yataba askep osteomilitis dan borsistis akper pemkab muna

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Osteomilitis adalahinfeksi tulang, infeksi tulang lebih sulit di sembuhkan di banding infeksi jaringan lunak karena keterbatasan asupan darah, respon jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (bruner dan suddarath 2012) Bursotis merupakan suatu tempat yang berisi cairan berada di antara 2 struktur tulang yang bersentuhan satu sama lain. Cairan ini adalah minyak yang sama dengan cairan persendian dan secara normal jumlahnya memang sedikit. Bunsitis adalah peradangan pada bursa dapat disebabkan oleh adanya friksi, benturan secara langsung pada persendian atau disebabkan oleh infeksi bakteri. Bursitis paling sering di bursa subdeltoid, bursa olekranon, bursa prepatelan dan bursa radiohumenal, sesuai urutan kekerapannya lebih menonjol rasa nyeri dari pada keparahan penyakit. Bursitis dapat dikelompokkan menjadi bursitis akut adalah terjadi secara mendadak.. bursitis kronis merupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya atau cedera yang berulang. B. Rumusan Masalah 1. Apakah definisi dari osteomilitis dan bursitis ? 2. Apakah etiologi dari osteomolitis dan bursitis ? 3. Bagaimanakah tanda dan gejala dari osteomilitis dan bursitis ? 4. Bagaimanakah pengobatan dari osteomilitis dan bursitis ? 5. Bagaimanalah pemeriksaan penunjang dari osteomilitis dan bursitis ? 6. Bagaimanakah ASKEP dari osteomilitis dan bursitis ? C. Tujuan Penulisan Masalah 1. Mahasiswa mengetahui definisi dari osteomilitis dan bursitis 2. Mahasiswa mengetahui etiologi dari osteomolitis dan bursitis 3. Mahasiswa mengetahui tanda dan gejala dari osteomilitis dan bursitis 4.mahasiswa mengetahui pengobatan dari osteomilitis dan bursitis 5. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan penunjang dari osteomilitis dan bursitis 6. Mahasiswa mengetahui ASKEP dari osteomilitis dan bursitis

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 12-Jul-2015

632 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Osteomilitis adalahinfeksi tulang, infeksi tulang lebih sulit di sembuhkan di

banding infeksi jaringan lunak karena keterbatasan asupan darah, respon jaringan

terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (bruner

dan suddarath 2012)

Bursotis merupakan suatu tempat yang berisi cairan berada di antara 2

struktur tulang yang bersentuhan satu sama lain. Cairan ini adalah minyak yang sama

dengan cairan persendian dan secara normal jumlahnya memang sedikit. Bunsitis

adalah peradangan pada bursa dapat disebabkan oleh adanya friksi, benturan secara

langsung pada persendian atau disebabkan oleh infeksi bakteri. Bursitis paling sering

di bursa subdeltoid, bursa olekranon, bursa prepatelan dan bursa radiohumenal,

sesuai urutan kekerapannya lebih menonjol rasa nyeri dari pada keparahan penyakit.

Bursitis dapat dikelompokkan menjadi bursitis akut adalah terjadi secara mendadak..

bursitis kronis merupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya atau cedera

yang berulang.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari osteomilitis dan bursitis ?

2. Apakah etiologi dari osteomolitis dan bursitis ?

3. Bagaimanakah tanda dan gejala dari osteomilitis dan bursitis ?

4. Bagaimanakah pengobatan dari osteomilitis dan bursitis ?

5. Bagaimanalah pemeriksaan penunjang dari osteomilitis dan bursitis ?

6. Bagaimanakah ASKEP dari osteomilitis dan bursitis ?

C. Tujuan Penulisan Masalah

1. Mahasiswa mengetahui definisi dari osteomilitis dan bursitis

2. Mahasiswa mengetahui etiologi dari osteomolitis dan bursitis

3. Mahasiswa mengetahui tanda dan gejala dari osteomilitis dan bursitis

4.mahasiswa mengetahui pengobatan dari osteomilitis dan bursitis

5. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan penunjang dari osteomilitis dan bursitis

6. Mahasiswa mengetahui ASKEP dari osteomilitis dan bursitis

Page 2: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilllah kami hatarkan Kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang

Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayahnya yang diberikan kepada

kami sehingga dapat merampungkan tulisan ataupun makalah yang menjadi tugas

individu

Makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah “KMB” yang

dipercayakan kepada kelompok kami yang pada dasarnya mengulas tentang

“gangguan sistem moskulokoletal yang berhubungan dengan osteomilitis dan

Bursitis ”, .kami menyadari bahwa dengan keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan yang kamimiliki, materi ulasan yang kami sajikan masih jauh dari

kesempuranaan dalam hal ini masih sangat sederhana sehingga tentunya tak akan

luput dari kesalahan dan kehilafan. Oleh karena itu, kami menghargai segala bentuk

masukan dan kritik dari rekan-rekan ataupun pihak lain untuk lebih membangun dan

menyegarkan wawasan yang lebih bijaksana di tengah-tengah perkembangan ilmu

pengetahuan yang kompetitif Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat

sebagaimana yang kami harapkan.

