yuyun yuniarti - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/kti yuyun...

108
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA” Tn. J” DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN (VESIKOLITHIASIS) DI RUANG LAMBU BARAKATI RSU BAHTERAMAS KENDARI TANGGAL 25 30 JULI 2018 Oleh : YUYUN YUNIARTI NIM. 144012017000904 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2018

Upload: hoanghuong

Post on 29-Apr-2019

285 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA” Tn. J” DENGAN GANGGUAN

SISTEM PERKEMIHAN (VESIKOLITHIASIS) DI RUANG

LAMBU BARAKATI RSU BAHTERAMAS KENDARI

TANGGAL 25 – 30 JULI 2018

Oleh :

YUYUN YUNIARTI

NIM. 144012017000904

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2018

Page 2: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA” Tn. J” DENGAN GANGGUAN

SISTEM PERKEMIHAN (VESIKOLITHIASIS) DI RUANG

LAMBU BARAKATI RSU BAHTERAMAS KENDARI

TANGGAL 25 – 30 JULI 2018

Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan program

Diploma III Keperawatan

Oleh :

YUYUN YUNIARTI

NIM. 144012017000904

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2018

Page 3: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ”Tn. J” DENGAN GANGGUAN

SISTEM PERKEMIHAN (VESIKOLITHIASIS) DI RUANG

LAMBU BARAKATI RSU BAHTERAMAS KENDARI

TANGGAL 25 – 30 JULI 2018

Disusun dan diajukan oleh :

YUYUN YUNIARTI

NIM. 144012017000904

Telah Mendapatkan Persetujuan Tim Pembimbing

Menyetujui

Pembimbing

Sahmad, S.Kep.,Ns., M.Kep

Nip. 19780327 200501 1 001

Mengetahui :

Ketua Jurusan Keperawatan

Indriono Hadi, S.Kep., Ns, M.Kes

Nip. 19700330 199503 1 001

Page 4: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ”Tn. J” DENGAN GANGGUAN

SISTEM PERKEMIHAN (VESIKOLITHIASIS) DI RUANG

LAMBU BARAKATI RSU BAHTERAMAS KENDARI

TANGGAL 25 – 30 JULI 2018

Disusun dan diajukan oleh :

YUYUN YUNIARTI

NIM. 144012017000904

Karya Tulis ini telah dipertahankan pada Seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah di

depan TIM Penguji Pada Hari.../Tanggal…

dan telah dinyatakan memenuhi syarat

Menyetujui :

1. Fitri Wijayati, S.Kep.,Ns.,M.Kep ( ................................... )

2. Lena Atoy, SST, MPH ( ....................................)

3. Dewi Satiya Rini, S.Kep.,Ns., M.Kep ( ................................... )

Mengetahui :

Ketua Jurusan Keperawatan

Indriono Hadi, S.Kep., Ns, M.Kes

Nip. 19700330 199503 1 001

Page 5: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS

1. Nama Lengkap : Yuyun Yuniarti

2. Tempat / Tanggal Lahir : Kendari, 30 Juni 1975

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Suku / Kebangsaan : Sunda / Indonesia

6. Alamat : Jl.Lanud HLO No.89 Ambaipua

7. No. Telp / Hp : 0813 2513 0001

II. PENDIDIKAN

No. Pendidikan Tahun Ajaran

1. SDN Angkasa 2 1980 - 1986

2. SMPN Angkasa 1987 - 1989

3. SPK DEPKES Kendari 1990 - 1993

4. Politeknik Kesehatan Kendari 2017 - 2018

Page 6: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

v

MOTTO

MAN JADDA WAJADA

( siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil)

Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan

Yang didasarkan pada ilmu pengetahuan

Page 7: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan

judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA “Tn. J” DENGAN

GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN (VESIKOLITHIASIS)

DI RUANG LAMBU BARAKATI RSU BAHTERAMAS

KENDARI TANGGAL 25 – 30 JULI 2018 ”. Shalawat beriring salam

penulis sampaikan kepada Rasulullah SAW yang telah membawa umat manusia

dari alam kebodohan kealam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti

sekarang ini.

Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan karya tulis ilmiah,

Sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Oleh

karena itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Sahmad, S.Kep.,Ns.,

M.Kep selaku pembimbing yang telah mengarahkan membimbing dan

memberikan masukan dengan penuh kesabaran dan perhatian dalam membuat

karya tulis ilmiah ini.Ucapan terima kasih pula penulis sampaikan kepada :

1 Ibu Askrening, SKM., M. Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI Kendari

2 Bapak dr.M.Yusuf Hamra,M.Sc,Sp.PD selaku Direktur RSU Bahteramas,

Kepala Ruangan serta kawan-kawan perawat Ruang Lambu Barakati RSU

Bahteramas yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian

Page 8: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

vii

3 Bapak Indriono Hadi, S. Kep., Ns., M. Kes selaku Ketua Jurusan

Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Kendari

4 Ibu/Bapak Staf Dosen Program Studi Keperawatan Kendari Politeknik

Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI Kendari yang telah memberikan bekal ilmu untuk

bekal penulis.

5 Teristimewa kepada ke dua orang tua,anak,dan saudra saya yang telah

memberikan semangat restu yang tak dapat ternilai dengan apapun.

6 Rekan- rekan kelas seangkatan dan seperjuangan keperawatan yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah mambantu. Semoga nantinya dapat membawa

manfaat bagi pengembangan ilmu.

Kendari, 31 Agustus 2018

Yuyun Yuniarti

Page 9: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................. iv

MOTTO ................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................. x

DAFTAR SKEMA ................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN......................... .... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Tujuan ......................................................................................... 4

C. Manfaat ....................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Medik ................................................................... 7

1. Pengertian .............................................................................. 7

2. Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ........................... 8

3. Etiologi .................................................................................. 19

4. Patofisiologi .......................................................................... 19

5. Manifestasi Klinis ................................................................. 21

6. Pemeriksaan Penunjang ........................................................ 22

7. Komplikasi ............................................................................ 23

8. Penatalaksanaan .................................................................... 23

B. Konsep Dasar Keperawatan ........................................................ 24

1. Pengkajiaan ........................................................................... 24

2. Diagnose Keperawatan.......................................................... 32

3. Rencana Keperawatan ........................................................... 33

4. Implementasi Keperawatan ................................................... 37

5. Evaluasi Keperawatan ........................................................... 37

Page 10: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

ix

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian ................................................................................... 38

B. Klasifikasi Data ........................................................................... 51

C. Analisis Data ............................................................................... 52

D. Pathway Kasus ............................................................................ 54

E. Diagnosa Keperawatan................................................................ 55

F. Perencanaan Keperawatan .......................................................... 57

G. Implementasi Keperawatan ......................................................... 62

H. Evaluasi Keperawatan ................................................................. 62

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengkajian ................................................................................... 81

B. Diagnosa Keperawatan................................................................ 82

C. Perencanaan Keperawatan .......................................................... 83

D. Implementasi Keperawatan ......................................................... 83

E. Evaluasi Keperawatan ................................................................. 84

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 86

B. Saran ............................................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

x

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan Teori ...................................................... 33

Tabel 3.1 Pemeriksaan Penunjang ............................................................... 50

Tabel 3.2 Klasifiksasi Data .......................................................................... 51

Tabel 3.3 Analisis Data ................................................................................ 52

Tabel 3.4 Diagnosa Keperawatan ................................................................ 55

Tabel 3.5 Intervensi Keperawatan................................................................ 57

Tabel 3.6 Implementasi dan evaluasi keperawatan ...................................... 62

Page 12: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

xi

DAFTAR SKEMA

No. Teks Halaman

Skema 2.1 Pathway urolitiasis ..................................................................... 31

Skema 3.1 Pathway Kasus ........................................................................... 54

Page 13: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

Gambar 2.1 Anatomi ginjal .......................................................................... 10

Gambar 2.2 Struktur ginjal nefron ............................................................... 13

Page 14: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

xiii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibwah ini :

NAMA : YUYUN YUNIARTI

NIM : 144012017000904

Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan Poltekes Kemenkes Kendari

Judul KTI : ASUHAN KEPERAWATAN PADA “Tn.J”

DENGAN SISTEM PERKEMIHAN

(VESIKOLITHIASIS) DI RUANG LAMBU

BARAKATI RSU BAHTERAMAS KENDARI

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-

benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan orang lain

yang saya akui sebagai atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

plagiarisme, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Kendari, 23 Juli 2018

Yang Membuat Pernyataan,

YUYUN YUNIARTI

Page 15: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Batu saluran kemih (BSK) merupakan penyakit yang sering di Indonesia.

Dewasa ini, penyakit Batu Saluran Kemih menjadi salah satu kasus yang

membutuhkan perhatian perawat dalam pemberian asuhan keperawatan karena

prevalensinya di Indonesia yang terus meningkat (Nurlina, 2008).

BSK adalah terbentuknya batu yang disebabkan oleh pengendapan

substansi yang terdapat dalam air kemih yang jumlahnya berlebihan atau karena

faktor lain yang mempengaruhi daya larut substansi. BSK dapat menyebabkan

gejala nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa

terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu

kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis, dan dapat

terbentuk pada ginjal (nefrolitiasis), ureter (ureterolithiasis), vesica urinaria

(vesicolithiasis), dan uretra (urethrolithiasis) (Basuki, 2009).

Batu Saluran Kemih (urolithiasis), sudah dikenal sejak zaman Babilonia

dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada kandung kemih mummi

(Muslim, 2007). Batu Saluran Kemih dapat diketemukan sepanjang saluran

kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra. Batu

ini mungkin terbentuk di ginjal kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah

atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena adanya stasis

Page 16: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

2

urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia prostat atau batu uretra yang

terbentu di dalam divertikel uretra. (Brunner dan Suddarth, 2003).

Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya gangguan aliran

urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan lain

yang masih belum terungkap (idiopatik). Secara epidemiologis terdapat beberapa

faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada seseorang, yaitu:

faktor intrinsik: herediter (diduga diturunkan dari orangtuanya), umur (paling

sering didapatkan pada usia 30 – 50 tahun), jenis kelamin (jumlah pasien laki-

laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan) dan faktor

ekstrinsik: geografi, iklim dan temperatur, asupan air, diet pekerjaan (Purnomo,

2011 dalam Wardani, 2014).

Kejadian batu saluran kemih di Amerika Serikat dilaporkan 0,1- 0,3 per

tahun dan sekitar 5-10% penduduknya sekali dalam hidupnya pernah menderita

penyakit ini, di Eropa Utara 3-6%, sedangkan di Eropa bagian Selatan di sekitar

laut tengah 6-9%. Di Jepang 7% dan di Taiwan 9,8%. Pada tahun 2000, penyakit

batu saluran kemih merupakan penyakit peringkat kedua di bagian urologi di

seluruh rumah sakit di Amerika setelah penyakit infeksi, dengan proporsi batu

saluran kemih 28,74% (AUA, 2007).

Di Indonesia batu saluran kemih merupakan penyakit yang paling sering

terjadi di klinik urologi. Angka kejadian batu saluran kemih di Indonesia tahun

2002 adalah 37.636 kasus baru, dengan jumlah kunjungan 58.959 penderita.

Sedangkan jumlah pasien yang dirawat adalah 19.018 penderita, dengan jumlah

Page 17: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

3

kematian 378 penderita (Depkes RI, 2002 dalam Wardani, 2014). Dalam

penelitian di salah satu rumah sakit di medan , yaitu RSUP Haji Adam Malik,

Medan, pada tahun 2011-2014 menunjukan bahwa laki-laki lebih banyak

menderita batu saluran kemih di bandingkan dengan perempuan. Menurut data

Riskesdes pada tahun 2013 pun menyatakan bahwa dalam jumlah sampel

sebanyak 722.329 menemukan prevalensi lebih tinggi pada laki-laki sebanyak

5.779 (0,8%) dibanding perempuan sebanyak 2.890 (0,4%), dengan rasio

perbandingan antara laki-laki dengan perempuan adalah 2:1 (Buntaram dkk,

2014).

Prevalensi penderita Batu Saluran Kemih di Rumah Sakit Bahtramas

Provinsi Sulawesi Tenggara dari tahun 2015-2017 menunjukan angka yang

signifikan dan bervariasi dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2015 didapatkan

126 orang pasien (laki-laki berjumlah 87 orang dan perempuan berjumlah 39

orang) yang menderita Batu Saluran Kemih, untuk tahun 2016 didapatkan 155

orang pasien (laki-laki berjumlah 105 orang dan perempuan berjumlah 50 orang)

yang menderita Batu Saluran Kemih dan untuk tahun 2017 didapatkan 66 orang

pasien (laki-laki berjumlah 49 orang dan perempuan berjumlah 16 orang) yang

menderita Batu Saluran Kemih dengan umur yang bervariasi dari umur 15- 65

tahun (Profil Rumah Sakit Bahteramas Sulawesi Tenggara, 2017)

Menurut Putri & Wijaya (2013), komplikasi untuk penyakit batu saluran

kemih adalah obstruksi (menyebabkan hidronefrosis), nfeksi dan angguan

fungsi ginjal. Pasien Batu Saluran Kemih (BSK) sering merasa cemas

Page 18: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

4

dengan kondisi kesehatannya dan juga rasa takut untuk dirawat di rumah

sakit. Keluarga sebagai orang terdekat dengan pasien di rumah sering tidak

mengetahui tanda awal dari BSK sehingga tidak memberikan pertolongan

yang semestinya. Mengingat banyak masalah yang dihadapi, maka perlu

perawatan dan pengawasan yang intensif serta tindakan pelayanan

keperawatan secara komprehensif melalui proses keperawatan, sehingga

diharapkan masalah ini dapat terpecahkan dan teratasi.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat dan

membahas Laporan Kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan “Batu Saluran

Kemih ” Pada Tn. J di Ruang Lambu Barakati RSU Bahteramas Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2018”.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu melakukan Asuhan Keperawatan “Pasien Tn. J dengan Batu Saluran

Kemih di Ruang Lambu Barakati RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2018

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian pada Pada Tn. J dengan masalah Batu

Saluran Kemih di Ruang Lambu Barakati RSU Bahteramas Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2018

Page 19: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

5

b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Pada Tn. J dengan

masalah Batu Saluran Kemih di Ruang Lambu Barakati RSU

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018

c. Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan yang tepat pada Pada

Tn. J dengan Batu Saluran Kemih di Ruang Lambu Barakati RSU

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018.

d. Mampu mengimplementasikan rencana keperawatan pada Pada Tn. J

dengan masalah Batu Saluran Kemih di Ruang Lambu Barakati RSU

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018

e. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan pada Pada Tn. J dengan

masalah Batu Saluran Kemih di Ruang Lambu Barakati RSU

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018

C. Manfaat

Adapun manfaat penulisan dari laporan seminar akhir ini yaitu :

1. Bagi Rumah Sakit Bahteramas

Diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan dengan

seoptimal mungkin, mampu menyediakan fasilitas sarana dan prasarana yang

memadai dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien, khususnya pada

pasien dengan penyakit Batu Saluran Kemih.

