web viewcontoh dari office automation (oa) adalah word processing ... model sistem informasi...

44
BUKU AJAR SISTEM INFORMASI Di Susun Oleh : YENI KUSTIYAHNINGSIH S.KOM., M.KOM. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNUJOYO MADURA 2011

Upload: phamtruc

Post on 30-Jan-2018

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

BUKU AJAR

SISTEM INFORMASI

Di Susun Oleh :

YENI KUSTIYAHNINGSIH S.KOM., M.KOM.

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TRUNUJOYO MADURA

2011

Page 2: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………... ii

BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………. 1

A. Latar Belakang ………………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2

C. Tujuan ………………………………………………………………….. 2

BAB II : PENGENALAN SISTEM INFORMASI………………………… 3

A. Pengertian Sistem Informasi……………………………….................... 3

B. Contoh Kasus………………….…………………………………......... 4

C. Penerapan Sistem Informasi.................................................................. 9

D. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi.……............................... 10

E. Kesimpulan.............................................................................................. 11

F. Daftar pustaka.......................................................................................... 12

BAB III : KOMPONEN DAN MODEL SISTEM INFORMASI……....... 13

A. Komponen Sistem Informasi….…………………………..............…... 13

B. Model Sistem Informasi.………………………………………............. 16

C. Kesimpulan............................................................................................. 20

D. Daftar Pustaka........................................................................................ 21

Page 3: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami

perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-

perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien

umtuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang

sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang

berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis

yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan di masing-

masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang

sangat penting untuk dilakukan.

Keberhasilan pengembangan system informasi saat ini telah menjadi salah satu indicator

dari kinerja organisasi yang menjadi sorotan, bukan saja dari aspek operasional perusahaan,

tatpi juga hubungannya dengan kepercayaan pelanggan. Perusahaan dengan dukungan IT

yang baik dan memadai akan memiliki nilai plus dari pesaingnya berupa respon yang lebih

cepat, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pekerjaan yang meningkat, identifikasi dan

penanganan masalah secara lebih akurat, serta kepercayaan terhadap delivery pekerjaan.

Keunggulan-keunggulan tersebut yang membuat banyak pihak meningkatkan konsentrasi

dalam pembangunan system informasinya. DIlain pihak, proses pembangunan system

informasi terkadang bersifat temporary dan menimbulkan banyak masalah seperti kurangnya

SDM yang handal, besarnya biaya investasi bagi pelatihan dan pengembangan, dukungan

hardware yang kurang memadai hingga masalah klasik, kurangnya waktu manajemen untuk

memperhatikan detil pengembangan system informasi. Salah satu solusi yang banyak

digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah penggunaan jasa outsourcing IT.

Bentuknya bias bermacam-macam, baik aspke pengembangan, perawatan, bahkan konversi

system. Fenomena outsourcing saat ini sudah menjadi diskusi banyak pihak, khususnya

dalam permasalahan efektivitas dan keberhasilan pelaksanaan pelaksanaannya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian dari sistem informasi itu sendiri

Page 4: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

2. Contoh kasus dari sistem informasi

3. Kelebihan dan kekurangan sistem informasi

4. Komponen sitem informasi

5. Pemodelan dari sistem informasi

C. TUJUAN PERMASALAHAN

1. Agar mengetahui pengertian sistem informasi

2. Agar mengetahui contoh kasus dari sistem informasi

3. Agar mengetahui kelebihan sistem informasi

4. Agar mengetahui komponen sistem informasi

5. Agar mengetahui model dari sistem informasi

Page 5: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

BAB II

PENGENALAN SISTEM INFORMASI

Tujuan Umum

Untuk mengetehaui pengetahuan dasar mengenai sistem informasi

Tujuan Khusus

Setelah mempelajari bab ini peserta diharapkan:

1. Memiliki satu pengertian mengenai sistem informasi dan kemampuan dasar dari

sistem tersebut;

2. Dapat menguraikan hambatan-hambatan dalam perkembangan Sistem Informasi;

dan

3. Mampu mengidentifikasi struktur hirarki pengguna Sistem Informasi dan tingkatan

manajemen dalam pengambilan keputusan.