Raha, september 2012

Penyusun

Page 3: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1

C. Tujuan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2

A. Konsep medis ........................................................................................ 2

1. Pengertian ....................................................................................... 2

2. Etiologi ............................................................................................ 2

3. Patofisilogi ...................................................................................... 2

4. Manifestasi klinis ............................................................................ 2

5. Komplikasi ...................................................................................... 2

6. Penata laksanan ................................................................................ 2

B. Konsep Asuhan Keperawatan ............................................................... 4

1. Pengkajian Keperawatan ................................................................. 4

2. Diagnose Keperawatan ................................................................... 5

3. Rencana Tindakan ........................................................................... 6

4. Implementasi ................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 10

A. Kesimpulan ........................................................................................... 10

B. Saran ..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

BAB II

PEMBAHASAN

1. OSTEOMILITIS

A. Konsep Medis

1. Pengertian

Osteomilitis adalahinfeksi tulang, infeksi tulang lebih sulit di sembuhkan di

banding infeksi jaringan lunak karena keterbatasan asupan darah, respon jaringan

terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (bruner

dan suddarath 2012)

Osteomilitis adalah infeksi pada tulang dan medula tulang, baik karena infeksi

piogenikmaupun non piogenik, misalnya kuman mycrobacterium tubercolosis

(mutaqqin 2008)

Osteomilitis adalah infeksi tulang yang dapat terjadi karena penyumbatan

infeksi dari darah atau lebih sering atau sering kontaminasi fraktur terbuka atau

reduksi ( corwin 2001)

Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa osteomilitis adalah

infeksi tulang yang di sebabkan oleh kuman yang melalui aliran darah baik bersifat

plogenik maupun non poegenik.

2. Etiologi

Ostomylitis dapat di sebabkan oleh kangker bakteri, virus dan jamur, dan

mkroorgansme lain. Golongan atau jenis patogen yang sering adalah stapylococus

aureus menyebabkan 70% sampai 80% infeksi tulang, pnemucocs, typhus bacil,

proteus, psedomanas, echercia coli, tubrcolosis bacil, dan spirochaeta (price dan

wilson, 2006)

3. Patofisiologis

Ostomylitis okegen terjadi karena lukatusuk pada jarigan lunak atau tulang,

akibat gigitan hewan, manusia, atau penyuntikan intramuskular. Pada umumnya

terdapat suatu embolus bacteri yang umumnya terjadi di bagian metaphyse dari

tulang, bakteri yang berserang pada metaphyse tadi berkembang baik.

Page 5: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

Jika daya tahan tubuh kuat maka berkembang biaknya bakteri tidak bertahan

dan akhirnya akan ada keseimbangan di antara kekuatan bakteri dan daya tahan ubuh.

Sementara itu jaringaan-jaringan dan bakteri telah musnah sehingga merupakan

benda cair yang kita kenal sebagai nanah (pus), terletak pada lobang metaphyse tulang

panjang. Dalam keadaan keseimbangan tadi umpulan nanah dapat bertahun-tahun di

tempat itu tanpa melakukan perubahan-perubahan. Keadaan ini di kenal dengan nama

“brodie’s abscess”.

Jika daya tahan tubh lemah, maka pandangan yang mula-mula metaphyse

tidak bertahan di tempat itu saja tetapi dapat segera menjalar kelain tempat. Di

antaranya ia bia melalui metaphyse menerobos ke dalam sendi di dekatnya sehigga

menimbulkan peradangan sendi peradangan ini tidak hanya menerobos pada sendi

saja namun daat menerobos juga ada diaphyse sehingga seluruh sumsung tulang akan

terserang peradangan ini, menerebos priost sehingga terdapat priostitis, peradangan

menerobos ke dalam pembuluh darah sehigga dapat menimbulkan spesies.

Peradangan dapat berjalan lama sehingga proses tersebut menjadi suatu proses

kronis. Di sampang itu dapat juga terjadi bahwa ada tulang-tulang yang terputus dari

pembuluh darah sehingga mati karenanya. Tulang-tulang tadi merupakan squestra

(jaringan tulang yang putih) yang harus di keluarkan (squestrotomy) sebelum penyakit

menjadi sembuh agar tidak menggangu pertumbuhan tulang baru dan mempercepat

proses penyembuhan itu sendiri (price dan willson, 2006).

4. Menisfasi Klinik

a. Menifestasi Klinik

1. Awitan Hematogen :

- Menggilan, demam tinggi, nadi cepat, dan malaise umum

- Ekstremitas menjadi sangat singkat,enggan menggerakan anggota badan

yang sakit, bengkak dan nyeri tekan.

- Pasien munkin menggambarkan nyeri berdenyuk yang konstan yang menguat

dengan gerakan (akibat tekanan pus yang tertumpuk)

- Infeksi saluran nafas, saluran kemih, telinga atau kulit sering mendahului

ostemiylitis hematogen

2. Infeksi berbatasan atau kontaminasi langsung :

- Tidak terdapat gejala septicemia

- Area tampak bengkak, hangat, nyeri, dan nyeri tekanan saat di sentuh

- Biasanya di tasertai tanda-tanda cederah dan peradangan di tempat nyeri

- Terjadi damam dan pembesaran kelenjar getah bening ragional

3. ``Fase akut

Fase akut adalah fase sejak kejadiaya infeksi sampai 10-15 hari. Pada stadium

akut pada pandangan belum tertahan oleh daya tahan tubuh maka anak yang terserang

osteomylitis akan merasa nyeri pada tulang-tulang yang terkena dan selanjutnya akan

ada gejala-gejala panas tinggi dan syndrom yang mennunjukan bahwa anak sakit

keras, seperti gelisah, pols tingggi dan cepat, leucocitosis yang hebat, dan munkin

Page 6: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

anak tersebut tidak sadar. Anggota tubuh yang terdapat osteomiylitis tidak dapat di

gunakan/di gerakan karena sakit, nyeri tekan kulit berwarnah merah, bengkak lokal

dan juga panas.

4. Pola ostemilitis kronik :

Biasanya rasa sakit tidak begitu berat, anggota tubuh yang terkrna bangkak

dan merah atau di sertai terjadinya fistel.

