wokshop pengembangan keprofesian berkelanjutan …

61
Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 1 Disampaikan Oleh: Ir. Kusumo Dradjad S, Msi, CSP WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) TENAGA AHLI K3 KONSTRUKSI LEFTING STUDY ASOSIASI AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4-INDONESIA) SURABAYA 12 MEI 2018

Upload: others

Post on 25-Feb-2022

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 1

Disampaikan Oleh: Ir. Kusumo Dradjad S, Msi, CSP

WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

BERKELANJUTAN (PKB) TENAGA AHLI K3

KONSTRUKSI

LEFTING STUDY

ASOSIASI AHLI KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI INDONESIA

(A2K4-INDONESIA)

SURABAYA

12 MEI 2018

Page 2: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

TUJUAN K3 PADA PEKERJAAN LIFTING

1.Memberikan perlindungan terhadap setiap orang yang berada ditempat kerja sehingga terjaminkeselamatan dan kesehatannya akibat dari proses Lifting.

2.Memberikan jaminan perlindungan terhadap segalasumber produksi yaitu pekerja, bahan, mesin / instalasi dan peralatannya sehingga dapatdigunakan secara efisien dan terhindar darikerusakan.

3.Memberi jaminan perlindungan dan rasa amanbagi pekerja didalam melakukan pekerjaan sehinggatercapai tingkat produktifitas.

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 2

Page 3: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 3

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PADA PEKERJAAN LIFTING

Ob

ye

k p

em

bin

aa

n

da

n p

en

ga

wa

sa

n MEKANIK• Pesawat angkat &

angkut• Operator

Tujuan

Bagaimana cara membina

dan mengawasinya

Dasar hukum• UU No. 1 / 1970• UU. No.13/2013• UU No.2/2017• PP No 50/ 2012• Permen PU No.05/2014• Permen Naker No. 05/Men/1985• Permen Naker No. 09/Men/2010

• Menjamin keselamatankerja operator & orang lain

• Menjamin penggunaanperlatan mekanik amandioperasikan

• Menjamin proses produksi aman dan lancar

• Safety device terpasang dan berfungsi baik

• Alat perlindungan• Layak operasi• Riksa uji• Perawatan dengan baik• Pengoperasian sesuai

manual / SOP dan oleh orang yang berwenang

• APD

Page 4: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

5/10/2018 4

Jembatan Holtekamp, Kota Jayapura, Papua,

a. Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang kesehatan kerja

b. Undang-undang no. 13/2003 tentang Tenaga Kerja

c. Undang-undang No.2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

d. PP No.50 /2012 SMK3

e. Permen PU No.05/ 2014 SMK3 bidang PU

c. Permen Naker No.05/Men/1985 tentang pesawat angkat

dan angkut

d. Permen No.09/Men/2010 tentang Operator Dan Petugas

Pesawat Angkat Dan Angkut

Dasar Hukum Pengawasan K3 Mekanik

Page 5: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 5

Permen Naker No: PER.09/MEN/VII/2010 TENTANG

OPERATOR DAN PETUGAS PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT

1. Pesawat angkat dan angkut adalah suatu pesawat atau alat yang

digunakan untuk memindahkan, mengangkat muatan baik bahan atau

orang secara vertikal dan/atau horizontal dalam jarak yang ditentukan.

2. Peralatan angkat adalah alat yang dikonstruksi atau dibuat khusus untuk

mengangkat naik dan menurunkan muatan

3. Operator adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dan memiliki

keterampilan khusus dalam pengoperasian pesawat angkat dan angkut.

4. Teknisi adalah petugas pelaksana pemasangan, pemeliharaan, perbaikan

dan/atau pemeriksaan peralatan/ komponen pesawat angkat dan angku.

5. Petugas adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dan memiliki

keterampilan khusus di bidang pesawat angkat dan angkut yang terdiri dari

juru ikat (rigger) dan teknisi.

6. Juru ikat (rigger) adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dan

memiliki keterampilan khusus dalam melakukan pengikatan barang serta

membantu kelancaran pengoperasian peralatan angkat.

7. Lisensi K3 adalah kartu tanda kewenangan seorang operator untuk

mengoperasikan pesawat angkat dan angkut sesuai dengan jenis dan

kualifikasinya atau petugas untuk penanganan pesawat angkat dan angkut

Page 6: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 6

Permen Naker No: PER.09/MEN/VII/2010 TENTANG

JENIS PESAWAT ANGKAT

1. dongkrak mekanik (lier),

2. takal,

3. alat angkat listrik/lift

barang/passenger hoist,

4. pesawat hidrolik,

5. pesawat pneumatik,

6. gondola,

7. keran mobil,

8. keran kelabang,

9. keran pedestal,

10.keran menara,

11.keran gantry,

12.keran overhead,

13.keran portal,

14.keran magnet,

15.keran lokomotif,

16.keran dinding,

17.keran sumbu putar,

18.mesin pancang

Page 7: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 7

Permen Naker No: PER.09/MEN/VII/2010 TENTANG

JENIS PESAWAT ANGKAT

dongkrak mekanik (lier),

passenger hoisttakal,

Page 8: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 8

Permen Naker No: PER.09/MEN/VII/2010 TENTANG

JENIS PESAWAT ANGKAT

keran mobil

keran kelabang

Page 9: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 9

Permen Naker No: PER.09/MEN/VII/2010 TENTANG

JENIS PESAWAT ANGKAT

keran menara

Page 10: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 10

Permen Naker No. 09/ 2010

Operator Pesawat Angkat dan Angkut

1. Pesawat angkat dan angkut harus

dioperasikan oleh operator pesawat angkat

dan angkut yang mempunyai Lisensi K3 dan

buku kerja sesuai jenis dan kualifikasinya

2. Operator peralatan angkat diklasifikasikan

sebagai berikut:

a. operator kelas I;

b. operator kelas II; dan

c. operator kelas Ill.

Page 11: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 11

SYARAT & KEWENANGAN

a. sekurang-kurangnya berpendidikan SLTA/sederajat;

b. berpengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun

membantu pelayanan di bidangnya;

c. berbadan sehat menurut keterangan dokter;

d. umur sekurang-kurangnya 23 tahun; dan

e. memiliki Lisensi K3 dan buku kerja.

berwenang:

a. mengoperasikan peralatan angkat sesuai dengan jenisnya

dengan kapasitas lebih dari 100 ton atau tinggi menara

lebih dari 60 meter;

b. mengawasi dan membimbing kegiatan operator Kelas II

dan/atau operator Kelas III, apabila perlu didampingi oleh

operator Kelas II dan/atau Kelas III.

OPERATOR KLAS 1

Page 12: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 12

SYARAT & KEWENANGAN

a. sekurang-kurangnya berpendidikan SLTA/sederajat;

b. berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun

membantu pelayanan di bidangnya;

c. berbadan sehat menurut keterangan dokter;

d. umur sekurang-kurangnya 21 tahun; dan

e. memiliki Lisensi K3 dan buku kerja.

berwenang:

a. mengoperasikan peralatan angkat sesuai dengan jenisnya

dengan kapasitas lebih dari 25 - 100 ton atau tinggi

menara lebih dari 40 - 60 meter;

b. mengawasi dan membimbing kegiatan operator Kelas II

dan/atau operator Kelas III, apabila perlu didampingi oleh

operator Kelas III.

OPERATOR KLAS 2

Page 13: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 13

SYARAT & KEWENANGAN

a. sekurang-kurangnya berpendidikan SLTA/sederajat;

b. berpengalaman sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun

membantu pelayanan di bidangnya;

c. berbadan sehat menurut keterangan dokter;

d. umur sekurang-kurangnya 19 tahun; dan

e. memiliki Lisensi K3 dan buku kerja.

berwenang:

mengoperasikan peralatan angkat sesuai dengan jenisnya

dengan kapasitas kurang dari 25 ton atau tinggi menara

sampai dengan 40 meter;

OPERATOR KLAS 3

Page 14: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 14

KEWAJIBAN OPERATOR & PETUGAS

a. melakukan pengecekan terhadap kondisi atau

kemampuan kerja pesawat angkat dan angkut, alat-alat

pengaman, dan alat-alat perlengkapan lainnya sebelum

pengoperasian pesawat angkat dan angkut;

b. bertanggung jawab atas kegiatan pengoperasian pesawat

angkat dan angkut dalam keadaan aman;

c. tidak meninggalkan tempat pengoperasian pesawat

angkat dan angkut, selama mesin dihidupkan;

d. menghentikan pesawat angkat dan angkut dan segera

melaporkan kepada atasan, apabila alat pengaman atau

perlengkapan pesawat angkat dan angkut tidak berfungsi

dengan baik atau rusak;

Page 15: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 15

KEWAJIBAN OPERATOR & PETUGAS

e. mengawasi dan mengkoordinasikan operator

kelas II dan operator kelas III bagi operator kelas

I, dan operator kelas II mengawasi dan

mengkoordinasikan operator kelas III;

f. mematuhi peraturan dan melakukan tindakan

pengamanan yang telah ditetapkan dalam

pengoperasian pesawat angkat dan angkut; dan

g. mengisi buku kerja dan membuat laporan harian

selama mengoperasikan pesawat angkat dan

angkut

Page 16: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 16

RIGER & TEKNISI

Juru ikat (rigger) berwenang melakukan:

a. pengikatan barang atau bahan sesuai dengan

prosedur pengikatan; dan

b. pemberian aba-aba pengoperasian pesawat angkat

dan angkut.

Teknisi berwenang melakukan:

a. pemasangan, perbaikan, atau perawatan pesawat

angkat dan angkut; dan

b. pemeriksaan, penyetelan, dan mengevaluasi

keadaan pesawat angkat dan angkut.

Page 17: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 17

KEWAJIBAN RIGER

a.melakukan pemilihan alat bantu angkat sesuai

dengan kapasitas beban kerja aman;

b. melakukan pengecekan terhadap kondisi

pengikatan aman dan alat bantu angkat yang

digunakan;

c. melakukan perawatan alat bantu angkat;

d. mematuhi peraturan dan melakukan tindakan

pengamanan yang telah ditetapkan; dan

e. mengisi buku kerja dan membuat laporan

harian sesuai dengan pekerjaan yang telah

dilakukan.

Page 18: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 18

KEWAJIBAN TEKNISI

a. melaporkan kepada atasan langsung, kondisi pesawat

angkat dan angkut yang menjadi tanggung jawabnya jika

tidak aman atau tidak layak pakai;

b. bertanggung jawab atas hasil pemasangan, pemeliharaan,

perbaikan, dan/atau pemeriksaan peralatan/komponen

pesawat angkat dan angkut;

c. mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan

yang telah ditetapkan;

d. membantu pegawai pengawas ketenagakerjaan spesialis

pesawat angkat dan angkut dalam pelaksanaan

pemeriksaan dan pengujian pesawat angkat dan angkut;

dan

e. mengisi buku kerja dan membuat laporan harian sesuai

dengan pekerjaan yang telah dilakukan.

Page 19: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 19

SANKSI

Pengusaha atau pengurus yang

mempekerjakan operator dan/atau petugas

pesawat angkat dan angkut yang tidak

memiliki Lisensi K3 dan buku kerja, dan tidak

memenuhi kualifikasi dan jumlah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan

Pasal 4 dikenakan sanksi sesuai Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1970.

Page 20: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 20

APA YANG TERJADI JIKA MENGABAIKAN STANDAR K3

unsafe actions

unsafe conditions ACCIDENT

Page 21: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

5/10/2018 Oleh: Ir. Kusumo DS, MSi, CSP21

KECELAKAAN GIRDER TOL CIJAGO ROBOH

Page 22: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

5/10/2018 Oleh: Ir. Kusumo DS, MSi, CSP22

KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA

Dua CRANE yang mengangkut girder pembangunan LRT Palembang,

Sumatera Selatan terjatuh menimpa rumah di zona 5 pada (1/8/2017).

menimpa dua rumah warga dan mengakibatkan delapan orang luka

ringan pada Selasa (1/8/2017) dini hari. (ANTARA FOTO/Nova

Wahyudi)

Page 23: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

5/10/2018 Oleh: Ir. Kusumo DS, MSi, CSP23

CIBINONG, (PR). Menurut kesaksian warga dan para pekerja proyek, kecelakaan terjadi saat para pekerja melepaskan satu per satu tali yang mengangkut batang beton sepanjang lebih dari 50 meter. Beton seberat sekitar 100 ton yang telah terpasang di antara tiang penyangganya tiba-tiba runtuh dan menimpa dua pekerja.

Pikiran Rakyat 23September, 2017

KECELAKAAN KERJA DI INDONESIA

Liputan6.com, Jakarta - Crane proyek

Light Rail Transit (LRT) di jalan Kelapa

Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara,

roboh.Alat berat itu menimpa bangunan

ruko di blok PA 3 nomor 02 Pegangsaan

Dua, atau samping Masjid Al

Musyawaroh Kelapa Gading. 17 Okt 2017.

Page 24: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

5/10/2018 Oleh: Ir. Kusumo DS, MSi, CSP24

KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA

Jembatan Tol Bocimi di Kampung Tenggek, Desa Cimande Hilir,

Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, ambruk, Jumat (22/9/2017). Akibat

peristiwa yang menimpa proyek yang masih dalam pengerjaan itu seorang

pekerja tewasdua pekerja lainnya mengalami luka-luka di bagian kaki,

Bogor, Kompas.Com -

Page 25: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

5/10/2018 Oleh: Ir. Kusumo DS, MSi, CSP25

KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA

Ambruknya girder pembangunan jembatan flyover tol Pasuruan,

Probolinggo mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Satu orang

tewas tertimpa ambruknya Girder pembangunan flyover proyek

tol Pasuruan-Probolinggo di Desa Cukurgondang, Kecamatan

Grati, Kabupaten Pasuruan ambruk mengakibatkan 4 kendaraan,

dua motor dan pada tanggal 29/10/2017(news.detik.com)

Page 26: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

5/10/2018 Oleh: Ir. Kusumo DS, MSi, CSP26

KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Enam balok (girder) masing-masing sepanjang 30,8

meter pada konstruksi Simpang Susun Antasari pada Proyek Tol Depok-Antasari

terguling pada Selasa (2/1) Pukul 09.40 WIB. PT Citra Waspphutowa selaku

Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang menggarap proyek tersebut dalam siaran pers

menjelaskan, jatuhnya girder tersebut akibat manuver alat berat yang tak

sempurna. "Manuver alat berat yang membentur girder paling pinggir

menyebabkan efek domino tergulingnya 5 (lima) girder di sebelahnya," tulis

pernyataan resmi perusahaan dalam siaran pers, Selasa (2/1).

Girder yang terjatuh tersebut kemudian menimpa dump truck di bawahnya. Dump

truck tersebut sedang dalam keadaan kosong alias tanpa pengemudi. Tercatat tak

ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Page 27: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 27

FAKTOR LAIN PENYEBAB KECELAKAAN LIFTING

➢ Tidak ada identifikasi bahaya yang digunakan dalam penyusunan program pengendalian bahaya LIFTING berupa HIRADC atau IBPPR❖ Hazards Identification, Risk Assessment and Determining Controls ❖ Identifikasi Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Resiko

➢ Tidak dibuat terlebih dahulu Job Safety Analisis (JSA) setiap pekerjaan LIFTING yang akan dikerjakan

➢ Tidak ada rencana K3 dan tidak memiliki prosesdur K3 pada pekerjaan LIFTING

Page 28: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 28

FAKTOR LAIN PENYEBAB KECELAKAAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI

➢Lemahnya pengawasan K3➢Kurang memadainya kualitas dan

kuantitas ketersediaan peralatan pelindung diri

➢Penggunaan metode pelaksanaan yang kurang tepat

➢Tidak dilibatkannya tenaga ahli K3 konstruksi

➢Kurang disiplinnya para tenaga kerja dalam mematuhi ketentuan mengenai K3

Page 29: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 29

FAKTOR LAIN YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DLM PENGANKATAN

Page 30: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 30

SEBELUM OPERTOR MENGANGKAT BEBAN

Page 31: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP

3

1PENGENDALIAN OPERASI K3

PENGENDALIAN OPERASI BERUPA PROSEDUR KERJA/PETUNJUK

KERJA YANG HARUS MENCAKUP SELURUH UPAYA PENGENDALIAN,

DIANTARANYA :

1. MENUNJUK PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN SMK3 KONSTRUKSI

YANG DITUANGKAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI K3 BESERTA

URAIAN TUGAS;

2. UPAYA PENGENDALIAN BERDASARKAN LINGKUP PEKERJAAN

3. PREDIKSI DAN RENCANA PENANGANAN KONDISI KEADAAN

DARURAT TEMPAT KERJA;

4. PROGRAM-PROGRAM DETAIL PELATIHAN SESUAI UPAYA

PENGENDALIAN;

5. SISTEM PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN;

6. DISESUAIKAN KEBUTUHAN TINGKAT PENGENDALIAN RISIKO K3

SEPERTI YANG TERTERA PADA CONTOH IDENTIFIKASI BAHAYA,

PENILAIAN RISIKO DAN PENGENDALIANNYA.

Page 32: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP

PENGENDALIAN OPERASI K3 JEMBATAN

PENGANGKATAN GIRDER

32

QUALIFICATION & COMPETENCY OF LIFTING OPERATION

PERSONNEL

a. Manager

b. Site Lifting Coordinator

c. Operator Crane Pedestal

d. Operator Crane Mobile

e. Operator Crane

Overhead / Gantry

f. Operator Forklift

g. Rigger (Juru Ikat)

h. Dogger / Banksman /

Signalman (Juru Aba-aba)

Page 33: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP33

LIFTING STUDY

SEBUAH RENCANA PENGANGKATAN YANG KOMPREHENSIP MULAI DARI PROSEDUR, GAMBAR DAN SPESIFIKASI ALAT & PERALATAN ANGKAT YANG

DIPERLUKAN UNTUK MENILAI SECARA AKURAT SEMUA FAKTOR BEBAN DAN FAKTOR-FAKTOR PENTING YANG

BERKAITAN DENGAN PROSES PENGANGKATAN.

PENGENDALIAN OPERASI K3 JEMBATAN DALAM PENGANGKATAN GIRDER

Page 34: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP34

LIFTING STUDYPENGENDALIAN OPERASI K3 JEMBATAN DALAM PENGANGKATAN GIRDER

Lifting study diperlukan apabila proses pekerjaan pengangkatan merupakan jenis risiko: ❑Medium risk ❑High risk ❑Critical & Extrime risk

Page 35: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP35

LIFTING STUDY

Medium risk

Pengangkatan dibawah 75% dari kapasitas Crane

High risk

➢Pengangkatan melebihi atau sama dengan 75% dari

kapasitas crane sesuai loadchart

➢Pengangkatan dengan berat beban 20 ton atau lebih.

➢Pengangkatan dimana crane mengangkat ke atau dari

air (seperti di pelabuhan).

➢Pengangkatan beban yang mengan-dung cairan lebih

dari 1000 liter.

➢Pengangkatan dimana beban sulit untuk diikatkan ke

lifting gear.

PENGENDALIAN OPERASI K3 JEMBATAN DALAM PENGANGKATAN GIRDER

Page 36: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP36

LIFTING STUDY

High risk lanjutan

➢ Pengangkatan yang urutannya kompleks.

➢ Pengangkatan ditempat umum (Jalan umum).

➢ Pengangkatan yang melewati plant yang beroperasi

➢ Pengangkatan untuk pembongkaran (termasuk mencabut tiang

pancang)

➢ Pengangkatan didekat jalur listrik (listrik tegangan tinggi)

➢ Pengangkatan beban yang memiliki efek kapal layar.

➢ Pengangkatan dimana radius putar operasi crane dapat

menggang-gu operasi crane yang lain.

➢ Pengangkatan pada kemiringan pembuatan beton, pembuatan

panel atau pembuatan balok girder/beam untuk jembatan.

➢ Pengangkatan pemancangan pada crane tower

PENGENDALIAN OPERASI K3 JEMBATAN DALAM PENGANGKATAN GIRDER

Page 37: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP37

LIFTING STUDY

Critical & Extrime risk

➢Pengangkatan lebih dari 90% dari

kapasitas crane sesuai load chart

➢Pengangkatan lebih dari satu crane

➢Pengangkatan dimana crane ditempatkan

diatas LCT /Tongkang

➢Pengangkatan dilakukan diatas landasan

gantung (Jembatan)

PENGENDALIAN OPERASI K3 JEMBATAN DALAM PENGANGKATAN GIRDER

Page 38: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP38

LIFTING PLAN

➢dimensi dan berat beban yang akan diangkat ➢jenis dan kapasitas crane yang akan digunakan➢load chart dari crane yang akan digunakan untuk mengetahui

kapasitas angkat crane optimum pada derajat boom,panjang boom yang akan digunakan (working radius), panjang outrigger dan jarak as ke as antar crane dan beban yang akan diangkat).➢ alat bantu angkat (lifting gear) apa saja yang akan digunakan ➢hasil inspeksi crane dan lifting gear (untuk crane dapat dilakukan

inspeksi visual,load test (untuk testing ada nya kebocoran pada hydraulic system atau tidak, ada keretakan atau kerusakan pada hook dan wire sling atau tidak, dll) untuk mengetahui ada cacat atau keretakan atau tidak. ➢ Lokasi pengangkatan (area yang lapang atau kah ada existing facility

di area tersebut) ➢total beban dari lifting gear yang akan digunakan ➢panjang webbing / wire sling yang akan digunakan

PENGENDALIAN OPERASI K3 JEMBATAN DALAM PENGANGKATAN GIRDER

Page 39: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP39

PENYUSUNAN JADWAL KERJA PENGANGKATAN

➢ PERSIAPAN

➢ PENYIMPANAN GIRDER

➢ PENYAMBUNGAN BALOK BETON

PRATEKAN SEGMENTAL (GIRDER)

➢ PENGANKUTAN BALOK

SEGMENTAL KE LOKASI

PEMASANGAN

➢ PENGANKATAN (INSTALASI)

GIRDER

JADWAL HARUS JELAS MENUNJUKAN SETIAP STA

Page 40: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP40

PROSEDUR PENGANGKATAN

1. PENYIMPANAN

2. PELAKSANAAN PENYAMBUNGAN BALOK BETON

PRATEKAN SEGMENTAL

3. PERSIAPAN PERALATAN INSTALASI GELAGAR BETON

PRATEKAN PRACETAK TIPE I.

4. PERSIAPAN DUDUKAN ELASTOMER/BEARINGPAD PADA

ABUTMENT/PIER

5. PENGANGKUTAN SEGMEN PRACETAK DARI AREAL

STRESSING KE LOKASI JEMBATAN/LANGSIR BALOK

6. PERSIAPAN SEBELUM PEMASANGAN / INSTALASI

GELAGAR

SETIAP TAHAPAN PROSEDUR PASTIKAN SAFETY

Page 41: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP41

PROSEDUR PENGANGKATAN

7. INSTALASI GELAGAR :INSTALASI GELAGAR DENGAN

DUA CRANE ANGKAT (PILIHAN), INSTALASI GELAGAR

DENGAN LAUNCHER (PILIHAN), INSTALASI GELAGAR

DENGAN GABUNGAN CRANE DAN LAUNCHER (PILIHAN)

8. PELAKSANAAN PEMASANGAN / INSTALASI GELAGAR

DENGAN ELASTOMER LANGSUNG TERPASANG (

PILIHAN )

9. PELAKSANAAN PEMASANGAN / INSTALASI GELAGAR

DENGAN ELASTOMER DIPASANG SETELAH INSTALASI

GIRDER (PILIHAN)

10. PENGHUBUNG ANTAR GELAGAR SETELAH TERPASANG

11. PEMBERIAN PENGAMAN SETELAH INSTALASI

GELAGAR.

SETIAP TAHAPAN PROSEDUR PASTIKAN SAFETY

Page 42: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP

PENGENDALIAN OPERASI K3 JEMBATAN

42

METODE PENGANGKATAN GIRDER

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMASANGAN GELAGAR JEMBATAN BETON PRATEKAN PRACETAK TIPE I (INTERIM), PUPR 2015

Page 43: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 43

BEKERJA DENGAN AMAN DALAM

PENGANGKATAN

• HINDARI KESALAHAN PEMILIHAN ALAT ANGKAT (CRANE)

• PERSIAPKAN DENGAN BAIK TEMPAT KERJA

• TIDAK MEMBERIKAN TEKANAN KEPADA CRANE CREW

UNTUK MELAKUKAN PENGANGKATAN BEBAN BERAT

MENDEKATI ATAU MELEBIHI KAPASITAS CRANE

• MELAKUKAN PENGANGKATAN DENGAN PROSEDUR YANG

BENAR:• BEBAN YANG DITANGGUNG CRANE TIDAK MELEBIHI SWL (SAFE

WORKING LOAD)

• REGING YANG BETUL

• RADIUS KERJA DAN SUDUT BOOMAMAN

• ELEVATION AMAN

• KECEPATAN ANGIN

• JARAK AMAN ALIRAN LISTRIK

• KERATAAN DAN TEKANAN TANAH

Page 44: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 44

BAGAN BEBAN SWL CHAIN SLING

Page 45: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 45

BAGAN BEBAN SWL WEBBING SLING

Page 46: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP46

BEKERJA SELAMAT PADA LIFTING

BAHAYA LISTRIK GROUND STABILITYJARAK AMAN DENGAN 6 M

KABEL LISTRIK UNTUK SEMUA

BAGIAN CRANE

HINDARI KERJA DG CRANE

DEKAT DG TANAH

SALURAN DALAM TANAH

DAN TANAH MIRING

CRANE DPT MENGANGKAT

BEBAN DGN BAIK JIKA

BERADA DI ATAS

LANDASAN YANG KUAT

DAN PERMUKAAN LEVEL

Page 47: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP47

BEKERJA SELAMAT PADA LIFTING

DAERAH TIMBUNAN

TIMBUNAN

TIDAK PADAT

BANGUNAN BARU

Page 48: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP

48

BEKERJA SELAMAT PADA LIFTING

Page 49: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP4949

BEKERJA SELAMAT PADA LIFTING

Page 50: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 50

BEKERJA SELAMAT PADA LIFTING

Page 51: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 51

BEKERJA SELAMAT PADA LIFTING

Page 52: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 52

BEKERJA SELAMAT PADA LIFTING

Page 53: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 53

KECEPATAN ANGIN PADA LIFTING

Page 54: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 54

KABEL LISTRI PADA LIFTING

Page 55: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 55

MULTI LIFTING

Page 56: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 56

MULTI LIFTING

Page 57: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 57

MULTI LIFTING

Page 58: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 58

MULTI LIFTING

Page 59: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 5910/05/2018

PENEGENDALIAN AREA TERBATAS

➢Dilakukan penilaian risiko lingkungan kerja untuk

mengetahui daerah-daerah yang memerlukan

pembatasan izin masuk.

➢Ada pengendalian atas daerah/tempat dengan

pembatasan izin masuk.

➢Disediakan fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai

dengan standar dan pedoman teknis.

➢ Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan

standar dan pedoman

Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan

persyaratan peraturan perundang-undangan dan/atau

standar yang relevan.

Page 60: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

22Oleh: Kusumo DS,MSi,CSP 60

KOMUNIKASI

Hp.0818182311Email: [email protected]

Page 61: WOKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN …

Oleh: Ir. Kusumo DS, MSi, CSP615/10/2018