A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI

Menurut Jerry FithGerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu[1].

Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak

luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan[2]. Sistem informasi (SI) atau lanskap

aplikasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan

teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah

sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses

algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk

tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi

juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses

bisnis.

Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem

TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem

Page 6: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

informasi biasanya terlihat seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan

dengan tujuan pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses

bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis. Alter berpendapat

untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem

di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya

untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah

suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi,

menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi. Dengan demikian,

sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi

lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili

dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap

sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan

tindakan. Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem informasi

dan organisasi informatika.

B. CONTOH KASUS

Contoh kasus dalam sistem informasi dalam suatu perusahaan :

Saat ini peran sistem informasi dalam menunjang kegiatan operasional dan pendukung

pengambilan keputusan menjadi sangat penting. Menurut O’Brien (2005), sistem informasi

terdiri atas dua gabungan kata yaitu sistem yangmerupakan kumpulan elemen yang saling

bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. dan informasi yang merupakan data yang telah

diolah sedemikian rupa, sehingga menghasilkan sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh

pemakai akhir untuk tujuan tertentu. Peran ini semakin meluas dengan seiring meningkatnya

persaingandi dalam dunia usaha pada era globalisasi saat ini. Perusahaan dituntut untuk

memberikan pelayanan yang optimal baik dari segi produk atau jasa yang ditawarkan.

Dalam melakukan pengembangan sistem informasi perusahaan, perlu dilakukan perencanaan

yang matang dan dukungan dari pihak manajemen untuk menerapkan sistem informasi ini

kedepannya. Tugas dan tanggung jawab dalam pengembangan sistem ini, dapat diserahkan

keberbagai pihak. Pihak pertama adalah perusahaan dengan sumberdaya yang dimilikinya

melakukan pengembangan dan pemeliharaan sendiri sistem informasinya (insourcing). Pihak

kedua adalah perusahaan melakukan pelimpahan pengembangan dan pemeliharaan sistem

informasinya kepada pihak di luar organisasi yang dianggap mahir dibidang tersebutsehingga

perusahan dapat fokus dengan peningkatan performa “core competency”perusahaan

(outsourcing). Pihak ketiga adalah perusahaan dan pihak luar melakukan kerja sama dalam

proses pengembangan serta pemeliharaan sistem informasi (cosourcing)

Page 7: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

Dalam melakukan pengembangan sistem ini, perusahaan harus menyerahkan ke pihak yang

tepat dan didasarkan pada kebutuhan serta sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan.

Pemilihan yang tidak tepat dapat menyebabkan investasi sistem inovasi yang telah dilakukan

menjadi tidak terpakai atau sia-sia. Perusahaan dapat membandingkan keuntungan dan

kerugian dari pihak atau pelaku pengembangan sistem informasi tersebut. Pada bagian

pembahasan, akan di uraikan keuntungan dan kelemahan dari pengembangan sistem

informasi antara insourcing, outsourcing dan cosourcing.

Semakin besarnya persaingan dunia usaha pada era globalisasi saat ini, menuntut perusahaan

memberikan pelayanan optimal, baik dalam bentuk harga, kualitas, waktu pemesanan, serta

informasi. Hal ini, menyebapkan masing-masing perusahaan berusaha untuk menerapkan

sistem informasi yang dianggap sebagai salah satu suatu penunjang keunggulan kompetitif

perusahaan. Kemajuan teknologi yang demikian pesatnya semakin menambah peranan sistem

informasi di segala bidang. Mulai dari pendidikan hingga bisnis di perusahaan. peranan

utama sistem informasi itu sendiri untuk mendukung operasi bisnis, mendukung keperluan

managerial, dan mendukung keunggulan strategis. Jadi sudah sewajarnya teknologi informasi

digunakan oleh banyak pihak.

Penerapan sistem informasi akan berjalan apabila adanya keterpaduan dari masing-masing

peranan utama sistem informasi tersebut. Pada bagian dibawah ini, akan dibahas lebih

mendalam mengenai tiga peranan sistem informasi. Adapun peranan-peranan tersebut adalah

1. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis

Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam

kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses

transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta

produktivitas kantor secara efisien.

