yose pine

16
Naskah Ujian Kasus KEMATIAN AKIBAT ASFIKSIA MEKANIK PADA PERISTIWA GANTUNG DIRI PENDAHULUAN Gantung diri adalah satu satu bentuk dari asfiksia mekanik yang dapat menimbulkan kematian. Pada orang yang mati tergantung, maka seringkali timbul pertanyaan, apakah orang ini mati gantung diri atau mati karena dijerat atau dapat juga orang ini sebelumnya dibunuh lalu untuk menghilangkan jejaknya, orang ini digantung. Jadi seolah- olah orang ini bunuh diri. Dalam situasi tersebut dibutuhkan suatu pemeriksaan secara kedokteran yang dapat membantu menjawab pertanyaan secara jelas. KASUS Seorang laki-laki berusia 20 tahun, ditemukan mati dalam keadaan tergantung di sebuah gudang triplek pada tanggal 15 Mei 2006 pukul 10.00 WIB.. Selanjutnya oleh petugas kepolisian sektor Metro Palmerah mayat korban dibawa ke RSCM dengan lampiran surat permintaan visum bernomor : 37/ /V/2006/PALMA

Upload: friedi-kristian-carlos

Post on 10-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: Yose Pine

Naskah Ujian KasusKEMATIAN AKIBAT ASFIKSIA MEKANIK

PADA PERISTIWA GANTUNG DIRI

PENDAHULUAN

Gantung diri adalah satu satu bentuk dari asfiksia mekanik yang dapat

menimbulkan kematian. Pada orang yang mati tergantung, maka seringkali timbul

pertanyaan, apakah orang ini mati gantung diri atau mati karena dijerat atau dapat juga

orang ini sebelumnya dibunuh lalu untuk menghilangkan jejaknya, orang ini digantung.

Jadi seolah-olah orang ini bunuh diri. Dalam situasi tersebut dibutuhkan suatu

pemeriksaan secara kedokteran yang dapat membantu menjawab pertanyaan secara jelas.

KASUS

Seorang laki-laki berusia 20 tahun, ditemukan mati dalam keadaan tergantung di sebuah

gudang triplek pada tanggal 15 Mei 2006 pukul 10.00 WIB.. Selanjutnya oleh petugas

kepolisian sektor Metro Palmerah mayat korban dibawa ke RSCM dengan lampiran surat

permintaan visum bernomor : 37/ /V/2006/PALMA

Page 2: Yose Pine

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Jl. Salemba Raya No.6, Jakarta

Nomor : 724/SK-III/05/2006 Jakarta, 2 Juni 2006Perihal : Pemeriksaan bedah jenazah atas

Jenazah Pajar Santoso. Lampiran : -.-

PRO JUSTITIAVISUM ET REPERTUM

Yang bertanda tangan dibawah ini, Yosepine Susana, dokter pada Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian Sektor Metro Palmerah Jakarta Barat tertanggal 15 Mei 2006, No. Pol : 37/ /V/2006/PALMA, maka pada tanggal lima belas mei tahun dua ribu enam, pukul tujuh belas lewat empat puluh menit Waktu Indonesia bagian Barat, bertempat di Ruang bedah jenazah Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, telah melakukan pemeriksaan bedah jenazah atas jenazah dengan keterangan sebagai berikut : ---------------------------------------Nama : PAJAR SANTOSO ------------------------------------------------------Jenis kelamin : Laki – laki ----------------------------------------------------------------Umur : 20 tahun.--------------------------------------------------------------------Warga negara : Indonesia -------------------------------------------------------------------Agama : Islam.------------------------------------------------------------------------Pekerjaan : Buruh -----------------------------------------------------------------------Alamat : DS. Tayem Timur Rt. 06 / 01 Kel. Karang Pucung Cilacap. -------

Jawa Tengah. --------------------------------------------------------------Mayat telah diidentifikasi dengan sehelai label yang terikat pada ibu jari kaki kanan, terbuat dari kertas, berwarna merah muda, tanpa materai. --------------------------------------

------------------------------------------------ HASIL PEMERIKSAAN ---------------------------I. PEMERIKSAAN LUAR : -----------------------------------------------------------------------

1. Pakaian mayat : -------------------------------------------------------------------------------a. Sebuah kaos berwarna biru keunguan dengan ukuran M, merk Club Soda,

dibagian depan tertulis “Just Love it”. -----------------------------------------------b. Sebuah celana panjang jeans bermerk TRUSSARDIN DENIM, Merk