2. Bagi Perawat

Perawat mampu memberikan dan meningkatkan kualitas pelayanan

dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien khususnya pada

Page 20: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

6

pasien dengan penyakit Batu Saluran Kemih. Serta mampu melakukan

asuhan keperawatan kepada pasien sesuai dengan Standar Operasional

Prosedur (SOP).

3. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk Politeknik Kesehatan Kendari, laporan kasus ini dapat

memperkaya bahan pustaka kampus dan dapat dijadikan acuan atau bahan

penyusunan bagi mahasiswa yang melakukan atau menyusun laporan kasus

tentang asuhan keperawatan pada pasien apendisitis.

4. Bagi Pasien dan Keluarga

a. Bagi pasien diharapkan dapat melakukan pengobatan secara rutin, dan

diharapkan dapat mengontrol asupan makanan yang dikonsumsi.

b. Bagi keluarga pasien diharapkan dapat memberi motivasi, mampu

mengontrol asupan makanan yang dikonsumsi pasien ketika pulang

kerumah.

5. Bagi Mahasiswa khususnya Program Studi DIII Keperawatan :

a. Dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu, pengetahuan dan wawasan yang

luas dalam kepedulian penanggulangan Batu Saluran Kemih.

b. Dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengembangan penelitian lebih

lanjut tentang studi kasus yang berhubungan dengan penyakit Batu

Saluran Kemih maupun penyakit-penyakit yang lain yang lebih

mendalam.

Page 21: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Medik

1. Pengertian

Batu saluran kemih adalah terbentuknya batu yang disebabkan oleh

pengendapan substansi yang terdapat dalam air kemih yang jumlahnya

berlebihan atau karena faktor lain yang mempengaruhi daya larut substansi

(Nurlina, 2008). Batu Saluran Kemih adalah penyakit dimana didapatkan

material keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik

saluran kemih atas (ginjal dan ureter) dan saluran kemih bawah yang dapat

menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih dan infeksi. Batu

ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal). Batu ini terbentuk dari

pengendapan garam kalsium, magnesium, asam urat dan sistein (Chang, 2009

dalam Wardani, 2014).

Batu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang saluran kemih mulai

dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra. Batu ini mungkin

terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah atau

memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena adanya stasis urine

seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia prostat atau batu uretra yang

terbentuk di dalam divertikel uretra. Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di

tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan

Page 22: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

8

bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu saluran

kemih yang paling sering terjadi (Brunner dan Suddarth, 2003).

2. Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan adalah suatu sistem yang didalamnya terjadi

penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat yang tidak digunakan oleh

tubuh. Zat ini akan larut dalam air dan akan dikeluarkan berupa urine. Zat

yang dibutuhkan tubuh akan beredar kembali dalam tubuh melalui pembuluh

darah kapiler ginjal, masuk ke dalam pembuluh darah dan beredar keseluruh

tubuh. Sistem perkemihan merupakan sistem rangkaian organ yang terdiri atas

ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra (Syaifuddin, 2009)

Ginjal, ureter, kadung kemih dan uretra membentuk sistem urinarius.

Fungsi utama ginjal adalah mengatur keseimbangan cairan serta elektrolit dan

komposisi asam basa cairan tubuh, mengeluarkan produk aktif metabolik dari

dalam darah dan mengatur tekanan darah. Urin yang terbentuk sebagai hasil

dari proses ini diangkut dari ginjal melalui ureter kedalam kandung kemih

tempat urin tersebut disimpan untuk sementara waktu. Pada saat urinasi,

kandung kemih berkontraksi dan urin akan diekskresikan dari tubuh lewat

uretra (Brunner & Suddarth, 2002).

Meskipun cairan serta elektrolit dapat hilang melalui jalur lain dan ada

organ lain yang turut serta dalam mengatur keseimbangan asam basa, namun

organ yang mengatur kimia internal tubuh secara akurat adalah ginjal. Fungsi

ekskresi ginjal diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Namun

Page 23: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

9

demikian, berbeda dengan sistem kardiovaskuler dan respiratorius, gangguan

total fungsi ginjal tidak menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat.

Ginjal harus mampu untuk mengekskresikan berbagai produk limbah

makanan dan metabolisme dalam jumlah yang dapat diterima serta tidak

dieliminasi oleh organ lain. Jika diukur tiap hari, jumlah produk tersebut

biasanya berkisar dari 1 hingga 2 liter air, 6 hingga 8 gram garam (natrium

klorida), 6 hingga 8 gram kalium klorida dan 70 mg ekuivalen asam perhari.

Di samping itu, ureum yang merupakan produk akhir metabolisme protein dan

berbagai produk limbah lainnya diekskresikan dalam urin (Brunner &

Suddarth, 2002).

2.1 Ginjal

Menurut Saputra (2014) ginjal merupakan suatu organ bervaskuler banyak

yang berbentuk seperti kacang. Ginjal terdiri dari tiga bagian

2.1.1 Korteks renalis (bagian luar): mengandung mekanisme

penyaringan darah dan dilindungi oleh kapsul berfibrosa dan

lapisan lemak

2.1.2 Medula renalis (bagian tengah): mengandung 8 sampai 12

piramida ginjal (biji berlurik yang sebagian besar tersusun dari

struktur tubular)

2.1.3 Pelvis renalis ( bagian dalam): menerima urine melalui kalises

mayor

Page 24: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

10

Pada potongan sagital ginjal terdapat 2 bagian yaitu bagian tepi

luar ginjal yang disebut korteks dan bagian dalam ginjal yang berbentuk

segitiga disebut pyramid ginjal atau bagian medulla ginjal. Didalam

ginjal terdapat satuan fungsional ginjal yang paling kecil, yaitu nefron.

Tiap ginjal terdiri dari sekitar 1,2 juta nefron. Setiap nefron terdiri dari

komponen vaskuler yaitu glomerulus dan komponen tubulus, keduannya

secara struktural dan fungsional bekaitan erat (Sloane, 2003).

Gambar 2.1 Anatomi ginjal

Setiap nefron merupakan saluran yang tipis (dengan diameter 20-

50 ) dan memiliki bentuk yang memanjang/elongasi (dengan panjang

50 mm). Nefron terdiri dari saluran berujung buntu (blind end) yang

melebar. Kapsul bowman yang diikuti oleh tubulus kontotus proksimal,

ansa Henle serta tubulus kontortus distal (Marya, 2013)

Nefron terdiri dari beberapa bagian antara lain sebagai berikut:

Page 25: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

11

2.1.4 Glomerulus

Glomerulus adalah masa kapiler yang berbentuk bola

yang terdapat sepanjang arteriol, fungsinya untuk filtrasi air dan

zat terlarut dalam darah. Glomerulus juga merupakan gulungan

gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda

disebut kapsul bowman (Sloane, 2003).

2.1.5 Kapsul bowman

Kapsul bowman merupakan suatu pelebaran nefron yang

dibatasi oleh epitel yang menyelubungi glomeulus untuk

mengumpulkan zat terlarut yang difiltrasi oleh glomerulus

(Sloane, 2003).

2.1.6 Tubulus kontroktul proksimal

Tubulus kontroktul proksimal merupakan bagian utama

nefron. Tubulus ini dilapisi oleh lapisan tunggal sel epitel yang

memperlihatkan suatu brush border yang menonjol pada

permukaan lumen dan sejumlah besar mitokondria dan

sitoplasma. Karasteristik histologik epitel tubulus kontroktus

proksimal ini mungkin berkolerasi dengan aktivitas

reabsorpsinya yang luas. Cairan yang difiltrasi akan mengalir

ketubulus kontrotus proksimal. Letak tubulus ini didalam korteks

ginjal, sepanjang 15 mm dengan diameter 50-60 mm. bentuknya

Page 26: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

12

berkelok-kelok dan berakhir sebagai saluran yang lurus yang

berjalan kearah medulla, yaitu ansa henle (Marya, 2013).

2.1.7 Ansa henle

Ansa henle terdiri dari segmen desenden yang tebal yang

struktur serta fungsinya serupa dengan tubulus kontroktus

proksimal, lalu segmen tipis yang berjalan turun kedalam

medulla hingga kedalaman yang beragam untuk membentuk

sebuah ansa (gulungan/loop), dan segmen asenden yang tebal

yang struktur serta fungsinnya serupa dengan tubulus kontortus

distal. Dengan menimbulkan hiperosmolalitas pada interstisium

medularis, ansa henle memainkan peranan yang penting dalam

mekanisme pemekatan urin pada ginjal (Marya, 2013).

2.1.8 Tubulus kontortus distal

Tubulus kontortus distal merupakan segmen nefron

diantara macula densa dan duktus koligentes. Sel-sel ditandai

dengan tidak adanya brush border dan memiliki banyak

mitokondria pada tepi basalis yang menunjukkan peranan sekresi

pada sel-sel tersebut (Marya, 2013).

2.1.9 Duktus koligentes atau duktus pengumpul

Duktus koligentes merupakan saluran pengumpul yang

akan menerima cairan dan zat terlarut dari tubulus distal. Duktus

koligers berjalan dari dalam berkas medulla menuju ke medulla.

Page 27: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

13

Setiap duktus pengumpul yang berjalan kearah medulla akan

mengosongkan urin yang telah terbentuk kedalam pelvis ginjal

(Sloane, 2003).

Gambar 2.2 Struktur ginjal nefron

2.1.1 Pembuluh darah ginjal

Setiap arteri renalis berasal langsung dari aorta. Arteri ini

memasuki ginjal dan bercabang secara progresif menjadi

pembuluh arteri yang lebih kecil yaitu arteri interlobaris, arteri

arkuata dan arteri interlobularis. Setiap arteri interlobularis

mempercabangkan suatu seri arteriola aferen. Arteriola aferen

terpecah menjadi 4-6 gelungan kapiler (glomerulus) yang

kemudian menyatu kembali menjadi arteriola eferen. Arteriola

eferen bercabang-cabang menjadi suatu jaringan kapiler, yaitu

Page 28: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

14

kapiler peritubularis untuk mengelilingi bagian nefron yang

berada dalam korteks renal (Marya, 2013).

Arteriola eferen glomerulus jukstamedularis membentuk

suatu tipe kapiler peritubularis yang spesial dan dinamakan vasa

rekta. Vasa rekta relatif lurus dan merupakan gelungan kapiler

panjang yang berjalan turun kedalam medulla renal serta

membentuk gelungan seperti penjepit rambut disepanjang sisi

ansa henle. Vasa rekta memiliki peranan yang penting dalam

memelihara hiperosmolalitas interstisium medularis (Marya,

2013).

2.1.2 Pembentukan urin

Menurut Saputra (2014) urine dihasilkan dari tiga proses yang

terjadi di nefron: filtrasi oleh glomerulus, reabsorsi oleh tubulus

dan sekresi oleh tubulus.

2.1.2.1 Pada filtrasi oleh glomerulus: Transpor aktif dari

tubulus kontortus proksimal menyebabkan reabsorsi

Na+

dan glukosa ke sirkulasi terdekat. Osmosis

kemudian menyebabkan reabsorsi H2O

2.1.2.2 Pada reabsorsi tubulus: Suatu zat bergerak dari filtrat

kembali dari tubulus kontortus distal ke kapiler

peritubuler. Transfor aktif menyebabkan reabsorsi Na+.

Adanya ADH menyebabkan reabsorsi H2O.

Page 29: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

15

2.1.2.3 Pada sekresi oleh tubulus: suatu zat berpindah dari

kapiler peritubuler ke dalam filtrat tubulus. Kapiler

peritubuler kemudian mensekresikan NH3 dan H+.

2.2 Ureter

Ureter merupakan tabung fibromuskular yang menghubungkan setiap

ginjal dengan kandung kemih (ureter kiri sedikit lebih panjang dari ureter

kanan), dikelilingi oleh tiga lapis dinding. Berperan sebagai saluran yang

membawa urine dari ginjal ke kandung kemih. Mempunya gelombang

peristaltik satu sampai lima kali setiap menit untuk mengalirkan urine ke

kandung kemih. Ureter dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

2.2.1 Pelvis renalis: pelvis renalis adalah bagian atas yang

mengembang. Struktur ini bermula sebagai alat berbentuk

mangkuk yang dikenal sebagai kaliks.

2.2.2 Ureter: ureter memiliki panjang sekitar 25,4 cm. Bagian atas

terletak di depan otot belakang abdomen; bagian bawah masuk ke

dalam rongga pelvis sejati dan berakhir di permukaan belakang

kandung kemih di mana ureter menembus dinding kandung kemih

tersebut. Setiap ureter tersusun atas:

2.2.2.1 Jaringan fibrosa: lapisan paling luar

2.2.2.2 Jaringan otot bebas: lapisan tengah; urine mengalir dari

ginjal ke dalam kandung kemih melalui gerak peristaltic

Page 30: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

16

2.2.2.3 Jaringan epitel transisional: menyusun lapisan dalam ureter

dan menjaganya dari keasaman urine

2.3 Vesika Urinarius (Kandung Kemih)

Menurut Syaifuddin (2009), vesika urinaria (kandung kemih) :

terletak tepat dibelakang os pubis, merupakan tempat penyimpanan urin

yang berdinding otot yang kuat, bentuknya bervariasi sesuai dengan

jumlah urin yang di kandung. Kandung kemih pada waktu kosong terletak

dalam rongga pelvis, sedangkan dalam keadaan penuh dinding atas

terangkat masuk kedalam region hipogastrika. Apeks kandung kemih

terletak di belakang pinggir atas simpisis pubis dan permukaan

posteriornya berbentuk segi tiga. Bagian sudut superolateral merupakan

muara ureter dan sudut interior membentuk uretra.

Bagian atas kandung kemih di tutupi oleh peritoneum yang

membentuk eksafasio retrovesikalis, sedangkan bagian bawah permukaan

posterior dipisahkan oleh rectum oleh duktus deferens, vesika seminalis,

dan vesiko retro vesikalis. Permukaan posterior seluruhnya di tutupi oleh

peritoneum dan berbatasan dengan gulungan ileum dan kolon sugmoid.

Sepanjang lateral permukaan peritoneum melipat ke dinding lateral pelvis.

2.3.1 Pengisian kandung kemih

Dinding ureter mengandung otot polos yang tersusun

dalam berkas spiral longitudinal dan sekitar lapisan otot yang

tidak terlihat. Kontraksi peristaltic ureter 1-5 kali per menit. Akan

Page 31: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

17

menggerakkan urin pada pelvis renalis kedalam andung kemih dan

disemprotkan setiap gelombang peristaltic. Ureter yang berjalan

miring melalui dinding kandung kemih untuk menjaga ureter

tertutup kecuali selama gelombang peristaltic untuk mencegah

urin tidak kembai di uretra.

Apabila kandung kemih terisi penuh permukaan superior

membesar, menonjol ke atas masuk ke dalam rongga abdomen.

