jalan nasional
yang memiliki fungsi strategis dan digunakan sebagai jalur utama untuk distribusi barang
dan jasa di P. Flores. Ruas ini memiliki keunikan tersendiri, dimana terrain yang berbukit,
kanan dan kiri terdiri dari jurang yang dalam dan lereng yang tinggi yang menyebabkan ruang
untuk pelebaran jalan menjadi terbatas.
Tipikal konstruksi untuk pelebaran jalan pada ruas ini terbagi menjadi 2 tipe, yaitu pelebaran
dengan cara melakukan galian ke arah tebing dan pelebaran ke arah jurang. Dengan
keterbatasan ruang dan kondisi geologi ruas jalan tersebut, maka dilakukan pemilihan zonasi
tipe konstruksi pelebaran jalan menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG)
dengan cara meng-overlay-kan peta ruas jalan Ruteng-KM. 210, peta geologi, peta land use,
dan digital terrain model serta lokasi contoh kasus pada satu lokasi untuk dijadikan acuan
pada lokasi-lokasi lain dengan kondisi geologi yang relatif sama.
Kata kunci : SIG, Pelebaran Jalan.
Abstract
Ruteng-KM 210 road link at Nusa Tenggara Timur is one of national road. It have strategic
function and main road for goods and services distribution at P. Flores. This road is unique,
-
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Nazib Faizal 180
build on hilly terrain with deep cliff and high slope caused limited space for road widening.
This route has 2 constructions typical for road widening: hilly cutting and extension to the
valley. With this edge and based on geological condition, construction type of widening
zoning have to be done by Geographical Information System, road map, geological map,
digital terrain map overlay, and take one location for reference for another location with
identical geological condition.
Keywords : GIS, Road Widening
-
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Nazib Faizal 181
1 Latar Belakang
Ruas Jalan Ruteng-KM 210, P. Flores, Nusa Tenggara Timur dengan panjang jalan 46km
merupakan salah satu ruas jalan nasional yang memiliki fungsi strategis dan digunakan
sebagai jalur utama untuk distribusi barang dan jasa di P. Flores. Ruas ini merupakan bagian
dari jalur utama trans P. Flores yang dimulai dari Larantuka melewati Ende sampai dengan
Labuan Bajo dengan panjang 710km seperti terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Posisi Ruas Jalan Ruteng-KM.210, P. Flores Nusa Tenggara Timur
Ruas ini memiliki keunikan tersendiri, dimana terrain yang berbukit, kanan dan kiri terdiri dari
jurang yang dalam dan lereng yang tinggi yang menyebabkan ruang untuk pelebaran jalan
menjadi terbatas.
Tipe konstruksi yang memungkinkan dilakukan untuk pelebaran jalan dalam ruas jalan ini
terbagi menjadi tiga tipe: cutting ke arah tebing dan pelebaran ke arah jurang. Dengan
memperhatikan kondisi geologi, topografi, dan tata guna lahan diperlukan suatu zonasi
usulan tipe konstruksi yang dibuat dengan teknologi Sistem Informasi Geografis dengan cara
mengoverlaykan petanya dan mengambil salah satu contoh kasus proses pelebaran jalan.
2 Kondisi Geologi, Tata Guna Lahan, dan Topografi
Ruas Jalan Ruten-KM.210 terletak pada kondisi geologi, tata guna lahan, dan topografi
sebagaimana terlihat pada Tabel 1.
-
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Nazib Faizal 182
Tabel 1 Kondisi Geologi, Tata Guna Lahan, dan Topografi Ruas Jalan Ruteng-KM. 210
Geologi Pada umumnya terletak pada formasi QTv dan Qct. QTv adalah hasil
gunungapi tua yang terdiri dari lava, bersusunan andesit piroksen,
setempat, struktur kekar meniang dan kekar melembar, breksi dan
aglomerat dengan komponen andesit dan basal, kemas terbuka,
mudah lepas, bersisipan tuf dan tuf lapili. Qct adalah undak pantai yang
terdiri dari perselingan konglomerat dan batupasir, sedikit gampingan,
mudah lepas, hampir mendatar, dan struktur silangsiur.
Tata Guna Lahan Pada umumnya terletak pada hutan primer. Hutan primer adalah hutan
perawan atau hutan yang masih asli dan belum pernah dibuka oleh
manusia.
Terrain Pada umumnya berbukit-bukit dan agak mendatar ketika mendekati
KM. 210.
3 Metodologi
Metodologi pembuatan zonasi usulan tipe konstruksi pelebaran jalan pada ruas jalan Ruteng-
KM. 210 dapat dilihat pada Gambar 2.