5. Penatalaksanaan

Perawatan di rumah sakit:

- Pada stadiun akut sudah tentu yang pokok adalah pemberian antibiotik spektrum

luas yang efektif terhadap gram positif dan gram negatif dan di berikan langsung

tanpa menunggu hasil biakan darah secara parentel selama 3-6 minggu.

Kemudian daya tahan tubuh perlu di perkuat misalnya memberikan vitamin dan

obat-obat menahan rasa nyeri

- Imbolisasi anggota geark yang terkena, bisa dengan pemasangan gips yang di beri

jendela

- Tindakan pembedahan dengan indikasi: adanya abces, rasa sakit yang hebat,

adanya squester dan bila mencurigakan adanya perubahan ke arah keganasan

(karsinoma epidermoid)

- Pada stadium kordik di samping antibiotik, maka tulang yang jelas sudah mati

dan telepas perlu di ambil dengan jalan operasi

- Untuk drainage pandangan yang sudah kronis dapat pula di buat lubang-lubang

pada tulang.

6. Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan laboratorium

Pada fase akut di temukan CRP yang meninggi, LED dan leukositosis.

2. Pemeriksaan radiologic

Rongent dini menunjukan hanya jaaringan lunak yang mengalami

pembengkakan. Pada osteomilitis kronik di temukan hasil rongent tulang

menunjukan rongga besar tak teratur, kenaikan priesteum, dan di temukan

suatu involukrum serta sqauester

3. Pemeriksaan scan tulang

Pada pemeriksaan scan tulang dengan menggunakan nuklotida berlabel

radioaktifdapat memperlihatkan peradangan di tulang.

7. Komplikasi

Terjadinya fraktur patologik

Page 7: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

B. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Pengumpulan data

1) biodata

a). Identitas Klien

Meliputi nama, umur jenis kelamin, agama, suku/bangsa, pekerjaan, tanggal

masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, nomor register, diagnosa medik, dan alamat.

b). Identitas penanggung jawab

meliputi namaa, umur, agama, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, hubungan

dengan klien dan alamat.

2) Riwyat Kesehatan Sekarang

a). Kluhan utama :

merupakan keluhan pertama yang di rasakan klien saat di lakukan pengkajian.

Biasanya keluhan utama pada klien dengan osteomilitis adalah nyeri, ekstemitas susah

di gerakan.

b). Riwayat Keluhan Utama

menggambarkankeluhan saat dilakukan pengkajian yang mencakup

pengumpulan informasi tentang gejala-gejala terakhir juga sampai menimfaksi

penyakit seblumnya, kaji adanya adanya trauma fraktur terbuka, riwayat pemasangan

tulang dengan pemasangan fiksasi inernal dan fiksasi eksternal dan pad aosteomilitis

penting di tanyakan apakah pernah mengalami osteomilitis akut yang tidak perawatan

adekuat sehingga memungkinkan terjadinya proses supurasi di tulang kemudian di

kembangkan dengan menggunakan konsep PQRST.

(1) paliatif/provokarif (p) : apa yang menyebabakan pertambahan atau kekuranganya

keluhan. Pada klien dengan osteomolitis nyeridi sebabakan karena proses supurasi

di tulang, hala yang membreratkan bila banyak gerakan dan meringankan adalah

dengan istrahat.

(2) Qualitas/kuantitas (Q) : bagaimana bentuk atau gambaran keluhan dan sejauh

mana tingkat keluhan. Pada klien dengan osteomilitis nyeri sangat menusuk

sehinngga mengganggu aktifitas.

(3) Region/radiasi (r) : lokasi keluhan yang di rasakan dan penyebaranya. Pada klien

dengan osteomilitis biasanya mengenai tulang yang mengalami peradangan

terutama ekstermitas bawah.

(4) Skala/saverty (s) : intensitas keluhan apakah mengganggu atau tidak. Pada klien

dengan osteomilitis sangat mengganggu dengan skala nyeri sedang (1-5).

Page 8: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

(5) Timing (t) : kapan mulai terjadinya keluhan dan sudah berapa lama kejadian ini

berlangsung. Pada klien dengan osteomilitis nyeriberlangsung 3-4 menit dan

keluhan di rasakan bertambah pada malam hari.

c) Riwayat kesehatan Dulu

kaji adanya riwayat infeksi tulang, biasannya pada daerah vetebrata torako-

lumbal yang terjadi akibat totakonsetensis atau prosedur urologis, ada di temukan

riwayat tubercolosis, malnutrisi, adiksi obat-obatan atau dengan pengebatan

imunosupresif, riwayat terpapar virus, jamur dan mokroganisme lain.

d) Riwayat Kesehatan Keluarga

dengan menggunakan genogram tiga generasi apakah dalam kluarga klien

apakah ada anggita kluarga yang pernah menderita penyakit yang sama dengan

klien.

e) Riwayat Psikospritual

perawat mengkaji respon emosi klien terhadap penyakit yang di dideritanya

dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat, respon atau pengarunya dalam

kehidupan sehari-hari, baik dalam kluarga maupun masyarakat. Pada kasus

osteomilitis, akan timbul ketakutan mengalami kecatatan dan klien harus

menjalani penatalaksanaan kesehatan untuk penyembuhan tulang. Selain itu

pengkajian kebiasaan kehidupan klien seperti penggunaan obat steroit, konsumsi

alkohol dan kebiasaan olahraga, dampak yang timbulpada klien osteomilitis yaitu

timbul kekakuan akan prognosis penyakit, rasa cemas,tidak mampu melakuka

aktivitas secara optimal dan pandangna terhadap dirinya yang salah (gangguan

citradiri).

Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan umum meliputi:

1) Tingkat kesadaran (apatis, sopor, gelisah, koma, kompon menitis yang

bergantung pada keadaan klien).

2) Kesakitan atau keadaan penyakit (akut, kronis, ringan, sedang dan pada

kasus osteomilitis biasanya akut)

3) Tanda-tada vital tidak normal, terutama pada kasus osteomilitis dengan

komplikasi septicemia.

Sistem pernapasan

Inpeksi : tidak di dapat kelainan pernaoasan

Palpasi : fremitus seimbang kiri dan kanan

Perkusi : resonan pada area paru

Aukultasi : tidak di dapatkan suara nafas tambahan

Sistem kardiovaskuler

Inpeksi dan palpasi : nampak ictus cordis, frekuensi nadi meningkat

Perkusi : redup pada batas-batasan jantung

Page 9: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

Aukultasi : S1 dan S2 terdengar jelas, tidak ada bunyi nafas

tambahan

Sistem pencernaan

Inspeksi abdomEN : bentuk datar, sistematis, tidak ada hernia

Palpasi : tugor baik, hiper tidak terasa

Perkusi : suara timpani, ada pantulan gelombang cairan

Aukultasi : pristaltik usus normal (20x/mnit).

Sistem persyarafan

Tingkat kesadaran biasanya kompos metis

Status mental : observasi penampilan dan tingkah laku klien

Pemeriksaan saraf carnial, biasanya tidak mengalami gangguan

Pemeriksaan refleks : biasanya tidak terdapat refleks patologis

Sistem perkemihan

Pengkajian keadaan urin meliputi warnah, jumlah, karateristik, dan berat jenis.

Sistem musculokeletal

Ispeksi : pergerakan klien terganggu oleh karena proses infeksi

pada tulang dan sendi, adanya gangguan pergerakan,

adanya perkembangan pada area perkembangan.

Palpasi : adanya nyeri tekan pada area yang mengalami

peradangan.

Sistem endokrin

inspeksai : terjadi pembesaran kelenjar tiroid

palapasi : tidak ada nyeri tekan pada kelenjar endokrin

Sistem imun

Inspeksi : adanya pembesaran kelenjar getah bening

Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kelenjar getah bening

Sistem intergumen

Inspeksi : warna kulit merah dan lembab, turgor jelek,, distribusi rambut

merata, keadaan kuku merah mudah.

Palpasi :adanya nyeri tekan pada area yang meradang, akral

hangat,tidak ada nyeri tekan pada kuku

C. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa kepeawatan yang mungkinmuncul adalah:

1. Nyeri yang berhubungan dengan abses tulang, pertubuhan tulang baru den

pengeluaran pus

2. Kerusakan intergritas jaringan berhubungan dengan proses pembentukan tulang

baru, pengeluaran pus tirah baring lama dan lokal

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan dengan penuunannafsu

makan,penurunan kemampuan tonus otot, demam dan malaise.

4. Difisit perawatandiri berhubungan dengan penurunan kemampuan pergerakan.

5. Resiko tinggi trauma berhubungan dengan kemampuan pergerakan

6. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kemampuan pergerakan

7. Gangguan citra diri berhubungan dengan defomitas, bau dari adanya luka

Page 10: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

8. Defesiensi pengetahuan dan info berhubungan dengan kurang terpajan

pengetahuan dan info tentang penyakitnya

9. Ansietas berhubungan dengan prognosis penyakit

Klasifikasi data

Data subjektif:

- Klien mengatakan rasa nyeri di tulang

- Keluarga klien mengatakan klien tidak mau makan

- Klien mengatakan kesulitan dalam bergerak

- Klien merasa mali dengan penyakitnya

- Klien mengatakan tidak tahu dengan penyakitnya

Data obyektif:

- Klien terlihat kesakitan

- Klien terlihat kurus

- Klien terlihat sulit untuk bergerak

- Klien terlihat murung

- Klien sering bertanya tentang penyakitnya

- Klien sering berdiam diri

- Terjadi kerusakan tulang dan kulit

- Terlihat pembengkakan

- Klien terlihat terpasang gips

Analisis data

No Data Etiologi Masalah

1 2 3 4

1 Ds:

-klien mengatakan

rasa nyeri di tulang

Do:

-klien terlihat

kesakitan

-terlihat

pembengkakan

Abses tulang

Pertumbuhan tulang

Pengeluaran pus

Nyeri

2 Ds:

- klien mengatakan

malu dengan

penyakitnya

Do:

- terlihat kerusakan

kulit dan tulang

Pertumbuhan tulang

Pengeluaran pus

Tirai baring lama

Penekanan lokal daerah kulit

Kerusakan intregitas

jaringan

Page 11: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

3 Ds:

- kluarga klien

mengatakan klien

tidak mau makan

Do:

- klien terlihat kurus

Penurunan tonus otot

Nafsu makan berkurang

Nutrisi kurang dari kebutuhan

Nutrisi kurang dan

kebutuhan

4 Ds:

-klien mengatakan

sulit dalam bergerak

Do:

-klien terlihat sulit

untuk bergerak

Abses tulang

Pembentukan tulang

Pengeluaran pus

Nyeri

Penurunan tonus otot

Deficit perawatan diri

Defenisi perawatan diri

5 Ds:

-klien mengatakan

tidak tahu dengan

penyakitnya

Do:

-klien serinng

bertanya tentang

penyakitnya

Penurunan status kesehatan

Kurangnya informasi

Koping tidak efektif

Defenisi pengetahuan

Defenisi pengetahuan

2. ReNcana tindakan rasionalisasi

Diagnosa keperawatan 1 : nyeri yang berhubungan dengan abses tulang

Pertumbuhan tulang baru dan pengeluaran pus

Tujuan : nyeri berkurang, hilang atau transiksi

Kriteria hasil : secara subyektif klien mengatakan nyeri berkurang

INTERVENSI RASIONAL

Kaji nyeri dengan skala 0-4

Nyeri merupakan respon subjektif

yang dapat di kaji menggunakan

Page 12: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

Atur posisi imobilisasi pada daerah nyeri sendi

atau nyeri tulang yang mengalami infeksi.