Peritenium akan menutupi bagian bawah dinding anterior kolum

kandung kemih yang terletak dibawah kandung kemih dan

permuaan atas prostat. Serabut otot polos dilanjutkan sebagai

serabut otot polos prostat kolum kandung kemih yang

dipertahankan. Pada tempatnya oleh liga mentum puborostatika

pada pria oleh ligamentum pubovesikalis. Pada wanita yang

merupaan penebalan fasia pubis.

Membran mukosa kandung kemih dalam keadaan kosong

akan berlipat-lipat. Ipatan ini akan hilang apabila kandung kemih

berisi penuh. Daerah membrane mukosa meliputi permukaan

dalam basis kandung kemih yang dinamakan trigonum. Vesika

ureter menembus dinding kandung kemih secara miring membuat

seperti katup yang mencegah aliran balik urin ke ginjal pada

waktu kandung kemih terisi.

Page 32: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

18

2.3.2 Pengosongan kandung kemihna

Kontraksi otot muskulus detrusor bertanggung jawab pada

pengosongan kandung kemih selama berkemih (miksturasi) berkas

otot tersebut berjalan pada sisi uretra, serabut ini dinamakan

sfingter uretra interna. Sepanjang uretra terdpat sfingter otot

rangka yaitu sfingter uretra membrannosa (sfingter uretra

eksterna). Epitel kemih dibentuk dari lapisan superfisialis sel

kuboid.

2.4 Uretra

Menurut Saputra dan Dwisang Evi (2014) uretra adalah suatu saluran

sambungan yang membawa urine dari kandung kemih ke arah luar. Uretra

pada perempuan berukuran pendek dengan panjang 3,8 cm. Lubang

keluarnya membuka di antara bibir vagina, di atas lubang vagina. Otot

sfringter uretra perempuan terdapat di permulaan saluran tersebut. Pada

laki-laki uretra memiliki panjang 15 hingga 20 cm dari kandung kemih ke

lubang keluarnya di ujung penis. Uretra laki-laki menjalankan dua tugas:

tugas pertama adalah menyalurkan urine dan yang kedua adalah

menyalurkan mani. Uretra laki-laki dibagi menjadi beberapa bagian:

2.4.1 Bagian prostat: kelenjar prostat mengelilingi uretra di bagian ini;

otot sfringter uretra terdapat di bagian bawah

2.4.2 Bagian membran: bagian uretra yang berlanjut dari bagian prostat

2.4.3 Bagian penis: bagian yang terdapat di dalam penis

Page 33: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

19

3. Etiologi

Menurut Wijayaningsih (2013), faktor-faktor yang mempengaruhi batu

saluran kemih diantaranya sebagai berikut :

2.1 Faktor intrinsik

Herediter (keturunan), umur 30-50 tahun, jenis kelamin lai-laki lebih besar

dari pada perempuan.

2.2 Faktor ekstrinsik

Geografis, iklim dan temperature, asupan air, diet (banyak purin, oksalat

dan kalsium mempermudah terjadinya batu).

Menurut Purnomo (2011) dalam Wardani (2014), Terbentuknya batu

saluran kemih diduga ada hubungannya gangguan aliran urine, gangguan

metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan lain yang masih belum

terungkap (idiopatik).

4. Patofisiologi

Berdasaran tipe batu, proses pembentukan batu melalui kristalisasi. 3

faktor yang mendukung proses ini yaitu saturasi urin, difisiensi inhibitor dan

produksi matriks protein. Pada umumnya Kristal tumbuh melalui adanya

supersaturasi urin. Proses pembentukan dari agregasi menjadi partikel yang

lebih besar, di antaranya partikel ini ada yang bergerak kebawah melalui

saluran kencing hingga pada lumen yang sempit dan berkembang membentuk

batu. Renal kalkuli merupakan tipe Kristal dan dapat merupakan gabungan dari

Page 34: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

20

beberapa tipe. Sekitar 80% batu salurn kemih mengandung kalsium fosfat dan

kalsium oksalat (Suharyanto dan Madjid, 2009).

Menurut Raharjo dan Tessy dalam Suharyanto dan Madjid, 2009

menyatakan bahwa sebagian batu saluran kemih adalah idiopatik dan dapat

bersifat simtomatik ataupun asimtomatik. Teori terbentuknya batu antara lain :

4.1 Teori Inti matriks

Terbentuknya batu saluran kemih memerlukan substansi organic

sebagai inti. Substansi organik ini terutama terdiri dari mukopolisakarida dan

mukoprotein yang akan mempermudah kristalisasi dan agresi substansi

pembentuk batu.

4.2 Teori supersaturasi

Terjadinya kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urin seperti

sistin, santin, asam urat, kalsium oksalat akan mempermudah terbentuknya

batu.

4.3 Teori presipitasi-kristalisasi

Perubahan pH urin akan mempengaruhi solubilitas substansi dalam

urin. Pada urin yang bersifat asam akan mengendap sistin,, santin, asam dan

garam urat. Sedangkan pada urin yang bersifat alkali akan mengendap

garam-garam fosfat.

Page 35: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

21

4.4 Teori kurangnya faktor penghambat.

Berkurangnya faktor penghambat seperti peptid fosfat, pirofosfat,

polifosfat, sitrat, magnesium, asam mukopolisakarid akan mempermudah

terbentuknya batu saluran kemih.

5. Menifestasi Klinis

Menurut Putri dan Wijaya (2013), tanda dan gejala penyakit batu

saluran kemih sangat ditentukan oleh letaknya, besarnya, dan morfologinya.

Walaupun demikian penyakit ini mempunyai tanda dan gejala umum yaitu

hematuria, dan bila disertai infeksi saluran kemih dapat juga ditemukan

kelainan endapan urin bahkan mungkin demam atau tanda sistemik lainnya.

Batu pada pelvis ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan gejala

berat, umumnya gejala batu saluran kemih merupakan akibat obstruksi aliran

kemih dan infeksi. Tanda dan gejala yang ditemui antara lain :

5.1 Nyeri didaerah pinggang (sisi atau sudut kostevertebral), dapat dalam

bentuk pegal hingga kolik atau nyeri yang terus menerus dan hebat karena

adanya pionefrosis.

5.2 Pada pemeriksaan fisik mungkin kelainan sama sekali tidak ada, sampai

mungkin terabanya ginjal yang membesar akibat adanya hidronefrosis.

5.3 Nyeri dapat berubah nyeri tekan atau ketok pada daerah arkus kosta pada

sisi ginjal yang terkena.

5.4 Batu nampak pada pemeriksaan pencitraan.

5.5 Gangguan fungsi ginjal

Page 36: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

22

5.6 Pernah mengeluarkan batu kecil ketika kencing.

6. Pemeriksaan Penunjang

Menurut Wijayaningsih (2013), pemeriksaan diagnostik untuk batu

saluran kemih diantaranya sebagai berikut :

6.1 Urinalisa

Warna mungkin kuning, cokelat gelap, berdarah, secara umum

menunjukkan Kristal (sistin, asam urat, kalsium oksalat), pH asam

(meningkatkan sistin dan batu asam urat), alkali (meningkatkan

magnesium, fosfat ammonium, atau batu kalsium fosfat), urin 24 jam :

(kreatinin, asam urat kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin

meningkat), kultur urin menunjukan Infeksi saluran kemih (ISK), Blood

ureum nitrogen (BUN /kreatinin serum dan urin) ; abnormal (tinggi pada

serum atau rendah pada urin).

6.2 Darah lengkap

Hemoglobin, hematokrit ; abnormal bila pasien dehidrasi berat atau

polisitemia.

6.3 Hormon paratiroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal

6.4 Foto rontgen menunjukkan adanya kalkuli atau perubahan anatomi pada

area ginjal dan sepanjang ureter.

6.5 Ultrasonografi ginjal untuk menentukan perubahan obstruksi dan lokasi

batu.

Page 37: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

23

7. Komplikasi

Menurut Putri & Wijaya (2013), komplikasi untuk penyakit batu saluran

kemih adalah :

7.1 Obstruksi ; menyebabkan hidronefrosis

7.2 Infeksi

7.3 Gangguan fungsi ginjal.

8. Penatalaksanaan

Menurut Putri & Wijaya (2013), tujuan penatalaksanaan batu saluran

kemih adalah menghilangkan obstruksi, mengobati infeksi, menghilangkan

rasa nyeri, serta mencegah terjadinya gagal ginjal dan mmengurangi

kemungkinan terjadinya rekurensi. Adapun mencapai tujuan tersebut, dapat

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

8.1 Diagnosis yang tepat mengenai adanya batu, lokasinya, dan besarnya batu

8.2 Menentukan adanya akibat-akibat batu saluran kemih seperti : rasa nyeri,

obstruksi disertai perubahan-perubahan pada ginjal, infeksi dan adanya

gangguan fungsi ginjal.

8.3 Menghilangkan obstruksi, infeksi dan rasa nyeri.

8.4 Mencari latar belakang terjadinya batu.

8.5 Mengusahakan penceghan terjadinya rekurensi

Penatalaksanaan secara umum pada obstruksi saluran kemih bagian bawah

diantaranya sebagai berikut :

Page 38: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

24

8.1 Cystotomi ; salah satu usaha untuk drainase dengan menggunakan pipa

sistostomy yang ditempatkan langsung didalam kandung kemih

melalui insisi supra pubis.

8.2 Uretrolitotomy ; tindakan pembedahan untuk mengangkat batu yang

berada di uretra.

Menurut Purnomo dalam Wardani (2014) pemeriksaan penunjang

yang dapat dilaukan yaitu Extracorporeal Shockwave Lithotripsy (ESWL)

merupakan tindakan non-invasif dan tanpa pembiusan, pada tindakan ini

digunakan gelombang kejut eksternal yang dialirkan melalui tubuh untuk

memecah batu dan Tindakan endourologi merupakan tindakan invasif

minimal untuk mengeluarkan BSK yang terdiri atas memecah batu, dan

kemudian mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukan

langsung kedalam saluran kemih. Alat tersebut dimasukan melalui uretra atau

melalui insisi kecil pada kulit.

B. Konsep Dasar Keperawatan

1. Pengkajian

Pengkajian yang diambil menurut Ardiansyah dalam Rais (2015)

diantarannya sebagai berikut:

1.1 Pengumpulan data

Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam

menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita,

mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapat

Page 39: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

25

diperoleh melalui anamnese, pemeriksaan fisik, pemerikasaan

laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.

1.2 Anamnese

1.2.1 Identitas penderita

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,

alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal

masuk rumah sakit dan diagnosa medis.

1.2.2 Keluhan Utama

Biasanya pasien datang dengan keluhan nyeri pada daerah

pinggang, urine lebih sedikit, hematuria, pernah mengeluarkan batu

saat berkemih, urine berwarana kuning keruh, sulit untuk berkemih,

dan nyeri saat berkemih.

1.2.3 Riwayat Penyakit Sekarang

Penurunan haluaran urin atau BAK sedikit, kandung kemih penuh

dan rasa terbakar, dorongan berkemih, mual/muntah, nyeri

abdomen, nyeri panggul, kolik ginjal, kolik uretra, nyeri waktu

kencing dan demam.

1.2.4 Riwayat Kesehatan Dahulu

Riwayat adanya ISK kronis, obstruksi sebelumnya, riwayat kolik

renal atau bladder tanpa batu yang keluar, riwayat trauma saluran

kemih.

Page 40: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

26

1.2.5 Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat adanya ISK kronik, dan penyakit atau kelainan ginjal

lainnya.

1.2.6 Riwayat Kesehatan Lingkungan

Daerah atau tempat tinggal yang asupan airnya banyak mengandung

kapur, perlu dikaji juga daerah tempat tinggal dekat dengan sumber

polusi atau tidak.

1.2.7 Pengkajian Kebutuhan Dasar

1.2.7.1 Kebutuhan Oksigenasi

Perkembangan dada dan frekuensi pernapasan pasien teratur

saat inspirasi dan ekspirasi dan tidak ada penggunaan otot

bantu pernapasan

1.2.7.2 Kebutuhan Nutrisi dan Cairan

Kaji adanya mual, muntah, nyeri tekan abdomen, diet tinggi

purin, kalsium oksalat atau fosfat, atau ketidakcukupan

pemasukan cairan, tidak cukup minum, terjadi distensi

abdomen, penurunan bising usus.

1.2.7.3 Kebutuhan Eliminasi

Kaji adanya riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya

(kalkulus). Penurunan haluaran urin, kandung kemih penuh,

rasa terbakar saat buang air kecil. Keinginan dorongan ingin

Page 41: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

27

berkemih terus, oliguria, hematuria, piuri atau perubahan

pola berkemih.

1.2.7.4 Kebutuhan Aktivitas dan Latihan

Kaji tentang pekerjaan yang monoton, lingkungan pekerjaan

apakah pasien terpapar suhu tinggi, keterbatasan aktivitas

misalnya karena penyakit yang kronis atau adanya cedera

pada medulla spinalis.

1.2.7.5 Kebutuhan Istirahat dan Tidur

Kesulitan tidur karena mungkin terdapat nyeri, cemas akan

hospitalisasi.

1.2.7.6 Kebutuhan Persepsi dan Sensori

Perkembangan kognitif klien dengan kejadian di luar

penampilan luar mereka.

1.2.7.7 Kebutuhan Kenyamanan

Kaji episode akut nyeri berat, nyeri kolik, lokasi tergantung

pada lokasi batu misalnya pada panggul di regio sudut

costovertebral dapat menyebar ke punggung, abdomen dan

turun ke lipat paha genetalia, nyeri dangkal konstan

menunjukkan kalkulus ada di pelvis atau kalkulus ginjal,

nyeri yang khas adalah nyeri akut tidak hilang dengan posisi

atau tindakan lain, nyeri tekan pada area ginjal pada palpasi.

Page 42: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

28

1.2.7.8 Kebutuhan Personal Hygiene

Kaji perubahan aktifitas perawatan diri sebelum dan selama

dirawat di rumah sakit.

1.2.7.9 Kebutuhan Informasi

Pengetahuan pasien dan keluarga tentang diet pada

vesikolitiasis serta proses penyakit dan penatalakasanaan.

1.2.7.10 Kebutuhan Konsep Diri

Konsep diri pasien mengenai kondisinnya

1.2.8 Pengkajian Fisik

1.2.8.1 Status kesehatan umum

Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara,

tinggi badan, berat badan dan tanda-tanda vital.

1.2.8.2 Pemeriksaan Kepala

Bentuk kepala mesochepal.

1.2.8.3 Pemeriksaan Mata

Pemeriksaan edema periorbital dan konjungtiva apakah

anemis.

1.2.8.4 Pemeriksaan Hidung

Adanya pernapasan cuping hidung jika klien sesak napas.

1.2.8.5 Pemeriksaan Telinga

Fungsi pendengaran, kebersihan telinga, ada tidaknya

keluaran.

Page 43: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

29

1.2.8.6 Pemeriksaan Gigi dan Mulut

Kebersihan gigi, pertumbuhan gigi, jumlah gigi yang

tanggal, mukosa bibir biasanya kering, pucat.

