z,bjczkjbvkjb.docx

21
EKSPERIMENTASI WARNA ALAM WORTEL IMPOR ( Daucus Carote) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman dahulu proses pewarnaan tekstil menggunakan zat pewarna alam. Namun, seiring peningkatan kebutuhan dan kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat warna sintetis untuk tekstil maka semakin terkikislah penggunaan zat pewarna alam, zat pewarna alam semakin sulit ditemukan di zaman sekarang ini. Hutan-hutan sudah mulai ditebangi, sehingga sumber zat pewarna alam yang berasal dari tumbuhan dan hewan sudah mulai langka. Berbeda dengan zat pewarna alam, zat pewarna sintetis akan semakin mudah diperoleh dipasaran, ketersediaan warna terjamin, jenis warna bermacam-macam, dan lebih praktis dalam penggunaannya. Rancangan busana maupun kain batik yang menggunakan zat pewarna alam memiliki nilai jual atau nilai ekonomi yang tinggi karena memiliki nilai seni dan warna yang khas serta ramah lingkungan sehingga berkesan etnik dan ekslusif. Zat pewarna alam untuk bahan tekstil pada umumnya diperoleh dari hasil ekstrak berbagai tumbuhan seperti akar, kayu, daun, biji ataupun bunga.

Upload: bayuiqbal

Post on 18-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hvjhvfhjcjhcg vhgchkcjhckjchjgckhcjhgchgcgh

TRANSCRIPT

EKSPERIMENTASI WARNA ALAM WORTEL IMPOR ( Daucus Carote)

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPada zaman dahulu proses pewarnaan tekstil menggunakan zat pewarna alam. Namun, seiring peningkatan kebutuhan dan kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat warna sintetis untuk tekstil maka semakin terkikislah penggunaan zat pewarna alam, zat pewarna alam semakin sulit ditemukan di zaman sekarang ini. Hutan-hutan sudah mulai ditebangi, sehingga sumber zat pewarna alam yang berasal dari tumbuhan dan hewan sudah mulai langka.Berbeda dengan zat pewarna alam, zat pewarna sintetis akan semakin mudah diperoleh dipasaran, ketersediaan warna terjamin, jenis warna bermacam-macam, dan lebih praktis dalam penggunaannya.Rancangan busana maupun kain batik yang menggunakan zat pewarna alam memiliki nilai jual atau nilai ekonomi yang tinggi karena memiliki nilai seni dan warna yang khas serta ramah lingkungan sehingga berkesan etnik dan ekslusif.Zat pewarna alam untuk bahan tekstil pada umumnya diperoleh dari hasil ekstrak berbagai tumbuhan seperti akar, kayu, daun, biji ataupun bunga.Namun, salah satu kendala pewarnaan dengan menggunakan zat pewarna alam, adalah variasi warnanya sangat terbatas juga ketersediaan bahannya yang tidak siap pakai sehingga diperlukan proses-proses khusus untuk dapat dijadikan sebagai larutan pewarna. Oleh karena itu, zat pewarna alam dianggap kurang praktis penggunaannya. Namun dibalik kekurangannya tersebut zat pewarna alam memiliki potensi pasar yang tinggi sebagai komoditas unggulan produk Indonesia memasuki pasar global dengan daya tarik pada karakteristik yang unik, etnik, dan ekslusif.Sebagai upaya mengangkat kembali penggunaan zat pewarna alami dengan melakukan eksplorasi sumber sumber zat pewarna alam dari sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui secara kualitatif warna yang dihasilkan oleh berbagai tanaman disekitar kita untuk pencelupan tekstil. Dengan demikian hasilnya dapat semakin memperkaya jenis zat pewarna alam. Sehingga zat pewarna alam selalu terjaga dan vareasi yang dihasilkan semakin beragam. Eksplorasi zat pewarna alam bisa diawali dari memilih berbagai jenis tanaman yang ada disekitar kita baik dari bagian daun, bunga, batang, kulit ataupun akar.Sebagai indikasi awal, tanaman yang kita pilih sebagai bahan pembuat zat pewarna alam adalah bagian tanaman-tanaman yang berwarna atau jika tanaman itu digoreskan ke permukaan putih akan meninggalkan bekas atau goresan berwarna.Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai zat pewarna alam adalah wortel. Dalam kegiatan penelitian kali ini menggunakan wortel impor (Daucus Carote) yang warnanya merah jingga. Wortel adalah tumbuhan jenis syuran umbi yang biasanya berwarna jingga atau putih dengan tekstur serupa kayu. wortel adalah tumbuhan beinnial ( siklus hidup 12 - 24 bulan). Wortel merupakan tanaman yang bisa dengan mudah dapat kita temukan, kita dapat menemukannya dimanapun dan tentunya dengan harga yang ekonomis.