• Transaction Processing Systems

Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk

sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik

(electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari

transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS

menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal.

Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi

penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga

memperbaharui database yang digunakan perusahaan.

• Process Control Systems

Page 8: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses

operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control

systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis

dibuat oleh komputer.

• Office Automation Systems

Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim

data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office

automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic

mail),teleconferencing, dan lain-lain.

2. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.

Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem

informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan

yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM sangat

penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:

• Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan

informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen

(management decision making).

• Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur

penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat

sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.

Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:

• Information Reporting Systems

Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerialend users

untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS

berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction

processing systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan yang dapat

dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi

pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan analisa

penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.

• Decision Support Systems

Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information reporting systems dan

transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis

komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu

proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program

Page 9: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon secara

interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.

• Executive Information Systems

Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi

strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer

adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-

faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas.

3. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis

Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari

sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika

perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang

berupa (1) persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, (2) ancaman

dari perusahaan baru, (3) ancaman dari produk pengganti, (4) kekuatan tawar-menawar

dari konsumen, dan (5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Kelima faktor tersebut

merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya peamsaran yang

mengarah kepada competitive advantage strategies.

1. 1. Meningkatkan efisiensi operasional

Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi

lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi

keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan menanamkan investasi pada teknologi

sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri

tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan

teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang

dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara

membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.

1. 2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis

Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik

dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat

memperoleh keuntungan strategis. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis

adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara

perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini

adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen

perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah

Page 10: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk

menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.

1.3. Membangun sumber-sumber informasi strategis

Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi

strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti

memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan

telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users. Sistem

informasi ini memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis yang

dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi

ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan

manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang

menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu

merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen dalam

skala besar maupun kecil.

C. PENERAPAN SISTEM INFORMASI

Penerapan Sistem Informasi dalam aktivitaas manusia antara lain :

Sistem reservasi pesawat terbang: digunakan dalam biro perjalanan untuk

melayani pemesanan/pembelian tiket

Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor sehingga dapat

digunakan untuk memantau hutang para pelanggan

Sistem biometric yang dapat mencegah orang yang tak berwenang mengakses

informasi yang bersifat rahasia dengan cara menganalisa sidik jari atau retina

mata

Sistem POS (point-of-sale) yang diterapkan pada pasar swalayan dengan

dukungan pembaca barcode untuk mempercepat pemasukan data

Sistem telemetri atau pemantauan jarak jauh yang menggunakan teknologi

radio,misal untuk mendapatkan suhu lingkungan pada gunung berapi atau

memantau getaran pilar jembatan rel kereta api

Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card) yang dapat digunakan oleh juru

medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien

Sistem yang dipasang pada tempat-tempat public yang memungkinkan

seseorang mendapatkan informasi seperti hotel,tempat pariwisata,pertokoan dll.

Sistem layanan akademis berbasis web

Page 11: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

Sistem pertukaran data elektronis (Electronic Data Interchange / EDI) yang

memungkinkan pertukaran dokumen antar perusahaan secara elektronis dan

data yg terkandung dalam dokumen dapat diproses secara langsung oleh

komputer

E-government atau system informasi layanan pemerintahan yang berbasis internet.

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM INFORMASI

Kelebihan Sistem Informasi

1. Dapat memberikan informasi-informasi secara tepat dan cepat kepada semua

khayalak.

2. Dapat mempermudah masyarakat dalam memperoleh data-data yang di

perlukannya.

3. Data-data yang di dapatkan bisa menjadi referensi.

4. Dapat menambah wawasan kepada masyarakat umum.

5. Setiap detik informasi dapat di perbaharui dan akurat.

6. Dapat belajar lebih hemat dengan sistem informasi tanpa harus keluar rumah.

Kekurangan Sistem Informasi

1. Mempermudahnya terjadinya plagiat.

2. Membuat seseorang kurang berinteraksi dengan lingkungan.

3. Membuat seseorang menjadi ketergantungan.

4. Hal-hal yang tradisional menjadi di tinggalkan karena kemajuan sistem

informasi dan kemajuan zaman.