1.2.8.7 Pemeriksaan Leher

Adanya distensi vena jugularis karena edema seluruh

tubuh dan peningkatann kerja jantung.

1.2.8.8 Pemeriksaan Jantung

Mungkin ditemukan adanya bunyi jantung abnormal,

kardiomegali.

1.2.8.9 Pemeriksaan Paru

pengembangan ekspansi paru sama atau tidak. Suara

napas abnormal

1.2.8.10 Pemeriksaan Abdomen

Adanya nyeri kolik menyebabkan pasien terlihat mual

dan muntah. Palpasi ginjal dilakukan untuk

mengidentifikasi massa, pada beberapa kasus dapat

teraba ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis.

1.2.8.11 Pemeriksaan Genitalia

Pada pola eliminasiurine terjadi perubahan akibat adanya

hematuri, retensi urine, dan sering miksi

Page 44: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

30

1.2.8.12 Pemeriksaan Ekstremitas

Tidak ada hambatan pergerakan sendi pada saat jalan,

duduk dan bangkit dari posisi duduk, tidak ada

deformitas dan fraktur.

Page 45: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

31

Skema 2.1

Pathway Teori Batu Saluran Kemih

Sumber : Muttaqin dan Sari (2011)

Konsentrasi larutan dan pH urin Pelepasan ADH Kelainan metabolik

pemecahan purin Factor mobilitas rutin

Pemekatan urin

Lamanya Kristal terbentuk didalam urin Paratiroid hormone

Kalsitrol

Peningkatan absorpsi di usus

dan mobilisasi dari tulang Proses kritalisasi

Stagnasi urin Hiperkalsemia

hiperuresemia Pengedapan batu

Larutan

metastabil Infeksi saluran kemih Pembentukan batu ginjal

Respons edema:

Peningkatan tekanan hidrostatik dan

distensi piala ginjal serta ureter

Respon obstruksi Respon infeksi:

Infeksi akibat iritasi batu

Peningkatan filtrasi dan

eksresi zat penghasil batu

Nyeri kolik

Hematuria, piuria

Sering miksi

Respon sistemik akibat nyeri

kolik (mual, muntah, aneroksia)

Nyeri kolik

Hematuria, piuria

Sering miksi

Kosentrasi zat

pembentuk batu Retensi urin

Pemeriksaan diagnosis

Prognosis pembedahan

Respons psikologis

Nyeri akut

Defisiensi

pengetahuan

Kurang informasi

Ansietas

Page 46: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

32

2. Diagnosa Keperawatan

Menurut Muttaqin dan Sari (2011), Putri dan Wijaya (2013) dan

Wijayaningsih (2013) diagnosa keperawatan yang muncul untuk

penderita batu saluran kemih adalah:

2.1 Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan frekuensi atau

dorongan kontraksi uroteral, trauma jaringan, pembentukan edema,

dan iskemia seluler.

2.2 Retensi urin berhubungan dengan stimluasi kandung kemih oleh

batu, iritasi ginjal atau uretra, inflamasi atau obstruksi mekanis.

2.3 Ansietas berhubungan dengan prognosis pembedahan, tindakan

infasi diagnostik.

2.4 Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi

tentang proses penyakit dan perawatan rutin pasca operasi.

Page 47: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

33

3. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan pada penderita sindrom nefrotik menurut Nurarif dan Kusuma (2013) dan Nurarif dan Kusuma

(2015) adalah :

Tabel 2.1

Intervensi Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

(NOC)

Intervensi

(NIC)

Nyeri akut

Definisi : pengalaman sensori dan

emosional yang tidak menyenangkan yang

muncul akibat kerusakan jaringan yang

aktual atau potensia ataudigambarkan

dalam hal kerusakan sedemikian rupa

(international association for the study of

pain) : awitan yang tib-tiba atau lambat

dari intensitas ringan hingga berat dengan

akhir yang dpat diantisipasi atau

diprediksi dan berlangsung <6 bulan.

Batasan karasteristik :

Perubahan selera makan

Perubahan tekanan darah

Perubahan frekwensi jantung

Perubahan frekwensi pernapasan

Laporan isyarat.

NOC:

1. Tingkat Nyeri

Kriteria hasil:

Melaporkan bahwa nyeri berkurang

dengan menggunakan manajemen

nyeri

Mampu mengenali nyeri (skala,

intensitas, frekuensi dan tanda

nyeri)

2. Pengendalian Nyeri

Kriteria hasil:

Mampu mengontrol nyeri (tahu

penyebab nyeri, mampu

menggunakan tehnik

nonfarmakologi untuk mengurangi

nyeri, mencari bantuan

NIC:

Manajemen Nyeri

1. Lakukan pengkajian nyeri secara

komperhensif termasuk lokasi,

karakteristik, durasi frekuensi,

kualitas dan factor presipitasi.

2. Observasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan.

3. Gunakan teknik komunikasi

terapeutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri pasien.

4. Evaluasi pengalaman nyeri masa

lampau.

5. Kontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti suhu

ruangan, pencahayaan dan

kebisingan berulang).

Page 48: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

34

Diagnosa Keperawatan

Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

(NOC)

Intervensi

(NIC)

Perilaku distraksi (mis, berjalan

mondar mandir mencari orang lain dan

atau aktifitas lain, yang berulang).

Mengekspresikan perilaku (mis, mata

kurang bercahaya, tmpak kacau,

gerakan mata berpencar atau tetap

pada satu focus meringis)

Sikap melindungi area nyeri

Focus menyempit

Perubahan posisi untuk menghindari

nyeri.

Sikap tubuh melindungi

Melaporkan nyeri secara verbal.

3. Tingkat Kenyamanan

Kriteria hasil:

Menyatakan rasa nyaman setelah

nyeri berkurang

6. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk

menentukan intervensi.

7. Ajarkan tentang tekniknon

farmakologi

8. Berikan analgetik untuk mengurangi

nyeri

9. Tingkatkan istirhat.

Retensi urin

Definisi : pengosongan kandung kemih

tidak komplit

Batasan karasteristik :

Disuria

Sensasi kandung kemih penuh

Distensi kandung kemih

Urine menetes

Inkontinensia

Urine residu

Haluaran urine sering dan sedikit atau

NOC:

1. Eliminasi Urine

Kriteria hasil :

Pengeluaran urine tanpa nyeri,

kesulitan di awal, atau urgensi

Bau, jumlah dan warna urine dalam

rentang yang diharapkan

2. Kontinensia Urine

Kriteria hasil:

Eliminasi secara mandiri

NIC:

Manajemen Eliminasi Urine

1. Monitor intake dan output

2. Monitor penggunaan obat

antikolionergik

3. Monitor derajat distensi bladder.

4. Instruksian pada pasien dan

keluarga untuk menctat output

urine.

5. Sediakan privacy untuk eliminasi.

6. Stimulacy refles bladder dengan

ompres dingin pada abdomen.

Page 49: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

35

Diagnosa Keperawatan

Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

(NOC)

Intervensi

(NIC)

tidak ada Mempertahankan pola berkemih

yang dapat diduga

7. Kateterisasi jika perlumonitor tnda

dan gejala ISK.

Ansietas

Definisi : perasaan tidak nyaman atau

kekhawatiran yang samar disertai respon

autonom (sumber sering kali tidak spesifik

atau tidak diketahui oleh individu) ;

perasaan takut yang disebabkan oleh

antisipasi terhadap bahaya. Hal ini

merupakan isyarat kewaspadaan yang

memperingatkan individu akan adanya

bahaya dan memampukan individu untuk

bertindak menghadapi ancaman.

Batasan karasteristik :

Perilaku

- Gerakan yang ireleven

- Gelisah

- Melihat sepintas

- Insomnia

- Kontak mata buruk

- Mengekspresikan kekhawatiran

karena perubahan dalam peristiwa

hidup.

Affektif

- Gelisah, distress, Ketakutan

NOC :

1. Tingkat Kecemasan

Kriteria hasil:

Postur tubuh, ekspresi wajah,

bahasa tubuh dan tingkat aktivitas

menunjukan berkurangnya

kecemasan

Vital sign dalam batas norman

2. Pengendalian-Diri Terhadap

Kecemasan

Kriteria hasil:

Mengindentifikasi,

mengungkapkan dan menunjukan

tehnik untuk mengontrol cemas

3. Koping

Kriteria hasil:

Klien mampu mengidentifikasi dan

mengungkapkan gejala cemas

NIC :

Pengurangan Kecemasan

1. Gunakan pendekatan yang

menenangkan

2. Observasi tanda-tanda vital.

3. Jelaskan semua prosedur dan apa

yang dirasakan selama prosedur.

4. Pahami perspektif pasien terhadap

situasi stress.

5. Temani pasien untuk memberikan

eamanan dan mengurangi takut.

6. Dorong keluarga untuk menemani

pasien laukan back/neck rub

7. Dengarkan dengan penuh perhatian

8. Identifikasi tingkat kecemasan

9. Bantu pasien mengenal situasi yang

menimbukan kecemasan.

10. Dorong pasien untuk

mengungkapan perasaan, ketakutan,

persepsi.

11. Instruksikan pasien menggunakan

teknik relaksasi.berikan obat untuk

mengurangi kecemasan.

Page 50: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

36

Diagnosa Keperawatan

Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

(NOC)

Intervensi

(NIC)

- Perasaan tidak adekuat

- Bingung, menyesal, Khawatir

Fisiologis

- Wajah tegang

- Suara bergetar

Simpatik

- Anoreksia

- Jantung berdebar-debar

Defisiensi pengetahuan

Definisi : ketiadaan atau efisiensi

informasi kognitif yang berkaitan dengan

topik tertentu.

Batasan karasteisrik:

Perilaku hiperbola.

Ketidakakuratan mengikuti perintah

Ketidakakuratan melakukan tes

Perilaku tidak tepat (misalnya histeria,

bermusuhan, agitasi, apatis)

Pengungkapan masalah

NOC :

1. Pengetahuan : Proses Penyakit

Kriteria hasil :

Pasien dan keluarga menyatakan

pemahaman tentang penyakit,

kondisi, prognosis dan program

pengobatan

Pasien dan keluarga mampu

menjelaskan kembali apa yang

dijelaskan perawat/tim kesehatan

lainnya

2. Pengetahuan : prilaku sehat

Kriteria hasil :

Pasien dan keluarga mampu

melaksanakan prosedur yang

dijelaskan secara benar

NIC:

Pendidikan Kesehatan

1. Berikan penilaian tentang tingkat

pengetahuan pasien tentang proses

penyakit yang spesifik.

2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit

dan bagaimana hal ini berhubungan

dengan anatomi fisiologi, dengan

cara yang tepat.

3. Gambarkan tanda dan gejala yang

biasa muncul pada penyakit

4. Sediakan informasi pada pasien

tentang kondisi.

5. Diskusikan pilihan terapi atau

penanganan.

Page 51: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

37

4. Implementasi Keperawatan

Setelah melakukan intervensi keperawatan, tahap selanjutnya adalah

mencatat intervensi yang telah dilakukan dan evaluasi respons klien. Hal ini

dilakukan karena pencatatan akan lebih akurat bila dilakukan saat intervensi

masih segar dalam ingatan. Tulislah apa yang diobservasi dan apa yang

dilakukan (Deswani, 2009).

Implementasi yang merupakan kategori dari proses keperawatan

adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan

untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan

dilakukan dan diselesaikan (Potter & Perry, 2005).

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan. Namun,

evaluasi dapat dilakukan pada setiap tahap dari proses perawatan. Evaluasi

mengacu pada penilaian, tahapan dan perbaikan. Pada tahap ini, perawat

menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil

atau gagal (Alfaro-Lefevre, 1994 dalam Deswani, 2009).

Pada tahap evaluasi, perawat dapat menemukan reaksi klien terhadap

intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apakah sasaran

dari rencana keperawatan dasar mendukung proses evaluasi. Selain itu juga

dapat menetapkan kembali informasi baru yang ditunjukkan oleh klien untuk

mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan atau intervensi

keperawatan (Yura dan Walsh, 1988 dalam Deswani, 2009).

Page 52: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

38

BAB III

TINJAUAN KASUS

No. Rekam Medis : 48 05 36

Tgl. Masuk RS : 23 Juli (pukul 14.16 WITA)

Tgl. Pengkajian : 25 Juli (pukul 09.15 WITA)

Sumber Informasi : RM/Pasien/Keluarga

Diagnosa Medis : BSK

A. Pengkajian

1. Identitas

Klien

Nama : Tn. J

Umur : 53 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Petani

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Suku : Lombok

Alamat : Desa Langgikima

Penanggung

Nama : Ny. M

Hubungan dengan pasien : Istri

Page 53: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

39

2. Riwayat Keluarga

Genogram

Keterangan Genogram

= Laki-laki

= perempuan

= Tinggal serumah

= Keluarga yang sakit

= Hubungan keluarga

= Anggota keluarga yang meninggal

17,19,22,50 dan 53 = Umur

50

22 19 17

53

Page 54: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

40

3. Status Kesehatan

3.1 Status Kesehatan Saat Ini

3.1.1 Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)

3.1.1.1 Keluhan utama saat MRS :

Klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada daerah

perut bagian bawah tembus hingga belakang serta menyebar

ke bagian genitalia. Nyeri dirasakan terutama saat buang air

kecil.

3.1.1.2 Keluhan utama saat pengkajian :

Klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah tembus

hingga belakang

P (Propokatif) : Klien mengatakan nyeri bertambah parah

ketika buang air kecil

Q (Quality) : Klien mengatakan nyerinya seperti

tertusuk-tusuk.

R (Radiation) : Klien mengatakan nyeri pada perut bagian

bawah tembus belakang, menyebar

kebagian genitalia

S (Severity) : Skala nyeri yang dirasakan 6 (sedang)

T (Time) : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan

hilang timbul

Page 55: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

41

3.1.2 Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan penyakit saat ini

Pada tanggal 23 Juli klien masuk rumah sakit dengan keluhan

nyeri perut bagian bawah tembus hingga belakang serta

menyebar kebagian genitalia. Nyeri dirasakan 1 hari sebelum

masuk rumah sakit terutama saat buang air kecil. Saat dilakukan

pengkajian tanggal 25 Juli pukul 09.15 WITA klien mengeluh

nyeri pada perut bagian bawah tembus hinga belakang. Klien

juga mengatakan setiap kali BAK kencingnya keluar sedikit-

sedikit dan berwarna kuning keruh tetapi tuntas meskipun terasa

sakit.

3.1.3 Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya

Klien mengatakan tidak melakukan upaya apa-apa untuk

mengatasi sakitnya di rumah. Saat keluhan dirasakan klien

langsung memeriksakannya ke Puskesmas.

3.2 Riwayat Kesehatan Yang Lalu

3.2.1 Penyakit yang pernah dialami

Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di Rumah Sakit

Konawe Utara dengan keluhan yang sama sekitar 1 tahun yang

lalu. Klien juga mengatakan pernah berobat 6 bulan sebanyak 4

kali karena penyakit TBC . Pengobatan yang terakhir sampai

tuntas.