B. Rumusan Masalah1. Bagaiman proses pengolahan warna alam dari bahan Wortel Impor (Daucus Carote) ?2. Bagaimana hasil warna yang diperoleh dari proses kegiatan pengolahan warna alam dari bahan Wortel Impor (Daucus Carote)?

C. Tjuan Penulisan1. Memperoleh gambaran proses pengolahan warna alam dari bahan Wortel Impor (Daucus Carote).2. Ditemukan hasil warna yang diperoleh dari proses kegiatan pengolahan warna alam dari bahan Wortel Impor (Daucus Carote).

D. Manfaat Penulisan1. PenelitiMerupakan suatu pengalaman yang luar biasa bagi peneliti, yang telah melakukan kegiatan penelitian zat pewarna alam (ZPA). Sungguh luar biasa, alam telah menyediakan bahan bahan yang begitu banyak untuk dapat digunakan sebagai zat pewarna. 2. JurusanDengan diadakannya penelitian mengenai zat pewarna alam dapat menambah pengetahuan baru untuk jurusan, mengenai bahan yang menghasilkan pewarna3. MasyarakatMasyarakat dapat mengetahui mengenai bahan bahan yang dapat dijadikan sebagai pewarna alami yang tidak merusak lingkungan.4. Peneliti LainEksperimentasi pewarna alam yang menggunakan bahan wortel impor (daucus carota). Menambah pengetahuan baru, bahwa banyak bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai penelitian, dan wortel impor (daucus carota) sebagai salah satu bahan yang telah diteliti.

BAB IIKAJIAN TEORITIS

A. Zat Pewarna Alam1. DefinisiZat pewarna alam adalah zat warna yang diperoleh dari alam atau tumbuh-tumbuhan. Setiap tumbuhan mengandung zat warna yang ditentukan oleh intensitas warna yang dihasilkan oleh pigmen yang sangat bergantung pada colouring matter (senyawa organic) yang menentukan arah warna alam dalam setiap tumbuhan kadang terkandung lebih dari satu jenis warna.Pada dasarnya hampir seluruh jenis tumbuhan dapat menghasilkan zat warna alami yang dapat digunakan pada proses pewrnaan batik atupun kain. Zat warna tersebut dapat diambil dari akar, batang kulit, bunga, dan daun.

2. Tumbuhan penghasil warnaPada dasarnya hampir seluruh jenis tumbuhan dapat menghasilkan zat pewarna alami yang dapat digunakan pada proses pewarnaan batik dengan teknik celup. Zat warna tumbuhan dapat diambill dari akar, batang (kayu), kulit, daun dan bunga.Zat tumbuhan yang sudah dikenal masyarakat kita sampai kira-kira abad ke-8 (Riyanto, dkk tt.:18) dan dari Departemen Perindustrian, (tt. : 7), antara lain: - Daun pohon nila (indigofera) - Kulit pohon soga Tingi (Ceriops Candoleana Am) - Kulit pohon soga Tegeran (Cudrania Javanesis) - Kulit soga Jambal (Peltophorun Ferrugineum) - Akar pohon Mengkudu (Morinda Citrifelia) - Temu lawak - Kunir - Gambir dan pinang - Teh - Pucuk gebang (Corypha gebanga),