Bantu klien dengan mengidentifikkasi faktor

pencentus.

Ajarkan relaksasi : teknik mengurangi

ketegangan otot rangka yang dapat mengurangi

intensitas nyeri dan meningkatkan relaksasi

masae

Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut.

Beri kesempatan istrahat bila terasa nyeri dan

beri posisi yang nyaman(misalnya: ketika tidur

punggul klien di beri bantal kecil

Tingkatkan pengetahuan tentang penyebab

nyeri dan hubungan dengan beberapa lama

nyeri akan berlangsung.

skala nyeri. Klien melaporkan nyeri

biasanya di atas tingkay cederah

Mobilisasi yang adekuat dapat

mengurangi nyeri pada daerah nyeri

sendi atau di tulang yang

mengalami unfeksi

Nyeri di penngaruhi oleh

kecemasan, pergerakan sendi

Pendekatan dengan menggunakan

relaksasi dan tingkat

nonfarmakologi lain menunjukan ke

efektifan dalam mengurangi nyeri

Tehnik ini melancarkan peredaran

darah sehingga kbutuhan 02 pada

tulang terpenuhu dan nyeri

berkurang.

Mengalihkan perhatian klien

terhadap nyeri ke hal-hal yang

menyenangkan

Istrahat melaksanakan semua

jaringan sehingga meningkatkan

kenyamanan.

Pengetahuan tersebut membantu

mengurangi dan dapat membantu

meningkatkan kepatuhan klien

terhadap rencana trapeutik

Analgesik memblok lintasan nyeri

sehingga nyeri akan berkurang.

Page 13: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

B. BURSITIS

1. Pengertian.

Bursitis adalah peradangan pada kantung-kantung atau burse. Burse adalah

kantung-kantung kecil yang terisi air yang terdapat antara otot dengan sendi.

Bursitis adalah peradangan bursa, yang terjadi pada tempat perlekatan tendon atau otot

dengan tulang oleh sebab yang belum diketahui dengan pasti.

Bursitis adalah peradangan pada bursa yang disertai rasa nyeri. Bursa adalah

kantong datar yang mengandung cairan sinovial, yang memudahi pergerakan normal

dari beberapa sendi pada otot dan mengurangi gesekan.

Bursa terletak pada sisi yang mengalami gesekan, terutama di tempat dimana

atau otot melewati tulang. Dalam keadaan normal, sebuah bursa mengandung sangat

sedikit cairan. Tetapi jika terluka, bursa akan meradang dan terisi oleh cairan.

Bursa yang sering terkena adalah :

1. Bursa sub akromial dan bursa deltoid pada bahu yaitu bursa yang paling penting

dalam tubuh, inflamasi pada bursa ini menimbulkan perasaan nyeri akut serta

pergerakan yang terbatas terutama gerakan abduksi pada sendi bahu, dan nyeri

menetap pada insersi deltoid terutama pada malam hari. Sering kali sekunder akibat

robeknya bungkus rotator yang terjadi tanpa di ketahui.

2. Bunion bursitis yaitu daerah pembengkakan yang mengeras pada permukaan

metakarpofalangeal I. penanggulangan dengan aspirasi cairan pada bagian yang

membengkak dan suntikan kortikosteroid local.

3. Bursitis Achilles yang terdapat pada perlekatan tendon Achilles dengan tulang

kallaneus (retrokalkaneal bursa) dan di antara bursa tersebut dan kulit (bursa sub

kutaneous). Menimbulkan rasa nyeri di daerah tersebut terutama pada kalkaneus

posterior. Mudah untuk melakukan suntikan kortikosteroid dan xilokain pada daerah

Page 14: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

pembengkakan di sini, tetapi harus hati-hati tidak boleh ada bolus pada tendon untuk

menghindari risiko rupture.

4. Heel spur bursitis. Menimbulkan rasa nyeri pada daerah tumit. Suntikan local

kortikosteroid dan atau lidokain sangat membantu.

5. Anserin bursitis, sering disalah tafsirkan sebagai osteortritis karena dijumpai pada

wanita tua bertubuh gemuk, yaitu berupa rasa nyeri, tegang (tender) dan kadang-

kadang membengkak dan terasa panas di daerah lutut bagian medial inferior, distal

garis sendi.

6. Bursitis pre patellar (house maid’s knee dengan keluhan yang khas pada lutut, yaitu

rasa nyeri sewaktu berlutut, terasa kaku, bengkak dan berwarna merah pada bagian

anterior lutut (patela). Penyebab yang paling sering karena lutut sering bertumpu pada

lantai. Berbeda dengan sinovitis pada lutut yang menimbulkan pembengkakan di

daerah belakang bagian pinggir lutut.

7. Bursitis olekranon, terdapat pada puncak siku (tip). Hal ini sering terjadi pada posisi

dengan menggunakan siku atau sering jalan tiarap. Walaupun inflamasinya jelas tetapi

kadang-kadang rasa nyeri hanya minimal. Juga dapat timbul pada artristis rheumatoid,

gout, akibat trauma dan infeksi. Pencegahan dilakukan dengan memakai alas karet

busa untuk protektif. Kalau perlu dapat diberi suntikan local kortikosteroid.