KESIMPULAN

Sistem informasi (SI) atau lanskap aplikasi adalah kombinasi dari teknologi informasi

dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan

manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan

merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam

pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi

teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi

dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Macmillan

Publishing Company, New York, 1991.

Ferdinand Magaline, “Konsep Dasar Sistem Informasi”, 2007, dalam jurnal Sistem Informasi

(diakses 14 November 2011)

[1]JerryFithGerald, “Pengantar Sistem Informasi”,

2007,http: //yudhim.blogspot.com/2008/01/pengantar-sistem-informasi (diakses 14

November 2011)

[2] Menurut Robert A. Leitch, “Pengantar Sistem Informasi”,

2007,http://yudhim.blogspot.com/2008/01/pengantar-sistem-informasi.html(diakses 14

November 2011)

Djoko Sutono, 2001, “Konsep Dasar Sistem Informasi” dalam modul Sistem Informasi

Manajemen (diakses 14 November 2011)

Rosa Arianio Sukamto, 2006, “Analisa dan Dedain Sistem Informasi I” www.gangsir.com

(diakses 14 November 2011)

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi

BAB III

Page 13: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

MODEL DAN KOMPONEN SISTEM INFORMASI

Tujuan Umum

Untuk mengetehaui pengetahuan dasar mengenai sistem informasi

Tujuan Khusus

Untuk mengetahui komponen dan elemen yang terdapat pada sistem informasi

Untuk mengetahui model pada sistem informasi

A. KOMPONEN SISTEM INFORMASI

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building

blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen

teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan

komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain

membentuk suatu kesatuan unutuk mencapai sasaran.

1. Komponen Input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metodedan 

media  untuk menangkap  data  yangakan dimasukkan,  yang  dapat  berupa  dokumen-

 dokumen dasar. 

Gambar 1.1 komponen input

2. Komponen Model

Kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang memproses data yang tersimpan

di basisdata dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang

diinginkan.

Page 14: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

Gambar 1.2 komponen-komponen model

3. Komponen Output

Output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem. Hasil dari sistem informasi adalah keluaran

yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua

pemakai sistem.

Gambar 1.3 komponen-komponen output

4. Komponen Teknologi

Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima

input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan

mengirimkan output, dan membantu pengendalian sistem.

Gambar 1.4 komponen teknologi

5. Komponen Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didalam komputer

dengan menggunakan software database. Basis data (database) merupakan kumpulan

data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di

perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Page 15: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

Data di dalam basis data perlu diorganisasikan seemikian rupa supaya informasi yang

dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi

kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan

perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

Gambar1.5 komponen basisdata

6. Komponen Control

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur,

air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak

efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan

diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah

ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.

Gambar 1.5 komponen control

B. MODEL SISTEM INFORMASI

Model system informasi terdiri dari 2 macam:

1. Tersentralisasi (Terpusat)

Semua pemrosesan data dilakukan oleh komputer yg ditempatkan di dlm suatu lokasi yg

ditujukan utk melayani semua pemakai dlm organisasi. Banyak digunakan oleh

Page 16: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

perusahaan yg tdk memiliki cabang . Lingkungan Mainframe sbg Implementasi dari

Arsitektur Tersentralisasi (Terpusat)

Gambar 1.6 model Tersentralisasi (Terpusat)

2. Desentralisasi (Tersebar/Terdistribusi)

Gambar 1.7 Model Desentralisasi (Tersebar/Terdistribusi)

Sistem yg terdiri atas sejumlah komputer yg tersebar pd berbagai lokasi yg dihubungkan

dg sarana telekomunikasi dg masing² komputer mampu melakukan pemrosesan yg

serupa secara mandiri, tetapi bisa saling berinteraksi dlm pertukaran data. Model

sederhana terdapat pd sejumlah komputer yg terhubung dlm jaringan yg menggunakan

arsitektur peer-to-peer .