-
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Nazib Faizal 183
Dijitasi PetaGeologi, Land Use
Download DataSRTM arc 90
Sistem InformasiGeografis
Overlay PosisiKasus Pelebaran
Jalan
Zonasi TipeKonstruksi
Pelebaran Jalan
Peta Ruas JalanRuteng-KM.210
Gambar 2 Metodologi Zonasi Tipe Konstruksi Pelebaran Jalan pada Ruas Jalan Ruteng-Km.210
Peta geologi dan tata guna lahan (land use) didijitasi dengan metode on screen digitizing
dengan menggunakan perangkat lunak ArcView 9.1 sehingga didapatkan peta dijital dalam
format shp (shape file). Data terrain diunduh dari http://srtm.csi.cgiat.or/ (1). Peta ruas jalan
Ruteng-KM.210 dan posisi contoh kasus pelebaran jalan diperoleh dari survey GPS. Semua
data-data tersebut memiliki sistem koordinat yang sama yaitu sistem koordinat geografis
dengan datum DGN 1995 dan dimasukkan ke dalam software Arcview 9.1. Perangkat lunak
ini merupakan aplikasi sistem informasi geografis (SIG). Dalam aplikasi ini semua data
dioverlaykan untuk mendapatkan suatu zonasi tipe konstruksi pelebaran jalan.
4 Pelebaran Jalan pada Ruas Jalan Ruteng-KM.210
Tipikal desain pelebaran jalan pada ruas ini terbagi menjadi 2 tipe sebagaimana terlihat pada
Gambar 3.
-
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Nazib Faizal 184
Gambar 3 Tipe Konstruksi Pelebaran Jalan Pada Ruas Jalan Ruteng-KM.210
Contoh kasus pelebaran ke arah tebing pada ruas jalan Ruteng-KM. 210 dapat dilihat pada
Gambar 4.
Gambar 4 Contoh Kasus Pelebaran Ke Arah Tebing (1)
Pelebaran ke arah tebing akan menemukan kesulitan dalam konstruksi karena tipe batuan
pada ruas jalan ini mudah lepas dan tingginya tebing yang mencapai hampir 60m. Faktor
keamanan dan terhambatnya lalu lintas pada tipe konstruksi ini adalah faktor yang sangat
penting. Tipe konstruksi dengan melebarkan ke arah jurang pun akan menemukan kesulitan.
Dengan sudut lereng ke arah jurang lebih dari 60 dan kedalaman jurang lebih dari 30m, pelebaran dengan cara penimbunan saja tanpa ada tambahan konstruksi lainnya tidak
mungkin dilakukan. Hal yang paling memungkinkan adalah tipe pelebaran ke arah jurang
Akan dilebarkan
Batuan Mudah Lepas
-
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Nazib Faizal 185
dengan pembuatan cantilever atau dengan membuat dinding penahan tanah untuk kemudian
ditimbun.
5 Hasil
Dengan cara mengoverlaykan dan dengan menggunakan perhitungan raster calculator, peta
geologi, peta tata guna lahan, dan digital terrain model maka didapatkan zonasi usulan tipe
konstruksi pelebaran jalan pada ruas Ruteng-KM.210 seperti terlihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Zonasi Usulan Pelebaran Jalan Ruas Ruteng-KM.210
Zona A-B dan Zona C-D merupakan zonasi usulan tipe konstruksi cutting ke arah tebing
dengan mempertimbangkan sudut lereng rata-rata di bawah 60. Zona B-C merupakan zonasi usulan konstruksi dengan pelebaran jalan ke arah jurang dengan tambahankonstruksi
lainnya seperti cantilever maupaun dinding penahan tanah. Zona-B-C juga merupakan zona
hutan primer, sehingga apabila akan melebarkan ke arah tebing akan menemukan
permasalah perizinan dengan pihak kehutanan. Tipe batuan pada zona A sampai dengan D
merupakan batuan yang mudah lepas.
6 Kesimpulan
Hal-hal yang dapat disimpulkan:
-
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Nazib Faizal 186
1. Tipe usulan konstruksi pelebaran Ruas Jalan Ruteng-KM. 210 terbagi menjadi zona-
zona sebagaimana terlihat pada Gambar 5 yaitu Zona A-B, Zona B-C, dan zona C-D.
2. Zona ini merupakan hasil analisis dari data-data sekunder yang dapat memudahkan
dalam melakukan proses perencanaan Detail Engineering Design
3. Dalam melakukan pelebaran jalan di Ruas Jalan Ruteng-KM. 210 sebaiknya
mempertimbangkan aspek geologi, tata guna lahan, dan terrain areal yang akan
dilebarkan.
-
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Nazib Faizal 187
7 Referensi
1. SRTM. http://srtm.csi.cgiat.or/. [Online]
2. Benyamin Saptadi, Riza Safira, Nazib Faizal. Laporan Peninjauan Lapangan Pendampingan Teknis Penanganan Longsoran Ruas Jalan Ruteng-Rongket P. Flores
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bandung : Puslitbang Jalan dan Jembatan Departemen
Pekerjaan Umum, 2008.
ZONASI USULAN TIPE KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN PADA RUAS RUTENG-KM 210, NUSA TENGGARA TIMURPRINTEXIT