TATANKA EXCLUSIVE tertulis orangeTab dengan isi uang logam lima ratus rupiah dua buah, dua ratus rupiah lima buah, seratus rupiah dua buah. --

c. Sebuah celana dalam, warna abu -abu, ukuran M. ---------------------------------2. Benda disamping mayat : -------------------------------------------------------------------

a. Gantungan retsleting berwarna dasar biru dengan garis merah dan hitam. -----3. Kaku mayat tidak ada. Lebam mayat terdapat pada tungkai bawah, berwarna ungu

kehitaman, tidak hilang pada penekanan. -------------------------------------------------

Page 3: Yose Pine

4. Mayat adalah……..Lanjutan No. 724/SK-III/05/2006Halaman ke 2.

4. Mayat adalah seorang laki - laki, Bangsa Indonesia, berumur kurang lebih dua puluh tahun, gizi sedang, panjang tubuh seratus tujuh puluh enam sentimeter, zakar disunat. ---------------------------------------------------------------------------------

5. Rambut berwarna hitam, tumbuhnya lebat,kriting panjang delapan sentimeter. Alis mata berwarna hitam, tumbuhnya lebat, panjang nol koma delapan sentimeter. Bulu mata berwarna hitam, tumbuhnya lurus, panjang nol koma tujuh sentimeter. Kumis dan jenggot tidak ada. -------------------------------------------------

6. Mata kanan dan kiri tertutup, selaput bening mata kanan dan kiri keruh, teleng mata kanan dan kiri sulit dinilai, warna tirai mata kanan dan kiri hitam, selaput bola mata kanan dan kiri putih dan selaput kelopak mata kanan dan kiri putih. ----

7. Hidung berbentuk pesek, kedua daun telinga berbentuk oval.---------------------Mulut mencucur, lidah tergigit satu koma lima sentimeter dari ujung lidah. -------

8. Gigi-geligi berjumlah tiga puluh satu buah. ----------------------------------------------Pada rahang bawah kanan gigi geraham besar ketiga tidak ada. ----------------------

9. Dari lubang mulut dan hidung keluar cairan merah kehitaman berbuih. -------------Dari lubang kemaluan keluar cairan merah kehitaman berbuih. -----------------------Dari lubang pelepas keluar kotoran coklat. -----------------------------------------------Dari lubang telinga tidak keluar apa – apa. -----------------------------------------------

10. Luka-luka : ------------------------------------------------------------------------------------a. Pada daerah leher terdapat luka lecet tekan berwarna coklat, perabaan keras

seperti kertas perkamen, yang berjalan melingkari leher dengan arah melingkar dari depan bawah ke belakang atas sebagai berikut : ----------------- Pada leher bagian depan, tepat pada garis pertengahan depan, tujuh

sentimeter dibawah dagu selebar satu koma lima sentimeter. --------------- Pada leher samping kanan tepat dibawah pangkal telinga lebar luka satu

koma lima sentimeter. ------------------------------------------------------------- Pada leher samping kiri enam sentimeter dari pangkal telinga lebar luka

satu koma lima sentimeter. ------------------------------------------------------- Pada kepala bagian belakang kiri tepat pada batas tumbuh rambut

belakang selebar satu koma lima sentimeter. ---------------------------------

II. PEMERIKSAAN DALAM : ---------------------------------------------------------------11. Jaringan lemak bawah kulit berwarna kuning kehijauan, daerah dada setebal

sepuluh milimeter dan daerah perut dua belas milimeter. Otot – otot berwarna coklat, sepuluh milimeter, cukup tebal. Sekat rongga badan kanan setinggi sela iga keempat dan dan kiri setinggi sela iga kelima. --------------------------------------Tulang dada dan iga – iga utuh. ------------------------------------------------------------Dalam rongga dada kanan terdapat darah berwarna merah kehitaman sebanyak enam puluh sentimeter kubik dan sebelah kiri terdapat darah berwarna merah kehitaman sebanyak seratus sentimeter kubik. -------------------------------------------Kandung jantung tampak empat jari diantara kedua paru, berisi darah berwarna merah kehitaman sebanyak empat puluh sentimeter kubik. ----------------------------