Contoh tumbuh tumbuhan penghasil warna alam:NONAMA TUMBUHANNAMA ILMIAHBAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKANWARNA YANG DIHASILKAN

1Tom, nilaIndigofera tinctoria LDaunBiru

2TingiCeriops tagal PERRKulit PohonCokelat

3TegeranMeclura pterocarpum DCtangkai / BatangKuning

4JambalPeltophorum pterocarpum DCKulit Pohonkrem

5Putrid maluMimosa pudicaBunga, DaunKuning - Kehijauan

6PotromenggalaCaesalpinia pulcherrima SW.Bunga, DaunHijau

7NangkaArtocarpus integra M.Tangkai / BatangKuning

8JatiTectona grandis L.Daun Muda / PucukMerah Marun

9Bawang merahAllium ascalonicium L.Kulit BuahCokelat

10MahoniSwietenia mahagoni JACQbatang, daunCokelat

11MengkuduMorinda citrifolia L.AkarMerah

12Kembang telangClitoria ternatea L.Bunga, Daunbiru keunguan

13SacangCaesalpinia sappan L.BatangMerah

14Kembang paluCarthemus tinctorius L.Serbuk Sarikuning - Jingga

15AlpukatParsea gratisima GDaun, Kulit BuahHijau - Kecoklatan

16Pacarkuku/inai/hennaLawsonia inermis LDaunJingga

17Pacar airImpatiens balsamina L.Bunga, DaunKuning kehijauan

18KusumbaBixa orellana LBenihJingga

19Kenikir sayurSonchus oleracheus LINNDaunKuning

20PinangAreca catechu L.BuahCokelat

21Bunga sepatuHibiscus-rosasinensis L.BungaUngu

22Sapu anginAcasia goldenBungamerah muda / Ungu

23Sari kuningSophora japonica L.BungaKuning

24GambirUncaria gambir ROXBGetahCokelat

25Ketepang keboCassia alata LINNBunga, DaunKuninhg kehijauan

26ManggaMangifera indica LINNKulit pohon, DaunHijau

27KepelStelechocarpus burahol HOOKtangkai / BatangCoklat

28JalaweTerminalia belerica ROXBBenihHitam

29Lobi-lobiFlacourtia inermis ROXBBuahAbu - Abu

30KibedaliSpotodea campanulata BEAUVBunga, DaunMerah muda, abu - abu, Hijau

31SrigadingNyctanthes arbour tritis L.bungaKuning keemasan

32RanduCeibe pantandra GAERTHDaunAbu - Abu

33Combrang hiasAlpinia purpurataBungaHijau

34Teh-tehan merahAcalypha wilkesianaDaunUngu

35Jambu bijiPsidium guajava L.DaunHijau Tua

36PulutanUrena lobata L.DaunAbu - Abu Tua

37TrengguliCrassia fistula L.BuahKuning abu - abu

38PuringCodiacum variegatum BL.DaunUngu

39AndongCordyline fruticosa BACKERDaunHijau

40Combrang sayurNicolaia speciosa BORANBungaMerah Muda

41Ulin/bulianEusideroxylon zwageri T.Kayu, daunKuning abu - abu

42BugenfilBougainvillea glabra choicyBungaMerah Muda

43SengganiMelastoma affine L.Buah, DaunUngu

Semua jenis tumbuhan di atas bila diolah akan dapat digunakan bagi pewrana tekstil, batik, tenunan atau benda lain. Untuk tenunan (tenun ikat), di beberapa daerah seperti Lombok, Flores, Bali, Madura, Makasar sudah biasaa menggunakan warna alaami dengan teknik pencelupan.