8. Bursitis kalkaneal, ada 3 bursa di sekeliling kalkanrus yang dapat mengalami

inflamasi dan menimbulkan rasa sakit yaitu :

Bursitis retro kalkaneal pada bagian anterior Achilles.

Bursitis post kalkaneal pada bagian posterior Achilles

Bursitis sub kalkaneal pada bagian inferior tulang kalkaneus. Bursitis yang

berulang-ulang di tempat ini dapat mengakibatkan tebdnitis pada Achilles dan dapat

mengakibatkan rupture tendon.

9. Bursitis pada ibu jari metakarpofangeal I, kelingking dan tumit. Hal ini terutama di

sebabkan ukuran sepatu yang tidak sesuai.

10. Bursitis hip (pada pinggul), ada 3 yang terpenting yaitu :

bursitis trokanter, pada inseri otot gluteus medius di trokanter femur,

menimbulkan rasa nyeri pada bagian lateral pinggul sebelah bawah trokanter

dan dapat menjalar ke bawah, ke kaki atau lutut. Rasa nyeri istimewa pada

Page 15: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

malam hari dan bertamnah nyeri kalau dibengkokkan, rotasi internal atau

kalau mendapat penekanan di daerah trokanter tersebut dijumpai otot-otot

menegang kaku. Dan pada foto roentgen terlihat adanya deposit kalsium.

Penanggulangan dengan suntikan local lidocain 1%.

Bursitis iliopektineal, menimbulkan rasa nyeri dan tegang di daerah lateral

segi tiga skarpa (daerah segi tiga yang dibatasi oleh ligament inguinal,

Bursitis digolongkan menjadi 2 :

Bursitis akut terjadi secara mendadak.

Jika disentuh atau digerakkan, akan timbul nyeri di daerah yang meradang.

Kulit diatas bursa tampak kemerahan dan membengkak. Bursitis akut yang

disebabkan oleh suatu infeksi atau gout menyebabkan nyeri luar biasa dan daerah

yang terkena tampak kemerahan dan teraba hangat

Bursitis kronis

merupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya atau cedera yang

berulang. Pada akhirya, dinding bursa akan menebak dan di dalamnya terkumpul

endapan kalsium padat yang menyerupai kapur. Bursa yang telah mengalami

kerusakan sangat peka terhadap peradangan tanbah. Nyeri menahun dan

pembengkakan bisa membatasi pregerakan, sehingga otot mengalami penciutan

(atrofi) dan menjadi lemah. Serangan bursitis kronis berlangsung selama beberapa

hari sampai beberapa minggu dan sering kambuh.

2. Etiologi.

Penggunan burse berulang kali dan luka pada sendi. Peradangan disertai

dengan peningkatan junlah cairan yang menyebabkan distensi (

pelembungan ). Dinding burse akan mengeras dan terkalsifikasikan sendi yang sering

terserang adalah sendi pinggul dan bahu.

Bursitis dibagi dalam:

1) Bursitis Prepatela.

Disebut juga lutut pembantu RT. Bursitis yang tidak terinfeksi bukanlah akibat

tekanan tetapi akibat friksi tetap antara kulit dan patela.

Penyakit ini terjadi pada:

● Penenun karpet.

Page 16: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

● Buruh tambang.

Pembengkakan terbatas akan berfluktuasi tetapi sendi itu normal.

2) Bursitis Intrapatela.

Pembengkakan berada pada tempat yang lebih dangkal daripada ligamentum patela

karena lebih ke distal.

Terjadi pada orang yang berada berlutut lebih tegak daripada orang yang mengepel.

3) Bursitis Trokanter.

Nyeri bagian lateral pinggul dan paha terdapat nyeri lokal dan kadang-kadang

krepitus ketika melakukan flexi dan extensi pinggul.

Penyebab:

Iritasi dan radang burse trokanter yang terletak di bagian dalam tensor fasia lata.

Penyebab dari nyeri dan nyeri tekan pada trokanter mayor:

● Fraktur tekanan, misalnya; Atlet dan Usila.

● Pergeseran epifisis pada remaja.

● Infeksi tulang pada anak-anak.

Penyakit yang mendasari:

● Gout / encok.

● Rhematoid.

● Infeksi ( termasuk TBC ).

4) Bursitis Iliopsous.

Nyeri pada lipat paha dan paha anterior. Nyeri yang paling khas adalah peningkatan

nyeri yang tajam saat abduksi dan rotasi internal pada panggul.

3. Patofisiologi.

Bursitis trokanter dan tendinitis insersi aponeutosis otot gluteus di trokanter

mayor sering dikelirukan dengan penyakit intra antrikuler.

Tendinitis M. gluteus medsus dan M. gluteus minimus pada insersinya di dalam

trokanter mayor adalah penyakit tersering panggul pada usia pertengahan dan lanjut.

Inflamasi di daerah insersi otot tersebut biasanya juga meliputi burse trokanter yang

terletak di sub cutan, dengan nyeri lokal di posterolateral prominensia ( menonjol di

atas permukaan ) trokanter.

Gejala utam bursitis dan tendinitis panggul ialah nyeri loka yang meliputi trokanter

mayor dan nyeri saat melakukan rotasi ekstrem atau abduksi panggul.

Penderita mengeluh nyeri panggul, biasanya menjadi lebih hebat pada eksuserbasi dan

beralih ke sisi lateral paha. Biasanya panggul teraba hangat dan kulit meliputi

trokanter mayor terlihat kemerahan.

Karena nyeri di bokong dan panggul keatas berhubungan dengan penyakit tulang

Page 17: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

belakang daerah lumbal. Perlu dissrykirk, penyakit degeneratif diskus invertebratalis

dan iskias pada burtitis terdapat nyeri setempat pada palpasi burse, sedangkan gerak

mengangkat tungkai yang lurus tidak menimbulkan nyeri, nyeri ini perlu pula

dibedakan dengan penyakit intra artikuler endo rotasi maksimal akan menimbulkan

nyeri tetapi pada bursitis tidak demikian pada penyakit sendi panggul perkusi di tumit

dengan tungkai lurus akan meningkatkan nyeri tidak demi penanggulangan.

Bersifat simptomatik dengan istirahat dan obat anti inflamasi. Nyeri biasanya

menghilang dalam waktu 2 – 3 hari.

4. Manifestasi Klinik.

Gejala utama pada bursitis pada umunya berupa pembengkakan lokal, panas,

merah, dan nyeri. Bursitis menyebabkan nyeri dan cenderung membatasi pergerakan,

tetapi gejala yang khusus tergantung kepada lokasi bursa yang meradang. Jika bursa

di bahu meradang, maka jika penderita mengangkat lengannya untuk memakai baju

akan mengalami kesulitan dan merasakan nyeri.

1. Bursitis akut

terjadi secara mendadak. Jika disentuh atau digerakkan, akan timbul nyeri didaerah yang

meradang. Kulit diatas bursa tampak kemerahan dan membengkak. Bursitisakut yang disebabkan

oleh suatu infeksi atau gout menyebabkan nyeri yang luar biasadan daerah yang terkena tampak

kemerahan dan teraba

2. Bursitis kronis

merupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya atau karenacedera yang berulang.

Pada akhirnya, dinding bursa akan menebal dan di dalamnyaterkumpul endapan kalsium padat yang

menyerupai kapur.Bursa yang telah mengalami kerusakan sangat peka terhadap peradangan

tambahan.Nyeri menahun dan pembengkakan bisa membatasi pergerakan, sehingga otot

mengalamipenciutan (atrofi)

Serangan bursitis kronis berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu dansering

kambuh.Macam-macam Bursitis antara lain:

1. Bursitis alekranon

-Radang bursa alekranon merupakan penyebab tersering nyeri periartikuler sikron

-Penyebab utama bursitis adalah cedera ringan berulang, biasanya berhubungan dengankegiatan

kerja

Gambaran klinis-

-Gerakan sendi sedikit terbatas pada fleksi maksimal karena nyeri-

-Bursitis trauma biasanya hanya nyeri ringan maupun dapat sangat bengkak -

-Bursitis alekranon sering merupakan radang piogenik -

-Gejala dini berupa tanda radang akut dengan hipertemia, edema luas di sekitarnyatetapi tidak ada

Page 18: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

2. Bursitis panggung / bursitis trokanter

-Bursitis trokanter sering dikelirukan dengan penyakit intra artikuler

-Penyebab tersering nyeri panggul pada usia pertengahan dan lanjut

Gambaran klinis

-Gambaran utama bursitis panggul adalah local yang meliputi trokanter mayor dan nyerisaat

melakukan rotasi ekstrim dan abduksi panggul

3. Bursitis kaki

antara permukaan belakang tulang kalkaneus dan tendo Achilles biasanya terdapatbursa.

Sering ditemukan juga bursa antara Achilles dan kulit. Perbedaan antara keduabursitis ini dapat

ditentukan karena bursitis retrokalkareus menonjol bilateraldisamping tendon sedangkan bursitis

rettendo Achilles menutup tendon tersebut

Penyebabnya adalah pembebanna yang berlebihan atau rangsangan alas kaki yang tidak cocok

misalnya rangsangan pinggir belakang sepat

Rasasakit.

●ROMyangterbatas.

●Pembengkakan.

● Erythema.

5. Penatalaksanaan

Bursa yang terinfeksi harus dikeringkan dan diberikan antibiotik.Bursitis akut

non-infeksius biasanya diobati dengan istirahat, dimana untuk sementara waktusendi

yang terkena tidak digerakkan dan diberikan obat peradangan non-steroid (misalnya

indometasin,ibuprofen atau naproksen) Kadang diberikan obat pereda nyeri. Selain itu

bisa disuntikkan campuran dariobat bius lokal dan kortikosteroid lan

Kortikosteroid bisa disuntikkan langsung ke dalam sendi.

Terapi fisik dilakukan untuk mengembalikan fungsi sendi. Latihan bisa

membantumengembalikan kekuatan otot dan daya jangkau sendi.F. Patofisiologi

Pemakaian berlebihan selama bertahun-tahunPergeseran yang

berulang Robekan terjadi pada insersasiRotator cuff ke tulangDinding bursa menebalPergeseran

tergangguTerjadi proses peradanganJaringan parut Gangguan mobilitas fisik Efusi pada bursa

Adanya organisme piogen/ granula matosa di dalam jaringan parutNyeri akutMedia berkembangnya

kumanResiko terhadap infeksi konsep keperawatan

Ada pemeriksaan khusus untuk memastikan adanya bursitis yaitu dengan

radiografi. Pada daerah yang terserang biasanya menunjukkan adanya klasifikasi

dalam bursa, tendonatau jaringan lunak yang berdekatan.

6. Konsep dasar asuhan keperawatan

1. pengkajian

pengumpuln data

-Klien mengeluh nyeri pada daerah yang bengkak

-Klien tampak berhati-hati saat bergerak

-Klien mengatakan nyeri bila melakukan gerakan memutar misalnya memutar lengannya

Page 19: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

-Ekspresi wajah tampak meringis saat bergerak

-klien mengungkapkan sakit bila beraktivitas dalam waktu yang lama.

-Nadi meningkat

-Adanya bengkak

-Gelisah

-Tekanan darah meningkat

-Pernapasan meningkat

-Penurunan kekuatan otot

klasifikasi data

Ds:

Klien mengeluh nyeri pada daerah yang bengkak

Klien mengatakan nyeri bila melakukan gerakan memutar misalnya memutar lengannya

Klien mengungkapkan sakit bilaberaktivitas dalam waktu yang lama. Do:

Klien tampak berhati-hati saat bergerak

Ekspresi wajah tampak meringis saatbergerak

Nadi meningkat

Adanya bengkak

Gelisah

Pernapasan meningkat

Tekanan darah meningkat

Penurunan kekuatan otot

Analisis data

Sympton Etiologi Problem

Ds:

- Klien mengeluh nyeri pada

daerah yangbengkak

Do:

- Adanya bengkak

-Gelisah

Abses Tulang

Pembentuka pus

efusi bursa

Ansietas

Ansietas

Ds:

- Klien mengatakan nyeri bila

melakukan gerakan memutar

misalnya memutar lengannya

Do:

- Klien tampak berhati-hati saat

bergerak

-Ekspresi wajah tampak

meringis saat bergerak

Abses Tulang

Penurunan tonus otot

Gangguan mobilisasi fisik

Gangguan mobilisasi fisik

Page 20: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

Ds:

- Klien mengungkapkan sakit

bilaberaktivitas dalam waktu

yang lama.

Do:

- Nadi meningka

-Pernapasan meningkat

-Tekanan darah meningkat

-Penurunan kekuatan otot

Pertumbuhan tulang

Pengeluaran pus

ATP meningkat

Penurunan kekuatan otot

Penurunan kekuatan otot

2. Perencanaan

Gangguan inteloriensi aktifitas yang berhubungan dengan kelemahan/ keletihan.

Tujuan : Klien dapat melakukan aktifitasnya setelah dilakukan tindakan keperawatan

3x 24 jam.

Kriteria hasil :

-Klien dapat melakukan aktifitas sehari-hari sesuai dengan tingkat kemampuan

-Klien dapat mengidentifikasikan faktor-faktor yang menurunkan toleriansi aktifitas

INTERVENSI RASIONAL

1.Kaji lokasi, intensitas dan derajat

nyeri.

2.Berikan posisi yang nyaman.

3.Berikan kasur busa atau bantal air

pada bagian yang nyeri.

4.Ajarkan teknik relaksasi dan

distraksi.

5.Kolaborasi pemberian aspirin.

1.Membantu dalam menentukan kebutuhan

manajemen nyeri dan keafektifan

program.

2.Pada penyakit berat / eksaserbasi, tirah

baring mungkin diperlukan untuk

membatasi nyeri.

3.Mengistirahatkan sendi-sendi yang sakit

dan mempertahankan posisi netral.

4.Meningkatkan relaksasi / mengurangi

tegangan otot.

Page 21: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

5.Aspirin bekerja sebagai anti dan efek

analgetik ringan dalam mengurangi

kekakuan dan meningkatkan mobilitas.

Page 22: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpul

Osteomilitis adalahinfeksi tulang, infeksi tulang lebih sulit di sembuhkan di

banding infeksi jaringan lunak karena keterbatasan asupan darah, respon jaringan

terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (bruner

dan suddarath 2012)

Osteomilitis adalah infeksi pada tulang dan medula tulang, baik karena infeksi

piogenikmaupun non piogenik, misalnya kuman mycrobacterium tubercolosis

(mutaqqin 2008)

Osteomilitis adalah infeksi tulang yang dapat terjadi karena penyumbatan infeksi dari

darah atau lebih sering atau sering kontaminasi fraktur terbuka atau reduksi ( corwin

2001)

Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa osteomilitis adalah infeksi

tulang yang di sebabkan oleh kuman yang melalui aliran darah baik bersifat plogenik

maupun non poegenik

Bursitis adalah peradangan pada suatu bursa yang kadang-kadang disertai dengan

pengendapan kapur pada tendon supraspinatus di bawahnya ( Kamus Kedokteran

Dorland Bursitis adalah peradanganpada bursa yang terjadi pada tempat perlekatan

tendon atau otot dengan tulang sebab yang belum diketahui dengan pasti.Bursitis

adalah peradangan pada bursa yang disertai rasa nyeriBursa adalah kantong datar

yang mengandung cairan sinovialyang memedahkan prgerakan normal daripada otot

dan berfungsi untuk mengurangi gesekan

B. Saran

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, khususnya pada klien gangguan

sistem muskulokeletal pada penyakit osteomilitis dan parau, hendaknya

memperhatikan dengan seksama masalah-masalah yang ada yang akan terjadi

sehingga asuhan keperawatan akan tercapai.

Page 23: Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA

DAFTAR PUSTAKA

Bennett, J. Claude, and Fred Plum, eds. Cecil Textbook of Medicine. Philadelphia:W.

B. Saunders Co., 1996.

Bennett, Robert M. “Bursitis, Tendinitis, Myofascial Pain, and Fibromyalgia.” In

Conn’s Current Therapy. ed. Robert E. Rakel. Philadelphia:W. B. Saunders Co., 1996.

The Burton Goldberg Group. Alternative Medicine: The Definitive Guide. Fife,WA:

Future Medicine Publishing, 1995.

Jacqueline L. Longe. The Gale Encyclopedia of Medicine Second Edition. 27500

Drake Road :Gale Group, 2002

Doenges, E. Marilynn, dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3, Penerbit

Buku Kedokteran, EGC Jakarta.

http://jhon-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2012/09/osteomilitis: adventure1331