Page 4: Yose Pine

12. Jaringan…….Lanjutan No. 724/SK-III/05/2006Halaman ke 3.

12. Jaringan ikat bawah kulit daerah leher bagian kiri lima sentimeter garis pertengahan depan, delapan sentimeter dibawah dagu, terdapat resapan darah bentuk garis ukuran delapan sentimeter kali satu koma lima sentimeter. ------------Otot leher : ------------------------------------------------------------------------------------- Samping kanan, enam sentimeter garis pertengahan depan, setinggi

tulang rawan gondok terdapat resapan darah seluas dua koma lima sentimeter kali dua sentimeter, kanan dua sentimeter garis pertengahan depan, tiga sentimeter dibawah dagu terdapat resapan darah seluas satu koma tujuh sentimeter kali satu sentimeter. --------------------------------------------------------------------------

- Samping kiri lima sentimeter garis pertengahan depan, tujuh sentimeter dibawah dagu terdapat resapan darah seluas empat sentimeter kali dua sentimeter. Kiri tiga sentimeter garis pertengahan depan, dua koma lima sentimeter dibawah dagu terdapat resapan darah seluas dua koma lima sentimeter kali satu koma lima sentimeter. ------------------------------------------

13. Selaput dinding perut berwarna abu – abu kehijauan. ----------------------------------Otot dinding perut coklat. -------------------------------------------------------------------Dalam rongga perut terdapat cairan berwarna merah kehitaman. --------------------

14. Lidah berwarna coklat pucat, penampang coklat pucat. --------------------------------Tulang lidah, Rawan gondok dan rawan cincin utuh. -----------------------------------Kelenjar gondok berwarna coklat kehitaman, perabaan lunak. ------------------------Penampang coklat kehitaman. --------------------------------------------------------------Kerongkongan berisi makanan setengah dicerna, selaput lendir putih kemerahan. - Batang tenggorok berisi makanan setengah dicerna, selaput lendir berwarna kemerahan. ------------------------------------------------------------------------------------

15. Jantung sebesar satu kali tinju kanan mayat, berwarna coklat kemerahan, perabaan lunak, ukuran lingkaran katub serambi kanan sepuluh sentimeter, kiri sembilan sentimeter, pembuluh nadi paru enam sentimeter dan batang nadi lima sentimeter. Tebal otot bilik kanan tiga milimeter dan kiri sebelas melimeter. Pembuluh nadi jantung tidak ada penebalan, sekat jantung homogen, berat dua ratus gram. --------

16. Paru kanan terdiri atas tiga baga, berwarna coklat kehitaman, perabaan kenyal spons, penampang berwarna merah kehitaman, pada pemijatan keluar cairan merah kehitaman berbuih, berat dua ratus empat puluh gram. -------------------------Paru kiri terdiri atas dua baga, berwarna coklat kehitaman, perabaan kenyal spons, penampang berwarna merah kehitaman, pada pemijatan keluar cairan merah kehitaman berbuih sedikit, berat dua ratus lima puluh gram. --------------------------

17. Limpa berwarna abu - abu kehitaman, permukaan keriput, perabaan lunak, penampang berwarna merah kehitaman, gambaran limpa tidak jelas dan pada pengikisan jaringan terikut, berat seratu sepuluh gram. --------------------------------

Page 5: Yose Pine

18. Hati berwarna merah kehitaman, permukaan licin, tepi tajam, perabaan lunak, penampang berwarna coklat kehitaman, gambaran hati tidak jelas, berat sembilan ratus gram. ------------------------------------------------------------------------------------

19. Kandung…….Lanjutan No. 724/SK-III/05/2006Halaman ke 4.

19. Kandung empedu berisi cairan hijau kehitaman, selaput lendir seperti beludru, saluran empedu tidak tersumbat. -----------------------------------------------------------

20. Kelenjar liur perut berwarna coklat, permukaan berbaga - baga, perabaan lunak, penampang berwarna coklat, gambaran kelenjar jelas, berat empat puluh gram. ---

21. Lambung berisi makanan setengah dicerna, selaput lendir putih tampak pelebaran pembuluh darah. ------------------------------------------------------------------------------Usus dua belas jari, Usus halus dan Usus besar berwarna hitam kehijauan. ---------

22. Kelenjar anak ginjal kanan berbentuk trapezium, warna coklat. penampang berlapis. Kelenjar anak ginjal kiri berbentuk tidak beraturan, warna coklat, Penampang berlapis. -------------------------------------------------------------------------

23. Ginjal kanan dan kiri simpai lemak tipis, simpai ginjal mudah dilepas, permukaan ginjal licin, warna merah kecoklatan, penampang berwarna merah kecoklatan, gambaran ginjal jelas, piala ginjal tampak pelebaran pembuluh darah, saluran kemih tidak tersumbat, berat ginjal kanan sembilan puluh gram dan berat ginjal kiri seratus gram. -----------------------------------------------------------------------------