3. Wortel impor (daucus carota ) sebagai zat pewarnaJika mendengar kata wortel yang dalam bahasa Inggrisnya disebut carrot, kita pasti langsung teringat pada buah yang berwarna oranye dan bentuknya memanjang, serta salah satunya meruncing. Wortel termasuk dalam tumbuhan sayur. Dalam bahasa latin, wortel dikenal dengan nama daucus carota. Dalam ilmu biologi, wortel dimasukkan dalam famili Apiaceae. Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang tahun. Terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan lembab, kurang lebih pada ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan wortel mernbutuhkan sinar matahari dan dapat turnbuh pada semua musim. Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan pelepah (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi akar), mirip daun seledri.Wortel menyukai tanah yang gembur dan suburWortel merupakan jenis sayuran terpopuler kedua setelah kentang. Wortel mengandung vitamin A yang tinggi. Vitamin A dan Beta karoten kadang-kadang diresepkan untuk hal yang sama, karena beta karoten di dalam tubuh dikonversi menjadi vitamin A. Beta karoten sendiri termasuk dalam golongan karotenoida dan telah diidentifikasi terdapat lebih dari 600 jenis karoten yang berbeda. Antara lain yang cukup dikenal di dunia kesehatan adalah karoten, lutein, dan lycopen.Beta karoten merupakan bagian penting dari karoten. Jika tubuh diberi asupan beta karoten maka tubuh akan membentuk vitamin A sesuai yang diperlukan tubuh sehingga menyantap wortel menjadikan cara yang aman untuk memperoleh vitamin A.

B. Langkah - Langkah Pengolahan Warna / Bahan Alam1. Tahap PersiapanSebagai bahan perbandingan dalam melakukan eksperimen pada penelitian ini, berikut akan dijelaskan mengenai alat dan bahan yang perlu disiapkan dalam proses pewarnaan batik yang menggunakan zat pewarna alam, di antaranya:a. Gelas UkurGelas ukur digunakan untuk mengukur seberapa banyak jumlah cairan atau bahan dalam pemuatan zat pewarna alam.

b. BlenderBlender digunakan untuk menghaluskan wortel atau bahan lainnya dalam pembuatan zat pewarna alam, namun selain blender juga dapat digunakan ulekan atau bisa juga menggunakan tumbukan dalam menghaluskan bahannya.c. Mangkuk / Tempat makananDigunakan sebagai tempat untuk melakukan pencelupan dan fiksasd. Saringan Saringan berfungsi sebagai penyaring dari kotoran yang terdapat pada bahan dalam pembuatan zat pewarna alam.e. Wortel Imporf. Kain Morig. Dan Lain Sebagainnya.

2. Tahap Pengolahan Ekstrak Wortel Impor (Daucus Carote).Tahap pengolahan ekstrak diawalai dengan menyiapkan bahan : 1 ons Wortel jenis Impor yang telah diblender atau dihaluskan. 1 Liter Air PutihCara membuat : Masukan 1 ons Wortel jenis Impor yang telah dihaluskan kedalam 1 Liter air putih. Masak dan rebusan campuran wortel dan air hingga tersisa setengahnya atau sampai cairan tersisa Liter. Dinginkan.3. Tahap Pencelupan dan Fiksasia. Pencelupan Celupkan dan rendam Kain kedalam cairan Ekstrak Wortel selama 15 menit. Keringkan (sampai kering terbuka). Ulangi pencelupan minimal 15 kali Setelah 15 kali pencelupan, kemudian keringkan.b. Fiksasi Tunjung 250 grm ditambah Air 5 liter. Ambil jernihnya Kapur 250 grm ditambah Air 5 liter. Ambil jernihnya. Tawas 375 grm ditambah Air 5 liter ambil jernihnya Cuka 250 gram ditambah Air 5 liter. Kain yang telah kering, setelah dicelupkan kedalam Ekstrak Wortel. Kemudian masukan pada masing-masing cairan fiksasi (Tunjung, Kapur, Tawas, Cuka) selama 5 menit dan keringkan. Lakukan proses fiksasi ini sebanyak 3 kali.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Metode PenelitianDalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, dimana kegiatan penelitian dilaksanakan di lab.