Page 56: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

42

3.2.2 Pernah dirawat

Klien mengatakan sudah pernah dirawat di rumah sakit dengan

keluhan yang sama sekitar 1 tahun yang lalu

3.2.3 Riwayat alergi

Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi baik pada

makanan maupun pada obat-obatan

3.2.4 Riwayat Transfusi

Klien mengatakan ia tidak memiliki riwayat tranfusi

3.2.5 Kebiasaan :

3.2.5.1 Merokok

Klien mengatakan ia sudah lama berhenti merokok

3.2.5.2 Minum Kopi

Klien mengatakan tidak memiliki kebiasaan minum kopi

3.2.5.3 Penggunaan Alkohol

Klien mengatakan tidak memiliki kebiasaan minum-

minuman yang beralkohol

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit

yang sama seperti yang ia rasakan

5. Diagnosa Medis dan Therapy

5.1 Diagnosa medis : BSK

5.2 Therapy yang diberikan pada tanggal 15 Juli 2018

Page 57: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

43

Infus RL 20 tpm (Makro drip)

CiprofIoxacin 500 mg 2x1 tablet

Ranitidin 150 mg 2x1 tablet

Natrium Diklofenax 25 mg 2x1 tablet

Alprazolam 0,5 mg 1x1 tablet

6. Pola Fungsi Kesehatan

6.1 Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan

Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit ia tidak terlalu

memperhatikan kesehatannya tetapi setelah masuk rumah sakit klien

mengatakan ternyata kesehatan sangatlah penting dan saat sakit

sangatlah tidak nyaman.

6.2 Nutrisi/metabolik

Klien mengatakan tidak ada masalah dengan kebiasaan makannya

dimana frekuensi makannya 2-3 x/hari dan porsinya selalu dihabiskan.

Klien mengatakan air yang di konsumsi di rumahnya banyak

mengandung kapur. Klien mengatakan tiap hari minum 2 - 2,5 liter

air/hari sebelum sakit.

6.3 Pola Eliminasi

Klien mengatakan ada gangguan pada buang air kecil (BAK) 1 hari

sebelum masuk rumah sakit dan tidak ada masalah pada buang air besar

(BAB). Klien mengatakan sering bolak-balik WC (> 10 kali/24 jam)

Page 58: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

44

untuk buang air kecil dan setiap kali BAK kencingnya keluar sedikit-

sedikit dan berwarna kuning keruh serta terasa sakit.

6.4 Oksigenasi

Klien tidak nampak terpasang oksigen

6.5 Pola tidur dan istirahat

Klien mengatakan sebelum sakit klien tidak mengalami susah tidur

terutama pada malam hari dimana klien biasa tidur 8 jam setiap harinnya

tetapi pada saat sakit klien mengatakan susah untuk memulai tidur

dikarenakan memikirkan penyakit yang dialaminnya.

6.6 Pola kognitif-perseptual

Klien sering menanyakan apakah penyakit yang dideritanya bisa

disembuhkan dan klien juga berpersepsi bahwa penyakitnya dapat

disembuhkan dengan jalan lain selain proses pembedahan misalnya

dengan pengobatan tradisional.

6.7 Pola persepsi diri/konsep diri

Klien mengatakan sudah mengetahui informasi tentang penyakitnnya,

tetapi klien merasa cemas memikirkannya. Klien mengatakan yang

terpenting sekarang adalah ia cepat sembuh dan menjalani aktivitasnya

seperti semula.

6.8 Pola seksual dan produksi

Klien mengatakan tidak ada masalah yang dirasakan terkait seksualitas

Page 59: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

45

6.9 Pola peran-hubungan

Klien mengatakan selama sakit tidak pernah lagi menjalankan perannya

sebagai penopang perekonomian keluarga seperti sebelum sakit.

6.10 Pola manajemen koping stress

Klien mengatakan sangat cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini,

klien nampak gelisah dan sering ke meja perawat bertanya mengenai

kondisinya, klien berulang kali bertanya kepada perawat mengenai

tindakan operasi itu seperti apa.

6.11 Pola keyakinan-nilai

Klien mengatakan selama sakit tidak pernah lagi menjalankan ibadahnya

dan ibadahnya menjadi terganggu akibat penyakit yang dialaminya.

7. Riwayat Kesehatan dan Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum pasien lemah dengan tingkat kesadaran sadar sepenuhnya

(composmentis).

Tanda-tanda vital: Tekanan darah: 150/90 mmHg, Nadi : 89 x/menit, Suhu :

36,7 oC, Pernapasan : 23 x/menit, BB : 62 , TB : 167, IMT : 62/1,67 = 22,23

7.1 Kulit, Rambut, dan Kuku

Distribusi rambut pasien nampak lebat, Tidak ada lesi, kulit kepala

bersih, warna kulit coklat gelap, akral hangat, turgor kulit baik, tidak

ada oedem, warna kuku pink.

Page 60: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

46

7.2 Kepala dan Leher

Bentuk kepala pasien simetris antara kiri dan kanan dan tidak tampak

ada lesi serta tidak ada deviasi trakea, tidak ada pembesaran pada

kelenjar tiroid dan KGB.

7.3 Mata dan Telinga

Klien tidak mengalami gangguan penglihatan dan tidak memakai kaca

mata, pupil klien nampak isokor, konjungtiva klien tidak nampak

anemis, sclera tidak ikterus, klien tidak mengalami gangguan

pendengaran dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran.

7.4 Sistem Pernafasan

Tidak ada batuk dan sesak

7.4.1 Inspeksi :

Pengembangan dinding dada simetris kiri-kanan (+)

/(+),

deformitas tulang dada (-), trakea tidak mengalami deviasi,

frequensi pernapasan normal dan tidak mengunakan otot bantu

pernapasan.

7.4.2 Palpasi :

Tidak ditemukan adanya benjolan dan masa. Taktil fremitus

seirama. Nyeri tekan (-)

7.4.3 Perkusi :

Suara perkusi resonan dan tidak ada tanda-tanda penumpukan

cairan

Page 61: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

47

7.4.4 Auskultasi :

Bunyi napas vesicular pada perifer paru, bunyi napas bronchial

diatas trachea, bunyi broncovesiculer (+) dan tidak ada bunyi

napas tambahan {crackles (-), whezing (-), mengi (-)}.

7.5 Sistem Kardiovaskuler

Klien tidak mengalami nyeri dada dan palpitasi.

7.5.1 Inspeksi :

Tidak nampak ada pembesaran vena jugularis dan bentuk dada

simetris antara kiri dan kanan serta tidak ada sianosis.

7.5.2 Palpasi :

Tidak terdapat nyeri tekan dan ictus kordis teraba pada ICS 5

mid klavikula kiri, CRT < 3 detik, dan tekanan vena jugular

(jugularis venous pressure/JVP) 7 cmH2O.

7.5.3 Perkusi :

Suara perkusi pekak pada ICS 4 dan 5 pada mid klavikula kiri.

7.5.4 Auskultasi :

Tidak terdengar bunyi jantung tambahan, Bj1 dan Bj2 normal

(lub-dub). Bj1 terdengar bertepatan dengan teraba pulsase nadi

pada arteri carotis

Page 62: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

48

7.6 Sistem Gastrointestinal

7.6.1 Inspeksi

Mulut klien nampak bersih dengan mukosa lembab, tidak

terdapat karies gigi.

7.6.2 Auskultasi

Peristaltik usus 15 x/menit.

7.6.3 Perkusi

Suara perkusi timpani, pada perut tidak ada penumpukan cairan.

7.6.4 Palpasi

Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah, pembesaran hepar (-)

7.7 Sistem Urinarius

7.7.1 Inspeksi

Klien tidak menggunakan alat bantu/kateter, klien nampak

meringis memegang perut bagian bawah dan pinggang. Urine

berwarna kuning keruh

7.7.2 Palpasi

Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pada area

pinggang. Kandung kemih tidak terab

7.7.3 Perkusi

Ada nyeri ketok pada pinggang bagian belakang kanan.

7.8 Sistem Reproduksi Pria

Tidak ada keluhan dan tidak dilakukan pemeriksaan fisik

Page 63: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

49

7.9 Sistem Saraf

GCS : 15 Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6

7.10 Sistem Muskuloskeletal

7.10.1 Inspeksi :

Tidak ada hambatan pergerakan sendi pada saat jalan, duduk dan

bangkit dari posisi duduk, tidak ada deformitas dan fraktur.

7.10.2 Palpasi

Tidak ada nyeri tekan, tahan terhadap tekanan, kekuatan otot 5

dimana klien dapat melakukan rentang gerak penuh, dapat

melawan gravitasi dan dapat menahan tahanan penuh.

7.11 Sistem Imun

Klien tidak mengalami perdarahan pada gusi dan klien tidak mengalami

keletihan/kelemahan. Klien nampak lemah, dikarenakan memikirkan

penyakit yang sedang dialaminnya.

7.12 Sistem Endokrin

Hasil pemeriksaan laboratorium klien tidak mengalami hiperglikemia

dan hipoglikemia serta tidak ada luka gangrene.

Page 64: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

50

8. Pemeriksaan Penunjang

8.1 Data laboratorium pemeriksaan darah

Tanggal 23/7/2018

Tabel 3.1

Pemeriksaan Penunjang

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Normal Unit

WBC 7,00 4.00-10.0 103/µL

RBC 4,72 4.00-6.00 106/ml

HGB 12,7 12.00-16.00 g/dl

HCT 38,0 37.0-48.0 %

MCV 79,7 80-97.0 fL

MCH 26,6 26-33.5 pg

MCHC 33,4 31.5-35.0 pg

PLT 263 150-400 103/µL

Creatinine 0,9 0.7-1.2 mg/dL

Glukosa 94 70-180 mg/dL

SGOT 38 <45 U/L

SGPT 38 <41 gr/dL

Ureum 23 19-44 mg/dL

8.2 Data USG (tanggal 23 Juli 2018)

Kesan:

Nefrolitis Dextra

Page 65: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

51

Kista ginjal bilateral

B. Klasifikasi data

Tabel 3.2

Klasifikasi Data

Data Subyektif Data Obyektif

1. Klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah tembus hingga belakang dan menjalar ke bagian genitalia. P (Propokatif): Klien mengatakan nyeri

bertambah parah ketika buang air kecil

Q (Quality): Klien mengatakan nyerinya seperti tertusuk-tusuk.

R (Radiation): Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah tembus belakang dan menjalar ke bagian genitalia.

S (Severity): Skala nyeri yang dirasakan 6 (sedang)

T (Time): Klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul.

2. Klien mengatakan sudah mengetahui informasi tentang penyakitnnya

3. Klien mengatakan sangat cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini

4. Klien mengatakan susah untuk memulai tidur dikarenakan memikirkan penyakit yang dialaminnya.

5. Klien mengatakan setiap kali BAK kencingnya keluar sedikit-sedikit dan berwarna kuning keruh tetapi tuntas meskipun terasa sakit.

6. Klien mengatakan sering bolak-balik WC (> 10 kali/24 jam) untuk buang air kecil

1. Keadaan umum pasien lemah 2. TTV :

Tekanan darah : 150/90 mmHg, Nadi : 89 x/mnt, Suhu : 36,7 oC, Pernapasan : 23 x/mnt

3. Skala nyeri 6 (sedang) 4. Klien nampak meringis memegang

perut bagian bawah dan pinggang. 5. Klien sering menanyakan apakah

penyakit yang dideritanya bisa disembuhkan.

6. Klien nampak gelisah dan sering ke meja perawat bertanya mengenai kondisinya

7. Klien berulang kali bertanya kepada perawat mengenai tindakan operasi.

8. Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pada area pinggang.

9. Ada nyeri ketok pada pinggang bagian belakang

10. Urine tampak kuning keruh 11. Kandung kemih tidak teraba 12. Pemeriksaan pada tanggal 14 Juli

2018 WBC 7.00 103/µL 13. Hasil USG : Nefrolisis dextra

Page 66: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

52

C. Analisa Data

Nama Klien : Tn. J Hari / Tgl : Rabu, 25 Juli 2018

No. RM : 48 05 36 Ruang Rawat : Lambu Barakati

Tabel 3.3

Analisa Data

SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM

Data Subyektif :

Klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah tembus hingga belakang dan menjalar ke bagian genitalia

Data Obyektif :

Tekanan darah : 150/90 mmHg

Skala nyeri 6 (sedang)

Klien nampak meringis memegang perut bagian bawah dan pinggang.

Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pada area pinggang.

Ada nyeri ketok pada pinggang bagian belakang

Faktor Ekstrinsik (Asupan air mengandung kapur)

↓ Proses kristalisasi dan agresi

substansi ↓

Pengendapan batu ↓

Pembentukan Batu Saluran Kemih

↓ Respon Obstruksi

Penekanan pada saraf ↓

Penekanan pada saraf ↓

Mengaktifkan mediator kimia (Histamin dan bradikinin)

↓ Menstimulasi pelepasan

prostaglandin di hipotalamus ↓

Nyeri dipersepsikan(nyeri kolik)

↓ Nyeri Akut

Nyeri akut

Data Subyektif :

Klien mengatakan sudah mengetahui informasi tentang penyakitnnya

Faktor Ekstrinsik (Asupan air mengandung kapur)

↓ Proses kristalisasi dan agresi

Ansietas

Page 67: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

53

SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM

Klien mengatakan sangat cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini

Klien sering bertanya pada perawat tentang kondisinya.

Klien mengatakan susah untuk memulai tidur dikarenakan memikirkan penyakit yang dialaminnya.

Data Obyektif :

Tekanan darah : 150/90 mmHg

Klien sering menanyakan apakah penyakit yang dideritanya bisa disembuhkan.

Klien nampak gelisah dan sering ke meja perawat bertanya mengenai kondisinya

Klien berulang kali bertanya kepada perawat mengenai tindakan operasi.

substansi ↓

Pengendapan batu ↓

Pembentukan Batu Saluran Kemih

↓ Perubahan status kesehatan

↓ Ansietas

Data subyektif :

Klien mengatakan sering bolak-balik WC (> 10 kali/24 jam) untuk buang air kecil

Klien mengatakan setiap kali BAK kencingnya keluar sedikit-sedikit dan berwarna kuning keruh tetapi tuntas meskipun terasa sakit.