Contoh Arsitektur Peer-To-Peer

Page 17: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

Gambar 1.8 Arsitektur Peer-To-Peer

Keterangan:

Pada model ini masing-masing komputer memiliki kontrol thd resource (misalnya data,

printer, atau CD-ROM), tetapi memungkinkan komputer lain menggunakan Resource

tsb.

Contoh Sistem Pemrosesan Terdistribusi Berdasarkan Area Fungsional

Contoh Sistem Terdistribusi Pada Bank

Page 18: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

a. Keuntungan Sistem Pemrosesan Data Desentralisasi (Tersebar/Terdistribusi)

Penghematan biaya

Peningkatan tanggung jawab terhadap pengeluaran biaya

Peningkatan kepuasan pemakai

Kemudahan pencadangan ketika terjadi musibah

b. Kekurangan Sistem Pemrosesan Data Desentralisasi (Tersebar/Terdistribusi)

Memungkinkan kekacauan kontrol terhadap sistem komputer

Ketidaksesuaian dlm menyediakan hardware & software

Standardisasi bisa tak tercapai

3. Client/Server

Sembarang sistem/proses yg melakukan sesuatu permintaan data/layanan ke server.

Mempunyai kemampuan utk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah client meminta suatu

data ke server, server akan segera menanggapinya dg memberikan data yg diminta ke client

yg bersangkutan. Setelah data diterima, client segera melakukan pemrosesan. Namun tidak

harus berupa sistem fisik, tetapi juga bisa berupa suatu proses, sbg contoh adalah yg disebut

Page 19: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

sbg database server adalah sebuah proses di dlm komputer utk menangani permintaan akses

terhadap basis data

Contoh Client/Server

Gambar 1.9 Client/Server

KESIMPULAN

Komponen sistem informasi terdiri dari : hardware, software, prosedur, orang, basis

data, dan jaringan computer. Model sistem informasi tersentralisasi memungkinkan semua

pemrosesan data dilakukan secara terpusat untuk melayani semua pemakai . Model sistem

informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

sejumlah komputer dan dapat saling melakukan pertukaran data. Model sistem informasi

client/server melibatkan sembarang sistem/proses yang melakukan permintaan data/layanan

serta penyedia data/layanan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Page 20: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Macmillan

Publishing Company, New York, 1991.

Djoko Sutono, 2001, “Konsep Dasar Sistem Informasi” dalam modul Sistem Informasi

Manajemen (diakses 14 November 2011)

Rosa Arianio Sukamto, 2006, “Analisa dan Dedain Sistem Informasi I” www.gangsir.com

(diakses 14 November 2011)

Billy N Mahamudu, 2007, “Komponen dan Elemen Sistem Informasi” dalam jurnal Sistem

Informasi (diakses 14 November 2011)

http://sisteminformasi.wordpress.com/2007/01/23/komponen-sistem-informasi/

http://www.scribd.com/doc/28081189/Pengenalan-Sistem-Informasi

BAB IV

Page 21: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

PENGOLAHAN DATA DAN PROTOTYPING

A. Tujuan Umum

Mampu memahami konsep dasar pengolahan data dan analisis data.

B. Tujuan khusus

Untuk mengambil informasi asli (data) dan darinya menghasilkan informasi lain

dalam bentuk yang berguna (hasil).

C. ISI

2.1 Pendahuluan

Siklus hidup pengembangan sistem informasi adalah metodologi klasik yang

digunakan untuk mengembangkan, memelihara dan menggunakan sistem informasi.

Siklus hidup pengembangan sistem informasi meliputi : analisis, design, implementasi,

operasi dan pemeliharaan.

Sistem informasi yang dikembangkan dengan metodologi/daur hidup dapat

memberikan manfaat bila pengolahan data di dalamnya tepat. Pengolahan data

tergantung dari kebutuhan setiap organisasi. Metodologi pengembangan sistem

informasi dapat menggunakan pendekatan prototype yang lebih cepat dari segi waktu.

2.2 Pengertian Pengolahan Data

Data mentah yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya, jika

tidak diolah. Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode

ilmiah, karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang

berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan

perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan

manipulasi serta diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna

untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesa atau pertanyaan

penelitian.