B. Loksi PenelitianKegiatan penelitian dilakukan di Laboratorium Tekstil dan Batik Jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI)

C. Sample BahanBahan yang digunakan untuk penelitian zat pewarna alam adalah tumbuhan yang dipergunakan bagian akarnya yaitu wortel Impor (Daucus Carote).Wortel dihaluskan, untuk kemudian dijadikan sebagai larutan ekstrak pewarna

D. Teknik Pengumpulan DataDalam penyusunan karya tulis ini, teknik pengumpulan data menggunakan observasi lapangan dan catatan lapangan / catatan hasil uji coba.

E. Teknik Analisis DataDalam penelitian zat pewarna alam menggunakan observasi lapangan sebagai bahan kajian menganalisis data, serta melakukan kegiatan uji coba Laboratorium.

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian1. Proses pengolahan zat pewarna alam dari bahan wortel impor (Daucus Carote). Meliputi proses ekstraksi dan fiksasi : Kain mori dicelupkan dan direndam pada larutan ekstrak wortel impor selama 15 menit. Keringkan kain Ulangi proses pencelupan tersebut minimal 15 kali. Setelah dilakukan pencelupan dengan menggunakan larutan ekstrak wortel impor (Daucus Carote) sebanyak 15 kali, kemudian keringkan. Jika kain sudah sudah kering, kemudian dilanjutkan dengan proses fiksasi. Bahan fiksasi terdiri dari tunjung, cuka, kapur, dan tawas. Potong kain yang telah dicelupkan dengan ekstrak wortel (Daucus Carote) menjadi 5 bagian. Celupkan kain pada masing masing larutan fiksasi (tunjung, kapur, cuka, dan tawas) selama 5 menit, kemudian keringkan Ulangi proses pencelupan pada larutan fiksasi sebanyak 3 kali. Keringkan kain.

2. Hasil warna yang diperoleh dari hasil eksperimentasi warna alam dengan bahan wortel impor (Daucus Carote) :

B. Pembahasan Warna yang dihasilkan dari eksperimentasi dengan bahan wortel impor (Daucus Carote) menghasilkan warna yang tidak begitu baik karena warna yang dihasilkan tidak jauh beda dengan warna dari kain aslinya, warna tersebut diantaranya: Warna krem muda (mendekati warna putih) yang difiksasi dengan cuka dan tawas. Warna krem muda yang difiksasi dengan kapur. Warna krem yang difiksasi dengan tunjung.

Temuan di atas sejalan dengan pendapat Budiono (2008: 69) bahwa bahan fiksasi selain menguatkan ikatan zat warna alam dengan kain juga sangat menentukan arah warna yang berbeda. Tawas menghasilkan warna muda sesuai warna aslinya, kapur menengah atau arah kecoklatan, tunjung arah yang lebih tua atau mengarah ke warna hitam.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanZat pewarna alam adalah zat warna yang diperoleh dari alam atau tumbuh-tumbuhan. Setiap tumbuhan mengandung zat warna yang ditentukan oleh intensitas warna yang dihasilkan oleh pigmen yang sangat bergantung pada colouring matter (senyawa organic) yang menentukan arah warna alam dalam setiap tumbuhan kadang terkandung lebih dari satu jenis warna.Zat tumbuhan yang sudah dikenal masyarakat kita sampai kira-kira abad ke-8 (Riyanto, dkk tt.:18) dan dari Departemen Perindustrian, (tt. : 7), antara lain: - Daun pohon nila (indigofera) - Kulit pohon soga Tingi (Ceriops Candoleana Am) - Kulit pohon soga Tegeran (Cudrania Javanesis) - Kulit soga Jambal (Peltophorun Ferrugineum) - Akar pohon Mengkudu (Morinda Citrifelia) - Temu lawak - Kunir - Gambir dan pinang - Teh - Pucuk gebang (Corypha gebanga), Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai zat pewarna alam adalah wortel. Dalam kegiatan penelitian kali ini menggunakan wortel impor (Daucus Carote) yang warnanya merah jingga. Wortel adalah tumbuhan jenis syuran umbi yang biasanya berwarna jingga atau putih dengan tekstur serupa kayu. wortel adalah tumbuhan beinnial ( siklus hidup 12 - 24 bulan). Wortel merupakan tanaman yang bisa dengan mudah dapat kita temukan, kita dapat menemukannya dimanapun dan tentunya dengan harga yang ekonomis.

