wrap up dehidrasi

34
Sasaran belajar LO 1. Memahami dan menjelaskan cairan dan larutan dalam tubuh 1.1 Memahami dan menjelaskan definisi 1.2 Memahami dan menjelaskan jenis-jenis 1.3 Memahami dan menjelaskan fungsi 1.4 Memahami dan menjelaskan perbedaan cairan dan larutan 1.5 Memahami dan menjelaskan komposisi LO 2. Memahami dan menjelaskan dehidrasi 2.1. Memahami dan menjelaskan definisi dehidrasi 2.2. Memahami dan menjelaskan penyebab dehidrasi 2.3. Memahami dan menjelaskan akibat dehidrasi 2.4. Memahami dan menjelaskan jenis dehidrasi 2.5. Memahami dan menjelaskan penanggulangan dehidrasi 2.6. Memahami dan menjelaskan mekanisme dehidrasi 2.7. Memahami dan menjelaskan gejala dehidrasi LO 3. Memahami dan menjelaskan elektrolit 3.1. Memahami dan menjelaskan definisi elektrolit 3.2. Memahami dan menjelaskan gangguan keseimbangan elektrolit 3.3. Memahami dan menjelaskan komposisi elektrolit ( kadar normal) LO 4. Memahami dan menjelaskan etika islam Memahami dan menjelaskan cara minum sesuai etika islam dan dalil- dalil LO 1. Memahami dan menjelaskan cairan dan larutan dalam tubuh LI 1.1 Memahami dan menjelaskan definisi cairan dan larutan Cairan adalah bahan yang langsung mengalir secara alamiah, bukan padat atau gas. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut. Komponen tunggal terbesar dari tubuh adalah air. Air adalah pelarut bagi semua zat terlarut dalam tubuh baik dalam bentuk suspensi maupun larutan.

Upload: callystacaron

Post on 24-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

wrap up

TRANSCRIPT

Page 1: wrap up dehidrasi

Sasaran belajarLO 1. Memahami dan menjelaskan cairan dan larutan dalam tubuh

1.1 Memahami dan menjelaskan definisi 1.2 Memahami dan menjelaskan jenis-jenis1.3 Memahami dan menjelaskan fungsi1.4 Memahami dan menjelaskan perbedaan cairan dan larutan1.5 Memahami dan menjelaskan komposisi

LO 2. Memahami dan menjelaskan dehidrasi2.1. Memahami dan menjelaskan definisi dehidrasi2.2. Memahami dan menjelaskan penyebab dehidrasi2.3. Memahami dan menjelaskan akibat dehidrasi2.4. Memahami dan menjelaskan jenis dehidrasi2.5. Memahami dan menjelaskan penanggulangan dehidrasi2.6. Memahami dan menjelaskan mekanisme dehidrasi2.7. Memahami dan menjelaskan gejala dehidrasi

LO 3. Memahami dan menjelaskan elektrolit3.1. Memahami dan menjelaskan definisi elektrolit3.2. Memahami dan menjelaskan gangguan keseimbangan elektrolit3.3. Memahami dan menjelaskan komposisi elektrolit ( kadar normal)

LO 4. Memahami dan menjelaskan etika islamMemahami dan menjelaskan cara minum sesuai etika islam dan dalil-dalil

LO 1. Memahami dan menjelaskan cairan dan larutan dalam tubuh

LI 1.1 Memahami dan menjelaskan definisi cairan dan larutan

Cairan adalah bahan yang langsung mengalir secara alamiah, bukan padat atau gas. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut. Komponen tunggal terbesar dari tubuh adalah air. Air adalah pelarut bagi semua zat terlarut dalam tubuh baik dalam bentuk suspensi maupun larutan.Larutan adalah adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih macam zat yang terdiri dari solute ( zat terlarut) dan solvent ( zat pelarut). \

LI 1.2 Memahami dan menjelaskan jenis-jenis

Menjelaskan Larutan Berdasarkan Kepekatan : 1. Larutan Encer : Larutan yang menganduang relatif sedikit solute(zat yang

dilarutkan ) dalam larutan 2. Larutan pekat : Larutan yang mengandung banyak solute(zat yang dilarutkan)

dalam larutan 3. Larutan Jenuh : Larutan dimana ada keseimbangan antara solute padat dan solute

dalam larutan 4. Larutan Tidak Jenuh: Larutan yang mengandung jumlah solute yang kurang dari

larutan jenuh.

Page 2: wrap up dehidrasi

Menjelaskan Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik: 1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, dibedakan

atas: a. Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1) 1) Asam-asam kuat seperti : HCL,HC1O3, H2S04, HNO3dan lain-lain. 2) Basa-basa kuat yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti :

NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain. 3) Garam-garam yang mudah larut seperti : NaCl, Al2(SO4)3 dam lain-lain.

b. Elektrolit Lemah Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasinya sebesar : 0 < alpha < 1 1) Asam-asam lemah seperti : CH3COOH,HCN,H2CO3,H2S dam lain-lain. 2) Basa-basa lemah seperti : NH4OH. Ni(OH)2 dan lain-lain. 3) Garam-garam yang sukar larut seperti AgCl,CaCrO4,PbI2dan lain-lain

2. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus

listrik, karena zat terlarutnya didalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-oin (tidak berion) Tergolong kedalam jenis ini misalnya : 1) Larutan Urea 2) Larutan Sukrosa 3) Larutan Glukosa4) Larutan Alkohol

Berdasarkan Kemampuan Menyerapnya : 1. Larutan ideal yaitu larutan yang memenuhi Hukum Roult. Pada larutan ideal

tidak terjadi penyerapan atau pelepasan kalor pada saat pencampuran larutan 2. Larutan tidak ideal yaitu larutan yang tidak memenuhi hukum Roult. Larutan tak

ideal ini dapat dibagi dua yaitu : a. Larutan yang mengalamami pelepasan kalor pada saat pencampuran

sehingga merupakan larutan yang mengalami penyimpangan positif dari hukum Roult.

b. Larutan yang mengalami penyerapan kalor pada saat pencampuran yang menghasilkan penyimpangan negatif dari hukum Roult.

Berdasarkan Wujud / Fasanya :Cair, padat, dan gas.

Memahami dan menjelaskan klasifikasi cairan tubuh

Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu : cairan

intraselular (CIS) dan cairan ekstra selular (CES). Pada orang normal dengan berat badan

Page 3: wrap up dehidrasi

70 kg, total cairan tubuh (TBF) rata-ratanya sekitar 60% berat badan atau sekitar 42

L.  Persentase ini dapat berubah, bergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat

obesitas.

1.Cairan Intraselular (CIS)

40% dari BB total adalah CIS. Cairan Intraselular adalah cairan yang terkandung

di dalam sel. Pada orang dewasa kira-kira 2/3 dari cairan tubuh adalah

cairan  intraselular, sama kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa (70 kg).

Sebaliknya, hanya ½ dari cairan tubuh bayi yang merupakan cairan intraselular.

2.Cairan Ekstraselular (CES)

20% dari BB total adalah CES. Cairan Ekstraselular adalah cairan diluar sel.

Ukuran relatif dari (CES) dapat menurun seiring  dengan bertambahnya usia. Pada

bayi baru lahir, kira-kir ½ cairan tubuh terkandung didalam cairan ekstraselular

(CES). Setelah ber usia 1 tahun, volume relatif dari (CES) menurun sampai kira-

kira 1/3 dari volume total. Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam rata-rata pria

dewasa (70 kg).

CES dibagi menjadi:

a.       Cairan interstisial (CIT) adalah cairan disekitar sel, pada orang dewasa volume cairan

interstisial kira-kira 8L Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial. Volume Relatif

(CIT)  bergantung dengan ukuran tubuh, pada bayi baru lahir volume cairan interstisial

kira-kira 2 kali lebih besar dibanding orang dewasa.

b.      Cairan intravaskular (CIV) adalah cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah.

Volume relatif dari (CIV) sama pada orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata volume

darah orang dewasa kira-kira 5-6 L (8% dari BB).3 L (60%) dari jumlah tersebut adalah

PLASMA. Sisanya 2-3 L (40%) terdiri dari sel darah merah (SDM, atau eritrosit) yang

mentranspor oksigen dan bekerja sebagai bufer tubuh yang penting; sel darah putih (SDP,

atau leukosit); dan trombosit. Tapi nilai tersebut diatas dapat bervariasi pada orang yang

berbeda-beda, bergantung pada jenis kelamin, berat badan dan faktor-faktor lain. Adapun

fungsi dari darah adalah mencakup :

- pengiriman nutrien (mis ; glokusa dan oksigen) ke jaringan

- transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru

- pengiriman antibodi dan SDP ke tempat infeksi

- transpor hormon ke tempat aksinya

- sirkulasi panas tubuh

Page 4: wrap up dehidrasi

c.       Cairan Transelular (CTS) adalah cairan yang terkandung didalam rongga khusus dari

tubuh. Contoh (CTS) meliputi cairan serebrospinal, perikardial, pleural, sinovial, dan

cairan intraokular serta sekresi lambung. Pada waktu tertentu volume (CTS) dapat

mendekati jumlah 1 L. Namun, sejumlah besar cairan dapat saja bergerak kedalam dan

keluar ruang transelular setiap harinya. Sebagai contoh, saluran gastro-intestinal (GI)

secara normal mensekresi dan mereabsorbsi sampai 6-8 L per-hari.

1.3 Memahami dan menjelaskan fungsi

Fungsi cairan tubuh antara lain :

1. Mengatur suhu tubuhBila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.

2. Melancarkan peredaran darahJika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.

3. Membuang racun dan sisa makananTersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan.

4. Mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.

5. Pencernaan

Page 5: wrap up dehidrasi

Mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.

6. PernafasanParu-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.

7. Sendi dan ototCairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan.

8. Pemulihan penyakitAir mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.

1.4 Memahami dan menjelaskan perbedaan cairan dan larutan

Larutan terdiri atas cairan yang melarutkan zat (pelarut) dan zat yang larut di dalamnya (zat terlarut). Pelarut tidak harus cairan, tetapi dapat berupa padatan atau gas asal dapat melarutkan zat lain. Sistem semacam ini disebut sistem dispersi. Untuk sistem dispersi, zat yang berfungsi seperti pelarut disebut medium pendispersi, sementara zat yang berperan seperti zat terlarut disebut dengan zat terdispersi (dispersoid).

Baik pada larutan ataupun sistem dispersi, zat terlarut dapat berupa padatan, cairan atau gas. Bahkan bila zat terlarut adalah cairan, tidak ada kesulitan dalam membedakan peran pelarut dan zat terlarut bila kuantitas zat terlarut lebih kecul dari pelarut. Namun, bila kuantitas zat terlarut dan pelarut, sukar untuk memutuskan manakah pelarut mana zat terlarut. Dalam kasus yang terakhir ini, Anda dapat sebut komponen 1, komponen 2, dst.

1.5 Memahami dan menjelaskan komposisiSebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan. Pada bayi prematur jumlahnya sebesar 80% dari berat badan, bayi normal sebesar 70-75% dari berat badan, sebelum pubertas sebesar 65-70% dari berat badan, orang dewasa sebesar 50-60% dari berat badan. Cairan dalam tubuh dibagi dalam dua kompartemen utama yaitu cairan intrasel dan cairan ekstrasel. Cairan intrasel adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh. Volume cairan intrasel sebesar 60% dari cairan tubuh total. Kandungan air intrasel lebih banyak dari ekstrasel. Cairan intrasel berperan pada proses menghasilkan, menyimpan, dan penggunaan energi serta perbaikan sel. Sedangkan cairan ekstrasel adalah cairan yang terdapat diluar sel tubuh. Cairan ekstrasel terdiri dari: cairan interstisium atau cairan antar sel yang berada di antara sel-sel, cairan intravaskular yang berada dalam pembuluh darah yang merupakan bagian air dalam plasma darah, dan cairan trans sel yang berada dalam rongga-rongga khusus. Volume cairan ekstrasel sebesar 40% dari cairan tubuh total.

Page 6: wrap up dehidrasi

Cairan ekstrasel berperan sebagai pengantar semua keperluan sel dan sebagai pengangkut CO₂, sisa metabolisme, bahan toksik atau bahan yang telah mengalami detoksifikasi dari sekitar lingkungan sel.

Kompartemen Jumlah % Berat Badan % Jumlah CairanVolume intraselular 24,0 L 33 60Volume ekstraselular 16.0 L 22 40Volume interstisium 11.2 L 15.4 28Volume plasma 3.2 L 4.4 8Volume transelular 1.6 L 2.2 4

LI 2.1 Memahami dan menjelaskan definisi dehidrasi

Dehidrasi adalah keadaan dimana volume air berkurang tanpa disertai berkurangnya elektrolit (natrium) atau berkurangnya air jauh melebihi berkurangnya natrium di cairan ekstrasel. Hal ini terjadi natrium dari ektrasel tinggi lalu cairan diintrasel masuk ke ektrasel.Dehidrasi ini menyebabkan berkurangnya 60 % cairan intrasel 40% cairan ekstrasel. Keadaan ini terjadi bila cairan yang keluar dari tubuh melebihi cairan yang masuk. Dibandingkan orang dewasa, bayi dan balita lebih rentan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Hal ini disebabkan karena tingginya kadar air dalam tubuh ,tingginya metabolisme dan imaturitas ginjal.

LI 2.2 Memahami dan menjelaskan penyebab dehidrasi

Menjelaskan factor-faktor penyebab dehidrasi pada orang dewasa

a. AktivitasOrang yang banyak aktivitasnya lebih banyak mengeluarkan cairan tubuh melalui keringat dari pada orang yang tidak beraktivitas.

b. Diare.Diare merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah besar. Di seluruh dunia, 4 juta anak anak mati setiap tahun karena dehidrasi akibat diare.

c. Usia . Semakin tua usianya, kerja organ semakin menurun

d. Muntah.Muntah sering menyebabkan dehidrasi karena sangat sulit untuk menggantikan cairan yang keluar dengan cara minum.

e. Berkeringat.Tubuh kehilangan banyak cairan saat berkeringat. Kondisi lingkungan yang panas akan menyebabkan tubuh berusaha mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat. Bila keadaan ini berlangsung lama sementara pemasukan cairan kurang maka tubuh dapat jatuh ke dalam kondisi dehidrasi.

f. Diabetes.Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing manis akan menyebabkan banyak gula dan air yang dikeluarkan melalui kencing sehingga penderita diabetes akan mengeluh sering kebelakang untuk kencing.

Page 7: wrap up dehidrasi

g. Luka bakar.Penderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya cairan berlebihan pada pada kulit yang rusak oleh luka bakar.

h. Kesulitan minum.Orang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebab rentan untuk jatuh ke kondisi dehidrasi.

i. Gastroenteritis.Ini adalah penyebab paling umum dehidrasi. Jika disertai muntah dan diare, dehidrasi akan semakin mudah terjadi.

j. Stomatitis, Nyeri dapat membatasi asupan oral. k. Diabetic ketoasidosis (DKA)

Dehidrasi ini disebabkan oleh diuresis osmotik. Penurunan berat badan disebabkan oleh kehilangan cairan yang berlebihan dan katabolisme jaringan. Rehidrasi cepat, dapat menimbulkan hasil neurologis yang buruk. DKA sangat spesifik dan memerlukan perawatan yang intensif.

l. Demam penyakit.Demam mengakibatkan peningkatan insensible loss water dan dapat mempengaruhi nafsu makan.

m. Pharyngitis, ini dapat mengurangi asupan oral. n. Congenital adrenal hiperplasia. berhubungan dengan hipoglikemia, hipotensi,

hiperkalemia, dan hiponatremia. o. Heat stroke. Hyperpyrexia, kulit kering, dan perubahan status mental dapat terjadi. p. Cystic Fibrosis. mengakibatkan kerugian natrium dan klorida keringat,

menempatkan pasien pada risiko hiponatremia, hipokloremia dan dehidrasi parah.q. Diabetes insipidus. output urin yang berlebihan yang sangat encer dapat

mengakibatkan kerugian besar air bebas dan hipernatremia. r. Tirotoksikosis. Berat badan yang diamati, meskipun nafsu makan meningkat.

Diare terjadi

Menjelaskan factor-faktor penyebab dehidrasi pada anaka. Diare

Pada saat mengalami diare, anak kerap kehilangan nafsu makan dan seringkali tidak mau minum. Akibatnya, cairan yang masuk dan keluar dari tubuh tidak seimbang. Tak hanya itu, sejumlah mineral penting, seperti sodium, potasium, dan klorida juga ikut terbuang.

b. Pneumonia Bayi atau balita yang mengalami pneumonia atau radang paru-paru biasanya mengalami demam tinggi dan napas terengah-engah. Hal ini akan membuat cairan, berupa uap air, yang keluar dari paru-paru juga meningkat. Penanganan yang terlambat atau tidak tepat bisa mengakibatkan dehidrasi.

c. Kurang Makan dan MinumKondisi ini jarang terjadi, pasalnya kalau lapar atau haus umumnya bayi akan menangis minta makan atau minum. Namun mungkin saja saat anak sedang sakit, ia kehilangan nafsu makan dan minum. Jika hal ini terjadi selama 3 - 5 hari maka dehidrasi bisa terjadi.

Page 8: wrap up dehidrasi

2.3 Memahami dan menjelaskan akibat dehidrasiDehidrasi dapat mengakibatkan gangguan dalam fungsi otak seperti konsentrasi

dan kemampuan berpikir di samping secara fisik dapat menurunkan stamina dan produktivitas kerja melalui gangguan sakit kepala, lesu, lemas, kejang hingga pingsan. Dalam jangka panjang dehidrasi dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (UTI-Urinary Track Infection) dan terjadinya batu ginjal.

2.4 Memahami dan menjelaskan klasifikasi dehidrasi

Dehidrasi berdasarkan tonisitas dan kadar natriumnya:1. Dehidrasi isotonik

Dehidrasi ini tidak menyebabkan terjadinya perubahan konsentrasi elektrolit darah. Hal ini terjadi bila kadar natrium dalam darah 130-150 mEq/L

2. Dehidrasi HipotonikDehidrasi ini terjadi bila konsentrasi elektrolit darah menurun. Hal ini terjadi bila kadar natrium dalam plasma kurang dari 130 mEq/L. Dehidrasi ini juga disebut sebagai dehidrasi hiponatremia

3. Dehidrasi Hipertonik Dehidrasi ini terjadi bila konsentrasi elektrolit darah naik, biasanya disertai dengan rasa haus dan gejala neurologi. Hal ini terjadi bila kadar natrium dalam plasma melebihi dari 150 mEq/L. Dehidrasi ini disebut juga sebagai dehidrasi hipernatremia

Dehidrasi juga dibagi berdasarkan derajatnya:

1. Dehidrasi ringan Dehidrasi ini terjadi bila tubuh kehilangan cairan sebesar 5% bb 2. Dehidrasi sedang Dehidrasi ini terjadi bila tubuh kehilangan cairan sebesar 5%-10% bb 3. Dehidrasi berat

Dehidrasi ini terjadi bila tubuh kehilangan cairan sebesar 10% bb

2.5 Memahami dan menjelaskan penanggulangan pada dehidrasi

Terapi dehidrasi pada orang dewasa:

Cairan harus diberikan untuk mengkoreksi jumlah kehilangan yang terakumulasi, dan juga kehilangan cairan yang sedang berlangsung. Jenis cairan yang diberikan tergantung dari cairan dan garam jenis apa yang telah hilang:

1. Jika yang telah hilang adalah darah, maka berikanlah darah. 2. Jika yang telah hilang adalah garam yang berimbang dengan cairan, berikanlah salin

fisiologis. 3. Jika yang telah hilang terutama air, pada tahap awal berika dekstrosa 5%, jenis gula

yang dimetabolisme dengan cepat sehingga meninggalkan sisa berupa air. 4. Jika dehidrasi berat, berikan ekspander volume (misalnya Haemaccel)

Page 9: wrap up dehidrasi

Terapi diarahkan dengan kadar elektrolit serum (periksa setiap hari), terutama kadar Na:

a. Tinggi > mmol/L infus dekstrosa 5% b. Rendah akut 120-132 mmol/L-infus salin fisiologis

Hati-hati: banyak pasien dengan hiponatremia tidak mengalami kehilangan cairan dan akan diperburuk dengan pemberian salin, misalnya pada gagal jantung, penyakit hati, SIADH (syndrome of inappropiate antidiuretic hormone secretion). Perlu hati-hati dalam memberikan salin pada pasien dengan kadar natrium yang sangat menurun, yaitu < 115 mmol/L, terutama jika di bawah pengaruh alkohol atau menderita malnutrisi, hal tersebut dapat memicu mielinosis pons sentral (sindro batang otak yang berat dan ireversibel)

a. Natrium fisiologis: 2 liter salin fisiologis diberikan untuk setiap liter dekstrosa 5%.

b. Pada terapi penggantian cairan yang berlangsung lama, nutrisi juga harus diberikan. Jangan memberikan kalium, karena darah sudah mengandung kalium, kecuali jika kadarnya memang rendah < 3,5 mmol/L.

Terdiri dari 3 jalur pemberian cairan:

1. Jalur oral: defisit ringan dan pasien dalam keadaan sadar serta bisa menelan. Kehilangan cairan masih dalam batas normal.

2. Jalur nasogastrik: gangguan menelan pada pasien dengan keadaan stabil dan dalam terapi jangka panjang, misalnya pada pasien stroke.

3. Jalur intravena: terapi jangka pendek < 48 jam, terapi dalam jumlah besar atau kehilangan yang berfluktuasi. Fungsi saluran pencernaan terganggu.

Kehilangan cairan dapat digantikan dengan cepat, misalnya 500 mL/jam, kecuali pada penderita penyakit jantung dengan risiko edema paru, kecepatan diperlambat menjadi 200 mL/ jam. Euvolemia ditandai dengan tidak adanya dehidrasi, atau gagal jantung, produksi urin normal.

Rumus sederhana untuk mempertahankan euvolemia pada pasien yang tidak demam adalah:

Asupan cairan/jam = produksi urin/jam + 20 mL/jam + kehilangan lainnya (misalnya fistula, diare) / jam.

Terapi dehidrasi pada anak:

Dehidrasi sering dikategorikan berdasarkan osmolaritasnya (gangguan distribusi air dalam tubuh dan di tingkatkan kekurangan cairan, yang dapat membantu dalam menentukan terapi cairan yang akan diberikan)

Berdasarkan kadar iodium serum, anak-anak mengalami:

Page 10: wrap up dehidrasi

a. Dehidrasi isotonik (130-150 mg/L) b. Dehidrasi hipertonik (>150 mg/L) c. Dehidrasi hipotonik (<130 mg/L)

Tingkat keparahan dehiodrasi ditentukan dari jumlah cairan tubuh yang hilang atau presentase kehilangan berat badan, sehingga dehidrasi:

a. Ringan ( 30 m/kg atau <5%) b. Sedang (50-100m/kg atau 5-10%)c. Berat (100m/kg atau >10%)

Menentukan derajat dehidrasi dibtuhkan untuk menentukan pengobatan mana yang sesuai, selain itu juga dilakukan pemeriksaan fisik pada anak, urin, dan berat badan

Dehidrasi di atas dengan pemberian cairan yang jumlahnya dihitung sbb:

1. Previous loss atau defisit, yaitu jumlah cairan yang telah hilang biasanya berkisar antara 5-15% berat badan.

2. Normal water losses yang terdiri dari urin ditambah jumlah cairan yang hilang melalui pemnguapan pada kulit dan pernafasan.

3. Concomitant losses yaitu jumlah cairan yang hilang melalui muntah dan diare (kira kira 25 ml bb /24 jam), dengan suction, parasentesis asites, dan sebagainya.

Jenis Cairan untuk Rehidrasi

1. Cairan Rehidrasi Oral (CRO)

Biasanya diberikan pada penderita dehidrasi ringan dan sedang. Formula lengkap mengandung NaCl, KCl, NaHCO3, dan glukosa: oralit. CRO yang tidak mengandung keempat komponen di atas: larutan gula garam, larutan tepung beras-garam, air kelapa, berdasarkan penelitian, air tajin mengandung glukosa polimer, yaitu gula yang mudah diserap dan dicerna tubuh. Protein poliglukosa yang dikandung dalam tepung tajin pun dapat membuat feses lebih padat.

2. Cairan Rehidrasi Parental

Pada pasien dengan dehidrasi berat, cairan yang diberikan secara parental jenis cairannya adalah RL (Ringer Lactate) jumlah cairan yang diberikan infuse, tergantung dari tingkat dehidrasi sesuai dengan umur dan berat badan.

Rehidrasi Parental untuk Dehidrasi Berat

Komposisi larutan RL pada bayi (< 12 bulan):

a. 1 jam pertama: 30 ml/kgbb

Page 11: wrap up dehidrasi

b. 5 jam berikutnya: 70ml/kgbb

Komposisi larutan RL pada anak (>12 bulan) : a. 1 jam pertama: 30 ml/kgbb

b. 3 jam berikutnya: 70 ml/kgbb

Jenis cairan kristaloid yang digunakan untuk rehidrasi tergantung dari jenis rehidrasinya. Pada dehidrasi isotonik dapat diberikan cairan NaCl 0,9% atau dekstrosa 5% dengan kecepatan 25-30% dari defisit cairan total perhari. Pada dehidrasi hipertonik digunakan cairan NaCl, 45%. Dehidrasi hipotonik ditatalaksanakan dengan mengatasi penyebab yang mendasari, penambahan diet natrium, dan bila perlu pemberian cairan hipertonik.

2.8. Memahami dan menjelaskan mekanisme dehidrasi

Beberapa mekanisme bekerja sama untuk mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh. Salah satu yang terpenting adalah mekanisme dehidrasi. Jika tubuh memerlukan lebih banyak air, maka pusat saraf di otak dirangsang sehingga timbul rasa haus. Rasa haus akan bertambah kuat jika kebutuhan tubuh akan air meningkat, mendorong seseorang untuk minum dan memenuhi kebutuhannya akan cairan.

Mekanisme lainnya untuk mengendalikan jumlah cairan dalam tubuh melibatkan kelenjar hipofisa di dasar otak. Jika tubuh kekurangan air, kelenjar hipofisa akan mengeluarkan suatu zat ke dalam aliran darah yang disebut hormon antidiuretik. Hormon antidiuretik merangsang ginjal untuk menahan air sebanyak mungkin.

Jika tubuh kekurangan air, ginjal akan menahan air yang secara otomatis dipindahkan dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah untuk mempertahankan volume darah dan tekanan darah, sampai cairan dapat digantikan melalui penambahan asupan cairan. Jika tubuh kelebihan air, rasa haus ditekan dan kelenjar hipofisa hanya menghasilkan sedikit hormon antidiuretik, yang memungkinkan ginjal untuk membuang kelebihan air melalui air kemih.

Sebagai kesimpulan, pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit diperankan oleh system saraf dan sistem endokrin. Sistem saraf mendapat informasi adanya perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit melali baroreseptor di arkus aorta dan sinus karotiikus, osmoreseptor di hypothalamus, dan volumereseptor atau reseptor regang di atrium. Sedangkan dalam sistem endokrin, hormon-hormon yang berperan saat tubuh mengalami kekurangan cairan adalah Angiotensin II, Aldosteron, dan Vasopresin/ ADH dengan meningkatkan

Page 12: wrap up dehidrasi

reabsorbsi natrium dan air. Sementara, jika terjadi peningkatan volume cairan tubuh, maka hormone atripeptin (ANP) akan meningkatkan ekskresi volume natrium dan air .

Sumber: www.medicastore.com

Dehidrasi dapat dicegah dengan melakukan beberapa upaya berikut :a. LingkunganDehidrasi yang disebabkan oleh faktor lingkungan sangat mungkin untuk dilakukan pencegahan. Jika memungkinkan, aturlah jadual kegiatan atau aktifitas fisik yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Jangan melakukan aktifitas berlebihan pada siang hari.b. Olah ragaOrang yang berolah raga pada kondisi cuaca yang panas harus minum lebih banyak cairan.c. UmurUmur muda dan tua sama beresikonya untuk mengalami dehidrasi.

2.9 Memahami dan menjelaskan gejala dehidrasiPada orang dewasa

Tanda dan Gejala Dehidrasi Ringan

Dehidrasi Sedang

Dehidrasi Berat

Kehilangan berat badan (%)

3-5 6-9 10 atau lebih

Kondisi umum Haus, sadar, gelisah

Haus, sadar, hipotensi postural

Biasanya sadar; ektremitas dingin, lembab, sianotik, kulit jari tangan dan kaki

Page 13: wrap up dehidrasi

berkerut; kejang ototNadi radial Kecepatan

dan tekanan normal

Cepat dan lemah

Cepat, sangat lemah,kadang tidak teraba

Respirasi Normal Dalam, mungkin cepat

Dalam dan cepat

Fontanella anterior Normal Cekung Sangat cekungTekanan darah sistolik

Normal Normal atau rendah: hipotensi ortostatik

Rendah, mungkin tidak terukur

Elastisitas kulit Cubitan segera kembali

Cubitan kembali perlahan

Cubitan tidak segera kembali

Mata Normal Cekung Sangat cekungAir mata Ada Tidak ada

atau berkurang

Tidak ada

Keluaran kencing Normal Jumlah berkurang dan pekat

Anuria/oliguria berat

Gejala dehidrasi pada usia lanjut1. Gejala klasik dehidrasi seperti rasa haus, lidah kering, penurunan turgor dan

mata cekung sering tidak jelas.2. Gejala klinis paling spesifik yang dapat dievaluasi adalah penurunan berat

badan akut lebih dari 3%.3. Tanda klinis obyektif lainya yang dapat membantu mengindentifikasi kondisi

dehidrasi adalah hipotensi ortostatik.4. Berdasarkan studi di Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam

FKUI-RSCM :a. Ditemukan aksila lembab/basah,b. Suhu tubuh meningkat dari suhu basal, c. Diuresis berkurang,d. Berat jenis (bj) urin lebih dari atau sama dengan 1,019 (tanpa adanya

glukosuria dan proteinuria),e. Rasio blood urea nitrogen/kreatinin lebih dari atau sama dengan 16,9

(tanpa adanya perdarahan aktif saluran cerna) maka kemungkinan terdapat dehidrasi pada usia lanjut adalah 81%.

Menjelaskan gejala dehidrasi pada anakMengenali gejala dehidrasi pada anak, baik  yang ringan, sedang maupun yang berat bisa membantu dalam mengevaluasi tingkat dehidrasi pada anak. Serta

Page 14: wrap up dehidrasi

merupakan langkah preventif terhadap dehidrasi.Berikut merupakan gejala dehidrasi:a. Dehidrasi Ringan

i. jarang terjadi gejala yang signifikanii. kehilangan cairan mencapai 5% berat badan

iii. defisit cairan berikar antara 30-50mL/kgb. Dehidrasi Sedang

Sudah terlihat tanda patologis pada anak, terjadi perubahan kondisi fisik yang signifikan,ii. Anak menangis tanpa air mataiii. Mulut dan bibir kering. Jika tubuh kekurangan cairan hampir seluruh

tubuh akan menjadi kering. Kondisi ini biasanya ditandai pada bagian mulut dan bibir yang kering.

iv. Penurunan berat badan, pada dehidrasi sedang tubuh kehilangan cairan diantara 5% - 10% berat badan. 

v. Lihat ubun-ubunnya, bila cekung, atau lebih cekung dari biasanya kemungkinan besar merupakan dehidrasi.

vi. Jarang buang air kecil (BAK). Waspadai jika air seni yang keluar sangat sedikit dan berwarna gelap.

vii. Mata anak tampak cekung dan seakan terbenam. viii. Tidak bergairah, lemas dan selalu mengantuk, seperti; hanya tergolek di

tempat tidur tanpa aktivitas yang berarti.ix. Perkiraan defisit cairan 60-90 mL/kg x. Kulit tampak pucat, kering dan tidak elastis.  Untuk lebih memastikan

cobalah mencubit kulit anak secara perlahan. Bayi yang mengalami dehidrasi, setelah dicubit, kulitnya tidak akan cepat kembali normal.

xi. Demam, terjadi peningkatan suhu tubuh sampai 38º C bahkan lebih.

c. Dehidrasi Berat

i. Tubuh kehilangan cairan > 10% berat badan. ii. Kesadaran anak menurun, napas jadi cepat dan denyut jantung meningkat.

iii. Hilang kesadaran. Hal ini karena  cairan yang sangat dibutuhkan untuk metabolisme tubuh berkurang, maka seluruh sistem kerja organ tubuh menjadi terganggu dan otak tidak berfungsi secara sempurna.

iv. Pengeluaran cairan makin tidak sebanding dengan kebutuhan tubuh, yakni bisa mencapai 200-250 cc/kg BB dalam sehari. Kondisi ini membuat berat badan anak turun secara drastis, yaitu lebih dari 10% BB asalnya.

v. Tangan dan kaki yang dingin dan lembabvi. Ketidakmampuan untuk minum

vii. Hilangnya keelastisan tubuh secara keseluruhanviii. Jika menangis tidak ada air mata

ix. Lapisan lendir yang sangat kering pada mulutx. Berkuranganya volume air seni

Page 15: wrap up dehidrasi

LO 3. Memahami dan menjelaskan elektrolit

3.1 Memahami dan menjelaskan definisi elektrolitElektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan danelektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairanintravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total danelektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolitsaling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.

3.2 Memahami dan menjelaskan gangguan keseimbangan elektrolit

Gangguan Keseimbangan NatriumNatrium merupakan kation utama di dalam cairan ekstraselular. Kadarnya di dalam tubuh diatur oleh ginjal dan dipengaruhi oleh hormon aldosteron.

A. Fungsi Natrium di dalam tubuh :a. Aktivitas neuromuskular

Transmisi dan konduksi impuls syaraf b. Cairan tubuh

i. Mengatur osmolalitas vaskularii. Mengatur keseimbangan air, bila kadar natrium meningkat akan terjadi

retensi airc. Selular

i. Pompa natrium (Na) - kalium (K) : Na masuk ke dalam sel sedangkan K keluar dari sel secara terus menerus untuk mempertahankan keseimbangan air dan aktivitas neuro muskular. Bila Na masuk ke dalam sel maka akan terjadi depolarisasi (aktivitas sel), tapi bila Na keluar dari sel maka K akan masuk ke dalam sel dan terjadi repolarisasi

ii. Aktivitas enzim

d. Asam basai. Mengatur keseimbangan asam basa

ii. Nilai normalnya di darah : 135-146 mEq/liter atau mmol/literiii. Nilai normalnya di urin : 40-220 mEq/liter/hari

B. Etiologi Hiponatremiaa. Asupan makanan

i. rendahnya kadar Na di makanan kurang dari 135 mEq/Lii. asupan air yang berlebihan : mengakibatkan pengenceran cairan ekstrasel

iii. anoreksia nervosaiv. pemberian infus Dekstrosa 5 % yang berkepanjangan

b. Keluarnya natrium dari saluran pencernaani. muntah, diare, aspirasi dari saluran cerna

Page 16: wrap up dehidrasi

ii. operasi saluran cernaiii. bulimiaiv. kehilangan potassium

c. Keluarnya natrium dari ginjali. gangguan tubulus ginjal : tidak respon terhadap ADH → pengeluaran Na,

Cl dan airii. diuretik

d. Pengaruh hormoneADH menyebabkan peningkatan reabsorbsi air dari tubulus distal → cairan ekstraselular menjadi lebih banyak mengandung air → kadar Na berkurang

e. Penurunan hormon adreno-kortikal : penyakit kelenjar adrenal (Addison) → produksi hormon adreno-kortikal berkurang → pengeluaran Na dan retensi K

C. Manifestasi Klinis HiponatremiaManifestasi klinis hiponatremia bervariasi tergantung pada jumlah natrium

yang hilang. Hiponatremia ringan biasanya asimptomatik (tidak bergejala), dan gejala awal biasanya berupa mual dan muntah, Denyut nadi cepatnamun lemah, hipotensi, pusing, ketakutan,dan kecemasan, kram abdomen, mual, danmuntah, diare, koma dan konvulsi, sidik jarimeninggalkan bekas pada sternum setelahpalpasi, koma, kulit lembab dan dingin.

Hasil Pemeriksaan Laboratorium: natriumserum < 135 mEq/ L, osmolalitas serum <280 mOsm/ kg

D. Manifestasi Klinis HipernatremiaPemeriksaan Fisik:Demam tingkat rendah,hipotensi postural, lidah dan

membranmukosa kering, agitasi, konvulsi, gelisah,eksitabilitas, oliguria/ aniria, rasa haus.

Hasil Pemeriksaan Laboratorium: natriumserum > 145 mEq/L, osmolalitas serum >295 mOsm/ kg, dan berat jenis urine > 1,030(jika kehilangan air bukan disebabkandisfungsi ginjal.

Gangguan Keseimbangan Kalium

Kalium (K) merupakan kation terbanyak di dalam sel tubuh, sebanyak 90 % terdapat di cairan intrasel dan 2-3 % terdapat di cairan ekstrasel. Kadar K di dalam sel 150 mEq dan di cairan ekstrasel 3,5 – 5,3 mEq.

A. Fungsi kalium di dalam tubuh :a. Aktivitas neuromuskular

i. Transmisi dan konduksi impuls syaraf ii. Kontraksi otot rangka, otot polos dan jantung

b. Cairan tubuhMengatur osmolalitas intraselular

c. Selular i. Pompa natrium (Na) - kalium (K) : Na masuk ke dalam sel sedangkan

K keluar dari sel secara terus menerus untuk mempertahankan

Page 17: wrap up dehidrasi

keseimbangan air dan aktivitas neuro muskular. Bila Na masuk ke dalam sel maka akan terjadi depolarisasi (aktivitas sel), tapi bila Na keluar dari sel maka K akan masuk ke dalam sel dan terjadi repolarisasi

ii. Sktivitas enzim untuk metabolisme selulard. Asam basa

Mengatur keseimbangan asam basa

B. Etiologi Hipokalemiaa. Asupan makanan

i. rendahnya kadar K di makanan kurang dari 3.5 mEq/Lii. malnutrisi, kelaparan, diet yang tidak seimbang

iii. anoreksia nervosaiv. alkoholisme

b. Keluarnya kalium dari saluran pencernaani. muntah, diare, aspirasi dari saluran cerna

ii. operasi saluran cerna, fistula saluran cernaiii. bulimia

c. Keluarnya kalium dari ginjali. fase diuresis (poliuria) gagal ginjal akut

ii. diuretik, terutama diuretik yang tidak hemat kalium iii. hemodialisis, peritoneal dialisis

d. Pengaruh hormoni. penggunaan steroid, terutama kortison dan aldosteron dapat

meningkatkan ekskresi kalium dan retensi natrium ii. stress, menyebabkan peningkatan produksi steroid di dalam tubuh

iii. penggunaan licorice (mengandung asam gliserat) yang berlebihan, memiliki efek seperti aldosteron

e. Gangguan fungsi selulari. trauma, kerusakan jaringan, luka bakar, operasi

ii. menyebabkan banyak kalium yang dilepaskan ke dalam cairan intra vaskular

f. Redistribusi kaliumi. alkalosis metabolik, menarik kalium masuk ke dalam sel

ii. insulin, menarik glukosa dan kalium ke dalam sel

C. Manifestasi Klinis HipokalemiaDefisit kalium dapat memperlambat kontraksi otot, baik otot rangka maupun otot saluran pencernaan.a. Gangguan saluran cerna : anoreksia, mual, muntah, diare, distensi

abdomen, gangguan peristaltik dan ileusb. Gangguan neuromuskular : kelemahan otot, penurunan refleks tendon,

paralisis otot pernafasanc. Gangguan ginjal : poliuria dan polidipsiaPemeriksaan Fisik: denyut nadi lemah dantidak teratur, pernafasan dangkal, hipotensi,kelemahan, bising usus menurun, blok  jantung (pada hipokalemia berat), parestesia,keletihan, tonus otot menuru, distensi usus

Page 18: wrap up dehidrasi

Hasil Pemeriksaan Laboratorium. kaliumserum < 3 mEq/L menyebabkan depresigelombang ST, gelombang T datar,gelombang U lebih tinggi, pada pemeriklsaan EKG, kadar kalium serum 2 mEq/L menyebabkan kompleks QRS melebar,depresi ST, inversi gelombang T.

D. Manifestasi Klinis HiperkalemiaPemeriksaan Fisik:Denyut nadi tidak menurun dan lambat, hipotensi, kecemasan/ ansietas, iritabilitas, parestesia, kelemahan.

Hasil Pemeriksaan Laboratorium:Kaliumserum > 5,3 mEq/L menyebabkanrepolarisasi lebih cepat (gelombang Tmencapai puncaknya, frekuensi denyut jantung 60- 110), kadar kalium serum >7mEq/L menyebabkan konduksi interatialrusek (gelombang P lebar dan rendah)sedangkan kadar kalium > 8 mEq/Lmenyebabkan tidak adanya aktivitas atrial(tidak ada gelombang P) pada pemeriksaanEKG

Gangguan Keseimbangan Klorida1. Hipokloremia

Kekurangan klorida sebagai penyebab alkalosis metabolik terjadi bila kehilangan lorida tubuh melebihi kehilangan natrium. Hipokloremia juga dapat disebabkan oleh masukan klorida tidak adekuat berkepanjangan. Contoh adalah kehilangan dari usus akibat muntah atau drainase lambung dan pada diare klorida.

2. HiperklaremiaHiperklaremia dapat terjadi apabila klorida di konservasi di ginjal melebihi natrium dan kalium atau terbentuknya urin basa selama ginjal mengkoreksi alkalosis.Hiperkloremia juga dapat terjadi aabila sejumlah besar cairan parenteral yang mengandung klorida, seperti garam fisiologis (saline) normal dan Ringer Lactate diberikan pada saat resusitasi cairan akut.

3.3 Memahami dan menjelaskan komposisi elektrolit

Elektrolit yang terdapat pada cairan tubuh akan berada dalam bentuk ion bebas (free ions). Secara umum elektrolit dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu kation dan anion. Jika elektrolit mempunyai muatan positif (+) maka elektrolit tersebut disebut sebagai kation sedangkan jika elektrolit tersebut mempunyai muatan negatif (-) maka elektrolit tersebut disebut sebagai anion. Contoh dari kation adalah + + - - natrium (Na ) dan nalium (K ) & contoh dari anion adalah klorida (Cl ) dan bikarbonat (HCO ). Elektrolit- 3 + + elektrolit yang terdapat dalam jumlah besar di dalam tubuh antara lain adalah natrium (Na ), kalium (K ),+ + - - 2- 2- kalsium.

Page 19: wrap up dehidrasi

Usia (tahun) Natrium (mg) Kalium (mg) Klorida (mg)Bayi 0 – 0,5 115 – 350 350 – 925 275 – 200

0,5 – 1 250 – 750 425 – 1275 400 – 1200Anak-anak dan

remaja1 – 3 325 – 975 550 – 1650 500 – 1500

4 – 6 450 – 1350 775 – 2325 700 – 21007 – 10 600 – 1800 1000 – 3000 925 – 277511 + 900 – 2700 1525 – 4575 1400 – 4200

Dewasa 110 - 3300 1875 - 5625 1700 - 5100Tabel : kebutuhan mineral dalam tubuh

Sumber dan Kebutuhan Mineral 2. Natrium (Na)

i. Sumber : garam dapur, roti, keju, ketan, tiram, biskuit, gandum, wortel, lobak, bayam, kol, telur, kerang.

ii. Kadar normal : 135-145 mEq / Liii. Fungsi : kation utama dalam cairan ekstrasel, mempertahankan tekanan

osmotik, cairan tubuh, preservasi iritabilitas normal otot dan permeabilitas sel.

iv. Kelebihan : Hipernatremiav. Kekurangan : Hiponatremia, penyakit addison, berat badan menurun.

vi. Eksresi : keringat (20-50 mEq/L), urine (5-35 mg), feses (20-50 mg), kulit (25 mg).

vii. Absorpsi : mudah diserap oleh ileum, pada tubulus proksimal (dipengaruhi oleh hormon aldosteron, norepinefrin, angiotensin II), lengkung henle (kotranspor NaCl), dan lengkung henle (kotranspor NaK2Cl).

viii. Distribusi Natrium dalam tubuh

Cairan atau Jaringan Mg/dl atau 100 gr mEq / LSeluruh darah 160 70

Plasma 330 143Sel 85 37

Jaringan otot 60 – 160Jaringan saraf 312

3. Kalium (K)i. Sumber : jeruk, pisang, hati sapi, daging sapi, brokoli, ayam, daging anak

kerbau.ii. Kadar normal : 3,5 – 5 mEq / L

iii. Fungsi : kation utama dalam cairan intrasel, mempengaruhi keseimbangan asam basa dan tekanan osmotik, penting untuk metabolisme, penting dalam biosintesis protein, penting pada fungsi saraf dan otot.

iv. Kelebihan : hiperkalemiav. Kekurangan : hipokalemia

Page 20: wrap up dehidrasi

vi. Eksresi : dipengaruhi oleh perubahan keseimbangan asam basa dan aktivitas korteks adrenal. Di usus, di eksresi dengan cairan pencernaan lalu difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan desokresi di tubulus.

vii. Absorpsi : pada usus halus.viii. Dsitribusi Kalium dalam tubuh

Cairan atau Jaringan Mg/dl atau 100 gr mEq / LSeluruh darah 200 50

Plasma 20 5Sel 440 112

Jaringan otot 250 – 400Jaringan saraf 530

4. Klorida (Cl)i. Sumber : garam dapur

ii. Kadar normal : 96 - 106 mEq / Liii. Fungsi : anion utama cairan ekstraseluler, menjaga keseimbangan cairan dan

elektrolit, mengatur tekanan osmotik, peranan khusus dalam darah karena fungsinya pada pergeseran klorida, membentuk asam hidroklorida dalam getah lambung.

iv. Kelebihan : hiperkloremikv. Kekurangan : hipokloremik

vi. Eksresi : tergantung oleh natrium, jika tubuh banyak kehilangan natrium, tubuh pun akan kehilangan klor. Tetapi, klor juga dapat lebih banyak hilang pada saat kehilangan cairan lambung oleh muntah-muntah atau pada obstruksi pilorus atau duodenum

vii. Distribusi klorida dalam tubuh

Cairan atau Jaringan Mg/dl atau 100 gr mEq / LSeluruh darah 250 70

Plasma atau serum 365 103Sel 190 53

Cairan spinal 440 124Jaringan otot 40Jaringa saraf 171

Page 21: wrap up dehidrasi

Gambar : Kandungan cairan ekstraseluler dan Intraseluler

LO 4. Memahami dan menjelaskan etika islam

4.1 Memahami dan menjelaskan cara minum sesuai etika islam dan dalil dalil yang mengatur

Aktivitas minum merupakan aktivitas yang lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Berikut merupakan etika minum menurut islama. Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada Allah agar bernilai pahala

Segala perkara yang mubah dapat bernilai pahala jika disertai dengan niat untuk beribadah. Oleh karena itu, maka niatkanlah aktivitas minum kita dengan niat agar dapat beribadah kepada Allah.

b. Membaca basmalah di awal minum dan membaca hamdalah setelah minumDiantara sunnah Nabi adalah mengucapkan basmallah sebelum minum. Hal ini berdasarkan hadits yang memerintahkan membaca ‘bismillah’ sebelum makan. Bacaan bismillah yang sesuai dengan sunnah adalah cukup dengan bismillah tanpa tambahan ar-Rahman dan ar-Rahim.Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir)“Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air ini segar berkat rahmat-Nya dan tidak menjadikan asin karena dosa-dosa kami.”

c. Minum dengan tangan kanan.Mengambil gelas atau tempat minum dengan tangan kanan dan minum dengan tangan kanan pula. Diriwayatkan dari Hafshah RA :

Page 22: wrap up dehidrasi

“Rasulullah SAW menggunakan tangan kanannya ketika makan dan minum serta tangan kirinya untuk yang lainnya.” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Jika salah seorang dari kalian hendak makan, hendaklah makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaklah minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)

d. Tidak bernafas dan meniup air minum.Termasuk adab ketika minum adalah tidak bernafas dan meniup air minum. Ada beberapa hadits mengenai hal ini:Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari Muslim) Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan, “Larangan bernafas dalam wadah air minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum atau menimbulkan bau yang tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang jatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu.Bau tidak enak ini bisa menyebabkan orang tidak mau meminumnya lebih-lebih jika orang yang meniup tadi bau mulutnya sedang berubah. Ringkasnya hal ini disebabkan nafas orang yang meniup akan bercampur dengan minuman. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dua hal sekaligus yaitu mengambil nafas dalam wadah air minum dan meniupinya.Diriwayatkan dari Ibnu Abbas :“ Bahwa Rasulullah melarang bernafas di tempat minuman dan meniupnya.” (HR at—Tarmidzi)

e. Bernafas tiga kali ketika minum.Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum sebanyak tiga kali.” Dan beliau bersabda,“Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih nikmat.”Anas mengatakan, “Oleh karena itu ketika aku minum, aku bernafas tiga kali.” (HR. Bukhari no. 45631 dan Muslim no. 2028). Yang dimaksud bernafas tiga kali dalam hadits di atas adalah bernafas di luar wadah air minum dengan menjauhkan wadah tersebut dari mulut terlebih dahulu, karena bernafas dalam wadah air minum adalah satu hal yang terlarang sebagaimana penjelasan di atas.

f. Larangan minum langsung dari mulut teko/ceret.Menurut sebagian ulama minum langsung dari mulut teko hukumnya adalah haram, namun mayoritas ulama mengatakan hukumnya makruh. Dari Kabsyah al-Anshariyyah, beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalam rumahku lalu beliau minum dari mulut qirbah yang digantungkan sambil berdiri. Aku lantas menuju qirbah tersebut dan memutus mulut qirbah itu.” (HR. Turmudzi no. 1892, Ibnu Majah no. 3423 dan dishahihkan oleh Al-Albani)Hadits ini menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air. Untuk mengkompromikan dengan hadits-hadits yang melarang, al-Hafidz Ibnu Hajar al-Atsqalani mengatakan, “Hadits yang menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air itu berlaku dalam kondisi terpaksa.”

g. Minum dengan posisi duduk.

Page 23: wrap up dehidrasi

Terdapat hadits yang melarang minum sambil berdiri. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR. Ahmad)Mengenai hadits di atas, ada ulama yang berkesimpulan minum sambil berdiri diperbolehkan, meski yang lebih utama adalah minum sambil duduk. Diantara ulama tersebut adalah Imam Nawawi dan Syaikh Utsaimin. Meskipun minum sambil berdiri diperbolehkan, namun yang lebih utama adalah sambil duduk karena makan dan minum sambil duduk adalah kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.Diriwayatkan dari Anan RA, dia berkata : “Rasulullah melarang meminum dengan berdiri. Mereka bertanya, “ bagaimana dengan makan?” beliau menjawan, “lebih lagi waktu makan.”(HR muslim)

h. Tenang, perlahan dan tidak terburu buru.Jangan bersikap rakus sehingga tampak mulut penuh dengan suapan, dan jangan meniup-niup makanan atau minuman yang menunjukkan sikap tidak sabar. Dari Ibnu Abas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian minum dengan sekali tegukan seperti minumnya unta, tetapi minumlah dengan dua atau tiga kali tegukan. Ucapkanlah ‘bismillah’ jika kalian minum dan ‘alhamdulillah’ jika kalian selesai minum”. (HR. Turmidzi).

i. Menutup bejana air pada malam hari.Biasakan diri kita untuk menutup bejana air pada malam hari. Sebagaimana hadits dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda,“Tutuplah bejana-bejana dan wadah air. Karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika ituturun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana yang tidak tertutup, ataupun wadah air yang tidak diikat melainkan akan turun padanya bibit penyakit.” (HR. Muslim)

j. Tidak minum berlebihanMinum berlebihan pada saat makan sangat tidak dianjurkan karena dapat mengganggu pencernaan, hendaknya minum beberapa saat sebelum dan sesudah makan.

k. Tidak minum dengan menggunakan tempat dari emas dan perakDiriwayatkan dari Ummu Salamah RA,dia berkata,Rasullullah SAW bersabda:”Orang-orang yang makan dan minum dengan bejana emas dan perak, sungguh telah menuangkan ke dalam perutnya api dari neraka” (HR. Muslim)

l. Minum dengan tiga tegukan dimulai basmalah dan diakhiri dengan hamdalahDiriwayatkan dari Ibnu Abbas RA,dia berkata,Rasulullah SAW bersabda,” Janganlah kalian minum seperti minumnya unta,tetapi minumlah dengan minum dua-dua (teguk) atau tiga-tiga (teguk),hendaknya kalian membaca basmalah ketika minum dan membaca hamdalah setelah minum”.(HR.Tirmidzi)

m. Hendaklah ketika membagikan minuman memegang minuman tempat (nampt) dengan tangan kiri memberikannya dengan tangan kanan, dimulai dari yang tertua atau yang tertinggi kedudukannya dalam masyarakat.

Page 24: wrap up dehidrasi

n. Hendaknya pemberi minuman adalah orang yang terakhir minum. Diriwayatkan dari Abi Qatadah RA, Nabi SAW bersabda : “Orang yang memberi minum adalah orang yang paling akhir minum.” (HR. at Tarmidzi)