Mengadakan manipulasi terhadap data mentah berarti mengubah data mentah

tersebut dari bentuk awalnya menjadi suatu bentuk yang dapat dengan mudah

memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena. Beberapa tingkatan kegiatan

perlu dilakukan, antara lain memeriksa data mentah, sekali lagi, membuatnya dalam

bentuk tabel yang berguna, baik secara manual ataupun dengan menggunakan

komputer.

Setelah data disusun dalam kelompok-kelompok serta hubungan-hubungan yang

terjadi dianalisa, perlu pula dibuat penafsiran-penafsiran terhadap hubungan antara

Page 22: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

fenomena yang terjadi dan membandingkannya dengan fenomena-fenomena lain di luar

penelitian tersebut.

Berdasarkan pengolahan data tersebut, perlu dianalisis dan dilakukan penarikan

kesimpulan hasil penelitian. Pengolahan data secara sederhana diartikan sebagai proses

mengartikan data-data lapangan sesuai dengan tujuan, rancangan, dan sifat penelitian.

Misalnya dalam rancangan penelitian kuantitatif, maka angka-angka yang diperoleh

melalui alat pengumpul data tersebut harus diolah secara kuantitatif, baik melalui

pengolahan statistik inferensial maupun statistik deskriptif.

Lain halnya dalam rancangan penelitian kualitatif, maka pengolahan data

menggunakan teknik non statitistik, mengingat data-data lapangan diperoleh dalam

bentuk narasi atau kata-kata, bukan angka-angka. Mengingat data lapangan disajikan

dalam bentuk narasi kata-kata, maka pengolahan datanya tidak bisa dikuantifikasikan.

Perbedaan ini harus dipahami oleh peneliti atau siapapun yang melakukan penelitian,

sehingga penyajian data dan analisis kesimpulan penelitian relevan dengan sifat atau

jenis data dan prosedur pengolahan data yang akan digunakan.

Di atas dikatakan bahwa pengolahan data diartikan sebagai proses mengartikan

data lapangan, yang berarti supaya data lapangan yang diperoleh melalui alat

pengumpul data dapat dimaknai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sehingga

proses penarikan kesimpulan penelitian dapat dilaksanakan. Dengan demikian,

pengolahan data tersebut dalam kaitannya dengan praktek pendidikan adalah sebagai

upaya untuk memaknai data atau fakta menjadi makna.

Makna penelitian yang diperoleh dalam pengolahan data, tidak sampai menjawab

pada analisis “kemengapaan” tentang makna-makna yang diperoleh. Misalnya dalam

rancangan penelitian kuantitatif, maka angka-angka yang diperoleh melalui alat

pengumpul data tersebut harus diolah secara kuantitatif, baik melalui pengolahan

statistik inferensial maupun statistik deskriptif.

2.3 Langkah-langkah Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data, ada sejumlah langkah-langkah ilmiah yang perlu

dilakukan untuk memudahkan proses pengolahan data. Dari beberapa referensi tentang

metode penelitian ilmiah, ada sejumlah langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam

proses pengolahan data, yaitu: (1) editing; (2) mengkode data atau kodefikasi data.

a. Editing

Sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit lebih dahulu. Dengan perkataan

lain, data atau keterangan yang telah dikumpulkan dalam buku catatan (record book),

Page 23: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

daftar pertanyaan ataupun pada interview guide (pedoman wawancara) perlu dibaca

sekali lagi dan diperbaiki, jika di sana sini masih terdapat hal-hal yang salah atau yang

masih meragukan. Kerja memperbaiki kualitas data serta menghilangkan keragu-raguan

data dinamakan mengedit data.

Beberapa hal perlu diperhatikan dalam mengedit data, yaitu:

1) Apakah data sudah lengkap dan sempurna?

2) Apakah data sudah cukup jelas tulisannya untuk dapat dibaca?

3) Apakah semua catatan dapat dipahami?

4) Apakah semua data sudah cukup konsisten?

5) Apakah data cukup uniform?

6) Apakah ada responsi yang tidak sesuai?