Tahap Pencelupan dan Fiksasia. Pencelupan Celupkan dan rendam Kain kedalam cairan Ekstrak Wortel selama 15 menit. Keringkan (sampai kering terbuka). Ulangi pencelupan minimal 15 kali Setelah 15 kali pencelupan, kemudian keringkan.b. Fiksasi Tunjung 250 grm ditambah Air 5 liter. Ambil jernihnya Kapur 250 grm ditambah Air 5 liter. Ambil jernihnya. Tawas 375 grm ditambah Air 5 liter ambil jernihnya Cuka 250 gram ditambah Air 5 liter. Kain yang telah kering, setelah dicelupkan kedalam Ekstrak Wortel. Kemudian masukan pada masing-masing cairan fiksasi (Tunjung, Kapur, Tawas, Cuka) selama 5 menit dan keringkan. Lakukan proses fiksasi ini sebanyak 3 kali.Warna yang dihasilkan dari eksperimentasi dengan bahan wortel impor (Daucus Carote) menghasilkan warna yang tidak begitu baik, warna tersebut diantaranya: Warna krem muda (mendekati warna putih) yang difiksasi dengan cuka dan tawas. Warna krem muda yang difiksasi dengan kapur. Warna krem yang difiksasi dengan tunjung

B. Saran Zat pewarna alam untuk bahan tekstil pada umumnya diperoleh dari hasil ekstrak berbagai tumbuhan seperti akar, kayu, daun, biji ataupun bunga.Namun, salah satu kendala pewarnaan dengan menggunakan zat pewarna alam, adalah variasi warnanya sangat terbatas juga ketersediaan bahannya yang tidak siap pakai sehingga diperlukan proses-proses khusus untuk dapat dijadikan sebagai larutan pewarna. Oleh karena itu, zat pewarna alam dianggap kurang praktis penggunaannya. Namun dibalik kekurangannya tersebut zat pewarna alam memiliki potensi pasar yang tinggi sebagai komoditas unggulan produk Indonesia memasuki pasar global dengan daya tarik pada karakteristik yang unik, etnik, dan ekslusif.Sebagai upaya mengangkat kembali penggunaan zat pewarna alami dengan melakukan eksplorasi sumber sumber zat pewarna alam dari sumber daya alam yang melimpah. Dari hasil eksplorasi warna alam yang telah dilakukan dengan menggunakan bahan wortel impor ( Daucus Carote), menghasilkan warna yang kurang baik dijadikan sebagai pewarna alam, karena warna yang dihasilkan tidak jauh beda dengan warna asli kainnya. Saran dari penulis untuk penelitian selanjutnya agar tidak menggunakan bahan wortel dalam ekslorasi warna alam, tetapi dapat menggunakan bahan lain sebagai penelitian berikutnya.

DAFTAR FUSTAKA

Batik Parasantique. 2012. Pewarna Alam Batik. [Online], Tersedia: http://www.parasantique.com

Tripiz. 2012. Tumbuhan Pewarna Alami Batik. [Online], Tersedia: file:///H:/qw.html

CHEMISTRY 35. 2012. Zat Warna (Alami dan Sintesis/Buatan). [Online], Tersedia: file:///H:/zat-warna-alami-dan-sintesisbuatan.html

BUDICAKEPS. 2012. Zat WarnaAlam. [Online], Tersedia: http://budicakep.wordpress.com/zat-warna-alam/