24. Kandung kemih kosong, selaput lendir kuning kehijauan dengan pelebaran pembuluh darah. ------------------------------------------------------------------------------

25. Kulit kepala bagian dalam tidak terdapat resapan darah.---------------------------Tulang tengkorak dan selaput keras otak utuh. ------------------------------------------Selaput lunak otak, otak besar, otak kecil, batang otak dan bilik otak membubur, berwarna kehijauan. --------------------------------------------------------------------------Berat seribu dua ratus dua puluh gram. ---------------------------------------------------

KESIMPULAN:---------------------------------------------------------------------------------------Mayat dalam keadaan membusuk lanjut. Ditemukan jejas jerat pada leher yang sesuai dengan peristiwa gantung. ---------------------------------------------------------------------------Matinya orang ini diakibatkan oleh jerat pada leher yang menekan saluran pernapasan dan menimbulkan mati lemas. ----------------------------------------------------------------------

Demikian telah saya uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan pengetahuan saya yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah sesuai dengan dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.------------------------------------------------------------------------

Dokter tersebut diatas,

Page 6: Yose Pine

Dr. Yosepine Susana NIM. 11.2003.055

PEMBAHASAN

Mayat laki-laki berusia 20 tahun ini diterima pada tanggal 15 Mei 2006 dengan

pengantar surat permintaan visum et repertum dari Kapolsek Palmerah tanggal 15 Mei

2006, No. Pol.: 37/ /V/2006/PALMA, didalam surat tersebut didapati adanya kepala

surat/kop surat instansi penyidik, nomor surat, tanggal surat, identitas yang diperiksa,

waktu ditemukan korban, tanda tangan, nama lengkap dan NRP petugas yang

menandatangani disertai stempel jabatan. Dalam surat permintaan visum tersebut juga

disebutkan bahwa kematian korban akibat gantung diri.

Kewenangan penyidik untuk meminta visum et repertum pada kasus yang diduga

merupakan akibat dari tindak pidana, berdasarkan KUHAP Pasal 133 ayat 1 dan 2 yang

berbunyi :

(1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik

luka, keracunan, ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan

tindak pidana, ia berwenang untuk mengajukan permintaan keterangan ahli pada

ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya.

(2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) dilakukan

secara tertulis, yang dalam surat ini disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan

luka, pemeriksaan mayat atau pemeriksaan bedah jenasah.

Dalam pelaksanaan pengiriman jenazah tersebut ke RSCM, penyidik telah memenuhi

suatu kewajiban yang seharusnya, yaitu memberikan label mayat yang diikat pada ibu

jari kaki kanan sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal 133 ayat 3 KUHAP yang

berbunyi :

(3) Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah

sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat

tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan diberi cap

jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian tubuh badan mayat.

Page 7: Yose Pine

Lembar pengisian tidak berkeberatan untuk dilakukan autopsi yang disediakan oleh

Bagian Forensik FKUI, setelah dilakukan penjelasan maksud dan pentingnya autopsi,

juga telah ditanda tangani oleh pihak keluarga korban.

PEMERIKSAAN MAYAT

Pemeriksaan pada kasus gantung diri atau penjeratan, sekalipun telah dilakukan

dengan teliti dan lengkap sehingga membuat perkara menjadi jelas, kadangkala masih

dapat menimbulkan keraguan karena tanda yang didapat pada jenazah hampir sama,

maka dalam hal ini untuk lebih membantu pemeriksaan benda bukti dan pemeriksaan

tempat kejadian perkara perlu dilakukan. Untuk membedakan tanda-tanda yang didapat

pada pemeriksaan jenazah gantung diri (hanging) dan tanda yang didapat pada jenazah

dengan penjeratan (strangulasi).

Keadaan mayat sudah membusuk, lebam mayat sudah tidak jelas dan kaku mayat

mudah dilawan. Pembusukan adalah proses degradasi jaringan yang terjadi akibat

autolisis dan kerja bakteri. Autolisis adalah pelunakan dan pencairan jaringan yang terjadi

dalam keadaan steril. Autolisis timbul akibat kerja digestif oleh enzim yang dilepaskan

sel pascamati.

Pembusukan baru tampak kira-kira 24 jam pasca mati berupa warna kehijauan pada perut

kanan bawah yaitu daerah sekum yang isinya lebih cair dan penuh dengan bakteri.