Data obyektif :

Urine tampak kuning keruh

Kandung kemih tidak teraba

Faktor Ekstrinsik (Asupan air mengandung kapur)

↓ Proses kristalisasi dan agresi

substansi ↓

Pengendapan batu ↓

Pembentukan Batu Saluran Kemih

↓ Hambatan aliran urine

↓ Gangguan eliminasi urine

Gangguan Eliminasi Urin

Page 68: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

54

D. Pathway Kasus Masalah Keperawatan

Skema 3.1

Pathway Kasus

Faktor Ekstrinsik (Asupan

air mengandung kapur)

kapur)

Pengendapan batu

Proses kristalisasi dan agresi substansi

Pembentukan batu saluran kemih

Respon Obstruksi

Penekanan pada saraf

Mengaktifkan mediator

kimia (Histamin dan

bradikinin)

Nyeri dipersepsikan(nyeri

kolik)

Menstimulasi pelepasan

prostaglandin di hipotalamus

Nyeri Akut

Ansietas

Hambatan aliran

urine

Perubahan status

kesehatan

Gangguan eliminasi

urine

Page 69: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

55

E. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)

Tabel 3.4

Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)

Tanggal No Diagnosa Kepeawatan Kode

25/8/2018 1 Nyeri akut berhubungan dengan respon obstruksi batu pada ginjal ditandai dengan: Data Subyektif :

Klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah tembus hingga belakang dan menjalar ke bagian genitalia

Data Obyektif :

Tekanan darah : 150/90 mmHg

Skala nyeri 6 (sedang)

Klien nampak meringis memegang perut bagian bawah dan pinggang.

Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pada area pinggang.

Ada nyeri ketok pada pinggang bagian belakang

00132

25/7/2018 2 Gangguan Eliminasi Urin berhubungan dengan pembentukan batu saluran kemih ditandai dengan : Data subyektif :

Klien mengatakan sering bolak-balik WC (> 10 kali/24 jam) untuk buang air kecil

Klien mengatakan setiap kali BAK kencingnya keluar sedikit-sedikit dan berwarna kuning keruh tetapi tuntas meskipun terasa sakit.

Data obyektif :

Urine tampak kuning keruh

Kandung kemih tidak teraba

00016

25/7/2018 3 Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan : Data Subyektif :

Klien mengatakan sudah mengetahui informasi tentang penyakitnnya

Klien mengatakan sangat cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini

00146

Page 70: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

56

Tanggal No Diagnosa Kepeawatan Kode

Klien sering bertanya pada perawat tentang kondisinya.

Klien mengatakan susah untuk memulai tidur dikarenakan memikirkan penyakit yang dialaminnya.

Data Obyektif :

Tekanan darah : 150/90 mmHg

Klien sering menanyakan apakah penyakit yang dideritanya bisa disembuhkan.

Klien nampak gelisah dan sering ke meja perawat bertanya mengenai kondisinya

Klien berulang kali bertanya kepada perawat mengenai tindakan operasi.

Page 71: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

57

F. Intervensi Keperawatan

Nama Klien : Tn. J Hari / Tgl : Rabu, 25 Juli 2018

No. RM : 48 05 36 Ruang Rawat : Lambu Barakati

Tabel 3.5

Intevensi Keperawatan

Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)

Tindakan (NIC)

Rasional

Rabu 25/7/2018

Nyeri akut berhubungan dengan respon obstruksi batu pada ginjal ditandai dengan: Data Subyektif :

Klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah tembus hingga belakang.

Data Obyektif :

Tekanan darah : 150/90 mmHg

Skala nyeri 6 (sedang)

Klien nampak meringis memegang perut bagian bawah dan pinggang.

Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pada area pinggang.

Ada nyeri ketok pada

NOC: Tingkat nyeri Kriteria : Berat 1, cukup berat 2, sedang 3, ringan 4, tidak ada nyeri 5 1. Nyeri dilaporkan (4) 2. Mengerang dan

meringis (4) 3. Ekspresi nyeri waja

(4) 4. Tidak bisa istrirahat

(5)

NIC: Manajemen Nyeri 10. ............................................................. L

akukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan factor presipitasi.

11. ............................................................. Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan

12. ............................................................. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat

1. Membantu mengevaluasi

tempat obstruksi dan kemampuan gerakan kalkulus. Nyeri panggul sering menyebar ke punggung, lipat paha, genitalia sehubungan dengan proksimitas saraf plektus dan pembuluh darah yang menyuplai area lain. Nyeri tiba-tiba dan hebat dapat mencetuskan ketakutan, gelisah, ansietas berat.

2. Bermanfaat dalam mengenali adanya nyeri ; akan tetapi, isyarat yang

Page 72: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

58

Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)

Tindakan (NIC)

Rasional

pinggang bagian belakang mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (misalnya, suhu ruangan, pencahayaan, suara bising)

13. ............................................................. Ajarkan tentang teknik non farmakologi (teknik relaksasi nafas dalam)

14. ............................................................. Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri

Pemberian analgesik 15. ............................................................. C

ek adanya riwayat alergi obat.

16. ............................................................. Cek perintah pengobatan meliputi

tidak sesuai dengan laporan verbal mengindikasikan kebutuhan untuk evaluasi lebih lanjut.

3. Lingkungan tenang akan menurunkan stimulus nyeri eksternal dan menganjurkan pasien untuk beristirahat dan pembatasan pengunjung akan membantu meningkatkan kondisi O2 ruangan yang akan berkurang apabila banyak pengunjung yang berada diruangan dan menjaga privasi pasien.

4. Mengarahkan kembali perhatian dan membantu dalam relaksasi otot.

5. Istirahat akan menurunkan kebutuhan O2 jaringan perifer sehingga akan

Page 73: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

59

Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)

Tindakan (NIC)

Rasional

obat, dosis, dan frekuensi

Monitor tanda-tanda vital 17. ............................................................. M

onitor tekanan darah, nadi, suhu dan status pernapasan dengan tepat

meningkatkan suplai darah ke jaringan.

6. Menganalisis adanya alergi obat untuk mencegah komplikasi

7. Jenis obat, dosis obat dan frekuensi pemberian harus sesuai intruksi untuk mendapatkan hasil seperti yang diharapkan

8. Mengumpulkan dan menganalisis data tanda-tanda vital untuk menentukan dan mencegah komplikasi

Rabu 25/7/2018

Gangguan Eliminasi Urin berhubungan dengan pembentukan batu saluran kemih ditandai dengan : Data subyektif :

Klien mengatakan sering bolak-balik WC (> 10 kali/24 jam) untuk buang air kecil

NOC: Eliminasi urine Kriteria : sangat terganggu/berat 1, banyak terganggu/cukup berat 2, cukup terganggu/sedang 3, sedikit terganggu/ringan 4,

NIC: Manajemen Eliminasi Perkemihan 8. Monitor eliminasi

urine termasuk frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna

9. Ajarkan pasien untuk minum 8 gelas per

1. Memberikan informasi

tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi, contoh infeksi dan perdarahan.

2. Hidrasi yang cukup meningkatkan pengenceran kemih dan membantu mendorong

Page 74: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

60

Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)

Tindakan (NIC)

Rasional

Klien mengatakan setiap kali BAK kencingnya keluar sedikit-sedikit dan berwarna kuning keruh tetapi tuntas meskipun terasa sakit.

Data obyektif :

Urine tampak kuning keruh

Kandung kemih tidak teraba

tidak terganggu/ tidak ada 5 1. Pola eliminasi (5) 2. Bau urine (5) 3. Warna urine (5) 4. Kejernihan urine (5) 5. Nyeri saatkencing

(5) 6. Frekuensi berkemih

(5)

hari pada saat makan, di antara waktu makan, dan di awal petang

10. Ajarkan pasien mengenai tanda dan gejala infeksi saluran kemih

Bantuan Berkemih 11. Berikan privasi untuk

eliminasi 12. Berikan cukup waktu

untuk pengosongan kandung kemih (10 menit)

lewatnya batu 3. Membantu identivikasi

dini jika terjadi infeksi saluran kemih sehingga dapat ditindaklanjuti sesegera mungkin

4. Privasi dalam eliminasi memberi rasa nyamanan bagi individu

5. Adanya batu dalam saluran kemih menghambat haluaran urine sehingga membutuhkan waktu lebih lama dalam pengosongan kandung kemih

Rabu 25/7/2018

Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam : status kesehatan ditandai dengan : Data Subyektif :

Klien mengatakan sudah mengetahui informasi

NOC : Tingkat Kecemasan Kriteria : berat 1, cukup berat 2, sedang, 3, ringan 4, tidak ada 5

1. Distres (5) 2. Wajah tegang (5)

NIC : Pengurangan Kecemasan 12. Dorong keluarga

untuk menemani pasien

13. Dengarkan dengan penuh perhatian.

14. Instruksikan pasien

1. Kemampuan

pemecahan masalah pada klien ditingkatkan lingkungan mendukung.

2. Klien merasa diperhatikan dan dihargai

Page 75: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

61

Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)

Tindakan (NIC)

Rasional

tentang penyakitnnya

Klien mengatakan sangat cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini

Klien sering bertanya pada perawat tentang kondisinya.

Klien mengatakan susah untuk memulai tidur dikarenakan memikirkan penyakit yang dialaminnya.

Data Obyektif :

Tekanan darah : 150/90 mmHg

Klien sering menanyakan apakah penyakit yang dideritanya bisa disembuhkan.

Klien nampak gelisah dan sering ke meja perawat bertanya mengenai kondisinya

Klien berulang kali

3. Peningkatan tekanan darah, frekuensi nadi, dan pernapasan (5)

4. Gangguan tidur (5)

menggunakan teknik relaksasi.

15. Atur penggunaan obat-obatan untuk mengurangi kecemasan secara tepat.

16. Identifikasi tingkat kecemasan

17. Dorong pasien untuk mengungkapan perasaan, ketakutan, persepsi

3. Mengarahkan kembali perhatian dan membantu dalam relaksasi otot.

4. Membantu mengontrol kecemasan dengan farmakologi

5. Untuk mengetahui tingkat kecemasan yang dialami pasien.

6. Dapat menghilangkan ketegangan terhadap kekhawatiran yang tidak diekspresikan.

Page 76: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

62

Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)

Tindakan (NIC)

Rasional

bertanya kepada perawat mengenai tindakan operasi.

G. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Nama Klien : Tn. J Hari / Tgl : Rabu, 25 Juli 2018

No. RM : 48 05 36 Ruang Rawat : Lambu Barakati

Tabel 3.6

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

Rabu 25/7/2018

11.00

11.06

1. Monitor tanda-tanda vital

Hasil : Tekanan darah: 150/90 mmHg Nadi : 89 x/menit Suhu : 36,7 oC Pernapasan : 23 x/menit

2. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi,

00132+00146

00132

1.

Kamis, 26 Juli 2018 (jam 07.30) S :

Klien mengatakan perutnya masih sakit tembus hingga belakang terutama saat ia BAK, nyerinya hilang timbul dan rasanya seperti tertusuk-tusu

O :

Tekanan darah: 160/90 mmHg

Skala nyeri 5

Page 77: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

63

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

11.10

11.30

11.35

karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. Hasil : Klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah tembus hingga belakang. Nyeri bertambah parah ketika buang air kecil, nyei seperti tertusuk-tusuk dan sering menjalar hingga genitalia. Dengan skala nyeri 6 dan nyerila hilang timbu

3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan. Hasil : Klien nampak meringis memegang perut bagian bawah dan pinggang.

4. Mengajarkan tentang teknik non farmakologi (Teknik nafas dalam) Hasil : Klien Nampak mengikuti apa yang diajarkan (teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi)

5. Menganjurkan klien untuk meningkatkan

istirahat. Hasil : klien nampak mengerti dengan apa yang dianjurkan dan akan

00132 00132+00146

00132

Klien nampak meringis memegang perut bagian bawah dan pinggang.

A :

Masalah nyeri belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan factor presipitasi.

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Observasi tanda-tanda vital.

Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan berulang).

Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi.

Ajarkan tentang teknik non farmakologi (teknik relaksasi nafas dalam)

Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

Page 78: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

64

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

11.37

11.38

11.45

11.45

melakukannya.

6. Ajarkan pasien untuk minum200 ml cairan pada saat makan, di antara waktu makan dan di awal petang Hasil : Klien mengerti dan bersedia mengikuti instruksi yang diberikan

7. Ajarkan pasien tentang tanda dan gejala infeksi saluran kemih yang harus dilaporkan (misalnya demam, menggigil, nyeri pinggang, hematuria, serta perubahan konsistensi dan bau urine) Hasil : klien mengerti dengan tanda dan gejala infeksi yang dijelaskan perawat

8. Mendorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi. Hasil : klien mengatakan sangat cemas dengan penyakitnya, klien juga mengatakan takut bila harus dioperasi.

9. Mendengarkan dengan penuh perhatian Hasil : Klien menceritakan segala keluhan

00016

00016

00146

00146

2

Tingkatkan istirahat

S :

Klien mengatakan BAK masih terasa sakit, masih butuh waktu cukup lama untuk menuntaskan BAK-nya dan urine masih berwarna kuning keruh

O :

Klien nampak cukup lama saat masuk WC, warna urine kuning keruh

A :

Masalah gangguan eliminasi urin belum teratasi

P : Intervensi tetap dilanjutkan

Pantau eliminasi urine, meliputi frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna jika perlu

Ajarkan pasien untuk minum 200 ml cairan pada saat makan, di antara waktu makan, dan di awal petang

Berikan privasi untuk eliminasi

Berikan cukup waktu untuk

Page 79: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

65

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

11.50

11.51

12.00

13.20

13.20

yang ia rasakan selama sakit.

10. Identifikasi tingkat kecemasan Hasil : klien masuk dalam tingkat kecemasan sedang.

11. Mendorong keluarga untuk menemani pasien Hasil : keluarga selalu menemani pasien saat di rumah sakit.

12. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan berulang) Hasil : Membatasi pengunjung dan mengontrol kebisingan.

13. Berikan cukup waktu untuk

pengosongan kandung kemih (10 menit) Hasil : klien mengatakan butuh waktu agak lama bila BAK sampai tuntas

14. Berikan privasi untuk eliminasi Hasil : menutup pintu WC saat klien BAK

00146

00146

000132+00146

00016

00016

3

pengosongan kandung kemih (10 menit)

Ajarkan pasien tentang tanda dan gejala infeksi saluran kemih yang harus dilaporkan (misalnya demam, menggigil, nyeri pinggang, hematuria, serta perubahan konsistensi dan bau urine)

S :

Klien mengatakan masih sangat cemas dengan kondisinya, klien juga mengatakan kawatir bila harus dioperasi, klien mengatakan susah untuk memulai tidur karena selalu mimikirkan kondisinya

O :

Klien masih nampak cemas

Klien sering bertanya mengenai kondisinya

Tekanan darah: 160/90 mmHg

Klien masuk dalam tingkat

Page 80: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

66

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

13.30

15. Memantau eliminasi urine, meliputi frekuensi, konsistensi Hasil : Klien mengatakan BAK sudah 2 kali sejak pagi tadi, warna urine kuning keruh

00016 kecemasan sedang. A :

Masalah ansietas belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

Dorong keluarga untuk menemani pasien

Dengarkan dengan penuh perhatian

Identifikasi tingkat kecemasan

Dorong pasien untuk mengungkapan perasaan, ketakutan, persepsi

Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi.

Kamis, 26/Juli/201

8 07.30

07.36

1. Monitor tanda-tanda vital Hasil : Tekanan darah: 160/90 mmHg Nadi : 92 x/menit Suhu : 36,6 oC Pernapasan : 23 x/menit

2. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi,

00132+00146

00132

1.