Catatan harus sempurna dalam pengertian bahwa semua kolom atau pertanyaan

harus terjawab atau terisi. Jangan ada satu pun dari jawaban terbiarkan kosong. Peneliti

harus mengenal data yang kosong, apakah responden tidak mau menjawab, atau

pertanyaanya yang kurang dipahami responden. Dalam mengedit data, hal-hal di atas

harus diperjelas, dan jangan ada satupun pertanyaan ataupun pernyataan atau catatan

yang kosong tidak terjawab. Jawaban atau catatan yang kosong harus disempurnakan

dalam mengedit data.

Harus dilihat apakah catatan dapat dibaca atau tidak. Segala coret-coret harus

diperjelas, segala kata-kata atau kalimat sandi harus diperjelas, baik kalimat ataupun

huruf serta angka. Dalam mengedit, memperjelas catatan supaya dapat dibaca

merupakan hal yang perlu sekali dikerjakan untuk menghilangkan keragu-raguan

kemudian.

Pekerjaan mengedit juga termasuk mengubah kependekan-kependekan yang

dibuat menjadi kata-kata atau kalimat yang penuh. Kependekan hanya dapat dimengerti

oleh peneliti atau pencatat data dan belum tentu dapat dimengerti oleh pembuat kode.

Karena itu, segala kalimat atau kata-kata yang dipendekkan, ataupun angka yang

dipendekkan, perlu diperjelas.

Mengedit juga berarti melihata apakah data konsisten atau tidak. Jika ditemukan

data tentang pendapatan dalam usaha tani, pendapatan di luar usaha tani yang tidak

cocok dengan total pendapatan, maka carilah penyebab kesalahan tersebut! Apakah ada

kesalahan dalam mencatat? Atau kesalahpahaman responden dalam menjawab

pertanyaan?

Page 24: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

Juga perlu dicek, apakah instruksi dalam daftar pertanyaan diikuti secara seksama

oleh responden atau tidak? Jika dalam jawaban sebenarnya diinginkan supaya berat

dinyatakan dalam kg, sedangkan data yang tercatat mempunyai unit gram, maka

jawaban tersebut harus diubah ke dalam unit yang dimintakan (kg). Jika dalam record

book, kolom harus diisi dengan unit rumpun, sedangkan tertulis dengan unit batang,

maka jawaban harus diperbaiki menjadi unit rumpun. Dengan perkataan lain, catatan

atau jawaban harus dicek uniformitasnya.

Dalam mengedit, juga perlu dicek pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya tidak

cocok. Jika banyak jawaban pertanyaan yang tidak sesuai, maka daftar pertanyaan

tersebut perlu dikumpulkan, dan harus diklasifikasikan dalam satu kelompok. Jika

hanya beberapa saja yang tidak cocok, mak hal ini merupakan kesalahan peneliti dan

perlu diperbaiki.

Perlu juga diperingatkan, jangan sekali-kali mengganti jawaban, angka, ataupun

pertanyaan-pertanyaan dengan maksud membuat data tersebut sesuai, konsisten, dan

cocok untuk maksud tertentu. Menggantikan data orisinal demi mencocokkan dengan

sesuatu keinginan peneliti, berarti melanggal prinsip-prinsip kejujuran intelektual

(intellectual honesty).

b. Kodefikasi Data

Data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat pendek atau panjang,

ataupun hanya 5 “ya” atau “tidak”. Untuk memudahkan pengolahan, maka jawaban-

jawaban tersebut perlu diberi kode. Pemberian kode kepada jawaban sangat penting

artinya, jika pengolahan data dilakukan dengan komputer. Mengkode jawaban adalah

menaruh angka pada tiap jawaban.

2.4 Pengertian Analisis Data

Analisa data adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi

serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. Step pertama dalam analisa

adalah membagi data atas kelompok atau kategori-kategori. Kategori tidak lain dari

bagian-bagian.

Beberapa ciri dalam membuat kategori, adalah:

a. Kategori harus dibuat sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian.

b. Kategori harus lengkap

c. Kategori harus bebas dan terpisah

d. Tiap kategori harus berasal dari satu kaidah klasifikasi

e. Tiap kategori harus dalam satu level.