Selanjutnya akan menyebar ke seluruh tubuh, kulit ari terkelupas, pembuluh darah bawah

kulit tampak seperti melebar dan berwarna hijau kehitaman.

Pada leher ditemukan luka lecet tekan berwarna coklat, perabaan keras seperti

kertas perkamen, berjalan melingkari leher arah dari depan bawah ke belakang atas.

Pada kasus ini sudah tidak ditemukan tali penjerat, bila pada mayat masih terdapat

jeratan, maka harus digunting miring, dan ujungnya satu sama lain dihubungkan sehingga

simpul pada jerat tetap utuh. Bedanya dengan kasus penjeratan pada kasus gantung

biasanya letak jeratan lebih tinggi, yaitu lebih dekat dengan perbatasan dagu, arahya tidak

horizontal, tetapi pada suatu tempat menuju keatas pada suatu titik, titik pertemuan dari

suatu garis ini adalah tempat dimana terdapat simpul, jejak jerat tidak seluruhnya pada

leher; pada umumnya terdapat pada daerah yang ada simpul.

Page 8: Yose Pine

Bunuh diri dengan penggantungan digolongkan dalam asfiksia mekanik. Asfiksia

adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara

pernapasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai dengan

peningkatan karbon dioksida (hiperkapnia). Dengan demikian organ tubuh mengalami

kekurangan oksigen (hipoksia hipoksik) dan terjadi kematian.

Pada orang yang mengalami asfiksia akan timbul gejala sebagai akibat

autointoksikasi (keracunan) oleh karbondioksida yang terkumpul didalam tubuh karena

terjadi sumbatan pada saluran napas.

Masa dari saat asfiksia timbul sampai terjadinya kematian umumnya berkisar antara

4-5 menit. Fase 1 dan 2 berlangsung lebih kurang 3-4 menit, tergantung dari tingkat

penghalangan oksigen, bila tidak 100% maka waktu akan lebih lama dan tanda-tanda

asfiksia akan lebih jelas dan lengkap.

Pada pemeriksaan dalam ditemukan resapan darah pada otot samping kanan dan

kiri sesuai dengan jejas tali penjerat.

Perbendungan sirkulasi pada seluruh organ dalam tubuh sehingga organ menjadi

lebih berat, berwarna lebih gelap dan pada pengirisan banyak mengeluarkan darah.

Edema paru sering terjadi pada kematian yang berhubungan dengan hipoksia. Pada mayat

ini tampak organ-organ dalam sudah mulai membusuk dan mengalami perbendungan.

Kematian orang ini akibat kekerasan tumpul pada daerah leher yang mengakibatkan

halangan pada jalan nafas sehingga terjadi mati lemas.

PENUTUP

Gantung diri adalah satu satu bentuk dari asfiksia mekanik yang dapat

menimbulkan kematian. Pada orang yang mati tergantung, maka seringkali timbul

pertanyaan, apakah orang ini mati gantung diri atau mati karena dijerat atau dapat juga

orang ini sebelumnya dibunuh lalu untuk menghilangkan jejaknya, orang ini digantung.

Jadi seolah-olah orang ini bunuh diri. Dalam situasi tersebut dibutuhkan suatu

pemeriksaan secara kedokteran yang dapat membantu menjawab pertanyaan secara jelas.

Pemeriksaan pada kasus gantung diri atau penjeratan, sekalipun telah dilakukan

dengan teliti dan lengkap sehingga membuat perkara menjadi jelas, kadangkala masih

dapat menimbulkan keraguan karena tanda yang didapat pada jenazah hampir sama,

Page 9: Yose Pine

maka dalam hal ini untuk lebih membantu pemeriksaan benda bukti dan pemeriksaan

tempat kejadian perkara perlu dilakukan. Untuk membedakan tanda-tanda yang didapat

pada pemeriksaan jenazah gantung diri (hanging) dan tanda yang didapat pada jenazah

dengan penjeratan (strangulasi).

DAFTAR PUSTAKA

1. Kematian Akibat Asfiksia Mekanik, dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian Ilmu

Kedokteran Forensik FKUI, Edisi pertama, Jakarta 1994: 55-64

2. Idries A.M., Penjeratan, dalam pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. PT. Bina Aksara,

Jakarta 1989: 150-152

3. Teknik Autopsi Forensik, Cetakan kedua, Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FKUI,

Jakarta, 2000: 51.

Page 10: Yose Pine