Jum’at, 27 Juli 2018 (jam 07.200) S :

Klien mengatakan perutnya

masih sakit tembus hingga

belakang terutama saat ia BAK,

nyerinya seperti tertusuk-tusuk

dan menjalar hingga

kemaluannya

O :

Page 81: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

67

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

07.36

07.45

07.46

karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. Hasil : Klien mengatakan perutnya masih sakit tembus hingga belakang terutama saat ia BAK, nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan menjalar hingga kemaluannya, skala nyeri 5 dan nyeri hilang timbul

3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan. Hasil : Klien nampak meringis memegang perut bagian bawah dan pinggang.

4. Menganjurkan untuk melakukan teknik non farmakologi (Teknik nafas dalam dan distraksi) Hasil : Klien mengatakan ia melakukan yang telah diajarkan perawat.

5. Menganjurkan klien untuk meningkatkan

istirahat. Hasil : klien mengatakan ia susah untuk tidur

6. Mengontrol lingkungan yang dapat

00132

00132+00146

00132

150/80 mmHg

skala nyeri 5

Klien nampak meringis

memegang perut bagian bawah

dan pinggang

A :

Masalah nyeri belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Lakukan pengkajian nyeri secara

komperhensif termasuk lokasi,

karakteristik, durasi frekuensi,

kualitas dan factor presipitasi.

Observasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan

Observasi tanda-tanda vital.

Kontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti

suhu ruangan, pencahayaan dan

kebisingan berulang).

Kaji tipe dan sumber nyeri untuk

menentukan intervensi.

Page 82: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

68

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

07.48

07.50

10.45

11.10

11.10

mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan berulang) Hasil : Membatasi pengunjung dan mengontrol kebisingan.

7. Anjurkan pasien untuk minum200 ml

cairan pada saat makan, di antara waktu makan dan di awal petang Hasil : Klien mengatakan ia melakukan yang diinstruksikan perawat

8. Menyambung cairan Hasil : terpasang cairan RL (20 tpm)

9. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi. Hasil : klien mengatakan masih sangat cemas dengan kondisinya dan takut bila harus dioperasi

10. Mendengarkan dengan penuh perhatian Hasil : Klien sangat antusian menceritakan pada perawat tentang

00132+00146

00016

00016

00146

00146

2

Anjurkan tentang teknik non

farmakologi (teknik relaksasi

nafas dalam)

Berikan analgetik untuk

mengurangi nyeri

Tingkatkan istirahat

S :

Klien mengatakan saat BAK

masih terasa sakit sehingga

butuh waktu lumayan lama

untuk menuntaskan

O :

Klien nampak cukup lama saat

masuk WC, warna urine kuning

keruh

A :

Masalah gangguan eliminasi urin

belum teratasi

P : Intervensi tetap dilanjutkan

Page 83: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

69

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

11.10

11.20

13.30

13.30

13.40

keluhan yang ia rasakan 11. Identifikasi tingkat kecemasan

Hasil : klien masuk dalam tingkat kecemasan sedang.

12. Mendorong keluarga untuk menemani

pasien Hasil : keluarga selalu menemani pasien saat di rumah sakit.

13. Berikan cukup waktu untuk pengosongan kandung kemih (10 menit) Hasil : klien mengatakan masih agak lama untuk menuntaskan BAK-nya

14. Berikan privasi untuk eliminasi Hasil : menutup pintu WC saat klien BAK

15. Memantau eliminasi urine, meliputi

frekuensi, konsistensi Hasil : Klien mengatakan BAK sudah 4 kali dari pagi smpe saat ini, warna urine kuning namun tidak sekeruh kemarin

00146

00146

00016

00016

00016

3

Pantau eliminasi urine, meliputi

frekuensi, konsistensi, bau,

volume, dan warna jika perlu

Ajarkan pasien untuk minum 200

ml cairan pada saat makan, di

antara waktu makan, dan di

awal petang

Berikan privasi untuk eliminasi

Berikan cukup waktu untuk

pengosongan kandung kemih

(10 menit)

Ajarkan pasien tentang tanda

dan gejala infeksi saluran kemih

yang harus dilaporkan (misalnya

demam, menggigil, nyeri

pinggang, hematuria, serta

perubahan konsistensi dan bau

urine)

S :

Klien mengatakan masih sangat

cemas dengan kondisinya, klien

Page 84: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

70

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

juga mengatakan kawatir bila

harus dioperasi, klien

mengatakan susah untuk

memulai tidur karena selalu

mimikirkan kondisinya

O :

Klien masih nampak cemas

Klien sering bertanya mengenai

kondisinya

150/80 mmHg

A :

Masalah ansietas belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Dorong keluarga untuk

menemani pasien

Dengarkan dengan penuh

perhatian

Identifikasi tingkat kecemasan

Dorong pasien untuk

mengungkapan perasaan,

ketakutan, persepsi

Page 85: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

71

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

Instruksikan pasien

menggunakan teknik relaksasi

Jum’at, 27/7/2018

07.20

07.25

07.25

1. Monitor tanda-tanda vital Hasil : Tekanan darah: 150/80 mmHg Nadi : 90 x/menit Suhu : 36,6 oC Pernapasan : 24 x/menit

2. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. Hasil : Klien mengatakan perutnya masih sakit tembus hingga belakang terutama saat ia BAK, nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan menjalar hingga kemaluannya, skala nyeri 5 dan nyeri hilang timbul

3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan. Hasil : Klien nampak meringis memegang

00132+00146

00132

00132

1.

Sabtu, Juli 2018 (jam 08.00) S :

Klien mengatakan perutnya

masih sakit terutama saat ia

BAK, nyerinya seperti tertusuk-

tusuk dan menjalar genitalia

O :

150/90 mmHg

skala nyeri 3

Klien nampak menunjuk area

yang nyeri saat BAK

A :

Masalah nyeri belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Lakukan pengkajian nyeri secara

komperhensif termasuk lokasi,

karakteristik, durasi frekuensi,

Page 86: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

72

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

07.40

07.41

07.42

07.45

perut bagian bawah dan pinggang.

4. Menganjurkan untuk melakukan teknik non farmakologi (Teknik nafas dalam dan distraksi) Hasil : Klien mengatakan ia melakukan yang telah diajarkan perawat.

5. Menganjurkan klien untuk meningkatkan

istirahat. Hasil : klien mengatakan ia susah untuk tidur

6. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan berulang) Hasil : Membatasi pengunjung dan mengontrol kebisingan.

7. Anjurkan pasien untuk minum200 ml

cairan pada saat makan, di antara waktu makan dan di awal petang Hasil : Klien mengatakan ia melakukan yang diinstruksikan perawat

00132+00146

00132

00132+00146

00016

2

kualitas dan factor presipitasi.

Observasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan

Observasi tanda-tanda vital.

Kontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti

suhu ruangan, pencahayaan dan

kebisingan berulang).

Anjurkan tentang teknik non

farmakologi (teknik relaksasi

nafas dalam)

Berikan analgetik untuk

mengurangi nyeri

Tingkatkan istirahat

S :

klien mengatakan saat BAK

masih terasa sakit tetapi tidak

butuh waktu lama untuk

menyelesaikan BAK, klien

mengatakan BAK baru 1 kali

Page 87: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

73

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

10.15

10.15

10.20

10.22

10.25

8. Mendorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi. Hasil : klien mengatakan masih sangat cemas dengan kondisinya dan takut bila harus dioperasi

9. Mendengarkan dengan penuh perhatian Hasil : Klien sangat antusian menceritakan pada perawat tentang keluhan yang ia rasakan

10. Identifikasi tingkat kecemasan

Hasil : klien masuk dalam tingkat kecemasan sedang.

11. Mendorong keluarga untuk menemani

pasien Hasil : keluarga selalu menemani pasien saat di rumah sakit.

12. Memantau eliminasi urine, meliputi frekuensi, konsistensi Hasil : Klien mengatan hari ini BAK 2 sejak pagi smpe saat ini, warna urine

00146

00146

00146

00146

00016

sejak pagi

O :

Warna urine kuning.

A :

Masalah gangguan eliminasi urin

belum teratasi

P : Intervensi tetap dilanjutkan

Pantau eliminasi urine, meliputi

frekuensi, konsistensi, bau,

volume, dan warna jika perlu

Ajarkan pasien untuk minum 200

ml cairan pada saat makan, di

antara waktu makan, dan di

awal petang

Berikan privasi untuk eliminasi

Berikan cukup waktu untuk

pengosongan kandung kemih

(10 menit)

Ajarkan pasien tentang tanda

dan gejala infeksi saluran kemih

yang harus dilaporkan (misalnya

Page 88: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

74

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

13.20

13.25

14.10

kuning namun tidak sekeruh kemarin

13. Berikan cukup waktu untuk pengosongan kandung kemih (10 menit) Hasil : klien mengatakan saat BAK masih terasa sakit sehingga butuh waktu lumayan lama untuk menuntaskan

14. Berikan privasi untuk eliminasi Hasil : menutup pintu WC saat klien BAK

15. Menyambung cairan

Hasil : terpasang cairan RL (20 tpm)

00016

00016

00016

3

demam, menggigil, nyeri

pinggang, hematuria, serta

perubahan konsistensi dan bau

urine)

S :

Klien mengatakan masih cemas

dengan kondisinya, masih sulit

untuk memulai tidur karna

memikirkan penyakitnya dan

masih ada perasaan kawatir bila

kondisi kembali memburuk

O :

Klien masih sering bertanya

mengenai kondisinya

150/90 mmHg

A :

Masalah ansietas belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Dorong keluarga untuk

Page 89: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

75

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

menemani pasien

Dengarkan dengan penuh

perhatian

Identifikasi tingkat kecemasan

Dorong pasien untuk

mengungkapan perasaan,

ketakutan, persepsi

Instruksikan pasien

menggunakan teknik relaksasi

Sabtu, 28/7/2018

08.05

08.10

1. Monitor tanda-tanda vital

Hasil : Tekanan darah: 150/90 mmHg Nadi : 84 x/menit Suhu : 36,7 oC Pernapasan : 25 x/menit

2. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. Hasil :

00132+00146

00132

1

Minggu, 29 Juli 2018 (jam 07.45) S :

Klien mengatakan perutnya

masih sakit terutama saat ia

BAK, nyerinya seperti tertusuk-

tusuk dan menjalar hingga

kemaluannya

O :

Tekanan darah: 460/90 mmHg

Skala nyeri 3

Klien nampak menunjuk area

Page 90: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

76

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

08.10

08.15

08.18

08.20

Klien mengatakan perutnya masih sakit terutama saat ia BAK, nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan menjalar hingga kemaluannya, skala nyeri 3 dan nyeri hilang timbul

3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan. Hasil : Klien nampak menunjuk area yang nyeri saat BAK

4. Menganjurkan untuk melakukan teknik non farmakologi (Teknik nafas dalam dan distraksi) Hasil : Klien mengatakan ia melakukan yang telah diajarkan perawat.

5. Menganjurkan klien untuk meningkatkan

istirahat. Hasil : klien mengatakan ia susah untuk tidur

6. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan berulang)

00132

00132+00146

00132

00132+00146

2

yang nyeri saat BAK

A :

Masalah nyeri teratasi

P :

Intervensi dihentikan

S :

Klien mengatakan pagi ini BAK

baru 1 kali, warna urine kuning,

klien mengatakan saat BAK

masih terasa nyeri

O :

warna urine kuning

A :

Masalah gangguan eliminasi

urine teratasi

P :

Intervensi dihentikan

Page 91: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

77

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

08.21

11.00

11.00

11.10

Hasil : Membatasi pengunjung dan mengontrol kebisingan.

7. Anjurkan pasien untuk minum200 ml

cairan pada saat makan, di antara waktu makan dan di awal petang Hasil : Klien mengatakan ia melakukan yang diinstruksikan perawat

8. Mendorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi. Hasil : klien mengatakan masih cemas dengan kondisinya, masih sulit untuk memulai tidur karna memikirkan penyakitnya dan masih ada perasaan kawatir bila kondisi kembali memburuk

9. Mendengarkan dengan penuh perhatian Hasil : Klien sangat antusian menceritakan pada perawat tentang keluhan yang ia rasakan

10. Identifikasi tingkat kecemasan

Hasil : klien masuk dalam tingkat

00016

00146

00146

00146

3

S :

Klien mengatakan masih cemas

apabila kondisinya kembali

memburuk

O :

Klien nampak banyak tersenyum

Tekanan darah: 140/90 mmHg

A :

Masalah ansietas teratasi

P : Intervensi dihentikan

Page 92: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

78

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

11.12

11.15

11.20

11.20

kecemasan sedang.

11. Mendorong keluarga untuk menemani pasien Hasil : keluarga selalu menemani pasien saat di rumah sakit.

12. Memantau eliminasi urine, meliputi frekuensi, konsistensi Hasil : Klien mengatakan hari ini BAK baru sekali sejak pagi smpe saat ini, warna urine kuning.

13. Berikan cukup waktu untuk pengosongan kandung kemih (10 menit) Hasil : klien mengatakan saat BAK masih terasa sakit tetapi tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan BAK

14. Berikan privasi untuk eliminasi Hasil : menutup pintu WC saat klien BAK

00146

00016

00016

00016

Minggu, 29/7/2018

07.45

1. Monitor tanda-tanda vital

Hasil : Tekanan darah: 140/90 mmHg

00132+00146

1

Senin, 30 Juli 2018 (jam 10.00) S :

Klien mengatakan perutnya

Page 93: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

79

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

07.50

07.50

08.00

08.02

Nadi : 84 x/menit Suhu : 36,6 oC Pernapasan : 25 x/menit

2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. Hasil : Klien mengatakan perutnya masih sakit terutama saat ia BAK, nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan menjalar hingga kemaluannya, skala nyeri 3 dan nyeri hilang timbul

3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan. Hasil : Klien nampak menunjuk area yang nyeri saat BAK

4. Menganjurkan klien untuk melakukan teknik non farmakologi di rumah bila nyeri (Teknik nafas dalam dan distraksi) Hasil : Klien mengatakan ia akan melakukan di rumah bila nyeri

5. Menganjurkan klien untuk banyak

00132

00132

00132+00146

00132

2

masih sakit terutama saat ia

BAK, nyerinya seperti tertusuk-

tusuk dan menjalar hingga

kemaluannya

O :

Tekanan darah: 460/90 mmHg

Skala nyeri 3

Klien nampak menunjuk area

yang nyeri saat BAK

A :

Masalah nyeri teratasi

P :

Intervensi dihentikan

S :

Klien mengatakan pagi ini BAK

baru 1 kali, warna urine kuning,

klien mengatakan saat BAK

masih terasa nyeri

O :

Page 94: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

80

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

08.05

08.07

08.07

08.10

08.15

istirahat Hasil : klien mengatakan ia akan mengatur waktu saat di rumah

6. Anjurkan pasien untuk tetap minum 200

ml cairan pada saat makan, di antara waktu makan dan di awal petang Hasil : Klien mengatakan ia akan melakukan yang diinstruksikan perawat

7. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi. Hasil : klien mengatakan masih cemas apabila kondisinya kembali memburuk

8. Mendengarkan dengan penuh perhatian Hasil : Klien sangat antusian menceritakan pada perawat tentang keluhan yang ia rasakan

9. Identifikasi tingkat kecemasan

Hasil : klien masuk dalam tingkat kecemasan ringan

10. Mendorong keluarga untuk mendukung

00016

00146

00146

00146

00146

3

warna urine kuning

A :

Masalah gangguan eliminasi

urine teratasi

P : Intervensi dihentikan S :

Klien mengatakan masih cemas

apabila kondisinya kembali

memburuk

O :

Klien nampak banyak tersenyum

Tekanan darah: 140/90 mmHg

A :

Masalah ansietas teratasi

P : Intervensi dihentikan

Page 95: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

81

Hari/Tgl/ Jam

Tindakan Keperawatan Kode Dx.