Page 25: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

Kategori harus sesuai dengan masalah penelitian, sehingga kategori tersebut dapat

mencapai tujuan penelitian dalam memecahkan masalah. Dengan demikian, analisa

yang dibuat akan sesuai dengan keinginan untuk memecahkan masalah. Kategori yang

dibuat juga harus dapat menguji hipotesa yang dirumuskan.

Kategori harus lengkap, yang berarti bahwa semua subjek atau responden harus

termasuk ke dalam kategori tersebut. Kategori juga harus bebas dan terpisah nyata.

Tiap individu atau objek harus termasuk dalam satu kategori saja. Peneliti harus dapat

membuat variabel sedemikian rupa sehingga tiap objek dapat dimasukkan dalam satu

kategori, dan hanya satu kategori saja.

1. Level Manajemen dalam Organisasi

Gambar 2.1 Level Manajemen dalam Organisasi

2. Arus Informasi Internal & Eksternal dalam Organisasi

Page 26: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

Gambar 2.2 Arus Informasi Internal & Eksternal dalam Organisasi

3. Hubungan Data, Informasi, & Pengetahuan

Gambar 2.3 Hubungan Data, Informasi, & Pengetahuan

4. Transformasi Data menjadi Informasi

Page 27: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

Gambar 2.4 Transformasi Data menjadi Informasi

Keterangan:

• Data seringkali disebut sbg bahan mentah informasi, dimana melalui suatu proses

transformasi data dibuat mjd bermakna

2.5 Ciri-Ciri Informasi

Benar/salah à informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan.

Baru à informasi benar-benar baru bagi si penerima.

Tambahan à informasi dapatmemperbarui atau memberikan perubahan

terhadap informasi yang telah ada.

1. Hierarki Data

Gambar 2.5 Hierarki Data

Keterangan:

• Elemen data à suatu data terkecil yg tdk dpt dipecah lagi mjd unit data yg lain,

contoh nama & kota tempat tinggal.

• Rekaman / baris à gabungan sejumlah elemen data yg saling terkait, contoh

nama, alamat, & kota dlm sebuah rekaman.

• Tabel à himpunan seluruh rekaman/baris yg bertipe sama.

2. Pengertian Prototipe

Merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan

pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga

segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Membuat proses pengembangan sistem

Page 28: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

informasi mjd lebih cepat & lebih mudah, terutama pd keadaan kebutuhan

pemakai sulit utk diidentifikasi

3. Mekanisme Pengembangan Sistem dg Prototipe.

Gambar 2.6 Mekanisme Pengembangan Sistem dg Prototipe.

4. Kelebihan Prototipe

Pendefinisian kebutuhan pemakai mjd lebih baik karena keterlibatan

pemakai yg lebih intensif. Meningkatkan kepuasan pemakai & mengurangi risiko

pemakai tdk menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yg sangat tinggi

shg sistem memenuhi kebutuhan mereka dg lebih baik.Mempersingkat waktu

pengembangan.

5. Kelemahan Prototipe

Prototipe hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh² dlm menyediakan

waktu & pikiran utk menggarap prototype. Kemungkinan dokumentasi terabaikan

karena pengembang lebih berkonsentrasi pd pengujian & pembuatan prototype.

Mengingat target waktu yg pendek,, ada kemungkinan sistem yg dibuat tdk

lengkap & bahkan sistem kurang teruji.

2.6 Kesimpulan

Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak

mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai Informasi

merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan

pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Prototipe Merupakan suatu

metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat

Page 29: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh

pemakai Prototipe membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih

cepat&mudah terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit diidentifikasi.

Page 30: Web viewContoh dari office automation (OA) adalah word processing ... Model sistem informasi desentralisasi memungkinkan pemrosesan data dilakukan secara tersebar pada

Referensi

1. Kadir, Abdul, Pengenalan Sistem Informasi, ANDI Offset, Yogyakarta, 2006.(Hal :

26-49 dan 416-418).

2. Furqon. (2001). Statistika Terapan dalam Penelitian. Bandung: Alfabeta

3. Nasution. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito

4. -------------. (2003). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.