wrap up respirarsi sk 1 (rhinitis alergi)

41
SKENARIO 1 Pilek Pagi Hari Seorang pemuda usia 20 tahun, selalu bersin-bersin di pagi hari, keluar ingus encer, gatal di hidung dan mata, terutama bila udara berdebu, diderita sejak usia 14 tahun. Tidak ada pada keluarganya yang menderita seperti ini, tetapi ayahnya mempuanyai riwayat penyakit asma. Pemuda tersebut sangat rajin sholat tahajud, sehingga dia bertanya adakah hubungannya dengan memasukkan air wudhu kedalam hidungnya di malam hari dengan penyakitnya? Kawannya menyarankan untuk memeriksakan ke dokter, menanyakan mengapa bisa terjadi demikian, dan apakah berbahaya apabila menderita seperti ini dalam waktu yang lama. 1

Upload: nerissa-rahadianthi

Post on 03-Dec-2015

236 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

WRAP UP RESPIRASI SK 1

TRANSCRIPT

SKENARIO 1

Pilek Pagi HariSeorang pemuda usia 20 tahun selalu bersin-bersin di pagi hari keluar ingus encer gatal di hidung dan mata terutama bila udara berdebu diderita sejak usia 14 tahun Tidak ada pada keluarganya yang menderita seperti ini tetapi ayahnya mempuanyai riwayat penyakit asma Pemuda tersebut sangat rajin sholat tahajud sehingga dia bertanya adakah hubungannya dengan memasukkan air wudhu kedalam hidungnya di malam hari dengan penyakitnya Kawannya menyarankan untuk memeriksakan ke dokter menanyakan mengapa bisa terjadi demikian dan apakah berbahaya apabila menderita seperti ini dalam waktu yang lama

1

KATA SULIT1 Asma Suatu keadaan dimana saluran napas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas

terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara

PERTANYAAN1 Mengapa bersin hanya terjadi pada pagi hari 2 Apa yang menyebabkan gatal pada hidung dan mata 3 Apakah ada hubungan antara gejala yang diderita dengan penyakit asma yang diderita

ayahnya 4 Apakah bersinnya juga terjadi pada malam hari Jika ya apakah tingkat keparahannya sama

dengan di pagi hari 5 Apakah ada hubungannya antara usia dengan gejala yang diderita 6 Apa diagnosis scenario tersebut 7 Apa yang terjadi jika gejala terjadi secara terus-menerus 8 Mengapa ingus nya bisa encer 9 Apakah ada pengaruhnya dengan air wudhu yang dimasukkan ke hidung pada malam hari 10 Kenapa bersinnya semakin parah ketika ada debu 11 Apa pemeriksaan yang harus dilakukan

JAWABAN1 amp 4 Karena pada pagi hari orang lebih banyak berinteraksi dengan allergen daripada malam hari maka bersin pada malam hari tidak separah pagi hari

2 Karena adanya rangsangan histamine pada nervus vidianus3 Ada karena ayahnya memiliki riwayat alergi yang dapat diturunkan5 Ya anak-anak hingga remaja lebih sering terkena daripada dewasa karena imunitasnya

masih rendah6 Rhinitis Alergi7 Dapat memiliki resiko tiga kali lipat lebih berat dari asma8 Karena histamine menyebabkan pengeluaran mucus yang encer9 Tidak ada hubungan dengan gejala tapi dapat membersihkan mukosa hidung10 Karena histamine yang dilepas lebih banyak sehingga bersin lebih parah11 Skin prick test tes alergi IgE pemeriksaan kadar eosinophil

HIPOTESISPemuda 20 th rarr riwayat keluarga asma rarr gejalanya bersin pagi hari ingus encer mata dan hidung gatal karena debu rarr pemeriksaan skin prickt test kadar eosinophil dan tes alergi IgE rarr diduga rhinitis alergi

2

SASARAN BELAJAR

LO1 Memahami dan Menjelaskan Saluran Pernapasan Atas11 Menjelaskan Makroskopik Saluran Pernapasan Atas12 Menjelaskan Mikroskopik Saluran Pernapasan Atas

LO2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Pernapasan

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Memahami dan Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rhinitis Alergi32 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Rhinitis Alergi33 Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi Rhinitis Alergi34 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Rhinitis Alergi35 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Rhinitis Alergi36 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rhinitis Alergi37 Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan Rhinitis Alergi38 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Rhinitis Alergi39 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rhinitis Alergi

LO4 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin

3

LO1 Memahami dan Menjelaskan Saluran Pernapasan Atas11 Menjelaskan Makroskopis Saluran Pernapasan Atas

Berdasarkan anatomi saluran napas terdiri dari a Saluran napas bagian atas (upper respiratory tract) yaitu mulai dari nares hidung sampai

cartilage cricoid larynxb Saluran napas bagian bawah (lower respiratory tract) yaitu dari trachea sampai ductus

alveolaris alveoli paru)

Hidung

Organ hidung merupakan organ yang pertama berfungsi dalam saluran napaso Dua buah nares anterior = apertura nasil anterior (lubang hidung)o Vestibulum nasi bagian hidung tempat muara nares anterior pada mukosa hidung Terdapat

cilia yang berfungsi sebagai saringan udara

Bagian dalam rongga hidung yang berbentuk terowongan disebut dengan cavum nasi yaitu mulai dari nares anterior sampai ke nares posterior (choanae) Dilanjutkan ke daerah nasofaring Cavum nasi (rongga hidung) berbentuk terowongan dari depan ke belakang Sekat antara kedua rongga hidung dibatasi oleh dinding yang berasal dari tulang dan mukosa disebut septum nasi Yang dibentuk oleh tulang ndash tulang

o Kartilago septi nasio Os Vomero Lamina parpendicularis ethmoidalis

Dalam ilmu THT pemeriksaan hidung ada dua cara yaitu memakai head lamp 1 Rhinoscopy Anterior melihat secara langsung cavum nasi serta isinya2 Rhinoscopy Posterior secara tidak langsung dari orofaring memakai kaca

Pada rhinoscopy anterior dalam cavum nasi pada sisi lateral terdapat concha ndash concha nasalis yang terbentuk dari tulang tipis dan ditutupi mukosa yang dapat mengeluarkan lendir Ada tiga buah concha nasalis

o Concha nasalis superioro Concha nasalis mediao Concha nasalis inferior

4

Dan tiga buah saluran keluar cairan melalui hidung o Meatus nasalis anterior (antara concha nasalis superior dan media)o Meatus nasalis media (antara concha nasalis media dan inferior)o Meatus nasalis inferior (antara concha nasalis inferior dan dinding atas maxilla)

Sinus ndash sinus yang berhubungan dengan cavum nasi dikenal dengan Sinus Paranasal antara lain

1 Sinus sphenoidalis mengeluarkan sekresinya melalui meatus superior2 Sinus frontalis mengeluarkan sekresinya ke meatus media3 Sinus maxillaris mengeluarkan sekresinya ke meatus media4 Sinus ethmoidalis mengeluarkan sekresinya ke meatus superior dan media

Bila terdapat infeksi pada sinus dinamakan dengan sinusitis Yang sering terjadi pada komplikasi penderita infeksi rongga hidung dan sakit gigi (rhinitis kronik) yaitu sinusitis maxillaries Pada sudut mata medial terdapat hubungan hidung dan mata melalui duktus nasolakrimalis tempat keluarnya air mata ke hidung melalui meatus inferior Pada nasofaring terdapat hubungan antara hidung dengan rongga telinga melalui osteum pharyngeum tuba auditiva austachii (opta) torus tubarius

Persarafan hidung

Persarafan sensorik dan sekremotorik hidung 1 Bagian depan dan atas cavum nasi mendapat persarafan sensorik dari cabang nervus

opthalmicus (N V 1)2 Bagian lainnya termasuk mukosa hidung cavum nasi dipersarafi oleh ganglion

sfenopalatinum3 Daerah nasofaring dan concha nasalis mendapat persarafan sensorik dari cabang ganglion

pterygopalatinum

Nervus olfactorius (nervus I) memberikan sel ndash sel reseptor untuk penciuman yang terletak pada sepertiga bagian atas depan mukosa hidung septum nasi dan concha nasalis masuk

5

cavum nasi melalui lamina cribosa os ethmoidalis Serabut ndash serabut nervus olfactorius bukan untuk mensarafi tapi hanya untuk fungsional penciuman

Vaskularisasi hidungPendarahan hidung berasal dari cabang ndash cabang A opthalmica dan A maxillaris interna

1 Arteri ethmoidalis anterior dengan cabang ndash cabangnya sebagai berikut a nasalis externa dan lateralis a septalis anterior

2 Arteri ethmoidalis posterior dengan cabang- cabangnya a nasalis posterior lateral dan septal a paltinus majus

3 Arteri sphenopalatinum cabang arteri maxillaris interna

Ketiga pembuluh darah tersebut pada mukusa hidung membentuk anyaman kapiler pembuluh darah yang dinamakan Plexus Kisselbach Plexus ini mudah pecah oleh trauma atau infeksi sehingga menjadi sumber epitaxis (perdarahan hidung terutama pada anak)

LaringDaerah yang dimulai dari aditus laryngis sampai batas bawah cartilage cricoid Rangka laring terbentuk oleh tulang dan tulang rawan

o Os Hyoid (1 buah)- Terbentuk dari jaringan tulang seperti besi telapak kuda- Mempunyai dua buah cornu yaitu cornu majus dan minus- Dapat diraba pada batas antara batas atas leher dengan pertengahan dagu- Berfungsi tempat perlekatan otot mulut dan cartilage thyroid

o Cartilago Thyroid (1 buah)- Terletak di bagian depan dan dapat diraba tonjolan yang dikenal dengan prominenrsquos

laryngis atau Adamrsquos apple sehari ndash hari disebut jakun dan lebih jelas pada laki ndash laki- Melekat ke atas dengan os hyoid dan ke bawah dengan cartilago cricoid ke belakang dengan

arytenoid- Jaringan ikatnya adalah membrana thyrohyoid- Mempunyai cornu superior dan inferior- Pendarahan dari arteri thyroidea superior dan inferior

o Cartilago Arytenoid (2 buah)- Terletak posterior dari lamina cartilago thyroid di atas dari cartilago cricoid- Mempunyai bentuk seperti burung penguin ada cartilago cornuculata dan cuneiforme- Kedua arytenoid dihubungkan oleh musculus arytenoideus transversus

o Epiglottis (1 buah)- Tulang rawan berbentuk sendok- Melekat di antara kedua cartilago arytenoid- Berfungsi membuka dan menutup aditus laryngis- Berhubungan dengan cartilago arytenoid melalui musculus aryepiglotica- Pada waktu biasa epiglottis tebuka tapi pada waktu menelan epiglottis menutup aditus

laryngis agar makanan tidak masuk ke larynx

o Cartilago Cricoid- Batas bawah cartilago thyroid (daerah larynx)

6

- Berhubungan dengan thyroid dengan ligamentum cricothyroid dan musculus cricothyroid medial lateral

- Batas bawah adalah cincin pertama trachea- Berhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot musculus cricoarytenoideus posterior

dan lateral

12 Menjelaskan Mikroskopis Saluran Pernapasan Atas1 HIDUNG Vestibulum Pada permukaan dalam nares terdapat Kelenjar sebasea kelenjar keringat dan

rambut tebal pendek vibrissa Fosa Nasal

i Konka media dan konka inferior ditutupi oleh epitel respirasiii Konka superior epitel olfaktorius (bertingkat silindris)iii Epitel olfaktorius disusun oleh

1 sel penyokong2 sel basal3 sel olfaktorius

iv Di dalam lamina propria konka terdapat pleksus venosa besar yang dikenal sebagai badan pengembang (Suell Bodies) Reaksi alergi dan inflamasi dapat menyebabkan pengembangan badan-badan pengembang secara abnormal dalam kedua fosa dan berakibat sangat menghambat aliran udara

2 SINUS PARANASALIS Sinus paranasal adalah rongga buntu dalam tulang frontal maksila ethmoid dan sphenoid Mereka dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet (sedikit) Mukus yang dihasilkan mengalir ke dalam saluran nasal sebagai akibat aktivitas sel2 epitel

bersilia Sinusitis adalah proses radang dari sinus dalam waktu lama terutama pada sumbatan lubang

keluarnya Sinusitis menahun kronik adalah komponen sindrom silia imotil yang ditandai oleh gangguan kerja dari silia

3 NASOFARING Dilapisi oleh epitel jenis respirasi (bagian yang kontak dengan palatum mole)

4 LARING

7

Tulang rawan pada laring tersebut diikat oleh ligamen kebanyakan berartikulasi oleh otot intrinsik laring yang merupakan otot rangka

Tulang-tulang rawan tsbt berfungsi 1 Sebagai penyokong (menjaga agar jalan nafas tetap terbuka) 2 Sebagai katup (untuk mencegah makanan atau cairan yang ditelan memasuki trakea3 Sebagai alat penghasil nada untuk fonasi

5 EPIGLOTIS Menjulur keluar dari tepian laring meluas ke dalam faring Memiliki permukaan lingual dan laringeal Seluruh permukaan laringeal ditutupi oleh epitel berlapis gepeng mendekati basis epiglotis

pada sisi laringeal epitel ini mengalami peralihan menjadi epitel bertingkat silindris bersilia Pasangan atas membentuk pita suara palsu ( plika vestibularis) yang ditutupi oleh epitel

respirasi biasa dan dibawahnya terdapat banyak kelenjar serosa di L propria

LO2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Pernapasan

Mekanisme PernapasanPernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis yaitu pernapasan luar dan dalamPernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuhMasuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara diluar tubuh Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk Sebaliknya apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluarSehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan

8

a Pernapasan dadaPernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut1 Fase inspirasiFase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk2 Fase ekspirasiFase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil Sebagai akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar

b Pernapasan perutPernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dadaMekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni 1 Fase InspirasiPada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk2 Fase EkspirasiFase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paruBeberapa fungsi pernafasan antara lain adalah 1 Mengambil oksigen yang kemudian dabawa oleh darah keseluruh tubuh 2 Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran pernafasan

kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk di buang ke luar tubuh

- InspirasiTepatnya proses inspirasi adalah sebagai berikut diafragma berkontraksi bergerak ke arah bawah dan mengembangkan rongga dada dari atas ke bawah Otot-otot interkosta eksternal menarik iga ke atas dan ke luar yang mengembangkan rongga dada ke arah samping kiri dan kanan serta ke depan dan ke belakang

Dengan mengembangnya rongga dada pleura parietal ikut mengembang Tekanan intrapleura menjadi makin negatif karena terbentuk isapan singkat antara membran pleura Perlekatan yang diciptakan oleh cairan serosa memungkinkan pleura viseral untuk mengembang juga dan hal ini juga mengembangkan paru-paru

Dengan mengembangnya paru-paru tekanan intrapulmonal turun di bawah tekanan atmosfir dan udara memasuki hidung dan terus mengalir melalui saluran pernapasan sampai ke alveoli Masuknya udara terus berlanjut sampai tekanan intrapulmonal sama dengan tekanan atmosfir ini merupakan inhalasi normal Tentu saja inhalasi dapat dilanjutkan lewat dari normal yang disebut sebagai napas dalam Pada napas dalam diperlukan kontraksi yang lebih kuat dari otot-otot pernapasan untuk lebih mengembangkan paru-paru sehingga memungkinkan masuknya udara lebih banyak

Otot-otot inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan volumenya dimana otot-otot yang berkontraksi adalah a Diafragma yaitu otot berbentuk kubah yang jika sedang rileks akan memipih saat

berkontraksi dan memperbesar rongga toraks kearah inferior

9

b Otot intrerkostal eksternal mengangkat iga keatas dan kedepan saat berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks kearah anterior dan superior

c Dalam pernafasan aktif atau pernafasan dalam otot-otot sternokleidomastoid pektoralis mayor serratus-anterior dan otot skalena juga akan memperbesar rongga toraks

- EkspirasiEkspirasi atau yang juga disebut ekshalasi dimulai ketika diafragma dan otot-otot

interkosta rileks Karena rongga dada menjadi lebih sempit paru-paru terdesak dan jaringan ikat elastiknya yang meregang selama inhalasi mengerut dan juga mendesak alveoli Dengan meningkatnya tekanan intrapulmonal di atas tekanan atmosfir udara didorong ke luar paru-paru sampai kedua tekanan sama kembali Perhatikan bahwa inhalasi merupakan proses yang aktif yang memerlukan kontraksi otot tetapi ekshalasi yang normal adalah proses yang pasif bergantung pada besarnya regangan pada elastisitas normal paru-paru yang sehat Dengan kata lain dalam kondisi yang normal kita harus mengeluarkan energi untuk inhalasi tetapi tidak untuk ekshalasiNamun begitu kita juga dapat mengalami ekshalasi diluar batas normal seperti ketika sedang berbicara bernyanyi atau meniup balon Ekshalasi yang demikian adalah proses aktif yang membutuhkan kontraksi otot-otot lain

Otot-otot ekspirasi menurunkan volume rongga toraks Ekspirasi pada pernafasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses pasif Pada ekspirasi dalam otot interkostal internal menarik kerangka iga ke bawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma

Kepatenan Ventilasi tergantung pada empat factor a) Kebersihan jalan nafas adanya sumbatan atau obstruksi jalan nafas akan menghalangi

masuk dan keluarnya dari dan ke paru-parub) Adekuatnya system syaraf pusat dan pusat pernafasanc) Adekuatnya pengembangan dan pengempesan peru-perud) Kemampuan oto-otot pernafasan seperti diafpragma eksternal interkosa internal

interkosa otot abdominalVentilasi paru mengacu kepada pergerakan udara dari atmosfir masuk dan keluar paru Ventilasi berlangsung secara bulk flowBulk flow adalah perpindahan atau pergerakan gas atau cairan dari tekanan tinggi ke rendahFaktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi antara lain Oslash tekanan Oslash resistensi bronkus Oslash persyarafan bronkus

Pernafasan Eksternal dan InternalBentuk dari pernafasan secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yaitu1 Proses Pernafasan pulmonal atau paru-paru (external)Pernafasan external adalah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida Pada pernafasan melalui paru-paru atau penafasan externa oksigen didapatkan melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas oksigen mesul melalui trachea dan pipa bronchial ke alveoli dan berhubungan erat dengan darah di kapiler pulmonalis Hanya satu lapis membrane yaitu membrane alveoli-kapiler memisahkan oksigen dan darah oksigen menembus membrane ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah di bawa ke jantung Dari sini di pompa di dalam arteri ke seluruh bagian tubuh Didalam paru-paru karbon dioksida merupakan hasil buangan yag menembus membrane alveoli Dari kapiler darah dikeluarkan melalui pipa bronkus berakhir sampai pada mulut dan hidung Darah meninggalkan paru-paru pada

10

tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat hemoglobinnya 95 jenuh oksigen Empat proses berhubungan dengan pernafasan paru-paru atau pernafasan externa

a) Ventilisasi pulmorter atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar

b) Arus darah melalui paru-paru darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru

c) Distribusi arus udar dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh

d) Difusi gas yang menembusi membrane pemmisah alveoli dan kapiler Karbondioksida lebih mudah berdifusi dapi pada oksigen

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2 Pada waktu gerak badan lebih banyak darah dating ke paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2 jumlah CO2 tidak dapat di keluarkan maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk memperbesar dan didalam pernafasanpenambahan fentilasi yang dengan demikian terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih benyak O22 Proses pernafasan Jaringan (internal)Darah yang telah dijernihkan hemoglobinnya dengan oksigen (oxihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler dimana darah bergerak sangat lambat Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan sel melakukan oksidasi pernafasan sebagai gantunya hasil dari oksidasi yaitu karbondioksidaPerubahan-parubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam olveoli yang disebabkan pernafasan externa dan interna- Udara yang di hirup Nitrogen (79) Oksigen (20) karbondioksida (0-04) Udara yang masuk ke alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosfer- Udara yang dihembuskan Nitrogen(79) Oksigen(16) karbondoiksida ( 4-04)

Transport Gas Pernapasan Ventilasi Difusi transportasi perfusia) Ventilasi paruVentilasi merupakan proses untuk menggerakan gas ke dalam dan keluar paru-paruVentilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis dan pernapasan yang utuh Otot pernapasan inspirasi utama adalah diafragma Diafragma dipersarafi oleh saraf frenik yang keluar dari medulla spinalis pada vertebra servicalkeempat Perpindahan O2 di atmosfer ke alveolidari alveoli CO2 kembali ke atmosfer Faktor yang mempengaruhi proses oksigenasi dalam sel adalah a Tekanan O2 atmosferb Jalan nafasc daya kembang toraks dan paru)d Pusat nafas (Medula oblongata) yaitu kemampuan untuk meransang CO2 dalam darah

b) Difusi gasDifusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah Difusi gas pernapasan terjadi di membran kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membran Peningkatan ketebalan membrane merintangi proses kecepatan difusi karena hal tersebut membuat gas memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membrane tersebut Klien yang mengalami edema pulmonar atau efusi pulmonar Membrane memiliki ketebalan membrane alveolar kapiler yang meningkat akan mengakibatkanproses difusi yang lambat pertukaran gas pernapasan yang lambat dan menganggu proses

11

pengiriman oksigen ke jaringan Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu penyakit kronik penyakit akut atau proses pembedahan Apabila alveoli yang berfungsi lebih sedikit maka darah permukaan menjadi berkurang O2 alveoli berpindah ke kapiler paru CO2 kapiler paru berpindah ke alveoliFaktor yang mempengaruhi difusi Luas permukaan paru Tebal membrane respirasi Jumlah erythkadar Hb Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas Waktu difusi Afinitas gas

c) Transportasi gasGas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru ke darah dan karbon dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan sebagai produk sampah Pada tingkat jarinagn oksigen ditransfer dari darah ke jaringan dan karbon dioksida ditransfer dari jaringan ke darah untuk kembali ke alveoli dan dikeluarkan Transfer ini bergantung pada proses difusi- Transpor O2 Sistem transportasi oksigen terdiri dari system paru dan sitem kardiovaskular Proses pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi) aliran darah ke paru-paru dan jaringan (perfusi) kecepatan divusi dan kapasitas membawa oksigen Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang larut dalam plasma jumlah hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen (Ahrens 1990)Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil yakni hanya sekitar 3Sebagian besar oksigen ditransportasi oleh hemoglobin Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida Molekul hemoglobin dicampur dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin Pembentukan oksi hemoglobin dengan mudah berbalik (revesibel) sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah membuat oksigen menjadi bebas Sehingga oksigen ini bias masuk ke dalam jaringan

uml Transpor CO2 Karbon dioksida berdifusi ke dalam sel-sel darah merah dan dengan cepat di hidrasi menjadi asam karbonat(H2 CO3 ) akibat adanya anhidrasi karbonat Asam karbonat kemudian berpisah menjadi ion hydrogen(H+ )dan ion bikarbonat (HCO3-) berdifusi dalam plasma Selain itu beberapa karbon dioksida yang ada dalam sel darah merah bereaksi dengan kelompok asam amino membentuk senyawa karbamino Reaksi ini dapat bereaksi dengan cepat tanpa adanya enzim Hemoglobin yang berkurang (deoksihemoglobin) dapat bersenyawa dengan karbon dioksida dengan lebih midah daripada oksi hemoglobin Dengan demikian darah vena mentrasportasi sebagian besar karbondoiksida

d) perfusiPerfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonalO2 diangkut dlm darah dalam eritrosit bergabung dgn Hbagrave(oksi Hb) Oksihaemoglobin (985) dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (15)

Fungsi paru yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas paru

12

Volume paru dibagi menjadi volume tidal (TV) volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafasVolume cadangan inspirasi (IRV) volume udara maksimal yg dapat dihirup setelah inhalasi normalVolume Cadangan Ekspirasi (ERV) volume udara maksimal yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normalVolume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi maksimal

Kapasitas Paru Kapasitas vital (VC) volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimalKapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normalKapasitas residual fungsiunal (FRC) volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normalKapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal

Mekanisme Pertahanan Saluran Pernapasan AtasSelain menghubungkan lingkaran luar dengan alveolar jalan nafas juga berfungsi menyesuaikan udara yg dingin atau panas sehingga sesuai dengan suhu tubuh saat sampai ke alveolar Secret bronchus mengandung IgA dan zat lain yg turut membantu melawan infeksi dan mempertahankan keutuhan mukosa Epitel sinus paranasal menghasilkan NO yg bersifat bakteriostatik dan membantu mencegah infeksi

Epitel paru mengandung reseptor yg di aktifkan oleh protease PARs yg dapat memicu pembebasan PGE2 yg kemudian melindungi epitel paru

Makrofag alveolus paru PAMs ldquosel deburdquo berasal dari sumsum tulang Sel-sel tersebut aktif memakan bakteri dan partikel kecil yg di Inhalasi dan mensekresi senyawa yg akan menarik granulosit ke paru maupun senyawa yg merangsang pembentukan granulosit dan monosit di sumsum tulang Jika makrofag menelan senyawa dalam asap rokok silicon atau asbestos sel-sel tersebut akan melepas lisosom ke ruang ekstrasel dan menyebabkan trjadi nya peradangan

Upaya pencegahan masuknya benda asing ke alveolus yaitu rambut di lubang hidung yang menyaring partikel lebih dari 10 mikrometer 2-10 mikro akan lolos mengendap pada mukosa hidung dan faring saat udara mebelok ke bawah partikel tersebut tertumpuk di tonsil atau adenoid Partikel tadi akan jatuh ke dinding bronchus saat aliran udara pernafasan melambat di saluran yg lebih kecil kemudian mencetuskan refleks kontriksi bronchus dan batuk dan di gerakan menjauhi paru oleh gerakan escalator silia Bila motilitas silia terganggu transportasi mucus bisa tidak terjadi hal ini bisa menimbulkan sinusitis kronis infeksi paru berulang dan bronkiektaksis

Menjelaskan Mekanisme Batuk

Inspirasi dalam diikuti ekspirasi kuat melawan glotis yang tertutup Peningkatan tekanan intrapleura 100mmHg atau lebih Glotis tiba-tiba terbuka mengakibatkan redakan aliran udara ke luar dengan kecepatan 965km atau (600mil)jam

Mekanisme batuk dibagi menjadi 3 fase

Fase 1 (Inspirasi) paru2 memasukan kurang lebih 25 liter udara oesofagus dan pita suara menutup sehingga udara terjerat dalam paru2

13

Fase 2 (Kompresi) otot perut berkontraksi so diafragma naik dan mnekan paru2 diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus yang pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru2 meningkat hingga 100mmhg

Fase 3 (Ekspirasi) Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari paru

Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak mengun-tungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan atelektasis gangguan pertukaran gas dan lain-lain Batuk yang tidak efektif mungkin terjadi karena gangguan di saraf aferen pusat batuk atau di saraf eferen yang ada Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu Penyebab batuk juga amat beragam mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru Keluhan batuk juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat

Menjelaskan Mekanisme Bersin

Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada saluran hidung bukan pada saluran pernapasan bagian bawah Rangsangan awal menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung impuls saraf aferen berjalan dalam nervus ke lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rinitis Alergi31 Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rinitis Alergi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Impact on Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin bersin rinore rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi

1 Intermiten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hariminggu atau kurang dari 4 minggu

2 Persistenmenetap bila gejala lebih dari 4 hariminggu dan atau lebih dari 4 minggu

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit rinitis alergi dibagi menjadi

1 Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur gangguan aktifitas harian bersantai berolahraga belajar bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu

2 Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas

32 Menjelaskan Etiologi Rinitis AlergiRhinitis alergi melibatkan interaksi antra linguangan dengan predisposisi genetic dalam perkembangan genetiknya Penyebab rhinitis alergi tersering adalah allergen pada inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak ndash anak1Alergen hirupan

14

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

KATA SULIT1 Asma Suatu keadaan dimana saluran napas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas

terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara

PERTANYAAN1 Mengapa bersin hanya terjadi pada pagi hari 2 Apa yang menyebabkan gatal pada hidung dan mata 3 Apakah ada hubungan antara gejala yang diderita dengan penyakit asma yang diderita

ayahnya 4 Apakah bersinnya juga terjadi pada malam hari Jika ya apakah tingkat keparahannya sama

dengan di pagi hari 5 Apakah ada hubungannya antara usia dengan gejala yang diderita 6 Apa diagnosis scenario tersebut 7 Apa yang terjadi jika gejala terjadi secara terus-menerus 8 Mengapa ingus nya bisa encer 9 Apakah ada pengaruhnya dengan air wudhu yang dimasukkan ke hidung pada malam hari 10 Kenapa bersinnya semakin parah ketika ada debu 11 Apa pemeriksaan yang harus dilakukan

JAWABAN1 amp 4 Karena pada pagi hari orang lebih banyak berinteraksi dengan allergen daripada malam hari maka bersin pada malam hari tidak separah pagi hari

2 Karena adanya rangsangan histamine pada nervus vidianus3 Ada karena ayahnya memiliki riwayat alergi yang dapat diturunkan5 Ya anak-anak hingga remaja lebih sering terkena daripada dewasa karena imunitasnya

masih rendah6 Rhinitis Alergi7 Dapat memiliki resiko tiga kali lipat lebih berat dari asma8 Karena histamine menyebabkan pengeluaran mucus yang encer9 Tidak ada hubungan dengan gejala tapi dapat membersihkan mukosa hidung10 Karena histamine yang dilepas lebih banyak sehingga bersin lebih parah11 Skin prick test tes alergi IgE pemeriksaan kadar eosinophil

HIPOTESISPemuda 20 th rarr riwayat keluarga asma rarr gejalanya bersin pagi hari ingus encer mata dan hidung gatal karena debu rarr pemeriksaan skin prickt test kadar eosinophil dan tes alergi IgE rarr diduga rhinitis alergi

2

SASARAN BELAJAR

LO1 Memahami dan Menjelaskan Saluran Pernapasan Atas11 Menjelaskan Makroskopik Saluran Pernapasan Atas12 Menjelaskan Mikroskopik Saluran Pernapasan Atas

LO2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Pernapasan

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Memahami dan Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rhinitis Alergi32 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Rhinitis Alergi33 Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi Rhinitis Alergi34 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Rhinitis Alergi35 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Rhinitis Alergi36 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rhinitis Alergi37 Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan Rhinitis Alergi38 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Rhinitis Alergi39 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rhinitis Alergi

LO4 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin

3

LO1 Memahami dan Menjelaskan Saluran Pernapasan Atas11 Menjelaskan Makroskopis Saluran Pernapasan Atas

Berdasarkan anatomi saluran napas terdiri dari a Saluran napas bagian atas (upper respiratory tract) yaitu mulai dari nares hidung sampai

cartilage cricoid larynxb Saluran napas bagian bawah (lower respiratory tract) yaitu dari trachea sampai ductus

alveolaris alveoli paru)

Hidung

Organ hidung merupakan organ yang pertama berfungsi dalam saluran napaso Dua buah nares anterior = apertura nasil anterior (lubang hidung)o Vestibulum nasi bagian hidung tempat muara nares anterior pada mukosa hidung Terdapat

cilia yang berfungsi sebagai saringan udara

Bagian dalam rongga hidung yang berbentuk terowongan disebut dengan cavum nasi yaitu mulai dari nares anterior sampai ke nares posterior (choanae) Dilanjutkan ke daerah nasofaring Cavum nasi (rongga hidung) berbentuk terowongan dari depan ke belakang Sekat antara kedua rongga hidung dibatasi oleh dinding yang berasal dari tulang dan mukosa disebut septum nasi Yang dibentuk oleh tulang ndash tulang

o Kartilago septi nasio Os Vomero Lamina parpendicularis ethmoidalis

Dalam ilmu THT pemeriksaan hidung ada dua cara yaitu memakai head lamp 1 Rhinoscopy Anterior melihat secara langsung cavum nasi serta isinya2 Rhinoscopy Posterior secara tidak langsung dari orofaring memakai kaca

Pada rhinoscopy anterior dalam cavum nasi pada sisi lateral terdapat concha ndash concha nasalis yang terbentuk dari tulang tipis dan ditutupi mukosa yang dapat mengeluarkan lendir Ada tiga buah concha nasalis

o Concha nasalis superioro Concha nasalis mediao Concha nasalis inferior

4

Dan tiga buah saluran keluar cairan melalui hidung o Meatus nasalis anterior (antara concha nasalis superior dan media)o Meatus nasalis media (antara concha nasalis media dan inferior)o Meatus nasalis inferior (antara concha nasalis inferior dan dinding atas maxilla)

Sinus ndash sinus yang berhubungan dengan cavum nasi dikenal dengan Sinus Paranasal antara lain

1 Sinus sphenoidalis mengeluarkan sekresinya melalui meatus superior2 Sinus frontalis mengeluarkan sekresinya ke meatus media3 Sinus maxillaris mengeluarkan sekresinya ke meatus media4 Sinus ethmoidalis mengeluarkan sekresinya ke meatus superior dan media

Bila terdapat infeksi pada sinus dinamakan dengan sinusitis Yang sering terjadi pada komplikasi penderita infeksi rongga hidung dan sakit gigi (rhinitis kronik) yaitu sinusitis maxillaries Pada sudut mata medial terdapat hubungan hidung dan mata melalui duktus nasolakrimalis tempat keluarnya air mata ke hidung melalui meatus inferior Pada nasofaring terdapat hubungan antara hidung dengan rongga telinga melalui osteum pharyngeum tuba auditiva austachii (opta) torus tubarius

Persarafan hidung

Persarafan sensorik dan sekremotorik hidung 1 Bagian depan dan atas cavum nasi mendapat persarafan sensorik dari cabang nervus

opthalmicus (N V 1)2 Bagian lainnya termasuk mukosa hidung cavum nasi dipersarafi oleh ganglion

sfenopalatinum3 Daerah nasofaring dan concha nasalis mendapat persarafan sensorik dari cabang ganglion

pterygopalatinum

Nervus olfactorius (nervus I) memberikan sel ndash sel reseptor untuk penciuman yang terletak pada sepertiga bagian atas depan mukosa hidung septum nasi dan concha nasalis masuk

5

cavum nasi melalui lamina cribosa os ethmoidalis Serabut ndash serabut nervus olfactorius bukan untuk mensarafi tapi hanya untuk fungsional penciuman

Vaskularisasi hidungPendarahan hidung berasal dari cabang ndash cabang A opthalmica dan A maxillaris interna

1 Arteri ethmoidalis anterior dengan cabang ndash cabangnya sebagai berikut a nasalis externa dan lateralis a septalis anterior

2 Arteri ethmoidalis posterior dengan cabang- cabangnya a nasalis posterior lateral dan septal a paltinus majus

3 Arteri sphenopalatinum cabang arteri maxillaris interna

Ketiga pembuluh darah tersebut pada mukusa hidung membentuk anyaman kapiler pembuluh darah yang dinamakan Plexus Kisselbach Plexus ini mudah pecah oleh trauma atau infeksi sehingga menjadi sumber epitaxis (perdarahan hidung terutama pada anak)

LaringDaerah yang dimulai dari aditus laryngis sampai batas bawah cartilage cricoid Rangka laring terbentuk oleh tulang dan tulang rawan

o Os Hyoid (1 buah)- Terbentuk dari jaringan tulang seperti besi telapak kuda- Mempunyai dua buah cornu yaitu cornu majus dan minus- Dapat diraba pada batas antara batas atas leher dengan pertengahan dagu- Berfungsi tempat perlekatan otot mulut dan cartilage thyroid

o Cartilago Thyroid (1 buah)- Terletak di bagian depan dan dapat diraba tonjolan yang dikenal dengan prominenrsquos

laryngis atau Adamrsquos apple sehari ndash hari disebut jakun dan lebih jelas pada laki ndash laki- Melekat ke atas dengan os hyoid dan ke bawah dengan cartilago cricoid ke belakang dengan

arytenoid- Jaringan ikatnya adalah membrana thyrohyoid- Mempunyai cornu superior dan inferior- Pendarahan dari arteri thyroidea superior dan inferior

o Cartilago Arytenoid (2 buah)- Terletak posterior dari lamina cartilago thyroid di atas dari cartilago cricoid- Mempunyai bentuk seperti burung penguin ada cartilago cornuculata dan cuneiforme- Kedua arytenoid dihubungkan oleh musculus arytenoideus transversus

o Epiglottis (1 buah)- Tulang rawan berbentuk sendok- Melekat di antara kedua cartilago arytenoid- Berfungsi membuka dan menutup aditus laryngis- Berhubungan dengan cartilago arytenoid melalui musculus aryepiglotica- Pada waktu biasa epiglottis tebuka tapi pada waktu menelan epiglottis menutup aditus

laryngis agar makanan tidak masuk ke larynx

o Cartilago Cricoid- Batas bawah cartilago thyroid (daerah larynx)

6

- Berhubungan dengan thyroid dengan ligamentum cricothyroid dan musculus cricothyroid medial lateral

- Batas bawah adalah cincin pertama trachea- Berhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot musculus cricoarytenoideus posterior

dan lateral

12 Menjelaskan Mikroskopis Saluran Pernapasan Atas1 HIDUNG Vestibulum Pada permukaan dalam nares terdapat Kelenjar sebasea kelenjar keringat dan

rambut tebal pendek vibrissa Fosa Nasal

i Konka media dan konka inferior ditutupi oleh epitel respirasiii Konka superior epitel olfaktorius (bertingkat silindris)iii Epitel olfaktorius disusun oleh

1 sel penyokong2 sel basal3 sel olfaktorius

iv Di dalam lamina propria konka terdapat pleksus venosa besar yang dikenal sebagai badan pengembang (Suell Bodies) Reaksi alergi dan inflamasi dapat menyebabkan pengembangan badan-badan pengembang secara abnormal dalam kedua fosa dan berakibat sangat menghambat aliran udara

2 SINUS PARANASALIS Sinus paranasal adalah rongga buntu dalam tulang frontal maksila ethmoid dan sphenoid Mereka dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet (sedikit) Mukus yang dihasilkan mengalir ke dalam saluran nasal sebagai akibat aktivitas sel2 epitel

bersilia Sinusitis adalah proses radang dari sinus dalam waktu lama terutama pada sumbatan lubang

keluarnya Sinusitis menahun kronik adalah komponen sindrom silia imotil yang ditandai oleh gangguan kerja dari silia

3 NASOFARING Dilapisi oleh epitel jenis respirasi (bagian yang kontak dengan palatum mole)

4 LARING

7

Tulang rawan pada laring tersebut diikat oleh ligamen kebanyakan berartikulasi oleh otot intrinsik laring yang merupakan otot rangka

Tulang-tulang rawan tsbt berfungsi 1 Sebagai penyokong (menjaga agar jalan nafas tetap terbuka) 2 Sebagai katup (untuk mencegah makanan atau cairan yang ditelan memasuki trakea3 Sebagai alat penghasil nada untuk fonasi

5 EPIGLOTIS Menjulur keluar dari tepian laring meluas ke dalam faring Memiliki permukaan lingual dan laringeal Seluruh permukaan laringeal ditutupi oleh epitel berlapis gepeng mendekati basis epiglotis

pada sisi laringeal epitel ini mengalami peralihan menjadi epitel bertingkat silindris bersilia Pasangan atas membentuk pita suara palsu ( plika vestibularis) yang ditutupi oleh epitel

respirasi biasa dan dibawahnya terdapat banyak kelenjar serosa di L propria

LO2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Pernapasan

Mekanisme PernapasanPernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis yaitu pernapasan luar dan dalamPernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuhMasuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara diluar tubuh Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk Sebaliknya apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluarSehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan

8

a Pernapasan dadaPernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut1 Fase inspirasiFase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk2 Fase ekspirasiFase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil Sebagai akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar

b Pernapasan perutPernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dadaMekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni 1 Fase InspirasiPada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk2 Fase EkspirasiFase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paruBeberapa fungsi pernafasan antara lain adalah 1 Mengambil oksigen yang kemudian dabawa oleh darah keseluruh tubuh 2 Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran pernafasan

kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk di buang ke luar tubuh

- InspirasiTepatnya proses inspirasi adalah sebagai berikut diafragma berkontraksi bergerak ke arah bawah dan mengembangkan rongga dada dari atas ke bawah Otot-otot interkosta eksternal menarik iga ke atas dan ke luar yang mengembangkan rongga dada ke arah samping kiri dan kanan serta ke depan dan ke belakang

Dengan mengembangnya rongga dada pleura parietal ikut mengembang Tekanan intrapleura menjadi makin negatif karena terbentuk isapan singkat antara membran pleura Perlekatan yang diciptakan oleh cairan serosa memungkinkan pleura viseral untuk mengembang juga dan hal ini juga mengembangkan paru-paru

Dengan mengembangnya paru-paru tekanan intrapulmonal turun di bawah tekanan atmosfir dan udara memasuki hidung dan terus mengalir melalui saluran pernapasan sampai ke alveoli Masuknya udara terus berlanjut sampai tekanan intrapulmonal sama dengan tekanan atmosfir ini merupakan inhalasi normal Tentu saja inhalasi dapat dilanjutkan lewat dari normal yang disebut sebagai napas dalam Pada napas dalam diperlukan kontraksi yang lebih kuat dari otot-otot pernapasan untuk lebih mengembangkan paru-paru sehingga memungkinkan masuknya udara lebih banyak

Otot-otot inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan volumenya dimana otot-otot yang berkontraksi adalah a Diafragma yaitu otot berbentuk kubah yang jika sedang rileks akan memipih saat

berkontraksi dan memperbesar rongga toraks kearah inferior

9

b Otot intrerkostal eksternal mengangkat iga keatas dan kedepan saat berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks kearah anterior dan superior

c Dalam pernafasan aktif atau pernafasan dalam otot-otot sternokleidomastoid pektoralis mayor serratus-anterior dan otot skalena juga akan memperbesar rongga toraks

- EkspirasiEkspirasi atau yang juga disebut ekshalasi dimulai ketika diafragma dan otot-otot

interkosta rileks Karena rongga dada menjadi lebih sempit paru-paru terdesak dan jaringan ikat elastiknya yang meregang selama inhalasi mengerut dan juga mendesak alveoli Dengan meningkatnya tekanan intrapulmonal di atas tekanan atmosfir udara didorong ke luar paru-paru sampai kedua tekanan sama kembali Perhatikan bahwa inhalasi merupakan proses yang aktif yang memerlukan kontraksi otot tetapi ekshalasi yang normal adalah proses yang pasif bergantung pada besarnya regangan pada elastisitas normal paru-paru yang sehat Dengan kata lain dalam kondisi yang normal kita harus mengeluarkan energi untuk inhalasi tetapi tidak untuk ekshalasiNamun begitu kita juga dapat mengalami ekshalasi diluar batas normal seperti ketika sedang berbicara bernyanyi atau meniup balon Ekshalasi yang demikian adalah proses aktif yang membutuhkan kontraksi otot-otot lain

Otot-otot ekspirasi menurunkan volume rongga toraks Ekspirasi pada pernafasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses pasif Pada ekspirasi dalam otot interkostal internal menarik kerangka iga ke bawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma

Kepatenan Ventilasi tergantung pada empat factor a) Kebersihan jalan nafas adanya sumbatan atau obstruksi jalan nafas akan menghalangi

masuk dan keluarnya dari dan ke paru-parub) Adekuatnya system syaraf pusat dan pusat pernafasanc) Adekuatnya pengembangan dan pengempesan peru-perud) Kemampuan oto-otot pernafasan seperti diafpragma eksternal interkosa internal

interkosa otot abdominalVentilasi paru mengacu kepada pergerakan udara dari atmosfir masuk dan keluar paru Ventilasi berlangsung secara bulk flowBulk flow adalah perpindahan atau pergerakan gas atau cairan dari tekanan tinggi ke rendahFaktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi antara lain Oslash tekanan Oslash resistensi bronkus Oslash persyarafan bronkus

Pernafasan Eksternal dan InternalBentuk dari pernafasan secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yaitu1 Proses Pernafasan pulmonal atau paru-paru (external)Pernafasan external adalah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida Pada pernafasan melalui paru-paru atau penafasan externa oksigen didapatkan melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas oksigen mesul melalui trachea dan pipa bronchial ke alveoli dan berhubungan erat dengan darah di kapiler pulmonalis Hanya satu lapis membrane yaitu membrane alveoli-kapiler memisahkan oksigen dan darah oksigen menembus membrane ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah di bawa ke jantung Dari sini di pompa di dalam arteri ke seluruh bagian tubuh Didalam paru-paru karbon dioksida merupakan hasil buangan yag menembus membrane alveoli Dari kapiler darah dikeluarkan melalui pipa bronkus berakhir sampai pada mulut dan hidung Darah meninggalkan paru-paru pada

10

tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat hemoglobinnya 95 jenuh oksigen Empat proses berhubungan dengan pernafasan paru-paru atau pernafasan externa

a) Ventilisasi pulmorter atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar

b) Arus darah melalui paru-paru darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru

c) Distribusi arus udar dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh

d) Difusi gas yang menembusi membrane pemmisah alveoli dan kapiler Karbondioksida lebih mudah berdifusi dapi pada oksigen

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2 Pada waktu gerak badan lebih banyak darah dating ke paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2 jumlah CO2 tidak dapat di keluarkan maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk memperbesar dan didalam pernafasanpenambahan fentilasi yang dengan demikian terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih benyak O22 Proses pernafasan Jaringan (internal)Darah yang telah dijernihkan hemoglobinnya dengan oksigen (oxihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler dimana darah bergerak sangat lambat Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan sel melakukan oksidasi pernafasan sebagai gantunya hasil dari oksidasi yaitu karbondioksidaPerubahan-parubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam olveoli yang disebabkan pernafasan externa dan interna- Udara yang di hirup Nitrogen (79) Oksigen (20) karbondioksida (0-04) Udara yang masuk ke alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosfer- Udara yang dihembuskan Nitrogen(79) Oksigen(16) karbondoiksida ( 4-04)

Transport Gas Pernapasan Ventilasi Difusi transportasi perfusia) Ventilasi paruVentilasi merupakan proses untuk menggerakan gas ke dalam dan keluar paru-paruVentilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis dan pernapasan yang utuh Otot pernapasan inspirasi utama adalah diafragma Diafragma dipersarafi oleh saraf frenik yang keluar dari medulla spinalis pada vertebra servicalkeempat Perpindahan O2 di atmosfer ke alveolidari alveoli CO2 kembali ke atmosfer Faktor yang mempengaruhi proses oksigenasi dalam sel adalah a Tekanan O2 atmosferb Jalan nafasc daya kembang toraks dan paru)d Pusat nafas (Medula oblongata) yaitu kemampuan untuk meransang CO2 dalam darah

b) Difusi gasDifusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah Difusi gas pernapasan terjadi di membran kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membran Peningkatan ketebalan membrane merintangi proses kecepatan difusi karena hal tersebut membuat gas memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membrane tersebut Klien yang mengalami edema pulmonar atau efusi pulmonar Membrane memiliki ketebalan membrane alveolar kapiler yang meningkat akan mengakibatkanproses difusi yang lambat pertukaran gas pernapasan yang lambat dan menganggu proses

11

pengiriman oksigen ke jaringan Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu penyakit kronik penyakit akut atau proses pembedahan Apabila alveoli yang berfungsi lebih sedikit maka darah permukaan menjadi berkurang O2 alveoli berpindah ke kapiler paru CO2 kapiler paru berpindah ke alveoliFaktor yang mempengaruhi difusi Luas permukaan paru Tebal membrane respirasi Jumlah erythkadar Hb Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas Waktu difusi Afinitas gas

c) Transportasi gasGas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru ke darah dan karbon dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan sebagai produk sampah Pada tingkat jarinagn oksigen ditransfer dari darah ke jaringan dan karbon dioksida ditransfer dari jaringan ke darah untuk kembali ke alveoli dan dikeluarkan Transfer ini bergantung pada proses difusi- Transpor O2 Sistem transportasi oksigen terdiri dari system paru dan sitem kardiovaskular Proses pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi) aliran darah ke paru-paru dan jaringan (perfusi) kecepatan divusi dan kapasitas membawa oksigen Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang larut dalam plasma jumlah hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen (Ahrens 1990)Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil yakni hanya sekitar 3Sebagian besar oksigen ditransportasi oleh hemoglobin Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida Molekul hemoglobin dicampur dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin Pembentukan oksi hemoglobin dengan mudah berbalik (revesibel) sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah membuat oksigen menjadi bebas Sehingga oksigen ini bias masuk ke dalam jaringan

uml Transpor CO2 Karbon dioksida berdifusi ke dalam sel-sel darah merah dan dengan cepat di hidrasi menjadi asam karbonat(H2 CO3 ) akibat adanya anhidrasi karbonat Asam karbonat kemudian berpisah menjadi ion hydrogen(H+ )dan ion bikarbonat (HCO3-) berdifusi dalam plasma Selain itu beberapa karbon dioksida yang ada dalam sel darah merah bereaksi dengan kelompok asam amino membentuk senyawa karbamino Reaksi ini dapat bereaksi dengan cepat tanpa adanya enzim Hemoglobin yang berkurang (deoksihemoglobin) dapat bersenyawa dengan karbon dioksida dengan lebih midah daripada oksi hemoglobin Dengan demikian darah vena mentrasportasi sebagian besar karbondoiksida

d) perfusiPerfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonalO2 diangkut dlm darah dalam eritrosit bergabung dgn Hbagrave(oksi Hb) Oksihaemoglobin (985) dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (15)

Fungsi paru yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas paru

12

Volume paru dibagi menjadi volume tidal (TV) volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafasVolume cadangan inspirasi (IRV) volume udara maksimal yg dapat dihirup setelah inhalasi normalVolume Cadangan Ekspirasi (ERV) volume udara maksimal yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normalVolume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi maksimal

Kapasitas Paru Kapasitas vital (VC) volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimalKapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normalKapasitas residual fungsiunal (FRC) volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normalKapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal

Mekanisme Pertahanan Saluran Pernapasan AtasSelain menghubungkan lingkaran luar dengan alveolar jalan nafas juga berfungsi menyesuaikan udara yg dingin atau panas sehingga sesuai dengan suhu tubuh saat sampai ke alveolar Secret bronchus mengandung IgA dan zat lain yg turut membantu melawan infeksi dan mempertahankan keutuhan mukosa Epitel sinus paranasal menghasilkan NO yg bersifat bakteriostatik dan membantu mencegah infeksi

Epitel paru mengandung reseptor yg di aktifkan oleh protease PARs yg dapat memicu pembebasan PGE2 yg kemudian melindungi epitel paru

Makrofag alveolus paru PAMs ldquosel deburdquo berasal dari sumsum tulang Sel-sel tersebut aktif memakan bakteri dan partikel kecil yg di Inhalasi dan mensekresi senyawa yg akan menarik granulosit ke paru maupun senyawa yg merangsang pembentukan granulosit dan monosit di sumsum tulang Jika makrofag menelan senyawa dalam asap rokok silicon atau asbestos sel-sel tersebut akan melepas lisosom ke ruang ekstrasel dan menyebabkan trjadi nya peradangan

Upaya pencegahan masuknya benda asing ke alveolus yaitu rambut di lubang hidung yang menyaring partikel lebih dari 10 mikrometer 2-10 mikro akan lolos mengendap pada mukosa hidung dan faring saat udara mebelok ke bawah partikel tersebut tertumpuk di tonsil atau adenoid Partikel tadi akan jatuh ke dinding bronchus saat aliran udara pernafasan melambat di saluran yg lebih kecil kemudian mencetuskan refleks kontriksi bronchus dan batuk dan di gerakan menjauhi paru oleh gerakan escalator silia Bila motilitas silia terganggu transportasi mucus bisa tidak terjadi hal ini bisa menimbulkan sinusitis kronis infeksi paru berulang dan bronkiektaksis

Menjelaskan Mekanisme Batuk

Inspirasi dalam diikuti ekspirasi kuat melawan glotis yang tertutup Peningkatan tekanan intrapleura 100mmHg atau lebih Glotis tiba-tiba terbuka mengakibatkan redakan aliran udara ke luar dengan kecepatan 965km atau (600mil)jam

Mekanisme batuk dibagi menjadi 3 fase

Fase 1 (Inspirasi) paru2 memasukan kurang lebih 25 liter udara oesofagus dan pita suara menutup sehingga udara terjerat dalam paru2

13

Fase 2 (Kompresi) otot perut berkontraksi so diafragma naik dan mnekan paru2 diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus yang pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru2 meningkat hingga 100mmhg

Fase 3 (Ekspirasi) Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari paru

Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak mengun-tungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan atelektasis gangguan pertukaran gas dan lain-lain Batuk yang tidak efektif mungkin terjadi karena gangguan di saraf aferen pusat batuk atau di saraf eferen yang ada Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu Penyebab batuk juga amat beragam mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru Keluhan batuk juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat

Menjelaskan Mekanisme Bersin

Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada saluran hidung bukan pada saluran pernapasan bagian bawah Rangsangan awal menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung impuls saraf aferen berjalan dalam nervus ke lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rinitis Alergi31 Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rinitis Alergi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Impact on Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin bersin rinore rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi

1 Intermiten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hariminggu atau kurang dari 4 minggu

2 Persistenmenetap bila gejala lebih dari 4 hariminggu dan atau lebih dari 4 minggu

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit rinitis alergi dibagi menjadi

1 Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur gangguan aktifitas harian bersantai berolahraga belajar bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu

2 Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas

32 Menjelaskan Etiologi Rinitis AlergiRhinitis alergi melibatkan interaksi antra linguangan dengan predisposisi genetic dalam perkembangan genetiknya Penyebab rhinitis alergi tersering adalah allergen pada inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak ndash anak1Alergen hirupan

14

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

SASARAN BELAJAR

LO1 Memahami dan Menjelaskan Saluran Pernapasan Atas11 Menjelaskan Makroskopik Saluran Pernapasan Atas12 Menjelaskan Mikroskopik Saluran Pernapasan Atas

LO2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Pernapasan

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Memahami dan Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rhinitis Alergi32 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Rhinitis Alergi33 Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi Rhinitis Alergi34 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Rhinitis Alergi35 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Rhinitis Alergi36 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rhinitis Alergi37 Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan Rhinitis Alergi38 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Rhinitis Alergi39 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rhinitis Alergi

LO4 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin

3

LO1 Memahami dan Menjelaskan Saluran Pernapasan Atas11 Menjelaskan Makroskopis Saluran Pernapasan Atas

Berdasarkan anatomi saluran napas terdiri dari a Saluran napas bagian atas (upper respiratory tract) yaitu mulai dari nares hidung sampai

cartilage cricoid larynxb Saluran napas bagian bawah (lower respiratory tract) yaitu dari trachea sampai ductus

alveolaris alveoli paru)

Hidung

Organ hidung merupakan organ yang pertama berfungsi dalam saluran napaso Dua buah nares anterior = apertura nasil anterior (lubang hidung)o Vestibulum nasi bagian hidung tempat muara nares anterior pada mukosa hidung Terdapat

cilia yang berfungsi sebagai saringan udara

Bagian dalam rongga hidung yang berbentuk terowongan disebut dengan cavum nasi yaitu mulai dari nares anterior sampai ke nares posterior (choanae) Dilanjutkan ke daerah nasofaring Cavum nasi (rongga hidung) berbentuk terowongan dari depan ke belakang Sekat antara kedua rongga hidung dibatasi oleh dinding yang berasal dari tulang dan mukosa disebut septum nasi Yang dibentuk oleh tulang ndash tulang

o Kartilago septi nasio Os Vomero Lamina parpendicularis ethmoidalis

Dalam ilmu THT pemeriksaan hidung ada dua cara yaitu memakai head lamp 1 Rhinoscopy Anterior melihat secara langsung cavum nasi serta isinya2 Rhinoscopy Posterior secara tidak langsung dari orofaring memakai kaca

Pada rhinoscopy anterior dalam cavum nasi pada sisi lateral terdapat concha ndash concha nasalis yang terbentuk dari tulang tipis dan ditutupi mukosa yang dapat mengeluarkan lendir Ada tiga buah concha nasalis

o Concha nasalis superioro Concha nasalis mediao Concha nasalis inferior

4

Dan tiga buah saluran keluar cairan melalui hidung o Meatus nasalis anterior (antara concha nasalis superior dan media)o Meatus nasalis media (antara concha nasalis media dan inferior)o Meatus nasalis inferior (antara concha nasalis inferior dan dinding atas maxilla)

Sinus ndash sinus yang berhubungan dengan cavum nasi dikenal dengan Sinus Paranasal antara lain

1 Sinus sphenoidalis mengeluarkan sekresinya melalui meatus superior2 Sinus frontalis mengeluarkan sekresinya ke meatus media3 Sinus maxillaris mengeluarkan sekresinya ke meatus media4 Sinus ethmoidalis mengeluarkan sekresinya ke meatus superior dan media

Bila terdapat infeksi pada sinus dinamakan dengan sinusitis Yang sering terjadi pada komplikasi penderita infeksi rongga hidung dan sakit gigi (rhinitis kronik) yaitu sinusitis maxillaries Pada sudut mata medial terdapat hubungan hidung dan mata melalui duktus nasolakrimalis tempat keluarnya air mata ke hidung melalui meatus inferior Pada nasofaring terdapat hubungan antara hidung dengan rongga telinga melalui osteum pharyngeum tuba auditiva austachii (opta) torus tubarius

Persarafan hidung

Persarafan sensorik dan sekremotorik hidung 1 Bagian depan dan atas cavum nasi mendapat persarafan sensorik dari cabang nervus

opthalmicus (N V 1)2 Bagian lainnya termasuk mukosa hidung cavum nasi dipersarafi oleh ganglion

sfenopalatinum3 Daerah nasofaring dan concha nasalis mendapat persarafan sensorik dari cabang ganglion

pterygopalatinum

Nervus olfactorius (nervus I) memberikan sel ndash sel reseptor untuk penciuman yang terletak pada sepertiga bagian atas depan mukosa hidung septum nasi dan concha nasalis masuk

5

cavum nasi melalui lamina cribosa os ethmoidalis Serabut ndash serabut nervus olfactorius bukan untuk mensarafi tapi hanya untuk fungsional penciuman

Vaskularisasi hidungPendarahan hidung berasal dari cabang ndash cabang A opthalmica dan A maxillaris interna

1 Arteri ethmoidalis anterior dengan cabang ndash cabangnya sebagai berikut a nasalis externa dan lateralis a septalis anterior

2 Arteri ethmoidalis posterior dengan cabang- cabangnya a nasalis posterior lateral dan septal a paltinus majus

3 Arteri sphenopalatinum cabang arteri maxillaris interna

Ketiga pembuluh darah tersebut pada mukusa hidung membentuk anyaman kapiler pembuluh darah yang dinamakan Plexus Kisselbach Plexus ini mudah pecah oleh trauma atau infeksi sehingga menjadi sumber epitaxis (perdarahan hidung terutama pada anak)

LaringDaerah yang dimulai dari aditus laryngis sampai batas bawah cartilage cricoid Rangka laring terbentuk oleh tulang dan tulang rawan

o Os Hyoid (1 buah)- Terbentuk dari jaringan tulang seperti besi telapak kuda- Mempunyai dua buah cornu yaitu cornu majus dan minus- Dapat diraba pada batas antara batas atas leher dengan pertengahan dagu- Berfungsi tempat perlekatan otot mulut dan cartilage thyroid

o Cartilago Thyroid (1 buah)- Terletak di bagian depan dan dapat diraba tonjolan yang dikenal dengan prominenrsquos

laryngis atau Adamrsquos apple sehari ndash hari disebut jakun dan lebih jelas pada laki ndash laki- Melekat ke atas dengan os hyoid dan ke bawah dengan cartilago cricoid ke belakang dengan

arytenoid- Jaringan ikatnya adalah membrana thyrohyoid- Mempunyai cornu superior dan inferior- Pendarahan dari arteri thyroidea superior dan inferior

o Cartilago Arytenoid (2 buah)- Terletak posterior dari lamina cartilago thyroid di atas dari cartilago cricoid- Mempunyai bentuk seperti burung penguin ada cartilago cornuculata dan cuneiforme- Kedua arytenoid dihubungkan oleh musculus arytenoideus transversus

o Epiglottis (1 buah)- Tulang rawan berbentuk sendok- Melekat di antara kedua cartilago arytenoid- Berfungsi membuka dan menutup aditus laryngis- Berhubungan dengan cartilago arytenoid melalui musculus aryepiglotica- Pada waktu biasa epiglottis tebuka tapi pada waktu menelan epiglottis menutup aditus

laryngis agar makanan tidak masuk ke larynx

o Cartilago Cricoid- Batas bawah cartilago thyroid (daerah larynx)

6

- Berhubungan dengan thyroid dengan ligamentum cricothyroid dan musculus cricothyroid medial lateral

- Batas bawah adalah cincin pertama trachea- Berhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot musculus cricoarytenoideus posterior

dan lateral

12 Menjelaskan Mikroskopis Saluran Pernapasan Atas1 HIDUNG Vestibulum Pada permukaan dalam nares terdapat Kelenjar sebasea kelenjar keringat dan

rambut tebal pendek vibrissa Fosa Nasal

i Konka media dan konka inferior ditutupi oleh epitel respirasiii Konka superior epitel olfaktorius (bertingkat silindris)iii Epitel olfaktorius disusun oleh

1 sel penyokong2 sel basal3 sel olfaktorius

iv Di dalam lamina propria konka terdapat pleksus venosa besar yang dikenal sebagai badan pengembang (Suell Bodies) Reaksi alergi dan inflamasi dapat menyebabkan pengembangan badan-badan pengembang secara abnormal dalam kedua fosa dan berakibat sangat menghambat aliran udara

2 SINUS PARANASALIS Sinus paranasal adalah rongga buntu dalam tulang frontal maksila ethmoid dan sphenoid Mereka dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet (sedikit) Mukus yang dihasilkan mengalir ke dalam saluran nasal sebagai akibat aktivitas sel2 epitel

bersilia Sinusitis adalah proses radang dari sinus dalam waktu lama terutama pada sumbatan lubang

keluarnya Sinusitis menahun kronik adalah komponen sindrom silia imotil yang ditandai oleh gangguan kerja dari silia

3 NASOFARING Dilapisi oleh epitel jenis respirasi (bagian yang kontak dengan palatum mole)

4 LARING

7

Tulang rawan pada laring tersebut diikat oleh ligamen kebanyakan berartikulasi oleh otot intrinsik laring yang merupakan otot rangka

Tulang-tulang rawan tsbt berfungsi 1 Sebagai penyokong (menjaga agar jalan nafas tetap terbuka) 2 Sebagai katup (untuk mencegah makanan atau cairan yang ditelan memasuki trakea3 Sebagai alat penghasil nada untuk fonasi

5 EPIGLOTIS Menjulur keluar dari tepian laring meluas ke dalam faring Memiliki permukaan lingual dan laringeal Seluruh permukaan laringeal ditutupi oleh epitel berlapis gepeng mendekati basis epiglotis

pada sisi laringeal epitel ini mengalami peralihan menjadi epitel bertingkat silindris bersilia Pasangan atas membentuk pita suara palsu ( plika vestibularis) yang ditutupi oleh epitel

respirasi biasa dan dibawahnya terdapat banyak kelenjar serosa di L propria

LO2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Pernapasan

Mekanisme PernapasanPernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis yaitu pernapasan luar dan dalamPernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuhMasuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara diluar tubuh Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk Sebaliknya apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluarSehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan

8

a Pernapasan dadaPernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut1 Fase inspirasiFase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk2 Fase ekspirasiFase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil Sebagai akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar

b Pernapasan perutPernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dadaMekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni 1 Fase InspirasiPada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk2 Fase EkspirasiFase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paruBeberapa fungsi pernafasan antara lain adalah 1 Mengambil oksigen yang kemudian dabawa oleh darah keseluruh tubuh 2 Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran pernafasan

kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk di buang ke luar tubuh

- InspirasiTepatnya proses inspirasi adalah sebagai berikut diafragma berkontraksi bergerak ke arah bawah dan mengembangkan rongga dada dari atas ke bawah Otot-otot interkosta eksternal menarik iga ke atas dan ke luar yang mengembangkan rongga dada ke arah samping kiri dan kanan serta ke depan dan ke belakang

Dengan mengembangnya rongga dada pleura parietal ikut mengembang Tekanan intrapleura menjadi makin negatif karena terbentuk isapan singkat antara membran pleura Perlekatan yang diciptakan oleh cairan serosa memungkinkan pleura viseral untuk mengembang juga dan hal ini juga mengembangkan paru-paru

Dengan mengembangnya paru-paru tekanan intrapulmonal turun di bawah tekanan atmosfir dan udara memasuki hidung dan terus mengalir melalui saluran pernapasan sampai ke alveoli Masuknya udara terus berlanjut sampai tekanan intrapulmonal sama dengan tekanan atmosfir ini merupakan inhalasi normal Tentu saja inhalasi dapat dilanjutkan lewat dari normal yang disebut sebagai napas dalam Pada napas dalam diperlukan kontraksi yang lebih kuat dari otot-otot pernapasan untuk lebih mengembangkan paru-paru sehingga memungkinkan masuknya udara lebih banyak

Otot-otot inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan volumenya dimana otot-otot yang berkontraksi adalah a Diafragma yaitu otot berbentuk kubah yang jika sedang rileks akan memipih saat

berkontraksi dan memperbesar rongga toraks kearah inferior

9

b Otot intrerkostal eksternal mengangkat iga keatas dan kedepan saat berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks kearah anterior dan superior

c Dalam pernafasan aktif atau pernafasan dalam otot-otot sternokleidomastoid pektoralis mayor serratus-anterior dan otot skalena juga akan memperbesar rongga toraks

- EkspirasiEkspirasi atau yang juga disebut ekshalasi dimulai ketika diafragma dan otot-otot

interkosta rileks Karena rongga dada menjadi lebih sempit paru-paru terdesak dan jaringan ikat elastiknya yang meregang selama inhalasi mengerut dan juga mendesak alveoli Dengan meningkatnya tekanan intrapulmonal di atas tekanan atmosfir udara didorong ke luar paru-paru sampai kedua tekanan sama kembali Perhatikan bahwa inhalasi merupakan proses yang aktif yang memerlukan kontraksi otot tetapi ekshalasi yang normal adalah proses yang pasif bergantung pada besarnya regangan pada elastisitas normal paru-paru yang sehat Dengan kata lain dalam kondisi yang normal kita harus mengeluarkan energi untuk inhalasi tetapi tidak untuk ekshalasiNamun begitu kita juga dapat mengalami ekshalasi diluar batas normal seperti ketika sedang berbicara bernyanyi atau meniup balon Ekshalasi yang demikian adalah proses aktif yang membutuhkan kontraksi otot-otot lain

Otot-otot ekspirasi menurunkan volume rongga toraks Ekspirasi pada pernafasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses pasif Pada ekspirasi dalam otot interkostal internal menarik kerangka iga ke bawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma

Kepatenan Ventilasi tergantung pada empat factor a) Kebersihan jalan nafas adanya sumbatan atau obstruksi jalan nafas akan menghalangi

masuk dan keluarnya dari dan ke paru-parub) Adekuatnya system syaraf pusat dan pusat pernafasanc) Adekuatnya pengembangan dan pengempesan peru-perud) Kemampuan oto-otot pernafasan seperti diafpragma eksternal interkosa internal

interkosa otot abdominalVentilasi paru mengacu kepada pergerakan udara dari atmosfir masuk dan keluar paru Ventilasi berlangsung secara bulk flowBulk flow adalah perpindahan atau pergerakan gas atau cairan dari tekanan tinggi ke rendahFaktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi antara lain Oslash tekanan Oslash resistensi bronkus Oslash persyarafan bronkus

Pernafasan Eksternal dan InternalBentuk dari pernafasan secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yaitu1 Proses Pernafasan pulmonal atau paru-paru (external)Pernafasan external adalah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida Pada pernafasan melalui paru-paru atau penafasan externa oksigen didapatkan melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas oksigen mesul melalui trachea dan pipa bronchial ke alveoli dan berhubungan erat dengan darah di kapiler pulmonalis Hanya satu lapis membrane yaitu membrane alveoli-kapiler memisahkan oksigen dan darah oksigen menembus membrane ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah di bawa ke jantung Dari sini di pompa di dalam arteri ke seluruh bagian tubuh Didalam paru-paru karbon dioksida merupakan hasil buangan yag menembus membrane alveoli Dari kapiler darah dikeluarkan melalui pipa bronkus berakhir sampai pada mulut dan hidung Darah meninggalkan paru-paru pada

10

tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat hemoglobinnya 95 jenuh oksigen Empat proses berhubungan dengan pernafasan paru-paru atau pernafasan externa

a) Ventilisasi pulmorter atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar

b) Arus darah melalui paru-paru darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru

c) Distribusi arus udar dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh

d) Difusi gas yang menembusi membrane pemmisah alveoli dan kapiler Karbondioksida lebih mudah berdifusi dapi pada oksigen

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2 Pada waktu gerak badan lebih banyak darah dating ke paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2 jumlah CO2 tidak dapat di keluarkan maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk memperbesar dan didalam pernafasanpenambahan fentilasi yang dengan demikian terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih benyak O22 Proses pernafasan Jaringan (internal)Darah yang telah dijernihkan hemoglobinnya dengan oksigen (oxihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler dimana darah bergerak sangat lambat Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan sel melakukan oksidasi pernafasan sebagai gantunya hasil dari oksidasi yaitu karbondioksidaPerubahan-parubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam olveoli yang disebabkan pernafasan externa dan interna- Udara yang di hirup Nitrogen (79) Oksigen (20) karbondioksida (0-04) Udara yang masuk ke alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosfer- Udara yang dihembuskan Nitrogen(79) Oksigen(16) karbondoiksida ( 4-04)

Transport Gas Pernapasan Ventilasi Difusi transportasi perfusia) Ventilasi paruVentilasi merupakan proses untuk menggerakan gas ke dalam dan keluar paru-paruVentilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis dan pernapasan yang utuh Otot pernapasan inspirasi utama adalah diafragma Diafragma dipersarafi oleh saraf frenik yang keluar dari medulla spinalis pada vertebra servicalkeempat Perpindahan O2 di atmosfer ke alveolidari alveoli CO2 kembali ke atmosfer Faktor yang mempengaruhi proses oksigenasi dalam sel adalah a Tekanan O2 atmosferb Jalan nafasc daya kembang toraks dan paru)d Pusat nafas (Medula oblongata) yaitu kemampuan untuk meransang CO2 dalam darah

b) Difusi gasDifusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah Difusi gas pernapasan terjadi di membran kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membran Peningkatan ketebalan membrane merintangi proses kecepatan difusi karena hal tersebut membuat gas memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membrane tersebut Klien yang mengalami edema pulmonar atau efusi pulmonar Membrane memiliki ketebalan membrane alveolar kapiler yang meningkat akan mengakibatkanproses difusi yang lambat pertukaran gas pernapasan yang lambat dan menganggu proses

11

pengiriman oksigen ke jaringan Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu penyakit kronik penyakit akut atau proses pembedahan Apabila alveoli yang berfungsi lebih sedikit maka darah permukaan menjadi berkurang O2 alveoli berpindah ke kapiler paru CO2 kapiler paru berpindah ke alveoliFaktor yang mempengaruhi difusi Luas permukaan paru Tebal membrane respirasi Jumlah erythkadar Hb Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas Waktu difusi Afinitas gas

c) Transportasi gasGas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru ke darah dan karbon dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan sebagai produk sampah Pada tingkat jarinagn oksigen ditransfer dari darah ke jaringan dan karbon dioksida ditransfer dari jaringan ke darah untuk kembali ke alveoli dan dikeluarkan Transfer ini bergantung pada proses difusi- Transpor O2 Sistem transportasi oksigen terdiri dari system paru dan sitem kardiovaskular Proses pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi) aliran darah ke paru-paru dan jaringan (perfusi) kecepatan divusi dan kapasitas membawa oksigen Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang larut dalam plasma jumlah hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen (Ahrens 1990)Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil yakni hanya sekitar 3Sebagian besar oksigen ditransportasi oleh hemoglobin Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida Molekul hemoglobin dicampur dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin Pembentukan oksi hemoglobin dengan mudah berbalik (revesibel) sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah membuat oksigen menjadi bebas Sehingga oksigen ini bias masuk ke dalam jaringan

uml Transpor CO2 Karbon dioksida berdifusi ke dalam sel-sel darah merah dan dengan cepat di hidrasi menjadi asam karbonat(H2 CO3 ) akibat adanya anhidrasi karbonat Asam karbonat kemudian berpisah menjadi ion hydrogen(H+ )dan ion bikarbonat (HCO3-) berdifusi dalam plasma Selain itu beberapa karbon dioksida yang ada dalam sel darah merah bereaksi dengan kelompok asam amino membentuk senyawa karbamino Reaksi ini dapat bereaksi dengan cepat tanpa adanya enzim Hemoglobin yang berkurang (deoksihemoglobin) dapat bersenyawa dengan karbon dioksida dengan lebih midah daripada oksi hemoglobin Dengan demikian darah vena mentrasportasi sebagian besar karbondoiksida

d) perfusiPerfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonalO2 diangkut dlm darah dalam eritrosit bergabung dgn Hbagrave(oksi Hb) Oksihaemoglobin (985) dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (15)

Fungsi paru yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas paru

12

Volume paru dibagi menjadi volume tidal (TV) volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafasVolume cadangan inspirasi (IRV) volume udara maksimal yg dapat dihirup setelah inhalasi normalVolume Cadangan Ekspirasi (ERV) volume udara maksimal yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normalVolume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi maksimal

Kapasitas Paru Kapasitas vital (VC) volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimalKapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normalKapasitas residual fungsiunal (FRC) volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normalKapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal

Mekanisme Pertahanan Saluran Pernapasan AtasSelain menghubungkan lingkaran luar dengan alveolar jalan nafas juga berfungsi menyesuaikan udara yg dingin atau panas sehingga sesuai dengan suhu tubuh saat sampai ke alveolar Secret bronchus mengandung IgA dan zat lain yg turut membantu melawan infeksi dan mempertahankan keutuhan mukosa Epitel sinus paranasal menghasilkan NO yg bersifat bakteriostatik dan membantu mencegah infeksi

Epitel paru mengandung reseptor yg di aktifkan oleh protease PARs yg dapat memicu pembebasan PGE2 yg kemudian melindungi epitel paru

Makrofag alveolus paru PAMs ldquosel deburdquo berasal dari sumsum tulang Sel-sel tersebut aktif memakan bakteri dan partikel kecil yg di Inhalasi dan mensekresi senyawa yg akan menarik granulosit ke paru maupun senyawa yg merangsang pembentukan granulosit dan monosit di sumsum tulang Jika makrofag menelan senyawa dalam asap rokok silicon atau asbestos sel-sel tersebut akan melepas lisosom ke ruang ekstrasel dan menyebabkan trjadi nya peradangan

Upaya pencegahan masuknya benda asing ke alveolus yaitu rambut di lubang hidung yang menyaring partikel lebih dari 10 mikrometer 2-10 mikro akan lolos mengendap pada mukosa hidung dan faring saat udara mebelok ke bawah partikel tersebut tertumpuk di tonsil atau adenoid Partikel tadi akan jatuh ke dinding bronchus saat aliran udara pernafasan melambat di saluran yg lebih kecil kemudian mencetuskan refleks kontriksi bronchus dan batuk dan di gerakan menjauhi paru oleh gerakan escalator silia Bila motilitas silia terganggu transportasi mucus bisa tidak terjadi hal ini bisa menimbulkan sinusitis kronis infeksi paru berulang dan bronkiektaksis

Menjelaskan Mekanisme Batuk

Inspirasi dalam diikuti ekspirasi kuat melawan glotis yang tertutup Peningkatan tekanan intrapleura 100mmHg atau lebih Glotis tiba-tiba terbuka mengakibatkan redakan aliran udara ke luar dengan kecepatan 965km atau (600mil)jam

Mekanisme batuk dibagi menjadi 3 fase

Fase 1 (Inspirasi) paru2 memasukan kurang lebih 25 liter udara oesofagus dan pita suara menutup sehingga udara terjerat dalam paru2

13

Fase 2 (Kompresi) otot perut berkontraksi so diafragma naik dan mnekan paru2 diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus yang pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru2 meningkat hingga 100mmhg

Fase 3 (Ekspirasi) Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari paru

Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak mengun-tungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan atelektasis gangguan pertukaran gas dan lain-lain Batuk yang tidak efektif mungkin terjadi karena gangguan di saraf aferen pusat batuk atau di saraf eferen yang ada Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu Penyebab batuk juga amat beragam mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru Keluhan batuk juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat

Menjelaskan Mekanisme Bersin

Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada saluran hidung bukan pada saluran pernapasan bagian bawah Rangsangan awal menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung impuls saraf aferen berjalan dalam nervus ke lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rinitis Alergi31 Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rinitis Alergi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Impact on Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin bersin rinore rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi

1 Intermiten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hariminggu atau kurang dari 4 minggu

2 Persistenmenetap bila gejala lebih dari 4 hariminggu dan atau lebih dari 4 minggu

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit rinitis alergi dibagi menjadi

1 Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur gangguan aktifitas harian bersantai berolahraga belajar bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu

2 Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas

32 Menjelaskan Etiologi Rinitis AlergiRhinitis alergi melibatkan interaksi antra linguangan dengan predisposisi genetic dalam perkembangan genetiknya Penyebab rhinitis alergi tersering adalah allergen pada inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak ndash anak1Alergen hirupan

14

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

LO1 Memahami dan Menjelaskan Saluran Pernapasan Atas11 Menjelaskan Makroskopis Saluran Pernapasan Atas

Berdasarkan anatomi saluran napas terdiri dari a Saluran napas bagian atas (upper respiratory tract) yaitu mulai dari nares hidung sampai

cartilage cricoid larynxb Saluran napas bagian bawah (lower respiratory tract) yaitu dari trachea sampai ductus

alveolaris alveoli paru)

Hidung

Organ hidung merupakan organ yang pertama berfungsi dalam saluran napaso Dua buah nares anterior = apertura nasil anterior (lubang hidung)o Vestibulum nasi bagian hidung tempat muara nares anterior pada mukosa hidung Terdapat

cilia yang berfungsi sebagai saringan udara

Bagian dalam rongga hidung yang berbentuk terowongan disebut dengan cavum nasi yaitu mulai dari nares anterior sampai ke nares posterior (choanae) Dilanjutkan ke daerah nasofaring Cavum nasi (rongga hidung) berbentuk terowongan dari depan ke belakang Sekat antara kedua rongga hidung dibatasi oleh dinding yang berasal dari tulang dan mukosa disebut septum nasi Yang dibentuk oleh tulang ndash tulang

o Kartilago septi nasio Os Vomero Lamina parpendicularis ethmoidalis

Dalam ilmu THT pemeriksaan hidung ada dua cara yaitu memakai head lamp 1 Rhinoscopy Anterior melihat secara langsung cavum nasi serta isinya2 Rhinoscopy Posterior secara tidak langsung dari orofaring memakai kaca

Pada rhinoscopy anterior dalam cavum nasi pada sisi lateral terdapat concha ndash concha nasalis yang terbentuk dari tulang tipis dan ditutupi mukosa yang dapat mengeluarkan lendir Ada tiga buah concha nasalis

o Concha nasalis superioro Concha nasalis mediao Concha nasalis inferior

4

Dan tiga buah saluran keluar cairan melalui hidung o Meatus nasalis anterior (antara concha nasalis superior dan media)o Meatus nasalis media (antara concha nasalis media dan inferior)o Meatus nasalis inferior (antara concha nasalis inferior dan dinding atas maxilla)

Sinus ndash sinus yang berhubungan dengan cavum nasi dikenal dengan Sinus Paranasal antara lain

1 Sinus sphenoidalis mengeluarkan sekresinya melalui meatus superior2 Sinus frontalis mengeluarkan sekresinya ke meatus media3 Sinus maxillaris mengeluarkan sekresinya ke meatus media4 Sinus ethmoidalis mengeluarkan sekresinya ke meatus superior dan media

Bila terdapat infeksi pada sinus dinamakan dengan sinusitis Yang sering terjadi pada komplikasi penderita infeksi rongga hidung dan sakit gigi (rhinitis kronik) yaitu sinusitis maxillaries Pada sudut mata medial terdapat hubungan hidung dan mata melalui duktus nasolakrimalis tempat keluarnya air mata ke hidung melalui meatus inferior Pada nasofaring terdapat hubungan antara hidung dengan rongga telinga melalui osteum pharyngeum tuba auditiva austachii (opta) torus tubarius

Persarafan hidung

Persarafan sensorik dan sekremotorik hidung 1 Bagian depan dan atas cavum nasi mendapat persarafan sensorik dari cabang nervus

opthalmicus (N V 1)2 Bagian lainnya termasuk mukosa hidung cavum nasi dipersarafi oleh ganglion

sfenopalatinum3 Daerah nasofaring dan concha nasalis mendapat persarafan sensorik dari cabang ganglion

pterygopalatinum

Nervus olfactorius (nervus I) memberikan sel ndash sel reseptor untuk penciuman yang terletak pada sepertiga bagian atas depan mukosa hidung septum nasi dan concha nasalis masuk

5

cavum nasi melalui lamina cribosa os ethmoidalis Serabut ndash serabut nervus olfactorius bukan untuk mensarafi tapi hanya untuk fungsional penciuman

Vaskularisasi hidungPendarahan hidung berasal dari cabang ndash cabang A opthalmica dan A maxillaris interna

1 Arteri ethmoidalis anterior dengan cabang ndash cabangnya sebagai berikut a nasalis externa dan lateralis a septalis anterior

2 Arteri ethmoidalis posterior dengan cabang- cabangnya a nasalis posterior lateral dan septal a paltinus majus

3 Arteri sphenopalatinum cabang arteri maxillaris interna

Ketiga pembuluh darah tersebut pada mukusa hidung membentuk anyaman kapiler pembuluh darah yang dinamakan Plexus Kisselbach Plexus ini mudah pecah oleh trauma atau infeksi sehingga menjadi sumber epitaxis (perdarahan hidung terutama pada anak)

LaringDaerah yang dimulai dari aditus laryngis sampai batas bawah cartilage cricoid Rangka laring terbentuk oleh tulang dan tulang rawan

o Os Hyoid (1 buah)- Terbentuk dari jaringan tulang seperti besi telapak kuda- Mempunyai dua buah cornu yaitu cornu majus dan minus- Dapat diraba pada batas antara batas atas leher dengan pertengahan dagu- Berfungsi tempat perlekatan otot mulut dan cartilage thyroid

o Cartilago Thyroid (1 buah)- Terletak di bagian depan dan dapat diraba tonjolan yang dikenal dengan prominenrsquos

laryngis atau Adamrsquos apple sehari ndash hari disebut jakun dan lebih jelas pada laki ndash laki- Melekat ke atas dengan os hyoid dan ke bawah dengan cartilago cricoid ke belakang dengan

arytenoid- Jaringan ikatnya adalah membrana thyrohyoid- Mempunyai cornu superior dan inferior- Pendarahan dari arteri thyroidea superior dan inferior

o Cartilago Arytenoid (2 buah)- Terletak posterior dari lamina cartilago thyroid di atas dari cartilago cricoid- Mempunyai bentuk seperti burung penguin ada cartilago cornuculata dan cuneiforme- Kedua arytenoid dihubungkan oleh musculus arytenoideus transversus

o Epiglottis (1 buah)- Tulang rawan berbentuk sendok- Melekat di antara kedua cartilago arytenoid- Berfungsi membuka dan menutup aditus laryngis- Berhubungan dengan cartilago arytenoid melalui musculus aryepiglotica- Pada waktu biasa epiglottis tebuka tapi pada waktu menelan epiglottis menutup aditus

laryngis agar makanan tidak masuk ke larynx

o Cartilago Cricoid- Batas bawah cartilago thyroid (daerah larynx)

6

- Berhubungan dengan thyroid dengan ligamentum cricothyroid dan musculus cricothyroid medial lateral

- Batas bawah adalah cincin pertama trachea- Berhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot musculus cricoarytenoideus posterior

dan lateral

12 Menjelaskan Mikroskopis Saluran Pernapasan Atas1 HIDUNG Vestibulum Pada permukaan dalam nares terdapat Kelenjar sebasea kelenjar keringat dan

rambut tebal pendek vibrissa Fosa Nasal

i Konka media dan konka inferior ditutupi oleh epitel respirasiii Konka superior epitel olfaktorius (bertingkat silindris)iii Epitel olfaktorius disusun oleh

1 sel penyokong2 sel basal3 sel olfaktorius

iv Di dalam lamina propria konka terdapat pleksus venosa besar yang dikenal sebagai badan pengembang (Suell Bodies) Reaksi alergi dan inflamasi dapat menyebabkan pengembangan badan-badan pengembang secara abnormal dalam kedua fosa dan berakibat sangat menghambat aliran udara

2 SINUS PARANASALIS Sinus paranasal adalah rongga buntu dalam tulang frontal maksila ethmoid dan sphenoid Mereka dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet (sedikit) Mukus yang dihasilkan mengalir ke dalam saluran nasal sebagai akibat aktivitas sel2 epitel

bersilia Sinusitis adalah proses radang dari sinus dalam waktu lama terutama pada sumbatan lubang

keluarnya Sinusitis menahun kronik adalah komponen sindrom silia imotil yang ditandai oleh gangguan kerja dari silia

3 NASOFARING Dilapisi oleh epitel jenis respirasi (bagian yang kontak dengan palatum mole)

4 LARING

7

Tulang rawan pada laring tersebut diikat oleh ligamen kebanyakan berartikulasi oleh otot intrinsik laring yang merupakan otot rangka

Tulang-tulang rawan tsbt berfungsi 1 Sebagai penyokong (menjaga agar jalan nafas tetap terbuka) 2 Sebagai katup (untuk mencegah makanan atau cairan yang ditelan memasuki trakea3 Sebagai alat penghasil nada untuk fonasi

5 EPIGLOTIS Menjulur keluar dari tepian laring meluas ke dalam faring Memiliki permukaan lingual dan laringeal Seluruh permukaan laringeal ditutupi oleh epitel berlapis gepeng mendekati basis epiglotis

pada sisi laringeal epitel ini mengalami peralihan menjadi epitel bertingkat silindris bersilia Pasangan atas membentuk pita suara palsu ( plika vestibularis) yang ditutupi oleh epitel

respirasi biasa dan dibawahnya terdapat banyak kelenjar serosa di L propria

LO2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Pernapasan

Mekanisme PernapasanPernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis yaitu pernapasan luar dan dalamPernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuhMasuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara diluar tubuh Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk Sebaliknya apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluarSehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan

8

a Pernapasan dadaPernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut1 Fase inspirasiFase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk2 Fase ekspirasiFase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil Sebagai akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar

b Pernapasan perutPernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dadaMekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni 1 Fase InspirasiPada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk2 Fase EkspirasiFase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paruBeberapa fungsi pernafasan antara lain adalah 1 Mengambil oksigen yang kemudian dabawa oleh darah keseluruh tubuh 2 Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran pernafasan

kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk di buang ke luar tubuh

- InspirasiTepatnya proses inspirasi adalah sebagai berikut diafragma berkontraksi bergerak ke arah bawah dan mengembangkan rongga dada dari atas ke bawah Otot-otot interkosta eksternal menarik iga ke atas dan ke luar yang mengembangkan rongga dada ke arah samping kiri dan kanan serta ke depan dan ke belakang

Dengan mengembangnya rongga dada pleura parietal ikut mengembang Tekanan intrapleura menjadi makin negatif karena terbentuk isapan singkat antara membran pleura Perlekatan yang diciptakan oleh cairan serosa memungkinkan pleura viseral untuk mengembang juga dan hal ini juga mengembangkan paru-paru

Dengan mengembangnya paru-paru tekanan intrapulmonal turun di bawah tekanan atmosfir dan udara memasuki hidung dan terus mengalir melalui saluran pernapasan sampai ke alveoli Masuknya udara terus berlanjut sampai tekanan intrapulmonal sama dengan tekanan atmosfir ini merupakan inhalasi normal Tentu saja inhalasi dapat dilanjutkan lewat dari normal yang disebut sebagai napas dalam Pada napas dalam diperlukan kontraksi yang lebih kuat dari otot-otot pernapasan untuk lebih mengembangkan paru-paru sehingga memungkinkan masuknya udara lebih banyak

Otot-otot inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan volumenya dimana otot-otot yang berkontraksi adalah a Diafragma yaitu otot berbentuk kubah yang jika sedang rileks akan memipih saat

berkontraksi dan memperbesar rongga toraks kearah inferior

9

b Otot intrerkostal eksternal mengangkat iga keatas dan kedepan saat berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks kearah anterior dan superior

c Dalam pernafasan aktif atau pernafasan dalam otot-otot sternokleidomastoid pektoralis mayor serratus-anterior dan otot skalena juga akan memperbesar rongga toraks

- EkspirasiEkspirasi atau yang juga disebut ekshalasi dimulai ketika diafragma dan otot-otot

interkosta rileks Karena rongga dada menjadi lebih sempit paru-paru terdesak dan jaringan ikat elastiknya yang meregang selama inhalasi mengerut dan juga mendesak alveoli Dengan meningkatnya tekanan intrapulmonal di atas tekanan atmosfir udara didorong ke luar paru-paru sampai kedua tekanan sama kembali Perhatikan bahwa inhalasi merupakan proses yang aktif yang memerlukan kontraksi otot tetapi ekshalasi yang normal adalah proses yang pasif bergantung pada besarnya regangan pada elastisitas normal paru-paru yang sehat Dengan kata lain dalam kondisi yang normal kita harus mengeluarkan energi untuk inhalasi tetapi tidak untuk ekshalasiNamun begitu kita juga dapat mengalami ekshalasi diluar batas normal seperti ketika sedang berbicara bernyanyi atau meniup balon Ekshalasi yang demikian adalah proses aktif yang membutuhkan kontraksi otot-otot lain

Otot-otot ekspirasi menurunkan volume rongga toraks Ekspirasi pada pernafasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses pasif Pada ekspirasi dalam otot interkostal internal menarik kerangka iga ke bawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma

Kepatenan Ventilasi tergantung pada empat factor a) Kebersihan jalan nafas adanya sumbatan atau obstruksi jalan nafas akan menghalangi

masuk dan keluarnya dari dan ke paru-parub) Adekuatnya system syaraf pusat dan pusat pernafasanc) Adekuatnya pengembangan dan pengempesan peru-perud) Kemampuan oto-otot pernafasan seperti diafpragma eksternal interkosa internal

interkosa otot abdominalVentilasi paru mengacu kepada pergerakan udara dari atmosfir masuk dan keluar paru Ventilasi berlangsung secara bulk flowBulk flow adalah perpindahan atau pergerakan gas atau cairan dari tekanan tinggi ke rendahFaktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi antara lain Oslash tekanan Oslash resistensi bronkus Oslash persyarafan bronkus

Pernafasan Eksternal dan InternalBentuk dari pernafasan secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yaitu1 Proses Pernafasan pulmonal atau paru-paru (external)Pernafasan external adalah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida Pada pernafasan melalui paru-paru atau penafasan externa oksigen didapatkan melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas oksigen mesul melalui trachea dan pipa bronchial ke alveoli dan berhubungan erat dengan darah di kapiler pulmonalis Hanya satu lapis membrane yaitu membrane alveoli-kapiler memisahkan oksigen dan darah oksigen menembus membrane ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah di bawa ke jantung Dari sini di pompa di dalam arteri ke seluruh bagian tubuh Didalam paru-paru karbon dioksida merupakan hasil buangan yag menembus membrane alveoli Dari kapiler darah dikeluarkan melalui pipa bronkus berakhir sampai pada mulut dan hidung Darah meninggalkan paru-paru pada

10

tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat hemoglobinnya 95 jenuh oksigen Empat proses berhubungan dengan pernafasan paru-paru atau pernafasan externa

a) Ventilisasi pulmorter atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar

b) Arus darah melalui paru-paru darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru

c) Distribusi arus udar dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh

d) Difusi gas yang menembusi membrane pemmisah alveoli dan kapiler Karbondioksida lebih mudah berdifusi dapi pada oksigen

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2 Pada waktu gerak badan lebih banyak darah dating ke paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2 jumlah CO2 tidak dapat di keluarkan maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk memperbesar dan didalam pernafasanpenambahan fentilasi yang dengan demikian terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih benyak O22 Proses pernafasan Jaringan (internal)Darah yang telah dijernihkan hemoglobinnya dengan oksigen (oxihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler dimana darah bergerak sangat lambat Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan sel melakukan oksidasi pernafasan sebagai gantunya hasil dari oksidasi yaitu karbondioksidaPerubahan-parubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam olveoli yang disebabkan pernafasan externa dan interna- Udara yang di hirup Nitrogen (79) Oksigen (20) karbondioksida (0-04) Udara yang masuk ke alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosfer- Udara yang dihembuskan Nitrogen(79) Oksigen(16) karbondoiksida ( 4-04)

Transport Gas Pernapasan Ventilasi Difusi transportasi perfusia) Ventilasi paruVentilasi merupakan proses untuk menggerakan gas ke dalam dan keluar paru-paruVentilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis dan pernapasan yang utuh Otot pernapasan inspirasi utama adalah diafragma Diafragma dipersarafi oleh saraf frenik yang keluar dari medulla spinalis pada vertebra servicalkeempat Perpindahan O2 di atmosfer ke alveolidari alveoli CO2 kembali ke atmosfer Faktor yang mempengaruhi proses oksigenasi dalam sel adalah a Tekanan O2 atmosferb Jalan nafasc daya kembang toraks dan paru)d Pusat nafas (Medula oblongata) yaitu kemampuan untuk meransang CO2 dalam darah

b) Difusi gasDifusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah Difusi gas pernapasan terjadi di membran kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membran Peningkatan ketebalan membrane merintangi proses kecepatan difusi karena hal tersebut membuat gas memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membrane tersebut Klien yang mengalami edema pulmonar atau efusi pulmonar Membrane memiliki ketebalan membrane alveolar kapiler yang meningkat akan mengakibatkanproses difusi yang lambat pertukaran gas pernapasan yang lambat dan menganggu proses

11

pengiriman oksigen ke jaringan Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu penyakit kronik penyakit akut atau proses pembedahan Apabila alveoli yang berfungsi lebih sedikit maka darah permukaan menjadi berkurang O2 alveoli berpindah ke kapiler paru CO2 kapiler paru berpindah ke alveoliFaktor yang mempengaruhi difusi Luas permukaan paru Tebal membrane respirasi Jumlah erythkadar Hb Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas Waktu difusi Afinitas gas

c) Transportasi gasGas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru ke darah dan karbon dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan sebagai produk sampah Pada tingkat jarinagn oksigen ditransfer dari darah ke jaringan dan karbon dioksida ditransfer dari jaringan ke darah untuk kembali ke alveoli dan dikeluarkan Transfer ini bergantung pada proses difusi- Transpor O2 Sistem transportasi oksigen terdiri dari system paru dan sitem kardiovaskular Proses pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi) aliran darah ke paru-paru dan jaringan (perfusi) kecepatan divusi dan kapasitas membawa oksigen Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang larut dalam plasma jumlah hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen (Ahrens 1990)Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil yakni hanya sekitar 3Sebagian besar oksigen ditransportasi oleh hemoglobin Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida Molekul hemoglobin dicampur dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin Pembentukan oksi hemoglobin dengan mudah berbalik (revesibel) sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah membuat oksigen menjadi bebas Sehingga oksigen ini bias masuk ke dalam jaringan

uml Transpor CO2 Karbon dioksida berdifusi ke dalam sel-sel darah merah dan dengan cepat di hidrasi menjadi asam karbonat(H2 CO3 ) akibat adanya anhidrasi karbonat Asam karbonat kemudian berpisah menjadi ion hydrogen(H+ )dan ion bikarbonat (HCO3-) berdifusi dalam plasma Selain itu beberapa karbon dioksida yang ada dalam sel darah merah bereaksi dengan kelompok asam amino membentuk senyawa karbamino Reaksi ini dapat bereaksi dengan cepat tanpa adanya enzim Hemoglobin yang berkurang (deoksihemoglobin) dapat bersenyawa dengan karbon dioksida dengan lebih midah daripada oksi hemoglobin Dengan demikian darah vena mentrasportasi sebagian besar karbondoiksida

d) perfusiPerfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonalO2 diangkut dlm darah dalam eritrosit bergabung dgn Hbagrave(oksi Hb) Oksihaemoglobin (985) dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (15)

Fungsi paru yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas paru

12

Volume paru dibagi menjadi volume tidal (TV) volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafasVolume cadangan inspirasi (IRV) volume udara maksimal yg dapat dihirup setelah inhalasi normalVolume Cadangan Ekspirasi (ERV) volume udara maksimal yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normalVolume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi maksimal

Kapasitas Paru Kapasitas vital (VC) volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimalKapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normalKapasitas residual fungsiunal (FRC) volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normalKapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal

Mekanisme Pertahanan Saluran Pernapasan AtasSelain menghubungkan lingkaran luar dengan alveolar jalan nafas juga berfungsi menyesuaikan udara yg dingin atau panas sehingga sesuai dengan suhu tubuh saat sampai ke alveolar Secret bronchus mengandung IgA dan zat lain yg turut membantu melawan infeksi dan mempertahankan keutuhan mukosa Epitel sinus paranasal menghasilkan NO yg bersifat bakteriostatik dan membantu mencegah infeksi

Epitel paru mengandung reseptor yg di aktifkan oleh protease PARs yg dapat memicu pembebasan PGE2 yg kemudian melindungi epitel paru

Makrofag alveolus paru PAMs ldquosel deburdquo berasal dari sumsum tulang Sel-sel tersebut aktif memakan bakteri dan partikel kecil yg di Inhalasi dan mensekresi senyawa yg akan menarik granulosit ke paru maupun senyawa yg merangsang pembentukan granulosit dan monosit di sumsum tulang Jika makrofag menelan senyawa dalam asap rokok silicon atau asbestos sel-sel tersebut akan melepas lisosom ke ruang ekstrasel dan menyebabkan trjadi nya peradangan

Upaya pencegahan masuknya benda asing ke alveolus yaitu rambut di lubang hidung yang menyaring partikel lebih dari 10 mikrometer 2-10 mikro akan lolos mengendap pada mukosa hidung dan faring saat udara mebelok ke bawah partikel tersebut tertumpuk di tonsil atau adenoid Partikel tadi akan jatuh ke dinding bronchus saat aliran udara pernafasan melambat di saluran yg lebih kecil kemudian mencetuskan refleks kontriksi bronchus dan batuk dan di gerakan menjauhi paru oleh gerakan escalator silia Bila motilitas silia terganggu transportasi mucus bisa tidak terjadi hal ini bisa menimbulkan sinusitis kronis infeksi paru berulang dan bronkiektaksis

Menjelaskan Mekanisme Batuk

Inspirasi dalam diikuti ekspirasi kuat melawan glotis yang tertutup Peningkatan tekanan intrapleura 100mmHg atau lebih Glotis tiba-tiba terbuka mengakibatkan redakan aliran udara ke luar dengan kecepatan 965km atau (600mil)jam

Mekanisme batuk dibagi menjadi 3 fase

Fase 1 (Inspirasi) paru2 memasukan kurang lebih 25 liter udara oesofagus dan pita suara menutup sehingga udara terjerat dalam paru2

13

Fase 2 (Kompresi) otot perut berkontraksi so diafragma naik dan mnekan paru2 diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus yang pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru2 meningkat hingga 100mmhg

Fase 3 (Ekspirasi) Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari paru

Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak mengun-tungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan atelektasis gangguan pertukaran gas dan lain-lain Batuk yang tidak efektif mungkin terjadi karena gangguan di saraf aferen pusat batuk atau di saraf eferen yang ada Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu Penyebab batuk juga amat beragam mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru Keluhan batuk juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat

Menjelaskan Mekanisme Bersin

Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada saluran hidung bukan pada saluran pernapasan bagian bawah Rangsangan awal menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung impuls saraf aferen berjalan dalam nervus ke lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rinitis Alergi31 Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rinitis Alergi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Impact on Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin bersin rinore rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi

1 Intermiten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hariminggu atau kurang dari 4 minggu

2 Persistenmenetap bila gejala lebih dari 4 hariminggu dan atau lebih dari 4 minggu

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit rinitis alergi dibagi menjadi

1 Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur gangguan aktifitas harian bersantai berolahraga belajar bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu

2 Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas

32 Menjelaskan Etiologi Rinitis AlergiRhinitis alergi melibatkan interaksi antra linguangan dengan predisposisi genetic dalam perkembangan genetiknya Penyebab rhinitis alergi tersering adalah allergen pada inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak ndash anak1Alergen hirupan

14

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

Dan tiga buah saluran keluar cairan melalui hidung o Meatus nasalis anterior (antara concha nasalis superior dan media)o Meatus nasalis media (antara concha nasalis media dan inferior)o Meatus nasalis inferior (antara concha nasalis inferior dan dinding atas maxilla)

Sinus ndash sinus yang berhubungan dengan cavum nasi dikenal dengan Sinus Paranasal antara lain

1 Sinus sphenoidalis mengeluarkan sekresinya melalui meatus superior2 Sinus frontalis mengeluarkan sekresinya ke meatus media3 Sinus maxillaris mengeluarkan sekresinya ke meatus media4 Sinus ethmoidalis mengeluarkan sekresinya ke meatus superior dan media

Bila terdapat infeksi pada sinus dinamakan dengan sinusitis Yang sering terjadi pada komplikasi penderita infeksi rongga hidung dan sakit gigi (rhinitis kronik) yaitu sinusitis maxillaries Pada sudut mata medial terdapat hubungan hidung dan mata melalui duktus nasolakrimalis tempat keluarnya air mata ke hidung melalui meatus inferior Pada nasofaring terdapat hubungan antara hidung dengan rongga telinga melalui osteum pharyngeum tuba auditiva austachii (opta) torus tubarius

Persarafan hidung

Persarafan sensorik dan sekremotorik hidung 1 Bagian depan dan atas cavum nasi mendapat persarafan sensorik dari cabang nervus

opthalmicus (N V 1)2 Bagian lainnya termasuk mukosa hidung cavum nasi dipersarafi oleh ganglion

sfenopalatinum3 Daerah nasofaring dan concha nasalis mendapat persarafan sensorik dari cabang ganglion

pterygopalatinum

Nervus olfactorius (nervus I) memberikan sel ndash sel reseptor untuk penciuman yang terletak pada sepertiga bagian atas depan mukosa hidung septum nasi dan concha nasalis masuk

5

cavum nasi melalui lamina cribosa os ethmoidalis Serabut ndash serabut nervus olfactorius bukan untuk mensarafi tapi hanya untuk fungsional penciuman

Vaskularisasi hidungPendarahan hidung berasal dari cabang ndash cabang A opthalmica dan A maxillaris interna

1 Arteri ethmoidalis anterior dengan cabang ndash cabangnya sebagai berikut a nasalis externa dan lateralis a septalis anterior

2 Arteri ethmoidalis posterior dengan cabang- cabangnya a nasalis posterior lateral dan septal a paltinus majus

3 Arteri sphenopalatinum cabang arteri maxillaris interna

Ketiga pembuluh darah tersebut pada mukusa hidung membentuk anyaman kapiler pembuluh darah yang dinamakan Plexus Kisselbach Plexus ini mudah pecah oleh trauma atau infeksi sehingga menjadi sumber epitaxis (perdarahan hidung terutama pada anak)

LaringDaerah yang dimulai dari aditus laryngis sampai batas bawah cartilage cricoid Rangka laring terbentuk oleh tulang dan tulang rawan

o Os Hyoid (1 buah)- Terbentuk dari jaringan tulang seperti besi telapak kuda- Mempunyai dua buah cornu yaitu cornu majus dan minus- Dapat diraba pada batas antara batas atas leher dengan pertengahan dagu- Berfungsi tempat perlekatan otot mulut dan cartilage thyroid

o Cartilago Thyroid (1 buah)- Terletak di bagian depan dan dapat diraba tonjolan yang dikenal dengan prominenrsquos

laryngis atau Adamrsquos apple sehari ndash hari disebut jakun dan lebih jelas pada laki ndash laki- Melekat ke atas dengan os hyoid dan ke bawah dengan cartilago cricoid ke belakang dengan

arytenoid- Jaringan ikatnya adalah membrana thyrohyoid- Mempunyai cornu superior dan inferior- Pendarahan dari arteri thyroidea superior dan inferior

o Cartilago Arytenoid (2 buah)- Terletak posterior dari lamina cartilago thyroid di atas dari cartilago cricoid- Mempunyai bentuk seperti burung penguin ada cartilago cornuculata dan cuneiforme- Kedua arytenoid dihubungkan oleh musculus arytenoideus transversus

o Epiglottis (1 buah)- Tulang rawan berbentuk sendok- Melekat di antara kedua cartilago arytenoid- Berfungsi membuka dan menutup aditus laryngis- Berhubungan dengan cartilago arytenoid melalui musculus aryepiglotica- Pada waktu biasa epiglottis tebuka tapi pada waktu menelan epiglottis menutup aditus

laryngis agar makanan tidak masuk ke larynx

o Cartilago Cricoid- Batas bawah cartilago thyroid (daerah larynx)

6

- Berhubungan dengan thyroid dengan ligamentum cricothyroid dan musculus cricothyroid medial lateral

- Batas bawah adalah cincin pertama trachea- Berhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot musculus cricoarytenoideus posterior

dan lateral

12 Menjelaskan Mikroskopis Saluran Pernapasan Atas1 HIDUNG Vestibulum Pada permukaan dalam nares terdapat Kelenjar sebasea kelenjar keringat dan

rambut tebal pendek vibrissa Fosa Nasal

i Konka media dan konka inferior ditutupi oleh epitel respirasiii Konka superior epitel olfaktorius (bertingkat silindris)iii Epitel olfaktorius disusun oleh

1 sel penyokong2 sel basal3 sel olfaktorius

iv Di dalam lamina propria konka terdapat pleksus venosa besar yang dikenal sebagai badan pengembang (Suell Bodies) Reaksi alergi dan inflamasi dapat menyebabkan pengembangan badan-badan pengembang secara abnormal dalam kedua fosa dan berakibat sangat menghambat aliran udara

2 SINUS PARANASALIS Sinus paranasal adalah rongga buntu dalam tulang frontal maksila ethmoid dan sphenoid Mereka dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet (sedikit) Mukus yang dihasilkan mengalir ke dalam saluran nasal sebagai akibat aktivitas sel2 epitel

bersilia Sinusitis adalah proses radang dari sinus dalam waktu lama terutama pada sumbatan lubang

keluarnya Sinusitis menahun kronik adalah komponen sindrom silia imotil yang ditandai oleh gangguan kerja dari silia

3 NASOFARING Dilapisi oleh epitel jenis respirasi (bagian yang kontak dengan palatum mole)

4 LARING

7

Tulang rawan pada laring tersebut diikat oleh ligamen kebanyakan berartikulasi oleh otot intrinsik laring yang merupakan otot rangka

Tulang-tulang rawan tsbt berfungsi 1 Sebagai penyokong (menjaga agar jalan nafas tetap terbuka) 2 Sebagai katup (untuk mencegah makanan atau cairan yang ditelan memasuki trakea3 Sebagai alat penghasil nada untuk fonasi

5 EPIGLOTIS Menjulur keluar dari tepian laring meluas ke dalam faring Memiliki permukaan lingual dan laringeal Seluruh permukaan laringeal ditutupi oleh epitel berlapis gepeng mendekati basis epiglotis

pada sisi laringeal epitel ini mengalami peralihan menjadi epitel bertingkat silindris bersilia Pasangan atas membentuk pita suara palsu ( plika vestibularis) yang ditutupi oleh epitel

respirasi biasa dan dibawahnya terdapat banyak kelenjar serosa di L propria

LO2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Pernapasan

Mekanisme PernapasanPernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis yaitu pernapasan luar dan dalamPernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuhMasuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara diluar tubuh Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk Sebaliknya apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluarSehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan

8

a Pernapasan dadaPernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut1 Fase inspirasiFase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk2 Fase ekspirasiFase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil Sebagai akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar

b Pernapasan perutPernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dadaMekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni 1 Fase InspirasiPada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk2 Fase EkspirasiFase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paruBeberapa fungsi pernafasan antara lain adalah 1 Mengambil oksigen yang kemudian dabawa oleh darah keseluruh tubuh 2 Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran pernafasan

kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk di buang ke luar tubuh

- InspirasiTepatnya proses inspirasi adalah sebagai berikut diafragma berkontraksi bergerak ke arah bawah dan mengembangkan rongga dada dari atas ke bawah Otot-otot interkosta eksternal menarik iga ke atas dan ke luar yang mengembangkan rongga dada ke arah samping kiri dan kanan serta ke depan dan ke belakang

Dengan mengembangnya rongga dada pleura parietal ikut mengembang Tekanan intrapleura menjadi makin negatif karena terbentuk isapan singkat antara membran pleura Perlekatan yang diciptakan oleh cairan serosa memungkinkan pleura viseral untuk mengembang juga dan hal ini juga mengembangkan paru-paru

Dengan mengembangnya paru-paru tekanan intrapulmonal turun di bawah tekanan atmosfir dan udara memasuki hidung dan terus mengalir melalui saluran pernapasan sampai ke alveoli Masuknya udara terus berlanjut sampai tekanan intrapulmonal sama dengan tekanan atmosfir ini merupakan inhalasi normal Tentu saja inhalasi dapat dilanjutkan lewat dari normal yang disebut sebagai napas dalam Pada napas dalam diperlukan kontraksi yang lebih kuat dari otot-otot pernapasan untuk lebih mengembangkan paru-paru sehingga memungkinkan masuknya udara lebih banyak

Otot-otot inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan volumenya dimana otot-otot yang berkontraksi adalah a Diafragma yaitu otot berbentuk kubah yang jika sedang rileks akan memipih saat

berkontraksi dan memperbesar rongga toraks kearah inferior

9

b Otot intrerkostal eksternal mengangkat iga keatas dan kedepan saat berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks kearah anterior dan superior

c Dalam pernafasan aktif atau pernafasan dalam otot-otot sternokleidomastoid pektoralis mayor serratus-anterior dan otot skalena juga akan memperbesar rongga toraks

- EkspirasiEkspirasi atau yang juga disebut ekshalasi dimulai ketika diafragma dan otot-otot

interkosta rileks Karena rongga dada menjadi lebih sempit paru-paru terdesak dan jaringan ikat elastiknya yang meregang selama inhalasi mengerut dan juga mendesak alveoli Dengan meningkatnya tekanan intrapulmonal di atas tekanan atmosfir udara didorong ke luar paru-paru sampai kedua tekanan sama kembali Perhatikan bahwa inhalasi merupakan proses yang aktif yang memerlukan kontraksi otot tetapi ekshalasi yang normal adalah proses yang pasif bergantung pada besarnya regangan pada elastisitas normal paru-paru yang sehat Dengan kata lain dalam kondisi yang normal kita harus mengeluarkan energi untuk inhalasi tetapi tidak untuk ekshalasiNamun begitu kita juga dapat mengalami ekshalasi diluar batas normal seperti ketika sedang berbicara bernyanyi atau meniup balon Ekshalasi yang demikian adalah proses aktif yang membutuhkan kontraksi otot-otot lain

Otot-otot ekspirasi menurunkan volume rongga toraks Ekspirasi pada pernafasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses pasif Pada ekspirasi dalam otot interkostal internal menarik kerangka iga ke bawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma

Kepatenan Ventilasi tergantung pada empat factor a) Kebersihan jalan nafas adanya sumbatan atau obstruksi jalan nafas akan menghalangi

masuk dan keluarnya dari dan ke paru-parub) Adekuatnya system syaraf pusat dan pusat pernafasanc) Adekuatnya pengembangan dan pengempesan peru-perud) Kemampuan oto-otot pernafasan seperti diafpragma eksternal interkosa internal

interkosa otot abdominalVentilasi paru mengacu kepada pergerakan udara dari atmosfir masuk dan keluar paru Ventilasi berlangsung secara bulk flowBulk flow adalah perpindahan atau pergerakan gas atau cairan dari tekanan tinggi ke rendahFaktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi antara lain Oslash tekanan Oslash resistensi bronkus Oslash persyarafan bronkus

Pernafasan Eksternal dan InternalBentuk dari pernafasan secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yaitu1 Proses Pernafasan pulmonal atau paru-paru (external)Pernafasan external adalah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida Pada pernafasan melalui paru-paru atau penafasan externa oksigen didapatkan melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas oksigen mesul melalui trachea dan pipa bronchial ke alveoli dan berhubungan erat dengan darah di kapiler pulmonalis Hanya satu lapis membrane yaitu membrane alveoli-kapiler memisahkan oksigen dan darah oksigen menembus membrane ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah di bawa ke jantung Dari sini di pompa di dalam arteri ke seluruh bagian tubuh Didalam paru-paru karbon dioksida merupakan hasil buangan yag menembus membrane alveoli Dari kapiler darah dikeluarkan melalui pipa bronkus berakhir sampai pada mulut dan hidung Darah meninggalkan paru-paru pada

10

tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat hemoglobinnya 95 jenuh oksigen Empat proses berhubungan dengan pernafasan paru-paru atau pernafasan externa

a) Ventilisasi pulmorter atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar

b) Arus darah melalui paru-paru darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru

c) Distribusi arus udar dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh

d) Difusi gas yang menembusi membrane pemmisah alveoli dan kapiler Karbondioksida lebih mudah berdifusi dapi pada oksigen

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2 Pada waktu gerak badan lebih banyak darah dating ke paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2 jumlah CO2 tidak dapat di keluarkan maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk memperbesar dan didalam pernafasanpenambahan fentilasi yang dengan demikian terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih benyak O22 Proses pernafasan Jaringan (internal)Darah yang telah dijernihkan hemoglobinnya dengan oksigen (oxihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler dimana darah bergerak sangat lambat Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan sel melakukan oksidasi pernafasan sebagai gantunya hasil dari oksidasi yaitu karbondioksidaPerubahan-parubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam olveoli yang disebabkan pernafasan externa dan interna- Udara yang di hirup Nitrogen (79) Oksigen (20) karbondioksida (0-04) Udara yang masuk ke alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosfer- Udara yang dihembuskan Nitrogen(79) Oksigen(16) karbondoiksida ( 4-04)

Transport Gas Pernapasan Ventilasi Difusi transportasi perfusia) Ventilasi paruVentilasi merupakan proses untuk menggerakan gas ke dalam dan keluar paru-paruVentilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis dan pernapasan yang utuh Otot pernapasan inspirasi utama adalah diafragma Diafragma dipersarafi oleh saraf frenik yang keluar dari medulla spinalis pada vertebra servicalkeempat Perpindahan O2 di atmosfer ke alveolidari alveoli CO2 kembali ke atmosfer Faktor yang mempengaruhi proses oksigenasi dalam sel adalah a Tekanan O2 atmosferb Jalan nafasc daya kembang toraks dan paru)d Pusat nafas (Medula oblongata) yaitu kemampuan untuk meransang CO2 dalam darah

b) Difusi gasDifusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah Difusi gas pernapasan terjadi di membran kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membran Peningkatan ketebalan membrane merintangi proses kecepatan difusi karena hal tersebut membuat gas memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membrane tersebut Klien yang mengalami edema pulmonar atau efusi pulmonar Membrane memiliki ketebalan membrane alveolar kapiler yang meningkat akan mengakibatkanproses difusi yang lambat pertukaran gas pernapasan yang lambat dan menganggu proses

11

pengiriman oksigen ke jaringan Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu penyakit kronik penyakit akut atau proses pembedahan Apabila alveoli yang berfungsi lebih sedikit maka darah permukaan menjadi berkurang O2 alveoli berpindah ke kapiler paru CO2 kapiler paru berpindah ke alveoliFaktor yang mempengaruhi difusi Luas permukaan paru Tebal membrane respirasi Jumlah erythkadar Hb Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas Waktu difusi Afinitas gas

c) Transportasi gasGas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru ke darah dan karbon dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan sebagai produk sampah Pada tingkat jarinagn oksigen ditransfer dari darah ke jaringan dan karbon dioksida ditransfer dari jaringan ke darah untuk kembali ke alveoli dan dikeluarkan Transfer ini bergantung pada proses difusi- Transpor O2 Sistem transportasi oksigen terdiri dari system paru dan sitem kardiovaskular Proses pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi) aliran darah ke paru-paru dan jaringan (perfusi) kecepatan divusi dan kapasitas membawa oksigen Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang larut dalam plasma jumlah hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen (Ahrens 1990)Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil yakni hanya sekitar 3Sebagian besar oksigen ditransportasi oleh hemoglobin Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida Molekul hemoglobin dicampur dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin Pembentukan oksi hemoglobin dengan mudah berbalik (revesibel) sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah membuat oksigen menjadi bebas Sehingga oksigen ini bias masuk ke dalam jaringan

uml Transpor CO2 Karbon dioksida berdifusi ke dalam sel-sel darah merah dan dengan cepat di hidrasi menjadi asam karbonat(H2 CO3 ) akibat adanya anhidrasi karbonat Asam karbonat kemudian berpisah menjadi ion hydrogen(H+ )dan ion bikarbonat (HCO3-) berdifusi dalam plasma Selain itu beberapa karbon dioksida yang ada dalam sel darah merah bereaksi dengan kelompok asam amino membentuk senyawa karbamino Reaksi ini dapat bereaksi dengan cepat tanpa adanya enzim Hemoglobin yang berkurang (deoksihemoglobin) dapat bersenyawa dengan karbon dioksida dengan lebih midah daripada oksi hemoglobin Dengan demikian darah vena mentrasportasi sebagian besar karbondoiksida

d) perfusiPerfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonalO2 diangkut dlm darah dalam eritrosit bergabung dgn Hbagrave(oksi Hb) Oksihaemoglobin (985) dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (15)

Fungsi paru yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas paru

12

Volume paru dibagi menjadi volume tidal (TV) volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafasVolume cadangan inspirasi (IRV) volume udara maksimal yg dapat dihirup setelah inhalasi normalVolume Cadangan Ekspirasi (ERV) volume udara maksimal yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normalVolume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi maksimal

Kapasitas Paru Kapasitas vital (VC) volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimalKapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normalKapasitas residual fungsiunal (FRC) volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normalKapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal

Mekanisme Pertahanan Saluran Pernapasan AtasSelain menghubungkan lingkaran luar dengan alveolar jalan nafas juga berfungsi menyesuaikan udara yg dingin atau panas sehingga sesuai dengan suhu tubuh saat sampai ke alveolar Secret bronchus mengandung IgA dan zat lain yg turut membantu melawan infeksi dan mempertahankan keutuhan mukosa Epitel sinus paranasal menghasilkan NO yg bersifat bakteriostatik dan membantu mencegah infeksi

Epitel paru mengandung reseptor yg di aktifkan oleh protease PARs yg dapat memicu pembebasan PGE2 yg kemudian melindungi epitel paru

Makrofag alveolus paru PAMs ldquosel deburdquo berasal dari sumsum tulang Sel-sel tersebut aktif memakan bakteri dan partikel kecil yg di Inhalasi dan mensekresi senyawa yg akan menarik granulosit ke paru maupun senyawa yg merangsang pembentukan granulosit dan monosit di sumsum tulang Jika makrofag menelan senyawa dalam asap rokok silicon atau asbestos sel-sel tersebut akan melepas lisosom ke ruang ekstrasel dan menyebabkan trjadi nya peradangan

Upaya pencegahan masuknya benda asing ke alveolus yaitu rambut di lubang hidung yang menyaring partikel lebih dari 10 mikrometer 2-10 mikro akan lolos mengendap pada mukosa hidung dan faring saat udara mebelok ke bawah partikel tersebut tertumpuk di tonsil atau adenoid Partikel tadi akan jatuh ke dinding bronchus saat aliran udara pernafasan melambat di saluran yg lebih kecil kemudian mencetuskan refleks kontriksi bronchus dan batuk dan di gerakan menjauhi paru oleh gerakan escalator silia Bila motilitas silia terganggu transportasi mucus bisa tidak terjadi hal ini bisa menimbulkan sinusitis kronis infeksi paru berulang dan bronkiektaksis

Menjelaskan Mekanisme Batuk

Inspirasi dalam diikuti ekspirasi kuat melawan glotis yang tertutup Peningkatan tekanan intrapleura 100mmHg atau lebih Glotis tiba-tiba terbuka mengakibatkan redakan aliran udara ke luar dengan kecepatan 965km atau (600mil)jam

Mekanisme batuk dibagi menjadi 3 fase

Fase 1 (Inspirasi) paru2 memasukan kurang lebih 25 liter udara oesofagus dan pita suara menutup sehingga udara terjerat dalam paru2

13

Fase 2 (Kompresi) otot perut berkontraksi so diafragma naik dan mnekan paru2 diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus yang pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru2 meningkat hingga 100mmhg

Fase 3 (Ekspirasi) Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari paru

Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak mengun-tungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan atelektasis gangguan pertukaran gas dan lain-lain Batuk yang tidak efektif mungkin terjadi karena gangguan di saraf aferen pusat batuk atau di saraf eferen yang ada Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu Penyebab batuk juga amat beragam mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru Keluhan batuk juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat

Menjelaskan Mekanisme Bersin

Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada saluran hidung bukan pada saluran pernapasan bagian bawah Rangsangan awal menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung impuls saraf aferen berjalan dalam nervus ke lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rinitis Alergi31 Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rinitis Alergi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Impact on Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin bersin rinore rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi

1 Intermiten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hariminggu atau kurang dari 4 minggu

2 Persistenmenetap bila gejala lebih dari 4 hariminggu dan atau lebih dari 4 minggu

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit rinitis alergi dibagi menjadi

1 Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur gangguan aktifitas harian bersantai berolahraga belajar bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu

2 Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas

32 Menjelaskan Etiologi Rinitis AlergiRhinitis alergi melibatkan interaksi antra linguangan dengan predisposisi genetic dalam perkembangan genetiknya Penyebab rhinitis alergi tersering adalah allergen pada inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak ndash anak1Alergen hirupan

14

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

cavum nasi melalui lamina cribosa os ethmoidalis Serabut ndash serabut nervus olfactorius bukan untuk mensarafi tapi hanya untuk fungsional penciuman

Vaskularisasi hidungPendarahan hidung berasal dari cabang ndash cabang A opthalmica dan A maxillaris interna

1 Arteri ethmoidalis anterior dengan cabang ndash cabangnya sebagai berikut a nasalis externa dan lateralis a septalis anterior

2 Arteri ethmoidalis posterior dengan cabang- cabangnya a nasalis posterior lateral dan septal a paltinus majus

3 Arteri sphenopalatinum cabang arteri maxillaris interna

Ketiga pembuluh darah tersebut pada mukusa hidung membentuk anyaman kapiler pembuluh darah yang dinamakan Plexus Kisselbach Plexus ini mudah pecah oleh trauma atau infeksi sehingga menjadi sumber epitaxis (perdarahan hidung terutama pada anak)

LaringDaerah yang dimulai dari aditus laryngis sampai batas bawah cartilage cricoid Rangka laring terbentuk oleh tulang dan tulang rawan

o Os Hyoid (1 buah)- Terbentuk dari jaringan tulang seperti besi telapak kuda- Mempunyai dua buah cornu yaitu cornu majus dan minus- Dapat diraba pada batas antara batas atas leher dengan pertengahan dagu- Berfungsi tempat perlekatan otot mulut dan cartilage thyroid

o Cartilago Thyroid (1 buah)- Terletak di bagian depan dan dapat diraba tonjolan yang dikenal dengan prominenrsquos

laryngis atau Adamrsquos apple sehari ndash hari disebut jakun dan lebih jelas pada laki ndash laki- Melekat ke atas dengan os hyoid dan ke bawah dengan cartilago cricoid ke belakang dengan

arytenoid- Jaringan ikatnya adalah membrana thyrohyoid- Mempunyai cornu superior dan inferior- Pendarahan dari arteri thyroidea superior dan inferior

o Cartilago Arytenoid (2 buah)- Terletak posterior dari lamina cartilago thyroid di atas dari cartilago cricoid- Mempunyai bentuk seperti burung penguin ada cartilago cornuculata dan cuneiforme- Kedua arytenoid dihubungkan oleh musculus arytenoideus transversus

o Epiglottis (1 buah)- Tulang rawan berbentuk sendok- Melekat di antara kedua cartilago arytenoid- Berfungsi membuka dan menutup aditus laryngis- Berhubungan dengan cartilago arytenoid melalui musculus aryepiglotica- Pada waktu biasa epiglottis tebuka tapi pada waktu menelan epiglottis menutup aditus

laryngis agar makanan tidak masuk ke larynx

o Cartilago Cricoid- Batas bawah cartilago thyroid (daerah larynx)

6

- Berhubungan dengan thyroid dengan ligamentum cricothyroid dan musculus cricothyroid medial lateral

- Batas bawah adalah cincin pertama trachea- Berhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot musculus cricoarytenoideus posterior

dan lateral

12 Menjelaskan Mikroskopis Saluran Pernapasan Atas1 HIDUNG Vestibulum Pada permukaan dalam nares terdapat Kelenjar sebasea kelenjar keringat dan

rambut tebal pendek vibrissa Fosa Nasal

i Konka media dan konka inferior ditutupi oleh epitel respirasiii Konka superior epitel olfaktorius (bertingkat silindris)iii Epitel olfaktorius disusun oleh

1 sel penyokong2 sel basal3 sel olfaktorius

iv Di dalam lamina propria konka terdapat pleksus venosa besar yang dikenal sebagai badan pengembang (Suell Bodies) Reaksi alergi dan inflamasi dapat menyebabkan pengembangan badan-badan pengembang secara abnormal dalam kedua fosa dan berakibat sangat menghambat aliran udara

2 SINUS PARANASALIS Sinus paranasal adalah rongga buntu dalam tulang frontal maksila ethmoid dan sphenoid Mereka dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet (sedikit) Mukus yang dihasilkan mengalir ke dalam saluran nasal sebagai akibat aktivitas sel2 epitel

bersilia Sinusitis adalah proses radang dari sinus dalam waktu lama terutama pada sumbatan lubang

keluarnya Sinusitis menahun kronik adalah komponen sindrom silia imotil yang ditandai oleh gangguan kerja dari silia

3 NASOFARING Dilapisi oleh epitel jenis respirasi (bagian yang kontak dengan palatum mole)

4 LARING

7

Tulang rawan pada laring tersebut diikat oleh ligamen kebanyakan berartikulasi oleh otot intrinsik laring yang merupakan otot rangka

Tulang-tulang rawan tsbt berfungsi 1 Sebagai penyokong (menjaga agar jalan nafas tetap terbuka) 2 Sebagai katup (untuk mencegah makanan atau cairan yang ditelan memasuki trakea3 Sebagai alat penghasil nada untuk fonasi

5 EPIGLOTIS Menjulur keluar dari tepian laring meluas ke dalam faring Memiliki permukaan lingual dan laringeal Seluruh permukaan laringeal ditutupi oleh epitel berlapis gepeng mendekati basis epiglotis

pada sisi laringeal epitel ini mengalami peralihan menjadi epitel bertingkat silindris bersilia Pasangan atas membentuk pita suara palsu ( plika vestibularis) yang ditutupi oleh epitel

respirasi biasa dan dibawahnya terdapat banyak kelenjar serosa di L propria

LO2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Pernapasan

Mekanisme PernapasanPernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis yaitu pernapasan luar dan dalamPernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuhMasuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara diluar tubuh Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk Sebaliknya apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluarSehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan

8

a Pernapasan dadaPernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut1 Fase inspirasiFase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk2 Fase ekspirasiFase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil Sebagai akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar

b Pernapasan perutPernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dadaMekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni 1 Fase InspirasiPada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk2 Fase EkspirasiFase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paruBeberapa fungsi pernafasan antara lain adalah 1 Mengambil oksigen yang kemudian dabawa oleh darah keseluruh tubuh 2 Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran pernafasan

kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk di buang ke luar tubuh

- InspirasiTepatnya proses inspirasi adalah sebagai berikut diafragma berkontraksi bergerak ke arah bawah dan mengembangkan rongga dada dari atas ke bawah Otot-otot interkosta eksternal menarik iga ke atas dan ke luar yang mengembangkan rongga dada ke arah samping kiri dan kanan serta ke depan dan ke belakang

Dengan mengembangnya rongga dada pleura parietal ikut mengembang Tekanan intrapleura menjadi makin negatif karena terbentuk isapan singkat antara membran pleura Perlekatan yang diciptakan oleh cairan serosa memungkinkan pleura viseral untuk mengembang juga dan hal ini juga mengembangkan paru-paru

Dengan mengembangnya paru-paru tekanan intrapulmonal turun di bawah tekanan atmosfir dan udara memasuki hidung dan terus mengalir melalui saluran pernapasan sampai ke alveoli Masuknya udara terus berlanjut sampai tekanan intrapulmonal sama dengan tekanan atmosfir ini merupakan inhalasi normal Tentu saja inhalasi dapat dilanjutkan lewat dari normal yang disebut sebagai napas dalam Pada napas dalam diperlukan kontraksi yang lebih kuat dari otot-otot pernapasan untuk lebih mengembangkan paru-paru sehingga memungkinkan masuknya udara lebih banyak

Otot-otot inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan volumenya dimana otot-otot yang berkontraksi adalah a Diafragma yaitu otot berbentuk kubah yang jika sedang rileks akan memipih saat

berkontraksi dan memperbesar rongga toraks kearah inferior

9

b Otot intrerkostal eksternal mengangkat iga keatas dan kedepan saat berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks kearah anterior dan superior

c Dalam pernafasan aktif atau pernafasan dalam otot-otot sternokleidomastoid pektoralis mayor serratus-anterior dan otot skalena juga akan memperbesar rongga toraks

- EkspirasiEkspirasi atau yang juga disebut ekshalasi dimulai ketika diafragma dan otot-otot

interkosta rileks Karena rongga dada menjadi lebih sempit paru-paru terdesak dan jaringan ikat elastiknya yang meregang selama inhalasi mengerut dan juga mendesak alveoli Dengan meningkatnya tekanan intrapulmonal di atas tekanan atmosfir udara didorong ke luar paru-paru sampai kedua tekanan sama kembali Perhatikan bahwa inhalasi merupakan proses yang aktif yang memerlukan kontraksi otot tetapi ekshalasi yang normal adalah proses yang pasif bergantung pada besarnya regangan pada elastisitas normal paru-paru yang sehat Dengan kata lain dalam kondisi yang normal kita harus mengeluarkan energi untuk inhalasi tetapi tidak untuk ekshalasiNamun begitu kita juga dapat mengalami ekshalasi diluar batas normal seperti ketika sedang berbicara bernyanyi atau meniup balon Ekshalasi yang demikian adalah proses aktif yang membutuhkan kontraksi otot-otot lain

Otot-otot ekspirasi menurunkan volume rongga toraks Ekspirasi pada pernafasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses pasif Pada ekspirasi dalam otot interkostal internal menarik kerangka iga ke bawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma

Kepatenan Ventilasi tergantung pada empat factor a) Kebersihan jalan nafas adanya sumbatan atau obstruksi jalan nafas akan menghalangi

masuk dan keluarnya dari dan ke paru-parub) Adekuatnya system syaraf pusat dan pusat pernafasanc) Adekuatnya pengembangan dan pengempesan peru-perud) Kemampuan oto-otot pernafasan seperti diafpragma eksternal interkosa internal

interkosa otot abdominalVentilasi paru mengacu kepada pergerakan udara dari atmosfir masuk dan keluar paru Ventilasi berlangsung secara bulk flowBulk flow adalah perpindahan atau pergerakan gas atau cairan dari tekanan tinggi ke rendahFaktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi antara lain Oslash tekanan Oslash resistensi bronkus Oslash persyarafan bronkus

Pernafasan Eksternal dan InternalBentuk dari pernafasan secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yaitu1 Proses Pernafasan pulmonal atau paru-paru (external)Pernafasan external adalah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida Pada pernafasan melalui paru-paru atau penafasan externa oksigen didapatkan melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas oksigen mesul melalui trachea dan pipa bronchial ke alveoli dan berhubungan erat dengan darah di kapiler pulmonalis Hanya satu lapis membrane yaitu membrane alveoli-kapiler memisahkan oksigen dan darah oksigen menembus membrane ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah di bawa ke jantung Dari sini di pompa di dalam arteri ke seluruh bagian tubuh Didalam paru-paru karbon dioksida merupakan hasil buangan yag menembus membrane alveoli Dari kapiler darah dikeluarkan melalui pipa bronkus berakhir sampai pada mulut dan hidung Darah meninggalkan paru-paru pada

10

tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat hemoglobinnya 95 jenuh oksigen Empat proses berhubungan dengan pernafasan paru-paru atau pernafasan externa

a) Ventilisasi pulmorter atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar

b) Arus darah melalui paru-paru darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru

c) Distribusi arus udar dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh

d) Difusi gas yang menembusi membrane pemmisah alveoli dan kapiler Karbondioksida lebih mudah berdifusi dapi pada oksigen

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2 Pada waktu gerak badan lebih banyak darah dating ke paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2 jumlah CO2 tidak dapat di keluarkan maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk memperbesar dan didalam pernafasanpenambahan fentilasi yang dengan demikian terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih benyak O22 Proses pernafasan Jaringan (internal)Darah yang telah dijernihkan hemoglobinnya dengan oksigen (oxihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler dimana darah bergerak sangat lambat Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan sel melakukan oksidasi pernafasan sebagai gantunya hasil dari oksidasi yaitu karbondioksidaPerubahan-parubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam olveoli yang disebabkan pernafasan externa dan interna- Udara yang di hirup Nitrogen (79) Oksigen (20) karbondioksida (0-04) Udara yang masuk ke alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosfer- Udara yang dihembuskan Nitrogen(79) Oksigen(16) karbondoiksida ( 4-04)

Transport Gas Pernapasan Ventilasi Difusi transportasi perfusia) Ventilasi paruVentilasi merupakan proses untuk menggerakan gas ke dalam dan keluar paru-paruVentilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis dan pernapasan yang utuh Otot pernapasan inspirasi utama adalah diafragma Diafragma dipersarafi oleh saraf frenik yang keluar dari medulla spinalis pada vertebra servicalkeempat Perpindahan O2 di atmosfer ke alveolidari alveoli CO2 kembali ke atmosfer Faktor yang mempengaruhi proses oksigenasi dalam sel adalah a Tekanan O2 atmosferb Jalan nafasc daya kembang toraks dan paru)d Pusat nafas (Medula oblongata) yaitu kemampuan untuk meransang CO2 dalam darah

b) Difusi gasDifusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah Difusi gas pernapasan terjadi di membran kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membran Peningkatan ketebalan membrane merintangi proses kecepatan difusi karena hal tersebut membuat gas memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membrane tersebut Klien yang mengalami edema pulmonar atau efusi pulmonar Membrane memiliki ketebalan membrane alveolar kapiler yang meningkat akan mengakibatkanproses difusi yang lambat pertukaran gas pernapasan yang lambat dan menganggu proses

11

pengiriman oksigen ke jaringan Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu penyakit kronik penyakit akut atau proses pembedahan Apabila alveoli yang berfungsi lebih sedikit maka darah permukaan menjadi berkurang O2 alveoli berpindah ke kapiler paru CO2 kapiler paru berpindah ke alveoliFaktor yang mempengaruhi difusi Luas permukaan paru Tebal membrane respirasi Jumlah erythkadar Hb Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas Waktu difusi Afinitas gas

c) Transportasi gasGas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru ke darah dan karbon dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan sebagai produk sampah Pada tingkat jarinagn oksigen ditransfer dari darah ke jaringan dan karbon dioksida ditransfer dari jaringan ke darah untuk kembali ke alveoli dan dikeluarkan Transfer ini bergantung pada proses difusi- Transpor O2 Sistem transportasi oksigen terdiri dari system paru dan sitem kardiovaskular Proses pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi) aliran darah ke paru-paru dan jaringan (perfusi) kecepatan divusi dan kapasitas membawa oksigen Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang larut dalam plasma jumlah hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen (Ahrens 1990)Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil yakni hanya sekitar 3Sebagian besar oksigen ditransportasi oleh hemoglobin Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida Molekul hemoglobin dicampur dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin Pembentukan oksi hemoglobin dengan mudah berbalik (revesibel) sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah membuat oksigen menjadi bebas Sehingga oksigen ini bias masuk ke dalam jaringan

uml Transpor CO2 Karbon dioksida berdifusi ke dalam sel-sel darah merah dan dengan cepat di hidrasi menjadi asam karbonat(H2 CO3 ) akibat adanya anhidrasi karbonat Asam karbonat kemudian berpisah menjadi ion hydrogen(H+ )dan ion bikarbonat (HCO3-) berdifusi dalam plasma Selain itu beberapa karbon dioksida yang ada dalam sel darah merah bereaksi dengan kelompok asam amino membentuk senyawa karbamino Reaksi ini dapat bereaksi dengan cepat tanpa adanya enzim Hemoglobin yang berkurang (deoksihemoglobin) dapat bersenyawa dengan karbon dioksida dengan lebih midah daripada oksi hemoglobin Dengan demikian darah vena mentrasportasi sebagian besar karbondoiksida

d) perfusiPerfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonalO2 diangkut dlm darah dalam eritrosit bergabung dgn Hbagrave(oksi Hb) Oksihaemoglobin (985) dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (15)

Fungsi paru yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas paru

12

Volume paru dibagi menjadi volume tidal (TV) volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafasVolume cadangan inspirasi (IRV) volume udara maksimal yg dapat dihirup setelah inhalasi normalVolume Cadangan Ekspirasi (ERV) volume udara maksimal yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normalVolume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi maksimal

Kapasitas Paru Kapasitas vital (VC) volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimalKapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normalKapasitas residual fungsiunal (FRC) volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normalKapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal

Mekanisme Pertahanan Saluran Pernapasan AtasSelain menghubungkan lingkaran luar dengan alveolar jalan nafas juga berfungsi menyesuaikan udara yg dingin atau panas sehingga sesuai dengan suhu tubuh saat sampai ke alveolar Secret bronchus mengandung IgA dan zat lain yg turut membantu melawan infeksi dan mempertahankan keutuhan mukosa Epitel sinus paranasal menghasilkan NO yg bersifat bakteriostatik dan membantu mencegah infeksi

Epitel paru mengandung reseptor yg di aktifkan oleh protease PARs yg dapat memicu pembebasan PGE2 yg kemudian melindungi epitel paru

Makrofag alveolus paru PAMs ldquosel deburdquo berasal dari sumsum tulang Sel-sel tersebut aktif memakan bakteri dan partikel kecil yg di Inhalasi dan mensekresi senyawa yg akan menarik granulosit ke paru maupun senyawa yg merangsang pembentukan granulosit dan monosit di sumsum tulang Jika makrofag menelan senyawa dalam asap rokok silicon atau asbestos sel-sel tersebut akan melepas lisosom ke ruang ekstrasel dan menyebabkan trjadi nya peradangan

Upaya pencegahan masuknya benda asing ke alveolus yaitu rambut di lubang hidung yang menyaring partikel lebih dari 10 mikrometer 2-10 mikro akan lolos mengendap pada mukosa hidung dan faring saat udara mebelok ke bawah partikel tersebut tertumpuk di tonsil atau adenoid Partikel tadi akan jatuh ke dinding bronchus saat aliran udara pernafasan melambat di saluran yg lebih kecil kemudian mencetuskan refleks kontriksi bronchus dan batuk dan di gerakan menjauhi paru oleh gerakan escalator silia Bila motilitas silia terganggu transportasi mucus bisa tidak terjadi hal ini bisa menimbulkan sinusitis kronis infeksi paru berulang dan bronkiektaksis

Menjelaskan Mekanisme Batuk

Inspirasi dalam diikuti ekspirasi kuat melawan glotis yang tertutup Peningkatan tekanan intrapleura 100mmHg atau lebih Glotis tiba-tiba terbuka mengakibatkan redakan aliran udara ke luar dengan kecepatan 965km atau (600mil)jam

Mekanisme batuk dibagi menjadi 3 fase

Fase 1 (Inspirasi) paru2 memasukan kurang lebih 25 liter udara oesofagus dan pita suara menutup sehingga udara terjerat dalam paru2

13

Fase 2 (Kompresi) otot perut berkontraksi so diafragma naik dan mnekan paru2 diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus yang pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru2 meningkat hingga 100mmhg

Fase 3 (Ekspirasi) Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari paru

Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak mengun-tungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan atelektasis gangguan pertukaran gas dan lain-lain Batuk yang tidak efektif mungkin terjadi karena gangguan di saraf aferen pusat batuk atau di saraf eferen yang ada Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu Penyebab batuk juga amat beragam mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru Keluhan batuk juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat

Menjelaskan Mekanisme Bersin

Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada saluran hidung bukan pada saluran pernapasan bagian bawah Rangsangan awal menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung impuls saraf aferen berjalan dalam nervus ke lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rinitis Alergi31 Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rinitis Alergi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Impact on Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin bersin rinore rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi

1 Intermiten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hariminggu atau kurang dari 4 minggu

2 Persistenmenetap bila gejala lebih dari 4 hariminggu dan atau lebih dari 4 minggu

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit rinitis alergi dibagi menjadi

1 Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur gangguan aktifitas harian bersantai berolahraga belajar bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu

2 Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas

32 Menjelaskan Etiologi Rinitis AlergiRhinitis alergi melibatkan interaksi antra linguangan dengan predisposisi genetic dalam perkembangan genetiknya Penyebab rhinitis alergi tersering adalah allergen pada inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak ndash anak1Alergen hirupan

14

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

- Berhubungan dengan thyroid dengan ligamentum cricothyroid dan musculus cricothyroid medial lateral

- Batas bawah adalah cincin pertama trachea- Berhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot musculus cricoarytenoideus posterior

dan lateral

12 Menjelaskan Mikroskopis Saluran Pernapasan Atas1 HIDUNG Vestibulum Pada permukaan dalam nares terdapat Kelenjar sebasea kelenjar keringat dan

rambut tebal pendek vibrissa Fosa Nasal

i Konka media dan konka inferior ditutupi oleh epitel respirasiii Konka superior epitel olfaktorius (bertingkat silindris)iii Epitel olfaktorius disusun oleh

1 sel penyokong2 sel basal3 sel olfaktorius

iv Di dalam lamina propria konka terdapat pleksus venosa besar yang dikenal sebagai badan pengembang (Suell Bodies) Reaksi alergi dan inflamasi dapat menyebabkan pengembangan badan-badan pengembang secara abnormal dalam kedua fosa dan berakibat sangat menghambat aliran udara

2 SINUS PARANASALIS Sinus paranasal adalah rongga buntu dalam tulang frontal maksila ethmoid dan sphenoid Mereka dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet (sedikit) Mukus yang dihasilkan mengalir ke dalam saluran nasal sebagai akibat aktivitas sel2 epitel

bersilia Sinusitis adalah proses radang dari sinus dalam waktu lama terutama pada sumbatan lubang

keluarnya Sinusitis menahun kronik adalah komponen sindrom silia imotil yang ditandai oleh gangguan kerja dari silia

3 NASOFARING Dilapisi oleh epitel jenis respirasi (bagian yang kontak dengan palatum mole)

4 LARING

7

Tulang rawan pada laring tersebut diikat oleh ligamen kebanyakan berartikulasi oleh otot intrinsik laring yang merupakan otot rangka

Tulang-tulang rawan tsbt berfungsi 1 Sebagai penyokong (menjaga agar jalan nafas tetap terbuka) 2 Sebagai katup (untuk mencegah makanan atau cairan yang ditelan memasuki trakea3 Sebagai alat penghasil nada untuk fonasi

5 EPIGLOTIS Menjulur keluar dari tepian laring meluas ke dalam faring Memiliki permukaan lingual dan laringeal Seluruh permukaan laringeal ditutupi oleh epitel berlapis gepeng mendekati basis epiglotis

pada sisi laringeal epitel ini mengalami peralihan menjadi epitel bertingkat silindris bersilia Pasangan atas membentuk pita suara palsu ( plika vestibularis) yang ditutupi oleh epitel

respirasi biasa dan dibawahnya terdapat banyak kelenjar serosa di L propria

LO2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Pernapasan

Mekanisme PernapasanPernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis yaitu pernapasan luar dan dalamPernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuhMasuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara diluar tubuh Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk Sebaliknya apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluarSehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan

8

a Pernapasan dadaPernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut1 Fase inspirasiFase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk2 Fase ekspirasiFase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil Sebagai akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar

b Pernapasan perutPernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dadaMekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni 1 Fase InspirasiPada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk2 Fase EkspirasiFase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paruBeberapa fungsi pernafasan antara lain adalah 1 Mengambil oksigen yang kemudian dabawa oleh darah keseluruh tubuh 2 Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran pernafasan

kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk di buang ke luar tubuh

- InspirasiTepatnya proses inspirasi adalah sebagai berikut diafragma berkontraksi bergerak ke arah bawah dan mengembangkan rongga dada dari atas ke bawah Otot-otot interkosta eksternal menarik iga ke atas dan ke luar yang mengembangkan rongga dada ke arah samping kiri dan kanan serta ke depan dan ke belakang

Dengan mengembangnya rongga dada pleura parietal ikut mengembang Tekanan intrapleura menjadi makin negatif karena terbentuk isapan singkat antara membran pleura Perlekatan yang diciptakan oleh cairan serosa memungkinkan pleura viseral untuk mengembang juga dan hal ini juga mengembangkan paru-paru

Dengan mengembangnya paru-paru tekanan intrapulmonal turun di bawah tekanan atmosfir dan udara memasuki hidung dan terus mengalir melalui saluran pernapasan sampai ke alveoli Masuknya udara terus berlanjut sampai tekanan intrapulmonal sama dengan tekanan atmosfir ini merupakan inhalasi normal Tentu saja inhalasi dapat dilanjutkan lewat dari normal yang disebut sebagai napas dalam Pada napas dalam diperlukan kontraksi yang lebih kuat dari otot-otot pernapasan untuk lebih mengembangkan paru-paru sehingga memungkinkan masuknya udara lebih banyak

Otot-otot inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan volumenya dimana otot-otot yang berkontraksi adalah a Diafragma yaitu otot berbentuk kubah yang jika sedang rileks akan memipih saat

berkontraksi dan memperbesar rongga toraks kearah inferior

9

b Otot intrerkostal eksternal mengangkat iga keatas dan kedepan saat berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks kearah anterior dan superior

c Dalam pernafasan aktif atau pernafasan dalam otot-otot sternokleidomastoid pektoralis mayor serratus-anterior dan otot skalena juga akan memperbesar rongga toraks

- EkspirasiEkspirasi atau yang juga disebut ekshalasi dimulai ketika diafragma dan otot-otot

interkosta rileks Karena rongga dada menjadi lebih sempit paru-paru terdesak dan jaringan ikat elastiknya yang meregang selama inhalasi mengerut dan juga mendesak alveoli Dengan meningkatnya tekanan intrapulmonal di atas tekanan atmosfir udara didorong ke luar paru-paru sampai kedua tekanan sama kembali Perhatikan bahwa inhalasi merupakan proses yang aktif yang memerlukan kontraksi otot tetapi ekshalasi yang normal adalah proses yang pasif bergantung pada besarnya regangan pada elastisitas normal paru-paru yang sehat Dengan kata lain dalam kondisi yang normal kita harus mengeluarkan energi untuk inhalasi tetapi tidak untuk ekshalasiNamun begitu kita juga dapat mengalami ekshalasi diluar batas normal seperti ketika sedang berbicara bernyanyi atau meniup balon Ekshalasi yang demikian adalah proses aktif yang membutuhkan kontraksi otot-otot lain

Otot-otot ekspirasi menurunkan volume rongga toraks Ekspirasi pada pernafasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses pasif Pada ekspirasi dalam otot interkostal internal menarik kerangka iga ke bawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma

Kepatenan Ventilasi tergantung pada empat factor a) Kebersihan jalan nafas adanya sumbatan atau obstruksi jalan nafas akan menghalangi

masuk dan keluarnya dari dan ke paru-parub) Adekuatnya system syaraf pusat dan pusat pernafasanc) Adekuatnya pengembangan dan pengempesan peru-perud) Kemampuan oto-otot pernafasan seperti diafpragma eksternal interkosa internal

interkosa otot abdominalVentilasi paru mengacu kepada pergerakan udara dari atmosfir masuk dan keluar paru Ventilasi berlangsung secara bulk flowBulk flow adalah perpindahan atau pergerakan gas atau cairan dari tekanan tinggi ke rendahFaktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi antara lain Oslash tekanan Oslash resistensi bronkus Oslash persyarafan bronkus

Pernafasan Eksternal dan InternalBentuk dari pernafasan secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yaitu1 Proses Pernafasan pulmonal atau paru-paru (external)Pernafasan external adalah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida Pada pernafasan melalui paru-paru atau penafasan externa oksigen didapatkan melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas oksigen mesul melalui trachea dan pipa bronchial ke alveoli dan berhubungan erat dengan darah di kapiler pulmonalis Hanya satu lapis membrane yaitu membrane alveoli-kapiler memisahkan oksigen dan darah oksigen menembus membrane ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah di bawa ke jantung Dari sini di pompa di dalam arteri ke seluruh bagian tubuh Didalam paru-paru karbon dioksida merupakan hasil buangan yag menembus membrane alveoli Dari kapiler darah dikeluarkan melalui pipa bronkus berakhir sampai pada mulut dan hidung Darah meninggalkan paru-paru pada

10

tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat hemoglobinnya 95 jenuh oksigen Empat proses berhubungan dengan pernafasan paru-paru atau pernafasan externa

a) Ventilisasi pulmorter atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar

b) Arus darah melalui paru-paru darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru

c) Distribusi arus udar dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh

d) Difusi gas yang menembusi membrane pemmisah alveoli dan kapiler Karbondioksida lebih mudah berdifusi dapi pada oksigen

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2 Pada waktu gerak badan lebih banyak darah dating ke paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2 jumlah CO2 tidak dapat di keluarkan maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk memperbesar dan didalam pernafasanpenambahan fentilasi yang dengan demikian terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih benyak O22 Proses pernafasan Jaringan (internal)Darah yang telah dijernihkan hemoglobinnya dengan oksigen (oxihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler dimana darah bergerak sangat lambat Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan sel melakukan oksidasi pernafasan sebagai gantunya hasil dari oksidasi yaitu karbondioksidaPerubahan-parubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam olveoli yang disebabkan pernafasan externa dan interna- Udara yang di hirup Nitrogen (79) Oksigen (20) karbondioksida (0-04) Udara yang masuk ke alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosfer- Udara yang dihembuskan Nitrogen(79) Oksigen(16) karbondoiksida ( 4-04)

Transport Gas Pernapasan Ventilasi Difusi transportasi perfusia) Ventilasi paruVentilasi merupakan proses untuk menggerakan gas ke dalam dan keluar paru-paruVentilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis dan pernapasan yang utuh Otot pernapasan inspirasi utama adalah diafragma Diafragma dipersarafi oleh saraf frenik yang keluar dari medulla spinalis pada vertebra servicalkeempat Perpindahan O2 di atmosfer ke alveolidari alveoli CO2 kembali ke atmosfer Faktor yang mempengaruhi proses oksigenasi dalam sel adalah a Tekanan O2 atmosferb Jalan nafasc daya kembang toraks dan paru)d Pusat nafas (Medula oblongata) yaitu kemampuan untuk meransang CO2 dalam darah

b) Difusi gasDifusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah Difusi gas pernapasan terjadi di membran kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membran Peningkatan ketebalan membrane merintangi proses kecepatan difusi karena hal tersebut membuat gas memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membrane tersebut Klien yang mengalami edema pulmonar atau efusi pulmonar Membrane memiliki ketebalan membrane alveolar kapiler yang meningkat akan mengakibatkanproses difusi yang lambat pertukaran gas pernapasan yang lambat dan menganggu proses

11

pengiriman oksigen ke jaringan Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu penyakit kronik penyakit akut atau proses pembedahan Apabila alveoli yang berfungsi lebih sedikit maka darah permukaan menjadi berkurang O2 alveoli berpindah ke kapiler paru CO2 kapiler paru berpindah ke alveoliFaktor yang mempengaruhi difusi Luas permukaan paru Tebal membrane respirasi Jumlah erythkadar Hb Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas Waktu difusi Afinitas gas

c) Transportasi gasGas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru ke darah dan karbon dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan sebagai produk sampah Pada tingkat jarinagn oksigen ditransfer dari darah ke jaringan dan karbon dioksida ditransfer dari jaringan ke darah untuk kembali ke alveoli dan dikeluarkan Transfer ini bergantung pada proses difusi- Transpor O2 Sistem transportasi oksigen terdiri dari system paru dan sitem kardiovaskular Proses pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi) aliran darah ke paru-paru dan jaringan (perfusi) kecepatan divusi dan kapasitas membawa oksigen Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang larut dalam plasma jumlah hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen (Ahrens 1990)Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil yakni hanya sekitar 3Sebagian besar oksigen ditransportasi oleh hemoglobin Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida Molekul hemoglobin dicampur dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin Pembentukan oksi hemoglobin dengan mudah berbalik (revesibel) sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah membuat oksigen menjadi bebas Sehingga oksigen ini bias masuk ke dalam jaringan

uml Transpor CO2 Karbon dioksida berdifusi ke dalam sel-sel darah merah dan dengan cepat di hidrasi menjadi asam karbonat(H2 CO3 ) akibat adanya anhidrasi karbonat Asam karbonat kemudian berpisah menjadi ion hydrogen(H+ )dan ion bikarbonat (HCO3-) berdifusi dalam plasma Selain itu beberapa karbon dioksida yang ada dalam sel darah merah bereaksi dengan kelompok asam amino membentuk senyawa karbamino Reaksi ini dapat bereaksi dengan cepat tanpa adanya enzim Hemoglobin yang berkurang (deoksihemoglobin) dapat bersenyawa dengan karbon dioksida dengan lebih midah daripada oksi hemoglobin Dengan demikian darah vena mentrasportasi sebagian besar karbondoiksida

d) perfusiPerfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonalO2 diangkut dlm darah dalam eritrosit bergabung dgn Hbagrave(oksi Hb) Oksihaemoglobin (985) dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (15)

Fungsi paru yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas paru

12

Volume paru dibagi menjadi volume tidal (TV) volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafasVolume cadangan inspirasi (IRV) volume udara maksimal yg dapat dihirup setelah inhalasi normalVolume Cadangan Ekspirasi (ERV) volume udara maksimal yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normalVolume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi maksimal

Kapasitas Paru Kapasitas vital (VC) volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimalKapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normalKapasitas residual fungsiunal (FRC) volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normalKapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal

Mekanisme Pertahanan Saluran Pernapasan AtasSelain menghubungkan lingkaran luar dengan alveolar jalan nafas juga berfungsi menyesuaikan udara yg dingin atau panas sehingga sesuai dengan suhu tubuh saat sampai ke alveolar Secret bronchus mengandung IgA dan zat lain yg turut membantu melawan infeksi dan mempertahankan keutuhan mukosa Epitel sinus paranasal menghasilkan NO yg bersifat bakteriostatik dan membantu mencegah infeksi

Epitel paru mengandung reseptor yg di aktifkan oleh protease PARs yg dapat memicu pembebasan PGE2 yg kemudian melindungi epitel paru

Makrofag alveolus paru PAMs ldquosel deburdquo berasal dari sumsum tulang Sel-sel tersebut aktif memakan bakteri dan partikel kecil yg di Inhalasi dan mensekresi senyawa yg akan menarik granulosit ke paru maupun senyawa yg merangsang pembentukan granulosit dan monosit di sumsum tulang Jika makrofag menelan senyawa dalam asap rokok silicon atau asbestos sel-sel tersebut akan melepas lisosom ke ruang ekstrasel dan menyebabkan trjadi nya peradangan

Upaya pencegahan masuknya benda asing ke alveolus yaitu rambut di lubang hidung yang menyaring partikel lebih dari 10 mikrometer 2-10 mikro akan lolos mengendap pada mukosa hidung dan faring saat udara mebelok ke bawah partikel tersebut tertumpuk di tonsil atau adenoid Partikel tadi akan jatuh ke dinding bronchus saat aliran udara pernafasan melambat di saluran yg lebih kecil kemudian mencetuskan refleks kontriksi bronchus dan batuk dan di gerakan menjauhi paru oleh gerakan escalator silia Bila motilitas silia terganggu transportasi mucus bisa tidak terjadi hal ini bisa menimbulkan sinusitis kronis infeksi paru berulang dan bronkiektaksis

Menjelaskan Mekanisme Batuk

Inspirasi dalam diikuti ekspirasi kuat melawan glotis yang tertutup Peningkatan tekanan intrapleura 100mmHg atau lebih Glotis tiba-tiba terbuka mengakibatkan redakan aliran udara ke luar dengan kecepatan 965km atau (600mil)jam

Mekanisme batuk dibagi menjadi 3 fase

Fase 1 (Inspirasi) paru2 memasukan kurang lebih 25 liter udara oesofagus dan pita suara menutup sehingga udara terjerat dalam paru2

13

Fase 2 (Kompresi) otot perut berkontraksi so diafragma naik dan mnekan paru2 diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus yang pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru2 meningkat hingga 100mmhg

Fase 3 (Ekspirasi) Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari paru

Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak mengun-tungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan atelektasis gangguan pertukaran gas dan lain-lain Batuk yang tidak efektif mungkin terjadi karena gangguan di saraf aferen pusat batuk atau di saraf eferen yang ada Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu Penyebab batuk juga amat beragam mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru Keluhan batuk juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat

Menjelaskan Mekanisme Bersin

Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada saluran hidung bukan pada saluran pernapasan bagian bawah Rangsangan awal menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung impuls saraf aferen berjalan dalam nervus ke lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rinitis Alergi31 Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rinitis Alergi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Impact on Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin bersin rinore rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi

1 Intermiten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hariminggu atau kurang dari 4 minggu

2 Persistenmenetap bila gejala lebih dari 4 hariminggu dan atau lebih dari 4 minggu

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit rinitis alergi dibagi menjadi

1 Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur gangguan aktifitas harian bersantai berolahraga belajar bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu

2 Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas

32 Menjelaskan Etiologi Rinitis AlergiRhinitis alergi melibatkan interaksi antra linguangan dengan predisposisi genetic dalam perkembangan genetiknya Penyebab rhinitis alergi tersering adalah allergen pada inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak ndash anak1Alergen hirupan

14

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

Tulang rawan pada laring tersebut diikat oleh ligamen kebanyakan berartikulasi oleh otot intrinsik laring yang merupakan otot rangka

Tulang-tulang rawan tsbt berfungsi 1 Sebagai penyokong (menjaga agar jalan nafas tetap terbuka) 2 Sebagai katup (untuk mencegah makanan atau cairan yang ditelan memasuki trakea3 Sebagai alat penghasil nada untuk fonasi

5 EPIGLOTIS Menjulur keluar dari tepian laring meluas ke dalam faring Memiliki permukaan lingual dan laringeal Seluruh permukaan laringeal ditutupi oleh epitel berlapis gepeng mendekati basis epiglotis

pada sisi laringeal epitel ini mengalami peralihan menjadi epitel bertingkat silindris bersilia Pasangan atas membentuk pita suara palsu ( plika vestibularis) yang ditutupi oleh epitel

respirasi biasa dan dibawahnya terdapat banyak kelenjar serosa di L propria

LO2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Pernapasan

Mekanisme PernapasanPernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis yaitu pernapasan luar dan dalamPernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuhMasuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara diluar tubuh Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk Sebaliknya apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluarSehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan

8

a Pernapasan dadaPernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut1 Fase inspirasiFase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk2 Fase ekspirasiFase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil Sebagai akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar

b Pernapasan perutPernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dadaMekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni 1 Fase InspirasiPada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk2 Fase EkspirasiFase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paruBeberapa fungsi pernafasan antara lain adalah 1 Mengambil oksigen yang kemudian dabawa oleh darah keseluruh tubuh 2 Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran pernafasan

kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk di buang ke luar tubuh

- InspirasiTepatnya proses inspirasi adalah sebagai berikut diafragma berkontraksi bergerak ke arah bawah dan mengembangkan rongga dada dari atas ke bawah Otot-otot interkosta eksternal menarik iga ke atas dan ke luar yang mengembangkan rongga dada ke arah samping kiri dan kanan serta ke depan dan ke belakang

Dengan mengembangnya rongga dada pleura parietal ikut mengembang Tekanan intrapleura menjadi makin negatif karena terbentuk isapan singkat antara membran pleura Perlekatan yang diciptakan oleh cairan serosa memungkinkan pleura viseral untuk mengembang juga dan hal ini juga mengembangkan paru-paru

Dengan mengembangnya paru-paru tekanan intrapulmonal turun di bawah tekanan atmosfir dan udara memasuki hidung dan terus mengalir melalui saluran pernapasan sampai ke alveoli Masuknya udara terus berlanjut sampai tekanan intrapulmonal sama dengan tekanan atmosfir ini merupakan inhalasi normal Tentu saja inhalasi dapat dilanjutkan lewat dari normal yang disebut sebagai napas dalam Pada napas dalam diperlukan kontraksi yang lebih kuat dari otot-otot pernapasan untuk lebih mengembangkan paru-paru sehingga memungkinkan masuknya udara lebih banyak

Otot-otot inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan volumenya dimana otot-otot yang berkontraksi adalah a Diafragma yaitu otot berbentuk kubah yang jika sedang rileks akan memipih saat

berkontraksi dan memperbesar rongga toraks kearah inferior

9

b Otot intrerkostal eksternal mengangkat iga keatas dan kedepan saat berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks kearah anterior dan superior

c Dalam pernafasan aktif atau pernafasan dalam otot-otot sternokleidomastoid pektoralis mayor serratus-anterior dan otot skalena juga akan memperbesar rongga toraks

- EkspirasiEkspirasi atau yang juga disebut ekshalasi dimulai ketika diafragma dan otot-otot

interkosta rileks Karena rongga dada menjadi lebih sempit paru-paru terdesak dan jaringan ikat elastiknya yang meregang selama inhalasi mengerut dan juga mendesak alveoli Dengan meningkatnya tekanan intrapulmonal di atas tekanan atmosfir udara didorong ke luar paru-paru sampai kedua tekanan sama kembali Perhatikan bahwa inhalasi merupakan proses yang aktif yang memerlukan kontraksi otot tetapi ekshalasi yang normal adalah proses yang pasif bergantung pada besarnya regangan pada elastisitas normal paru-paru yang sehat Dengan kata lain dalam kondisi yang normal kita harus mengeluarkan energi untuk inhalasi tetapi tidak untuk ekshalasiNamun begitu kita juga dapat mengalami ekshalasi diluar batas normal seperti ketika sedang berbicara bernyanyi atau meniup balon Ekshalasi yang demikian adalah proses aktif yang membutuhkan kontraksi otot-otot lain

Otot-otot ekspirasi menurunkan volume rongga toraks Ekspirasi pada pernafasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses pasif Pada ekspirasi dalam otot interkostal internal menarik kerangka iga ke bawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma

Kepatenan Ventilasi tergantung pada empat factor a) Kebersihan jalan nafas adanya sumbatan atau obstruksi jalan nafas akan menghalangi

masuk dan keluarnya dari dan ke paru-parub) Adekuatnya system syaraf pusat dan pusat pernafasanc) Adekuatnya pengembangan dan pengempesan peru-perud) Kemampuan oto-otot pernafasan seperti diafpragma eksternal interkosa internal

interkosa otot abdominalVentilasi paru mengacu kepada pergerakan udara dari atmosfir masuk dan keluar paru Ventilasi berlangsung secara bulk flowBulk flow adalah perpindahan atau pergerakan gas atau cairan dari tekanan tinggi ke rendahFaktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi antara lain Oslash tekanan Oslash resistensi bronkus Oslash persyarafan bronkus

Pernafasan Eksternal dan InternalBentuk dari pernafasan secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yaitu1 Proses Pernafasan pulmonal atau paru-paru (external)Pernafasan external adalah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida Pada pernafasan melalui paru-paru atau penafasan externa oksigen didapatkan melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas oksigen mesul melalui trachea dan pipa bronchial ke alveoli dan berhubungan erat dengan darah di kapiler pulmonalis Hanya satu lapis membrane yaitu membrane alveoli-kapiler memisahkan oksigen dan darah oksigen menembus membrane ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah di bawa ke jantung Dari sini di pompa di dalam arteri ke seluruh bagian tubuh Didalam paru-paru karbon dioksida merupakan hasil buangan yag menembus membrane alveoli Dari kapiler darah dikeluarkan melalui pipa bronkus berakhir sampai pada mulut dan hidung Darah meninggalkan paru-paru pada

10

tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat hemoglobinnya 95 jenuh oksigen Empat proses berhubungan dengan pernafasan paru-paru atau pernafasan externa

a) Ventilisasi pulmorter atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar

b) Arus darah melalui paru-paru darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru

c) Distribusi arus udar dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh

d) Difusi gas yang menembusi membrane pemmisah alveoli dan kapiler Karbondioksida lebih mudah berdifusi dapi pada oksigen

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2 Pada waktu gerak badan lebih banyak darah dating ke paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2 jumlah CO2 tidak dapat di keluarkan maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk memperbesar dan didalam pernafasanpenambahan fentilasi yang dengan demikian terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih benyak O22 Proses pernafasan Jaringan (internal)Darah yang telah dijernihkan hemoglobinnya dengan oksigen (oxihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler dimana darah bergerak sangat lambat Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan sel melakukan oksidasi pernafasan sebagai gantunya hasil dari oksidasi yaitu karbondioksidaPerubahan-parubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam olveoli yang disebabkan pernafasan externa dan interna- Udara yang di hirup Nitrogen (79) Oksigen (20) karbondioksida (0-04) Udara yang masuk ke alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosfer- Udara yang dihembuskan Nitrogen(79) Oksigen(16) karbondoiksida ( 4-04)

Transport Gas Pernapasan Ventilasi Difusi transportasi perfusia) Ventilasi paruVentilasi merupakan proses untuk menggerakan gas ke dalam dan keluar paru-paruVentilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis dan pernapasan yang utuh Otot pernapasan inspirasi utama adalah diafragma Diafragma dipersarafi oleh saraf frenik yang keluar dari medulla spinalis pada vertebra servicalkeempat Perpindahan O2 di atmosfer ke alveolidari alveoli CO2 kembali ke atmosfer Faktor yang mempengaruhi proses oksigenasi dalam sel adalah a Tekanan O2 atmosferb Jalan nafasc daya kembang toraks dan paru)d Pusat nafas (Medula oblongata) yaitu kemampuan untuk meransang CO2 dalam darah

b) Difusi gasDifusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah Difusi gas pernapasan terjadi di membran kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membran Peningkatan ketebalan membrane merintangi proses kecepatan difusi karena hal tersebut membuat gas memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membrane tersebut Klien yang mengalami edema pulmonar atau efusi pulmonar Membrane memiliki ketebalan membrane alveolar kapiler yang meningkat akan mengakibatkanproses difusi yang lambat pertukaran gas pernapasan yang lambat dan menganggu proses

11

pengiriman oksigen ke jaringan Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu penyakit kronik penyakit akut atau proses pembedahan Apabila alveoli yang berfungsi lebih sedikit maka darah permukaan menjadi berkurang O2 alveoli berpindah ke kapiler paru CO2 kapiler paru berpindah ke alveoliFaktor yang mempengaruhi difusi Luas permukaan paru Tebal membrane respirasi Jumlah erythkadar Hb Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas Waktu difusi Afinitas gas

c) Transportasi gasGas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru ke darah dan karbon dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan sebagai produk sampah Pada tingkat jarinagn oksigen ditransfer dari darah ke jaringan dan karbon dioksida ditransfer dari jaringan ke darah untuk kembali ke alveoli dan dikeluarkan Transfer ini bergantung pada proses difusi- Transpor O2 Sistem transportasi oksigen terdiri dari system paru dan sitem kardiovaskular Proses pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi) aliran darah ke paru-paru dan jaringan (perfusi) kecepatan divusi dan kapasitas membawa oksigen Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang larut dalam plasma jumlah hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen (Ahrens 1990)Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil yakni hanya sekitar 3Sebagian besar oksigen ditransportasi oleh hemoglobin Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida Molekul hemoglobin dicampur dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin Pembentukan oksi hemoglobin dengan mudah berbalik (revesibel) sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah membuat oksigen menjadi bebas Sehingga oksigen ini bias masuk ke dalam jaringan

uml Transpor CO2 Karbon dioksida berdifusi ke dalam sel-sel darah merah dan dengan cepat di hidrasi menjadi asam karbonat(H2 CO3 ) akibat adanya anhidrasi karbonat Asam karbonat kemudian berpisah menjadi ion hydrogen(H+ )dan ion bikarbonat (HCO3-) berdifusi dalam plasma Selain itu beberapa karbon dioksida yang ada dalam sel darah merah bereaksi dengan kelompok asam amino membentuk senyawa karbamino Reaksi ini dapat bereaksi dengan cepat tanpa adanya enzim Hemoglobin yang berkurang (deoksihemoglobin) dapat bersenyawa dengan karbon dioksida dengan lebih midah daripada oksi hemoglobin Dengan demikian darah vena mentrasportasi sebagian besar karbondoiksida

d) perfusiPerfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonalO2 diangkut dlm darah dalam eritrosit bergabung dgn Hbagrave(oksi Hb) Oksihaemoglobin (985) dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (15)

Fungsi paru yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas paru

12

Volume paru dibagi menjadi volume tidal (TV) volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafasVolume cadangan inspirasi (IRV) volume udara maksimal yg dapat dihirup setelah inhalasi normalVolume Cadangan Ekspirasi (ERV) volume udara maksimal yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normalVolume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi maksimal

Kapasitas Paru Kapasitas vital (VC) volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimalKapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normalKapasitas residual fungsiunal (FRC) volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normalKapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal

Mekanisme Pertahanan Saluran Pernapasan AtasSelain menghubungkan lingkaran luar dengan alveolar jalan nafas juga berfungsi menyesuaikan udara yg dingin atau panas sehingga sesuai dengan suhu tubuh saat sampai ke alveolar Secret bronchus mengandung IgA dan zat lain yg turut membantu melawan infeksi dan mempertahankan keutuhan mukosa Epitel sinus paranasal menghasilkan NO yg bersifat bakteriostatik dan membantu mencegah infeksi

Epitel paru mengandung reseptor yg di aktifkan oleh protease PARs yg dapat memicu pembebasan PGE2 yg kemudian melindungi epitel paru

Makrofag alveolus paru PAMs ldquosel deburdquo berasal dari sumsum tulang Sel-sel tersebut aktif memakan bakteri dan partikel kecil yg di Inhalasi dan mensekresi senyawa yg akan menarik granulosit ke paru maupun senyawa yg merangsang pembentukan granulosit dan monosit di sumsum tulang Jika makrofag menelan senyawa dalam asap rokok silicon atau asbestos sel-sel tersebut akan melepas lisosom ke ruang ekstrasel dan menyebabkan trjadi nya peradangan

Upaya pencegahan masuknya benda asing ke alveolus yaitu rambut di lubang hidung yang menyaring partikel lebih dari 10 mikrometer 2-10 mikro akan lolos mengendap pada mukosa hidung dan faring saat udara mebelok ke bawah partikel tersebut tertumpuk di tonsil atau adenoid Partikel tadi akan jatuh ke dinding bronchus saat aliran udara pernafasan melambat di saluran yg lebih kecil kemudian mencetuskan refleks kontriksi bronchus dan batuk dan di gerakan menjauhi paru oleh gerakan escalator silia Bila motilitas silia terganggu transportasi mucus bisa tidak terjadi hal ini bisa menimbulkan sinusitis kronis infeksi paru berulang dan bronkiektaksis

Menjelaskan Mekanisme Batuk

Inspirasi dalam diikuti ekspirasi kuat melawan glotis yang tertutup Peningkatan tekanan intrapleura 100mmHg atau lebih Glotis tiba-tiba terbuka mengakibatkan redakan aliran udara ke luar dengan kecepatan 965km atau (600mil)jam

Mekanisme batuk dibagi menjadi 3 fase

Fase 1 (Inspirasi) paru2 memasukan kurang lebih 25 liter udara oesofagus dan pita suara menutup sehingga udara terjerat dalam paru2

13

Fase 2 (Kompresi) otot perut berkontraksi so diafragma naik dan mnekan paru2 diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus yang pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru2 meningkat hingga 100mmhg

Fase 3 (Ekspirasi) Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari paru

Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak mengun-tungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan atelektasis gangguan pertukaran gas dan lain-lain Batuk yang tidak efektif mungkin terjadi karena gangguan di saraf aferen pusat batuk atau di saraf eferen yang ada Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu Penyebab batuk juga amat beragam mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru Keluhan batuk juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat

Menjelaskan Mekanisme Bersin

Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada saluran hidung bukan pada saluran pernapasan bagian bawah Rangsangan awal menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung impuls saraf aferen berjalan dalam nervus ke lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rinitis Alergi31 Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rinitis Alergi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Impact on Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin bersin rinore rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi

1 Intermiten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hariminggu atau kurang dari 4 minggu

2 Persistenmenetap bila gejala lebih dari 4 hariminggu dan atau lebih dari 4 minggu

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit rinitis alergi dibagi menjadi

1 Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur gangguan aktifitas harian bersantai berolahraga belajar bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu

2 Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas

32 Menjelaskan Etiologi Rinitis AlergiRhinitis alergi melibatkan interaksi antra linguangan dengan predisposisi genetic dalam perkembangan genetiknya Penyebab rhinitis alergi tersering adalah allergen pada inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak ndash anak1Alergen hirupan

14

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

a Pernapasan dadaPernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut1 Fase inspirasiFase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk2 Fase ekspirasiFase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil Sebagai akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar

b Pernapasan perutPernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dadaMekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni 1 Fase InspirasiPada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk2 Fase EkspirasiFase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paruBeberapa fungsi pernafasan antara lain adalah 1 Mengambil oksigen yang kemudian dabawa oleh darah keseluruh tubuh 2 Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran pernafasan

kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk di buang ke luar tubuh

- InspirasiTepatnya proses inspirasi adalah sebagai berikut diafragma berkontraksi bergerak ke arah bawah dan mengembangkan rongga dada dari atas ke bawah Otot-otot interkosta eksternal menarik iga ke atas dan ke luar yang mengembangkan rongga dada ke arah samping kiri dan kanan serta ke depan dan ke belakang

Dengan mengembangnya rongga dada pleura parietal ikut mengembang Tekanan intrapleura menjadi makin negatif karena terbentuk isapan singkat antara membran pleura Perlekatan yang diciptakan oleh cairan serosa memungkinkan pleura viseral untuk mengembang juga dan hal ini juga mengembangkan paru-paru

Dengan mengembangnya paru-paru tekanan intrapulmonal turun di bawah tekanan atmosfir dan udara memasuki hidung dan terus mengalir melalui saluran pernapasan sampai ke alveoli Masuknya udara terus berlanjut sampai tekanan intrapulmonal sama dengan tekanan atmosfir ini merupakan inhalasi normal Tentu saja inhalasi dapat dilanjutkan lewat dari normal yang disebut sebagai napas dalam Pada napas dalam diperlukan kontraksi yang lebih kuat dari otot-otot pernapasan untuk lebih mengembangkan paru-paru sehingga memungkinkan masuknya udara lebih banyak

Otot-otot inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan volumenya dimana otot-otot yang berkontraksi adalah a Diafragma yaitu otot berbentuk kubah yang jika sedang rileks akan memipih saat

berkontraksi dan memperbesar rongga toraks kearah inferior

9

b Otot intrerkostal eksternal mengangkat iga keatas dan kedepan saat berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks kearah anterior dan superior

c Dalam pernafasan aktif atau pernafasan dalam otot-otot sternokleidomastoid pektoralis mayor serratus-anterior dan otot skalena juga akan memperbesar rongga toraks

- EkspirasiEkspirasi atau yang juga disebut ekshalasi dimulai ketika diafragma dan otot-otot

interkosta rileks Karena rongga dada menjadi lebih sempit paru-paru terdesak dan jaringan ikat elastiknya yang meregang selama inhalasi mengerut dan juga mendesak alveoli Dengan meningkatnya tekanan intrapulmonal di atas tekanan atmosfir udara didorong ke luar paru-paru sampai kedua tekanan sama kembali Perhatikan bahwa inhalasi merupakan proses yang aktif yang memerlukan kontraksi otot tetapi ekshalasi yang normal adalah proses yang pasif bergantung pada besarnya regangan pada elastisitas normal paru-paru yang sehat Dengan kata lain dalam kondisi yang normal kita harus mengeluarkan energi untuk inhalasi tetapi tidak untuk ekshalasiNamun begitu kita juga dapat mengalami ekshalasi diluar batas normal seperti ketika sedang berbicara bernyanyi atau meniup balon Ekshalasi yang demikian adalah proses aktif yang membutuhkan kontraksi otot-otot lain

Otot-otot ekspirasi menurunkan volume rongga toraks Ekspirasi pada pernafasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses pasif Pada ekspirasi dalam otot interkostal internal menarik kerangka iga ke bawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma

Kepatenan Ventilasi tergantung pada empat factor a) Kebersihan jalan nafas adanya sumbatan atau obstruksi jalan nafas akan menghalangi

masuk dan keluarnya dari dan ke paru-parub) Adekuatnya system syaraf pusat dan pusat pernafasanc) Adekuatnya pengembangan dan pengempesan peru-perud) Kemampuan oto-otot pernafasan seperti diafpragma eksternal interkosa internal

interkosa otot abdominalVentilasi paru mengacu kepada pergerakan udara dari atmosfir masuk dan keluar paru Ventilasi berlangsung secara bulk flowBulk flow adalah perpindahan atau pergerakan gas atau cairan dari tekanan tinggi ke rendahFaktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi antara lain Oslash tekanan Oslash resistensi bronkus Oslash persyarafan bronkus

Pernafasan Eksternal dan InternalBentuk dari pernafasan secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yaitu1 Proses Pernafasan pulmonal atau paru-paru (external)Pernafasan external adalah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida Pada pernafasan melalui paru-paru atau penafasan externa oksigen didapatkan melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas oksigen mesul melalui trachea dan pipa bronchial ke alveoli dan berhubungan erat dengan darah di kapiler pulmonalis Hanya satu lapis membrane yaitu membrane alveoli-kapiler memisahkan oksigen dan darah oksigen menembus membrane ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah di bawa ke jantung Dari sini di pompa di dalam arteri ke seluruh bagian tubuh Didalam paru-paru karbon dioksida merupakan hasil buangan yag menembus membrane alveoli Dari kapiler darah dikeluarkan melalui pipa bronkus berakhir sampai pada mulut dan hidung Darah meninggalkan paru-paru pada

10

tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat hemoglobinnya 95 jenuh oksigen Empat proses berhubungan dengan pernafasan paru-paru atau pernafasan externa

a) Ventilisasi pulmorter atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar

b) Arus darah melalui paru-paru darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru

c) Distribusi arus udar dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh

d) Difusi gas yang menembusi membrane pemmisah alveoli dan kapiler Karbondioksida lebih mudah berdifusi dapi pada oksigen

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2 Pada waktu gerak badan lebih banyak darah dating ke paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2 jumlah CO2 tidak dapat di keluarkan maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk memperbesar dan didalam pernafasanpenambahan fentilasi yang dengan demikian terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih benyak O22 Proses pernafasan Jaringan (internal)Darah yang telah dijernihkan hemoglobinnya dengan oksigen (oxihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler dimana darah bergerak sangat lambat Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan sel melakukan oksidasi pernafasan sebagai gantunya hasil dari oksidasi yaitu karbondioksidaPerubahan-parubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam olveoli yang disebabkan pernafasan externa dan interna- Udara yang di hirup Nitrogen (79) Oksigen (20) karbondioksida (0-04) Udara yang masuk ke alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosfer- Udara yang dihembuskan Nitrogen(79) Oksigen(16) karbondoiksida ( 4-04)

Transport Gas Pernapasan Ventilasi Difusi transportasi perfusia) Ventilasi paruVentilasi merupakan proses untuk menggerakan gas ke dalam dan keluar paru-paruVentilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis dan pernapasan yang utuh Otot pernapasan inspirasi utama adalah diafragma Diafragma dipersarafi oleh saraf frenik yang keluar dari medulla spinalis pada vertebra servicalkeempat Perpindahan O2 di atmosfer ke alveolidari alveoli CO2 kembali ke atmosfer Faktor yang mempengaruhi proses oksigenasi dalam sel adalah a Tekanan O2 atmosferb Jalan nafasc daya kembang toraks dan paru)d Pusat nafas (Medula oblongata) yaitu kemampuan untuk meransang CO2 dalam darah

b) Difusi gasDifusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah Difusi gas pernapasan terjadi di membran kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membran Peningkatan ketebalan membrane merintangi proses kecepatan difusi karena hal tersebut membuat gas memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membrane tersebut Klien yang mengalami edema pulmonar atau efusi pulmonar Membrane memiliki ketebalan membrane alveolar kapiler yang meningkat akan mengakibatkanproses difusi yang lambat pertukaran gas pernapasan yang lambat dan menganggu proses

11

pengiriman oksigen ke jaringan Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu penyakit kronik penyakit akut atau proses pembedahan Apabila alveoli yang berfungsi lebih sedikit maka darah permukaan menjadi berkurang O2 alveoli berpindah ke kapiler paru CO2 kapiler paru berpindah ke alveoliFaktor yang mempengaruhi difusi Luas permukaan paru Tebal membrane respirasi Jumlah erythkadar Hb Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas Waktu difusi Afinitas gas

c) Transportasi gasGas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru ke darah dan karbon dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan sebagai produk sampah Pada tingkat jarinagn oksigen ditransfer dari darah ke jaringan dan karbon dioksida ditransfer dari jaringan ke darah untuk kembali ke alveoli dan dikeluarkan Transfer ini bergantung pada proses difusi- Transpor O2 Sistem transportasi oksigen terdiri dari system paru dan sitem kardiovaskular Proses pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi) aliran darah ke paru-paru dan jaringan (perfusi) kecepatan divusi dan kapasitas membawa oksigen Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang larut dalam plasma jumlah hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen (Ahrens 1990)Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil yakni hanya sekitar 3Sebagian besar oksigen ditransportasi oleh hemoglobin Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida Molekul hemoglobin dicampur dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin Pembentukan oksi hemoglobin dengan mudah berbalik (revesibel) sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah membuat oksigen menjadi bebas Sehingga oksigen ini bias masuk ke dalam jaringan

uml Transpor CO2 Karbon dioksida berdifusi ke dalam sel-sel darah merah dan dengan cepat di hidrasi menjadi asam karbonat(H2 CO3 ) akibat adanya anhidrasi karbonat Asam karbonat kemudian berpisah menjadi ion hydrogen(H+ )dan ion bikarbonat (HCO3-) berdifusi dalam plasma Selain itu beberapa karbon dioksida yang ada dalam sel darah merah bereaksi dengan kelompok asam amino membentuk senyawa karbamino Reaksi ini dapat bereaksi dengan cepat tanpa adanya enzim Hemoglobin yang berkurang (deoksihemoglobin) dapat bersenyawa dengan karbon dioksida dengan lebih midah daripada oksi hemoglobin Dengan demikian darah vena mentrasportasi sebagian besar karbondoiksida

d) perfusiPerfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonalO2 diangkut dlm darah dalam eritrosit bergabung dgn Hbagrave(oksi Hb) Oksihaemoglobin (985) dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (15)

Fungsi paru yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas paru

12

Volume paru dibagi menjadi volume tidal (TV) volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafasVolume cadangan inspirasi (IRV) volume udara maksimal yg dapat dihirup setelah inhalasi normalVolume Cadangan Ekspirasi (ERV) volume udara maksimal yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normalVolume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi maksimal

Kapasitas Paru Kapasitas vital (VC) volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimalKapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normalKapasitas residual fungsiunal (FRC) volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normalKapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal

Mekanisme Pertahanan Saluran Pernapasan AtasSelain menghubungkan lingkaran luar dengan alveolar jalan nafas juga berfungsi menyesuaikan udara yg dingin atau panas sehingga sesuai dengan suhu tubuh saat sampai ke alveolar Secret bronchus mengandung IgA dan zat lain yg turut membantu melawan infeksi dan mempertahankan keutuhan mukosa Epitel sinus paranasal menghasilkan NO yg bersifat bakteriostatik dan membantu mencegah infeksi

Epitel paru mengandung reseptor yg di aktifkan oleh protease PARs yg dapat memicu pembebasan PGE2 yg kemudian melindungi epitel paru

Makrofag alveolus paru PAMs ldquosel deburdquo berasal dari sumsum tulang Sel-sel tersebut aktif memakan bakteri dan partikel kecil yg di Inhalasi dan mensekresi senyawa yg akan menarik granulosit ke paru maupun senyawa yg merangsang pembentukan granulosit dan monosit di sumsum tulang Jika makrofag menelan senyawa dalam asap rokok silicon atau asbestos sel-sel tersebut akan melepas lisosom ke ruang ekstrasel dan menyebabkan trjadi nya peradangan

Upaya pencegahan masuknya benda asing ke alveolus yaitu rambut di lubang hidung yang menyaring partikel lebih dari 10 mikrometer 2-10 mikro akan lolos mengendap pada mukosa hidung dan faring saat udara mebelok ke bawah partikel tersebut tertumpuk di tonsil atau adenoid Partikel tadi akan jatuh ke dinding bronchus saat aliran udara pernafasan melambat di saluran yg lebih kecil kemudian mencetuskan refleks kontriksi bronchus dan batuk dan di gerakan menjauhi paru oleh gerakan escalator silia Bila motilitas silia terganggu transportasi mucus bisa tidak terjadi hal ini bisa menimbulkan sinusitis kronis infeksi paru berulang dan bronkiektaksis

Menjelaskan Mekanisme Batuk

Inspirasi dalam diikuti ekspirasi kuat melawan glotis yang tertutup Peningkatan tekanan intrapleura 100mmHg atau lebih Glotis tiba-tiba terbuka mengakibatkan redakan aliran udara ke luar dengan kecepatan 965km atau (600mil)jam

Mekanisme batuk dibagi menjadi 3 fase

Fase 1 (Inspirasi) paru2 memasukan kurang lebih 25 liter udara oesofagus dan pita suara menutup sehingga udara terjerat dalam paru2

13

Fase 2 (Kompresi) otot perut berkontraksi so diafragma naik dan mnekan paru2 diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus yang pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru2 meningkat hingga 100mmhg

Fase 3 (Ekspirasi) Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari paru

Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak mengun-tungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan atelektasis gangguan pertukaran gas dan lain-lain Batuk yang tidak efektif mungkin terjadi karena gangguan di saraf aferen pusat batuk atau di saraf eferen yang ada Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu Penyebab batuk juga amat beragam mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru Keluhan batuk juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat

Menjelaskan Mekanisme Bersin

Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada saluran hidung bukan pada saluran pernapasan bagian bawah Rangsangan awal menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung impuls saraf aferen berjalan dalam nervus ke lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rinitis Alergi31 Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rinitis Alergi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Impact on Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin bersin rinore rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi

1 Intermiten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hariminggu atau kurang dari 4 minggu

2 Persistenmenetap bila gejala lebih dari 4 hariminggu dan atau lebih dari 4 minggu

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit rinitis alergi dibagi menjadi

1 Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur gangguan aktifitas harian bersantai berolahraga belajar bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu

2 Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas

32 Menjelaskan Etiologi Rinitis AlergiRhinitis alergi melibatkan interaksi antra linguangan dengan predisposisi genetic dalam perkembangan genetiknya Penyebab rhinitis alergi tersering adalah allergen pada inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak ndash anak1Alergen hirupan

14

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

b Otot intrerkostal eksternal mengangkat iga keatas dan kedepan saat berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks kearah anterior dan superior

c Dalam pernafasan aktif atau pernafasan dalam otot-otot sternokleidomastoid pektoralis mayor serratus-anterior dan otot skalena juga akan memperbesar rongga toraks

- EkspirasiEkspirasi atau yang juga disebut ekshalasi dimulai ketika diafragma dan otot-otot

interkosta rileks Karena rongga dada menjadi lebih sempit paru-paru terdesak dan jaringan ikat elastiknya yang meregang selama inhalasi mengerut dan juga mendesak alveoli Dengan meningkatnya tekanan intrapulmonal di atas tekanan atmosfir udara didorong ke luar paru-paru sampai kedua tekanan sama kembali Perhatikan bahwa inhalasi merupakan proses yang aktif yang memerlukan kontraksi otot tetapi ekshalasi yang normal adalah proses yang pasif bergantung pada besarnya regangan pada elastisitas normal paru-paru yang sehat Dengan kata lain dalam kondisi yang normal kita harus mengeluarkan energi untuk inhalasi tetapi tidak untuk ekshalasiNamun begitu kita juga dapat mengalami ekshalasi diluar batas normal seperti ketika sedang berbicara bernyanyi atau meniup balon Ekshalasi yang demikian adalah proses aktif yang membutuhkan kontraksi otot-otot lain

Otot-otot ekspirasi menurunkan volume rongga toraks Ekspirasi pada pernafasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses pasif Pada ekspirasi dalam otot interkostal internal menarik kerangka iga ke bawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma

Kepatenan Ventilasi tergantung pada empat factor a) Kebersihan jalan nafas adanya sumbatan atau obstruksi jalan nafas akan menghalangi

masuk dan keluarnya dari dan ke paru-parub) Adekuatnya system syaraf pusat dan pusat pernafasanc) Adekuatnya pengembangan dan pengempesan peru-perud) Kemampuan oto-otot pernafasan seperti diafpragma eksternal interkosa internal

interkosa otot abdominalVentilasi paru mengacu kepada pergerakan udara dari atmosfir masuk dan keluar paru Ventilasi berlangsung secara bulk flowBulk flow adalah perpindahan atau pergerakan gas atau cairan dari tekanan tinggi ke rendahFaktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi antara lain Oslash tekanan Oslash resistensi bronkus Oslash persyarafan bronkus

Pernafasan Eksternal dan InternalBentuk dari pernafasan secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yaitu1 Proses Pernafasan pulmonal atau paru-paru (external)Pernafasan external adalah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida Pada pernafasan melalui paru-paru atau penafasan externa oksigen didapatkan melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas oksigen mesul melalui trachea dan pipa bronchial ke alveoli dan berhubungan erat dengan darah di kapiler pulmonalis Hanya satu lapis membrane yaitu membrane alveoli-kapiler memisahkan oksigen dan darah oksigen menembus membrane ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah di bawa ke jantung Dari sini di pompa di dalam arteri ke seluruh bagian tubuh Didalam paru-paru karbon dioksida merupakan hasil buangan yag menembus membrane alveoli Dari kapiler darah dikeluarkan melalui pipa bronkus berakhir sampai pada mulut dan hidung Darah meninggalkan paru-paru pada

10

tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat hemoglobinnya 95 jenuh oksigen Empat proses berhubungan dengan pernafasan paru-paru atau pernafasan externa

a) Ventilisasi pulmorter atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar

b) Arus darah melalui paru-paru darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru

c) Distribusi arus udar dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh

d) Difusi gas yang menembusi membrane pemmisah alveoli dan kapiler Karbondioksida lebih mudah berdifusi dapi pada oksigen

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2 Pada waktu gerak badan lebih banyak darah dating ke paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2 jumlah CO2 tidak dapat di keluarkan maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk memperbesar dan didalam pernafasanpenambahan fentilasi yang dengan demikian terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih benyak O22 Proses pernafasan Jaringan (internal)Darah yang telah dijernihkan hemoglobinnya dengan oksigen (oxihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler dimana darah bergerak sangat lambat Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan sel melakukan oksidasi pernafasan sebagai gantunya hasil dari oksidasi yaitu karbondioksidaPerubahan-parubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam olveoli yang disebabkan pernafasan externa dan interna- Udara yang di hirup Nitrogen (79) Oksigen (20) karbondioksida (0-04) Udara yang masuk ke alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosfer- Udara yang dihembuskan Nitrogen(79) Oksigen(16) karbondoiksida ( 4-04)

Transport Gas Pernapasan Ventilasi Difusi transportasi perfusia) Ventilasi paruVentilasi merupakan proses untuk menggerakan gas ke dalam dan keluar paru-paruVentilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis dan pernapasan yang utuh Otot pernapasan inspirasi utama adalah diafragma Diafragma dipersarafi oleh saraf frenik yang keluar dari medulla spinalis pada vertebra servicalkeempat Perpindahan O2 di atmosfer ke alveolidari alveoli CO2 kembali ke atmosfer Faktor yang mempengaruhi proses oksigenasi dalam sel adalah a Tekanan O2 atmosferb Jalan nafasc daya kembang toraks dan paru)d Pusat nafas (Medula oblongata) yaitu kemampuan untuk meransang CO2 dalam darah

b) Difusi gasDifusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah Difusi gas pernapasan terjadi di membran kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membran Peningkatan ketebalan membrane merintangi proses kecepatan difusi karena hal tersebut membuat gas memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membrane tersebut Klien yang mengalami edema pulmonar atau efusi pulmonar Membrane memiliki ketebalan membrane alveolar kapiler yang meningkat akan mengakibatkanproses difusi yang lambat pertukaran gas pernapasan yang lambat dan menganggu proses

11

pengiriman oksigen ke jaringan Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu penyakit kronik penyakit akut atau proses pembedahan Apabila alveoli yang berfungsi lebih sedikit maka darah permukaan menjadi berkurang O2 alveoli berpindah ke kapiler paru CO2 kapiler paru berpindah ke alveoliFaktor yang mempengaruhi difusi Luas permukaan paru Tebal membrane respirasi Jumlah erythkadar Hb Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas Waktu difusi Afinitas gas

c) Transportasi gasGas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru ke darah dan karbon dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan sebagai produk sampah Pada tingkat jarinagn oksigen ditransfer dari darah ke jaringan dan karbon dioksida ditransfer dari jaringan ke darah untuk kembali ke alveoli dan dikeluarkan Transfer ini bergantung pada proses difusi- Transpor O2 Sistem transportasi oksigen terdiri dari system paru dan sitem kardiovaskular Proses pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi) aliran darah ke paru-paru dan jaringan (perfusi) kecepatan divusi dan kapasitas membawa oksigen Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang larut dalam plasma jumlah hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen (Ahrens 1990)Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil yakni hanya sekitar 3Sebagian besar oksigen ditransportasi oleh hemoglobin Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida Molekul hemoglobin dicampur dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin Pembentukan oksi hemoglobin dengan mudah berbalik (revesibel) sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah membuat oksigen menjadi bebas Sehingga oksigen ini bias masuk ke dalam jaringan

uml Transpor CO2 Karbon dioksida berdifusi ke dalam sel-sel darah merah dan dengan cepat di hidrasi menjadi asam karbonat(H2 CO3 ) akibat adanya anhidrasi karbonat Asam karbonat kemudian berpisah menjadi ion hydrogen(H+ )dan ion bikarbonat (HCO3-) berdifusi dalam plasma Selain itu beberapa karbon dioksida yang ada dalam sel darah merah bereaksi dengan kelompok asam amino membentuk senyawa karbamino Reaksi ini dapat bereaksi dengan cepat tanpa adanya enzim Hemoglobin yang berkurang (deoksihemoglobin) dapat bersenyawa dengan karbon dioksida dengan lebih midah daripada oksi hemoglobin Dengan demikian darah vena mentrasportasi sebagian besar karbondoiksida

d) perfusiPerfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonalO2 diangkut dlm darah dalam eritrosit bergabung dgn Hbagrave(oksi Hb) Oksihaemoglobin (985) dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (15)

Fungsi paru yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas paru

12

Volume paru dibagi menjadi volume tidal (TV) volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafasVolume cadangan inspirasi (IRV) volume udara maksimal yg dapat dihirup setelah inhalasi normalVolume Cadangan Ekspirasi (ERV) volume udara maksimal yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normalVolume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi maksimal

Kapasitas Paru Kapasitas vital (VC) volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimalKapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normalKapasitas residual fungsiunal (FRC) volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normalKapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal

Mekanisme Pertahanan Saluran Pernapasan AtasSelain menghubungkan lingkaran luar dengan alveolar jalan nafas juga berfungsi menyesuaikan udara yg dingin atau panas sehingga sesuai dengan suhu tubuh saat sampai ke alveolar Secret bronchus mengandung IgA dan zat lain yg turut membantu melawan infeksi dan mempertahankan keutuhan mukosa Epitel sinus paranasal menghasilkan NO yg bersifat bakteriostatik dan membantu mencegah infeksi

Epitel paru mengandung reseptor yg di aktifkan oleh protease PARs yg dapat memicu pembebasan PGE2 yg kemudian melindungi epitel paru

Makrofag alveolus paru PAMs ldquosel deburdquo berasal dari sumsum tulang Sel-sel tersebut aktif memakan bakteri dan partikel kecil yg di Inhalasi dan mensekresi senyawa yg akan menarik granulosit ke paru maupun senyawa yg merangsang pembentukan granulosit dan monosit di sumsum tulang Jika makrofag menelan senyawa dalam asap rokok silicon atau asbestos sel-sel tersebut akan melepas lisosom ke ruang ekstrasel dan menyebabkan trjadi nya peradangan

Upaya pencegahan masuknya benda asing ke alveolus yaitu rambut di lubang hidung yang menyaring partikel lebih dari 10 mikrometer 2-10 mikro akan lolos mengendap pada mukosa hidung dan faring saat udara mebelok ke bawah partikel tersebut tertumpuk di tonsil atau adenoid Partikel tadi akan jatuh ke dinding bronchus saat aliran udara pernafasan melambat di saluran yg lebih kecil kemudian mencetuskan refleks kontriksi bronchus dan batuk dan di gerakan menjauhi paru oleh gerakan escalator silia Bila motilitas silia terganggu transportasi mucus bisa tidak terjadi hal ini bisa menimbulkan sinusitis kronis infeksi paru berulang dan bronkiektaksis

Menjelaskan Mekanisme Batuk

Inspirasi dalam diikuti ekspirasi kuat melawan glotis yang tertutup Peningkatan tekanan intrapleura 100mmHg atau lebih Glotis tiba-tiba terbuka mengakibatkan redakan aliran udara ke luar dengan kecepatan 965km atau (600mil)jam

Mekanisme batuk dibagi menjadi 3 fase

Fase 1 (Inspirasi) paru2 memasukan kurang lebih 25 liter udara oesofagus dan pita suara menutup sehingga udara terjerat dalam paru2

13

Fase 2 (Kompresi) otot perut berkontraksi so diafragma naik dan mnekan paru2 diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus yang pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru2 meningkat hingga 100mmhg

Fase 3 (Ekspirasi) Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari paru

Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak mengun-tungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan atelektasis gangguan pertukaran gas dan lain-lain Batuk yang tidak efektif mungkin terjadi karena gangguan di saraf aferen pusat batuk atau di saraf eferen yang ada Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu Penyebab batuk juga amat beragam mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru Keluhan batuk juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat

Menjelaskan Mekanisme Bersin

Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada saluran hidung bukan pada saluran pernapasan bagian bawah Rangsangan awal menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung impuls saraf aferen berjalan dalam nervus ke lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rinitis Alergi31 Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rinitis Alergi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Impact on Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin bersin rinore rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi

1 Intermiten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hariminggu atau kurang dari 4 minggu

2 Persistenmenetap bila gejala lebih dari 4 hariminggu dan atau lebih dari 4 minggu

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit rinitis alergi dibagi menjadi

1 Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur gangguan aktifitas harian bersantai berolahraga belajar bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu

2 Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas

32 Menjelaskan Etiologi Rinitis AlergiRhinitis alergi melibatkan interaksi antra linguangan dengan predisposisi genetic dalam perkembangan genetiknya Penyebab rhinitis alergi tersering adalah allergen pada inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak ndash anak1Alergen hirupan

14

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat hemoglobinnya 95 jenuh oksigen Empat proses berhubungan dengan pernafasan paru-paru atau pernafasan externa

a) Ventilisasi pulmorter atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar

b) Arus darah melalui paru-paru darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru

c) Distribusi arus udar dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh

d) Difusi gas yang menembusi membrane pemmisah alveoli dan kapiler Karbondioksida lebih mudah berdifusi dapi pada oksigen

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2 Pada waktu gerak badan lebih banyak darah dating ke paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2 jumlah CO2 tidak dapat di keluarkan maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk memperbesar dan didalam pernafasanpenambahan fentilasi yang dengan demikian terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih benyak O22 Proses pernafasan Jaringan (internal)Darah yang telah dijernihkan hemoglobinnya dengan oksigen (oxihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler dimana darah bergerak sangat lambat Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan sel melakukan oksidasi pernafasan sebagai gantunya hasil dari oksidasi yaitu karbondioksidaPerubahan-parubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam olveoli yang disebabkan pernafasan externa dan interna- Udara yang di hirup Nitrogen (79) Oksigen (20) karbondioksida (0-04) Udara yang masuk ke alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosfer- Udara yang dihembuskan Nitrogen(79) Oksigen(16) karbondoiksida ( 4-04)

Transport Gas Pernapasan Ventilasi Difusi transportasi perfusia) Ventilasi paruVentilasi merupakan proses untuk menggerakan gas ke dalam dan keluar paru-paruVentilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis dan pernapasan yang utuh Otot pernapasan inspirasi utama adalah diafragma Diafragma dipersarafi oleh saraf frenik yang keluar dari medulla spinalis pada vertebra servicalkeempat Perpindahan O2 di atmosfer ke alveolidari alveoli CO2 kembali ke atmosfer Faktor yang mempengaruhi proses oksigenasi dalam sel adalah a Tekanan O2 atmosferb Jalan nafasc daya kembang toraks dan paru)d Pusat nafas (Medula oblongata) yaitu kemampuan untuk meransang CO2 dalam darah

b) Difusi gasDifusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah Difusi gas pernapasan terjadi di membran kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membran Peningkatan ketebalan membrane merintangi proses kecepatan difusi karena hal tersebut membuat gas memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membrane tersebut Klien yang mengalami edema pulmonar atau efusi pulmonar Membrane memiliki ketebalan membrane alveolar kapiler yang meningkat akan mengakibatkanproses difusi yang lambat pertukaran gas pernapasan yang lambat dan menganggu proses

11

pengiriman oksigen ke jaringan Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu penyakit kronik penyakit akut atau proses pembedahan Apabila alveoli yang berfungsi lebih sedikit maka darah permukaan menjadi berkurang O2 alveoli berpindah ke kapiler paru CO2 kapiler paru berpindah ke alveoliFaktor yang mempengaruhi difusi Luas permukaan paru Tebal membrane respirasi Jumlah erythkadar Hb Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas Waktu difusi Afinitas gas

c) Transportasi gasGas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru ke darah dan karbon dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan sebagai produk sampah Pada tingkat jarinagn oksigen ditransfer dari darah ke jaringan dan karbon dioksida ditransfer dari jaringan ke darah untuk kembali ke alveoli dan dikeluarkan Transfer ini bergantung pada proses difusi- Transpor O2 Sistem transportasi oksigen terdiri dari system paru dan sitem kardiovaskular Proses pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi) aliran darah ke paru-paru dan jaringan (perfusi) kecepatan divusi dan kapasitas membawa oksigen Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang larut dalam plasma jumlah hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen (Ahrens 1990)Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil yakni hanya sekitar 3Sebagian besar oksigen ditransportasi oleh hemoglobin Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida Molekul hemoglobin dicampur dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin Pembentukan oksi hemoglobin dengan mudah berbalik (revesibel) sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah membuat oksigen menjadi bebas Sehingga oksigen ini bias masuk ke dalam jaringan

uml Transpor CO2 Karbon dioksida berdifusi ke dalam sel-sel darah merah dan dengan cepat di hidrasi menjadi asam karbonat(H2 CO3 ) akibat adanya anhidrasi karbonat Asam karbonat kemudian berpisah menjadi ion hydrogen(H+ )dan ion bikarbonat (HCO3-) berdifusi dalam plasma Selain itu beberapa karbon dioksida yang ada dalam sel darah merah bereaksi dengan kelompok asam amino membentuk senyawa karbamino Reaksi ini dapat bereaksi dengan cepat tanpa adanya enzim Hemoglobin yang berkurang (deoksihemoglobin) dapat bersenyawa dengan karbon dioksida dengan lebih midah daripada oksi hemoglobin Dengan demikian darah vena mentrasportasi sebagian besar karbondoiksida

d) perfusiPerfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonalO2 diangkut dlm darah dalam eritrosit bergabung dgn Hbagrave(oksi Hb) Oksihaemoglobin (985) dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (15)

Fungsi paru yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas paru

12

Volume paru dibagi menjadi volume tidal (TV) volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafasVolume cadangan inspirasi (IRV) volume udara maksimal yg dapat dihirup setelah inhalasi normalVolume Cadangan Ekspirasi (ERV) volume udara maksimal yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normalVolume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi maksimal

Kapasitas Paru Kapasitas vital (VC) volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimalKapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normalKapasitas residual fungsiunal (FRC) volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normalKapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal

Mekanisme Pertahanan Saluran Pernapasan AtasSelain menghubungkan lingkaran luar dengan alveolar jalan nafas juga berfungsi menyesuaikan udara yg dingin atau panas sehingga sesuai dengan suhu tubuh saat sampai ke alveolar Secret bronchus mengandung IgA dan zat lain yg turut membantu melawan infeksi dan mempertahankan keutuhan mukosa Epitel sinus paranasal menghasilkan NO yg bersifat bakteriostatik dan membantu mencegah infeksi

Epitel paru mengandung reseptor yg di aktifkan oleh protease PARs yg dapat memicu pembebasan PGE2 yg kemudian melindungi epitel paru

Makrofag alveolus paru PAMs ldquosel deburdquo berasal dari sumsum tulang Sel-sel tersebut aktif memakan bakteri dan partikel kecil yg di Inhalasi dan mensekresi senyawa yg akan menarik granulosit ke paru maupun senyawa yg merangsang pembentukan granulosit dan monosit di sumsum tulang Jika makrofag menelan senyawa dalam asap rokok silicon atau asbestos sel-sel tersebut akan melepas lisosom ke ruang ekstrasel dan menyebabkan trjadi nya peradangan

Upaya pencegahan masuknya benda asing ke alveolus yaitu rambut di lubang hidung yang menyaring partikel lebih dari 10 mikrometer 2-10 mikro akan lolos mengendap pada mukosa hidung dan faring saat udara mebelok ke bawah partikel tersebut tertumpuk di tonsil atau adenoid Partikel tadi akan jatuh ke dinding bronchus saat aliran udara pernafasan melambat di saluran yg lebih kecil kemudian mencetuskan refleks kontriksi bronchus dan batuk dan di gerakan menjauhi paru oleh gerakan escalator silia Bila motilitas silia terganggu transportasi mucus bisa tidak terjadi hal ini bisa menimbulkan sinusitis kronis infeksi paru berulang dan bronkiektaksis

Menjelaskan Mekanisme Batuk

Inspirasi dalam diikuti ekspirasi kuat melawan glotis yang tertutup Peningkatan tekanan intrapleura 100mmHg atau lebih Glotis tiba-tiba terbuka mengakibatkan redakan aliran udara ke luar dengan kecepatan 965km atau (600mil)jam

Mekanisme batuk dibagi menjadi 3 fase

Fase 1 (Inspirasi) paru2 memasukan kurang lebih 25 liter udara oesofagus dan pita suara menutup sehingga udara terjerat dalam paru2

13

Fase 2 (Kompresi) otot perut berkontraksi so diafragma naik dan mnekan paru2 diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus yang pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru2 meningkat hingga 100mmhg

Fase 3 (Ekspirasi) Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari paru

Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak mengun-tungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan atelektasis gangguan pertukaran gas dan lain-lain Batuk yang tidak efektif mungkin terjadi karena gangguan di saraf aferen pusat batuk atau di saraf eferen yang ada Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu Penyebab batuk juga amat beragam mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru Keluhan batuk juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat

Menjelaskan Mekanisme Bersin

Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada saluran hidung bukan pada saluran pernapasan bagian bawah Rangsangan awal menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung impuls saraf aferen berjalan dalam nervus ke lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rinitis Alergi31 Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rinitis Alergi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Impact on Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin bersin rinore rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi

1 Intermiten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hariminggu atau kurang dari 4 minggu

2 Persistenmenetap bila gejala lebih dari 4 hariminggu dan atau lebih dari 4 minggu

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit rinitis alergi dibagi menjadi

1 Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur gangguan aktifitas harian bersantai berolahraga belajar bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu

2 Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas

32 Menjelaskan Etiologi Rinitis AlergiRhinitis alergi melibatkan interaksi antra linguangan dengan predisposisi genetic dalam perkembangan genetiknya Penyebab rhinitis alergi tersering adalah allergen pada inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak ndash anak1Alergen hirupan

14

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

pengiriman oksigen ke jaringan Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu penyakit kronik penyakit akut atau proses pembedahan Apabila alveoli yang berfungsi lebih sedikit maka darah permukaan menjadi berkurang O2 alveoli berpindah ke kapiler paru CO2 kapiler paru berpindah ke alveoliFaktor yang mempengaruhi difusi Luas permukaan paru Tebal membrane respirasi Jumlah erythkadar Hb Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas Waktu difusi Afinitas gas

c) Transportasi gasGas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru alveoli dan kapiler jaringan tubuh Oksigen ditransfer dari paru- paru ke darah dan karbon dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan sebagai produk sampah Pada tingkat jarinagn oksigen ditransfer dari darah ke jaringan dan karbon dioksida ditransfer dari jaringan ke darah untuk kembali ke alveoli dan dikeluarkan Transfer ini bergantung pada proses difusi- Transpor O2 Sistem transportasi oksigen terdiri dari system paru dan sitem kardiovaskular Proses pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi) aliran darah ke paru-paru dan jaringan (perfusi) kecepatan divusi dan kapasitas membawa oksigen Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang larut dalam plasma jumlah hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen (Ahrens 1990)Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil yakni hanya sekitar 3Sebagian besar oksigen ditransportasi oleh hemoglobin Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida Molekul hemoglobin dicampur dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin Pembentukan oksi hemoglobin dengan mudah berbalik (revesibel) sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah membuat oksigen menjadi bebas Sehingga oksigen ini bias masuk ke dalam jaringan

uml Transpor CO2 Karbon dioksida berdifusi ke dalam sel-sel darah merah dan dengan cepat di hidrasi menjadi asam karbonat(H2 CO3 ) akibat adanya anhidrasi karbonat Asam karbonat kemudian berpisah menjadi ion hydrogen(H+ )dan ion bikarbonat (HCO3-) berdifusi dalam plasma Selain itu beberapa karbon dioksida yang ada dalam sel darah merah bereaksi dengan kelompok asam amino membentuk senyawa karbamino Reaksi ini dapat bereaksi dengan cepat tanpa adanya enzim Hemoglobin yang berkurang (deoksihemoglobin) dapat bersenyawa dengan karbon dioksida dengan lebih midah daripada oksi hemoglobin Dengan demikian darah vena mentrasportasi sebagian besar karbondoiksida

d) perfusiPerfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonalO2 diangkut dlm darah dalam eritrosit bergabung dgn Hbagrave(oksi Hb) Oksihaemoglobin (985) dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (15)

Fungsi paru yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas paru

12

Volume paru dibagi menjadi volume tidal (TV) volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafasVolume cadangan inspirasi (IRV) volume udara maksimal yg dapat dihirup setelah inhalasi normalVolume Cadangan Ekspirasi (ERV) volume udara maksimal yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normalVolume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi maksimal

Kapasitas Paru Kapasitas vital (VC) volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimalKapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normalKapasitas residual fungsiunal (FRC) volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normalKapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal

Mekanisme Pertahanan Saluran Pernapasan AtasSelain menghubungkan lingkaran luar dengan alveolar jalan nafas juga berfungsi menyesuaikan udara yg dingin atau panas sehingga sesuai dengan suhu tubuh saat sampai ke alveolar Secret bronchus mengandung IgA dan zat lain yg turut membantu melawan infeksi dan mempertahankan keutuhan mukosa Epitel sinus paranasal menghasilkan NO yg bersifat bakteriostatik dan membantu mencegah infeksi

Epitel paru mengandung reseptor yg di aktifkan oleh protease PARs yg dapat memicu pembebasan PGE2 yg kemudian melindungi epitel paru

Makrofag alveolus paru PAMs ldquosel deburdquo berasal dari sumsum tulang Sel-sel tersebut aktif memakan bakteri dan partikel kecil yg di Inhalasi dan mensekresi senyawa yg akan menarik granulosit ke paru maupun senyawa yg merangsang pembentukan granulosit dan monosit di sumsum tulang Jika makrofag menelan senyawa dalam asap rokok silicon atau asbestos sel-sel tersebut akan melepas lisosom ke ruang ekstrasel dan menyebabkan trjadi nya peradangan

Upaya pencegahan masuknya benda asing ke alveolus yaitu rambut di lubang hidung yang menyaring partikel lebih dari 10 mikrometer 2-10 mikro akan lolos mengendap pada mukosa hidung dan faring saat udara mebelok ke bawah partikel tersebut tertumpuk di tonsil atau adenoid Partikel tadi akan jatuh ke dinding bronchus saat aliran udara pernafasan melambat di saluran yg lebih kecil kemudian mencetuskan refleks kontriksi bronchus dan batuk dan di gerakan menjauhi paru oleh gerakan escalator silia Bila motilitas silia terganggu transportasi mucus bisa tidak terjadi hal ini bisa menimbulkan sinusitis kronis infeksi paru berulang dan bronkiektaksis

Menjelaskan Mekanisme Batuk

Inspirasi dalam diikuti ekspirasi kuat melawan glotis yang tertutup Peningkatan tekanan intrapleura 100mmHg atau lebih Glotis tiba-tiba terbuka mengakibatkan redakan aliran udara ke luar dengan kecepatan 965km atau (600mil)jam

Mekanisme batuk dibagi menjadi 3 fase

Fase 1 (Inspirasi) paru2 memasukan kurang lebih 25 liter udara oesofagus dan pita suara menutup sehingga udara terjerat dalam paru2

13

Fase 2 (Kompresi) otot perut berkontraksi so diafragma naik dan mnekan paru2 diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus yang pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru2 meningkat hingga 100mmhg

Fase 3 (Ekspirasi) Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari paru

Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak mengun-tungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan atelektasis gangguan pertukaran gas dan lain-lain Batuk yang tidak efektif mungkin terjadi karena gangguan di saraf aferen pusat batuk atau di saraf eferen yang ada Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu Penyebab batuk juga amat beragam mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru Keluhan batuk juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat

Menjelaskan Mekanisme Bersin

Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada saluran hidung bukan pada saluran pernapasan bagian bawah Rangsangan awal menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung impuls saraf aferen berjalan dalam nervus ke lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rinitis Alergi31 Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rinitis Alergi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Impact on Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin bersin rinore rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi

1 Intermiten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hariminggu atau kurang dari 4 minggu

2 Persistenmenetap bila gejala lebih dari 4 hariminggu dan atau lebih dari 4 minggu

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit rinitis alergi dibagi menjadi

1 Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur gangguan aktifitas harian bersantai berolahraga belajar bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu

2 Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas

32 Menjelaskan Etiologi Rinitis AlergiRhinitis alergi melibatkan interaksi antra linguangan dengan predisposisi genetic dalam perkembangan genetiknya Penyebab rhinitis alergi tersering adalah allergen pada inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak ndash anak1Alergen hirupan

14

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

Volume paru dibagi menjadi volume tidal (TV) volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafasVolume cadangan inspirasi (IRV) volume udara maksimal yg dapat dihirup setelah inhalasi normalVolume Cadangan Ekspirasi (ERV) volume udara maksimal yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normalVolume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi maksimal

Kapasitas Paru Kapasitas vital (VC) volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimalKapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normalKapasitas residual fungsiunal (FRC) volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normalKapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal

Mekanisme Pertahanan Saluran Pernapasan AtasSelain menghubungkan lingkaran luar dengan alveolar jalan nafas juga berfungsi menyesuaikan udara yg dingin atau panas sehingga sesuai dengan suhu tubuh saat sampai ke alveolar Secret bronchus mengandung IgA dan zat lain yg turut membantu melawan infeksi dan mempertahankan keutuhan mukosa Epitel sinus paranasal menghasilkan NO yg bersifat bakteriostatik dan membantu mencegah infeksi

Epitel paru mengandung reseptor yg di aktifkan oleh protease PARs yg dapat memicu pembebasan PGE2 yg kemudian melindungi epitel paru

Makrofag alveolus paru PAMs ldquosel deburdquo berasal dari sumsum tulang Sel-sel tersebut aktif memakan bakteri dan partikel kecil yg di Inhalasi dan mensekresi senyawa yg akan menarik granulosit ke paru maupun senyawa yg merangsang pembentukan granulosit dan monosit di sumsum tulang Jika makrofag menelan senyawa dalam asap rokok silicon atau asbestos sel-sel tersebut akan melepas lisosom ke ruang ekstrasel dan menyebabkan trjadi nya peradangan

Upaya pencegahan masuknya benda asing ke alveolus yaitu rambut di lubang hidung yang menyaring partikel lebih dari 10 mikrometer 2-10 mikro akan lolos mengendap pada mukosa hidung dan faring saat udara mebelok ke bawah partikel tersebut tertumpuk di tonsil atau adenoid Partikel tadi akan jatuh ke dinding bronchus saat aliran udara pernafasan melambat di saluran yg lebih kecil kemudian mencetuskan refleks kontriksi bronchus dan batuk dan di gerakan menjauhi paru oleh gerakan escalator silia Bila motilitas silia terganggu transportasi mucus bisa tidak terjadi hal ini bisa menimbulkan sinusitis kronis infeksi paru berulang dan bronkiektaksis

Menjelaskan Mekanisme Batuk

Inspirasi dalam diikuti ekspirasi kuat melawan glotis yang tertutup Peningkatan tekanan intrapleura 100mmHg atau lebih Glotis tiba-tiba terbuka mengakibatkan redakan aliran udara ke luar dengan kecepatan 965km atau (600mil)jam

Mekanisme batuk dibagi menjadi 3 fase

Fase 1 (Inspirasi) paru2 memasukan kurang lebih 25 liter udara oesofagus dan pita suara menutup sehingga udara terjerat dalam paru2

13

Fase 2 (Kompresi) otot perut berkontraksi so diafragma naik dan mnekan paru2 diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus yang pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru2 meningkat hingga 100mmhg

Fase 3 (Ekspirasi) Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari paru

Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak mengun-tungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan atelektasis gangguan pertukaran gas dan lain-lain Batuk yang tidak efektif mungkin terjadi karena gangguan di saraf aferen pusat batuk atau di saraf eferen yang ada Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu Penyebab batuk juga amat beragam mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru Keluhan batuk juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat

Menjelaskan Mekanisme Bersin

Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada saluran hidung bukan pada saluran pernapasan bagian bawah Rangsangan awal menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung impuls saraf aferen berjalan dalam nervus ke lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rinitis Alergi31 Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rinitis Alergi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Impact on Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin bersin rinore rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi

1 Intermiten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hariminggu atau kurang dari 4 minggu

2 Persistenmenetap bila gejala lebih dari 4 hariminggu dan atau lebih dari 4 minggu

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit rinitis alergi dibagi menjadi

1 Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur gangguan aktifitas harian bersantai berolahraga belajar bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu

2 Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas

32 Menjelaskan Etiologi Rinitis AlergiRhinitis alergi melibatkan interaksi antra linguangan dengan predisposisi genetic dalam perkembangan genetiknya Penyebab rhinitis alergi tersering adalah allergen pada inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak ndash anak1Alergen hirupan

14

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

Fase 2 (Kompresi) otot perut berkontraksi so diafragma naik dan mnekan paru2 diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus yang pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru2 meningkat hingga 100mmhg

Fase 3 (Ekspirasi) Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari paru

Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak mengun-tungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan atelektasis gangguan pertukaran gas dan lain-lain Batuk yang tidak efektif mungkin terjadi karena gangguan di saraf aferen pusat batuk atau di saraf eferen yang ada Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu Penyebab batuk juga amat beragam mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru Keluhan batuk juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat

Menjelaskan Mekanisme Bersin

Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada saluran hidung bukan pada saluran pernapasan bagian bawah Rangsangan awal menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung impuls saraf aferen berjalan dalam nervus ke lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan Terjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing

LO3 Memahami dan Menjelaskan Rinitis Alergi31 Menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Rinitis Alergi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Impact on Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin bersin rinore rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi

1 Intermiten (kadang-kadang) bila gejala kurang dari 4 hariminggu atau kurang dari 4 minggu

2 Persistenmenetap bila gejala lebih dari 4 hariminggu dan atau lebih dari 4 minggu

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit rinitis alergi dibagi menjadi

1 Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur gangguan aktifitas harian bersantai berolahraga belajar bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu

2 Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas

32 Menjelaskan Etiologi Rinitis AlergiRhinitis alergi melibatkan interaksi antra linguangan dengan predisposisi genetic dalam perkembangan genetiknya Penyebab rhinitis alergi tersering adalah allergen pada inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak ndash anak1Alergen hirupan

14

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika Tungau debu rumah bulu hewan dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia sedang pada bayi dan balita makanan masih merupakan penyebab yang penting Beberapa faktor non-spesifik diantaranya asap rokok polusi udara bau aroma yang merangsang atau kuat serta perubahan cuacaBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas

bull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur bull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udang bull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebah bull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)

2 Polutan Fakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel karbon oksida nitrogen dan sulfur dioksida Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas

3 Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu

33 Menjelaskan Epemiologi Rinitis AlergiRhinitis adalah masalah yag palig umum terjadi pada pasie dengan alergi Rhinitis secara kosisten berada pada urutan enam peyakit krois utama di Amerika Serikat Morbiditas dari rhinitis menyebabkan kualitas hidup[ yang menurun dikarenakan sakit kepala mudah lelah gasngguan kognisi dan efek samping obat-obatan Rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup antara lain fungsi fisik problem bekerja nyeri badan vitalitas fugsi sosial stabilitas emosi bahkan kesehatan mental

Rhinitis alergi telah mejadi masalah kesehatan global yag ditemukan di seluruh dunia sedikitya terdapat 10-25 populasi dengan prevalensiya yang semakin meningkat sehingga berdampak pada kehidupan sosial kinerja di sekolah serta produktivitas kerja Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 40 juta orang menderita rhinitis alergi atau sekitar 20 dari populasi Secara akumulatif prevalensi rhinitis alergi sekitar 15 pada laki-laki dan 14 pada wanita bervariasi pada tiap Negara Ini mungkin diakibatkan karena perbedaan geografik tipe dan potensi alergen Rhinitis alergi dapat terjadi pada semua ras prevalensinya berbeda-beda tergantung perbedaan genetik faktor geografi lingkungan serta jumlah populasi Dalam hubungannya dengan jenis kelamin jika rhinitis alergi terjadi pada masa kanak-kanak maka laki-laki lebih tinggi daripada wanita namun pada masa dewasa prevalensinya sama antara laki-laki dan wanita Dilihat dari segi onset rhinitis alergi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak remaja dan dewasa muda Dilaporkan bahwa rhinitis alergi 40 terjadi pada masa kanak-kanak Pada laki-laki terjadi antara onset 8-11 tahun namun demikian rhinitis alergi dapat terjadi pada semua umur

34 Menjelaskan Patofisiologi Rinitis Alergi

15

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reakso alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase cepat yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase lambat yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam

Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell) akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek peptida MHC kelas II yang kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0) Kemudain sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th 1 dan Th2Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan IL 13 IL4 dan IL3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Imunoglobulin E (IgE) IgE di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga ke dua sel ini menjadi aktif Proses ini disebut sensitiasi yang menghasilkan sel mediator yang tersensitisasi Bila mukosa yang sudah tersensitiasis terpapar dengan alergen yang sama maka kedua rantai IgE akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi (pecahnya dinding sel) mastosis dan basofil dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk (Preformed Mediators) terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan Newly Formed Mediators antara lain prostaglandin D2 (PGD2) Leuktorin D4 (LTD4) Leukotrin C4 (LTC4) bradikinin Platelet Activating Factor (PAF) dan berbagai sitokin Inilah yang disebut sebagai reaksi alergi fase cepatHistamin akan merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin juga akan menyebbakan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore Gejala lain adalah hidung tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid Selain histamin merangsang ujung saraf vidianus juga menyebbakan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule 1 (CAM 1)Pada RAFC sel mastosis juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinofil dan neutrofil di jaringan target Respons ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak 6-8 jam setelah pemaparan Pada RAFL ini ditandai dengan perubahan jenis dan jumlah sel inflamasi seperti eosinofil limfosit neutrofilm basofil dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti IL3 IL4 IL5 dan Granulocyte Macrophag Colony Stimulating Factor (GM-CSF) dan ICAM 1 pada sekret hidung Timbulnya gejala hiperaktif atau hiperresponsif hidung adalah akibat peranan eosinofil dengan mediator inflamasi dari granulanya seperti Eosinophilic Cationic Protein (ECP) Major Basic Protein (MBP) dan Eosinophilic Peroxidase (EPO) Pada fase ini selain faktor spesifik (alergen) iritasi oleh faktor non spesifik dapat memperberat gejala seperti asap rokok bau yang merangsang perubhana cuaca dan kelembaban udara yang tinggi

35 Menjelaskan Manifestasi Klinis Rinitis AlergiGejala klinis yang khas adalah bersin yang berulang Bersin biasanya pada pagi hari dan karena debu Bersin lebih dari lima kali sudah dianggap patologik dan pe r l u d i cu r iga i adanya r i n i t i s a l e rg i dan i n i menandakan r eaks i a l e rg i f a se c epa t Gejala lain berupa keluarnya ingus yang encer dan banyak hidung tersumbat mata gatal dan banyak

16

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

air mata Pada anak-anak sering gejala tidak khas dan yang sering dikeluhkan adalah hidung tersumbatPada anak-anak akan ditemukan tanda yang khas seperti

1 Allergic salute adalah gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya karenagatal2 Allergic crease adalah alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasiakibat sering

menggosok hidung3 Allergic shiner adalah bayangan gelap di bawahmata yang terjadi akibat stasis vena sekunder

akibat obstruksi hidung4 Bunny rabbit sound adalah suara yang dihasilkan karena lidah menggosok palatum yang

gatal dangerakannya seperti kelinci mengunyah

36 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Rinitis AlergiDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan

1 Anamnesis Anamnesis sangat penting karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa Hampir 50 diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif

2 Pemeriksaan Fisik Pada muka biasanya didapatkan garis Dennie-Morgan dan allergic shinner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Selain itu dapat ditemukan juga allergic crease yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah Garis ini timbul akibat hidung yang sering digosok-gosok oleh punggung tangan (allergic salute) Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung basah berwarna pucat atau livid dengan konka edema dan sekret yang encer dan banyak Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memperberat gejala hidung tersumbat Selain itu dapat pula ditemukan konjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitis media

3 Pemeriksaan Penunjang a In vitro Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test) Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan

17

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

kemungkinan alergi inhalan Jika basofil (5 sellap) mungkin disebabkan alergi makanan sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri

b In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point TitrationSET) SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya Keuntungan SET selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (ldquoChallenge Testrdquo) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari Karena itu pada Challenge Test makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan

Pemeriksaan penunjang diagnosis dipertimbangkan sesuai dengan fasilitas yang ada1 Uji kulit cukit (Skin Prick Test)

Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergiPemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anakTes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifikAkan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia

2 IgE serum total Kadar meningkat hanya didapati pada 60 penderita rinitis alergi dan 75 penderita asmaKadar IgE normal tidak menyingkirkan rinitis alergiKadar dapat meningkat pada infeksi parasit penyakit kulit dan menurun pada imunodefisiensiPemeriksaan ini masih dipakai sebagai pemeriksaan penyaring tetapi tidak untuk diagnostik

3 IgE serum spesifik Pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan penunjang diagnosis rinitis alergi seperti tes kulit cukit selalu menghasilkan hasil negatif tapi dengan gejala klinis yang positif Sejak ditemukan teknik RAST (Radioallergosorbent test) pada tahun 1967 teknik pemeriksaan IgE serum spesifik disempurnakan dan komputerisasi sehingga pemeriksaan menjadi lebih efektif dan sensitif tanpa kehilangan spesifisitasnya seperti Phadebas RAST Modified RAST Pharmacia CAP system dan lain-lain Waktu pemeriksaan lebih singkat dari 2-3 hari menjadi kurang dari 3 jam saja

4 Pemeriksaan sitologis atau histologis bila diperlukan untuk menindaklanjuti respon terhadap terapi atau melihat perubahan morfologik dari mukosa hidung

5 Tes provokasi hidung (Nasal Challenge Test)Dilakukan bila ada keraguan dan kesulitan dalam mendiagnosis rinitis alergi dimana riwayat rinitis alergi positif tetapi hasil tes alergi selalu negatif

6 Foto polos sinus paranasalCT ScanMRi

Diagnosis Banding1 Rhinitis Vasomotor

suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi alergi eosinofilia perubahan hormonal dan pajanan obat

2 Rhinitis Medikamentosasuatu kelainan hidung berupa gangguan responnormal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikaldalam waktu lama dan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidungyang menetap

3 Rhinitis Simpleks

18

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

penyakit yang diakibatkan oleh virus Biasanya adalah rhinovirus Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh

4 Rhinitis Hipertrofihipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri primer atau sekunder

5 Rhinitis Atrofiinfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif pada mukosa dan tulang chonca

37 Menjelaskan Penatalaksanaan Rinitis AlergiA Penghindaran alergen

Merupakan terapi yang paling ideal Cara pengobatan ini bertujuan untuk mencegah kontak antara alergen dengan IgE spesifik dapat dihindari sehingga degranulasi sel mastosit tidak berlangsung dan gejala pun dapat dihindari Namun dalam praktek adalah sangat sulit mencegah kontak dengan alergen tersebut Masih banyak data yang diperlukan untuk mengetahui pentingnya peranan penghindaran alergen

B Pengobatan medikamentosa

a) Medikamentosa Antihistamin yang dipakai adalah antagonis H-1 yang bekerja secara inhibitor

kompetitif pada reseptor H-1 sel target dan merupakan preparat farmakologik yang paling sering dipakai sebagai inti pertama pengobatan rinitis alergi Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif) Antihistamin generasi-1 bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak (mempunyai efek pada SSP) dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik

Antihistamin 1

o Farmakodinamik

Antagonis kompetitif pada pembuluh darah bronkus dan bermacam-macam otot polos Selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pengelepasan histamin endogen berlebihan

o Farmakokinetik

Setelah pemberian oral atau parenteral AH1 diabsorpsi secara baik Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa ginjal otak otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tempat utama biotransformasi AH1 adalah hati

o Penggolongan AH1AH generasi 1Contoh etanolamin Etilenedamin Piperazin Alkilamin Derivat fenotiazin

Keterangan H1sedasi ringan-berat antimietik dan komposisi obat flu antimotion sickness

Indikasi AH1 berguna untuk penyakit

1 Alergi

19

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

2 Mabuk perjalanan

3 Anastesi lokal

4 Untuk asma berbagai profilaksis

- Efek samping

Vertigo tinitus lelah penat inkoordinasi insomnia tremor mulut kering disuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat lemah pada tangan

Antihistamin golongan 1 ndash lini pertama

- Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral

- Bersifat lipofilik dapat menembus sawar darah otak mempunyai efek pada SSP dan plasenta

- Kolinergik- Sedatif Oral difenhidramin klorfeniramin prometasin siproheptadin Topikal Azelastin

Antagonis Reseptor H2 (AH2)

Contoh simetidin dan ranitidin

- Farmakodinamik

Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidin sekresi asam lambung dihambat

- Farmakokinetik 1 Bioavibilitas oral simetidin sekitar 70 sama dengan setelah pemberian intravena atau

intramuskular Ikatan absorpsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga simetidin diberikan segera setelah makan

2 Bioavibilitas ranitidin yang diberikan secara oral sekitar 50 dan meningkat pada pasien penyakit hati

- Indikasi efektif untuk mengatasi gejala tukak duodenum- Efek samping pusing mual malaise libido turun disfungsi seksual

Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa dipakai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal Namun pemakaian secara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja untuk menghindari terjadinya rinitis medikamentosa- golongan simpatomimetik -gt beraksi pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menyebabkan vasokonstriksi menciutkan mukosa yang membengkakdan memperbaiki pernafasan- Penggunaan dekongestan topikal tidak menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan absorpsi sistemik- Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-5 hari) dapat menyebabkan rinitis medikamentosa di mana hidung kembali tersumbat akibat vasodilatasi perifer oleh sebab itu dibatasi penggunaannya

20

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

DEKONGESTAN ORAL1 Efedrin

Adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra Efektif pada pemberian oral masa kerja panjang efek sentralnya kuat Bekerja pada reseptor alfa beta 1 dan beta 2 Efek kardiovaskular tekanan sistolik dan diastolik meningkat tekanan nadi membesar Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lamaEfek sentral insomnia sering terjadi pada pengobatan kronik yanf dapat diatasi dengan pemberian sedatif

Dosis Dewasa 60 mg4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun 30 mg4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun 15 mg4-6 jam

2 FenilpropanolaminDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung juga menimbulkan konstriksi pembuluh darah lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (gt75 mghari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke sehingga hanya boleh digunakan dalam dosis maksimal 75 mghari sebagai dekongestan

DosisDewasa 25 mg4 jamAnak-anak 6-12 tahun 125 mg4 jamAnak-anak 2-5 tahun 625 mg4 jam

3 FenilefrinAdalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkantekanan darah

Obat Dekongestan TopikalDerivat imidazolin (nafazolin tetrahidrozolin oksimetazolin dan xilometazolin)

Dalam bentuk spray atau inhalan Terutama untuk rinitis akut karena tempat kerjanya lebih selektif Tapi jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan penyumbatan berlebihan disebut rebound congestion Bila terlalu banyak terabsorpsi dapat menimbulkan depresi Sistem Saraf Pusat dengan akibatkoma dan penurunan suhu tubuh yang hebat terutama pada bayi Maka tidak boleh diberikan pada bayi dan anak kecil- Onset lambat tapi efek lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal -gt tidak menimbulkan - Efk samping rhinitis medikamentosa

21

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

Contoh FenilefrinFenilpropanilamin (IT sempit resiko hipertensi) Pseudo - efedrin

Obat dekongestan topikal dan durasi aksinyaloz Aksi pendek Sampai 4 jam Fenilefrin HClloz Aksi sedang 4 ndash 6 jam Nafazolin HClTetrahidrozolin HCl

loz Aksi panjang Sampai 12 jam Oksimetazolin HCl Xylometazolin HCl

Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala trauma sumbatan hidung akibat respons fase lambat berhasil diatasi dengan obat lain Yang sering dipakai adalah kortikosteroid tropikal (beklometosa budesonid flusolid flutikason mometasonfuroat dan triamsinolon)

Sodium Kromolin (obat semprot hidung) Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang

- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin

- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi

- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung

3-4 kali sehari pada interval yang teratur - Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai

Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)

IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering

C Imunoterapi spesifik

Imunoterapi spesifik efektif jika diberikan secara optimal Imunoterapi subkutan masih menimbulkan pertentangan dalam efektifitas dan keamanan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan dosis optimal vaksin yang diberi label dalam unit biologis atau dalam ukuran masa dari alergen utama Dosis optimal untuk sebagian besar alergen utama adalah 5 sampai 20micro g Imunoterapi subkutan harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan penderita harus

22

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

dipantauselama 20 menit setelah pemberian subkutan Indikasi imunoterapi spesifik subkutan

Penderita yang tidak terkontrol baik dengan farmakoterapi konvensional Penderita yang gejala-gejalanya tidak dapat dikontrol baik dengan antihistamin H1 dan

farmakoterapi Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi Penderita dengan farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan Penderita yang tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang

Imunoterapi spesifik nasal dan sublingual dosis tinggi Imunoterapi spesifik oral dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50-100 kali

lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan Indikasinya mengikuti indikasi dari suntikan subkutan

Pada anak-anak imunoterapi spesifik adalah efektif Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun

D Imunoterapi non-spesifikImunoterapi non-spesifik menggunakan steroid topikal Hasil akhir sama seperti

pengobatan imunoterapi spesifik-alergen konvensional yaitu sama- sama mampu menekan reaksi inflamasi namun ditinjau dari aspek biomolekuler terdapat mekanisme yang sangat berbeda

Glukokortikosteroid (GCSs) berikatan dengan reseptor GCS yang berada di dalam sitoplasma sel kemudian menembus membran inti sel dan mempengaruhi DNA sehingga tidak membentuk mRNA Akibat selanjutnya menghambat produksi sitokin pro-inflammatory

E EdukasiPemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam

menurunkan gejala alergis Mekanisme biomolekulernya terjadi pada peningkatan populasi limfosit TH yang berguna pada penghambatan reaksi alergis serta melalui mekanisme imunopsikoneurologis

F OperatifTindakan bedah dilakukan sebagai tindakan tambahan pada beberapa penderita yang

sangat selektif Seperti tindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25 atau triklor asetat

Bisa dilakukan pada polip hidung dan terutama sinusitis berkaitan dengan gagalnya terapi obat dan injeksi allergen tindakan ini memungkinkan drainase dan ventilasi hidung dan sinus yg memadai

38 Menjelaskan Pencegahan Rinitis AlergiPencegahan primer

Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadapalergen Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi

23

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu ikan laut dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan

Selain itukontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan

Pencegahan sekunder mencegah manifestasi klinis alergi pada anak yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi

tahap awal berupa alergi makanan dan kulit dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui

dengan uji kulit

Pencegahan tersier Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran

alergen dan pengobatan

39 Menjelaskan Komplikasi Rinitis AlergiKomplikasi rhinitis alergi yang sering ialah

1 Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa

2 Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak Dimana otitis ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba Eustachius antrum mastoid dan sel-sel mastoid

3 Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah

310 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Rinitis AlergiBaik banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak) orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen

Orang dengan rhinitis alergi terutama mereka dengan rinitis alergi perennial mungkin mengalami gangguan tidur dan kelelahan siang hari Seringkali mereka atribut ini untuk obat-obatan tetapi studi menunjukkan kemacetan mungkin menjadi penyebab gejala ini Pasien yang memiliki rhinitis alergi yang parah cenderung memiliki masalah tidur lebih buruk termasuk mendengkur dibandingkan dengan rhinitis alergi ringan

LO5 Memahami dan Menjelaskan Tentang Istinsyak Instinyar dan Adab Bersin 1 Adab bersinRasulullah SAW bersabda yang bermaksud ldquoSesungguhnya Allah SWT sukakan bersin dan benci pada menguap Jika salah seorang kamu bersin dan memuji Allah SWT hendaklah orang Islam yang mendengarnya mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo Sedangkan menguap itu adalah daripada syaitan Maka jika seorang kamu menguap hendaklah ia mengembalikannya

24

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

(menahannya) sedapat mungkin kerana apabila kamu menguap syaitan akan ketawa melihatnyardquo (Hadis Riwayat al-Bukhari)Tasymid dan Tahmid Dari Anas bin Malik ra katanya ldquoDua orang laki-laki bersin dekat Nabi SAW Lalu yang satu ditasymitkan oleh baginda sedangkan yang satu lagi tidak Maka bertanya orang yang tidak ditasymitkan tetapi aku bersin tidak kamu tasymitkan Mengapa begitu ya Rasulullahrdquo Jawab baginda ldquoYang ini sesudah bersin dia memuji Allah sedangkan kamu tidakrdquo (Sahih Muslim)Huraian

1 Islam selaku agama yang mulia amat menekankan kesopanan dan kesantunan dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-besarnya sama ada dalam pergaulan percakapan ataupun tingkah-laku refleks seperti menguap bersin dan sebagainya2 Ketika menguap terdapat adabnya yang tersendiri iaitu hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan yang tidak elok ketika mulut terbuka dan juga untuk menghalang sesuatu daripada masuk ke dalam mulut Selain itu kita disuruh mengurangkan bunyi ketika menguap seboleh-bolehnya tidak kedengaran

langsung3 Manakala apabila bersin pula kita hendaklah memalingkan muka ke arah lain sambil menutup mulut dan hidung untuk mengurangkan bunyi bersin tersebut selain untuk mengelak daripada terkena jangkitan pada orang lain Selepas bersin hendaklah mengucapkan ldquoalhamdulillahrdquo sebagai rasa bersyukur dengan memuji Allah Dan orang yang mendengarnya hendaklah mengucapkan ldquoyarhamukallahrdquo sebagai mendoakan kesejahteraan orang yang bersin itu agar dia agar dirahmati Allah Serta dibalas pula oleh orang yang bersin dengan mengucapkan ldquoYahdiinaa wayahdiikumullahrdquo Namun begitu sekiranya orang yang bersin itu tidak mengucapkan lsquoal-hamdulillahrsquo selepas bersin maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut4 Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib dan wajib pula menjawab orang yang mengucapkan ldquoYarhamukallahrdquo dengan ucapan ldquoYahdiina wayahdii kumullahrdquo dan jika seseorang yang bersin itu terus menerus bersin lebih dari tiga kali maka kali keempatnya hendaklah diucapkan ldquoAfakallahrdquo (Semoga Allah menyembuhkan anda) sebagai ganti dari ucapan ldquoYarhamukallahrdquo5 Bersin yang terlalu kerap melebihi 3 kali menandakan seseorang itu kemungkinan diserang selsema manakala menguap yang terlampau kerap menandakan seseorang itu tidak cukup tidur selain menunjukkan ciri-ciri kemalasan yang patut dihindari dengan melakukan aktiviti senam ringan dan sebagainya2 Adab menguapMenguap dilakukan karena beberapa penyebab antara lain mengantuk gelisah butuh tambahan oksigen Islam juga mengatur bagaimana menguap yang

lsquobaikrsquo

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululloh SAW bersabda

اؤب ث طان13 م13ن الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ده أ ر ي طاع ما فل ت 13ن اس م فإ حدك 13ذا أ ضح13ك ها قال إ طان ي الشldquoMenguap adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ditahan semampu dia sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi) lsquohahrsquo maka setan tertawardquo (HR Al-Bukhari Muslim dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Di hadits lain

25

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

اؤب ث طان13 م13ن الصالة13 ف13ي الت ي 13ذا الش اءب فإ ث م ت حدك ظ13م أ ك ي ما فل طاع ت اسldquoMenguap ketika sholat adalah dari setan jika salah seorang dari kalian menguap maka tahanlah semampunyardquo (HR Tirmidzi)Dengan kata lain Islam menyarankan kita untuk menahan (tidak) menguap Jika tidak kuat maka hendaknya menguap dengan menutup mulut dan tidak mengeluarkan bunyi3 Adab bersendawaPenyebabnya bermacam-macam Usai minum minuman bersoda (carbonat) usai makanminum atau usai badan kita dikerok (pijat) dan aktivitas-aktivitas lain

Sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak diketahui dalil yang menunjukkan disyarirsquoatkannya mengucapkan alhamdulillah setelah sendawaglogersquoen padahal الجشاء sendawa ada di zaman Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam oleh karena itu yang sesuai dengan sunnah justru meninggalkannya Kalau dilakukan kadang-kadang tanpa meyakini itu disyariatkan maka tidak mengapa tapi kalau dilakukan terus-menerus maka ini bukan termasuk sunnah

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-rsquoUtsaimin rahimahullahldquoAdapun mengucapkan alhamdulillah ketika sendawa maka ini tidak disyarirsquoatkan karena sendawa -sebagaimana yang dikenal- adalah tabiat manusia dan nabi shallallahu lsquoalaihi wa sallam tidak pernah bersabda Jika salah seorang dari kalian sendawa maka hendaklah memuji Allah Adapun ketika bersin maka beliau bersabda Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaklah memuji Allah Dan beliau tidak mengatakan ini pada sendawa Iya seandainya seseorang sakit karena tidak bisa sendawa kemudian dia merasa sekarang bisa sendawa maka dalam keadaan seperti ini memuji Allah karena ini ini adalah kenikmatan barurdquo (Liqa Al-Babil Maftuh ) 4 Istinsyaq dalam berwudhuistinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sadi dalam tafsirnya Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang banyak Pada urutan ke tujuh beliau mengatakan Perintah membasuh wajah Yaitu yang didapatkan dari bagian muka dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain Masuk di dalamnya berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah Juga masuk dalam bagiannya rambut-rambut yang tumbuh padanya Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit dan jika lebat maka cukup yang nampak sajaLebih jelasnya kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut1 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan untuk mencuci wajah sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja tidak bagian dalamnya Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah sebagaimana mata alis pipi jidad dan lainnya2 Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallammenjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu Tidak pernah didapatkan nukilan beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah maka hukumnya

26

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

sama dengan hukum perintah tersebut yaitu menunjukkan wajibnya (Lihat Syarah al-Umdah Ibnu Taimiyah 1178 dan al-Tamhid Ibnu Abdil Barr 436)3 Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah

13ذا ت إ وضأ فمضم13ض ت

Apabila kamu berwudhu maka berkumur-kumurlah (HR Abu Dawud al-Tirmidzi Nasai dan Ibnu Majah Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah 1151 Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)4 Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam

من وضأ 13ر ت ث ن ت س ي فلSiapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar (HR Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا وإ وضأ م ت حدك جعل أ ي ف13ه13 ف13ى فل ن م ماء أ 13ر ث ث ت ن ي لDan apabila salah seorang kamu berwudhu maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali (HR al-Bukhari Muslim dan selain keduanya)

13ذا إ وضأ م ت حدك ق أ 13ش ن ت س ي فلApabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq (HR Muslim)

1313غ ب س وضوء أ Eل ال ل ن وخ ي 13ع13 ب صاب

13غ األ ال اق13 ف13ى وب ش 13ن ت 13س اال 13ال ن إ ون أ ك 13ما ت صائSempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa (HR Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

27

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28

Daftar Pustaka

Eroschenko Victor P2008diFiorersquos Atlas of Histology with Functional Correlations 11th EdJakarta EGCGanong William F 2008 Fisiologi Kedokteran Ed22 Jakarta EGCGuyton AC Hall JE 2006 Textbook of Medical and Physiology 11th Ed Philadelphia Elseviers Saundershttpnursecerdaswordpresscom20090112sistem-pernapasanhttpwwwvoa-islamcomislamiaibadah2011041914231wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhuLeonhardt helmut 1988 Atlas dan buku teks anatomi manusia Penerbit buku kedokteran JakartaRaden Inmar 2011 Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas YarsiSetiadi 2007 Anatomi dan Fisiologi Manusia Graha Ilmu YogyakartaSloane ethel 1994 Anatomi dan fisiologi Penerbit buku kedokteran JakartaSoepardi Efiaty Arsyad dkk 2012 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala amp Leher Ed6 Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

28