Keperawatan No Dx

Evaluasi

08.20

pasien di rumah Hasil : keluarga mengatakan akan selalu mengingatkan klien untuk menjaga kesehatannya

11. Memantau eliminasi urine, meliputi

frekuensi, konsistensi Hasil : Klien mengatakan hari ini BAK baru sekali sejak pagi smpe saat ini, warna urine kuning

000146

Page 96: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

82

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab sebelumnya, penulis telah menjabarkan berbagai permasalahan

tentang kasus Batu Saluran Kemih adalah terbentuknya batu yang disebabkan oleh

pengendapan substansi yang terdapat dalam air kemih yang jumlahnya berlebihan

atau karena faktor lain yang mempengaruhi daya larut substansi (Nurlina, 2008)

Sedangkan tujuan kasus diperoleh melalui pendekatan studi langsung klien

Tn.J dengan Batu Saluran Kemih (BSK) pada tanggal 25 sampai 30 Juli 2018 di

ruang perawatan Mawar Rumah Sakit Bahtramas Sulawesi Tenggara. Penulis

menemukan beberapa kesenjangan antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus yang

selanjutnya akan dibahas dalam bab ini. Untuk memudahkan dalam memahami

kesenjangan yang terjadi seperti yang dimaksudkan di atas, maka penulis membahas

dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Selama penulis melaksanakan

asuhan keperawatan pada klien tersebut, penulis mengacu pada pendekatan proses

keperawatan yang meliputi: pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

A. Pengkajian

Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan,

verifikasi dan komunikasi tentang data klien. Fase proses keperawatan ini

mencakup dua langkah yaitu data dari sumber primer (klien), dan sumber

sekunder (keluarga dan tenaga kesehatan) dan analisis data sebagai dasar untuk

diagnosa keperawatan. Pengkajian merupakan komponen dasar dalam proses

Page 97: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

83

keperawatan, sehingga dengan pengkajian yang tepat akan menentukan langkah

berikutnya (Potter & Perry, 2005).

Berdasarkan pengkajian terhadap Tn.J ditemukan kesenjangan antara teori

dan kasus dimana pada teori nyeri yang dirasakan terus menerus dan hebat

karena adanya pionefrosis, sedangkan pada kasus nyeri yang dirasakan hilang

timbul ini dikarenakan klien sudah mendapatkan pengobatan anti nyeri selama

menjalani perawatan dirumah sakit selama 2 hari. Dalam teori juga ditemukan

gejala umum seperti hematuria, namun dalam kasus tidak ditemukan gejala

tersebut.

B. Diagnosis Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon

aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang mempunyai lisensi

dan kompeten untuk mengatasinya. Diagnose keperawatan memberikan dasar

pemilihan intervensi untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung gugat

perawat (Potter & Perry, 2005).

Berdasarkan pengkajian dan analisa data yang dilakukan pada kasus

pasien Tn. J ditemukan ada 3 diagnosa keperawatan yaitu :

1. Nyeri akut berhubungan dengan respon obstruksi batu pada ginjal.

2. Gangguan Eliminasi Urin berhubungan dengan obstruksi anatomik

(pembentukan batu saluran kemih)

3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

Page 98: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

84

Berdasarkan penjelasan di atas ditemukan ada kesenjangan pada

diagnosa keperawatan antara teoritis dan kasus. Dari 4 diagnosa keperawatan

yang ada pada tinjauan teoritis sebanyak 2 diagnosa keperawatan tidak

ditemukan dalam kasus, dan dari 3 diagnosa keperawatan yang ditemukan

pada kasus 1 diagnosa keperawatan tidak ditemukan pada teoritis

C. Intervensi Keperawatan

Intervensi adalah rencana keperawatan yang akan penulis rencanakan

kepada klien sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan sehingga kebutuhan pasien

dapat terpenuhi (Wilkinson, 2011). Perencanaan adalah kategori dari perilaku

keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang dipekirakan

dan di intervensi kepeawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter &

Perry, 2005).

Dari tiga diagnosa keperawatan selanjutnya dibuat rencana keperawatan

sebagai tindakan pemecahan masalah keperawatan dimana penulis membuat

rencana keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan kemudian menetapkan

tujuan dan kriteria hasil, selanjutnya menetapkan tindakan yang tepat.

D. Implementasi Keperawatan

Setelah melakukan intervensi keperawatan, tahap selanjutnya adalah

mencatat intervensi yang telah dilakukan dan evaluasi respons klien. Hal ini

dilakukan karena pencatatan akan lebih akurat bila dilakukan saat intervensi

masih segar dalam ingatan. Tulislah apa yang diobservasi dan apa yang

dilakukan (Deswani, 2009). Implementasi yang merupakan kategori dari proses

Page 99: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

85

keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang

diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan

keperawatan dilakukan dan diselesaikan. (Potter & Perry, 2005).

Implementasi keperawatan dilaksanakan selama lima hari dimulai dari

tanggal 25 - 30 Juli 2018 dimana semua tindakan yang dilaksanakan selalu

berorientasi pada rencana yang telah dibuat terdahulu dengan mengantisipasi

seluruh tanda-tanda yang timbul sehingga tindakan keperawatan dapat tercapai

pada asuhan keperawatan yang dilaksanakan dengan menerapkan komunikasi

therapeutik dengan prinsip etis. Pada kasus ini tidak jauh beda dengan teori-teori

yang ada di dalam rencana keperawatan.

E. Evaluasi

Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan. Namun, evaluasi

dapat dilakukan pada setiap tahap dari proses perawatan. Evaluasi mengacu pada

penilaian, tahapan dan perbaikan. Pada tahap ini, perawat menemukan penyebab

mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal (Alfaro-Lefevre,

1994 dalam Deswani, 2009).

Dalam kasus ini evaluasi keperawatan dilakukan selama 5 kali pada

masing-masing masalah keperawatan, yaitu sebagai berikut :

1. Nyeri akut

Masalah nyeri belum teratasi sehingga intervensi dilanjutkan di rumah

karena klien dipulangkan untuk rawat jalan

Page 100: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

86

2. Gangguan Eliminasi Urine

Masalah keperawatan gangguan eliminasi urine belum teratasi, intervensi

dilanjutkan di rumah

3. Ansietas

Masalah keperawatan ansietas teratasi, intervensi dihentikan.

Page 101: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun hasil asuhan keperawatan kepada klien yang didapatkan dari

pengkajian, penegakkan diagnosa keperawatan, menentukan rencana

keperawatan, melakukan implementasi dan evaluasi, yaitu :

1. Pengkajian

Berdasarkan pengkajian pada Tn. J tanggal 25 Juli pukul 11.00 WITA

dengan batu saluran kemih diperoleh data yang tidak jauh berbeda dengan

manifestasi klinis dari penyakit batu saluran kemih yaitu nyeri pada daerah

pinggang tembus hingga belakang, nyeri dapat berupa nyeri tekan atau nyeri

ketok pada daerah arkus kosta, warna urine kuning keruh dan batu nampak

pada pemeriksaan pencitraan

2. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan hasil data pengkajian yang telah dilakukan, dirumuskan

diagnosa keperawatan pada Tn.J dengan batu saluran kemih yang sesuai

dengan teori yaitu nyeri akut berhubungan dengan respon obstruksi batu pada

ginjal, ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan, sedangkan

diagnosa gangguan eliminasi urine berhubungan dengan pembentukan batu

saluran kemih tidak terdapat pada teori.

Page 102: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

88

3. Rencana Keperawatan

Dalam membuat rencana keperawatan disesuaikan dengan diagnosa yang

ditegakkan sehingga mendapatkan tujuan yang diinginkan. Tidak ada

kesenjangan rencana keperawatan antara teori dan kasus untuk setiap diagnosa

yang sama.

4. Implementasi Keperawatan

Tindakan keperawatan pada pasien dilakukan sesuai rencana pada teori.

Tidak semua tindakan yang direncanakan dilakukan karena penulis dalam

melakukan tindakan lebih mengutamakan tindakan prioritas dalam proses

pengobatan dan penyembuhan pasien dan juga disesuaikan dengan kondisi,

situasi, dan perubahan yang dialami pasien.

5. Evaluasi Keperawatan

Klien di pulangkan karena kondisinya telah membaik dan disarankan

untuk kembali melakukan kontrol. Maka penulis memberikan health

education mengenai menganjurkan kepada klien untuk selalu melakuan teknik

relaksasi napas dalam ketika nyeri kembali dirasakan dan ketika merasa cemas

dan menganjurkan klien untuk selalu meningkatkan istirahat, juga

menganjurkan pada klien untuk selalu mengkonsumsi air yang cukup dan

menganjurkan keluarga untuk selalu menemani klien serta mengkonsumsi

obat yang diberikan sesuai dengan instruksi.

Page 103: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

89

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah ada maka penulis memberi beberapa

saran, antara lain :

1. Bagi Instansi Rumah Sakit

Sebagai RSU Bahteramas Sulawesi Tenggara, untuk meningkatkan

mutu pelayanan keperawatan yang ditunjang dengan pengadaan fasilitas-

fasilitas yang memadai berkaitan dengan pasien batu saluran kemih.

2. Bagi perawat

2.1 Diharapkan dalam melakukan pengkajian hendaknya menjalin hubungan

kerja sama yang baik antara klien dan perawat, agar data yang diperoleh

sesuai dengan kondisi klien. Diharapkan dalam perumusan masalah

sesuai dengan data yang diperoleh dari klien. Dapat mengaplikasikan

semua rencana dalam melaksanakan tindakan keperawatan. Kemudian

dapat memperoleh evaluasi sesuai yang diharapkan sebelumnya.

2.2 Diharapkan kepada perawat untuk dapat memberikan Health Education

pada pasien terkait hal-hal yang berhubungan dengan penyakitnya,

sehingga mampu mengurangi tingkat stres hospitalisasi.

3. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan agar lebih membekali mahasiswa didiknya tentang

pembuatan asuhan keperawatan baik itu yang terkait penyakit vesikolitiasis

maupun penyakit-penyakit lainnya.

Page 104: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

90

4. Bagi klien dan keluarga klien

Diharapkan keterlibatan dan kerja sama antara klien dan keluarga klien

dengan perawat dalam proses keperawatan. Sehingga didapatkan proses

keperawatan yang berkesinambungan, cepat dan tepat kepada klien.

5. Bagi Mahasiswa

Untuk mahasiswa yang akan melakukan studi kasus selanjutnya agar

lebih memeperhatikan dalam menegakkan diagnosa keperawatan yang sesuai

dengan data yang diperoleh pada saat pengkajian.

Page 105: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

DAFTAR PUSTAKA

BLUD RSU Bahteramas. 2015. Profil BLUD RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2013-2015. Kendari (Tidak dipublikasikan).

Buntaram dkk, 2014. Hubungan Angka Kejadian Batu Saluran Kemih Pada

Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Al-Islam Tahun 2014. Universitas

Islam Bandung ( Tidak di publikasikan)

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddarth. Edisi 8. Volume 2. Jakarta : EGC

Deswani. 2009. Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba

Medika

Marya. 2013. Buku Ajar Patofisiologi. Tanggerang Selatan : Binarupa Aksara

Muslim, Rifki. 2007. Batu Saluran Kemih Suatu Problem Gaya Hidup dan Pola

Makan serta Analisis Ekonomi pada Pengobatannya. Pidato

Pengukuhan. Diucapkan pada Upacara Penerimaan Jabatan Guru

Besar Ilmu Bedah Fak. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang,

3 Maret 2007.

Muttaqin A & Sari K, 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan System Perkemihan.

Jakarta : Salamba Medika.

Nahdi, 2013. Nefrolithiasis dan Hidronefrosis Sinistra dengan Infeksi Saluran

Kemih Atas. Lampung. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

NANDA International. 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi & Klasifikasi

2012-2014. Jakarta : EGC

Nurjannah dan Tumanggor Roxsana. 2016. Nursing Interventions Classification

(NIC). Edisi Bahasa Indonesia. Edisi keenam. Yogyakarta.

Mocomedia

Nurjannah dan Tumanggor Roxsana. 2016. Nursing Outcomes Classification

(NOC). Edisi Bahasa Indonesia. Edisi kelima. Yogyakarta.

Mocomedia

Nurlina. 2008. Faktor-faktor risiko kejadian batu saluran kemih pada laki-laki.

(Studi kasus di RS. Dr. Kariadi, RS Roemani, dan RSI Sultan Agung

Semarang. Semarang

Potter & Perry. 2005. Buku ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. EGC, jakarta.

Page 106: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi

Putri & Wijaya. S.A. 2013. KMB I Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan

dewasa). Yogyakarta : Nuha Medika

Rais. 2015. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah “Vesikolitiasis” Pada Tn. A di

Ruang Asoka BLUD RSU Bahteramas Provinsi sulawesi Tenggara

2015. Kendari. Avicenna

Rubenstein, dkk.2007. Lecture Notes. Kedokteran Klinis. Edisi Keenam.

Erlangga. Jakarta

Saputra. 2014. Organ system: Visual Nursing, Genitourinaria. Tangerang selatan :

Binarupa Aksara Publisher

Saputra dan Dwisang Evi. 2014. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan

Paramedis. Tangerang selatan : Binarupa Aksara Publisher

Sloane Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC

STIK Avicenna. 2016. Buku Panduan Seminar Keperawatan Program Studi Ners.

Kendari : SULTRA

Suharyanto & Madjid. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan

System Perkemihan. Jakarta : Transinfo Media.

Syaifuddin, 2009. Anatomi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan edisi 2.

Jakarta : Salemba Medika

Wardani F.A.M, 2014. Hubungan Batu Saluran Kemih dengan Penyakit Ginjal

Kronik Di Rumah Sakit An-Nur Yogyakarta Periode Tahun 2012-

2013. Yogyakarta (Tidak Di Publikasikan).

Wijayaningsi. S. K. 2013. Standar Asuhan Keperawatan. Jakarta: CV. Trans Info

Media

Willkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan : diagnosis

NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil / NOC. Alih bahasa : Esty

Wahyuningsih, editor edisi bahasa Indonesia: Dwi Widiarti. Edisi 9.

Jakarta: EGC

Page 107: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi
Page 108: YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi